SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 219
Descargar para leer sin conexión
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
                     REPUBLIK INDONESIA




                       MODUL 1

     PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA
  PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
              PROVINSI


DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011




                       JAKARTA 2011
KATA PENGANTAR
Modul 1 ini merupakan bagian pertama dari empat modul dalam rangkaian kegiatan
peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman yang dilaksanakan dalam rangka Dekonsentrasi
Lingkup Kemenpera Tahun 2011. Modul ini berisi panduan umum pembentukan Kelompok
Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) Provinsi.

Modul ini digunakan sebagai panduan oleh SKPD Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun
2011, Fasilitator Provinsi, dan stakeholder lain yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
peningkatan kapasitas pemerintah daerah, khususnya dalam hal pembentukan Pokja PKP
Provinsi.

Modul ini terdiri dari dua bagian, yaitu: Bagian 1 – Pendahuluan, merupakan bagian yang
menjelaskan latar belakang dan urgensi pembentukan Pokja PKP Provinsi dalam rangka
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, sedangkan Bagian 2 –Panduan
Pelaksanaan Pembentukan Pokja PKP Provinsi yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam
rangka pembentukan Pokja PKP Provinsi. Modul ini juga dilengkapi dengan Lampiran berupa
Bahan Bacaan tentang Konsep dan Kelembagaan Pokja PKP Provinsi.

Tiada gading yang tak retak, begitulah pula dengan modul ini yang disusun dalam jangka
waktu relatif singkat sehingga membutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk
penyempurnaannya. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan
modul ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Selamat membaca dan mempraktikkannya.




                                                      Jakarta, Maret 2011

                                                      Tim Penyusun




                                                                         Modul 1 | hal i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................................... iii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN.................................................................................................... iii
BAGIAN 1: PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
               A.   Latar Belakang ..................................................................................................................................... 2
               B.   Maksud, Tujuan, Sasaran dan Keluaran .................................................................................... 3
               C.   Dasar Pembentukan Pokja PKP .................................................................................................... 4
               D.   Ruang Lingkup Modul....................................................................................................................... 4
BAGIAN 2. PANDUAN PELAKSANAAN PEMBENTUKAN POKJA PKP PROVINSI DALAM
          DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENPERA TAHUN 2011 .........................................5
               Alur Pelaksanaan ...................................................................................................................................... 6
               Kegiatan 1. Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan Perumahan dan Kawasan
                           Permukiman di Daerah.................................................................................................. 7
               Kegiatan 2. Lokakarya Konsep Pokja PKP .................................................................................. 13
               Kegiatan 3. Rangkaian Pertemuan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi .... 19
               Kegiatan 4. Lokakarya Kelembagaan Pokja PKP Provinsi ................................................... 21
LAMPIRAN
BAHAN BACAAN 1: KONSEP POKJA PKP PROVINSI..................................................................... 26
BAHAN BACAAN 2: KELEMBAGAAN POKJA PKP PROVINSI...................................................... 31




Modul 1 | hal ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ruang Lingkup Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi .................................................4
Tabel 2. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Analisis Isu dan Permasalahan
          PKP di Daerah ......................................................................................................................................9
Tabel 3. Agenda dan Alokasi Pelaksanaan Lokakarya Konsep Pokja PKP ................................. 15
Tabel 4. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP
          Provinsi ...............................................................................................................................................20
Tabel 5. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Lokakarya Kelembagaan Pokja PKP
          Provinsi ...............................................................................................................................................23
Tabel 6. Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi pada Seluruh Elemen Pembangunan .............31
Tabel 7. Contoh Uraian Peran Gugus Tugas Pokja PKP ...................................................................... 34



DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Pelaksanaan Pembentukan Pokja PKP Provinsi –
          Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011...............................................................6
Gambar 2. Hubungan Sinergis antar Komponen Pokja PKP Provinsi ..........................................30
Gambar 3. Struktur Organisasi Pokja PKP Provinsi ............................................................................. 33
Gambar 4. Skema Koordinasi Pokja PKP Pusat dan Daerah ............................................................ 38
Gambar 5. Contoh Posisi Pokja PKP Terhadap Pemangku Kepentingan .................................... 38



DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
APERSI                     : Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia
Bapermas                   : Badan Pemberdayaan Masyarakat
Bappeda                    : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BUMD                       : Badan Usaha Milik Daerah
Kemenpera                  : Kementerian Perumahan Rakyat
PMD                        : Pemeberdayaan Masyarakat Desa
PKP                        : Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pokja PKP                  : Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman
PU                         : Pekerjaan Umum
REI                        : Real Estat Indonesia
RPJMD                      : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMN                      : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJPN                      : Rencana Jangka Panjang Nasional
SDM                        : Sumber Daya Manusia
Setda                      : Sekretariat Daerah
SK                         : Surat Keputusan
SKPD                       : Satuan Kerja Perangkat Daerah
UUD                        : Undang-Undang Dasar


                                                                                                                                        Modul 1 | hal iii
BAGIAN 1:
PENDAHULUAN



   Latar Belakang

   Maksud, Tujuan, Sasaran, dan Keluaran

   Dasar Pembentukan Pokja PKP

   Ruang Lingkup Modul




                                            Modul 1 | hal 1
A.    Latar Belakang

Perumahan dan permukiman merupakan hak dasar bagi setiap Warga Negara Indonesia. Hal ini
sesuai dengan yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1, bahwa setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pemahaman ini juga sejalan dengan Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 40 yang menegaskan bahwa
setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak.
Kondisi perumahan dan permukiman yang layak, dapat diwujudkan dengan pelaksanaan
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) yang sinergis dan melingkupi
berbagai sektor (multi sektor) dimana hasilnya langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar
menyangkut taraf kesejahteraan hidup masyarakat. Hingga saat ini, hampir seluruh daerah di
Indonesia belum menempatkan pembangunan PKP sebagai prioritas pembangunan di daerah
masing-masing. Hal ini belum sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004,
tentang Pemerintah Daerah yang menegaskan bahwa urusan perumahan merupakan urusan
wajib pemerintah daerah.
Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 untuk
memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat dan mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh,
maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, menugaskan
Kemenpera untuk melaksanakan program dan kegiatan yang termasuk dalam prioritas Bidang
Sarana dan Prasarana, sub bidang Perumahan dan Permukiman. Untuk mewujudkan prioritas dan
sasaran bidang perumahan dan permukiman, maka arah kebijakan pembangunan perumahan
tahun 2010–2014 yang terkait dengan Kemenpera adalah meningkatkan aksesibilitas masyarakat
berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak dan terjangkau, dengan:
1.   Meningkatkan penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat
     berpenghasilan rendah melalui (a) pembangunan 650 twin block rusunawa; (b)
     pembangunan 685.000 unit Rumah Sederhana Sehat Bersubsidi; (c) fasilitasi
     pembangunan 180 tower rusunami melalui peran swasta; (d) penyediaan prasarana,
     sarana dan utilitas pengembangan kawasan perumahan antara lain untuk mendukung
     pengembangan kota baru (New Town Development); (e) fasilitasi pembangunan
     baru/peningkatan kualitas perumahan swadaya serta penyediaan prasarana, sarana
     dan utilitas perumahan swadaya; (f) pembangunan rumah khusus termasuk
     rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan pasca bencana; (g) fasilitasi penyediaan
     lahan; (h) pemanfaatan dan pengembangan sumber daya lokal, teknologi dan
     penelitian di bidang perumahan dan permukiman.
2.   Meningkatkan aksesibilitas masyarakat berpenghasilan menengah-bawah terhadap
     hunian yang layak dan terjangkau melalui: (a) penyediaan subsidi perumahan; (b)
     pengembangan fasilitasi likuiditas; (c) peningkatan mobilisasi sumber-sumber dana
     jangka panjang; dan (d) pengembangan tabungan perumahan nasional.
3.   Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman melalui penyediaan prasarana, sarana
     dasar, dan utilitas umum yang memadai dan terpadu dengan pengembangan kawasan
     perumahan dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh.
4.   Meningkatkan jaminan kepastian hukum dalam bermukim (secure tenure) melalui
     fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca-sertifikasi tanah bagi masyarakat
     berpenghasilan rendah; serta standardisasi perijinan dalam membangun rumah.
5.   Meningkatkan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan perumahan
     dan permukiman melalui (a) pengembangan regulasi dan kebijakan; (b) pemberdayaan
     dan kemitraan pelaku pembangunan perumahan dan permukiman; (c) peningkatan


Modul 1 | hal 2
kapasitas dan koordinasi berbagai pemangku kepentingan pembangunan perumahan
     dan permukiman; (d) pengembangan pengelolaan aset (property management); (e)
     serta fasilitasi penyusunan rencana induk pengembangan permukiman daerah.
6.   Memantapkan pasar primer dan pembiayaan sekunder perumahan yang didukung oleh
     sumber pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan melalui pengembangan
     informasi dan standardisasi KPR; serta pengembangan peraturan perundangan
     pendukungnya.

Pada dasarnya, pembangunan perumahan dilaksanakan dengan prinsip pemenuhan kebutuhan
akan rumah layak yang merupakan tanggung jawab masyarakat sendiri. Dalam hal ini, pemerintah
merupakan pihak yang mendukung proses tersebut melalui penciptaan iklim yang
memungkinkan masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhan akan rumah layak dan melalui
penyediaan prasarana dan sarana yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan kehidupan dan
berpenghidupan di lingkungan PKP. Penciptaan kondisi tersebut menimbulkan konsekuensi
pentingnya koordinasi dan sinergi antar pihak pada berbagai sektor untuk saling mengisi sesuai
dengan kebutuhan.
Berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung
pemenuhan kebutuhan perumahan tersebut, hingga saat ini koordinasi menjadi permasalahan
utama dalam pengarusutamaan pembangunan PKP di daerah. Oleh karena itu, Kementerian
Perumahan Rakyat (Kemenpera) merasa perlu memfasilitasi pemerintah daerah untuk
menyiapkan dan membentuk suatu wadah koordinasi pembangunan PKP yang selanjutnya
disebut Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman disingkat Pokja PKP. Fasilitasi ini
dilakukan melalui kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011. Hal ini dilakukan
untuk mewujudkan sinergitas pusat-daerah dan pemberdayaan pemangku kepentingan untuk
pembangunan PKP.



B.    Maksud, Tujuan, Sasaran dan Keluaran

Dalam konsteks Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011, maka maksud, tujuan,
sasaran dan keluaran kegiatan pembentukan Pokja PKP adalah sebagai berikut:
Maksud
Pembentukan Pokja PKP Provinsi sebagai wadah koordinasi para pemangku kepentingan
yang terkait dengan bidang PKP di provinsi.
Tujuan
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan di bidang PKP.
Sasaran
Terbentuknya wadah koordinasi dan komunikasi untuk membangun sinergi dan koordinasi
demi terwujudnya pengarusutamaan perumahan di provinsi.
Keluaran
Terselenggaranya rangkaian kegiatan pembentukan Pokja PKP Provinsi dan tersusunnya
rancangan dokumen kelembagaan Pokja PKP Provinsi.




                                                                            Modul 1 | hal 3
C.   Dasar Pembentukan Pokja PKP
Pembentukan Pokja PKP Provinsi pada dasarnya telah sejalan dengan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang mengamanatkan
pembentukan forum pengembangan PKP dengan melibatkan peran masyarakat meskipun
tidak diatur secara spesifik di dalamnya. Namun hal yang mendasari pusat mendorong
daerah untuk membentuk Pokja PKP Provinsi adalah melekat pada kewajiban Pemerintah
Daerah untuk memenuhi kebutuhan dasar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan,
diperlukan komitmen yang tinggi dari pengambil kebijakan di daerah. Dan untuk
menjalankan komitmen tersebut, peran kelembagaan yang mengkoordinasikan
pembangunan PKP yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait diperlukan agar pembangunan
PKP berada dalam arah yang tepat dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar yang
dimaksud.
Dengan demikian landasan utama pembentukan Pokja PKP Provinsi adalah komitmen
bersama untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan sebagai bagian dari pemenuhan
kebutuhan dasar yang menjadi urusan wajib pemerintah daerah.
Terkait dengan keberadaan Pokja sejenis dan terkait bidang PKP yang sudah terbentuk di
daerah, maka pada periode atau tahun berikutnya dapat diarahkan dan dikonsolidasi ke
dalam Pokja PKP Provinsi dengan memperhatikan situasi dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di daerah.



D.   Ruang Lingkup Modul

Modul ini berisi materi, konsep dan panduan tentang pembentukan Pokja PKP Provinsi yang
disusun dalam tiga bagian sebagaimana pada Tabel 1.
               Tabel 1. Ruang Lingkup Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi
               Bagian                                        Ruang Lingkup Isi
 Pendahuluan                        1.   Latar Belakang
                                    2.   Maksud, Tujuan, Keluaran dan Sasaran
                                    3.   Dasar Pembentukan
                                    4.   Ruang Lingkup Modul
 Panduan Pelaksanaan Pembentukan    1.   Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan PKP
 Pokja PKP Provinsi dalam           2.   Lokakarya Konsep Pokja PKP
 Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera    3.   Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi
 Tahun 2011                         4.   Lokakarya Kelembagaan Pokja PKP Provinsi
 Lampiran                           1.   Bahan Bacaan 1: Konsep Pokja PKP Provinsi
                                    2.   Bahan Bacaan 2: Kelembagaan Pokja PKP Provinsi




Modul 1 | hal 4
BAGIAN 2.
PANDUAN PELAKSANAAN

PEMBENTUKAN POKJA PKP PROVINSI

DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENPERA
TAHUN 2011



   Alur Pelaksanaan

   Kegiatan 1: Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan
               Perumahan dan Kawasan Permukiman

   Kegiatan 2: Lokakarya Konsep Pokja PKP

   Kegiatan 3: Penyiapan Pembentukan Pokja PKP
               Provinsi

   Kegiatan 4: Lokakarya Pembentukan Pokja PKP
               Provinsi




                                                Modul 1 | hal 5
Alur Pelaksanaan
Alur pelaksanaan kegiatan Pembentukan Pokja PKP Provinsi dalam Dekonsentrasi Lingkup
Kemenpera Tahun 2011 sebagaimana digambarkan pada Gambar 1. Melalui rangkaian
kegiatan ini diharapkan rancangan Pokja PKP Provinsi telah tersusun dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan.




   Gambar 1. Alur Pelaksanaan Pembentukan Pokja PKP Provinsi Melalui Dekonsentrasi
                           Lingkup Kemenpera Tahun 2011


Modul 1 | hal 6
Kegiatan 1. Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan Perumahan
            dan Kawasan Permukiman

Maksud dan Tujuan
Maksud:
Untuk memetakan isu dan permasalahan terkait pembangunan PKP dalam rangka (sebagai
pertimbangan) pembentukan Pokja PKP Provinsi.
Tujuan:
Untuk memperoleh gambaran progres pembangunan PKP di daerah, dan isu-isu penting yang
perlu disikapi melalui peran Pokja PKP. Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah:
 1. Memetakan pelaku dan kegiatan pembangunan PKP di wilayah provinsi;
 2. Memetakan progres pembangunan PKP masing-masing pelaku dan permasalahan-
    permasalahan yang dihadapi; dan
 3. Menyepakati intervensi yang diperlukan guna membantu mengatasi permasalahan
    melalui Pokja PKP.

Keluaran
1. Daftar pelaku pembangunan PKP di wilayah provinsi pada tahun 2010 dan 2011 dan
   lokasi kegiatannya.
2. Gambaran pokok-pokok kebijakan daerah terkait dengan pembangunan PKP.
3. Gambaran status, fungsi dan peran kelembagaan terkait yang telah/pernah dibentuk
   untuk pembangunan PKP.
4. Daftar isu dan permasalahan umum pembangunan PKP tingkat daerah dan
   permasalahan spesifik yang dihadapi oleh para pelaku pembangunan.
5. Isu strategis pembangunan PKP di daerah.
6. Rekomendasi upaya menyikapi permasalahan melalui peran koordinasi daerah.

Metodologi
Presentasi, tanya jawab, diskusi kelompok interaktif, dan pleno.

Alat dan Bahan:
Komputer, infocus, Flip Chart, Kertas Metaplan, kain rekat/Sticky Cloth, spidol, bahan
presentasi, dan bahan materi (handout).

Pelaksana
SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011.

Peserta
Jumlah peserta kurang lebih 30 orang terdiri dari:
 1. Unsur pimpinan/kepala pemerintahan di tingkat provinsi: Kepala Kanwil BPN, Kepala
    BPS, Kepala Bappeda, Kepala Dinas yang membidangi PKP, dan Kepala Dinas/Lembaga
    terkait PKP lainnya



                                                                      Modul 1 | hal 7
2. Maksimal 3 (tiga) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu)
    orang
 3. Unsur pimpinan/kepala dari pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat
    provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll.

Narasumber
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu. Peran
narasumber pada kegiatan ini antara lain:

 1. Sebagai pihak yang mempunyai pengetahuan yang lebih di bidang PKP
 2. Memfasilitasi kegiatan ini dengan didampingi oleh fasilitator provinsi
 3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini di daerah




Modul 1 | hal 8
Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan
                  Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan lokakarya ini ± 2 hari, dengan rincian materi sebagaimana pada Tabel 2.

                                             Tabel 2. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Analisis Isu dan Permasalahan PKP di Daerah

                  Durasi        Kegiatan                       Output              Proses
                  Sesi 1   Pembukaan lokakarya     Peserta paham rasional dan      1. Pengantar protokol.
                   30                              latar belakang                  2. Paparan sambutan oleh Kepala Daerah/Kepala Bappeda dilanjutkan pernyataan
                  menit                            diselenggarakannya lokakarya       pembukaan lokakarya.
                                                                                   3. Istirahat selama 15 menit.
                  Sesi 2   Pengantar lokakarya     1.Peserta saling kenal satu     1. Pengantar selamat datang oleh fasilitator dan penjelasan singkat tentang peran peserta
                   45                                dengan lainnya                   untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai pembangunan P
                  menit                            2.Bagan alir lokakarya          2. Kehadiran peserta selama satu setengah hari akan memberikan kontribusi yang sangat
                                                     dipahami oleh peserta            penting dalam upaya efektivitas dan keberlanjutan pembangunan PKP.
                                                     lokakarya                     3. Sebelum dimulai lokakarya, terlebih dahulu dilakukan perkenalan agar peserta dapat
                                                                                      saling kenal satu sama lain. Selain itu, peserta dapat saling mengetahui apa yang selama
                                                                                      ini dilakukan peserta lain dalam melaksanakan pembangunan PKP.
                                                                                   4. Paparan singkat agenda dan proses selama lokakarya dilanjutkan klarifikasi secukupnya
                                                                                      jika ada yang masih belum jelas.
                  Sesi 3   Pokok-pokok             1.Posisi sektor perumahan       1. Paparan oleh SKPD yang membidangi perumahan (waktu 30 menit) dengan pokok-pokok
                   60      kebijakan dan rencana     dalam pembangunan wilayah        materi penyampaian sebagai berikut:
                  menit    pembangunan PKP di      2.Progres cakupan layanan            a. Sasaran pembangunan daerah sebagaimana tercakup dalam RPJMD
                           daerah                    rumah layak huni di wilayah        b. Sasaran pembangunan bidang PKP daerah
                                                     sampai saat ini                    c. Progres/status pembangunan PKP di daerah
                                                   3.Isu umum yang dihadapi             d. Isu dan tantangan umum pembangunan PKP di daerah
                                                     daerah dalam pemenuhan             e. Kebijakan daerah bidang PKP dalam RPJMD yang sedang berjalan
                                                     layanan PKP di daerah         2. Diskusi/klarifikasi dan tanya jawab dilanjutkan penyampaian pointers paparan oleh
                                                                                      moderator (waktu 30 menit)
                  Sesi 4   Diskusi identifikasi    1.Daftar program terkait        1. Pengantar fasilitator menjelaskan tujuan sesi dan output yang ingin dicapai.
                   90      pelaku pembangunan        pembangunan PKP oleh          2. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan kunci.
                  menit    PKP di daerah             pemerintah                       a. Kelompok 1:
Modul 1 | hal 9




                                                   2.Daftar pengembang yang               1) Siapa saja pelaku langsung pembangunan PKP di daerah pada saat ini.
                                                     melaksanakan kegiatan                2) Dimana saja lokasi pembangunan yang dilakukan
                                                     pembangunan PKP di daerah            3) Berapa target unit yang akan dibangun
                                                   3.Status progres terakhir              4) Berapa capaian target sampai saat ini.
                                                     pembangunan PKP di wilayah


                                                                                                                                                           Modul 1 | hal 9
Durasi         Kegiatan                        Output                Proses
                                                                                            Format hasil diskusi kelompok 1 sebagai berikut:
Modul 1 | hal 10




                                                                                               Nama program/kegiatan                    Lokasi
                                                                                                                                                   Target    Pencapaian
                                                                                           (pemerintah/swasta/masyarakat)           pembangunan




                                                                                           b. Kelompok 2:
                                                                                               Tuliskan pihak-pihak mana saja yang berkepentingan dengan program pembangunan
                                                                                               PKP di daerah saat ini dan peran-peran mereka:
                                                                                                  Peran            Nama      Tupoksi program      Upaya yang telah dilakukan
                                                                                         Kebijakan
                                                                                         Pembiayaan
                                                                                         Penyedia sarana
                                                                                         Penerima manfaat
                                                                                         Kelembagaan
                                                                                         Lainnya?
                                                                                        3. Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya, kelompok
                                                                                           lain memberikan komentar, masukan, pertanyaan dan klarifikasi.
                                                                                        4. Fasilitator menyampaikan pokok-pokok hasil diskusi dan komentar peserta.
                   Sesi 5   Diskusi identifikasi isu   1.Daftar permasalahan umum       1. Sesi ini merupakan kelanjutan diskusi sebelumnya mengenai pemetaan pelaku
                    60      dan permasalahan             pemerintah yang                   pembangunan PKP. Peserta diminta untuk kembali ke kelompok masing-masing untuk
                   menit    daerah dan                   terklarifikasi sumber             memetakan isu dan permasalahan berdasarkan diskusi sebelumnya.
                            permasalahan spesifik        permasalahannya                2. Pertanyaan kunci untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:
                            pelaku pembangunan         2.Daftar permasalahan spesifik      a. Permasalahan apa saja yang sedang dan akan dihadapi oleh pelaku dan pemerintah
                            PKP di daerah                yang dihadapi pelaku                  daerah dalam pembangunan PKP; dan
                                                         pembangunan PKP yang              b. Faktor apa saja yang menjadi penyebab munculnya permasalahan tersebut.
                                                         memerlukan peran                  Gambaran format hasil diskusi tersebut adalah sebagai berikut:
                                                         pemerintah                            Level permasalahan                Masalah                  Faktor penyebab
                                                                                              Pengambil kebijakan

                                                                                           SKPD/Dinas terkait

                                                                                           Pelaku/penyedia

                                                                                           Penerima manfaat



                   Modul 1 | hal 10
Durasi         Kegiatan                     Output          Proses
                                                                               3. Selesai diskusi kelompok, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, dan
                                                                                  kemudian anggota kelompok lain mengomentari.
                   Sesi 6   Pointers/wrap up hasil                             Fasilitator menyampaikan catatan penting hasil lokakarya hari pertama mencakup:
                    30      lokakarya hari                                     1. Pokok-pokok kebijakan pembangunan PKP di daerah
                   menit    pertama                                            2. Pokok-pokok capaian layanan PKP di daerah
                                                                               3. Daftar pelaku pembangunan PKP dan ruang lingkup perannya.
                                                                               4. Daftar permasalahan/tantangan yang dihadapi daerah dalam pembangunan PKP.
                                                                               Kata kunci sesi ini penegasan bahwa pada pertemuan hari kedua akan difokuskan pada
                                                                               penyepakatan isu strategis yang perlu direspon oleh daerah dalam pembangunan PKP.
                                                                               Selain itu, akan dibahas pula mengenai rekomendasi apa saja yang perlu disampaikan
                                                                               kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.
                   Sesi 7   Diskusi analisis         Kesepakatan prioritas     1. Pada awal sesi, fasilitator menjelaskan kembali secara garis besar hal-hal penting yang
                    90      prioritas                permasalahan yang perlu      telah dicapai pada hari pertama.
                   menit    permasalahan yang        ditangani dalam jangka    2. Melalui pleno, fasilitator menayangkan daftar isu dan permasalahan pembangunan PKP,
                            perlu ditangani dalam    mendesak                     dan rangkuman hasil diskusi hari pertama. Berdasarkan daftar permasalahan tersebut,
                            pembangunan PKP di                                    fasilitator meminta kesepakatan dengan peserta, mengenai permasalahan mana saja yang
                            daerah                                                dinilai yang strategis (fasilitator mendorong bahwa persoalan koordinasi menjadi salah
                                                                                  satu permasalahan strategis)
                                                                                  Gambaran format hasil diskusi adalah sebagai berikut:
                                                                                           Daftar                 Bobot       Respon Daerah terhadap         Skor
                                                                                  permasalahan yang          permasalahan          permasalahan           (Bobot x
                                                                                   dianggap prioritas        (total = 100%)          (rating 1-4)          rating)


                                                                                dst
                                                                               3. Berdasarkan analisis tersebut kita menetapkan prioritas permasalahan berdasarkan
                                                                                  urutan skor dari yang paling tinggi sampai nilai tertentu yang disepakati.
                                                                               4. Akhir sesi ini ditegaskan bahwa permasalahan strategis sebagaimana yang disepakati
                                                                                  pendekatan koordinasi dan sinergi pembangunan merupakan langkah penting yang perlu
                                                                                  dilakukan daerah. Untuk itu suatu kelompok kerja (Pokja) yang bisa menampung aspirasi
Modul 1 | hal 11




                                                                                  semua pihak perlu dibentuk.




                                                                                                                                                     Modul 1 | hal 11
Durasi        Kegiatan                   Output              Proses
Modul 1 | hal 12




                   Sesi 8   Menyepakati           Berita acara hasil dan        1. Sesi sebelumnya telah menghasilkan kesepakatan prioritas permasalahan yang perlu
                    45      rekomendasi           rekomendasi lokakarya untuk      ditangani oleh pemerintah provinsi. Selanjutnya, peserta dipandu fasilitator diminta untuk
                   menit    lokakarya             membentuk Pokja PKP              menetapkan rekomendasi yang perlu dilakukan oleh propinsi. Penetapan rekomendasi ini
                                                                                   dilakukan melalui pleno.
                                                                                2. Perlu dipastikan penyiapan Pokja PKP menjadi prioritas utama.
                                                                                3. Catatan: rekomendasi disiapkan dalam bentuk berita acara hasil lokakarya, dan
                                                                                   ditandatangani bersama oleh peserta. Selanjutnya rekomendasi tersebut disampaikan
                                                                                   kepada Kepala Daerah melalui Bappeda.
                   Sesi 9   Wrap up dan                                         1. Penegasan pokok-pokok rekomendasi lokakarya oleh fasilitator
                    30      kesepakatan rencana                                 2. Penegasan pentingnya penyiapan Pokja PKP
                   menit    aksi dalam rangka                                   3. Fasilitator meminta langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan sampai dengan
                            lokakarya lanjutan                                     terselenggaranya lokakarya lanjutan mengenai konsep Pokja




                   Modul 1 | hal 12
Kegiatan 2. Lokakarya Konsep Pokja PKP
Maksud dan Tujuan
Maksud:
Untuk membangun kesepakatan bersama mengenai Pokja PKP sebagai bentuk tindak lanjut
lokakarya sebelumnya.
Tujuan:
 1. Memetakan eksisting kelembagaan yang telah atau pernah dibentuk untuk pelaksanaan
    program pembangunan PKP.
 2. Menjelaskan dan menawarkan konsep Pokja sebagai Pokja PKP.
 3. Menggali masukan dan membangun kesepakatan mengenai nama kelembagaan Pokja
    sesuai dengan kesepakatan.
 4. Menggali masukan dan membangun kesepakatan awal mengenai fungsi dan peran Pokja
    dalam penyelenggaraan pembangunan PKP di daerah.
 5. Menggali masukan dan kesepakatan awal mengenai kenggotaan dan struktur sesuai
    dengan kebutuhan daerah.
 6. Menggali masukan dan kesepakatan awal mengenai kriteria keanggotaan.
 7. Menggali masukan bentuk legalitas kelembagaan yang dibutuhkan dalam rangka
    menjalankan fungsi dan perannya.

Keluaran
 1. Gambaran eksisting kelembagaan yang telah ada dalam rangka pembangunan PKP.
 2. Pemahaman peserta mengenai konsep Pokja sebagai Pokja PKP.
 3. Kesepakatan awal yang selanjutnya akan dibahas dalam lokakarya pembentukan Pokja
    PKP antara lain:
     a. Nama kelembagaan yang akan dibahas lebih lanjut dalam lokakarya pembentukan
        kelembagaan Pokja PKP.
     b. Ruang lingkup, fungsi, dan peran Pokja PKP.
     c. Struktur dan kriteria keanggotaan kelembagaan Pokja PKP.
     d. Bentuk legalitas kelembagaan Pokja PKP
 4. Terbentuknya tim kecil penyusun rancangan kelembagaan Pokja PKP Provinsi
 5. Rencana tindak lokakarya.

Metodologi
Presentasi, tanya jawab, diskusi kelompok interaktif, dan pleno.

Alat dan Bahan:
Komputer, infokus, Flip chart, kertas metaplan, kain rekat/ Sticky Cloth, spidol, bahan
presentasi lokakarya, dan handout.

Pelaksana
SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011.




                                                                      Modul 1 | hal 13
Peserta
Jumlah peserta kurang lebih 30 orang terdiri dari:
 1. Unsur pimpinan/kepala pemerintahan di tingkat provinsi: Kepala Kanwil BPN, Kepala
    BPS, Kepala Bappeda, Kepala Dinas yang membidangi PKP, dan Kepala Dinas/Lembaga
    terkait PKP lainnya
 2. Maksimal 3 (tiga) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu)
    orang
 3. Unsur pimpinan/kepala dari pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat
    provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll.

Narasumber
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu. Peran
narasumber pada kegiatan ini antara lain:

 1. Sebagai pihak yang mempunyai pengetahuan yang lebih di bidang PKP
 2. Memfasilitasi kegiatan ini dengan didampingi oleh fasilitator provinsi
 3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini di daerah




Modul 1 | hal 14
Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan
                   Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan lokakarya ini ±2 hari, dengan rincian materi sebagaimana pada Tabel 3.
                                                        Tabel 3. Agenda dan Alokasi Pelaksanaan Lokakarya Konsep Pokja PKP
                    Durasi               Kegiatan                         Output                                                   Proses
                    Sesi 1    Pembukaan lokakarya             Peserta paham rasional dan latar     1. Pengantar protokol
                   30 menit                                   belakang    diselenggarakannya       2. Paparan sambutan oleh kepala Bappeda dilanjutkan pernyataan
                                                              lokakarya                               pembukaan lokakarya
                                                                                                   3. Istirahat selama 15 menit
                    Sesi 2    Pengantar lokakarya             1. Peserta saling kenal satu         Pengantar selamat datang oleh fasilitator dan penjelasan singkat “peserta
                   45 menit                                      dengan lainnya                    diundang dalam rangka peransertanya untuk memberikan sumbangan
                                                              2. Bagan alir lokakarya dipahami     pemikiran mengenai pembangunan PKP di wilayah”.
                                                                 oleh peserta lokakarya
                    Sesi 3     Paparan konsep Pokja sebagai   1. Peserta memiliki pemahaman        Fasilitator memaparkan konsep Pokja PKP mencakup beberapa informasi
                   60 menit    Pokja PKP                         yang baik mengenai apa dan        kunci sebagai berikut:
                                                                 siapa yang dimaksud Pokja PKP     1. Pokja PKP adalah wadah aspirasi dan koordinasi antar pemangku
                                                              2. Peserta memahami konsep              kepentingan pembangunan PKP.
                                                                 fungsi dan peran Pokja PKP        2. Siapa yang dimaksud Pokja PKP, adalah para pemangku kepentingan
                                                              3. Peserta    memahami      posisi      pembangunan PKP yang memiliki kepedulian atau menaruhkan
                                                                 strategis Pokja PKP dalam            kepentingannya terhadap efektivitas dan keberlanjutan pembangunan
                                                                 pembangunan daerah                   bidang PKP.
                                                                                                   3. Pokja PKP diperlukan sebagai upaya mengawal, mendorong dan
                                                                                                      memastikan sektor PKP mendapatkan perhatian oleh pengambil
                                                                                                      kebijakan daerah, sebagai salah satu prioritas pembangunan dalam
                                                                                                      rangka memenuhi akses rumah layak huni bagi masyarakat, khususnya
                                                                                                      MBR dan MBM.
                                                                                                   4. Posisi strategis Pokja PKP dalam pembangunan daerah, adalah menjadi
                                                                                                      mitra pemerintah dalam melaksanakan fungsi fasilitasi terhadap
                                                                                                      penyelenggaraan program pembangunan PKP yang efektif dan
                                                                                                      berkelanjutan.
                                                                                                   5. Pokja PKP menjalankan fungsinya sejak proses perencanaan,
Modul 1 | hal 15




                                                                                                      pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program:
                                                                                                      a. Dalam perencanaan; Pokja PKP sebagai inisiator dan mitra dalam
                                                                                                           memberikan masukan mengenai isu-isu penting yang perlu
                                                                                                           dipertimbangkan dalam proses perencanaan. Selain itu Pokja PKP
                                                                                                           juga menjadi mitra dalam mendorong peran serta masyarakat untuk


                                                                                                                                                         Modul 1 | hal 15
Durasi             Kegiatan                            Output                                                    Proses
Modul 1 | hal 16




                                                                                                           terlibat dalam perencanaan.
                                                                                                        b. Dalam pelaksanaan; Pokja PKP menjadi mitra dalam pelaksanaan
                                                                                                           sosialisasi kebijakan daerah untuk pembangunan PKP. Pokja PKP juga
                                                                                                           melakukan upaya membangun sinergi dan koordinasi antar pelaku
                                                                                                           pembangunan PKP, serta memberikan layanan konsultasi dalam
                                                                                                           rangka membahas berbagai permasalahan dan solusi yang lebih baik.
                                                                                                        c. Dalam monitoring dan evaluasi; Pokja PKP mengkoordinasikan
                                                                                                           proses penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pembangunan PKP
                                                                                                           secara terpadu dari berbagai sumber pembiayaan/program. Selain
                                                                                                           itu, Pokja PKP juga menyelenggarakan pertemuan periodik untuk
                                                                                                           membahas progres pencapaian pembangunan dan memfasilitasi
                                                                                                           pengembangan rencana aksi dalam menindaklanjuti hasil monitoring
                                                                                                           dan evaluasi.
                                                                                                    Setelah presentasi disampaikan, kemudian dilanjutkan dengan forum tanya
                                                                                                    jawab dan klarifikasi.
                   60 menit   ISTIRAHAT
                    Sesi 4    Diskusi pemetaan eksisting      1. Nama-nama          kelembagaan     Sesi ini diawali penggalian informasi secara umum melalui pleno dengan
                   90 menit   kelembagaan           terkait      terkait PKP yang telah dibentuk    pertanyaan kunci; selama 10 tahun terakhir kelembagaan apa sajakah yang
                              pembangunan       PKP   yang    2. Status fungsi dan peran            telah/pernah dibentuk untuk pelaksanaan program yang berkaitan dengan
                              telah/pernah dibentuk              kelembagaan       yang     telah   pembangunan PKP. Hasil identifikasi disajikan dalam format sebagai berikut:
                                                                 dibentuk
                                                              3. Isu dan permasalahan yang            Nama Kelembagaan           Dibentuk Oleh         Dibentuk pada tahun
                                                                 dihadapi oleh kelembagaan
                                                                 yang telah dibentuk

                                                                                                    Setelah identifikasi, selanjutnya peserta dibagi menjadi dua kelompok untuk
                                                                                                    melakukan pemetaan lebih lanjut dengan pertanyaan kunci: untuk maksud
                                                                                                    dan tujuan apa kelembagaan tersebut dibentuk, bagaimana statusnya saat
                                                                                                    ini, dan masalah apa saja yang dihadapi oleh kelembagaan tersebut?. Format
                                                                                                    hasil diskusi kelompok sebagai berikut:
                                                                                                                                            Status fungsi     Permasalahan
                                                                                                      Nama Kelembagaan         Tujuan
                                                                                                                                               saat ini       yang dihadapi




                   Modul 1 | hal 16
Durasi               Kegiatan                            Output                                                 Proses
                                                                                                  Selesai diskusi kelompok dipresentasikan kepada kelompok lain untuk
                                                                                                  mendapatkan masukan dan tambahan informasi.
                    Sesi 5    Diskusi menggali masukan dan     Nama yang disepakati untuk         Dengan menggunakan hasil diskusi sebelumnya fasilitator memandu diskusi
                   90 menit   kesepakatan awal mengenai        bentuk kelembagaan Pokja PKP.      dengan pertanyaan kunci:
                              Pokja PKP yang lebih efektif.                                       1. Bagaimana caranya mempersatukan kelembagaan-kelembagaan yang
                                                                                                      pernah dibentuk ke dalam wadah bersama yang lebih inklusif sebagai
                                                                                                      Pokja PKP.
                                                                                                  2. Apa nama yang tepat untuk Pokja tersebut (perlukah memberi nama
                                                                                                      baru atau nama salah satu wadah yang telah ada dan masih berfungsi
                                                                                                      efektif dengan esensi peran sebagai Pokja).
                                                                                                  Peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelompok dengan format baru (setengah dari
                                                                                                  kelompok sebelumnya menjadi kelompok satu dan setengah yang lain
                                                                                                  menjadi kelompok kedua).
                                                                                                  Format hasil diskusi adalah sebagai berikut:
                                                                                                     Langkah/cara mempersatukan                Nama kelembagaan yang
                                                                                                         kelembagaan yang ada                        disepakati




                                                                                                  Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
                                                                                                  diskusi kepada kelompok lain.
                                                                                                  Berdasarkan hasil diskusi kelompok, fasilitator memandu untuk menyatukan
                                                                                                  pendapat kelompok satu dan dua tentang langkah mempersatukan dan
                                                                                                  penyepakan nama kelembagaan yang akan dibentuk atau dioptimalkan.
                    Sesi 6    Diskusi menyepakati struktur     Kesepakatan struktur               1. Sesi ini diawali dengan paparan singkat struktur Pokja PKP untuk
                   90 menit   kelembagaan Pokja PKP            kelembagaan Pokja PKP sesuai          mendapatkan masukan dari peserta.
                                                               dengan kebutuhan daerah            2. Setelah paparan dilakukan, peserta diminta untuk memberikan masukan
                                                                                                     dari struktur yang dipaparkan. Hal ini untuk mengetahui apakah masih ada
                                                                                                     yang perlu ditambah atau dikurangi.
Modul 1 | hal 17




                    Sesi 7    Diskusi menyepakati fungsi dan   1. Uraian tugas umum               Sesi ini diawali dengan penayangan pokok-pokok fungsi dan peran Pokja
                   45 menit   peran kelembagaan yang telah        kelembagaan Pokja PKP           PKP sebagaimana paparan konsep Pokja PKP. Fasilitator menegaskan inti
                              disepakati                       2. Uraian tugas spesifik masing-   dari peran Pokja PKP adalah peran koordinasi, advokasi, serta monitoring
                                                                  masing bagian dalam             dan evaluasi.
                                                                  kepengurusan kelembagaan        Peserta lokakarya diminta untuk menjabarkan lebih lanjut mengenai ruang
                                                                  Pokja PKP.                      lingkup peran masing-masing dengan cara diskusi dalam tiga kelompok :


                                                                                                                                                         Modul 1 | hal 17
Durasi            Kegiatan                        Output                                              Proses
Modul 1 | hal 18




                                                                                           1. Kelompok 1: Menguraikan ruang lingkup peran koordinasi dari
                                                                                               kelembagaan yang telah disepakati
                                                                                           2. Kelompok 2: Menguraikan ruang lingkup peran advokasi dari
                                                                                               kelembagaan yang telah disepakati
                                                                                           3. Kelompok 3: Menguraikan ruang lingkup peran monitoring dan evaluasi
                                                                                               kelembagaan yang telah disepakati.
                                                                                           Selesai diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan kepada
                                                                                           kelompok lainnya.
                    Sesi 8    Wrap up dan kesepakatan     1. Terbentuknya tim kecil        1. Penyepakatan peserta yang akan mengikuti rangkaian pertemuan
                   30 menit   rencana aksi dalam rangka      penyusun Pokja PKP Provinsi       penyiapan pembentukan Pokja PKP
                              lokakarya lanjutan          2. Rencana Tindak Lanjut         2. Penegasan pokok-pokok hasil lokakarya oleh fasilitator
                                                                                           3. Pokok-pokok kesepakatan/hasil lokakarya ini akan dibawa ke lokakarya
                                                                                               selanjutnya dengan stakeholders yang lebih luas.
                                                                                           4. Lokakarya selanjutnya adalah lokakarya puncak untuk pembentukan
                                                                                               kelembagaan atau Pokja PKP, dengan nama sementara Pokja PKP atau
                                                                                               nama lain yang telah disepakati dalam lokakarya ini.




                   Modul 1 | hal 18
Kegiatan 3. Rangkaian Pertemuan Penyiapan Pembentukan Pokja
            PKP Provinsi

Maksud dan Tujuan
Maksud:
Merupakan tindak lanjut lokakarya identifikasi alternatif kelembagaan Pokja PKP yang
dimaksudkan untuk menghasilkan format kelembagaan yang tepat dan disepakati oleh
semua dinas/lembaga terkait bidang PKP. Penyusunan rancangan ini dilakukan setelah
melalui konsultasi dan koordinasi dengan para pengambil kebijakan, dimana para pengambil
kebijakan tersebut diharapkan akan menduduki posisi sebagai tim pengarah. Kegiatan
penyiapan naskah rancangan kelembagaan dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan
pertemuan tim terbatas dan konsultasi.
Tujuan:
 1.   Menyusun rancangan bentuk/model kelembagaan koordinasi perumahan.
 2.   Mengkonsultasikan rencana struktur kelembagaan, fungsi, dan peran yang akan
      dijalankan oleh Pokja PKP.
 3.   Menyepakati peran, tugas dan mekanisme koordinasi antara Pokja PKP dengan
      kelembagaan SKPD yang mengurusi PKP.
 4.   Menyiapkan rancangan legalitas Pokja PKP dan memperoleh masukan-masukan dari
      bagian hukum dalam rangka proses legalitas lebih lanjut.

Keluaran
 1.   Draf kelembagaan Pokja PKP serta bentuk legalitasnya yang akan diusulkan dan
      dibawa pada forum lokakarya pemangku kepentingan.
 2.   Draf rumusan uraian tugas masing-masing bidang dalam kepengurusan Pokja PKP.
 3.   Draf usulan mekanisme kerja antara Pokja PKP Provinsi dengan Dinas/Lembaga yang
      terkait bidang PKP.

Metodologi
Rapat kerja, koordinasi dan diskusi yang dilaksanakan oleh tim kecil yang telah disepakati
pada Lokakarya Konsep Pokja

Alat dan Bahan
Laporan hasil analisis alternatif kelembagaan, kertas flip chart, spidol, dan infokus.

Pelaksana
SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011.

Peserta
merupakan tim kecil maksimum 25 orang yang terdiri dari unsur pemerintah tingkat
provinsi, antara lain: Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas/Lembaga yang membidangi PKP, dan
Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya.



                                                                              Modul 1 | hal 19
Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan
Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan lokakarya ini ± 3 hari dengan rincian 1 hari
pertemuan fullday yang dilakukan sebanyak 3 kali. Rincian materi yang dibahas pada
rangkaian pertemuan ini adalah sebagaimana pada Tabel 4.
Tabel 4. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi
Durasi          Kegiatan                  Output                         Proses
1 hari   Kegiatan 1: Penyusunan    Tersusunnya rancangan   1. Kilas balik balik hasil lokakarya
         rancangan dan model       dan model kelembagaan      identifikasi alternatif
         kelembagaan Pokja PKP     Pokja PKP                  kelembagaan
                                                           2. Analisis kekurangan dan
                                                              kelebihan pilihan-pilihan model
                                                              kelembagaan
                                                           3. Analisis konsekuensi
                                                              kebutuhan/dukungan yang
                                                              diperlukan setiap pilihan model
                                                              kelembagaan
1 hari   Kegiatan 2: Konsultasi    Rancangan kelembagaan   1. Penjelasan konsep dan
         rancangan kelembagaan     Pokja PKP telah            rancangan kelembagaan kepada
         dan legalitas Pokja PKP   terkonsultasikan           masing-masing pimpinan SKPD
                                                              terkait
                                                           2. Telaah draf rancangan
                                                              kelembagaan dan dokumen
                                                              kelembagaan dengan bagian
                                                              yang menangani hukum di
                                                              provinsi
1 hari   Kegiatan 3: Pertemuan     Tersusunnya uraian      1. Diskusi penyusunan rumusan
         penyiapan uraian tugas    tugas dan rancangan        mandat fungsi dan peran Pokja
         Pokja PKP dan             mekanisme koordinasi       PKP
         rancangan mekanisme       Pokja PKP               2. Diskusi uraian tugas Pokja PKP
         koordinasi                                        3. Penyepakatan mekanisme
                                                              koordinasi antara Pokja PKP
                                                              dengan SKPD dan kelembagaan
                                                              lainnya




Modul 1 | hal 20
Kegiatan 4. Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi
Maksud dan Tujuan
Maksud:
Dalam rangka pembentukan Pokja PKP Provinsi (atau dengan sebutan lainnya), sebagai
wadah koordinasi dan sinergi pembangunan PKP, dengan keanggotaan yang lebih inklusif
yang memerankan fungsi advokasi, fasilitasi, intermediasi dan sebagai mitra daerah dalam
pembangunan PKP.
Tujuan:
1.   Melakukan sosialisasi urgensi pembentukan Pokja PKP di daerah
2.   Memperoleh dukungan pengambil kebijakan dan publik untuk pembentukan Pokja PKP

Keluaran
1.   Peserta lokakarya memahami urgensi dibentuknya Pokja PKP
2.   Dipahaminya konsep, fungsi dan peran Pokja PKP di daerah
3.   Masukan peserta lokakarya mengenai struktur, keanggotaan, fungsi dan peran, serta
     dokumen kelembagaan Pokja PKP

Metodologi
Presentasi, diskusi kelompok interaktif dan presentasi bergerak.

Alat dan Bahan
Bahan presentasi, rancangan kelembagaan pokja, flip chart, kertas metaplan, dan Sticky Cloth

Pelaksana

SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011.

Peserta
Jumlah peserta kurang lebih 30 orang terdiri dari:
1. Unsur pimpinan/kepala pemerintahan di tingkat provinsi: Kepala Kanwil BPN, Kepala
    BPS, Kepala Bappeda, Kepala Dinas yang membidangi PKP, dan Kepala Dinas/Lembaga
    terkait PKP lainnya
2. Maksimal 3 (tiga) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu)
    orang
3. Unsur pimpinan/kepala dari pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat
    provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll.

Narasumber
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu. Peran
narasumber pada kegiatan ini antara lain:

1.   Sebagai pihak yang mempunyai pengetahuan yang lebih di bidang PKP
2.   Memfasilitasi kegiatan ini dengan didampingi oleh fasilitator provinsi
3.   Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini di daerah

                                                                          Modul 1 | hal 21
Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan
                   Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan lokakarya ini ±2 hari, sebagaimana pada Tabel 5.
                                              Tabel 5. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Lokakarya Kelembagaan Pokja PKP Provinsi
                   Durasi             Kegiatan                           Output                                               Proses Fasilitasi
                    Sesi 1   Pembukaan lokakarya           Perserta paham rasional dan latar       1. Pengantar protokol
                     45                                    belakang diselenggarakannya lokakarya   2. Paparan sambutan oleh kepala Bappeda dilanjutkan pernyataan
                    menit                                                                             pembukaan lokakarya
                                                                                                   3. Istirahat selama 15 menit
                    Sesi 2   Paparan kebijakan dan         Perserta paham kebijakan dan sasaran    Paparan kebijakan dan sasaran pembangunan PKP disampaikan oleh
                     45      sasaran pembangunan PKP       pembangunan PKP nasional serta          narasumber dari pusat dengan pokok-pokok materi sebagai berikut:
                    menit    nasional                      urgensi Pokja PKP Provinsi              1. Latar belakang pentingnya Pokja PKP Provinsi
                                                                                                   2. Sasaran pembangunan nasional bidang PKP
                                                                                                   3. Kebijakan nasional dalam pencapaian sasaran pembangunan bidang PKP
                                                                                                   4. Pesan-pesan pentingnya daerah untuk menempatkan sektor PKP menjadi
                                                                                                      salah satu prioritas pembangunan daerah
                    Sesi 3   Paparan kilas balik progres   Perserta paham kebijakan dan sasaran    1. Presentasi Bappeda/SKPD yang ditunjuk untuk menjelaskan status
                     60      dan isu-isu umum              pembangunan      PKP,     isu    dan       progres pembangunan PKP (rencana vs realisasi), pokok-pokok
                    menit    pembangunan PKP di wilayah    permasalahan    dalam     pemenuhan        kebijakan daerah terkait pembangunan PKP, serta isu dan permasalahan
                             provinsi                      perumahan di provinsi.                     umum yang dihadapi daerah dalam pemenuhan layanan perumahan bagi
                                                                                                      masyarakat.
                                                                                                   2. Selesai paparan dilanjutkan tanya jawab dan klarifikasi secukupnya.
                     60      ISTIRAHAT
                    menit
                    Sesi 4   Diskusi penajaman isu dan     Uraian     isu   dan     permasalahan   1. Sesi ini merupakan sesi interaktif dan partisipatif untuk menggali dan
                     90      permasalahan pembangunan      pembangunan perumahan dan kawasan          melengkapi daftar isu dan permasalahan pembangunan PKP yang telah
                    menit    PKP di daerah                 permukiman yang berkaitan dengan           dihasilkan pada lokakarya pertama.
                                                           sebagai berikut:                        2. Peserta dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing mendiskusikan isu
                                                           1. Sosial/peran serta masyarakat           dan permasalahan pembangunan PKP berdasarkan aspek sosial/peran
                                                           2. Kelembagaan                             serta masyarakat, kelembagaan, pembiayaan, kualitas sarana, dan
Modul 1 | hal 23




                                                           3. Pembiayaan /investasi                   lingkungan.
                                                           4. Kualitas sarana dan prasarana            a. Kelompok 1; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP
                                                           5. Dampak lingkungan                           yang berkaitan dengan sosial/peran serta masyarakat.
                                                                                                       b. Kelompok 2; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP
                                                                                                          yang berkaitan dengan kelembagaan.
                                                                                                       c. Kelompok 3; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP


                   Modul 1 | hal 22
Durasi            Kegiatan                           Output                                               Proses Fasilitasi
Modul 1 | hal 24




                                                                                                         yang berkaitan dengan pembiayaan/investasi.
                                                                                                      d. Kelompok 4; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP
                                                                                                         yang berkaitan dengan kualitas sarana dan prasarana.
                                                                                                      e. Kelompok 5; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP
                                                                                                         yang berkaitan dengan dampak lingkungan.
                                                                                                  3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan
                                                                                                     melalui pleno, fasilitator menjelaskan pokok-pokok hasil diskusi serta
                                                                                                     keterkaitan kelima aspek yang telah didiskusikan.
                   Sesi 5   Paparan konsep kelembagaan    1. Diperolehnya komentar dan masukan    1. Inti paparan ini adalah menegaskan pentingnya Pokja PKP dan sinergi
                    60      Pokja PKP Provinsi               peserta tentang Pokja PKP Provinsi      dalam upaya mengatasi berbagai isu pembangunan PKP
                   menit                                  2. Disepakatinya pokok-pokok penting    2. Pokok-pokok paparan mencakup :
                                                             tentang kelembagaan Pokja PKP            a. Rasional pentingnya kelembagaan Pokja PKP.
                                                             Provinsi                                 b. Nama generik Pokja PKP atau sebutan lainnya.
                                                                                                      c. Ruang lingkup fungsi dan peran dalam pembangunan PKP
                                                                                                      d. Rekomendasi struktur dan keanggotaan berdasarkan hasil
                                                                                                          lokakarya sebelumnya.
                                                                                                  3. Setelah paparan selesai, kemudian dilanjutkan dengan diskusi klarifikasi
                                                                                                     dan masukan peserta tentang konsep Pokja PKP.
                   Sesi 6   Diskusi proses pembentukan                                            4. Melalui pleno, proses pembentukan kelembagaan dipimpin oleh
                    60      kelembagaan                                                              moderator.
                   menit                                                                          5. Moderator menyampaikan pokok-pokok pikiran mengenai kelembagaan,
                                                                                                     kemudian ditanggapi oleh peserta. Setelah tanggapan dianggap cukup,
                                                                                                     kemudian dilakukan pernyataan kesepakatan. Format hasil diskusi ini
                                                                                                     adalah sebagai berikut:
                                                                                                                          Pokok-pokok kesepakatan
                                                                                                   1. Nama Pokja
                                                                                                   2. Pengertian (definisi) kelembagaan yang kita
                                                                                                       sepakati
                                                                                                   3. Keanggotaan dan masa kepengurusan
                                                                                                   4. Fungsi utama kelembagaan yang disepakati
                                                                                                   5. Struktur kelembagaan yang disepakati
                   Sesi 7   Diskusi perumusan visi misi   1. Terumuskannya Visi dan Misi Pokja    1. Setelah nama, struktur, dan peran utama Pokja disepakati, diskusi lebih
                    90      sasaran dan program              PKP Provinsi                            diarahkan untuk menyepakati visi dan misi melalui diskusi kelompok.
                   menit    prioritas kelembagaan yang    2. Terumuskannya prioritas program         Peserta dibagi menjadi 3 kelompok.
                            disepakati                       hasil penjabaran misi                   Diskusi 1:


                                                                                                                                                        Modul 1 | hal 23
Durasi             Kegiatan                           Output                                                      Proses Fasilitasi
                                                          3. Terumuskannya      kegiatan   hasil     Masing-masing kelompok merumuskan visi dan misi (Pokja PKP).
                                                             penjabaran program                      Format hasil diskusi kelompok adalah sebagai berikut:
                                                                                                          Kata kunci: “Pokja PKP menjadi .............................................
                                                                                                                    ........................................pada tahun xxxx ”
                                                                                                           Misi 1                                 Misi 2                      Misi 3

                                                                                                             Catatan; kata kunci misi; merubah, mendorong dsb.

                                                                                                   2. Dari hasil rumusan tiga kelompok, selanjutnya dirumuskan melalui pleno,
                                                                                                      rumusan visi dan misi bersama. Dari misi gabungan (3 misi), selanjutnya
                                                                                                      disepakati prioritas program apa saja yang akan dilakukan dari masing-
                                                                                                      masing misi (satu misi maksimal 2 program) sehingga total program
                                                                                                      menjadi 6.
                                                                                                      Diskusi 2:
                                                                                                      Peserta kembali ke kelompok masing-masing. Setiap kelompok
                                                                                                      menjabarkan 2 program ke dalam kegiatan yang akan dilaksanakan
                                                                                                      selama 5 tahun mendatang.
                                                                                                   Format hasil diskusi adalah sebagai berikut:
                                                                                                             Program                    Prioritas kegiatan



                    Sesi 8   Diskusi masukan dokumen      Masukan dokumen kelembagaan Pokja        Sesi ini merupakan sesi akhir sebelum penutupan dipimpin oleh Bappeda
                     30      kelembagaan     Pokja  PKP   PKP (nama yang disepakati)               untuk meminta masukan tentang dokumen kelembagaan Pokja yang akan
                    menit    (nama yang disepakati)                                                dikonsultasikan dan diproses oleh bagian hukum. Dokumen kelembagaan
                                                                                                   ini telah dipersiapkan sebelum lokakarya berlangsung, didasarkan pada
                                                                                                   hasil lokakarya sebelumnya.
                    Sesi 9   Wrap up (penajaman hasil                                              Dipandu oleh fasilitator, disampaikan pokok-pokok hasil yang telah
                     30      lokakarya)                                                            disepakati selama lokakarya.
                    menit
Modul 1 | hal 25




                   Modul 1 | hal 24
LAMPIRAN




      Bahan Bacaan 1: Konsep Pokja PKP Provinsi

      Bahan Bacaan 2: Kelembagaan Pokja PKP Provinsi




Modul 1 | hal 25
BAHAN BACAAN 1:
KONSEP POKJA PKP PROVINSI



      Pengertian Pokja PKP

      Urgensi Pembentukan Pokja PKP Provinsi

      Sifat dan Karakteristik Pokja PKP Provinsi

      Komponen Pokja PKP Provinsi

      Kedudukan Pokja PKP Provinsi

      Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi

      Manfaat Pokja PKP Provinsi




Modul 1 | hal 26
A.     Pengertian Pokja PKP
Pokja merupakan tempat berkumpul para pemangku kepentingan untuk saling bekerjasama
dan berkoordinasi untuk mewujudkan rencana secara komprehensif. Dibentuknya Pokja
merupakan suatu inisiatif dalam upaya meningkatkan atau pencapaian kinerja terhadap sebuah
tujuan disebabkan tujuan tersebut tidak akan mampu diselesaikan oleh satu pihak saja.
Penyiapan Pokja merupakan satu konsekuensi untuk membangun sinergi dan koordinasi untuk
suatu pekerjaan yang melibatkan berbagai elemen/pihak.
Pokja PKP adalah wadah yang dibentuk atas dasar komitmen bersama para pemangku
kepentingan perumahan sebagai tempat untuk mensinergikan beberapa kegiatan, tukar pikiran,
dan partisipasi. Pokja PKP merupakan instrumen pembangunan PKP dalam mewujudkan dan
menjamin keseimbangan peran dan akses pemangku kepentingan dalam seluruh proses
pembangunan PKP. Wadah ini diharapkan dapat terbentuk secara formal sehingga dapat
dilembagakan melalui surat keputusan Kepala Daerah. Dalam menjalankan perannya, wadah ini
bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab yang diembannya. Pokja PKP
merupakan istilah/nama generik yang digunakan dalam mendukung peningkatan koordinasi
pembangunan PKP.
Melalui Pokja PKP, dapat terwujud sinergisitas para pemangku kepentingan dalam
melaksanakan pembangunan perumahan secara sistematis yang berorientsi pada tujuan.
Masing-masing komponen diharapkan saling mengisi sesuai dengan tugas dan fungsinya. Hal ini
sangat efektif dalam mencapai tersedianya perumahan yang layak huni, termanfaatkan dan
terpelihara secara berkelanjutan. Pengertian ini mengandung makna bahwa:
      Pokja PKP fokus pada bidang pembangunan PKP.
      Pemangku kepentingan memiliki arah dan pandangan serta tujuan yang sama terhadap
       efektivitas penyediaan perumahan.
      Pemangku kepentingan memahami fungsi dan perannya dalam penyelenggaraan
       pembangunan PKP di daerahnya.
      Pokja PKP memiliki program dan rencana serta melaksanakannya untuk mewujudkan
       fungsi dan perannya.
      Pokja PKP bersifat legal dan memiliki dasar hukum serta menjadi bagian dalam konstelasi
       pembangunan perumahan yang selanjutnya diatur dalam mekanisme kerja.


B.     Urgensi Pembentukan Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi dibentuk untuk menjawab isu penyediaan perumahan dan pengelolaan
kawasan permukiman di provinsi. Untuk mengatasi permasalahan dan kendala tersebut
diperlukan peran pemangku kepentingan secara inklusif melalui Pokja. Selain itu diperlukan
juga sinergi dan komunikasi yang mampu menjembatani antar regulator, penyedia jasa dan penerima
manfaat. Atas dasar pertimbangan tersebut urgensi pembentukan Pokja PKP Provinsi adalah:
      Pentingnya upaya antisipatif untuk mengurangi potensi permasalahan yang ditimbulkan oleh
       faktor yang berkaitan dengan koordinasi dan sinergi antar pihak dalam pelaksanaan program
       dan pembangunan perumahan.
      Diperlukannya upaya advokatif untuk pelaksanaan pembangunan PKP yang berkelanjutan dan
       berkeadilan.


                                                                             Modul 1 | hal 27
 Diperlukannya upaya sistematis dalam pengarusutamaan pencapaian sasaran pembangunan
       nasional bidang PKP untuk dapat dijabarkan ke dalam perencanaan yang terukur dan
       pencapaian hasilnya dapat diagregasi secara nasional.
      Diperlukannya peran penyiapan dan pengawalan program pemerintah daerah dalam
       pelaksanaan program pembangunan PKP.
      Upaya penguatan kapasitas pemangku kepentingan melalui proses pembelajaran dan
       knowledge management yang diselenggarakan melalui fungsi dan peran Pokja PKP.
      Upaya untuk pencapaian dan pelaksanaan:
          1.   Millenium Development Goals terkait bidang perumahan
          2.   RPJMN, sasaran pembangunan nasional bidang perumahan
          3.   Rencana Strategis Kementerian/Lembaga terkait bidang perumahan
          4.   RPJMD, sasaran pembangunan bidang perumahan
          5.   Rencana Strategis SKPD terkait bidang perumahan
          6.   Kebijakan Nasional terkait percepatan pemenuhan perumahan


C.     Sifat dan Karakteristik Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi bersifat inklusif, bukan pelaksana program/proyek dan bukan asosiasi
spesifik untuk kepentingan/bisnis tertentu. Oleh karena itu, kedudukan organisasi atau asosiasi
terkait merupakan bagian dari Pokja PKP Provinsi, baik sebagai pengurus maupun anggota.
Anggota Pokja PKP Provinsi mencakup unsur regulator, operator, dan penerima
manfaat/masyarakat luas.
Pokja PKP Provinsi memiliki karakteristik sebagai berikut:
      Bersifat inklusif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang peduli terhadap
       bidang PKP.
      Dibentuk dan dilaksanakan atas dasar komitmen bersama.
      Kesetaraan peran antar pengurus dan anggota.
      Menjadi wadah sinergi antar pelaku dan pemangku kepentingan program pembangunan PKP.
      Keanggotaan bersifat terbuka, akan tetapi pengurus inti bersifat mengikat atas fungsi dan
       peran yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugas yang diemban. Oleh karena itu Pokja
       PKP perlu didukung dengan adanya legalitas dari Kepala Daerah.



D.     Komponen Pokja PKP Provinsi
Komponen Pokja PKP Provinsi terdiri dari regulator, operator, dan masyarakat.
1) Regulator
      Regulator adalah pemerintah yang memiliki kewenangan dalam menetapkan kebijakan dan
      arah pembangunan PKP yang terdiri dari unsur eksekutif (Kepala Daerah) dan legislatif.
      Regulator dalam Pokja PKP Provinsi menjadi pengarah atas fungsi dan peran serta
      dukungannya dalam penyelenggaraan pembangunan PKP. Pokja PKP Provinsi menjadi
      bagian dari regulator yang berfungsi dalam penguatan kapasitas pelaksana pembangunan
      PKP.



Modul 1 | hal 28
2) Operator
     Operator adalah para pelaku pembangunan PKP secara langsung dari unsur mitra
     pemerintah yang meliputi: kalangan pengembang (swasta atau developer/pengembang),
     penyedia jasa (kontraktor) dan layanan keuangan dari pihak perbankan. Dalam konteks
     program, operator juga termasuk dinas teknis yang melaksanakan program pembangunan
     dengan mekanisme swakelola masyarakat.
     Dalam keanggotaan Pokja PKP Provinsi, operator program dari SKPD yang membidangi
     perumahan menjadi pengurus tim teknis. Pihak lain dari luar struktur pemerintah menjadi
     anggota atau format lain disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
3) Masyarakat
     Masyarakat terdiri dari penerima manfaat dan kelompok peduli mencakup kalangan
     pers/media, akademisi, dan kelompok penerima dampak akibat pembangunan PKP.
     Masyarakat penerima manfaat dan penerima dampak merupakan sasaran yang akan
     difasilitasi dan dimediasi oleh Pokja PKP Provinsi dalam penyaluran aspirasi dan
     pemenuhan hak-hak serta kewajibannya.
     Peran masyarakat dari kalangan akademisi, pers dan organisasi terkait lainnya menjadi
     bagian dari keanggotaan Pokja PKP Provinsi atau format lain disesuaikan dengan
     kebutuhan daerah.
     Hubungan sinergis antar komponen dapat digambarkan sebagai berikut:




              Gambar 2. Hubungan Sinergis antar Komponen Pokja PKP Provinsi



E.    Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi
Posisi strategis Pokja PKP Provinsi adalah kedudukan yang diharapkan dapat memberikan
dampak menyeluruh terhadap perbaikan kinerja pembangunan PKP di provinsi.
PKP dengan segala aspeknya perlu didukung peran pihak yang mampu menggerakkan fungsi
seluruh elemen pembangunan yang dibutuhkan. Elemen yang dimaksud antara lain
sebagaimana pada Tabel 6.


                                                                           Modul 1 | hal 29
Tabel 6. Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi pada Seluruh Elemen Pembangunan
   Elemen                          Kondisi yang diperlukan                     Fungsi Pokja
Kebijakan          Adanya kebijakan yang mampu mengakomodasi             Fasilitasi dan advokasi
                   kepentingan seluruh pelaku
Perencanaan         PKP menjadi skala prioritas                         Fasilitasi dan advokasi
                    Perencanaan yang mengarah pada upaya mengatasi
                      masalah secara sistematis dan menjawab kebutuhan
Pembiayaan          Terciptanya mekanisme pembiayaan yang mampu         Fasilitasi dan
                      menjawab keterbatasan masyarakat kurang mampu      mediasi
                    Tersedianya lembaga keuangan yang dapat membantu
                      jalan keluar keterbatasan masyarakat tidak mampu
Kapasitas           SDM pelaku program yang mampu menjalankan           Fasilitasi
                      programnya secara efektif dan efisien
                    SDM yang memiliki kemampuan dalam proses
                      perencanaan, pengendalian dan pengelolaan paska
                      program
Tata kelola         Adanya wadah komunikasi dan saluran aspirasi        Fasilitasi, komunikasi,
                    Adanya mekanisme penyelesaian konflik               mediasi, dan resolusi
                                                                         konflik
Dari uraian pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa Pokja PKP Provinsi memiliki posisi strategis
dalam upaya mewujudkan hasil PKP yang efektif melalui peran advokasi, fasilitasi, komunikasi,
mediasi dan apabila diperlukan dapat melakukan peran resolusi konflik.



F.     Manfaat Pokja PKP Provinsi
Pembentukan Pokja PKP Provinsi akan memberikan manfaat bagi daerah sebagai berikut:
      Terlaksananya proses pembangunan PKP yang mampu mengakomodasi kepentingan
       pemerintah sebagai regulator, pengembang sebagai penyedia, dan penerima manfaat sehingga
       dapat mengurangi potensi konflik yang tidak diinginkan.
      Pemerintah Pusat dan Daerah akan terbantu dalam proses sosialisasi mengenai kebijakan-
       kebijakan terkait pembangunan PKP.
      Terbangunnya koordinasi yang lebih baik dalam mensinergikan arah pembangunan PKP
       sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
      Tersedianya jalur komunikasi dan artikulasi kepentingan seluruh pemangku kepentingan PKP
       di daerah.




Modul 1 | hal 30
BAHAN BACAAN 2:
KELEMBAGAAN POKJA PKP PROVINSI



   Struktur Organisasi Pokja PKP Provinsi

   Fungsi dan Peran Pokja PKP Provinsi

   Pelaksanaan Fungsi dan Peran Pokja PKP Provinsi

   Koordinasi Pokja PKP Pusat dan Daerah

   Program Kerja Pokja PKP Provinsi

   Tahapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi




                                                Modul 1 | hal 31
A.   Struktur Organisasi Pokja PKP Provinsi
Untuk personel yang duduk dalam struktur terdiri dari pemangku kepentingan yang secara
langsung menangani dan pihak lain termasuk tokoh masyarakat yang berkepentingan terhadap
pembangunan PKP. Struktur organisasi/susunan kepengurusan Pokja PKP Provinsi di daerah
mencakup posisi tim pengarah, tim pelaksana dan tim sekretariat sebagaimana Gambar 3.




                      Gambar 3. Struktur Organisasi Pokja PKP Provinsi
Keterangan:
Tim Pengarah (steering comittee)
Terdiri dari pimpinan SKPD terkait dan unsur pengambil kebijakan daerah yang membidangi
atau menangani program pembangunan PKP di daerah seperti Kepala Bappeda, Kepala Dinas
Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Kebersihan, Kepala Dinas Lingkungan, dan lain-lain.
Tim pengarah memiliki tugas dan peran dalam pengambilan keputusan terkait sektor PKP, dan
memberikan arahan dan kebijakan untuk ditindaklanjuti oleh Pokja PKP Provinsi.

Tim Pelaksana
Tim pelaksana merupakan pengurus inti Pokja PKP Provinsi yang terdiri dari pejabat teknis
(kepala bidang dan atau kepala seksi) dari SKPD yang membidangi perumahan dan pihak-pihak
lain di luar unsur SKPD, seperti LSM atau Perguruan Tinggi yang memiliki kepedulian terhadap
sektor PKP.
Tim pelaksana terdiri dari unsur ketua yang selanjutnya disebut sebagai ketua pokja, sekretaris
dan gugus tugas/bidang sesuai bidang pekerjaan yang disepakati di daerah. Tim pelaksana
pokja menjalankan fungsi koordinasi, advokasi dan fasilitasi dalam pembangunan PKP di
daerah.
Dalam pelaksanaan kegiatan, tim pelaksana pada pokja dibagi atas gugus tugas sesuai bidang
pekerjaannya, dan setiap gugus tugas terdiri dari koordinator dan anggota. Sesuai dengan
fungsinya, bidang pekerjaan pokja mencakup peran koordinasi, advokasi dan fasilitasi, maka

Modul 1 | hal 32
setidak-tidaknya gugus tugas pokja mencakup gugus tugas koordinasi, gugus tugas advokasi
dan gugus tugas fasilitasi. Namun demikian tidak menutup kemungkinan apabila daerah
memandang perlu adanya gugus tugas lainnya seperti gugus tugas peran serta masyarakat,
gugus tugas kemitraan dan sebagainya. Contoh uraian peran gugus tugas Pokja PKP
sebagaimana pada Tabel 7.
                    Tabel 7. Contoh Uraian Peran Gugus Tugas Pokja PKP
   Gugus Tugas                                        Uraian
 Advokasi dan        Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
 komunikasi          advokasi, antara lain:
                      Mendorong pengambil kebijakan daerah (Kepala Daerah dan DPRD) untuk
                         menempatkan PKP sebagai program prioritas
                      Sosialisasi kebijakan dan rencana pembangunan PKP
 Koordinasi dan      Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
 Sinergi             koordinasi dan sinergi antar pelaku pembangunan PKP, antara lain:
                      Pertemuan koordinasi perencanaan
                      Pertemuan koordinasi pendataan
                      Pertemuan koordinasi monitoring
                      Pertemuan berbagi pengalaman dan penyelesaian permasalahan-
                         permasalahan teknis
 Fasilitasi          Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
                     fasilitasi, antara lain:
                      Penyelenggaraan lokakarya/pelatihan bagi pelaku pembangunan PKP
                      Mediasi kerjasama antara pelaku pembangunan dengan lembaga keuangan
                      Penyediaan informasi dan konsultasi tentan proses perijinan
 Peran serta         Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
 masyarakat          peranserta masyarakat dalam pembangunan PKP, antara lain:
                      Pembentukan kelembagaan pengelolaan lingkungan PKP di tingkat
                         masyarakat
                      Melakukan promosi/kampanye kepedulian masyarakat untuk kebersihan
                         lingkungan PKP
 Dst



Tim Sekretariat
Tim sekretariat bertugas untuk menjalankan aktivitas organisasi sehari-hari antara lain
pengaturan agenda, korespondensi, dan sebagai penyelenggara pertemuan-pertemuan.
Sekretariat terdiri dari pimpinan sekretariat dan tim operasional yang berasal dari unsur SKPD
atau direkrut secara khusus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah. Pimpinan
sekretariat adalah sekretaris Pokja PKP Provinsi yang akan melaporkan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan atau program yang telah disepakati oleh tim
pelaksana Pokja PKP Provinsi.




                                                                             Modul 1 | hal 33
B.   Fungsi dan Peran Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi merupakan instrumen dalam pelaksanaan program perumahan di tingkat
provinsi dan sebagai wadah publik dalam penyaluran aspirasi bidang PKP. Oleh karena itu,
keanggotaan Pokja PKP Provinsi bersifat multi pihak. Dalam menjalankan tugasnya, Pokja PKP
Provinsi memiliki fungsi dan peran sebagai berikut:
 1) Mitra Pemerintah
     Pokja PKP Provinsi memiliki fungsi sebagai mitra pemerintah dalam beberapa kegiatan
     strategis antara lain:
           Sosialisasi atau pengkomunikasian kebijakan-kebijakan pembangunan PKP kepada
            masyarakat dan pihak-pihak terkait;
           Proses penjaringan aspirasi masyarakat terhadap rencana pengembangan
            kebijakan atau rencana pembangunan dan kawasan permukiman;
           Penguatan kapasitas SDM pengelola program PKP;
           Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program PKP.
 2) Advokasi
     Dalam fungsi advokasi, Pokja PKP Provinsi diharapkan dapat mendorong pelaksanaan
     pembangunan PKP, serta menerapkan prinsip-prinsip good governance. Kondisi good
     governance yang perlu diciptakan melalui fungsi ini antara lain:
           Pembangunan PKP berpihak kepada kelompok masyarakat miskin yang perlu
            mendapatkan fasilitasi dalam mendapatkan hak dasarnya;
           Kondisi keterbukaan dalam proses perencanaan dan penetapan kebijakan terkait,
            sehingga kebijakan tersebut pro-rakyat (keputusan tetap memperhatikan
            kepentingan rakyat);
           Pelaksanaan pembangunan yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan
            norma dan hukum yang berlaku.
     Fungsi advokasi Pokja PKP Provinsi diharapkan mampu mendorong pemerintah untuk
     menempatkan PKP sebagai program prioritas dalam pembangunan. Ruang lingkup
     advokasi dalam konteks pembangunan PKP antara lain advokasi anggaran, advokasi
     kebijakan penyelenggaraan dan advokasi kepedulian masyarakat.
     a) Advokasi anggaran
           Advokasi ini ditujukan untuk memastikan pemerintah terpanggil untuk
           meningkatkan alokasi anggaran pemerintah yang memadai dalam mengatasi
           permasalahan PKP, khususnya bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah
           (MBR) dalam mendapatkan akses perumahan layak huni. Advokasi anggaran
           termasuk proses penetapan dan perencanaan anggaran serta pemanfaatannya agar
           memenuhi kaidah akuntabilitas.
     b) Advokasi kebijakan penyelenggaraan pembangunan PKP
           Advokasi kebijakan bertujukan untuk mendorong adanya kebijakan daerah yang
           dapat menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan PKP yang efektif.
            1) Jika daerah belum memiliki kebijakan, maka didorong untuk melahirkan
               kebijakan bidang PKP

Modul 1 | hal 34
2) Jika kebijakan telah disiapkan akan tetapi tidak/kurang pro-publik maka Pokja
              PKP Provinsi mendorong agar kebijakan tersebut diperbaiki
           3) Jika kebijakan sudah baik akan tetapi belum efektif penerapannya maka Pokja
              PKP Provinsi ikut berupaya melalui serangkaian upaya agar kebijakan tersebut
              dapat terlaksana
           4) Jika kebijakan yang ada bertentangan dengan kepentingan publik atau tidak
              berpihak, dan akan manghasilkan kondisi kontra produktif, maka Pokja PKP
              Provinsi mendorong agar kebijakan tersebut dicabut dan digantikan dengan
              kebijakan baru yang lebih baik
    c)   Advokasi kepedulian masyarakat
         Advokasi ini ditujukan untuk menciptakan kondisi PKP yang sehat. Dalam upaya
         menciptakan kondisi ini Pokja PKP Provinsi melakukan serangkaian kegiatan untuk
         membangun kepedulian masyarakat dalam menjaga dan mewujudkan lingkungan
         yang lebih baik.
3) Intermediasi
   Pembangunan PKP selalu dihadapkan pada potensi konflik kepentingan antara pemerintah,
   penyedia dan calon penerima manfaat serta pihak-pihak yang menerima dampak akibat
   pembangunan misalnya persoalan pembebasan lahan. Fungsi intermediasi dimaksudkan
   sebagai upaya untuk membantu para pihak yang merasa terabaikan kepentingan dan
   haknya melalui proses yang kondusif untuk menghasilkan keputusan yang berimbang.
   Fungsi ini khususnya ditujukan dalam upaya mengatasi konflik antara pengembang dengan
   penerima manfaat maupun dengan pemerintah.
4) Wadah Komunikasi dan Sinergi
   Banyaknya pemangku kepentingan khususnya dari dinas/lembaga pemerintah yang
   membidangi perumahan, akan berpotensi menimbulkan ego sektoral. Sebagai wadah
   komunikasi, entitas Pokja PKP Provinsi akan menjadi tempat untuk mengkomunikasikan
   rencana dan kegiatan antar pelaku. Selain itu Pokja PKP Provinsi juga sebagai forum untuk
   mendapatkan rekomendasi dalam memastikan hasil pembangunan yang keberlanjutan dan
   efektif menjawab kebutuhan.




                                                                         Modul 1 | hal 35
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Provinsi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penyusunan RPIJM Cipta Karya Bidang Safeguard Lingkungan Sosial
Penyusunan RPIJM Cipta Karya Bidang Safeguard Lingkungan SosialPenyusunan RPIJM Cipta Karya Bidang Safeguard Lingkungan Sosial
Penyusunan RPIJM Cipta Karya Bidang Safeguard Lingkungan Sosialinfosanitasi
 
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)infosanitasi
 
Buku panduan penyusunan_rp2_kpkp
Buku panduan penyusunan_rp2_kpkpBuku panduan penyusunan_rp2_kpkp
Buku panduan penyusunan_rp2_kpkpbloopsme
 
Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007Ahmad Danil
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek InvestasiPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasiinfosanitasi
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD Dadang Solihin
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan DaerahPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerahinfosanitasi
 
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan DaerahPeran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN febi diostovel
 
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi bali
 - Laporan awal ekpd 2011 provinsi bali - Laporan awal ekpd 2011 provinsi bali
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi baliEKPD
 
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011Rizki Malinda
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.Tri Widodo W. UTOMO
 
Harmonisasi RPJMD-RPJMN 2015-2019
Harmonisasi  RPJMD-RPJMN 2015-2019Harmonisasi  RPJMD-RPJMN 2015-2019
Harmonisasi RPJMD-RPJMN 2015-2019Dadang Solihin
 
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...Joy Irman
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011Rizki Malinda
 
Pedoman umum project management
Pedoman umum   project managementPedoman umum   project management
Pedoman umum project managementDhiangga Jauhary
 

La actualidad más candente (20)

Penyusunan RPIJM Cipta Karya Bidang Safeguard Lingkungan Sosial
Penyusunan RPIJM Cipta Karya Bidang Safeguard Lingkungan SosialPenyusunan RPIJM Cipta Karya Bidang Safeguard Lingkungan Sosial
Penyusunan RPIJM Cipta Karya Bidang Safeguard Lingkungan Sosial
 
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
 
Buku panduan penyusunan_rp2_kpkp
Buku panduan penyusunan_rp2_kpkpBuku panduan penyusunan_rp2_kpkp
Buku panduan penyusunan_rp2_kpkp
 
Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek InvestasiPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan DaerahPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
 
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan DaerahPeran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
 
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi bali
 - Laporan awal ekpd 2011 provinsi bali - Laporan awal ekpd 2011 provinsi bali
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi bali
 
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
 
Harmonisasi RPJMD-RPJMN 2015-2019
Harmonisasi  RPJMD-RPJMN 2015-2019Harmonisasi  RPJMD-RPJMN 2015-2019
Harmonisasi RPJMD-RPJMN 2015-2019
 
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
 
Pedoman umum project management
Pedoman umum   project managementPedoman umum   project management
Pedoman umum project management
 
1 renstra
1 renstra1 renstra
1 renstra
 

Destacado

Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluanCover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluanAdhe II
 
Cover laporan bulanan fyka
Cover laporan bulanan fykaCover laporan bulanan fyka
Cover laporan bulanan fykaVhie Gotha
 
Cover Laporan
Cover LaporanCover Laporan
Cover LaporanTugas_Ika
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Oswar Mungkasa
 
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...Oswar Mungkasa
 
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...Oswar Mungkasa
 
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUAdvisory Specialist for P2KP
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016ayi sugandhi
 
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010Anggit T A W
 
Cover laporan tahunan
Cover laporan tahunanCover laporan tahunan
Cover laporan tahunanryzeta
 
Cover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantarCover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantaralankinata
 
Laporan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Triw...
Laporan  Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Triw...Laporan  Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Triw...
Laporan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Triw...Oswar Mungkasa
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANhimabioummy
 
peningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahpeningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahAbu Wafi
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016Kartika Dwi Rachmawati
 
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Dadang Solihin
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Dadang Solihin
 
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hookeLaporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hookeAdinda Khairunnisa
 
Panduan ujian nasional 1112
Panduan ujian nasional 1112Panduan ujian nasional 1112
Panduan ujian nasional 1112astio
 

Destacado (20)

Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluanCover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
 
Cover laporan bulanan fyka
Cover laporan bulanan fykaCover laporan bulanan fyka
Cover laporan bulanan fyka
 
Cover Laporan
Cover LaporanCover Laporan
Cover Laporan
 
Cover laporan
Cover laporanCover laporan
Cover laporan
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
 
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
 
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
 
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
 
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
 
Cover laporan tahunan
Cover laporan tahunanCover laporan tahunan
Cover laporan tahunan
 
Cover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantarCover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantar
 
Laporan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Triw...
Laporan  Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Triw...Laporan  Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Triw...
Laporan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Triw...
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
 
peningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahpeningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerah
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
 
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
 
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hookeLaporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
 
Panduan ujian nasional 1112
Panduan ujian nasional 1112Panduan ujian nasional 1112
Panduan ujian nasional 1112
 

Similar a Pokja PKP Provinsi

Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari BappenasPanduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari BappenasFitri Indra Wardhono
 
244244761 proposal-sumur-bor-pdf
244244761 proposal-sumur-bor-pdf244244761 proposal-sumur-bor-pdf
244244761 proposal-sumur-bor-pdfIchank Sabiyah
 
LAPORAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ...
LAPORAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ...LAPORAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ...
LAPORAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ...Oswar Mungkasa
 
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...radengembull
 
Ippmi skkni fasilitator pemberdayaan
Ippmi   skkni fasilitator pemberdayaanIppmi   skkni fasilitator pemberdayaan
Ippmi skkni fasilitator pemberdayaanippmi
 
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docxLaporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docxWisalathi
 
Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Pengurangan Kemiskinan. Panduan Operas...
Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Pengurangan Kemiskinan. Panduan Operas...Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Pengurangan Kemiskinan. Panduan Operas...
Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Pengurangan Kemiskinan. Panduan Operas...Oswar Mungkasa
 
Modul 4 eselon 4 manajemen proyek
Modul 4 eselon 4 manajemen proyekModul 4 eselon 4 manajemen proyek
Modul 4 eselon 4 manajemen proyekDhiangga Jauhary
 
Pedoman umum urban poverty project 2 bab v manajemen proyek
Pedoman umum urban poverty project 2   bab v manajemen proyekPedoman umum urban poverty project 2   bab v manajemen proyek
Pedoman umum urban poverty project 2 bab v manajemen proyekAdvisory Specialist for P2KP
 
Modul 1 eselon 3 manajemen proyek
Modul 1 eselon 3 manajemen proyekModul 1 eselon 3 manajemen proyek
Modul 1 eselon 3 manajemen proyekDhiangga Jauhary
 
Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002
Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002
Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002Wisnu Permadi
 
KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
KKN UNUSIDA BERDAYA 2020KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
KKN UNUSIDA BERDAYA 2020MAsAriABDRohman
 
Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...
Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...
Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...Arierama1
 
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011A Harisman
 
Pedum-Posyantek-1.pdf
Pedum-Posyantek-1.pdfPedum-Posyantek-1.pdf
Pedum-Posyantek-1.pdfDianSopyan
 
Rancangan aktualisasi presentasi
Rancangan aktualisasi presentasiRancangan aktualisasi presentasi
Rancangan aktualisasi presentasitomyjenius
 
RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015manafhsb
 

Similar a Pokja PKP Provinsi (20)

Buku 1 infra
Buku 1 infraBuku 1 infra
Buku 1 infra
 
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari BappenasPanduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari Bappenas
 
244244761 proposal-sumur-bor-pdf
244244761 proposal-sumur-bor-pdf244244761 proposal-sumur-bor-pdf
244244761 proposal-sumur-bor-pdf
 
LAPORAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ...
LAPORAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ...LAPORAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ...
LAPORAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ...
 
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
 
Ippmi skkni fasilitator pemberdayaan
Ippmi   skkni fasilitator pemberdayaanIppmi   skkni fasilitator pemberdayaan
Ippmi skkni fasilitator pemberdayaan
 
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docxLaporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
 
Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Pengurangan Kemiskinan. Panduan Operas...
Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Pengurangan Kemiskinan. Panduan Operas...Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Pengurangan Kemiskinan. Panduan Operas...
Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Pengurangan Kemiskinan. Panduan Operas...
 
Modul 4 eselon 4 manajemen proyek
Modul 4 eselon 4 manajemen proyekModul 4 eselon 4 manajemen proyek
Modul 4 eselon 4 manajemen proyek
 
Pedoman umum urban poverty project 2 bab v manajemen proyek
Pedoman umum urban poverty project 2   bab v manajemen proyekPedoman umum urban poverty project 2   bab v manajemen proyek
Pedoman umum urban poverty project 2 bab v manajemen proyek
 
Modul 1 eselon 3 manajemen proyek
Modul 1 eselon 3 manajemen proyekModul 1 eselon 3 manajemen proyek
Modul 1 eselon 3 manajemen proyek
 
Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002
Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002
Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002
 
KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
KKN UNUSIDA BERDAYA 2020KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
 
Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...
Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...
Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...
 
Modul Pemantauan Anggaran
Modul Pemantauan AnggaranModul Pemantauan Anggaran
Modul Pemantauan Anggaran
 
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
 
Pedum-Posyantek-1.pdf
Pedum-Posyantek-1.pdfPedum-Posyantek-1.pdf
Pedum-Posyantek-1.pdf
 
Panduan pkm 2011
Panduan pkm 2011Panduan pkm 2011
Panduan pkm 2011
 
Rancangan aktualisasi presentasi
Rancangan aktualisasi presentasiRancangan aktualisasi presentasi
Rancangan aktualisasi presentasi
 
RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015
 

Más de Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

Más de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Pokja PKP Provinsi

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MODUL 1 PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011 JAKARTA 2011
  • 5.
  • 6. KATA PENGANTAR Modul 1 ini merupakan bagian pertama dari empat modul dalam rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang dilaksanakan dalam rangka Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011. Modul ini berisi panduan umum pembentukan Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) Provinsi. Modul ini digunakan sebagai panduan oleh SKPD Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011, Fasilitator Provinsi, dan stakeholder lain yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah, khususnya dalam hal pembentukan Pokja PKP Provinsi. Modul ini terdiri dari dua bagian, yaitu: Bagian 1 – Pendahuluan, merupakan bagian yang menjelaskan latar belakang dan urgensi pembentukan Pokja PKP Provinsi dalam rangka pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, sedangkan Bagian 2 –Panduan Pelaksanaan Pembentukan Pokja PKP Provinsi yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam rangka pembentukan Pokja PKP Provinsi. Modul ini juga dilengkapi dengan Lampiran berupa Bahan Bacaan tentang Konsep dan Kelembagaan Pokja PKP Provinsi. Tiada gading yang tak retak, begitulah pula dengan modul ini yang disusun dalam jangka waktu relatif singkat sehingga membutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaannya. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan modul ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Selamat membaca dan mempraktikkannya. Jakarta, Maret 2011 Tim Penyusun Modul 1 | hal i
  • 7. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... i DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................................... iii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN.................................................................................................... iii BAGIAN 1: PENDAHULUAN.....................................................................................................................1 A. Latar Belakang ..................................................................................................................................... 2 B. Maksud, Tujuan, Sasaran dan Keluaran .................................................................................... 3 C. Dasar Pembentukan Pokja PKP .................................................................................................... 4 D. Ruang Lingkup Modul....................................................................................................................... 4 BAGIAN 2. PANDUAN PELAKSANAAN PEMBENTUKAN POKJA PKP PROVINSI DALAM DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENPERA TAHUN 2011 .........................................5 Alur Pelaksanaan ...................................................................................................................................... 6 Kegiatan 1. Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Daerah.................................................................................................. 7 Kegiatan 2. Lokakarya Konsep Pokja PKP .................................................................................. 13 Kegiatan 3. Rangkaian Pertemuan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi .... 19 Kegiatan 4. Lokakarya Kelembagaan Pokja PKP Provinsi ................................................... 21 LAMPIRAN BAHAN BACAAN 1: KONSEP POKJA PKP PROVINSI..................................................................... 26 BAHAN BACAAN 2: KELEMBAGAAN POKJA PKP PROVINSI...................................................... 31 Modul 1 | hal ii
  • 8. DAFTAR TABEL Tabel 1. Ruang Lingkup Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi .................................................4 Tabel 2. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Analisis Isu dan Permasalahan PKP di Daerah ......................................................................................................................................9 Tabel 3. Agenda dan Alokasi Pelaksanaan Lokakarya Konsep Pokja PKP ................................. 15 Tabel 4. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi ...............................................................................................................................................20 Tabel 5. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Lokakarya Kelembagaan Pokja PKP Provinsi ...............................................................................................................................................23 Tabel 6. Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi pada Seluruh Elemen Pembangunan .............31 Tabel 7. Contoh Uraian Peran Gugus Tugas Pokja PKP ...................................................................... 34 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Alur Pelaksanaan Pembentukan Pokja PKP Provinsi – Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011...............................................................6 Gambar 2. Hubungan Sinergis antar Komponen Pokja PKP Provinsi ..........................................30 Gambar 3. Struktur Organisasi Pokja PKP Provinsi ............................................................................. 33 Gambar 4. Skema Koordinasi Pokja PKP Pusat dan Daerah ............................................................ 38 Gambar 5. Contoh Posisi Pokja PKP Terhadap Pemangku Kepentingan .................................... 38 DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN APERSI : Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia Bapermas : Badan Pemberdayaan Masyarakat Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BUMD : Badan Usaha Milik Daerah Kemenpera : Kementerian Perumahan Rakyat PMD : Pemeberdayaan Masyarakat Desa PKP : Perumahan dan Kawasan Permukiman Pokja PKP : Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman PU : Pekerjaan Umum REI : Real Estat Indonesia RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJPN : Rencana Jangka Panjang Nasional SDM : Sumber Daya Manusia Setda : Sekretariat Daerah SK : Surat Keputusan SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah UUD : Undang-Undang Dasar Modul 1 | hal iii
  • 9.
  • 10. BAGIAN 1: PENDAHULUAN  Latar Belakang  Maksud, Tujuan, Sasaran, dan Keluaran  Dasar Pembentukan Pokja PKP  Ruang Lingkup Modul Modul 1 | hal 1
  • 11. A. Latar Belakang Perumahan dan permukiman merupakan hak dasar bagi setiap Warga Negara Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1, bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pemahaman ini juga sejalan dengan Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 40 yang menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Kondisi perumahan dan permukiman yang layak, dapat diwujudkan dengan pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) yang sinergis dan melingkupi berbagai sektor (multi sektor) dimana hasilnya langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar menyangkut taraf kesejahteraan hidup masyarakat. Hingga saat ini, hampir seluruh daerah di Indonesia belum menempatkan pembangunan PKP sebagai prioritas pembangunan di daerah masing-masing. Hal ini belum sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah yang menegaskan bahwa urusan perumahan merupakan urusan wajib pemerintah daerah. Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat dan mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, menugaskan Kemenpera untuk melaksanakan program dan kegiatan yang termasuk dalam prioritas Bidang Sarana dan Prasarana, sub bidang Perumahan dan Permukiman. Untuk mewujudkan prioritas dan sasaran bidang perumahan dan permukiman, maka arah kebijakan pembangunan perumahan tahun 2010–2014 yang terkait dengan Kemenpera adalah meningkatkan aksesibilitas masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak dan terjangkau, dengan: 1. Meningkatkan penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui (a) pembangunan 650 twin block rusunawa; (b) pembangunan 685.000 unit Rumah Sederhana Sehat Bersubsidi; (c) fasilitasi pembangunan 180 tower rusunami melalui peran swasta; (d) penyediaan prasarana, sarana dan utilitas pengembangan kawasan perumahan antara lain untuk mendukung pengembangan kota baru (New Town Development); (e) fasilitasi pembangunan baru/peningkatan kualitas perumahan swadaya serta penyediaan prasarana, sarana dan utilitas perumahan swadaya; (f) pembangunan rumah khusus termasuk rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan pasca bencana; (g) fasilitasi penyediaan lahan; (h) pemanfaatan dan pengembangan sumber daya lokal, teknologi dan penelitian di bidang perumahan dan permukiman. 2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat berpenghasilan menengah-bawah terhadap hunian yang layak dan terjangkau melalui: (a) penyediaan subsidi perumahan; (b) pengembangan fasilitasi likuiditas; (c) peningkatan mobilisasi sumber-sumber dana jangka panjang; dan (d) pengembangan tabungan perumahan nasional. 3. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman melalui penyediaan prasarana, sarana dasar, dan utilitas umum yang memadai dan terpadu dengan pengembangan kawasan perumahan dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh. 4. Meningkatkan jaminan kepastian hukum dalam bermukim (secure tenure) melalui fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca-sertifikasi tanah bagi masyarakat berpenghasilan rendah; serta standardisasi perijinan dalam membangun rumah. 5. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman melalui (a) pengembangan regulasi dan kebijakan; (b) pemberdayaan dan kemitraan pelaku pembangunan perumahan dan permukiman; (c) peningkatan Modul 1 | hal 2
  • 12. kapasitas dan koordinasi berbagai pemangku kepentingan pembangunan perumahan dan permukiman; (d) pengembangan pengelolaan aset (property management); (e) serta fasilitasi penyusunan rencana induk pengembangan permukiman daerah. 6. Memantapkan pasar primer dan pembiayaan sekunder perumahan yang didukung oleh sumber pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan melalui pengembangan informasi dan standardisasi KPR; serta pengembangan peraturan perundangan pendukungnya. Pada dasarnya, pembangunan perumahan dilaksanakan dengan prinsip pemenuhan kebutuhan akan rumah layak yang merupakan tanggung jawab masyarakat sendiri. Dalam hal ini, pemerintah merupakan pihak yang mendukung proses tersebut melalui penciptaan iklim yang memungkinkan masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhan akan rumah layak dan melalui penyediaan prasarana dan sarana yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan kehidupan dan berpenghidupan di lingkungan PKP. Penciptaan kondisi tersebut menimbulkan konsekuensi pentingnya koordinasi dan sinergi antar pihak pada berbagai sektor untuk saling mengisi sesuai dengan kebutuhan. Berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan tersebut, hingga saat ini koordinasi menjadi permasalahan utama dalam pengarusutamaan pembangunan PKP di daerah. Oleh karena itu, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) merasa perlu memfasilitasi pemerintah daerah untuk menyiapkan dan membentuk suatu wadah koordinasi pembangunan PKP yang selanjutnya disebut Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman disingkat Pokja PKP. Fasilitasi ini dilakukan melalui kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan sinergitas pusat-daerah dan pemberdayaan pemangku kepentingan untuk pembangunan PKP. B. Maksud, Tujuan, Sasaran dan Keluaran Dalam konsteks Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011, maka maksud, tujuan, sasaran dan keluaran kegiatan pembentukan Pokja PKP adalah sebagai berikut: Maksud Pembentukan Pokja PKP Provinsi sebagai wadah koordinasi para pemangku kepentingan yang terkait dengan bidang PKP di provinsi. Tujuan Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan di bidang PKP. Sasaran Terbentuknya wadah koordinasi dan komunikasi untuk membangun sinergi dan koordinasi demi terwujudnya pengarusutamaan perumahan di provinsi. Keluaran Terselenggaranya rangkaian kegiatan pembentukan Pokja PKP Provinsi dan tersusunnya rancangan dokumen kelembagaan Pokja PKP Provinsi. Modul 1 | hal 3
  • 13. C. Dasar Pembentukan Pokja PKP Pembentukan Pokja PKP Provinsi pada dasarnya telah sejalan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang mengamanatkan pembentukan forum pengembangan PKP dengan melibatkan peran masyarakat meskipun tidak diatur secara spesifik di dalamnya. Namun hal yang mendasari pusat mendorong daerah untuk membentuk Pokja PKP Provinsi adalah melekat pada kewajiban Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan dasar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan, diperlukan komitmen yang tinggi dari pengambil kebijakan di daerah. Dan untuk menjalankan komitmen tersebut, peran kelembagaan yang mengkoordinasikan pembangunan PKP yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait diperlukan agar pembangunan PKP berada dalam arah yang tepat dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar yang dimaksud. Dengan demikian landasan utama pembentukan Pokja PKP Provinsi adalah komitmen bersama untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan dasar yang menjadi urusan wajib pemerintah daerah. Terkait dengan keberadaan Pokja sejenis dan terkait bidang PKP yang sudah terbentuk di daerah, maka pada periode atau tahun berikutnya dapat diarahkan dan dikonsolidasi ke dalam Pokja PKP Provinsi dengan memperhatikan situasi dan peraturan perundang- undangan yang berlaku di daerah. D. Ruang Lingkup Modul Modul ini berisi materi, konsep dan panduan tentang pembentukan Pokja PKP Provinsi yang disusun dalam tiga bagian sebagaimana pada Tabel 1. Tabel 1. Ruang Lingkup Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi Bagian Ruang Lingkup Isi Pendahuluan 1. Latar Belakang 2. Maksud, Tujuan, Keluaran dan Sasaran 3. Dasar Pembentukan 4. Ruang Lingkup Modul Panduan Pelaksanaan Pembentukan 1. Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan PKP Pokja PKP Provinsi dalam 2. Lokakarya Konsep Pokja PKP Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera 3. Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi Tahun 2011 4. Lokakarya Kelembagaan Pokja PKP Provinsi Lampiran 1. Bahan Bacaan 1: Konsep Pokja PKP Provinsi 2. Bahan Bacaan 2: Kelembagaan Pokja PKP Provinsi Modul 1 | hal 4
  • 14. BAGIAN 2. PANDUAN PELAKSANAAN PEMBENTUKAN POKJA PKP PROVINSI DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENPERA TAHUN 2011  Alur Pelaksanaan  Kegiatan 1: Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan Perumahan dan Kawasan Permukiman  Kegiatan 2: Lokakarya Konsep Pokja PKP  Kegiatan 3: Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi  Kegiatan 4: Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi Modul 1 | hal 5
  • 15. Alur Pelaksanaan Alur pelaksanaan kegiatan Pembentukan Pokja PKP Provinsi dalam Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 sebagaimana digambarkan pada Gambar 1. Melalui rangkaian kegiatan ini diharapkan rancangan Pokja PKP Provinsi telah tersusun dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan. Gambar 1. Alur Pelaksanaan Pembentukan Pokja PKP Provinsi Melalui Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 Modul 1 | hal 6
  • 16. Kegiatan 1. Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan Perumahan dan Kawasan Permukiman Maksud dan Tujuan Maksud: Untuk memetakan isu dan permasalahan terkait pembangunan PKP dalam rangka (sebagai pertimbangan) pembentukan Pokja PKP Provinsi. Tujuan: Untuk memperoleh gambaran progres pembangunan PKP di daerah, dan isu-isu penting yang perlu disikapi melalui peran Pokja PKP. Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah: 1. Memetakan pelaku dan kegiatan pembangunan PKP di wilayah provinsi; 2. Memetakan progres pembangunan PKP masing-masing pelaku dan permasalahan- permasalahan yang dihadapi; dan 3. Menyepakati intervensi yang diperlukan guna membantu mengatasi permasalahan melalui Pokja PKP. Keluaran 1. Daftar pelaku pembangunan PKP di wilayah provinsi pada tahun 2010 dan 2011 dan lokasi kegiatannya. 2. Gambaran pokok-pokok kebijakan daerah terkait dengan pembangunan PKP. 3. Gambaran status, fungsi dan peran kelembagaan terkait yang telah/pernah dibentuk untuk pembangunan PKP. 4. Daftar isu dan permasalahan umum pembangunan PKP tingkat daerah dan permasalahan spesifik yang dihadapi oleh para pelaku pembangunan. 5. Isu strategis pembangunan PKP di daerah. 6. Rekomendasi upaya menyikapi permasalahan melalui peran koordinasi daerah. Metodologi Presentasi, tanya jawab, diskusi kelompok interaktif, dan pleno. Alat dan Bahan: Komputer, infocus, Flip Chart, Kertas Metaplan, kain rekat/Sticky Cloth, spidol, bahan presentasi, dan bahan materi (handout). Pelaksana SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011. Peserta Jumlah peserta kurang lebih 30 orang terdiri dari: 1. Unsur pimpinan/kepala pemerintahan di tingkat provinsi: Kepala Kanwil BPN, Kepala BPS, Kepala Bappeda, Kepala Dinas yang membidangi PKP, dan Kepala Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya Modul 1 | hal 7
  • 17. 2. Maksimal 3 (tiga) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang 3. Unsur pimpinan/kepala dari pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. Narasumber Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu. Peran narasumber pada kegiatan ini antara lain: 1. Sebagai pihak yang mempunyai pengetahuan yang lebih di bidang PKP 2. Memfasilitasi kegiatan ini dengan didampingi oleh fasilitator provinsi 3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini di daerah Modul 1 | hal 8
  • 18. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan lokakarya ini ± 2 hari, dengan rincian materi sebagaimana pada Tabel 2. Tabel 2. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Analisis Isu dan Permasalahan PKP di Daerah Durasi Kegiatan Output Proses Sesi 1 Pembukaan lokakarya Peserta paham rasional dan 1. Pengantar protokol. 30 latar belakang 2. Paparan sambutan oleh Kepala Daerah/Kepala Bappeda dilanjutkan pernyataan menit diselenggarakannya lokakarya pembukaan lokakarya. 3. Istirahat selama 15 menit. Sesi 2 Pengantar lokakarya 1.Peserta saling kenal satu 1. Pengantar selamat datang oleh fasilitator dan penjelasan singkat tentang peran peserta 45 dengan lainnya untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai pembangunan P menit 2.Bagan alir lokakarya 2. Kehadiran peserta selama satu setengah hari akan memberikan kontribusi yang sangat dipahami oleh peserta penting dalam upaya efektivitas dan keberlanjutan pembangunan PKP. lokakarya 3. Sebelum dimulai lokakarya, terlebih dahulu dilakukan perkenalan agar peserta dapat saling kenal satu sama lain. Selain itu, peserta dapat saling mengetahui apa yang selama ini dilakukan peserta lain dalam melaksanakan pembangunan PKP. 4. Paparan singkat agenda dan proses selama lokakarya dilanjutkan klarifikasi secukupnya jika ada yang masih belum jelas. Sesi 3 Pokok-pokok 1.Posisi sektor perumahan 1. Paparan oleh SKPD yang membidangi perumahan (waktu 30 menit) dengan pokok-pokok 60 kebijakan dan rencana dalam pembangunan wilayah materi penyampaian sebagai berikut: menit pembangunan PKP di 2.Progres cakupan layanan a. Sasaran pembangunan daerah sebagaimana tercakup dalam RPJMD daerah rumah layak huni di wilayah b. Sasaran pembangunan bidang PKP daerah sampai saat ini c. Progres/status pembangunan PKP di daerah 3.Isu umum yang dihadapi d. Isu dan tantangan umum pembangunan PKP di daerah daerah dalam pemenuhan e. Kebijakan daerah bidang PKP dalam RPJMD yang sedang berjalan layanan PKP di daerah 2. Diskusi/klarifikasi dan tanya jawab dilanjutkan penyampaian pointers paparan oleh moderator (waktu 30 menit) Sesi 4 Diskusi identifikasi 1.Daftar program terkait 1. Pengantar fasilitator menjelaskan tujuan sesi dan output yang ingin dicapai. 90 pelaku pembangunan pembangunan PKP oleh 2. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan kunci. menit PKP di daerah pemerintah a. Kelompok 1: Modul 1 | hal 9 2.Daftar pengembang yang 1) Siapa saja pelaku langsung pembangunan PKP di daerah pada saat ini. melaksanakan kegiatan 2) Dimana saja lokasi pembangunan yang dilakukan pembangunan PKP di daerah 3) Berapa target unit yang akan dibangun 3.Status progres terakhir 4) Berapa capaian target sampai saat ini. pembangunan PKP di wilayah Modul 1 | hal 9
  • 19. Durasi Kegiatan Output Proses Format hasil diskusi kelompok 1 sebagai berikut: Modul 1 | hal 10 Nama program/kegiatan Lokasi Target Pencapaian (pemerintah/swasta/masyarakat) pembangunan b. Kelompok 2: Tuliskan pihak-pihak mana saja yang berkepentingan dengan program pembangunan PKP di daerah saat ini dan peran-peran mereka: Peran Nama Tupoksi program Upaya yang telah dilakukan Kebijakan Pembiayaan Penyedia sarana Penerima manfaat Kelembagaan Lainnya? 3. Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya, kelompok lain memberikan komentar, masukan, pertanyaan dan klarifikasi. 4. Fasilitator menyampaikan pokok-pokok hasil diskusi dan komentar peserta. Sesi 5 Diskusi identifikasi isu 1.Daftar permasalahan umum 1. Sesi ini merupakan kelanjutan diskusi sebelumnya mengenai pemetaan pelaku 60 dan permasalahan pemerintah yang pembangunan PKP. Peserta diminta untuk kembali ke kelompok masing-masing untuk menit daerah dan terklarifikasi sumber memetakan isu dan permasalahan berdasarkan diskusi sebelumnya. permasalahan spesifik permasalahannya 2. Pertanyaan kunci untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut: pelaku pembangunan 2.Daftar permasalahan spesifik a. Permasalahan apa saja yang sedang dan akan dihadapi oleh pelaku dan pemerintah PKP di daerah yang dihadapi pelaku daerah dalam pembangunan PKP; dan pembangunan PKP yang b. Faktor apa saja yang menjadi penyebab munculnya permasalahan tersebut. memerlukan peran Gambaran format hasil diskusi tersebut adalah sebagai berikut: pemerintah Level permasalahan Masalah Faktor penyebab Pengambil kebijakan SKPD/Dinas terkait Pelaku/penyedia Penerima manfaat Modul 1 | hal 10
  • 20. Durasi Kegiatan Output Proses 3. Selesai diskusi kelompok, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, dan kemudian anggota kelompok lain mengomentari. Sesi 6 Pointers/wrap up hasil Fasilitator menyampaikan catatan penting hasil lokakarya hari pertama mencakup: 30 lokakarya hari 1. Pokok-pokok kebijakan pembangunan PKP di daerah menit pertama 2. Pokok-pokok capaian layanan PKP di daerah 3. Daftar pelaku pembangunan PKP dan ruang lingkup perannya. 4. Daftar permasalahan/tantangan yang dihadapi daerah dalam pembangunan PKP. Kata kunci sesi ini penegasan bahwa pada pertemuan hari kedua akan difokuskan pada penyepakatan isu strategis yang perlu direspon oleh daerah dalam pembangunan PKP. Selain itu, akan dibahas pula mengenai rekomendasi apa saja yang perlu disampaikan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti. Sesi 7 Diskusi analisis Kesepakatan prioritas 1. Pada awal sesi, fasilitator menjelaskan kembali secara garis besar hal-hal penting yang 90 prioritas permasalahan yang perlu telah dicapai pada hari pertama. menit permasalahan yang ditangani dalam jangka 2. Melalui pleno, fasilitator menayangkan daftar isu dan permasalahan pembangunan PKP, perlu ditangani dalam mendesak dan rangkuman hasil diskusi hari pertama. Berdasarkan daftar permasalahan tersebut, pembangunan PKP di fasilitator meminta kesepakatan dengan peserta, mengenai permasalahan mana saja yang daerah dinilai yang strategis (fasilitator mendorong bahwa persoalan koordinasi menjadi salah satu permasalahan strategis) Gambaran format hasil diskusi adalah sebagai berikut: Daftar Bobot Respon Daerah terhadap Skor permasalahan yang permasalahan permasalahan (Bobot x dianggap prioritas (total = 100%) (rating 1-4) rating) dst 3. Berdasarkan analisis tersebut kita menetapkan prioritas permasalahan berdasarkan urutan skor dari yang paling tinggi sampai nilai tertentu yang disepakati. 4. Akhir sesi ini ditegaskan bahwa permasalahan strategis sebagaimana yang disepakati pendekatan koordinasi dan sinergi pembangunan merupakan langkah penting yang perlu dilakukan daerah. Untuk itu suatu kelompok kerja (Pokja) yang bisa menampung aspirasi Modul 1 | hal 11 semua pihak perlu dibentuk. Modul 1 | hal 11
  • 21. Durasi Kegiatan Output Proses Modul 1 | hal 12 Sesi 8 Menyepakati Berita acara hasil dan 1. Sesi sebelumnya telah menghasilkan kesepakatan prioritas permasalahan yang perlu 45 rekomendasi rekomendasi lokakarya untuk ditangani oleh pemerintah provinsi. Selanjutnya, peserta dipandu fasilitator diminta untuk menit lokakarya membentuk Pokja PKP menetapkan rekomendasi yang perlu dilakukan oleh propinsi. Penetapan rekomendasi ini dilakukan melalui pleno. 2. Perlu dipastikan penyiapan Pokja PKP menjadi prioritas utama. 3. Catatan: rekomendasi disiapkan dalam bentuk berita acara hasil lokakarya, dan ditandatangani bersama oleh peserta. Selanjutnya rekomendasi tersebut disampaikan kepada Kepala Daerah melalui Bappeda. Sesi 9 Wrap up dan 1. Penegasan pokok-pokok rekomendasi lokakarya oleh fasilitator 30 kesepakatan rencana 2. Penegasan pentingnya penyiapan Pokja PKP menit aksi dalam rangka 3. Fasilitator meminta langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan sampai dengan lokakarya lanjutan terselenggaranya lokakarya lanjutan mengenai konsep Pokja Modul 1 | hal 12
  • 22. Kegiatan 2. Lokakarya Konsep Pokja PKP Maksud dan Tujuan Maksud: Untuk membangun kesepakatan bersama mengenai Pokja PKP sebagai bentuk tindak lanjut lokakarya sebelumnya. Tujuan: 1. Memetakan eksisting kelembagaan yang telah atau pernah dibentuk untuk pelaksanaan program pembangunan PKP. 2. Menjelaskan dan menawarkan konsep Pokja sebagai Pokja PKP. 3. Menggali masukan dan membangun kesepakatan mengenai nama kelembagaan Pokja sesuai dengan kesepakatan. 4. Menggali masukan dan membangun kesepakatan awal mengenai fungsi dan peran Pokja dalam penyelenggaraan pembangunan PKP di daerah. 5. Menggali masukan dan kesepakatan awal mengenai kenggotaan dan struktur sesuai dengan kebutuhan daerah. 6. Menggali masukan dan kesepakatan awal mengenai kriteria keanggotaan. 7. Menggali masukan bentuk legalitas kelembagaan yang dibutuhkan dalam rangka menjalankan fungsi dan perannya. Keluaran 1. Gambaran eksisting kelembagaan yang telah ada dalam rangka pembangunan PKP. 2. Pemahaman peserta mengenai konsep Pokja sebagai Pokja PKP. 3. Kesepakatan awal yang selanjutnya akan dibahas dalam lokakarya pembentukan Pokja PKP antara lain: a. Nama kelembagaan yang akan dibahas lebih lanjut dalam lokakarya pembentukan kelembagaan Pokja PKP. b. Ruang lingkup, fungsi, dan peran Pokja PKP. c. Struktur dan kriteria keanggotaan kelembagaan Pokja PKP. d. Bentuk legalitas kelembagaan Pokja PKP 4. Terbentuknya tim kecil penyusun rancangan kelembagaan Pokja PKP Provinsi 5. Rencana tindak lokakarya. Metodologi Presentasi, tanya jawab, diskusi kelompok interaktif, dan pleno. Alat dan Bahan: Komputer, infokus, Flip chart, kertas metaplan, kain rekat/ Sticky Cloth, spidol, bahan presentasi lokakarya, dan handout. Pelaksana SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011. Modul 1 | hal 13
  • 23. Peserta Jumlah peserta kurang lebih 30 orang terdiri dari: 1. Unsur pimpinan/kepala pemerintahan di tingkat provinsi: Kepala Kanwil BPN, Kepala BPS, Kepala Bappeda, Kepala Dinas yang membidangi PKP, dan Kepala Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya 2. Maksimal 3 (tiga) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang 3. Unsur pimpinan/kepala dari pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. Narasumber Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu. Peran narasumber pada kegiatan ini antara lain: 1. Sebagai pihak yang mempunyai pengetahuan yang lebih di bidang PKP 2. Memfasilitasi kegiatan ini dengan didampingi oleh fasilitator provinsi 3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini di daerah Modul 1 | hal 14
  • 24. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan lokakarya ini ±2 hari, dengan rincian materi sebagaimana pada Tabel 3. Tabel 3. Agenda dan Alokasi Pelaksanaan Lokakarya Konsep Pokja PKP Durasi Kegiatan Output Proses Sesi 1 Pembukaan lokakarya Peserta paham rasional dan latar 1. Pengantar protokol 30 menit belakang diselenggarakannya 2. Paparan sambutan oleh kepala Bappeda dilanjutkan pernyataan lokakarya pembukaan lokakarya 3. Istirahat selama 15 menit Sesi 2 Pengantar lokakarya 1. Peserta saling kenal satu Pengantar selamat datang oleh fasilitator dan penjelasan singkat “peserta 45 menit dengan lainnya diundang dalam rangka peransertanya untuk memberikan sumbangan 2. Bagan alir lokakarya dipahami pemikiran mengenai pembangunan PKP di wilayah”. oleh peserta lokakarya Sesi 3 Paparan konsep Pokja sebagai 1. Peserta memiliki pemahaman Fasilitator memaparkan konsep Pokja PKP mencakup beberapa informasi 60 menit Pokja PKP yang baik mengenai apa dan kunci sebagai berikut: siapa yang dimaksud Pokja PKP 1. Pokja PKP adalah wadah aspirasi dan koordinasi antar pemangku 2. Peserta memahami konsep kepentingan pembangunan PKP. fungsi dan peran Pokja PKP 2. Siapa yang dimaksud Pokja PKP, adalah para pemangku kepentingan 3. Peserta memahami posisi pembangunan PKP yang memiliki kepedulian atau menaruhkan strategis Pokja PKP dalam kepentingannya terhadap efektivitas dan keberlanjutan pembangunan pembangunan daerah bidang PKP. 3. Pokja PKP diperlukan sebagai upaya mengawal, mendorong dan memastikan sektor PKP mendapatkan perhatian oleh pengambil kebijakan daerah, sebagai salah satu prioritas pembangunan dalam rangka memenuhi akses rumah layak huni bagi masyarakat, khususnya MBR dan MBM. 4. Posisi strategis Pokja PKP dalam pembangunan daerah, adalah menjadi mitra pemerintah dalam melaksanakan fungsi fasilitasi terhadap penyelenggaraan program pembangunan PKP yang efektif dan berkelanjutan. 5. Pokja PKP menjalankan fungsinya sejak proses perencanaan, Modul 1 | hal 15 pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program: a. Dalam perencanaan; Pokja PKP sebagai inisiator dan mitra dalam memberikan masukan mengenai isu-isu penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan. Selain itu Pokja PKP juga menjadi mitra dalam mendorong peran serta masyarakat untuk Modul 1 | hal 15
  • 25. Durasi Kegiatan Output Proses Modul 1 | hal 16 terlibat dalam perencanaan. b. Dalam pelaksanaan; Pokja PKP menjadi mitra dalam pelaksanaan sosialisasi kebijakan daerah untuk pembangunan PKP. Pokja PKP juga melakukan upaya membangun sinergi dan koordinasi antar pelaku pembangunan PKP, serta memberikan layanan konsultasi dalam rangka membahas berbagai permasalahan dan solusi yang lebih baik. c. Dalam monitoring dan evaluasi; Pokja PKP mengkoordinasikan proses penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pembangunan PKP secara terpadu dari berbagai sumber pembiayaan/program. Selain itu, Pokja PKP juga menyelenggarakan pertemuan periodik untuk membahas progres pencapaian pembangunan dan memfasilitasi pengembangan rencana aksi dalam menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi. Setelah presentasi disampaikan, kemudian dilanjutkan dengan forum tanya jawab dan klarifikasi. 60 menit ISTIRAHAT Sesi 4 Diskusi pemetaan eksisting 1. Nama-nama kelembagaan Sesi ini diawali penggalian informasi secara umum melalui pleno dengan 90 menit kelembagaan terkait terkait PKP yang telah dibentuk pertanyaan kunci; selama 10 tahun terakhir kelembagaan apa sajakah yang pembangunan PKP yang 2. Status fungsi dan peran telah/pernah dibentuk untuk pelaksanaan program yang berkaitan dengan telah/pernah dibentuk kelembagaan yang telah pembangunan PKP. Hasil identifikasi disajikan dalam format sebagai berikut: dibentuk 3. Isu dan permasalahan yang Nama Kelembagaan Dibentuk Oleh Dibentuk pada tahun dihadapi oleh kelembagaan yang telah dibentuk Setelah identifikasi, selanjutnya peserta dibagi menjadi dua kelompok untuk melakukan pemetaan lebih lanjut dengan pertanyaan kunci: untuk maksud dan tujuan apa kelembagaan tersebut dibentuk, bagaimana statusnya saat ini, dan masalah apa saja yang dihadapi oleh kelembagaan tersebut?. Format hasil diskusi kelompok sebagai berikut: Status fungsi Permasalahan Nama Kelembagaan Tujuan saat ini yang dihadapi Modul 1 | hal 16
  • 26. Durasi Kegiatan Output Proses Selesai diskusi kelompok dipresentasikan kepada kelompok lain untuk mendapatkan masukan dan tambahan informasi. Sesi 5 Diskusi menggali masukan dan Nama yang disepakati untuk Dengan menggunakan hasil diskusi sebelumnya fasilitator memandu diskusi 90 menit kesepakatan awal mengenai bentuk kelembagaan Pokja PKP. dengan pertanyaan kunci: Pokja PKP yang lebih efektif. 1. Bagaimana caranya mempersatukan kelembagaan-kelembagaan yang pernah dibentuk ke dalam wadah bersama yang lebih inklusif sebagai Pokja PKP. 2. Apa nama yang tepat untuk Pokja tersebut (perlukah memberi nama baru atau nama salah satu wadah yang telah ada dan masih berfungsi efektif dengan esensi peran sebagai Pokja). Peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelompok dengan format baru (setengah dari kelompok sebelumnya menjadi kelompok satu dan setengah yang lain menjadi kelompok kedua). Format hasil diskusi adalah sebagai berikut: Langkah/cara mempersatukan Nama kelembagaan yang kelembagaan yang ada disepakati Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lain. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, fasilitator memandu untuk menyatukan pendapat kelompok satu dan dua tentang langkah mempersatukan dan penyepakan nama kelembagaan yang akan dibentuk atau dioptimalkan. Sesi 6 Diskusi menyepakati struktur Kesepakatan struktur 1. Sesi ini diawali dengan paparan singkat struktur Pokja PKP untuk 90 menit kelembagaan Pokja PKP kelembagaan Pokja PKP sesuai mendapatkan masukan dari peserta. dengan kebutuhan daerah 2. Setelah paparan dilakukan, peserta diminta untuk memberikan masukan dari struktur yang dipaparkan. Hal ini untuk mengetahui apakah masih ada yang perlu ditambah atau dikurangi. Modul 1 | hal 17 Sesi 7 Diskusi menyepakati fungsi dan 1. Uraian tugas umum Sesi ini diawali dengan penayangan pokok-pokok fungsi dan peran Pokja 45 menit peran kelembagaan yang telah kelembagaan Pokja PKP PKP sebagaimana paparan konsep Pokja PKP. Fasilitator menegaskan inti disepakati 2. Uraian tugas spesifik masing- dari peran Pokja PKP adalah peran koordinasi, advokasi, serta monitoring masing bagian dalam dan evaluasi. kepengurusan kelembagaan Peserta lokakarya diminta untuk menjabarkan lebih lanjut mengenai ruang Pokja PKP. lingkup peran masing-masing dengan cara diskusi dalam tiga kelompok : Modul 1 | hal 17
  • 27. Durasi Kegiatan Output Proses Modul 1 | hal 18 1. Kelompok 1: Menguraikan ruang lingkup peran koordinasi dari kelembagaan yang telah disepakati 2. Kelompok 2: Menguraikan ruang lingkup peran advokasi dari kelembagaan yang telah disepakati 3. Kelompok 3: Menguraikan ruang lingkup peran monitoring dan evaluasi kelembagaan yang telah disepakati. Selesai diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan kepada kelompok lainnya. Sesi 8 Wrap up dan kesepakatan 1. Terbentuknya tim kecil 1. Penyepakatan peserta yang akan mengikuti rangkaian pertemuan 30 menit rencana aksi dalam rangka penyusun Pokja PKP Provinsi penyiapan pembentukan Pokja PKP lokakarya lanjutan 2. Rencana Tindak Lanjut 2. Penegasan pokok-pokok hasil lokakarya oleh fasilitator 3. Pokok-pokok kesepakatan/hasil lokakarya ini akan dibawa ke lokakarya selanjutnya dengan stakeholders yang lebih luas. 4. Lokakarya selanjutnya adalah lokakarya puncak untuk pembentukan kelembagaan atau Pokja PKP, dengan nama sementara Pokja PKP atau nama lain yang telah disepakati dalam lokakarya ini. Modul 1 | hal 18
  • 28. Kegiatan 3. Rangkaian Pertemuan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi Maksud dan Tujuan Maksud: Merupakan tindak lanjut lokakarya identifikasi alternatif kelembagaan Pokja PKP yang dimaksudkan untuk menghasilkan format kelembagaan yang tepat dan disepakati oleh semua dinas/lembaga terkait bidang PKP. Penyusunan rancangan ini dilakukan setelah melalui konsultasi dan koordinasi dengan para pengambil kebijakan, dimana para pengambil kebijakan tersebut diharapkan akan menduduki posisi sebagai tim pengarah. Kegiatan penyiapan naskah rancangan kelembagaan dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan pertemuan tim terbatas dan konsultasi. Tujuan: 1. Menyusun rancangan bentuk/model kelembagaan koordinasi perumahan. 2. Mengkonsultasikan rencana struktur kelembagaan, fungsi, dan peran yang akan dijalankan oleh Pokja PKP. 3. Menyepakati peran, tugas dan mekanisme koordinasi antara Pokja PKP dengan kelembagaan SKPD yang mengurusi PKP. 4. Menyiapkan rancangan legalitas Pokja PKP dan memperoleh masukan-masukan dari bagian hukum dalam rangka proses legalitas lebih lanjut. Keluaran 1. Draf kelembagaan Pokja PKP serta bentuk legalitasnya yang akan diusulkan dan dibawa pada forum lokakarya pemangku kepentingan. 2. Draf rumusan uraian tugas masing-masing bidang dalam kepengurusan Pokja PKP. 3. Draf usulan mekanisme kerja antara Pokja PKP Provinsi dengan Dinas/Lembaga yang terkait bidang PKP. Metodologi Rapat kerja, koordinasi dan diskusi yang dilaksanakan oleh tim kecil yang telah disepakati pada Lokakarya Konsep Pokja Alat dan Bahan Laporan hasil analisis alternatif kelembagaan, kertas flip chart, spidol, dan infokus. Pelaksana SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011. Peserta merupakan tim kecil maksimum 25 orang yang terdiri dari unsur pemerintah tingkat provinsi, antara lain: Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas/Lembaga yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya. Modul 1 | hal 19
  • 29. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan lokakarya ini ± 3 hari dengan rincian 1 hari pertemuan fullday yang dilakukan sebanyak 3 kali. Rincian materi yang dibahas pada rangkaian pertemuan ini adalah sebagaimana pada Tabel 4. Tabel 4. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi Durasi Kegiatan Output Proses 1 hari Kegiatan 1: Penyusunan Tersusunnya rancangan 1. Kilas balik balik hasil lokakarya rancangan dan model dan model kelembagaan identifikasi alternatif kelembagaan Pokja PKP Pokja PKP kelembagaan 2. Analisis kekurangan dan kelebihan pilihan-pilihan model kelembagaan 3. Analisis konsekuensi kebutuhan/dukungan yang diperlukan setiap pilihan model kelembagaan 1 hari Kegiatan 2: Konsultasi Rancangan kelembagaan 1. Penjelasan konsep dan rancangan kelembagaan Pokja PKP telah rancangan kelembagaan kepada dan legalitas Pokja PKP terkonsultasikan masing-masing pimpinan SKPD terkait 2. Telaah draf rancangan kelembagaan dan dokumen kelembagaan dengan bagian yang menangani hukum di provinsi 1 hari Kegiatan 3: Pertemuan Tersusunnya uraian 1. Diskusi penyusunan rumusan penyiapan uraian tugas tugas dan rancangan mandat fungsi dan peran Pokja Pokja PKP dan mekanisme koordinasi PKP rancangan mekanisme Pokja PKP 2. Diskusi uraian tugas Pokja PKP koordinasi 3. Penyepakatan mekanisme koordinasi antara Pokja PKP dengan SKPD dan kelembagaan lainnya Modul 1 | hal 20
  • 30. Kegiatan 4. Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi Maksud dan Tujuan Maksud: Dalam rangka pembentukan Pokja PKP Provinsi (atau dengan sebutan lainnya), sebagai wadah koordinasi dan sinergi pembangunan PKP, dengan keanggotaan yang lebih inklusif yang memerankan fungsi advokasi, fasilitasi, intermediasi dan sebagai mitra daerah dalam pembangunan PKP. Tujuan: 1. Melakukan sosialisasi urgensi pembentukan Pokja PKP di daerah 2. Memperoleh dukungan pengambil kebijakan dan publik untuk pembentukan Pokja PKP Keluaran 1. Peserta lokakarya memahami urgensi dibentuknya Pokja PKP 2. Dipahaminya konsep, fungsi dan peran Pokja PKP di daerah 3. Masukan peserta lokakarya mengenai struktur, keanggotaan, fungsi dan peran, serta dokumen kelembagaan Pokja PKP Metodologi Presentasi, diskusi kelompok interaktif dan presentasi bergerak. Alat dan Bahan Bahan presentasi, rancangan kelembagaan pokja, flip chart, kertas metaplan, dan Sticky Cloth Pelaksana SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011. Peserta Jumlah peserta kurang lebih 30 orang terdiri dari: 1. Unsur pimpinan/kepala pemerintahan di tingkat provinsi: Kepala Kanwil BPN, Kepala BPS, Kepala Bappeda, Kepala Dinas yang membidangi PKP, dan Kepala Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya 2. Maksimal 3 (tiga) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang 3. Unsur pimpinan/kepala dari pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. Narasumber Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu. Peran narasumber pada kegiatan ini antara lain: 1. Sebagai pihak yang mempunyai pengetahuan yang lebih di bidang PKP 2. Memfasilitasi kegiatan ini dengan didampingi oleh fasilitator provinsi 3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini di daerah Modul 1 | hal 21
  • 31. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan lokakarya ini ±2 hari, sebagaimana pada Tabel 5. Tabel 5. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Lokakarya Kelembagaan Pokja PKP Provinsi Durasi Kegiatan Output Proses Fasilitasi Sesi 1 Pembukaan lokakarya Perserta paham rasional dan latar 1. Pengantar protokol 45 belakang diselenggarakannya lokakarya 2. Paparan sambutan oleh kepala Bappeda dilanjutkan pernyataan menit pembukaan lokakarya 3. Istirahat selama 15 menit Sesi 2 Paparan kebijakan dan Perserta paham kebijakan dan sasaran Paparan kebijakan dan sasaran pembangunan PKP disampaikan oleh 45 sasaran pembangunan PKP pembangunan PKP nasional serta narasumber dari pusat dengan pokok-pokok materi sebagai berikut: menit nasional urgensi Pokja PKP Provinsi 1. Latar belakang pentingnya Pokja PKP Provinsi 2. Sasaran pembangunan nasional bidang PKP 3. Kebijakan nasional dalam pencapaian sasaran pembangunan bidang PKP 4. Pesan-pesan pentingnya daerah untuk menempatkan sektor PKP menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah Sesi 3 Paparan kilas balik progres Perserta paham kebijakan dan sasaran 1. Presentasi Bappeda/SKPD yang ditunjuk untuk menjelaskan status 60 dan isu-isu umum pembangunan PKP, isu dan progres pembangunan PKP (rencana vs realisasi), pokok-pokok menit pembangunan PKP di wilayah permasalahan dalam pemenuhan kebijakan daerah terkait pembangunan PKP, serta isu dan permasalahan provinsi perumahan di provinsi. umum yang dihadapi daerah dalam pemenuhan layanan perumahan bagi masyarakat. 2. Selesai paparan dilanjutkan tanya jawab dan klarifikasi secukupnya. 60 ISTIRAHAT menit Sesi 4 Diskusi penajaman isu dan Uraian isu dan permasalahan 1. Sesi ini merupakan sesi interaktif dan partisipatif untuk menggali dan 90 permasalahan pembangunan pembangunan perumahan dan kawasan melengkapi daftar isu dan permasalahan pembangunan PKP yang telah menit PKP di daerah permukiman yang berkaitan dengan dihasilkan pada lokakarya pertama. sebagai berikut: 2. Peserta dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing mendiskusikan isu 1. Sosial/peran serta masyarakat dan permasalahan pembangunan PKP berdasarkan aspek sosial/peran 2. Kelembagaan serta masyarakat, kelembagaan, pembiayaan, kualitas sarana, dan Modul 1 | hal 23 3. Pembiayaan /investasi lingkungan. 4. Kualitas sarana dan prasarana a. Kelompok 1; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP 5. Dampak lingkungan yang berkaitan dengan sosial/peran serta masyarakat. b. Kelompok 2; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP yang berkaitan dengan kelembagaan. c. Kelompok 3; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP Modul 1 | hal 22
  • 32. Durasi Kegiatan Output Proses Fasilitasi Modul 1 | hal 24 yang berkaitan dengan pembiayaan/investasi. d. Kelompok 4; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP yang berkaitan dengan kualitas sarana dan prasarana. e. Kelompok 5; menguraikan isu dan permasalahan pembangunan PKP yang berkaitan dengan dampak lingkungan. 3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan melalui pleno, fasilitator menjelaskan pokok-pokok hasil diskusi serta keterkaitan kelima aspek yang telah didiskusikan. Sesi 5 Paparan konsep kelembagaan 1. Diperolehnya komentar dan masukan 1. Inti paparan ini adalah menegaskan pentingnya Pokja PKP dan sinergi 60 Pokja PKP Provinsi peserta tentang Pokja PKP Provinsi dalam upaya mengatasi berbagai isu pembangunan PKP menit 2. Disepakatinya pokok-pokok penting 2. Pokok-pokok paparan mencakup : tentang kelembagaan Pokja PKP a. Rasional pentingnya kelembagaan Pokja PKP. Provinsi b. Nama generik Pokja PKP atau sebutan lainnya. c. Ruang lingkup fungsi dan peran dalam pembangunan PKP d. Rekomendasi struktur dan keanggotaan berdasarkan hasil lokakarya sebelumnya. 3. Setelah paparan selesai, kemudian dilanjutkan dengan diskusi klarifikasi dan masukan peserta tentang konsep Pokja PKP. Sesi 6 Diskusi proses pembentukan 4. Melalui pleno, proses pembentukan kelembagaan dipimpin oleh 60 kelembagaan moderator. menit 5. Moderator menyampaikan pokok-pokok pikiran mengenai kelembagaan, kemudian ditanggapi oleh peserta. Setelah tanggapan dianggap cukup, kemudian dilakukan pernyataan kesepakatan. Format hasil diskusi ini adalah sebagai berikut: Pokok-pokok kesepakatan 1. Nama Pokja 2. Pengertian (definisi) kelembagaan yang kita sepakati 3. Keanggotaan dan masa kepengurusan 4. Fungsi utama kelembagaan yang disepakati 5. Struktur kelembagaan yang disepakati Sesi 7 Diskusi perumusan visi misi 1. Terumuskannya Visi dan Misi Pokja 1. Setelah nama, struktur, dan peran utama Pokja disepakati, diskusi lebih 90 sasaran dan program PKP Provinsi diarahkan untuk menyepakati visi dan misi melalui diskusi kelompok. menit prioritas kelembagaan yang 2. Terumuskannya prioritas program Peserta dibagi menjadi 3 kelompok. disepakati hasil penjabaran misi Diskusi 1: Modul 1 | hal 23
  • 33. Durasi Kegiatan Output Proses Fasilitasi 3. Terumuskannya kegiatan hasil Masing-masing kelompok merumuskan visi dan misi (Pokja PKP). penjabaran program Format hasil diskusi kelompok adalah sebagai berikut: Kata kunci: “Pokja PKP menjadi ............................................. ........................................pada tahun xxxx ” Misi 1 Misi 2 Misi 3 Catatan; kata kunci misi; merubah, mendorong dsb. 2. Dari hasil rumusan tiga kelompok, selanjutnya dirumuskan melalui pleno, rumusan visi dan misi bersama. Dari misi gabungan (3 misi), selanjutnya disepakati prioritas program apa saja yang akan dilakukan dari masing- masing misi (satu misi maksimal 2 program) sehingga total program menjadi 6. Diskusi 2: Peserta kembali ke kelompok masing-masing. Setiap kelompok menjabarkan 2 program ke dalam kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun mendatang. Format hasil diskusi adalah sebagai berikut: Program Prioritas kegiatan Sesi 8 Diskusi masukan dokumen Masukan dokumen kelembagaan Pokja Sesi ini merupakan sesi akhir sebelum penutupan dipimpin oleh Bappeda 30 kelembagaan Pokja PKP PKP (nama yang disepakati) untuk meminta masukan tentang dokumen kelembagaan Pokja yang akan menit (nama yang disepakati) dikonsultasikan dan diproses oleh bagian hukum. Dokumen kelembagaan ini telah dipersiapkan sebelum lokakarya berlangsung, didasarkan pada hasil lokakarya sebelumnya. Sesi 9 Wrap up (penajaman hasil Dipandu oleh fasilitator, disampaikan pokok-pokok hasil yang telah 30 lokakarya) disepakati selama lokakarya. menit Modul 1 | hal 25 Modul 1 | hal 24
  • 34. LAMPIRAN  Bahan Bacaan 1: Konsep Pokja PKP Provinsi  Bahan Bacaan 2: Kelembagaan Pokja PKP Provinsi Modul 1 | hal 25
  • 35. BAHAN BACAAN 1: KONSEP POKJA PKP PROVINSI  Pengertian Pokja PKP  Urgensi Pembentukan Pokja PKP Provinsi  Sifat dan Karakteristik Pokja PKP Provinsi  Komponen Pokja PKP Provinsi  Kedudukan Pokja PKP Provinsi  Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi  Manfaat Pokja PKP Provinsi Modul 1 | hal 26
  • 36. A. Pengertian Pokja PKP Pokja merupakan tempat berkumpul para pemangku kepentingan untuk saling bekerjasama dan berkoordinasi untuk mewujudkan rencana secara komprehensif. Dibentuknya Pokja merupakan suatu inisiatif dalam upaya meningkatkan atau pencapaian kinerja terhadap sebuah tujuan disebabkan tujuan tersebut tidak akan mampu diselesaikan oleh satu pihak saja. Penyiapan Pokja merupakan satu konsekuensi untuk membangun sinergi dan koordinasi untuk suatu pekerjaan yang melibatkan berbagai elemen/pihak. Pokja PKP adalah wadah yang dibentuk atas dasar komitmen bersama para pemangku kepentingan perumahan sebagai tempat untuk mensinergikan beberapa kegiatan, tukar pikiran, dan partisipasi. Pokja PKP merupakan instrumen pembangunan PKP dalam mewujudkan dan menjamin keseimbangan peran dan akses pemangku kepentingan dalam seluruh proses pembangunan PKP. Wadah ini diharapkan dapat terbentuk secara formal sehingga dapat dilembagakan melalui surat keputusan Kepala Daerah. Dalam menjalankan perannya, wadah ini bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab yang diembannya. Pokja PKP merupakan istilah/nama generik yang digunakan dalam mendukung peningkatan koordinasi pembangunan PKP. Melalui Pokja PKP, dapat terwujud sinergisitas para pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan perumahan secara sistematis yang berorientsi pada tujuan. Masing-masing komponen diharapkan saling mengisi sesuai dengan tugas dan fungsinya. Hal ini sangat efektif dalam mencapai tersedianya perumahan yang layak huni, termanfaatkan dan terpelihara secara berkelanjutan. Pengertian ini mengandung makna bahwa:  Pokja PKP fokus pada bidang pembangunan PKP.  Pemangku kepentingan memiliki arah dan pandangan serta tujuan yang sama terhadap efektivitas penyediaan perumahan.  Pemangku kepentingan memahami fungsi dan perannya dalam penyelenggaraan pembangunan PKP di daerahnya.  Pokja PKP memiliki program dan rencana serta melaksanakannya untuk mewujudkan fungsi dan perannya.  Pokja PKP bersifat legal dan memiliki dasar hukum serta menjadi bagian dalam konstelasi pembangunan perumahan yang selanjutnya diatur dalam mekanisme kerja. B. Urgensi Pembentukan Pokja PKP Provinsi Pokja PKP Provinsi dibentuk untuk menjawab isu penyediaan perumahan dan pengelolaan kawasan permukiman di provinsi. Untuk mengatasi permasalahan dan kendala tersebut diperlukan peran pemangku kepentingan secara inklusif melalui Pokja. Selain itu diperlukan juga sinergi dan komunikasi yang mampu menjembatani antar regulator, penyedia jasa dan penerima manfaat. Atas dasar pertimbangan tersebut urgensi pembentukan Pokja PKP Provinsi adalah:  Pentingnya upaya antisipatif untuk mengurangi potensi permasalahan yang ditimbulkan oleh faktor yang berkaitan dengan koordinasi dan sinergi antar pihak dalam pelaksanaan program dan pembangunan perumahan.  Diperlukannya upaya advokatif untuk pelaksanaan pembangunan PKP yang berkelanjutan dan berkeadilan. Modul 1 | hal 27
  • 37.  Diperlukannya upaya sistematis dalam pengarusutamaan pencapaian sasaran pembangunan nasional bidang PKP untuk dapat dijabarkan ke dalam perencanaan yang terukur dan pencapaian hasilnya dapat diagregasi secara nasional.  Diperlukannya peran penyiapan dan pengawalan program pemerintah daerah dalam pelaksanaan program pembangunan PKP.  Upaya penguatan kapasitas pemangku kepentingan melalui proses pembelajaran dan knowledge management yang diselenggarakan melalui fungsi dan peran Pokja PKP.  Upaya untuk pencapaian dan pelaksanaan: 1. Millenium Development Goals terkait bidang perumahan 2. RPJMN, sasaran pembangunan nasional bidang perumahan 3. Rencana Strategis Kementerian/Lembaga terkait bidang perumahan 4. RPJMD, sasaran pembangunan bidang perumahan 5. Rencana Strategis SKPD terkait bidang perumahan 6. Kebijakan Nasional terkait percepatan pemenuhan perumahan C. Sifat dan Karakteristik Pokja PKP Provinsi Pokja PKP Provinsi bersifat inklusif, bukan pelaksana program/proyek dan bukan asosiasi spesifik untuk kepentingan/bisnis tertentu. Oleh karena itu, kedudukan organisasi atau asosiasi terkait merupakan bagian dari Pokja PKP Provinsi, baik sebagai pengurus maupun anggota. Anggota Pokja PKP Provinsi mencakup unsur regulator, operator, dan penerima manfaat/masyarakat luas. Pokja PKP Provinsi memiliki karakteristik sebagai berikut:  Bersifat inklusif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang peduli terhadap bidang PKP.  Dibentuk dan dilaksanakan atas dasar komitmen bersama.  Kesetaraan peran antar pengurus dan anggota.  Menjadi wadah sinergi antar pelaku dan pemangku kepentingan program pembangunan PKP.  Keanggotaan bersifat terbuka, akan tetapi pengurus inti bersifat mengikat atas fungsi dan peran yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugas yang diemban. Oleh karena itu Pokja PKP perlu didukung dengan adanya legalitas dari Kepala Daerah. D. Komponen Pokja PKP Provinsi Komponen Pokja PKP Provinsi terdiri dari regulator, operator, dan masyarakat. 1) Regulator Regulator adalah pemerintah yang memiliki kewenangan dalam menetapkan kebijakan dan arah pembangunan PKP yang terdiri dari unsur eksekutif (Kepala Daerah) dan legislatif. Regulator dalam Pokja PKP Provinsi menjadi pengarah atas fungsi dan peran serta dukungannya dalam penyelenggaraan pembangunan PKP. Pokja PKP Provinsi menjadi bagian dari regulator yang berfungsi dalam penguatan kapasitas pelaksana pembangunan PKP. Modul 1 | hal 28
  • 38. 2) Operator Operator adalah para pelaku pembangunan PKP secara langsung dari unsur mitra pemerintah yang meliputi: kalangan pengembang (swasta atau developer/pengembang), penyedia jasa (kontraktor) dan layanan keuangan dari pihak perbankan. Dalam konteks program, operator juga termasuk dinas teknis yang melaksanakan program pembangunan dengan mekanisme swakelola masyarakat. Dalam keanggotaan Pokja PKP Provinsi, operator program dari SKPD yang membidangi perumahan menjadi pengurus tim teknis. Pihak lain dari luar struktur pemerintah menjadi anggota atau format lain disesuaikan dengan kebutuhan daerah. 3) Masyarakat Masyarakat terdiri dari penerima manfaat dan kelompok peduli mencakup kalangan pers/media, akademisi, dan kelompok penerima dampak akibat pembangunan PKP. Masyarakat penerima manfaat dan penerima dampak merupakan sasaran yang akan difasilitasi dan dimediasi oleh Pokja PKP Provinsi dalam penyaluran aspirasi dan pemenuhan hak-hak serta kewajibannya. Peran masyarakat dari kalangan akademisi, pers dan organisasi terkait lainnya menjadi bagian dari keanggotaan Pokja PKP Provinsi atau format lain disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Hubungan sinergis antar komponen dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2. Hubungan Sinergis antar Komponen Pokja PKP Provinsi E. Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi Posisi strategis Pokja PKP Provinsi adalah kedudukan yang diharapkan dapat memberikan dampak menyeluruh terhadap perbaikan kinerja pembangunan PKP di provinsi. PKP dengan segala aspeknya perlu didukung peran pihak yang mampu menggerakkan fungsi seluruh elemen pembangunan yang dibutuhkan. Elemen yang dimaksud antara lain sebagaimana pada Tabel 6. Modul 1 | hal 29
  • 39. Tabel 6. Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi pada Seluruh Elemen Pembangunan Elemen Kondisi yang diperlukan Fungsi Pokja Kebijakan Adanya kebijakan yang mampu mengakomodasi Fasilitasi dan advokasi kepentingan seluruh pelaku Perencanaan  PKP menjadi skala prioritas Fasilitasi dan advokasi  Perencanaan yang mengarah pada upaya mengatasi masalah secara sistematis dan menjawab kebutuhan Pembiayaan  Terciptanya mekanisme pembiayaan yang mampu Fasilitasi dan menjawab keterbatasan masyarakat kurang mampu mediasi  Tersedianya lembaga keuangan yang dapat membantu jalan keluar keterbatasan masyarakat tidak mampu Kapasitas  SDM pelaku program yang mampu menjalankan Fasilitasi programnya secara efektif dan efisien  SDM yang memiliki kemampuan dalam proses perencanaan, pengendalian dan pengelolaan paska program Tata kelola  Adanya wadah komunikasi dan saluran aspirasi Fasilitasi, komunikasi,  Adanya mekanisme penyelesaian konflik mediasi, dan resolusi konflik Dari uraian pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa Pokja PKP Provinsi memiliki posisi strategis dalam upaya mewujudkan hasil PKP yang efektif melalui peran advokasi, fasilitasi, komunikasi, mediasi dan apabila diperlukan dapat melakukan peran resolusi konflik. F. Manfaat Pokja PKP Provinsi Pembentukan Pokja PKP Provinsi akan memberikan manfaat bagi daerah sebagai berikut:  Terlaksananya proses pembangunan PKP yang mampu mengakomodasi kepentingan pemerintah sebagai regulator, pengembang sebagai penyedia, dan penerima manfaat sehingga dapat mengurangi potensi konflik yang tidak diinginkan.  Pemerintah Pusat dan Daerah akan terbantu dalam proses sosialisasi mengenai kebijakan- kebijakan terkait pembangunan PKP.  Terbangunnya koordinasi yang lebih baik dalam mensinergikan arah pembangunan PKP sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.  Tersedianya jalur komunikasi dan artikulasi kepentingan seluruh pemangku kepentingan PKP di daerah. Modul 1 | hal 30
  • 40. BAHAN BACAAN 2: KELEMBAGAAN POKJA PKP PROVINSI  Struktur Organisasi Pokja PKP Provinsi  Fungsi dan Peran Pokja PKP Provinsi  Pelaksanaan Fungsi dan Peran Pokja PKP Provinsi  Koordinasi Pokja PKP Pusat dan Daerah  Program Kerja Pokja PKP Provinsi  Tahapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi Modul 1 | hal 31
  • 41. A. Struktur Organisasi Pokja PKP Provinsi Untuk personel yang duduk dalam struktur terdiri dari pemangku kepentingan yang secara langsung menangani dan pihak lain termasuk tokoh masyarakat yang berkepentingan terhadap pembangunan PKP. Struktur organisasi/susunan kepengurusan Pokja PKP Provinsi di daerah mencakup posisi tim pengarah, tim pelaksana dan tim sekretariat sebagaimana Gambar 3. Gambar 3. Struktur Organisasi Pokja PKP Provinsi Keterangan: Tim Pengarah (steering comittee) Terdiri dari pimpinan SKPD terkait dan unsur pengambil kebijakan daerah yang membidangi atau menangani program pembangunan PKP di daerah seperti Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Kebersihan, Kepala Dinas Lingkungan, dan lain-lain. Tim pengarah memiliki tugas dan peran dalam pengambilan keputusan terkait sektor PKP, dan memberikan arahan dan kebijakan untuk ditindaklanjuti oleh Pokja PKP Provinsi. Tim Pelaksana Tim pelaksana merupakan pengurus inti Pokja PKP Provinsi yang terdiri dari pejabat teknis (kepala bidang dan atau kepala seksi) dari SKPD yang membidangi perumahan dan pihak-pihak lain di luar unsur SKPD, seperti LSM atau Perguruan Tinggi yang memiliki kepedulian terhadap sektor PKP. Tim pelaksana terdiri dari unsur ketua yang selanjutnya disebut sebagai ketua pokja, sekretaris dan gugus tugas/bidang sesuai bidang pekerjaan yang disepakati di daerah. Tim pelaksana pokja menjalankan fungsi koordinasi, advokasi dan fasilitasi dalam pembangunan PKP di daerah. Dalam pelaksanaan kegiatan, tim pelaksana pada pokja dibagi atas gugus tugas sesuai bidang pekerjaannya, dan setiap gugus tugas terdiri dari koordinator dan anggota. Sesuai dengan fungsinya, bidang pekerjaan pokja mencakup peran koordinasi, advokasi dan fasilitasi, maka Modul 1 | hal 32
  • 42. setidak-tidaknya gugus tugas pokja mencakup gugus tugas koordinasi, gugus tugas advokasi dan gugus tugas fasilitasi. Namun demikian tidak menutup kemungkinan apabila daerah memandang perlu adanya gugus tugas lainnya seperti gugus tugas peran serta masyarakat, gugus tugas kemitraan dan sebagainya. Contoh uraian peran gugus tugas Pokja PKP sebagaimana pada Tabel 7. Tabel 7. Contoh Uraian Peran Gugus Tugas Pokja PKP Gugus Tugas Uraian Advokasi dan Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan komunikasi advokasi, antara lain:  Mendorong pengambil kebijakan daerah (Kepala Daerah dan DPRD) untuk menempatkan PKP sebagai program prioritas  Sosialisasi kebijakan dan rencana pembangunan PKP Koordinasi dan Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Sinergi koordinasi dan sinergi antar pelaku pembangunan PKP, antara lain:  Pertemuan koordinasi perencanaan  Pertemuan koordinasi pendataan  Pertemuan koordinasi monitoring  Pertemuan berbagi pengalaman dan penyelesaian permasalahan- permasalahan teknis Fasilitasi Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan fasilitasi, antara lain:  Penyelenggaraan lokakarya/pelatihan bagi pelaku pembangunan PKP  Mediasi kerjasama antara pelaku pembangunan dengan lembaga keuangan  Penyediaan informasi dan konsultasi tentan proses perijinan Peran serta Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat peranserta masyarakat dalam pembangunan PKP, antara lain:  Pembentukan kelembagaan pengelolaan lingkungan PKP di tingkat masyarakat  Melakukan promosi/kampanye kepedulian masyarakat untuk kebersihan lingkungan PKP Dst Tim Sekretariat Tim sekretariat bertugas untuk menjalankan aktivitas organisasi sehari-hari antara lain pengaturan agenda, korespondensi, dan sebagai penyelenggara pertemuan-pertemuan. Sekretariat terdiri dari pimpinan sekretariat dan tim operasional yang berasal dari unsur SKPD atau direkrut secara khusus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah. Pimpinan sekretariat adalah sekretaris Pokja PKP Provinsi yang akan melaporkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan atau program yang telah disepakati oleh tim pelaksana Pokja PKP Provinsi. Modul 1 | hal 33
  • 43. B. Fungsi dan Peran Pokja PKP Provinsi Pokja PKP Provinsi merupakan instrumen dalam pelaksanaan program perumahan di tingkat provinsi dan sebagai wadah publik dalam penyaluran aspirasi bidang PKP. Oleh karena itu, keanggotaan Pokja PKP Provinsi bersifat multi pihak. Dalam menjalankan tugasnya, Pokja PKP Provinsi memiliki fungsi dan peran sebagai berikut: 1) Mitra Pemerintah Pokja PKP Provinsi memiliki fungsi sebagai mitra pemerintah dalam beberapa kegiatan strategis antara lain:  Sosialisasi atau pengkomunikasian kebijakan-kebijakan pembangunan PKP kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait;  Proses penjaringan aspirasi masyarakat terhadap rencana pengembangan kebijakan atau rencana pembangunan dan kawasan permukiman;  Penguatan kapasitas SDM pengelola program PKP;  Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program PKP. 2) Advokasi Dalam fungsi advokasi, Pokja PKP Provinsi diharapkan dapat mendorong pelaksanaan pembangunan PKP, serta menerapkan prinsip-prinsip good governance. Kondisi good governance yang perlu diciptakan melalui fungsi ini antara lain:  Pembangunan PKP berpihak kepada kelompok masyarakat miskin yang perlu mendapatkan fasilitasi dalam mendapatkan hak dasarnya;  Kondisi keterbukaan dalam proses perencanaan dan penetapan kebijakan terkait, sehingga kebijakan tersebut pro-rakyat (keputusan tetap memperhatikan kepentingan rakyat);  Pelaksanaan pembangunan yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan norma dan hukum yang berlaku. Fungsi advokasi Pokja PKP Provinsi diharapkan mampu mendorong pemerintah untuk menempatkan PKP sebagai program prioritas dalam pembangunan. Ruang lingkup advokasi dalam konteks pembangunan PKP antara lain advokasi anggaran, advokasi kebijakan penyelenggaraan dan advokasi kepedulian masyarakat. a) Advokasi anggaran Advokasi ini ditujukan untuk memastikan pemerintah terpanggil untuk meningkatkan alokasi anggaran pemerintah yang memadai dalam mengatasi permasalahan PKP, khususnya bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam mendapatkan akses perumahan layak huni. Advokasi anggaran termasuk proses penetapan dan perencanaan anggaran serta pemanfaatannya agar memenuhi kaidah akuntabilitas. b) Advokasi kebijakan penyelenggaraan pembangunan PKP Advokasi kebijakan bertujukan untuk mendorong adanya kebijakan daerah yang dapat menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan PKP yang efektif. 1) Jika daerah belum memiliki kebijakan, maka didorong untuk melahirkan kebijakan bidang PKP Modul 1 | hal 34
  • 44. 2) Jika kebijakan telah disiapkan akan tetapi tidak/kurang pro-publik maka Pokja PKP Provinsi mendorong agar kebijakan tersebut diperbaiki 3) Jika kebijakan sudah baik akan tetapi belum efektif penerapannya maka Pokja PKP Provinsi ikut berupaya melalui serangkaian upaya agar kebijakan tersebut dapat terlaksana 4) Jika kebijakan yang ada bertentangan dengan kepentingan publik atau tidak berpihak, dan akan manghasilkan kondisi kontra produktif, maka Pokja PKP Provinsi mendorong agar kebijakan tersebut dicabut dan digantikan dengan kebijakan baru yang lebih baik c) Advokasi kepedulian masyarakat Advokasi ini ditujukan untuk menciptakan kondisi PKP yang sehat. Dalam upaya menciptakan kondisi ini Pokja PKP Provinsi melakukan serangkaian kegiatan untuk membangun kepedulian masyarakat dalam menjaga dan mewujudkan lingkungan yang lebih baik. 3) Intermediasi Pembangunan PKP selalu dihadapkan pada potensi konflik kepentingan antara pemerintah, penyedia dan calon penerima manfaat serta pihak-pihak yang menerima dampak akibat pembangunan misalnya persoalan pembebasan lahan. Fungsi intermediasi dimaksudkan sebagai upaya untuk membantu para pihak yang merasa terabaikan kepentingan dan haknya melalui proses yang kondusif untuk menghasilkan keputusan yang berimbang. Fungsi ini khususnya ditujukan dalam upaya mengatasi konflik antara pengembang dengan penerima manfaat maupun dengan pemerintah. 4) Wadah Komunikasi dan Sinergi Banyaknya pemangku kepentingan khususnya dari dinas/lembaga pemerintah yang membidangi perumahan, akan berpotensi menimbulkan ego sektoral. Sebagai wadah komunikasi, entitas Pokja PKP Provinsi akan menjadi tempat untuk mengkomunikasikan rencana dan kegiatan antar pelaku. Selain itu Pokja PKP Provinsi juga sebagai forum untuk mendapatkan rekomendasi dalam memastikan hasil pembangunan yang keberlanjutan dan efektif menjawab kebutuhan. Modul 1 | hal 35