SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
PERITONITIS
ASTRI CAHYANI P 27224012 132
DIAN RATNASARI P 27224012 136
LILIS SRIYANI N. P 27224012 149
RADHIYATAM M. P 27224012 156
RENI DEVI N.S. P 27224012 158
KELOMPOK 7
• Peritonitis adalah peradangan
yang biasanya disebabkan oleh
infeksi pada selaput rongga
perut(peritoneum).
• Peritoneum adalah selaput
tipis dan jernih yang
membungkus organ perut dan
dinding perut sebelah dalam.
PERITONITIS
(Radang Selaput Rongga Perut)
ETIOLOGI
1. Bakteri : E.coli, klebsiella, proteus dan pseudomonas.
2. Organisme berasl dari penyakit saluran
gastrointestinal atau pada wanita dari organ
reproduktif internal.
3. Sumber eksternal seperti : cedera atau trauma,
inflamasi yang luas dari organ di luar area
peritoneum.
4. Penyakit-penyakit yang lain seperti
appendicitis, ulkus peptikum, divertikulitis dan
perforasi usus.
5. Proses pembedahan : bedah abdominal dan dialysis
peritoneal. (Smeltzer,S.C,2001).
Klasifikasi
a. Peritonitis Bakterial Primer
b. Peritonitis Bakterial Akut Se
kunder (Supurativa)
c. Peritonitis tersier
a. Peritonitis Bakterial Primer
Merupakan peritonitis akibat kontaminasi bakterial secara hematogen
pada cavum peritoneum dan tidak ditemukan fokus infeksi dalam
abdomen. Penyebabnya bersifat monomikrobial, biasanya E. Coli,
Sreptococus atau Pneumococus. Peritonitis bakterial primer dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Spesifik : misalnya Tuberculosis
2. Non spesifik: misalnya pneumonia non tuberculosis an Tonsilitis.
Faktor resiko yang berperan pada peritonitis ini adalah
adanya malnutrisi, keganasan intraabdomen, imunosupresi
dan splenektomi. Kelompok resiko tinggi adalah pasien dengan sindrom
nefrotik, gagal ginjal kronik, lupus eritematosus sistemik, dan
sirosis hepatis dengan asites.
Peritonitis Bakterial Akut Sekunder
(Supurativa)
• Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perforasi
tractusi gastrointestinal atau tractus urinarius. Pada umumnya
organisme tunggal tidak akan menyebabkan peritonitis yang fatal.
Sinergisme dari multipel organisme dapat memperberat terjadinya
infeksi ini. Bakteri anaerob, khususnya spesies Bacteroides,
dapat memperbesar pengaruh bakteri aerob dalam
menimbulkan infeksi.
Selain itu luas dan lama kontaminasi suatu bakteri juga
dapat memperberat suatu peritonitis. Kuman dapat berasal dari:
• Luka/trauma penetrasi, yang membawa kuman dari luar masuk ke
dalam cavum peritoneal.
• Perforasi organ-organ dalam perut, contohnya peritonitis
yang disebabkan oleh bahankimia, perforasi usus sehingga feces
keluar dari usus.
• Komplikasi dari proses inflamasi organ-organ intra
abdominal, misalnya appendisitis.
Peritonitis tersier
• Peritonitis yang disebabkan oleh jamur
• Peritonitis yang sumber kumannya tidak dapat
ditemukan.
• Merupakan peritonitis yang disebabkan oleh
iritan langsung, seperti misalnya empedu,
getah lambung, getah pankreas, dan urine.
Patofisiologi
• Peritonitis disebabkan oleh kebocoran isi dari organ
abdomen ke dalam rongga bdomen sebagai akibat dari
inflamasi, infeksi, iskemia, trauma atau perforasi
tumor. Terjadinya proliferasi bacterial, terjadinya
edema jaringan dan dalam waktu singkat terjadi
eksudasi cairan. Cairan dalam rongga peritoneal
menjadi keruh dengan peningkatan jumlah protein, sel
darah putih, debris seluler dan darah. Respons segera
dari saluran usus adalah hipermotilitas, diikuti oleh
ileus paralitik disertai akumulasi udara dan cairan
dalam usus.
Manifestassi Klinis
Tanda-tanda peritonitis relative sama dengan
infeksi berat yaitu demam tinggi atau pasien
yang sepsis bisa menjadi hipotermia, tatikardi,
dehidrasi hingga menjadi hipotensi. Nyeri
abdomen yang hebat . Dinding perut akan
terasa tegang karena mekanisme antisipasi
penderita secara tidak sadar
untuk menghindari palpasinya yang
menyakinkan atau tegang karena
iritasi peritoneum.
Lanjut..
– Syok (neurogenik, hipovolemik atau septik) terjadi pada
beberpa penderita peritonitis umum.
– Demam
– Distensi abdomen
– Nyeri tekan abdomen dan rigiditas yang lokal, difus, atrofi
umum, tergantung pada perluasan iritasi peritonitis.
– Bising usus tak terdengar pada peritonitis umum dapat
terjadi pada daerah yang jauh dari lokasi peritonitisnya.
– Nausea
– Vomiting
– Penurunan peristaltik.
Tanda-Tanda Peritonitis, yaitu sebagai
berikut :
æ Demam tinggi
æ Pasien yang sepsis bisa menjadi hipotermia
æ Takikardi
æ Dehidrasi
æ Hipotensi
Pemeriksaan Diagnostik
a. Test laboratorium
1. Leukositosis
2. Hematokrit meningkat
3. Asidosis metabolic (dari hasil pemeriksaan
laboratorium pada pasien peritonitis didapatkan
PH =7.31, PCO2= 40, BE= -4 )
b. X. Ray
Dari tes X Ray didapat foto polos
abdomen 3posisi (anterior,
posterior, lateral), didapatkan:
• Illeus merupakan penemuan yang
tak khas pada peritonitis.
• Usus halus dan usus besar dilatasi.
• Udara bebas dalam rongga
abdomen terlihat pada kasus
perforasi.
Gambaran Radiologis
• Posisi tidur, untuk melihat distribusi usus, preperitonial fat,
ada tidaknya penjalaran. Gambaran yang diperoleh yaitu
pelebaran usus di proksimal daerah obstruksi, penebalan
dinding usus, gambaran seperti duri ikan (Herring bone
appearance).
• Posisi LLD, untuk melihat air fluid level dan kemungkinan
perforasi usus. Dari air fluid level dapat diduga gangguan
pasase usus. Bila air fluid level pendek berarti ada ileus
letak tinggi, sedang jika panjang-panjang kemungkinan
gangguan di kolon.Gambaran yang diperoleh adalah adanya
udara bebas infra diafragma dan air fluid level.
• Posisi setengah duduk atau berdiri. Gambaran radiologis
diperoleh adanya air fluid level dan step ladder
appearance.
Penatalaksanaan
1. Penggantian cairan, koloid dan elektrolit merupakan focus utama
dari penatalaksanaan medik.
2. Analgesik untuk nyeri, antiemetik untuk mual dan muntah.
3. Intubasi dan penghisap usus untuk menghilangkan distensi
abdomen.
4. Terapi oksigen dengan nasal kanul atau masker untuk
memperbaiki fungsi ventilasi.
5. Therapi antibiotik
6. Prosedur Bedah Evaluasi bedah sebaiknya segera dilakukan karena
eksplorasi bedah mungkin diperlukan untuk mengevaluasi adanya
organ dalam yang mengalami perforasi
7. Tujuan utama tindakan bedah adalah untuk membuang materi
penginfeksi dan diarahkan pada eksisi, reseksi, perbaikan, dan
drainase
Faktor-faktor yang harus diperhatikan
1. Akses ke dalam kavum peritoneum harus cukup luas untuk
menjamin lapangan operasi yang adekuat.
2. Kultur bakteri untuk pemeriksaan aerob dan anaerob perlu
dilakukan. Cairan eksudasi dari kavum abdomen harus disedot
keluar
3. Sumber infeksi harus ditemukan dan dihilangkan.
4. Seluruh abdomen harus diperiksa untuk memisahkan perlekatan
usus dan mengangkat abses kecil.
5. Dilakukan dekompresi pada usus halus yang distensi dengan
mengevakuasi isinya melalui lambung dengan suction
6. Kavum abdomen diirigasi dengan beberapa liter RL atau saline
untuk mengeluarkan kebocoran isi usus, fibrin, darah, dan bakteri.
7. Dinding abdomen harus ditutup dengan hati-hati karena dalam
keadaan tegang.
8. Perawatan pasca operasi meliputi antibiotika, drainase
gastrointestinal,dan terapi suportif.
Daftar Pustaka
• http://chatcit.com/peritonitis-radang-
selaput-rongga-perut/
• http://healthyenthusiast.com/peritonitis.
html
• http://emirzanurwicaksono.blog.unissula.
ac.id/2013/03/02/peritonitis/
• http://iramakumalasari.blogspot.com/20
13/05/peritonitis.html
PERITONITIS PENJELASAN
PERITONITIS PENJELASAN

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Peri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltratPeri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltrat
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis ppt
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
Fimosis dan Parafimosis
Fimosis dan ParafimosisFimosis dan Parafimosis
Fimosis dan Parafimosis
 
Tamponade Jantung
Tamponade JantungTamponade Jantung
Tamponade Jantung
 
Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012
 
Supraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardiSupraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardi
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 

Similar a PERITONITIS PENJELASAN

Similar a PERITONITIS PENJELASAN (20)

Peritonitis-1.pptx
Peritonitis-1.pptxPeritonitis-1.pptx
Peritonitis-1.pptx
 
Laporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitisLaporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitis
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Isk
IskIsk
Isk
 
304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Appendiks kmb
Appendiks kmbAppendiks kmb
Appendiks kmb
 
116773009 invaginasi
116773009 invaginasi116773009 invaginasi
116773009 invaginasi
 
Keracunan makanan
Keracunan makananKeracunan makanan
Keracunan makanan
 
TRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptx
TRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptxTRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptx
TRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptx
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA
 
Askep gastritis 3
Askep gastritis 3Askep gastritis 3
Askep gastritis 3
 
referat peritonitis.pptx
referat peritonitis.pptxreferat peritonitis.pptx
referat peritonitis.pptx
 
Gangguan usus inflamasi akut
Gangguan usus inflamasi akutGangguan usus inflamasi akut
Gangguan usus inflamasi akut
 
Leaflet apendisitis akper pemda muna
Leaflet apendisitis akper pemda munaLeaflet apendisitis akper pemda muna
Leaflet apendisitis akper pemda muna
 

Más de Pradasary

Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisPradasary
 
6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitisPradasary
 
5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitisPradasary
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skenePradasary
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Pradasary
 

Más de Pradasary (9)

Vulvitis
VulvitisVulvitis
Vulvitis
 
Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitis
 
Sistitis
SistitisSistitis
Sistitis
 
6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis
 
5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
 
Vaginitis
VaginitisVaginitis
Vaginitis
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
 

Último

Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 

Último (20)

Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 

PERITONITIS PENJELASAN

  • 2. ASTRI CAHYANI P 27224012 132 DIAN RATNASARI P 27224012 136 LILIS SRIYANI N. P 27224012 149 RADHIYATAM M. P 27224012 156 RENI DEVI N.S. P 27224012 158 KELOMPOK 7
  • 3. • Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut(peritoneum). • Peritoneum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut sebelah dalam. PERITONITIS (Radang Selaput Rongga Perut)
  • 4. ETIOLOGI 1. Bakteri : E.coli, klebsiella, proteus dan pseudomonas. 2. Organisme berasl dari penyakit saluran gastrointestinal atau pada wanita dari organ reproduktif internal. 3. Sumber eksternal seperti : cedera atau trauma, inflamasi yang luas dari organ di luar area peritoneum. 4. Penyakit-penyakit yang lain seperti appendicitis, ulkus peptikum, divertikulitis dan perforasi usus. 5. Proses pembedahan : bedah abdominal dan dialysis peritoneal. (Smeltzer,S.C,2001).
  • 5. Klasifikasi a. Peritonitis Bakterial Primer b. Peritonitis Bakterial Akut Se kunder (Supurativa) c. Peritonitis tersier
  • 6. a. Peritonitis Bakterial Primer Merupakan peritonitis akibat kontaminasi bakterial secara hematogen pada cavum peritoneum dan tidak ditemukan fokus infeksi dalam abdomen. Penyebabnya bersifat monomikrobial, biasanya E. Coli, Sreptococus atau Pneumococus. Peritonitis bakterial primer dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Spesifik : misalnya Tuberculosis 2. Non spesifik: misalnya pneumonia non tuberculosis an Tonsilitis. Faktor resiko yang berperan pada peritonitis ini adalah adanya malnutrisi, keganasan intraabdomen, imunosupresi dan splenektomi. Kelompok resiko tinggi adalah pasien dengan sindrom nefrotik, gagal ginjal kronik, lupus eritematosus sistemik, dan sirosis hepatis dengan asites.
  • 7. Peritonitis Bakterial Akut Sekunder (Supurativa) • Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perforasi tractusi gastrointestinal atau tractus urinarius. Pada umumnya organisme tunggal tidak akan menyebabkan peritonitis yang fatal. Sinergisme dari multipel organisme dapat memperberat terjadinya infeksi ini. Bakteri anaerob, khususnya spesies Bacteroides, dapat memperbesar pengaruh bakteri aerob dalam menimbulkan infeksi. Selain itu luas dan lama kontaminasi suatu bakteri juga dapat memperberat suatu peritonitis. Kuman dapat berasal dari: • Luka/trauma penetrasi, yang membawa kuman dari luar masuk ke dalam cavum peritoneal. • Perforasi organ-organ dalam perut, contohnya peritonitis yang disebabkan oleh bahankimia, perforasi usus sehingga feces keluar dari usus. • Komplikasi dari proses inflamasi organ-organ intra abdominal, misalnya appendisitis.
  • 8. Peritonitis tersier • Peritonitis yang disebabkan oleh jamur • Peritonitis yang sumber kumannya tidak dapat ditemukan. • Merupakan peritonitis yang disebabkan oleh iritan langsung, seperti misalnya empedu, getah lambung, getah pankreas, dan urine.
  • 9. Patofisiologi • Peritonitis disebabkan oleh kebocoran isi dari organ abdomen ke dalam rongga bdomen sebagai akibat dari inflamasi, infeksi, iskemia, trauma atau perforasi tumor. Terjadinya proliferasi bacterial, terjadinya edema jaringan dan dalam waktu singkat terjadi eksudasi cairan. Cairan dalam rongga peritoneal menjadi keruh dengan peningkatan jumlah protein, sel darah putih, debris seluler dan darah. Respons segera dari saluran usus adalah hipermotilitas, diikuti oleh ileus paralitik disertai akumulasi udara dan cairan dalam usus.
  • 10. Manifestassi Klinis Tanda-tanda peritonitis relative sama dengan infeksi berat yaitu demam tinggi atau pasien yang sepsis bisa menjadi hipotermia, tatikardi, dehidrasi hingga menjadi hipotensi. Nyeri abdomen yang hebat . Dinding perut akan terasa tegang karena mekanisme antisipasi penderita secara tidak sadar untuk menghindari palpasinya yang menyakinkan atau tegang karena iritasi peritoneum.
  • 11. Lanjut.. – Syok (neurogenik, hipovolemik atau septik) terjadi pada beberpa penderita peritonitis umum. – Demam – Distensi abdomen – Nyeri tekan abdomen dan rigiditas yang lokal, difus, atrofi umum, tergantung pada perluasan iritasi peritonitis. – Bising usus tak terdengar pada peritonitis umum dapat terjadi pada daerah yang jauh dari lokasi peritonitisnya. – Nausea – Vomiting – Penurunan peristaltik.
  • 12. Tanda-Tanda Peritonitis, yaitu sebagai berikut : æ Demam tinggi æ Pasien yang sepsis bisa menjadi hipotermia æ Takikardi æ Dehidrasi æ Hipotensi
  • 13.
  • 14. Pemeriksaan Diagnostik a. Test laboratorium 1. Leukositosis 2. Hematokrit meningkat 3. Asidosis metabolic (dari hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien peritonitis didapatkan PH =7.31, PCO2= 40, BE= -4 )
  • 15. b. X. Ray Dari tes X Ray didapat foto polos abdomen 3posisi (anterior, posterior, lateral), didapatkan: • Illeus merupakan penemuan yang tak khas pada peritonitis. • Usus halus dan usus besar dilatasi. • Udara bebas dalam rongga abdomen terlihat pada kasus perforasi.
  • 16. Gambaran Radiologis • Posisi tidur, untuk melihat distribusi usus, preperitonial fat, ada tidaknya penjalaran. Gambaran yang diperoleh yaitu pelebaran usus di proksimal daerah obstruksi, penebalan dinding usus, gambaran seperti duri ikan (Herring bone appearance). • Posisi LLD, untuk melihat air fluid level dan kemungkinan perforasi usus. Dari air fluid level dapat diduga gangguan pasase usus. Bila air fluid level pendek berarti ada ileus letak tinggi, sedang jika panjang-panjang kemungkinan gangguan di kolon.Gambaran yang diperoleh adalah adanya udara bebas infra diafragma dan air fluid level. • Posisi setengah duduk atau berdiri. Gambaran radiologis diperoleh adanya air fluid level dan step ladder appearance.
  • 17. Penatalaksanaan 1. Penggantian cairan, koloid dan elektrolit merupakan focus utama dari penatalaksanaan medik. 2. Analgesik untuk nyeri, antiemetik untuk mual dan muntah. 3. Intubasi dan penghisap usus untuk menghilangkan distensi abdomen. 4. Terapi oksigen dengan nasal kanul atau masker untuk memperbaiki fungsi ventilasi. 5. Therapi antibiotik 6. Prosedur Bedah Evaluasi bedah sebaiknya segera dilakukan karena eksplorasi bedah mungkin diperlukan untuk mengevaluasi adanya organ dalam yang mengalami perforasi 7. Tujuan utama tindakan bedah adalah untuk membuang materi penginfeksi dan diarahkan pada eksisi, reseksi, perbaikan, dan drainase
  • 18.
  • 19. Faktor-faktor yang harus diperhatikan 1. Akses ke dalam kavum peritoneum harus cukup luas untuk menjamin lapangan operasi yang adekuat. 2. Kultur bakteri untuk pemeriksaan aerob dan anaerob perlu dilakukan. Cairan eksudasi dari kavum abdomen harus disedot keluar 3. Sumber infeksi harus ditemukan dan dihilangkan. 4. Seluruh abdomen harus diperiksa untuk memisahkan perlekatan usus dan mengangkat abses kecil. 5. Dilakukan dekompresi pada usus halus yang distensi dengan mengevakuasi isinya melalui lambung dengan suction 6. Kavum abdomen diirigasi dengan beberapa liter RL atau saline untuk mengeluarkan kebocoran isi usus, fibrin, darah, dan bakteri. 7. Dinding abdomen harus ditutup dengan hati-hati karena dalam keadaan tegang. 8. Perawatan pasca operasi meliputi antibiotika, drainase gastrointestinal,dan terapi suportif.
  • 20. Daftar Pustaka • http://chatcit.com/peritonitis-radang- selaput-rongga-perut/ • http://healthyenthusiast.com/peritonitis. html • http://emirzanurwicaksono.blog.unissula. ac.id/2013/03/02/peritonitis/ • http://iramakumalasari.blogspot.com/20 13/05/peritonitis.html