SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 70
Descargar para leer sin conexión
Pembelajaran

                                                Studi Kasus
                          Uji Coba Sanitasi Skala Kecil menjadi Program Nasional

                                              Sanimas:
                      Model Sanitasi
                    bagi Pemerintah Daerah Otonom
                    Sebuah Jawaban Inovatif terhadap Perubahan dan Ketidakpastian.

  Sanimas merupakan program sanitasi berbasis masyarakat skala nasional yang dikerjasamakan dengan pemerintah
daerah untuk menciptakan kondisi kesehatan yang lebih baik, usia lanjut, dan membanggakan kepada lebih dari seratus
   ribu penduduk di daerah miskin perkotaan Indonesia, yang prototipenya beberapa waktu lalu masih diujicobakan
                        mengimplementasikan kebijakan nasional yang baru saja disepakati.


                                                   Jim Woodcock*




S
Ringkasan                                                                 DOK. PRI.   yang muncul selama pelaksanaan me-
           animas, atau Sanitasi oleh                                                 munculkan beragam pembelajaran ten-
           Masyarakat, didesain ketika                                                tang keberlanjutan baik aspek fisik mau-
           Indonesia bergerak melalui                                                 pun pemberdayaan masyarakat.
           masa ketidakpastian menuju                                                     Uji coba Sanimas disusun dan diim-
           sistem pemerintahan yang                                                   plementasikan lewat konsensus berbagai
lebih pluralistik. Sanimas menjadi pro-                                               instansi, bukan pesanan dari luar. Uji
gram nasional hanya dalam tiga tahun.                                                 coba merupakan aktifitas pertama di In-
Sebagian dimungkinkan karena dide-                                                    donesia untuk menguji validitas dari ke-
sain memanfaatkan keberadaan Kelom-                                                   bijakan pembangunan nasional air mi-
pok Kerja Air Minum dan Penyehatan                                                    num dan penyehatan lingkungan yang
Lingkungan (Pokja AMPL) yang pro                                                      baru, termasuk juga prototipe kegiatan
aktif dan melibatkan berbagai instansi                                                sanitasi yang pertama menjadi program
dan LSM berpengalaman untuk men-                                                      nasional hanya dalam waktu 3 tahun.
jalankan peran baru pemerintah pusat                                                      Setelah 6 tahun, lebih dari 90 persen
sebagai fasilitator atau pembimbing                                                   dari sekitar 300 lokasi Sanimas tetap
bagi proyek yang didanai pemerintah                                                   berfungsi dengan baik. Faktor-faktor
daerah otonom. Pendekatan Sanimas                                                     yang menyumbang terhadap tercip-
diuntungkan dari pembelajaran proyek      Pendahuluan                                 tanya keberlanjutan ini mungkin dapat
sebelumnya dan memperoleh dukungan            Desain dan pelaksanaan prototipe        digunakan dalam desain proyek sejenis
pada setiap tingkatan dari pusat sampai   uji coba Sanimas pada tahun 2003-           di negara berkembang dengan masalah
daerah. Prosedur tanggap kebutuhan        2004 mendorong terciptanya program          yang kurang lebih sama, seperti fasilitas
dan partisipatif yang dikembangkan dan    nasio­ al Sanimas yang berkelanjutan
                                               n                                      yang cepat rusak, degradasi lingkungan,
pembelajaran Sanimas akan bermanfaat      yang saat ini menjadi jawaban sanitasi      dan pemeliharaan fasilitas yang tidak
bagi perencana negara lain yang peme­     berbasis masyarakat Indonesia. Uji coba     memadai. Catatan lapangan (field note)
rintah daerah otonomnya bertanggung-      didasarkan pada kebijakan dasar yang        ini menggambarkan konsep,
jawab terhadap program sanitasi skala     disepakati bersama untuk menjamin           perencanaan, dan imple-
kecil, khususnya masyarakat berpenda-     keberlanjutan manfaat bagi masyarakat.      mentasi dari prototipe
patan rendah.                             Perencanaan uji coba dan tantangan          Sanimas


                                                          181
ZEN
2003 dan proyek Sanimas 2004. Pada
akhir catatan ini, beberapa pengukuran
paska 2004 yang telah di mulai terutama
untuk memastikan keberlanjutan juga
ikut dijelaskan.

    Status Program Nasional Sanimas
Tahun 2009
    Sanimas merupakan kependekan
dari Sanitasi oleh Masyarakat. Program
nasional ini memungkinkan pemerintah
daerah mengidentifikasi dan menyedia-
kan dukungan dana bagi proyek sanitasi
berbasis masyarakat untuk masyarakat
miskin yang didanai dari beragam
sumber, termasuk penerima
                                              an
                                          yak
manfaat sendiri. Kebany-
                                        n
                                    ebakemaas
akan skema Sanimas
berupa sistem terpusat            K s m
                                           i       tem
skala kecil/komunal dan                San a sis at
                                         up s
                                     ber terpukecil/an nye­dia­an jenis layan-
MCK umum. Pada akhir
tahun 2009, sebagai hasil dari                                                          sehingga kementerian kurang mempu­
                                             la       d
uji coba, lebih dari 110.000             ska unalmum              an jasa lainnya dan   nyai rasa kepemilikan terhadap keber­
masyarakat miskin di 100 kota                m u
                                         ko CK                     menikmati untuk      ada­ n program/proyek. Kebijakan nasio­
                                                                                            a
dan kabupaten pada 25 propinsi             M                      per tamakalinya       nal yang tersedia terbatas yang nyatanya
menikmati kondisi kesehatan dan                             berhubungan dengan pe-      hanya diperuntukkan sebagai kerangka
kualitas hidup yang lebih baik. Lebih                merintah daerah melalui organ-     kerja program pinjaman, dan batasan
dari 1.000 pelaku dilatih dan setiap ta-     isasi berbasis masyarakat.                 tanggungjawab yang tidak jelas sehingga
hun sekitar 250 tukang, fasilitator dan                                                 terjadi persaingan diantara kementerian
tenaga ahli dipekerjakan. Setiap hari le- Ketidakpastian periode 1998-2003              dalam mencapai target lima tahunan.
bih dari 8.000 meter kubik air limbah membentuk Waspola dan Sanimas                         Pada tahun 1990, 31 persen pendu­
dari 19.000 rumah daerah padat pendu-          Sanimas dikembangkan sebagai uji         duk Indonesia bertempat tinggal di dae­
duk tidak lagi mencemari lingkungan. coba melalui proyek Water Supply and               rah perkotaan, dan menurut perkiraan
Setiap bulan, jumlah pembayaran untuk Sanitation Policy Formulation and Ac-             terkini proporsi penduduk perkotaan
pemeliharaan dan gaji operator Sanimas tion Planning (WASPOLA), diharapkan              akan berkembang menjadi 60 persen
mencapai USD.17.000.                       untuk membantu institusi peme­ intahr        pada tahun 2025. Sanitasi dipertimbang-
    Evaluasi mandiri pada tahun 2009 pusat mengembangkan kebijakan air                  kan sebagai tanggungjawab pemerintah
menemukan bahwa intervensi Sanimas minum dan sanitasi, dan dimulai tahun                daerah, sehingga program pembangunan
menghasilkan pengurangan signifikan 1998, dengan sumber dana dari AusAID                perkotaan pemerintah pusat cenderung
penyakit berbasis sanitasi, praktek buang dan dilaksanakan oleh the Water and           mengabaikan sistem pengolahan air lim-
air besar sembarangan, dan peluang per- Sanitation Program-East Asia and Pacific        bah terpusat. Cakupan layanan sistem
baikan kesempatan kerja. Anak-anak (WSP-EAP), bekerja bersama dengan                    terpusat di Indonesia merupakan yang
dapat bermain di ruang terbuka yang kelompok kerja air minum dan penye-                 terendah di Asia Timur dan Tenggara.
merupakan bagian atas dari tangki pe­ hatan lingkungan lintas departemen.               Lebih dari sebagian fasilitas pengolahan
ngolahan air limbah bawah tanah, dan Sanimas dikembangkan setahun kemu-                 lumpur tinja telah tidak berfungsi dan
sebagian wanita merasa untuk pertama dian pada 1999.                                    kurang terpelihara, dan sebagian rumah
kali dihargai privasinya ketika mandi di       Sampai 1998, praktek pembangun­          tangga perkotaan masih membuang air
toilet umum. Pemberdayaan masyarakat an air minum dan sanitasi di Indone-               limbah ke sungai, menyebarkan penya-
  Sanimas telah memungkinkan masya­ sia dikembangkan dan dikoordinasi-                  kit berbasis air.
                rakat miskin bekerjasama kan dalam kondisi top-down dibawah                 Krisis moneter Asia, devaluasi mata
                               dalam pe­ kepemimpinan presidensial yang kuat,           uang Rupiah, dan kemarau kerkepan­


Pembelajaran                                                 182
jangan bersamaan dengan runtuhnya
                                                                                               Prinsip Dublin
Orde Baru pada tahun 1998, diikuti
                                                          1. Pengelolaan sumber daya air yang efektif  membutuhkan pendekatan terpadu yang
dengan pelaksanaan otonomi daerah                            menghubungkan pembangunan sosial dan ekonomi dengan perlindungan ekosistem.
pada tahun 1999 yang secara resmi                         2. Air mempunyai nilai ekonomi dalam semua bentuk pemanfaatannya dan seharusnya dikenali
                                                             sebagai benda ekonomi
dimulai pada tahun 2001, menghasil-
                                                          3. Pengelolaan dan pembangunan air seharusnya didasari pada pendekatan partisipatif
kan pengurangan investasi infrastruk-                        melibatkan pengguna, perencana, pengambil keputusan di seluruh tingkatan, dengan
tur publik terlebih sanitasi perkotaan,                      keputusan diambil pada tingkatan terendah yang paling sesuai
dan pemerintah pusat belum mampu                          4. Wanita memegang peran penting dalam penyediaan, pengelolaan, dan perlindungan air,
                                                             sehingga mereka seharusnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
menjalankan fungsinya sebagai fasilita-                      dengan pemanfaatan air.
tor terhadap pemerintah daerah yang
kurang berpengalaman.                                  Sebuah kelompok kerja air minum dan             tur jenderal pada tahun 2003. Sanimas
   Antara 1996 dan 1999, kemiskinan                    penyehatan ling­ ung­ n lintas departe-
                                                                        k a                            merupakan bentuk implementasi perta-
absolut meningkat menjadi 40 persen.                   men dikoordinasikan oleh Bappenas,              ma dari butir-butir kebijakan tersebut.
Pengurangan program sanitasi perko-                    yang terdiri dari Departemen Pekerjaan              Kebijakan menyerap 4 (empat) prin-
taan pada tingkat masyarakat terutama                  Umum, Departemen Dalam Negeri,                  sip Konperensi Dublin 1992 tentang Air
berdampak pada masyarakat miskin.                      Kementerian Ling­ ung­ n Hidup, De-
                                                                          k a                          dan Sanitasi, yaitu keterkaitan pemba-
Pada 2006, WSP-EAP menghitung bah-                     partemen Keuangan dan Departemen                ngunan dengan perlindungan ekosistem,
wa potensi kerugian ekonomi Indonesia                  Kesehatan kemudian dibentuk untuk               air sebagai benda ekonomi, pendekatan
sebagai akibat sanitasi yang kurang me-                mewadahi proses dialog tersebut. Setelah        partisipatif pada tingkatan yang paling
madai mencapai $6,3 juta atau sekitar $                melalui proses diskusi 3 tahun diantara         sesuai, dan partisipasi wanita dalam
28 per kapita.                                         lembaga donor, pemerin-tah daerah,              pengambilan keputusan.
                                                       pemerintah pusat, proyek, LSM, per-                   Kebijakan nasional yang baru dan
Desain Sanimas Berbasis                                guruan tinggi, dan berbagai pemangku            Sanimas didasarkan pada pembelajaran
Pembelajaran                                           kepentingan lainnya, sebuah konsensus           domestik dan mancanegara. WSP-EAP
    Setelah runtuhnya struktur peme-                   disepakati tentang butir-butir kebijakan        mempunyai banyak pengalaman dari
rintah terpusat, kebijakan nasional baru               yang tertuang dalam Kebijakan Nasio­ al
                                                                                            n          Pilipina dan Vietnam. Perancang Sani-
harus dikembangkan melalui proses dia-                 Pembangunan Air Minum dan Penye-                mas belajar dari proyek di Jawa Timur
log panjang diantara kementerian yang                  hatan Lingkungan Berbasis Masyarakat,           yang berkembang dari pengembangan
belum terbiasa dengan proses tersebut.                 yang ditandatangani oleh 5 (lima) direk-        fasilitas sanitasi spontan di sebuah desa
                                                                                                       di Malang ketika terjadi epidemik diare
     Tabel 1. Perbedaan antara Sanitasi bagi Masyarakat dan Sanitasi oleh Masyarakat                   tahun 1985, dan para wanita meminta
Sanitasi bagi Masyarakat                   Hasil                         Sanitasi Masyarakat           sanitasi yang lebih baik. Masyarakat
Proyek ditentukan oleh     Pekerjaan fisik untuk memenuhi         Waktu dan biaya dimanfaatkan         merencanakan, membiayai dan mem-
kebutuhan memenuhi         target daripada kebutuhan              untuk mencapai kesepakatan
target                     setempat.                              yang terbaik untuk memenuhi          bangun sebuah tangki septik kecil yang
                                                                  kebutuhan setempat.                  dapat melayani seluruh desa. Terdapat
Hibah 100% untuk           Masyarakat menerima perencanaan        Masyarakat berkontribusi tunai       juga pembelajaran dari proyek MCK
pekerjaan fisik            yang tidak memadai dan pekerjaan       dan natura dan terlibat dalam
                           berkualitas rendah                     pelaksanaan                          yang dibantu oleh LSM pada dekade
Keterlibatan seminimal     Masyarakat hanya mendengarkan          Keterlibatan masyarakat dalam
                                                                                                       1990-an, termasuk pemahaman bahwa
mungkin dari masyarakat    dan menyetujui rencana dari            setiap aspek dan pelatihan           sanitasi bagi masyarakat tidak berkelan-
                           institusi pelaksana tetapi jarang      pengelolaan pekerjaan fisik
                           memiliki atau menjaga hasil                                                 jutan, tetapi sanitasi oleh masyarakat
                           pekerjaan                                                                   berpeluang besar berkelanjutan. Perbe-
Pelibatan masyarakat       Masyarakat beranggapan pekerjaan       Masyarakat diberi pilihan            daan selengkapnya lihat Tabel 1.
dalam pemilihan            menjadi tanggungjawab institusi        teknologi
teknologi dipandang        pelaksana, bahkan setelah proyek
                                                                                                           Setiap poin dalam kebijakan air
terlalu kompleks           selesai sekalipun.                                                          minum dan penyehatan lingkungan
Fokus pada toilet umum     Kurangnya kepedulian terhadap          Memfasilitasi masyarakat             berbasis masyarakat, termasuk prinsip
                           penanganan lumpur tinja                menangani dampak efluen yang         Dublin, menjadi poin kunci dalam de-
                                                                  tidak tertangani
                                                                                                       sain dan pelaksanaan uji coba Sanimas,
Masyarakat tidak dilatih   Pekerjaan fisik dihindari              Perhatian diberikan kepada
tentang prosedur                                                  institusi penanggungjawab operasi    membuat Sanimas sebagai
penanganan operasi dan                                            dan pemeliharaan                     uji coba pertama kemung-
pemeliharaan
                                                                                                       kinan bekerjanya kebijakan
Institusi pemerintah       Kurangnya rasa memiliki                Masyarakat dibimbing untuk
pusat memilih teknologi                                           memilih teknologi                    nasional.


                                                                         183                                                  Pembelajaran
Tabel 2. Poin Kunci dalam Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan                   daerah, dan masyarakat.
               Berbasis Masyarakat yang menjadi Acuan Pendekatan Sanimas
 Kebijakan Nasional 2003                        Desain/Pelaksanaan Sanimas
                                                                                                      B. Tingkat Keberlanjutan Tinggi
 Air merupakan benda       Masyarakat mengembalikan air bersih ke lingkungan; tarif ditetapkan            Pada tahun 1980-an, hanya sekitar
 ekonomi dan benda         berdasarkan banyaknya pemakaian untuk operasi, dan pemeliharaan
 sosial                                                                                               70 persen fasilitas MCK yang dibangun
 Pilihan yang              Fasilitator menjelaskan sepenuhnya kepada masyarakat tentang semua         melalui program perbaikan kampung
 diinformasikan sebagai    pilihan teknologi dan finansial berikut implikasinya                       ditemukan tetap berfungsi. Pada akhir
 dasar dalam pendekatan
 tanggap kebutuhan                                                                                    1990, di Jakarta, pemanfaatan MCK
 Pembangunan               Air buangan memenuhi standar air limbah nasional; masyarakat tidak         hanya sekitar 30 persen disebabkan
 berwawasan lingkungan     membuang limbah ke lingkungan; LSM melatih kader dan petugas               faktor ketidaksesuaian lokasi, pengelo-
                           pemerintah untuk memantau kualitas
                                                                                                      laan tidak memadai, biaya konstruksi
 Pendidikan Perilaku       Fasilitator menyediakan modul higinitas seperti  cuci tangan pakai sabun
 Hidup Bersih dan Sehat    pada tahap penyiapan Sanimas.                                              tinggi, dan biaya penggunaan tinggi.
 Keberpihakan pada         Daerah pendapatan rendah menjadi target walaupun mungkin tidak             Rasio antara kegiatan perangkat keras
 masyarakat miskin         menjangkau daerah termiskin.                                               dan perangkat lunak berbanding 90-10,
 Peran perempuan dalam     Fasilitator membantu masyarakat dalam pengambilan keputusan                atau 80-20. Tingkat keberlanjutan ting-
 pengambilan keputusan     bersama (dalam prakteknya, istri memilih jenis teknologi, sementara
                           suami terlibat pelaksanaan).  Seringkali wanita bertemu terpisah dengan    gi dicapai melalui pekerjaan fisik yang
                           pria, sehingga suara wanita tidak terdominasi oleh pria.                   efisien dan masyarakat yang bersepakat
 Akuntabilitas proses      Penguatan masyarakat sebagai subyek dan bukan obyek; keputusan             me­ gelola dan peduli.
                                                                                                          n
 pembangunan               dasar dibuat oleh masyarakat. Setiap peran dan kontribusi didiskusikan
                           secara terbuka.
 Peran pemerintah          Pemerintah pusat dan daerah menyediakan bantuan teknis dan insentif
                                                                                                      c. Memperkuat Keterlibatan
 sebagai fasilitator       dana pendamping, tetapi masyarakat mengambil peran penting dalam               Masyarakat
                           perencanaan, administrasi, pengelolaan.  Dalam praktek, pemerintah             Walaupun partisipasi masyarakat te-
                           dapat mempekerjakan konsultan yang disertifikasi atau LSM yang
                           berkualifikasi mewakili mereka di lapangan.                                lah menjadi komponen resmi program
 Peran aktif masyarakat    Masyarakat berpartisipasi dalam pemilihan teknologi, bentuk kontribusi,    pembangunan perkotaan nasional; sejak
                           implementasi, pengelolaan, pemeliharaan.                                   1990-an, evaluasi menemukan bahwa
 Pelayanan optimal dan     Pekerjaan fisik memenuhi standar emisi dan target yang ditetapkan          sebagian besar partisipasi masyarakat
 tepat sasaran             masyarakat. Pelayanan optimal: terjangkau dan dapat digunakan oleh
                           semua.                                                                     sangat terbatas dalam proyek skala besar
 Penerapan prinsip         LSM membantu masyarakat membentuk dan memelihara fasilitas,                dengan jangka waktu pendek. Sanimas
 pemulihan biaya           setidaknya melalui biaya operasi dan pemeliharaan melalui tarif yang       didesain untuk merangsang keterlibatan
                           disepakati.
                                                                                                      masyarakat melalui fasilitator non pe-
                                                                                                      merintah. Keuntungan memanfaatkan
                                                  samaan, yaitu:                                      non pemerintah bahwa LSM secara tra-
Pendekatan Sanimas                                                                                    disional membangun jembatan antara
    Pendekatan Sanimas dimaksud-                  A. Rasa Memiliki pada Semua                         masyarakat dan pemerintah daerah. Ke-
kan menolong pemerintah daerah                        Tingkatan Pemerintahan                          sulitan terbesar bahwa pemerintah pusat
meng­ rusutamakan sanitasi berba-
      a                                               Evaluasi terhadap program pemba­                dan daerah tidak dipercaya oleh LSM,
sis masyarakat sebagai sebuah pilihan             ngunan perkotaan nasional sebelumnya                sehingga dibutuhkan membangun ke-
dalam masyarakat perkotaan miskin.                menemukan bahwa setiap kemente-                     percayaan melalui kerjasama. Dibutuh-
Sanitasi masyarakat didefinisikan se-             rian mempunyai cara perencanaan, pe­                kan penekanan pada proyek yang lebih
bagai pe­ gumpulan, pengolahan dan
         n                                        mrograman dan pelaksanaan kegiatan                  mudah dipantau (100-400 keluarga) dan
pembu-ang­ n air limbah dan tinja.
            a                                     masing-masing. Menjadi sangat sulit                 mengembangkan paket informasi, pen-
Sanimas mencoba mencari keuntun-                  pada awalnya untuk memulai kerjasa-                 didikan, dan komunikasi untuk PHBS
gan dari beragam kerjasama perkotaan              ma diantara institusi yang mempunyai                dan pengelolaan sanitasi berkelanjutan.
tradisional untuk menciptakan keter-              sedikit pengalaman bekerjasama su-                  Masyarakat diberikan pilihan. Akhirnya,
libatan masyarakat dan perencanaan                karela, tetapi jawabannya terletak pada             pemilihan masyarakat yang mendapat
tanggap kebutuhan untuk memastikan                semangat pokja, rencana yang dapat                  proyek ha­ us melalui proses transparan,
                                                                                                                  r
tingkat keberlanjutan yang lebih baik.            dijalankan, pertemuan berkala untuk                 terbuka, kompetisi yang adil berdasar
Pendekat­ n harus memenuhi tiga hasil
         a                                        penyelesaian masalah. Program Sanimas               kriteria jelas dan mudah diverifikasi.
  yang sa­ing berkaitan yang belum per-
         l                                        membutuhkan tidak hanya rasa memi-                      Terdapat tujuh tahapan pendekatan
                nah dicapai sebelumnya            liki diantara institusi pemeriantah pusat,          Sanimas 2003-2004, dan juga berlaku
                             secara ber-          tetapi juga pada tingkat pemerintah                 pada tahun setelahnya. Waktu tiap ta-


Pembelajaran                                                           184
komitmen terhadap sanitasi berbasis
                                                                                      masyarakat. Keberadaan rencana sanita-
                                                                                      si skala kota merupakan pertimbangan
                                                                                      khusus, tetapi bukan merupakan keha-
                                                                                      rusan.

                                                                                      3. Seleksi Kota (selesai per Maret)
                                                                                          Setelah daftar panjang kota potensial
                                                                                      ditetapkan, perwakilan kota, kabupaten
                                                                                      dan anggota DPRD bertemu dalam
                                                                                      seminar. Road show pertama dilaku-
                                                                                      kan ter-hadap 21 kota. Seleksi mandiri
                                                                                      terjadi ketika kota-kota memasukkan
                                                                                      pernyataan peminatan. Kriteria harus
                                                                                      ditetapkan dengan hati-hati dan pro­
                                                                                      ses pemilihan harus transparan sebab
                                                                                      ketidakpuasan akan timbul dari kota
                                                                                      yang tidak terpilih. Nota Kesepahaman
                                                                                      ditandatangani dengan kota yang ber-
                                                                                      minat yang kemudian ditetapkan daftar
                                                                                      pendek komunitas yang akan dinomi-
                                                                                      nasikan.

                                                                                      4. Pemilihan Komunitas
                                                                                          (selesai per Mei)
                                                                                 PU       Pengalaman komunitas dengan kegi­
hap ditentukan oleh kendala ketersedia­    rintah memilih instansi yang berhubung­    atan berbasis masyarakat dapat menjadi
an dana pemerintah daerah.                 an langsung dengan Sanimas. Ketika         pertanda paling utama dari kemung-
                                           mereka sepakat dan mengerti tentang        kinan keberhasilan. Kelayakan teknis
1. 	Persiapan (selesai per Januari)        Sanimas, pejabat pemerintah propinsi       dari pilihan sanitasi adalah kriteria lain.
    Kontrak kerja Sanimas ditawarkan       membantu memilih kota/kabupaten            Perencana tidak menyasar kelompok
secara kompetitif dan pemenangnya          yang menjadi sasaran. Tim menemukan        masyarakat paling miskin, tetapi semua
BORDA, the Bremen Overseas Research        bahwa presentasi langsung berhasil lebih   komunitas miskin. Hal pertama yang
and Development Association, bersama       baik daripada materi tertulis. Mereka      harus diperiksa adalah ketersediaan la-
mitra LSM lokalnya. BORDA menyedia­        juga menemukan bahwa beberapa road         han dan kepemilikannya. Terdapat ka-
kan masukan teknis untuk memastikan        show awal kurang berhasil karena staf      sus lahan tidak jelas kepemilikannya.
desain efisien dan sesuai, dan penyiapan   pemerintah tidak menyampaikan infor-       Akhirnya terpilih 6 (enam) komunitas
masyarakat diberikan oleh LSM lokal        masi ke atasannya.                         di Jawa Timur dan 1 (satu) di bali
yang telah berpengalaman di daerahnya          Bersama      pejabat     pemerintah
masing-masing. BORDA menyetujui            propinsi, tim mengunjungi kota yang        5.      Penyusunan Rencana Kerja
berkontribusi dari dana sendiri. BOR-      paling berpotensi, dan konsep Sanimas      Masyarakat (selesai per Agustus)
DA dan mitranya bekerjasama dengan         dijelaskan sehingga pemerintah setem-          Fasilitator harus memahami informa-
Pokja AMPL dan WSP-EAP menyiap-            pat dapat merencanakan kontribusinya       si, pendidikan, dan materi komunikasi
kan materi presentasi dan road show.       (70-80 persen dari biaya konstruksi),      untuk digunakan di masyarakat. Mereka
                                           dan menetapkan instansi pelaksana. Ber-    menjelaskan pilihan teknis, biaya dan
2. Road show/Lokakarya                     beda lokasi berbeda instansi pelaksana     hasilnya, memanfaatkan alat visual. Pada
    ke Kota-kota                           yang ditunjuk. Beberapa memilih dinas      setiap komunitas, sebuah komite diben-
   Daripada langsung ke masyarakat,        lingkungan, lainnya dinas PU. Bebera-      tuk untuk menangani aspek
LSM dan wakil Pokja AMPL mengun-           pa kriteria digunakan untuk memilih        tertentu seperti pelaksanaan
jungi propinsi dalam rangka memper-        kota-kota: keberhasilan program sosial     pembangunan, dan operasi
oleh dukungan dan membantu peme­           di kota tersebut, kepadatan penduduk,      dan pemeli-


                                                           185                                             Pembelajaran
haraan. Komite merencanakan bersama         buangan diperiksa oleh LSM, dan pe­                 kontribusi BORDA, baik tunai maupun
fasilitator. Biaya keseluruh­ n pemba­
                             a              ngendalian kualitas diserahkan kepada               berupa biaya pelatihan.
ngunan fisik merupakan faktor kunci         kelompok swadaya masyarakat.                            Uji coba Sanimas (2003) dibantu
dalam perencanaan dan pemba­ gun­  n            Sekitar 20-30 persen dari lokasi                oleh AusAID, dan Sanimas (2004)
an sebab mempengaruhi jumlah iuran.         Sanimas adalah sistem sanitasi gravitasi            dibantu oleh pemerintah pusat (Bappe­
Rencana termasuk perjanjian ten­ ang t      sederhana (Gravity-fed Simplified Sanita-           nas). Pada akhir tahun 2004, timbul rasa
kontribusi masyarakat, pengelola­ n dan
                                 a          tion Systems/SSS) untuk 200-300 rumah               memiliki Sanimas di berbagai tingkatan
pemeliharaan, jadwal pelatihan, pem-        tangga dengan membayar iuran USD.1                  pemerintahan. Kesuksesan telah tercapai,
bangunan, dan pembentukan komite.           per bulan, sisanya berupa fasilitas MCK             dengan seluruh lokasi berfungsi baik,
Sebuah tim proyek dibentuk terdiri dari     di atas lahan pemerintah yang dipergu-              dan ternyata lebih banyak keterlibatan
seorang pegawai pemerintah daerah yang      nakan oleh 100-400 orang per hari, ber­             masyarakat mengarah pada semakin be-
dapat berkomunikasi dengan pemerintah       arti setiap orang membayar USD.0,5                  sarnya rasa memiliki. Masyarakat pene­
daerah dan satu perwakilan LSM yang         per hari.                                           rima manfaat menyatakan akan mem-
dapat berkomunikasi dengan masyarakat.          Sebagian dari lokasi uji coba berada            bantu komunitas lain yang akan melak-
Sebagai hasil uji coba, Sanimas harus di-   di tepi sungai sebab efluen mencemari               sanakan program yang sama.
masukkan dalam RPJMD dan terdapat           air sungai, dan umumnya, permukiman
kebutuhan pemetaan sanitasi skala kota      sepanjang sungai terlalu rendah lokasi­             Sanimas menjadi
yang menunjukkan resiko lingkungan          nya sehingga sulit dijangkau oleh sistem            Program Nasional di Tahun 2005
kesehatan dan aliran air limbah domes-      sanitasi terpusat. Kedua tipe Sanimas                   Sanimas Tahun 2005 menjadi pro-
tik.                                        membutuhkan sumber air dan lahan                    gram nasional tahap pertama yang dilak-
                                            seluas 120-250 meter persegi. Biasanya              sanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta
6. Pembangunan dan Peningkatan              pekerjaan fisik menghabiskan dana seki-             Karya, Departemen Pekerjaan Umum.
    kapasitas (selesai per November)        tar 70 persen dan sisanya untuk pelatih­            Program mengikuti pende­ atan dan
                                                                                                                            k
    Pelatihan dilaksanakan oleh LSM         an, fasilitasi, dan supervisi.                      metodologi awal dengan sasaran yang
untuk pembangunan dan pengelolaan.              Proporsi kontribusi beragam sepan­              sama yaitu menawarkan sanitasi berba-
Upaya terbesar adalah untuk fasilitasi      jang periode 2003-2005, tetapi secara               sis masyarakat sebagai sebuah alternatif
dan pelatihan bagi pekerja dan mandor       umum, kontribusi masyarakat 3 persen                sanitasi bagi masyarakat.
masyarakat yang kurang terampil. Pem-       tenaga dan 2 persen tunai dari keseluruh­               Studi pemantauan dampak dilaksana­
bangunan dilaksanakan oleh masyarakat       an biaya. Kontribusi pemerintah daerah              kan tahun 2006 menegaskan kebenaran
atau orang yang terampil dari daerah        mencapai 50 persen, dan pemerintah                  langkah memperluas Sanimas menjadi
sekitar. Dana pembangunan berasal dari      pusat (atau AusAID pada tahun 2003)                 program nasional. Studi itu menimpul-
pemerintah daerah, masyarakat, dan          mencapai 30 persen. Sisanya merupakan               kan bahwa semua sistem berjalan baik,
BORDA. Dana pemerintah harus dise-                              Tabel 3 Profil Sanimas Tahun 2003 dan Sanimas Tahun 2004
rap pada akhir Desember. Biaya rata-         Tahun   Propinsi          Kota/                Pendanaan                   Jumlah     Jumlah       Jumlah
rata pembangunan adalah USD.200 per                                  Kabupaten                                           Lokasi
                                                                                                                                   KK             Jiwa
rumah. Biasanya dikeluarkan sebuah
                                             2003    Jawa Timur,         6        AusAID, BORDA, Pemerintah                7         450         2.558
surat keputusan komite tentang penun-                Bali                         Daerah, masyarakat
jukan operator dan penetapan iuran,          2004    Jawa Timur,         7        Pemerintah pusat (Bappenas),             8         489         2.369
dan kepala desa menetapkannya melalui                Bali                         BORDA, pemerintah daerah,
                                                                                  masyarakat
keputusan kepala desa. Informasi dan
                                             2005    Jawa Timur,        13        Departemen PU, pemerintah               15         898         4.010
peraturan diumumkan terbuka.                         Bali,                        daerah, BORDA, masyarakat
                                                     Jawa Tengah
7. Evaluasi dan Dukungan 	                   2006    22                 67        Departemen PU, pemerintah               79        3.481       15.587
                                                                                  daerah, BORDA, masyarakat
    Pengelolaan dan Pemeliharaan
                                             2007    27                 68        Departemen PU, pemerintah               86        6.671       33.021
    (mulai Desember)                                                              daerah, BORDA, masyarakat
    Setelah pembangunan selesai, calon
                                             2008    17                 61        Departemen PU, pemerintah               96        3.962       28.728
operator dilatih untuk mengelola fasili-                                          daerah, BORDA, masyarakat
tas, termasuk metode akuntansi terbuka.      2009    17*                75*       Departemen PU, pemerintah              100*       4.000*      24.000*
  Selama masa ini, tantangan terbesar                                             daerah, BORDA, masyarakat
                adalah melatih pemegang                                       Total                                       391       19.951      110.273
                              buku. Air                                                       *rencana (catatan redaksi: tulisan ini dibuat pada tahun 2009)



Pembelajaran                                                     186
fasilitas sanitasi yang berfungsi baik    meningkatkan kemampuan profesio­           kemudahan pendanaan dari pemerintah
mempromosikan rasa aman di kalang­        nalnya, merupakan kampiun pengemba-        Jerman. Maka, ketika prototipe uji coba
an wanita dan anak-anak, khususnya        ngan Sanimas. Para staf pemerintah ini,    Sanimas diselesaikan, BORDA dengan
malam hari, dan stop BABS telah terwu-    yang suatu waktu nanti menjadi pejabat     mitra lokalnya BEST, Balifokus, and
jud. Di semua lokasi iuran diterapkan     senior, meluangkan waktu dan menun-        LPTP, dapat menindaklanjuti dengan
dan proyek diselesaikan sesuai alokasi    jukkan minatnya berdiskusi dan menye-      evaluasi, perhatian, dan bantuan penda-
anggaran dan standar yang ditetapkan.     tujui kesamaan visi lintas institusi dan   naan untuk memperkuat program.
Efluen bermasalah hanya di satu lokasi.   mereka mengendalikan sepenuhnya uji        4. Pembangunan oleh masyarakat
    Kesadaran pentingnya kesehatan dan    coba Sanimas. Mereka pro aktif, mu-            Desain Sanimas sederhana se­
higinitas yang tinggi ditemukan setelah   dah ditemui, dengan cepat mengambil        hingga dapat dibangun oleh pekerja dari
dimulainya Sanimas, yang sebenarnya       keputusan dalam mengatasi masalah.         masyarakat sendiri dibawah pengawasan
cukup mengherankan dengan mem-            Mereka berkunjung ke lapangan sangat       LSM dan tenaga ahli, meskipun banyak
pertimbangkan keberadaan Sanimas
di lokasi permukiman kumuh. Wanita
berperan dalam menentukan bentuk
toilet yang nyaman bagi wanita hamil
dan lansia. Masyarakat terhibur dengan
pemanfaatan bagian atas dari tangki
septik komunal sebagai tempat bermain
dan ruang terbuka, dan sumur dangkal
menjadi terbebas dari kontaminasi. Ke-
berhasilan jangka pendek ini dihasilkan
dari situasi unik Sanimas dan beragam
faktor keberlanjutan tercakup dalam de-
sain dan pelaksanaannya.

Kunci Utama Keberlanjutan Sanimas
   Sanimas telah berkelanjutan sampai
kini. Berbagai kunci penggerak antusi-
asme masyarakat dan keberlanjutan dari
program nasional sebagai berikut.

1. Waktu yang tepat (Timing)
                                          PU
    Waktu yang tepat merupakan sebuah
kebetulan untuk pengembangan Sani-        sering, dan keterlibatannya sangat kuat    juga yang mengambil tenaga terampil
mas, terutama dengan alasan pentingnya    sehingga mereka memulai baik konsep        dari desa tetangga. Kualitas konstruksi
solusi pembuangan air limbah di daerah    dan pendanaan prototipe kedua uji coba     harus memenuhi spesifikasi tertentu dan
miskin, kebutuhan alternatif terhadap     Sanimas Tahun 2004.                        tetap sesuai perkiraan biaya untuk me-
sistem top-down, peran baru pemerintah                                               mastikan bahwa iuran terjangkau.
pusat sebagai fasilitator dan bukannya    3. Komitmen LSM pelaksana                       Masyarakat Sanimas telah mena-
pelaksana, dan lahirnya sebuah konsen-        Komite pemilihan pelaksana Sani-       namkan dana mereka dengan maksud
sus kebijakan air minum dan penyehat­     mas menetapkan BORDA, the Bre-             memiliki dan mengelola fasilitas, sehing­
an lingkungan berbasis masyarakat.        men Overseas Research and Development      ga pembangunan oleh masyarakat me-
                                          Agency, sebuah LSM terdaftar di Bremen     mungkinkan usia ba­ gunan bisa beru-
                                                                                                           n
2. Sekelompok kampiun                     dan terutama dibiayai oleh Kementerian     mur jauh lebih lama daripada biasanya.
    Keberadaan sekelompok staf peme­      Kerjasama dan Pembangunan Pemerin-         Fasilitas prototipe Sanimas sendiri me-
rintah yang tergabung dalam Kelom-        tah Federal Jerman. Terdapat perbedaan     mang dibangun memenuhi stan­ ar dan
                                                                                                                      d
pok Kerja Air Minum dan Penyeha-          mendasar antara BORDA dan kontrak-         dalam biaya yang terjangkau,
tan Lingkungan (Pokja AMPL) yang          tor/konsultan, sebab BORDA berbagi         se­ ingga dapat bertahan
                                                                                       h
berkeinginan untuk bekerja keras agar     kesamaan pandangan visi Sanimas de-        sampai 25 tahun.
mendapatkan kesempatan belajar dan        ngan Pokja AMPL, dan mempunyai


                                                          187                                            Pembelajaran
Tabel Sumber Dana Sanimas Tahun 2003-2008 (dalam USD)
              Kontribusi Masyarakat                       Pemerintah                           BORDA                    Total         Jumlah
Tahun                                                                                                                                 Lokasi
              Tenaga        Tunai            Lokal         Propinsi       Pusat        Tunai          Peningkatan
                                                                                                       Kapasitas
2003             3.952          4.114           98.604                        44.836      2.907                           154.414              7
Persen                 3              3              64                           29           2                                100
2004             5.186          3.293          100.888                        55.283     35.012             20.000        219.661              8
Persen                 2              1              45                           25           16                   9           100
2005             9.292          4.380          168.713                        85.678     29.918             27.500        325.481          15
Persen                 3              1              52                           26            9                   8           100
2006            50.291         29.291          833.012                       490.000    117.500            180.060      1.700.155          79
Persen                 3              2              49                           29            7              11               100
2007            61.066         38.292        1.553.884         25.000        840.000                       234.500      2.752.743          86
Persen                 2              1              56               1           31                                9           100
2008            26.318         39.476        1.486.617         75.000        904.500                       305.000      2.836.911          96
Persen                 1              1              52               3           32                           11               100
Total          156.105       118.846         4.241.718       100.000      2.420.297     185.337            767.060      7.989.364         284

Faktor Lain Mempenga­ uhi Keber-
                          r                     lui kontraktor, sementara masyarakat                aspek teknis. Masyarakat mengambil
lanjutan Pro­ ek Prototipe
              y                                 hanya melihat dan menunggu hasilnya                 langkah berikutnya menuju komitmen
    Jika sanitasi berbasis masyarakat           saja.                                               dan kepemilikan proyek ketika mereka
terletak di antara tangki septik rumah              Pemilihan komunitas dengan komit-               berpartisipasi dalam persiapan Rencana
pribadi yang terawat baik dan fasili-           men yang paling besar menjadi sangat                Kerja Masyarakat.
tas sanitasi publik yang tak terawat,           kuat mendorong keberlanjutan di da-
idealnya Sanimas dapat menghasilkan             lam masyarakat yang berbasis konsen-                    3. Sumber dana beragam
yang terbaik dari keduanya: biaya lebih         sus. Masyarakat Sanimas dipilih ketika                  Dalam era otonomi, pemerintah
murah per orang dan pekerjaan fisik             mereka memperlihatkan komitmen dan                  pusat tidak lagi sebagai pelaksana, dan
terke-lola baik. BORDA menghitung,              partisipasi yang paling menjanjikan.                berubah menjadi fasilitator, sehingga
berda-sar kemanfaatannya, biaya Sani-           Setelah masyarakat terpilih, masyarakat             dana pemerintah pusat harus dikombi-
mas hanya setengah dari sistem pengo­           yang tidak terpilih akan mengawasi ki-              nasikan dengan dana pemerintah dae-
lahan dan pengumpulan air limbah                nerja proyek dan cenderung ‘berteriak’              rah. Masyarakat menunjukkan komit-
terdesentralisasi. Melihat pada periode         jika ternyata terdapat kesalahan. Peman-            men mereka dengan berkontribusi dana
2003-2009, pemangku kepentingan te-             tauan rutin oleh masyarakat lain menja-             tunai dan tenaga. Sumber daya beragam
lah mengidentifikasi empat karakteristik        di insentif kuat bagi masyarakat terpilih           memastikan bahwa tidak satu institusi
menonjol Sanimas yang memastikan ke-            untuk bekerjasama sepanjang proses un-              pun akan memiliki proyek dan semua
berlanjutan sampai sekarang dan dapat           tuk memenuhi komitmen bahkan lebih                  institusi terkait akan mendukung karena
dimasukkan dalam desain dari setiap             baik lagi.                                          semua berkepentingan terhadap hasil-
proyek sanitasi berbasis masyarakat di                                                              nya. Telah dipelajari bahwa dana dari
setiap negara berkembang dengan pe-                 2. Tanggap kebutuhan                            beragam sumber dapat saling mengisi.
merintah daerah yang otonom.                            (Demand res-ponsive)                            Pada mulanya pemerintah daerah
                                                    Masyarakat Sanimas telah mempu-                 menganggap bahwa sistem perpipaan
   1. Pemilihan komunitas yang                  nyai cukup waktu bersama dengan fasili-             Sanimas terlalu mahal. Ternyata peme­
      paling peduli                             tator untuk mengambil langkah pertama               rintah dae­ ah membandingkan Sanimas
                                                                                                                r
   Daftar panjang yang terbuka dan              menuju timbulnya rasa memiliki dengan               dengan biaya jamban dan cubluk yang
proses seleksi daftar pendek ditemukan          menetapkan dan menyetujui kebutuhan                 kurang efisien. Biaya konstruksi rata-
merupakan hal penting di Indonesia              mereka. Langkah ini diperkuat dengan                rata fasilitas MCK sekitar USD.330-
sebab lebih dari 30 tahun pemerintah            pilihan teknologi yang diinformasikan               370 per KK, dan sanitasi komunal
membiarkan masyarakat hanya bersifat            yang kemudian dipresentasikan oleh                  USD. 265-330 per KK. Dalam rangka
  menerima saja. Pelaksanaan kegiat­ n
                                     a          fasilitator. Di sebagian besar masyarakat,          memasukkan biaya Sanimas dalam ang-
                dilakukan oleh pemerin-         wanita terlibat memutuskan pilihan                  garan pemerintah, biaya harus akurat,
                             tah mela-          teknologi, sementara pria terfokus pada             dan biasanya dana pemerintah hanya


Pembelajaran                                                           188
dapat digunakan pada Mei/Juni sam-                                                                 Perluasan. Departemen PU
pai Desember.                                                                                  berharap memadukan “Decen-
    Institusi pemerintah yang tidak                                                            tralized Community Solid Waste
berkomitmen dapat menjadi kendala,                                                             Management” dan “Decentralized
sehingga keberagaman sumber dana                                                               Wastewater Treatment for Small
memastikan Sanimas dapat memenuhi                                                              and Medium Enterprises” dalam
misi dan kebutuhan semua pemangku                                                              Sanimas.
kepentingan. Keberagaman sumber
dana juga membutuhkan keterbu-                                                                  Kesimpulan
kaan, definisi yang jelas dari peran                                                                Catatan lapangan ini fokus
dan tanggungjawab setiap pemangku                                                               pada faktor yang mendorong
kepentingan, yang berdampak pada                                                                keberlanjutan proyek Sanimas,
keberlan­utan.
          j                                                                                     khususnya dalam desain dan
                                                                                                pelaksanaan uji coba prototipe
    4. Peningkatan kapasitas                                                                    Sanimas 2003 dan Sanimas 2004.
    Keberlanjutan tergantung pada                                                               Masih terdapat kelemahan dalam
kapasitas di berbagai tingkatan, khu­                                                           pendekatan Sanimas yang perlu
sus­ ya diantara fasilitator yang ha­
   n                                                                                            diperkuat melalui pemantauan
rus memandirikan pemerintah dan                                                                 dan perbaikan, tapi kelihatannya
masyarakat. Fasilitator yang baik                                                               tak berdampak terhadap keberlan-
biasa­ ya memerlukan setidaknya 3-5
      n                                                                                         jutan jangka panjang. Dalam satu
tahun peng­ laman.
             a                                                                                  atau dua tahun lagi, dimungkin­
                                                    si
    Beberapa ukuran keber-
                                              tituntah                                          kan menghitung manfaat Sanimas
                                          Ins eri ak
                                                                                           PU
lanjutan paska 2003 dikem-                                                                      lebih akurat melalui program pe-
                                                     d
bangkan sebagai alat manaje-             pemng ti itmendi dampak kesehat­                mantauan Penilaian Dampak Kese­ atanh
men ketika program dikem-                  ya kom enja               an Sanimas dan      (Health Impact Assessment), yang juga
bangkan secara luas. Menjadi                er at m ala
                                           b p                        dampak kualitas    dapat menyediakan indikasi keberlan-
nyata bahwa pendampingan dibu-             d a kend                    hidup.            jutan. Sampai sekarang, keberlanjut­ n a
tuhkan, khususnya untuk meng­                                           Pelatihan Ru-    Sanimas patut dicontoh, dan permin­
awasi kualitas efluen dan perbaikan                           tin. Pada 2007, Departe-   taan dari pe­ erin­ ah daerah untuk ber-
                                                                                                      m     t
skala besar.                                           men PU melaksanakan pelatihan     partisipasi masih sangat tinggi. Sebagian
                                               di tiga lokasi bagi LSM dan pemerintah    terbesar keberhasilan ini ka-rena keta­
    Asosiasi Pengguna. Dibentuk ta- daerah, dan BORDA melaksanakan pe­                   atan pada standar desain prototipe Sani-
hun 2008, AKSANSI, Asosiasi Sanitasi la­­ an internal sistem pengendalian
                                                tih­                                     mas dan proses pelaksanaannya. n
Indonesia yang melaksanakan Sanimas kualitas pengelolaan.                                    Catatan lapangan ini didasarkan pada
seluruh Indonesia, termasuk fasilita-             Penyiapan Strategi Sanitasi Kota.      laporan terkait Waspola dan Sanimas Ta-
tor LSM dan KSM di lokasi Sanimas. Menjadi nyata bahwa Sanimas harus                     hun 2003 dan 2004, yang merupakan
Untuk memastikan keberlanjutan, AK- dipadukan dengan strategi sanitasi skala             bantuan AusAID dan dilaksanakan oleh
SANSI membantu memantau lokasi, kota berdasar pemetaan sanitasi. Ba-                     Pokja AMPL Nasional melalui fasilitasi
dan fasilitator lapangan dan pengawas nyak lembaga donor telah memberikan                WSP-EAP. Kami berterima kasih kepa-
dilatih dan diberikan sertifikasi profesio­ bantuan bagi pengembangan pemetaan           da Risyana Sukarma, Alfred Lambertus,
nal. Sejak 2008, penghargaan diberikan sanitasi, dan kota telah dilatih.                 Sofyan Iskandar dan Surur Wahyudi.
oleh asosiasi kepada kota atau kabupa­            Penyederhanaan pemanfaatan Bio-
ten yang kinerjanya paling bagus. AK- gas. Sanimas menghasilkan biogas                         Tulisan ini merupakan terjemahan
SANSI melakukan pemantauan lokasi yang dapat digunakan sebagai bahan                         dari draft versi aslinya dalam bahasa
yang membutuhkan bantuan.                    bakar lampu atau panas, tetapi beber-            Inggris dengan seijin penulis. (Red.)
    Penilaian Dampak Kesehatan. BOR- apa masyarakat meng­ adapi kesulitan
                                                                      h
DA dan mitra LSM memulai peman- memanfaatkannya. BORDA dan AK-                                 *)Konsultan Air Bersih
tauan Penilaian Dampak Kesehatan di SANSI terus be­ erja menyederhanakan
                                                                k                                           AusAID
tahun 2009, menggunakan wawancara proses dan mendukung pemanfaatan
sebelum-sesudah untuk mengukur sumber energi ini.


                                                             189                                             Pembelajaran
Orang Miskin Juga
               Bisa Bayar Iuran
                                           I Made Yudi Arsana*)



S
            alah satu pembelajaran yang dapat diambil dari       Sementara untuk biaya operasional termasuk untuk gaji
            Sanimas adalah “ternyata orang miskin bisa bayar     operator, listrik, penggantian alat-alat, berlangganan koran
            iuran dan urus sanitasinya sendiri”. Selama ini      mencapai 900 ribu – 1 juta rupiah, sehingga saldo bersih
            ada anggapan, yang terkesan menjadi semacam          bisa mencapai Rp 1 juta/bulan. Oleh karena itu, dalam
            stigma, bahwa orang miskin tidak bisa bayar          waktu 2 tahun operasional, KSM Sanimas tersebut mampu
iuran untuk sanitasi. Bahkan stigma ini justru sering, sadar     membangun balai RW di atas MCK yang cukup megah.
atau tidak, semakin dikuatkan oleh berbagai pihak termasuk       Kondisi seperti ini juga di alami oleh beberapa KSM Sanimas
pemerintah dan juga LSM sendiri, dengan mengatakan               seperti di Sidoarjo, Mojokerto, Tegal dan beberapa lainnya.
bahwa “masyarakat miskin jangan ditarik iuran, sebab untuk           Namun di beberapa tempat, operator Sanimas tidak
makan saja susah, bagaimana harus iuran untuk sanitasi?”.        memperoleh bayaran meskipun operator sangat aktif
    Mungkin maunya baik yaitu membela masyarakat yang                     melakukan control dan perawatan Sanimas. Bayaran
memang secara ekonomi kekurangan atau sulit. Tetapi                        yang diterima hanya berupa ucapan terimakasih
jika hal ini dilakukan secara terus menerus                                 dan THR “sekadarnya” yang diberikan pada saat
maka semakin lama akan terbentuk                                  n i , lebaran. Ada juga operator “panggilan” , yakni
menjadi semacam mental dan lama-lama                        ama i
                                                        Selanggapan kalau ada masalah dengan system pemipaan
                                                                      n kemudian operator dipanggil dan kemudian
dianggap sebagai “budaya”.                           ada g terkesa
                                                         n enjadi
    Tetapi pengalaman Sanimas membuktikan             ya m
                                                                  am           diberikan upah yang besarnya telah disepakati
                                                          semac ahwa bersama seperti yang dilakukan di Sanimas
                                                            ma, b ki
bahwa orang miskin pun bisa dan mampu
membayar iuran untuk sanitasinya. Tidak saja           stigang missan            Kauman Blitar. Meskipun begitu sarana
untuk pembangunan infrastruktur tetapi juga              or dak bi an
                                                            ti ar iur asi Sanimas tetap berjalan dengan baik. Namun
untuk keperluan operasional dan pemeliharaan               bay k sanit
sarana sanitasi yang dibangun. Dan harap                  untu
diketahui, bahwa iuran juga merupakan cara
untuk membangkitkan rasa memiliki (sense
of ownership atau rasa handarbeni) masyarakat
terhadap sarana sanitasinya sendiri.
    Berdasarkan monitoring yang dilakukan, rata-rata
tingkat pemasukan KSM Sanimas setiap bulannya memang
sangat bervariasi, dari 0 rupiah sampai di atas 2 juta rupiah/
bulannya. Begitu pula dengan biaya operasional, dari “ikhlas
untuk beribadah” sampai bayaran professional dalam arti
minta dibayar minimal UMR. Dan ternyata semua itu dapat
berjalan dengan baik tanpa harus menganggu operasional
dan pemeliharaan/OP Sanimas.
    Di Semarang umpamanya, MCK Sanimas memperoleh
  pemasukan rata-rata Rp 2.1 juta/bulan yang bersumber dari
                 iuran pengguna, jasa penyediaan biogas dari
                               tinja manusia untuk masak.


Pembelajaran                                               190
BOWO
        sayangnya, banyak pihak selalu melihat keberlanjutan
        Sanimas atau model sanitasi yang lain diukur dari berapa
        besar iurannya.
            Jika dijumlahkan total uang terkumpul dari semua
        pengguna Sanimas yang dikelola oleh KSM di Indonesia,
        yakni sekitar 315 KSM, setiap bulan sebesar Rp 170an juta.
        Dan rupiah yang dikumpulkan dari para pengguna Sanimas
        yang notabene mereka adalah warga miskin yang tinggal
        di kawasan padat penduduk perkotaan di berbagai kota di
        seluruh Indonesia. Angka ini tentu bukan angka yang kecil,
        bahkan sangat besar, jika ditinjau dari kondisi rata-rata
        ekonomi para pengguna Sanimas.
            Hal ini menunjukkan bahwa jika pendekatannya benar,
        maka warga miskin pun bisa dan mampu membayar iuran
        untuk sanitasi mereka sendiri. Iuran tersebut terbukti
        bukan hanya sekedar pada saat pembangunan saja tetapi
        juga untuk keperluan operasional dan pemeliharaan sarana
BORDA   tersebut. Bahkan KSM Sanimas yang sudah terbentuk sejak
        tahun 2003, hingga sekarang iuran tersebut masih tetap
        berjalan dengan baik, teradministrasi dengan baik dan
        dipertanggungjawabkan secara rutin kepada masyarakat
        pengguna Sanimas setiap bulan.
            Sebenarnya, iuran pengguna bukanlah satu-satunya
        ukuran keberlanjutan Sanimas di masyarakat. Memang
        semakin besar iuran maka pengurus KSM akan semakin
        senang karena mudah mengelolanya, sebaliknya, semakin
        besar iuran akan semakin berat beban yang harus ditanggung
        oleh para penggunanya. Tetapi keberlanjutan Sanimas
        di masyarakat lebih banyak dipengaruhi oleh factor
        semangat, kekompakan, keikhlasan dari para pengelola dan
        penggunanya. Kondisi ini akan bisa berjalan hanya jika
        memang sanitasi benar-benar menjadi kebutuhan. Dan saya
        kira, salah satu kewajiban pemerintah juga adalah bagaimana
  ZEN
        tetap menjaga semangat para pengelola dan pengguna
        Sanimas.
            Kondisi seperti itu sebaiknya juga jangan sampai
        dilupakan oleh para perencana program sanitasi. Sebab sering
        sekali orang sering latah,Dalam penetapan besarnya iuran
        pun, terjebak pada hitung-hitungan keuangan saja tanpa
        memperhatikan modal social yang dimiliki oleh masyarakat.
        Padahal itu sangat penting untuyk keberlanjutan program.
        Contohnya, pernah ketika merembug besarnya iuran untuk
        OP Sanimas ada seorang janda-tua yang marah gara-gara
        oleh warga yang lain dia akan dibebaskan dari beban iuran
        bulanan karena dianggap akan memberatkan keluarganya.
        Ibu ini marah karena tersinggung dan tidak mau dianggap
        miskin, dan kalau dibebaskan dari iuran dia merasa tidak
        diterima sebagai bagian dari masyarakat.

           *) Koordinator Sanimas untuk BaliFokus
              pada 2003-2008




   191                                              Pembelajaran
Ruang Publik
Menyediakan
                                                     Bagi Warga            Pakumis
P
             ukul 3 sore anak-anak seumuran SD pada             banyak comberan disekelilingnya sehingga orang terpaksa
             asyik bermain sepak bola plastik, tetapi satu      berjingkat agar tidak basah. Lebih parah lagi, dalam
             jam kemudian mereka “digusur” oleh kakak-          comberan tersebut bukan hanya air saja tetapi juga sudah
             kakaknya seumur pelajar SMP untuk bermain          tercampur dengan feces karena tangki septik sudah penuh
             bola juga. Setelah isya’, beberapa pemuda mulai    atau mampat. Jika seperti ini, siapa yang mau menggunakan?
datang dan bermain gitar sampai larut malam. Pada hari          Banyak sekali kejadian, ketika orang ingin buang hajat tidak
minggu pagi ibu-ibu berseragam seadanya dan melakukan           jadi masuk MCK karena tempatnya kumuh, bau dan kotor.
kegiatan senam dan sebulan sekali pada malam hari tempat            Oleh karena itu, agar sarana sanitasi bisa berfungsi sebagai
itu diberi atap terpal untuk pertemuan warga.                   ruang publik maka lokasi harus bersih, tidak boleh berbau
    Semua kegiatan itu dilakukan di atas instalasi pengolahan   dan sehat. Syukur bisa indah dengan menata lanskap dan
air limbah, di mana limbah rumah                                                        pembuatan taman seperti dilakukan
tangga dialirkan melalui perpipaan                                                      diberbagai MCK Sanimas di berbagai
dan diolah sebelum dialirkan ke                                                         tempat di Indonesia. Dan itulah yang
sungai setelah memenuhi syarat                                                          telah dilakukan oleh Sanimas.
baku mutu lingkungan.                                                                       Memang biaya yang harus
    Di tempat lain, di sebuah                                                           dikeluarkan untuk membangun sarana
MCK, pada sore hari beberapa                                                            sanitasi menjadi lebih mahal, tapi
ibu muda datang membawa anak                                                            pendekatan sanitasi hanya menyediakan
balita. Mereka saling berbincang,                                                       infrastuktur fisik saja juga perlu dikaji
sementara anak-anak mereka                                                              ulang. Karena sanitasi yang baik juga
bercengkerama sambil sesekali                                                           bisa berpengaruh pada “harga diri”
minta disuapin makan di taman             BORDA                                         dan kebanggaan seseorang, sehingga
kecil depan MCK tersebut. Pada                                                          kalau MCK kotor si pemilik merasa
malam hari, pemuda berkumpul menonton televisi (hadiah          malu. Sebaliknya, kalau MCK bersih maka si pemilik merasa
dari walikota saat peresmian) sambil minum kopi yang            bangga. Ini menjadi salah satu alasan kenapa tempat sanitasi
diseduh dengan api dari kompor yang menggunakan biogas          umum harus dibuat bagus, bersih dan tidak berbau. Namun
dari limbah tinja manusia yang ada di rumah jaga MCK            ada juga yang mengritik kenapa membuat MCK bagus
tersebut. Kegiatan itu sudah jadi kebiasaan bagi warga          sementara rumah-rumah para pengguna jelek dan kotor,
masyarakat sekitar lokasi Sanimas.                              bahkan jauh lebih jelek dan lebih kotor daripada MCK-nya.
    Dua gambaran di atas menunjukkan sarana sanitasi yang       Mungkin orang sedang berpikir bahwa kalau rumah-rumah
dibangun melalui program Sanimas telah memberikan ruang         penduduk jelek maka MCK-nya cukup yang sederhana saja.
bagi warga yang tinggal di perkampungan padat kumuh             Pola pikir seperti ini selalu menyulitkan dalam kegiatan
untuk melakukan kegiatan sosial bersama. Mulai dari anak-       pengembangan masyarakat.
anak bermain bola, pemuda dan kongkow sambil minum                  Kondisi MCK umum juga harus diubah, dari tempat
kopi, ibu-ibu melakukan kegiatan senam seperti di tv, bapak-    yang kotor, kumuh dan berbau menjadi tempat yang bersih,
bapak melakukan pertemuan RW pada malam hari.                   sehat, rapi dan indah. Jika sarana sanitasi dibangun bersih
    Interaksi sosial antar anggota atau warga masyarakat        dan indah maka orang akan mau datang dan berkumpul,
yang akrab dan baik akan dapat menekan emosi-emosi sosial       bukan saja untuk “hanya” sekadar buang hajat tetapi juga
yang mungkin bisa muncul kapan saja. Apalagi di dalam           memperoleh ruangan yang lega. Dan jika warga mau datang
masyarakat yang memiliki tekanan ekonomi lebih besar            di waktu senggang ke MCK maka kebersihan akan lebih
biasanya kemungkinan gesekan social akan lebih sensitif.        terjaga karena lebih banyak warga yang bisa ikut mengawasi.
    Aktifitas ibu-ibu, anak-anak, pemuda seperti itu tidak          Jika ini dilakukan secara konsisten maka persepsi atau
mungkin dilakukan apabila sarana sanitasinya kotor, kumuh,      anggapan orang terhadap sarana sanitasi tentu akan juga
  berbau. Padahal sudah umum di Indonesia, dan di negara        berubah. Hal ini harus benar-benar disadari oleh para
                 berkembang lainnya, MCK umum selalu            perencana program perbaikan sanitasi dan lingkungan.
                               kotor, bau, bahkan terdapat                    Penulis: Surur Wahyudi, CBS Program Coordinator, BORDA



Pembelajaran                                               192
Wawasan
Pengarusutamaan
Sanitasi Berbasis
Masyarakat: Peluang dan Tantangan
Sofyan Iskandar*)




                              BORDA                               BORDA                                                 OM



Sekilas Sanitasi Berbasis Masyarakat      sistem seperti itu, tercatat hanya         pelayanan sanitasi sebagian besar
     Apabila melintasi Jalan Rasuna       Jakarta, Bandung, Cirebon, Bogor,          penduduk Indonesia? Berdasarkan data
Said menuju kawasan Menteng,              Tangerang, Banjarmasin, Medan,             BPS 2007, akses sanitasi adalah 77,15
akan melewati sebuah jembatan yang        Surakarta, dan Denpasar. Kementerian       % (90,50% di perkotaan dan 67,00%
membelah dua buah kolam besar berisi      Pekerjaan Umum merencanakan untuk          di perdesaan). Sedangkan jumlah
air kotor. Dengan beberapa mesin          membangun sistem seperti ini di lima       rumah tangga yang menggunakan
nampak menyembul ke permukaan,            kota lain, sehingga dalam lima tahun       tangki septik sebesar 49,13% (71% di
itulah pengolahan air limbah yang         mendatang di Indonesia akan ada 16         perkotaan dan 32% di pedesaan). Riset
dimiliki Jakarta. Instalasi yang besar    kota. Perkiraan dana yang dibutuhkan       Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan
ini hanya melayani kawasan terbatas,      untuk membangun sistem tersebut            bahwa 24,8% rumah masih buang air
belum melayani seluruh kota.              sekitar lima triliun rupiah untuk lima     sembarangan, dengan rincian 34,5%
Instalasi ini menampung limbah dari       kota, atau rata-rata satu triliun rupiah   dari rumah tangga di desa dan 9,2%
perkantoran dan permukiman yang           untuk satu kota. Angka yang sangat         dari rumah tangga di kota.
disalurkan melalui jaringan perpipaan.    besar untuk ukuran daerah.                     Apabila dibandingkan dengan
Setelah diolah dan memenuhi syarat            Sayangnya walaupun sudah dimiliki      pelayanan sistem kota yang hanya
baku mutu, baru kemudian di salurkan      beberapa kota, tetapi cakupan sistem       2,3%, porsi pelayanan individu jauh
ke badan air. Sistem yang besar dan       pengolahan air limbah ini belum            lebih tinggi. Hal ini bisa dimaklumi
padat teknologi ini tentu memerlukan      melayani seluruh penduduknya.              karena pada dasarnya masyarakat baik
pengelolaan yang profesional. Sistem      Berdasarkan data tahun 2007, tercatat      secara individu maupun
ini dikelola oleh Perusahaan Daerah Air   hanya 2,3% dari penduduk yang              bersama-sama akan
Limbah.                                   terlayani.                                 membangun sarana
    Tidak banyak kota yang memiliki           Pertanyaannya adalah, bagaimana        sanitasi


                                                          193
sebagai bagian dari rumahnya.              pembangunan yang hanya berorientasi
    Secara sederhana, sistem terpusat      pada pembangunan fisik akan berakhir
yang dikelola oleh pemerintah atau         dengan terbengkalainya sarana
organnya dapat disebut sistem sanitasi     yang dibangun. Beberapa hal perlu
berbasis institusi atau lembaga,           dipertimbangkan, terkait keterlibatan
sedangkan sebagai kontrasnya               masyarakat sebagai berikut:
adalah sistem yang dibangun secara             a. Perilaku hidup bersih sebagai
individu atau bersama-sama oleh                    tujuan
masyarakat, yang dapat disebut                 Sanitasi sangat erat kaitannya
sanitasi berbasis masyarakat. Besarnya     dengan perilaku hidup bersih. Untuk
porsi sanitasi berbasis masyarakat         itu sasaran utama dalam program
ini turut mendorong lahirnya               sanitasi haruslah perubahan perilaku
Kebijakan Nasional Pembangunan             masyarakat. Hal ini hanya dapat
Air Minum dan Penyehatan                   ditempuh melalui edukasi yang
Lingkungan Berbasis Masyarakat. Ini        cukup, sehingga mereka menyadari
merupakan suatu wujud keprihatinan         resiko akibat penanganan sanitasi
dalam memformulasikan kebijakan            yang buruk, dan manfaatnya apabila
pengelolaan air minum dan sanitasi         mengelola sanitasi dengan benar.
berbasis masyarakat. Lokus sanitasi            b. Pendekatan tanggap kebutuhan
berbasis masyarakat, tidak hanya di            Khusus untuk inisiatif yang datang
pedesaan, tetapi relevan juga dalam        dari luar komunitas masyarakat, perlu      pengelolaannya. Segala kesepakatan
wilayah perkotaan.                         dipertimbangkan sebelum melakukan          mengenai konsekuensi dari keputusan
    Dari segi pendanaan, sanitasi          intervensi adalah adanya kebutuhan         tersebut, khususnya mengenai biaya
berbasis masyarakat ini berkembang         yang muncul dari masyarakat sendiri.       operasi dan pemeliharaan, harus
mulai dari seluruhnya dibiayai             Hal ini penting karena masyarakat yang     dilakukan sebelum konstruksi dimulai.
oleh masyarakat, subsidi, maupun           tidak merasa butuh akan sarana sanitasi,       e. Partisipasi masyarakat dalam
sepenuhnya dari pihak luar.                apabila dipaksakan akan berakhir                  seluruh tahapan
                                           dengan tidak digunakannya sarana yang          Pentingnya partisipasi masyarakat,
Konsep Dasar Keterlibatan                  dibangun tersebut. Pendekatan tanggap      bukan hanya setelah bangunan selesai
Masyarakat dalam Sanitasi                  kebutuhan memerlukan upaya edukasi         dikerjakan. Tetapi harus dilakukan sejak
     Persoalan sanitasi pada dasarnya      yang akan melahirkan kesadaran,            dalam tahap persiapan. Kesepakatan
bukan semata pada pembangunan              dan selanjutnya akan melahirkan            akan efektif dilakukan sebelum sarana
fisik, hal ini telah dibuktikan secara     kebutuhan.                                 dibangun, daripada dilakukan setelah
empiris selama beberapa dekade. Bahwa          c. Informasi pilihan teknologi         selesai.
                                   BORDA       Setelah masyarakat merasa                  f. Dampingan dan pembinaan
                                           membutuhkan akan sarana sanitasi,                 dari pemerintah
                                           mereka perlu dikenalkan pada                   Pilihan teknologi sanitasi beragam
                                           berbagai pilihan teknologi yang dapat      dari yang sederhana sampai kompleks.
                                           digunakan, meliputi konsekuensi            Kemampuan masyarakat dalam
                                           pembiayaan dan pemeliharaan terkait        memahami manfaat dan konsekuensi
                                           dengan masing-masing pilihan tersebut.     yang harus ditanggung dari pilihan
                                               d. Masyarakat memutuskan               teknologi, seringkali terbatas. Oleh
                                           Sarana sanitasi yang dibangun baik         karena itu, perlu pendampingan dari
                                           dengan pendanaan masyarakat                pihak luar, khususnya pemerintah,
                                           sendiri maupun pendanaan dari luar         baik langsung maupun melalui mitra
                                           masyarakat, pada hakikatnya untuk          kerjanya. Dampingan ini tidak terbatas
                                           digunakan dan dikelola oleh masyarakat     pada pemahaman teknologi, tetapi
                                           sendiri. Oleh karena itu masyarakat        juga dalam pemberian bantuan teknis
                                           harus ditempatkan sebagai pengambil        lainnya, seperti kelembagaan pengelola,
                                           keputusan menyangkut teknologi yang        dan pemeliharaan sarana, serta
                                           digunakan, pembangunan, maupun             pengembangannya.


Wawasan                                                    194
BORDA
                                          dalam skala besar, melainkan skala yang ini menjadi acuan bagi semua pihak,
                                          sesuai dengan kemampuan masyarakat       khususnya pemerintah daerah dalam
                                          pengelolanya. Hal ini menyebabkan        menata dan mengelola pembangunan
                                          banyaknya sistem yang harus dibangun sanitasi di daerahnya.
                                          dalam satu wilayah yang besar. Di            Paling tidak, sampai saat ini ada dua
                                          balik itu, ada keunggulan skala kecil    pendekatan sanitasi berbasis masyarakat
                                          yaitu dapat dibangun secara bertahap.    yang tengah dikembangkan di
                                          Sehingga beban pemerintah dapat          Indonesia, yaitu Sanimas dan STBM. 
                                          direntangkan dalam kurun waktu yang      Kedua pendekatan ini lebih cenderung
                                          relatif lama, untuk mengantisipasi       diterapkan pada masyarakat yang
                                          kekurangan dana investasi skala besar.   belum memiliki akses terhadap sanitasi.
                                          Daripada menunggu skala besar tidak      Bagi masyarakat yang sudah memiliki
                                          pernah terwujud, lebih baik secara       akses sanitasi tetapi belum memenuhi
                                          bertahap dibangun skala kecil.           syarat, diperlukan intervensi khusus
                                              c. Pilihan teknologi                 berupa penyadaran melalui edukasi dan
                                              Dalam sistem sanitasi berbasis       regulasi. Semua pendekatan ini perlu
                                          masyarakat tidak dapat dilakukan         diterapkan secara luas untuk mencapai
                                          penyeragaman teknologi, yang dapat       sasaran nasional.
                                          dilakukan adalah                                            b. Pelibatan semua
                                          penyediaan panduan                                      pihak
    g. Sanitasi dan air minum satu        pilihan teknologi.               Pemerintah                 Secara perundangan,
       kesatuan                           Sehingga masyarakat          perlu mengambil pembangunan sarana
    Seringkali sarana sanitasi yang       dapat memahami                   peran dalam            sanitasi termasuk
dibangun tidak dilengkapi dengan          dan memilih                     memberikan              kewajiban pemerintah
ketersediaan air, hal ini merupakan       teknologi sesuai                 arahan dan             daerah. Namun demikian
salah satu penyebab tidak berfungsinya    dengan kemampuan             kebijakan dalam dalam pelaksanaannya,
sarana yang dibangun. Di Indonesia,       pendanaannya.                  pembangunan              semua pihak terkait
umumnya air merupakan alat pembilas           d. Penggunaan            sanitasi di daerah memiliki tanggung
utama, sehingga ketersediaannya           sarana                                                  jawab sesuai dengan
merupakan keniscayaan.                        Penggunaan sarana                                   tingkatannya.
                                          yang dibangun dengan partisipasi             Pemerintah perlu mengambil
Keunggulan dan                            masyarakat lebih terjamin dalam          peran dalam memberikan arahan dan
Keterbatasan Keterlibatan                 penggunaannya, karena masyarakat         kebijakan dalam pembangunan sanitasi
Masyarakat dalam Proses                   terlibat dalam penentuan segala aspek    di daerah. Pemerintah pusat memiliki
Pembangunan Sanitasi                      yang dibutuhkan.                         kewajiban untuk memampukan daerah
   a. Penyiapan masyarakat                                                         dalam pengelolaan pembangunan
   Persoalan klasik dari pendekatan       Pengarusutamaan Sanitasi Berbasis        sanitasi. Dengan menyediakan arahan,
berbasis masyarakat adalah lamanya        Masyarakat dalam Pembangunan             pedoman, program peningkatan
proses penyiapan masyarakat, sehingga     Sanitasi di Indonesia                    kapasitas, serta bantuan teknis yang
dianggap tidak efisien. Keunggulan            Beberapa hal perlu diperhatikan      diperlukan. Pemerintah daerah
dari sisi ini adalah dapat didorongnya    dalam upaya pengarusutamaan sanitasi     bertanggungjawab dalam perencanaan
masyarakat untuk kontribusi               berbasis masyarakat:                     pengelolaan sanitasi skala daerah, dalam
pendanaan, sehingga beban pemerintah          a. Kebijakan dan strategi            bimbingan teknis kepada masyarakat,
dapat dikurangi.                              Kebijakan dan strategi               dan investasi untuk sarana skala kota.
   Penyiapan masyarakat ini               pembangunan sanitasi berbasis                Masyarakat sebagai kelompok
memerlukan kecakapan khusus yang          masyarakat secara khusus perlu           memiliki tanggung jawab dalam
harus dimiliki oleh pemerintah daerah,    dikonsolidasikan ulang, supaya           pembangunan dan pemeliharaan sarana
atau kemampuan daerah dalam               lebih tanggap terhadap kondisi yang      sanitasi komunal, baik yang
mengadakan fasilitator yang handal.       berkembang. Wilayah ini merupakan        dibangun atas inisiatif
   b. Skala kegiatan                      tanggung jawab pemerintah pusat,         masyarakat sendiri, atau
   Skala pengelolaan sanitasi berbasis    yang terdiri dari kementerian terkait    inisiatif
masyarakat tidak dapat dilakukan          dengan sanitasi. Kebijakan dan strategi

                                                          195                                                 Wawasan
OM
pihak luar. Masyarakat sebagai individu
memiliki tanggung jawab dalam
pembangunan dan pemeliharaan
sarana sanitasi individu yang berada di
lingkungan rumahnya. 
    LSM, donor, swasta, serta
perguruan tinggi juga perlu
didorong untuk berpartisipasi dalam
pembangunan sanitasi berbasis
masyarakat. Kelompok eksternal ini
memiliki potensi dalam pengembangan
teknologi, pendekatan, sumber daya
manusia, bahkan pendanaan.
    c. Rencana induk pengembangan
sanitasi daerah
    Pelayanan sanitasi secara konkrit
berada di tingkat kota/kabupaten.
Pada tingkat inilah ditentukan tercapai
tidaknya sasaran pembangunan, yang          ini akan dialirkan ke luar rumah,            berbasis masyarakat khususnya perlu
nantinya akan diagregat secara nasional. yang merupakan wilayah publik.                  dilakukan oleh pemerintah pusat.
Oleh karena itu, diperlukan rencana         Limbah ini memiliki sifat eksternalitas      Penyediaan fasilitator masyarakat yang
induk pengembangan sanitasi secara          negatif karena karakteristiknya yang         memahami teknis dan aspek sosial
menyeluruh. Di dalamnya harus               membahayakan bagi lingkungan.  Oleh          dalam sanitasi, perlu menjadi perhatian
dapat dipetakan wilayah layanan dan         karena itu, diperlukan pengaturan,           daerah. Program pelatihan pelatih
intervensinya, bagian mana yang akan        baik tentang kualitas limbah, standar        perlu dilakukan oleh pemerintah pusat,
dilayani sistem skala besar yang akan       bangunan pengolahan, retribusi               sehingga daerah dapat mengembangkan
dikelola secara lembaga, bagian mana        pembuangan lumpur, dan lainnya.              pelatihan fasilitator di daerahnya.
yang akan dilayani dengan sistem                        e. Peningkatan kapasitas             f. Monitoring dan evaluasi
individu atau komunal yang                            daerah                                 Upaya yang besar dalam pencapaian
akan dibangun
                                           an             Kemampuan pemerintah           target nasional dalam pembangunan
berbasis                            a mpuah             daerah dalam pengelolaan         sanitasi, khususnya yang berbasis
masyarakat.                 Kem erint lam                pembangunan sanitasi            masyarakat, perlu diimbangi dengan
                              pemah da an                 masih perlu ditingkatkan       kegiatan monitoring dan evaluasi
                              daerngelola nan secara terus menerus dan
    d. Edukasi dan
regulasi                                                                                 yang dilakukan secara berjenjang.
    Persoalan sanitasi          pe bangu i                  lebih intensif. Selama ini   Semua tingkat pemerintahan
sangat erat kaitannya          pemsanitaserlu                pandangan terhadap          berkepentingan dalam monitoring dan
                                        i h p tkan
dengan perilaku
                                   maisngka                   persoalan sanitasi         evaluasi, tetapi substansinya mungkin

                                   dit
manusia. Oleh karena                                           semata-mata urusan        berbeda. Pemerintah pusat hanya
itu, upaya edukasi tentang                                  individu, sehingga           berkepentingan dengan agregat propinsi
resiko lingkungan yang                           perhatian dari pemerintah daerah        atau kabupaten/kota dalam pencapaian
diakibatkan oleh limbah                     terhadap persoalan sanitasi sangat           layanan sanitasi. Sedangkan pemerintah
perlu dilakukan oleh berbagai pihak.        kurang. Hal ini diindikasikan dengan         propinsi dan kabupaten/kota
Pemerintah daerah perlu didorong            kecilnya anggaran untuk program              memerlukan informasi yang lebih rinci,
dalam melakukan edukasi melalui             sanitasi, dan ketidakjelasan lembaga         sampai ke tingkat layanan di desa. Hal
berbagai saluran yang ada.                  yang mengelolanya, serta kurangnya           tersebut terkait erat dengan pengelolaan
    Menurut lokusnya, sarana sanitasi       kapasitas sumber daya manusia dalam          data sanitasi secara keseluruhan di
rumah tangga yang berada di dalam           pengelolaan sanitasi, apalagi sanitasi       tingkat kabupaten/kota. n
lingkungan rumah merupakan wilayah          berbasis masyarakat.
  individu (privat). Namun demikian,            Untuk itu, program peningkatan                  *)Koordinator Water and Sanitation Policy
                 limbah dari sarana         kapasitas pemerintah daerah dalam                Formulation and Acting Planning/WASPOLA

                               individu     pengelolaan sanitasi umumnya, dan


Wawasan                                                       196
Model Kerjasama antara
LSM dan Pemerintah
Yuyun Ismawati*)




K
                                                                   DOK.PRI.
Pola Hubungan antara Pemerintah dan LSM                                   tanggapannya, lembaga-lembaga swadaya
             onsep Sanimas lahir para periode                             masyarakat juga ramai-ramai merubah bentuk
             2001-2003, pada masa-masa transisi                           kelembagaannya untuk beradaptasi dengan
             pola pemerintahan terpusat ke                                aturan dan situasi politik yang baru.
             otonomi daerah. Pada periode                                     Reformasi pada masa itu terjadi tidak hanya
             tersebut, konsep perencanaan dari                            di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Pola
bawah, bottom up planning, belum begitu                                   hubungan antara LSM dan pemerintah setelah
banyak diakomodasi dan diadaptasi. Sebagian                               periode reformasi merubah cara pandang kedua
besar contoh-contoh proyek atau program di                                belah pihak. Beberapa kelompok LSM merubah
masyarakat bersifat top-down, berorientasi                                cara pandang dan pola keterikatan mereka
pada kepentingan penguasa saat itu dan tidak                              dengan pemerintah terutama pemerintah
berkelanjutan. Kalaupun ada contoh proyek yang diinisiasi       daerah, dari pendekatan pressure group menjadi partner
oleh masyarakat, bentuknya longgar, melalui proses yang         atau mitra. Di sisi lain, pemerintah, terutama pemerintah
sangat panjang, tidak mudah direplikasi dan merefleksikan       daerah juga belajar menerima keberadaan beberapa LSM
kecil itu indah (small is beautiful), unik dan khas sifatnya.   dengan kacamata baru, bukan sebagai musuh atau oposan
    Era otonomi daerah membuka peluang proses belajar           tetapi sebagai mitra dengan pertimbangan ada hal-hal
perencanaan dari bawah. Sanimas lahir pada masa                 yang semula tidak atau belum diakomodasi pemerintah
dimana pemerintah daerah limbung menerima tanggung              yang dapat diisi oleh masyarakat terutama LSM.
jawab penuh mengelola warga dan daerahnya. Pola                                 BORD
                                                                                     A      Tidak semua pemerintah
hubungan LSM dan pemerintah pada masa-masa itu                                           daerah atau jajaran aparatnya
juga mengalami pergolakan. Pada masa Orde                                                 dapat menerima perubahan pola
Baru sampai dengan 1998, LSM                                                               kekuasaan di era reformasi.
seringkali dipandang                                                                        Beberapa daerah yang masih
sebagai public enemy,                                                                        mengalami euphoria menjadi
musuh dan penghambat                                                                          penguasa baru dalam versi
program pemerintah,                                                                            yang kecil dan menerapkan
jarang sekali ada LSM yang                                                                      pola-pola yang mereka
dipandang sebagai mitra                                                                          pelajari di masa Orde Baru.
pemerintah. Kalaupun ada,                                                                         Di daerah-daerah luar Pulau
itu pasti yayasan milik keluarga                                                                  Jawa beberapa pemerintah
penguasa saat itu. Akuntabilitas                                                                   daerah bahkan sangat
LSM dan atau yayasan pada                                                                           alergi pada LSM karena
periode itu juga mengalami                                                                            pola hubungan dan
sorotan yang cukup tajam                                                                               pandangan lama masih
sehingga pemerintah selanjutnya                                                                         melekat di kedua belah
mengeluarkan peraturan yang                                                                             pihak. Hal
mengatur bagaimana lembaga                                                                               ini juga
sosial dan swadaya masyarakat
harus mempertanggungjawabkan
kegiatan mereka pada publik. Sebagai

                                                           197                                                 Wawasan
mempengaruhi bentuk dan pola kerjasama LSM dan
pemerintah.
    Pada era otoomi daerah pemerintahan juga
merupakan refleksi dari kepentingan partai politik dan
pemimpin daerah. Bila pada periode tertentu kerjasama
LSM dan pemerintah bisa membuahkan kerjasama yang
baik, pada periode berikutnya belum tentu kerjasama
dapat dilanjutkan karena pemimpin baru dan partai
pemenang yang baru tidak memiliki visi yang sama
dengan rombongan aparat pemerintahan sebelumnya.
Meski selalu datang dengan visi dan niat yang lebih
baik dari paket pemerintahan sebelumnya, tidak semua
pemerintah daerah dapat secara konsisten melanjutkan
pola kerjasama, seringkali selalu harus dimulai lagi ke

                                                            BORDA
garis awal.  
                                                                 Beberapa pemerintah daerah yang awalnya memiliki
Fungsi LSM sebagai Penyeimbang dan Penyambung                pandangan negatif terhadap LSM karena memiliki potret
    Secara garis besar ada dua pola dan pendekatan yang      dan pengalaman buruk sebelumnya dikritik habis atau
dilakukan LSM dalam merealisasikan visi dan misinya:         didemo LSM, setelah mengalami proses ‘latihan’ bersama
advokasi dan developmentalis. Dahulu advokasi lebih          melalui Sanimas, berubah sikap dan pandangannya.
dikenal hanya dilakukan oleh LSM ‘garis keras’ yang          Dalam perjalanan, sebagian besar LSM pun belajar
memfokuskan kegiatannya pada perubahan kebijakan             menjadi lebih santun dan beretika dalam menyampaikan
pemerintah. Mereka ini dibedakan dengan lembaga lain         kritik, masukan dan advokasinya sehingga dapat lebih
yang memfokuskan pada pemecahan permasalahan                 diterima oleh pemerintah. Tidak jarang dalam pertemuan-
langsung masyarakat (developmentalis). LSM advokasi          pertemuan regional atau internasional LSM juga diminta
lebih banyak berkiprah dengan menggunakan pendekatan menjadi advisor atau anggota delegasi pemerintah.
hukum dan politik. Sedangkan LSM developmentalis                 Peran LSM sebagai penyeimbang diekspresikan dalam
lebih banyak memfokuskan pada kegiatan ‘praktis’             masukan-masukan dan pengingat tentang hal-hal yang
seperti pengembangan ekonomi, teknologi tepat guna,          berkaitan dengan hak dan manfaat pembangunan bagi
dan sebagainya. Tidak ada yang salah dengan pola                      masyarakat terutama kelompok marjinal. LSM
pendekatan keduanya. Beberapa LSM menerapkan                            juga seringkali berperan sebagai penyambung
kedua pendekatan ini secara bersama-                         a           informasi isu-isu global, regional dan nasional
sama dalam satu kegiatan. BORDA dan                    Semu lajar
                                                          be              kepada para pemangku kepentingan di
mitra-mitranya melakukan hal ini dalam               ihakrsama kan daerah. Isu-isu tren terkait pemanasan
                                                    p e
                                                       b emah
Sanimas di tingkat masyarakat, tingkat kota
                                                      nterjnsep an
                                                  me ko na
                                                                            global, perjanjian-perjanjian dan
dan nasional.                                               ca               kesepakatan-kesepakatan internasional
    Di era otonomi daerah, partisipasi                  eren bawah
                                                      p ri                    perlu disampaikan pada pemangku
masyarakat, perencanaan dari bawah dan                  da                    kepentingan di daerah agar konteks inisiatif
kemitraan, anggaran yang pro-poor dan peka                        lokal untuk kepentingan global dapat dihargai dan
jender serta tata kelola pemerintahan yang baik              diperhitungkan. Misalnya dalam isu pencapaian Target
menjadi prinsip-prinsip utama yang mempengaruhi warna Pembangunan Millenium (Millenium Development
pembangunan daerah. Dalam ‘latihan’ ini, semua pihak         Goals/MDGs) dan perdagangan karbon, pemangku
duduk bersama sebagai mitra pembangunan daerah yang kepentingan di daerah perlu tahu dimana perannya dan
berkelanjutan. Sehingga latihan tarik-ulur sadar maupun      apa kontribusinya dalam peta global itu. Bagi kelompok
tidak, dilakukan oleh semua pemangku kepentingan.            masyarakat sasaran, LSM berperan sebagai penyambung,
Pemerintah dan peminpin daerah akan dinilai baik apabila pendamping dan pemandu agar euphoria reformasi dan
mampu merangkul semua pemangku kepentingan.                  partisipasi masyarakat tidak disalahgunakan.   
Sementara itu LSM yang mampu atau dapat bekerjasama
  dengan pemerintah belum tentu dinilai baik oleh LSM        Kemitraan dan Konsekuensi-konsekuensinya
               lainnya karena kecurigaan dan dugaan              Dalam kemitraan, semua pihak belajar bersama
                            kooptasi.                        menterjemahkan konsep perencanaan dari bawah, multi-


Wawasan                                                   198
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010

Más contenido relacionado

Similar a Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010

Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010oswar mungkasa
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010Oswar Mungkasa
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfAndiMuhIshakYusma
 
Implementasi stbm fix
Implementasi stbm fixImplementasi stbm fix
Implementasi stbm fixabby ati
 
Laporan perkembangan stbm
Laporan perkembangan stbmLaporan perkembangan stbm
Laporan perkembangan stbmyucub
 
Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatAnisa Rahmah
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Oswar Mungkasa
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Sekretariat STBM
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Indriany ,
 
Prosiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Award
Prosiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) AwardProsiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Award
Prosiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) AwardOswar Mungkasa
 
Kebijakan & Strategi STBM rev.ppt
Kebijakan & Strategi STBM rev.pptKebijakan & Strategi STBM rev.ppt
Kebijakan & Strategi STBM rev.pptATIKATIKA16
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Sekretariat STBM
 
Pilar 2 C T P S Ida Rafiqah
Pilar 2  C T P S  Ida  RafiqahPilar 2  C T P S  Ida  Rafiqah
Pilar 2 C T P S Ida RafiqahESP Indonesia
 
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptxMateri 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptxAkreditasimargareta
 
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...khoiril anwar
 

Similar a Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010 (20)

BORDA Blitz
BORDA BlitzBORDA Blitz
BORDA Blitz
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
 
Implementasi stbm fix
Implementasi stbm fixImplementasi stbm fix
Implementasi stbm fix
 
Laporan perkembangan stbm
Laporan perkembangan stbmLaporan perkembangan stbm
Laporan perkembangan stbm
 
Mck
MckMck
Mck
 
Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehat
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
 
kebijakan publik
kebijakan publikkebijakan publik
kebijakan publik
 
Prosiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Award
Prosiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) AwardProsiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Award
Prosiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Award
 
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengahSanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
 
Ppt seminar isu
Ppt seminar isuPpt seminar isu
Ppt seminar isu
 
Kebijakan & Strategi STBM rev.ppt
Kebijakan & Strategi STBM rev.pptKebijakan & Strategi STBM rev.ppt
Kebijakan & Strategi STBM rev.ppt
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
 
Pilar 2 C T P S Ida Rafiqah
Pilar 2  C T P S  Ida  RafiqahPilar 2  C T P S  Ida  Rafiqah
Pilar 2 C T P S Ida Rafiqah
 
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptxMateri 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
 
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
 

Más de Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

Más de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus SANIMAS Maret 2010

  • 1. Pembelajaran Studi Kasus Uji Coba Sanitasi Skala Kecil menjadi Program Nasional Sanimas: Model Sanitasi bagi Pemerintah Daerah Otonom Sebuah Jawaban Inovatif terhadap Perubahan dan Ketidakpastian. Sanimas merupakan program sanitasi berbasis masyarakat skala nasional yang dikerjasamakan dengan pemerintah daerah untuk menciptakan kondisi kesehatan yang lebih baik, usia lanjut, dan membanggakan kepada lebih dari seratus ribu penduduk di daerah miskin perkotaan Indonesia, yang prototipenya beberapa waktu lalu masih diujicobakan mengimplementasikan kebijakan nasional yang baru saja disepakati. Jim Woodcock* S Ringkasan DOK. PRI. yang muncul selama pelaksanaan me- animas, atau Sanitasi oleh munculkan beragam pembelajaran ten- Masyarakat, didesain ketika tang keberlanjutan baik aspek fisik mau- Indonesia bergerak melalui pun pemberdayaan masyarakat. masa ketidakpastian menuju Uji coba Sanimas disusun dan diim- sistem pemerintahan yang plementasikan lewat konsensus berbagai lebih pluralistik. Sanimas menjadi pro- instansi, bukan pesanan dari luar. Uji gram nasional hanya dalam tiga tahun. coba merupakan aktifitas pertama di In- Sebagian dimungkinkan karena dide- donesia untuk menguji validitas dari ke- sain memanfaatkan keberadaan Kelom- bijakan pembangunan nasional air mi- pok Kerja Air Minum dan Penyehatan num dan penyehatan lingkungan yang Lingkungan (Pokja AMPL) yang pro baru, termasuk juga prototipe kegiatan aktif dan melibatkan berbagai instansi sanitasi yang pertama menjadi program dan LSM berpengalaman untuk men- nasional hanya dalam waktu 3 tahun. jalankan peran baru pemerintah pusat Setelah 6 tahun, lebih dari 90 persen sebagai fasilitator atau pembimbing dari sekitar 300 lokasi Sanimas tetap bagi proyek yang didanai pemerintah berfungsi dengan baik. Faktor-faktor daerah otonom. Pendekatan Sanimas yang menyumbang terhadap tercip- diuntungkan dari pembelajaran proyek Pendahuluan tanya keberlanjutan ini mungkin dapat sebelumnya dan memperoleh dukungan Desain dan pelaksanaan prototipe digunakan dalam desain proyek sejenis pada setiap tingkatan dari pusat sampai uji coba Sanimas pada tahun 2003- di negara berkembang dengan masalah daerah. Prosedur tanggap kebutuhan 2004 mendorong terciptanya program yang kurang lebih sama, seperti fasilitas dan partisipatif yang dikembangkan dan nasio­ al Sanimas yang berkelanjutan n yang cepat rusak, degradasi lingkungan, pembelajaran Sanimas akan bermanfaat yang saat ini menjadi jawaban sanitasi dan pemeliharaan fasilitas yang tidak bagi perencana negara lain yang peme­ berbasis masyarakat Indonesia. Uji coba memadai. Catatan lapangan (field note) rintah daerah otonomnya bertanggung- didasarkan pada kebijakan dasar yang ini menggambarkan konsep, jawab terhadap program sanitasi skala disepakati bersama untuk menjamin perencanaan, dan imple- kecil, khususnya masyarakat berpenda- keberlanjutan manfaat bagi masyarakat. mentasi dari prototipe patan rendah. Perencanaan uji coba dan tantangan Sanimas 181
  • 2. ZEN 2003 dan proyek Sanimas 2004. Pada akhir catatan ini, beberapa pengukuran paska 2004 yang telah di mulai terutama untuk memastikan keberlanjutan juga ikut dijelaskan. Status Program Nasional Sanimas Tahun 2009 Sanimas merupakan kependekan dari Sanitasi oleh Masyarakat. Program nasional ini memungkinkan pemerintah daerah mengidentifikasi dan menyedia- kan dukungan dana bagi proyek sanitasi berbasis masyarakat untuk masyarakat miskin yang didanai dari beragam sumber, termasuk penerima an yak manfaat sendiri. Kebany- n ebakemaas akan skema Sanimas berupa sistem terpusat K s m i tem skala kecil/komunal dan San a sis at up s ber terpukecil/an nye­dia­an jenis layan- MCK umum. Pada akhir tahun 2009, sebagai hasil dari sehingga kementerian kurang mempu­ la d uji coba, lebih dari 110.000 ska unalmum an jasa lainnya dan nyai rasa kepemilikan terhadap keber­ masyarakat miskin di 100 kota m u ko CK menikmati untuk ada­ n program/proyek. Kebijakan nasio­ a dan kabupaten pada 25 propinsi M per tamakalinya nal yang tersedia terbatas yang nyatanya menikmati kondisi kesehatan dan berhubungan dengan pe- hanya diperuntukkan sebagai kerangka kualitas hidup yang lebih baik. Lebih merintah daerah melalui organ- kerja program pinjaman, dan batasan dari 1.000 pelaku dilatih dan setiap ta- isasi berbasis masyarakat. tanggungjawab yang tidak jelas sehingga hun sekitar 250 tukang, fasilitator dan terjadi persaingan diantara kementerian tenaga ahli dipekerjakan. Setiap hari le- Ketidakpastian periode 1998-2003 dalam mencapai target lima tahunan. bih dari 8.000 meter kubik air limbah membentuk Waspola dan Sanimas Pada tahun 1990, 31 persen pendu­ dari 19.000 rumah daerah padat pendu- Sanimas dikembangkan sebagai uji duk Indonesia bertempat tinggal di dae­ duk tidak lagi mencemari lingkungan. coba melalui proyek Water Supply and rah perkotaan, dan menurut perkiraan Setiap bulan, jumlah pembayaran untuk Sanitation Policy Formulation and Ac- terkini proporsi penduduk perkotaan pemeliharaan dan gaji operator Sanimas tion Planning (WASPOLA), diharapkan akan berkembang menjadi 60 persen mencapai USD.17.000. untuk membantu institusi peme­ intahr pada tahun 2025. Sanitasi dipertimbang- Evaluasi mandiri pada tahun 2009 pusat mengembangkan kebijakan air kan sebagai tanggungjawab pemerintah menemukan bahwa intervensi Sanimas minum dan sanitasi, dan dimulai tahun daerah, sehingga program pembangunan menghasilkan pengurangan signifikan 1998, dengan sumber dana dari AusAID perkotaan pemerintah pusat cenderung penyakit berbasis sanitasi, praktek buang dan dilaksanakan oleh the Water and mengabaikan sistem pengolahan air lim- air besar sembarangan, dan peluang per- Sanitation Program-East Asia and Pacific bah terpusat. Cakupan layanan sistem baikan kesempatan kerja. Anak-anak (WSP-EAP), bekerja bersama dengan terpusat di Indonesia merupakan yang dapat bermain di ruang terbuka yang kelompok kerja air minum dan penye- terendah di Asia Timur dan Tenggara. merupakan bagian atas dari tangki pe­ hatan lingkungan lintas departemen. Lebih dari sebagian fasilitas pengolahan ngolahan air limbah bawah tanah, dan Sanimas dikembangkan setahun kemu- lumpur tinja telah tidak berfungsi dan sebagian wanita merasa untuk pertama dian pada 1999. kurang terpelihara, dan sebagian rumah kali dihargai privasinya ketika mandi di Sampai 1998, praktek pembangun­ tangga perkotaan masih membuang air toilet umum. Pemberdayaan masyarakat an air minum dan sanitasi di Indone- limbah ke sungai, menyebarkan penya- Sanimas telah memungkinkan masya­ sia dikembangkan dan dikoordinasi- kit berbasis air. rakat miskin bekerjasama kan dalam kondisi top-down dibawah Krisis moneter Asia, devaluasi mata dalam pe­ kepemimpinan presidensial yang kuat, uang Rupiah, dan kemarau kerkepan­ Pembelajaran 182
  • 3. jangan bersamaan dengan runtuhnya Prinsip Dublin Orde Baru pada tahun 1998, diikuti 1. Pengelolaan sumber daya air yang efektif membutuhkan pendekatan terpadu yang dengan pelaksanaan otonomi daerah menghubungkan pembangunan sosial dan ekonomi dengan perlindungan ekosistem. pada tahun 1999 yang secara resmi 2. Air mempunyai nilai ekonomi dalam semua bentuk pemanfaatannya dan seharusnya dikenali sebagai benda ekonomi dimulai pada tahun 2001, menghasil- 3. Pengelolaan dan pembangunan air seharusnya didasari pada pendekatan partisipatif kan pengurangan investasi infrastruk- melibatkan pengguna, perencana, pengambil keputusan di seluruh tingkatan, dengan tur publik terlebih sanitasi perkotaan, keputusan diambil pada tingkatan terendah yang paling sesuai dan pemerintah pusat belum mampu 4. Wanita memegang peran penting dalam penyediaan, pengelolaan, dan perlindungan air, sehingga mereka seharusnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan menjalankan fungsinya sebagai fasilita- dengan pemanfaatan air. tor terhadap pemerintah daerah yang kurang berpengalaman. Sebuah kelompok kerja air minum dan tur jenderal pada tahun 2003. Sanimas Antara 1996 dan 1999, kemiskinan penyehatan ling­ ung­ n lintas departe- k a merupakan bentuk implementasi perta- absolut meningkat menjadi 40 persen. men dikoordinasikan oleh Bappenas, ma dari butir-butir kebijakan tersebut. Pengurangan program sanitasi perko- yang terdiri dari Departemen Pekerjaan Kebijakan menyerap 4 (empat) prin- taan pada tingkat masyarakat terutama Umum, Departemen Dalam Negeri, sip Konperensi Dublin 1992 tentang Air berdampak pada masyarakat miskin. Kementerian Ling­ ung­ n Hidup, De- k a dan Sanitasi, yaitu keterkaitan pemba- Pada 2006, WSP-EAP menghitung bah- partemen Keuangan dan Departemen ngunan dengan perlindungan ekosistem, wa potensi kerugian ekonomi Indonesia Kesehatan kemudian dibentuk untuk air sebagai benda ekonomi, pendekatan sebagai akibat sanitasi yang kurang me- mewadahi proses dialog tersebut. Setelah partisipatif pada tingkatan yang paling madai mencapai $6,3 juta atau sekitar $ melalui proses diskusi 3 tahun diantara sesuai, dan partisipasi wanita dalam 28 per kapita. lembaga donor, pemerin-tah daerah, pengambilan keputusan. pemerintah pusat, proyek, LSM, per- Kebijakan nasional yang baru dan Desain Sanimas Berbasis guruan tinggi, dan berbagai pemangku Sanimas didasarkan pada pembelajaran Pembelajaran kepentingan lainnya, sebuah konsensus domestik dan mancanegara. WSP-EAP Setelah runtuhnya struktur peme- disepakati tentang butir-butir kebijakan mempunyai banyak pengalaman dari rintah terpusat, kebijakan nasional baru yang tertuang dalam Kebijakan Nasio­ al n Pilipina dan Vietnam. Perancang Sani- harus dikembangkan melalui proses dia- Pembangunan Air Minum dan Penye- mas belajar dari proyek di Jawa Timur log panjang diantara kementerian yang hatan Lingkungan Berbasis Masyarakat, yang berkembang dari pengembangan belum terbiasa dengan proses tersebut. yang ditandatangani oleh 5 (lima) direk- fasilitas sanitasi spontan di sebuah desa di Malang ketika terjadi epidemik diare Tabel 1. Perbedaan antara Sanitasi bagi Masyarakat dan Sanitasi oleh Masyarakat tahun 1985, dan para wanita meminta Sanitasi bagi Masyarakat Hasil Sanitasi Masyarakat sanitasi yang lebih baik. Masyarakat Proyek ditentukan oleh Pekerjaan fisik untuk memenuhi Waktu dan biaya dimanfaatkan merencanakan, membiayai dan mem- kebutuhan memenuhi target daripada kebutuhan untuk mencapai kesepakatan target setempat. yang terbaik untuk memenuhi bangun sebuah tangki septik kecil yang kebutuhan setempat. dapat melayani seluruh desa. Terdapat Hibah 100% untuk Masyarakat menerima perencanaan Masyarakat berkontribusi tunai juga pembelajaran dari proyek MCK pekerjaan fisik yang tidak memadai dan pekerjaan dan natura dan terlibat dalam berkualitas rendah pelaksanaan yang dibantu oleh LSM pada dekade Keterlibatan seminimal Masyarakat hanya mendengarkan Keterlibatan masyarakat dalam 1990-an, termasuk pemahaman bahwa mungkin dari masyarakat dan menyetujui rencana dari setiap aspek dan pelatihan sanitasi bagi masyarakat tidak berkelan- institusi pelaksana tetapi jarang pengelolaan pekerjaan fisik memiliki atau menjaga hasil jutan, tetapi sanitasi oleh masyarakat pekerjaan berpeluang besar berkelanjutan. Perbe- Pelibatan masyarakat Masyarakat beranggapan pekerjaan Masyarakat diberi pilihan daan selengkapnya lihat Tabel 1. dalam pemilihan menjadi tanggungjawab institusi teknologi teknologi dipandang pelaksana, bahkan setelah proyek Setiap poin dalam kebijakan air terlalu kompleks selesai sekalipun. minum dan penyehatan lingkungan Fokus pada toilet umum Kurangnya kepedulian terhadap Memfasilitasi masyarakat berbasis masyarakat, termasuk prinsip penanganan lumpur tinja menangani dampak efluen yang Dublin, menjadi poin kunci dalam de- tidak tertangani sain dan pelaksanaan uji coba Sanimas, Masyarakat tidak dilatih Pekerjaan fisik dihindari Perhatian diberikan kepada tentang prosedur institusi penanggungjawab operasi membuat Sanimas sebagai penanganan operasi dan dan pemeliharaan uji coba pertama kemung- pemeliharaan kinan bekerjanya kebijakan Institusi pemerintah Kurangnya rasa memiliki Masyarakat dibimbing untuk pusat memilih teknologi memilih teknologi nasional. 183 Pembelajaran
  • 4. Tabel 2. Poin Kunci dalam Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan daerah, dan masyarakat. Berbasis Masyarakat yang menjadi Acuan Pendekatan Sanimas Kebijakan Nasional 2003 Desain/Pelaksanaan Sanimas B. Tingkat Keberlanjutan Tinggi Air merupakan benda Masyarakat mengembalikan air bersih ke lingkungan; tarif ditetapkan Pada tahun 1980-an, hanya sekitar ekonomi dan benda berdasarkan banyaknya pemakaian untuk operasi, dan pemeliharaan sosial 70 persen fasilitas MCK yang dibangun Pilihan yang Fasilitator menjelaskan sepenuhnya kepada masyarakat tentang semua melalui program perbaikan kampung diinformasikan sebagai pilihan teknologi dan finansial berikut implikasinya ditemukan tetap berfungsi. Pada akhir dasar dalam pendekatan tanggap kebutuhan 1990, di Jakarta, pemanfaatan MCK Pembangunan Air buangan memenuhi standar air limbah nasional; masyarakat tidak hanya sekitar 30 persen disebabkan berwawasan lingkungan membuang limbah ke lingkungan; LSM melatih kader dan petugas faktor ketidaksesuaian lokasi, pengelo- pemerintah untuk memantau kualitas laan tidak memadai, biaya konstruksi Pendidikan Perilaku Fasilitator menyediakan modul higinitas seperti cuci tangan pakai sabun Hidup Bersih dan Sehat pada tahap penyiapan Sanimas. tinggi, dan biaya penggunaan tinggi. Keberpihakan pada Daerah pendapatan rendah menjadi target walaupun mungkin tidak Rasio antara kegiatan perangkat keras masyarakat miskin menjangkau daerah termiskin. dan perangkat lunak berbanding 90-10, Peran perempuan dalam Fasilitator membantu masyarakat dalam pengambilan keputusan atau 80-20. Tingkat keberlanjutan ting- pengambilan keputusan bersama (dalam prakteknya, istri memilih jenis teknologi, sementara suami terlibat pelaksanaan). Seringkali wanita bertemu terpisah dengan gi dicapai melalui pekerjaan fisik yang pria, sehingga suara wanita tidak terdominasi oleh pria. efisien dan masyarakat yang bersepakat Akuntabilitas proses Penguatan masyarakat sebagai subyek dan bukan obyek; keputusan me­ gelola dan peduli. n pembangunan dasar dibuat oleh masyarakat. Setiap peran dan kontribusi didiskusikan secara terbuka. Peran pemerintah Pemerintah pusat dan daerah menyediakan bantuan teknis dan insentif c. Memperkuat Keterlibatan sebagai fasilitator dana pendamping, tetapi masyarakat mengambil peran penting dalam Masyarakat perencanaan, administrasi, pengelolaan. Dalam praktek, pemerintah Walaupun partisipasi masyarakat te- dapat mempekerjakan konsultan yang disertifikasi atau LSM yang berkualifikasi mewakili mereka di lapangan. lah menjadi komponen resmi program Peran aktif masyarakat Masyarakat berpartisipasi dalam pemilihan teknologi, bentuk kontribusi, pembangunan perkotaan nasional; sejak implementasi, pengelolaan, pemeliharaan. 1990-an, evaluasi menemukan bahwa Pelayanan optimal dan Pekerjaan fisik memenuhi standar emisi dan target yang ditetapkan sebagian besar partisipasi masyarakat tepat sasaran masyarakat. Pelayanan optimal: terjangkau dan dapat digunakan oleh semua. sangat terbatas dalam proyek skala besar Penerapan prinsip LSM membantu masyarakat membentuk dan memelihara fasilitas, dengan jangka waktu pendek. Sanimas pemulihan biaya setidaknya melalui biaya operasi dan pemeliharaan melalui tarif yang didesain untuk merangsang keterlibatan disepakati. masyarakat melalui fasilitator non pe- merintah. Keuntungan memanfaatkan samaan, yaitu: non pemerintah bahwa LSM secara tra- Pendekatan Sanimas disional membangun jembatan antara Pendekatan Sanimas dimaksud- A. Rasa Memiliki pada Semua masyarakat dan pemerintah daerah. Ke- kan menolong pemerintah daerah Tingkatan Pemerintahan sulitan terbesar bahwa pemerintah pusat meng­ rusutamakan sanitasi berba- a Evaluasi terhadap program pemba­ dan daerah tidak dipercaya oleh LSM, sis masyarakat sebagai sebuah pilihan ngunan perkotaan nasional sebelumnya sehingga dibutuhkan membangun ke- dalam masyarakat perkotaan miskin. menemukan bahwa setiap kemente- percayaan melalui kerjasama. Dibutuh- Sanitasi masyarakat didefinisikan se- rian mempunyai cara perencanaan, pe­ kan penekanan pada proyek yang lebih bagai pe­ gumpulan, pengolahan dan n mrograman dan pelaksanaan kegiatan mudah dipantau (100-400 keluarga) dan pembu-ang­ n air limbah dan tinja. a masing-masing. Menjadi sangat sulit mengembangkan paket informasi, pen- Sanimas mencoba mencari keuntun- pada awalnya untuk memulai kerjasa- didikan, dan komunikasi untuk PHBS gan dari beragam kerjasama perkotaan ma diantara institusi yang mempunyai dan pengelolaan sanitasi berkelanjutan. tradisional untuk menciptakan keter- sedikit pengalaman bekerjasama su- Masyarakat diberikan pilihan. Akhirnya, libatan masyarakat dan perencanaan karela, tetapi jawabannya terletak pada pemilihan masyarakat yang mendapat tanggap kebutuhan untuk memastikan semangat pokja, rencana yang dapat proyek ha­ us melalui proses transparan, r tingkat keberlanjutan yang lebih baik. dijalankan, pertemuan berkala untuk terbuka, kompetisi yang adil berdasar Pendekat­ n harus memenuhi tiga hasil a penyelesaian masalah. Program Sanimas kriteria jelas dan mudah diverifikasi. yang sa­ing berkaitan yang belum per- l membutuhkan tidak hanya rasa memi- Terdapat tujuh tahapan pendekatan nah dicapai sebelumnya liki diantara institusi pemeriantah pusat, Sanimas 2003-2004, dan juga berlaku secara ber- tetapi juga pada tingkat pemerintah pada tahun setelahnya. Waktu tiap ta- Pembelajaran 184
  • 5. komitmen terhadap sanitasi berbasis masyarakat. Keberadaan rencana sanita- si skala kota merupakan pertimbangan khusus, tetapi bukan merupakan keha- rusan. 3. Seleksi Kota (selesai per Maret) Setelah daftar panjang kota potensial ditetapkan, perwakilan kota, kabupaten dan anggota DPRD bertemu dalam seminar. Road show pertama dilaku- kan ter-hadap 21 kota. Seleksi mandiri terjadi ketika kota-kota memasukkan pernyataan peminatan. Kriteria harus ditetapkan dengan hati-hati dan pro­ ses pemilihan harus transparan sebab ketidakpuasan akan timbul dari kota yang tidak terpilih. Nota Kesepahaman ditandatangani dengan kota yang ber- minat yang kemudian ditetapkan daftar pendek komunitas yang akan dinomi- nasikan. 4. Pemilihan Komunitas (selesai per Mei) PU Pengalaman komunitas dengan kegi­ hap ditentukan oleh kendala ketersedia­ rintah memilih instansi yang berhubung­ atan berbasis masyarakat dapat menjadi an dana pemerintah daerah. an langsung dengan Sanimas. Ketika pertanda paling utama dari kemung- mereka sepakat dan mengerti tentang kinan keberhasilan. Kelayakan teknis 1. Persiapan (selesai per Januari) Sanimas, pejabat pemerintah propinsi dari pilihan sanitasi adalah kriteria lain. Kontrak kerja Sanimas ditawarkan membantu memilih kota/kabupaten Perencana tidak menyasar kelompok secara kompetitif dan pemenangnya yang menjadi sasaran. Tim menemukan masyarakat paling miskin, tetapi semua BORDA, the Bremen Overseas Research bahwa presentasi langsung berhasil lebih komunitas miskin. Hal pertama yang and Development Association, bersama baik daripada materi tertulis. Mereka harus diperiksa adalah ketersediaan la- mitra LSM lokalnya. BORDA menyedia­ juga menemukan bahwa beberapa road han dan kepemilikannya. Terdapat ka- kan masukan teknis untuk memastikan show awal kurang berhasil karena staf sus lahan tidak jelas kepemilikannya. desain efisien dan sesuai, dan penyiapan pemerintah tidak menyampaikan infor- Akhirnya terpilih 6 (enam) komunitas masyarakat diberikan oleh LSM lokal masi ke atasannya. di Jawa Timur dan 1 (satu) di bali yang telah berpengalaman di daerahnya Bersama pejabat pemerintah masing-masing. BORDA menyetujui propinsi, tim mengunjungi kota yang 5. Penyusunan Rencana Kerja berkontribusi dari dana sendiri. BOR- paling berpotensi, dan konsep Sanimas Masyarakat (selesai per Agustus) DA dan mitranya bekerjasama dengan dijelaskan sehingga pemerintah setem- Fasilitator harus memahami informa- Pokja AMPL dan WSP-EAP menyiap- pat dapat merencanakan kontribusinya si, pendidikan, dan materi komunikasi kan materi presentasi dan road show. (70-80 persen dari biaya konstruksi), untuk digunakan di masyarakat. Mereka dan menetapkan instansi pelaksana. Ber- menjelaskan pilihan teknis, biaya dan 2. Road show/Lokakarya beda lokasi berbeda instansi pelaksana hasilnya, memanfaatkan alat visual. Pada ke Kota-kota yang ditunjuk. Beberapa memilih dinas setiap komunitas, sebuah komite diben- Daripada langsung ke masyarakat, lingkungan, lainnya dinas PU. Bebera- tuk untuk menangani aspek LSM dan wakil Pokja AMPL mengun- pa kriteria digunakan untuk memilih tertentu seperti pelaksanaan jungi propinsi dalam rangka memper- kota-kota: keberhasilan program sosial pembangunan, dan operasi oleh dukungan dan membantu peme­ di kota tersebut, kepadatan penduduk, dan pemeli- 185 Pembelajaran
  • 6. haraan. Komite merencanakan bersama buangan diperiksa oleh LSM, dan pe­ kontribusi BORDA, baik tunai maupun fasilitator. Biaya keseluruh­ n pemba­ a ngendalian kualitas diserahkan kepada berupa biaya pelatihan. ngunan fisik merupakan faktor kunci kelompok swadaya masyarakat. Uji coba Sanimas (2003) dibantu dalam perencanaan dan pemba­ gun­ n Sekitar 20-30 persen dari lokasi oleh AusAID, dan Sanimas (2004) an sebab mempengaruhi jumlah iuran. Sanimas adalah sistem sanitasi gravitasi dibantu oleh pemerintah pusat (Bappe­ Rencana termasuk perjanjian ten­ ang t sederhana (Gravity-fed Simplified Sanita- nas). Pada akhir tahun 2004, timbul rasa kontribusi masyarakat, pengelola­ n dan a tion Systems/SSS) untuk 200-300 rumah memiliki Sanimas di berbagai tingkatan pemeliharaan, jadwal pelatihan, pem- tangga dengan membayar iuran USD.1 pemerintahan. Kesuksesan telah tercapai, bangunan, dan pembentukan komite. per bulan, sisanya berupa fasilitas MCK dengan seluruh lokasi berfungsi baik, Sebuah tim proyek dibentuk terdiri dari di atas lahan pemerintah yang dipergu- dan ternyata lebih banyak keterlibatan seorang pegawai pemerintah daerah yang nakan oleh 100-400 orang per hari, ber­ masyarakat mengarah pada semakin be- dapat berkomunikasi dengan pemerintah arti setiap orang membayar USD.0,5 sarnya rasa memiliki. Masyarakat pene­ daerah dan satu perwakilan LSM yang per hari. rima manfaat menyatakan akan mem- dapat berkomunikasi dengan masyarakat. Sebagian dari lokasi uji coba berada bantu komunitas lain yang akan melak- Sebagai hasil uji coba, Sanimas harus di- di tepi sungai sebab efluen mencemari sanakan program yang sama. masukkan dalam RPJMD dan terdapat air sungai, dan umumnya, permukiman kebutuhan pemetaan sanitasi skala kota sepanjang sungai terlalu rendah lokasi­ Sanimas menjadi yang menunjukkan resiko lingkungan nya sehingga sulit dijangkau oleh sistem Program Nasional di Tahun 2005 kesehatan dan aliran air limbah domes- sanitasi terpusat. Kedua tipe Sanimas Sanimas Tahun 2005 menjadi pro- tik. membutuhkan sumber air dan lahan gram nasional tahap pertama yang dilak- seluas 120-250 meter persegi. Biasanya sanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta 6. Pembangunan dan Peningkatan pekerjaan fisik menghabiskan dana seki- Karya, Departemen Pekerjaan Umum. kapasitas (selesai per November) tar 70 persen dan sisanya untuk pelatih­ Program mengikuti pende­ atan dan k Pelatihan dilaksanakan oleh LSM an, fasilitasi, dan supervisi. metodologi awal dengan sasaran yang untuk pembangunan dan pengelolaan. Proporsi kontribusi beragam sepan­ sama yaitu menawarkan sanitasi berba- Upaya terbesar adalah untuk fasilitasi jang periode 2003-2005, tetapi secara sis masyarakat sebagai sebuah alternatif dan pelatihan bagi pekerja dan mandor umum, kontribusi masyarakat 3 persen sanitasi bagi masyarakat. masyarakat yang kurang terampil. Pem- tenaga dan 2 persen tunai dari keseluruh­ Studi pemantauan dampak dilaksana­ bangunan dilaksanakan oleh masyarakat an biaya. Kontribusi pemerintah daerah kan tahun 2006 menegaskan kebenaran atau orang yang terampil dari daerah mencapai 50 persen, dan pemerintah langkah memperluas Sanimas menjadi sekitar. Dana pembangunan berasal dari pusat (atau AusAID pada tahun 2003) program nasional. Studi itu menimpul- pemerintah daerah, masyarakat, dan mencapai 30 persen. Sisanya merupakan kan bahwa semua sistem berjalan baik, BORDA. Dana pemerintah harus dise- Tabel 3 Profil Sanimas Tahun 2003 dan Sanimas Tahun 2004 rap pada akhir Desember. Biaya rata- Tahun Propinsi Kota/ Pendanaan Jumlah Jumlah Jumlah rata pembangunan adalah USD.200 per Kabupaten Lokasi KK Jiwa rumah. Biasanya dikeluarkan sebuah 2003 Jawa Timur, 6 AusAID, BORDA, Pemerintah 7 450 2.558 surat keputusan komite tentang penun- Bali Daerah, masyarakat jukan operator dan penetapan iuran, 2004 Jawa Timur, 7 Pemerintah pusat (Bappenas), 8 489 2.369 dan kepala desa menetapkannya melalui Bali BORDA, pemerintah daerah, masyarakat keputusan kepala desa. Informasi dan 2005 Jawa Timur, 13 Departemen PU, pemerintah 15 898 4.010 peraturan diumumkan terbuka. Bali, daerah, BORDA, masyarakat Jawa Tengah 7. Evaluasi dan Dukungan 2006 22 67 Departemen PU, pemerintah 79 3.481 15.587 daerah, BORDA, masyarakat Pengelolaan dan Pemeliharaan 2007 27 68 Departemen PU, pemerintah 86 6.671 33.021 (mulai Desember) daerah, BORDA, masyarakat Setelah pembangunan selesai, calon 2008 17 61 Departemen PU, pemerintah 96 3.962 28.728 operator dilatih untuk mengelola fasili- daerah, BORDA, masyarakat tas, termasuk metode akuntansi terbuka. 2009 17* 75* Departemen PU, pemerintah 100* 4.000* 24.000* Selama masa ini, tantangan terbesar daerah, BORDA, masyarakat adalah melatih pemegang Total 391 19.951 110.273 buku. Air *rencana (catatan redaksi: tulisan ini dibuat pada tahun 2009) Pembelajaran 186
  • 7. fasilitas sanitasi yang berfungsi baik meningkatkan kemampuan profesio­ kemudahan pendanaan dari pemerintah mempromosikan rasa aman di kalang­ nalnya, merupakan kampiun pengemba- Jerman. Maka, ketika prototipe uji coba an wanita dan anak-anak, khususnya ngan Sanimas. Para staf pemerintah ini, Sanimas diselesaikan, BORDA dengan malam hari, dan stop BABS telah terwu- yang suatu waktu nanti menjadi pejabat mitra lokalnya BEST, Balifokus, and jud. Di semua lokasi iuran diterapkan senior, meluangkan waktu dan menun- LPTP, dapat menindaklanjuti dengan dan proyek diselesaikan sesuai alokasi jukkan minatnya berdiskusi dan menye- evaluasi, perhatian, dan bantuan penda- anggaran dan standar yang ditetapkan. tujui kesamaan visi lintas institusi dan naan untuk memperkuat program. Efluen bermasalah hanya di satu lokasi. mereka mengendalikan sepenuhnya uji 4. Pembangunan oleh masyarakat Kesadaran pentingnya kesehatan dan coba Sanimas. Mereka pro aktif, mu- Desain Sanimas sederhana se­ higinitas yang tinggi ditemukan setelah dah ditemui, dengan cepat mengambil hingga dapat dibangun oleh pekerja dari dimulainya Sanimas, yang sebenarnya keputusan dalam mengatasi masalah. masyarakat sendiri dibawah pengawasan cukup mengherankan dengan mem- Mereka berkunjung ke lapangan sangat LSM dan tenaga ahli, meskipun banyak pertimbangkan keberadaan Sanimas di lokasi permukiman kumuh. Wanita berperan dalam menentukan bentuk toilet yang nyaman bagi wanita hamil dan lansia. Masyarakat terhibur dengan pemanfaatan bagian atas dari tangki septik komunal sebagai tempat bermain dan ruang terbuka, dan sumur dangkal menjadi terbebas dari kontaminasi. Ke- berhasilan jangka pendek ini dihasilkan dari situasi unik Sanimas dan beragam faktor keberlanjutan tercakup dalam de- sain dan pelaksanaannya. Kunci Utama Keberlanjutan Sanimas Sanimas telah berkelanjutan sampai kini. Berbagai kunci penggerak antusi- asme masyarakat dan keberlanjutan dari program nasional sebagai berikut. 1. Waktu yang tepat (Timing) PU Waktu yang tepat merupakan sebuah kebetulan untuk pengembangan Sani- sering, dan keterlibatannya sangat kuat juga yang mengambil tenaga terampil mas, terutama dengan alasan pentingnya sehingga mereka memulai baik konsep dari desa tetangga. Kualitas konstruksi solusi pembuangan air limbah di daerah dan pendanaan prototipe kedua uji coba harus memenuhi spesifikasi tertentu dan miskin, kebutuhan alternatif terhadap Sanimas Tahun 2004. tetap sesuai perkiraan biaya untuk me- sistem top-down, peran baru pemerintah mastikan bahwa iuran terjangkau. pusat sebagai fasilitator dan bukannya 3. Komitmen LSM pelaksana Masyarakat Sanimas telah mena- pelaksana, dan lahirnya sebuah konsen- Komite pemilihan pelaksana Sani- namkan dana mereka dengan maksud sus kebijakan air minum dan penyehat­ mas menetapkan BORDA, the Bre- memiliki dan mengelola fasilitas, sehing­ an lingkungan berbasis masyarakat. men Overseas Research and Development ga pembangunan oleh masyarakat me- Agency, sebuah LSM terdaftar di Bremen mungkinkan usia ba­ gunan bisa beru- n 2. Sekelompok kampiun dan terutama dibiayai oleh Kementerian mur jauh lebih lama daripada biasanya. Keberadaan sekelompok staf peme­ Kerjasama dan Pembangunan Pemerin- Fasilitas prototipe Sanimas sendiri me- rintah yang tergabung dalam Kelom- tah Federal Jerman. Terdapat perbedaan mang dibangun memenuhi stan­ ar dan d pok Kerja Air Minum dan Penyeha- mendasar antara BORDA dan kontrak- dalam biaya yang terjangkau, tan Lingkungan (Pokja AMPL) yang tor/konsultan, sebab BORDA berbagi se­ ingga dapat bertahan h berkeinginan untuk bekerja keras agar kesamaan pandangan visi Sanimas de- sampai 25 tahun. mendapatkan kesempatan belajar dan ngan Pokja AMPL, dan mempunyai 187 Pembelajaran
  • 8. Tabel Sumber Dana Sanimas Tahun 2003-2008 (dalam USD) Kontribusi Masyarakat Pemerintah BORDA Total Jumlah Tahun Lokasi Tenaga Tunai Lokal Propinsi Pusat Tunai Peningkatan Kapasitas 2003 3.952 4.114 98.604 44.836 2.907 154.414 7 Persen 3 3 64 29 2 100 2004 5.186 3.293 100.888 55.283 35.012 20.000 219.661 8 Persen 2 1 45 25 16 9 100 2005 9.292 4.380 168.713 85.678 29.918 27.500 325.481 15 Persen 3 1 52 26 9 8 100 2006 50.291 29.291 833.012 490.000 117.500 180.060 1.700.155 79 Persen 3 2 49 29 7 11 100 2007 61.066 38.292 1.553.884 25.000 840.000 234.500 2.752.743 86 Persen 2 1 56 1 31 9 100 2008 26.318 39.476 1.486.617 75.000 904.500 305.000 2.836.911 96 Persen 1 1 52 3 32 11 100 Total 156.105 118.846 4.241.718 100.000 2.420.297 185.337 767.060 7.989.364 284 Faktor Lain Mempenga­ uhi Keber- r lui kontraktor, sementara masyarakat aspek teknis. Masyarakat mengambil lanjutan Pro­ ek Prototipe y hanya melihat dan menunggu hasilnya langkah berikutnya menuju komitmen Jika sanitasi berbasis masyarakat saja. dan kepemilikan proyek ketika mereka terletak di antara tangki septik rumah Pemilihan komunitas dengan komit- berpartisipasi dalam persiapan Rencana pribadi yang terawat baik dan fasili- men yang paling besar menjadi sangat Kerja Masyarakat. tas sanitasi publik yang tak terawat, kuat mendorong keberlanjutan di da- idealnya Sanimas dapat menghasilkan lam masyarakat yang berbasis konsen- 3. Sumber dana beragam yang terbaik dari keduanya: biaya lebih sus. Masyarakat Sanimas dipilih ketika Dalam era otonomi, pemerintah murah per orang dan pekerjaan fisik mereka memperlihatkan komitmen dan pusat tidak lagi sebagai pelaksana, dan terke-lola baik. BORDA menghitung, partisipasi yang paling menjanjikan. berubah menjadi fasilitator, sehingga berda-sar kemanfaatannya, biaya Sani- Setelah masyarakat terpilih, masyarakat dana pemerintah pusat harus dikombi- mas hanya setengah dari sistem pengo­ yang tidak terpilih akan mengawasi ki- nasikan dengan dana pemerintah dae- lahan dan pengumpulan air limbah nerja proyek dan cenderung ‘berteriak’ rah. Masyarakat menunjukkan komit- terdesentralisasi. Melihat pada periode jika ternyata terdapat kesalahan. Peman- men mereka dengan berkontribusi dana 2003-2009, pemangku kepentingan te- tauan rutin oleh masyarakat lain menja- tunai dan tenaga. Sumber daya beragam lah mengidentifikasi empat karakteristik di insentif kuat bagi masyarakat terpilih memastikan bahwa tidak satu institusi menonjol Sanimas yang memastikan ke- untuk bekerjasama sepanjang proses un- pun akan memiliki proyek dan semua berlanjutan sampai sekarang dan dapat tuk memenuhi komitmen bahkan lebih institusi terkait akan mendukung karena dimasukkan dalam desain dari setiap baik lagi. semua berkepentingan terhadap hasil- proyek sanitasi berbasis masyarakat di nya. Telah dipelajari bahwa dana dari setiap negara berkembang dengan pe- 2. Tanggap kebutuhan beragam sumber dapat saling mengisi. merintah daerah yang otonom. (Demand res-ponsive) Pada mulanya pemerintah daerah Masyarakat Sanimas telah mempu- menganggap bahwa sistem perpipaan 1. Pemilihan komunitas yang nyai cukup waktu bersama dengan fasili- Sanimas terlalu mahal. Ternyata peme­ paling peduli tator untuk mengambil langkah pertama rintah dae­ ah membandingkan Sanimas r Daftar panjang yang terbuka dan menuju timbulnya rasa memiliki dengan dengan biaya jamban dan cubluk yang proses seleksi daftar pendek ditemukan menetapkan dan menyetujui kebutuhan kurang efisien. Biaya konstruksi rata- merupakan hal penting di Indonesia mereka. Langkah ini diperkuat dengan rata fasilitas MCK sekitar USD.330- sebab lebih dari 30 tahun pemerintah pilihan teknologi yang diinformasikan 370 per KK, dan sanitasi komunal membiarkan masyarakat hanya bersifat yang kemudian dipresentasikan oleh USD. 265-330 per KK. Dalam rangka menerima saja. Pelaksanaan kegiat­ n a fasilitator. Di sebagian besar masyarakat, memasukkan biaya Sanimas dalam ang- dilakukan oleh pemerin- wanita terlibat memutuskan pilihan garan pemerintah, biaya harus akurat, tah mela- teknologi, sementara pria terfokus pada dan biasanya dana pemerintah hanya Pembelajaran 188
  • 9. dapat digunakan pada Mei/Juni sam- Perluasan. Departemen PU pai Desember. berharap memadukan “Decen- Institusi pemerintah yang tidak tralized Community Solid Waste berkomitmen dapat menjadi kendala, Management” dan “Decentralized sehingga keberagaman sumber dana Wastewater Treatment for Small memastikan Sanimas dapat memenuhi and Medium Enterprises” dalam misi dan kebutuhan semua pemangku Sanimas. kepentingan. Keberagaman sumber dana juga membutuhkan keterbu- Kesimpulan kaan, definisi yang jelas dari peran Catatan lapangan ini fokus dan tanggungjawab setiap pemangku pada faktor yang mendorong kepentingan, yang berdampak pada keberlanjutan proyek Sanimas, keberlan­utan. j khususnya dalam desain dan pelaksanaan uji coba prototipe 4. Peningkatan kapasitas Sanimas 2003 dan Sanimas 2004. Keberlanjutan tergantung pada Masih terdapat kelemahan dalam kapasitas di berbagai tingkatan, khu­ pendekatan Sanimas yang perlu sus­ ya diantara fasilitator yang ha­ n diperkuat melalui pemantauan rus memandirikan pemerintah dan dan perbaikan, tapi kelihatannya masyarakat. Fasilitator yang baik tak berdampak terhadap keberlan- biasa­ ya memerlukan setidaknya 3-5 n jutan jangka panjang. Dalam satu tahun peng­ laman. a atau dua tahun lagi, dimungkin­ si Beberapa ukuran keber- tituntah kan menghitung manfaat Sanimas Ins eri ak PU lanjutan paska 2003 dikem- lebih akurat melalui program pe- d bangkan sebagai alat manaje- pemng ti itmendi dampak kesehat­ mantauan Penilaian Dampak Kese­ atanh men ketika program dikem- ya kom enja an Sanimas dan (Health Impact Assessment), yang juga bangkan secara luas. Menjadi er at m ala b p dampak kualitas dapat menyediakan indikasi keberlan- nyata bahwa pendampingan dibu- d a kend hidup. jutan. Sampai sekarang, keberlanjut­ n a tuhkan, khususnya untuk meng­ Pelatihan Ru- Sanimas patut dicontoh, dan permin­ awasi kualitas efluen dan perbaikan tin. Pada 2007, Departe- taan dari pe­ erin­ ah daerah untuk ber- m t skala besar. men PU melaksanakan pelatihan partisipasi masih sangat tinggi. Sebagian di tiga lokasi bagi LSM dan pemerintah terbesar keberhasilan ini ka-rena keta­ Asosiasi Pengguna. Dibentuk ta- daerah, dan BORDA melaksanakan pe­ atan pada standar desain prototipe Sani- hun 2008, AKSANSI, Asosiasi Sanitasi la­­ an internal sistem pengendalian tih­ mas dan proses pelaksanaannya. n Indonesia yang melaksanakan Sanimas kualitas pengelolaan. Catatan lapangan ini didasarkan pada seluruh Indonesia, termasuk fasilita- Penyiapan Strategi Sanitasi Kota. laporan terkait Waspola dan Sanimas Ta- tor LSM dan KSM di lokasi Sanimas. Menjadi nyata bahwa Sanimas harus hun 2003 dan 2004, yang merupakan Untuk memastikan keberlanjutan, AK- dipadukan dengan strategi sanitasi skala bantuan AusAID dan dilaksanakan oleh SANSI membantu memantau lokasi, kota berdasar pemetaan sanitasi. Ba- Pokja AMPL Nasional melalui fasilitasi dan fasilitator lapangan dan pengawas nyak lembaga donor telah memberikan WSP-EAP. Kami berterima kasih kepa- dilatih dan diberikan sertifikasi profesio­ bantuan bagi pengembangan pemetaan da Risyana Sukarma, Alfred Lambertus, nal. Sejak 2008, penghargaan diberikan sanitasi, dan kota telah dilatih. Sofyan Iskandar dan Surur Wahyudi. oleh asosiasi kepada kota atau kabupa­ Penyederhanaan pemanfaatan Bio- ten yang kinerjanya paling bagus. AK- gas. Sanimas menghasilkan biogas Tulisan ini merupakan terjemahan SANSI melakukan pemantauan lokasi yang dapat digunakan sebagai bahan dari draft versi aslinya dalam bahasa yang membutuhkan bantuan. bakar lampu atau panas, tetapi beber- Inggris dengan seijin penulis. (Red.) Penilaian Dampak Kesehatan. BOR- apa masyarakat meng­ adapi kesulitan h DA dan mitra LSM memulai peman- memanfaatkannya. BORDA dan AK- *)Konsultan Air Bersih tauan Penilaian Dampak Kesehatan di SANSI terus be­ erja menyederhanakan k AusAID tahun 2009, menggunakan wawancara proses dan mendukung pemanfaatan sebelum-sesudah untuk mengukur sumber energi ini. 189 Pembelajaran
  • 10. Orang Miskin Juga Bisa Bayar Iuran I Made Yudi Arsana*) S alah satu pembelajaran yang dapat diambil dari Sementara untuk biaya operasional termasuk untuk gaji Sanimas adalah “ternyata orang miskin bisa bayar operator, listrik, penggantian alat-alat, berlangganan koran iuran dan urus sanitasinya sendiri”. Selama ini mencapai 900 ribu – 1 juta rupiah, sehingga saldo bersih ada anggapan, yang terkesan menjadi semacam bisa mencapai Rp 1 juta/bulan. Oleh karena itu, dalam stigma, bahwa orang miskin tidak bisa bayar waktu 2 tahun operasional, KSM Sanimas tersebut mampu iuran untuk sanitasi. Bahkan stigma ini justru sering, sadar membangun balai RW di atas MCK yang cukup megah. atau tidak, semakin dikuatkan oleh berbagai pihak termasuk Kondisi seperti ini juga di alami oleh beberapa KSM Sanimas pemerintah dan juga LSM sendiri, dengan mengatakan seperti di Sidoarjo, Mojokerto, Tegal dan beberapa lainnya. bahwa “masyarakat miskin jangan ditarik iuran, sebab untuk Namun di beberapa tempat, operator Sanimas tidak makan saja susah, bagaimana harus iuran untuk sanitasi?”. memperoleh bayaran meskipun operator sangat aktif Mungkin maunya baik yaitu membela masyarakat yang melakukan control dan perawatan Sanimas. Bayaran memang secara ekonomi kekurangan atau sulit. Tetapi yang diterima hanya berupa ucapan terimakasih jika hal ini dilakukan secara terus menerus dan THR “sekadarnya” yang diberikan pada saat maka semakin lama akan terbentuk n i , lebaran. Ada juga operator “panggilan” , yakni menjadi semacam mental dan lama-lama ama i Selanggapan kalau ada masalah dengan system pemipaan n kemudian operator dipanggil dan kemudian dianggap sebagai “budaya”. ada g terkesa n enjadi Tetapi pengalaman Sanimas membuktikan ya m am diberikan upah yang besarnya telah disepakati semac ahwa bersama seperti yang dilakukan di Sanimas ma, b ki bahwa orang miskin pun bisa dan mampu membayar iuran untuk sanitasinya. Tidak saja stigang missan Kauman Blitar. Meskipun begitu sarana untuk pembangunan infrastruktur tetapi juga or dak bi an ti ar iur asi Sanimas tetap berjalan dengan baik. Namun untuk keperluan operasional dan pemeliharaan bay k sanit sarana sanitasi yang dibangun. Dan harap untu diketahui, bahwa iuran juga merupakan cara untuk membangkitkan rasa memiliki (sense of ownership atau rasa handarbeni) masyarakat terhadap sarana sanitasinya sendiri. Berdasarkan monitoring yang dilakukan, rata-rata tingkat pemasukan KSM Sanimas setiap bulannya memang sangat bervariasi, dari 0 rupiah sampai di atas 2 juta rupiah/ bulannya. Begitu pula dengan biaya operasional, dari “ikhlas untuk beribadah” sampai bayaran professional dalam arti minta dibayar minimal UMR. Dan ternyata semua itu dapat berjalan dengan baik tanpa harus menganggu operasional dan pemeliharaan/OP Sanimas. Di Semarang umpamanya, MCK Sanimas memperoleh pemasukan rata-rata Rp 2.1 juta/bulan yang bersumber dari iuran pengguna, jasa penyediaan biogas dari tinja manusia untuk masak. Pembelajaran 190
  • 11. BOWO sayangnya, banyak pihak selalu melihat keberlanjutan Sanimas atau model sanitasi yang lain diukur dari berapa besar iurannya. Jika dijumlahkan total uang terkumpul dari semua pengguna Sanimas yang dikelola oleh KSM di Indonesia, yakni sekitar 315 KSM, setiap bulan sebesar Rp 170an juta. Dan rupiah yang dikumpulkan dari para pengguna Sanimas yang notabene mereka adalah warga miskin yang tinggal di kawasan padat penduduk perkotaan di berbagai kota di seluruh Indonesia. Angka ini tentu bukan angka yang kecil, bahkan sangat besar, jika ditinjau dari kondisi rata-rata ekonomi para pengguna Sanimas. Hal ini menunjukkan bahwa jika pendekatannya benar, maka warga miskin pun bisa dan mampu membayar iuran untuk sanitasi mereka sendiri. Iuran tersebut terbukti bukan hanya sekedar pada saat pembangunan saja tetapi juga untuk keperluan operasional dan pemeliharaan sarana BORDA tersebut. Bahkan KSM Sanimas yang sudah terbentuk sejak tahun 2003, hingga sekarang iuran tersebut masih tetap berjalan dengan baik, teradministrasi dengan baik dan dipertanggungjawabkan secara rutin kepada masyarakat pengguna Sanimas setiap bulan. Sebenarnya, iuran pengguna bukanlah satu-satunya ukuran keberlanjutan Sanimas di masyarakat. Memang semakin besar iuran maka pengurus KSM akan semakin senang karena mudah mengelolanya, sebaliknya, semakin besar iuran akan semakin berat beban yang harus ditanggung oleh para penggunanya. Tetapi keberlanjutan Sanimas di masyarakat lebih banyak dipengaruhi oleh factor semangat, kekompakan, keikhlasan dari para pengelola dan penggunanya. Kondisi ini akan bisa berjalan hanya jika memang sanitasi benar-benar menjadi kebutuhan. Dan saya kira, salah satu kewajiban pemerintah juga adalah bagaimana ZEN tetap menjaga semangat para pengelola dan pengguna Sanimas. Kondisi seperti itu sebaiknya juga jangan sampai dilupakan oleh para perencana program sanitasi. Sebab sering sekali orang sering latah,Dalam penetapan besarnya iuran pun, terjebak pada hitung-hitungan keuangan saja tanpa memperhatikan modal social yang dimiliki oleh masyarakat. Padahal itu sangat penting untuyk keberlanjutan program. Contohnya, pernah ketika merembug besarnya iuran untuk OP Sanimas ada seorang janda-tua yang marah gara-gara oleh warga yang lain dia akan dibebaskan dari beban iuran bulanan karena dianggap akan memberatkan keluarganya. Ibu ini marah karena tersinggung dan tidak mau dianggap miskin, dan kalau dibebaskan dari iuran dia merasa tidak diterima sebagai bagian dari masyarakat. *) Koordinator Sanimas untuk BaliFokus pada 2003-2008 191 Pembelajaran
  • 12. Ruang Publik Menyediakan Bagi Warga Pakumis P ukul 3 sore anak-anak seumuran SD pada banyak comberan disekelilingnya sehingga orang terpaksa asyik bermain sepak bola plastik, tetapi satu berjingkat agar tidak basah. Lebih parah lagi, dalam jam kemudian mereka “digusur” oleh kakak- comberan tersebut bukan hanya air saja tetapi juga sudah kakaknya seumur pelajar SMP untuk bermain tercampur dengan feces karena tangki septik sudah penuh bola juga. Setelah isya’, beberapa pemuda mulai atau mampat. Jika seperti ini, siapa yang mau menggunakan? datang dan bermain gitar sampai larut malam. Pada hari Banyak sekali kejadian, ketika orang ingin buang hajat tidak minggu pagi ibu-ibu berseragam seadanya dan melakukan jadi masuk MCK karena tempatnya kumuh, bau dan kotor. kegiatan senam dan sebulan sekali pada malam hari tempat Oleh karena itu, agar sarana sanitasi bisa berfungsi sebagai itu diberi atap terpal untuk pertemuan warga. ruang publik maka lokasi harus bersih, tidak boleh berbau Semua kegiatan itu dilakukan di atas instalasi pengolahan dan sehat. Syukur bisa indah dengan menata lanskap dan air limbah, di mana limbah rumah pembuatan taman seperti dilakukan tangga dialirkan melalui perpipaan diberbagai MCK Sanimas di berbagai dan diolah sebelum dialirkan ke tempat di Indonesia. Dan itulah yang sungai setelah memenuhi syarat telah dilakukan oleh Sanimas. baku mutu lingkungan. Memang biaya yang harus Di tempat lain, di sebuah dikeluarkan untuk membangun sarana MCK, pada sore hari beberapa sanitasi menjadi lebih mahal, tapi ibu muda datang membawa anak pendekatan sanitasi hanya menyediakan balita. Mereka saling berbincang, infrastuktur fisik saja juga perlu dikaji sementara anak-anak mereka ulang. Karena sanitasi yang baik juga bercengkerama sambil sesekali bisa berpengaruh pada “harga diri” minta disuapin makan di taman BORDA dan kebanggaan seseorang, sehingga kecil depan MCK tersebut. Pada kalau MCK kotor si pemilik merasa malam hari, pemuda berkumpul menonton televisi (hadiah malu. Sebaliknya, kalau MCK bersih maka si pemilik merasa dari walikota saat peresmian) sambil minum kopi yang bangga. Ini menjadi salah satu alasan kenapa tempat sanitasi diseduh dengan api dari kompor yang menggunakan biogas umum harus dibuat bagus, bersih dan tidak berbau. Namun dari limbah tinja manusia yang ada di rumah jaga MCK ada juga yang mengritik kenapa membuat MCK bagus tersebut. Kegiatan itu sudah jadi kebiasaan bagi warga sementara rumah-rumah para pengguna jelek dan kotor, masyarakat sekitar lokasi Sanimas. bahkan jauh lebih jelek dan lebih kotor daripada MCK-nya. Dua gambaran di atas menunjukkan sarana sanitasi yang Mungkin orang sedang berpikir bahwa kalau rumah-rumah dibangun melalui program Sanimas telah memberikan ruang penduduk jelek maka MCK-nya cukup yang sederhana saja. bagi warga yang tinggal di perkampungan padat kumuh Pola pikir seperti ini selalu menyulitkan dalam kegiatan untuk melakukan kegiatan sosial bersama. Mulai dari anak- pengembangan masyarakat. anak bermain bola, pemuda dan kongkow sambil minum Kondisi MCK umum juga harus diubah, dari tempat kopi, ibu-ibu melakukan kegiatan senam seperti di tv, bapak- yang kotor, kumuh dan berbau menjadi tempat yang bersih, bapak melakukan pertemuan RW pada malam hari. sehat, rapi dan indah. Jika sarana sanitasi dibangun bersih Interaksi sosial antar anggota atau warga masyarakat dan indah maka orang akan mau datang dan berkumpul, yang akrab dan baik akan dapat menekan emosi-emosi sosial bukan saja untuk “hanya” sekadar buang hajat tetapi juga yang mungkin bisa muncul kapan saja. Apalagi di dalam memperoleh ruangan yang lega. Dan jika warga mau datang masyarakat yang memiliki tekanan ekonomi lebih besar di waktu senggang ke MCK maka kebersihan akan lebih biasanya kemungkinan gesekan social akan lebih sensitif. terjaga karena lebih banyak warga yang bisa ikut mengawasi. Aktifitas ibu-ibu, anak-anak, pemuda seperti itu tidak Jika ini dilakukan secara konsisten maka persepsi atau mungkin dilakukan apabila sarana sanitasinya kotor, kumuh, anggapan orang terhadap sarana sanitasi tentu akan juga berbau. Padahal sudah umum di Indonesia, dan di negara berubah. Hal ini harus benar-benar disadari oleh para berkembang lainnya, MCK umum selalu perencana program perbaikan sanitasi dan lingkungan. kotor, bau, bahkan terdapat Penulis: Surur Wahyudi, CBS Program Coordinator, BORDA Pembelajaran 192
  • 13. Wawasan Pengarusutamaan Sanitasi Berbasis Masyarakat: Peluang dan Tantangan Sofyan Iskandar*) BORDA BORDA OM Sekilas Sanitasi Berbasis Masyarakat sistem seperti itu, tercatat hanya pelayanan sanitasi sebagian besar  Apabila melintasi Jalan Rasuna Jakarta, Bandung, Cirebon, Bogor, penduduk Indonesia? Berdasarkan data Said menuju kawasan Menteng, Tangerang, Banjarmasin, Medan, BPS 2007, akses sanitasi adalah 77,15 akan melewati sebuah jembatan yang Surakarta, dan Denpasar. Kementerian % (90,50% di perkotaan dan 67,00% membelah dua buah kolam besar berisi Pekerjaan Umum merencanakan untuk di perdesaan). Sedangkan jumlah air kotor. Dengan beberapa mesin membangun sistem seperti ini di lima rumah tangga yang menggunakan nampak menyembul ke permukaan, kota lain, sehingga dalam lima tahun tangki septik sebesar 49,13% (71% di itulah pengolahan air limbah yang mendatang di Indonesia akan ada 16 perkotaan dan 32% di pedesaan). Riset dimiliki Jakarta. Instalasi yang besar kota. Perkiraan dana yang dibutuhkan Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan ini hanya melayani kawasan terbatas, untuk membangun sistem tersebut bahwa 24,8% rumah masih buang air belum melayani seluruh kota. sekitar lima triliun rupiah untuk lima sembarangan, dengan rincian 34,5% Instalasi ini menampung limbah dari kota, atau rata-rata satu triliun rupiah dari rumah tangga di desa dan 9,2% perkantoran dan permukiman yang untuk satu kota. Angka yang sangat dari rumah tangga di kota. disalurkan melalui jaringan perpipaan. besar untuk ukuran daerah. Apabila dibandingkan dengan Setelah diolah dan memenuhi syarat Sayangnya walaupun sudah dimiliki pelayanan sistem kota yang hanya baku mutu, baru kemudian di salurkan beberapa kota, tetapi cakupan sistem 2,3%, porsi pelayanan individu jauh ke badan air. Sistem yang besar dan pengolahan air limbah ini belum lebih tinggi. Hal ini bisa dimaklumi padat teknologi ini tentu memerlukan melayani seluruh penduduknya. karena pada dasarnya masyarakat baik pengelolaan yang profesional. Sistem Berdasarkan data tahun 2007, tercatat secara individu maupun ini dikelola oleh Perusahaan Daerah Air hanya 2,3% dari penduduk yang bersama-sama akan Limbah. terlayani. membangun sarana Tidak banyak kota yang memiliki Pertanyaannya adalah, bagaimana sanitasi 193
  • 14. sebagai bagian dari rumahnya. pembangunan yang hanya berorientasi Secara sederhana, sistem terpusat pada pembangunan fisik akan berakhir yang dikelola oleh pemerintah atau dengan terbengkalainya sarana organnya dapat disebut sistem sanitasi yang dibangun. Beberapa hal perlu berbasis institusi atau lembaga, dipertimbangkan, terkait keterlibatan sedangkan sebagai kontrasnya masyarakat sebagai berikut: adalah sistem yang dibangun secara a. Perilaku hidup bersih sebagai individu atau bersama-sama oleh tujuan masyarakat, yang dapat disebut Sanitasi sangat erat kaitannya sanitasi berbasis masyarakat. Besarnya dengan perilaku hidup bersih. Untuk porsi sanitasi berbasis masyarakat itu sasaran utama dalam program ini turut mendorong lahirnya sanitasi haruslah perubahan perilaku Kebijakan Nasional Pembangunan masyarakat. Hal ini hanya dapat Air Minum dan Penyehatan ditempuh melalui edukasi yang Lingkungan Berbasis Masyarakat. Ini cukup, sehingga mereka menyadari merupakan suatu wujud keprihatinan resiko akibat penanganan sanitasi dalam memformulasikan kebijakan yang buruk, dan manfaatnya apabila pengelolaan air minum dan sanitasi mengelola sanitasi dengan benar. berbasis masyarakat. Lokus sanitasi b. Pendekatan tanggap kebutuhan berbasis masyarakat, tidak hanya di Khusus untuk inisiatif yang datang pedesaan, tetapi relevan juga dalam dari luar komunitas masyarakat, perlu pengelolaannya. Segala kesepakatan wilayah perkotaan. dipertimbangkan sebelum melakukan mengenai konsekuensi dari keputusan Dari segi pendanaan, sanitasi intervensi adalah adanya kebutuhan tersebut, khususnya mengenai biaya berbasis masyarakat ini berkembang yang muncul dari masyarakat sendiri. operasi dan pemeliharaan, harus mulai dari seluruhnya dibiayai Hal ini penting karena masyarakat yang dilakukan sebelum konstruksi dimulai. oleh masyarakat, subsidi, maupun tidak merasa butuh akan sarana sanitasi, e. Partisipasi masyarakat dalam sepenuhnya dari pihak luar. apabila dipaksakan akan berakhir seluruh tahapan dengan tidak digunakannya sarana yang Pentingnya partisipasi masyarakat, Konsep Dasar Keterlibatan dibangun tersebut. Pendekatan tanggap bukan hanya setelah bangunan selesai Masyarakat dalam Sanitasi kebutuhan memerlukan upaya edukasi dikerjakan. Tetapi harus dilakukan sejak Persoalan sanitasi pada dasarnya yang akan melahirkan kesadaran, dalam tahap persiapan. Kesepakatan bukan semata pada pembangunan dan selanjutnya akan melahirkan akan efektif dilakukan sebelum sarana fisik, hal ini telah dibuktikan secara kebutuhan. dibangun, daripada dilakukan setelah empiris selama beberapa dekade. Bahwa c. Informasi pilihan teknologi selesai. BORDA Setelah masyarakat merasa f. Dampingan dan pembinaan membutuhkan akan sarana sanitasi, dari pemerintah mereka perlu dikenalkan pada Pilihan teknologi sanitasi beragam berbagai pilihan teknologi yang dapat dari yang sederhana sampai kompleks. digunakan, meliputi konsekuensi Kemampuan masyarakat dalam pembiayaan dan pemeliharaan terkait memahami manfaat dan konsekuensi dengan masing-masing pilihan tersebut. yang harus ditanggung dari pilihan d. Masyarakat memutuskan teknologi, seringkali terbatas. Oleh Sarana sanitasi yang dibangun baik karena itu, perlu pendampingan dari dengan pendanaan masyarakat pihak luar, khususnya pemerintah, sendiri maupun pendanaan dari luar baik langsung maupun melalui mitra masyarakat, pada hakikatnya untuk kerjanya. Dampingan ini tidak terbatas digunakan dan dikelola oleh masyarakat pada pemahaman teknologi, tetapi sendiri. Oleh karena itu masyarakat juga dalam pemberian bantuan teknis harus ditempatkan sebagai pengambil lainnya, seperti kelembagaan pengelola, keputusan menyangkut teknologi yang dan pemeliharaan sarana, serta digunakan, pembangunan, maupun pengembangannya. Wawasan 194
  • 15. BORDA dalam skala besar, melainkan skala yang ini menjadi acuan bagi semua pihak, sesuai dengan kemampuan masyarakat khususnya pemerintah daerah dalam pengelolanya. Hal ini menyebabkan menata dan mengelola pembangunan banyaknya sistem yang harus dibangun sanitasi di daerahnya. dalam satu wilayah yang besar. Di Paling tidak, sampai saat ini ada dua balik itu, ada keunggulan skala kecil pendekatan sanitasi berbasis masyarakat yaitu dapat dibangun secara bertahap. yang tengah dikembangkan di Sehingga beban pemerintah dapat Indonesia, yaitu Sanimas dan STBM.  direntangkan dalam kurun waktu yang Kedua pendekatan ini lebih cenderung relatif lama, untuk mengantisipasi diterapkan pada masyarakat yang kekurangan dana investasi skala besar. belum memiliki akses terhadap sanitasi. Daripada menunggu skala besar tidak Bagi masyarakat yang sudah memiliki pernah terwujud, lebih baik secara akses sanitasi tetapi belum memenuhi bertahap dibangun skala kecil. syarat, diperlukan intervensi khusus c. Pilihan teknologi berupa penyadaran melalui edukasi dan Dalam sistem sanitasi berbasis regulasi. Semua pendekatan ini perlu masyarakat tidak dapat dilakukan diterapkan secara luas untuk mencapai penyeragaman teknologi, yang dapat sasaran nasional. dilakukan adalah b. Pelibatan semua penyediaan panduan pihak g. Sanitasi dan air minum satu pilihan teknologi. Pemerintah Secara perundangan, kesatuan Sehingga masyarakat perlu mengambil pembangunan sarana Seringkali sarana sanitasi yang dapat memahami peran dalam sanitasi termasuk dibangun tidak dilengkapi dengan dan memilih memberikan kewajiban pemerintah ketersediaan air, hal ini merupakan teknologi sesuai arahan dan daerah. Namun demikian salah satu penyebab tidak berfungsinya dengan kemampuan kebijakan dalam dalam pelaksanaannya, sarana yang dibangun. Di Indonesia, pendanaannya. pembangunan semua pihak terkait umumnya air merupakan alat pembilas d. Penggunaan sanitasi di daerah memiliki tanggung utama, sehingga ketersediaannya sarana jawab sesuai dengan merupakan keniscayaan. Penggunaan sarana tingkatannya. yang dibangun dengan partisipasi Pemerintah perlu mengambil Keunggulan dan masyarakat lebih terjamin dalam peran dalam memberikan arahan dan Keterbatasan Keterlibatan penggunaannya, karena masyarakat kebijakan dalam pembangunan sanitasi Masyarakat dalam Proses terlibat dalam penentuan segala aspek di daerah. Pemerintah pusat memiliki Pembangunan Sanitasi yang dibutuhkan. kewajiban untuk memampukan daerah a. Penyiapan masyarakat dalam pengelolaan pembangunan Persoalan klasik dari pendekatan Pengarusutamaan Sanitasi Berbasis sanitasi. Dengan menyediakan arahan, berbasis masyarakat adalah lamanya Masyarakat dalam Pembangunan pedoman, program peningkatan proses penyiapan masyarakat, sehingga Sanitasi di Indonesia kapasitas, serta bantuan teknis yang dianggap tidak efisien. Keunggulan Beberapa hal perlu diperhatikan diperlukan. Pemerintah daerah dari sisi ini adalah dapat didorongnya dalam upaya pengarusutamaan sanitasi bertanggungjawab dalam perencanaan masyarakat untuk kontribusi berbasis masyarakat: pengelolaan sanitasi skala daerah, dalam pendanaan, sehingga beban pemerintah a. Kebijakan dan strategi bimbingan teknis kepada masyarakat, dapat dikurangi. Kebijakan dan strategi dan investasi untuk sarana skala kota. Penyiapan masyarakat ini pembangunan sanitasi berbasis Masyarakat sebagai kelompok memerlukan kecakapan khusus yang masyarakat secara khusus perlu memiliki tanggung jawab dalam harus dimiliki oleh pemerintah daerah, dikonsolidasikan ulang, supaya pembangunan dan pemeliharaan sarana atau kemampuan daerah dalam lebih tanggap terhadap kondisi yang sanitasi komunal, baik yang mengadakan fasilitator yang handal. berkembang. Wilayah ini merupakan dibangun atas inisiatif b. Skala kegiatan tanggung jawab pemerintah pusat, masyarakat sendiri, atau Skala pengelolaan sanitasi berbasis yang terdiri dari kementerian terkait inisiatif masyarakat tidak dapat dilakukan dengan sanitasi. Kebijakan dan strategi 195 Wawasan
  • 16. OM pihak luar. Masyarakat sebagai individu memiliki tanggung jawab dalam pembangunan dan pemeliharaan sarana sanitasi individu yang berada di lingkungan rumahnya.  LSM, donor, swasta, serta perguruan tinggi juga perlu didorong untuk berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi berbasis masyarakat. Kelompok eksternal ini memiliki potensi dalam pengembangan teknologi, pendekatan, sumber daya manusia, bahkan pendanaan. c. Rencana induk pengembangan sanitasi daerah Pelayanan sanitasi secara konkrit berada di tingkat kota/kabupaten. Pada tingkat inilah ditentukan tercapai tidaknya sasaran pembangunan, yang ini akan dialirkan ke luar rumah, berbasis masyarakat khususnya perlu nantinya akan diagregat secara nasional. yang merupakan wilayah publik. dilakukan oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, diperlukan rencana Limbah ini memiliki sifat eksternalitas Penyediaan fasilitator masyarakat yang induk pengembangan sanitasi secara negatif karena karakteristiknya yang memahami teknis dan aspek sosial menyeluruh. Di dalamnya harus membahayakan bagi lingkungan.  Oleh dalam sanitasi, perlu menjadi perhatian dapat dipetakan wilayah layanan dan karena itu, diperlukan pengaturan, daerah. Program pelatihan pelatih intervensinya, bagian mana yang akan baik tentang kualitas limbah, standar perlu dilakukan oleh pemerintah pusat, dilayani sistem skala besar yang akan bangunan pengolahan, retribusi sehingga daerah dapat mengembangkan dikelola secara lembaga, bagian mana pembuangan lumpur, dan lainnya. pelatihan fasilitator di daerahnya. yang akan dilayani dengan sistem e. Peningkatan kapasitas f. Monitoring dan evaluasi individu atau komunal yang daerah Upaya yang besar dalam pencapaian akan dibangun an Kemampuan pemerintah target nasional dalam pembangunan berbasis a mpuah daerah dalam pengelolaan sanitasi, khususnya yang berbasis masyarakat. Kem erint lam pembangunan sanitasi masyarakat, perlu diimbangi dengan pemah da an masih perlu ditingkatkan kegiatan monitoring dan evaluasi daerngelola nan secara terus menerus dan d. Edukasi dan regulasi yang dilakukan secara berjenjang. Persoalan sanitasi pe bangu i lebih intensif. Selama ini Semua tingkat pemerintahan sangat erat kaitannya pemsanitaserlu pandangan terhadap berkepentingan dalam monitoring dan i h p tkan dengan perilaku maisngka persoalan sanitasi evaluasi, tetapi substansinya mungkin dit manusia. Oleh karena semata-mata urusan berbeda. Pemerintah pusat hanya itu, upaya edukasi tentang individu, sehingga berkepentingan dengan agregat propinsi resiko lingkungan yang perhatian dari pemerintah daerah atau kabupaten/kota dalam pencapaian diakibatkan oleh limbah terhadap persoalan sanitasi sangat layanan sanitasi. Sedangkan pemerintah perlu dilakukan oleh berbagai pihak. kurang. Hal ini diindikasikan dengan propinsi dan kabupaten/kota Pemerintah daerah perlu didorong kecilnya anggaran untuk program memerlukan informasi yang lebih rinci, dalam melakukan edukasi melalui sanitasi, dan ketidakjelasan lembaga sampai ke tingkat layanan di desa. Hal berbagai saluran yang ada. yang mengelolanya, serta kurangnya tersebut terkait erat dengan pengelolaan Menurut lokusnya, sarana sanitasi kapasitas sumber daya manusia dalam data sanitasi secara keseluruhan di rumah tangga yang berada di dalam pengelolaan sanitasi, apalagi sanitasi tingkat kabupaten/kota. n lingkungan rumah merupakan wilayah berbasis masyarakat. individu (privat). Namun demikian, Untuk itu, program peningkatan *)Koordinator Water and Sanitation Policy limbah dari sarana kapasitas pemerintah daerah dalam Formulation and Acting Planning/WASPOLA individu pengelolaan sanitasi umumnya, dan Wawasan 196
  • 17. Model Kerjasama antara LSM dan Pemerintah Yuyun Ismawati*) K DOK.PRI. Pola Hubungan antara Pemerintah dan LSM tanggapannya, lembaga-lembaga swadaya onsep Sanimas lahir para periode masyarakat juga ramai-ramai merubah bentuk 2001-2003, pada masa-masa transisi kelembagaannya untuk beradaptasi dengan pola pemerintahan terpusat ke aturan dan situasi politik yang baru. otonomi daerah. Pada periode Reformasi pada masa itu terjadi tidak hanya tersebut, konsep perencanaan dari di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Pola bawah, bottom up planning, belum begitu hubungan antara LSM dan pemerintah setelah banyak diakomodasi dan diadaptasi. Sebagian periode reformasi merubah cara pandang kedua besar contoh-contoh proyek atau program di belah pihak. Beberapa kelompok LSM merubah masyarakat bersifat top-down, berorientasi cara pandang dan pola keterikatan mereka pada kepentingan penguasa saat itu dan tidak dengan pemerintah terutama pemerintah berkelanjutan. Kalaupun ada contoh proyek yang diinisiasi daerah, dari pendekatan pressure group menjadi partner oleh masyarakat, bentuknya longgar, melalui proses yang atau mitra. Di sisi lain, pemerintah, terutama pemerintah sangat panjang, tidak mudah direplikasi dan merefleksikan daerah juga belajar menerima keberadaan beberapa LSM kecil itu indah (small is beautiful), unik dan khas sifatnya. dengan kacamata baru, bukan sebagai musuh atau oposan Era otonomi daerah membuka peluang proses belajar tetapi sebagai mitra dengan pertimbangan ada hal-hal perencanaan dari bawah. Sanimas lahir pada masa yang semula tidak atau belum diakomodasi pemerintah dimana pemerintah daerah limbung menerima tanggung yang dapat diisi oleh masyarakat terutama LSM. jawab penuh mengelola warga dan daerahnya. Pola BORD A Tidak semua pemerintah hubungan LSM dan pemerintah pada masa-masa itu daerah atau jajaran aparatnya juga mengalami pergolakan. Pada masa Orde dapat menerima perubahan pola Baru sampai dengan 1998, LSM kekuasaan di era reformasi. seringkali dipandang Beberapa daerah yang masih sebagai public enemy, mengalami euphoria menjadi musuh dan penghambat penguasa baru dalam versi program pemerintah, yang kecil dan menerapkan jarang sekali ada LSM yang pola-pola yang mereka dipandang sebagai mitra pelajari di masa Orde Baru. pemerintah. Kalaupun ada, Di daerah-daerah luar Pulau itu pasti yayasan milik keluarga Jawa beberapa pemerintah penguasa saat itu. Akuntabilitas daerah bahkan sangat LSM dan atau yayasan pada alergi pada LSM karena periode itu juga mengalami pola hubungan dan sorotan yang cukup tajam pandangan lama masih sehingga pemerintah selanjutnya melekat di kedua belah mengeluarkan peraturan yang pihak. Hal mengatur bagaimana lembaga ini juga sosial dan swadaya masyarakat harus mempertanggungjawabkan kegiatan mereka pada publik. Sebagai 197 Wawasan
  • 18. mempengaruhi bentuk dan pola kerjasama LSM dan pemerintah. Pada era otoomi daerah pemerintahan juga merupakan refleksi dari kepentingan partai politik dan pemimpin daerah. Bila pada periode tertentu kerjasama LSM dan pemerintah bisa membuahkan kerjasama yang baik, pada periode berikutnya belum tentu kerjasama dapat dilanjutkan karena pemimpin baru dan partai pemenang yang baru tidak memiliki visi yang sama dengan rombongan aparat pemerintahan sebelumnya. Meski selalu datang dengan visi dan niat yang lebih baik dari paket pemerintahan sebelumnya, tidak semua pemerintah daerah dapat secara konsisten melanjutkan pola kerjasama, seringkali selalu harus dimulai lagi ke BORDA garis awal. Beberapa pemerintah daerah yang awalnya memiliki Fungsi LSM sebagai Penyeimbang dan Penyambung pandangan negatif terhadap LSM karena memiliki potret Secara garis besar ada dua pola dan pendekatan yang dan pengalaman buruk sebelumnya dikritik habis atau dilakukan LSM dalam merealisasikan visi dan misinya: didemo LSM, setelah mengalami proses ‘latihan’ bersama advokasi dan developmentalis. Dahulu advokasi lebih melalui Sanimas, berubah sikap dan pandangannya. dikenal hanya dilakukan oleh LSM ‘garis keras’ yang Dalam perjalanan, sebagian besar LSM pun belajar memfokuskan kegiatannya pada perubahan kebijakan menjadi lebih santun dan beretika dalam menyampaikan pemerintah. Mereka ini dibedakan dengan lembaga lain kritik, masukan dan advokasinya sehingga dapat lebih yang memfokuskan pada pemecahan permasalahan diterima oleh pemerintah. Tidak jarang dalam pertemuan- langsung masyarakat (developmentalis). LSM advokasi pertemuan regional atau internasional LSM juga diminta lebih banyak berkiprah dengan menggunakan pendekatan menjadi advisor atau anggota delegasi pemerintah. hukum dan politik. Sedangkan LSM developmentalis Peran LSM sebagai penyeimbang diekspresikan dalam lebih banyak memfokuskan pada kegiatan ‘praktis’ masukan-masukan dan pengingat tentang hal-hal yang seperti pengembangan ekonomi, teknologi tepat guna, berkaitan dengan hak dan manfaat pembangunan bagi dan sebagainya. Tidak ada yang salah dengan pola masyarakat terutama kelompok marjinal. LSM pendekatan keduanya. Beberapa LSM menerapkan juga seringkali berperan sebagai penyambung kedua pendekatan ini secara bersama- a informasi isu-isu global, regional dan nasional sama dalam satu kegiatan. BORDA dan Semu lajar be kepada para pemangku kepentingan di mitra-mitranya melakukan hal ini dalam ihakrsama kan daerah. Isu-isu tren terkait pemanasan p e b emah Sanimas di tingkat masyarakat, tingkat kota nterjnsep an me ko na global, perjanjian-perjanjian dan dan nasional. ca kesepakatan-kesepakatan internasional Di era otonomi daerah, partisipasi eren bawah p ri perlu disampaikan pada pemangku masyarakat, perencanaan dari bawah dan da kepentingan di daerah agar konteks inisiatif kemitraan, anggaran yang pro-poor dan peka lokal untuk kepentingan global dapat dihargai dan jender serta tata kelola pemerintahan yang baik diperhitungkan. Misalnya dalam isu pencapaian Target menjadi prinsip-prinsip utama yang mempengaruhi warna Pembangunan Millenium (Millenium Development pembangunan daerah. Dalam ‘latihan’ ini, semua pihak Goals/MDGs) dan perdagangan karbon, pemangku duduk bersama sebagai mitra pembangunan daerah yang kepentingan di daerah perlu tahu dimana perannya dan berkelanjutan. Sehingga latihan tarik-ulur sadar maupun apa kontribusinya dalam peta global itu. Bagi kelompok tidak, dilakukan oleh semua pemangku kepentingan. masyarakat sasaran, LSM berperan sebagai penyambung, Pemerintah dan peminpin daerah akan dinilai baik apabila pendamping dan pemandu agar euphoria reformasi dan mampu merangkul semua pemangku kepentingan. partisipasi masyarakat tidak disalahgunakan. Sementara itu LSM yang mampu atau dapat bekerjasama dengan pemerintah belum tentu dinilai baik oleh LSM Kemitraan dan Konsekuensi-konsekuensinya lainnya karena kecurigaan dan dugaan Dalam kemitraan, semua pihak belajar bersama kooptasi. menterjemahkan konsep perencanaan dari bawah, multi- Wawasan 198