SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 11
HUKUM ADATHUKUM ADAT
PENGANTAR ILMU HUKUMPENGANTAR ILMU HUKUM
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 22
HUKUM ADATHUKUM ADAT
TATA SUSUNAN RAKYAT INDONESIA
DASAR PEMBERLAKUAN HUKUM ADAT
PENDAHULUAN
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 33
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 44
DEFINISI : A D A TDEFINISI : A D A T
 Adat merupakan pencerminan drpd kepribadianAdat merupakan pencerminan drpd kepribadian
suatu bangsa, mrpk salah 1 penjelmaan drpdsuatu bangsa, mrpk salah 1 penjelmaan drpd
jiwa bangsa ybs dr waktu ke waktu.jiwa bangsa ybs dr waktu ke waktu.
 Adat mrpk unsur terpenting yg memberikanAdat mrpk unsur terpenting yg memberikan identitasidentitas
kpdkpd bangsabangsa ybs.ybs.
 Adat di Indonesia :Adat di Indonesia :
Adat di Indonesia dikatakan “Adat di Indonesia dikatakan “Bhineka Tunggal IkaBhineka Tunggal Ika””
Maksudnya Indonesia terdiri dr beberapa suku bangsaMaksudnya Indonesia terdiri dr beberapa suku bangsa
yg masing2 memiliki adat istiadat yg berbeda2,yg masing2 memiliki adat istiadat yg berbeda2,
meskipun dasar serta sifatnya adalah satu, yaitu ke-meskipun dasar serta sifatnya adalah satu, yaitu ke-
Indonesiaan-nya.Indonesiaan-nya.
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 55
DEFINISI : HUKUM ADATDEFINISI : HUKUM ADAT
TOKOHTOKOH D E F I N I S ID E F I N I S I
BELLEFROIDBELLEFROID Peraturan2 hidup yg meskipun tdk diundangkan o/penguasa tetapiPeraturan2 hidup yg meskipun tdk diundangkan o/penguasa tetapi
dihormati & ditaati o/ rakyat dgn keyakinan bahwa peraturan2 tsbdihormati & ditaati o/ rakyat dgn keyakinan bahwa peraturan2 tsb
berlaku sbg hk.berlaku sbg hk.
VAN VOLLENVAN VOLLEN
HOVENHOVEN
Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2 yg dibuat o/ pemerintah HindiaHk yg tdk bersumber kpd peraturan2 yg dibuat o/ pemerintah Hindia
Belanda dahulu atau alat kekuasaan lainnya yg mjd sendinya &Belanda dahulu atau alat kekuasaan lainnya yg mjd sendinya &
diadakan sendiri o/ kekuasaan Belanda dahulu.diadakan sendiri o/ kekuasaan Belanda dahulu.
TER HAARTER HAAR a)a) Hk. Adat lahir dr & dipelihara o/ keputusan2, keputusan prHk. Adat lahir dr & dipelihara o/ keputusan2, keputusan pr
warga masy hk, trtm keputusan berwibawa dr kepala2 rakyat ygwarga masy hk, trtm keputusan berwibawa dr kepala2 rakyat yg
membantu pelaksanaan perbuatan2 hk, atau keputusan prmembantu pelaksanaan perbuatan2 hk, atau keputusan pr
hakim yg bertugas mengadiki sengketa, sepanjang keputusan2hakim yg bertugas mengadiki sengketa, sepanjang keputusan2
itu tdk bertentangan dgn keyakinan hk rakyat, melainkanitu tdk bertentangan dgn keyakinan hk rakyat, melainkan
senapas seirama dgn kesadaran tsb, diterima/diakui atausenapas seirama dgn kesadaran tsb, diterima/diakui atau
setidak-tidaknya ditoleransikan o/ nya.setidak-tidaknya ditoleransikan o/ nya.
b)b) Hk. Adat itu adl keseluruhan peraturan yg menjelma dlmHk. Adat itu adl keseluruhan peraturan yg menjelma dlm
keputusan2 pr fungsionaris hk (dlm arti yg luas meliputi :keputusan2 pr fungsionaris hk (dlm arti yg luas meliputi :
eksekutif, legislatif, yudikatif) yg memp. wibawa (macht,eksekutif, legislatif, yudikatif) yg memp. wibawa (macht,
authority) serta pengaruh, & yg dlm pelaksanannya berlakuauthority) serta pengaruh, & yg dlm pelaksanannya berlaku
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 66
LLaanjutan …..njutan …..
DEFINISI : HUKUM ADATDEFINISI : HUKUM ADAT
TOKOHTOKOH D E F I N I S ID E F I N I S I
SUPOMOSUPOMO Hukum yg tdk tertulis di dlm peraturan2 legislatif (unstatutory law)Hukum yg tdk tertulis di dlm peraturan2 legislatif (unstatutory law)
meliputi peraturan2 hidup yg meskipun tdk ditetapkan o/ yg berwajib,meliputi peraturan2 hidup yg meskipun tdk ditetapkan o/ yg berwajib,
tp tetap ditaati & didukung o/ rakyat berdasarkan a/ keyakinantp tetap ditaati & didukung o/ rakyat berdasarkan a/ keyakinan
bahwasanya peraturan2 tsb memp. kekuatan hk.bahwasanya peraturan2 tsb memp. kekuatan hk.
SUKANTOSUKANTO Kompleks adat2 yg kebanyakan tdk dikitabkan, tdk dikodifisir &Kompleks adat2 yg kebanyakan tdk dikitabkan, tdk dikodifisir &
bersifat paksaan, memp. sanksi jd memp. akibat hk.bersifat paksaan, memp. sanksi jd memp. akibat hk.
DJOJODIGOENDJOJODIGOEN
OO
Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2.Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2.
HAZAIRINHAZAIRIN Hubungan antara hukum dan adat yaitu sedemikian langsungnyaHubungan antara hukum dan adat yaitu sedemikian langsungnya
sehingga istilah “hukum adat” tdk dibutuhkan o/ rakyat biasa yg telahsehingga istilah “hukum adat” tdk dibutuhkan o/ rakyat biasa yg telah
paham bahwa “adat” itu dlm arti sbg (adat) sopan santun/kesusilaanpaham bahwa “adat” itu dlm arti sbg (adat) sopan santun/kesusilaan
maupun dlm arti sbg hukum.maupun dlm arti sbg hukum.
Ditegaskan bahwa “adat” itu adalah endapan (renapan) kesusilaanDitegaskan bahwa “adat” itu adalah endapan (renapan) kesusilaan
dlm masy., yaitu bahwa kaidah2 adat itu berupa kaidah2 kesusilaandlm masy., yaitu bahwa kaidah2 adat itu berupa kaidah2 kesusilaan
yg kebenarannya telah mendpt pengakuan umum dr masyarakat itu.yg kebenarannya telah mendpt pengakuan umum dr masyarakat itu.
Meskipun ada perbedaan sifat atau corak antara kaidah2 kesusilaanMeskipun ada perbedaan sifat atau corak antara kaidah2 kesusilaan
& kaidah2 hukum, namun bentuk2 perkuatan yg menurut hk dilarang& kaidah2 hukum, namun bentuk2 perkuatan yg menurut hk dilarang
atau disuruh itu adalah menurut kesusilaan adl bentuk2 yg dicelaatau disuruh itu adalah menurut kesusilaan adl bentuk2 yg dicela
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 77
KESIMPULAN :
HUKUM ADAT
ADALAH SUATU KOMPLEKS NORMA2 YG
BERSUMBER PD PERASAAN KEADILAN RAKYAT YG
SELALU BERKEMBANG SERTA MELIPUTI
PERATURAN2 TINGKAH LAKU MANUSIA DLM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI DLM MASYARAKAT,
SEBAGIAN BESAR TDK TERTULIS, SENANTIASA
DITAATI & DIHORMATI RAKYAT, KARENA MEMPUNYAI
AKIBAT HUKUM (SANGSI DALAM HUKUM ADAT).
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 88
ADAT & HUKUM ADATADAT & HUKUM ADAT
HUKUM
ADATADAT
hubungan
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 99
Tidak semua adat mrpk hukum.Tidak semua adat mrpk hukum.
Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.
Tidak semua adat mrpk hukum.Tidak semua adat mrpk hukum.
Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.
VON VOLLEN HOVEN : HANYA ADAT YG BERSANGSI YG MEMPUNYAI
SIFAT HUKUM SERTA MRPK HK. ADAT
TER HAAR  TEORI KEPUTUSAN : SANGSI HK. ADAT BERUPA REAKSI DR
MASY. HK. YBS YG DLM PELAKSANAANNYA SUDAH BARANG TENTU DILAKUKAN
o/ PENGUASA MASY. HK DIMAKSUD, DGN MENJATUHKAN SANGSI THD
SI PELANGGAR PERATURAN ADAT, MENJATUHKAN KEPUTUSAN HUKUMAN.
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1010
SIFAT HUKUM ADATSIFAT HUKUM ADAT
1.1. HUKUM ADAT ADALAH HUKUM NON STATUTAIR (TIDAKHUKUM ADAT ADALAH HUKUM NON STATUTAIR (TIDAK
TERTULIS).TERTULIS).
DJOJODIGOENODJOJODIGOENO : “Sumber Hk. Adat Indonesia adl urgeran2 (norma2: “Sumber Hk. Adat Indonesia adl urgeran2 (norma2
kehidupan sehari2) yg langsung timbul sbg pernyataan kebudayaankehidupan sehari2) yg langsung timbul sbg pernyataan kebudayaan
orang Indonesia asli, tegasnya sbg pernyataan rasa keadilannya dlmorang Indonesia asli, tegasnya sbg pernyataan rasa keadilannya dlm
hub. pamrih (hub. pamrih=hub. antar orang dgn sesamanya gunahub. pamrih (hub. pamrih=hub. antar orang dgn sesamanya guna
usaha memenuhi kepentingan, misal :usaha memenuhi kepentingan, misal : business relations, zakelijkebusiness relations, zakelijke
verhoudingenverhoudingen).”).”
2)2) HUKUM ADAT TIDAK STATIS.HUKUM ADAT TIDAK STATIS.
SOEPOMOSOEPOMO : “Hk. Adat terus menerus dlm keadaan tumbuh &: “Hk. Adat terus menerus dlm keadaan tumbuh &
berkembang seperti hidup itu sendiri.”berkembang seperti hidup itu sendiri.”
VAN VOLLEN HOVENVAN VOLLEN HOVEN ::
 ““Hk. Adat pd waktu yg telah lampau agak beda isinya; Hk. AdatHk. Adat pd waktu yg telah lampau agak beda isinya; Hk. Adat
menunjukkan perkembangan.”menunjukkan perkembangan.”
 ““Hk. Adat berkembang &maju terus; keputusan2 adat menimbulkanHk. Adat berkembang &maju terus; keputusan2 adat menimbulkan
hk. adat.”hk. adat.”
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1111
DASAR PEMBERLAKUANDASAR PEMBERLAKUAN
HUKUM ADATHUKUM ADAT
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1212
SEBELUMSEBELUM
INDONESIAINDONESIA
MERDEKAMERDEKA
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1313
JAMAN PENJAJAHANJAMAN PENJAJAHAN
KOLONIAL BELANDAKOLONIAL BELANDA
 Ps. 21 ayat (2) I.SPs. 21 ayat (2) I.S.. : “Dlm wil. kerajaan2 yg diberikan hak: “Dlm wil. kerajaan2 yg diberikan hak
swapraja,swapraja, algemene ver ordiningenalgemene ver ordiningen (peraturan per-UU-an umum)(peraturan per-UU-an umum)
hanya dpt berlaku sepanjang tdk bertentangan dgn hk yg berlaku dihanya dpt berlaku sepanjang tdk bertentangan dgn hk yg berlaku di
daerah2 ybs.”daerah2 ybs.”
 Ps. 130 I.S.Ps. 130 I.S. : “terdapat daerah2 dimana Bangsa Indonesia: “terdapat daerah2 dimana Bangsa Indonesia
diberikan kebebasan u/ mmenganut hukumnya sendiri.”diberikan kebebasan u/ mmenganut hukumnya sendiri.”
 Ps. 131 ayat (6) I.S.Ps. 131 ayat (6) I.S. : “Selama ordonansi mengenai hk. Perdata: “Selama ordonansi mengenai hk. Perdata
materiil bg orang Indonesia & Timur Asing belum terbentuk, makamateriil bg orang Indonesia & Timur Asing belum terbentuk, maka
akan tetap berlaku hk. Adat mereka.”akan tetap berlaku hk. Adat mereka.”
 Ps. 75 ayat (3) & (4) RRPs. 75 ayat (3) & (4) RR : “bahwa sekedar per-UU-an bg gol.: “bahwa sekedar per-UU-an bg gol.
Bangsa Eropa o/ Gubernur Jenderal Belanda u/ Bangsa Indonesia &Bangsa Eropa o/ Gubernur Jenderal Belanda u/ Bangsa Indonesia &
sekedar orang Indonesia tdk menyatakan dgn sukarela bahwa iasekedar orang Indonesia tdk menyatakan dgn sukarela bahwa ia
akan dikuasai o/ hk. Dagang Eropa, mk u/ gol. Bangsa Indonesia,akan dikuasai o/ hk. Dagang Eropa, mk u/ gol. Bangsa Indonesia,
hakim harus melakukan (dlm lap. perdata) hk. Adat, asalkan hk. Adathakim harus melakukan (dlm lap. perdata) hk. Adat, asalkan hk. Adat
itu tdk bertentangan dgn dasar2 keadilan yg diakui umum.”itu tdk bertentangan dgn dasar2 keadilan yg diakui umum.”
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1414
JAMAN PENJAJAHAN JEPANGJAMAN PENJAJAHAN JEPANG
 Ps. 3 UU No.1 Th.1942 tgl. 7 MaretPs. 3 UU No.1 Th.1942 tgl. 7 Maret
1942 :1942 : “Semua badan2 pemerintahan &“Semua badan2 pemerintahan &
kekuasaannya, hukum & UU drkekuasaannya, hukum & UU dr
pemerintah yg dahulu, tetap diakui sahpemerintah yg dahulu, tetap diakui sah
buat sementara waktu, asal sj tdkbuat sementara waktu, asal sj tdk
bertentangan dgn aturan Pemerintahbertentangan dgn aturan Pemerintah
Militer.”Militer.”
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1515
SETELAHSETELAH
INDONESIAINDONESIA
MERDEKAMERDEKA
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1616
UU No. 19 Th. 1964UU No. 19 Th. 1964
((Ketentuan2 Pokok Kekuasaan KehakimanKetentuan2 Pokok Kekuasaan Kehakiman ))
 Pasal 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum sebagai alat RevolusiPasal 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum sebagai alat Revolusi berdasarkan Pancasilaberdasarkan Pancasila
menuju masyarakat Sosialis Indonesia.”menuju masyarakat Sosialis Indonesia.”
Penjelasan Ps. 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum yang dijalankannya denganPenjelasan Ps. 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum yang dijalankannya dengan
kesadaran, bahwa hukum adalah landasan dan alat Negara dan dimana Negara ada di dalamkesadaran, bahwa hukum adalah landasan dan alat Negara dan dimana Negara ada di dalam
Revolusi menjadi alat Revolusi, yang memberi Pengayoman agar cita-cita luhur BangsaRevolusi menjadi alat Revolusi, yang memberi Pengayoman agar cita-cita luhur Bangsa
tercapai dan terpelihara dantercapai dan terpelihara dan bahwa sifat-sifat hukum adalah berakar pada kepribadian Bangsabahwa sifat-sifat hukum adalah berakar pada kepribadian Bangsa,,
serta dengan kesadaran bahwa tugas Hakim ialah dengan bertanggung-jawab sepenuhnyaserta dengan kesadaran bahwa tugas Hakim ialah dengan bertanggung-jawab sepenuhnya
kepada negara dan Revolusi turut serta membangun dan menegakkan masyarakat adil dankepada negara dan Revolusi turut serta membangun dan menegakkan masyarakat adil dan
makmur yang berkepribadian Pancasila, menurut garis-garis besar haluan Negara.”makmur yang berkepribadian Pancasila, menurut garis-garis besar haluan Negara.”
 Pasal 17 (2) : “Putusan itu harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan yangPasal 17 (2) : “Putusan itu harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan yang
bersangkutan ataubersangkutan atau apabila hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadiliapabila hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili, alasan-, alasan-
alasan dan dasar-dasar pengadilannya.”alasan dan dasar-dasar pengadilannya.”
 Penjelasan Pasal 10 : “Dengan positif ditentukan bahwa hakim wajib mencari dan menemukanPenjelasan Pasal 10 : “Dengan positif ditentukan bahwa hakim wajib mencari dan menemukan
hukum. Hakim dianggap mengenal hukum. Karena itu ia tidak boleh menolak memberihukum. Hakim dianggap mengenal hukum. Karena itu ia tidak boleh menolak memberi
keadilan. Hakim mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat.keadilan. Hakim mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat. Andai kata ia tidakAndai kata ia tidak
dapat menemukan hukum tertulisnya. Ia wajib mencari hukum tak tertulisnyadapat menemukan hukum tertulisnya. Ia wajib mencari hukum tak tertulisnya atau memutusatau memutus
sebagai seorang yang bijaksana dengan bertanggung-jawab kepada Negara dan Revolusi. Iasebagai seorang yang bijaksana dengan bertanggung-jawab kepada Negara dan Revolusi. Ia
wajib berani memutus, demi keadilan dan Pengayoman, untuk ikut serta membangunwajib berani memutus, demi keadilan dan Pengayoman, untuk ikut serta membangun
masyarakat yang adil dan makmur. Penolakannya akan sungguh menurunkan derajat danmasyarakat yang adil dan makmur. Penolakannya akan sungguh menurunkan derajat dan
martabatnya.”martabatnya.”
 Pasal 20 (1) : “Pasal 20 (1) : “Hakim sebagai alat Revolusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-Hakim sebagai alat Revolusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-
nilai hukum yang hidup dengan mengintegrasikan dari dalam masyarakatnilai hukum yang hidup dengan mengintegrasikan dari dalam masyarakat guna benar-benarguna benar-benar
mewujudkan fungsi hukum sebagai pengayoman.”mewujudkan fungsi hukum sebagai pengayoman.”
 Kesimpulan dr Penjelasan Umum :Kesimpulan dr Penjelasan Umum : bahwa yg dimaksud dgn “hukum tak tertulis” adalahbahwa yg dimaksud dgn “hukum tak tertulis” adalah
hukum adat.hukum adat.
TIDAK
BERLAKU !!!
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1717
UU No.UU No. 1414 Th. 19Th. 197070
((Ketentuan2 Pokok Kekuasaan KehakimanKetentuan2 Pokok Kekuasaan Kehakiman ))
 Pasal 3 (2) : “Peradilan Negara menerapkanPasal 3 (2) : “Peradilan Negara menerapkan
dan menegakkan hukum dan keadilan yangdan menegakkan hukum dan keadilan yang
berdasarkanberdasarkan PancasilaPancasila.”.”
 Penjelasan Pasal 14 (1) : “Hakim sebagaiPenjelasan Pasal 14 (1) : “Hakim sebagai
organ pengadilan dianggap memahamiorgan pengadilan dianggap memahami
hukum. Pencari keadilan datang padanyahukum. Pencari keadilan datang padanya
untuk mohon keadilan. Andai kata ia tidakuntuk mohon keadilan. Andai kata ia tidak
menemukan hukum tertulis,menemukan hukum tertulis, ia wajib menggaliia wajib menggali
hukum tidak tertulishukum tidak tertulis untuk memutusuntuk memutus
berdasarkan hukum sebagai seorang yangberdasarkan hukum sebagai seorang yang
bijaksana dan bertanggung-jawab penuhbijaksana dan bertanggung-jawab penuh
kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
masyarakat, Bangsa dan Negara.”masyarakat, Bangsa dan Negara.”
TIDAK
BERLAKU !!!
 Pasal 23 (1) : “Segala putusan Pengadilan
selain harus memuat alasan-alasan dan
dasar-dasar putusan itu, juga harus
memuat pula pasal-pasal tertentu dari
peraturan-peraturan yang bersangkutan
atau sumber hukum tak tertulis yang
dijadikan dasar untuk mengadili.”
 Pasal 27 (1) : “Hakim sebagai penegak
hukum dan keadilan wajib menggali,
mengikuti dan memahami nilai-nilai
hukum yang hidup dalam masyarakat.”
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1818
 Penjelasan Umum Bagian 7 : “Penegasan bahwa
peradilan adalah Peradilan Negara, dimaksudkan
untuk menutup semua kemungkinan adanya atau
akan diadakannya lagi Peradilan-peradilan
Swapradja atau Peradilan Adat yang dilakukan oleh
bukan badan peradilan Negara. Ketentuan ini sekali-
kali tidak bermaksud untuk mengingkari hukum
tidak tertulis, melainkan hanya akan mengalihkan
perkembangan dan penetrapan hukum itu kepada
Peradilan-peradilan Negara.”
“Dengan ketentuan bahwa Hakim wajib menggali,
mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang
hidup dengan mengintegrasikan diri dalam
masyarakat, telah terjamin sepenuhnya bahwa
perkembangan dari penetrapan hukum tidak tertulis
itu akan berjalan secara wajar.”
kesimpulan : bahwa yg dimaksud dgn “hukum tak
tertulis ” adalah hukum adat.
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 1919
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 2020
UU No.UU No. 44 Th.Th. 20042004
((Kekuasaan KehakimanKekuasaan Kehakiman ))
 Pasal 3 (2) : ”Peradilan negara menerapkan danPasal 3 (2) : ”Peradilan negara menerapkan dan
menegakkan hukum dan keadilan berdasarkanmenegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila.”Pancasila.”
 Pasal 25 (1) : “Segala putusan pengadilan selainPasal 25 (1) : “Segala putusan pengadilan selain
memuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuatmemuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuat
pula pasal tertentu dari peraturan perundang-pula pasal tertentu dari peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan atauundangan yang bersangkutan atau sumber hukum taksumber hukum tak
tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadilitertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili .”.”
 Pasal 28 (1) : “Pasal 28 (1) : “ Hakim wajib menggali, mengikuti, danHakim wajib menggali, mengikuti, dan
memahami nilai-nilai hukum dan rasakeadilan yangmemahami nilai-nilai hukum dan rasakeadilan yang
hidup dalam masyarakat.hidup dalam masyarakat. ””
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 2121
TATA SUSUNANTATA SUSUNAN
RAKYATRAKYAT
INDONESIAINDONESIA
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 2222
PERSEKUTUAN HUKUMPERSEKUTUAN HUKUM
 PERSEKUTUAN HUKUMPERSEKUTUAN HUKUM mrpk kesatuan2 yg memp. tata susunan ygmrpk kesatuan2 yg memp. tata susunan yg
teratur & kekal serta memiliki pengurus sendiri & kekayaan sendiri, baikteratur & kekal serta memiliki pengurus sendiri & kekayaan sendiri, baik
kekayaan materiil maupun kekayaan imateriil.kekayaan materiil maupun kekayaan imateriil.
 Contoh PERSEKUTUAN HUKUM :Contoh PERSEKUTUAN HUKUM :
1.1. Famili di Minangkabau = persekutuan hukum, sebabFamili di Minangkabau = persekutuan hukum, sebab
memiliki :memiliki :
a.a. tata susunan yg tetap, yi tdr a/ bbrp bag. yg disebut “rumah” atautata susunan yg tetap, yi tdr a/ bbrp bag. yg disebut “rumah” atau
“jurai”, selanjutnya jurai ini tdr a/ bbrp nenek dgn anak2 nya (pa &“jurai”, selanjutnya jurai ini tdr a/ bbrp nenek dgn anak2 nya (pa &
pi);pi);
b.b. pengurus sendiri, yi yg diketuai o/ seorang penghulu andiko,pengurus sendiri, yi yg diketuai o/ seorang penghulu andiko,
sedangkan jurai dikepalai o/ seorang tungganai atau mamak kepalasedangkan jurai dikepalai o/ seorang tungganai atau mamak kepala
waris;waris;
c.c. harta pusaka sendiri yg diurus o/ penghulu andiko.harta pusaka sendiri yg diurus o/ penghulu andiko.
Disamping itu famili bertindak sbg kesatuan thd famili lain, thd orang2Disamping itu famili bertindak sbg kesatuan thd famili lain, thd orang2
asing serta thd pemerintah atasan.asing serta thd pemerintah atasan.
2.2. Desa di Jawa = persekutuan hukum, sebab memiliki :Desa di Jawa = persekutuan hukum, sebab memiliki :
a.a. tata susunan yg tetap;tata susunan yg tetap;
b.b. pengurus sendiri;pengurus sendiri;
c.c. harta kekayaan sendiri.harta kekayaan sendiri.
Disamping itu desa memp. wil. sendiri serta bertindak sbg kesatuan thdDisamping itu desa memp. wil. sendiri serta bertindak sbg kesatuan thd
dunia luar & tdk mungkin desa itu dibubarkan.dunia luar & tdk mungkin desa itu dibubarkan.
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 2323
STRUKTUR PERSEKUTUAN HUKUMSTRUKTUR PERSEKUTUAN HUKUM
 Struktur Persekutuan Hukum di Indonesia dpt digolongkan mjdStruktur Persekutuan Hukum di Indonesia dpt digolongkan mjd
2:2:
1.1. Persekutuan Genealogis;Persekutuan Genealogis;
Struktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor genealogis, yi faktorStruktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor genealogis, yi faktor
yg melandaskan pd kpd pertalian darah suatu keturunan.yg melandaskan pd kpd pertalian darah suatu keturunan.
Misal : Persekutuan genealogis di Lampung (suku pubian), di Aceh (sukuMisal : Persekutuan genealogis di Lampung (suku pubian), di Aceh (suku
gayo)gayo)
2.2. Persekutuan Teritorial;Persekutuan Teritorial;
Struktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor teritorial, yi faktor ygStruktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor teritorial, yi faktor yg
terikat pd suatu daerah ttt atau berdasarkan lingkungan daerah.terikat pd suatu daerah ttt atau berdasarkan lingkungan daerah.
Misal : Aceh (Gampong, Meunasah), di Jawa, Bali, Lombok, Madura,Misal : Aceh (Gampong, Meunasah), di Jawa, Bali, Lombok, Madura,
Sumatra Selatan, Sumatra Timur, Sulawesi Selatan, Minahasa, Ambon.Sumatra Selatan, Sumatra Timur, Sulawesi Selatan, Minahasa, Ambon.
 Persekutuan genealogis dalam perkembangannya semakin ditinggalkanPersekutuan genealogis dalam perkembangannya semakin ditinggalkan
dan mengalami teritorialisasi (beralih ke persekutuan teritorial). Demikiandan mengalami teritorialisasi (beralih ke persekutuan teritorial). Demikian
juga persekutuan teritorial jg sudah semakin sulit dicari diakibatkanjuga persekutuan teritorial jg sudah semakin sulit dicari diakibatkan
pergaulan antar daerah yg sdh semakin erat & tjd saling mempengaruhipergaulan antar daerah yg sdh semakin erat & tjd saling mempengaruhi
dlm tata kehidupan sehari2, sehingga memperkecil atau malahdlm tata kehidupan sehari2, sehingga memperkecil atau malah
menghapus perbedaan yg mencolok antar daerah.menghapus perbedaan yg mencolok antar daerah.
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 2424
Persekutuan GenealogisPersekutuan Genealogis
 Dasar Persekutuan GenealogisDasar Persekutuan Genealogis
::
1.1. PatrilinealPatrilineal  pertalian darah mnrt garispertalian darah mnrt garis
bapak, misal : pd suku Batak, Nias,bapak, misal : pd suku Batak, Nias,
Sumba;Sumba;
2.2. MatrilinealMatrilineal  pertalian darah mnrt garispertalian darah mnrt garis
ibu, misal : di Minangkabau;ibu, misal : di Minangkabau;
3.3. ParentParentaall  pertalian darah mnrt garispertalian darah mnrt garis
ibu & bapak, misal : pd suku Jawa,ibu & bapak, misal : pd suku Jawa,
Sunda, Aceh, Dayak.Sunda, Aceh, Dayak.
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 2525
Persekutuan TeritorialPersekutuan Teritorial
 Ada 3 jenis persekutuan teritorial :Ada 3 jenis persekutuan teritorial :
1.1. Persekutuan desaPersekutuan desa  apabila ada segolongan orang terikat pd 1 tmpapabila ada segolongan orang terikat pd 1 tmp
kediaman yg didalamnya termasuk dukuh2 yg terpencil yg tdk berdirikediaman yg didalamnya termasuk dukuh2 yg terpencil yg tdk berdiri
sendiri, sedang pr pejabat pemerintahan desa semuanya bertempatsendiri, sedang pr pejabat pemerintahan desa semuanya bertempat
tinggal di dalam pusat kediaman itu. Misal : desa di Jawa & di Bali.tinggal di dalam pusat kediaman itu. Misal : desa di Jawa & di Bali.
2.2. Persekutuan daerahPersekutuan daerah  apabila di dalam suatu daerah ttt terletak bbrpapabila di dalam suatu daerah ttt terletak bbrp
desa yg masing2 memp. tata susunan & pengurus sendiri2 yg sejenis,desa yg masing2 memp. tata susunan & pengurus sendiri2 yg sejenis,
tetapi semuanya mrpk bag. bawahan dr daerah, yg memiliki harta bendatetapi semuanya mrpk bag. bawahan dr daerah, yg memiliki harta benda
& menguasai hutan & rimba, dikelilingi tanah2 yg ditanami maupun& menguasai hutan & rimba, dikelilingi tanah2 yg ditanami maupun
tanah2 yg ditinggalkan penduduk desa itu. Misal : marga di Sumatratanah2 yg ditinggalkan penduduk desa itu. Misal : marga di Sumatra
Selatan dgn dusun2 di dalam daerahnya.Selatan dgn dusun2 di dalam daerahnya.
3.3. Perserikatan (beberapa kampung)Perserikatan (beberapa kampung)  apabila bbrp persekutuanapabila bbrp persekutuan
kampung yg terletak berdekatan mengadakan permufakatan u/kampung yg terletak berdekatan mengadakan permufakatan u/
memelihara kepentingan2 bersama, misalnya akan mengadakanmemelihara kepentingan2 bersama, misalnya akan mengadakan
pengairan, dimana u/ memelihara keperluan bersama itu diadakan suatupengairan, dimana u/ memelihara keperluan bersama itu diadakan suatu
badan pengurus yg bersifat kerja sama antar pengurus2 desa itu. Tetapibadan pengurus yg bersifat kerja sama antar pengurus2 desa itu. Tetapi
kekuasaan tertinggi thdp tanah2 di dalam daerah desa/kampung itu tetapkekuasaan tertinggi thdp tanah2 di dalam daerah desa/kampung itu tetap
ada pd tangan pengurus desa/kampung ybs. Misal : persekutuan huta-ada pd tangan pengurus desa/kampung ybs. Misal : persekutuan huta-
huta di suku Batak.huta di suku Batak.
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 2626
Muncul struktur persekutuan hukumMuncul struktur persekutuan hukum
gabungan antara Persekutuangabungan antara Persekutuan
Genealogis dan PersekutuanGenealogis dan Persekutuan
Teritorial:Teritorial:
 Wajib dipenuhi 2 syarat sekaligus, yaitu :Wajib dipenuhi 2 syarat sekaligus, yaitu :
a.a. harus masuk dlm 1 kesatuan genealogi; &harus masuk dlm 1 kesatuan genealogi; &
b.b. harus berdiam di dalam daerah persekutuan ybs.harus berdiam di dalam daerah persekutuan ybs.
 Misal :Misal : di P. Mentawai (Uma), P. Nias (Euri), Tapanulidi P. Mentawai (Uma), P. Nias (Euri), Tapanuli
(Kuria & Huta), Minangkabau (Nagari), Palembang(Kuria & Huta), Minangkabau (Nagari), Palembang
(marga), Maluku (Negorij).(marga), Maluku (Negorij).
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 2727
19 LINGKARAN HK. ADAT / LINGKUNGAN HK.19 LINGKARAN HK. ADAT / LINGKUNGAN HK.
ADATADAT
 Oleh VAN VOLLEN HOVEN dlm buku “Adatrecht 1”.Oleh VAN VOLLEN HOVEN dlm buku “Adatrecht 1”.
 Meliputi :Meliputi :
1.1. Aceh;Aceh;
2.2. Tanah Gayo – Alas, Batak, Nias;Tanah Gayo – Alas, Batak, Nias;
3.3. Daerah Minangkabau & Mentawai;Daerah Minangkabau & Mentawai;
4.4. Sumatra Selatan;Sumatra Selatan;
5.5. Daerah Melayu (Sumatra Timur, Jambi, Riau);Daerah Melayu (Sumatra Timur, Jambi, Riau);
6.6. Bangka & Belitung;Bangka & Belitung;
7.7. Kalimantan;Kalimantan;
8.8. Minahasa;Minahasa;
9.9. Gorontalo;Gorontalo;
10.10. Daerah Toraja;Daerah Toraja;
11.11. Sulawesi Selatan;Sulawesi Selatan;
12.12. Kepulauan Ternate;Kepulauan Ternate;
13.13. Maluku, Ambon;Maluku, Ambon;
14.14. Irian;Irian;
15.15. Kepulauan Timor;Kepulauan Timor;
16.16. Bali, Lombok, Sumbawa Barat;Bali, Lombok, Sumbawa Barat;
17.17. Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura;Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura;
18.18. Daerah2 Swapraja (Surakarta & Yogyakarta);Daerah2 Swapraja (Surakarta & Yogyakarta);
19.19. Jawa Barat.Jawa Barat.
APAKAH MASIH
UP 2 DATE ???
Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM
dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,
M.KnM.Kn 2828
www.themegallery.com

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukumMeehawk
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1villa kuta indah
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumAnto Neo Madani
 
Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adatNuelnuel11
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Idik Saeful Bahri
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaAryo Adiwoso
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaIca Diennissa
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatNuelimmanuel22
 

La actualidad más candente (20)

Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adat
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Hukum perkawinan adat
Hukum perkawinan adatHukum perkawinan adat
Hukum perkawinan adat
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
9. sarana tun
9. sarana tun9. sarana tun
9. sarana tun
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adat
 
Ptun
PtunPtun
Ptun
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Antropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIPAntropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIP
 

Destacado

Wahid techniques – the significance and dependability manner for performance ...
Wahid techniques – the significance and dependability manner for performance ...Wahid techniques – the significance and dependability manner for performance ...
Wahid techniques – the significance and dependability manner for performance ...Mohammad Wahid Abdullah Khan
 
Nscs february 2014 meeting
Nscs february 2014 meetingNscs february 2014 meeting
Nscs february 2014 meetingNicole Sullivan
 
Biopatents in Brazil - Edson Souza
Biopatents in Brazil - Edson SouzaBiopatents in Brazil - Edson Souza
Biopatents in Brazil - Edson Souzaeddiesouza
 
1336333055 php tutorial_from_beginner_to_master
1336333055 php tutorial_from_beginner_to_master1336333055 php tutorial_from_beginner_to_master
1336333055 php tutorial_from_beginner_to_masterjeeva indra
 
فرهنگ سازمانی
فرهنگ سازمانیفرهنگ سازمانی
فرهنگ سازمانیEsmat Hajvahedi
 
Historia del software libre
Historia del software libreHistoria del software libre
Historia del software libreJohan Andres
 
Business report
Business reportBusiness report
Business reportEdy Wijaya
 
Tributacion en municipios
Tributacion en municipiosTributacion en municipios
Tributacion en municipiosFelipe Huanca
 
Anatomie Topografică: Membrele inferioare
Anatomie Topografică: Membrele inferioareAnatomie Topografică: Membrele inferioare
Anatomie Topografică: Membrele inferioareVyacheslav Moshin Jr
 
Class assignment 1
Class assignment 1Class assignment 1
Class assignment 1Edy Wijaya
 
ビッグデータ・オープンデータ活用の現状〜ビッグデータ活用概要編〜
ビッグデータ・オープンデータ活用の現状〜ビッグデータ活用概要編〜ビッグデータ・オープンデータ活用の現状〜ビッグデータ活用概要編〜
ビッグデータ・オープンデータ活用の現状〜ビッグデータ活用概要編〜Takafumi Nakanishi
 

Destacado (20)

Copy of nscs april 2014
Copy of nscs april 2014Copy of nscs april 2014
Copy of nscs april 2014
 
Resume prepworkshop (2)
Resume prepworkshop (2)Resume prepworkshop (2)
Resume prepworkshop (2)
 
Courses offered by teami - School of new
Courses offered by teami - School of newCourses offered by teami - School of new
Courses offered by teami - School of new
 
Drawings
DrawingsDrawings
Drawings
 
PRODENSA SOURCING SERVICES
PRODENSA SOURCING SERVICESPRODENSA SOURCING SERVICES
PRODENSA SOURCING SERVICES
 
Wahid techniques – the significance and dependability manner for performance ...
Wahid techniques – the significance and dependability manner for performance ...Wahid techniques – the significance and dependability manner for performance ...
Wahid techniques – the significance and dependability manner for performance ...
 
Nscs february 2014 meeting
Nscs february 2014 meetingNscs february 2014 meeting
Nscs february 2014 meeting
 
Biopatents in Brazil - Edson Souza
Biopatents in Brazil - Edson SouzaBiopatents in Brazil - Edson Souza
Biopatents in Brazil - Edson Souza
 
travelling BALI Vol. XI
travelling BALI Vol. XItravelling BALI Vol. XI
travelling BALI Vol. XI
 
1336333055 php tutorial_from_beginner_to_master
1336333055 php tutorial_from_beginner_to_master1336333055 php tutorial_from_beginner_to_master
1336333055 php tutorial_from_beginner_to_master
 
فرهنگ سازمانی
فرهنگ سازمانیفرهنگ سازمانی
فرهنگ سازمانی
 
Historia del software libre
Historia del software libreHistoria del software libre
Historia del software libre
 
Nscs march 2014 meeting
Nscs march 2014 meetingNscs march 2014 meeting
Nscs march 2014 meeting
 
Business report
Business reportBusiness report
Business report
 
Tributacion en municipios
Tributacion en municipiosTributacion en municipios
Tributacion en municipios
 
Priority boarding for your workforce
Priority boarding for your workforcePriority boarding for your workforce
Priority boarding for your workforce
 
Anatomie Topografică: Membrele inferioare
Anatomie Topografică: Membrele inferioareAnatomie Topografică: Membrele inferioare
Anatomie Topografică: Membrele inferioare
 
Class assignment 1
Class assignment 1Class assignment 1
Class assignment 1
 
ビッグデータ・オープンデータ活用の現状〜ビッグデータ活用概要編〜
ビッグデータ・オープンデータ活用の現状〜ビッグデータ活用概要編〜ビッグデータ・オープンデータ活用の現状〜ビッグデータ活用概要編〜
ビッグデータ・オープンデータ活用の現状〜ビッグデータ活用概要編〜
 
Estandares
EstandaresEstandares
Estandares
 

Similar a Asas hukum adat

Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar teori hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar teori hukum adatnatal kristiono
 
Demokrasi, Hukum, dan Produk Hukum Mahasiswa
Demokrasi, Hukum, dan Produk Hukum MahasiswaDemokrasi, Hukum, dan Produk Hukum Mahasiswa
Demokrasi, Hukum, dan Produk Hukum MahasiswaRudi Wijaya
 
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptxSADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptxAdeHerdiana5
 
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptxPPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptxbima903334
 
pengantar hukum adat/dasar dasar hukum adat.ppt
pengantar hukum adat/dasar dasar hukum adat.pptpengantar hukum adat/dasar dasar hukum adat.ppt
pengantar hukum adat/dasar dasar hukum adat.pptWiraUdytamaFHUnmas
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbdReff Raf
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar dan sejarah hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar dan sejarah hukum   adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar dan sejarah hukum   adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar dan sejarah hukum adatnatal kristiono
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukumgradyg
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanNuelnuel11
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slideMael Aja
 
II. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxII. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxdonihasmanto
 
S2 Hukum dan Kearifan Lokal 2.ppt
S2 Hukum dan Kearifan Lokal 2.pptS2 Hukum dan Kearifan Lokal 2.ppt
S2 Hukum dan Kearifan Lokal 2.pptJakaAndhika1
 
Pendidikan HAM dan Demokrasi
Pendidikan HAM dan DemokrasiPendidikan HAM dan Demokrasi
Pendidikan HAM dan DemokrasiAchmad Junaidi
 
Hukum publik dan hukum privat
Hukum publik dan hukum privatHukum publik dan hukum privat
Hukum publik dan hukum privatAllo Martins
 

Similar a Asas hukum adat (20)

Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar teori hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar teori hukum adat
 
HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan)
HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan) HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan)
HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan)
 
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
 
Demokrasi, Hukum, dan Produk Hukum Mahasiswa
Demokrasi, Hukum, dan Produk Hukum MahasiswaDemokrasi, Hukum, dan Produk Hukum Mahasiswa
Demokrasi, Hukum, dan Produk Hukum Mahasiswa
 
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptxSADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
 
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptxPENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
 
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptxPPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
 
Hukum adat meeting II
Hukum adat meeting IIHukum adat meeting II
Hukum adat meeting II
 
Hukum adat meeting i
Hukum adat meeting iHukum adat meeting i
Hukum adat meeting i
 
pengantar hukum adat/dasar dasar hukum adat.ppt
pengantar hukum adat/dasar dasar hukum adat.pptpengantar hukum adat/dasar dasar hukum adat.ppt
pengantar hukum adat/dasar dasar hukum adat.ppt
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar dan sejarah hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar dan sejarah hukum   adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar dan sejarah hukum   adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar dan sejarah hukum adat
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukum
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaan
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
 
II. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxII. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptx
 
S2 Hukum dan Kearifan Lokal 2.ppt
S2 Hukum dan Kearifan Lokal 2.pptS2 Hukum dan Kearifan Lokal 2.ppt
S2 Hukum dan Kearifan Lokal 2.ppt
 
Pendidikan HAM dan Demokrasi
Pendidikan HAM dan DemokrasiPendidikan HAM dan Demokrasi
Pendidikan HAM dan Demokrasi
 
Hukum publik dan hukum privat
Hukum publik dan hukum privatHukum publik dan hukum privat
Hukum publik dan hukum privat
 

Más de Nuelimmanuel22

Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraNuelimmanuel22
 
Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraNuelimmanuel22
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Nuelimmanuel22
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatNuelimmanuel22
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 5 teori causalitet
Bab 5   teori causalitetBab 5   teori causalitet
Bab 5 teori causalitetNuelimmanuel22
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaanNuelimmanuel22
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )Nuelimmanuel22
 
Bab 13 alasan penghapusan pidana
Bab 13   alasan penghapusan pidanaBab 13   alasan penghapusan pidana
Bab 13 alasan penghapusan pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
Bab 14   alasan penghapusan penuntutanBab 14   alasan penghapusan penuntutan
Bab 14 alasan penghapusan penuntutanNuelimmanuel22
 

Más de Nuelimmanuel22 (20)

Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negara
 
Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negara
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
 
Sistem hukum adat
Sistem hukum adatSistem hukum adat
Sistem hukum adat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
 
Bab 3 tindak pidana
Bab 3   tindak pidanaBab 3   tindak pidana
Bab 3 tindak pidana
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
 
Bab 5 teori causalitet
Bab 5   teori causalitetBab 5   teori causalitet
Bab 5 teori causalitet
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaan
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidana
 
Bab 10 penyertaan
Bab 10   penyertaanBab 10   penyertaan
Bab 10 penyertaan
 
Bab 11 perbarengan
Bab 11   perbarenganBab 11   perbarengan
Bab 11 perbarengan
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )
 
Bab 13 alasan penghapusan pidana
Bab 13   alasan penghapusan pidanaBab 13   alasan penghapusan pidana
Bab 13 alasan penghapusan pidana
 
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
Bab 14   alasan penghapusan penuntutanBab 14   alasan penghapusan penuntutan
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
 
Burgerlijk stand top
Burgerlijk stand topBurgerlijk stand top
Burgerlijk stand top
 

Asas hukum adat

  • 1. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 11 HUKUM ADATHUKUM ADAT PENGANTAR ILMU HUKUMPENGANTAR ILMU HUKUM
  • 2. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 22 HUKUM ADATHUKUM ADAT TATA SUSUNAN RAKYAT INDONESIA DASAR PEMBERLAKUAN HUKUM ADAT PENDAHULUAN
  • 3. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 33 P E N D A H U L U A N P E N D A H U L U A N
  • 4. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 44 DEFINISI : A D A TDEFINISI : A D A T  Adat merupakan pencerminan drpd kepribadianAdat merupakan pencerminan drpd kepribadian suatu bangsa, mrpk salah 1 penjelmaan drpdsuatu bangsa, mrpk salah 1 penjelmaan drpd jiwa bangsa ybs dr waktu ke waktu.jiwa bangsa ybs dr waktu ke waktu.  Adat mrpk unsur terpenting yg memberikanAdat mrpk unsur terpenting yg memberikan identitasidentitas kpdkpd bangsabangsa ybs.ybs.  Adat di Indonesia :Adat di Indonesia : Adat di Indonesia dikatakan “Adat di Indonesia dikatakan “Bhineka Tunggal IkaBhineka Tunggal Ika”” Maksudnya Indonesia terdiri dr beberapa suku bangsaMaksudnya Indonesia terdiri dr beberapa suku bangsa yg masing2 memiliki adat istiadat yg berbeda2,yg masing2 memiliki adat istiadat yg berbeda2, meskipun dasar serta sifatnya adalah satu, yaitu ke-meskipun dasar serta sifatnya adalah satu, yaitu ke- Indonesiaan-nya.Indonesiaan-nya.
  • 5. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 55 DEFINISI : HUKUM ADATDEFINISI : HUKUM ADAT TOKOHTOKOH D E F I N I S ID E F I N I S I BELLEFROIDBELLEFROID Peraturan2 hidup yg meskipun tdk diundangkan o/penguasa tetapiPeraturan2 hidup yg meskipun tdk diundangkan o/penguasa tetapi dihormati & ditaati o/ rakyat dgn keyakinan bahwa peraturan2 tsbdihormati & ditaati o/ rakyat dgn keyakinan bahwa peraturan2 tsb berlaku sbg hk.berlaku sbg hk. VAN VOLLENVAN VOLLEN HOVENHOVEN Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2 yg dibuat o/ pemerintah HindiaHk yg tdk bersumber kpd peraturan2 yg dibuat o/ pemerintah Hindia Belanda dahulu atau alat kekuasaan lainnya yg mjd sendinya &Belanda dahulu atau alat kekuasaan lainnya yg mjd sendinya & diadakan sendiri o/ kekuasaan Belanda dahulu.diadakan sendiri o/ kekuasaan Belanda dahulu. TER HAARTER HAAR a)a) Hk. Adat lahir dr & dipelihara o/ keputusan2, keputusan prHk. Adat lahir dr & dipelihara o/ keputusan2, keputusan pr warga masy hk, trtm keputusan berwibawa dr kepala2 rakyat ygwarga masy hk, trtm keputusan berwibawa dr kepala2 rakyat yg membantu pelaksanaan perbuatan2 hk, atau keputusan prmembantu pelaksanaan perbuatan2 hk, atau keputusan pr hakim yg bertugas mengadiki sengketa, sepanjang keputusan2hakim yg bertugas mengadiki sengketa, sepanjang keputusan2 itu tdk bertentangan dgn keyakinan hk rakyat, melainkanitu tdk bertentangan dgn keyakinan hk rakyat, melainkan senapas seirama dgn kesadaran tsb, diterima/diakui atausenapas seirama dgn kesadaran tsb, diterima/diakui atau setidak-tidaknya ditoleransikan o/ nya.setidak-tidaknya ditoleransikan o/ nya. b)b) Hk. Adat itu adl keseluruhan peraturan yg menjelma dlmHk. Adat itu adl keseluruhan peraturan yg menjelma dlm keputusan2 pr fungsionaris hk (dlm arti yg luas meliputi :keputusan2 pr fungsionaris hk (dlm arti yg luas meliputi : eksekutif, legislatif, yudikatif) yg memp. wibawa (macht,eksekutif, legislatif, yudikatif) yg memp. wibawa (macht, authority) serta pengaruh, & yg dlm pelaksanannya berlakuauthority) serta pengaruh, & yg dlm pelaksanannya berlaku
  • 6. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 66 LLaanjutan …..njutan ….. DEFINISI : HUKUM ADATDEFINISI : HUKUM ADAT TOKOHTOKOH D E F I N I S ID E F I N I S I SUPOMOSUPOMO Hukum yg tdk tertulis di dlm peraturan2 legislatif (unstatutory law)Hukum yg tdk tertulis di dlm peraturan2 legislatif (unstatutory law) meliputi peraturan2 hidup yg meskipun tdk ditetapkan o/ yg berwajib,meliputi peraturan2 hidup yg meskipun tdk ditetapkan o/ yg berwajib, tp tetap ditaati & didukung o/ rakyat berdasarkan a/ keyakinantp tetap ditaati & didukung o/ rakyat berdasarkan a/ keyakinan bahwasanya peraturan2 tsb memp. kekuatan hk.bahwasanya peraturan2 tsb memp. kekuatan hk. SUKANTOSUKANTO Kompleks adat2 yg kebanyakan tdk dikitabkan, tdk dikodifisir &Kompleks adat2 yg kebanyakan tdk dikitabkan, tdk dikodifisir & bersifat paksaan, memp. sanksi jd memp. akibat hk.bersifat paksaan, memp. sanksi jd memp. akibat hk. DJOJODIGOENDJOJODIGOEN OO Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2.Hk yg tdk bersumber kpd peraturan2. HAZAIRINHAZAIRIN Hubungan antara hukum dan adat yaitu sedemikian langsungnyaHubungan antara hukum dan adat yaitu sedemikian langsungnya sehingga istilah “hukum adat” tdk dibutuhkan o/ rakyat biasa yg telahsehingga istilah “hukum adat” tdk dibutuhkan o/ rakyat biasa yg telah paham bahwa “adat” itu dlm arti sbg (adat) sopan santun/kesusilaanpaham bahwa “adat” itu dlm arti sbg (adat) sopan santun/kesusilaan maupun dlm arti sbg hukum.maupun dlm arti sbg hukum. Ditegaskan bahwa “adat” itu adalah endapan (renapan) kesusilaanDitegaskan bahwa “adat” itu adalah endapan (renapan) kesusilaan dlm masy., yaitu bahwa kaidah2 adat itu berupa kaidah2 kesusilaandlm masy., yaitu bahwa kaidah2 adat itu berupa kaidah2 kesusilaan yg kebenarannya telah mendpt pengakuan umum dr masyarakat itu.yg kebenarannya telah mendpt pengakuan umum dr masyarakat itu. Meskipun ada perbedaan sifat atau corak antara kaidah2 kesusilaanMeskipun ada perbedaan sifat atau corak antara kaidah2 kesusilaan & kaidah2 hukum, namun bentuk2 perkuatan yg menurut hk dilarang& kaidah2 hukum, namun bentuk2 perkuatan yg menurut hk dilarang atau disuruh itu adalah menurut kesusilaan adl bentuk2 yg dicelaatau disuruh itu adalah menurut kesusilaan adl bentuk2 yg dicela
  • 7. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 77 KESIMPULAN : HUKUM ADAT ADALAH SUATU KOMPLEKS NORMA2 YG BERSUMBER PD PERASAAN KEADILAN RAKYAT YG SELALU BERKEMBANG SERTA MELIPUTI PERATURAN2 TINGKAH LAKU MANUSIA DLM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DLM MASYARAKAT, SEBAGIAN BESAR TDK TERTULIS, SENANTIASA DITAATI & DIHORMATI RAKYAT, KARENA MEMPUNYAI AKIBAT HUKUM (SANGSI DALAM HUKUM ADAT).
  • 8. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 88 ADAT & HUKUM ADATADAT & HUKUM ADAT HUKUM ADATADAT hubungan
  • 9. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 99 Tidak semua adat mrpk hukum.Tidak semua adat mrpk hukum. Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat. Tidak semua adat mrpk hukum.Tidak semua adat mrpk hukum. Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat.Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dgn hukum adat. VON VOLLEN HOVEN : HANYA ADAT YG BERSANGSI YG MEMPUNYAI SIFAT HUKUM SERTA MRPK HK. ADAT TER HAAR  TEORI KEPUTUSAN : SANGSI HK. ADAT BERUPA REAKSI DR MASY. HK. YBS YG DLM PELAKSANAANNYA SUDAH BARANG TENTU DILAKUKAN o/ PENGUASA MASY. HK DIMAKSUD, DGN MENJATUHKAN SANGSI THD SI PELANGGAR PERATURAN ADAT, MENJATUHKAN KEPUTUSAN HUKUMAN.
  • 10. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1010 SIFAT HUKUM ADATSIFAT HUKUM ADAT 1.1. HUKUM ADAT ADALAH HUKUM NON STATUTAIR (TIDAKHUKUM ADAT ADALAH HUKUM NON STATUTAIR (TIDAK TERTULIS).TERTULIS). DJOJODIGOENODJOJODIGOENO : “Sumber Hk. Adat Indonesia adl urgeran2 (norma2: “Sumber Hk. Adat Indonesia adl urgeran2 (norma2 kehidupan sehari2) yg langsung timbul sbg pernyataan kebudayaankehidupan sehari2) yg langsung timbul sbg pernyataan kebudayaan orang Indonesia asli, tegasnya sbg pernyataan rasa keadilannya dlmorang Indonesia asli, tegasnya sbg pernyataan rasa keadilannya dlm hub. pamrih (hub. pamrih=hub. antar orang dgn sesamanya gunahub. pamrih (hub. pamrih=hub. antar orang dgn sesamanya guna usaha memenuhi kepentingan, misal :usaha memenuhi kepentingan, misal : business relations, zakelijkebusiness relations, zakelijke verhoudingenverhoudingen).”).” 2)2) HUKUM ADAT TIDAK STATIS.HUKUM ADAT TIDAK STATIS. SOEPOMOSOEPOMO : “Hk. Adat terus menerus dlm keadaan tumbuh &: “Hk. Adat terus menerus dlm keadaan tumbuh & berkembang seperti hidup itu sendiri.”berkembang seperti hidup itu sendiri.” VAN VOLLEN HOVENVAN VOLLEN HOVEN ::  ““Hk. Adat pd waktu yg telah lampau agak beda isinya; Hk. AdatHk. Adat pd waktu yg telah lampau agak beda isinya; Hk. Adat menunjukkan perkembangan.”menunjukkan perkembangan.”  ““Hk. Adat berkembang &maju terus; keputusan2 adat menimbulkanHk. Adat berkembang &maju terus; keputusan2 adat menimbulkan hk. adat.”hk. adat.”
  • 11. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1111 DASAR PEMBERLAKUANDASAR PEMBERLAKUAN HUKUM ADATHUKUM ADAT
  • 12. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1212 SEBELUMSEBELUM INDONESIAINDONESIA MERDEKAMERDEKA
  • 13. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1313 JAMAN PENJAJAHANJAMAN PENJAJAHAN KOLONIAL BELANDAKOLONIAL BELANDA  Ps. 21 ayat (2) I.SPs. 21 ayat (2) I.S.. : “Dlm wil. kerajaan2 yg diberikan hak: “Dlm wil. kerajaan2 yg diberikan hak swapraja,swapraja, algemene ver ordiningenalgemene ver ordiningen (peraturan per-UU-an umum)(peraturan per-UU-an umum) hanya dpt berlaku sepanjang tdk bertentangan dgn hk yg berlaku dihanya dpt berlaku sepanjang tdk bertentangan dgn hk yg berlaku di daerah2 ybs.”daerah2 ybs.”  Ps. 130 I.S.Ps. 130 I.S. : “terdapat daerah2 dimana Bangsa Indonesia: “terdapat daerah2 dimana Bangsa Indonesia diberikan kebebasan u/ mmenganut hukumnya sendiri.”diberikan kebebasan u/ mmenganut hukumnya sendiri.”  Ps. 131 ayat (6) I.S.Ps. 131 ayat (6) I.S. : “Selama ordonansi mengenai hk. Perdata: “Selama ordonansi mengenai hk. Perdata materiil bg orang Indonesia & Timur Asing belum terbentuk, makamateriil bg orang Indonesia & Timur Asing belum terbentuk, maka akan tetap berlaku hk. Adat mereka.”akan tetap berlaku hk. Adat mereka.”  Ps. 75 ayat (3) & (4) RRPs. 75 ayat (3) & (4) RR : “bahwa sekedar per-UU-an bg gol.: “bahwa sekedar per-UU-an bg gol. Bangsa Eropa o/ Gubernur Jenderal Belanda u/ Bangsa Indonesia &Bangsa Eropa o/ Gubernur Jenderal Belanda u/ Bangsa Indonesia & sekedar orang Indonesia tdk menyatakan dgn sukarela bahwa iasekedar orang Indonesia tdk menyatakan dgn sukarela bahwa ia akan dikuasai o/ hk. Dagang Eropa, mk u/ gol. Bangsa Indonesia,akan dikuasai o/ hk. Dagang Eropa, mk u/ gol. Bangsa Indonesia, hakim harus melakukan (dlm lap. perdata) hk. Adat, asalkan hk. Adathakim harus melakukan (dlm lap. perdata) hk. Adat, asalkan hk. Adat itu tdk bertentangan dgn dasar2 keadilan yg diakui umum.”itu tdk bertentangan dgn dasar2 keadilan yg diakui umum.”
  • 14. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1414 JAMAN PENJAJAHAN JEPANGJAMAN PENJAJAHAN JEPANG  Ps. 3 UU No.1 Th.1942 tgl. 7 MaretPs. 3 UU No.1 Th.1942 tgl. 7 Maret 1942 :1942 : “Semua badan2 pemerintahan &“Semua badan2 pemerintahan & kekuasaannya, hukum & UU drkekuasaannya, hukum & UU dr pemerintah yg dahulu, tetap diakui sahpemerintah yg dahulu, tetap diakui sah buat sementara waktu, asal sj tdkbuat sementara waktu, asal sj tdk bertentangan dgn aturan Pemerintahbertentangan dgn aturan Pemerintah Militer.”Militer.”
  • 15. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1515 SETELAHSETELAH INDONESIAINDONESIA MERDEKAMERDEKA
  • 16. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1616 UU No. 19 Th. 1964UU No. 19 Th. 1964 ((Ketentuan2 Pokok Kekuasaan KehakimanKetentuan2 Pokok Kekuasaan Kehakiman ))  Pasal 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum sebagai alat RevolusiPasal 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum sebagai alat Revolusi berdasarkan Pancasilaberdasarkan Pancasila menuju masyarakat Sosialis Indonesia.”menuju masyarakat Sosialis Indonesia.” Penjelasan Ps. 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum yang dijalankannya denganPenjelasan Ps. 3 : “Pengadilan mengadili menurut hukum yang dijalankannya dengan kesadaran, bahwa hukum adalah landasan dan alat Negara dan dimana Negara ada di dalamkesadaran, bahwa hukum adalah landasan dan alat Negara dan dimana Negara ada di dalam Revolusi menjadi alat Revolusi, yang memberi Pengayoman agar cita-cita luhur BangsaRevolusi menjadi alat Revolusi, yang memberi Pengayoman agar cita-cita luhur Bangsa tercapai dan terpelihara dantercapai dan terpelihara dan bahwa sifat-sifat hukum adalah berakar pada kepribadian Bangsabahwa sifat-sifat hukum adalah berakar pada kepribadian Bangsa,, serta dengan kesadaran bahwa tugas Hakim ialah dengan bertanggung-jawab sepenuhnyaserta dengan kesadaran bahwa tugas Hakim ialah dengan bertanggung-jawab sepenuhnya kepada negara dan Revolusi turut serta membangun dan menegakkan masyarakat adil dankepada negara dan Revolusi turut serta membangun dan menegakkan masyarakat adil dan makmur yang berkepribadian Pancasila, menurut garis-garis besar haluan Negara.”makmur yang berkepribadian Pancasila, menurut garis-garis besar haluan Negara.”  Pasal 17 (2) : “Putusan itu harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan yangPasal 17 (2) : “Putusan itu harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan yang bersangkutan ataubersangkutan atau apabila hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadiliapabila hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili, alasan-, alasan- alasan dan dasar-dasar pengadilannya.”alasan dan dasar-dasar pengadilannya.”  Penjelasan Pasal 10 : “Dengan positif ditentukan bahwa hakim wajib mencari dan menemukanPenjelasan Pasal 10 : “Dengan positif ditentukan bahwa hakim wajib mencari dan menemukan hukum. Hakim dianggap mengenal hukum. Karena itu ia tidak boleh menolak memberihukum. Hakim dianggap mengenal hukum. Karena itu ia tidak boleh menolak memberi keadilan. Hakim mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat.keadilan. Hakim mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat. Andai kata ia tidakAndai kata ia tidak dapat menemukan hukum tertulisnya. Ia wajib mencari hukum tak tertulisnyadapat menemukan hukum tertulisnya. Ia wajib mencari hukum tak tertulisnya atau memutusatau memutus sebagai seorang yang bijaksana dengan bertanggung-jawab kepada Negara dan Revolusi. Iasebagai seorang yang bijaksana dengan bertanggung-jawab kepada Negara dan Revolusi. Ia wajib berani memutus, demi keadilan dan Pengayoman, untuk ikut serta membangunwajib berani memutus, demi keadilan dan Pengayoman, untuk ikut serta membangun masyarakat yang adil dan makmur. Penolakannya akan sungguh menurunkan derajat danmasyarakat yang adil dan makmur. Penolakannya akan sungguh menurunkan derajat dan martabatnya.”martabatnya.”  Pasal 20 (1) : “Pasal 20 (1) : “Hakim sebagai alat Revolusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-Hakim sebagai alat Revolusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai- nilai hukum yang hidup dengan mengintegrasikan dari dalam masyarakatnilai hukum yang hidup dengan mengintegrasikan dari dalam masyarakat guna benar-benarguna benar-benar mewujudkan fungsi hukum sebagai pengayoman.”mewujudkan fungsi hukum sebagai pengayoman.”  Kesimpulan dr Penjelasan Umum :Kesimpulan dr Penjelasan Umum : bahwa yg dimaksud dgn “hukum tak tertulis” adalahbahwa yg dimaksud dgn “hukum tak tertulis” adalah hukum adat.hukum adat. TIDAK BERLAKU !!!
  • 17. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1717 UU No.UU No. 1414 Th. 19Th. 197070 ((Ketentuan2 Pokok Kekuasaan KehakimanKetentuan2 Pokok Kekuasaan Kehakiman ))  Pasal 3 (2) : “Peradilan Negara menerapkanPasal 3 (2) : “Peradilan Negara menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan yangdan menegakkan hukum dan keadilan yang berdasarkanberdasarkan PancasilaPancasila.”.”  Penjelasan Pasal 14 (1) : “Hakim sebagaiPenjelasan Pasal 14 (1) : “Hakim sebagai organ pengadilan dianggap memahamiorgan pengadilan dianggap memahami hukum. Pencari keadilan datang padanyahukum. Pencari keadilan datang padanya untuk mohon keadilan. Andai kata ia tidakuntuk mohon keadilan. Andai kata ia tidak menemukan hukum tertulis,menemukan hukum tertulis, ia wajib menggaliia wajib menggali hukum tidak tertulishukum tidak tertulis untuk memutusuntuk memutus berdasarkan hukum sebagai seorang yangberdasarkan hukum sebagai seorang yang bijaksana dan bertanggung-jawab penuhbijaksana dan bertanggung-jawab penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, Bangsa dan Negara.”masyarakat, Bangsa dan Negara.” TIDAK BERLAKU !!!
  • 18.  Pasal 23 (1) : “Segala putusan Pengadilan selain harus memuat alasan-alasan dan dasar-dasar putusan itu, juga harus memuat pula pasal-pasal tertentu dari peraturan-peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.”  Pasal 27 (1) : “Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat.” Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1818
  • 19.  Penjelasan Umum Bagian 7 : “Penegasan bahwa peradilan adalah Peradilan Negara, dimaksudkan untuk menutup semua kemungkinan adanya atau akan diadakannya lagi Peradilan-peradilan Swapradja atau Peradilan Adat yang dilakukan oleh bukan badan peradilan Negara. Ketentuan ini sekali- kali tidak bermaksud untuk mengingkari hukum tidak tertulis, melainkan hanya akan mengalihkan perkembangan dan penetrapan hukum itu kepada Peradilan-peradilan Negara.” “Dengan ketentuan bahwa Hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dengan mengintegrasikan diri dalam masyarakat, telah terjamin sepenuhnya bahwa perkembangan dari penetrapan hukum tidak tertulis itu akan berjalan secara wajar.” kesimpulan : bahwa yg dimaksud dgn “hukum tak tertulis ” adalah hukum adat. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 1919
  • 20. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 2020 UU No.UU No. 44 Th.Th. 20042004 ((Kekuasaan KehakimanKekuasaan Kehakiman ))  Pasal 3 (2) : ”Peradilan negara menerapkan danPasal 3 (2) : ”Peradilan negara menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkanmenegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila.”Pancasila.”  Pasal 25 (1) : “Segala putusan pengadilan selainPasal 25 (1) : “Segala putusan pengadilan selain memuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuatmemuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuat pula pasal tertentu dari peraturan perundang-pula pasal tertentu dari peraturan perundang- undangan yang bersangkutan atauundangan yang bersangkutan atau sumber hukum taksumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadilitertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili .”.”  Pasal 28 (1) : “Pasal 28 (1) : “ Hakim wajib menggali, mengikuti, danHakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasakeadilan yangmemahami nilai-nilai hukum dan rasakeadilan yang hidup dalam masyarakat.hidup dalam masyarakat. ””
  • 21. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 2121 TATA SUSUNANTATA SUSUNAN RAKYATRAKYAT INDONESIAINDONESIA
  • 22. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 2222 PERSEKUTUAN HUKUMPERSEKUTUAN HUKUM  PERSEKUTUAN HUKUMPERSEKUTUAN HUKUM mrpk kesatuan2 yg memp. tata susunan ygmrpk kesatuan2 yg memp. tata susunan yg teratur & kekal serta memiliki pengurus sendiri & kekayaan sendiri, baikteratur & kekal serta memiliki pengurus sendiri & kekayaan sendiri, baik kekayaan materiil maupun kekayaan imateriil.kekayaan materiil maupun kekayaan imateriil.  Contoh PERSEKUTUAN HUKUM :Contoh PERSEKUTUAN HUKUM : 1.1. Famili di Minangkabau = persekutuan hukum, sebabFamili di Minangkabau = persekutuan hukum, sebab memiliki :memiliki : a.a. tata susunan yg tetap, yi tdr a/ bbrp bag. yg disebut “rumah” atautata susunan yg tetap, yi tdr a/ bbrp bag. yg disebut “rumah” atau “jurai”, selanjutnya jurai ini tdr a/ bbrp nenek dgn anak2 nya (pa &“jurai”, selanjutnya jurai ini tdr a/ bbrp nenek dgn anak2 nya (pa & pi);pi); b.b. pengurus sendiri, yi yg diketuai o/ seorang penghulu andiko,pengurus sendiri, yi yg diketuai o/ seorang penghulu andiko, sedangkan jurai dikepalai o/ seorang tungganai atau mamak kepalasedangkan jurai dikepalai o/ seorang tungganai atau mamak kepala waris;waris; c.c. harta pusaka sendiri yg diurus o/ penghulu andiko.harta pusaka sendiri yg diurus o/ penghulu andiko. Disamping itu famili bertindak sbg kesatuan thd famili lain, thd orang2Disamping itu famili bertindak sbg kesatuan thd famili lain, thd orang2 asing serta thd pemerintah atasan.asing serta thd pemerintah atasan. 2.2. Desa di Jawa = persekutuan hukum, sebab memiliki :Desa di Jawa = persekutuan hukum, sebab memiliki : a.a. tata susunan yg tetap;tata susunan yg tetap; b.b. pengurus sendiri;pengurus sendiri; c.c. harta kekayaan sendiri.harta kekayaan sendiri. Disamping itu desa memp. wil. sendiri serta bertindak sbg kesatuan thdDisamping itu desa memp. wil. sendiri serta bertindak sbg kesatuan thd dunia luar & tdk mungkin desa itu dibubarkan.dunia luar & tdk mungkin desa itu dibubarkan.
  • 23. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 2323 STRUKTUR PERSEKUTUAN HUKUMSTRUKTUR PERSEKUTUAN HUKUM  Struktur Persekutuan Hukum di Indonesia dpt digolongkan mjdStruktur Persekutuan Hukum di Indonesia dpt digolongkan mjd 2:2: 1.1. Persekutuan Genealogis;Persekutuan Genealogis; Struktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor genealogis, yi faktorStruktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor genealogis, yi faktor yg melandaskan pd kpd pertalian darah suatu keturunan.yg melandaskan pd kpd pertalian darah suatu keturunan. Misal : Persekutuan genealogis di Lampung (suku pubian), di Aceh (sukuMisal : Persekutuan genealogis di Lampung (suku pubian), di Aceh (suku gayo)gayo) 2.2. Persekutuan Teritorial;Persekutuan Teritorial; Struktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor teritorial, yi faktor ygStruktur persekutuan hukum yg didasarkan pd faktor teritorial, yi faktor yg terikat pd suatu daerah ttt atau berdasarkan lingkungan daerah.terikat pd suatu daerah ttt atau berdasarkan lingkungan daerah. Misal : Aceh (Gampong, Meunasah), di Jawa, Bali, Lombok, Madura,Misal : Aceh (Gampong, Meunasah), di Jawa, Bali, Lombok, Madura, Sumatra Selatan, Sumatra Timur, Sulawesi Selatan, Minahasa, Ambon.Sumatra Selatan, Sumatra Timur, Sulawesi Selatan, Minahasa, Ambon.  Persekutuan genealogis dalam perkembangannya semakin ditinggalkanPersekutuan genealogis dalam perkembangannya semakin ditinggalkan dan mengalami teritorialisasi (beralih ke persekutuan teritorial). Demikiandan mengalami teritorialisasi (beralih ke persekutuan teritorial). Demikian juga persekutuan teritorial jg sudah semakin sulit dicari diakibatkanjuga persekutuan teritorial jg sudah semakin sulit dicari diakibatkan pergaulan antar daerah yg sdh semakin erat & tjd saling mempengaruhipergaulan antar daerah yg sdh semakin erat & tjd saling mempengaruhi dlm tata kehidupan sehari2, sehingga memperkecil atau malahdlm tata kehidupan sehari2, sehingga memperkecil atau malah menghapus perbedaan yg mencolok antar daerah.menghapus perbedaan yg mencolok antar daerah.
  • 24. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 2424 Persekutuan GenealogisPersekutuan Genealogis  Dasar Persekutuan GenealogisDasar Persekutuan Genealogis :: 1.1. PatrilinealPatrilineal  pertalian darah mnrt garispertalian darah mnrt garis bapak, misal : pd suku Batak, Nias,bapak, misal : pd suku Batak, Nias, Sumba;Sumba; 2.2. MatrilinealMatrilineal  pertalian darah mnrt garispertalian darah mnrt garis ibu, misal : di Minangkabau;ibu, misal : di Minangkabau; 3.3. ParentParentaall  pertalian darah mnrt garispertalian darah mnrt garis ibu & bapak, misal : pd suku Jawa,ibu & bapak, misal : pd suku Jawa, Sunda, Aceh, Dayak.Sunda, Aceh, Dayak.
  • 25. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 2525 Persekutuan TeritorialPersekutuan Teritorial  Ada 3 jenis persekutuan teritorial :Ada 3 jenis persekutuan teritorial : 1.1. Persekutuan desaPersekutuan desa  apabila ada segolongan orang terikat pd 1 tmpapabila ada segolongan orang terikat pd 1 tmp kediaman yg didalamnya termasuk dukuh2 yg terpencil yg tdk berdirikediaman yg didalamnya termasuk dukuh2 yg terpencil yg tdk berdiri sendiri, sedang pr pejabat pemerintahan desa semuanya bertempatsendiri, sedang pr pejabat pemerintahan desa semuanya bertempat tinggal di dalam pusat kediaman itu. Misal : desa di Jawa & di Bali.tinggal di dalam pusat kediaman itu. Misal : desa di Jawa & di Bali. 2.2. Persekutuan daerahPersekutuan daerah  apabila di dalam suatu daerah ttt terletak bbrpapabila di dalam suatu daerah ttt terletak bbrp desa yg masing2 memp. tata susunan & pengurus sendiri2 yg sejenis,desa yg masing2 memp. tata susunan & pengurus sendiri2 yg sejenis, tetapi semuanya mrpk bag. bawahan dr daerah, yg memiliki harta bendatetapi semuanya mrpk bag. bawahan dr daerah, yg memiliki harta benda & menguasai hutan & rimba, dikelilingi tanah2 yg ditanami maupun& menguasai hutan & rimba, dikelilingi tanah2 yg ditanami maupun tanah2 yg ditinggalkan penduduk desa itu. Misal : marga di Sumatratanah2 yg ditinggalkan penduduk desa itu. Misal : marga di Sumatra Selatan dgn dusun2 di dalam daerahnya.Selatan dgn dusun2 di dalam daerahnya. 3.3. Perserikatan (beberapa kampung)Perserikatan (beberapa kampung)  apabila bbrp persekutuanapabila bbrp persekutuan kampung yg terletak berdekatan mengadakan permufakatan u/kampung yg terletak berdekatan mengadakan permufakatan u/ memelihara kepentingan2 bersama, misalnya akan mengadakanmemelihara kepentingan2 bersama, misalnya akan mengadakan pengairan, dimana u/ memelihara keperluan bersama itu diadakan suatupengairan, dimana u/ memelihara keperluan bersama itu diadakan suatu badan pengurus yg bersifat kerja sama antar pengurus2 desa itu. Tetapibadan pengurus yg bersifat kerja sama antar pengurus2 desa itu. Tetapi kekuasaan tertinggi thdp tanah2 di dalam daerah desa/kampung itu tetapkekuasaan tertinggi thdp tanah2 di dalam daerah desa/kampung itu tetap ada pd tangan pengurus desa/kampung ybs. Misal : persekutuan huta-ada pd tangan pengurus desa/kampung ybs. Misal : persekutuan huta- huta di suku Batak.huta di suku Batak.
  • 26. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 2626 Muncul struktur persekutuan hukumMuncul struktur persekutuan hukum gabungan antara Persekutuangabungan antara Persekutuan Genealogis dan PersekutuanGenealogis dan Persekutuan Teritorial:Teritorial:  Wajib dipenuhi 2 syarat sekaligus, yaitu :Wajib dipenuhi 2 syarat sekaligus, yaitu : a.a. harus masuk dlm 1 kesatuan genealogi; &harus masuk dlm 1 kesatuan genealogi; & b.b. harus berdiam di dalam daerah persekutuan ybs.harus berdiam di dalam daerah persekutuan ybs.  Misal :Misal : di P. Mentawai (Uma), P. Nias (Euri), Tapanulidi P. Mentawai (Uma), P. Nias (Euri), Tapanuli (Kuria & Huta), Minangkabau (Nagari), Palembang(Kuria & Huta), Minangkabau (Nagari), Palembang (marga), Maluku (Negorij).(marga), Maluku (Negorij).
  • 27. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 2727 19 LINGKARAN HK. ADAT / LINGKUNGAN HK.19 LINGKARAN HK. ADAT / LINGKUNGAN HK. ADATADAT  Oleh VAN VOLLEN HOVEN dlm buku “Adatrecht 1”.Oleh VAN VOLLEN HOVEN dlm buku “Adatrecht 1”.  Meliputi :Meliputi : 1.1. Aceh;Aceh; 2.2. Tanah Gayo – Alas, Batak, Nias;Tanah Gayo – Alas, Batak, Nias; 3.3. Daerah Minangkabau & Mentawai;Daerah Minangkabau & Mentawai; 4.4. Sumatra Selatan;Sumatra Selatan; 5.5. Daerah Melayu (Sumatra Timur, Jambi, Riau);Daerah Melayu (Sumatra Timur, Jambi, Riau); 6.6. Bangka & Belitung;Bangka & Belitung; 7.7. Kalimantan;Kalimantan; 8.8. Minahasa;Minahasa; 9.9. Gorontalo;Gorontalo; 10.10. Daerah Toraja;Daerah Toraja; 11.11. Sulawesi Selatan;Sulawesi Selatan; 12.12. Kepulauan Ternate;Kepulauan Ternate; 13.13. Maluku, Ambon;Maluku, Ambon; 14.14. Irian;Irian; 15.15. Kepulauan Timor;Kepulauan Timor; 16.16. Bali, Lombok, Sumbawa Barat;Bali, Lombok, Sumbawa Barat; 17.17. Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura;Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura; 18.18. Daerah2 Swapraja (Surakarta & Yogyakarta);Daerah2 Swapraja (Surakarta & Yogyakarta); 19.19. Jawa Barat.Jawa Barat. APAKAH MASIH UP 2 DATE ???
  • 28. Disajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MMDisajikan o/ Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H.,dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.KnM.Kn 2828 www.themegallery.com