Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga membahas tiga jenis arbitrasi (locational, triangular, dan covered interest arbitrage) serta hubungannya dengan paritas suku bunga. Arbitrasi dapat dilakukan ketika terjadi ketidakseimbangan harga antar pasar dan berdampak pada penyesuaian harga. Paritas suku bunga menyatakan bahwa selisih suku bunga harus seimbang dengan premium atau diskon kurs forward.
2. ARBITRASI INTERNASIONAL
Arbitrasi dapat didefinisikan secara luas sebagai upaya
mengambil untung dari ketidaksesuaian dalam harga-
harga aktual. Arbitrasi adalah suatu tindakan yang
dilakukan para pemain Valuta Asing (Arbitrageur),
memanfaatkan adanya perbedaan kurs mata uang, dalam
kenyataan tidak ada suatu investasi pun yang
dimaksudkan untuk jangka panjang.
3. Contoh : anggaplah 2 toko koin menjual dan membeli
koin. Jika toko A mau menjual suatu koin dengan harga
$120, sementara toko B mau membeli koin yang sama
dengan harga $130, seseorang dapat melaksanakan
arbitrasi dengan membeli koin tersebut dari toko A
seharga $120 dan menjual ke toko B seharga $130.
4. TIGA BENTUK ARBITRASI
1. Locational Arbitrage
2. Triangular Arbitrage
3. Covered Interest Arbitrage
5. 1. LOCATIONAL ARBITRAGE
Locational Arbitrage adalah proses pembelian mata uang
di lokasi tertentu dimana harganya murah dan dengan
segera menjual mata uang tersebut di lokasi lain dengan
harga yang lebih tinggi.
Locational Arbitrage biasanya dilakukan oleh bank atau
pialang valuta asing yang secara terus-menerus
memantau kurs pada bank lain. Jika suatu bank
mengetahui perbedaan kurs di antara 2 bank lain, maka
bank tersebut akan melakukan locational arbitrage
untuk memperoleh keuntungan bebas risiko dengan
segera.
6. Keuntungan dari Locational Arbitrage tergantung dari
jumlah uang yang digunakan untuk memanfaatkan
perbedaan kurs nilai tukar, serta nilai perbedaan tersebut.
Kurs nilai tukar akan bereaksi terhadap strategi
Locational Arbitrage yang diterapkan oleh partisipan
pasar valuta asing.
7. 2. TRIANGULAR ARBITRAGE
Kurs silang (Cross Exchange Rate) mencerminkan
hubungan antara dua mata uang yang berbeda dengan
satu mata uang dasar. Misalnya, di Amerika Serikat, kurs
silang mengacu pada hubungan antara dua mata uang
selain dolar.
Nilai valuta X dalam unit valuta Y = nilai X dalam $ /
nila Y dalam $
8. Perhatikan bahwa nilai X dalam unit Y adalah kebalikan
dari nilai Y dalam unit X. Jika dalam kuotasi kurs silang
aktual berbeda dengan kurs silang yang tepat, maka
perbedaan ini dapat dimanfaatkan yakni dengan
menggunakan triangular arbitrage.
Dalam triangular arbitrage transaksi mata uang
dilakukan pada pasar spot untuk memanfaatkan
perbedaan kurs silang antara dua mata uang tertentu.
9. Triangular arbitrage merupakan strategi yang hanya
dapat dimanfaatkan oleh sedikit pihak karena teknologi
komputer yang tersedia saat ini untuk para pialang valuta
asing dengan segera mendeteksi ketidakseimbangan kurs
lintas nilai tukar.
Perubahan kurs yang terjadi akibat triangular arbitrage
(sebagai contoh hubungan antara mata uang US Dollar,
Poundsterling dan Ringgit Malaysia).
10. DAMPAK DARI TRIANGULAR
ARBITRAGE
Aktivitas Dampak
Partisipan menggunakan
dolar untuk membeli
poundsterling.
Bank meningkatkan kurs
jual poundsterling terhadap
dolar.
Partisipan menggunakan
poundsterling untuk
membeli ringgit.
Bank mengurangi kurs beli
poundsterling terhadap
ringgit atau bank
mengurangi jumlah ringgit
untuk ditukar dengan setiap
poundsterling yang diterima.
Partisipan menggunakan
ringgit untuk membeli dolar.
Bank mengurangi kurs beli
ringgit terhadap dolar.
11. 3. COVERED INTEREST ARBITRAGE
Covered interest arbitrage merupakan investasi dalam
suatu sekuritas pasar uang luar negeri yang pada saat
yang sama disertai dengan penjualan forward valuta
yang mendenominasi sekuritas yang dimaksud.
12. DAMPAK DARI COVERED INTEREST
ARBITRAGE
Aktivitas Dampak
Para arbitrageur
menggunakan dolar untuk
membeli pound dalam pasar
spot.
Tekanan kenaikan atas kurs
spot pound
Para arbitrageur
menandatangani kontrak
forward untuk menjual
pound.
Tekanan penurunan atas
kurs forward pound.
Para arbitrageur
menginvestasikan dana dari
AS di Inggris.
Kemungkinan muncul
tekanan kenaikan suku
bunga di AS dan tekanan
penurunan suku bunga di
Inggris
13. PARITAS SUKU BUNGA
(INTEREST RATE PARITY-IRP)
Paritas Suku Bunga-IRP adalah kondisi ekuilibrium
dimana selisih suku bunga antara dua valuta diimbangi
oleh selisih kurs forward dengan kurs spot.
14. DERIVASI PARITAS SUKU BUNGA
Hubungan antara premium atau diskon forward dengan
suku bunga menurut IRP dapat ditentukan sebagai
berikut. Asumsikan seorang investor AS yang ingin
melakukan covered interest arbitrage. Pengembalian dari
covered interest arbitrage ini bagi investor AS dapat
ditentukan jika diketahui:
Jumlah valuta domestik (dolar AS dalam contoh kita)
yang awalnya ingin diinvestasikan (A).
Kurs spot (S) dalam dolar pada saat valuta asing dibeli.
Suku bunga deposito luar negeri (if).
Kurs forward (F) dalam dolar, untuk mengkonversikan
valuta asing kembali ke dalam dolar.
15. HUBUNGAN PARITAS SUKU BUNGA
DENGAN ARBITRASI
INTERNASIONAL
Untuk menentukan secara khusus apakah hukum paritas
suku bunga berlaku, perlu untuk membandingkan kurs
forward (atau diskon) dengan kurs suku bunga yang
terjadi pada waktu yang sama. Jika kurs forward dan
suku bunga yang digunakan tidak terjadi pada waktu
yang sama, maka hasilnya akan terdistorsi.
Jika paritas suku bunga tidak berlaku, arbitrase
perlindungan suku bunga harus dilakukan dengan
berbagai pertimbangan. Meskipun demikian, arbitrase
perlindungan suku bunga mungkin tidak menguntungkan
karena berbagai karakteristik investasi asing, termasuk
biaya transaksi, risiko politik dan perbedaan hukum
pajak.
16. APAKAH PARITAS SUKU BUNGA
EKSIS?
Untuk menentukan secara tepat apakah IRP eksis, perlu
membandingkan kuotasi kurs forward dan kuotasi suku
bunga pada suatu waktu tertentu. Jika kuotasi kurs
forward dan suku bunga berasal dari waktu yang
berbeda, hasilnya bisa mengalami distorsi. Karena
terbatasnya data, sulit untuk mendapatkan kuotasi yang
mencerminkan waktu yang sama. Konsekuensinya,
pengujian IRP bisa mengandung sejumlah kesalahan.
18. 1. BIAYA TRANSAKSI
Jika seorang investor ingin memperhitungkan biaya
transaksi, titik aktual yang mencerminkan selisih suku
bunga dan premium kurs forward harus jauh dari garis
IRP agar covered interest arbitrage layak dilakukan.
19. 2. KEBIJAKAN RESTRIKSI VALUTA
Suatu krisis di negara asing bisa membuat
pemerintahnya membatasi pertukaran valuta
lokal dengan valuta-valuta lain. Dalam hal ini,
investor tidak bisa menggunakan dana sampai
pemerintah asing yang bersangkutan
menghilangkan restriksi atas arus modal.
Investor-investor yang berinvestasi dalam
obligasi pemerintah negara asing juga bisa
memiliki risiko wanprestasi, karena mereka
tidak sepenuhnya yakin bahwa pemerintah asing
akan menjamin pelunasan bunga dan pokok
hutang pada saat jatuh tempo.
20. 3. UNDANG-UNDANG PAJAK
Perusahaan-perusahaan dan para investor
menyadari sepenuhnya dampak dari pajak atas
penghasilan. Karena undang-undang pajak
bervariasi antarnegara, investor-investor dan
perusahaan-perusahaan yang membuka deposito
di negara lain harus memahami undang-undang
pajak di negara yang bersangkutan. Covered
interest arbitrage bisa saja layak dilakukan
sebelum aspek pajak diperhitungkan dan
kemudian menjadi tidak layak setelah pajak
diperhitungkan. Skenario semacam ini muncul
karena berbedanya undang-undang pajak (atau
tarif pajak) antara satu negara dengan negara
yang lain.
21. KESIMPULAN
Locational arbitrage bisa terjadi jika kuotasi kurs valas
berbeda antarbank. Tindakan locational arbitrage akan
mendorong kuotasi kurs valas antarbank mengalami
pelurusan (penyesuaian), sampai locational arbitrage
tidak lagi menguntungkan.
Triangular arbitrage berhubungan dengan kurs silang.
Kurs silang antara dua valuta ditentukan oleh nilai dari
kedua valuta ini terhadap valuta ketiga. Jika kurs silang
aktual dari dua valuta ini berbeda dengan kurs yang
seharusnya, triangular arbitrage layak digunakan.
Aktivitas triangular arbitrage akan mendorong kurs
silang mengalami pelurusan, sampai triangular arbitrage
tidak lagi mungkin dilakukan.
22. Covered interest arbitrage didasarkan pada hubungan antara
premium (diskon) forward dengan selisih suku bunga.
Besarnya premium atau diskon yang dikandung kurs forzuard
kurang lebih harus sama dengan selisih suku bunga dari kedua
negara yang terkait. Secara umum, kurs forzvard dari suatu
valuta asing tertentu akan mengandung diskon (premium) jika
suku bunganya lebih tinggi (lebih rendah) daripada suku
bunga AS. Jika premium forward berbeda secara substansial
dari selisih suku bunga, covered interest arbitrage layak
dilakukan. Tipe arbitrasi ini melibatkan investasi jangka
pendek dalam valuta asing yang dilindungi (dicover) oleh
penjualan forward valuta asing tersebut. Dengan begitu,
investor tidak terekspos terhadap fluktuasi nilai valuta asing.
23. Paritas Suku Bunga (IRP) adalah sebuah teori yang
menyatakan bahwa besarnya premium (diskon) forward
seyogyanya sama dengan selisih suku bunga antara dua
negara yang terkait. Jika IRP eksis, covered interest
arbitrage tidak dimungkinkan, karena keunggulan suku
bunga di negara lain akan ditutupi oleh diskon forward.
Jadi, aktivitas covered interest arbitrage akan
menghasilkan pengembalian yang tidak lebih baik
daripada pengembalian domestik (suku bunga domestik).