SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
METODE KUALITATIF
KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF




• 1. MEMAHAMI PROSES

   – Memahami proses terjadinya berbagai peristiwa dan tindakan. Dalam hal ini ada
     yang menganggap bahwa yang menarik di dalam studi-studi kualitatif adalah bukan
     semata-mata hasil studinya (outcome) melainkan juga prosesnya, yaitu proses yang
     mengarah kepada terjadinya hasil (outcome).

   – Kajian tentang proses partisipasi masyarakat dalam pembuatan perda.

   – Kajian tentang proses/dinamika partai politik dalam pemilihan ketua partai.


   – Kajian tentrang proses pembuatan keputusan di tingkat manajemen
     suatu kegiatan usaha
KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF




• 2. MENDESKRIPSIKAN POLA-POLA (PATTERN) TERTENTU

   – Selain hal-hal diatas, pendekatan kualitatif sesuai untuk digunakan ketika
     penelitian memerlukan informasi yang menggambarkan pola-pola tertentu,
     misalnya pola relasi kekuasaan (power) di dalam suatu masyarakat/partai
     politik, pola penguasaan dan ketergantungan terhadap sumber daya
     (alam/ekonomi) serta pola pengelolaannya, pola pengelolaan
     limbah/sampah yang dilakukan masyarakat atau industri, pola tata-niaga
     suatu produk pertanian, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini, sulit atau tidak
     sesuai dilakukan dengan pendekatan kuantitatif.

   – Lebih dari itu, secara umum, menurut Patton (1990), metode kualitatif
     memungkinkan si peneliti untuk melakukan studi tentang issue tertentu
     secara mendalam dan terperinci.
KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF




• 3. MEMBANGUN CAUSAL EXPLANATIONS

   – Berbeda dari pendekatan kuantitatif yang mencoba menjelaskan,
     misalnya "apakah dan sejauhmana variabel X menyebabkan
     variabel Y", penelitian kualitatif mencoba mempertanyakan
     "bagaimana X memainkan peranan dalam menyebabkan terjadinya
     Y, proses apa yang mengaitkan X dan Y".

   – Contoh:
      • Dinamika sosial dan partisipasi masyarakat dalam perancangan
        perda.
KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF



•   4. MEMAHAMI MAKNA TERTENTU (MEANING)


    – Dalam hal ini, pengertian meaning mencakup kognisi, affect, intentions,
      atau hal-hal lain yang dimaksud oleh si peneliti sebagai perspektif
      partisipan.

    – Dalam konteks pengelolaan kawasan berbahaya Gunung Merapi,
      diperlukan pemahaman tentang misalnya apa “makna” kawasan bagi
      masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

    – Dalam konteks pengembangan pariwisata, cultural attractions,
      diperlukan pemahaman tentang misalnya “makna” keberadaan hutan
      larangan bagi masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya. Pemahaman
      ini akan menjadi masukan bagi perencanaan wisata: pola kunjungan
      wisata, dsb
KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF



• 5. MEMAHAMI CONTEXT TERTENTU

   – Memahami context tertentu di mana partisipannya
     melakukan berbagai tindakan, dan memahami pengaruh dari
     context tertentu itu terhadap tindakan-tindakan mereka
     (partisipan).

   – Pengelolaan Taman Nasional Laut sering/mungkin
     dihadapkan pada persoalan sosial berupa “perilaku-perilaku”
     masyarakat yang “destruktif” terhadap kelestarian SDA yang
     menjadi faktor penting dalam kegiatan wisata alam. Misalnya
     penangkapan ikan dengan menggunakan bom/racun di
     kawasan terumbu karang. Dalam hal ini, perencana harus
     memahami mengapa hal seperti itu terjadi, dan bagaimana
     memecahkan persoalannya agar semua pihak “diuntungkan”.
KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF




• 6. MENGIDENTIFIKASI UNANTICIPATED PHENOMENA

   – Mengidentifikasi gejala dan pengaruh yang tidak terantisipasi
     sebelumnya, dan membuat teori-teori baru yang mengembangkan
     teori sebelumnya.

   –    Dalam studi kuantitatif, misalnya tentang dampak ekonomi PHBM
       terhadap kehidupan masyarakat, sering digunakan kuesioner atau
       angket sebagai alat untuk mengumpulkan data. Daftar pertanyaan
       ini, seringkali tidak dapat menghasilkan informasi yang lengkap
       karena banyak gejala sosial yang tidak tercakup di dalam kuesioner
       yang perlu ditanyakan kepada responden. Untuk menghindari hal ini,
       eksplorasi dengan pendekatan kualitatif akan sangat membantu
       mengungkap gejala sosial apa saja yang ada dan perlu ditanyakan
       kepada responden untuk dilihat kecenderungannya (regularities).
FORMAT USULAN PENELITIAN/SKRIPSI/THESIS



FORMAT I                       FORMAT II (LAIN)


LATAR BELAKANG                 INTRODUKSI/
                               PENGANTAR
RUMUSAN
MASALAH/IDENTIFIKASI
MASALAH                        RESEARCH CONTEXT
                               (KONTEKS PENELITIAN/
TUJUAN PENELITIAN              KONSEPTUAL)

MANFAAT PENELITIAN

KAJIAN PUSTAKA                 RESEARCH QUESTIONS /
                               RUMUSAN MASALAH
KERANGKA PEMIKIRAN


METODE PENELITIAN              METODE PENELITIAN
DISAIN PENELITIAN KUALITATIF


                               PROPOSAL

                               Pendahuluan

                               Konteks Konseptual/
                               Konteks Penelitian

                               Rumusan Masalah


                               Metode Penelitian

                               Validitas

                               Implikasi
DISAIN PENELITIAN KUALITATIF - PENDAHULUAN



• Berisi uraian tentang gejala yang menjadi latar
  belakang dari penelitian:

      • Partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum
      • Ketidakpuasan terhadap kinerja birokrasi dan persoalan
        akuntabilitas pelayanan publik
      • Pengembangan strategi perusahaan
DISAIN PENELITIAN KUALITATIF - PENDAHULUAN



  • Maxwell (1996): dalam bagian ini harus dengan jelas dinyatakan
    maksud/tujuan (purposes) dari si peneliti:

     – Personal purposes: adalah hal-hal yang sifatnya pribadi yang memotivasi
       peneliti untuk melakukan penelitian; misalnya ketertarikan terhadap suatu
       fenomena yang unik, keinginan untuk terlibat dalam suatu penelitian tertentu,
       atau keinginan untuk meningkatkan karir.

     – Practical purposes: berbicara tentang kepentingan praktis dari penelitian
       untuk, misalnya, mengubah sesuatu atau mencapai suatu tujuan.

     – Research purposes:
         • menguraikan tujuan penelitian untuk mendapatkan pemahaman (understanding)
             tentang sesuatu,
         •   untuk memperoleh wawasan/gagasan (insight) tentang apa yang sedang terjadi dan
             mengapa hal itu terjadi.
         •   Eksplorasi …, Deskripsi …, Eksplanasi ….
DISAIN PENELITIAN KUALITATIF –
KONTEKS KONSEPTUAL/ KONTEKS PENELITIAN



 • Bagian ini sering disebut tinjauan kepustakaan (literature review).
    Tapi bukan sekadar “tempelean” teori atau bahkan definisi yang
    tidak jelas relevansinya.


 • Juga bukan semata-mata untuk             menunjukkan pengetahuan
    (familiarity) si peneliti tentang berbagai kepustakaan dalam area
    studi tertentu, sehingga uraian bisa sangat panjang dan seringkali
    menjadi tidak relevan dengan pokok persoalan penelitian.
    Anggapan tersebut dalam batas tertentu dapat “menyesatkan”
    (lihat juga Maxwell 1996)
DISAIN PENELITIAN KUALITATIF –
KONTEKS KONSEPTUAL/ KONTEKS PENELITIAN



 • Tujuan/kegunaan dari bagian ini adalah:

 • Maxwell (1996):

    – Pertama:    bukan semata-mata     meninjau (review) sekumpulan
      kepustakaan tertentu, melainkan untuk memperlihatkan bagaimana
      keterkaitan penelitian dengan teori yang ada dan atau penelitian
      yang telah dilakukan, dan bagaimana        penelitian itu (akan)
      memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang suatu pokok
      persoalan;


    – kedua, untuk menjelaskan kerangka teoritis yang menjadi dasar studi
      (1996).
DISAIN PENELITIAN KUALITATIF –
KONTEKS KONSEPTUAL/ KONTEKS PENELITIAN



 • Creswell (1994), literatur dalam suatu penelitian berfungsi untuk:

     – menguraikan/menjelaskan hasil-hasil studi yang berhubungan
       dengan studi yang akan atau sedang dilakukan,

     – mengaitkan studi ke diskusi yang lebih luas dalam kajian
       suatu topik, mengisi kekosongan (gap) dan memperluas studi-
       studi terdahulu,

     – menjadi bahan untuk membangun kerangka studi ( kerangka
       pemikiran) – [Dalam penelitian yang bersifat hipotetikal]
DISAIN PENELITIAN KUALITATIF –
RUMUSAN MASALAH / PERTANYAAN PENELITIAN



  • Secara umum, dalam konteks       penelitian, fungsi pertanyaan
    penelitian adalah untuk menjelaskan apa yang akan dipelajari
    atau dicoba untuk difahami.


  • Perumusan masalah penelitian, biasanya menguraikan gejala
    sosial yang berlangsung pada kasus atau setting yang akan
    diteliti.


  • Pertanyaan penelitian sebenarnya merupakan perwujudan dari
    perumusan masalah penelitian. Dalam     bagian ini peneliti
    merumuskan masalah penelitiannya yang kemudian diwujudkan
    dalam bentuk pertanyaan penelitian.
DISAIN PENELITIAN KUALITATIF –
METODE PENELITIAN



  • Uraian metode, dalam arti sempit, berisi penjelasan tentang
    macam studi yang akan dilakukan (studi kasus atau komparatif)
  • Pengumpulan data
  • Analisis data
  • Validitas

     – Kebenaran (correctness) atau kredibilitas (credibility) dari suatu
       deskripsi, interpretasi, dan kesimpulan atau lainnya


     – Secara khusus ada dua macam validity threats, yaitu bias peneliti dan
       reaktifitas. Bias peneliti berkaitan dengan pemilihan data yang sesuai
       dengan teori atau konsep yang dibangun, sehingga menghasilkan
       kesimpulan seperti yang diharapkan oleh si peneliti. Sedangkan
       reaktifitas adalah pengaruh dari kehadiran si peneliti terhadap setting
       atau kelompok individu yang dipelajari.
PENGUMPULAN DATA - SAMPLING



 • Sampling: purposeful sampling.

 • Patton (1990) mengemukakan bahwa
    – berbeda dari pendekatan kuantitatif yang melihat logika dan kekuatan
      probability sampling tergantung dari pemilihan sampel yang dilakukan
      secara benar-benar acak (random) dan representative secara statistik
      sehingga memungkinkan melakukan generalisasi sampel terhadap
      populasi yang lebih besar,

    – logika dan kekuatan purposeful sampling terletak pada pemilihan
      kasus-kasus yang kaya informasi (information-rich cases) untuk studi
      mendalam.

    – Kasus-kasus kaya-informasi diperoleh dari orang-orang tertentu yang
      memungkinkan peneliti mempelajari berbagai issue sentral yang
      penting bagi tujuan penelitian.
PENGUMPULAN DATA - SAMPLING



 • Maxwell (1996), ada empat tujuan digunakannya sampel purposif:
    – pertama, untuk mencapai keterwakilan (representativeness) dari
      setting, individu-individu, aktifitas yang dipilih;


    – kedua, untuk menggambarkan secara memadai heterogenitas
      populasi. Ini bertujuan agar kesimpulan yang dibuat mencakup semua
      variasi yang ada;


    – ketiga, memilih sampel untuk dengan sengaja menguji kasus-kasus
      yang kritis terhadap teori yang dijadikan acuan pada awal studi;


    – keempat,       membangun  perbandingan-perbandingan      untuk
      menggambarkan alasan atas perbedaan yang terjadi antara setting
      atau individu.
PENGUMPULAN DATA – SAMPLING STRATEGIES



 •   1. Extreme or deviant case sampling: bertujuan mempelajari
     manifestasi yang sangat tidak biasa dari suatu fenomena,
     misalnya sukses yang menakjubkan, dsb.


 •   2. Stratified purposeful sampling: menggambarkan karakteristik
     kelompok-kelompok tertentu untuk diperbandingkan.


 •   3. Snowball or chain sampling: mengidentifikasi kasus-kasus
     tertentu melalui sejumlah orang yang dihubungi secara
     berangkai.
PENGUMPULAN DATA – SAMPLING STRATEGIES




 •   4. Criterion sampling: menggambarkan kasus dari kelompok
     yang memenuhi kriteria tertentu, misalnya kelompok miskin di
     perkotaan (dalam kaitannya dengan partisipasi dalam pemilu)


 •   5. Opportunistic sampling: menggambarkan kasus-kasus yang
     diketahui di lapangan dengan mewawancarai orang-orang yang
     terkait dengan kasus-kasus itu, tanpa direncanakan
     sebelumnya.
PENGUMPULAN DATA – UKURAN SAMPEL



 •   Salah satu persoalan yang cukup penting dalam pendekatan
     kualitatif adalah issue tentang ukuran sampel .
     –   Berapa banyak jumlah informan harus diwawancacarai dalam studi
         kualitatif?


     –   Apakah jumlah sampel yang relatif kecil dapat menjamin validitas
         penelitian?


 •   Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering menyeret peneliti
     untuk menuliskan jumlah sampel tertentu dalam proposal
     penelitiannya.
PENGUMPULAN DATA – UKURAN SAMPEL



 •   Berkaitan dengan jumlah sampel, yang perlu diketahui adalah
     bahwa tidak ada aturan khusus tentang jumlah sampel dalam
     pendekatan kualitatif.


 •   Jumlah sampel tergantung dari apa yang ingin diketahui oleh
     peneliti, mengapa hal itu ingin diketahui, dan sumber daya yang
     dimiliki untuk melakukan studi.


 •   Validitas, manfaat, atau wawasan yang diperoleh            dari
     pendekatan kualitatif lebih terkait dengan kasus-kasus terpilih
     yang kaya-informasi daripada jumlah sampel (lihat Patton 1990).


 •   Namun demikian, tidak berarti bahwa         peneliti bisa dengan
     seenaknya menentukan jumlah sampel          yang sedikit dengan
     tanpa penjelasan atau strategi yang dapat   menjaga validitas data
     atau penelitian.
PENGUMPULAN DATA –
PERSOALAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF



  •   Key Informant Bias: yaitu kecenderungan peneliti untuk
      menggantungkan sebagian besar informasi dari satu atau
      sejumlah kecil informan.


  •   Kelompok-kelompok di dalam masyarakat/budaya
      memperlihatkan keragaman,


  •   Homogenitas tidak bisa dijadikan asumsi lagi.
PENGUMPULAN DATA –
PERSOALAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF



  •   Upaya mengatasi persoalan Key Informant Bias:


      –   1. Triangulasi data, yaitu memanfaatkan berbagai sumber
          data.

      –   2. Triangulasi peneliti, yaitu melibatkan berbagai peneliti
          yang berbeda latar belakang ilmunya.

      –   3. Triangulasi teori, yaitu menggunakan perspektif yang
          berbeda untuk menginterpretasi satu set data.

      –   4. Triangulasi metodologi, yaitu penggunaan berbagai
          metode untuk mempelajari suatu persoalan.
PENGUMPULAN DATA – TEKNIK




 •   Observasi (pengamatan)


 •   Wawancara


 •   Data sekunder:
     –   Pengumpulan data sekunder       dilakukan untuk mempercepat
         pemahaman peneliti tentang kondisi lapangan serta informasi apa
         saja yang harus dikumpulkan.
PENGUMPULAN DATA – TEKNIK OBSERVASI




 •    Observasi:
     – Observasi non-partisipastif (non-participant
        observation)

     – Observasi partisipatif (participant observation)
PENGUMPULAN DATA – TEKNIK OBSERVASI



 •   Ada lima alasan mengapa perlu dilakukan pengumpulan data
     dengan pengamatan, terutama pengamatan terlibat (partisipant
     observation), yaitu [Bernard, 1988]:

     –   1. Pengamatan terlibat bukan semata-mata suatu cara pengumpulan data
         kualitatif. Dalam kenyataannya pengamatan terlibat bukan benar-benar
         metode melainkan suatu strategi yang memfasilitasi pengumpulan data di
         lapangan.
     –   2. Pengamatan terlibat mengurangi persoalan reaktifitas—orang-orang
         mengubah perilakunya ketika mengetahui sedang diamati—yang seringkali
         mempengaruhi validitas data/penelitian.
     –   3. Pengamatan terlibat membantu peneliti memformulasi pertanyaan-
         pertanyaan sensitif dalam bahasa lokal.
     –   4. Pengamatan terlibat memberikan kepada si peneliti suatu pemahaman
         intuitif tentang apa yang sedang terjadi pada suatu masyarakat/kebudayaan
         yang diteliti dan memungkinkan peneliti berbicara dengan yakin tentang arti
         data.
     –   5. Banyak masalah penelitian tidak dapat dipecahkan/didekati secara
         memadai oleh cara apapun kecuali pengamatan terlibat.
PENGUMPULAN DATA – WAWANCARA




 •   a. Wawancara informal:


     –   Wawancara yang dicirikan oleh tidak terstrukturnya wawancara atau
         tidak adanya kontrol terhadap wawancara.


     –   Proses wawancara ini dapat terjadi secara tidak disengaja: kapan
         dan di mana saja.


     –   Wawancara seperti ini barangkali sama dengan apa yang dikatakan
         oleh Koentjaraningrat (1977) sebagai wawancara sambil lalu (casual
         interview).
PENGUMPULAN DATA – WAWANCARA



 •   b. Wawancara tidak terstruktur:

     –     Proses wawancara yang direncanakan dengan mewawancarai
         informan,     namun dalam   pelaksanaannya  tidak terlalu
         diatur/dikontrol.

     –   Issue yang akan ditanyakan/didiskusikan disiapkan terlebih dahulu,
         namun dalam pelaksanaannya informan memiliki kebebasan untuk
         mengekspresikannya dalam terminologi-terminologi mereka.

     –   Wawancara juga bisa berkembang kepada berbagai issue yang
         tidak direncanakan sebelumnya.

     –   Proses wawancara dengan          informan yang      sama    bisa   terjadi
         berulang-ulang, terlebih bila   peneliti memiliki   waktu   yang   cukup
         luang.
PENGUMPULAN DATA – WAWANCARA



 •   c. W awancara semi struktur:

     –   W awancara yang dilakukan dengan issue yang telah disiapkan
         dan dalam prosesnya pewawancara bersikap agak "mengatur"
         jalannya wawancara.

     –    Dalam wawancara ini digunakan pedoman wawancara yang berisi
         hal-hal yang perlu ditanyakan secara sistematis, walaupun dalam
         pelaksaannya kemungkinan tidak seteratur seperti yang
         direncanakan.

     –   W awancara semistruktur biasanya dilakukan bila peneliti tidak
         memiliki cukup waktu untuk berulang-ulang melakukan wawancara
         dengan informan yang sama.

     –   Dalam wawancara ini, kemampuan pewawancara untuk melakukan
         probing akan sangat membantu dalam memperoleh informasi yang
PENGUMPULAN DATA – W A W ANCARA




 •   Dalam wawancara, kemampuan pewawancara untuk
     melakukan probing akan sangat membantu dalam
     memperoleh informasi yang lengkap dan akurat.


 •   Dalam batas tertentu, biarkan informan mengarahkan
     pembicaraan (let the informant lead)
ANALISIS DATA


                             Periode pengumpulan data
                   Reduksi data adalah proses pemilihan, focusing,
                   penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data
      Antisipasi   "mentah" yang ada dalam data lapangan.
                                   Reduksi catatan                  Pasca

                   "Display"  adalah kumpulan informasi yang terorganisasi:
                   teks naratif, Tampilan(quotes), matriks, tabel, grafik, bagan
                                  kutipan (display) data
                                                                        Pasca
                   (charts, causal flow charts), jejaring (networks), atau
                   taksonomi, dan sebagainya
Sejak awal pengumpulan data, peneliti mulai menentukan apa arti Pascasesuatu atau
                            Pembuatan kesimpulan/verifikasi                    dari
berbagai hal yang dikumpulkannya, mencatat regularities, menggambarkan pola,
penjelasan, penjelasan kausal, dan membuat proposisi.
                    Analisis data kualitatif adalah proses yang kontinu dan iteratif
Proses pembuatan kesimpulan sudah dimulai, tetapi peneliti "memperlakukannya"
sebagai temuan-temuan awal yang masih terbuka terhadap perubahan. Peneliti juga
masih bersikap skeptis. Dalam hal ini, kesimpulan "akhir" baru akan muncul setelah
tahap pengumpulan data berakhir.
INTERAKSI ANTAR KOMPONEN
     Miles and Huberman, 1984


PENGUMPULAN
    DATA


                          TAMPILAN
                            DATA




      REDUKSI
       DATA



                                KESIMPULAN/
                                 VERIFIKASI
Pengelolaan Catatan Lapangan (Field Notes)

•   Bernard (1988):
    1. Jangan mencatat semua hal dalam 1 catatan yang panjang. Catat hal-
       hal (informasi) yang dikumpulkan dalam beberapa catatan yang
       ringkas/pendek.

    2. Pisahkan catatan-catatan yang dibuat menjadi: field jottings, field
       notes, field diary, dan field log.
        •   Field jottings adalah basis untuk membuat field notes
        •   Field diary mencatat hal-hal personal yang terjadi saat pengumpulan data


    3. Tuliskan field jottings sesegara mungkin manakala menganggap
       sesuatu penting untuk dicatat.

    4. Tidak perlu khawatir bahwa pencatatan langsung (didepan informan
       atau subjek lainnya) akan mengganggu informan atau subjek lainnya.

    5. Don’t “sleep on” your notes (jangan menunda mencatat hal-hal yang
       diperoleh, misalnya pada keesokan harinya)
Field notes
Vague and Overgeneralized Detailed and concrete notes
Notes
The client was quite hostile W hen Judy, the senior staff member told her that she
toward the staff person          could not do what she wanted to do, the client began to
                                 yell at Judy, telling her that she couldn’t control her life,
                                 that she was on nothing but a “power trip,” that she’d
                                 “like to beat the shift out of her,” and that she could just
                                 “go to hell.” She shook her fist in Judy’s face and
                                 stumped out of the room, leaving Judy standing there
                                 with her mouth open, looking amazing.
The next student who came in The next student who came into the room was wearing
to take the test was very poorly clothes quite different from the three students who’d
dressed                          been in previously. The three previous students looked
                                 liked they’d been groomed before they came to the
                                 test. Their hair was combed, their clothes were clean
                                 and pressed, the colors of their clothes matched, and
                                 their clothes were in good condition. This new student
                                 had on pants that were soiled with a hole or tear in one
                                 knee and a thread bare seat. The flannel shirt was
                                 wrinkled with one tail tucked into the pants and the
                                 other tail hanging out. ….

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISMASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISAi Solihat
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosialpycnat
 
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiDedi Mukhlas
 
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataMetodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataDeady Rizky Yunanto
 
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifJonathan Andreas Saragih
 
metode pengambilan data penelitian kuantitatif
metode pengambilan data penelitian kuantitatifmetode pengambilan data penelitian kuantitatif
metode pengambilan data penelitian kuantitatifNora Indrasari
 
Template proposal penelitian s 1 versi 1.0
Template proposal penelitian s 1 versi 1.0Template proposal penelitian s 1 versi 1.0
Template proposal penelitian s 1 versi 1.0Budi1561
 
3. sensitif riset
3. sensitif riset3. sensitif riset
3. sensitif risetPanca Titis
 
Model Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Model Inovasi Penanggulangan KemiskinanModel Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Model Inovasi Penanggulangan KemiskinanTri Widodo W. UTOMO
 
Makalah smart city
Makalah smart cityMakalah smart city
Makalah smart cityrahma wati
 
Pengertian novelty dalam disertasi
Pengertian novelty dalam disertasiPengertian novelty dalam disertasi
Pengertian novelty dalam disertasiJunghans Sitorus
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianFredika Ayu Lestari
 

La actualidad más candente (20)

Penelitian analisis isi
Penelitian analisis isiPenelitian analisis isi
Penelitian analisis isi
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
 
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISMASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
 
Materi 8 analisis time series
Materi 8 analisis time seriesMateri 8 analisis time series
Materi 8 analisis time series
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Public choice
Public choicePublic choice
Public choice
 
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
 
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataMetodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
 
metode pengambilan data penelitian kuantitatif
metode pengambilan data penelitian kuantitatifmetode pengambilan data penelitian kuantitatif
metode pengambilan data penelitian kuantitatif
 
Template proposal penelitian s 1 versi 1.0
Template proposal penelitian s 1 versi 1.0Template proposal penelitian s 1 versi 1.0
Template proposal penelitian s 1 versi 1.0
 
3. sensitif riset
3. sensitif riset3. sensitif riset
3. sensitif riset
 
Model Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Model Inovasi Penanggulangan KemiskinanModel Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Model Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
 
Makalah smart city
Makalah smart cityMakalah smart city
Makalah smart city
 
Pengertian novelty dalam disertasi
Pengertian novelty dalam disertasiPengertian novelty dalam disertasi
Pengertian novelty dalam disertasi
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Lembaga dan Organisasi Petani
Lembaga dan Organisasi PetaniLembaga dan Organisasi Petani
Lembaga dan Organisasi Petani
 
Penilaian tanah
Penilaian tanahPenilaian tanah
Penilaian tanah
 

Similar a METODE KUALITATIF

P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.pptP2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppthaidzarzamany21
 
Penulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesisPenulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesiszack2dee
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFSanjaya Koembara
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptifRauza Tunnur
 
PENELITIAN ILMIAH
PENELITIAN ILMIAHPENELITIAN ILMIAH
PENELITIAN ILMIAHAi Solihat
 
PENDEKATAN KUALITATIF.pptx
PENDEKATAN KUALITATIF.pptxPENDEKATAN KUALITATIF.pptx
PENDEKATAN KUALITATIF.pptxHafizElmi1
 
Star a group 1 tugas ke 1
Star a group 1 tugas ke 1Star a group 1 tugas ke 1
Star a group 1 tugas ke 1Sri Haryati
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataUniversity of Andalas
 
Metode-metode penelitian
Metode-metode penelitianMetode-metode penelitian
Metode-metode penelitianOpank Juminten
 
Materi 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdfMateri 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdfMahesaRioAditya
 
Sistematika langkah langkah
Sistematika langkah langkahSistematika langkah langkah
Sistematika langkah langkahconesti08com
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranZakkyKee
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianYanuarti Petrika
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianYanuarti Petrika
 
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptxFUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptxMARSIH4
 
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifPerbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifMila Ismiyanti
 
Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxFrans Dione
 

Similar a METODE KUALITATIF (20)

P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.pptP2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
 
Penulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesisPenulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesis
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
PENELITIAN ILMIAH
PENELITIAN ILMIAHPENELITIAN ILMIAH
PENELITIAN ILMIAH
 
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatifMetode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif
 
Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012
 
PENDEKATAN KUALITATIF.pptx
PENDEKATAN KUALITATIF.pptxPENDEKATAN KUALITATIF.pptx
PENDEKATAN KUALITATIF.pptx
 
Star a group 1 tugas ke 1
Star a group 1 tugas ke 1Star a group 1 tugas ke 1
Star a group 1 tugas ke 1
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis data
 
Metode-metode penelitian
Metode-metode penelitianMetode-metode penelitian
Metode-metode penelitian
 
Materi 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdfMateri 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdf
 
Penel kualitatif bbptpt (yuti)
Penel kualitatif   bbptpt (yuti)Penel kualitatif   bbptpt (yuti)
Penel kualitatif bbptpt (yuti)
 
Sistematika langkah langkah
Sistematika langkah langkahSistematika langkah langkah
Sistematika langkah langkah
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
 
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptxFUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
 
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifPerbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
 
Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptx
 

METODE KUALITATIF

  • 2. KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF • 1. MEMAHAMI PROSES – Memahami proses terjadinya berbagai peristiwa dan tindakan. Dalam hal ini ada yang menganggap bahwa yang menarik di dalam studi-studi kualitatif adalah bukan semata-mata hasil studinya (outcome) melainkan juga prosesnya, yaitu proses yang mengarah kepada terjadinya hasil (outcome). – Kajian tentang proses partisipasi masyarakat dalam pembuatan perda. – Kajian tentang proses/dinamika partai politik dalam pemilihan ketua partai. – Kajian tentrang proses pembuatan keputusan di tingkat manajemen suatu kegiatan usaha
  • 3. KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF • 2. MENDESKRIPSIKAN POLA-POLA (PATTERN) TERTENTU – Selain hal-hal diatas, pendekatan kualitatif sesuai untuk digunakan ketika penelitian memerlukan informasi yang menggambarkan pola-pola tertentu, misalnya pola relasi kekuasaan (power) di dalam suatu masyarakat/partai politik, pola penguasaan dan ketergantungan terhadap sumber daya (alam/ekonomi) serta pola pengelolaannya, pola pengelolaan limbah/sampah yang dilakukan masyarakat atau industri, pola tata-niaga suatu produk pertanian, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini, sulit atau tidak sesuai dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. – Lebih dari itu, secara umum, menurut Patton (1990), metode kualitatif memungkinkan si peneliti untuk melakukan studi tentang issue tertentu secara mendalam dan terperinci.
  • 4. KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF • 3. MEMBANGUN CAUSAL EXPLANATIONS – Berbeda dari pendekatan kuantitatif yang mencoba menjelaskan, misalnya "apakah dan sejauhmana variabel X menyebabkan variabel Y", penelitian kualitatif mencoba mempertanyakan "bagaimana X memainkan peranan dalam menyebabkan terjadinya Y, proses apa yang mengaitkan X dan Y". – Contoh: • Dinamika sosial dan partisipasi masyarakat dalam perancangan perda.
  • 5. KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF • 4. MEMAHAMI MAKNA TERTENTU (MEANING) – Dalam hal ini, pengertian meaning mencakup kognisi, affect, intentions, atau hal-hal lain yang dimaksud oleh si peneliti sebagai perspektif partisipan. – Dalam konteks pengelolaan kawasan berbahaya Gunung Merapi, diperlukan pemahaman tentang misalnya apa “makna” kawasan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. – Dalam konteks pengembangan pariwisata, cultural attractions, diperlukan pemahaman tentang misalnya “makna” keberadaan hutan larangan bagi masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya. Pemahaman ini akan menjadi masukan bagi perencanaan wisata: pola kunjungan wisata, dsb
  • 6. KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF • 5. MEMAHAMI CONTEXT TERTENTU – Memahami context tertentu di mana partisipannya melakukan berbagai tindakan, dan memahami pengaruh dari context tertentu itu terhadap tindakan-tindakan mereka (partisipan). – Pengelolaan Taman Nasional Laut sering/mungkin dihadapkan pada persoalan sosial berupa “perilaku-perilaku” masyarakat yang “destruktif” terhadap kelestarian SDA yang menjadi faktor penting dalam kegiatan wisata alam. Misalnya penangkapan ikan dengan menggunakan bom/racun di kawasan terumbu karang. Dalam hal ini, perencana harus memahami mengapa hal seperti itu terjadi, dan bagaimana memecahkan persoalannya agar semua pihak “diuntungkan”.
  • 7. KEKUATAN PENELITIAN KUALITATIF • 6. MENGIDENTIFIKASI UNANTICIPATED PHENOMENA – Mengidentifikasi gejala dan pengaruh yang tidak terantisipasi sebelumnya, dan membuat teori-teori baru yang mengembangkan teori sebelumnya. – Dalam studi kuantitatif, misalnya tentang dampak ekonomi PHBM terhadap kehidupan masyarakat, sering digunakan kuesioner atau angket sebagai alat untuk mengumpulkan data. Daftar pertanyaan ini, seringkali tidak dapat menghasilkan informasi yang lengkap karena banyak gejala sosial yang tidak tercakup di dalam kuesioner yang perlu ditanyakan kepada responden. Untuk menghindari hal ini, eksplorasi dengan pendekatan kualitatif akan sangat membantu mengungkap gejala sosial apa saja yang ada dan perlu ditanyakan kepada responden untuk dilihat kecenderungannya (regularities).
  • 8. FORMAT USULAN PENELITIAN/SKRIPSI/THESIS FORMAT I FORMAT II (LAIN) LATAR BELAKANG INTRODUKSI/ PENGANTAR RUMUSAN MASALAH/IDENTIFIKASI MASALAH RESEARCH CONTEXT (KONTEKS PENELITIAN/ TUJUAN PENELITIAN KONSEPTUAL) MANFAAT PENELITIAN KAJIAN PUSTAKA RESEARCH QUESTIONS / RUMUSAN MASALAH KERANGKA PEMIKIRAN METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN
  • 9. DISAIN PENELITIAN KUALITATIF PROPOSAL Pendahuluan Konteks Konseptual/ Konteks Penelitian Rumusan Masalah Metode Penelitian Validitas Implikasi
  • 10. DISAIN PENELITIAN KUALITATIF - PENDAHULUAN • Berisi uraian tentang gejala yang menjadi latar belakang dari penelitian: • Partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum • Ketidakpuasan terhadap kinerja birokrasi dan persoalan akuntabilitas pelayanan publik • Pengembangan strategi perusahaan
  • 11. DISAIN PENELITIAN KUALITATIF - PENDAHULUAN • Maxwell (1996): dalam bagian ini harus dengan jelas dinyatakan maksud/tujuan (purposes) dari si peneliti: – Personal purposes: adalah hal-hal yang sifatnya pribadi yang memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian; misalnya ketertarikan terhadap suatu fenomena yang unik, keinginan untuk terlibat dalam suatu penelitian tertentu, atau keinginan untuk meningkatkan karir. – Practical purposes: berbicara tentang kepentingan praktis dari penelitian untuk, misalnya, mengubah sesuatu atau mencapai suatu tujuan. – Research purposes: • menguraikan tujuan penelitian untuk mendapatkan pemahaman (understanding) tentang sesuatu, • untuk memperoleh wawasan/gagasan (insight) tentang apa yang sedang terjadi dan mengapa hal itu terjadi. • Eksplorasi …, Deskripsi …, Eksplanasi ….
  • 12. DISAIN PENELITIAN KUALITATIF – KONTEKS KONSEPTUAL/ KONTEKS PENELITIAN • Bagian ini sering disebut tinjauan kepustakaan (literature review). Tapi bukan sekadar “tempelean” teori atau bahkan definisi yang tidak jelas relevansinya. • Juga bukan semata-mata untuk menunjukkan pengetahuan (familiarity) si peneliti tentang berbagai kepustakaan dalam area studi tertentu, sehingga uraian bisa sangat panjang dan seringkali menjadi tidak relevan dengan pokok persoalan penelitian. Anggapan tersebut dalam batas tertentu dapat “menyesatkan” (lihat juga Maxwell 1996)
  • 13. DISAIN PENELITIAN KUALITATIF – KONTEKS KONSEPTUAL/ KONTEKS PENELITIAN • Tujuan/kegunaan dari bagian ini adalah: • Maxwell (1996): – Pertama: bukan semata-mata meninjau (review) sekumpulan kepustakaan tertentu, melainkan untuk memperlihatkan bagaimana keterkaitan penelitian dengan teori yang ada dan atau penelitian yang telah dilakukan, dan bagaimana penelitian itu (akan) memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang suatu pokok persoalan; – kedua, untuk menjelaskan kerangka teoritis yang menjadi dasar studi (1996).
  • 14. DISAIN PENELITIAN KUALITATIF – KONTEKS KONSEPTUAL/ KONTEKS PENELITIAN • Creswell (1994), literatur dalam suatu penelitian berfungsi untuk: – menguraikan/menjelaskan hasil-hasil studi yang berhubungan dengan studi yang akan atau sedang dilakukan, – mengaitkan studi ke diskusi yang lebih luas dalam kajian suatu topik, mengisi kekosongan (gap) dan memperluas studi- studi terdahulu, – menjadi bahan untuk membangun kerangka studi ( kerangka pemikiran) – [Dalam penelitian yang bersifat hipotetikal]
  • 15. DISAIN PENELITIAN KUALITATIF – RUMUSAN MASALAH / PERTANYAAN PENELITIAN • Secara umum, dalam konteks penelitian, fungsi pertanyaan penelitian adalah untuk menjelaskan apa yang akan dipelajari atau dicoba untuk difahami. • Perumusan masalah penelitian, biasanya menguraikan gejala sosial yang berlangsung pada kasus atau setting yang akan diteliti. • Pertanyaan penelitian sebenarnya merupakan perwujudan dari perumusan masalah penelitian. Dalam bagian ini peneliti merumuskan masalah penelitiannya yang kemudian diwujudkan dalam bentuk pertanyaan penelitian.
  • 16. DISAIN PENELITIAN KUALITATIF – METODE PENELITIAN • Uraian metode, dalam arti sempit, berisi penjelasan tentang macam studi yang akan dilakukan (studi kasus atau komparatif) • Pengumpulan data • Analisis data • Validitas – Kebenaran (correctness) atau kredibilitas (credibility) dari suatu deskripsi, interpretasi, dan kesimpulan atau lainnya – Secara khusus ada dua macam validity threats, yaitu bias peneliti dan reaktifitas. Bias peneliti berkaitan dengan pemilihan data yang sesuai dengan teori atau konsep yang dibangun, sehingga menghasilkan kesimpulan seperti yang diharapkan oleh si peneliti. Sedangkan reaktifitas adalah pengaruh dari kehadiran si peneliti terhadap setting atau kelompok individu yang dipelajari.
  • 17. PENGUMPULAN DATA - SAMPLING • Sampling: purposeful sampling. • Patton (1990) mengemukakan bahwa – berbeda dari pendekatan kuantitatif yang melihat logika dan kekuatan probability sampling tergantung dari pemilihan sampel yang dilakukan secara benar-benar acak (random) dan representative secara statistik sehingga memungkinkan melakukan generalisasi sampel terhadap populasi yang lebih besar, – logika dan kekuatan purposeful sampling terletak pada pemilihan kasus-kasus yang kaya informasi (information-rich cases) untuk studi mendalam. – Kasus-kasus kaya-informasi diperoleh dari orang-orang tertentu yang memungkinkan peneliti mempelajari berbagai issue sentral yang penting bagi tujuan penelitian.
  • 18. PENGUMPULAN DATA - SAMPLING • Maxwell (1996), ada empat tujuan digunakannya sampel purposif: – pertama, untuk mencapai keterwakilan (representativeness) dari setting, individu-individu, aktifitas yang dipilih; – kedua, untuk menggambarkan secara memadai heterogenitas populasi. Ini bertujuan agar kesimpulan yang dibuat mencakup semua variasi yang ada; – ketiga, memilih sampel untuk dengan sengaja menguji kasus-kasus yang kritis terhadap teori yang dijadikan acuan pada awal studi; – keempat, membangun perbandingan-perbandingan untuk menggambarkan alasan atas perbedaan yang terjadi antara setting atau individu.
  • 19. PENGUMPULAN DATA – SAMPLING STRATEGIES • 1. Extreme or deviant case sampling: bertujuan mempelajari manifestasi yang sangat tidak biasa dari suatu fenomena, misalnya sukses yang menakjubkan, dsb. • 2. Stratified purposeful sampling: menggambarkan karakteristik kelompok-kelompok tertentu untuk diperbandingkan. • 3. Snowball or chain sampling: mengidentifikasi kasus-kasus tertentu melalui sejumlah orang yang dihubungi secara berangkai.
  • 20. PENGUMPULAN DATA – SAMPLING STRATEGIES • 4. Criterion sampling: menggambarkan kasus dari kelompok yang memenuhi kriteria tertentu, misalnya kelompok miskin di perkotaan (dalam kaitannya dengan partisipasi dalam pemilu) • 5. Opportunistic sampling: menggambarkan kasus-kasus yang diketahui di lapangan dengan mewawancarai orang-orang yang terkait dengan kasus-kasus itu, tanpa direncanakan sebelumnya.
  • 21. PENGUMPULAN DATA – UKURAN SAMPEL • Salah satu persoalan yang cukup penting dalam pendekatan kualitatif adalah issue tentang ukuran sampel . – Berapa banyak jumlah informan harus diwawancacarai dalam studi kualitatif? – Apakah jumlah sampel yang relatif kecil dapat menjamin validitas penelitian? • Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering menyeret peneliti untuk menuliskan jumlah sampel tertentu dalam proposal penelitiannya.
  • 22. PENGUMPULAN DATA – UKURAN SAMPEL • Berkaitan dengan jumlah sampel, yang perlu diketahui adalah bahwa tidak ada aturan khusus tentang jumlah sampel dalam pendekatan kualitatif. • Jumlah sampel tergantung dari apa yang ingin diketahui oleh peneliti, mengapa hal itu ingin diketahui, dan sumber daya yang dimiliki untuk melakukan studi. • Validitas, manfaat, atau wawasan yang diperoleh dari pendekatan kualitatif lebih terkait dengan kasus-kasus terpilih yang kaya-informasi daripada jumlah sampel (lihat Patton 1990). • Namun demikian, tidak berarti bahwa peneliti bisa dengan seenaknya menentukan jumlah sampel yang sedikit dengan tanpa penjelasan atau strategi yang dapat menjaga validitas data atau penelitian.
  • 23. PENGUMPULAN DATA – PERSOALAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF • Key Informant Bias: yaitu kecenderungan peneliti untuk menggantungkan sebagian besar informasi dari satu atau sejumlah kecil informan. • Kelompok-kelompok di dalam masyarakat/budaya memperlihatkan keragaman, • Homogenitas tidak bisa dijadikan asumsi lagi.
  • 24. PENGUMPULAN DATA – PERSOALAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF • Upaya mengatasi persoalan Key Informant Bias: – 1. Triangulasi data, yaitu memanfaatkan berbagai sumber data. – 2. Triangulasi peneliti, yaitu melibatkan berbagai peneliti yang berbeda latar belakang ilmunya. – 3. Triangulasi teori, yaitu menggunakan perspektif yang berbeda untuk menginterpretasi satu set data. – 4. Triangulasi metodologi, yaitu penggunaan berbagai metode untuk mempelajari suatu persoalan.
  • 25. PENGUMPULAN DATA – TEKNIK • Observasi (pengamatan) • Wawancara • Data sekunder: – Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk mempercepat pemahaman peneliti tentang kondisi lapangan serta informasi apa saja yang harus dikumpulkan.
  • 26. PENGUMPULAN DATA – TEKNIK OBSERVASI • Observasi: – Observasi non-partisipastif (non-participant observation) – Observasi partisipatif (participant observation)
  • 27. PENGUMPULAN DATA – TEKNIK OBSERVASI • Ada lima alasan mengapa perlu dilakukan pengumpulan data dengan pengamatan, terutama pengamatan terlibat (partisipant observation), yaitu [Bernard, 1988]: – 1. Pengamatan terlibat bukan semata-mata suatu cara pengumpulan data kualitatif. Dalam kenyataannya pengamatan terlibat bukan benar-benar metode melainkan suatu strategi yang memfasilitasi pengumpulan data di lapangan. – 2. Pengamatan terlibat mengurangi persoalan reaktifitas—orang-orang mengubah perilakunya ketika mengetahui sedang diamati—yang seringkali mempengaruhi validitas data/penelitian. – 3. Pengamatan terlibat membantu peneliti memformulasi pertanyaan- pertanyaan sensitif dalam bahasa lokal. – 4. Pengamatan terlibat memberikan kepada si peneliti suatu pemahaman intuitif tentang apa yang sedang terjadi pada suatu masyarakat/kebudayaan yang diteliti dan memungkinkan peneliti berbicara dengan yakin tentang arti data. – 5. Banyak masalah penelitian tidak dapat dipecahkan/didekati secara memadai oleh cara apapun kecuali pengamatan terlibat.
  • 28. PENGUMPULAN DATA – WAWANCARA • a. Wawancara informal: – Wawancara yang dicirikan oleh tidak terstrukturnya wawancara atau tidak adanya kontrol terhadap wawancara. – Proses wawancara ini dapat terjadi secara tidak disengaja: kapan dan di mana saja. – Wawancara seperti ini barangkali sama dengan apa yang dikatakan oleh Koentjaraningrat (1977) sebagai wawancara sambil lalu (casual interview).
  • 29. PENGUMPULAN DATA – WAWANCARA • b. Wawancara tidak terstruktur: – Proses wawancara yang direncanakan dengan mewawancarai informan, namun dalam pelaksanaannya tidak terlalu diatur/dikontrol. – Issue yang akan ditanyakan/didiskusikan disiapkan terlebih dahulu, namun dalam pelaksanaannya informan memiliki kebebasan untuk mengekspresikannya dalam terminologi-terminologi mereka. – Wawancara juga bisa berkembang kepada berbagai issue yang tidak direncanakan sebelumnya. – Proses wawancara dengan informan yang sama bisa terjadi berulang-ulang, terlebih bila peneliti memiliki waktu yang cukup luang.
  • 30. PENGUMPULAN DATA – WAWANCARA • c. W awancara semi struktur: – W awancara yang dilakukan dengan issue yang telah disiapkan dan dalam prosesnya pewawancara bersikap agak "mengatur" jalannya wawancara. – Dalam wawancara ini digunakan pedoman wawancara yang berisi hal-hal yang perlu ditanyakan secara sistematis, walaupun dalam pelaksaannya kemungkinan tidak seteratur seperti yang direncanakan. – W awancara semistruktur biasanya dilakukan bila peneliti tidak memiliki cukup waktu untuk berulang-ulang melakukan wawancara dengan informan yang sama. – Dalam wawancara ini, kemampuan pewawancara untuk melakukan probing akan sangat membantu dalam memperoleh informasi yang
  • 31. PENGUMPULAN DATA – W A W ANCARA • Dalam wawancara, kemampuan pewawancara untuk melakukan probing akan sangat membantu dalam memperoleh informasi yang lengkap dan akurat. • Dalam batas tertentu, biarkan informan mengarahkan pembicaraan (let the informant lead)
  • 32. ANALISIS DATA Periode pengumpulan data Reduksi data adalah proses pemilihan, focusing, penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data Antisipasi "mentah" yang ada dalam data lapangan. Reduksi catatan Pasca "Display" adalah kumpulan informasi yang terorganisasi: teks naratif, Tampilan(quotes), matriks, tabel, grafik, bagan kutipan (display) data Pasca (charts, causal flow charts), jejaring (networks), atau taksonomi, dan sebagainya Sejak awal pengumpulan data, peneliti mulai menentukan apa arti Pascasesuatu atau Pembuatan kesimpulan/verifikasi dari berbagai hal yang dikumpulkannya, mencatat regularities, menggambarkan pola, penjelasan, penjelasan kausal, dan membuat proposisi. Analisis data kualitatif adalah proses yang kontinu dan iteratif Proses pembuatan kesimpulan sudah dimulai, tetapi peneliti "memperlakukannya" sebagai temuan-temuan awal yang masih terbuka terhadap perubahan. Peneliti juga masih bersikap skeptis. Dalam hal ini, kesimpulan "akhir" baru akan muncul setelah tahap pengumpulan data berakhir.
  • 33. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN Miles and Huberman, 1984 PENGUMPULAN DATA TAMPILAN DATA REDUKSI DATA KESIMPULAN/ VERIFIKASI
  • 34. Pengelolaan Catatan Lapangan (Field Notes) • Bernard (1988): 1. Jangan mencatat semua hal dalam 1 catatan yang panjang. Catat hal- hal (informasi) yang dikumpulkan dalam beberapa catatan yang ringkas/pendek. 2. Pisahkan catatan-catatan yang dibuat menjadi: field jottings, field notes, field diary, dan field log. • Field jottings adalah basis untuk membuat field notes • Field diary mencatat hal-hal personal yang terjadi saat pengumpulan data 3. Tuliskan field jottings sesegara mungkin manakala menganggap sesuatu penting untuk dicatat. 4. Tidak perlu khawatir bahwa pencatatan langsung (didepan informan atau subjek lainnya) akan mengganggu informan atau subjek lainnya. 5. Don’t “sleep on” your notes (jangan menunda mencatat hal-hal yang diperoleh, misalnya pada keesokan harinya)
  • 35. Field notes Vague and Overgeneralized Detailed and concrete notes Notes The client was quite hostile W hen Judy, the senior staff member told her that she toward the staff person could not do what she wanted to do, the client began to yell at Judy, telling her that she couldn’t control her life, that she was on nothing but a “power trip,” that she’d “like to beat the shift out of her,” and that she could just “go to hell.” She shook her fist in Judy’s face and stumped out of the room, leaving Judy standing there with her mouth open, looking amazing. The next student who came in The next student who came into the room was wearing to take the test was very poorly clothes quite different from the three students who’d dressed been in previously. The three previous students looked liked they’d been groomed before they came to the test. Their hair was combed, their clothes were clean and pressed, the colors of their clothes matched, and their clothes were in good condition. This new student had on pants that were soiled with a hole or tear in one knee and a thread bare seat. The flannel shirt was wrinkled with one tail tucked into the pants and the other tail hanging out. ….