Kerajaan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Kedatangan Portugis pada abad ke-16 memicu perang saudara di Ternate. Sultan Khairun berhasil mengusir Portugis pada abad ke-16, namun kekuasaan Ternate mulai melemah dan akhirnya jatuh ke tangan
3. Kerajaan gapi atau yang lebih dikenal dengan
kerajaan ternate (mengikuti nama ibukotanya) adalah
salah satu dari 4 kerajaan islam di Maluku dan merupakan
salah satu kerajaan islam tertua di Nusantara. Didirikan
oleh Baab Manshur Malamo pada tahun 1257.
Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan
timur nusantara atara abad ke-13 hingga abad ke-17.
Kesultanan ternate menikmati kegemilangan di
paruh abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah
dan kekuatan militernya. Di masa jaya kekuasaanya
membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi utara
, timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filiphina
hingga sejauh Kepulauan Marshall di pasifik.
4.
5. Asal usul
Pulau Gapi (kini ternate) mulai ramai diawal abad ke-13, penduduk ternate
awal merupakan warga eksodus dari Halmahera. Awalnya di ternate terdapat 4
kampung yang masing-masing dikepalai olehseorang momole(kepala
marga), merekalah yang pertama-tama mengadakan hubungan dengan para
pedagang yang datang dari segala penjuru mencari rempah-rempah. Penduduk
ternate semakin heterogen dengan bermukimnya pedagan Arab, Jawa, Melayu dan
Tionghoa. Oleh karena aktivitas itu yang semakin ramai ditambah ancaman yang
sering datang dari para perompak maka atas prakarsa momole Guna pemimpin
Tobana diadakan musyawarah untuk membentuk suatu organisasi yang lebih kuat
dan mengangkat seorang pemimpin tunggal sabagai raja.Pada tahun 1257 momole
Ciko pemimpin Sampalu terpilih dan diangkat sebagai Kolano (raja) pertama dengan
gelar Baab Manshur Malamo (1257-1272).
Dibawah pimpinan beberapa generasi penguasa berikutnya, ternate
berkembang dari sebuah kerajaan yang hanya berwilayahkan sebuah oulau kecil
menjadi kerajaan yang berpengaruh dan terbesar dibagian timur Indonesia
khususnya Maluku.
6. Letak kerajaan
Secara geografis kerajaan ternate terletak
di Keulauan Maluku, antara Sulawesi dan Irian
Jaya . Letak kerajaan ini sangat strategis dan
penting dalam dunia perdagangan pada masa
itu. Pasa masa itu kepulauan Maluku merupakan
pengjasil rempah-rempah terbesar sehingga
dijuluki sebagai “The Spicy Island”.
7. Organisasi Kerajaan
Pada pertengahan abad ke15, islam diadopsi secara total oleh
kerajaan dan penerapan syariat Islam
diberlakukan. Sultan Zainal Abidin
meninggalkan gelar Kalano dan
menggantinya dengan galar Sultan.
Para ulama menjadi figur penting
dalam kerajaan.
Setelah Sultan sebagai pemimpin
tertinggi, ada jabatan Jogugu (perdana
menteri) dan Fala Raha (penasihat).
8. Raja-Raja yang pernah memimpin di
Kerajaan Ternate
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Manshur Malano
Sultan Zaman
Kumalo
Banguhu
Ngora Malamo
Mansterdam
Sidang Arif Malamo
Paji Malamo
Syah Alain
Tulo Malamo
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kiyo Mabiji
Ngalo Maja
Mainole
Gapi Malamo
Gapi baguna I
Kumalo II
Gise
Gapi Bahuna II
Sultan Zainal Abidin
9. Sultan yang menyebarkan agama islam
•
•
•
•
Sultan Zainal Abidin (sultan pertama)
Sultan Sirullah (sultan kedua)
Sultan Khairun (sultan ketiga)
Sultan Baabullah (Sultan keempat)
10. Kedatangan Islam
Tak ada sumber yang jelas mengenai kapan awalnya kedatangan Islam di
Maluku khususnya Ternate. Namun diperkirakan sejak awal berdirinya kerajaan
Ternate masyarakat telah mengenal Islam mengingat banyaknya pedagan Arab yang
telah bermukin di Ternate kala itu. Beberapa raja awal Ternate sudah menggunakan
nama bernuansa Islam namun kepastian mereka maupun keluarga kerajaan memeluk
Islam masih masih diperdebatkan. Hanya dapat dipastikan bahwa keluarga kerajaan
Ternate resmi memeluk Islam pertengahan abad ke-15
Kolano Marhum (1465-1486), penguasa Ternate ke-18 adalah raja pertama
yang diketahui memeluk Islam bersama seluruh kerabat dan pejabat istana. Pengganti
Kolano Marhum adalah putranya, Zainal Abidin adalah meninggalkan gelar Kolano
dan menggantinya dengan Sultn, Islam diakui sebagai agama resmi kerajaan, syariat
islam diberlakukan, membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum islam dengan
melibatkan para ulama.
11. KEDATANGAN PORTUGAL DAN PERANG SAUDARA
Dimasa pemerintahan Sultan Bayanullah (1500-1521), ternate semakin
berkembang, rakyatnya diwajibkan berpakaian secara islami, teknik pembuatan perahu dan senjata
yang diperoleh dari orang Arab dan Turki digunakan untuk memperkuat pasukan Ternate. Di masa ini
pula datang orang Eropa pertama di Maluku, Loedwijk de Bartomo (Ludovico Varthema) tahun 1506.
Tahun 1512 pertugal untuk pertama kalinya menginjak kaki di Ternate dibawah pimpinan Franscisco
Serrao, atas persetujuan Sultan, Portugal diizinkan mendirikan pos dagang di Ternate.
Portugal datang bukan semata-mata untuk berdagang melainkan untuk menguasai
perdagangan rempah-rempah Pala dan Cengkih di Maluku. Untuk itu terlebih dulu mereka harus
menaklukkan Ternate. Sultan Bayanullah wafat meninggalkan pewaris-pewaris yang masih sangat belia.
Janda sultan, permaisuri Nukila dan Pangeran Taruwese, adik almarhum sultan bertintak sebagai wali.
Permaisuri yang asal Tidore bermaksud memersatukan Ternate dengan Tidore dibawah satu mahkota
yakni salah satu dari kedua puteranya, pangeran Hidayat dan pangeran Abu Hayat. Sementara pengeran
mengiginkan tahta bagi dirinya sendiri.
Portugal memanfaatkan kesempatan ini dan mengadu domba keduanya ingga pecah perang
saudara. Kubu permaisuri Nukila didukung Tidore sedang pengeran didukung oleh Portugal. Setelah
meraih kemenangan pangeran Taruwese justru dikhianati dan dibunuh Portugal. Gubernur Portugal
bertindak sebagai penasihat kerajaan dan dengan pengaruh yang dimiliki berhasil membujuk dewan
kerajaan untuk mengangkat pangeran Tabariji sebagai sultan. Ketika sultan tabariji menunjukkan sikap
bermusuhan, ia difitnah dan dibawa ke Goa-India. Disana ia dipaksa untuk menandatangani perjanjian
menjadikan Ternate sebagai kerajaan Kristen dan vasal kerajaan Portugal, namun perjanjian itu ditolak
mentah-mentah oleh sultan Kahirun (1534-1570).
12. Pengusiran Portugal
Perlakuan Portugal terhadap saudara-saudaranya
membuat Sultan Khairun geram dan bertekad mengusir
Portugal dari Maluku. Tindak-tindak bangsa barat yang
satu ini juga menimbulkan kemarahan rakyat yang
akhirnya berdiri dibelakang sultan Khairun.
Sejak masa sultan Bayanullah, Ternate telah
menjadi salah satu dari tiga kesultanan terkuat dan pusat
islam utama di Nusantara pada abad ke -16 selain Aceh
dan Demak setelah jatuh kesultanan Malaka tahun 1511.
Ketiganya membentuk Alinsi Tiga untuk membendung
sepak terjang Portugal di Nusantara.
13. Kedatangan Belanda
Sepeninggal Sultan Baabullah Ternate mulai
melemah, Spanyol yang telah bersatu dengan Portugal
tahun 1580 mencoba menguasai kembali Maluku
dengan menyerang Ternate. Kekalahan demi
kekalahan yang diderita memaksa Ternate meninta
bantuan Belanda tahun 1603. Ternate akhirnya sukses
menahan spanyol namun dengan imbalan yang amat
mahal. Belanda perlahan-lahan menguasai
ternate, tanggal 26 juni 1607 Sultan Ternate
mendatangani kontrak monopoli VOC di Maluku
sebagai imbalan bantuan Belanda melawan Spanyol.