Organisasi pemuda dan pemudi mulai bermunculan pada awal abad ke-20 untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan meningkatkan kesadaran nasional. Beberapa organisasi pemuda penting yang didirikan antara lain Tri Koro Dharmo pada 1915, Jong Sumatera Bond pada 1917, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia pada 1925. Sedangkan organisasi pemudi awal seperti Putri Mardika pada 1912 dan Kartini Fonds pada 1912 bertujuan untuk memperbaiki pendidikan dan
2. 1. ORGANISASI PEMUDA
a.Tri Koro Dharmo
Organisasi perkumpulan pemuda-pemuda dari Jawa, yang
didirikan di Jakarta pada 7 Maret 1915, di Gedung Nasional
dengan ketua Dr. Satiman Wiryosanjoyo. Dalam kongres di
Solo organisai itu berubah nama menjadi Jong Java. Kemuddian
pada 1920-an Jong Java mulai melakukan perubahan pandangan
dari kedaerahan ke nasional. Setelah Sumpah Pemuda ia berfusi
dalam Indonesia Moeda.
b. Jong Sumatera Bond
organisasi ini adalah organisasi yang beranggota para pemuda
Sumatera, yang didirikan pada tahun 1917, di Jakarta. Organisasi
ini bertujuan untuk memperkukuh hubungan antar pelajar yang
berasal dari Sumatera, juga menumbuhkan kesadaran di antara
anggotanya, dan membangkitkan kesenian Sumatera. Tokohnya
adalah Moh. Hatta dan Moh. Yamin
3. c.Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)
Organisasi ini didirikan pada 1925, oleh mahasiswa Jakarta dan
Bandung. Tujuan PPPI adalah kemerdekaan tanah air Indonesia
Raya. Organisasi bersifat anti-imperialisme. Di Bandung pada
tahun 1927, berdiri Jong Indonesia. Berbeda dengan organisasi-organisasi
pemuda sebelumnya, organisasi ini bersifat nasional.
Organisasi itu kemudian berganti nama Pemuda Indonesia dan
organisasi wanitanya bernama Purti Indonesia.
d. Kongres Pemuda Indonesia I
Pada tahun 1926, diadakan Kongres Pemuda Indonesia I di
Jakarta yang dihadiri oleh organisasi-organisasi pemuda yang
masih bersifat kedaerahan itu. Meskipun dalam Kongres I itu
belum menghasilkan keputusan penting, namun setidaknya
benih-benih kebangsaan dan nasionalisme sudah ditanamkan
pada saat itu.
4. 2. ORGANISASI PEMUDI
Organisasi wanita yang berkembang sebelumnya pada tahun
1920, lebih menekankan pada perbaikan status sosial di dalam
keluarga. Organisasi itu juga menekan pada pentingnya
pendidikan dan masih bersifat kedaerahan.
Putri Mardika
Pada tahun 1912, di Jakarta didirikan organisasi pemudi yang
bertujuan untuk membantu bimbingan dan penerangan pada
gadis bumiputera dalam menuntut pelajaran dan
mengemukakan pendapat dimuka umu. Serta memperbaiki
kehidupan wanita sebagai manusia yang mulia. Berbagai
aktivitas dilakukan organisasi itu, terutama memberi beasiswa
untuk menunjang pendidikan dan menerbitkan majalah wanita
Putri Mardika. Tokoh yang pernah duduk dalam kepengurusan
Putri Mardika, yaitu Sabaruddin, R.A Sutinah, Joyo Pranoto,
Rr. Rukmini, dan Sadikun Tondokusumo.
5. Kartini Fonds
didirikan atas usaha Ny. C. Th.Van Deventer, seorang penasehat
Politik Etis, pada tahun 1912 dengan tujuan untuk mendirikan
sekolah Kartini.
Pada tahun 1913-1915 berdiri berbagai organisasi wanita,
terutama di Jawa dan Minangkabau yang betujuan untuk
mendobrak semua tradisi yang mengungkung wanita dan
keinginan memajukan mereka. Corak pergerakan wanitan pada
mulanya untuk berbagai kedudukan dalam kehidupan berumah
tangga dengan memperbaiki pendidikan dan mempertinggi
kecakapan wanita.
Keutamaan Istri
beridiri pada tahun 1913, di tasikmalaya yang bertujuan
mendirikan sekolah anak-anak remaja putri, sekolah perempuan
di Cianjur (1916), Ciamis (1916), Sumedang (!(!^)< dan Cicurug
(1918).
6. KerajinanAmai Setia (KAS)
Organisasi ini diketuai oleh Rohana Kudus, di Sumatera Barat,
yang bertujuan meningkatkan derajat wanita dengan
belajarmembaca dan menulis, baik huruf Arab maupun Latin.
Juga belajar membuat kerajinan tangan, mengatur rumah tangga,
dan pada 1914 Kerajinan Amai Setia berhasil mendirikan
sekolah perempuan pertama di Sumatera Barat.