SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 23
Loa loa
Onchocerca volvulus
Dracunculus medinensis
KELOMPOK 11 :
 Niakhairani Putri Maretta (061)
 Pratika Desy Anggraeni (081)
Loa loa
Sejarah
Untuk pertama kali Mongin pada tahun 1770
mengeluarkan cacing dewasa Loa-loa dari mata seorang
perempuan Negro di Santo Domingo
Hospes dan Nama Penyakit
Parasit ini hanya ditemukan pada manusia.
Penyakitnya disebut loaisis atau calabar swelling (fugitive
swelling).
Distribusi Geografik
Parasit ini tersebar di daerah katulistiwa di hutan yang
berhujan dan sekitarnya ditemukan di Afrika tropik bagian
barat dari Sierra Leona sampai Angola.
Hospes intermediet
Lalat Crysops silaceae dan C dimidiata
 Cacing dewasa hidup dalam jaringan sub
kutan
 Betina berukuran 50-70 mm x 0,5 mm
 Jantan 30-34 mm x 0,35-0,43 mm
 Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria
yang beredar dalam darah pada siang hari
(diurna).
 Pada malam hari mikrofilaria berada
dalam pembuluh darah paru-paru
Morfologi Loa-loa
Siklus Hidup Loa-loa
Patalogi dan Gejala Klinis
 Cacing dewasa yang mengembara dalam jaringan subkutan dan
microfilaria yang beredar dalam darah seringkali tidak menimbulkan
gejala.
 Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh tubuh dan seringkali
menimbulkan gangguan di konjungtiva mata dan hidung dengan
menimbulkan iritasi pada mata, mata sembab, sakit, pelupuk mata
menjadi bengkak, sehingga menganggu penglihatan.
 Pembengkakan jaringan yang tidak sakit dapat menjadi
sebesar telur ayam
 Terjadi pada tangan atau lengan
 Timbul secara spontan dan menghilang setelah beberapa
hari atau minggu
Diagnosis
Diagnosis dibuat dengan menemukan mikrofilaria
dalam darah yang diambil pada waktu siang hari atau
menemukan cacing dewasa dari konjungtiva mata atau pun
dalam jaringan subkutan
Pengobatan
 Dietilkarbamasin adalah obat utama untuk
pengobatan pada loaiasis. Dosis 2 mg/kgBB/hari, 3
x sehari selama 14 hari
 Tindakan operasi untuk mengambil cacing dewasa
Onchocerca volvulus
Sejarah
 O’Neill meneliti mikrofilaria parasit dalam kulit seorang
penderita di Afrika Barat tahun 1875
 Kemudian seorang dokter di Jerman menemukan cacing dalam
benjolan kulit dari orang Negro di Ghana, Afrika Barat,
dinamakan Filaria volvulus
 Robles menemukan cacing Onchocerca di Guatemala tahun 1915,
diidentifikasi oleh Brumpt sebagai cacing Onchocerca caecutiens
kemudian dinamakan Onchocerca volvulus
Hospes dan Nama Penyakit
Hospes definitif : Manusia
Hospes perantara : lalat Simulium
Penyakitnya disebut onkoserkosis, onkosersiasis, river blindness,
blinding filariasis
Distribusi Geografik
Ditemukan pada penduduk Afrika, Republik
Kongo, Angola, Sudan sampai Afrika Timur, Amerika
Timur, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan
Morfologi Onchocerca volvulus
 Cacing dewasa hidup dalam jaringan ikat
 Satu dengan yang lainnya melingkar seperti benang kusut
dalam benjolan (tumor)
 Cacing betina lebih besar dari cacing jantan
 Bentuk seperti kawat, berwarna putih, opalesen dan
transparan
 Pada saat gravid cacing betina mengeluarkan mikrofilaria
dalam jaringan subkutan mikrofilaria meninggalkan
jaringan subkutan mencari jalan ke kulit
 Bagian anterior dan posterior mikrofilaria tidak memiliki
inti dan tidak mempunyai sarung
Siklus Hidup Onchocerca volvulus
Patalogi dan Gejala Klinis
Onkosersiasis ada dua tipe :
 Tipe forest dimana kelainan kulit lebih
dominan
 Tipe savanna dimana kelainan mata yang
dominan
Proses patologi :
1. Oleh cacing dewasa yang hidup dalam jaringan ikat
yang merangsang pembentukan serat-serat yang
mengelilingi cacing dalam jaringan
2. Oleh mikrofilaria yang dikeluarkan oleh cacing
dewasa berupa benjolan-benjolan dalam jaringan
subkutan disebut onkoserkoma
Diagnosis
 Klinis
 Parasitologik
 Ultrasonografi nodul
 Pelacak DNA
 Polymerase Chain reaction
(PCR)
 Mazotti test
Pengobatan
 Ivermektin (Mectizan), dosis 100-150 mg/kg
BB, diberikan setiap 2 minggu atau bulan
hingga mencapai dosis total 1,8 mg/kg BB
 Suramin
Dracunculus medinensis
Hospes dan Nama Penyakit
Hospes definitif : Manusia
Hospes perantara : Copepoda (serangga air)
Penyakitnya disebut drancunculiasis
Distribusi Geografik
Dracunculiasis tersebar mulai dari daerah tropis
Afrika sampai Timur Tengah, India dan Srilanka juga
terkadang terjadi di Burma, Malaysia dan Indonesia.
.
Morfologi
 Berbentuk silindris dan memanjang seperti benang
 Permukaan tubuh berwarna putih susu dengan kutikula yang
halus
 Ujung anterior berbentuk bulat tumpul sedangkan ujung
posterior melengkung membentuk kait
 Memiliki mulut yang kecil dan ujung anteriornya dikelilingi
paling sedikit 10 papila.
 Cacing betina lebih besar dari cacing jantan
Siklus Hidup Dracunculus medinensis
Patalogi dan Gejala Klinis
 Cacing terdapat di dalam terowongan subkutis dengan bagian
anterior di bawah lepuh yang mengandung cairan kuning jernih.
Kelainan ini dapat tampak dengan adanya indurasi dan endema
 Vesikel dapat timbul pada tiap tempat yang dapat memungkinkan
keluarnya larva di dalam air (tungkai, pergelangan kaki dan di sela-
sela jari kaki, dan sangat jarang pada lengan atau tubuh)
 Kontaminasi lepuh yang dapat menimbulkan abses, selulitis, ulkus
yang besar dan nekrosis.
Diagnosis
Diagnosa jelas ketika cacing dewasa tampak pada lepuhan
 Sinar X dilakukan untuk menentukan klasifikasi cacing. Dapat
dibuat bila terdapat garis linier berliku-liku pada permukaan
kulit dan ditemukannyan papula atau vesikula pada salah satu
ujung garis tersebut serta munculnya prodromal atau sistemik.
Pengobatan
 Cacing dewasa pelan-pelan diangkat lebih dari sehari
sampai seminggu dengan memutarnya pada sebuah
batang
 Cacing dapat diangkat dengan cara operasi setelah bius
lokal digunakan
 Metronidazole diberikan pada orang yang juga
mengalami infeksi bakteri. Dosis 3×250 mg pada
dewasa dan 25 mg/kgBB dalam dosis bagi 3 pada anak-
anak, selama 10 hari.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Pertanyaan:
1. Firly (076): toksin yang dihasilkan oleh mikrofilaria
Onchocerca volvulus yang mati lebih berbahaya dari
toksin yang dihasilkan oleh mikrofilaria yang masih
hidup?
2. Zila (071): ketika cacing Loa loa masuk ke dalam tubuh
dan dilakukan operasi, apakah tidak menimbulkan luka?
3. Lalu (069): apa pengertian gejala fotofobia, lakrimasi,
blefarospasmus, dan sensasi dari benda asing?

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1Awe Wardani
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKArini Utami
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanIqbal Agung
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKen Ken
 
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan SthapylococcusLaporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcustehanget12
 
Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationnurahlina08
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coliArini Utami
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectulariusIshaqHaris
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paruApridinata
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
 

La actualidad más candente (20)

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
 
Trematoda pbl8
Trematoda pbl8Trematoda pbl8
Trematoda pbl8
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringan
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan SthapylococcusLaporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
 
Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentation
 
NEISSERIA GOORRHOEAE ppt
NEISSERIA GOORRHOEAE pptNEISSERIA GOORRHOEAE ppt
NEISSERIA GOORRHOEAE ppt
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Pulex irritans
Pulex irritansPulex irritans
Pulex irritans
 
Trematoda usus
Trematoda ususTrematoda usus
Trematoda usus
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectularius
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paru
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 

Destacado (20)

Loa loa
Loa loaLoa loa
Loa loa
 
Loa Loa cope by Dr. Nutman
Loa Loa cope by Dr. NutmanLoa Loa cope by Dr. Nutman
Loa Loa cope by Dr. Nutman
 
Onchocerca volvulus
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Onchocerca volvulus
 
Loa-Loa in Microbiology & Parasitology
Loa-Loa in Microbiology & ParasitologyLoa-Loa in Microbiology & Parasitology
Loa-Loa in Microbiology & Parasitology
 
Onchocerciasis
OnchocerciasisOnchocerciasis
Onchocerciasis
 
Onchocerciasis
OnchocerciasisOnchocerciasis
Onchocerciasis
 
Loa loa
Loa loaLoa loa
Loa loa
 
Brugia malayi
Brugia malayiBrugia malayi
Brugia malayi
 
Brugia malayi
Brugia malayiBrugia malayi
Brugia malayi
 
141 vitamin a deficiency 2
141 vitamin a deficiency 2141 vitamin a deficiency 2
141 vitamin a deficiency 2
 
Onchocerca volvulus
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Onchocerca volvulus
 
Classification of Microfilaria
Classification of MicrofilariaClassification of Microfilaria
Classification of Microfilaria
 
Brugia malayi
Brugia malayiBrugia malayi
Brugia malayi
 
Hepatitis C Presentation 2014
Hepatitis C Presentation 2014 Hepatitis C Presentation 2014
Hepatitis C Presentation 2014
 
Hookworm Infestation
Hookworm InfestationHookworm Infestation
Hookworm Infestation
 
Amoebiasis
AmoebiasisAmoebiasis
Amoebiasis
 
Hepatitis c
Hepatitis cHepatitis c
Hepatitis c
 
Hepatitis c
Hepatitis c Hepatitis c
Hepatitis c
 
Gender issues
Gender issuesGender issues
Gender issues
 
filariasis
filariasisfilariasis
filariasis
 

Similar a Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis

Similar a Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis (20)

Onchocerca volvulus
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Onchocerca volvulus
 
Jaringan 1 converted
Jaringan 1 convertedJaringan 1 converted
Jaringan 1 converted
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Filariasis limfatik
Filariasis limfatikFilariasis limfatik
Filariasis limfatik
 
Heldi.docx
Heldi.docxHeldi.docx
Heldi.docx
 
Ppt parasit iv
Ppt parasit ivPpt parasit iv
Ppt parasit iv
 
pathofisiologi, etiologi filiaris.pptx
pathofisiologi, etiologi   filiaris.pptxpathofisiologi, etiologi   filiaris.pptx
pathofisiologi, etiologi filiaris.pptx
 
Insecta class.pptx
Insecta class.pptxInsecta class.pptx
Insecta class.pptx
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
Ankilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasisAnkilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasis
 
Scabies
ScabiesScabies
Scabies
 
Askep elephantiasis
Askep elephantiasisAskep elephantiasis
Askep elephantiasis
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 

Más de Niakhairani

Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriIlmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriNiakhairani
 
Ras ras dan spesies manusia
Ras ras dan spesies manusiaRas ras dan spesies manusia
Ras ras dan spesies manusiaNiakhairani
 
Pemanfaatan tanaman hias lidah mertua
Pemanfaatan tanaman hias lidah mertuaPemanfaatan tanaman hias lidah mertua
Pemanfaatan tanaman hias lidah mertuaNiakhairani
 
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tinggi Ta...
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap  Pertumbuhan Tinggi Ta...Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap  Pertumbuhan Tinggi Ta...
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tinggi Ta...Niakhairani
 
Praktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanPraktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanNiakhairani
 
evaluasi pembelajaran
evaluasi pembelajaran evaluasi pembelajaran
evaluasi pembelajaran Niakhairani
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasaNiakhairani
 
Kimia Organik dalam bidang pertanian
Kimia Organik dalam bidang pertanianKimia Organik dalam bidang pertanian
Kimia Organik dalam bidang pertanianNiakhairani
 
Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kecerdasan Intelektual ...
Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kecerdasan Intelektual ...Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kecerdasan Intelektual ...
Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kecerdasan Intelektual ...Niakhairani
 
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISMEENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISMENiakhairani
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganismeMetabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganismeNiakhairani
 
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesNiakhairani
 
Makalah vegetasi dan karakteristik
Makalah vegetasi dan karakteristikMakalah vegetasi dan karakteristik
Makalah vegetasi dan karakteristikNiakhairani
 

Más de Niakhairani (13)

Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriIlmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
 
Ras ras dan spesies manusia
Ras ras dan spesies manusiaRas ras dan spesies manusia
Ras ras dan spesies manusia
 
Pemanfaatan tanaman hias lidah mertua
Pemanfaatan tanaman hias lidah mertuaPemanfaatan tanaman hias lidah mertua
Pemanfaatan tanaman hias lidah mertua
 
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tinggi Ta...
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap  Pertumbuhan Tinggi Ta...Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap  Pertumbuhan Tinggi Ta...
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tinggi Ta...
 
Praktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanPraktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewan
 
evaluasi pembelajaran
evaluasi pembelajaran evaluasi pembelajaran
evaluasi pembelajaran
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
 
Kimia Organik dalam bidang pertanian
Kimia Organik dalam bidang pertanianKimia Organik dalam bidang pertanian
Kimia Organik dalam bidang pertanian
 
Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kecerdasan Intelektual ...
Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kecerdasan Intelektual ...Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kecerdasan Intelektual ...
Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kecerdasan Intelektual ...
 
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISMEENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISME
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganismeMetabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme
 
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
 
Makalah vegetasi dan karakteristik
Makalah vegetasi dan karakteristikMakalah vegetasi dan karakteristik
Makalah vegetasi dan karakteristik
 

Último

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasMhd Fardhan
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananantrialamsyah
 

Último (11)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 

Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis

  • 1. Loa loa Onchocerca volvulus Dracunculus medinensis KELOMPOK 11 :  Niakhairani Putri Maretta (061)  Pratika Desy Anggraeni (081)
  • 2. Loa loa Sejarah Untuk pertama kali Mongin pada tahun 1770 mengeluarkan cacing dewasa Loa-loa dari mata seorang perempuan Negro di Santo Domingo Hospes dan Nama Penyakit Parasit ini hanya ditemukan pada manusia. Penyakitnya disebut loaisis atau calabar swelling (fugitive swelling).
  • 3. Distribusi Geografik Parasit ini tersebar di daerah katulistiwa di hutan yang berhujan dan sekitarnya ditemukan di Afrika tropik bagian barat dari Sierra Leona sampai Angola. Hospes intermediet Lalat Crysops silaceae dan C dimidiata
  • 4.  Cacing dewasa hidup dalam jaringan sub kutan  Betina berukuran 50-70 mm x 0,5 mm  Jantan 30-34 mm x 0,35-0,43 mm  Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang beredar dalam darah pada siang hari (diurna).  Pada malam hari mikrofilaria berada dalam pembuluh darah paru-paru Morfologi Loa-loa
  • 6. Patalogi dan Gejala Klinis  Cacing dewasa yang mengembara dalam jaringan subkutan dan microfilaria yang beredar dalam darah seringkali tidak menimbulkan gejala.  Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh tubuh dan seringkali menimbulkan gangguan di konjungtiva mata dan hidung dengan menimbulkan iritasi pada mata, mata sembab, sakit, pelupuk mata menjadi bengkak, sehingga menganggu penglihatan.  Pembengkakan jaringan yang tidak sakit dapat menjadi sebesar telur ayam  Terjadi pada tangan atau lengan  Timbul secara spontan dan menghilang setelah beberapa hari atau minggu
  • 7. Diagnosis Diagnosis dibuat dengan menemukan mikrofilaria dalam darah yang diambil pada waktu siang hari atau menemukan cacing dewasa dari konjungtiva mata atau pun dalam jaringan subkutan Pengobatan  Dietilkarbamasin adalah obat utama untuk pengobatan pada loaiasis. Dosis 2 mg/kgBB/hari, 3 x sehari selama 14 hari  Tindakan operasi untuk mengambil cacing dewasa
  • 8. Onchocerca volvulus Sejarah  O’Neill meneliti mikrofilaria parasit dalam kulit seorang penderita di Afrika Barat tahun 1875  Kemudian seorang dokter di Jerman menemukan cacing dalam benjolan kulit dari orang Negro di Ghana, Afrika Barat, dinamakan Filaria volvulus  Robles menemukan cacing Onchocerca di Guatemala tahun 1915, diidentifikasi oleh Brumpt sebagai cacing Onchocerca caecutiens kemudian dinamakan Onchocerca volvulus
  • 9. Hospes dan Nama Penyakit Hospes definitif : Manusia Hospes perantara : lalat Simulium Penyakitnya disebut onkoserkosis, onkosersiasis, river blindness, blinding filariasis Distribusi Geografik Ditemukan pada penduduk Afrika, Republik Kongo, Angola, Sudan sampai Afrika Timur, Amerika Timur, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan
  • 10. Morfologi Onchocerca volvulus  Cacing dewasa hidup dalam jaringan ikat  Satu dengan yang lainnya melingkar seperti benang kusut dalam benjolan (tumor)  Cacing betina lebih besar dari cacing jantan  Bentuk seperti kawat, berwarna putih, opalesen dan transparan  Pada saat gravid cacing betina mengeluarkan mikrofilaria dalam jaringan subkutan mikrofilaria meninggalkan jaringan subkutan mencari jalan ke kulit  Bagian anterior dan posterior mikrofilaria tidak memiliki inti dan tidak mempunyai sarung
  • 11.
  • 13. Patalogi dan Gejala Klinis Onkosersiasis ada dua tipe :  Tipe forest dimana kelainan kulit lebih dominan  Tipe savanna dimana kelainan mata yang dominan Proses patologi : 1. Oleh cacing dewasa yang hidup dalam jaringan ikat yang merangsang pembentukan serat-serat yang mengelilingi cacing dalam jaringan 2. Oleh mikrofilaria yang dikeluarkan oleh cacing dewasa berupa benjolan-benjolan dalam jaringan subkutan disebut onkoserkoma
  • 14. Diagnosis  Klinis  Parasitologik  Ultrasonografi nodul  Pelacak DNA  Polymerase Chain reaction (PCR)  Mazotti test Pengobatan  Ivermektin (Mectizan), dosis 100-150 mg/kg BB, diberikan setiap 2 minggu atau bulan hingga mencapai dosis total 1,8 mg/kg BB  Suramin
  • 15. Dracunculus medinensis Hospes dan Nama Penyakit Hospes definitif : Manusia Hospes perantara : Copepoda (serangga air) Penyakitnya disebut drancunculiasis Distribusi Geografik Dracunculiasis tersebar mulai dari daerah tropis Afrika sampai Timur Tengah, India dan Srilanka juga terkadang terjadi di Burma, Malaysia dan Indonesia. .
  • 16. Morfologi  Berbentuk silindris dan memanjang seperti benang  Permukaan tubuh berwarna putih susu dengan kutikula yang halus  Ujung anterior berbentuk bulat tumpul sedangkan ujung posterior melengkung membentuk kait  Memiliki mulut yang kecil dan ujung anteriornya dikelilingi paling sedikit 10 papila.  Cacing betina lebih besar dari cacing jantan
  • 17.
  • 19. Patalogi dan Gejala Klinis  Cacing terdapat di dalam terowongan subkutis dengan bagian anterior di bawah lepuh yang mengandung cairan kuning jernih. Kelainan ini dapat tampak dengan adanya indurasi dan endema  Vesikel dapat timbul pada tiap tempat yang dapat memungkinkan keluarnya larva di dalam air (tungkai, pergelangan kaki dan di sela- sela jari kaki, dan sangat jarang pada lengan atau tubuh)  Kontaminasi lepuh yang dapat menimbulkan abses, selulitis, ulkus yang besar dan nekrosis.
  • 20. Diagnosis Diagnosa jelas ketika cacing dewasa tampak pada lepuhan  Sinar X dilakukan untuk menentukan klasifikasi cacing. Dapat dibuat bila terdapat garis linier berliku-liku pada permukaan kulit dan ditemukannyan papula atau vesikula pada salah satu ujung garis tersebut serta munculnya prodromal atau sistemik.
  • 21. Pengobatan  Cacing dewasa pelan-pelan diangkat lebih dari sehari sampai seminggu dengan memutarnya pada sebuah batang  Cacing dapat diangkat dengan cara operasi setelah bius lokal digunakan  Metronidazole diberikan pada orang yang juga mengalami infeksi bakteri. Dosis 3×250 mg pada dewasa dan 25 mg/kgBB dalam dosis bagi 3 pada anak- anak, selama 10 hari.
  • 23. Pertanyaan: 1. Firly (076): toksin yang dihasilkan oleh mikrofilaria Onchocerca volvulus yang mati lebih berbahaya dari toksin yang dihasilkan oleh mikrofilaria yang masih hidup? 2. Zila (071): ketika cacing Loa loa masuk ke dalam tubuh dan dilakukan operasi, apakah tidak menimbulkan luka? 3. Lalu (069): apa pengertian gejala fotofobia, lakrimasi, blefarospasmus, dan sensasi dari benda asing?