SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 37
Descargar para leer sin conexión
MENTEIBB NEGARA
        1)ENDAYAGUNAAN APARATUR N E G A M
               REPUBLIK INDONESIA


               PERATURAN MENTERI NEGARA
            PENDAYAGUNAAN APARAT1,R NEGARA

                        NOMOR: 12 TAHUN 2009

                               TENTANG

                PEDOMAN PENILAIAN
        PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
            PEMERINTAH KABUPATENXOTA
                                : ,.

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,


Menimbang      :   a.     bahwa untuk mendorong percepatan peningkatan
                          kualitas pelayanan publik di kabupatedkota,
                          dilakukail berbagai upaya pembinaan, antara lain
                          melalui penilaian penyelenggaraan pernerintah
                          kabupatentkota;
                   b.     bahwa untuk maksud tersebut diperlukan
                          penyempurnaan pedoman penilaian kincrja
                          pelayanan publik sebagain~anatelah ditetapkan
                          dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
                          Aparatut Negara Nomor PER/26/M,PAN/5/2006
                          dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
                          Aparatur Negara Nomor PEW3 l/M.PAN/5/2006
                          tentang Pedoman Penilaian Kinerja Pelayanan
                          Publik Dalam Rangka Pelaksanaan Kompetisi
                          Antar KabupatenIKota.


                                                .   ,
                                                        Mengingat.. ...........




                                     --
Mengingat   Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
            Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
            (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125
            dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
            4437);
            Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008
            tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
            Pemerintahan Daerah    (Lembaran Negara RI
            Tahun 2008 Nomor 19 dan Tambahan Lembaran
            Negara RI Nomor 4815);
            Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9
            Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
            Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
            Negara Republik Indonesia sebagaimana telah
            beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
            Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
            2008;
            Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
            Percepatan Pemberantasan Korupsi;
            Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
            Negara Nomor 63 /KEP/M.PAN/7/2003 tentang
            Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan
            Publik;
            Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
            Negara Nomor 25/KEP/M.PAN/2/2004 tentang
            Pedoman     Penyusunan     Indeks     Kepuasan
            Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah;
            Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
            Negara Nomor 26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang
            Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas
            dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
            Peraturan     Menteri Negara Pendayagunaan
            Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/04/2006
            tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan
            Publik.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan   :   PERATURAN     MENTERI      NEGARA
                 PENDAYAGUNAAN   APARATUR   NEGARA
                 TENTANG     PEDOMAN      PENILAIAN
                 PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
                 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
PERTAMA      :   Pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan publi!c
                 pemerintah kabupatenlkota sebagaimana tersebut
                 dalam lampiran 1, 2 dan 3 peraturan ini menlpakan
                 bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.
KEDUA        :   Pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan publik
                 pemerintah kabupatenlkota      sebagaimana tersebut
                 dalam lampiran peraturan ini digunakan sebagai acuan
                 dala~nmelaksanakan penilaian.
KETIGA       :   Peraturan ini berlsku sejak tanggal ditetapkan.



                                    Ditetapkan di Jakarta
                                    Pada tanggal 26 Juni 2009


                                    Menteri Negara
                                                      Aparatur Negara,




                                    Taufiq Effendi
Lampiran 1
                              Peraturan Menteri Negara
                              Pendayagunaan Aparatur Negara
                              Nomor : 1 Tahun 2009
                                         2
                              Tanggal : 26 Juni 2009



                  PEDOMAN
PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
         PEMERINTAH KABUPATENKOTA




  A.   Latar Belakang
       Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
       Daerah telah memberikan kewenangan kepada daerah, lthususnya
       kepada pemerintah kabupatenlkota untuk lnenyelenggarakan
       pemerintahan daerah dengan menggunakan prinsip otonomi
       seluas-luasnya, dalam arti daerah diberi kewenangan untuk
       mengurus dan ~nengatururusan yang telah lnenjadi kewenangan
       daerah. Kewenangan yang dirniliki daerah antara lain membuat
       kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran
       serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan
       pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Dengan kewenangan
       yang dimiliki, pemerintah daerah       khususnya pemerintah
       kabupatenlkota wajib meningkatkan kualitas pelayanan publik di
       daerahnya masing-masing.
       Upaya     peningkatan    kualitas  pelayanan    publik  oleh
       bupatilwalikota sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 5
       Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, yang
       menginstruksikan diantaranya kepada seluruh gubernur dan
       bupatilwalikota untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
       masyaralcat, baik dalam bentuk jasa ataupun perizinan melalui
       transparansi dan standardisasi pelayanan yang meliputi
       persyaratan, target waktu penyelesaian dan biaya yang harus
       dibayar oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
     senantiasa  berupaya     mencegah, mengurangi   bahkan
     menghapuskan pungutan tidak resmi.
     Percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik pada
     pemerintah kabupatenlkota memerlukan komitmen yang kuat,
     kreativitas, inovasi, dan terobosan dari bupatilwalikota dan
     seluruh jajarannya dalam mengimplementasikan ltebijakan di
     bidang pelayanan publik. Kenyataan di beberapa daerah dimana
     pimpinan beserta jajarannya mempunyai komitmen yang kuat
     dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, telah
     menunjukkan kemajuan yang cukup menggembirakan.
     Sementara itu masih banyak daerah lain yang belum
     nrenunjukkan kenlajuan sebagai~nanadiharapkan.
     Berdasarkan pengalaman, adanya ltompetisi pada unit pelayanan
     merupakan salah satu faktor pendorong guna memotivasi dan
     meningkatkan kinerja unit pelayanan tersebut. Ole11 karena itu
     untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di kabupatenlkota,
     dipandang perlu dilakukan penilaian kinerja pemerintah
     kabupatenlkota dalam rangka kompetisi antar daerah.
     Agar pelaksanaan kompetisi ini dapat berjalan dengan baik, perlu
     disusun suatu pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan
     publik pemerintah kabupatenlkota.

B.   Maksud clan Tujuan
     1.   Pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan publik
          pemerintah kabupatenlkota ini dimaksudkan sebagai acuan
          guna memberi kemudahan dan kesamaan persepsi bagi Tim
          Penilai dalam melakukan penilaian terhadap upaya
          pemerintah kabupatenlkota untuk meningkatkan kualitas
          pelayanan publik.
     2.   Pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan publik
          pemerintah kabupatenlkota ini bertujuan       untuk
          mewujudkan objektivitas dan      transparansi dalam
          pelaksanaan penilaian.
C.   Sasaran
     Dengan pedoman ini sasaran yang ingin dicapai, yaitu bahwa
     melalui penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
     kabupatenlkota dapat diketahui kabupatenlkota yang menliliki
     predikat terbaik dan baik.

D.   Komponen Penilaian
     Komponen penilaian penyelenggaraan pelayanan publik
     pemerintah kabupatenlkota, meliputi kebijakan deregulasi dan
     debirokratisasi pelayanan publik, kebijakan peningkatan
     partisipasi masyarakat, kebijakan pemberian penghargaan dan
     penegakan disiplin, pembinaan teknis terhadap unit pelayanan
     publik, kebijakan korporatisasi unit pelayanan, pengembangan
     manajemen pelayanan, kebijakan peningkatan profesion a 1'lstne
     pejabatlpegawai di bidang pelayanan publik, penghargaan di
     bidang peningkatan kualitas pelayanan publik, kebijakan
     yeinbangunan kernasy arakatan dan kesejahteraan, kebij akan
     dalam mendorong pernbangunan ekonomi daerah, kebijakan
     pengembangan dan pernanfaatan e-government, penerapan
     standar I S 0 900 1-2000 dalam pelayanan publik, ketersediaan
     sarana fisik pelayanan publik kabupatenlkota, kepelnirnpinan
     (leadership), dan pendapat pemuka masyarakat terhadap kinerja
     bupatilwalikota.
     Dalam tnelakultan penilaian terhadap indikator-indikator
     komponen berkaitan dengan pendidikan, kesehatan dan ekonomi,
     tim penilai perlu terlebih dahulu memperhatiltan prosentase rata-
     rata peningkatan Hz.~nzan  Developnzent Index (HDI) sebagai alat
     kontrol penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pernerintah
     kabupatenlkota.
E.   Pengertian Umum
     Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
     1.   Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
          dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
          dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
          negara dan penduduk atas barang, jasa danlatau pelayanan
          administratif      yang disediakan oleh penyelenggara
          pelayanan publilt.
     2.   Standar pelayanan publik adalah suatu tolok ukur yang
          dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan
          dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban
dan janji penyelenggara pelayanan kepada masyarakat untuk
     memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah,
     terjangkau, dan terukur.
3.   Standard Operating Procedures (SOP) atau prosedur tetap
     (Protap) adalah prosedur kerja secara rinci yang dibakukan
     untuk digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam
     pelaksanaan kegiatan.
4.   Penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah,
     yaitu sebutan kolektif meliputi satuan kerjdorganisasi
     kementerian, departemen, lembaga pemerintah non
     departemen, kesekretariatan lembaga tertinggi dan tinggi
     negara di pusat maupun daerah, termasuk badan usaha milik
     negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD) dan
     badan layanan umum (BLU) dan badan layanan ilmum
     daerah (BLUD).
5.   Pembina pelayanan adalah instansilunit kerja yang
     rnempunyai   tugas dan fungsi melakukan pembinaan
     terhadap unit pelayanan    sesuai dengan peraturan
     perundang-undangan.
6.   Unit pelayanan publik adalah instansi pemerintah termasuk
     BUMNA3UMD dan BLUBLUD yang secara langsung
     memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan.
7.   Kinerja pemerintah kabupatenlkota adalah prestasi
     pemerintah kabupatenlkota dalam meningkatkan kualitas
     pelayanan publik.
8.   Tim Penilai adalah tim yang dibentuk oleh masing-masing
     instansi pemerintah, baik tingkat pusat- maupun provins'i
     untuk     melakukan     penilaian   kinerja   pemerintah
     kabupatenlkota.
9.   Pemberi pelayanan adalah pejabatlpegawai instansi
     pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan
     publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
10. Penerima pelayanan adalah orang, masyarakat, badan
    hukum swasta dan instansi pemerintah.
11. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan
              informasi tentang tingkat kepuasan rnasyarakat yang
              diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan
              kualitatif atas pendapat ~nasyarakat dalam me~nperoleh
              pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik
              dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.

11.   Instrumen Penilaian Penyelenggaraan Pelayanan Publik
      Instrumen penilaian yang memuat ko~nponenpenilaian dan indikator
      didasarkan pada 2 (dua) ha1 sebagai berikut:

      A. Instrumen penilaian penyelenggaraan pelayanan publik
         berdasarkan hasil kerja pemerintal~kabupatenlkota 3 (tiga)
         tahun terakhir, meliputi:
          1. Kebijakan Deregulasi clan Debirokratisi Pelayanan Publik,
             yaitu penyederhanaan peraturan perundang-undangan serta
             penataan kelembagaan, dan tatalaksana dala~r. upaya
             peningltatan pelayanan publik, yang terdiri dari indikator
             penilaian sebagai berikut:
             a. Jenis pelayanan yang mekanismenya disederhanaltan.
              b. Dinas yang ditetapkan (berdasarkan PP nomor 41 tahun
                 2007).
             c. Penetapan Unit Pelayanan Terpadu (UPT).
             d. Jenis pelayanan yang ada pada semua Unit Pelayanan
                Terpadu (UPT).
              e. Unit pelayanan publik yang ditetapkan untuk mengelola
                 keuangan sendiri.
              f. Penetapan     maklumatljanji   pelayanan   oleh     unit
                 pelayananlsatuan kerja.
              g. Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publilt
                 (SPP).


           2. Kebijakan peningkatan partisipasi masyarakat, yaitu
              kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong dan
mempelopori partisipasi masyarakat dalam peningkatan
  kualitas pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian
  sebagai berikut:
   a. Pengaturan mengenai partisipasi        masyarakat    dalam
      penyelenggaraan pelayanan publik.
   b. Pembentukan Ombudsman atau lembaga sejenis oleh
      Pemerintah Daerah.
   c. Kegiatan pertemuan dan forum komunikasi atau
      sejenisnya antara Bupatilwalikota dengan Pemuka
      Masyarakat dalam rangka peningkatan pelayanan.

3. Kebijakan Pemberian Penghargaan dan Penegakan
   Disiplin, yaitu kebijakan pemerintah daerah dalam
   memberikan penghargaan kepada pegawai danlatau unit
   pelayanan publik yang berhasil meningkatkan kualitas
   pelayanan publik dan penegakan disiplin kepadz para pegawai
   atau unit penyelenggara pelayanan publik sesuai dengan
   ketentuan peraturan perundang-undangan, yang terdiri dari
   indikator penilaian sebagai berikut:
   a. Pengaturan pemberian penghargaan dalam rangka
      mendorong peningkatan kinerja penyelenggara pelayanan
      publik.
   b. Penghargaan yang diberikan kepada pegawai unit
      pelayanan publik yang rnenunjukkan prestasi kerja yang
      baik.
   c. Penghargaan berupa pialalsertifikat yang diberikan kepada
      unit pelayanan publik yang menunjukkan prestasi kerja
      yang baik.
   d. Penegakan disiplin kepada para pegawai atau unit
      penyelenggara pelayanan publik sesuai dengan ketentuan
      peraturan perundang-undangan

4. Pembinaan teknis terhadap unit pelayanan publik, yaitu
   upaya pemerintah kabupatenlkota dalam pembinaan secara
   terus menerus dan berkesinambungan kepada unit
          ,
penyelenggara pelayanan dalam rangka peningkatan
  kinerjanya, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai
  berikut:
  a. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan pelayanan publik kepada
     unit pelayanan publik (UPP).
  b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan oleh
     pernbina pelayanan publik terhadap unit pelayanan.
  c. Unit pelayanan yang menindaklanjuti hasil monitoring dan
     evaluasi pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh
     pembina pelayanan publik berupa penyempurnaan
     mekanisme penyelenggaraan pelayanan.


5. Kebijakan korporatisasi unit pelayanan publik yaitu
  kebijakan pemerintah daerah dalarn upaya rnelakukan
  perubahan bentuk dan atau cara pengelolaan pelayanan publik
  menjadi lebih profesional, yang terdiri dari. indikator
  penilaian, sebagai berikut:
  a. Unit pelayanan yang ~nelaksanakan pola pengelolaan
     pelayanan publik secara korporasi yang diserahkan kepada
     pihak lain.
   b. Pihak lain (swasta dan atau lembaga masyarakat) yang
      terlibat dalam pengelolaan pelayanan mengacu pola
      pelayanan korporasi.
   c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk
      dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan pu bli k.
6. Pengembangan manajemen pelayanan, yaitu upaya
       penyempurnaan sistem dan prosedur terhadap proses bisnis
       internal pada unit pelayanan, yang terdiri dari indikator
       penilaian sebagai berikut:
       a. Unit pelayanan yang telah melaksanakan survei Indeks
          Kepuasan Masyarakat (IKM).
       b. Unit pelayanan yang menerapkan standar pelayanan
          publik (SPP).
       c. Unit pelayanan yang telah melaksanakan proses
          pelayanan sesuai prosedur tetap (SOP) yang telah
          ditetapkan.
       d. Unit pelayanan yang melakukan pelayanan jemput-bola.
       e. Unit pelayanan yang menerapkan pola pelayanan bagi
          masyarakat rentan.
       f. Unit pelayanan yang menindaklanjuti hasil survei Indeks
          Kepuasan Masyarakat (IKM).
       g. Unit pelayanan yang menerapkan sambungan langsung
          telepon (hot-line service) danlatau pengelolaan SMS.
:   7. Kebijakan peningkatan profesionalisme pejabatlpegawai
       di bidang pelayanan publik, yaitu kebijakan pemerintah
       daerah dalam meningkatkan kualitas pejabatlpegawai yang
       langsung berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan
       publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut:
        a. Penerapan jabatan fungsional untuk meningkatkan kualitas
           pelayanan.
        b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang langsung
           berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat.
        c. Prosentase rata-rata alokasi anggaran untuk pembiayaan
           pendidikan dan pelatihan teknis/fungsional dari volume
           APBD.
        d. Pegawai pada unit pelayanan publik yang mengikuti
           pendidikan tugas belajar program strata-2 danlatau strata-
           3.
8. Penghargaan di bidang peningkatan kualitas pelayanan
   publik, yaitu apresiasi yang diberikan kepada lembaga atau
   perorangan yang berhasil dalam peningkatan kualitas
   pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai
   berikut:
   a. Penghargaan dari lembaga resmi internasional.
   b. Penghargaan dari pemerintah pusat.
   c. Penghargaan dari pemerintah provinsi.


9. Kebijakan      pembangunan        kemasyarakatan           dan
   kesejahteraan, y a i t ~ kebijakan pembangunan            yang
   ditetapkan oleh pemerintah kabupatenlkota di bidang
   kemasyarakatan dan kesejahteraan, yang terdiri - dari indikator
   penilaian sebagai berikut:
    a. Pembebasan biaya SPP bagi siswa.
    b. Jumlah rata-rata siswa pertahun yang menerima beasiswa
       yang bersumber dari APBD.
    c. Prosentase rata-rata alokasi anggaran bidang pendidikan
       dalam APBD.
    d. Pengembangan sekolah unggulan daerah berstandar
       nasional.
    e. Pengembangan sekolah unggulan daerah berstandar
       internasional.
    f. Penetapan kebijakan daerah dalam pembebasan biaya
       berobat di luar ASKES.
    g. Prosentase rata-rata alokasi anggaran untuk pembiayaan
       berobat di luar ASKES.
    h. Prosentase rata-rata peningkatan Keluarga Sejahtera (KS)
       ke KS-3.

 10. Kebijakan dalam mendorong pembangunan ekonomi
     daerah, yaitu kebijakan yang ditetapkan oleh pernerintah
     kabupatenlkota dalam mendorong pembangunan ekonomi
     daerah, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut:
    a. Penetapan kebijakan daerah dalam pemberian fasilitas
       penanaman modal di daerah.
b. Prosentase rata-rata peningkatan       Produk    Domestik
         Regional Bruto (PDRB).
      c. Prosentase rata-rata peningltatan jumlah penerimaan pajak.
      d. Prosentase rata-rata peningkatanlpenyediaan        lapangan
         kerja.
      e. Prosentase rata-rata penurunan angka kemiskinan.
 11. Kebijakan pengembangan clan pemanfaatan e-government,
     yaitu ltebijakan pemerintah daerah dalam mengembangkan
     dan      memanfaatkan       teknologi      informasi      dalam
     penyelenggaraan pemerintahan sebagai upaya peningkatan
     kualitas pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian
     sebagai berikut:
      a. Penetapan peraturan perundang-undangan           mengenai
         penerapan e-government di kabupatenlkota.
      b. Penetapan jenis pelayanan yang metoda kerjanya diubah
         dari cara manual ke elektronik. -
      e. Penetapan, penerapan, dan pengembangan               sistem
         informasi pelayanan pada unit pelayanan publik.
      d. Penetapan pembangunan hornepage/situs kabupatenlkota.


  12. Penerapan standar I S 0 9001-2000 (lalam pelayanan
      publik, yaitu penerapan inanajemen mutu standar I S 0 9001-
      2000 terhadap penyelenggaraan pelayanan, yang terdiri dari
      indikator penilaian sebagai berikut:
      a. Unit pelayanan dalam penlbinaan konsultan I'SO.
      b. Unit pelayanan dalam proses sertifikasi ISO.
      c. Unit pelayanan yang telah mendapatkan sertifikat ISO.

B. Instrumen penilaian penyelenggaraan pelayanan publik
   pemerintah kabupatenlkota berdasarkan pendapat
   masyarakat, meliputi:
   1 . Kepemimpinan       (Lendersltip),  yaitu   kemampuan
       bupatilwalikota dalam    menggerakltan aparatur  dan
       masyarakat di lingkungannya dalam upaya meningkatkan
kualitas pelayanan publik,       yang terdiri dari indikator
   penilaian sebagai berikut:
   a. Melakukan pertemuan baik formal maupun nonformal
      dengan pemuka masyarakat, LSM, danlatau kelompok-
      kelompok masyarakat.
   b. Mengernbangkan         semangat         enterpreneurship
      (kewirausahaan)      dalam       rangka       pembinaan
      penyelenggaraan pelayanan publik.
   c. Melakukan kunjungan kerja dan pe~nbinaan   pada unit-unit
      pelayanan publik.

2. Ketersediaan       sarana       fisik     pelayanan       publik
   kabupatedkota, yaitu penyediaan fasilitas yang diperlukan
   oleh masyarakat baik          sebagai prasarana dasar maupun
   penunjang guna kelancaran penyelenggaraan pelayanan
   publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut:
   a. Keberadaan infrastruktur perhubungan Galan, jembatan,
      dan penyeberangan sungai/danau/laut serta perhubungan
      udara).
   b. Keberadaan penerangan di lingkungan kabupatenlkota.
   c. Penyediaan fasilitas air lninum di lingkungan
       kabupatenlkota.
   d. Penyediaan sarana transportasi dan kelengkapannya.
   e. Penyediaan sarana pendidikan.
   f. Penyediaan sarana kesehatan.
   g. Penyediaan taman dan fasilitas uinum lainnya.
   h. Penyediaan papan layanan informasi masyarakat.
3 . Pendapat pemuka           masyarakat terhadap        kinerja
             bupatilwalikota, yaitu panclangan, penilaian, dan persepsi
             pemuka masyarakat yang terdiri dari wakil pemuka agama,
             cendikiawan, pemuda, wanita dan kelompolt masyarakat
             rentan     terhadap     ltinerja  bupatilwalikota      dalarn
             penyelenggaraan pelayanan publik, yang terdiri dari indikator
             penilaian sebagai berikut:
              a. Dukungan pemuka masyarakat terhadap pelaksanaan tugas
                 yang dilakukan oleh bupatilwalikota.
              b. Pendapat pernuka masyarakat terhadap penyelenggaraan
                 pelayanan publik.



111. Tim Penilai clan Meltanisme Penilaian    .




    A.   Tim Penilai
         Penilaian akan dilaksanakan oleh Tim Penilai, yang terdiri dari:
         1.    Tim Penilai Tingkat Pusat
               a. Keanggotaan Tim Penilai Tingkat Pusat terdiri dari
                  Pejabat Ke~nenterianNegara Pendayagunaan Aparatur
                  Negara dan instansi terkait, termasuk ~lnsurperguruan
                  tinggi, LSM, media cetalc clan elektronik.
               b. Susunan dan jumlah anggota Tim Penilai Tingkat Pusat
                  disesuaikan dengan Itebutuhan.
               c. Dalam pelaksanaan tugas, Tim Penilai Tingkat Pusat
                  dibantu oleh Sekretariat Tim Penilai Tingkat Pusat.
               d. Penetapan susunan dan tugas Tim Penilai Tingkat Pusat
                  dan Sekretariat Tim Penilai Tingkat Pusat ditetapkan
                  dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
                  Aparatur Negara.
2.       Tim Penilai Tingkat Provinsi
              a.   Keanggotaan Tim Penilai Tingkat Provinsi terdiri dari
                   pe-jabat pemerintah provinsi dan instansi terkait,
                   termasuk unsur perguruan tinggi, LSM, media cetak
                   dan elektronik.
              b.   Susunan dan jumlah anggota Tirn Penilai Tingkat
                   Provinsi disesuaikan dengan kebutuhan.
              c.   Dalam pelaksanaan tugas, Tim Penilai Tingkat
                   Provinsi dibantu oleh Sekretariat Tim Penilai Tingkat
                   Provinsi.
              d.   Penetapan susunan dan tugas Tim Penilai Tingkat
                   Psovinsi dan Sekretariat 'Tim Penilai Provinsi
                   ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.



B.   Penilaian
     Penilaian terhadap kiner-ja pemerintah kabupatenlkota dalaln
     kaitannya dengan peningkatan kualitas pelayanan publik, adalah
     sebagai berikut:
     1.       Kurun W a k t ~ ~
                            Kegiatan Yang Dinilai
              Penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
              kabupatenlkota didasarkan pada hasil kegiatan yang
              dilaksanakan 3 (tiga) tahun terakhir.
     2.       Proses Penilaian
              Penilaian dilakukan melalui beberapa tahapan proses, antara
          .   lain:
              a.   Penilaian tingkat provinsi
                   1)   Tim Penilai Tingkat Provinsi melaksanakan
                        penilaian terhadap seluruh kabupatenlkota di
                        wilayah masing-masing yang belum pernah
                        menerima Piala Citra Bhakti Abdi Negara sesuai
                        pedoman yang telah ditetapkan sebagaimana
                        lampiran 2 dan 3.
2)   Dalam rangka efektivitas dan efisiensi, Tim
          Penilai Tingkat Provinsi dapat dibagi ke dalam
          Subtim Penilai untuk melakukan penilaian pada
          beberap kabupatenlkota.
     3)   Tim    Penilai  Tingkat    Provinsi     memilih
          kabupatenlkota yang dinilai terbaik sebanyak-
          banyaknya 20% dari jumlah kabupatenlkota yang
          ada di provinsi yang bersangkutan dan
          disampaikan kepada gubernur untuk ditetapkan.
     4)   Penetapan sebagaimana pada       angka   3)
          disampaikan     kepada   Menteri     Negara
          Pendayagunaan Aparatur Negara u.p. Deputi
          Bidang Pelayanan Publik.


b.   Penilaian tingkat pusat:
     1)   Tim Penilai Tingkat Pusat menerima usulan dari
          gubernur yang disampaikan kepada Menteri
          Negara    Pendayagunaan    Aparatur     Negara
          mengenai kabupatenlkota yang dinilai terbaik di
          provinsi masing-masing;
     2)   Tim Penilai Tingkat Pusat akan melakukan
          verifikasi kelengkapan dokumen pendukung
          usulan sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan
          selanjutnya bagi daerah yang memenuhi
          kelengkapan dokumen pendukung akan dilakukan
          penilaian lapangan.
     3)   Dalam melakukan penilaian lapangan,. Tim
          Penilai Tingkat Pusat bersama-sama Tim Penilai
          Tingkat    Provinsi    melakukan    pengecekan
          dokumen (desk assesment) terhadap usulan
          sebagaimana angka 2) di provinsi masing-masing.
4)   Tata cara pengecekan dokumen (desk assesment)
                       dilakukan melalui:
                       a)   Penelitian peraturan perundang-undangan
                            daerah dan dokumen resmi lainnya.
                       b)   Wawancara dengan bupatilwalikota dan
                            pejabat pemerintah kabupatenlkota terkait.

                       c)   Wawancara dengan pemuka masy arakat dan
                            LSM.
                       d)   Wawancara dengan      pihak   lain   terkait,
                            apabila diperlukan.
                  5)   Hasil penilaian sebagaimana angka 2) dan 3)
                       disampaikan oleh Tim Penilai Tingkat Pusat
                       kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
                       Negara melalui Deputi Bidang Pelayanan Publik
                       untuk     ditetapkan    sebagai    pemerintah
                       -kabupaten/kota dengan predikat "terbaik" dan
                       "baik".



IV. Penghargaan
    1.   Bagi pemerintah kabupatenlkota yang dinilai dan ditetapkan
         sebagai pemerintah kabupatenlkota dengan predikat "terbaik",
         berhak mendapat Piala Citra Bhakti Abdi Negara.
    2.   Bagi pemerintah kabupatenlkota yang dinilai dan ditetapkan
         sebagai pemerintah kabupatenlkota dengan predikat "baik",
         berhak mendapat Piagam Penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara.
    3.   Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara akan
         rnenyampaikan surat penetapan pemerintah kabupatedkota
         penerima penghargaan kepada gubernur yang bersangkutan.
    4.   Penganugerahan penghargaan berupa piala oleh Presiden
         Republik Indonesia dan piagam oleh Menteri Negara
         Pendayagunaan Aparatur Negara dalam upacara yang dijadualkan
         oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
1.   Penilaian terhadap indikator dianggap sah apabila dapat
     dibuktikan dengan dokumenldata, baik berupa peraturan
     perundang-undangan daerah maupun dokumen resmi yang
     menggambarkan hasil pelaksanaan kegiatan.

2.   Pedoman ini menjadi pegangan bagi seluruh tim penilai, baik
     tingkat pusat maupun provinsi. Apabila terdapat perbedaan
     penilaian dengan hasil penilaian Tim Penilai Provinsi, penilaian
     akhir adalah hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai
     Pusat berdasarkan lampiran keputusan ini.
3.   Keputusan hasil penilaian akhir bersifat mutlak dan tidak dapat
     diganggu gugat.



                               Menteri Negara
                                        unaan Aparatur Negara



                               Taufiq Effendi
LAMPIRAN 2
                                                                          PERATURAN MENTERI NEGARA
                                                                          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                                                                          Nomor   : 12      TAHUN 2009
                                                                          Tanggal : % JUNI 2009



                    INSTRUMEN PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
            BERDASARKAN HASIL KERJA PEMERINTAH KABUPATENIKOTA TIGA TAHUN TERAKHIR


                                                                                             Jumlah       Klas
No          Komponen Penilaian                            Indikator                                                Nilai
                                                                                           dan Satuan   Interval
1    Kebijakan Deregulasi dan                                                                                           150
     Debirokratisasi Pelayanan Publik   a. Jenis pelayanan yang mekanis~nenya                Jenis       > 20      20
                                           disederhanakan                                               1 1 - 20   13
                                                                                                        1-10        6
                                        b. Dinas yang ditetapkan:                                         < 9      15
                                           (1) Nilai besaran organisasi perangkat daerah     Dinas      9 - 12     10
                                               kurang dari 40                                            > 12      5

                                           (2) Nilai besaran organisasi perangkat daerah                 < 12      15
                                               aritara 40 sampai dengan 70                   Dinas      12 - 15    10
                                                                                                         > 15      5
                                           (3) Nilai besaran organisasi perangkat daerah                 < 15      15
                                               lebih dari 70                                 Dinas      15 - 18    10
                                                                                                         > 18      5
                                        c. Penetapan Unit Pelayanan Terpadu (UPT)
                                           (1) Kewenangan penyelesaian seluruh jenis          UPT.                 20
                                               pelayanan berada pada Kepala UPT
No   Komponen Penilaian                                                          Jumlah          Klas
                                             Indikator                                                     Nilai
                                                                               dan Satuan       Interval
                             (2) Kewenangan penyelesaian sebahagian
                                 jenis pelayanan masih berada pada                                         15
                                 Instansi lain (dinas, badan, kantor, dan          UPT
                                 instansi    teknis    yang    benvenang
                                 menangani)

                             (3) Kewenangan penyelesaian seluruh j enis
                                 peiayanan masih berada pada Instansi lain                                 10
                                 (dinas, badan, kantor, dan instansi teknis        UPT
                                 yang benvenang menangani)

                          d. Jenis pelayanan yang ada pada semua Unit              Jenis         > 15      15
                             Pelayanan Terpadu (UPT)                                            1 1 - 15   10
                                                                                                 5-10      5
                          e. Unit pelayanan publik yang ditetapkan untuk           Unit          > 10      15
                             mengelola keuangan sendiri.                                        6 -10      10
                                                                                                 1-5       5
                          f. Penetapan maklumat/janji pelayanan oleh          Maklumat/Janj i   > 10       15
                             unit pelayananlsatuan kerja.                                       6 - 10     10
                                                                                                 1-5       5
                          g. Penyusunan     daxi    Penetapan      standar      Jenis            > 10      20
                             pelayanan publik (SPP)                             Pelayanan       6 -10      13
                                                                                                 1-5       6
Jumlah         Klas
No         Komponen Penilaian                           Indikator                                                 Nilai
                                                                                        dan Satuan     Interval
                                      c. Penghargaan berupa pialafsertifikat yang          Unit          > 20     15
                                          diberikan kepada unit pelayanan publik yang                   11 - 20   10
                                          menunjukkan prestasi kerja yang baik.                          5 -10    5
                                      d. Penegakan disiplin kepada para pegawai atau    Peraturan    -Perda       15
                                          unit penyelenggara pelayanan publik sesuai    Perundang-   -Peraturan   10
                                          dengan ketentuan peraturan perundang-         undangan      BupIWali
                                          undangan.                                                  -Per/Kep     5
                                                                                                      Pimp
                                                                                                      Instansi
4    Pembinaan Teknis Terhadap Unit                                                                                    45
     Pelayanan Publik                 a. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan pelayanan       Kali.       > 30       15
                                         publik kepada unit pelayanan publik                          21 - 3 0    10
                                                                                                      10 - 2 0    5
                                      b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan               Unit         > 30      15
                                         kebijakan oleh pembina pelayanan publik                       21 - 30    10
                                         terhadap unit pelayanan                                       10 -20     5
                                      c. Unit pelayanan yang menindaklanjuti hasil         Unit         > 15      15
                                         monitoring dan evaluasi pelaksanaan                           1 1 - 15   10
                                         kebijakan yang dilakukan oleh pembina                         5 -10      5
                                         pelayanan pubfik berupa penyempurnaan
                                         mekanisme penyelenggaraan pelayanan
Q
                                                                                                                  m z
                                                        w '-u
                                                        zg
                                                        e,
                                                                                                             9 F~
                                                                                                             k              '
                                                        -%?                                                  CC   c:
                                                                                                                  e,
                                                        5 3
                                                         ,
                                                        e e                                                     F          ??
                                                        3 e,                                                 =I
                                                                                                             E =I
                                                           3
                                                           W                                                      R        Ei
                                                           e,
                                                               a                                                  7        3
                                                                                                                           J
                                                                                                                  a
                                                                                                                  0        0
                                                               z
                                                               e,                                                 7        3
                                                               =I
                                                               e,
                                                               L.
                                                                                                                  B 9
                                                                                                                  m
                                                                                                                  e,3
                                                               I                                                  z.       E.
                                                               CD
                                                               3                                                  d        e,
                                                                                                                  2.
                                                                                                                  rC




            ?      p.               0          P        !
                                                        =                    0               F               P)

                                                                                                   X         ~         C
        3 -2 g g
    8:: k ~-c.Y Z                   3
                                    C     -         2s              ?am E                                    2.
    <=  a                                .a    -;   2 Z-            Z X E C C Y ??                 4,
    w                    -111                       +.
    3 a           5C
                  C1     %%=-                       -'-a                                           2 2%
                                                                                             ) .
                                                                                              -
                                         ;+g                        w e SSE-      .                   P,
                                                                                                   z. Z F
    eg                   g.Eg-                      9%                  w
                                                                      ES 3 E Z                     wP,w
    F2               ,+w 3     g
                     C L Q S i g 82                                     P,
                                                                          3 3 w
                                                                         P,
                                                                        "1                         m 3 g
    E. 2           g         g   n                                      3 K                        4x3                     I=4
    3 "
    w              Y g g 3 -.c g 4                                                   m
                                                                                     ro r i F
                                                                                      ,            FE-2                    a
                                 G Y     M P ,                          P        ,                 w - 3                   a
    G2             g
                   0s    $   C i    2               8 8                     egg
                                                                        2 0 m s " S                     S o p              f
    e S                      E.,         -          g                   a0 R      s  Z d w              s
    gU"            S                           El                          -
    2              Z         2 g                                                     w z g                                 7
    ?       3                                  g    z wz                2.8 % e              c     3    55
    0       CD     L
                   +                                E                   gn E                       ?irp
                   C         2 g.              9    - 1                 h-a
    'j, 3           7i       a                 4 e                                   C       C         3     P,
                                                                        % d
                                                                                                   g +r
                                                                                                   w ,
                    Ei
                             E 3                                                     g 3 m         aCD  e,
    8       2                - 2               F ~3
                                               3                                     P,'-a&        w g 3
            ??     '-a       3 P,                gg                     eg           3 g w         2. 7 m
                             w      X            n X                                 =ma
                                                                        a-
                                                                        0
            8       2
                    P,
                             a      w
                                    P,         2                         FT
                   CS                            ag                     'i: 3        S cL
                                                                                     J 2           gwg
            '-a                                  z w                                               c.
                    s
                             -s
                             0      ??         a
                                               S -=                     g..
            0,               cd                                                      5:            g.
            P,      E        w s               e           !
                                                           2            S            z.  3



                                                                                                                       a
                                                                             W               r                         5 2
            c       c               c          c        c                                    B
                                                                                             d                         p 3
            2.      2.
                    ,
                    +               g.         rC
                                               2.       2. .                                                 2.
                                                                                                             cc
            -                                              -                                                           e^ k
                                                                                                                       e,=
                                                                             6               t
                                                                                             i                         s
                                                                                                                       P




    c.
    -                        C           C          L
                                                                                                                       Y
- - - v - - v+                                                       -
                                                                    c . bJ
#       I
                         -- v y - v y - v
                         I      I
                                    N    ,      l   N               I   I
                                                                             v       -7.            I    I
                                                                                                   - " " ;s
            N     1 h,                                                               I   --
                                                                    N u ," '         m o o               2 g
-googo
o                        -gOOgoog0
                         ~                                                                         u,zF,               E

V l r r m r r            m r r m r r m r r                          m r r            m r r         m r r
    o m           o m        o m         O W        O W                 0 W              0 V1           0 VI               L
                                                                                                                           5
                                                               r
                                                               0                                                           E.
                                                               UI                                                 UI
No          Komponen Penilaian                                                                Jumlah          Klas
                                                           Indikator                                                    Nilai
                                                                                            dan Satuan      Interval
                                         f. Unit pelayanan yang rnenindaklanjuti hasil         Unit           > 20      15
                                            survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)                          11 - 2 0   10
                                                                                                              1 - 10    5
                                         g. Unit pelayana~ yang menerapkan sambungan           Unit           > 20      15
                                            langsung telepon (hot line service) danlatau                    11 - 2 0    10
                                            pengelolaan SMS                                                  1 - 10     5

7    Kebijakan Peningkatan                                                                                                   60
     Profesionalisme Pejabatpegawai di   a. Penerapan jabatan       hngsional     untuk    Jenis Jabatan     > 30       15
     Bidang Pelayanan Pu blik               meningkatkan kualitas pelayanan.                Fungsional      15 - 30     10
                                                                                                             5 -14      6

                                         b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan       Kali Pelatihan     > 12      15
                                            yang    langsung   berhubungan   dengan                          7 - 12     10
                                            pelayanan kepada masyarakat.                                     1-6        5

                                         c. Prosentase rata-rata alokasi anggaran untuk         %            > 10       15
                                            pembiayaan pendidikan dan pelatihan teknisl                      6 -10      10
                                            fungsional dari volume APBD.                                     1-5        5
                                         d. Pegawai pada unit pelayanan publik yang           Orang          > 10       15
                                            mengikuti pendidikan tugas belajar program                       6 - 10     10
                                            Strata 2 dan/atau Strata 3.                                      1-5        5
Jumlah        Klas
No         Komponen Penilaian                            Indikator                                               Nilai
                                                                                        dan Satuan    Interval
8    Penghargaan di Bidang                                                                                            45
     Peningkatan Kualitas Pelayanan   a. Penghargaan      dari   Le~nbaga       Resmi   Penghargaan     >5       20
     Publik                              Internasional                                                  3-5      13
                                                                                                        1-2      6
                                      b. Penghargaan dari Pemerintah Pusat              Penghargaan     > 10     15
                                                                                                       6 - 10    10
                                                                                                        1-5      5
                                      c. Penghargaan dari Pemerintah Provinsi           Penghargaan    > 10      10
                                                                                                       6 - 10    7
                                                                                                       1-5       4
9    Kebijakan Pembangunan                                                                                            205
     Kemasyarakatan dan               a. Pembebasan biaya SPP bagi siswa
     Kesejahteraan                       1) SMU dan SMK (Negeri danlatau Swasta)          Sekolah       >5       20
                                                                                                       3 -5      13
                                                                                                       1- 2      6

                                         2) SMP (Negeri danlatau Swasta)                  ~ekolah      >5        20
                                                                                                       3-5       13
                                                                                                       1-2       6

                                         3) SD (Negeri danlatau Swasta)                  Sekolah       >5        20
                                                                                                       3-5       13
                                                                                                       1-2       6
Jumlah          Klas
No   Komponen Penilaian                     Indikator                                                  Nilai
                                                                            dan Satuan      Interval
                          b. Jumlah rata-rata siswa pertahun yang
                             menerima bea siswa yang bersumber dari
                             APBD

                             1) SMU dan SMK (Negeri dadatau Swasta)         Siswa             > 20     15
                                                                                            11 - 20    10
                                                                                            1 - 10     5
                                                                                       ~p




                             2) SMP (Negeri dadatau Swasta)                 Siswa            > 20      15
                                                                                            11 - 20    10
                                                                                             1 - 10    5

                             3) SD (Negeri danlatau Swasta)                 Siswa            > 20      15
                                                                                            11- 20     10
                                                                                            1 - 10     5

                          c. Prosentase rata-rata alokasi anggaran bidang                    > 10      15
                             pendidikan dalam APBD                             % .          5 -10      10
                                                                                             1-5       5
                          d. Pengembangan sekolah unggulan daerah
                                             ,                               Sekolah         >5        15
                             berstandar nasional                                            3 -5       10
                                                                                             1-2       5
JumIah        Klas
No   Komponen Penilaian                     Indikator                                                Nilai
                                                                           dan Satuan    Interval
                          e. Pengembangan sekolah unggulan daerah            Sekolah       > 5       15
                             berstandar internasional                                     3 -5       10
                                                                                           1-2       5

                          f. Penetapan   kebijakan     daerah    dalam     Peraturan    -Perda       25
                             Pembebasan biaya berobat di luar ASKES        Perundang-   -Peraturan   15
                                                                           Undangan      BupIWali
                                                                                        -Per/Kep     10
                                                                                         Pimp
                                                                                         Instansi

                          g. Prosentase rata-rata alokasi anggaran untuk      %            > 10      15
                             pembiayaan berobat di luar ASKES                             6 -10      10
                                                                                           1-5       5
                          h. Prosentase rata-rata peningkatan Keluarga         YO         > 10       15
                             Sejahtera (KS), ke KS-3                                      6 - 10     10
                                                                                           1-5       5
I         Komponen Penilaian                       Indikator
                                                                                        /     Jumlah.
                                                                                            dan Satuan
                                                                                                            K1as
                                                                                                          Interval
                                                                                                                       I   Nilai

10       Kebijakan dalam mendorong                                                                                              80
         pembangunan ekonomi daerah   a. Penetapan    kebijakan    daerah  dalam             Peraturan   -Perda            20
                                         peinberian fasilitas penanaman modal di            Perundang-   -Peraturan        15
                                         daerah                                             Undangan      BupIWali
                                                                                                         -Per/Kep          10
                                                                                                          Pimp
                                                                                                          Instansi
                                      b. Prosentase rata-rata peningkatan Produk                YO            > 20         15
                                         Domestik Regional Bruto (PDRB)                                     11 - 2 0       10
                                                                                                             5 - 10        5
                                      c. Prosentase rata-rata peningkatan jumlah                YO            > 20         15
                                         penerimaan pajak                                                   11 - 20        10
                                                                                                             5 - 10        5
                                      d. Prosentase rata-rata peningkatanl penyediaan          %              > 20         15
                                         lapangan kerja                                                     11 - 2 0       10
                                                                                                            5 - 10         5
                                      e. Prosentase rata-rata     penurunan    angka           %              > 20         15
                                         kerniskinan                                                        11 -20         10
Jumlah        Klas
No         Komponen Penilaian                          Indikator                                           Nilai
                                                                                  dan Satuan    Interval
11   Kebijakan Pengem bangan    dan                                                                             70
     Pemanfaatan E-Government         a. Penetapan peraturan perundang-undangan   Peraturan    -Perda      25
                                         mengenai penerapan E-Government di       Perundang-   -Peratwan   15
                                         kabupatenl kota                          undangan      BupIWali
                                                                                               -Per/Kep    10
                                                                                                Pimp
                                                                                                Instansi
                                      b. Penetapan jenis pelayanan yang metoda      Jenis        >5        15
                                         kerjanya diubah dari cara manual ke                     4-5       10
                                         elektronik                                              1-3        5
                                      c. Penetapan, penerapan dan pengernbangan      Unit        >5        15
                                         sistem informasi pelayanan pada unit                    4-5       10
                                         pelayanan publik                                        1-3        5
                                      d. Penetapan pembangunan homepage/situs     Homepage        Ada      15
                                         kabupatedkota                              Isitus     Tidak ada   0
Jumlah         Klas
No         Komponen Penilaian                               Indikator                                                    Nilai
                                                                                              dan Satuan     Interval
12   Penerapan Standar I S 0 9001-2000                                                                                        60
     Dalam Pelayanan Publik              a. Unit pelayanan dalam pembinaan konsultan             Unit          > 10      15
                                            IS0                                                               6 - 10     10
                                                                                                               1-5       5
                                         b. Unit pelayanan dalam proses sertifikasi I S 0        Unit .        >10       20
                                                                                                              6 -10      13
                                                                                                               1-5       6
                                         c. Unit pelayanan yang telah mendapatkan                Unit          > 10      25
                                            sertifikasi I S 0                                                 6 - 10     15
                                                                                                               1-5       10



                                                                                            Menteri Negara
                                                                                                     unaan Aparatur Negara



                                                                                            ~aufiq
                                                                                                 Effendi
LAMPIRAN 3                                        1
                                                                                                                              I

                                                                            PERATURAN MENTERI NEGARA                          1

                                                                            PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA                         1
                                                                                                                                   I
                                                                            Nomor   : 1 TAfIUN 2009
                                                                                       2                                            I
                                                                                                                                    I
                                                                            Tanggal : 26 JUNI 2009                                   I
                                                                                                                                     I


                                                                                                                                         I
                                                                                                                                         I
     INSTRUMEN PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KABUPATENIKOTA                                                      I
                                                                                                                                             I
                                                                                                                                             I
                            BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT                                                                                  I




                                                                                    Nomor
No       Komponen Penilaian                           Indikator                              Perkiraan Kondisi   Nilai
                                                                                    Kode                                                         I
                                                                                                                                                 I

1    Kepemimpinan                                                                                                        50                      ;   I
     (Lenderslzip)               a. Melakukan pertemuan baik formal maupun            1     a. Sering             15
                                                                                                                                                     I
                                    nonformal dengan pemuka masyarakat, LSM,                                      10
                                                                                      2     b. Cukup
                                    danlatau kelompok-kelompok masyarakat
                                                                                      3     c. Kurang              5

                                 b. Mengembangkan semangat ente1;~veneurship          4     a. Berhasil           20
                                   (kewirausahaan) dalam rangka pembinaan                                         10
                                                                                      5     b. Cukup Berhasil
                                   penyelenggaraan pelayanan publik
                                                                                      6     c. Kurang Rerhasil     5

                                 c. Melakukan kunjungan kerja dan >embinaan pada     7      a. Sering             15
                                    unit-unit pelayanan publilc                       8     b. Cukup              10
                                                                                      9     c. Kurang              5
2    Ketersediaan sarana fisik                                                                                         120
     pelayanan publik            a. Keberadaan infrastruktur perhubungan ('jalan,    10     a. Memadai            15
     kabupatentkota                 jembatan, dan penyeberangan sungaildanaullaut
                                    serta perhubungan udara)                         11     b. Cukup Memadai      10

                                                                                     12     c. Kurang Memadai      5
Nomor
Komponen Penilaian                             Indikator                                       Perkiraan Kondisi       Nilai
                                                                                Kode
                         b. Keberadaan penerangan di lingkungan                  13         a. Memadai                  15
                            kabupatenlkota
                                                                                 14         b.. Cukup Memadai           10
                                                                                 15         c. Kurang Memadai            5

                         c. Penyediaan fasilitas air minum di lingkungan         16         a. Memadai                  15
                            kabupatenlkota
                                                                                 17         b. Cukup Memadai            10
                                                                                 18         c. Kurang Memadai            5

                     I d. Penyediaan sarana transportasi dan kelengkapannya /    19         a. Memadai                  15

                     I                                                      1    20     1 b.    Cukup Memadai      1    10
                     I                                                      1    21     1 c.    Kurang Mernadai    /    5
                         e. Penyediaan sarana pendidikan                                    a. Memadai
                                                                                            b. Cukup Memadai
                                                                                 24         c. Kurang Memadai

                     I   f. Penyediaan karana kesehatan                          25
                                                                                        I
                                                                                            a. Memadai
                                                                                                                   I
                                                                                                                        15

                                                                                 26         b. Cukup Memadai            10

                                                                                 27         c. Kurang Memadai           5

                     I
                                                                            I



                         g. Penyediaan taman dan fasilitas umurn lainnya         28         a. Memadai                  15
                                                                                        I                          I


                                                                                 29         b. Cukup Memadai           10

                                                                                 30         c. Kurang Memadai           5
Nomor
No      Komponen Penilaian                            Indikator                                      Perkiraan Kondisi    Nilai
                                                                                        Kode
                                  h. Penyediaan papan layanan informasi masyarakat       31      a. Memadai                15

                                                                                         32      b. Cukup Memadai          10

                                                                                         33      c.. Kurang Memadai         5
3    Pendapat pemuka masyarakat                                                                                                 30
     terhadap kinerja             a. Dukungan     pemuka masyarakat terhadap             34     a.    Mendapat             15
     BupatiIWalikota                 pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh                            Dukungan Penuh
                                     BupatiIWalikota
                                                                                         35     b. Cukup Mendapat          10
                                                                                                   Dukungan

                                                                                         36     c.    Kurang Mendapat      5
                                                                                                      Dukungan
                                  b. Pendapat    pemuka      masyarakat      terhadap    37     a.    Baik                 15
                                     penyelenggaraan pelayanan publik
                                                                                         38     b. Cukup Baik              10

                                                                                         39     c.    Kurang Baik          5



                                                                                         Menteri Negara
                                                                                         Yen u n a a n Aparatur Negara,
                                                                                           v



                                                                                         Taufiq Effendi
I'ETUNJUK PENGISIAN
      INSTRUMEN PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUHLIK
                   PEMERINTAH KABUPATENIKOTA
                BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT

I. Umum

  1) Materi penilaian didasarkan pada hasil kerja pemerintah kabupatedkota dalam 3 (tiga)
     tahun terakhir.
  2) Penilaian atas hasil kerja penlerintah kabupatedkota dilakukan dengan cara tnemberikan
     nilai terhadap setiap indikator penilaian sesuai dengan jumlah volume kegiatan dan klas
     interval yang telah ditentukan.
  3) Semua penilaian harus didukung oleh data yang otentik, baik berupa peraturan perundang-
     undangan maupun dokumen lainnya.
  Hasil kerja yang tidak didukung ole11 data yang otentik, tidak bisa digunakan sebagai indikator
  penilaian.

II. Penjelasan Masing-masing Komponen dan Indikator Penilaian

  1. Kepemimpinan (Leadership), terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut:

    a. Melakukan pertemuan baik formal maupuri nonforlnal dengan pemuka masyarakat,
       LSM, dadatau kelompok-kelompok masyarakat
       1) Sering, dalam arti memberikan arahan pada pertemuan yang dilaksanakan
           sekurang-kurangnya 1 kali per minggu.
       2) Cukup, dalam arti memberikan arahan pada pertemuan yang dilaksanakan
           sekurang-kurangnya 1 kali per bulan.
       3) Kurang, dalam arti memberikan arahan pada pertemuan yang dilaksanakan
            sekurang-kurangnya 2 kali per tal~un.

     b. Mengembangkan semangat entel-yreneurship (kewirausahaan) dalam rangka pembinaan
        penyelenggaraan pelayanan publik
        1)   Berhasil, dalam arti berhasil menumbuhkan ente~yr-eneur-enterprenetirbaru dalam
             penyelenggaraan pelayanan publik.
        2)   Cukup berhasil, dalam arti terdapat perubahan mekanisme penyelenggaraan
             pelayanan publik kearah yang lebih baik oleh unit pelayanan publik.
        3) Kurang berhasil, dalam arti tidak ada perubahan atau peningkatan khususnya
             dalam mekanisme penyelenggaraan pelayanan publik.

     c. Melakukan kunjungan kerja dan pembinaan pada unit-unit pelayanan publik
        1) Sering, dalam arti melakukan kunjungan secara terjadual sekurang-kurangnya 1
             kali per minggu.
        2)  Cukup, dalam arti melakukan kunjungan sekurang-kurangnya 1 kali per bulan.
        3) Kurang, dalam arti ~nelakukan kunjungan sekurang-kurangnya 2 kali per tahun.

  2. Ketersediaan sarana fisik pelayanan publik kabupatenlkota, terdiri dari indikator
     penilaian sebagai berikut:

     a. Keberadaan infrastruktur perhubungan (jalan, jembatan dan penyeberangan
        sungai/danau/laut serta perhubungan udara) di lingkungan kabupatedkota
1)   Memadai, dalam arti tersedianya infrastruktur perhubungan tersedia dengan
        kuantitas dan kualitas baik (hotmix, cor beton dan mulus).
   2)   Cukup memadai, dalam arti tersedianya infrastruktur perhubungan yang tersedia
        secara kuantitas cukup, namun kurang baik secara kualitas atau sebaliknya
        (panjang jalan, ketersediaan jembatan dan penyeberangan memenuhi kebutuhan,
        namun tingkat kenyamanan dan keamanan belum terjamin).
   3)   Kurang memadai, dalam arti tersedianya infrastruktur perhubungan yang tersedia
        baik dari segi kuantitas maupun kualitas masih perlu ditingkatkan (ketersediaan
        infrastruktur belum sesuai dengan kebutuhan dan kualitasnya masih jauh dari
        memadai).

b. Keberadaan penerangan di lingkungan kabupatedkota
   1) Memadai, dalam arti tersedianya penerangan jalan umum secara merata baik di
        kota atau ibukota kabupaten, kecamatan, dan desa.
   2 ) Cukup memadai, dalam arti tersedianya penerangan jalan umum secara merata
        pada kota atau ibukota kabupaten tetapi tidak merata pada kecamatan dan desa.
    3) Kurang memadai, dalam arti penerangan jalan umum hanya terdapat pada tempat-
        tempat tertentu di kota atau ibukota kabupaten.

c. Penyediaan fasilitas air minum di lingkungan kabupatedkota
   1)   Memadai, dalam arti penyediaan instalasi air minum dengan kualitas memadai
       sudah menjangkau ibukota kabupatedkota, dan kecamatan serta dcsa.
   2) Cukup memadai, dalam arti penyediaen instalasi air minum hanya menjangkau
       ibukota kabupatedkota, dan kecamatan, namun kualitasnya masih perlu
       ditingkatkan.
   3) Kurang memadai, dalam arti penyediaan instalasi air minum hanya menjangkau
       sebahagian kecil ibukota kabupatedkota, dan kualitasnya masih jauh dari harapan
       masyarakat serta tidak tersedia secara kontinue.

 d. Penyediaan sarana transportasi dan kelengkapannya
    1)   Memadai, dalam arti tersedianya ijin trayek dari ibukota kabupatedkota sampai
         kecamatan dan desa dan adanya terminal dengan fasilitas umum dan terpelihara
         secara baik.
    2) Cukup memadai, dalam arti tersedianya ijin trayek hanya untuk angkutan umum
         antar kabupatenlkota dan adanya terminal yang bersih dan terpelihara.
    3) Kurang memadai, dalam arti ijin trayek hanya diberikan kepada angkutan umum
         dari kecamatan ke ibukota kabupatenlkota dan belum tersedia terminal yang
         permanen.

 e. Penyediaan sarana pendidikan
    1)  Memadai, dalam arti tersedianya sarana pendidikan sesuai dengan jenis pendidikan
        dan jumlah siswa.
    2 Cukup memadai, dalam arti sarana pendidikan belum sepenuhnya terpenuhi sesuai
     )
        dengan jenis pendidikan dan jumlah siswa, sehingga diperlukan pengaturan jadual
         kegiatan belajar mengajar.
    3) Kurang memadai, dalam arti perbandingan antara jenis pendidikan yang diperlukan
        dan jumlah siswa yang ada sangat tidak sebanding disebabkan kurangnya sarana
         pendidikan, sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar.
~bual
                la11   hu LCL.
     2)    Cukup memadai, dalam arti terdapat taman dan fasilitas umum yang terawat baik
           di lokasi keramaian tertentu, sehingga menambah keindahan kota.
     3)    Kurang memadai, dalam arti keberadaan taman'kurang tertata dengan baik dan
           fasilitas umum kurang terawat, sehingga tidak memberikan nilai tambah bahkan
           dapat mengurangi keindahan kota.

   h. Penyediaan papan layanan informasi masyarakat
      1)   Memadai, dalam arti tersedianya papan layanan informasi masyarakat pada
           berbagai tempat strategis sehingga sangat mudah diketahui masyarakat.
      2) Cukup memadai, dalam arti tersedianya papan layanan informasi masyarakat
           hanya pada beberapa tempat tertentu, sehingga kurang diketahui masyarakat.
      3 ) Kurang memadai, dalam arti penyediaan papan layanan informasi masyarakat dari .
           segi jumlah sangat terbatas, dan penempatannya tidak mudah diketahui
           masyarakat.

3. Pendapat pemuka masyarakat terhadap kinerja BupatiIWalikota, terdiri dari indikator
   penilaian sebagai berikut:
   a. Dukungan pemuka masyarakat terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh
      bupaiilwalikota
      1) Mendapat dukungan penuh, dalam arti masyarakat dapat menerima sepenuhnya
             kebijakan dan program kegiatan yang --digariskan oleh ~ e m ~ i n ~ ~ h & & a n ~ ~ ~ ~ f i ; ~
                                                    --
       q  ,-..I..
                               . . - ,        .-
                                               .     -.-.."J   L,   UiUL
                                                                   uaP
             besar kebijakan dan program kegiatan yang digariskan oleh pemerintah
             kabupatenlkota.
       3) Kurang mendapat dukungan, dalam arti masyarakat menolakJtidak mendukung
             sebahagian besar kebijakan dan program kegiatan yang digariskan oleh pemerintah
             kabupatedkota.

  b. Pendapat pemuka.masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik
     1) Baik, dalam arti penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah
          kabupatedkota sudah sesuai dengan harapan masyarakat.
     2) Cukup baik, dalam arti penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah
          kabupatedkota belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan masyarakat.
     3) Kurang baik, dalam arti penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah
          kabupatedkota masih banyak yang belum sesuai dengan tuntutan dan harapan
          masyarakat.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kinerja pelayanan publik
Kinerja pelayanan publikKinerja pelayanan publik
Kinerja pelayanan publikAria Suyudi
 
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan PublikSekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan PublikRusman R. Manik
 
Template pola tata kelola blud puskesmas
Template pola tata kelola blud puskesmasTemplate pola tata kelola blud puskesmas
Template pola tata kelola blud puskesmasZakiah dr
 
Renstra rsud 14 juni 2017
Renstra rsud 14 juni 2017Renstra rsud 14 juni 2017
Renstra rsud 14 juni 2017pandirambo900
 
Pma nomor 6 tahun 2016
Pma nomor 6 tahun 2016Pma nomor 6 tahun 2016
Pma nomor 6 tahun 2016fskd jatim
 
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi NegaraPelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negaraarifakartikasari
 
Buku pedoman pengaduan
Buku pedoman pengaduanBuku pedoman pengaduan
Buku pedoman pengaduanNadie Odhie
 
2012 Perda radio publik
2012 Perda radio publik2012 Perda radio publik
2012 Perda radio publikPA_Klaten
 
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokjaJawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokjaImam Pirdaus
 
Tata kelola blud upt puskesmas cibiru
Tata kelola blud upt puskesmas cibiruTata kelola blud upt puskesmas cibiru
Tata kelola blud upt puskesmas cibiruindra wiryantaka
 
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Imam Pirdaus
 
1 pengantar sop
1 pengantar sop1 pengantar sop
1 pengantar sopbedhoo
 
Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015fskd jatim
 
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....Immanuel Yosua
 
Jawaban2 180623063912
Jawaban2 180623063912Jawaban2 180623063912
Jawaban2 180623063912Imam Pirdaus
 
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakatbedhoo
 

La actualidad más candente (18)

Kinerja pelayanan publik
Kinerja pelayanan publikKinerja pelayanan publik
Kinerja pelayanan publik
 
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan PublikSekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
 
Sop bidang kspp
Sop bidang ksppSop bidang kspp
Sop bidang kspp
 
Template pola tata kelola blud puskesmas
Template pola tata kelola blud puskesmasTemplate pola tata kelola blud puskesmas
Template pola tata kelola blud puskesmas
 
Renstra rsud 14 juni 2017
Renstra rsud 14 juni 2017Renstra rsud 14 juni 2017
Renstra rsud 14 juni 2017
 
Pma nomor 6 tahun 2016
Pma nomor 6 tahun 2016Pma nomor 6 tahun 2016
Pma nomor 6 tahun 2016
 
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi NegaraPelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
Pelayanan Publik, Ilmu Administrasi Negara
 
Buku pedoman pengaduan
Buku pedoman pengaduanBuku pedoman pengaduan
Buku pedoman pengaduan
 
2012 Perda radio publik
2012 Perda radio publik2012 Perda radio publik
2012 Perda radio publik
 
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokjaJawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
 
Tata kelola blud upt puskesmas cibiru
Tata kelola blud upt puskesmas cibiruTata kelola blud upt puskesmas cibiru
Tata kelola blud upt puskesmas cibiru
 
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
 
Perbup Tanggamus 2013
Perbup Tanggamus 2013Perbup Tanggamus 2013
Perbup Tanggamus 2013
 
1 pengantar sop
1 pengantar sop1 pengantar sop
1 pengantar sop
 
Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015
 
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
 
Jawaban2 180623063912
Jawaban2 180623063912Jawaban2 180623063912
Jawaban2 180623063912
 
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
 

Destacado

Gondolati napló - Szeretet és önismeret
Gondolati napló - Szeretet és önismeretGondolati napló - Szeretet és önismeret
Gondolati napló - Szeretet és önismeretNagy Attila (Mihai)
 
ADDENDUM TO DIPLOMA STANDARDIZATION CERTIFICATION METROLOGY
ADDENDUM TO DIPLOMA STANDARDIZATION CERTIFICATION METROLOGYADDENDUM TO DIPLOMA STANDARDIZATION CERTIFICATION METROLOGY
ADDENDUM TO DIPLOMA STANDARDIZATION CERTIFICATION METROLOGYZhenis Nigmet
 
Infraestructura de Taiga.io
Infraestructura de Taiga.io Infraestructura de Taiga.io
Infraestructura de Taiga.io flossystems
 
Let's get ready to rumble redux: Crossover versus mutation head to head on ex...
Let's get ready to rumble redux: Crossover versus mutation head to head on ex...Let's get ready to rumble redux: Crossover versus mutation head to head on ex...
Let's get ready to rumble redux: Crossover versus mutation head to head on ex...kknsastry
 
UN BONITO CUENTO
UN BONITO CUENTOUN BONITO CUENTO
UN BONITO CUENTOseoman2
 
Oyarifa Atletico Madrid Letter of Appreciation
Oyarifa Atletico Madrid Letter of AppreciationOyarifa Atletico Madrid Letter of Appreciation
Oyarifa Atletico Madrid Letter of AppreciationPatrick Conniff
 
Elsever- flyer of Ludwig's Applied Process Design
Elsever- flyer of Ludwig's Applied Process DesignElsever- flyer of Ludwig's Applied Process Design
Elsever- flyer of Ludwig's Applied Process DesignA. Kayode Coker
 
Kesilapan Ibubapa Didik Anak
Kesilapan Ibubapa Didik AnakKesilapan Ibubapa Didik Anak
Kesilapan Ibubapa Didik AnakMaMaT CyBeR
 

Destacado (14)

Gondolati napló - Szeretet és önismeret
Gondolati napló - Szeretet és önismeretGondolati napló - Szeretet és önismeret
Gondolati napló - Szeretet és önismeret
 
ADDENDUM TO DIPLOMA STANDARDIZATION CERTIFICATION METROLOGY
ADDENDUM TO DIPLOMA STANDARDIZATION CERTIFICATION METROLOGYADDENDUM TO DIPLOMA STANDARDIZATION CERTIFICATION METROLOGY
ADDENDUM TO DIPLOMA STANDARDIZATION CERTIFICATION METROLOGY
 
Pki Training V1.5
Pki Training V1.5Pki Training V1.5
Pki Training V1.5
 
Pmk internal assessor 6
Pmk internal assessor 6Pmk internal assessor 6
Pmk internal assessor 6
 
Infraestructura de Taiga.io
Infraestructura de Taiga.io Infraestructura de Taiga.io
Infraestructura de Taiga.io
 
Montagnia Rumena
Montagnia RumenaMontagnia Rumena
Montagnia Rumena
 
Resume SVM
Resume SVMResume SVM
Resume SVM
 
2014 Rogers EoY
2014 Rogers EoY2014 Rogers EoY
2014 Rogers EoY
 
Let's get ready to rumble redux: Crossover versus mutation head to head on ex...
Let's get ready to rumble redux: Crossover versus mutation head to head on ex...Let's get ready to rumble redux: Crossover versus mutation head to head on ex...
Let's get ready to rumble redux: Crossover versus mutation head to head on ex...
 
UN BONITO CUENTO
UN BONITO CUENTOUN BONITO CUENTO
UN BONITO CUENTO
 
Oyarifa Atletico Madrid Letter of Appreciation
Oyarifa Atletico Madrid Letter of AppreciationOyarifa Atletico Madrid Letter of Appreciation
Oyarifa Atletico Madrid Letter of Appreciation
 
Amazing photos
Amazing photosAmazing photos
Amazing photos
 
Elsever- flyer of Ludwig's Applied Process Design
Elsever- flyer of Ludwig's Applied Process DesignElsever- flyer of Ludwig's Applied Process Design
Elsever- flyer of Ludwig's Applied Process Design
 
Kesilapan Ibubapa Didik Anak
Kesilapan Ibubapa Didik AnakKesilapan Ibubapa Didik Anak
Kesilapan Ibubapa Didik Anak
 

Similar a PEDOMAN PENILAIAN PELAYANAN PUBLIK

Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...pelayanan
 
Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014Agih Cabe
 
Permenpan 15_2014 Standar Pelayanan.pdf
Permenpan 15_2014 Standar Pelayanan.pdfPermenpan 15_2014 Standar Pelayanan.pdf
Permenpan 15_2014 Standar Pelayanan.pdfErvinazy
 
Permenpan nomor 14 tahun 2017
Permenpan nomor 14 tahun 2017Permenpan nomor 14 tahun 2017
Permenpan nomor 14 tahun 2017protokolsidoarjo
 
Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017imammhd
 
Pergub_42_Th_11.doc
Pergub_42_Th_11.docPergub_42_Th_11.doc
Pergub_42_Th_11.docABINUL HAKIM
 
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah TertinggalKoordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggalsuryawanhidayat2
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS Zakiah dr
 
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman  Evaluasi Penyelenggaraan Pe...Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman  Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pe...Heru Fernandez
 
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-ziPermenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zipoltekkesmedan
 
Laporan IKM Semester II Tahun 2016
Laporan IKM Semester II Tahun 2016Laporan IKM Semester II Tahun 2016
Laporan IKM Semester II Tahun 2016BBPP_Batu
 
Laporan IKM semester II th 2016
Laporan IKM semester II th 2016Laporan IKM semester II th 2016
Laporan IKM semester II th 2016BBPP_Batu
 
survai kepuasan masyarakat januari 2021
survai kepuasan masyarakat januari 2021 survai kepuasan masyarakat januari 2021
survai kepuasan masyarakat januari 2021 Syahrul Ostid
 
Permentan 78 tahun 2012 ttg spp kementan
Permentan 78 tahun 2012 ttg spp kementanPermentan 78 tahun 2012 ttg spp kementan
Permentan 78 tahun 2012 ttg spp kementanDadang Rusnandar
 
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batuLaporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batuBBPP_Batu
 
Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Hairi Mtp
 
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataStandar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataAi Risa
 
3 permenpan 12 tahun 2015
3 permenpan 12 tahun 20153 permenpan 12 tahun 2015
3 permenpan 12 tahun 2015Alwadiq Sahir
 

Similar a PEDOMAN PENILAIAN PELAYANAN PUBLIK (20)

Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
 
Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014
 
Permenpan 15_2014 Standar Pelayanan.pdf
Permenpan 15_2014 Standar Pelayanan.pdfPermenpan 15_2014 Standar Pelayanan.pdf
Permenpan 15_2014 Standar Pelayanan.pdf
 
Permenpan nomor 14 tahun 2017
Permenpan nomor 14 tahun 2017Permenpan nomor 14 tahun 2017
Permenpan nomor 14 tahun 2017
 
Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017
 
Pergub_42_Th_11.doc
Pergub_42_Th_11.docPergub_42_Th_11.doc
Pergub_42_Th_11.doc
 
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah TertinggalKoordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
 
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman  Evaluasi Penyelenggaraan Pe...Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman  Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
 
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-ziPermenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
 
3. a1 SKM 2021.pdf
3. a1 SKM 2021.pdf3. a1 SKM 2021.pdf
3. a1 SKM 2021.pdf
 
Laporan IKM Semester II Tahun 2016
Laporan IKM Semester II Tahun 2016Laporan IKM Semester II Tahun 2016
Laporan IKM Semester II Tahun 2016
 
Laporan IKM semester II th 2016
Laporan IKM semester II th 2016Laporan IKM semester II th 2016
Laporan IKM semester II th 2016
 
PERBUP 49 2019.pdf
PERBUP 49 2019.pdfPERBUP 49 2019.pdf
PERBUP 49 2019.pdf
 
survai kepuasan masyarakat januari 2021
survai kepuasan masyarakat januari 2021 survai kepuasan masyarakat januari 2021
survai kepuasan masyarakat januari 2021
 
Permentan 78 tahun 2012 ttg spp kementan
Permentan 78 tahun 2012 ttg spp kementanPermentan 78 tahun 2012 ttg spp kementan
Permentan 78 tahun 2012 ttg spp kementan
 
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batuLaporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
Laporan ikm semester i th 2016 bbpp batu
 
Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018
 
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataStandar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
 
3 permenpan 12 tahun 2015
3 permenpan 12 tahun 20153 permenpan 12 tahun 2015
3 permenpan 12 tahun 2015
 

Más de Nandang Sukmara

Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Nandang Sukmara
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmNandang Sukmara
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Nandang Sukmara
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalNandang Sukmara
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatNandang Sukmara
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikNandang Sukmara
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasNandang Sukmara
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanNandang Sukmara
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Nandang Sukmara
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganNandang Sukmara
 

Más de Nandang Sukmara (20)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakat
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
 
Pp38
Pp38Pp38
Pp38
 
Masterplan pendidikan
Masterplan pendidikanMasterplan pendidikan
Masterplan pendidikan
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
 
Pp 47 2008
Pp 47 2008Pp 47 2008
Pp 47 2008
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
 
Lampiran iii br
Lampiran iii brLampiran iii br
Lampiran iii br
 
Lampiran ii br
Lampiran ii brLampiran ii br
Lampiran ii br
 
Lampiran i br
Lampiran i brLampiran i br
Lampiran i br
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
 

PEDOMAN PENILAIAN PELAYANAN PUBLIK

  • 1. MENTEIBB NEGARA 1)ENDAYAGUNAAN APARATUR N E G A M REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARAT1,R NEGARA NOMOR: 12 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KABUPATENXOTA : ,. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik di kabupatedkota, dilakukail berbagai upaya pembinaan, antara lain melalui penilaian penyelenggaraan pernerintah kabupatentkota; b. bahwa untuk maksud tersebut diperlukan penyempurnaan pedoman penilaian kincrja pelayanan publik sebagain~anatelah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatut Negara Nomor PER/26/M,PAN/5/2006 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PEW3 l/M.PAN/5/2006 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Pelayanan Publik Dalam Rangka Pelaksanaan Kompetisi Antar KabupatenIKota. . , Mengingat.. ........... --
  • 2. Mengingat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437); Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 19 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4815); Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008; Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 /KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik; Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah; Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik.
  • 3. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PERTAMA : Pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan publi!c pemerintah kabupatenlkota sebagaimana tersebut dalam lampiran 1, 2 dan 3 peraturan ini menlpakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. KEDUA : Pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah kabupatenlkota sebagaimana tersebut dalam lampiran peraturan ini digunakan sebagai acuan dala~nmelaksanakan penilaian. KETIGA : Peraturan ini berlsku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 26 Juni 2009 Menteri Negara Aparatur Negara, Taufiq Effendi
  • 4. Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 1 Tahun 2009 2 Tanggal : 26 Juni 2009 PEDOMAN PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KABUPATENKOTA A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan kewenangan kepada daerah, lthususnya kepada pemerintah kabupatenlkota untuk lnenyelenggarakan pemerintahan daerah dengan menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, dalam arti daerah diberi kewenangan untuk mengurus dan ~nengatururusan yang telah lnenjadi kewenangan daerah. Kewenangan yang dirniliki daerah antara lain membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Dengan kewenangan yang dimiliki, pemerintah daerah khususnya pemerintah kabupatenlkota wajib meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerahnya masing-masing. Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik oleh bupatilwalikota sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, yang menginstruksikan diantaranya kepada seluruh gubernur dan bupatilwalikota untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyaralcat, baik dalam bentuk jasa ataupun perizinan melalui transparansi dan standardisasi pelayanan yang meliputi persyaratan, target waktu penyelesaian dan biaya yang harus dibayar oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan sesuai
  • 5. dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta senantiasa berupaya mencegah, mengurangi bahkan menghapuskan pungutan tidak resmi. Percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik pada pemerintah kabupatenlkota memerlukan komitmen yang kuat, kreativitas, inovasi, dan terobosan dari bupatilwalikota dan seluruh jajarannya dalam mengimplementasikan ltebijakan di bidang pelayanan publik. Kenyataan di beberapa daerah dimana pimpinan beserta jajarannya mempunyai komitmen yang kuat dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, telah menunjukkan kemajuan yang cukup menggembirakan. Sementara itu masih banyak daerah lain yang belum nrenunjukkan kenlajuan sebagai~nanadiharapkan. Berdasarkan pengalaman, adanya ltompetisi pada unit pelayanan merupakan salah satu faktor pendorong guna memotivasi dan meningkatkan kinerja unit pelayanan tersebut. Ole11 karena itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di kabupatenlkota, dipandang perlu dilakukan penilaian kinerja pemerintah kabupatenlkota dalam rangka kompetisi antar daerah. Agar pelaksanaan kompetisi ini dapat berjalan dengan baik, perlu disusun suatu pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah kabupatenlkota. B. Maksud clan Tujuan 1. Pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah kabupatenlkota ini dimaksudkan sebagai acuan guna memberi kemudahan dan kesamaan persepsi bagi Tim Penilai dalam melakukan penilaian terhadap upaya pemerintah kabupatenlkota untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. 2. Pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah kabupatenlkota ini bertujuan untuk mewujudkan objektivitas dan transparansi dalam pelaksanaan penilaian.
  • 6. C. Sasaran Dengan pedoman ini sasaran yang ingin dicapai, yaitu bahwa melalui penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah kabupatenlkota dapat diketahui kabupatenlkota yang menliliki predikat terbaik dan baik. D. Komponen Penilaian Komponen penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah kabupatenlkota, meliputi kebijakan deregulasi dan debirokratisasi pelayanan publik, kebijakan peningkatan partisipasi masyarakat, kebijakan pemberian penghargaan dan penegakan disiplin, pembinaan teknis terhadap unit pelayanan publik, kebijakan korporatisasi unit pelayanan, pengembangan manajemen pelayanan, kebijakan peningkatan profesion a 1'lstne pejabatlpegawai di bidang pelayanan publik, penghargaan di bidang peningkatan kualitas pelayanan publik, kebijakan yeinbangunan kernasy arakatan dan kesejahteraan, kebij akan dalam mendorong pernbangunan ekonomi daerah, kebijakan pengembangan dan pernanfaatan e-government, penerapan standar I S 0 900 1-2000 dalam pelayanan publik, ketersediaan sarana fisik pelayanan publik kabupatenlkota, kepelnirnpinan (leadership), dan pendapat pemuka masyarakat terhadap kinerja bupatilwalikota. Dalam tnelakultan penilaian terhadap indikator-indikator komponen berkaitan dengan pendidikan, kesehatan dan ekonomi, tim penilai perlu terlebih dahulu memperhatiltan prosentase rata- rata peningkatan Hz.~nzan Developnzent Index (HDI) sebagai alat kontrol penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pernerintah kabupatenlkota. E. Pengertian Umum Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa danlatau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publilt. 2. Standar pelayanan publik adalah suatu tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban
  • 7. dan janji penyelenggara pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 3. Standard Operating Procedures (SOP) atau prosedur tetap (Protap) adalah prosedur kerja secara rinci yang dibakukan untuk digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan. 4. Penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah, yaitu sebutan kolektif meliputi satuan kerjdorganisasi kementerian, departemen, lembaga pemerintah non departemen, kesekretariatan lembaga tertinggi dan tinggi negara di pusat maupun daerah, termasuk badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD) dan badan layanan umum (BLU) dan badan layanan ilmum daerah (BLUD). 5. Pembina pelayanan adalah instansilunit kerja yang rnempunyai tugas dan fungsi melakukan pembinaan terhadap unit pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 6. Unit pelayanan publik adalah instansi pemerintah termasuk BUMNA3UMD dan BLUBLUD yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan. 7. Kinerja pemerintah kabupatenlkota adalah prestasi pemerintah kabupatenlkota dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. 8. Tim Penilai adalah tim yang dibentuk oleh masing-masing instansi pemerintah, baik tingkat pusat- maupun provins'i untuk melakukan penilaian kinerja pemerintah kabupatenlkota. 9. Pemberi pelayanan adalah pejabatlpegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 10. Penerima pelayanan adalah orang, masyarakat, badan hukum swasta dan instansi pemerintah.
  • 8. 11. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan rnasyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat ~nasyarakat dalam me~nperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. 11. Instrumen Penilaian Penyelenggaraan Pelayanan Publik Instrumen penilaian yang memuat ko~nponenpenilaian dan indikator didasarkan pada 2 (dua) ha1 sebagai berikut: A. Instrumen penilaian penyelenggaraan pelayanan publik berdasarkan hasil kerja pemerintal~kabupatenlkota 3 (tiga) tahun terakhir, meliputi: 1. Kebijakan Deregulasi clan Debirokratisi Pelayanan Publik, yaitu penyederhanaan peraturan perundang-undangan serta penataan kelembagaan, dan tatalaksana dala~r. upaya peningltatan pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Jenis pelayanan yang mekanismenya disederhanaltan. b. Dinas yang ditetapkan (berdasarkan PP nomor 41 tahun 2007). c. Penetapan Unit Pelayanan Terpadu (UPT). d. Jenis pelayanan yang ada pada semua Unit Pelayanan Terpadu (UPT). e. Unit pelayanan publik yang ditetapkan untuk mengelola keuangan sendiri. f. Penetapan maklumatljanji pelayanan oleh unit pelayananlsatuan kerja. g. Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publilt (SPP). 2. Kebijakan peningkatan partisipasi masyarakat, yaitu kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong dan
  • 9. mempelopori partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Pengaturan mengenai partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. b. Pembentukan Ombudsman atau lembaga sejenis oleh Pemerintah Daerah. c. Kegiatan pertemuan dan forum komunikasi atau sejenisnya antara Bupatilwalikota dengan Pemuka Masyarakat dalam rangka peningkatan pelayanan. 3. Kebijakan Pemberian Penghargaan dan Penegakan Disiplin, yaitu kebijakan pemerintah daerah dalam memberikan penghargaan kepada pegawai danlatau unit pelayanan publik yang berhasil meningkatkan kualitas pelayanan publik dan penegakan disiplin kepadz para pegawai atau unit penyelenggara pelayanan publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Pengaturan pemberian penghargaan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja penyelenggara pelayanan publik. b. Penghargaan yang diberikan kepada pegawai unit pelayanan publik yang rnenunjukkan prestasi kerja yang baik. c. Penghargaan berupa pialalsertifikat yang diberikan kepada unit pelayanan publik yang menunjukkan prestasi kerja yang baik. d. Penegakan disiplin kepada para pegawai atau unit penyelenggara pelayanan publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 4. Pembinaan teknis terhadap unit pelayanan publik, yaitu upaya pemerintah kabupatenlkota dalam pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan kepada unit ,
  • 10. penyelenggara pelayanan dalam rangka peningkatan kinerjanya, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan pelayanan publik kepada unit pelayanan publik (UPP). b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan oleh pernbina pelayanan publik terhadap unit pelayanan. c. Unit pelayanan yang menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh pembina pelayanan publik berupa penyempurnaan mekanisme penyelenggaraan pelayanan. 5. Kebijakan korporatisasi unit pelayanan publik yaitu kebijakan pemerintah daerah dalarn upaya rnelakukan perubahan bentuk dan atau cara pengelolaan pelayanan publik menjadi lebih profesional, yang terdiri dari. indikator penilaian, sebagai berikut: a. Unit pelayanan yang ~nelaksanakan pola pengelolaan pelayanan publik secara korporasi yang diserahkan kepada pihak lain. b. Pihak lain (swasta dan atau lembaga masyarakat) yang terlibat dalam pengelolaan pelayanan mengacu pola pelayanan korporasi. c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan pu bli k.
  • 11. 6. Pengembangan manajemen pelayanan, yaitu upaya penyempurnaan sistem dan prosedur terhadap proses bisnis internal pada unit pelayanan, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Unit pelayanan yang telah melaksanakan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). b. Unit pelayanan yang menerapkan standar pelayanan publik (SPP). c. Unit pelayanan yang telah melaksanakan proses pelayanan sesuai prosedur tetap (SOP) yang telah ditetapkan. d. Unit pelayanan yang melakukan pelayanan jemput-bola. e. Unit pelayanan yang menerapkan pola pelayanan bagi masyarakat rentan. f. Unit pelayanan yang menindaklanjuti hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). g. Unit pelayanan yang menerapkan sambungan langsung telepon (hot-line service) danlatau pengelolaan SMS. : 7. Kebijakan peningkatan profesionalisme pejabatlpegawai di bidang pelayanan publik, yaitu kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pejabatlpegawai yang langsung berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Penerapan jabatan fungsional untuk meningkatkan kualitas pelayanan. b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang langsung berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat. c. Prosentase rata-rata alokasi anggaran untuk pembiayaan pendidikan dan pelatihan teknis/fungsional dari volume APBD. d. Pegawai pada unit pelayanan publik yang mengikuti pendidikan tugas belajar program strata-2 danlatau strata- 3.
  • 12. 8. Penghargaan di bidang peningkatan kualitas pelayanan publik, yaitu apresiasi yang diberikan kepada lembaga atau perorangan yang berhasil dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Penghargaan dari lembaga resmi internasional. b. Penghargaan dari pemerintah pusat. c. Penghargaan dari pemerintah provinsi. 9. Kebijakan pembangunan kemasyarakatan dan kesejahteraan, y a i t ~ kebijakan pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah kabupatenlkota di bidang kemasyarakatan dan kesejahteraan, yang terdiri - dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Pembebasan biaya SPP bagi siswa. b. Jumlah rata-rata siswa pertahun yang menerima beasiswa yang bersumber dari APBD. c. Prosentase rata-rata alokasi anggaran bidang pendidikan dalam APBD. d. Pengembangan sekolah unggulan daerah berstandar nasional. e. Pengembangan sekolah unggulan daerah berstandar internasional. f. Penetapan kebijakan daerah dalam pembebasan biaya berobat di luar ASKES. g. Prosentase rata-rata alokasi anggaran untuk pembiayaan berobat di luar ASKES. h. Prosentase rata-rata peningkatan Keluarga Sejahtera (KS) ke KS-3. 10. Kebijakan dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah, yaitu kebijakan yang ditetapkan oleh pernerintah kabupatenlkota dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Penetapan kebijakan daerah dalam pemberian fasilitas penanaman modal di daerah.
  • 13. b. Prosentase rata-rata peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). c. Prosentase rata-rata peningltatan jumlah penerimaan pajak. d. Prosentase rata-rata peningkatanlpenyediaan lapangan kerja. e. Prosentase rata-rata penurunan angka kemiskinan. 11. Kebijakan pengembangan clan pemanfaatan e-government, yaitu ltebijakan pemerintah daerah dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Penetapan peraturan perundang-undangan mengenai penerapan e-government di kabupatenlkota. b. Penetapan jenis pelayanan yang metoda kerjanya diubah dari cara manual ke elektronik. - e. Penetapan, penerapan, dan pengembangan sistem informasi pelayanan pada unit pelayanan publik. d. Penetapan pembangunan hornepage/situs kabupatenlkota. 12. Penerapan standar I S 0 9001-2000 (lalam pelayanan publik, yaitu penerapan inanajemen mutu standar I S 0 9001- 2000 terhadap penyelenggaraan pelayanan, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Unit pelayanan dalam penlbinaan konsultan I'SO. b. Unit pelayanan dalam proses sertifikasi ISO. c. Unit pelayanan yang telah mendapatkan sertifikat ISO. B. Instrumen penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah kabupatenlkota berdasarkan pendapat masyarakat, meliputi: 1 . Kepemimpinan (Lendersltip), yaitu kemampuan bupatilwalikota dalam menggerakltan aparatur dan masyarakat di lingkungannya dalam upaya meningkatkan
  • 14. kualitas pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Melakukan pertemuan baik formal maupun nonformal dengan pemuka masyarakat, LSM, danlatau kelompok- kelompok masyarakat. b. Mengernbangkan semangat enterpreneurship (kewirausahaan) dalam rangka pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik. c. Melakukan kunjungan kerja dan pe~nbinaan pada unit-unit pelayanan publik. 2. Ketersediaan sarana fisik pelayanan publik kabupatedkota, yaitu penyediaan fasilitas yang diperlukan oleh masyarakat baik sebagai prasarana dasar maupun penunjang guna kelancaran penyelenggaraan pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Keberadaan infrastruktur perhubungan Galan, jembatan, dan penyeberangan sungai/danau/laut serta perhubungan udara). b. Keberadaan penerangan di lingkungan kabupatenlkota. c. Penyediaan fasilitas air lninum di lingkungan kabupatenlkota. d. Penyediaan sarana transportasi dan kelengkapannya. e. Penyediaan sarana pendidikan. f. Penyediaan sarana kesehatan. g. Penyediaan taman dan fasilitas uinum lainnya. h. Penyediaan papan layanan informasi masyarakat.
  • 15. 3 . Pendapat pemuka masyarakat terhadap kinerja bupatilwalikota, yaitu panclangan, penilaian, dan persepsi pemuka masyarakat yang terdiri dari wakil pemuka agama, cendikiawan, pemuda, wanita dan kelompolt masyarakat rentan terhadap ltinerja bupatilwalikota dalarn penyelenggaraan pelayanan publik, yang terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Dukungan pemuka masyarakat terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh bupatilwalikota. b. Pendapat pernuka masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. 111. Tim Penilai clan Meltanisme Penilaian . A. Tim Penilai Penilaian akan dilaksanakan oleh Tim Penilai, yang terdiri dari: 1. Tim Penilai Tingkat Pusat a. Keanggotaan Tim Penilai Tingkat Pusat terdiri dari Pejabat Ke~nenterianNegara Pendayagunaan Aparatur Negara dan instansi terkait, termasuk ~lnsurperguruan tinggi, LSM, media cetalc clan elektronik. b. Susunan dan jumlah anggota Tim Penilai Tingkat Pusat disesuaikan dengan Itebutuhan. c. Dalam pelaksanaan tugas, Tim Penilai Tingkat Pusat dibantu oleh Sekretariat Tim Penilai Tingkat Pusat. d. Penetapan susunan dan tugas Tim Penilai Tingkat Pusat dan Sekretariat Tim Penilai Tingkat Pusat ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
  • 16. 2. Tim Penilai Tingkat Provinsi a. Keanggotaan Tim Penilai Tingkat Provinsi terdiri dari pe-jabat pemerintah provinsi dan instansi terkait, termasuk unsur perguruan tinggi, LSM, media cetak dan elektronik. b. Susunan dan jumlah anggota Tirn Penilai Tingkat Provinsi disesuaikan dengan kebutuhan. c. Dalam pelaksanaan tugas, Tim Penilai Tingkat Provinsi dibantu oleh Sekretariat Tim Penilai Tingkat Provinsi. d. Penetapan susunan dan tugas Tim Penilai Tingkat Psovinsi dan Sekretariat 'Tim Penilai Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. B. Penilaian Penilaian terhadap kiner-ja pemerintah kabupatenlkota dalaln kaitannya dengan peningkatan kualitas pelayanan publik, adalah sebagai berikut: 1. Kurun W a k t ~ ~ Kegiatan Yang Dinilai Penilaian penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah kabupatenlkota didasarkan pada hasil kegiatan yang dilaksanakan 3 (tiga) tahun terakhir. 2. Proses Penilaian Penilaian dilakukan melalui beberapa tahapan proses, antara . lain: a. Penilaian tingkat provinsi 1) Tim Penilai Tingkat Provinsi melaksanakan penilaian terhadap seluruh kabupatenlkota di wilayah masing-masing yang belum pernah menerima Piala Citra Bhakti Abdi Negara sesuai pedoman yang telah ditetapkan sebagaimana lampiran 2 dan 3.
  • 17. 2) Dalam rangka efektivitas dan efisiensi, Tim Penilai Tingkat Provinsi dapat dibagi ke dalam Subtim Penilai untuk melakukan penilaian pada beberap kabupatenlkota. 3) Tim Penilai Tingkat Provinsi memilih kabupatenlkota yang dinilai terbaik sebanyak- banyaknya 20% dari jumlah kabupatenlkota yang ada di provinsi yang bersangkutan dan disampaikan kepada gubernur untuk ditetapkan. 4) Penetapan sebagaimana pada angka 3) disampaikan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara u.p. Deputi Bidang Pelayanan Publik. b. Penilaian tingkat pusat: 1) Tim Penilai Tingkat Pusat menerima usulan dari gubernur yang disampaikan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mengenai kabupatenlkota yang dinilai terbaik di provinsi masing-masing; 2) Tim Penilai Tingkat Pusat akan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen pendukung usulan sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan selanjutnya bagi daerah yang memenuhi kelengkapan dokumen pendukung akan dilakukan penilaian lapangan. 3) Dalam melakukan penilaian lapangan,. Tim Penilai Tingkat Pusat bersama-sama Tim Penilai Tingkat Provinsi melakukan pengecekan dokumen (desk assesment) terhadap usulan sebagaimana angka 2) di provinsi masing-masing.
  • 18. 4) Tata cara pengecekan dokumen (desk assesment) dilakukan melalui: a) Penelitian peraturan perundang-undangan daerah dan dokumen resmi lainnya. b) Wawancara dengan bupatilwalikota dan pejabat pemerintah kabupatenlkota terkait. c) Wawancara dengan pemuka masy arakat dan LSM. d) Wawancara dengan pihak lain terkait, apabila diperlukan. 5) Hasil penilaian sebagaimana angka 2) dan 3) disampaikan oleh Tim Penilai Tingkat Pusat kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Deputi Bidang Pelayanan Publik untuk ditetapkan sebagai pemerintah -kabupaten/kota dengan predikat "terbaik" dan "baik". IV. Penghargaan 1. Bagi pemerintah kabupatenlkota yang dinilai dan ditetapkan sebagai pemerintah kabupatenlkota dengan predikat "terbaik", berhak mendapat Piala Citra Bhakti Abdi Negara. 2. Bagi pemerintah kabupatenlkota yang dinilai dan ditetapkan sebagai pemerintah kabupatenlkota dengan predikat "baik", berhak mendapat Piagam Penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara. 3. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara akan rnenyampaikan surat penetapan pemerintah kabupatedkota penerima penghargaan kepada gubernur yang bersangkutan. 4. Penganugerahan penghargaan berupa piala oleh Presiden Republik Indonesia dan piagam oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam upacara yang dijadualkan oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
  • 19. 1. Penilaian terhadap indikator dianggap sah apabila dapat dibuktikan dengan dokumenldata, baik berupa peraturan perundang-undangan daerah maupun dokumen resmi yang menggambarkan hasil pelaksanaan kegiatan. 2. Pedoman ini menjadi pegangan bagi seluruh tim penilai, baik tingkat pusat maupun provinsi. Apabila terdapat perbedaan penilaian dengan hasil penilaian Tim Penilai Provinsi, penilaian akhir adalah hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Pusat berdasarkan lampiran keputusan ini. 3. Keputusan hasil penilaian akhir bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Menteri Negara unaan Aparatur Negara Taufiq Effendi
  • 20. LAMPIRAN 2 PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Nomor : 12 TAHUN 2009 Tanggal : % JUNI 2009 INSTRUMEN PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BERDASARKAN HASIL KERJA PEMERINTAH KABUPATENIKOTA TIGA TAHUN TERAKHIR Jumlah Klas No Komponen Penilaian Indikator Nilai dan Satuan Interval 1 Kebijakan Deregulasi dan 150 Debirokratisasi Pelayanan Publik a. Jenis pelayanan yang mekanis~nenya Jenis > 20 20 disederhanakan 1 1 - 20 13 1-10 6 b. Dinas yang ditetapkan: < 9 15 (1) Nilai besaran organisasi perangkat daerah Dinas 9 - 12 10 kurang dari 40 > 12 5 (2) Nilai besaran organisasi perangkat daerah < 12 15 aritara 40 sampai dengan 70 Dinas 12 - 15 10 > 15 5 (3) Nilai besaran organisasi perangkat daerah < 15 15 lebih dari 70 Dinas 15 - 18 10 > 18 5 c. Penetapan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) (1) Kewenangan penyelesaian seluruh jenis UPT. 20 pelayanan berada pada Kepala UPT
  • 21. No Komponen Penilaian Jumlah Klas Indikator Nilai dan Satuan Interval (2) Kewenangan penyelesaian sebahagian jenis pelayanan masih berada pada 15 Instansi lain (dinas, badan, kantor, dan UPT instansi teknis yang benvenang menangani) (3) Kewenangan penyelesaian seluruh j enis peiayanan masih berada pada Instansi lain 10 (dinas, badan, kantor, dan instansi teknis UPT yang benvenang menangani) d. Jenis pelayanan yang ada pada semua Unit Jenis > 15 15 Pelayanan Terpadu (UPT) 1 1 - 15 10 5-10 5 e. Unit pelayanan publik yang ditetapkan untuk Unit > 10 15 mengelola keuangan sendiri. 6 -10 10 1-5 5 f. Penetapan maklumat/janji pelayanan oleh Maklumat/Janj i > 10 15 unit pelayananlsatuan kerja. 6 - 10 10 1-5 5 g. Penyusunan daxi Penetapan standar Jenis > 10 20 pelayanan publik (SPP) Pelayanan 6 -10 13 1-5 6
  • 22.
  • 23. Jumlah Klas No Komponen Penilaian Indikator Nilai dan Satuan Interval c. Penghargaan berupa pialafsertifikat yang Unit > 20 15 diberikan kepada unit pelayanan publik yang 11 - 20 10 menunjukkan prestasi kerja yang baik. 5 -10 5 d. Penegakan disiplin kepada para pegawai atau Peraturan -Perda 15 unit penyelenggara pelayanan publik sesuai Perundang- -Peraturan 10 dengan ketentuan peraturan perundang- undangan BupIWali undangan. -Per/Kep 5 Pimp Instansi 4 Pembinaan Teknis Terhadap Unit 45 Pelayanan Publik a. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan pelayanan Kali. > 30 15 publik kepada unit pelayanan publik 21 - 3 0 10 10 - 2 0 5 b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Unit > 30 15 kebijakan oleh pembina pelayanan publik 21 - 30 10 terhadap unit pelayanan 10 -20 5 c. Unit pelayanan yang menindaklanjuti hasil Unit > 15 15 monitoring dan evaluasi pelaksanaan 1 1 - 15 10 kebijakan yang dilakukan oleh pembina 5 -10 5 pelayanan pubfik berupa penyempurnaan mekanisme penyelenggaraan pelayanan
  • 24. Q m z w '-u zg e, 9 F~ k ' -%? CC c: e, 5 3 , e e F ?? 3 e, =I E =I 3 W R Ei e, a 7 3 J a 0 0 z e, 7 3 =I e, L. B 9 m e,3 I z. E. CD 3 d e, 2. rC ? p. 0 P ! = 0 F P) X ~ C 3 -2 g g 8:: k ~-c.Y Z 3 C - 2s ?am E 2. <= a .a -; 2 Z- Z X E C C Y ?? 4, w -111 +. 3 a 5C C1 %%=- -'-a 2 2% ) . - ;+g w e SSE- . P, z. Z F eg g.Eg- 9% w ES 3 E Z wP,w F2 ,+w 3 g C L Q S i g 82 P, 3 3 w P, "1 m 3 g E. 2 g g n 3 K 4x3 I=4 3 " w Y g g 3 -.c g 4 m ro r i F , FE-2 a G Y M P , P , w - 3 a G2 g 0s $ C i 2 8 8 egg 2 0 m s " S S o p f e S E., - g a0 R s Z d w s gU" S El - 2 Z 2 g w z g 7 ? 3 g z wz 2.8 % e c 3 55 0 CD L + E gn E ?irp C 2 g. 9 - 1 h-a 'j, 3 7i a 4 e C C 3 P, % d g +r w , Ei E 3 g 3 m aCD e, 8 2 - 2 F ~3 3 P,'-a& w g 3 ?? '-a 3 P, gg eg 3 g w 2. 7 m w X n X =ma a- 0 8 2 P, a w P, 2 FT CS ag 'i: 3 S cL J 2 gwg '-a z w c. s -s 0 ?? a S -= g.. 0, cd 5: g. P, E w s e ! 2 S z. 3 a W r 5 2 c c c c c B d p 3 2. 2. , + g. rC 2. 2. . 2. cc - - e^ k e,= 6 t i s P c. - C C L Y - - - v - - v+ - c . bJ # I -- v y - v y - v I I N , l N I I v -7. I I - " " ;s N 1 h, I -- N u ," ' m o o 2 g -googo o -gOOgoog0 ~ u,zF, E V l r r m r r m r r m r r m r r m r r m r r m r r o m o m o m O W O W 0 W 0 V1 0 VI L 5 r 0 E. UI UI
  • 25. No Komponen Penilaian Jumlah Klas Indikator Nilai dan Satuan Interval f. Unit pelayanan yang rnenindaklanjuti hasil Unit > 20 15 survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 11 - 2 0 10 1 - 10 5 g. Unit pelayana~ yang menerapkan sambungan Unit > 20 15 langsung telepon (hot line service) danlatau 11 - 2 0 10 pengelolaan SMS 1 - 10 5 7 Kebijakan Peningkatan 60 Profesionalisme Pejabatpegawai di a. Penerapan jabatan hngsional untuk Jenis Jabatan > 30 15 Bidang Pelayanan Pu blik meningkatkan kualitas pelayanan. Fungsional 15 - 30 10 5 -14 6 b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Kali Pelatihan > 12 15 yang langsung berhubungan dengan 7 - 12 10 pelayanan kepada masyarakat. 1-6 5 c. Prosentase rata-rata alokasi anggaran untuk % > 10 15 pembiayaan pendidikan dan pelatihan teknisl 6 -10 10 fungsional dari volume APBD. 1-5 5 d. Pegawai pada unit pelayanan publik yang Orang > 10 15 mengikuti pendidikan tugas belajar program 6 - 10 10 Strata 2 dan/atau Strata 3. 1-5 5
  • 26. Jumlah Klas No Komponen Penilaian Indikator Nilai dan Satuan Interval 8 Penghargaan di Bidang 45 Peningkatan Kualitas Pelayanan a. Penghargaan dari Le~nbaga Resmi Penghargaan >5 20 Publik Internasional 3-5 13 1-2 6 b. Penghargaan dari Pemerintah Pusat Penghargaan > 10 15 6 - 10 10 1-5 5 c. Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Penghargaan > 10 10 6 - 10 7 1-5 4 9 Kebijakan Pembangunan 205 Kemasyarakatan dan a. Pembebasan biaya SPP bagi siswa Kesejahteraan 1) SMU dan SMK (Negeri danlatau Swasta) Sekolah >5 20 3 -5 13 1- 2 6 2) SMP (Negeri danlatau Swasta) ~ekolah >5 20 3-5 13 1-2 6 3) SD (Negeri danlatau Swasta) Sekolah >5 20 3-5 13 1-2 6
  • 27. Jumlah Klas No Komponen Penilaian Indikator Nilai dan Satuan Interval b. Jumlah rata-rata siswa pertahun yang menerima bea siswa yang bersumber dari APBD 1) SMU dan SMK (Negeri dadatau Swasta) Siswa > 20 15 11 - 20 10 1 - 10 5 ~p 2) SMP (Negeri dadatau Swasta) Siswa > 20 15 11 - 20 10 1 - 10 5 3) SD (Negeri danlatau Swasta) Siswa > 20 15 11- 20 10 1 - 10 5 c. Prosentase rata-rata alokasi anggaran bidang > 10 15 pendidikan dalam APBD % . 5 -10 10 1-5 5 d. Pengembangan sekolah unggulan daerah , Sekolah >5 15 berstandar nasional 3 -5 10 1-2 5
  • 28. JumIah Klas No Komponen Penilaian Indikator Nilai dan Satuan Interval e. Pengembangan sekolah unggulan daerah Sekolah > 5 15 berstandar internasional 3 -5 10 1-2 5 f. Penetapan kebijakan daerah dalam Peraturan -Perda 25 Pembebasan biaya berobat di luar ASKES Perundang- -Peraturan 15 Undangan BupIWali -Per/Kep 10 Pimp Instansi g. Prosentase rata-rata alokasi anggaran untuk % > 10 15 pembiayaan berobat di luar ASKES 6 -10 10 1-5 5 h. Prosentase rata-rata peningkatan Keluarga YO > 10 15 Sejahtera (KS), ke KS-3 6 - 10 10 1-5 5
  • 29. I Komponen Penilaian Indikator / Jumlah. dan Satuan K1as Interval I Nilai 10 Kebijakan dalam mendorong 80 pembangunan ekonomi daerah a. Penetapan kebijakan daerah dalam Peraturan -Perda 20 peinberian fasilitas penanaman modal di Perundang- -Peraturan 15 daerah Undangan BupIWali -Per/Kep 10 Pimp Instansi b. Prosentase rata-rata peningkatan Produk YO > 20 15 Domestik Regional Bruto (PDRB) 11 - 2 0 10 5 - 10 5 c. Prosentase rata-rata peningkatan jumlah YO > 20 15 penerimaan pajak 11 - 20 10 5 - 10 5 d. Prosentase rata-rata peningkatanl penyediaan % > 20 15 lapangan kerja 11 - 2 0 10 5 - 10 5 e. Prosentase rata-rata penurunan angka % > 20 15 kerniskinan 11 -20 10
  • 30. Jumlah Klas No Komponen Penilaian Indikator Nilai dan Satuan Interval 11 Kebijakan Pengem bangan dan 70 Pemanfaatan E-Government a. Penetapan peraturan perundang-undangan Peraturan -Perda 25 mengenai penerapan E-Government di Perundang- -Peratwan 15 kabupatenl kota undangan BupIWali -Per/Kep 10 Pimp Instansi b. Penetapan jenis pelayanan yang metoda Jenis >5 15 kerjanya diubah dari cara manual ke 4-5 10 elektronik 1-3 5 c. Penetapan, penerapan dan pengernbangan Unit >5 15 sistem informasi pelayanan pada unit 4-5 10 pelayanan publik 1-3 5 d. Penetapan pembangunan homepage/situs Homepage Ada 15 kabupatedkota Isitus Tidak ada 0
  • 31. Jumlah Klas No Komponen Penilaian Indikator Nilai dan Satuan Interval 12 Penerapan Standar I S 0 9001-2000 60 Dalam Pelayanan Publik a. Unit pelayanan dalam pembinaan konsultan Unit > 10 15 IS0 6 - 10 10 1-5 5 b. Unit pelayanan dalam proses sertifikasi I S 0 Unit . >10 20 6 -10 13 1-5 6 c. Unit pelayanan yang telah mendapatkan Unit > 10 25 sertifikasi I S 0 6 - 10 15 1-5 10 Menteri Negara unaan Aparatur Negara ~aufiq Effendi
  • 32. LAMPIRAN 3 1 I PERATURAN MENTERI NEGARA 1 PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 1 I Nomor : 1 TAfIUN 2009 2 I I Tanggal : 26 JUNI 2009 I I I I INSTRUMEN PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KABUPATENIKOTA I I I BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT I Nomor No Komponen Penilaian Indikator Perkiraan Kondisi Nilai Kode I I 1 Kepemimpinan 50 ; I (Lenderslzip) a. Melakukan pertemuan baik formal maupun 1 a. Sering 15 I nonformal dengan pemuka masyarakat, LSM, 10 2 b. Cukup danlatau kelompok-kelompok masyarakat 3 c. Kurang 5 b. Mengembangkan semangat ente1;~veneurship 4 a. Berhasil 20 (kewirausahaan) dalam rangka pembinaan 10 5 b. Cukup Berhasil penyelenggaraan pelayanan publik 6 c. Kurang Rerhasil 5 c. Melakukan kunjungan kerja dan >embinaan pada 7 a. Sering 15 unit-unit pelayanan publilc 8 b. Cukup 10 9 c. Kurang 5 2 Ketersediaan sarana fisik 120 pelayanan publik a. Keberadaan infrastruktur perhubungan ('jalan, 10 a. Memadai 15 kabupatentkota jembatan, dan penyeberangan sungaildanaullaut serta perhubungan udara) 11 b. Cukup Memadai 10 12 c. Kurang Memadai 5
  • 33. Nomor Komponen Penilaian Indikator Perkiraan Kondisi Nilai Kode b. Keberadaan penerangan di lingkungan 13 a. Memadai 15 kabupatenlkota 14 b.. Cukup Memadai 10 15 c. Kurang Memadai 5 c. Penyediaan fasilitas air minum di lingkungan 16 a. Memadai 15 kabupatenlkota 17 b. Cukup Memadai 10 18 c. Kurang Memadai 5 I d. Penyediaan sarana transportasi dan kelengkapannya / 19 a. Memadai 15 I 1 20 1 b. Cukup Memadai 1 10 I 1 21 1 c. Kurang Mernadai / 5 e. Penyediaan sarana pendidikan a. Memadai b. Cukup Memadai 24 c. Kurang Memadai I f. Penyediaan karana kesehatan 25 I a. Memadai I 15 26 b. Cukup Memadai 10 27 c. Kurang Memadai 5 I I g. Penyediaan taman dan fasilitas umurn lainnya 28 a. Memadai 15 I I 29 b. Cukup Memadai 10 30 c. Kurang Memadai 5
  • 34. Nomor No Komponen Penilaian Indikator Perkiraan Kondisi Nilai Kode h. Penyediaan papan layanan informasi masyarakat 31 a. Memadai 15 32 b. Cukup Memadai 10 33 c.. Kurang Memadai 5 3 Pendapat pemuka masyarakat 30 terhadap kinerja a. Dukungan pemuka masyarakat terhadap 34 a. Mendapat 15 BupatiIWalikota pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh Dukungan Penuh BupatiIWalikota 35 b. Cukup Mendapat 10 Dukungan 36 c. Kurang Mendapat 5 Dukungan b. Pendapat pemuka masyarakat terhadap 37 a. Baik 15 penyelenggaraan pelayanan publik 38 b. Cukup Baik 10 39 c. Kurang Baik 5 Menteri Negara Yen u n a a n Aparatur Negara, v Taufiq Effendi
  • 35. I'ETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUHLIK PEMERINTAH KABUPATENIKOTA BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT I. Umum 1) Materi penilaian didasarkan pada hasil kerja pemerintah kabupatedkota dalam 3 (tiga) tahun terakhir. 2) Penilaian atas hasil kerja penlerintah kabupatedkota dilakukan dengan cara tnemberikan nilai terhadap setiap indikator penilaian sesuai dengan jumlah volume kegiatan dan klas interval yang telah ditentukan. 3) Semua penilaian harus didukung oleh data yang otentik, baik berupa peraturan perundang- undangan maupun dokumen lainnya. Hasil kerja yang tidak didukung ole11 data yang otentik, tidak bisa digunakan sebagai indikator penilaian. II. Penjelasan Masing-masing Komponen dan Indikator Penilaian 1. Kepemimpinan (Leadership), terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Melakukan pertemuan baik formal maupuri nonforlnal dengan pemuka masyarakat, LSM, dadatau kelompok-kelompok masyarakat 1) Sering, dalam arti memberikan arahan pada pertemuan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali per minggu. 2) Cukup, dalam arti memberikan arahan pada pertemuan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali per bulan. 3) Kurang, dalam arti memberikan arahan pada pertemuan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 kali per tal~un. b. Mengembangkan semangat entel-yreneurship (kewirausahaan) dalam rangka pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik 1) Berhasil, dalam arti berhasil menumbuhkan ente~yr-eneur-enterprenetirbaru dalam penyelenggaraan pelayanan publik. 2) Cukup berhasil, dalam arti terdapat perubahan mekanisme penyelenggaraan pelayanan publik kearah yang lebih baik oleh unit pelayanan publik. 3) Kurang berhasil, dalam arti tidak ada perubahan atau peningkatan khususnya dalam mekanisme penyelenggaraan pelayanan publik. c. Melakukan kunjungan kerja dan pembinaan pada unit-unit pelayanan publik 1) Sering, dalam arti melakukan kunjungan secara terjadual sekurang-kurangnya 1 kali per minggu. 2) Cukup, dalam arti melakukan kunjungan sekurang-kurangnya 1 kali per bulan. 3) Kurang, dalam arti ~nelakukan kunjungan sekurang-kurangnya 2 kali per tahun. 2. Ketersediaan sarana fisik pelayanan publik kabupatenlkota, terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Keberadaan infrastruktur perhubungan (jalan, jembatan dan penyeberangan sungai/danau/laut serta perhubungan udara) di lingkungan kabupatedkota
  • 36. 1) Memadai, dalam arti tersedianya infrastruktur perhubungan tersedia dengan kuantitas dan kualitas baik (hotmix, cor beton dan mulus). 2) Cukup memadai, dalam arti tersedianya infrastruktur perhubungan yang tersedia secara kuantitas cukup, namun kurang baik secara kualitas atau sebaliknya (panjang jalan, ketersediaan jembatan dan penyeberangan memenuhi kebutuhan, namun tingkat kenyamanan dan keamanan belum terjamin). 3) Kurang memadai, dalam arti tersedianya infrastruktur perhubungan yang tersedia baik dari segi kuantitas maupun kualitas masih perlu ditingkatkan (ketersediaan infrastruktur belum sesuai dengan kebutuhan dan kualitasnya masih jauh dari memadai). b. Keberadaan penerangan di lingkungan kabupatedkota 1) Memadai, dalam arti tersedianya penerangan jalan umum secara merata baik di kota atau ibukota kabupaten, kecamatan, dan desa. 2 ) Cukup memadai, dalam arti tersedianya penerangan jalan umum secara merata pada kota atau ibukota kabupaten tetapi tidak merata pada kecamatan dan desa. 3) Kurang memadai, dalam arti penerangan jalan umum hanya terdapat pada tempat- tempat tertentu di kota atau ibukota kabupaten. c. Penyediaan fasilitas air minum di lingkungan kabupatedkota 1) Memadai, dalam arti penyediaan instalasi air minum dengan kualitas memadai sudah menjangkau ibukota kabupatedkota, dan kecamatan serta dcsa. 2) Cukup memadai, dalam arti penyediaen instalasi air minum hanya menjangkau ibukota kabupatedkota, dan kecamatan, namun kualitasnya masih perlu ditingkatkan. 3) Kurang memadai, dalam arti penyediaan instalasi air minum hanya menjangkau sebahagian kecil ibukota kabupatedkota, dan kualitasnya masih jauh dari harapan masyarakat serta tidak tersedia secara kontinue. d. Penyediaan sarana transportasi dan kelengkapannya 1) Memadai, dalam arti tersedianya ijin trayek dari ibukota kabupatedkota sampai kecamatan dan desa dan adanya terminal dengan fasilitas umum dan terpelihara secara baik. 2) Cukup memadai, dalam arti tersedianya ijin trayek hanya untuk angkutan umum antar kabupatenlkota dan adanya terminal yang bersih dan terpelihara. 3) Kurang memadai, dalam arti ijin trayek hanya diberikan kepada angkutan umum dari kecamatan ke ibukota kabupatenlkota dan belum tersedia terminal yang permanen. e. Penyediaan sarana pendidikan 1) Memadai, dalam arti tersedianya sarana pendidikan sesuai dengan jenis pendidikan dan jumlah siswa. 2 Cukup memadai, dalam arti sarana pendidikan belum sepenuhnya terpenuhi sesuai ) dengan jenis pendidikan dan jumlah siswa, sehingga diperlukan pengaturan jadual kegiatan belajar mengajar. 3) Kurang memadai, dalam arti perbandingan antara jenis pendidikan yang diperlukan dan jumlah siswa yang ada sangat tidak sebanding disebabkan kurangnya sarana pendidikan, sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar.
  • 37. ~bual la11 hu LCL. 2) Cukup memadai, dalam arti terdapat taman dan fasilitas umum yang terawat baik di lokasi keramaian tertentu, sehingga menambah keindahan kota. 3) Kurang memadai, dalam arti keberadaan taman'kurang tertata dengan baik dan fasilitas umum kurang terawat, sehingga tidak memberikan nilai tambah bahkan dapat mengurangi keindahan kota. h. Penyediaan papan layanan informasi masyarakat 1) Memadai, dalam arti tersedianya papan layanan informasi masyarakat pada berbagai tempat strategis sehingga sangat mudah diketahui masyarakat. 2) Cukup memadai, dalam arti tersedianya papan layanan informasi masyarakat hanya pada beberapa tempat tertentu, sehingga kurang diketahui masyarakat. 3 ) Kurang memadai, dalam arti penyediaan papan layanan informasi masyarakat dari . segi jumlah sangat terbatas, dan penempatannya tidak mudah diketahui masyarakat. 3. Pendapat pemuka masyarakat terhadap kinerja BupatiIWalikota, terdiri dari indikator penilaian sebagai berikut: a. Dukungan pemuka masyarakat terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh bupaiilwalikota 1) Mendapat dukungan penuh, dalam arti masyarakat dapat menerima sepenuhnya kebijakan dan program kegiatan yang --digariskan oleh ~ e m ~ i n ~ ~ h & & a n ~ ~ ~ ~ f i ; ~ -- q ,-..I.. . . - , .- . -.-.."J L, UiUL uaP besar kebijakan dan program kegiatan yang digariskan oleh pemerintah kabupatenlkota. 3) Kurang mendapat dukungan, dalam arti masyarakat menolakJtidak mendukung sebahagian besar kebijakan dan program kegiatan yang digariskan oleh pemerintah kabupatedkota. b. Pendapat pemuka.masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik 1) Baik, dalam arti penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah kabupatedkota sudah sesuai dengan harapan masyarakat. 2) Cukup baik, dalam arti penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah kabupatedkota belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan masyarakat. 3) Kurang baik, dalam arti penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah kabupatedkota masih banyak yang belum sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat.