SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
Descargar para leer sin conexión
1
Khutbah Nikah
Kado Pernikahan untuk ananda tercinta:
Farisa Prima Dhyani dan Ferdiansyah Dolot
Oleh: Muhsin Hariyanto
‫السالم‬‫عليكم‬‫و‬‫رمحة‬‫اهلل‬‫و‬‫ته‬‫ا‬‫برك‬
Alhamdulillah, berkat karunia dan limpahan
rahmatNya-lah di pagi hari yang penuh berkah ini, Ahad
Kliwon, 13 Sya’ban 1436 H., bertepatan dengan tanggal 31 Mei
2015, kita dapat berkumpul pada acara akad-nikah sahabat
kita tercinta, --- Farisa Prima Dhyani --- dengan --- Ferdiansyah
Dolot --
Kita senantiasa bermohon kepada Allah, semoga
pertemuan ini mendapatkan rahmat dariNya. Âmîn Yâ Mujîbas
Sâilîn.
ِ ‫م‬
ْ
‫س‬ِ‫ب‬ِ‫ه‬
َ
‫الل‬ِ‫ن‬
َ
‫م‬
ْ
‫ح‬
َ
‫الر‬ِ ‫يم‬ِ‫ح‬
َ
‫الر‬
Ananda berdua, Allah SWT telah menakdirkan
kalian pada hari ini, Ahad Kliwon, 13 Sya’ban 1436 H.,
bertepatan dengan tanggal 31 Mei 2015, menikah dengan
pasangan yang telah dipertemukan oleh-Nya.
Beberapa saat lagi kalian berdua akan resmi
melaksanakan akad-nikah, perjanjian yang menyebabkan
kalian berdua memunyai status baru, sebagai pasangan suami-
isteri secara sah menurut ketentuan agama, dan diakui serta
2
dicatat, sehingga memunyai kekuatan hukum sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974.
Dalam khutbah singkat ini, saya sampaikan beberapa hal
yang perlu ananda berdua ‘selalu ingat’ mengenai status baru
anda berdua setelah anda menikah:
Pertama, pernikahan adalah ibadah, ia tidak sekadar
sebuah upacara untuk mengumumkan kepada publik
mengenai status baru kalian. Oleh karena itu menjadi sangat
penting bahwa sejak dari niatnya Ananda berdua harus selalu
meletakkan peristiwa ini sebagai wujud pelaksanaan
ketaatan kalian kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Jadi di
dalam pernikahan ini ada sebuah amanah, langsung dari
Allah dan RasulNya.
Tekadkanlah dalam hati Ananda berdua, sejak dari
awalnya, untuk menjaga amanah ini hingga akhir hayatmu
nanti. Ini menjadi amat penting dalam proses kehidupan
Ananda berdua selanjutnya. Karena dengan menempatkan
niat dan tekad itu, semoga kiranya Allah SWT selalu berkenan
hadir dalam kehidupan Ananda selanjutnya, baik dikala
gembira maupun di saat duka.
Kedua, pernikahan adalah jalinan kasih-sayang dua insan
yang dengan ketulusan hati berkeinginan untuk saling memberikan
yang terbaik untuk kebahagian bersama. Al-Qur’an mengajarkan
kepada kita semua bahwa melalui pernikahan seharusnyalah
terwujud suasana kasih sayang, sebuah kebahagiaan, sebuah
oase surgawi di dunia. Keluarga adalah sebuah wahana untuk
mewujudkan kebahagiaan bukan yang lain atau sebaliknya.
Berkeluarga adalah sebuah komitmen untuk mewujudkan
kebahagiaan. Sungguh tidak mudah mendefinisikan
kebahagiaan namun jelas bahwa ia berlawanan dengan
kekecewaan, kesedihan, kegelisahan, kelesuan, kegaluan dan
sejenisnya.
3
Oleh karena itu -- saya katakan kepada anda berdua -–
bahwa ada tiga indikasi, dalam konteks hadirnya kebahagiaan
dalam hidup seseorang, yaitu:
Ciri Pertama, terhadap masa lalunya ia tidak pernah
menyesali atau kecewa berkepanjangan; masa lalu selalu disikapi
dengan konsep istighfar dan syukur. Permohonan ampun didasari
atas kelemahan manusiawi diiringi dengan keyakinan bahwa
Allah, Tuhan Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang;
rasa syukur yang dilandasi atas kesadaran kuat bahwa
betapapun beratnya cobaan dan kesulitan, nikmat Allah selalu
lebih banyak dibanding itu semua.
Ciri Kedua, terhadap tantangan yang dihadapi saat ini selalu
disikapi dengan antusiasme atau semangat pantang menyerah karena
keyakinan bahwa terhadap setiap sebuah kesulitan selalu tersedia
sekurang-kurangnya dua buah kemudahan. Cukuplah kesabaran
dan ketekunan dalam usaha yang disertai dengan do’a dari
kerendahan hati seorang hamba sebagai bekal, yang dalam
bahasa al-Qur’an: jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.
Ciri Ketiga, dari hadirnya kebahagiaan adalah bahwa
terhadap ketidakpastian masa depan selalu disikapinya dengan
optimisme. Jadikanlah kebahagiaan sebagai visi abadi ananda berdua
dalam membangun kehidupan keluarga.
Ketiga, pernikahan adalah wujud kebahagiaan. Ananda
berdua, kebahagiaan adalah nuansa atau karakteristik surgawi
dan oleh karenanya kepemilikannya oleh manusia amat tidak
disukai oleh para setan. Sebagai musuh abadi manusia, Setan -
-sang pewaris neraka -- akan terus merongrong kebahagiaan
yang menjadi milik manusia, anak keturunan Adam, para
calon pewaris surga. Dalam hal kehidupan berkeluarga, salah
satu benteng terkuat untuk menjaga kebahagiaan dari
rongrongan itu adalah kemaafan. Bukalah pintu kemaafan
selebar-lebarnya dan selama-lamanya karena ia akan
4
mencegah masuknya kemarahan, awal dari intervensi ‘setan’
dalam menghancurkan kebahagiaan anak-anak Adam.
Hal ini teramat penting untuk selalu diingat, karena
kalian memunyai karakteristik sendiri-sendiri yang unik,
lengkap dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing
yang melalui pernikahan ini hendak dipersatukan dalam
sebuah rumah tangga. Konsekuensinya adalah bahwa
kesalahpahaman adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu
membuka pintu kemaafan adalah salah satu resep abadi dan
ampuh dalam membangun rumah tangga bahagia. Lebih dari
itu, kemaafan adalah jalan menuju taqwa, dan kemaafan itu
lebih dekat kepada taqwa.
Keempat, pernikahan adalah rahmah. Secara garis besar,
berdasarkan fitrah manusia, agama mengatur tanggung jawab,
peran dan fungsi kalian masing-masing dalam kehidupan
berkeluarga. Sempurnakanlah dan tunaikanlah hal tersebut
dalam perjalanan kalian membangun rumah tangga yang
semoga dengan demikian akan dirahmati dan diberkahi oleh
Allah SWT. Menurut ketentuan agama, tanggung jawab
sebagai kepala keluarga berada di pundak suami dengan
tanggung jawab terbesar dan terberat adalah menjaga agar
bahtera keluarga selalu berjalan menuju visi abadi:
“kebahagiaan dunia akherat dan terhindar dari siksa neraka
abadi.”
Teladan mulia bagi isteri bisa kita temukan – misalnya –
pada seorang isteri dari seorang Suami – Muhammad bin
Abdullah – yang bernama ‘Ibunda Khadijatul Kubra’, yang
selalu memberikan keteduhan, kelembutan, dan juga
dorongan yang tiada henti kepada sang suami untuk tetap
bersikap istiqamah, sehingga betapa pun beratnya tantangan
kehidupan yang dialami ketika berjuang dalam rangka
menuju visi abadi -- mardhâtillâh (keridhaan Allah) -- selalu
dapat mengatasi dengan baik dan penuh tanggung jawab.
5
Ingatlah selalu -- kalian berdua -- bahwa salah satu fungsi
pasangan suami-isteri menurut al-Qur’an [QS al-Baqarah [2]:
187] adalah: seperti pakaian,
...َ‫ّن‬ُ‫ه‬
َ
‫ّل‬
ٌ
‫اس‬َ ‫ب‬‫ِل‬ ْ‫م‬ُ‫نت‬
َ
‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ّل‬
ٌ
‫اس‬َ ‫ب‬‫ِل‬ َ‫ّن‬
ُ
‫ه‬...
(… mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian
bagi mereka …).
Fungsi pakaian selain untuk mewujudkan
keindahan adalah juga untuk menutupi aurat, maka suami
isteri harus saling menutupi kelemahan pasangannya.
Seandainya kalian melihat kelemahan pada pasangan kalian,
maka berdo’alah agar di balik kelemahan itu terdapat
kebaikan yang tidak terduga. Ingatlah firman Allah SWT [QS
an-Nisâ’ [4]: 19]:
‫ا‬
ً
‫ه‬ْ‫ر‬
َ
‫ك‬ َ‫اء‬ َ‫س‬
ّ
‫ب‬‫ن‬‫اّل‬ ‫وا‬
ُ
‫ث‬‫ب‬‫ر‬
َ
‫ت‬ ‫ن‬
َ
‫أ‬ ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ّل‬
ُ
‫ّل‬‫ب‬
َ
‫َي‬
َ
‫َل‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫يّن‬‫ب‬
َ
‫اَّل‬ ‫ا‬َ‫ه‬
ُ
‫ّي‬
َ
‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ۖ
َ
‫َل‬َ‫و‬
ٍ‫ة‬
َ
‫ن‬
ّ
‫ب‬‫ي‬َ‫ب‬
ُ
‫م‬ ٍ‫ة‬
َ
‫ش‬‫ب‬‫اح‬
َ
‫ف‬‫ب‬‫ب‬ َ‫ني‬‫ب‬‫ت‬
ْ
‫أ‬َ‫ي‬ ‫ن‬
َ
‫أ‬
َ
‫َل‬‫ب‬‫إ‬ َ‫ّن‬
ُ
‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ت‬
ْ
‫ي‬
َ
‫آت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ب‬‫ض‬
ْ
‫ع‬َ‫ب‬‫ب‬‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ب‬
َ
‫ه‬
ْ
‫ذ‬َ ‫ب‬‫ِل‬ َ‫ّن‬
ُ
‫وه‬
ُ
‫ل‬ ُ‫ض‬
ْ
‫ع‬
َ
‫ت‬
ۚ‫ب‬‫وف‬ُ‫ر‬
ْ
‫ع‬َ‫م‬
ْ
‫ّل‬‫ا‬‫ب‬‫ب‬ َ‫ّن‬
ُ
‫وه‬ُ ‫ب‬‫ِش‬ َ‫َع‬َ‫و‬ۚ‫ن‬‫ب‬‫إ‬
َ
‫ف‬‫ا‬ً‫ئ‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ش‬ ‫وا‬
ُ
‫ه‬َ‫ر‬
ْ
‫ك‬
َ
‫ت‬ ‫ن‬
َ
‫أ‬ ٰ َ
‫َس‬َ‫ع‬
َ
‫ف‬ َ‫ّن‬
ُ
‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ت‬
ْ
‫ه‬‫ب‬‫ر‬
َ
‫ك‬
‫ا‬ً‫ْي‬‫ب‬‫ث‬
َ
‫ك‬ ‫ا‬ً ْ‫ْي‬
َ
‫خ‬ ‫ب‬‫ه‬‫ي‬‫ب‬‫ف‬ ُ َ
‫اَّلل‬
َ
‫ّل‬َ‫ع‬
ْ َ
‫َي‬َ‫و‬
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu memusakai
wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan
mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang
telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara
patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
Bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah)
karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
6
menjadikan padanya kebaikan yang banyak. Dan begti juga
sebaliknya. Sebagaimana firman Allah:
ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ّل‬ ٌ ْ‫ْي‬
َ
‫خ‬ َ‫و‬
ُ
‫ه‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ئ‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ش‬ ‫وا‬
ُ
‫ه‬َ‫ر‬
ْ
‫ك‬
َ
‫ت‬ ‫ن‬
َ
‫أ‬ ٰ َ
‫َس‬َ‫ع‬َ‫و‬ۖ‫ا‬ً‫ئ‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ش‬ ‫وا‬ُ‫ب‬‫ب‬
ُ
‫ُت‬ ‫ن‬
َ
‫أ‬ ٰ َ
‫َس‬َ‫ع‬َ‫و‬
ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ّل‬ ٌ َ
‫ِش‬ َ‫و‬
ُ
‫ه‬َ‫و‬ۗ
َ
‫ون‬ُ‫م‬
َ
‫ل‬
ْ
‫ع‬
َ
‫ت‬
َ
‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫نت‬
َ
‫أ‬َ‫و‬ ُ‫م‬
َ
‫ل‬
ْ
‫ع‬
َ
‫ّي‬ ُ َ
‫اَّلل‬َ‫و‬
“… boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS al-
Baqarah [2]: 216)
Kelima, tingkatkanlah bakti kalian kepada ayah-bunda, yang
telah dengan penuh kasih sayang dan kesabaran mengantar kalian
hingga ke jenjang untuk memulai hidup baru, membangun rumah
tangga sendiri. Perlu kalian ingat bahwa cinta dan kasih sayang
beliau kepada kalian tidak akan pernah pudar walau kalian kini telah
membangun rumah tangga sendiri.
Sebagai penutup -- di akhir khutbah -- pesan kami
ananda berdua:
﴿ ‫ا‬
ً
‫يد‬‫ب‬‫د‬َ‫س‬
ً
‫َل‬ْ‫و‬
َ
‫ق‬ ‫وا‬
ُ
‫ّل‬‫و‬
ُ
‫ق‬َ‫و‬ َ َ
‫اَّلل‬ ‫وا‬
ُ
‫ق‬
َ
‫ات‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫يّن‬‫ب‬
َ
‫اَّل‬ ‫ا‬َ‫ه‬
ُ
‫ّي‬
َ
‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬٠٧ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ّل‬ ْ‫ح‬‫ب‬‫ل‬
ْ
‫ص‬ُ‫ي‬ ﴾
ْ‫م‬
ُ
‫ك‬َ‫وب‬
ُ
‫ن‬
ُ
‫ذ‬ ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ّل‬ ْ‫ر‬‫ب‬‫ف‬
ْ
‫غ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫اّل‬َ‫م‬
ْ
‫ع‬
َ
‫أ‬َۗ‫از‬
َ
‫ف‬
ْ
‫د‬
َ
‫ق‬
َ
‫ف‬ ُ َ
‫وَل‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ َ َ
‫اَّلل‬ ‫ب‬‫ع‬‫ب‬‫ط‬ُ‫ي‬ ‫ّن‬َ‫م‬َ‫و‬
﴿ ‫ا‬ً‫يم‬‫ب‬‫ظ‬َ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ز‬ْ‫و‬
َ
‫ف‬٠٧﴾
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah
dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki
bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.
Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya
ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS al-Ahzâb [33]: 70-
71).
7
‫م‬ُ‫نت‬
َ
‫أ‬َ‫و‬
َ
‫َل‬‫ب‬‫إ‬ َ‫ّن‬
ُ
‫وت‬ُ‫م‬
َ
‫ت‬
َ
‫َل‬َ‫و‬ ‫ب‬‫ه‬‫ب‬‫ت‬‫ا‬
َ
‫ق‬
ُ
‫ت‬ َ‫ّق‬َ‫ح‬ َ َ
‫اَّلل‬ ‫وا‬
ُ
‫ق‬
َ
‫ات‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫يّن‬‫ب‬
َ
‫اَّل‬ ‫ا‬َ‫ه‬
ُ
‫ّي‬
َ
‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
َ
‫ون‬ُ‫م‬‫ب‬‫ل‬ْ‫س‬
ُ
‫م‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-
benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Âli ‘Imrân [3]:
102).
Ciptakanlah keluarga yang ‘se-iya sekata’, sehingga
terbentuklah keluarga yang sakînah (damai, tenang dan
tenteram), yang di dalamnya terbangun cinta dan kasih sayang
timbal-balik (mawaddah wa rahmah) sehingga anda berdua bisa
berkata: “Baitî Jannatî, Rumahku adalah surgaku”.
Janganlah anda hanya sekadar tergiur oleh kecantikan
dan ketampanan, harta dan keturunan anda berdua. Tetapi
kalian boleh tertarik karena agama dan ketakwaan anda
masing-masing, hingga anda berdua memiliki tekad yang kuat
untuk membangun akhlak anda berdua, sebagai bekal untuk
menuju ridha ‘Sang Pemberi Rahmah’.
Ananda --- Farisa Prima Dhyani dan Ferdiansyah Dolot --
yang berbahagia … Ibu dan bapakmu, beserta keluargamu
dan seluruh undangan yang hadir di sini akan bersama-sama
mendo’akan kalian berdua: “bârakallâhu lakuma wa bâraka
’alaikuma wajama’a bainakumâ fî khaîr” (mudah-mudahan
Allah snantiasa berkenan untuk melimpahkan barakah kepada anda
berdua, menurunkan kebahagiaan atasmu, dan memertemukan anda
berdua dalam kebaikan).
Pesan saya kepada anda berdua: “Kembangkanlah layar
kehidupan anda berdua, pegang kemudi bahtera anda berdua
dengan iman dan taqwa.
8
Aqûlu qaulî hâdzâ, wa astaghfirullâhal ‘azhîm, lî wa
lakum wa li sâiril muslimîna wal muslimât, wal mu’minîna
wal mu’minât.
Fastaghfirûhu, innahû huwal ghafûrurrahîm.
Fattaqullâha mastatha’tum. Fastabiqul khairât.
‫و‬‫السالم‬‫عليكم‬‫و‬‫رمحة‬‫اهلل‬‫و‬‫ته‬‫ا‬‫برك‬
Semarang, Ahad Kliwon, 13 Sya’ban 1436 H., bertepatan
dengan tanggal 31 Mei 2015

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.pptPower Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
 
Keluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmahKeluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmah
 
Khutbah nikah farisa
Khutbah nikah farisaKhutbah nikah farisa
Khutbah nikah farisa
 
Al Qur’an Kitab Kebahagiaan
Al Qur’an Kitab KebahagiaanAl Qur’an Kitab Kebahagiaan
Al Qur’an Kitab Kebahagiaan
 
Hak dan kewajiban Suami Istri
Hak dan kewajiban Suami IstriHak dan kewajiban Suami Istri
Hak dan kewajiban Suami Istri
 
Ilmu faraidh mawaris - baha
Ilmu faraidh   mawaris - bahaIlmu faraidh   mawaris - baha
Ilmu faraidh mawaris - baha
 
Power ikhlas bsi
Power ikhlas bsiPower ikhlas bsi
Power ikhlas bsi
 
Iddah dan ihdad
Iddah dan ihdadIddah dan ihdad
Iddah dan ihdad
 
Ramadan move on
Ramadan move onRamadan move on
Ramadan move on
 
Kumpulan lirik lagu
Kumpulan lirik laguKumpulan lirik lagu
Kumpulan lirik lagu
 
Bab Nikah kelas XII "Lian"
Bab Nikah kelas XII "Lian"Bab Nikah kelas XII "Lian"
Bab Nikah kelas XII "Lian"
 
Rabiah al-Adawiyyah
Rabiah al-AdawiyyahRabiah al-Adawiyyah
Rabiah al-Adawiyyah
 
PPT Puasa Ramadhan
PPT Puasa RamadhanPPT Puasa Ramadhan
PPT Puasa Ramadhan
 
Materi seminar motivasi orang tua dan guru sahabat terbaiku
Materi seminar motivasi orang tua dan guru sahabat terbaikuMateri seminar motivasi orang tua dan guru sahabat terbaiku
Materi seminar motivasi orang tua dan guru sahabat terbaiku
 
Macam tepuk dan lagu santri tpa
Macam tepuk dan lagu santri tpaMacam tepuk dan lagu santri tpa
Macam tepuk dan lagu santri tpa
 
Naskah pidato; berbakti kepada kedua orang tua
Naskah pidato; berbakti kepada kedua orang tuaNaskah pidato; berbakti kepada kedua orang tua
Naskah pidato; berbakti kepada kedua orang tua
 
1.2
1.21.2
1.2
 
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptxMeniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
 
Pernikahan beda agama
Pernikahan beda agamaPernikahan beda agama
Pernikahan beda agama
 
Aurat wanita
Aurat wanitaAurat wanita
Aurat wanita
 

Destacado

Al nikah min sunnati
Al nikah min sunnatiAl nikah min sunnati
Al nikah min sunnatiAzaz Khan
 
Khutba e nikah
Khutba e nikahKhutba e nikah
Khutba e nikahsaizzle
 
The process of the islamic marriage contract and wedding (nikah) ceremony www...
The process of the islamic marriage contract and wedding (nikah) ceremony www...The process of the islamic marriage contract and wedding (nikah) ceremony www...
The process of the islamic marriage contract and wedding (nikah) ceremony www...scmuslim
 
THE BOOK OF ( Nikah ) Marriage
THE BOOK OF ( Nikah ) MarriageTHE BOOK OF ( Nikah ) Marriage
THE BOOK OF ( Nikah ) MarriageF El Mohdar
 
Traditional wedding vows
Traditional wedding vowsTraditional wedding vows
Traditional wedding vowsAnna Wang
 
the book_of_nikah
the book_of_nikahthe book_of_nikah
the book_of_nikahmr_haryono
 
Khutbah nikah-bahasa-arab
Khutbah nikah-bahasa-arabKhutbah nikah-bahasa-arab
Khutbah nikah-bahasa-arabAbu Zada
 

Destacado (13)

Al nikah min sunnati
Al nikah min sunnatiAl nikah min sunnati
Al nikah min sunnati
 
Ceramah pernikahan
Ceramah pernikahanCeramah pernikahan
Ceramah pernikahan
 
Khutbah Nikah Bahasa Arab
Khutbah Nikah Bahasa ArabKhutbah Nikah Bahasa Arab
Khutbah Nikah Bahasa Arab
 
Khutba e nikah
Khutba e nikahKhutba e nikah
Khutba e nikah
 
Khutbah nikah
Khutbah nikahKhutbah nikah
Khutbah nikah
 
40 Hadith on Marriage
40 Hadith on Marriage40 Hadith on Marriage
40 Hadith on Marriage
 
Khutbah nikah farisa
Khutbah nikah farisaKhutbah nikah farisa
Khutbah nikah farisa
 
Sunnat e-nikah
Sunnat e-nikahSunnat e-nikah
Sunnat e-nikah
 
The process of the islamic marriage contract and wedding (nikah) ceremony www...
The process of the islamic marriage contract and wedding (nikah) ceremony www...The process of the islamic marriage contract and wedding (nikah) ceremony www...
The process of the islamic marriage contract and wedding (nikah) ceremony www...
 
THE BOOK OF ( Nikah ) Marriage
THE BOOK OF ( Nikah ) MarriageTHE BOOK OF ( Nikah ) Marriage
THE BOOK OF ( Nikah ) Marriage
 
Traditional wedding vows
Traditional wedding vowsTraditional wedding vows
Traditional wedding vows
 
the book_of_nikah
the book_of_nikahthe book_of_nikah
the book_of_nikah
 
Khutbah nikah-bahasa-arab
Khutbah nikah-bahasa-arabKhutbah nikah-bahasa-arab
Khutbah nikah-bahasa-arab
 

Similar a Khutbah nikah farisa

Similar a Khutbah nikah farisa (20)

Unting
UntingUnting
Unting
 
Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)
Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)
Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)
 
Khutbah idul-fitri-8
Khutbah idul-fitri-8Khutbah idul-fitri-8
Khutbah idul-fitri-8
 
Pernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamPernikahan secara Islam
Pernikahan secara Islam
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
bekal-pernikahan.ppt
bekal-pernikahan.pptbekal-pernikahan.ppt
bekal-pernikahan.ppt
 
Institusi kekeluargaan dalam islam
Institusi kekeluargaan dalam islamInstitusi kekeluargaan dalam islam
Institusi kekeluargaan dalam islam
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
 
fdokumen.com_keluarga-sakinah-56846808ae30c.ppt
fdokumen.com_keluarga-sakinah-56846808ae30c.pptfdokumen.com_keluarga-sakinah-56846808ae30c.ppt
fdokumen.com_keluarga-sakinah-56846808ae30c.ppt
 
Agama islam keluarga islami
Agama islam keluarga islamiAgama islam keluarga islami
Agama islam keluarga islami
 
khutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrikhutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitri
 
Rumah tangga islam
Rumah tangga islamRumah tangga islam
Rumah tangga islam
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Siraman kemanten
Siraman kemantenSiraman kemanten
Siraman kemanten
 
Khutbah Idul Fitri Singkat.docx
Khutbah Idul Fitri Singkat.docxKhutbah Idul Fitri Singkat.docx
Khutbah Idul Fitri Singkat.docx
 
Cinta sampai syurga
Cinta sampai syurga Cinta sampai syurga
Cinta sampai syurga
 
Cinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik RaihanCinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik Raihan
 
Modul 4 xii
Modul 4 xiiModul 4 xii
Modul 4 xii
 
Hikmah dan manfaat pernikahan
Hikmah dan manfaat pernikahanHikmah dan manfaat pernikahan
Hikmah dan manfaat pernikahan
 
Baitul Muslim
Baitul MuslimBaitul Muslim
Baitul Muslim
 

Más de Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

Más de Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Khutbah nikah farisa

  • 1. 1 Khutbah Nikah Kado Pernikahan untuk ananda tercinta: Farisa Prima Dhyani dan Ferdiansyah Dolot Oleh: Muhsin Hariyanto ‫السالم‬‫عليكم‬‫و‬‫رمحة‬‫اهلل‬‫و‬‫ته‬‫ا‬‫برك‬ Alhamdulillah, berkat karunia dan limpahan rahmatNya-lah di pagi hari yang penuh berkah ini, Ahad Kliwon, 13 Sya’ban 1436 H., bertepatan dengan tanggal 31 Mei 2015, kita dapat berkumpul pada acara akad-nikah sahabat kita tercinta, --- Farisa Prima Dhyani --- dengan --- Ferdiansyah Dolot -- Kita senantiasa bermohon kepada Allah, semoga pertemuan ini mendapatkan rahmat dariNya. Âmîn Yâ Mujîbas Sâilîn. ِ ‫م‬ ْ ‫س‬ِ‫ب‬ِ‫ه‬ َ ‫الل‬ِ‫ن‬ َ ‫م‬ ْ ‫ح‬ َ ‫الر‬ِ ‫يم‬ِ‫ح‬ َ ‫الر‬ Ananda berdua, Allah SWT telah menakdirkan kalian pada hari ini, Ahad Kliwon, 13 Sya’ban 1436 H., bertepatan dengan tanggal 31 Mei 2015, menikah dengan pasangan yang telah dipertemukan oleh-Nya. Beberapa saat lagi kalian berdua akan resmi melaksanakan akad-nikah, perjanjian yang menyebabkan kalian berdua memunyai status baru, sebagai pasangan suami- isteri secara sah menurut ketentuan agama, dan diakui serta
  • 2. 2 dicatat, sehingga memunyai kekuatan hukum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974. Dalam khutbah singkat ini, saya sampaikan beberapa hal yang perlu ananda berdua ‘selalu ingat’ mengenai status baru anda berdua setelah anda menikah: Pertama, pernikahan adalah ibadah, ia tidak sekadar sebuah upacara untuk mengumumkan kepada publik mengenai status baru kalian. Oleh karena itu menjadi sangat penting bahwa sejak dari niatnya Ananda berdua harus selalu meletakkan peristiwa ini sebagai wujud pelaksanaan ketaatan kalian kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Jadi di dalam pernikahan ini ada sebuah amanah, langsung dari Allah dan RasulNya. Tekadkanlah dalam hati Ananda berdua, sejak dari awalnya, untuk menjaga amanah ini hingga akhir hayatmu nanti. Ini menjadi amat penting dalam proses kehidupan Ananda berdua selanjutnya. Karena dengan menempatkan niat dan tekad itu, semoga kiranya Allah SWT selalu berkenan hadir dalam kehidupan Ananda selanjutnya, baik dikala gembira maupun di saat duka. Kedua, pernikahan adalah jalinan kasih-sayang dua insan yang dengan ketulusan hati berkeinginan untuk saling memberikan yang terbaik untuk kebahagian bersama. Al-Qur’an mengajarkan kepada kita semua bahwa melalui pernikahan seharusnyalah terwujud suasana kasih sayang, sebuah kebahagiaan, sebuah oase surgawi di dunia. Keluarga adalah sebuah wahana untuk mewujudkan kebahagiaan bukan yang lain atau sebaliknya. Berkeluarga adalah sebuah komitmen untuk mewujudkan kebahagiaan. Sungguh tidak mudah mendefinisikan kebahagiaan namun jelas bahwa ia berlawanan dengan kekecewaan, kesedihan, kegelisahan, kelesuan, kegaluan dan sejenisnya.
  • 3. 3 Oleh karena itu -- saya katakan kepada anda berdua -– bahwa ada tiga indikasi, dalam konteks hadirnya kebahagiaan dalam hidup seseorang, yaitu: Ciri Pertama, terhadap masa lalunya ia tidak pernah menyesali atau kecewa berkepanjangan; masa lalu selalu disikapi dengan konsep istighfar dan syukur. Permohonan ampun didasari atas kelemahan manusiawi diiringi dengan keyakinan bahwa Allah, Tuhan Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang; rasa syukur yang dilandasi atas kesadaran kuat bahwa betapapun beratnya cobaan dan kesulitan, nikmat Allah selalu lebih banyak dibanding itu semua. Ciri Kedua, terhadap tantangan yang dihadapi saat ini selalu disikapi dengan antusiasme atau semangat pantang menyerah karena keyakinan bahwa terhadap setiap sebuah kesulitan selalu tersedia sekurang-kurangnya dua buah kemudahan. Cukuplah kesabaran dan ketekunan dalam usaha yang disertai dengan do’a dari kerendahan hati seorang hamba sebagai bekal, yang dalam bahasa al-Qur’an: jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Ciri Ketiga, dari hadirnya kebahagiaan adalah bahwa terhadap ketidakpastian masa depan selalu disikapinya dengan optimisme. Jadikanlah kebahagiaan sebagai visi abadi ananda berdua dalam membangun kehidupan keluarga. Ketiga, pernikahan adalah wujud kebahagiaan. Ananda berdua, kebahagiaan adalah nuansa atau karakteristik surgawi dan oleh karenanya kepemilikannya oleh manusia amat tidak disukai oleh para setan. Sebagai musuh abadi manusia, Setan - -sang pewaris neraka -- akan terus merongrong kebahagiaan yang menjadi milik manusia, anak keturunan Adam, para calon pewaris surga. Dalam hal kehidupan berkeluarga, salah satu benteng terkuat untuk menjaga kebahagiaan dari rongrongan itu adalah kemaafan. Bukalah pintu kemaafan selebar-lebarnya dan selama-lamanya karena ia akan
  • 4. 4 mencegah masuknya kemarahan, awal dari intervensi ‘setan’ dalam menghancurkan kebahagiaan anak-anak Adam. Hal ini teramat penting untuk selalu diingat, karena kalian memunyai karakteristik sendiri-sendiri yang unik, lengkap dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing yang melalui pernikahan ini hendak dipersatukan dalam sebuah rumah tangga. Konsekuensinya adalah bahwa kesalahpahaman adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu membuka pintu kemaafan adalah salah satu resep abadi dan ampuh dalam membangun rumah tangga bahagia. Lebih dari itu, kemaafan adalah jalan menuju taqwa, dan kemaafan itu lebih dekat kepada taqwa. Keempat, pernikahan adalah rahmah. Secara garis besar, berdasarkan fitrah manusia, agama mengatur tanggung jawab, peran dan fungsi kalian masing-masing dalam kehidupan berkeluarga. Sempurnakanlah dan tunaikanlah hal tersebut dalam perjalanan kalian membangun rumah tangga yang semoga dengan demikian akan dirahmati dan diberkahi oleh Allah SWT. Menurut ketentuan agama, tanggung jawab sebagai kepala keluarga berada di pundak suami dengan tanggung jawab terbesar dan terberat adalah menjaga agar bahtera keluarga selalu berjalan menuju visi abadi: “kebahagiaan dunia akherat dan terhindar dari siksa neraka abadi.” Teladan mulia bagi isteri bisa kita temukan – misalnya – pada seorang isteri dari seorang Suami – Muhammad bin Abdullah – yang bernama ‘Ibunda Khadijatul Kubra’, yang selalu memberikan keteduhan, kelembutan, dan juga dorongan yang tiada henti kepada sang suami untuk tetap bersikap istiqamah, sehingga betapa pun beratnya tantangan kehidupan yang dialami ketika berjuang dalam rangka menuju visi abadi -- mardhâtillâh (keridhaan Allah) -- selalu dapat mengatasi dengan baik dan penuh tanggung jawab.
  • 5. 5 Ingatlah selalu -- kalian berdua -- bahwa salah satu fungsi pasangan suami-isteri menurut al-Qur’an [QS al-Baqarah [2]: 187] adalah: seperti pakaian, ...َ‫ّن‬ُ‫ه‬ َ ‫ّل‬ ٌ ‫اس‬َ ‫ب‬‫ِل‬ ْ‫م‬ُ‫نت‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ّل‬ ٌ ‫اس‬َ ‫ب‬‫ِل‬ َ‫ّن‬ ُ ‫ه‬... (… mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka …). Fungsi pakaian selain untuk mewujudkan keindahan adalah juga untuk menutupi aurat, maka suami isteri harus saling menutupi kelemahan pasangannya. Seandainya kalian melihat kelemahan pada pasangan kalian, maka berdo’alah agar di balik kelemahan itu terdapat kebaikan yang tidak terduga. Ingatlah firman Allah SWT [QS an-Nisâ’ [4]: 19]: ‫ا‬ ً ‫ه‬ْ‫ر‬ َ ‫ك‬ َ‫اء‬ َ‫س‬ ّ ‫ب‬‫ن‬‫اّل‬ ‫وا‬ ُ ‫ث‬‫ب‬‫ر‬ َ ‫ت‬ ‫ن‬ َ ‫أ‬ ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ّل‬ ُ ‫ّل‬‫ب‬ َ ‫َي‬ َ ‫َل‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫يّن‬‫ب‬ َ ‫اَّل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ُ ‫ّي‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ۖ َ ‫َل‬َ‫و‬ ٍ‫ة‬ َ ‫ن‬ ّ ‫ب‬‫ي‬َ‫ب‬ ُ ‫م‬ ٍ‫ة‬ َ ‫ش‬‫ب‬‫اح‬ َ ‫ف‬‫ب‬‫ب‬ َ‫ني‬‫ب‬‫ت‬ ْ ‫أ‬َ‫ي‬ ‫ن‬ َ ‫أ‬ َ ‫َل‬‫ب‬‫إ‬ َ‫ّن‬ ُ ‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ ْ ‫ي‬ َ ‫آت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ب‬‫ض‬ ْ ‫ع‬َ‫ب‬‫ب‬‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ب‬ َ ‫ه‬ ْ ‫ذ‬َ ‫ب‬‫ِل‬ َ‫ّن‬ ُ ‫وه‬ ُ ‫ل‬ ُ‫ض‬ ْ ‫ع‬ َ ‫ت‬ ۚ‫ب‬‫وف‬ُ‫ر‬ ْ ‫ع‬َ‫م‬ ْ ‫ّل‬‫ا‬‫ب‬‫ب‬ َ‫ّن‬ ُ ‫وه‬ُ ‫ب‬‫ِش‬ َ‫َع‬َ‫و‬ۚ‫ن‬‫ب‬‫إ‬ َ ‫ف‬‫ا‬ً‫ئ‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ش‬ ‫وا‬ ُ ‫ه‬َ‫ر‬ ْ ‫ك‬ َ ‫ت‬ ‫ن‬ َ ‫أ‬ ٰ َ ‫َس‬َ‫ع‬ َ ‫ف‬ َ‫ّن‬ ُ ‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ ْ ‫ه‬‫ب‬‫ر‬ َ ‫ك‬ ‫ا‬ً‫ْي‬‫ب‬‫ث‬ َ ‫ك‬ ‫ا‬ً ْ‫ْي‬ َ ‫خ‬ ‫ب‬‫ه‬‫ي‬‫ب‬‫ف‬ ُ َ ‫اَّلل‬ َ ‫ّل‬َ‫ع‬ ْ َ ‫َي‬َ‫و‬ “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu memusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” Bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
  • 6. 6 menjadikan padanya kebaikan yang banyak. Dan begti juga sebaliknya. Sebagaimana firman Allah: ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ّل‬ ٌ ْ‫ْي‬ َ ‫خ‬ َ‫و‬ ُ ‫ه‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ش‬ ‫وا‬ ُ ‫ه‬َ‫ر‬ ْ ‫ك‬ َ ‫ت‬ ‫ن‬ َ ‫أ‬ ٰ َ ‫َس‬َ‫ع‬َ‫و‬ۖ‫ا‬ً‫ئ‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ش‬ ‫وا‬ُ‫ب‬‫ب‬ ُ ‫ُت‬ ‫ن‬ َ ‫أ‬ ٰ َ ‫َس‬َ‫ع‬َ‫و‬ ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ّل‬ ٌ َ ‫ِش‬ َ‫و‬ ُ ‫ه‬َ‫و‬ۗ َ ‫ون‬ُ‫م‬ َ ‫ل‬ ْ ‫ع‬ َ ‫ت‬ َ ‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫نت‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫م‬ َ ‫ل‬ ْ ‫ع‬ َ ‫ّي‬ ُ َ ‫اَّلل‬َ‫و‬ “… boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS al- Baqarah [2]: 216) Kelima, tingkatkanlah bakti kalian kepada ayah-bunda, yang telah dengan penuh kasih sayang dan kesabaran mengantar kalian hingga ke jenjang untuk memulai hidup baru, membangun rumah tangga sendiri. Perlu kalian ingat bahwa cinta dan kasih sayang beliau kepada kalian tidak akan pernah pudar walau kalian kini telah membangun rumah tangga sendiri. Sebagai penutup -- di akhir khutbah -- pesan kami ananda berdua: ﴿ ‫ا‬ ً ‫يد‬‫ب‬‫د‬َ‫س‬ ً ‫َل‬ْ‫و‬ َ ‫ق‬ ‫وا‬ ُ ‫ّل‬‫و‬ ُ ‫ق‬َ‫و‬ َ َ ‫اَّلل‬ ‫وا‬ ُ ‫ق‬ َ ‫ات‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫يّن‬‫ب‬ َ ‫اَّل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ُ ‫ّي‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬٠٧ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ّل‬ ْ‫ح‬‫ب‬‫ل‬ ْ ‫ص‬ُ‫ي‬ ﴾ ْ‫م‬ ُ ‫ك‬َ‫وب‬ ُ ‫ن‬ ُ ‫ذ‬ ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ّل‬ ْ‫ر‬‫ب‬‫ف‬ ْ ‫غ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫اّل‬َ‫م‬ ْ ‫ع‬ َ ‫أ‬َۗ‫از‬ َ ‫ف‬ ْ ‫د‬ َ ‫ق‬ َ ‫ف‬ ُ َ ‫وَل‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ َ َ ‫اَّلل‬ ‫ب‬‫ع‬‫ب‬‫ط‬ُ‫ي‬ ‫ّن‬َ‫م‬َ‫و‬ ﴿ ‫ا‬ً‫يم‬‫ب‬‫ظ‬َ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ز‬ْ‫و‬ َ ‫ف‬٠٧﴾ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS al-Ahzâb [33]: 70- 71).
  • 7. 7 ‫م‬ُ‫نت‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ َ ‫َل‬‫ب‬‫إ‬ َ‫ّن‬ ُ ‫وت‬ُ‫م‬ َ ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ‫ب‬‫ه‬‫ب‬‫ت‬‫ا‬ َ ‫ق‬ ُ ‫ت‬ َ‫ّق‬َ‫ح‬ َ َ ‫اَّلل‬ ‫وا‬ ُ ‫ق‬ َ ‫ات‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫يّن‬‫ب‬ َ ‫اَّل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ُ ‫ّي‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ ‫ون‬ُ‫م‬‫ب‬‫ل‬ْ‫س‬ ُ ‫م‬ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar- benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Âli ‘Imrân [3]: 102). Ciptakanlah keluarga yang ‘se-iya sekata’, sehingga terbentuklah keluarga yang sakînah (damai, tenang dan tenteram), yang di dalamnya terbangun cinta dan kasih sayang timbal-balik (mawaddah wa rahmah) sehingga anda berdua bisa berkata: “Baitî Jannatî, Rumahku adalah surgaku”. Janganlah anda hanya sekadar tergiur oleh kecantikan dan ketampanan, harta dan keturunan anda berdua. Tetapi kalian boleh tertarik karena agama dan ketakwaan anda masing-masing, hingga anda berdua memiliki tekad yang kuat untuk membangun akhlak anda berdua, sebagai bekal untuk menuju ridha ‘Sang Pemberi Rahmah’. Ananda --- Farisa Prima Dhyani dan Ferdiansyah Dolot -- yang berbahagia … Ibu dan bapakmu, beserta keluargamu dan seluruh undangan yang hadir di sini akan bersama-sama mendo’akan kalian berdua: “bârakallâhu lakuma wa bâraka ’alaikuma wajama’a bainakumâ fî khaîr” (mudah-mudahan Allah snantiasa berkenan untuk melimpahkan barakah kepada anda berdua, menurunkan kebahagiaan atasmu, dan memertemukan anda berdua dalam kebaikan). Pesan saya kepada anda berdua: “Kembangkanlah layar kehidupan anda berdua, pegang kemudi bahtera anda berdua dengan iman dan taqwa.
  • 8. 8 Aqûlu qaulî hâdzâ, wa astaghfirullâhal ‘azhîm, lî wa lakum wa li sâiril muslimîna wal muslimât, wal mu’minîna wal mu’minât. Fastaghfirûhu, innahû huwal ghafûrurrahîm. Fattaqullâha mastatha’tum. Fastabiqul khairât. ‫و‬‫السالم‬‫عليكم‬‫و‬‫رمحة‬‫اهلل‬‫و‬‫ته‬‫ا‬‫برك‬ Semarang, Ahad Kliwon, 13 Sya’ban 1436 H., bertepatan dengan tanggal 31 Mei 2015