SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
Descargar para leer sin conexión
RISET PEMASARAN BOLA LAMPU (BOHLAM) PHILIPS PADA

           U.D SARI JAYA DI PEKANBARU



                   Disusun Oleh :

              BAMBANG SIMANGUNSONG




    FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMENT

     UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU

                   TAHUN 2012


                                                   i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................



1.Latar Penelitian............................................................................................... ......................... 1

2. Identifikasi Masalah................................................................................................................ 2

3. Tujuan Penelitian.................................................................................................................... 2

4. Kerangka Pemikiran............................................................................................................... 2

      4.1 Pengertian Pemasaran.................................................................................................... 2

      4.2 Pasar............................................................................................................................... 4

      4.3 Bauran Pemasaran.......................................................................................................... 6

      4.4 Produk............................................................................................................................ 6

5 Hipotesis................................................................................................................................... 9

6. Metode dan Jenis Penelitian................................................................................................... 9



Daftar Pustaka




                                                                                                                                                   ii
RISET PEMASARAN BOLA LAMPU (BOHLAM) PHILIPS PADA

                       U.D SARI JAYA DI PEKANBARU



   1. Latar Belakang Penelitian

      Bola lampu philips selama ini banyak diminati kalangan usaha pada umumnya
dan diminati kalangan masyaakat pada khususnya, apa lagi segala toko dan bentuk
usaha lain seperti pasar dan swalayan banyak memajang atau menjual produk bola
lampu (bohlam) philips tersebut mengingat pasar dalam negeri sangat menjanjikan
untuk berkembang lebih lama lagi.




      Selama ini produk philips mengikuti trend modifikasi tekhnologi ala zaman dahulu
ke zaman sekarang dangan kata lain mengikuti perkembangan zaman yang mana
produk ini tidak mau kalah atau kalah saing dari produk lain yang selama ini banyak
beredar di pasar. Produk philips khususnya bola lampu (bohlam) philips memiliki bentuk
berbeda sekarang ini dan memiliki banyak varian. Ada yang 10 watt, 15 watt, 30 watt
dan 45 watt juga ada yang 60 watt.




      Di salah satu toko UD. Sari Jaya, produk bola lampu atau bohlam philips banyak
di beli masyarakat dan sangat disukai masyarakat yang mana produk ini laku dijual.
Ada alasan masyarakat membeli produk ini karena produk philips ini selain terang juga
memiliki ketahanan produk cukup lama dan bohlam ini tidak banyak memiliki masalah.




      Menurut masyarakat yang memiliki bohlam lampu philips mengatakan bahwa
produk itu sangat baik untuk di rumah dan sangat terang bila malam hari, dilihat dari
bentuk terangnya, bohlam philips ini sangat menguntungkan juga buat anak-anak
sekolah yang sedang melakukan kegiatan belajar di rumah. Alasannya adalah selain

                                                                                     iii
terang juga sangat ramah dengan mata, dan bila bohlam ini dipakai juga sangat baik
untuk kegiatan acara-acara, seperti : Ulang tahun, acara arisan dengan tetangga, acara
rapat dan lain sebagainya.




      Mengingat banyaknya produk bohlam ini diminati masyarakat maka dengan ini
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan mengangkat judul “Analisis
penjualan produk bola lampu (bohlam) pada U.D Sari Jaya di Pekanbaru”




   2. Identifikasi Masalah

      Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut:

      1. Bagaimana pendapat masyarakat atas produk bola lampu (bohlam) philips
          tersebut?
      2. Bagaimana penjualan produk bohlam philips itu?
      3. Bagaimana tanggapan masyarakat atas larisnya produk bohlam philips
          terebut?




3 Tujuan Penelitian

Adpun tujuan penelitian adalah untuk :

   1. Mengetahui pendapat masyarakat atas produk bohlam philips itu?
   2. Mengetahui bagaimana penjualan produk bohlam philips
   3. Mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat atas larisnya produk bohlam
      philips itu.




   4. Kerangka Pemikiran


                                                                                    iv
4.1 Pengertian Pemasaran.

         Melihat banyaknya produk-produk bohlam di pasran dan sangat banyaknya merk
yang ada selama ini membuat produk philips selalu open (terbuka) pada perkembangan
zaman tekhnologi saat ini dengan apa yang diharapkan masyarakat lebih baik dan lebih
bagus. Kepercayaan konsumen yang diberikan konumen kepada perusahaan atau lebih
tepatnya “consumers acceptance”merupakan suatu asset bagi perusahaan itu.
Konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih (consumers franchise) produk yang
mereka butuhkan, merek yang mereka senangi, maupun penjual yang mereka percayai.
Sekali perusahaan memperoleh kepercayaan ini akan sulit bagi perusahaan lain untuk
mengalihkan perhatian konsumen kepada mereka. Sebaliknya perusahaan tidak dapat
mengabaikan dan meremehkan kepercayaan yang telah mereka berikan kepadanya.
Bagaimanapunloyal nya konsumen, mereka tidak mau dikecewakan apalagi berkali-kali
( Marketing, Drs. Marwan Asri MBA, 43, 1991)




         Pemasaran (marketing) menyangkut perencanaan secara efisien penggunaan
sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen,
sehingga tujuan kedua pihak (produsen dan konsumen tercapai. Lebih tegas lagi ia
mnegatakan bahwa pemasaran menunjukan performance kegiatan bisnis yang
menyangkut penyatuan barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memuaskan
konsumen dan mencapai tujuan produsen. (Basic Marketing, E. Verome Mc Carty,
1975).




         Philips Duncan berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang
meliputi langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan barang-barang ke
tangan konsumen. (Marketing Principles and methode, 1956)




         Menurut    Stanton    mengatakan    bahwa    pemaaran     meliputi   sistem   yang
berhubungan        dengan     kegiatan-kegiatan   usaha   yang   bertujuan    merncanakan,

                                                                                          v
menentukan harga hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa
yang akan memuaskan kebutuhan pembeli dan pembeli potensial ( Fundamentals of
marketing.William J Stanton, 1964)




      Sedangkan Lazo mengatakan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan bisnis
yang berkaitan dengan arus perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen
akhir, (Marketing, Hector Lazo, 1977). Sementara Kotter berpendapat bahwa
pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha pemuasan keinginan
dan kebutuhan melalui prose pertukaran. (Marketing management, Philips Kottler,)




      Berdasarkan hasil penelitian, penulis menduga bahwa pemasaran bohlam philips
yang sangat bervarian bentuk sangat dibutuhkan konsumen dalam menunjang kegiatan
aktivitasnya, sehingga mereka yang telah membeli produk itu tidak mau berganti ke
produk lain karena memiliki barang bagus untuk penunjang kegiatan sehari-harinya.

                                        Gambar 1

                                        Kebutuhan




                 Pasar                                       Keinginan


                                      Konsep Pemasaran

                Transaksi                                    Permintaan




                         Pertukaran                 Produk




   4.2 Pasar

                                                                                    vi
Istilah pasar telah mendapatkan banyak arti selama bertahun-tahun Menurut
Philip Kotler & Gary Amstrong (1997:226), pasar adalah : “kumpulan pembeli aktual dan
potensial suatu produk”. Jadi pasar tempat bertemunya pembeli dan penjual.


          Menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (1997:227), pemasaran sasaran
memerlukan 3 langkah utama, yaitu :
   a. Segmentasi pasar
          Membagi sebuah pasar kedalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda
          yang mungkin menghendaki bauran produk atau pemasaran yang terpisah.
   b. Penetapan pasar sasaran
          Mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memiliki satu atau lebih
          segmen untuk dimasuki.
   c. Penetapan posisi pasar
          Merumuskan posisi bersaing untuk sebuah produk dan suatu bauran pemasaran
          yang rinci.



          Berdasarkan motif pembelian dari pembeli untuk pembeli dari suatu
produk, pasar dapat digolongkan dalam 5 golongan (Basu Swastha, 1999:53),
yaitu :
    a) Pasar konsumen
    b) Pasar produsen/pasar industri
    c) Pasar penjual/pasar pedagang
    d) Pasar pemerintah
    e) Pasar internasional


          Menurut Irawan & Faried Wijaya (1996:68), pemasaran dimasa yang akan
datang terdiri dari :
    a) Titik berat pada jangka panjang inovasi
    b) Kebudayaan perusahaan, struktur organisasi, metode operasi, dan lain-
           lain prosedur rutin dan tradisi akan dirubah.
                                                                                   vii
c) Intelijen
   d) Spesialisasi global
   e) Manajemen pemasaran
   f)    Persaingan harga semakin tajam
   g) Demografi
   h) Merger
   i)    Akuisisi
   j)    Pelepasan
   k) Pabrik dimasa depan
   l)    Layanan langganan
   m) Produk yang berharga tinggi
   n) Kecepatan bereaksi
   o) Teknologi
   p) Lembaga pemasaran
   q) Pengembangan eksekutif dimasa yang akan datang




  4.3 Bauran Pemasaran


        Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh
perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen. Bauran pemasaran merupakan salah satu unsur yang
penting dalam pemasaran modern.


  4.4 Produk
        Produk didefinisikan oleh Philip Kotler (1997:53), yaitu : “segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memeniuhi keinginan dan


                                                                               viii
kebutuhan”. Menurut Philip Kotler (1997:53), terdapat lima tingkatan produk,
yaitu :
    a)     Manfaat inti
    b)     Produk dasar
    c)     Produk yang diharapkan
    d)     Produk yang ditingkatkan
    e)     Produk potensial


            Penggolongan barang menurut Basu Swastha (1999:96-105), adalah
    sebagai berikut :
    a. Penggolongan barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahteraan
          konsumen jangka panjang.
          1. Barang yang bemanfaat (salutory product), yaitu barang yang
            mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat
            yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang, misalnya :
            deterjen dengan fosfat rendah.
          2. Barang yang kurang sempurna (deficient product), yaitu barang yang
            tidak mempunyai daya penarik yang tinggi maupun kualitas yang
            bermanfaat, seperti : obat-obatan yang merasa pahit.
          3. Barang yang menyenangkan (pleasing product), yaitu barang yang
            dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang, yang
            termasuk dalam golongan ini adalah rokok.
          4. Barang yang sangat diperlukan (diserable product), yaitu barang yang
            dapat memberikan kepuasan dengan segera dan sangat bermanfaat
            dalam jangka panjang, seperti : makanan bergizi.
    b. Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemakai.
          1. Barang   konsumsi,   adalah     barang-barang     yang   dibeli   untuk
            dikonsumsikan. Pembeliannya didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan


                                                                                  ix
membeli dari konsumen. Barang konsumsi dapat dibedakan atas tiga
     golongan antara lain :
     a. Barang konvenien (convenience goods), adalah barang yang mudah
       dipakai, membelinya dapat disembarang tempat, dan pada setiap
       waktu. Misalnya; rokok, sabun dan sebagainya.
     b. Barang shopping (shopping goods), adalah barang yang harus dibeli
       dengan      mencari    dahulu    dan   di    dalam    membelinya    harus
       dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan membanding-
       bandingkan mutu, harga, kemasan dan sebagainya. Termasuk ke
       dalam golongan ini antara lain : tekstil, perabot rumah tangga dan
       sebagainya.
     c. Barang spesial (speciality goods), adalah barang yang mempunyai
       ciri khas dan harga dapat dibeli di tempat tertentu saja. Dalam hal ini
       pembeli     yang      ingin    memperolehnya       harus   mengeluarkan
       pengorbanan istimewa. contoh : barang antik di toko seni, pakaian
       wanita di rumah mode tertentu.
   2. Barang industri adalah barang yang dibeli untuk diproses lagi atau
     untuk kepentingan dalam industri. Jadi pembeli barang industri ini
     adalah perusahaan, lembaga atau organisasi.
c. Penggolongan barang menurut pengaruh psikhologisnya.
         Beberapa     karakteristik    tertentu    dari   suatu   barang   dapat
   memberikan pengaruh secara psikhologis terhadap perilaku pembeli.
   Dalam hal ini, barang yang digolongkan menjadi enam golongan, yaitu :
   1. Barang fungsional, yaitu barang yang tidak mempunyai arti kultural
     maupun sosial, seperti : buah-buahan, air minum, beras, sayuran dan
     sebagainya.
     a. Barang prestise, yaitu barang yang dapat memberikan bukti
       kedudukan dan sebagai lambang kemegahan dari pemiliknya,
       seperti : rumah mewah, mobil BMW, dan barang mewah lainnya.

                                                                               x
b. Barang status, yaitu barang yang dapat menciptakan status tertentu
        pada pemiliknya, seperti : jaket Untan, topi Untan dan sebagainya.
     c. Barang untuk orang dewasa, yaitu barang yang dapat menunjukkan
        kepada pemiliknya, bahwa ia termasuk orang dewasa meskipun
        belum cukup dianggap sebagai orang dewasa, seperti : bir,
        kosmetik, rokok dan sebagainya.
     d. Barang hedonis, yaitu barang yang dibeli karena langsung dapat
        mempengaruhi selera seseorang, seperti : makanan yang berbau
        enak, barang yang kemasannya menarik dan sebagainya.
     e. Barang enxiety, yaitu barang yang dapat mengurangi atau
        menghilangkan kegelisahan seseorang karena orang lain kurang
        menyukainya, misalnya : minyak wangi, permen, deodoran dan
        sebagainya.
d. Penggolongan barang menurut karakteristiknya. Penggolongan barang
   menurut karakteristik umum terdiri dari 5 karakteristik, yaitu :
   1. Tingkat penggantian, yaitu frekuensi pembelian sebuah barang.
   2. Margin kotor, yaitu perbedaan antara harga beli/biaya sebuah barang.
   3. Penyesuaian,     yaitu    merupakan      istilah   yang   dipakai   untuk
      mengidentifikasisemua jasa dan pengeluaran-pengeluaran tambahan
      pada sebuah barang, untuk menyesuaikannya dengan keinginan
      pembeli.
   4. Jangka waktu konsumsi, yaitu jangka waktu untuk mengkonsumsikan
      sebuah barang yang ada.
   5. Jangka waktu pencarian, yaitu waktu sesungguhnya yang dikeluarkan
      untuk mencari barang yang diinginkan. Penyesuaian-penyesuaian
      yang harus dilakukan pada barang tahan lama tersebut antara lain :
      a. Memerlukan penghantaran ke rumah
      b. Memerlukan pemasangan (jasa-jasa teknis)
      c. Memerlukan garansi

                                                                             xi
d. Memerlukan cara penjualan kredit


5 Hipotesis

       Berdasar kan uraian diatas maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut.
“Pemasaran produk bohlam philips sangat di senangi oleh masyarakat di karenakan
kualitas produk itu baik”




        6. Metode dan Jenis Penelitian

           Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

           1. Bentuk Penelitian

              Penelitian    ini     menggunakan       metode     deskriptif   yang   artinya
              menggambarkan         keadaan    UD.    SARI     JAYA   dengan    mempelajari
              permasalahan yang terjadi.

           2. Teknik Pengolahan Data

              Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian
              ini adalah dengan cara sebagai berikut :

               a. Data primer

                   1. Observasi, yaitu meninjau dan mengamati secara langsung
                      terhadap objek yang diteliti.
                   2. Wawancara,     yaitu    mengadakan     tanya    jawab    dengan   cara
                      mengajukan pertanyaan yang erat dengan penulisan bagi
                      pimpinan maupun karyawan UD. SARI JAYA di Pekanbaru dan
                   3. Kuisioner, yaitu data yang dikumpulkan melalui pengedaran
                      pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang menjadi objek
                      penelitian.



                                                                                          xii
b. Data sekunder
     a. Studi dokumenter, yaitu mengumpulkan laporan-laporan dari data
        penjualan, biaya promosi, biaya distribusi serta lainnya yang erat
        dengan penelitian.
     b. Studi kepustakaan, yaitu mempelajari teori-teori yang terdapat di
        dalam     literatur-literatur   ilmiah   maupun   bahan   kuliah   yang
        berhubungan erat dengan masalah yang diteliti.


3. Populasi dan Sampel

    a. Populasi
       Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995:26), populasi
adalah : “kumpulan dari seluruh elemen”. Dalam suatu penelitian ditetapkan
sejumlah populasi dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen kota Pekanbaru


    b. Sampel
       Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995:26), sampel
adalah “Sebagian kecil dari populasi”. Penentuan sampel penelitian
dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Purposive sampling
dilakukan dengan mengambil konsumen yang sudah membeli bola lampu
(bohlam) philips dan benar-benar terpilih oleh penulis menurut ciri khusus
yang dimiliki oleh sampel tersebut. Sampel yang purpusive adalah sampel
yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian.
Dalam penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 40 orang responden
Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsumen yang
dikelompokkan dalam 4 wilayah pemasaran berdasarkan kecamatan yang
ada di kota Pekanbaru, yaitu :
-   Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 10 pengecer.
-   Kecamatan Panam sebanyak 10 pengecer.
-   Kecamatan Rumbai sebanyak 10 pengecer.
-   Kecamatan Tangkerang sebanyak 10 pengecer.

                                                                             xiii
-
               Pengambilan responden ini berdasarkan Teori Champion yang dikutip
      oleh Manasse Malo (1986:171), yaitu :
              “Biasanya juga besaran sampel tergantung pada besarnya populasi
      yang hendak diteliti. Sekalipun untuk menetapkan aturan besaran sampel, 30
      responden adalah jumlah minimum yang disebut oleh ahli-ahli metode
      penelitian yang teritimewa jika penelitian menggunakan perhitungan
      statistik”.


.4. Analisis Data
    a.      Alat analisis data, yaitu memakai analisis bauran pemasaran
            (kebijaksanaan : produk, harga, promosi dan saluran distribusi).
    b.      Teknik analisis data, yaitu menggunakan analisis kualitatif, yaitu
            dengan    cara   mempersentasekan      jawaban    responden    terhadap
            pertanyaan-pertanyaan yang diajukan..




                                                                                 xiv

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perilaku konsumen prof ujang 7. sikap konsumen
Perilaku konsumen prof ujang 7. sikap konsumenPerilaku konsumen prof ujang 7. sikap konsumen
Perilaku konsumen prof ujang 7. sikap konsumen
SEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
konsep pemasaran jasa
konsep pemasaran jasakonsep pemasaran jasa
konsep pemasaran jasa
brooks44
 

La actualidad más candente (20)

Business Model Canvas - GoJek
Business Model Canvas - GoJekBusiness Model Canvas - GoJek
Business Model Canvas - GoJek
 
Sosialisasi sni iso iec 38500-2015 rev2 - 15 des2015
Sosialisasi sni iso iec 38500-2015 rev2 - 15 des2015Sosialisasi sni iso iec 38500-2015 rev2 - 15 des2015
Sosialisasi sni iso iec 38500-2015 rev2 - 15 des2015
 
Manajemen perusahaan polytron
Manajemen perusahaan polytronManajemen perusahaan polytron
Manajemen perusahaan polytron
 
Perilaku konsumen prof ujang 7. sikap konsumen
Perilaku konsumen prof ujang 7. sikap konsumenPerilaku konsumen prof ujang 7. sikap konsumen
Perilaku konsumen prof ujang 7. sikap konsumen
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digital
 
Rangkuman UTS Matkul SCM
 Rangkuman UTS Matkul SCM Rangkuman UTS Matkul SCM
Rangkuman UTS Matkul SCM
 
Percepatan Penyiapan SDM Teknologi Digital
Percepatan Penyiapan SDM Teknologi DigitalPercepatan Penyiapan SDM Teknologi Digital
Percepatan Penyiapan SDM Teknologi Digital
 
Materi kuliah ebusiness (e-marketing) IT-UHO (pert6-7)
Materi kuliah ebusiness (e-marketing) IT-UHO (pert6-7)Materi kuliah ebusiness (e-marketing) IT-UHO (pert6-7)
Materi kuliah ebusiness (e-marketing) IT-UHO (pert6-7)
 
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
 
Online Advertising PPT
Online Advertising PPTOnline Advertising PPT
Online Advertising PPT
 
Digitalisasi umkm
Digitalisasi umkmDigitalisasi umkm
Digitalisasi umkm
 
konsep pemasaran jasa
konsep pemasaran jasakonsep pemasaran jasa
konsep pemasaran jasa
 
TOKOPEDIA
TOKOPEDIA TOKOPEDIA
TOKOPEDIA
 
Pengenalan Konsep Sistem Inovasi Tatang A Taufik
Pengenalan Konsep Sistem Inovasi   Tatang A TaufikPengenalan Konsep Sistem Inovasi   Tatang A Taufik
Pengenalan Konsep Sistem Inovasi Tatang A Taufik
 
Manajemen-Rantai-Pasok-Pertemuan-1.ppt
Manajemen-Rantai-Pasok-Pertemuan-1.pptManajemen-Rantai-Pasok-Pertemuan-1.ppt
Manajemen-Rantai-Pasok-Pertemuan-1.ppt
 
Materi Training "Metaverse dengan Virtual and Augmented Reality (VR/AR)"
Materi Training "Metaverse dengan Virtual and Augmented Reality (VR/AR)"Materi Training "Metaverse dengan Virtual and Augmented Reality (VR/AR)"
Materi Training "Metaverse dengan Virtual and Augmented Reality (VR/AR)"
 
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
 
Strategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran pptStrategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran ppt
 
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatSociety 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
 
Manajemen Media Digital
Manajemen Media DigitalManajemen Media Digital
Manajemen Media Digital
 

Destacado

Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaranMakalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
Fahmy Metala
 
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARUANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
Bukan Untuk Sembarang Hati
 
Makalah produksi
Makalah produksiMakalah produksi
Makalah produksi
arfa07
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Univ. Kahuripan Kediri
 
Makalah pemasaran-internasional
Makalah pemasaran-internasionalMakalah pemasaran-internasional
Makalah pemasaran-internasional
yudha26
 
Skripsi lengkap manajemen feb muhammad aji nugroho (1)
Skripsi lengkap manajemen feb   muhammad aji nugroho (1)Skripsi lengkap manajemen feb   muhammad aji nugroho (1)
Skripsi lengkap manajemen feb muhammad aji nugroho (1)
Era-ku
 

Destacado (20)

Cover
CoverCover
Cover
 
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaranMakalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
 
Cover Makalah
Cover Makalah Cover Makalah
Cover Makalah
 
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARUANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
 
Makalah produksi
Makalah produksiMakalah produksi
Makalah produksi
 
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncTugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
 
Laporan Mie Sayur Bayam
Laporan Mie Sayur BayamLaporan Mie Sayur Bayam
Laporan Mie Sayur Bayam
 
Riset Iklan IM3 Soulmate
Riset Iklan IM3 SoulmateRiset Iklan IM3 Soulmate
Riset Iklan IM3 Soulmate
 
Laporan bisnis
Laporan bisnisLaporan bisnis
Laporan bisnis
 
sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...
sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...
sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...
 
Riset Pasar - Tugas Prakarya
Riset Pasar - Tugas PrakaryaRiset Pasar - Tugas Prakarya
Riset Pasar - Tugas Prakarya
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada martabak sanfransisco
Laporan sistem informasi akuntansi pada martabak sanfransiscoLaporan sistem informasi akuntansi pada martabak sanfransisco
Laporan sistem informasi akuntansi pada martabak sanfransisco
 
Strategi pemasaran
Strategi pemasaranStrategi pemasaran
Strategi pemasaran
 
Pepsi co. - Case Study
Pepsi co. - Case StudyPepsi co. - Case Study
Pepsi co. - Case Study
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Makalah pemasaran-internasional
Makalah pemasaran-internasionalMakalah pemasaran-internasional
Makalah pemasaran-internasional
 
Dimensi kognitif riset periklanan
Dimensi kognitif riset periklananDimensi kognitif riset periklanan
Dimensi kognitif riset periklanan
 
Skripsi lengkap manajemen feb muhammad aji nugroho (1)
Skripsi lengkap manajemen feb   muhammad aji nugroho (1)Skripsi lengkap manajemen feb   muhammad aji nugroho (1)
Skripsi lengkap manajemen feb muhammad aji nugroho (1)
 
Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson
Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony EricssonAnalisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson
Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson
 

Similar a RISET PEMASARAN BOLA LAMPU (BOHLAM) PHILIPS PADA U.D SARI JAYA DI PEKANBARU

Pemasaran
PemasaranPemasaran
Pemasaran
adyjoko
 
Psikonsumen segmentasi pasar afra
Psikonsumen segmentasi pasar afraPsikonsumen segmentasi pasar afra
Psikonsumen segmentasi pasar afra
Afra Balqis
 
1. pengenalan pemasaran
1. pengenalan pemasaran1. pengenalan pemasaran
1. pengenalan pemasaran
yunnach
 

Similar a RISET PEMASARAN BOLA LAMPU (BOHLAM) PHILIPS PADA U.D SARI JAYA DI PEKANBARU (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Aspek Pasar
Aspek PasarAspek Pasar
Aspek Pasar
 
bahan ajar Pertemuan1 (1) [Autosaved].ppt
bahan ajar Pertemuan1 (1) [Autosaved].pptbahan ajar Pertemuan1 (1) [Autosaved].ppt
bahan ajar Pertemuan1 (1) [Autosaved].ppt
 
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARPERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
 
Pemasaran
PemasaranPemasaran
Pemasaran
 
Pemasaran
PemasaranPemasaran
Pemasaran
 
Marketing 02 u
Marketing 02 uMarketing 02 u
Marketing 02 u
 
fungsi pemasaran dan bisnis produk pemasaran
fungsi pemasaran dan bisnis produk pemasaranfungsi pemasaran dan bisnis produk pemasaran
fungsi pemasaran dan bisnis produk pemasaran
 
MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARANMANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN
 
Riska 6
Riska 6Riska 6
Riska 6
 
Pemasaran Produk
Pemasaran  ProdukPemasaran  Produk
Pemasaran Produk
 
Pasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam KewirausahaanPasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
 
Makalah pasar kosumen dan perilaku pembelian konsumen
Makalah pasar kosumen dan perilaku pembelian konsumenMakalah pasar kosumen dan perilaku pembelian konsumen
Makalah pasar kosumen dan perilaku pembelian konsumen
 
KONSEP PEMASARAN.pptx
KONSEP PEMASARAN.pptxKONSEP PEMASARAN.pptx
KONSEP PEMASARAN.pptx
 
Tugas uas manajemen pemasaran
Tugas uas manajemen pemasaranTugas uas manajemen pemasaran
Tugas uas manajemen pemasaran
 
Yunita sari 1202783 kewirausahaan
Yunita sari 1202783 kewirausahaanYunita sari 1202783 kewirausahaan
Yunita sari 1202783 kewirausahaan
 
Psikonsumen segmentasi pasar afra
Psikonsumen segmentasi pasar afraPsikonsumen segmentasi pasar afra
Psikonsumen segmentasi pasar afra
 
1. pengenalan pemasaran
1. pengenalan pemasaran1. pengenalan pemasaran
1. pengenalan pemasaran
 

Más de Bukan Untuk Sembarang Hati (14)

Racun
RacunRacun
Racun
 
Maintenance 5
Maintenance 5Maintenance 5
Maintenance 5
 
Maintenance 3
Maintenance 3Maintenance 3
Maintenance 3
 
Pentingnya pekerjaan pemeliharaan pabrik
Pentingnya pekerjaan pemeliharaan pabrikPentingnya pekerjaan pemeliharaan pabrik
Pentingnya pekerjaan pemeliharaan pabrik
 
Manajemen perawatan industri
Manajemen perawatan industriManajemen perawatan industri
Manajemen perawatan industri
 
Filosofi perawatan
Filosofi perawatanFilosofi perawatan
Filosofi perawatan
 
Faktor2 pemeliharaan
Faktor2 pemeliharaanFaktor2 pemeliharaan
Faktor2 pemeliharaan
 
Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)
 
MAINTENANCE PEMELIHARAAN
MAINTENANCE PEMELIHARAANMAINTENANCE PEMELIHARAAN
MAINTENANCE PEMELIHARAAN
 
MAINTENANCE
MAINTENANCEMAINTENANCE
MAINTENANCE
 
Bab i perbaikan
Bab i perbaikanBab i perbaikan
Bab i perbaikan
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 

RISET PEMASARAN BOLA LAMPU (BOHLAM) PHILIPS PADA U.D SARI JAYA DI PEKANBARU

  • 1. RISET PEMASARAN BOLA LAMPU (BOHLAM) PHILIPS PADA U.D SARI JAYA DI PEKANBARU Disusun Oleh : BAMBANG SIMANGUNSONG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMENT UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU TAHUN 2012 i
  • 2. DAFTAR ISI Kata Pengantar................. 1.Latar Penelitian............................................................................................... ......................... 1 2. Identifikasi Masalah................................................................................................................ 2 3. Tujuan Penelitian.................................................................................................................... 2 4. Kerangka Pemikiran............................................................................................................... 2 4.1 Pengertian Pemasaran.................................................................................................... 2 4.2 Pasar............................................................................................................................... 4 4.3 Bauran Pemasaran.......................................................................................................... 6 4.4 Produk............................................................................................................................ 6 5 Hipotesis................................................................................................................................... 9 6. Metode dan Jenis Penelitian................................................................................................... 9 Daftar Pustaka ii
  • 3. RISET PEMASARAN BOLA LAMPU (BOHLAM) PHILIPS PADA U.D SARI JAYA DI PEKANBARU 1. Latar Belakang Penelitian Bola lampu philips selama ini banyak diminati kalangan usaha pada umumnya dan diminati kalangan masyaakat pada khususnya, apa lagi segala toko dan bentuk usaha lain seperti pasar dan swalayan banyak memajang atau menjual produk bola lampu (bohlam) philips tersebut mengingat pasar dalam negeri sangat menjanjikan untuk berkembang lebih lama lagi. Selama ini produk philips mengikuti trend modifikasi tekhnologi ala zaman dahulu ke zaman sekarang dangan kata lain mengikuti perkembangan zaman yang mana produk ini tidak mau kalah atau kalah saing dari produk lain yang selama ini banyak beredar di pasar. Produk philips khususnya bola lampu (bohlam) philips memiliki bentuk berbeda sekarang ini dan memiliki banyak varian. Ada yang 10 watt, 15 watt, 30 watt dan 45 watt juga ada yang 60 watt. Di salah satu toko UD. Sari Jaya, produk bola lampu atau bohlam philips banyak di beli masyarakat dan sangat disukai masyarakat yang mana produk ini laku dijual. Ada alasan masyarakat membeli produk ini karena produk philips ini selain terang juga memiliki ketahanan produk cukup lama dan bohlam ini tidak banyak memiliki masalah. Menurut masyarakat yang memiliki bohlam lampu philips mengatakan bahwa produk itu sangat baik untuk di rumah dan sangat terang bila malam hari, dilihat dari bentuk terangnya, bohlam philips ini sangat menguntungkan juga buat anak-anak sekolah yang sedang melakukan kegiatan belajar di rumah. Alasannya adalah selain iii
  • 4. terang juga sangat ramah dengan mata, dan bila bohlam ini dipakai juga sangat baik untuk kegiatan acara-acara, seperti : Ulang tahun, acara arisan dengan tetangga, acara rapat dan lain sebagainya. Mengingat banyaknya produk bohlam ini diminati masyarakat maka dengan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan mengangkat judul “Analisis penjualan produk bola lampu (bohlam) pada U.D Sari Jaya di Pekanbaru” 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pendapat masyarakat atas produk bola lampu (bohlam) philips tersebut? 2. Bagaimana penjualan produk bohlam philips itu? 3. Bagaimana tanggapan masyarakat atas larisnya produk bohlam philips terebut? 3 Tujuan Penelitian Adpun tujuan penelitian adalah untuk : 1. Mengetahui pendapat masyarakat atas produk bohlam philips itu? 2. Mengetahui bagaimana penjualan produk bohlam philips 3. Mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat atas larisnya produk bohlam philips itu. 4. Kerangka Pemikiran iv
  • 5. 4.1 Pengertian Pemasaran. Melihat banyaknya produk-produk bohlam di pasran dan sangat banyaknya merk yang ada selama ini membuat produk philips selalu open (terbuka) pada perkembangan zaman tekhnologi saat ini dengan apa yang diharapkan masyarakat lebih baik dan lebih bagus. Kepercayaan konsumen yang diberikan konumen kepada perusahaan atau lebih tepatnya “consumers acceptance”merupakan suatu asset bagi perusahaan itu. Konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih (consumers franchise) produk yang mereka butuhkan, merek yang mereka senangi, maupun penjual yang mereka percayai. Sekali perusahaan memperoleh kepercayaan ini akan sulit bagi perusahaan lain untuk mengalihkan perhatian konsumen kepada mereka. Sebaliknya perusahaan tidak dapat mengabaikan dan meremehkan kepercayaan yang telah mereka berikan kepadanya. Bagaimanapunloyal nya konsumen, mereka tidak mau dikecewakan apalagi berkali-kali ( Marketing, Drs. Marwan Asri MBA, 43, 1991) Pemasaran (marketing) menyangkut perencanaan secara efisien penggunaan sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga tujuan kedua pihak (produsen dan konsumen tercapai. Lebih tegas lagi ia mnegatakan bahwa pemasaran menunjukan performance kegiatan bisnis yang menyangkut penyatuan barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memuaskan konsumen dan mencapai tujuan produsen. (Basic Marketing, E. Verome Mc Carty, 1975). Philips Duncan berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang meliputi langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan barang-barang ke tangan konsumen. (Marketing Principles and methode, 1956) Menurut Stanton mengatakan bahwa pemaaran meliputi sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan merncanakan, v
  • 6. menentukan harga hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli dan pembeli potensial ( Fundamentals of marketing.William J Stanton, 1964) Sedangkan Lazo mengatakan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan bisnis yang berkaitan dengan arus perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen akhir, (Marketing, Hector Lazo, 1977). Sementara Kotter berpendapat bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha pemuasan keinginan dan kebutuhan melalui prose pertukaran. (Marketing management, Philips Kottler,) Berdasarkan hasil penelitian, penulis menduga bahwa pemasaran bohlam philips yang sangat bervarian bentuk sangat dibutuhkan konsumen dalam menunjang kegiatan aktivitasnya, sehingga mereka yang telah membeli produk itu tidak mau berganti ke produk lain karena memiliki barang bagus untuk penunjang kegiatan sehari-harinya. Gambar 1 Kebutuhan Pasar Keinginan Konsep Pemasaran Transaksi Permintaan Pertukaran Produk 4.2 Pasar vi
  • 7. Istilah pasar telah mendapatkan banyak arti selama bertahun-tahun Menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (1997:226), pasar adalah : “kumpulan pembeli aktual dan potensial suatu produk”. Jadi pasar tempat bertemunya pembeli dan penjual. Menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (1997:227), pemasaran sasaran memerlukan 3 langkah utama, yaitu : a. Segmentasi pasar Membagi sebuah pasar kedalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki bauran produk atau pemasaran yang terpisah. b. Penetapan pasar sasaran Mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memiliki satu atau lebih segmen untuk dimasuki. c. Penetapan posisi pasar Merumuskan posisi bersaing untuk sebuah produk dan suatu bauran pemasaran yang rinci. Berdasarkan motif pembelian dari pembeli untuk pembeli dari suatu produk, pasar dapat digolongkan dalam 5 golongan (Basu Swastha, 1999:53), yaitu : a) Pasar konsumen b) Pasar produsen/pasar industri c) Pasar penjual/pasar pedagang d) Pasar pemerintah e) Pasar internasional Menurut Irawan & Faried Wijaya (1996:68), pemasaran dimasa yang akan datang terdiri dari : a) Titik berat pada jangka panjang inovasi b) Kebudayaan perusahaan, struktur organisasi, metode operasi, dan lain- lain prosedur rutin dan tradisi akan dirubah. vii
  • 8. c) Intelijen d) Spesialisasi global e) Manajemen pemasaran f) Persaingan harga semakin tajam g) Demografi h) Merger i) Akuisisi j) Pelepasan k) Pabrik dimasa depan l) Layanan langganan m) Produk yang berharga tinggi n) Kecepatan bereaksi o) Teknologi p) Lembaga pemasaran q) Pengembangan eksekutif dimasa yang akan datang 4.3 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Bauran pemasaran merupakan salah satu unsur yang penting dalam pemasaran modern. 4.4 Produk Produk didefinisikan oleh Philip Kotler (1997:53), yaitu : “segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memeniuhi keinginan dan viii
  • 9. kebutuhan”. Menurut Philip Kotler (1997:53), terdapat lima tingkatan produk, yaitu : a) Manfaat inti b) Produk dasar c) Produk yang diharapkan d) Produk yang ditingkatkan e) Produk potensial Penggolongan barang menurut Basu Swastha (1999:96-105), adalah sebagai berikut : a. Penggolongan barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahteraan konsumen jangka panjang. 1. Barang yang bemanfaat (salutory product), yaitu barang yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang, misalnya : deterjen dengan fosfat rendah. 2. Barang yang kurang sempurna (deficient product), yaitu barang yang tidak mempunyai daya penarik yang tinggi maupun kualitas yang bermanfaat, seperti : obat-obatan yang merasa pahit. 3. Barang yang menyenangkan (pleasing product), yaitu barang yang dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang, yang termasuk dalam golongan ini adalah rokok. 4. Barang yang sangat diperlukan (diserable product), yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan sangat bermanfaat dalam jangka panjang, seperti : makanan bergizi. b. Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemakai. 1. Barang konsumsi, adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Pembeliannya didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan ix
  • 10. membeli dari konsumen. Barang konsumsi dapat dibedakan atas tiga golongan antara lain : a. Barang konvenien (convenience goods), adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat, dan pada setiap waktu. Misalnya; rokok, sabun dan sebagainya. b. Barang shopping (shopping goods), adalah barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan di dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan membanding- bandingkan mutu, harga, kemasan dan sebagainya. Termasuk ke dalam golongan ini antara lain : tekstil, perabot rumah tangga dan sebagainya. c. Barang spesial (speciality goods), adalah barang yang mempunyai ciri khas dan harga dapat dibeli di tempat tertentu saja. Dalam hal ini pembeli yang ingin memperolehnya harus mengeluarkan pengorbanan istimewa. contoh : barang antik di toko seni, pakaian wanita di rumah mode tertentu. 2. Barang industri adalah barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi pembeli barang industri ini adalah perusahaan, lembaga atau organisasi. c. Penggolongan barang menurut pengaruh psikhologisnya. Beberapa karakteristik tertentu dari suatu barang dapat memberikan pengaruh secara psikhologis terhadap perilaku pembeli. Dalam hal ini, barang yang digolongkan menjadi enam golongan, yaitu : 1. Barang fungsional, yaitu barang yang tidak mempunyai arti kultural maupun sosial, seperti : buah-buahan, air minum, beras, sayuran dan sebagainya. a. Barang prestise, yaitu barang yang dapat memberikan bukti kedudukan dan sebagai lambang kemegahan dari pemiliknya, seperti : rumah mewah, mobil BMW, dan barang mewah lainnya. x
  • 11. b. Barang status, yaitu barang yang dapat menciptakan status tertentu pada pemiliknya, seperti : jaket Untan, topi Untan dan sebagainya. c. Barang untuk orang dewasa, yaitu barang yang dapat menunjukkan kepada pemiliknya, bahwa ia termasuk orang dewasa meskipun belum cukup dianggap sebagai orang dewasa, seperti : bir, kosmetik, rokok dan sebagainya. d. Barang hedonis, yaitu barang yang dibeli karena langsung dapat mempengaruhi selera seseorang, seperti : makanan yang berbau enak, barang yang kemasannya menarik dan sebagainya. e. Barang enxiety, yaitu barang yang dapat mengurangi atau menghilangkan kegelisahan seseorang karena orang lain kurang menyukainya, misalnya : minyak wangi, permen, deodoran dan sebagainya. d. Penggolongan barang menurut karakteristiknya. Penggolongan barang menurut karakteristik umum terdiri dari 5 karakteristik, yaitu : 1. Tingkat penggantian, yaitu frekuensi pembelian sebuah barang. 2. Margin kotor, yaitu perbedaan antara harga beli/biaya sebuah barang. 3. Penyesuaian, yaitu merupakan istilah yang dipakai untuk mengidentifikasisemua jasa dan pengeluaran-pengeluaran tambahan pada sebuah barang, untuk menyesuaikannya dengan keinginan pembeli. 4. Jangka waktu konsumsi, yaitu jangka waktu untuk mengkonsumsikan sebuah barang yang ada. 5. Jangka waktu pencarian, yaitu waktu sesungguhnya yang dikeluarkan untuk mencari barang yang diinginkan. Penyesuaian-penyesuaian yang harus dilakukan pada barang tahan lama tersebut antara lain : a. Memerlukan penghantaran ke rumah b. Memerlukan pemasangan (jasa-jasa teknis) c. Memerlukan garansi xi
  • 12. d. Memerlukan cara penjualan kredit 5 Hipotesis Berdasar kan uraian diatas maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut. “Pemasaran produk bohlam philips sangat di senangi oleh masyarakat di karenakan kualitas produk itu baik” 6. Metode dan Jenis Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang artinya menggambarkan keadaan UD. SARI JAYA dengan mempelajari permasalahan yang terjadi. 2. Teknik Pengolahan Data Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara sebagai berikut : a. Data primer 1. Observasi, yaitu meninjau dan mengamati secara langsung terhadap objek yang diteliti. 2. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab dengan cara mengajukan pertanyaan yang erat dengan penulisan bagi pimpinan maupun karyawan UD. SARI JAYA di Pekanbaru dan 3. Kuisioner, yaitu data yang dikumpulkan melalui pengedaran pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang menjadi objek penelitian. xii
  • 13. b. Data sekunder a. Studi dokumenter, yaitu mengumpulkan laporan-laporan dari data penjualan, biaya promosi, biaya distribusi serta lainnya yang erat dengan penelitian. b. Studi kepustakaan, yaitu mempelajari teori-teori yang terdapat di dalam literatur-literatur ilmiah maupun bahan kuliah yang berhubungan erat dengan masalah yang diteliti. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995:26), populasi adalah : “kumpulan dari seluruh elemen”. Dalam suatu penelitian ditetapkan sejumlah populasi dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen kota Pekanbaru b. Sampel Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995:26), sampel adalah “Sebagian kecil dari populasi”. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan mengambil konsumen yang sudah membeli bola lampu (bohlam) philips dan benar-benar terpilih oleh penulis menurut ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut. Sampel yang purpusive adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 40 orang responden Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsumen yang dikelompokkan dalam 4 wilayah pemasaran berdasarkan kecamatan yang ada di kota Pekanbaru, yaitu : - Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 10 pengecer. - Kecamatan Panam sebanyak 10 pengecer. - Kecamatan Rumbai sebanyak 10 pengecer. - Kecamatan Tangkerang sebanyak 10 pengecer. xiii
  • 14. - Pengambilan responden ini berdasarkan Teori Champion yang dikutip oleh Manasse Malo (1986:171), yaitu : “Biasanya juga besaran sampel tergantung pada besarnya populasi yang hendak diteliti. Sekalipun untuk menetapkan aturan besaran sampel, 30 responden adalah jumlah minimum yang disebut oleh ahli-ahli metode penelitian yang teritimewa jika penelitian menggunakan perhitungan statistik”. .4. Analisis Data a. Alat analisis data, yaitu memakai analisis bauran pemasaran (kebijaksanaan : produk, harga, promosi dan saluran distribusi). b. Teknik analisis data, yaitu menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan cara mempersentasekan jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.. xiv