Dokumen tersebut membahas pentingnya program induksi bagi guru pemula untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan prestasi siswa. Program induksi efektif harus memberikan dukungan kepada guru pemula melalui mentor yang berkualitas, pelatihan, dan evaluasi berkelanjutan selama setidaknya satu tahun. Studi kasus di berbagai negara menunjukkan bahwa program induksi yang baik dapat meningkatkan kinerja guru pemula hingga 50% dan men
1. Oleh: Surya Dharma, MPA, Ph.D DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2. Distribusi guru berkualitas yang kurang merata akan meningkatkan disparitas mutu siswa Guru pemula kurang efektif dibandingkan guru yang berpengalaman dalam proses belajar mengajar Issue Pemerataan Kualitas Guru
3. BAGAIMANA KUALITAS GURU YANG DIHARAPKAN? Menetapkan tujuan yang terukur dan menentukan fokus pada Mentor dan Guru Pemula Pekerjaan guru di kelas dan bagaimana guru menggunakan waktu mereka dalam proses belajar mengajar
4.
5. TUJUAN PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DAN MENTOR Memberikan dukungan bagi guru pemula dan sebagai pengembangan profesi berkelanjutan Meningkatkan kinerja dan efektifitas guru pemula untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Memberikan dukungan dan pelatihan bagi mentor Memberikan pelatihan bagi administrator untuk mendukung guru pemula dan mentor Meningkatkan retensi guru pemula
6. Hasil dari Program Induksi yang Berkualitas Meningkatkan kepuasan kerja Meningkatkan semangat untuk mengajar Meningkatkan guru pemula dalam pengembagan diri Meningkatkan prestasi belajar siswa
7. KOMPONEN PENTING PROGRAM INDUKSI Komitmen dan dukungan kelembagaan Visi Standar Profesional Pembelajaran Guru Berbasis Kelas Mentor Berkualitas
8.
9. Pandangan Umum tentang Program Induksi Guru Pendidikan guru memerlukan program induksi Guru pemula merupakan aset bagi sekolah Merupakan inspirasi bagi pengembangan selanjutnya baik kerjasama lokal dan nasional tentang induksi
10. Beberapa Pengalaman dibeberapa Negara dalam Program Induksi Membangun konsensus dalam mendefinisikan program induksi yang berkualitas Mengembangkan standar program yang berkualitas Memahami bagaimana induksi terkait dengan pengembangan guru, recruitment dan retention Keterkaitan program induksi dengan kebijakan guru secara makro Meningkatkan school leadership dan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan program induksi Menggali secara mendalam konsep bahwa kondisi kerja guru merupakan kondisi belajar siswa Mengumpulkan dan mengembangkan pendataan yang baik
11.
12. Di Chicago – Amerika Serikat Bimbingan yang intensif dan spesifik menghasilkan guru mengajar lebih baik 71 % guru pemula melaporkan bahwa dukungan dari mentor terhadap substansi memberikan pengaruh positf terhadap praktek mengajar guru pemula 82 % guru pemula setuju atau sangat setuju bahwa mentor membantu mereka dalam bidang substansi pembelajaran Mentor saya….. Mendukung pengetahuan substansi saya tentang apa yang dibutuhkan untuk mengajar
13. 82 % guru pemula setuju dan sangat setuju bahwa mentor membantu memberikan strategi untuk mengelola ruang kelas 74 % guru pemula melaporkan bahwa sumber daya yang diberikan mentor secara positif mempengaruhi praktek pembelajaran
14. Teacher induction as a factor in student achievement Before Induction • 120 students enrolled in Advanced Placement classes with 73% achieving 3 or higher • 40% Regents diploma rate • 80 students enrolled in Advanced Placement classes with 50% achieving 3 or higher After Induction • 70% Regents diploma rate Source : The Islip (New York) Public Schools , implemented a 3-year induction program for new teachers in 1999
15. EFEKTIFITAS GURU PRESTASI SISWA HASIL SANGAT EFEKTIF KURANG EFEKTIF TINGGI SEDANG RENDAH Setelah satu tahun, guru yang efektif dapat meningkatkan prestasi siswa (53%), setelah tiga tahun dapat meningkat 83% Setelah satu tahun, guru yang kurang efektif dapat meningkatkan prestasi siswa (14%), setelah tiga tahun dapat meningkat 29% Selisih = lebih dari 50% Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)
16. EMPAT UNSUR PROGRAM INDUKSI ORIENTASI PROGRAM INSTRUCTIONAL MENTOR ASESMEN/ EVALUASI
17.
18. How does Indonesia compare with other APEC countries? (“ From Students of Teaching to Teachers of Students: Teacher Induction around the Pacific Rim” Report – January 1997) Teacher Induction Programs in APEC Members Member Where Implemented Formal or Informal Feature Australia Nearly all schools in nearly all states Both Orientation, mentoring, in-service training, and probation Brunei Darussalam All schools Informal Orientation Canada Some schools in some provinces Both Probation and mentoring Japan All schools Formal Mentoring and training Indonesia None None N/A Republic of Korea All schools Formal Pre-appointment orientation New Zealand All schools Formal Probation and program of advice and guidance (mentoring) Papua New Guinea All schools Both Mentoring, meetings, and "inspection" Singapore All schools Both Mentoring, seminars, and national handbooks Chinese Taipei All schools Formal Internship United States Most schools in half of the states Formal Mentoring and assessment
19.
20.
21.
Notas del editor
Induction is not simply or primary to decrease teacher turnover: instead, in these sites, it stands as a key juncture of learning, growth and support. Induction occupies a special place, looking both backward to pre-service teacher preparation and forward to the career of teaching, with its challenges of becoming and being a teacher […] It is not primarily about fixing a problem. It is about building something desirable – a teacher, a teaching force, a profession, a kind of learning for pupils in schools. (Britton et al., 2003, pp. 301-302)