SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 42
PENUNTUTAN




   Dr. SETYO UTOMO,SH., M.Hum
(5)




      SURAT DAKWAAN



                      2
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN

1.    DASAR HUKUM
      H.I.R pasal 250 (4)
      UU No. 14 Tahun 1970, pasal 6 (2)
      UU No. 8 Tahun 1981 :
           Pasal 1. 6.b
           Pasal 14. d
           Pasal 51. b
           Pasal 140 (1)
           Pasal 143 (2), (4)
           Pasal 144
           Pasal 155 (2)
           Pasal 156
                                           3
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN



    1.    PENGERTIAN, FUNGSI                       DAN       HAKEKAT
          SURAT DAKWAAN
         2.1. Pengertian Surat Dakwaan
            Suatu tuduhan tertulis dgn menyatakan didalamnya
             semua keadaan yang mendahului, menyertai dan
             mengikuti     perbuatan   tersebut  yang    dapat
             meringankan      atau   memberatkan    kesalahan
             terdakwa dan sesudah pemeriksaan di persidangan
             selesai maka musyawarah tentang kesalahan
             terdakwa didasarkan atas surat tuduhan tersebut
             (I.R. – 1848).
                  Keadaan yang tidak dikemukakan oleh jaksa dlm surat
                  tuduhan tidak boleh diperhatikan oleh Landraad kecuali hal
                  yang tersebut dalam pasal 273 I.R.
                  Pasal 273 IR; Surat tuduhan menentukan batas (omvang)
                  pemeriksaan perkara.

                                                                           4
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




      Surat atau akte yang memuat rumusan tindak
       pidana yang didakwakan kepada terdakwa yang
       disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan
       penyidikan, dan merupakan dasar serta landasan
       bagi Hakim dlm pemeriksaan di muka sidang
       pengadilan.
        Apabila hakim menjumpai rumusan surat dakwaan
         yang menyimpang dari hasil pemeriksaan penyidikan,
         hakim dapat menyatakan surat dakwaan tidak dapat
         diterima.
        Pemeriksaan persidangan tidak boleh lari menyimpang
         dari apa yang dirumuskan dalam surat dakwaan.


                                                           5
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




     2.2       Fungsi dan Hakekat Surat Dakwaan
       Bagi Penuntut Umum
           •   Sebagai dasar melakukan penuntutan
           •   Sebagai dasar pembahasan yuridis dalam requisitoir
           •   Sebagai dasar melakukan upaya hukum

       Bagi Terdakwa / Penasehat Hukum (PH)
           •   Sebagai dasar melakukan pembelaan dalam pledoi
           •   Sebagai dasar mengajukan bukti meringankan
           •   Sebagai dasar mengajukan upaya hukum

       Bagi Hakim
           • Sebagai dasar melakukan pemeriksaan di sidang pengadilan
           • Sebagai dasar mengambil / menjatuhkan pidana

                                                                        6
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




    Mr. B.M Taverne
    Melihat surat dakwaan dari segi :
       Positif
       Keseluruhan isi surat dakwaan yang terbukti dalam
       persidangan, harus dijadikan dasar oleh hakim dalam
       putusannya.

        Negatif
        Apa yang dapat dinyatakan terbukti dalam persidangan
        harus dapat diketemukan kembali dalam surat dakwaan.




                                                          7
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


     3. SYARAT-SYARAT DAN BENTUK-BENTUK
        SURAT DAKWAAN
        a. Syarat Syahnya Surat Dakwaan
           • Syarat Formal
                  •   Diberi tanggal dan ditandatangani penuntut umum
                  •   Mencantumkan identitas terdakwa :
                      - Nama Lengkap
                      - Tempat tanggal lahir
                      - Jenis kelamin
                      - Kebangsaan
                      - Tempat tinggal
                      - Agama, dan
                      - Pekerjaan


                                                                        8
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN



             • Syarat Materil
                  • Mumuat uraian secara ;
                        cermat,
                        Jelas, dan
                        lengkap,
                    mengenai tindak pidana yang didakwakan
                  • Menyebutkan waktu tindak pidana dilakukan
                  • Menyebutkan tempat tindak pidana dilakukan
                    (pasal 143 ayat (2) a, b KUHAP)

                  • Memuat keterangan mengenai keadaan terutama yang
                    dapat memberatkan / meringankan kesalahan terdakwa.
                    (pasal 250 ayat (4) HIR)



                                                                     9
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN



    a.1 Surat Dakwaan Tidak Memenuhi Ketentuan
          Tidak Memenuhi Syarat Formal
                Surat dakwaan tidak batal demi hukum
                Surat dakwaan dapat dibatalkan (baik atas keberatan
                terdakwa / PH atau karena kewenangan hakim)
          Tidak Memenuhi Syarat Materil
                Surat dakwaan batal demi hukum (pasal 143 ayat 3 KUHAP;
                pasal 250 (4) HIR)
                Tidak Cermat :
                  •   Delik aduan, yang pengaduannya surat dicabut
                  •   Penerapan hukum tidak tepat
                  •   Terdakwa tidak dapat dipertanggungjawabkan
                  •   Tidak dapat dituntut demi hukum
                  •   Surat dakwaan disusun berdasarkan hasil penyidikan yang
                      tidak sah

                                                                           10
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN

         • Tidak Jelas :
             • Mencampur adukan unsur tindak pidana yang satu
               dengan yang lain (pencurian dgn penggelapan) ;
             • Tidak jelas menyebutkan fakta perbuatan yang menjadi
               dasar tindak pidana yang didakwakan ;
             • Tidak jelas menguraikan peranan masing-masing
               peserta (dlm delik penyertaan) ;
             • Tidak jelas membedakan antara unsur masing-masing
               delik yang didakwakan (concurcus / samanloop).


         • Tidak Lengkap :
             • Tidak lengkap menyebutkan unsur tindak pidana yang
               didakwakan ;
             • Tidak lengkap menguraikan fakta yang mendukung
               masing-masing unsur delik ;
             • Tidak menyebutkan unsur khusus delik berkwalifikasi
               (unsur PNS, unsur subyektif) ;
             • Tidak lengkap menguraikan perbuatan materil tindak
               pidana yang didakwakan (cara melakukan).
                                                                      11
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


    a.2 Pengertian Tempus dan Locus Delicti
     Tempus Delicti
          Menyangkut asas legalitas
          Menyangkut umur terdawka / korban pada waktu tindak pidana
           dilakukan
          Menyangkut unsur delik tertentu (malam hari)
          Menyangkut masa daluarsa
          Menyangkut alibi terdakwa
          Menyangkut masa recidivi

     Locus Delicti
            Kewenangan mengadili
            Ruang lingkup berlakunya UU pidana
            Menyangkut unsur delik tertentu (dimuka umum)
            Menyangkut alibi terdakwa

                                                                        12
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




   a.3 Batalnya Surat Dakwaan

        Syarat Formil         Dapat Dibatalkan
        Syarat Materil        Batal Demi Hukum
        Yang menentukan Batal        Penilaian Hakim
         Tidak semua fakta / keadaan Harus dirumuskan dalam
         Surat Dakwaan
         Tidak
          – hanya yang mendukung perbuatan pidana dan unsur
            tindak pidana
          – Yang tidak langsung mendukung tidak harus
            dimasukkan ;
                 Keadaan mati seketika atau tidak lama kemudian di rumah
                 sakit
                 Terdakwa ditangkap kemudian diserahkan ke kantor Polisi
                                                                     13
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN



       Contoh Surat Dakwaan Yang Batal
         Tidak Cermat
          Penerapan hukumnya tidak tepat
               Unsur dan pasal yang disangkakan pencuriandengan
               kekerasan, akan tetapi uraian perbuatan : “karena takut
               korban menyerahkan arloji yang dipakainya(pemerasan)”
               Anak berumur di bawah 18 tahun, didakwa bersama-sama
               dgn orang dewasa dalam satu surat dakwaan.
           Tidak dapat dituntut demi hukum
               Terdakwa didakwa melakukan pencurian yang dilakukan 13
               tahun yang lalu.
           Delik aduan tanpa pengaduan
               Seorang didakwa mencuri mobil bapaknya, sementara si
               Bapak tidak mengadukan anaknya, atau pengaduannya
               sudah dicabut.
           Pengadilan Negeri tidak bewenang mengadili
             • Tidak diuraikan / diuraikan tetapi tidak jelas dimana tindak
               pidana itu dilakukan.
                                                                          14
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


   Tidak Jelas
       Bentuk Dakwaan tidak jelas
          • Apakah dakwaan kumulatif atau alternatif
          • Apakah terdakwa bersama-sama atau membantu
          • Apakah pembarengan atau perbuatan berlanjut
       Tidak menyebutkan fakta yang menjadi dasar tindak pidana yg
        didakwakan
            Didakwakan “pencurian pada malam hari”, tetapi tidak dijelaskan
            apakah terdakwa ada di rumah itu tidak dikehendaki yang berhak
            Didakwakan penggelapan, tetapi yang dijadikan tempus dan locus
            delicti adalah ketika terdakwa menerima barang itu dan bukan
            pada waktu memiliki / menggunakan
       Tidak jelas menguraikan Peranan masing-masing Peserta
            Para terdakwa didakwa secara bersama-sama melakukan
            penganiayaan, tetapi tidak dijelaskan apa yang dilakukan dan
            bagaimana perbuatan itu dilakukan oleh masing-masing peserta
            Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana eks psl. 415 KUHP,
            tetapi tidak dijelaskan apakah terdakwa adalah PNS dan apa
            jabatannya.
       Tidak jelas Membedakan Unsur Delik yang Didakwakan
          • Tidak jelas membedakan apakah perbuatan pidana sudah selesai
            atau baru percobaan
                                                                              15
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




   Tidak Lengkap
       Tidak Lengkap Menyebutkan Unsur Tindak Pidana yang
        Didakwakan
         • Didakwa melakukan pencurian, tapi tidak menyebutkan unsur
           “dengan maksud untuk memiliki”.
       Tidak Lengkap Menguraikan Fakta Yang Mendukung Unsur Delik.
           Terdakwa didakwa “dengan sengaja” merampas nyawa orang
           lain; tapi tidak diuraikan apakah terdakwa menyadari /
           mengetahui dan menghendaki perbuatan terdakwa yang
           mengakibatkan matinya korban.
       Tidak Menyebutkan Unsur Khusus Delik Berkwalifikasi
         • Pencurian ternak, tidak menyebutkan jenis ternak yang diambil;
         • Pencurian – kekerasan, tidak menyebutkan apakah dalam
           sebuah rumah /pekarangan tertutup yang ada rumahnya, atau di
           jalan umum, atau kereta api yang sedang berjalan.
       Tidak Lengkap Menguraikan Perbuatan Materil Delik Yang
        Didakwakan
         • Bagaimana cara pembunuhan, pemalsuan
         • Penganiayaan, tipu muslihat terdakwa lakukan
                                                                      16
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN



 b. Bentuk-bentuk Surat Dakwaan
     Perumusan     surat dakwaan ditentukan oleh penguasaan
      pengetahuan hukum acara dan hukum materiel
     Bentuk surat dakwaan mengikuti perbuatan pidana yang terjadi
         • Pelaku dan perbuatannya tunggal
         • Deeineming / penyertaan
                 Medeplegen / bersama
                 Uitlokking / penganjuran
                 Doenplegen / menyuruh melakukan
                 Medeplichtige pembantuan
         • Concursus / perbarengan
                Concursus idealis
                Concursus realis
                Voorgezette handeling
     Penyusunan dan perumusan surat dakwaan yang baik dan benar
        memerlukan kemampuan :
         • Penguasaan pengetahuan hukum acara pidana dan hukum pidana
           materil
         • Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
         • Memilik jiwa seni (bahasa sastra

                                                                   17
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




    b.1. Bentuk Dakwaan Biasa / Tunggal
     Terdakwa hanya melakukan satu tindak pidana
      • Seorang terdakwa melakukan satu tindak pidana (paling sederhana)
      • Seorang terdawka melakukan perbuatan berlanjut (voorgezette
         handeling)
      • Beberapa orang terdakwa secara bersama-sama (medeplegen)
         melakukan satu tindak pidana

        Kerangka / Pola Surat Dakwaan
         1. Identitas Terdakwa / Para Terdakwa
         2. Status tahanan (tidak harus)
         3. Dakwaan
             •   Jumlah dan peran masing-masing terdakwa
             •   Waktu terjadinya tindak pidana
             •   Tempat terjadinya tindak pidana
             •   Uraian lengkap unsur delik
             •   Dirangkaikan dengan fakta / keadaan yang mendukung masing-masing
                 unsur delik (cara tindak pidana dilakukan dan akibat yang ditimbulkan –
                 delik materil)
         4. Diberi tanggal pembuatan surat dakwaan dan ditandatangani Penuntut
            Umum
                                                                                      18
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


 b.2. Bentuk Dakwaan Alternatif
     Terdiri dari lebih satu tindak pidana yang didakwakan
      • Antara dakwaan yang satu dengan yang lain saling mengecualikan
      • Hanya satu dakwaan yang dibuktikan
      • P.U bebas memilih dakwaan mana yang dianggap terbukti
      • Hakim hanya memilih satu dakwaan yang dapat dipertanggung
          jawabkan kepada terdakwa
     Sifat / Ciri :
      • Antara dakwaan yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kata
          penghubung “ATAU”
      • Antara dakwaan yang satu dengan yang lain bukan tindak pidana yang
          sejenis (tidak mutlak)
         Cara Pemeriksaan / Pembuktian
         •   Semua dakwaan diperiksa lebih dahulu
         •   Dari hasil pemeriksaan, PU dan Hakim memilih satu dakwaan yang
             tepat dan terbukti
        Contoh :
         •   P.U ragu apakah tindak pidana yang disangkakan dalam berkas;
             “penipuan” atau “penggelapan”
         •   Susunannya :
              … rumusan tindak pidana penipuan …
             ATAU                                                        19
              … rumusan tindak pidana penggepalan …
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN



 b.3. Bentuk Dakwaan Subsidair
        Terdiri dari lebih satu tindak pidana yang didakwakan
         •   Hanya satu dakwaan yang dibuktikan
         •   P.U / Hakim memilih hanya dakwaan yang dianggap terbukti
         •   Yang pertama-tama dibuktikan adalah dakwaan utama/primair.
             Kalau dakwaan primair terbukti, dakwaan pengganti/subsidair
             tidak perlu dibuktikan
         •   Dakwaan subsidair dibuktikan, jika dakwaan primair tidak
             terbukti.

        Sifat / Ciri :
         •   Tindak pidana yang satu dengan yang lain sejenis atau
             menimbulkan akibat yang sama
         •   Terdapat titik singgung antara ketentuan pidana yang satu
             dengan lainnya
         •   Susunan dimulai dari ancaman pidana terberat sbg dakwaan
             primair baru yang ringan sbg dakwaan subsidair, dan
             seterusnya lebih subsidair …
                                                                      20
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




     Cara    Pemeriksaan / Pembuktian Dakwaan
        Subsidair
         • Dakwaan diperiksa dan dibuktikan satu persatu
         • Yang pertama diperiksa adalah dakwaan primair;
           dakwaan subsidair baru diperiksa jika dakwaan
           primair tidak terbukti
        Contoh :
         • Primair :
                Pembunuhan berencana
         • Subsidair :
                Pembunuhan biasa
         • Lebih subsidair
                Penganiayaan berencana mengakibatkan kematian
         • Lebih subsidair labi
                Penganiayaan yang mengakibatkan kematian

                                                                21
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


  b.4. Bentuk Dakwaan Kumulatif
        Dalam satu surat dakwaan didakwakan beberapa tindak pidana
        sekaligus, yang masing-masing berdiri sendiri baik dengan
        ancaman pidana sejenis atau tidak sejenis.
         •   P.U / Hakim harus membuktikan satu persatu tindak pidana yang
             didakwakan
         •   Terdakwa dipertanggungjawabkan terhadap dakawaan yang terbukti
             dan membebaskan dari dakwaan yang tidak terbukti atau dilepas
             darisegala tuntutan pidana
         •   Yang pertama-tama dibuktikan adalah dakwaan utama/primair. Kalau
             dakwaan primair terbukti, dakwaan pengganti/subsidair tidak perlu
             dibuktikan
         •   Dakwaan subsidair dibuktikan, jika dakwaan primair tidak terbukti.
     Jenis Dakwaan Kumulatif
       • Kumulasi dalam penyertaan
              •   Dalam bentuk penganjuran / pembujukan
                   •   Antara pembujuk dan yang dibujuk
              •   Dalam bentuk pembantuan
                   •   Antara yang melakukan dan yang membantu melakukan
         •   Kumulasi dalam pembarengan
              •   Dalam concursus idealis
              •   Dalam concursus realis
                   •   Yang hukuman pokonya sejenis
                   •   Yang hukuman pokoknya tidak sejenis.
                                                                             22
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




     Sifat / ciri dakwaan Kumulatif
         • Terdiri dari lebih dari satu tindak pidana
         • Antara dakwaan yang satu dengan yang lain
           dihubungkan dengan kata penghubung
           “DAN”.
         • Dilarang mengkumulasikan antara delik yang
           diperiksa   dengan   acara    pemeriksaan
           biasa/singkat dengan delik yang diperiksa
           dengan acara pemeriksaan cepat.


                                                        23
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


   b.5. Bentuk Dakwaan Gabungan / Kombinasi
     Dasarnya adalah Surat Dakwaan Kumulatif
     Salah satu atau setiap Dakwaan Kumulatif itu terdapat bentuk
      Dakwaan Alternatif atau Dakwaan Subsidair
     Merupakan concursus idealis
     Contoh :
         Dakwaan Kesatu
            Primair :
            Melakukan tindak pidana “pembunuhan berencana”. Dakwaan pasal
            340 KUHP
            Subsidair :
            Melakukan tindak pidana “pembunuhan biasa”; Dakwaan pasal 338
            KUHP
         Dakwaan Kedua
            Membawa senjata api tanpa hak; dakwaan pasal 1 ayat (1) UU No. 12/
            Drt/1951
         Atau sebaliknya
         Dakwaan Kesatu
            Berbentuk Tunggal dan Alternatif
            Dan
         Dakwaan Kedua :
            Berbentuk Subsidair atau Alternatif juga                        24
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




     Pembuktian Dakwaan Gabungan
         • Dakwaan Kesatu Primair lebih dahulu
           dibuktikan, kalau sudah terbukti, Dakwaan
           Subsidair tidak dibuktikan ;
         • Kemudian Dakwaan Kedua         juga   harus
           dibuktikan (dan seterusnya).
        Dalam Surat Dakwaan Gabungan tidak
        boleh ada dakwaan tindak pidana yang
        diperiksa dengan acara pemeriksaan
        cepat
                                                    25
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


    b.6       Surat Dakwaan Dalam Hubungannya dgn Pasal
              141 dan 142 KUHP
          • Pasal 141 KUHP
            Penggabungan perkara dalam satu surat dakwaan
                  Beberapa tindak pidana dilakukan oleh satu terdakwa yg sama (concursus
                  realis)
                  Beberapa tindak pidana yang bersangkut paut satu dengan yang lain
                  (voorgezette handelig)
                  Beberapa tindak pidana yang satu sama lain ada hubungannya (pasal 84 (2)
                  KHUP) disusun secara concursus realis
                  Lihat juga penjelasan pasal 141 tsb)
                  Beberapa orang melakukan satu tindak pidana secara bersama-sama
                  (medeplegen)
          • Pasal 142 KUHP
            Satu berkas perkara memuat beberapa tindak pidana yang dilakukan
            beberapa orang
            Penuntut umum melakukan penuntutan terhadap masing-masing
            terdakwa secara terpisah (spiltsing )
              •   Penganjur dan pelaku
              •   Pembantu dan pelaku
              •   Orang dewasa dan anak dibawah umur 18 tahun
              •   Tindak pidana ekonomi dan tindak pidana umum
                                                                                        26
              •   Dll.
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


    b.7 Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan
         • Jangan merumuskan kualifikasi delik dalam surat dakwaan (mencuri;
           menipu; membunuh; memeras dll)
         • Jangan hanya menguraikan unsur-unsur delik tanpa uraian perbuatan
           materil yg dilakukan terdakwa
         • Jangan hanya menguraikan perbuatan materil saja tanpa didahului
           perumusan unsur deliknya
         • Yang diuraikan dan dirumuskan hanya fakta perbuatan.
                Jangan menyebutkan kesimpulan (kesimpulan nanti dlm tuntutan pidana)
                Jangan menyebutkan fakta perbuatan yang tidak ada dalam berkas perkara
                (yg diperoleh dari alat bukti)
         • Dalam hal terjadi penyertaan dalam satu surat dakwaan, maka harus
           dirumuskan secara jelas terperinci peran masing-masing terdakwa
         • Hindari pertentangan antara uraian unsur delik dengan perumusan fakta
           perbuatan.
         • Contoh :
               Pasal 170 KUHP; … dengan tenaga bersama atau sendiri-sendiri …
               Pasal 368 KUH; … setelah tidak berdaya, terdakwa mengambil dompet
                                   dalam saku celana korban ….
             • Pasal 82 UU No. 14/1997; … menggunakan merek yang sama pada
                                     pokoknya, … tapi dalam uraian yang disebutkan
                                      perbedaannya.
                                                                                     27
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN

         • Hindari pengulangan kalimat yang sama dan hindari kalimat
           yang berbelit-belit
         • Jangan mendakwakan tindak pidana ringan atau pelanggaran
           lalu lintas jalan dalam surat dakwaan (sekalipun dlm bentuk
           Kumulatif, Subsidair; atau Alternatif)
         • Dalam rumusansurat dakwaan jangan mencampur adukan
           antara :
                Penganjur dgn pembantu
                Penganjur dgn menyuruh melakukan
                Concursus idealis dgn voorgezette hendeling
                Concursus idealis dgn concursus realis
                Voorgezette handeling dgn concursus realis
         • Dalam unsur delik tertentu perlu penjelasan untuk menghindari
           dakwaan tidak jelas
                Dalam delik culpa, harus menguraikan perbuatan terdakwa yang
                dianggap alfa
                Unsur dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu; harus
                menguraikan motiv, bentuk perencanaan, hubungan antara
                perencanaan dengan pelaksanaan.
         • Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar dapat
           dimengerti dan dakwaan tidak kabur.                  28
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


  b.8. Beberapa Yurisprudensi
        Putusan MA; tgl. 31-1-1973, No. 104 K/Kr/1971 dalam
        perkara : Rinie Juiar Tutut
            “…bahwa dalam tuduhan ternyata tidak disebutkan semua unsur
            delik pasal 378 KUHP dan meskipun disebutkan waktu dan
            tempat perbuatan dilakukan tapi tidak dengan jelas dan tepat
            diluruskan hal ihwal terdakwa.
            “… oleh karena itu tuduhan harus dinyatakan batal”.
        Putusan MA; tgl. 25-1-1975 No. 41 K/Kr/1973, dalam
        perkara : Andi Tadang Anwar
            “ … tindak pidana penggelapan secara prinsipil berbeda dengan
            tindak pidana penipuan. Ia harus dengan tegas dirumuskan
            dalam tuduhan dan tidak cukup menunjuk kepada tuduhan
            primair saja”.
        Putusan MA; tgl. 10-12-1974, No. 74 K/Kr/1973, dalam
        perkara : Sungani Sunjaya.
            “ … suatu tuduhan tindak pidana yang dirumuskan berdasarkan
            unsur-unsur pemerasan psl 368 KUHP bersama-sama unsur-
            unsur penipuan pasal 378 KUHP merupakan kesalahan yang
            essensial yang menyebabkan tuduhan itu batal” .           29
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




        Putusan H.R; tgl. 17-11-1941
            “…dianggap kurang memenuhi syarat adalah kwalifikasi sebagai
            berikut : bahwa pegawai negeri tersebut “dalam menjalankan
            tugasnya yang sah”, karena tidak dijelaskan perbuatan yang
            memperjelas kwalifikasi.
        Putusan H.R ; tgl 27-6-1938 N.j 1939 hal 24
            “ … kata-kata : “dengan sengaja dan melawan hukum” bukan
            hanya kwalifikasi tapi juga merupakan pengertian yang nyata
            (artinya tidak perlu diuraikan)”.
        Putusan H.R; Tgl. 23-4-1961 N.j 1970 No. 13-14
            “ … tuduhan tersebut tidak cukup jelas menguraikan perbuatan
            konkrit dari terdakwa, karena di dalamnya tidak sedikitpun
            diuraikan bagaimana caranya dan dengan alat apa terdakwa
            dapat masuk ke stasiun bensin tersebut, sedang isitlah
            “memasuki” saja tidaklah cukup untuk menguraikan perbuatan
            yang dilakukan, karena “memasuki” dapat terjadi dengan
            bermcam-macam cara”.
            Tuduhan demikian dibatalkan.
                                                                       30
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN

        Putusan MARI No. 229 K/Kr/1953
            Pengakuan terdakwa di luar sidang, yang kemudian ditarik tanpa
            alasan, adalah merupakan suatu petunjuk tentang adanya kesalahan
            terdakwa tersebut.
        Putusan MARI No. 1671.K/Pid/1996, Tgl. 18-03-1997
            Mahkamah Agung membenarkan putusan Hakim Pertama dan
            mempersalahkan terdakwa melakukan delik “membantu melakukan
            pembunuhan berencana” terhadap dakwaan alternatif yang tidak
            didakwakan Penuntut Umum.
            Dakwaan PU :
            Primair : psl. 340 jo psl. 55 ayat (1) ke-1 KUHP
            Subsidair : psl. 338 jo psl. 55 ayat (1) ke-1 KUHP
            MARI      : Terbukti psl. 338 jo psl. 56 KUHP
        Putusan MARI No. 758.K/Pid/1996, Tgl. 25-02-1998
         – Surat dakwaan yang mencantumkan psl. 55 KUHP secara umumn
            tanpa menjelaskan dan merinci ayat dan angka berapa dari pasal yg
            didakwakan, menyebabkan surat dakwaan batal demi hukum (kabur)
         – Surat dakwaan yang demikian tidak memenuhi ketentuan pasal 143
            ayat (2) KUHAP. Putusan hakim bukan membebaskan terdakwa dari
            segala dakwaan, melainkan dakwaan penuntut umum dinyatakan tidak
            dapat diterima.
         Catatan : Adnan Paslyadja
         Seharusnya putusan MARI berbunyai “Surat Dakwaan batal demi hukum”31
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN



        Putusan MARI No. 2125 K/Pid/1990, Tgl. 31-08-1993
         1. Ucapan terdakwa dengan kata-kata : “hakim Anjing, Jaksa Kancing,
            kerjanya merampas tanah orang saja”, bukan delik memfitnah ex psl.
            311 KUHP, akan tetapi termasuk delik menista ex psl 310 ayat (1)
            KUHP.
         2. Dakwaan ketiga ex psl 335 ayat (1) KUHP, dinyatakan batal demi
            hukum karena tidak diterangkan dengan jelas apa yang dilakukan oleh
            saksi korban dan apa yang dibiarkan dengan perbuatan melawan
            hukum berupa paksaan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
            dari terdakwa atas korban
         Catatan : Adnan Paslyadja
         • PU mendakwakan “memfitnah” ex psl 311 KUHP namun MARI
            menghukum terdakwa melakukan delik “menista” ex psl 310 KUP yang
            tidak didakwakan PU
         • Meskipun salah satu dakwaan kumulatif dinyatakan batal demi hukum,
            namun tidak membatalkan surat dakwaan secara keseluruhan.
        Putusan MARI No. 758.K/Pid/1996, Tgl. 25-02-1998
         Dalam tindak pidana pencurian ex psl 362 KUHP, unsur “mengambil
        barang” tidak harus ditafsirkan bahwa barang yang diambil harus dibawa
        pergi dan berpindah dari tempatnya semula, melainkan sudah cukup
        bilmana barang itu sudah berada di bawah penguasaan sepenuhnya oleh
        terdakwa
                                                                             32
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


  1.      MEMBUAT MATRIK DAN MENYUSUN
          SURAT DAKWAAN

     Identitas Terdakwa (para terdakwa)
       Merupakan syarat formal
       Diisi sesuai dengan psl. 143 ayat (2) a KUHP
     Status Tahanan (kalau ditahan)
       Tidak wajib (bukan syarat)
       Kalau dicantumkan harus jelas :
             •   Jenis tahanan (Rutan, Rumah, Kota)
             •   Tahanan penyidik berakhir s.d. penyerahan tanggungjawab
                 tsk. kepada PU
             •   Tahanan PU, mulai saat penerimaan tanggungjawab tsk
                 dari penyidik s.d. dilimpahkan ke PN (Acara Biasa)

                                                                      33
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




    Dakwaan :
     1) Terdakwa / para terdakwa
             •   Dimulai dengan kalimat : “Bahwa terdakwa … atau Bahwa
                 para terdakwa I … dan Terdakwa II … (kalau terdakwanya
                 lebih dari satu orang
             •   Kalau terdakwa mempunyai kwalifikasi khusus seperti PNS
                 (kejahatan jabatan) atau karena hubungan kerja pasal 374
                 dll harus disebutkan dengan jelas jabatan, kewenangan,
                 tugas pekerjaan dsb.
             •   Kalau dilakukan secara bersama-sama, haurs dijelaskan :
                 -   Peranan masing-masing terdakwa
                 -   Kedudukan masing-masing terdakwa (pelaku, penganjur,
                     penyuruh melakukan, membantu melakukan, bersama-sama
                     melakukan
                 -   Hindari penyebutan fungsi ganda terhadap terdakwa
                     (bersama-sama melakukan dan membantu melakukan, psl. 55
                     jo psl. 56 KUHP)
                                                                           34
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN



             Waktu / Tempus Delicti
             •   Sesuai waktu yang ada dalam berkas perkara
             •   Sebutkan hari, tanggal, bulan, tahun, atau setidak-tidaknya pada
                 sekitar bulan, tahun
             •   Kalau merupakan perbuatan berlanjut, maka waktunya
                 (hari/tanggal) harus disebut secara terperinci, demikian juga kalau
                 dakwaan dalam bantuk Concursus yang digabung dalam satu
                 dakwaan.
             •   Mengenai waktu tindak pidana dilakukan merupakan persyaratan
                 materil surat dakwaan

        –    Tempat / Locus Delicti
             •   Sesuaikan dengan tempat terjadinya tindak pidana dalam berkas
                 perkara
             •   Bertempat di jalan …No. .. RT … RW… Desa… Kecamatan …
                 Kabupaten/Kotamadya… atau setidak-tidaknya di suatu tempat
                 dalam daerah hukum PN …
             •   Dalam hal terjadinya di luar wilayah hukum PN yang
                 bersangkutan, seperti halnya psl. 84 ayat (2), (4); psl. 85 dan 86,
                 maka setelah menyebutkan tempat terjadinya tindak pidana,
                 ditambahkan kalimat       “… atau setidak-tidaknya termasuk
                 kewenangan PN … untuk memeriksa dan mengadili”.

                                                                                  35
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN



              Kalau dakwaannya dalam bentuk Kumulatif dalam satu
              dakwaan maka masing-masing tempat kejadian harus
              disebut satu persatu secara terperinci disesuaikan dengan
              waktu kejadian
              Dalam hal tindak pidana di laut / ZEE / Perikanan, yang
              disidik Penyidik Perwira TNI AL, maka yang berwenang
              mengadili adalah PN yang di dalam daerah hukumnya
              meliputi pelabuhan dimana Kapal / orang itu diserahkan.
              Tempat terjadinya tindak pidana merupakan syarat materil
              Surat Dakwaan

      – Uraian Delik dirangkaikan dengan uraian Fakta
        perbuatan atau keadaan / kejadian.
          •   Ada dua teknik penguraian dalam hal ini :
               1) Setelah uraian tempat terjadinya tindak pidana langsung
                  dihubungkan dengan unsur-unsur delik yang didakwakan,
                  baru kemudian dirangkaikan dengan fakta perbuatan /
                  keadaan yang menyertai / mendukung unsur delik tadi
               2) Setelah uraian tempat terjadi tindak pidana langsung
                  menguraikan fakta perbuatan/keadaan yang menyertai atau
                  mendukung setiap unsur delik yang didakwakan, jadi tidak
                  menyalin keseluruhan unsur-unsur delik secara utuh lebih
                  dahulu.                                                    36
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


              Dalam praktek akhir-akhir ini PU lebih          cenderung
              menggunakan teknik pertama, dengan maksud       agar tidak
              ada unsur delik yang tertinggal.
              Dalam hal suatu tindak pidana yang unsur deliknya
              merupakan Alternatif sepertihalnya pasal 480 KUHP, psl. 1
              ayat (1) UU No. 12/Drt/1951, maka tidak harus semua
              unsur Alternatif disalin, tetapi disesuaikan dengan fakta
              perbuatan terdaklwa yang ada alam berkas perkara.
              Uraian mengenai cara dan peran terdakwa / masing-
              masing terdakwa melakukan perbuatan harus jelas
              sehingga terdakwa dapat mempersiapkan pembelaan
              dirinya. (kalau tidak jelas Surat Dakwaan batal demi
              hukum)
              Dalam delik materil (akibat yang dilarang) maka akibat yang
              ditimbulkan dari perbuatan terdakwa harus disebutkan.
              Tidak semua fakta kejadian / keadaan yang tidak
              mendukung unsur delik harus dimasukkan dalam surat
              dakwaan, sehingga menimbulkan kesan bertele-tele yang
              justru bisa membingungkan terdakwa dan Hakim.                 37
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




             Sebutkan ketentuan pidana yang disangkakan
             •   Pasal 363 ayat (1) ke – 1 KUHP
             •   Pasal 338 jo pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP
             •   Pasal 362 jo pasal 64 ayat (1) KUHP
             •   Dll.


         – Surat Dakwaan ditutup dan ditandatangani PU
           “… tanggal …. Bulan ….. Tahun …..”

                                          Penutut Umum,
                                               ttd.
                                      SATYA A. WICAKSANA, S.H.
                                       JAKSA PRATAMA NIP. 230022498


                                                                      38
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


       5. PERUBAHAN SURAT DAKWAAN
            Setiap saat PU harus meneliti kemudian merubah
            surat dakwaann jika ada kekeliruan baik Syarat
            Formil maupun Syarat Materil, asalkan berkas
            perkara belum dilimpahkan ke pengadilan.
           Jika berkas perkara telah dilimpahkan, maka PU
            hanya boleh mengubah Surat Dakwaannya.
                  Sebelum ditetapkan hari sidang
                  Selambat-lambatnya 7 hari sebelum sidang dimulai.
              Tujuan Perubahan Surat Dakwaan
                  Untuk menyempurnakan Surat Dakwaan
                   •   Untuk hal yang memberatkan :
                           Perbuatan tidak direncanakan menjadi perbuatan berencana
                           Pegawai Negeri, atau karena pekerjaannya
                           Residivis
                           Tentang concursus / samenloop
                           Tindak pidana berkwalifikasi ; psl. 363 KUHP diubah menjadi 365
                            KUHP
                   •   Untuk memperbaiki kesalahan Syarat Formil maupun Syarat
                       Materil (untuk menghindari batalnya atau dapat dibatalkannya
                       Surat Dakwaan)                                           39
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN




          Perubahan surat dakwaan dapat juga dilakukan
           untuk tidak melanjutkan penuntutan (untuk
           menghentikan penuntutan)
              Tadinya dituntut suatu tindak pidana, kemudian ternyata
               bukan tindak pidana
              Harus dihentikan demi hukum ;
                   Daluarsa
                   Terdakwa meninggal dunia
                   Nebis in idem
              Penyidikannya tidak sah, sehingga harus disidik kembali.

           Catatan :
           Suatu berkas perkara yang sudah dinyatakan lengkap (P-21)
           tidak menutup kemungkinan untuk dihentikan penuntutannya
           berdasarkan pasal 139, 140 (2) dan 144 ayat (1). Namun
           seyogyanya jangan terjadi.

                                                                          40
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN


         Perubahan surat dakwaan menjadi tindak pidana
          lain ;
            Semula terdakwa didakwa melakukan pencurian kemudian
             diperbaiki menjadi penggelapan
            KUHAP tidak mengatur secara tegas
            Sementara mengatakan boleh, dengan alasan
                 Belum ada penetapan hari sidang
                 Terdakwa masih banyak waktu             untuk    mempersiapkan
                 pembeleaannya
            Putusan MARI Tgl. 13-12-1971 No. 15 K/Kr/1969
             “… perubahan surat tuduhan yang dimaksud psl. 282 HIR adalah
             perubahan yang tidak mengakibatkan timbulnya perbuatan pidana
             lain”. –
                 Catatan :
                 Psl 282 HIR, memberikan kekuasaan untuk mengubah surat dakwaan
                 dengan suatu pembatasan, jangan sampai akibat perubahan itu tindak
                 pidana yang didakwakan berubah menjadi tindak pidana lain.
         Perubahan surat dakwaan :
            Hanya boleh dilakukan 1 kali.
            Surat dakwaan maupun perubahannya harus disampaikan
             kpd terdakwa / penasehat hukumnya dan penyidik
                                                                                      41
42

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum torozzz
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatNakano
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2alsalcunsoed
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1villa kuta indah
 
2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpidRonalto_Tan
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Idik Saeful Bahri
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohonNasria Ika
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khususNasria Ika
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 

La actualidad más candente (20)

Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugat
 
Hukum Pidana
Hukum PidanaHukum Pidana
Hukum Pidana
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
 
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasiPresentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohon
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khusus
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 

Similar a Dakwaan

DOK.LITIGASI PIDANA (SURAT DAKWAAN).pptx
DOK.LITIGASI PIDANA (SURAT DAKWAAN).pptxDOK.LITIGASI PIDANA (SURAT DAKWAAN).pptx
DOK.LITIGASI PIDANA (SURAT DAKWAAN).pptxdirgaagung
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.pptSneekPeak
 
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020CIkumparan
 
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jaPedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jamerdekacom
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutanGradeAlfonso
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Rudi Sudirdja
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdatazahraayu24
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdatazahraayu24
 
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Idik Saeful Bahri
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptasifsardari
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hapGradeAlfonso
 
162430228-Strategi-Pidana.ppt
162430228-Strategi-Pidana.ppt162430228-Strategi-Pidana.ppt
162430228-Strategi-Pidana.pptSuryoHilal4
 

Similar a Dakwaan (20)

DOK.LITIGASI PIDANA (SURAT DAKWAAN).pptx
DOK.LITIGASI PIDANA (SURAT DAKWAAN).pptxDOK.LITIGASI PIDANA (SURAT DAKWAAN).pptx
DOK.LITIGASI PIDANA (SURAT DAKWAAN).pptx
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
KUHAP.ppt
KUHAP.pptKUHAP.ppt
KUHAP.ppt
 
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
 
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jaPedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
 
Kumpulan Hasil Legal Anotasi oleh Eksaminator
Kumpulan Hasil Legal Anotasi oleh EksaminatorKumpulan Hasil Legal Anotasi oleh Eksaminator
Kumpulan Hasil Legal Anotasi oleh Eksaminator
 
10 surat dakwaan
10 surat dakwaan10 surat dakwaan
10 surat dakwaan
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
Surat dakwaan
Surat dakwaanSurat dakwaan
Surat dakwaan
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap
 
162430228-Strategi-Pidana.ppt
162430228-Strategi-Pidana.ppt162430228-Strategi-Pidana.ppt
162430228-Strategi-Pidana.ppt
 

Dakwaan

  • 1. PENUNTUTAN Dr. SETYO UTOMO,SH., M.Hum
  • 2. (5) SURAT DAKWAAN 2
  • 3. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN 1. DASAR HUKUM  H.I.R pasal 250 (4)  UU No. 14 Tahun 1970, pasal 6 (2)  UU No. 8 Tahun 1981 :  Pasal 1. 6.b  Pasal 14. d  Pasal 51. b  Pasal 140 (1)  Pasal 143 (2), (4)  Pasal 144  Pasal 155 (2)  Pasal 156 3
  • 4. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN 1. PENGERTIAN, FUNGSI DAN HAKEKAT SURAT DAKWAAN 2.1. Pengertian Surat Dakwaan  Suatu tuduhan tertulis dgn menyatakan didalamnya semua keadaan yang mendahului, menyertai dan mengikuti perbuatan tersebut yang dapat meringankan atau memberatkan kesalahan terdakwa dan sesudah pemeriksaan di persidangan selesai maka musyawarah tentang kesalahan terdakwa didasarkan atas surat tuduhan tersebut (I.R. – 1848). Keadaan yang tidak dikemukakan oleh jaksa dlm surat tuduhan tidak boleh diperhatikan oleh Landraad kecuali hal yang tersebut dalam pasal 273 I.R. Pasal 273 IR; Surat tuduhan menentukan batas (omvang) pemeriksaan perkara. 4
  • 5. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Surat atau akte yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan penyidikan, dan merupakan dasar serta landasan bagi Hakim dlm pemeriksaan di muka sidang pengadilan.  Apabila hakim menjumpai rumusan surat dakwaan yang menyimpang dari hasil pemeriksaan penyidikan, hakim dapat menyatakan surat dakwaan tidak dapat diterima.  Pemeriksaan persidangan tidak boleh lari menyimpang dari apa yang dirumuskan dalam surat dakwaan. 5
  • 6. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN 2.2 Fungsi dan Hakekat Surat Dakwaan  Bagi Penuntut Umum • Sebagai dasar melakukan penuntutan • Sebagai dasar pembahasan yuridis dalam requisitoir • Sebagai dasar melakukan upaya hukum  Bagi Terdakwa / Penasehat Hukum (PH) • Sebagai dasar melakukan pembelaan dalam pledoi • Sebagai dasar mengajukan bukti meringankan • Sebagai dasar mengajukan upaya hukum  Bagi Hakim • Sebagai dasar melakukan pemeriksaan di sidang pengadilan • Sebagai dasar mengambil / menjatuhkan pidana 6
  • 7. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN Mr. B.M Taverne Melihat surat dakwaan dari segi : Positif Keseluruhan isi surat dakwaan yang terbukti dalam persidangan, harus dijadikan dasar oleh hakim dalam putusannya. Negatif Apa yang dapat dinyatakan terbukti dalam persidangan harus dapat diketemukan kembali dalam surat dakwaan. 7
  • 8. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN 3. SYARAT-SYARAT DAN BENTUK-BENTUK SURAT DAKWAAN a. Syarat Syahnya Surat Dakwaan • Syarat Formal • Diberi tanggal dan ditandatangani penuntut umum • Mencantumkan identitas terdakwa : - Nama Lengkap - Tempat tanggal lahir - Jenis kelamin - Kebangsaan - Tempat tinggal - Agama, dan - Pekerjaan 8
  • 9. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN • Syarat Materil • Mumuat uraian secara ; cermat, Jelas, dan lengkap, mengenai tindak pidana yang didakwakan • Menyebutkan waktu tindak pidana dilakukan • Menyebutkan tempat tindak pidana dilakukan (pasal 143 ayat (2) a, b KUHAP) • Memuat keterangan mengenai keadaan terutama yang dapat memberatkan / meringankan kesalahan terdakwa. (pasal 250 ayat (4) HIR) 9
  • 10. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN a.1 Surat Dakwaan Tidak Memenuhi Ketentuan  Tidak Memenuhi Syarat Formal Surat dakwaan tidak batal demi hukum Surat dakwaan dapat dibatalkan (baik atas keberatan terdakwa / PH atau karena kewenangan hakim)  Tidak Memenuhi Syarat Materil Surat dakwaan batal demi hukum (pasal 143 ayat 3 KUHAP; pasal 250 (4) HIR) Tidak Cermat : • Delik aduan, yang pengaduannya surat dicabut • Penerapan hukum tidak tepat • Terdakwa tidak dapat dipertanggungjawabkan • Tidak dapat dituntut demi hukum • Surat dakwaan disusun berdasarkan hasil penyidikan yang tidak sah 10
  • 11. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN • Tidak Jelas : • Mencampur adukan unsur tindak pidana yang satu dengan yang lain (pencurian dgn penggelapan) ; • Tidak jelas menyebutkan fakta perbuatan yang menjadi dasar tindak pidana yang didakwakan ; • Tidak jelas menguraikan peranan masing-masing peserta (dlm delik penyertaan) ; • Tidak jelas membedakan antara unsur masing-masing delik yang didakwakan (concurcus / samanloop). • Tidak Lengkap : • Tidak lengkap menyebutkan unsur tindak pidana yang didakwakan ; • Tidak lengkap menguraikan fakta yang mendukung masing-masing unsur delik ; • Tidak menyebutkan unsur khusus delik berkwalifikasi (unsur PNS, unsur subyektif) ; • Tidak lengkap menguraikan perbuatan materil tindak pidana yang didakwakan (cara melakukan). 11
  • 12. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN a.2 Pengertian Tempus dan Locus Delicti  Tempus Delicti  Menyangkut asas legalitas  Menyangkut umur terdawka / korban pada waktu tindak pidana dilakukan  Menyangkut unsur delik tertentu (malam hari)  Menyangkut masa daluarsa  Menyangkut alibi terdakwa  Menyangkut masa recidivi  Locus Delicti  Kewenangan mengadili  Ruang lingkup berlakunya UU pidana  Menyangkut unsur delik tertentu (dimuka umum)  Menyangkut alibi terdakwa 12
  • 13. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN a.3 Batalnya Surat Dakwaan  Syarat Formil Dapat Dibatalkan  Syarat Materil Batal Demi Hukum  Yang menentukan Batal Penilaian Hakim Tidak semua fakta / keadaan Harus dirumuskan dalam Surat Dakwaan Tidak – hanya yang mendukung perbuatan pidana dan unsur tindak pidana – Yang tidak langsung mendukung tidak harus dimasukkan ; Keadaan mati seketika atau tidak lama kemudian di rumah sakit Terdakwa ditangkap kemudian diserahkan ke kantor Polisi 13
  • 14. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN Contoh Surat Dakwaan Yang Batal  Tidak Cermat Penerapan hukumnya tidak tepat Unsur dan pasal yang disangkakan pencuriandengan kekerasan, akan tetapi uraian perbuatan : “karena takut korban menyerahkan arloji yang dipakainya(pemerasan)” Anak berumur di bawah 18 tahun, didakwa bersama-sama dgn orang dewasa dalam satu surat dakwaan. Tidak dapat dituntut demi hukum Terdakwa didakwa melakukan pencurian yang dilakukan 13 tahun yang lalu. Delik aduan tanpa pengaduan Seorang didakwa mencuri mobil bapaknya, sementara si Bapak tidak mengadukan anaknya, atau pengaduannya sudah dicabut. Pengadilan Negeri tidak bewenang mengadili • Tidak diuraikan / diuraikan tetapi tidak jelas dimana tindak pidana itu dilakukan. 14
  • 15. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Tidak Jelas  Bentuk Dakwaan tidak jelas • Apakah dakwaan kumulatif atau alternatif • Apakah terdakwa bersama-sama atau membantu • Apakah pembarengan atau perbuatan berlanjut  Tidak menyebutkan fakta yang menjadi dasar tindak pidana yg didakwakan Didakwakan “pencurian pada malam hari”, tetapi tidak dijelaskan apakah terdakwa ada di rumah itu tidak dikehendaki yang berhak Didakwakan penggelapan, tetapi yang dijadikan tempus dan locus delicti adalah ketika terdakwa menerima barang itu dan bukan pada waktu memiliki / menggunakan  Tidak jelas menguraikan Peranan masing-masing Peserta Para terdakwa didakwa secara bersama-sama melakukan penganiayaan, tetapi tidak dijelaskan apa yang dilakukan dan bagaimana perbuatan itu dilakukan oleh masing-masing peserta Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana eks psl. 415 KUHP, tetapi tidak dijelaskan apakah terdakwa adalah PNS dan apa jabatannya.  Tidak jelas Membedakan Unsur Delik yang Didakwakan • Tidak jelas membedakan apakah perbuatan pidana sudah selesai atau baru percobaan 15
  • 16. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Tidak Lengkap  Tidak Lengkap Menyebutkan Unsur Tindak Pidana yang Didakwakan • Didakwa melakukan pencurian, tapi tidak menyebutkan unsur “dengan maksud untuk memiliki”.  Tidak Lengkap Menguraikan Fakta Yang Mendukung Unsur Delik. Terdakwa didakwa “dengan sengaja” merampas nyawa orang lain; tapi tidak diuraikan apakah terdakwa menyadari / mengetahui dan menghendaki perbuatan terdakwa yang mengakibatkan matinya korban.  Tidak Menyebutkan Unsur Khusus Delik Berkwalifikasi • Pencurian ternak, tidak menyebutkan jenis ternak yang diambil; • Pencurian – kekerasan, tidak menyebutkan apakah dalam sebuah rumah /pekarangan tertutup yang ada rumahnya, atau di jalan umum, atau kereta api yang sedang berjalan.  Tidak Lengkap Menguraikan Perbuatan Materil Delik Yang Didakwakan • Bagaimana cara pembunuhan, pemalsuan • Penganiayaan, tipu muslihat terdakwa lakukan 16
  • 17. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN b. Bentuk-bentuk Surat Dakwaan  Perumusan surat dakwaan ditentukan oleh penguasaan pengetahuan hukum acara dan hukum materiel  Bentuk surat dakwaan mengikuti perbuatan pidana yang terjadi • Pelaku dan perbuatannya tunggal • Deeineming / penyertaan Medeplegen / bersama Uitlokking / penganjuran Doenplegen / menyuruh melakukan Medeplichtige pembantuan • Concursus / perbarengan  Concursus idealis  Concursus realis  Voorgezette handeling  Penyusunan dan perumusan surat dakwaan yang baik dan benar memerlukan kemampuan : • Penguasaan pengetahuan hukum acara pidana dan hukum pidana materil • Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar • Memilik jiwa seni (bahasa sastra 17
  • 18. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN b.1. Bentuk Dakwaan Biasa / Tunggal  Terdakwa hanya melakukan satu tindak pidana • Seorang terdakwa melakukan satu tindak pidana (paling sederhana) • Seorang terdawka melakukan perbuatan berlanjut (voorgezette handeling) • Beberapa orang terdakwa secara bersama-sama (medeplegen) melakukan satu tindak pidana Kerangka / Pola Surat Dakwaan 1. Identitas Terdakwa / Para Terdakwa 2. Status tahanan (tidak harus) 3. Dakwaan • Jumlah dan peran masing-masing terdakwa • Waktu terjadinya tindak pidana • Tempat terjadinya tindak pidana • Uraian lengkap unsur delik • Dirangkaikan dengan fakta / keadaan yang mendukung masing-masing unsur delik (cara tindak pidana dilakukan dan akibat yang ditimbulkan – delik materil) 4. Diberi tanggal pembuatan surat dakwaan dan ditandatangani Penuntut Umum 18
  • 19. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN b.2. Bentuk Dakwaan Alternatif  Terdiri dari lebih satu tindak pidana yang didakwakan • Antara dakwaan yang satu dengan yang lain saling mengecualikan • Hanya satu dakwaan yang dibuktikan • P.U bebas memilih dakwaan mana yang dianggap terbukti • Hakim hanya memilih satu dakwaan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada terdakwa  Sifat / Ciri : • Antara dakwaan yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kata penghubung “ATAU” • Antara dakwaan yang satu dengan yang lain bukan tindak pidana yang sejenis (tidak mutlak) Cara Pemeriksaan / Pembuktian • Semua dakwaan diperiksa lebih dahulu • Dari hasil pemeriksaan, PU dan Hakim memilih satu dakwaan yang tepat dan terbukti Contoh : • P.U ragu apakah tindak pidana yang disangkakan dalam berkas; “penipuan” atau “penggelapan” • Susunannya :  … rumusan tindak pidana penipuan … ATAU 19  … rumusan tindak pidana penggepalan …
  • 20. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN b.3. Bentuk Dakwaan Subsidair Terdiri dari lebih satu tindak pidana yang didakwakan • Hanya satu dakwaan yang dibuktikan • P.U / Hakim memilih hanya dakwaan yang dianggap terbukti • Yang pertama-tama dibuktikan adalah dakwaan utama/primair. Kalau dakwaan primair terbukti, dakwaan pengganti/subsidair tidak perlu dibuktikan • Dakwaan subsidair dibuktikan, jika dakwaan primair tidak terbukti. Sifat / Ciri : • Tindak pidana yang satu dengan yang lain sejenis atau menimbulkan akibat yang sama • Terdapat titik singgung antara ketentuan pidana yang satu dengan lainnya • Susunan dimulai dari ancaman pidana terberat sbg dakwaan primair baru yang ringan sbg dakwaan subsidair, dan seterusnya lebih subsidair … 20
  • 21. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Cara Pemeriksaan / Pembuktian Dakwaan Subsidair • Dakwaan diperiksa dan dibuktikan satu persatu • Yang pertama diperiksa adalah dakwaan primair; dakwaan subsidair baru diperiksa jika dakwaan primair tidak terbukti Contoh : • Primair : Pembunuhan berencana • Subsidair : Pembunuhan biasa • Lebih subsidair Penganiayaan berencana mengakibatkan kematian • Lebih subsidair labi Penganiayaan yang mengakibatkan kematian 21
  • 22. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN b.4. Bentuk Dakwaan Kumulatif Dalam satu surat dakwaan didakwakan beberapa tindak pidana sekaligus, yang masing-masing berdiri sendiri baik dengan ancaman pidana sejenis atau tidak sejenis. • P.U / Hakim harus membuktikan satu persatu tindak pidana yang didakwakan • Terdakwa dipertanggungjawabkan terhadap dakawaan yang terbukti dan membebaskan dari dakwaan yang tidak terbukti atau dilepas darisegala tuntutan pidana • Yang pertama-tama dibuktikan adalah dakwaan utama/primair. Kalau dakwaan primair terbukti, dakwaan pengganti/subsidair tidak perlu dibuktikan • Dakwaan subsidair dibuktikan, jika dakwaan primair tidak terbukti.  Jenis Dakwaan Kumulatif • Kumulasi dalam penyertaan • Dalam bentuk penganjuran / pembujukan • Antara pembujuk dan yang dibujuk • Dalam bentuk pembantuan • Antara yang melakukan dan yang membantu melakukan • Kumulasi dalam pembarengan • Dalam concursus idealis • Dalam concursus realis • Yang hukuman pokonya sejenis • Yang hukuman pokoknya tidak sejenis. 22
  • 23. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Sifat / ciri dakwaan Kumulatif • Terdiri dari lebih dari satu tindak pidana • Antara dakwaan yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kata penghubung “DAN”. • Dilarang mengkumulasikan antara delik yang diperiksa dengan acara pemeriksaan biasa/singkat dengan delik yang diperiksa dengan acara pemeriksaan cepat. 23
  • 24. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN b.5. Bentuk Dakwaan Gabungan / Kombinasi  Dasarnya adalah Surat Dakwaan Kumulatif  Salah satu atau setiap Dakwaan Kumulatif itu terdapat bentuk Dakwaan Alternatif atau Dakwaan Subsidair  Merupakan concursus idealis  Contoh : Dakwaan Kesatu Primair : Melakukan tindak pidana “pembunuhan berencana”. Dakwaan pasal 340 KUHP Subsidair : Melakukan tindak pidana “pembunuhan biasa”; Dakwaan pasal 338 KUHP Dakwaan Kedua Membawa senjata api tanpa hak; dakwaan pasal 1 ayat (1) UU No. 12/ Drt/1951 Atau sebaliknya Dakwaan Kesatu Berbentuk Tunggal dan Alternatif Dan Dakwaan Kedua : Berbentuk Subsidair atau Alternatif juga 24
  • 25. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Pembuktian Dakwaan Gabungan • Dakwaan Kesatu Primair lebih dahulu dibuktikan, kalau sudah terbukti, Dakwaan Subsidair tidak dibuktikan ; • Kemudian Dakwaan Kedua juga harus dibuktikan (dan seterusnya). Dalam Surat Dakwaan Gabungan tidak boleh ada dakwaan tindak pidana yang diperiksa dengan acara pemeriksaan cepat 25
  • 26. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN b.6 Surat Dakwaan Dalam Hubungannya dgn Pasal 141 dan 142 KUHP • Pasal 141 KUHP Penggabungan perkara dalam satu surat dakwaan Beberapa tindak pidana dilakukan oleh satu terdakwa yg sama (concursus realis) Beberapa tindak pidana yang bersangkut paut satu dengan yang lain (voorgezette handelig) Beberapa tindak pidana yang satu sama lain ada hubungannya (pasal 84 (2) KHUP) disusun secara concursus realis Lihat juga penjelasan pasal 141 tsb) Beberapa orang melakukan satu tindak pidana secara bersama-sama (medeplegen) • Pasal 142 KUHP Satu berkas perkara memuat beberapa tindak pidana yang dilakukan beberapa orang Penuntut umum melakukan penuntutan terhadap masing-masing terdakwa secara terpisah (spiltsing ) • Penganjur dan pelaku • Pembantu dan pelaku • Orang dewasa dan anak dibawah umur 18 tahun • Tindak pidana ekonomi dan tindak pidana umum 26 • Dll.
  • 27. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN b.7 Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan • Jangan merumuskan kualifikasi delik dalam surat dakwaan (mencuri; menipu; membunuh; memeras dll) • Jangan hanya menguraikan unsur-unsur delik tanpa uraian perbuatan materil yg dilakukan terdakwa • Jangan hanya menguraikan perbuatan materil saja tanpa didahului perumusan unsur deliknya • Yang diuraikan dan dirumuskan hanya fakta perbuatan. Jangan menyebutkan kesimpulan (kesimpulan nanti dlm tuntutan pidana) Jangan menyebutkan fakta perbuatan yang tidak ada dalam berkas perkara (yg diperoleh dari alat bukti) • Dalam hal terjadi penyertaan dalam satu surat dakwaan, maka harus dirumuskan secara jelas terperinci peran masing-masing terdakwa • Hindari pertentangan antara uraian unsur delik dengan perumusan fakta perbuatan. • Contoh : Pasal 170 KUHP; … dengan tenaga bersama atau sendiri-sendiri … Pasal 368 KUH; … setelah tidak berdaya, terdakwa mengambil dompet dalam saku celana korban …. • Pasal 82 UU No. 14/1997; … menggunakan merek yang sama pada pokoknya, … tapi dalam uraian yang disebutkan perbedaannya. 27
  • 28. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN • Hindari pengulangan kalimat yang sama dan hindari kalimat yang berbelit-belit • Jangan mendakwakan tindak pidana ringan atau pelanggaran lalu lintas jalan dalam surat dakwaan (sekalipun dlm bentuk Kumulatif, Subsidair; atau Alternatif) • Dalam rumusansurat dakwaan jangan mencampur adukan antara : Penganjur dgn pembantu Penganjur dgn menyuruh melakukan Concursus idealis dgn voorgezette hendeling Concursus idealis dgn concursus realis Voorgezette handeling dgn concursus realis • Dalam unsur delik tertentu perlu penjelasan untuk menghindari dakwaan tidak jelas Dalam delik culpa, harus menguraikan perbuatan terdakwa yang dianggap alfa Unsur dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu; harus menguraikan motiv, bentuk perencanaan, hubungan antara perencanaan dengan pelaksanaan. • Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar dapat dimengerti dan dakwaan tidak kabur. 28
  • 29. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN b.8. Beberapa Yurisprudensi Putusan MA; tgl. 31-1-1973, No. 104 K/Kr/1971 dalam perkara : Rinie Juiar Tutut “…bahwa dalam tuduhan ternyata tidak disebutkan semua unsur delik pasal 378 KUHP dan meskipun disebutkan waktu dan tempat perbuatan dilakukan tapi tidak dengan jelas dan tepat diluruskan hal ihwal terdakwa. “… oleh karena itu tuduhan harus dinyatakan batal”. Putusan MA; tgl. 25-1-1975 No. 41 K/Kr/1973, dalam perkara : Andi Tadang Anwar “ … tindak pidana penggelapan secara prinsipil berbeda dengan tindak pidana penipuan. Ia harus dengan tegas dirumuskan dalam tuduhan dan tidak cukup menunjuk kepada tuduhan primair saja”. Putusan MA; tgl. 10-12-1974, No. 74 K/Kr/1973, dalam perkara : Sungani Sunjaya. “ … suatu tuduhan tindak pidana yang dirumuskan berdasarkan unsur-unsur pemerasan psl 368 KUHP bersama-sama unsur- unsur penipuan pasal 378 KUHP merupakan kesalahan yang essensial yang menyebabkan tuduhan itu batal” . 29
  • 30. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN Putusan H.R; tgl. 17-11-1941 “…dianggap kurang memenuhi syarat adalah kwalifikasi sebagai berikut : bahwa pegawai negeri tersebut “dalam menjalankan tugasnya yang sah”, karena tidak dijelaskan perbuatan yang memperjelas kwalifikasi. Putusan H.R ; tgl 27-6-1938 N.j 1939 hal 24 “ … kata-kata : “dengan sengaja dan melawan hukum” bukan hanya kwalifikasi tapi juga merupakan pengertian yang nyata (artinya tidak perlu diuraikan)”. Putusan H.R; Tgl. 23-4-1961 N.j 1970 No. 13-14 “ … tuduhan tersebut tidak cukup jelas menguraikan perbuatan konkrit dari terdakwa, karena di dalamnya tidak sedikitpun diuraikan bagaimana caranya dan dengan alat apa terdakwa dapat masuk ke stasiun bensin tersebut, sedang isitlah “memasuki” saja tidaklah cukup untuk menguraikan perbuatan yang dilakukan, karena “memasuki” dapat terjadi dengan bermcam-macam cara”. Tuduhan demikian dibatalkan. 30
  • 31. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN Putusan MARI No. 229 K/Kr/1953 Pengakuan terdakwa di luar sidang, yang kemudian ditarik tanpa alasan, adalah merupakan suatu petunjuk tentang adanya kesalahan terdakwa tersebut. Putusan MARI No. 1671.K/Pid/1996, Tgl. 18-03-1997 Mahkamah Agung membenarkan putusan Hakim Pertama dan mempersalahkan terdakwa melakukan delik “membantu melakukan pembunuhan berencana” terhadap dakwaan alternatif yang tidak didakwakan Penuntut Umum. Dakwaan PU : Primair : psl. 340 jo psl. 55 ayat (1) ke-1 KUHP Subsidair : psl. 338 jo psl. 55 ayat (1) ke-1 KUHP MARI : Terbukti psl. 338 jo psl. 56 KUHP Putusan MARI No. 758.K/Pid/1996, Tgl. 25-02-1998 – Surat dakwaan yang mencantumkan psl. 55 KUHP secara umumn tanpa menjelaskan dan merinci ayat dan angka berapa dari pasal yg didakwakan, menyebabkan surat dakwaan batal demi hukum (kabur) – Surat dakwaan yang demikian tidak memenuhi ketentuan pasal 143 ayat (2) KUHAP. Putusan hakim bukan membebaskan terdakwa dari segala dakwaan, melainkan dakwaan penuntut umum dinyatakan tidak dapat diterima. Catatan : Adnan Paslyadja Seharusnya putusan MARI berbunyai “Surat Dakwaan batal demi hukum”31
  • 32. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN Putusan MARI No. 2125 K/Pid/1990, Tgl. 31-08-1993 1. Ucapan terdakwa dengan kata-kata : “hakim Anjing, Jaksa Kancing, kerjanya merampas tanah orang saja”, bukan delik memfitnah ex psl. 311 KUHP, akan tetapi termasuk delik menista ex psl 310 ayat (1) KUHP. 2. Dakwaan ketiga ex psl 335 ayat (1) KUHP, dinyatakan batal demi hukum karena tidak diterangkan dengan jelas apa yang dilakukan oleh saksi korban dan apa yang dibiarkan dengan perbuatan melawan hukum berupa paksaan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dari terdakwa atas korban Catatan : Adnan Paslyadja • PU mendakwakan “memfitnah” ex psl 311 KUHP namun MARI menghukum terdakwa melakukan delik “menista” ex psl 310 KUP yang tidak didakwakan PU • Meskipun salah satu dakwaan kumulatif dinyatakan batal demi hukum, namun tidak membatalkan surat dakwaan secara keseluruhan. Putusan MARI No. 758.K/Pid/1996, Tgl. 25-02-1998 Dalam tindak pidana pencurian ex psl 362 KUHP, unsur “mengambil barang” tidak harus ditafsirkan bahwa barang yang diambil harus dibawa pergi dan berpindah dari tempatnya semula, melainkan sudah cukup bilmana barang itu sudah berada di bawah penguasaan sepenuhnya oleh terdakwa 32
  • 33. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN 1. MEMBUAT MATRIK DAN MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Identitas Terdakwa (para terdakwa)  Merupakan syarat formal  Diisi sesuai dengan psl. 143 ayat (2) a KUHP  Status Tahanan (kalau ditahan)  Tidak wajib (bukan syarat)  Kalau dicantumkan harus jelas : • Jenis tahanan (Rutan, Rumah, Kota) • Tahanan penyidik berakhir s.d. penyerahan tanggungjawab tsk. kepada PU • Tahanan PU, mulai saat penerimaan tanggungjawab tsk dari penyidik s.d. dilimpahkan ke PN (Acara Biasa) 33
  • 34. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Dakwaan : 1) Terdakwa / para terdakwa • Dimulai dengan kalimat : “Bahwa terdakwa … atau Bahwa para terdakwa I … dan Terdakwa II … (kalau terdakwanya lebih dari satu orang • Kalau terdakwa mempunyai kwalifikasi khusus seperti PNS (kejahatan jabatan) atau karena hubungan kerja pasal 374 dll harus disebutkan dengan jelas jabatan, kewenangan, tugas pekerjaan dsb. • Kalau dilakukan secara bersama-sama, haurs dijelaskan : - Peranan masing-masing terdakwa - Kedudukan masing-masing terdakwa (pelaku, penganjur, penyuruh melakukan, membantu melakukan, bersama-sama melakukan - Hindari penyebutan fungsi ganda terhadap terdakwa (bersama-sama melakukan dan membantu melakukan, psl. 55 jo psl. 56 KUHP) 34
  • 35. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN Waktu / Tempus Delicti • Sesuai waktu yang ada dalam berkas perkara • Sebutkan hari, tanggal, bulan, tahun, atau setidak-tidaknya pada sekitar bulan, tahun • Kalau merupakan perbuatan berlanjut, maka waktunya (hari/tanggal) harus disebut secara terperinci, demikian juga kalau dakwaan dalam bantuk Concursus yang digabung dalam satu dakwaan. • Mengenai waktu tindak pidana dilakukan merupakan persyaratan materil surat dakwaan – Tempat / Locus Delicti • Sesuaikan dengan tempat terjadinya tindak pidana dalam berkas perkara • Bertempat di jalan …No. .. RT … RW… Desa… Kecamatan … Kabupaten/Kotamadya… atau setidak-tidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum PN … • Dalam hal terjadinya di luar wilayah hukum PN yang bersangkutan, seperti halnya psl. 84 ayat (2), (4); psl. 85 dan 86, maka setelah menyebutkan tempat terjadinya tindak pidana, ditambahkan kalimat “… atau setidak-tidaknya termasuk kewenangan PN … untuk memeriksa dan mengadili”. 35
  • 36. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN Kalau dakwaannya dalam bentuk Kumulatif dalam satu dakwaan maka masing-masing tempat kejadian harus disebut satu persatu secara terperinci disesuaikan dengan waktu kejadian Dalam hal tindak pidana di laut / ZEE / Perikanan, yang disidik Penyidik Perwira TNI AL, maka yang berwenang mengadili adalah PN yang di dalam daerah hukumnya meliputi pelabuhan dimana Kapal / orang itu diserahkan. Tempat terjadinya tindak pidana merupakan syarat materil Surat Dakwaan – Uraian Delik dirangkaikan dengan uraian Fakta perbuatan atau keadaan / kejadian. • Ada dua teknik penguraian dalam hal ini : 1) Setelah uraian tempat terjadinya tindak pidana langsung dihubungkan dengan unsur-unsur delik yang didakwakan, baru kemudian dirangkaikan dengan fakta perbuatan / keadaan yang menyertai / mendukung unsur delik tadi 2) Setelah uraian tempat terjadi tindak pidana langsung menguraikan fakta perbuatan/keadaan yang menyertai atau mendukung setiap unsur delik yang didakwakan, jadi tidak menyalin keseluruhan unsur-unsur delik secara utuh lebih dahulu. 36
  • 37. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN Dalam praktek akhir-akhir ini PU lebih cenderung menggunakan teknik pertama, dengan maksud agar tidak ada unsur delik yang tertinggal. Dalam hal suatu tindak pidana yang unsur deliknya merupakan Alternatif sepertihalnya pasal 480 KUHP, psl. 1 ayat (1) UU No. 12/Drt/1951, maka tidak harus semua unsur Alternatif disalin, tetapi disesuaikan dengan fakta perbuatan terdaklwa yang ada alam berkas perkara. Uraian mengenai cara dan peran terdakwa / masing- masing terdakwa melakukan perbuatan harus jelas sehingga terdakwa dapat mempersiapkan pembelaan dirinya. (kalau tidak jelas Surat Dakwaan batal demi hukum) Dalam delik materil (akibat yang dilarang) maka akibat yang ditimbulkan dari perbuatan terdakwa harus disebutkan. Tidak semua fakta kejadian / keadaan yang tidak mendukung unsur delik harus dimasukkan dalam surat dakwaan, sehingga menimbulkan kesan bertele-tele yang justru bisa membingungkan terdakwa dan Hakim. 37
  • 38. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN Sebutkan ketentuan pidana yang disangkakan • Pasal 363 ayat (1) ke – 1 KUHP • Pasal 338 jo pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP • Pasal 362 jo pasal 64 ayat (1) KUHP • Dll. – Surat Dakwaan ditutup dan ditandatangani PU “… tanggal …. Bulan ….. Tahun …..” Penutut Umum, ttd. SATYA A. WICAKSANA, S.H. JAKSA PRATAMA NIP. 230022498 38
  • 39. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN 5. PERUBAHAN SURAT DAKWAAN Setiap saat PU harus meneliti kemudian merubah surat dakwaann jika ada kekeliruan baik Syarat Formil maupun Syarat Materil, asalkan berkas perkara belum dilimpahkan ke pengadilan.  Jika berkas perkara telah dilimpahkan, maka PU hanya boleh mengubah Surat Dakwaannya.  Sebelum ditetapkan hari sidang  Selambat-lambatnya 7 hari sebelum sidang dimulai.  Tujuan Perubahan Surat Dakwaan  Untuk menyempurnakan Surat Dakwaan • Untuk hal yang memberatkan :  Perbuatan tidak direncanakan menjadi perbuatan berencana  Pegawai Negeri, atau karena pekerjaannya  Residivis  Tentang concursus / samenloop  Tindak pidana berkwalifikasi ; psl. 363 KUHP diubah menjadi 365 KUHP • Untuk memperbaiki kesalahan Syarat Formil maupun Syarat Materil (untuk menghindari batalnya atau dapat dibatalkannya Surat Dakwaan) 39
  • 40. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Perubahan surat dakwaan dapat juga dilakukan untuk tidak melanjutkan penuntutan (untuk menghentikan penuntutan)  Tadinya dituntut suatu tindak pidana, kemudian ternyata bukan tindak pidana  Harus dihentikan demi hukum ; Daluarsa Terdakwa meninggal dunia Nebis in idem  Penyidikannya tidak sah, sehingga harus disidik kembali. Catatan : Suatu berkas perkara yang sudah dinyatakan lengkap (P-21) tidak menutup kemungkinan untuk dihentikan penuntutannya berdasarkan pasal 139, 140 (2) dan 144 ayat (1). Namun seyogyanya jangan terjadi. 40
  • 41. TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN  Perubahan surat dakwaan menjadi tindak pidana lain ;  Semula terdakwa didakwa melakukan pencurian kemudian diperbaiki menjadi penggelapan  KUHAP tidak mengatur secara tegas  Sementara mengatakan boleh, dengan alasan Belum ada penetapan hari sidang Terdakwa masih banyak waktu untuk mempersiapkan pembeleaannya  Putusan MARI Tgl. 13-12-1971 No. 15 K/Kr/1969 “… perubahan surat tuduhan yang dimaksud psl. 282 HIR adalah perubahan yang tidak mengakibatkan timbulnya perbuatan pidana lain”. – Catatan : Psl 282 HIR, memberikan kekuasaan untuk mengubah surat dakwaan dengan suatu pembatasan, jangan sampai akibat perubahan itu tindak pidana yang didakwakan berubah menjadi tindak pidana lain.  Perubahan surat dakwaan :  Hanya boleh dilakukan 1 kali.  Surat dakwaan maupun perubahannya harus disampaikan kpd terdakwa / penasehat hukumnya dan penyidik 41
  • 42. 42