SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 29
Descargar para leer sin conexión
Developing Brand Community: A
 Social Movement Perspective


        Badri Munir Sukoco, PhD
Latar Belakang
• Brand community terbukti ampuh dalam meningkatkan
  loyalitas pelanggan (e.g., McAlexander, Schouten dan Koenig 2002, Algesheimer,
    Dholakia, dan Herrman, 2005)


•   Telah diteliti menggunakan banyak perspektif:
-   Social identity theory (e.g., Bagozzi dan Dholakia, 2002, 2006a, 2006b)
-   Theory of planned behavior (e.g., Bagozzi dan Dholakia, 2002, 2006a, 2006b)
-   Social capital (e.g., Mathwick, Wiertz, dan Ruyter, 2008)
-   MOA theory (e.g., Gruen, Osmonbekov, dan Czaplewski, 2007; Sukoco dan Wu, 2010)
-   Co-creation (e.g., Fuller, Jawecki, dan Muhlbacher, 2006; Sukoco dan Lambang, 2011)
Latar Belakang
• Hingga saat ini belum terjawab bagaimana brand community
  dikembangkan?

• Faktor apa yang paling penting dalam mengembangkan brand
  community?

• Dalam brand community terjadi collective consumption yang
  memicu terjadinya collective action, dan pada akhirnya dapat
  memberikan perubahan sosial.

• Penelitian ini menggunakan social movement theory (Buechler,
  2000; Kozinets dan Handelman, 2004) dalam menjawab pertanyaan
  tersebut
Social Movement Theory
• Social movement menghubungkan suatu ideologi dimana
  komunitas muncul sebagai suatu kreasi sosial yang dapat
  dibentuk (Eder, 1993)

• Teori ini lebih menekankan pada quality of life dan lifestyle
  (Offe, 1985) dengan struktur komunitas yang terbuka,
  desentralisasi, dan nonhirarki (Zimmerman, 1987)

• Kozinets dan Handelman (2004) menjelaskan bahwa
  consumer movement merupakan salah satu jenis social
  movement guna merubah struktur sosial yang berada pada
  kegiatan konsumsi dan marketing.
Metode Penelitian
• Pendekatan kualitatif dengan metode grounded theory.

• Menggunakan snowball sampling, peneliti melakukan
  observasi dan in-depth interview mulai tahun pertengahan
  2008 hingga akhir 2012

• Penelitian ini fokus pada tiga brand community: Vespa, Tiger,
  dan Gazelle
Demographic Information 1/2
Brand Community     Informant Participation   Position
Scooter Club        #1         5 years        Chief, 2011 - present
                    #2         2 years        Treasurer, 2011-present
                    #3         28 years       Public relations, present
                    #4         37 years       Counselor, 1976 – present
Vespa Hari Jum’at   #5         7 years        Founder and Chief, present
TMC (Tiger Motor    #6         15 years       Regulator, 2005-2008
Club)                                         Regional Chief 2 Jatim, 2008 –
                                              present
                    #7         18 years       Regulator, 2005-2008
                                              Counselor, 2000 – present
                    #8         8 years        Chief, 2011 – present
Tirecs (Tiger       #9         6 years        Chief, 2007 – present
Sidoarjo)           #10        2 years        Penalty
Demographic Information 2/2
Brand Community   Informant Participation   Position
PASKAS (Paguyuban #11        18 years       Event coordinator, 2009 - 2012
Sepeda Kuno Arek                            Chief, 2012 – present
Suroboyo)         #12        19 years       Founder and Chief, 1994-1999
                                            Counselor, 1999 – present
                  #13        19 years       Counselor, 1994 – present
                  #14        19 years       Chief, 1999 – 2001
                  #15        19 years       Chief, 2001 – 2007
Model Pembangunan Brand
                     Community


                                        Kemungkinan
Pelanggan                               dan Kecepatan
Suatu Merk                               suatu brand
   yang                                  community
Beraspirasi                                diterima
                                         masyarakat
Differentiation – Physical
• Organisasi perlu memberikan identitas kepada anggota bahwa
  dia termasuk bagian dari suatu komunitas, dan identitas ini
  dapat berupa atribut yang terlihat dan berhubungan dengan
  produk yang dipakai (Bhattacharya, Rao dan Glynn, 1995)
PASKAS
Differentiation – Mental
• Salah satu pertanda komunitas adalah consciousness of kind
  dimana anggota merasakan hubungan yang kuat terhadap
  sesama anggota, mereka merasa memahami satu sama lain
  meskipun mereka belum pernah bertemu sebelumnya (Muniz
  dan O’guinn, 2001)
Differentiation – Action
• Fungsi adanya Brandfest bagi para anggota komunitas untuk
  berbagi pengalaman yang berarti, memperkuat ikatan
  interpersonal, meningkatkan apresiasi terhadap produk
  (McAlexander, Schouten, dan Koenig, 2002)
Mobilization – Political Opportunity
               Structure
• Leudicke (2006) menjelaskan bagaimana komunitas dan
  lingkungan sosial dapat saling mengakui dan menerima
Mobilization – Shared Interest
• Ketertarikan anggota komunitas bergabung dengan komunitas
  bervariasi diantaranya persaudaraan, menjaga keunikan, serta
  menyalurkan hobi (McAdam, 1982)
Mobilization – Social Infrastructure
• Struktur yang flexible dan tidak mengikat penting untuk
  mendorong efektifitas mobilisasi sehingga perkembangan
  komunitas akan cepat tercapai (Marwell et al, 1988).
Legitimacy Building – Persuasion
• Komunitas harus mampu menunjukkan bukti kontribusi yang
  unik kepada masyarakat
Legitimacy Building – Emulation
• Suatu komunitas juga mampu memberikan citra baik kepada
  masyarakat bahwa mereka sudah pada jalur yang benar
  (Emulation).
Normative Community Pressure
• Normative community pressure merupakan persepsi
  konsumen terhadap permintaan ektrinsik komunitas kepada
  seseorang untuk berinteraksi dan bekerjasama di dalam
  komunitas (Algesheimer, Dholakia, dan Hermann, 2005)
Kesimpulan
• Tiga proses yang harus dilakukan oleh brand community
  untuk tumbuh dan berkembang:
1. Differentiation: komunitas harus memiliki sesuatu hal yang
   bisa membedakan dirinya dengan komunitas lain, yang
   menjadi identitas komunitas (fisik, mental, dan tindakan)
2. Mobilization: terbatasnya sumber daya ketika baru berdiri
   perlu disikapi dengan mengoptimalkan sumber daya, melalui
   political opportunity structure, shared interest dan social
   infrastructure
3. Legitimacy Building: brand community butuh pengakuan
   masyarakat dan dunia luar akan keberadaanya, yang dapat
   dilakukan dengan persuasion dan emulation
Implikasi Manajerial
• Komunitas perlu memiliki ciri atau identitas yang
  berbeda dengan komunitas lain, baik secara fisik,
  mental, dan tindakan.
• Komunitas tidak bisa terlalu diatur dengan struktur
  yang kaku, karena kebanyak komunitas merupakan
  wadah bagi mereka yang memiliki hobi yang sama.
• Berpartisipasi dan meramaikan agenda-agenda publik
  dibutuhkan sebagai ajang promosi maupun upaya
  membangun legitimasi sosial
• Rutinitas, ritual dan tradisi komunitas perlu dibangun
• Komunitas harus punya jati diri dan tidak melibatkan
  diri pada politik praktis
Implikasi Akademis
• Penelitian pertama yang memfokuskan pada proses
  pengembangan brand community
• Memperluas aplikasi social movement theory dalam konteks
  brand community
Arah bagi Penelitian Selanjutnya
• Memperluas komunitas yang dipelajari , tidak hanya beroda
  dua atau Surabaya
• Infiltrasi perusahaan akan perkembangan brand community
  belum dibahas
Summary of Results – Physical
     Differentiation
Summary of Results – Mental
     Differentiation
Summary of Results –
ActionDifferentiation
Summary of Results – Political
   Opportunity Structure
Summary of Results – Shared Interest
Summary of Results – Social
     Infrastructure
Summary of Results

Más contenido relacionado

Destacado

Mobil Ramah Lingkungan Berbiaya Ringan Dalam Perspektif Budaya
Mobil Ramah Lingkungan Berbiaya Ringan Dalam Perspektif BudayaMobil Ramah Lingkungan Berbiaya Ringan Dalam Perspektif Budaya
Mobil Ramah Lingkungan Berbiaya Ringan Dalam Perspektif BudayaPrasetiya Mulya Business School
 
BRAND COMMUNITY & CUSTOMMER LOYALTY
BRAND COMMUNITY & CUSTOMMER LOYALTY BRAND COMMUNITY & CUSTOMMER LOYALTY
BRAND COMMUNITY & CUSTOMMER LOYALTY Nguyễn Thắng
 
The foundations of brand communities
The foundations of brand communitiesThe foundations of brand communities
The foundations of brand communitiesJames Li
 
Brand communities: Tips
Brand communities: Tips Brand communities: Tips
Brand communities: Tips carole888
 
It Takes a Community to Raise a Brand, Not a Campaign
It Takes a Community to Raise a Brand, Not a CampaignIt Takes a Community to Raise a Brand, Not a Campaign
It Takes a Community to Raise a Brand, Not a CampaignSean Moffitt
 
Building Brand Communities
Building Brand CommunitiesBuilding Brand Communities
Building Brand CommunitiesLee Dale
 

Destacado (9)

Mobil Ramah Lingkungan Berbiaya Ringan Dalam Perspektif Budaya
Mobil Ramah Lingkungan Berbiaya Ringan Dalam Perspektif BudayaMobil Ramah Lingkungan Berbiaya Ringan Dalam Perspektif Budaya
Mobil Ramah Lingkungan Berbiaya Ringan Dalam Perspektif Budaya
 
Brochure Prasetiya Mulya Graduate School of Business
Brochure Prasetiya Mulya Graduate School of BusinessBrochure Prasetiya Mulya Graduate School of Business
Brochure Prasetiya Mulya Graduate School of Business
 
The Power of Community
The Power of CommunityThe Power of Community
The Power of Community
 
BRAND COMMUNITY & CUSTOMMER LOYALTY
BRAND COMMUNITY & CUSTOMMER LOYALTY BRAND COMMUNITY & CUSTOMMER LOYALTY
BRAND COMMUNITY & CUSTOMMER LOYALTY
 
The foundations of brand communities
The foundations of brand communitiesThe foundations of brand communities
The foundations of brand communities
 
Brand communities: Tips
Brand communities: Tips Brand communities: Tips
Brand communities: Tips
 
Brand Community
Brand CommunityBrand Community
Brand Community
 
It Takes a Community to Raise a Brand, Not a Campaign
It Takes a Community to Raise a Brand, Not a CampaignIt Takes a Community to Raise a Brand, Not a Campaign
It Takes a Community to Raise a Brand, Not a Campaign
 
Building Brand Communities
Building Brand CommunitiesBuilding Brand Communities
Building Brand Communities
 

Similar a Developing Brand Community: A Social Movement Perspective

Inovation and leadership
Inovation and leadershipInovation and leadership
Inovation and leadershipAbdanSyakuro14
 
Program CSR : Areas, Skills and Principles of Sustainable Community Developme...
Program CSR : Areas, Skills and Principles of Sustainable Community Developme...Program CSR : Areas, Skills and Principles of Sustainable Community Developme...
Program CSR : Areas, Skills and Principles of Sustainable Community Developme...Kanaidi ken
 
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptxPart 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptxPanca Titis
 
Organizational Culture and Change
Organizational Culture and ChangeOrganizational Culture and Change
Organizational Culture and ChangeAnnisaDewiRengganis
 
power point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptxpower point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptxDjurwatiSoepeno
 
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa DepanTantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa DepanSeta Wicaksana
 
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemen
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemenMateri Paparan 10 Step - Update. manajemen
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemenimam nugroho
 
Pgri kongres xxi martani huseini 2013
Pgri kongres xxi martani huseini 2013Pgri kongres xxi martani huseini 2013
Pgri kongres xxi martani huseini 2013nofianputra
 
Corporate culture and good corporate governance (gcg) by riki ardoni
Corporate culture and good corporate governance (gcg) by riki ardoniCorporate culture and good corporate governance (gcg) by riki ardoni
Corporate culture and good corporate governance (gcg) by riki ardoniRiki Ardoni
 
Culture Development ECI r1.pdf,,,,,,,,,,,
Culture Development ECI r1.pdf,,,,,,,,,,,Culture Development ECI r1.pdf,,,,,,,,,,,
Culture Development ECI r1.pdf,,,,,,,,,,,imam nugroho
 
M13 budaya organisasi
M13 budaya  organisasiM13 budaya  organisasi
M13 budaya organisasiJosua Sitorus
 
METODE-EVALUASIdasar2PM-10.ppt
METODE-EVALUASIdasar2PM-10.pptMETODE-EVALUASIdasar2PM-10.ppt
METODE-EVALUASIdasar2PM-10.pptpikipardede1
 
Materi kedua tentang MANAJEMEN PENDIDIKAN PERKOPERASIAN.pptx
Materi kedua tentang MANAJEMEN PENDIDIKAN   PERKOPERASIAN.pptxMateri kedua tentang MANAJEMEN PENDIDIKAN   PERKOPERASIAN.pptx
Materi kedua tentang MANAJEMEN PENDIDIKAN PERKOPERASIAN.pptxGaulLemburTamada
 
Pengurusan Identiti, Imej dan Persepsi
Pengurusan Identiti, Imej dan PersepsiPengurusan Identiti, Imej dan Persepsi
Pengurusan Identiti, Imej dan PersepsiLiyana Azira Azmi
 
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...MaharaniGustianingty
 
Leadership And Entrepreneur
Leadership And EntrepreneurLeadership And Entrepreneur
Leadership And EntrepreneurRicky Muchtar
 
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptxMateri 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptxpoyang7
 

Similar a Developing Brand Community: A Social Movement Perspective (20)

Pemimpin pelayan
Pemimpin pelayanPemimpin pelayan
Pemimpin pelayan
 
Inovation and leadership
Inovation and leadershipInovation and leadership
Inovation and leadership
 
Program CSR : Areas, Skills and Principles of Sustainable Community Developme...
Program CSR : Areas, Skills and Principles of Sustainable Community Developme...Program CSR : Areas, Skills and Principles of Sustainable Community Developme...
Program CSR : Areas, Skills and Principles of Sustainable Community Developme...
 
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptxPart 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
 
Budaya Kerja.ppt
Budaya Kerja.pptBudaya Kerja.ppt
Budaya Kerja.ppt
 
Organizational Culture and Change
Organizational Culture and ChangeOrganizational Culture and Change
Organizational Culture and Change
 
power point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptxpower point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptx
 
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa DepanTantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
 
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemen
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemenMateri Paparan 10 Step - Update. manajemen
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemen
 
Pgri kongres xxi martani huseini 2013
Pgri kongres xxi martani huseini 2013Pgri kongres xxi martani huseini 2013
Pgri kongres xxi martani huseini 2013
 
Corporate culture and good corporate governance (gcg) by riki ardoni
Corporate culture and good corporate governance (gcg) by riki ardoniCorporate culture and good corporate governance (gcg) by riki ardoni
Corporate culture and good corporate governance (gcg) by riki ardoni
 
10 culture
10   culture10   culture
10 culture
 
Culture Development ECI r1.pdf,,,,,,,,,,,
Culture Development ECI r1.pdf,,,,,,,,,,,Culture Development ECI r1.pdf,,,,,,,,,,,
Culture Development ECI r1.pdf,,,,,,,,,,,
 
M13 budaya organisasi
M13 budaya  organisasiM13 budaya  organisasi
M13 budaya organisasi
 
METODE-EVALUASIdasar2PM-10.ppt
METODE-EVALUASIdasar2PM-10.pptMETODE-EVALUASIdasar2PM-10.ppt
METODE-EVALUASIdasar2PM-10.ppt
 
Materi kedua tentang MANAJEMEN PENDIDIKAN PERKOPERASIAN.pptx
Materi kedua tentang MANAJEMEN PENDIDIKAN   PERKOPERASIAN.pptxMateri kedua tentang MANAJEMEN PENDIDIKAN   PERKOPERASIAN.pptx
Materi kedua tentang MANAJEMEN PENDIDIKAN PERKOPERASIAN.pptx
 
Pengurusan Identiti, Imej dan Persepsi
Pengurusan Identiti, Imej dan PersepsiPengurusan Identiti, Imej dan Persepsi
Pengurusan Identiti, Imej dan Persepsi
 
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
 
Leadership And Entrepreneur
Leadership And EntrepreneurLeadership And Entrepreneur
Leadership And Entrepreneur
 
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptxMateri 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
 

Developing Brand Community: A Social Movement Perspective

  • 1. Developing Brand Community: A Social Movement Perspective Badri Munir Sukoco, PhD
  • 2. Latar Belakang • Brand community terbukti ampuh dalam meningkatkan loyalitas pelanggan (e.g., McAlexander, Schouten dan Koenig 2002, Algesheimer, Dholakia, dan Herrman, 2005) • Telah diteliti menggunakan banyak perspektif: - Social identity theory (e.g., Bagozzi dan Dholakia, 2002, 2006a, 2006b) - Theory of planned behavior (e.g., Bagozzi dan Dholakia, 2002, 2006a, 2006b) - Social capital (e.g., Mathwick, Wiertz, dan Ruyter, 2008) - MOA theory (e.g., Gruen, Osmonbekov, dan Czaplewski, 2007; Sukoco dan Wu, 2010) - Co-creation (e.g., Fuller, Jawecki, dan Muhlbacher, 2006; Sukoco dan Lambang, 2011)
  • 3. Latar Belakang • Hingga saat ini belum terjawab bagaimana brand community dikembangkan? • Faktor apa yang paling penting dalam mengembangkan brand community? • Dalam brand community terjadi collective consumption yang memicu terjadinya collective action, dan pada akhirnya dapat memberikan perubahan sosial. • Penelitian ini menggunakan social movement theory (Buechler, 2000; Kozinets dan Handelman, 2004) dalam menjawab pertanyaan tersebut
  • 4. Social Movement Theory • Social movement menghubungkan suatu ideologi dimana komunitas muncul sebagai suatu kreasi sosial yang dapat dibentuk (Eder, 1993) • Teori ini lebih menekankan pada quality of life dan lifestyle (Offe, 1985) dengan struktur komunitas yang terbuka, desentralisasi, dan nonhirarki (Zimmerman, 1987) • Kozinets dan Handelman (2004) menjelaskan bahwa consumer movement merupakan salah satu jenis social movement guna merubah struktur sosial yang berada pada kegiatan konsumsi dan marketing.
  • 5. Metode Penelitian • Pendekatan kualitatif dengan metode grounded theory. • Menggunakan snowball sampling, peneliti melakukan observasi dan in-depth interview mulai tahun pertengahan 2008 hingga akhir 2012 • Penelitian ini fokus pada tiga brand community: Vespa, Tiger, dan Gazelle
  • 6. Demographic Information 1/2 Brand Community Informant Participation Position Scooter Club #1 5 years Chief, 2011 - present #2 2 years Treasurer, 2011-present #3 28 years Public relations, present #4 37 years Counselor, 1976 – present Vespa Hari Jum’at #5 7 years Founder and Chief, present TMC (Tiger Motor #6 15 years Regulator, 2005-2008 Club) Regional Chief 2 Jatim, 2008 – present #7 18 years Regulator, 2005-2008 Counselor, 2000 – present #8 8 years Chief, 2011 – present Tirecs (Tiger #9 6 years Chief, 2007 – present Sidoarjo) #10 2 years Penalty
  • 7. Demographic Information 2/2 Brand Community Informant Participation Position PASKAS (Paguyuban #11 18 years Event coordinator, 2009 - 2012 Sepeda Kuno Arek Chief, 2012 – present Suroboyo) #12 19 years Founder and Chief, 1994-1999 Counselor, 1999 – present #13 19 years Counselor, 1994 – present #14 19 years Chief, 1999 – 2001 #15 19 years Chief, 2001 – 2007
  • 8. Model Pembangunan Brand Community Kemungkinan Pelanggan dan Kecepatan Suatu Merk suatu brand yang community Beraspirasi diterima masyarakat
  • 9. Differentiation – Physical • Organisasi perlu memberikan identitas kepada anggota bahwa dia termasuk bagian dari suatu komunitas, dan identitas ini dapat berupa atribut yang terlihat dan berhubungan dengan produk yang dipakai (Bhattacharya, Rao dan Glynn, 1995)
  • 11. Differentiation – Mental • Salah satu pertanda komunitas adalah consciousness of kind dimana anggota merasakan hubungan yang kuat terhadap sesama anggota, mereka merasa memahami satu sama lain meskipun mereka belum pernah bertemu sebelumnya (Muniz dan O’guinn, 2001)
  • 12. Differentiation – Action • Fungsi adanya Brandfest bagi para anggota komunitas untuk berbagi pengalaman yang berarti, memperkuat ikatan interpersonal, meningkatkan apresiasi terhadap produk (McAlexander, Schouten, dan Koenig, 2002)
  • 13. Mobilization – Political Opportunity Structure • Leudicke (2006) menjelaskan bagaimana komunitas dan lingkungan sosial dapat saling mengakui dan menerima
  • 14. Mobilization – Shared Interest • Ketertarikan anggota komunitas bergabung dengan komunitas bervariasi diantaranya persaudaraan, menjaga keunikan, serta menyalurkan hobi (McAdam, 1982)
  • 15. Mobilization – Social Infrastructure • Struktur yang flexible dan tidak mengikat penting untuk mendorong efektifitas mobilisasi sehingga perkembangan komunitas akan cepat tercapai (Marwell et al, 1988).
  • 16. Legitimacy Building – Persuasion • Komunitas harus mampu menunjukkan bukti kontribusi yang unik kepada masyarakat
  • 17. Legitimacy Building – Emulation • Suatu komunitas juga mampu memberikan citra baik kepada masyarakat bahwa mereka sudah pada jalur yang benar (Emulation).
  • 18. Normative Community Pressure • Normative community pressure merupakan persepsi konsumen terhadap permintaan ektrinsik komunitas kepada seseorang untuk berinteraksi dan bekerjasama di dalam komunitas (Algesheimer, Dholakia, dan Hermann, 2005)
  • 19. Kesimpulan • Tiga proses yang harus dilakukan oleh brand community untuk tumbuh dan berkembang: 1. Differentiation: komunitas harus memiliki sesuatu hal yang bisa membedakan dirinya dengan komunitas lain, yang menjadi identitas komunitas (fisik, mental, dan tindakan) 2. Mobilization: terbatasnya sumber daya ketika baru berdiri perlu disikapi dengan mengoptimalkan sumber daya, melalui political opportunity structure, shared interest dan social infrastructure 3. Legitimacy Building: brand community butuh pengakuan masyarakat dan dunia luar akan keberadaanya, yang dapat dilakukan dengan persuasion dan emulation
  • 20. Implikasi Manajerial • Komunitas perlu memiliki ciri atau identitas yang berbeda dengan komunitas lain, baik secara fisik, mental, dan tindakan. • Komunitas tidak bisa terlalu diatur dengan struktur yang kaku, karena kebanyak komunitas merupakan wadah bagi mereka yang memiliki hobi yang sama. • Berpartisipasi dan meramaikan agenda-agenda publik dibutuhkan sebagai ajang promosi maupun upaya membangun legitimasi sosial • Rutinitas, ritual dan tradisi komunitas perlu dibangun • Komunitas harus punya jati diri dan tidak melibatkan diri pada politik praktis
  • 21. Implikasi Akademis • Penelitian pertama yang memfokuskan pada proses pengembangan brand community • Memperluas aplikasi social movement theory dalam konteks brand community
  • 22. Arah bagi Penelitian Selanjutnya • Memperluas komunitas yang dipelajari , tidak hanya beroda dua atau Surabaya • Infiltrasi perusahaan akan perkembangan brand community belum dibahas
  • 23. Summary of Results – Physical Differentiation
  • 24. Summary of Results – Mental Differentiation
  • 25. Summary of Results – ActionDifferentiation
  • 26. Summary of Results – Political Opportunity Structure
  • 27. Summary of Results – Shared Interest
  • 28. Summary of Results – Social Infrastructure