SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Descargar para leer sin conexión
1
Mengenal Syirik Kecil dan Besar
Karena ketidaktahuan kita, seringkali kita meremehkan perbuatan
dosa tertentu padahal perbuatan tersebut sangat besar nilainya (dosanya) di
sisi Allah Ta’ala. Di antara bentuk dosa yang seringkali luput dari perhatian
kita adalah syirik ashghar. Beberapa bentuk syirik ashghar sangat berkaitan
dengan amalan hati, sehingga mungkin tidak tampak secara nyata dalam
bentuk amal lahiriyah yang bisa dilihat. Bisa jadi seseorang tanpa sadar
terjatuh ke dalam syirik ashghar karena tidak memperhatikan ke manakah
hatinya condong, kepada Allah atau kepada selain Allah? Kesyirikan adalah
perbuatan dosa yang sangat samar dan tersembunyi. Bisa jadi kita telah
terjerumus ke dalam perbuatan syirik tanpa kita sadari karena kebodohan kita
sendiri. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,
“(Menjadikan) ‘andâd’ [sekutu-sekutu] adalah berbuat syirik, (dosa) yang lebih
samar daripada jejak semut yang merayap di atas batu hitam dalam kegelapan
malam.”1
Dalam sebuah hadits diinyatakan,
“Pada suatu hari Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam berkhutbah di hadapan
kami, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik
karena dia lebih halus daripada langkah semut." Kemudian seseorang bertanya,
"Wahai Rasulallah, bagaimana kami harus menghindarinya, sementara dia lebih
halus dari langkah semut?" Maka beliau menjawab: "Berdo'alah dengan membaca,
'allâhumma innâ na'ûdzu bika min an nusyrika bika syai-an na'lamuhu wa
1
Tafsîr Ibn Katsîr, juz I, hal. 196.
2
nastaghfiruka limâ lâ na'lamuhu (Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-
Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami mengetahuinya dan kami
meminta ampun kepada-Mu terhadap apa yang kami tidak ketahui).'"2
Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini, kami ingin menjelaskan
sedikit tentang syirik ashghar, sehingga kita tidak serta merta meremehkan
bentuk dosa yang satu ini.3
Syirik Akbar vs Syirik Ashghar
Syirik kepada Allah Ta’ala dibagi menjadi dua macam, yaitu syirik
akbar dan syirik ashghar. Syirik akbar adalah perbuatan syirik yang
mengeluarkan seseorang dari agama Islam, menghapuskan seluruh amal,
dan pelakunya kekal di neraka. Sedangkan syirik ashghar, maka tidak
mengeluarkan pelakunya dari Islam, meskipun mengurangi derajat tauhid
seseorang. Syirik ashghar hanya menghapus amal yang tercampur dengan
syirik ashghar tersebut (bukan semua amal) dan tidak terancam kekal di
neraka.
Adapun pengertian syirik ashghar, maka terdapat dua pendapat di
kalangan para ulama.
Pendapat pertama, syirik ashghar adalah segala sesuatu yang disebut
dengan istilah syirik oleh dalil-dalil syariat, namun terdapat juga dalil yang
menunjukkan bahwa sesuatu tersebut tidak termasuk ke dalam syirik akbar.
Contohnya, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia telah berbuat syirik.”4
Yang dimaksud dengan syirik dalam hadits tersebut adalah syirik
ashghar, karena terdapat dalil lain yang menunjukkan bahwa semata-mata
bersumpah dengan selain Allah Ta’ala tidaklah mengeluarkan seseorang dari
agama Islam.
2
HR Ahmad bin Hanbal dari Abu Musa al-Asy’ari, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz
II, hal. 403, hadits no. 19622
3
Pembahasan ini disarikan dari kitab Al-Qaulul Mufîd, juz I, hal. 206-208.
4
Tafsîr Ibn Katsîr, juz IV, hal. 419; HR Abu Dawud dari Abdullah bin
Umar, Sunan Abî Dâwud, juz III, hal. 223, no. 3251. Dinilai shahih oleh Muhammad
Nashiruddin al-Albani dalam kitab Shahîh wa Dha’îf Sunan Abî Dâwud, juz VII, hal.
251.
3
Pendapat kedua, syirik ashghar adalah setiap sarana atau jalan
menuju syirik akbar, meskipun syariat tidak menyebutnya dengan istilah
syirik5
. Contohnya, seseorang bersandar kepada sesuatu sebagaimana dia
bersandar kepada Allah Ta’ala, akan tetapi dia tidak menjadikan sesuatu
tersebut sebagai sesembahannya. Maka ini adalah syirik ashghar, karena
penyandaran hati ini -- yang persis dengan bersandarnya hati kepada Allah
Ta’ala -- pada akhirnya akan menyebabkan seseorang terjatuh ke dalam syirik
akbar.
Definisi yang kedua ini lebih luas daripada definisi yang pertama
karena pendapat pertama tidak memasukkan suatu perbuatan sebagai
kesyirikan kecuali jika terdapat dalil yang menyebutkan bahwa perbuatan
tersebut adalah syirik, sedangkan pendapat ke dua menjadikan seluruh
perbuatan yang merupakan sarana kesyirikan (menuju syirik akbar) sebagai
syirik ashghar.
Apakah Syirik Ashghar mungkin Diampuni Tanpa Taubat?
Lalu, di antara kedua bentuk syirik tersebut, manakah yang tidak
diampuni apabila seseorang tidak bertaubat sampai meninggal dunia?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullâh mengatakan bahwa
dosa syirik tidak diampuni oleh Allah Ta’ala apabila seseorang tidak
bertaubat sampai meninggal dunia, meskipun syirik ashghar. Hal ini karena
termasuk dalam kandungan firman Allah Ta’ala,
”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni
segala dosa yang tingkatannya lebih rendah dari (syirik) itu bagi siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh dia
telah berbuat dosa yang besar” (QS an-Nisâ’/4: 48).
Menurut beliau (Ibnu Taimiyyah) rahimahullâh, “dosa syirik” dalam
firman Allah Ta’ala tersebut bersifat umum, mencakup baik syirik akbar
maupun syirik ashghar. Akan tetapi, sebagian ulama yang lain mengatakan
bahwa yang dimaksud dengan “dosa syirik” dalam ayat tersebut adalah syirik
akbar. Adapun syirik ashghar, maka ada kemungkinan diampuni karena tidak
sampai mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Hal ini karena seluruh
5
Pendapat inilah yang dipilih oleh Syaikh Abdurrahman as-Sa’di
rahimahullâh dalam kitab Al-Qaulus Sadîd, hal. 24.
4
dosa yang tidak sampai mengeluarkan seseorang dari agama Islam statusnya
terserah pada kehendak Allah Ta’ala. Jika Allah Ta’ala menghendaki, akan
diampuni. Dan jika Allah Ta’ala menghendaki, tidak akan diampuni.6
Meskipun demikian, pelaku syirik ashghar berada dalam bahaya
yang amat nyata karena tingkatan dosa syirik ashghar tersebut “lebih besar”
daripada dosa besar yang paling besar (akbarul kabaa-ir), seperti mencuri,
berzina, membunuh, dan lain-lain. Apalagi jika dosa syirik ashghar itu
dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Oleh karena itu,
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Bersumpah bohong dengan menyebutkan nama Allah lebih aku sukai daripada
bersumpah jujur tetapi dengan menyebutkan nama selain-Nya.”7
Hal ini karena dosa bersumpah dengan selain Allah Ta’ala (yang
termasuk syirik ashghar) lebih berat dosanya daripada dosa berbohong
(sumpah palsu). Oleh karena itu, kita tidak boleh meremehkan bentuk dosa
yang satu ini (syirik ashghar), bahkan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
6
Di antara kesalahpahaman yang tersebar di masyarakat awam adalah
bahwa ketika seseorang melakukan syirik akbar, maka tidak akan pernah diampuni
oleh Allah Ta’ala meskipun bertaubat sebelum meninggal dunia dengan berdalil
surat An-Nisa’ ayat ke-48 di atas. Ini adalah pemahaman yang keliru. Karena ayat di
atas hanya berlaku pada dosa syirik yang dibawa mati. Adapun jika seseorang
berbuat syirik akbar, kemudian menyadari dan bertaubat kepada Allah Ta’ala, maka
baginya berlaku ayat berikut ini,
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS az-
Zumar/39: 53).
Ayat ini dengan tegas menunjukkan bahwa Allah Ta’ala mengampuni
semua jenis dosa, termasuk dosa syirik akbar, jika bertaubat sebelum meninggal
dunia.
7
HR. Abdur Razaq dari Abdullah bin Umar, Mushannaf Abd ar-Razzâq, juz
VIII, hal. 469, hadits no. 15929). Disebutkan pula oleh Al-Haitsami di dalam Al-
Majmâ’, juz IV, hal. 177. Al-Haitsami berkata,”Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dari
Abdullah bin Umar, di dalam kitab Al-Mu’jam al-Kabîr, juz VII, hal. 100, hadits no.
8810, dan para periwayatnya shahîh”.
5
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari apa yang aku takutkan menimpa
kalian adalah asy-syirkul ashghar (syirik kecil).” Maka para shahabat pun bertanya,
”Apa yang dimaksud dengan asy-syirkul ashghar?” Beliau (Nabi) shalallâhu ‘alaihi
wa sallam menjawab,“ar-Riyâ’ (sikap pamer).”8
Di antara bentuk usaha yang harus kita lakukan adalah dengan
memelajari rincian dosa syirik ashghar (syirik kecil), sehingga kita senantiasa
waspada dan tidak terjerumus ke dalamnya.
Wallâhu A’lamu bish-Shawâb.
(Dikutip dan diselaraskan dari tulisan dr. M. Saifudin Hakim, MSc., dalam
http://muslimah.or.id/aqidah/mengenal-syirik-ashghar-syirik-kecil.html)
8
HR Ahmad dari Mahmud bin Labid, Musnad Ahmad ib Hanbal, juz V, hal.
428, hadits no. 23680.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Id forty hadith_of_nawawi
Id forty hadith_of_nawawiId forty hadith_of_nawawi
Id forty hadith_of_nawawiMohd Nur Addin
 
Menepis persepsi salah tentang ht
Menepis persepsi salah tentang htMenepis persepsi salah tentang ht
Menepis persepsi salah tentang htDawat Fadhila
 
Hadits arbain nawawiah
Hadits arbain nawawiahHadits arbain nawawiah
Hadits arbain nawawiahIdrus Abidin
 
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDFBUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDFAnas Wibowo
 
Surat al falaq
Surat al falaqSurat al falaq
Surat al falaqlaluagus3
 
Kewajiban berhukum dengan hukum allah
Kewajiban berhukum dengan hukum allahKewajiban berhukum dengan hukum allah
Kewajiban berhukum dengan hukum allahRizky Faisal
 
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-NafsQs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-NafsJuaria Muin
 
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)Aida Anisa
 
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakalOperator Warnet Vast Raha
 
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînKoreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînMuhsin Hariyanto
 
Slide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'iSlide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'izikra husna
 

La actualidad más candente (19)

Id forty hadith_of_nawawi
Id forty hadith_of_nawawiId forty hadith_of_nawawi
Id forty hadith_of_nawawi
 
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azabMasuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
 
Menepis persepsi salah tentang ht
Menepis persepsi salah tentang htMenepis persepsi salah tentang ht
Menepis persepsi salah tentang ht
 
Gibah
GibahGibah
Gibah
 
Hadits arbain nawawiah
Hadits arbain nawawiahHadits arbain nawawiah
Hadits arbain nawawiah
 
Ikhbat
IkhbatIkhbat
Ikhbat
 
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDFBUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
 
Surat al falaq
Surat al falaqSurat al falaq
Surat al falaq
 
Ikhbat
IkhbatIkhbat
Ikhbat
 
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalaminMakalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
 
Kewajiban berhukum dengan hukum allah
Kewajiban berhukum dengan hukum allahKewajiban berhukum dengan hukum allah
Kewajiban berhukum dengan hukum allah
 
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-NafsQs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
 
Makna syahadatain kls 7
Makna syahadatain kls 7Makna syahadatain kls 7
Makna syahadatain kls 7
 
Modul 12 kb 3
Modul 12 kb 3Modul 12 kb 3
Modul 12 kb 3
 
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
 
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
 
Sifat Tauhid
Sifat TauhidSifat Tauhid
Sifat Tauhid
 
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînKoreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
 
Slide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'iSlide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'i
 

Similar a MENGENAL SYIRIK

Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2darma wati
 
Sifat sifat tercela
Sifat sifat tercelaSifat sifat tercela
Sifat sifat terceladarma wati
 
Memahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecilMemahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecilMuhsin Hariyanto
 
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)amienm92
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMOH. SHOFI'I
 
Hukum mengikuti hawa nafsu
Hukum mengikuti hawa nafsuHukum mengikuti hawa nafsu
Hukum mengikuti hawa nafsuErman Hidayat
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 arizal92
 
Di depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematianDi depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematianErman Hidayat
 
Makalah tentang syirik
Makalah tentang syirikMakalah tentang syirik
Makalah tentang syirikamrin syahrafi
 
Inti Ajaran Islam
Inti Ajaran IslamInti Ajaran Islam
Inti Ajaran Islaminfomiftah
 
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunanDosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunanMuhsin Hariyanto
 
Fenomena Syirik di Masyarakat
Fenomena Syirik di MasyarakatFenomena Syirik di Masyarakat
Fenomena Syirik di MasyarakatZezen Wahyudin
 
Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Muhsin Hariyanto
 
Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01Muhsin Hariyanto
 
Mengenal dosa atau perilaku tercela
Mengenal dosa atau perilaku tercelaMengenal dosa atau perilaku tercela
Mengenal dosa atau perilaku tercelaAchmad Khaerudin
 
Kepedulian sosial
Kepedulian sosialKepedulian sosial
Kepedulian sosialAhma Di
 

Similar a MENGENAL SYIRIK (20)

Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2
 
Sifat sifat tercela
Sifat sifat tercelaSifat sifat tercela
Sifat sifat tercela
 
Memahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecilMemahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecil
 
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 a
 
Hukum mengikuti hawa nafsu
Hukum mengikuti hawa nafsuHukum mengikuti hawa nafsu
Hukum mengikuti hawa nafsu
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 a
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Di depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematianDi depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematian
 
Cinta dunia
Cinta duniaCinta dunia
Cinta dunia
 
Makalah tentang syirik
Makalah tentang syirikMakalah tentang syirik
Makalah tentang syirik
 
Inti Ajaran Islam
Inti Ajaran IslamInti Ajaran Islam
Inti Ajaran Islam
 
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunanDosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
 
Firar
FirarFirar
Firar
 
Syirik
SyirikSyirik
Syirik
 
Fenomena Syirik di Masyarakat
Fenomena Syirik di MasyarakatFenomena Syirik di Masyarakat
Fenomena Syirik di Masyarakat
 
Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01
 
Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01
 
Mengenal dosa atau perilaku tercela
Mengenal dosa atau perilaku tercelaMengenal dosa atau perilaku tercela
Mengenal dosa atau perilaku tercela
 
Kepedulian sosial
Kepedulian sosialKepedulian sosial
Kepedulian sosial
 

Más de Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

Más de Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

MENGENAL SYIRIK

  • 1. 1 Mengenal Syirik Kecil dan Besar Karena ketidaktahuan kita, seringkali kita meremehkan perbuatan dosa tertentu padahal perbuatan tersebut sangat besar nilainya (dosanya) di sisi Allah Ta’ala. Di antara bentuk dosa yang seringkali luput dari perhatian kita adalah syirik ashghar. Beberapa bentuk syirik ashghar sangat berkaitan dengan amalan hati, sehingga mungkin tidak tampak secara nyata dalam bentuk amal lahiriyah yang bisa dilihat. Bisa jadi seseorang tanpa sadar terjatuh ke dalam syirik ashghar karena tidak memperhatikan ke manakah hatinya condong, kepada Allah atau kepada selain Allah? Kesyirikan adalah perbuatan dosa yang sangat samar dan tersembunyi. Bisa jadi kita telah terjerumus ke dalam perbuatan syirik tanpa kita sadari karena kebodohan kita sendiri. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “(Menjadikan) ‘andâd’ [sekutu-sekutu] adalah berbuat syirik, (dosa) yang lebih samar daripada jejak semut yang merayap di atas batu hitam dalam kegelapan malam.”1 Dalam sebuah hadits diinyatakan, “Pada suatu hari Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam berkhutbah di hadapan kami, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik karena dia lebih halus daripada langkah semut." Kemudian seseorang bertanya, "Wahai Rasulallah, bagaimana kami harus menghindarinya, sementara dia lebih halus dari langkah semut?" Maka beliau menjawab: "Berdo'alah dengan membaca, 'allâhumma innâ na'ûdzu bika min an nusyrika bika syai-an na'lamuhu wa 1 Tafsîr Ibn Katsîr, juz I, hal. 196.
  • 2. 2 nastaghfiruka limâ lâ na'lamuhu (Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada- Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami mengetahuinya dan kami meminta ampun kepada-Mu terhadap apa yang kami tidak ketahui).'"2 Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini, kami ingin menjelaskan sedikit tentang syirik ashghar, sehingga kita tidak serta merta meremehkan bentuk dosa yang satu ini.3 Syirik Akbar vs Syirik Ashghar Syirik kepada Allah Ta’ala dibagi menjadi dua macam, yaitu syirik akbar dan syirik ashghar. Syirik akbar adalah perbuatan syirik yang mengeluarkan seseorang dari agama Islam, menghapuskan seluruh amal, dan pelakunya kekal di neraka. Sedangkan syirik ashghar, maka tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam, meskipun mengurangi derajat tauhid seseorang. Syirik ashghar hanya menghapus amal yang tercampur dengan syirik ashghar tersebut (bukan semua amal) dan tidak terancam kekal di neraka. Adapun pengertian syirik ashghar, maka terdapat dua pendapat di kalangan para ulama. Pendapat pertama, syirik ashghar adalah segala sesuatu yang disebut dengan istilah syirik oleh dalil-dalil syariat, namun terdapat juga dalil yang menunjukkan bahwa sesuatu tersebut tidak termasuk ke dalam syirik akbar. Contohnya, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia telah berbuat syirik.”4 Yang dimaksud dengan syirik dalam hadits tersebut adalah syirik ashghar, karena terdapat dalil lain yang menunjukkan bahwa semata-mata bersumpah dengan selain Allah Ta’ala tidaklah mengeluarkan seseorang dari agama Islam. 2 HR Ahmad bin Hanbal dari Abu Musa al-Asy’ari, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz II, hal. 403, hadits no. 19622 3 Pembahasan ini disarikan dari kitab Al-Qaulul Mufîd, juz I, hal. 206-208. 4 Tafsîr Ibn Katsîr, juz IV, hal. 419; HR Abu Dawud dari Abdullah bin Umar, Sunan Abî Dâwud, juz III, hal. 223, no. 3251. Dinilai shahih oleh Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab Shahîh wa Dha’îf Sunan Abî Dâwud, juz VII, hal. 251.
  • 3. 3 Pendapat kedua, syirik ashghar adalah setiap sarana atau jalan menuju syirik akbar, meskipun syariat tidak menyebutnya dengan istilah syirik5 . Contohnya, seseorang bersandar kepada sesuatu sebagaimana dia bersandar kepada Allah Ta’ala, akan tetapi dia tidak menjadikan sesuatu tersebut sebagai sesembahannya. Maka ini adalah syirik ashghar, karena penyandaran hati ini -- yang persis dengan bersandarnya hati kepada Allah Ta’ala -- pada akhirnya akan menyebabkan seseorang terjatuh ke dalam syirik akbar. Definisi yang kedua ini lebih luas daripada definisi yang pertama karena pendapat pertama tidak memasukkan suatu perbuatan sebagai kesyirikan kecuali jika terdapat dalil yang menyebutkan bahwa perbuatan tersebut adalah syirik, sedangkan pendapat ke dua menjadikan seluruh perbuatan yang merupakan sarana kesyirikan (menuju syirik akbar) sebagai syirik ashghar. Apakah Syirik Ashghar mungkin Diampuni Tanpa Taubat? Lalu, di antara kedua bentuk syirik tersebut, manakah yang tidak diampuni apabila seseorang tidak bertaubat sampai meninggal dunia? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullâh mengatakan bahwa dosa syirik tidak diampuni oleh Allah Ta’ala apabila seseorang tidak bertaubat sampai meninggal dunia, meskipun syirik ashghar. Hal ini karena termasuk dalam kandungan firman Allah Ta’ala, ”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang tingkatannya lebih rendah dari (syirik) itu bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar” (QS an-Nisâ’/4: 48). Menurut beliau (Ibnu Taimiyyah) rahimahullâh, “dosa syirik” dalam firman Allah Ta’ala tersebut bersifat umum, mencakup baik syirik akbar maupun syirik ashghar. Akan tetapi, sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “dosa syirik” dalam ayat tersebut adalah syirik akbar. Adapun syirik ashghar, maka ada kemungkinan diampuni karena tidak sampai mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Hal ini karena seluruh 5 Pendapat inilah yang dipilih oleh Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullâh dalam kitab Al-Qaulus Sadîd, hal. 24.
  • 4. 4 dosa yang tidak sampai mengeluarkan seseorang dari agama Islam statusnya terserah pada kehendak Allah Ta’ala. Jika Allah Ta’ala menghendaki, akan diampuni. Dan jika Allah Ta’ala menghendaki, tidak akan diampuni.6 Meskipun demikian, pelaku syirik ashghar berada dalam bahaya yang amat nyata karena tingkatan dosa syirik ashghar tersebut “lebih besar” daripada dosa besar yang paling besar (akbarul kabaa-ir), seperti mencuri, berzina, membunuh, dan lain-lain. Apalagi jika dosa syirik ashghar itu dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Oleh karena itu, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Bersumpah bohong dengan menyebutkan nama Allah lebih aku sukai daripada bersumpah jujur tetapi dengan menyebutkan nama selain-Nya.”7 Hal ini karena dosa bersumpah dengan selain Allah Ta’ala (yang termasuk syirik ashghar) lebih berat dosanya daripada dosa berbohong (sumpah palsu). Oleh karena itu, kita tidak boleh meremehkan bentuk dosa yang satu ini (syirik ashghar), bahkan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: 6 Di antara kesalahpahaman yang tersebar di masyarakat awam adalah bahwa ketika seseorang melakukan syirik akbar, maka tidak akan pernah diampuni oleh Allah Ta’ala meskipun bertaubat sebelum meninggal dunia dengan berdalil surat An-Nisa’ ayat ke-48 di atas. Ini adalah pemahaman yang keliru. Karena ayat di atas hanya berlaku pada dosa syirik yang dibawa mati. Adapun jika seseorang berbuat syirik akbar, kemudian menyadari dan bertaubat kepada Allah Ta’ala, maka baginya berlaku ayat berikut ini, “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS az- Zumar/39: 53). Ayat ini dengan tegas menunjukkan bahwa Allah Ta’ala mengampuni semua jenis dosa, termasuk dosa syirik akbar, jika bertaubat sebelum meninggal dunia. 7 HR. Abdur Razaq dari Abdullah bin Umar, Mushannaf Abd ar-Razzâq, juz VIII, hal. 469, hadits no. 15929). Disebutkan pula oleh Al-Haitsami di dalam Al- Majmâ’, juz IV, hal. 177. Al-Haitsami berkata,”Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dari Abdullah bin Umar, di dalam kitab Al-Mu’jam al-Kabîr, juz VII, hal. 100, hadits no. 8810, dan para periwayatnya shahîh”.
  • 5. 5 “Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari apa yang aku takutkan menimpa kalian adalah asy-syirkul ashghar (syirik kecil).” Maka para shahabat pun bertanya, ”Apa yang dimaksud dengan asy-syirkul ashghar?” Beliau (Nabi) shalallâhu ‘alaihi wa sallam menjawab,“ar-Riyâ’ (sikap pamer).”8 Di antara bentuk usaha yang harus kita lakukan adalah dengan memelajari rincian dosa syirik ashghar (syirik kecil), sehingga kita senantiasa waspada dan tidak terjerumus ke dalamnya. Wallâhu A’lamu bish-Shawâb. (Dikutip dan diselaraskan dari tulisan dr. M. Saifudin Hakim, MSc., dalam http://muslimah.or.id/aqidah/mengenal-syirik-ashghar-syirik-kecil.html) 8 HR Ahmad dari Mahmud bin Labid, Musnad Ahmad ib Hanbal, juz V, hal. 428, hadits no. 23680.