SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 36
Descargar para leer sin conexión
Pendahuluan
      Metodologi
      Hasil dan Pembahasan
      Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan




                    Peran Sektor Perumahan
               terhadap Perekonomian Indonesia

                                   Djoni Hartono

                  PROGRAM PASCASARJANA ILMU EKONOMI
                        UNIVERSITAS INDONESIA


Sebagai bahan masukan tinjauan kebijakan perumahan dan kawasan permukiman



                             Bekerjasama dengan
         Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat
                                 Tahun 2011
Pendahuluan
    Metodologi
    Hasil dan Pembahasan
    Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                               OUTLINE



1   PENDAHULUAN


2   METODOLOGI


3   HASIL DAN PEMBAHASAN


4   KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN




                               Djoni Hartono
Pendahuluan
      Metodologi
      Hasil dan Pembahasan
      Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                                 LATAR BELAKANG

o Prioritas Pembangunan (RPJMN 2010 – 2014):
  Infrastruktur

o Prioritas Infrastruktur: Pembangunan Perumahan

o Pentingnya Pembangunan Perumahan
  Akses & Kebutuhan Dasar
  Peran & Kontribusi  Perekonomian




                                 Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                                  LATAR BELAKANG

o Peran & Kontribusi Sektor Perumahan
  Merangsang Pertumbuhan
  Peningkatan Iklim Investasi
  Peningkatan Kawasan Perdagangan & Jasa
  Penyerapan Tenaga Kerja
  Mendorong Pertumbuhan Sektor Lainnya

o Pembangunan Sektor Perumahan
  → Fokus Pemerintah (Pro-Growth, Pro-Poor & Pro-Job)




                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                  TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN

o Tujuan:
  “Melihat Peran dan Kontribusi Sektor Perumahan
  Terhadap Perekonomian”

o Ruang Lingkup:
   Pembahasan difokuskan pada dampak investasi sektor
     perumahan terhadap perekonomian (output sektoral, tenaga
     kerja, dan pendapatan rumah tangga).
   Sektor perumahan yang dimaksud hanya terdiri dari bangunan
     tempat tinggal, prasarana permukiman dan utilitas.
   Studi ini menggunakan salah satu pendekatan keseimbangan
     umum statis, yaitu model sistem neraca sosial ekonomi (SNSE)
     atau Social Accounting Matrix (SAM).
                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                              SOCIAL ACCOUNTING MATRIX (SAM)

o Social Accounting Matrix (SAM) adalah neraca ekonomi
  masukan ganda tradisional berbentuk matriks partisi yang
  mencatat segala transaksi ekonomi antara agen, terutama
  sekali antara sektor-sektor di dalam blok produksi, dalam
  blok institusi dan dalam blok faktor produksi, di suatu
  perekonomian (Pyatt & Round, 1979).




                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                                  MENGAPA MENGGUNAKAN SAM ?

 SAM merupakan suatu sistem pendataan yang baik
  karena:
 • merangkum seluruh kegiatan transaksi ekonomi yang
   terjadi di suatu perekonomian untuk kurun waktu tertentu,
   sehingga dapat memberikan gambaran umum mengenai
   perekonomian suatu wilayah; dan
 • memotret struktur sosial-ekonomi di suatu perekonomian,
   sehingga dapat memberikan gambaran tentang distribusi
   pendapatan




                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
      Metodologi
      Hasil dan Pembahasan
      Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                                 MENGAPA MENGGUNAKAN SAM ?

 SAM merupakan alat analisis yang penting karena:
 • dapat menunjukkan dengan baik dampak dari suatu
   kebijakan ekonomi terhadap berbagai indikator makro,
   dengan demikian dapat diketahui dampak dari suatu
   kebijakan ekonomi terhadap output sektoral, pendapatan
   rumah tangga dan penyerapan tenaga kerja




                                 Djoni Hartono
Pendahuluan
                          Metodologi
                          Hasil dan Pembahasan
                          Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                                                                      KERANGKA SEDERHANA SAM
                                                                                    Pengeluaran
                                                                 Neraca Endogen
                                                   Faktor                            Kegiatan     Neraca Eksogen       Total
                                                                    Institusi
                                                  Produksi                           Produksi
                                                     1                 2                3                4              5
                                                                                                                        Y1
                                                                                                        X1
                                                                                         T13                          Jumlah
                                 Faktor                                                            Pendapatan
                                            1         0                0            Distribusi                      Pendapatan
                                Produksi                                                          Eksogen Faktor
                                                                                   Nilai Tambah                       Faktor
                                                                                                     Produksi
                                                                                                                     Produksi
             Neraca Endogen




                                                      T21
                                                                                                         X2              Y2
                                                 Pendapatan           T22
                                                                                                    Pendapatan         Jumlah
                                Institusi   2   Institusi dari     Transfer             0
                                                                                                   Institusi dari   Pendapatan
                                                   Faktor        Antar Institusi
                                                                                                     Eksogen          Institusi
                                                  Produksi
                                                                                       T33                              Y3
Penerimaan




                                                                       T32
                                                                                    Transaksi           X3            Jumlah
                                Kegiatan                           Permintaan
                                            3         0                               Antar         Ekspor dan        Output
                                Produksi                             Akhir
                                                                                    Kegiatan         Investasi       Kegiatan
                                                                    Domestik
                                                                                      (I-O)                          Produksi
                                                     L1
                                                                                        L3
                                                Pengeluaran                                             R             Jumlah
                                                                      L2            Impor dan
                 Neraca eksogen             4     Eksogen                                         Transfer Antar    Pendapatan
                                                                   Tabungan          Pajak tak
                                                   Faktor                                            Eksogen         Eksogen
                                                                                    Langsung
                                                 Produksi
                                                     Y’1                               Y’3
                                                                       Y’2
                                                  Jumlah                             Jumlah          Jumlah
                                                                     Jumlah
                              Jumlah        5   Pengeluaran                        Pengeluaran     Pengeluaran
                                                                  Pengeluaran
                                                   Faktor                           Kegiatan         Eksogen
                                                                    Institusi
                                                 Produksi                           Produksi

                                                          Djoni Hartono
Pendahuluan
                   Metodologi
                   Hasil dan Pembahasan
                   Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                                              MEKANISME TRANSMISI PADA SAM




Investasi Sektor     Peningkatan                                                       Pendapatan     Peningkatan
                    Output Sektor                                 Pendapatan faktor
  Perumahan                                                      produksi meningkat   rumah tangga   Output Semua
                     Perumahan                                                          meningkat       Sektor

                                        Permintaan Output
                                           Sektor Terkait
                                         kegiatan investasi
                                       perumahan meningkat




                                                                Dampak Output
                                                              (Pengganda Output)




                                              Djoni Hartono
Pendahuluan
        Metodologi
        Hasil dan Pembahasan
        Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                                    MATRIKS PENGGANDA NERACA

Matriks Pengganda Neraca SAM menangkap dampak keseluruhan dari
perubahan sektor tertentu terhadap sektor-sektor lain dalam ekonomi.
Selain itu, matriks ini menjelaskan dampak perubahan neraca eksogen
terhadap neraca endogen


    INPUT                           PROSES                   OUTPUT
                                                              PERUBAHAN OUTPUT
                                                                  SEKTORAL

                                                             PERUBAHAN PENDAPATAN
                                       INTERAKSI ANTARA             FAKTOR
   INJEKSI PADA NERACA
                                    INJEKSI DENGAN MATRIKS
         EKSOGEN
                                          PENGGANDA          PERUBAHAN PENDAPATAN
                                                                 RUMAH TANGGA

                                                             PERUBAHAN PENYERAPAN
                                                                 TENAGA KERJA


                                   Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                 KLASIFIKASI SAM 2005 YANG DIMODIFIKASI

o Faktor Produksi: 16 Klasifikasi Tenaga Kerja & 1 Faktor Modal

o Institusi Rumah Tangga: 10 Klasifikasi

o Institusi Lainnya: Pemerintah & Perusahaan

o Sektor Produksi: 26 Klasifikasi

o Neraca Lainnya: Neraca Modal, Neraca Pemerintah & Neraca
  Luar Negeri




                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                            SKENARIO YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISA

Diasumsikan pemerintah memiliki dana sebesar 5 trilyun rupiah
dan memiliki tiga pilihan skenario untuk penggunaan dana
tersebut, yakni:
 Investasi dilakukan di sektor bangunan tempat tinggal
   sebesar Rp. 5 Triliun.
 Investasi dilakukan di sektor sarana dan prasaranan
   perumahan sebesar Rp. 5 Triliun.
 Investasi dilakukan di sektor bangunan tempat tinggal dan
   sarana dan prasarana perumahan masing-masing sebesar
   sebesar Rp. 2,5 Triliun.




                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
              Metodologi
              Hasil dan Pembahasan
              Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                  DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

                                                      Skenario 1           Skenario 2           Skenario 3
      Peningkatan yang dialami oleh
                                                Nilai dan Persentase Nilai dan Persentase Nilai dan Persentase
                                                            17,721.43           16,318.66             17,020.05
Pendapatan Output sektoral (milyar Rupiah)
                                                                 0.28%                0.26%                0.27%
                                                             4,278.31             3,775.46             4,026.89
Pendapatan tenaga kerja (milyar Rupiah)
                                                                 0.29%                0.25%                0.27%
                                                             5,833.25             5,210.76             5,522.01
Pendapatan rumah tangga (milyar Rupiah)
                                                                 0.27%                0.24%                0.25%
                                                              142,371              127,240              134,806
Penyerapan tenaga kerja (orang)
                                                                 0.14%                0.12%                0.13%
                                                            35,069.08           31,984.04             33,526.56
                  TOTAL
                                                                 0.35%                0.32%                0.34%

Catatan: Persentase di atas dihitung dari perbandingan nilai perubahan relatif terhadap
kondisi awal (kondisi tanpa adanya injeksi)


                                             Djoni Hartono
Pendahuluan
     Metodologi
     Hasil dan Pembahasan
     Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                     DAMPAK TERHADAP OUTPUT NASIONAL

o Untuk melihat dampak terhadap output nasional maka
  berikut disajikan perhitungan estimasi dampak terhadap GDP
  dengan pendekatan nilai tambah:

                       0.30%


                                                        0.28%


                                                0.27%




                       SIM 1                    SIM 2    SIM 3


                                Djoni Hartono
Pendahuluan
                       Metodologi
                       Hasil dan Pembahasan
                       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                    DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL
                                                         Nilai Dasar
No                            Sektor                                           SIM 1            SIM 2            SIM 3
                                                       (Milyar Rupiah)

1    Pertanian Tanaman Pangan                                     277,366.80           682.49           610.86           646.67
     (%)                                                                               0.25%            0.22%            0.23%

2    Pertanian Tanaman Lainnya                                    106,281.13           215.77           189.24           202.51
     (%)                                                                               0.20%            0.18%            0.19%

3    Peternakan                                                    85,649.74           219.98           197.46           208.72
     (%)                                                                               0.26%            0.23%            0.24%

4    Kehutanan                                                     32,115.65           191.17           149.32           170.24
     (%)                                                                               0.60%            0.46%            0.53%

5    Perikanan                                                     98,387.16           242.27           216.75           229.51
     (%)                                                                               0.25%            0.22%            0.23%

6    Pertambangan Minyak, Batubara & Gas Bumi                     354,250.40           315.64           280.87           298.26
     (%)                                                                               0.09%            0.08%            0.08%

7    Pertambangan & Penggalian Lainnya                             44,643.43           457.43           174.53           315.98
     (%)                                                                               1.02%            0.39%            0.71%

8    Industri Makanan & Minuman                                   672,165.39       1,509.53         1,352.31         1,430.92
     (%)                                                                               0.22%            0.20%            0.21%

9    Industri Tekstil & Produk Tekstil                            256,702.50           280.53           251.34           265.93
     (%)                                                                               0.11%            0.10%            0.10%

10   Industri Kayu & Barang dari Kayu                             103,982.30           379.65           252.15           315.90
     (%)                                                                               0.37%            0.24%            0.30%

                                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
                       Metodologi
                       Hasil dan Pembahasan
                       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                      DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL
                                                         Nilai Dasar
No                               Sektor                                        SIM 1            SIM 2            SIM 3
                                                       (Milyar Rupiah)

11   Industri Kertas, & Barang dari Logam                         834,341.84       1,680.16         1,825.60         1,752.88
     (%)                                                                               0.20%            0.22%            0.21%

12   Industri Kimia                                               725,492.16       1,741.87         1,454.31         1,598.09
     (%)                                                                               0.24%            0.20%            0.22%

13   Listrik, Gas & Air Bersih                                     97,744.10           201.03           183.66           192.35
     (%)                                                                               0.21%            0.19%            0.20%

14   Bangunan tempat tinggal                                       57,311.47       5,007.35               6.58       2,506.97
     (%)                                                                               8.74%            0.01%            4.37%

15   Sarana dan prasarana perumahan                               134,496.39             3.66       5,003.29         2,503.47
     (%)                                                                               0.00%            3.72%            1.86%

16   Bangunan lainnya                                             386,633.95           113.37            94.88           104.13
     (%)                                                                               0.03%            0.02%            0.03%

17   Jasa Perdagangan                                             507,854.21           992.00           883.49           937.75
     (%)                                                                               0.20%            0.17%            0.18%

18   Restoran                                                     193,719.89           511.52           465.15           488.34
     (%)                                                                               0.26%            0.24%            0.25%

19   Perhotelan                                                    29,360.54            33.67            33.90            33.78
     (%)                                                                               0.11%            0.12%            0.12%

20   Angkutan Darat                                               159,571.79           401.73           347.43           374.58
     (%)                                                                               0.25%            0.22%            0.23%

                                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
                     Metodologi
                     Hasil dan Pembahasan
                     Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                 DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL
                                                       Nilai Dasar
No                         Sektor                                            SIM 1            SIM 2            SIM 3
                                                     (Milyar Rupiah)

21   Angkutan Udara, Air & Komunikasi                           201,339.85           421.40           387.69           404.55
     (%)                                                                             0.21%            0.19%            0.20%

22   Jasa Penunjang Angkutan                                     38,359.27            77.61            66.91            72.26
     (%)                                                                             0.20%            0.17%            0.19%

23   Bank dan Asuransi                                          174,486.77           448.08           425.52           436.80
     (%)                                                                             0.26%            0.24%            0.25%

24   Real Estate & Jasa Perusahaan                              177,701.28           501.53           481.85           491.69
     (%)                                                                             0.28%            0.27%            0.28%

25   Pemerintahan Umum dan Pertahanan                           304,410.06           675.53           613.86           644.69
     (%)                                                                             0.22%            0.20%            0.21%

26   Jasa Perorangan dan Jasa RUmah Tangga                      170,116.31           416.46           369.71           393.08
     (%)                                                                             0.24%            0.22%            0.23%

                            Total                           6,224,484.38       17,721.43        16,318.66        17,020.05




                                                Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL

o Secara umum ketiga skenario memiliki dampak yang relatif
  merata terhadap output sektoral.
o Sektor yang menerima peningkatan output terbesar untuk
  semua skenario adalah sektor pertambangan dan penggalian
  lainnya jika dihitung dari persentase perubahannya.
o Jika dihitung dari nominal perubahannya, sektor yang
  menerima peningkatan output terbesar untuk semua skenario
  adalah sektor kimia (termasuk didalamnya semen).
o Sektor yang menerima peningkatan output terkecil untuk
  semua skenario adalah sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)
  dan sektor konstruksi lain diluar sektor yang mendapatkan
  injeksi

                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL

o Jika kita membandingkan dampak kebijakan investasi sektor
  perumahan dengan tiga skenario yang digunakan maka
  terlihat pola atau karakter pengaruh yang sama antara ketiga
  skenario tersebut.
o Jika dilihat pada besaran dari dampaknya maka dapat
  ditunjukkan bahwa dampak positif dari opsi kebijakan
  pertama lebih besar dibandingkan dengan opsi kebijakan
  ketiga, dan opsi kebijakan ketiga memiliki dampak positif yang
  lebih besar dibandingkan opsi kebijakan kedua.




                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
 Metodologi
 Hasil dan Pembahasan
 Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                         KETERKAITAN TERHADAP OUTPUT SEKTORAL

                              Pertanian (4.91%)      •Kehutanan (4.91%)


                                                             Pertambangan •Pertambangan Lainnya
                                                                (16.49%)  (16.48%)



                                                                   •Kayu dan Barang dari Kayu
                                                                   (10.60%)
                                              Industri (66.65%)    •Kertas dan Barang dari Logam
                                                                   (23.10%)
                                                                   •Kimia (32.91%)
  BANGUNAN
TEMPAT TINGGAL

                                  Konstruksi dan
                                  Utilitas (0.33%)




                                                                  •Real Estate & Jasa Perusahaan
                                            Jasa (11.62 %)        (5.49%)




                            Djoni Hartono
Pendahuluan
Metodologi
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                        KETERKAITAN TERHADAP OUTPUT SEKTORAL

                              Pertanian (4.52%)      •Kehutanan (4.52%)


                                                            Pertambangan •Pertambangan Lainnya
                                                               (6.75%)   (6.74%)



                                                                  •Kayu dan Barang dari Kayu
                                                                  (7.59%)
                                             Industri (72.57%)    •Kertas dan Barang dari Logam
                                                                  (35.45%)
SARANA DAN                                                        •Kimia (29.46%)
PRASARANA
PERUMAHAN
                                  Konstruksi dan
                                  Utilitas (0.37%)




                                                                 •Real Estate & Jasa Perusahaan
                                           Jasa (15.79 %)        (7.02%)




                           Djoni Hartono
Pendahuluan
                     Metodologi
                     Hasil dan Pembahasan
                     Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                            DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA
                              Nilai Dasar                                                                Nilai Dasar
No     Klasifikasi Tenaga                                                 No     Klasifikasi Tenaga
                               (Milyar      SIM 1     SIM 2     SIM 3                                                   SIM 1     SIM 2     SIM 3
 .            Kerja                                                        .            Kerja             (Milyar
                               Rupiah)                                                                    Rupiah)
                                                                            Tata Usaha/ Administrasi
1 Pertanian Formal - Desa       61,273.84    153.31    135.06    144.19   9 Formal – Desa                  49,855.07     114.10    102.57    108.33
     (%)                                     0.25%     0.22%     0.24%      (%)                                          0.23%     0.21%     0.22%
                                                                           Tata Usaha/ Administrasi
2 Pertanian Formal - Kota       15,214.94     39.69     34.78     37.23 10 Formal – Kota                  267,174.21     629.91    574.87    602.39

     (%)                                     0.26%     0.23%     0.24%      (%)                                          0.24%     0.22%     0.23%
                                                                           Tata Usaha/ Administrasi
3 Pertanian Informal - Desa    189,306.39    465.20    413.17    439.19 11 Informal – Desa                 81,011.99     171.77    151.35    161.56

     (%)                                     0.25%     0.22%     0.23%      (%)                                          0.21%     0.19%     0.20%
                                                                           Tata Usaha/ Administrasi
4 Pertanian Informal - Kota     18,552.93     46.94     41.60     44.27 12 Informal – Kota                143,934.34     310.90    278.14    294.52

   (%)                                       0.25%     0.22%     0.24%         (%)                                       0.22%     0.19%     0.20%
  Produksi/ Manual Formal –
5 Desa                         108,245.98    492.01    424.81    458.41 13 Profesional Formal – Desa       39,306.42      91.84     82.00     86.92

   (%)                                       0.45%     0.39%     0.42%         (%)                                       0.23%     0.21%     0.22%
  Produksi/ Manual Formal –
6 Kota                         224,459.37    777.22    699.19    738.21 14 Profesional Formal – Kota      117,887.15     318.95    291.78    305.37

   (%)                                       0.35%     0.31%     0.33%      (%)                                          0.27%     0.25%     0.26%
  Produksi/ Manual Informal                                                Profesional Informal –
 7– Desa                        80,193.41    305.15    242.17    273.66 15 Desa                              7,444.59     30.99     22.53     26.76

   (%)                                       0.38%     0.30%     0.34%         (%)                                       0.42%     0.30%     0.36%
  Produksi/ Manual Informal
8 – Kota                        65,442.42    267.12    222.50    244.81 16 Profesional Informal – Kota     18,074.56      63.22     58.94     61.08

     (%)                                     0.41%     0.34%     0.37%         (%)                                       0.35%     0.33%     0.34%

                                                       Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                       DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA

o Secara umum dampak positif terbesar akan diterima oleh
  tenaga kerja manual/operator, baik itu formal atau informal
  yang berada di desa atau kota.
o Secara lebih spesifik dampak positif terbesar akan diterima
  oleh tenaga kerja manual/operator formal di pedesaan.
o Seluruh tipe tenaga kerja akan menerima peningkatan
  pendapatan paling sedikit 0,19 persen  pengembangan
  sektor perumahan merupakan kebijakan yang pro terhadap
  pendapatan tenaga kerja




                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                       DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA

o Dampak positif terkecil akan diterima oleh tenaga kerja
  administrasi/tata usaha informal baik di desa maupun di kota
  untuk semua skenario.
o Kebijakan investasi pada sektor bangunan tempat tinggal akan
  memberikan dampak positif yang lebih besar untuk semua
  tipe tenaga kerja.




                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
Metodologi
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

               DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA
 No.           Klasifikasi Rumah Tangga             SIM 1      SIM 2      SIM 3

  1    Buruh Tani                                     317.17     284.67     300.92
       (%)                                            0.23%      0.21%      0.22%
  2    Petani Skala Kecil                             507.95     451.23     479.59
       (%)                                            0.25%      0.22%      0.23%
  3    Petani Skala Menengah                          306.36     274.84     290.60
       (%)                                            0.26%      0.24%      0.25%
  4    Petani Skala Besar                             287.51     258.19     272.85
       (%)                                            0.25%      0.23%      0.24%
  5    Bukan Tenaga Kerja di Pedesaan                 856.40     750.73     803.57
       (%)                                            0.29%      0.25%      0.27%
  6    Pendapatan Rendah di Pedesaan                  273.47     237.82     255.64
       (%)                                            0.28%      0.24%      0.26%
  7    Pendapatan Tinggi di Pedesaan                  658.74     582.01     620.38
       (%)                                            0.26%      0.23%      0.25%
  8    Bukan Tenaga Kerja di Perkotaan              1,113.31     999.13   1,056.22
       (%)                                            0.29%      0.26%      0.27%
  9    Pendapatan Rendah di Perkotaan                 365.79     332.00     348.90
       (%)                                            0.27%      0.24%      0.26%
  10   Pendapatan Tinggi di Perkotaan               1,146.54   1,040.13   1,093.34
       (%)                                            0.26%      0.23%      0.24%
                            Total                   5,833.25   5,210.76   5,522.01

                                    Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                   DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA

o Secara umum, investasi sektor perumahan akan memiliki
  dampak positif yang relatif merata terhadap semua tipe
  rumah tangga.
o Skenario pertama –investasi pada sektor bangunan tempat
  tinggal- diestimasi akan meningkatkan pendapatan seluruh
  tipe rumah tangga dengan besaran 0,23 persen hingga 0,29
  persen.
o Skenario kedua –investasi pada sektor sarana dan prasarana
  perumahan diestimasi akan meningkatkan pendapatan
  seluruh tipe rumah tangga dengan besaran 0,21 persen
  hingga 0,26 persen.


                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                   DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA

o Skenario ketiga diestimasi akan meningkatkan pendapatan
  seluruh tipe rumah tangga dengan besaran 0,22 persen
  hingga 0,27 persen.
o Jika dikomparasikan antar ketiga skenario maka dampak
  positif yang relatif lebih besar pada pendapatan rumah tangga
  akan terjadi jika kebijakan investasi pemerintah dikucurkan
  pada sektor bangunan tempat tinggal




                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
      Metodologi
      Hasil dan Pembahasan
      Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

      DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN


                      0.27%


                                                      0.25%

                                             0.24%




                   SIM 1                  SIM 2      SIM 3


o Semua skenario diestimasi mampu meningkatkan pendapatan
  RT Miskin dengan besaran antara 0.24% hingga 0.27%.



                                 Djoni Hartono
Pendahuluan
     Metodologi
     Hasil dan Pembahasan
     Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                     DAMPAK TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA


No                   Sektor                     SIM 1      SIM 2      SIM 3


1        Sektor sendiri (orang)                   21,896     21,878     21,909

         %                                        0.02%      0.02%      0.02%

2        Sektor lainnya (orang)                  120,475    105,363    112,897

         %                                        0.12%      0.10%      0.11%


                      Total                     142,371    127,240    134,806

                                                 0.14%      0.12%      0.13%



                                Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                              KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

o Pengembangan sektor perumahan bukan hanya upaya
  pemenuhan kebutuhan dasar manusia melainkan juga dapat
  mendorong pertumbuhan ekonomi.
o Kebijakan investasi pada sektor perumahan sebesar 5 trilyun
  rupiah mampu mendorong perekonomian untuk tumbuh
  minimal 0,27 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa
  adanya kebijakan investasi pada sektor perumahan.
o Terkait dampak terhadap output nasional dan output sektoral,
  kebijakan investasi pada sektor perumahan merupakan
  kebijakan yang pro-growth



                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                              KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

o Secara sektoral dapat disimpulkan bahwa pola atau struktur
  dampak dari ketiga opsi kebijakan hampir mirip  dampak
  positif yang relatif cukup merata pada output sektor lain,
  yakni sekitar 0,1 – 0,3 persen.
o Kebijakan investasi pada sektor perumahan akan bias kepada
  faktor produksi tenaga kerja manual/operator sesuai dengan
  karakter sektor perumahan yang lebih banyak melibatkan
  tenaga kerja lapangan
o Kebijakan investasi pada sektor perumahan dapat
  meningkatkan pendapatan rumah tangga. Khususnya rumah
  tangga miskin dengan besaran yang mencapai 0,24 persen
  sampai dengan 0,27 persen.  kebijakan yang pro-poor

                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                              KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

o Kebijakan investasi pada sektor perumahan diperkirakan akan
  menciptakan lapangan pekerjaan lebih dari 120 ribu orang
  dan secara sektoral  kebijakan yang pro-job.
o Investasi sektor perumahan mampu mendorong penyerapan
  tenaga kerja di sektor lain jauh lebih besar dibandingkan
  dengan sektor perumahan itu sendiri.
o Jika membandingkan antara ketiga opsi kebijakan,
  kemampuan investasi sektor perumahan untuk menciptakan
  lapangan kerja di sektor perumahan itu sendiri tidak jauh
  berbeda antara satu opsi kebijakan dengan lainnya.



                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
       Metodologi
       Hasil dan Pembahasan
       Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                              KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

o Terkait dengan kebijakan maka terdapat 3 hal yang dapat
  diturunkan dari penelitian ini:
  1. Kebijakan investasi pada sektor bangunan tempat tinggal
     merupakan pilihan kebijakan yang paling baik dilakukan
     oleh pemerintah.
  2. Jika pemerintah ingin mendorong sektor perumahan secara
     keseluruhan maka pemerintah harus mempertimbangkan
     kebijakan kombinasi investasi pada sub-sub sektor
     perumahan.
  3. Pemerintah perlu memperhatikan sektor-sektor yang
     mensuplai input sektor perumahan seperti sektor kimia
     guna menopang pertumbuhan sektor perumahan.
                                  Djoni Hartono
Pendahuluan
      Metodologi
      Hasil dan Pembahasan
      Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan

                                                 KETERBATASAN MODEL SAM

o Model SAM bersifat statis, transaksi dalam model hanya
  berlaku pada suatu waktu tertentu, yaitu ketika angka-angka
  transaksi diukur;
o Data pada model SAM dihitung berdasarkan harga yang
  berlaku pada tahun dicatat transaksi, sehingga model SAM
  (juga IO) tidak dapat menangkap pengaruh perubahan harga
  terhadap perkonomian.
o Model SAM berdifat additivity dan proportionality




                                 Djoni Hartono
TERIMA           KASIH




 Djoni Hartono

Más contenido relacionado

Destacado

Panduan sederhana pengolahan sampah dan air
Panduan sederhana pengolahan sampah dan airPanduan sederhana pengolahan sampah dan air
Panduan sederhana pengolahan sampah dan air
Oswar Mungkasa
 
Prosedur pelaksanaan standar (sop) program kerjasama bappenas plan indonesia
Prosedur pelaksanaan standar (sop) program kerjasama bappenas plan indonesiaProsedur pelaksanaan standar (sop) program kerjasama bappenas plan indonesia
Prosedur pelaksanaan standar (sop) program kerjasama bappenas plan indonesia
Oswar Mungkasa
 
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012 Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
Oswar Mungkasa
 
A Policy Guide to Rental Housing in Developing Countries. Quick Policy Guide ...
A Policy Guide to Rental Housing in Developing Countries. Quick Policy Guide ...A Policy Guide to Rental Housing in Developing Countries. Quick Policy Guide ...
A Policy Guide to Rental Housing in Developing Countries. Quick Policy Guide ...
Oswar Mungkasa
 

Destacado (20)

Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
 
Panduan sederhana pengolahan sampah dan air
Panduan sederhana pengolahan sampah dan airPanduan sederhana pengolahan sampah dan air
Panduan sederhana pengolahan sampah dan air
 
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and Strategy
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and StrategyUrban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and Strategy
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and Strategy
 
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...
 
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.
 
Katalog Website Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Katalog Website Air Minum dan Penyehatan LingkunganKatalog Website Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Katalog Website Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
 
IDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) Project
IDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) ProjectIDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) Project
IDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) Project
 
Community-Based Total Sanitation (STBM). Milestone, Strategic Plan, Lessons L...
Community-Based Total Sanitation (STBM). Milestone, Strategic Plan, Lessons L...Community-Based Total Sanitation (STBM). Milestone, Strategic Plan, Lessons L...
Community-Based Total Sanitation (STBM). Milestone, Strategic Plan, Lessons L...
 
Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007
Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007
Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007
 
Prosedur pelaksanaan standar (sop) program kerjasama bappenas plan indonesia
Prosedur pelaksanaan standar (sop) program kerjasama bappenas plan indonesiaProsedur pelaksanaan standar (sop) program kerjasama bappenas plan indonesia
Prosedur pelaksanaan standar (sop) program kerjasama bappenas plan indonesia
 
Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)
 
The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...
The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...
The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...
 
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012 Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
 
Tantangan PDAM dalam Penyediaan Air Minum Pro Poor
Tantangan PDAM dalam Penyediaan Air Minum Pro PoorTantangan PDAM dalam Penyediaan Air Minum Pro Poor
Tantangan PDAM dalam Penyediaan Air Minum Pro Poor
 
Input untuk Kebijakan dan Strategi Persampahan
Input untuk Kebijakan dan Strategi PersampahanInput untuk Kebijakan dan Strategi Persampahan
Input untuk Kebijakan dan Strategi Persampahan
 
United Nations Institute for Training and Research (UNITAR)
United Nations Institute for Training and Research (UNITAR)United Nations Institute for Training and Research (UNITAR)
United Nations Institute for Training and Research (UNITAR)
 
Environmental Services Program. Final Report
Environmental Services Program. Final ReportEnvironmental Services Program. Final Report
Environmental Services Program. Final Report
 
A Policy Guide to Rental Housing in Developing Countries. Quick Policy Guide ...
A Policy Guide to Rental Housing in Developing Countries. Quick Policy Guide ...A Policy Guide to Rental Housing in Developing Countries. Quick Policy Guide ...
A Policy Guide to Rental Housing in Developing Countries. Quick Policy Guide ...
 
Gambaran Umum PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2011
Gambaran Umum PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2011Gambaran Umum PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2011
Gambaran Umum PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2011
 

Más de Oswar Mungkasa

Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 

Más de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Dampak Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia. Presentasi

  • 1. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan Peran Sektor Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia Djoni Hartono PROGRAM PASCASARJANA ILMU EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA Sebagai bahan masukan tinjauan kebijakan perumahan dan kawasan permukiman Bekerjasama dengan Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011
  • 2. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan OUTLINE 1 PENDAHULUAN 2 METODOLOGI 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN Djoni Hartono
  • 3. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan LATAR BELAKANG o Prioritas Pembangunan (RPJMN 2010 – 2014): Infrastruktur o Prioritas Infrastruktur: Pembangunan Perumahan o Pentingnya Pembangunan Perumahan Akses & Kebutuhan Dasar Peran & Kontribusi  Perekonomian Djoni Hartono
  • 4. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan LATAR BELAKANG o Peran & Kontribusi Sektor Perumahan Merangsang Pertumbuhan Peningkatan Iklim Investasi Peningkatan Kawasan Perdagangan & Jasa Penyerapan Tenaga Kerja Mendorong Pertumbuhan Sektor Lainnya o Pembangunan Sektor Perumahan → Fokus Pemerintah (Pro-Growth, Pro-Poor & Pro-Job) Djoni Hartono
  • 5. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN o Tujuan: “Melihat Peran dan Kontribusi Sektor Perumahan Terhadap Perekonomian” o Ruang Lingkup:  Pembahasan difokuskan pada dampak investasi sektor perumahan terhadap perekonomian (output sektoral, tenaga kerja, dan pendapatan rumah tangga).  Sektor perumahan yang dimaksud hanya terdiri dari bangunan tempat tinggal, prasarana permukiman dan utilitas.  Studi ini menggunakan salah satu pendekatan keseimbangan umum statis, yaitu model sistem neraca sosial ekonomi (SNSE) atau Social Accounting Matrix (SAM). Djoni Hartono
  • 6. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan SOCIAL ACCOUNTING MATRIX (SAM) o Social Accounting Matrix (SAM) adalah neraca ekonomi masukan ganda tradisional berbentuk matriks partisi yang mencatat segala transaksi ekonomi antara agen, terutama sekali antara sektor-sektor di dalam blok produksi, dalam blok institusi dan dalam blok faktor produksi, di suatu perekonomian (Pyatt & Round, 1979). Djoni Hartono
  • 7. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan MENGAPA MENGGUNAKAN SAM ?  SAM merupakan suatu sistem pendataan yang baik karena: • merangkum seluruh kegiatan transaksi ekonomi yang terjadi di suatu perekonomian untuk kurun waktu tertentu, sehingga dapat memberikan gambaran umum mengenai perekonomian suatu wilayah; dan • memotret struktur sosial-ekonomi di suatu perekonomian, sehingga dapat memberikan gambaran tentang distribusi pendapatan Djoni Hartono
  • 8. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan MENGAPA MENGGUNAKAN SAM ?  SAM merupakan alat analisis yang penting karena: • dapat menunjukkan dengan baik dampak dari suatu kebijakan ekonomi terhadap berbagai indikator makro, dengan demikian dapat diketahui dampak dari suatu kebijakan ekonomi terhadap output sektoral, pendapatan rumah tangga dan penyerapan tenaga kerja Djoni Hartono
  • 9. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan KERANGKA SEDERHANA SAM Pengeluaran Neraca Endogen Faktor Kegiatan Neraca Eksogen Total Institusi Produksi Produksi 1 2 3 4 5 Y1 X1 T13 Jumlah Faktor Pendapatan 1 0 0 Distribusi Pendapatan Produksi Eksogen Faktor Nilai Tambah Faktor Produksi Produksi Neraca Endogen T21 X2 Y2 Pendapatan T22 Pendapatan Jumlah Institusi 2 Institusi dari Transfer 0 Institusi dari Pendapatan Faktor Antar Institusi Eksogen Institusi Produksi T33 Y3 Penerimaan T32 Transaksi X3 Jumlah Kegiatan Permintaan 3 0 Antar Ekspor dan Output Produksi Akhir Kegiatan Investasi Kegiatan Domestik (I-O) Produksi L1 L3 Pengeluaran R Jumlah L2 Impor dan Neraca eksogen 4 Eksogen Transfer Antar Pendapatan Tabungan Pajak tak Faktor Eksogen Eksogen Langsung Produksi Y’1 Y’3 Y’2 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah 5 Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Faktor Kegiatan Eksogen Institusi Produksi Produksi Djoni Hartono
  • 10. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan MEKANISME TRANSMISI PADA SAM Investasi Sektor Peningkatan Pendapatan Peningkatan Output Sektor Pendapatan faktor Perumahan produksi meningkat rumah tangga Output Semua Perumahan meningkat Sektor Permintaan Output Sektor Terkait kegiatan investasi perumahan meningkat Dampak Output (Pengganda Output) Djoni Hartono
  • 11. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan MATRIKS PENGGANDA NERACA Matriks Pengganda Neraca SAM menangkap dampak keseluruhan dari perubahan sektor tertentu terhadap sektor-sektor lain dalam ekonomi. Selain itu, matriks ini menjelaskan dampak perubahan neraca eksogen terhadap neraca endogen INPUT PROSES OUTPUT PERUBAHAN OUTPUT SEKTORAL PERUBAHAN PENDAPATAN INTERAKSI ANTARA FAKTOR INJEKSI PADA NERACA INJEKSI DENGAN MATRIKS EKSOGEN PENGGANDA PERUBAHAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN PENYERAPAN TENAGA KERJA Djoni Hartono
  • 12. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan KLASIFIKASI SAM 2005 YANG DIMODIFIKASI o Faktor Produksi: 16 Klasifikasi Tenaga Kerja & 1 Faktor Modal o Institusi Rumah Tangga: 10 Klasifikasi o Institusi Lainnya: Pemerintah & Perusahaan o Sektor Produksi: 26 Klasifikasi o Neraca Lainnya: Neraca Modal, Neraca Pemerintah & Neraca Luar Negeri Djoni Hartono
  • 13. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan SKENARIO YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISA Diasumsikan pemerintah memiliki dana sebesar 5 trilyun rupiah dan memiliki tiga pilihan skenario untuk penggunaan dana tersebut, yakni:  Investasi dilakukan di sektor bangunan tempat tinggal sebesar Rp. 5 Triliun.  Investasi dilakukan di sektor sarana dan prasaranan perumahan sebesar Rp. 5 Triliun.  Investasi dilakukan di sektor bangunan tempat tinggal dan sarana dan prasarana perumahan masing-masing sebesar sebesar Rp. 2,5 Triliun. Djoni Hartono
  • 14. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Peningkatan yang dialami oleh Nilai dan Persentase Nilai dan Persentase Nilai dan Persentase 17,721.43 16,318.66 17,020.05 Pendapatan Output sektoral (milyar Rupiah) 0.28% 0.26% 0.27% 4,278.31 3,775.46 4,026.89 Pendapatan tenaga kerja (milyar Rupiah) 0.29% 0.25% 0.27% 5,833.25 5,210.76 5,522.01 Pendapatan rumah tangga (milyar Rupiah) 0.27% 0.24% 0.25% 142,371 127,240 134,806 Penyerapan tenaga kerja (orang) 0.14% 0.12% 0.13% 35,069.08 31,984.04 33,526.56 TOTAL 0.35% 0.32% 0.34% Catatan: Persentase di atas dihitung dari perbandingan nilai perubahan relatif terhadap kondisi awal (kondisi tanpa adanya injeksi) Djoni Hartono
  • 15. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP OUTPUT NASIONAL o Untuk melihat dampak terhadap output nasional maka berikut disajikan perhitungan estimasi dampak terhadap GDP dengan pendekatan nilai tambah: 0.30% 0.28% 0.27% SIM 1 SIM 2 SIM 3 Djoni Hartono
  • 16. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL Nilai Dasar No Sektor SIM 1 SIM 2 SIM 3 (Milyar Rupiah) 1 Pertanian Tanaman Pangan 277,366.80 682.49 610.86 646.67 (%) 0.25% 0.22% 0.23% 2 Pertanian Tanaman Lainnya 106,281.13 215.77 189.24 202.51 (%) 0.20% 0.18% 0.19% 3 Peternakan 85,649.74 219.98 197.46 208.72 (%) 0.26% 0.23% 0.24% 4 Kehutanan 32,115.65 191.17 149.32 170.24 (%) 0.60% 0.46% 0.53% 5 Perikanan 98,387.16 242.27 216.75 229.51 (%) 0.25% 0.22% 0.23% 6 Pertambangan Minyak, Batubara & Gas Bumi 354,250.40 315.64 280.87 298.26 (%) 0.09% 0.08% 0.08% 7 Pertambangan & Penggalian Lainnya 44,643.43 457.43 174.53 315.98 (%) 1.02% 0.39% 0.71% 8 Industri Makanan & Minuman 672,165.39 1,509.53 1,352.31 1,430.92 (%) 0.22% 0.20% 0.21% 9 Industri Tekstil & Produk Tekstil 256,702.50 280.53 251.34 265.93 (%) 0.11% 0.10% 0.10% 10 Industri Kayu & Barang dari Kayu 103,982.30 379.65 252.15 315.90 (%) 0.37% 0.24% 0.30% Djoni Hartono
  • 17. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL Nilai Dasar No Sektor SIM 1 SIM 2 SIM 3 (Milyar Rupiah) 11 Industri Kertas, & Barang dari Logam 834,341.84 1,680.16 1,825.60 1,752.88 (%) 0.20% 0.22% 0.21% 12 Industri Kimia 725,492.16 1,741.87 1,454.31 1,598.09 (%) 0.24% 0.20% 0.22% 13 Listrik, Gas & Air Bersih 97,744.10 201.03 183.66 192.35 (%) 0.21% 0.19% 0.20% 14 Bangunan tempat tinggal 57,311.47 5,007.35 6.58 2,506.97 (%) 8.74% 0.01% 4.37% 15 Sarana dan prasarana perumahan 134,496.39 3.66 5,003.29 2,503.47 (%) 0.00% 3.72% 1.86% 16 Bangunan lainnya 386,633.95 113.37 94.88 104.13 (%) 0.03% 0.02% 0.03% 17 Jasa Perdagangan 507,854.21 992.00 883.49 937.75 (%) 0.20% 0.17% 0.18% 18 Restoran 193,719.89 511.52 465.15 488.34 (%) 0.26% 0.24% 0.25% 19 Perhotelan 29,360.54 33.67 33.90 33.78 (%) 0.11% 0.12% 0.12% 20 Angkutan Darat 159,571.79 401.73 347.43 374.58 (%) 0.25% 0.22% 0.23% Djoni Hartono
  • 18. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL Nilai Dasar No Sektor SIM 1 SIM 2 SIM 3 (Milyar Rupiah) 21 Angkutan Udara, Air & Komunikasi 201,339.85 421.40 387.69 404.55 (%) 0.21% 0.19% 0.20% 22 Jasa Penunjang Angkutan 38,359.27 77.61 66.91 72.26 (%) 0.20% 0.17% 0.19% 23 Bank dan Asuransi 174,486.77 448.08 425.52 436.80 (%) 0.26% 0.24% 0.25% 24 Real Estate & Jasa Perusahaan 177,701.28 501.53 481.85 491.69 (%) 0.28% 0.27% 0.28% 25 Pemerintahan Umum dan Pertahanan 304,410.06 675.53 613.86 644.69 (%) 0.22% 0.20% 0.21% 26 Jasa Perorangan dan Jasa RUmah Tangga 170,116.31 416.46 369.71 393.08 (%) 0.24% 0.22% 0.23% Total 6,224,484.38 17,721.43 16,318.66 17,020.05 Djoni Hartono
  • 19. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL o Secara umum ketiga skenario memiliki dampak yang relatif merata terhadap output sektoral. o Sektor yang menerima peningkatan output terbesar untuk semua skenario adalah sektor pertambangan dan penggalian lainnya jika dihitung dari persentase perubahannya. o Jika dihitung dari nominal perubahannya, sektor yang menerima peningkatan output terbesar untuk semua skenario adalah sektor kimia (termasuk didalamnya semen). o Sektor yang menerima peningkatan output terkecil untuk semua skenario adalah sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan sektor konstruksi lain diluar sektor yang mendapatkan injeksi Djoni Hartono
  • 20. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN OUTPUT SEKTORAL o Jika kita membandingkan dampak kebijakan investasi sektor perumahan dengan tiga skenario yang digunakan maka terlihat pola atau karakter pengaruh yang sama antara ketiga skenario tersebut. o Jika dilihat pada besaran dari dampaknya maka dapat ditunjukkan bahwa dampak positif dari opsi kebijakan pertama lebih besar dibandingkan dengan opsi kebijakan ketiga, dan opsi kebijakan ketiga memiliki dampak positif yang lebih besar dibandingkan opsi kebijakan kedua. Djoni Hartono
  • 21. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan KETERKAITAN TERHADAP OUTPUT SEKTORAL Pertanian (4.91%) •Kehutanan (4.91%) Pertambangan •Pertambangan Lainnya (16.49%) (16.48%) •Kayu dan Barang dari Kayu (10.60%) Industri (66.65%) •Kertas dan Barang dari Logam (23.10%) •Kimia (32.91%) BANGUNAN TEMPAT TINGGAL Konstruksi dan Utilitas (0.33%) •Real Estate & Jasa Perusahaan Jasa (11.62 %) (5.49%) Djoni Hartono
  • 22. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan KETERKAITAN TERHADAP OUTPUT SEKTORAL Pertanian (4.52%) •Kehutanan (4.52%) Pertambangan •Pertambangan Lainnya (6.75%) (6.74%) •Kayu dan Barang dari Kayu (7.59%) Industri (72.57%) •Kertas dan Barang dari Logam (35.45%) SARANA DAN •Kimia (29.46%) PRASARANA PERUMAHAN Konstruksi dan Utilitas (0.37%) •Real Estate & Jasa Perusahaan Jasa (15.79 %) (7.02%) Djoni Hartono
  • 23. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA Nilai Dasar Nilai Dasar No Klasifikasi Tenaga No Klasifikasi Tenaga (Milyar SIM 1 SIM 2 SIM 3 SIM 1 SIM 2 SIM 3 . Kerja . Kerja (Milyar Rupiah) Rupiah) Tata Usaha/ Administrasi 1 Pertanian Formal - Desa 61,273.84 153.31 135.06 144.19 9 Formal – Desa 49,855.07 114.10 102.57 108.33 (%) 0.25% 0.22% 0.24% (%) 0.23% 0.21% 0.22% Tata Usaha/ Administrasi 2 Pertanian Formal - Kota 15,214.94 39.69 34.78 37.23 10 Formal – Kota 267,174.21 629.91 574.87 602.39 (%) 0.26% 0.23% 0.24% (%) 0.24% 0.22% 0.23% Tata Usaha/ Administrasi 3 Pertanian Informal - Desa 189,306.39 465.20 413.17 439.19 11 Informal – Desa 81,011.99 171.77 151.35 161.56 (%) 0.25% 0.22% 0.23% (%) 0.21% 0.19% 0.20% Tata Usaha/ Administrasi 4 Pertanian Informal - Kota 18,552.93 46.94 41.60 44.27 12 Informal – Kota 143,934.34 310.90 278.14 294.52 (%) 0.25% 0.22% 0.24% (%) 0.22% 0.19% 0.20% Produksi/ Manual Formal – 5 Desa 108,245.98 492.01 424.81 458.41 13 Profesional Formal – Desa 39,306.42 91.84 82.00 86.92 (%) 0.45% 0.39% 0.42% (%) 0.23% 0.21% 0.22% Produksi/ Manual Formal – 6 Kota 224,459.37 777.22 699.19 738.21 14 Profesional Formal – Kota 117,887.15 318.95 291.78 305.37 (%) 0.35% 0.31% 0.33% (%) 0.27% 0.25% 0.26% Produksi/ Manual Informal Profesional Informal – 7– Desa 80,193.41 305.15 242.17 273.66 15 Desa 7,444.59 30.99 22.53 26.76 (%) 0.38% 0.30% 0.34% (%) 0.42% 0.30% 0.36% Produksi/ Manual Informal 8 – Kota 65,442.42 267.12 222.50 244.81 16 Profesional Informal – Kota 18,074.56 63.22 58.94 61.08 (%) 0.41% 0.34% 0.37% (%) 0.35% 0.33% 0.34% Djoni Hartono
  • 24. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA o Secara umum dampak positif terbesar akan diterima oleh tenaga kerja manual/operator, baik itu formal atau informal yang berada di desa atau kota. o Secara lebih spesifik dampak positif terbesar akan diterima oleh tenaga kerja manual/operator formal di pedesaan. o Seluruh tipe tenaga kerja akan menerima peningkatan pendapatan paling sedikit 0,19 persen  pengembangan sektor perumahan merupakan kebijakan yang pro terhadap pendapatan tenaga kerja Djoni Hartono
  • 25. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA o Dampak positif terkecil akan diterima oleh tenaga kerja administrasi/tata usaha informal baik di desa maupun di kota untuk semua skenario. o Kebijakan investasi pada sektor bangunan tempat tinggal akan memberikan dampak positif yang lebih besar untuk semua tipe tenaga kerja. Djoni Hartono
  • 26. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA No. Klasifikasi Rumah Tangga SIM 1 SIM 2 SIM 3 1 Buruh Tani 317.17 284.67 300.92 (%) 0.23% 0.21% 0.22% 2 Petani Skala Kecil 507.95 451.23 479.59 (%) 0.25% 0.22% 0.23% 3 Petani Skala Menengah 306.36 274.84 290.60 (%) 0.26% 0.24% 0.25% 4 Petani Skala Besar 287.51 258.19 272.85 (%) 0.25% 0.23% 0.24% 5 Bukan Tenaga Kerja di Pedesaan 856.40 750.73 803.57 (%) 0.29% 0.25% 0.27% 6 Pendapatan Rendah di Pedesaan 273.47 237.82 255.64 (%) 0.28% 0.24% 0.26% 7 Pendapatan Tinggi di Pedesaan 658.74 582.01 620.38 (%) 0.26% 0.23% 0.25% 8 Bukan Tenaga Kerja di Perkotaan 1,113.31 999.13 1,056.22 (%) 0.29% 0.26% 0.27% 9 Pendapatan Rendah di Perkotaan 365.79 332.00 348.90 (%) 0.27% 0.24% 0.26% 10 Pendapatan Tinggi di Perkotaan 1,146.54 1,040.13 1,093.34 (%) 0.26% 0.23% 0.24% Total 5,833.25 5,210.76 5,522.01 Djoni Hartono
  • 27. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA o Secara umum, investasi sektor perumahan akan memiliki dampak positif yang relatif merata terhadap semua tipe rumah tangga. o Skenario pertama –investasi pada sektor bangunan tempat tinggal- diestimasi akan meningkatkan pendapatan seluruh tipe rumah tangga dengan besaran 0,23 persen hingga 0,29 persen. o Skenario kedua –investasi pada sektor sarana dan prasarana perumahan diestimasi akan meningkatkan pendapatan seluruh tipe rumah tangga dengan besaran 0,21 persen hingga 0,26 persen. Djoni Hartono
  • 28. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA o Skenario ketiga diestimasi akan meningkatkan pendapatan seluruh tipe rumah tangga dengan besaran 0,22 persen hingga 0,27 persen. o Jika dikomparasikan antar ketiga skenario maka dampak positif yang relatif lebih besar pada pendapatan rumah tangga akan terjadi jika kebijakan investasi pemerintah dikucurkan pada sektor bangunan tempat tinggal Djoni Hartono
  • 29. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN 0.27% 0.25% 0.24% SIM 1 SIM 2 SIM 3 o Semua skenario diestimasi mampu meningkatkan pendapatan RT Miskin dengan besaran antara 0.24% hingga 0.27%. Djoni Hartono
  • 30. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan DAMPAK TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA No Sektor SIM 1 SIM 2 SIM 3 1 Sektor sendiri (orang) 21,896 21,878 21,909 % 0.02% 0.02% 0.02% 2 Sektor lainnya (orang) 120,475 105,363 112,897 % 0.12% 0.10% 0.11% Total 142,371 127,240 134,806 0.14% 0.12% 0.13% Djoni Hartono
  • 31. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN o Pengembangan sektor perumahan bukan hanya upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia melainkan juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. o Kebijakan investasi pada sektor perumahan sebesar 5 trilyun rupiah mampu mendorong perekonomian untuk tumbuh minimal 0,27 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa adanya kebijakan investasi pada sektor perumahan. o Terkait dampak terhadap output nasional dan output sektoral, kebijakan investasi pada sektor perumahan merupakan kebijakan yang pro-growth Djoni Hartono
  • 32. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN o Secara sektoral dapat disimpulkan bahwa pola atau struktur dampak dari ketiga opsi kebijakan hampir mirip  dampak positif yang relatif cukup merata pada output sektor lain, yakni sekitar 0,1 – 0,3 persen. o Kebijakan investasi pada sektor perumahan akan bias kepada faktor produksi tenaga kerja manual/operator sesuai dengan karakter sektor perumahan yang lebih banyak melibatkan tenaga kerja lapangan o Kebijakan investasi pada sektor perumahan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Khususnya rumah tangga miskin dengan besaran yang mencapai 0,24 persen sampai dengan 0,27 persen.  kebijakan yang pro-poor Djoni Hartono
  • 33. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN o Kebijakan investasi pada sektor perumahan diperkirakan akan menciptakan lapangan pekerjaan lebih dari 120 ribu orang dan secara sektoral  kebijakan yang pro-job. o Investasi sektor perumahan mampu mendorong penyerapan tenaga kerja di sektor lain jauh lebih besar dibandingkan dengan sektor perumahan itu sendiri. o Jika membandingkan antara ketiga opsi kebijakan, kemampuan investasi sektor perumahan untuk menciptakan lapangan kerja di sektor perumahan itu sendiri tidak jauh berbeda antara satu opsi kebijakan dengan lainnya. Djoni Hartono
  • 34. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN o Terkait dengan kebijakan maka terdapat 3 hal yang dapat diturunkan dari penelitian ini: 1. Kebijakan investasi pada sektor bangunan tempat tinggal merupakan pilihan kebijakan yang paling baik dilakukan oleh pemerintah. 2. Jika pemerintah ingin mendorong sektor perumahan secara keseluruhan maka pemerintah harus mempertimbangkan kebijakan kombinasi investasi pada sub-sub sektor perumahan. 3. Pemerintah perlu memperhatikan sektor-sektor yang mensuplai input sektor perumahan seperti sektor kimia guna menopang pertumbuhan sektor perumahan. Djoni Hartono
  • 35. Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan KETERBATASAN MODEL SAM o Model SAM bersifat statis, transaksi dalam model hanya berlaku pada suatu waktu tertentu, yaitu ketika angka-angka transaksi diukur; o Data pada model SAM dihitung berdasarkan harga yang berlaku pada tahun dicatat transaksi, sehingga model SAM (juga IO) tidak dapat menangkap pengaruh perubahan harga terhadap perkonomian. o Model SAM berdifat additivity dan proportionality Djoni Hartono
  • 36. TERIMA KASIH Djoni Hartono