Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke dalam keluarga Rhabdoviridae. Virus rabies menyebar melalui gigitan dan air liur hewan seperti anjing dan kucing. Di Indonesia, kasus gigitan hewan penular rabies mencapai puluhan ribu kasus setiap tahunnya dengan ratusan korban meninggal. Upaya preventif meliputi vaksinasi anjing, eliminasi anjing liar, dan sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan dan keamanan masyar
3. Ciri-ciri virus
Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk
ke dalam keluarga Rhabdoviridae dan genus
Lysavirus. Karakterisitk utama virus keluarga
Rhabdoviridae yaitu hanya memiliki satu utas utas
negarif RNA yang tidak bersegmen
4. Cara Menyerang ke tubuh manusia
Virus rabies terdapat dalam air liur hewan yang terinfeksi. Hewan ini
menularkan infeksi kepada hewan lainnya atu manusia melalui
gigitan dan kadang melalui jilatan. Virus akan masuk melalui saraf-
saraf menuju ke medulla spinalis dan otak, dimana mereka
berkembangbiak. Selanjutnya virus akan berpindah lagi melalui
saraf ke kelenjar liur dan masuk ke dalam air liur dan kembali ke
awal.
6. Gambaran Penyebaran di Indonesia
• Jumlah Penderita
Di Indonesia pada tahun 2008, kasus gigitan hewan penular rabies 20.926 kasus
dan 104 orang meninggal karena rabies. Pada tahun 2009, jumlah gigitan naik
menjadi 42.106 kasus dengan jumlah orang yang meninggal karena rabies 137
orang. Tahun 2010 hingga bulan Agustus, jumlah korban gigitan hewan penular
40.180 kasus dengan kematian 113 orang.
7. Tindakan Preventif / Kuratif
• Vaksinasi
Vaksinasi dilaksanakan terhadap semua anjing peliharaan
di daerah kasus/tertular/wabah dengan radius 10 km dari
titik awal kejadian penggigitan. Pelaksanaan vaksinasi
dimulai dari titik tertular menuju ke arah titik awal
kejadian penggigitan (berlawanan dengan arah
penyebaran). Hal ini dimaksudkan untuk mencegah atau
membendung agar penyebaran Rabies tidak meluas.
Pelaksanaan vaksinasi sedapat-dapatnya dilaksanakan
secara berkelompok di suatu tempat yang telah
ditentukan. Namun vaksinasi dari rumah ke rumah dapat
pula dilaksanakan, sesuai dengan kondisi setempat.
8. • Eliminasi
Terhadap semua anjing liar atau anjing yang diliarkan
dilakukan eliminasi total. Pelaksanaannya dilakukan dengan
memberikan Strycnine dengan dosis 0,250 mg/ekor. Namun
untuk eliminasi dapat pula dilakukan dengan cara-cara lain
seperti dengan jerat atau teknik-teknik yang mungkin biasa
dilakukan di daerah setempat masing-masing. Kegiatan
eliminasi total seluruh anjing liar di wilayah administratif
pemerintah terdepan (desa), dimaksudkan untuk
membebaskan desa dari keberadaan anjing liar selama-
lamanya harus menjadi kegiatan kontinyu sepanjang tahun.
Jangan sampai anjing liar baru terdeteksi setelah menggigit
korban.
9. • Sosialisasi
Sosialisasi merupakan kegiatan awal sebelum
pelaksanaan vaksinasi dan eliminasi (± 2 minggu
sebelum pelaksanaan kegiatan). Kegiatan ini
dimaksudkan untuk menciptakan prakondisi yang
kondusif agar kegiatan vaksinasi dan eliminasi berjalan
dengan baik sesuai rencana. Di samping teknik-teknik
yang sudah baku melalui kegiatan penyuluhan dan
penerangan melalui berbagai media, teknik-teknik dan
cara-cara lokal spesifik untuk menggugah kesadaran
masyarakat, dapat pula dilakukan oleh daerah
setempat masing-masing.
10. THANK YOU FOR YOUR ATTENTION
CREATED BY
• AL FATIH DARUSSALAM YASFI
• MUHAMMAD IQBAL MAULANA
• NODY RISKY PRATOMO
• RAYHAN FARRAS