SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
Descargar para leer sin conexión
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah:
     Implementasi dan Permasalahannya
      terhadap Pembangunan Nasional

             Drs.
             Drs Dadang Solihin MA
                        Solihin,



                      Kuliah Umum
                FISIP Universitas Pasundan
                 Bandung, 20 Maret 2004
                        g,
                                                                          www.dadangsolihin.com              2




                        Materi                                      Pendahuluan
•   Pendahuluan                                     • Diundangkannya UU 22/1999 dan UU 25/1999 merupakan
•   K k i ik Dasar Desentralisasi
    Karakteristik D    D       li i                   momentum yang sangat baik untuk memacu reformasi
•   Rationale Kebijakan Desentralisasi                Pemda menuju Pemda yang transparan, partisipatif, dan
                                                      akuntabel.
•   Alasan Dianutnya Desentralisasi
     l       i               li i
                                                    • Perubahan yang diharapkan tidaklah akan berjalan secara
•   Permasalahan Pokok                                mulus karena akan banyak sekali menuntut perubahan p
                                                                              y                  p        pola
                                                      pikir, pola bertindak dan kemauan dari pihak Pusat
                                                      maupun Daerah.



                        www.dadangsolihin.com   3                         www.dadangsolihin.com              4
Karakteristik Dasar Desentralisasi                                      Karakteristik Dasar Desentralisasi . . .
 1.   Unit-unit pemerintahan setempat bersifat otonom,                 3.   Pemerintah daerah mempunyai status dan kekuasaan
      mandiri,
      mandiri dan jelas-jelas sebagai unit pemerintahan
                     jelas jelas                                            mengamankan sumber daya yang dimiliki untuk
      bertingkat yang terpisah dari pusat. Pusat melakukan                  menjalankan fungsinya.
      sedikit, atau tidak ada kontrol langsung oleh pusat
              ,                          g g        p                  4.   Implikasi desentralisasi adalah kebutuhan
      terhadap unit-unit tersebut.                                          mengembangkan pemerintahan lokal sebagai institusi,
                                                                            yang dilihat warga setempat sebagai organisasi yang
 2.   Pemerintah daerah mempunyai batas-batas geografis
                                 p y              g g                       memberikan pelayanan, dan sebagai unit pemerintahan
                                                                                         pelayanan
      yang jelas dan diakui secara hukum di mana mereka                     yang mempunyai pengaruh.
      menggunakan kekuasaan dan menjalankan fungsi-fungsi              5.   Dengan desentralisasi berarti ada hubungan timbal balik,
      publik.
         blik                                                               saling menguntungkan, dan hubungan yang
                                                                            terkoordinasikan antar pemerintah pusat dengan
                                                                            pemerintahan daerah.
                                                                                          daerah
                         www.dadangsolihin.com                    5                            www.dadangsolihin.com                6




                                                                         Rationale Kebijakan Desentralisasi . . .
 Rationale Kebijakan Desentralisasi                                   4. Dalam pembuatan keputusan dan alokasi sumber daya,
                                                                         desentralisasi memungkinkan terwakilinya bermacam-macam
                                                                         k l
                                                                         kelompok k
                                                                                  k kepentingan, seperti politik, agama, d etnis.
                                                                                            i             i li ik           dan i
 1. Memungkinkan penyusunan rencana serta program                     5. Desentralisasi memberikan kesempatan kepada pejabat setempat
    p       g      y g
    pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan wilayah dan
                                    g                  y                 untuk mengembangkan kecakapan manajerial dan teknis. Dengan
    kelompok yang heterogen.                                             desentralisasi juga dapat meningkatkan kemampuan pejabat
 2. Mampu memotong red tape dan prosedur yang rumit                      tersebut untuk menangani berbagai urusan yang biasanya tidak
    sebagai karakteristik perencanaan dan manajemen terpusat             ditangani secara baik oleh instansi pusat (seperti pemeliharaan
    dan over concentration kekuasaan serta sumber daya di                jalan dan infrasrtuktur yang jauh dari ibukota negara).
    pusat.                                                            6. Efisiensi dari pemerintah pusat meningkat karena membebaskan
 3. Kontak/hubungan yang lebih dekat antara pejabat
 3 K t k/h b                 l bih d k t t       j b t                                        tugas tugas rutin,         tugas tugas
                                                                         pejabat pusat dari tugas-tugas rutin di mana tugas-tugas tersebut
    pemerintahan dan masyarakat setempat memungkinkan                    bisa dilaksanakan secara lebih efektif oleh petugas lapangan atau
    terbinanya informasi yang lebih baik guna memformulasi               pejabat lokal. Ini akan memungkinkan pejabat pusat untuk
                  t                   l bih li tik d     f ktif
    perencanaan atau program yang lebih realistik dan efektif.           men s n perencanaan dengan lebih hati hati serta mengawasi
                                                                         menyusun                                hati-hati,      menga asi
                                                                         kebijakan pembangunan secara lebih efektif.

                         www.dadangsolihin.com                    7                            www.dadangsolihin.com                8
Rationale Kebijakan Desentralisasi .                       Alasan Dianutnya Desentralisasi
                           ..
7. Desentralisasi memungkinkan pemerintahan yang
                                                            1
                                                            1.   Dilihat d i d t litik d
                                                                 Dilih t dari sudut politik, desentralisasi dimaksudkan untuk
                                                                                                  t li i di k dk          t k
   l bih fl k ib l inovatif dan kreatif. Daerah bisa
   lebih fleksibel, i    if d k if D          h bi
   menjadi semacam laboratorium untuk eksperimen                 mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja yang
                                                                 akhirnya dapat menimbulkan tirani;
   kebijakan dan program baru dengan melokalisir
   pada tempat-tempat tertentu.                             2.   Dalam bidang politik, penyelenggaraan desentralisasi dianggap
                                                                 sebagai tindakan pendemokrasian, untuk menarik rakyat ikut
8. Desentralisasi dalam perencanaan p
                        p              pembangunan
                                              g                  serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalam
                                                                              p
   dan fungsi manajemen memungkinkan pemimpin                    mempergunakan hak-hak demokrasi;
   lokal untuk memberikan pelayanan dan fasilitas           3.   Dari sudut teknis organisatoris pemerintahan, alasan
   lebih efektif mengintegrasikan daerah terpencil
         efektif,                                                desentralisasi adalah semata-mata untuk mencapai suatu
   dan terbelakang ke dalam ekonomi regional,                    pemerintahan yang efisien. Apa yang dianggap lebih utama
                                                                 untuk diurus oleh pemerintah setempat, pengurusannya
   memonitor, dan mengevaluasi p y p y
               ,        g          proyek-proyek                 diserahkan kepada daerah. Hal-hal yang lebih tepat di tangan
                                                                                     daerah Hal hal
   pembangunan secara lebih efektif dibandingkan                 pusat tetap diurus oleh pemerintah pusat.
   instansi perencanaan dari pusat.
                      www.dadangsolihin.com             9                            www.dadangsolihin.com              10




   alasan dianutnya desentralisasi . . .                               Permasalahan Pokok
 4. Dari sudut kultural, desentralisasi perlu diadakan       1. Pemahaman terhadap konsep desentralisasi dan otonomi
                                                                daerah yang belum mantap
    supaya perhatian dapat sepenuhnya ditumpahkan
               h i d                       h di   hk
                                                             2. Penyediaan aturan pelaksanaan otonomi daerah yang
    kepada kekhususan suatu daerah, seperti                     belum memadai dan penyesuaian peraturan perundangan-
    geografi, keadaan penduduk, kegiatan ekonomi,
           fi k d             d d k k i         k    i          undangan yang ada dengan UU 22/ 1999 masih sangat
    watak kebudayaan atau latar belakang                        terbatas
    sejarahnya;
      j h                                                    3 Sosialisasi UU 22 /1999 dan pedoman yang tersedia belum
                                                             3.
                                                                mendalam dan meluas;
 5. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi,              4. Manajemen penyelenggaraan otonomi daerah masih sangat
                                                                      j     p y     gg                              g
    desentralisasi diperlukan karena pemerintah                 lemah;
    daerah dapat lebih banyak dan secara langsung
    membantu pembangunan tersebut.
                     www.dadangsolihin.com             11                            www.dadangsolihin.com              12
Permasalahan Pokok . . .                                             Permasalahan Pokok . . .
5. Pengaruh perkembangan dinamika politik dan aspirasi           •    Permasalahan pokok tersebut terefleksi dalam 7 elemen
   masyarakat serta pengaruh globalisasi yang tidak mudah             pokok yang membentuk pemerintah daerah yaitu;
   dikelola;                                                          1.   kewenangan,
6. Kondisi SDM aparatur pemerintahan yang belum                       2.   kelembagaan,
   menunjang sepenuhnya pelaksanaan otonomi daerah;                   3.   kepegawaian,
7. Belum jelas dalam kebijakan pelaksanaan perwujudan                 4.   keuangan,
   konsep otonomi yang proporsional ke dalam pengaturan               5.   perwakilan,
   pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional, serta
                                                                      6.   manajemen pelayanan publik, dan
   perimbangan keuangan Pusat dan Daerah sesuai prinsip-
                                                                      7
                                                                      7.   pengawasan.
                                                                           penga asan
   prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan
   dan keadilan, serta potensi dan keanekaragaman daerah
   dalam kerangka NKRI.
                    NKRI
                      www.dadangsolihin.com                 13                              www.dadangsolihin.com                14




       1. Kewenangan Daerah                                                            Rekomendasi
                                                                 1.    Penyesuaian terhadap pengaturan-pengaturan yang
                                                                       tumpang tindih dan bertentangan tentang suatu
Permasalahan:                                                          kewenangan
1.
1 Friksi antara Pusat dengan Daerah                              2.
                                                                 2     Perlu adanya penataan ulang kewenangan antara Pusat,
                                                                                                                         Pusat
2. Friksi antara Daerah Provinsi dengan                                Provinsi dan Kabupaten dengan memperhatikan aspek
                                                                       economies of scale, akuntabilitas dan externalitas
                                                                                   f
   Kabupaten/Kota
3. Friksi antar Kabupaten/Kota itu sendiri



                      www.dadangsolihin.com                 15                              www.dadangsolihin.com                16
Rekomendasi
                 2. Kelembagaan
                                                                        1.
                                                                        1      Untuk mengatasi kekecewaan ataupun konflik
                                                                               kepegawaian dan organisasi yang diakibatkan oleh para
                                                                               pejabat yang dirasionalisasi, dapat dikembangkan
     Permasalahan:                                                             Jabatan Fungsional bagi mereka yang masih memenuhi
                                                                               persyaratan.
     Dengan adanya batas maksimum dalam
         g        y
                                                                        2.
                                                                        2      Diperlukan adanya pengaturan secara tegas mengenai
     penetapan jumlah dinas, akan terjadi                                      kemungkinan optimalisasi kelembagaan Pemda.
     pengurangan beberapa Pejabat Eselon II, III, dan
     p g       g        p     j                                         3.     Memilih kelembagaan publik dalam pembentukan unit-
                                                                                                 g    p              p
     IV yang akan berpotensi mengganggu iklim                                  unit organisasi otonom, atau menyerahkan urusan
     p
     politik daerah.                                                           kepada pihak swasta (privatisasi), atau kemitraan antara
                                                                               pihak Pemda dengan swasta (public private partnership)
                                                                        4.     Perlu adanya standar kelembagaan baik besaran maupun
                                                                                o e
                                                                               nomenklaturu
                         www.dadangsolihin.com              17                                   www.dadangsolihin.com                18




          3. Kepegawaian Daerah
Permasalahan:
                                                                                            Rekomendasi
1. Pegawai Daerah cenderung dikooptasi oleh kekuatan-kekuatan
    politik yang ada di Daerah                                     1.        Pegawai pada tingkatan tertentu (misal Sekda) sebaiknya
2. Status k          i D      h   j di
2 St t kepegawaian Daerah menjadi sangat statis
                                             t t ti                          menjadi kewenangan Pusat
                                                                                 j di k          P
3. Mencuatnya isu quot;Putera Daerahquot; karena penafsiran otonomi        2.        Penyesuaian antara UU 22/1999 dengan UU 43/1999 beserta
    yang sempit                                                              PP pelaksanaannya.
                                                                                pelaksanaann a
4. Tidak adanya tour of area akan membahayakan keutuhan            3.        Pemisahan yang tegas dan jelas antara Pejabat Karir dengan
    NKRI
                                                                             Pejabat Politik
5. Merangsang Daerah untuk mengangkat pegawai baru
                                                                   4.        Diperlukan adanya standar kompetensi yang jelas
6. Adanya kerancuan antara jabatan politis (political appointee)
    dan j b
    d jabatan karir (career appointee)
                k i (           i    )


                         www.dadangsolihin.com              19                                   www.dadangsolihin.com                20
4. Keuangan Daerah                                                             Rekomendasi
                                                                                1.   Keuangan Pemda harus dikaitkan dengan pembiayaan pelayanan yang
 Permasalahan:                                                                       dilakukan
 1.
 1     Konflik penguasaan kewenangan yang menghasilkan penerimaan               2.                    p                       y g
                                                                                     Sumber-sumber perekonomian nasional yang ada di Daerah dikelola
                                                                                     oleh Pusat atau kemitraan antara Pusat dan Daerah
 2.    Keuangan daerah yang kurang mencukupi (Financial Insufficiency).
                                                                                3.   Sistem subsidi didasarkan atas fiscal gap yang muncul atas dasar
 3.    Kurangnya kepatuhan pada peraturan dan lemahnya penegakan hukum.              perbandingan antara fiscal capacity dengan fiscal need
 4.    Overhead cost pemda yang tinggi.                                         4.   Pembiayaan pelayanan khususnya untuk pelayanan kebutuhan dasar
 5.    Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan APBD                disusun berdasarkan atas standar pelayanan yang ditetapkan oleh
                                                                                     Pemerintah
 6.    Kurangnya kejelasan sistem pembiayaan melalui dekonsentrasi dan tugas
       pembantuan                                                               5.   Diadakan pemisahan biaya gaji pegawai dari DAU
                                                                                6.   Untuk dapat meningkatkan dana DAU, maka perlu adanya rasionalisasi
 7.    Terbatasnya pemanfaatan DAK
        e ba as ya pe a aa a
                                                                                     d
                                                                                     dana S kt l yang masih besar dalam alokasi APBN
                                                                                          Sektoral          ih b      d l    l k i
 8.    Kurangnya manajemen aset                                                 7.   Untuk mengoptimalkan kontrol dan fasilitasi Pusat dalam otonomi
 9.    Mekanisme pinjaman dan kebijakan investasi yang belum jelas                   Daerah, maka perlu revitalisasi peran Gubernur sebagai wakil Pusat di
 10.   Pemisahan keuangan eksekutif dengan legislatif                                Daerah
                                                                                     D     h
                                                                                8.   Untuk membantu Daerah dalam memperbaiki prasarana Daerah yang
                                                                                     rusak, maka perlu adanya alokasi DAK

                              www.dadangsolihin.com                     21                                  www.dadangsolihin.com                      22




         5. Perwakilan Rakyat Daerah
                          y
                                                                                                    Rekomendasi
Permasalahan:
1.     Kemitraan yang tidak jelas                                              1.    Peningkatan hubungan DPRD dengan masyarakat
2.     Ekses dari meningkatnya kewenangan DPRD
                                                                               2.
                                                                               2     Peningkatan akuntabilitas DPRD dan kepala daerah
3.     Kerancuan LPJ
4.     Kuatnya pengaruh parpol dalam proses pemilihan kepala                   3.    LPJ didasarkan atas pengukuran kinerja
       d
       daerahh                                                                 4.    Kepala daerah dipilih secara langsung
5.     Kurang terserapnya aspirasi masyarakat oleh DPRD
6.
6      Campur tangan DPRD dalam penentuan penunjukan pejabat
       karir
7.     Masih kurangnya pemahaman DPRD terhadap peraturan
                   g y p                           pp
       perundangan
8.     Kurangnya kompetensi anggota DPRD dan lemahnya
       networking
               ki
                              www.dadangsolihin.com                     23                                  www.dadangsolihin.com                      24
6 Manajemen Pelayanan
       6.
                                                                          Rekomendasi
                                                                            k    d i
              Publik
Permasalahan:
1 S     ki     d h     k li      l
1. Semakin rendahnya kualitas pelayanan                1 Identifikasi dan standarisasi pelayanan Pemda
                                                       1.
2. Kaburnya pemahaman konsep-konsep perencanaan        2. Penentuan standar pelayanan baik yang bersifat
   daerah
   d    h                                                 kualitatif
                                                          k lit tif maupun kuantitatif
                                                                            k tit tif
3. Masih besarnya peranan pemda dalam penyediaan       3. Peningkatan kinerja pelayanan oleh Pemda
   pelayanan
     l
4. Tidak jelasnya standard pelayanan
5. Rendahnya akuntabilitas pelayanan

                    www.dadangsolihin.com       25                              www.dadangsolihin.com                   26




               7.
               7 Pengawasan                                                Rekomendasi
                                                                           R k    d i
                                                       1.   Perlunya unit dekonsentrasi sebagai perangkat Gubernur
Permasalahan:
                                                       2.
                                                       2    Revitalisasi peran Gubernur sebagai wakil pusat di daerah
1. Kurangnya pengawasan dari Gubernur kepada daerah    3.   Perlunya sosialisasi peraturan perundangan
        g y                p pelanggaran p
2. Kurangnya sanksi terhadap p     gg      peraturan   4.
                                                       4    Penegakan hukum yang tegas
3. Kurangnya supervisi dan sosialisasi ke daerah




                    www.dadangsolihin.com       27                              www.dadangsolihin.com                   28
Dadang Solihin’s Profile
                                            Dadang holds a MA degree (
                                                  g                 g   (Economics), University of
                                                                                     )         y
                                            Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research
                                            Data and Information at DPD Secretariat General as well as
                                            Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land
                                            Use Management at Indonesian National Development
                                            Planning Agency (Bappenas).
                                Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-
                                                                                             Asia
                                Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as
Terima Kasih                    Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
                                He got various training around the globe included Developing Multimedia
                                                                   globe,
                                Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy
                                Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government
                                Administration Training Course Hiroshima Japan (2001); and Regional
                                                        Course, Hiroshima,
                                Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He
                                published more than five books regarding local autonomous.
                                You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo com or by his
                                                                          dadangsol@yahoo.com
                                mobile at +62812 932 2202


   www.dadangsolihin.com   29                              www.dadangsolihin.com                  30

Más contenido relacionado

Similar a evaluasi perencanaan pembangunan

Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomijenis6575
 
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008taufanfahri
 
manfaat otonomi daerah-1.docx
manfaat otonomi daerah-1.docxmanfaat otonomi daerah-1.docx
manfaat otonomi daerah-1.docxLydiaDanira1
 
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelMewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelDadang Solihin
 
Penerapan prinsipprinsip-good-governance-dalam-pembangunan-daerah-4056
Penerapan prinsipprinsip-good-governance-dalam-pembangunan-daerah-4056Penerapan prinsipprinsip-good-governance-dalam-pembangunan-daerah-4056
Penerapan prinsipprinsip-good-governance-dalam-pembangunan-daerah-4056Uni Asgar
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Manajemen pembangunan
Manajemen pembangunanManajemen pembangunan
Manajemen pembangunannnugraha41
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaindraagus
 
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH Dadang Solihin
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiSeptian Muna Barakati
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerahHubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerahafifahdhaniyah
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...Hendri Sivilianto
 
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpaRpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpaeli priyatna laidan
 
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpaRpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpaeli priyatna laidan
 

Similar a evaluasi perencanaan pembangunan (20)

Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
 
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008
 
manfaat otonomi daerah-1.docx
manfaat otonomi daerah-1.docxmanfaat otonomi daerah-1.docx
manfaat otonomi daerah-1.docx
 
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelMewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
 
Penerapan prinsipprinsip-good-governance-dalam-pembangunan-daerah-4056
Penerapan prinsipprinsip-good-governance-dalam-pembangunan-daerah-4056Penerapan prinsipprinsip-good-governance-dalam-pembangunan-daerah-4056
Penerapan prinsipprinsip-good-governance-dalam-pembangunan-daerah-4056
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
 
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
 
Manajemen pembangunan
Manajemen pembangunanManajemen pembangunan
Manajemen pembangunan
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Konsep desentralisas
Konsep desentralisasKonsep desentralisas
Konsep desentralisas
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesia
 
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerahHubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
 
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpaRpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
 
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpaRpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
Rpp ppkn x bab 4 1516 8 kali jpa
 

Último

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 

Último (20)

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 

evaluasi perencanaan pembangunan

  • 1. Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap Pembangunan Nasional Drs. Drs Dadang Solihin MA Solihin, Kuliah Umum FISIP Universitas Pasundan Bandung, 20 Maret 2004 g, www.dadangsolihin.com 2 Materi Pendahuluan • Pendahuluan • Diundangkannya UU 22/1999 dan UU 25/1999 merupakan • K k i ik Dasar Desentralisasi Karakteristik D D li i momentum yang sangat baik untuk memacu reformasi • Rationale Kebijakan Desentralisasi Pemda menuju Pemda yang transparan, partisipatif, dan akuntabel. • Alasan Dianutnya Desentralisasi l i li i • Perubahan yang diharapkan tidaklah akan berjalan secara • Permasalahan Pokok mulus karena akan banyak sekali menuntut perubahan p y p pola pikir, pola bertindak dan kemauan dari pihak Pusat maupun Daerah. www.dadangsolihin.com 3 www.dadangsolihin.com 4
  • 2. Karakteristik Dasar Desentralisasi Karakteristik Dasar Desentralisasi . . . 1. Unit-unit pemerintahan setempat bersifat otonom, 3. Pemerintah daerah mempunyai status dan kekuasaan mandiri, mandiri dan jelas-jelas sebagai unit pemerintahan jelas jelas mengamankan sumber daya yang dimiliki untuk bertingkat yang terpisah dari pusat. Pusat melakukan menjalankan fungsinya. sedikit, atau tidak ada kontrol langsung oleh pusat , g g p 4. Implikasi desentralisasi adalah kebutuhan terhadap unit-unit tersebut. mengembangkan pemerintahan lokal sebagai institusi, yang dilihat warga setempat sebagai organisasi yang 2. Pemerintah daerah mempunyai batas-batas geografis p y g g memberikan pelayanan, dan sebagai unit pemerintahan pelayanan yang jelas dan diakui secara hukum di mana mereka yang mempunyai pengaruh. menggunakan kekuasaan dan menjalankan fungsi-fungsi 5. Dengan desentralisasi berarti ada hubungan timbal balik, publik. blik saling menguntungkan, dan hubungan yang terkoordinasikan antar pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah. daerah www.dadangsolihin.com 5 www.dadangsolihin.com 6 Rationale Kebijakan Desentralisasi . . . Rationale Kebijakan Desentralisasi 4. Dalam pembuatan keputusan dan alokasi sumber daya, desentralisasi memungkinkan terwakilinya bermacam-macam k l kelompok k k kepentingan, seperti politik, agama, d etnis. i i li ik dan i 1. Memungkinkan penyusunan rencana serta program 5. Desentralisasi memberikan kesempatan kepada pejabat setempat p g y g pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan wilayah dan g y untuk mengembangkan kecakapan manajerial dan teknis. Dengan kelompok yang heterogen. desentralisasi juga dapat meningkatkan kemampuan pejabat 2. Mampu memotong red tape dan prosedur yang rumit tersebut untuk menangani berbagai urusan yang biasanya tidak sebagai karakteristik perencanaan dan manajemen terpusat ditangani secara baik oleh instansi pusat (seperti pemeliharaan dan over concentration kekuasaan serta sumber daya di jalan dan infrasrtuktur yang jauh dari ibukota negara). pusat. 6. Efisiensi dari pemerintah pusat meningkat karena membebaskan 3. Kontak/hubungan yang lebih dekat antara pejabat 3 K t k/h b l bih d k t t j b t tugas tugas rutin, tugas tugas pejabat pusat dari tugas-tugas rutin di mana tugas-tugas tersebut pemerintahan dan masyarakat setempat memungkinkan bisa dilaksanakan secara lebih efektif oleh petugas lapangan atau terbinanya informasi yang lebih baik guna memformulasi pejabat lokal. Ini akan memungkinkan pejabat pusat untuk t l bih li tik d f ktif perencanaan atau program yang lebih realistik dan efektif. men s n perencanaan dengan lebih hati hati serta mengawasi menyusun hati-hati, menga asi kebijakan pembangunan secara lebih efektif. www.dadangsolihin.com 7 www.dadangsolihin.com 8
  • 3. Rationale Kebijakan Desentralisasi . Alasan Dianutnya Desentralisasi .. 7. Desentralisasi memungkinkan pemerintahan yang 1 1. Dilihat d i d t litik d Dilih t dari sudut politik, desentralisasi dimaksudkan untuk t li i di k dk t k l bih fl k ib l inovatif dan kreatif. Daerah bisa lebih fleksibel, i if d k if D h bi menjadi semacam laboratorium untuk eksperimen mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja yang akhirnya dapat menimbulkan tirani; kebijakan dan program baru dengan melokalisir pada tempat-tempat tertentu. 2. Dalam bidang politik, penyelenggaraan desentralisasi dianggap sebagai tindakan pendemokrasian, untuk menarik rakyat ikut 8. Desentralisasi dalam perencanaan p p pembangunan g serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalam p dan fungsi manajemen memungkinkan pemimpin mempergunakan hak-hak demokrasi; lokal untuk memberikan pelayanan dan fasilitas 3. Dari sudut teknis organisatoris pemerintahan, alasan lebih efektif mengintegrasikan daerah terpencil efektif, desentralisasi adalah semata-mata untuk mencapai suatu dan terbelakang ke dalam ekonomi regional, pemerintahan yang efisien. Apa yang dianggap lebih utama untuk diurus oleh pemerintah setempat, pengurusannya memonitor, dan mengevaluasi p y p y , g proyek-proyek diserahkan kepada daerah. Hal-hal yang lebih tepat di tangan daerah Hal hal pembangunan secara lebih efektif dibandingkan pusat tetap diurus oleh pemerintah pusat. instansi perencanaan dari pusat. www.dadangsolihin.com 9 www.dadangsolihin.com 10 alasan dianutnya desentralisasi . . . Permasalahan Pokok 4. Dari sudut kultural, desentralisasi perlu diadakan 1. Pemahaman terhadap konsep desentralisasi dan otonomi daerah yang belum mantap supaya perhatian dapat sepenuhnya ditumpahkan h i d h di hk 2. Penyediaan aturan pelaksanaan otonomi daerah yang kepada kekhususan suatu daerah, seperti belum memadai dan penyesuaian peraturan perundangan- geografi, keadaan penduduk, kegiatan ekonomi, fi k d d d k k i k i undangan yang ada dengan UU 22/ 1999 masih sangat watak kebudayaan atau latar belakang terbatas sejarahnya; j h 3 Sosialisasi UU 22 /1999 dan pedoman yang tersedia belum 3. mendalam dan meluas; 5. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi, 4. Manajemen penyelenggaraan otonomi daerah masih sangat j p y gg g desentralisasi diperlukan karena pemerintah lemah; daerah dapat lebih banyak dan secara langsung membantu pembangunan tersebut. www.dadangsolihin.com 11 www.dadangsolihin.com 12
  • 4. Permasalahan Pokok . . . Permasalahan Pokok . . . 5. Pengaruh perkembangan dinamika politik dan aspirasi • Permasalahan pokok tersebut terefleksi dalam 7 elemen masyarakat serta pengaruh globalisasi yang tidak mudah pokok yang membentuk pemerintah daerah yaitu; dikelola; 1. kewenangan, 6. Kondisi SDM aparatur pemerintahan yang belum 2. kelembagaan, menunjang sepenuhnya pelaksanaan otonomi daerah; 3. kepegawaian, 7. Belum jelas dalam kebijakan pelaksanaan perwujudan 4. keuangan, konsep otonomi yang proporsional ke dalam pengaturan 5. perwakilan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional, serta 6. manajemen pelayanan publik, dan perimbangan keuangan Pusat dan Daerah sesuai prinsip- 7 7. pengawasan. penga asan prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam kerangka NKRI. NKRI www.dadangsolihin.com 13 www.dadangsolihin.com 14 1. Kewenangan Daerah Rekomendasi 1. Penyesuaian terhadap pengaturan-pengaturan yang tumpang tindih dan bertentangan tentang suatu Permasalahan: kewenangan 1. 1 Friksi antara Pusat dengan Daerah 2. 2 Perlu adanya penataan ulang kewenangan antara Pusat, Pusat 2. Friksi antara Daerah Provinsi dengan Provinsi dan Kabupaten dengan memperhatikan aspek economies of scale, akuntabilitas dan externalitas f Kabupaten/Kota 3. Friksi antar Kabupaten/Kota itu sendiri www.dadangsolihin.com 15 www.dadangsolihin.com 16
  • 5. Rekomendasi 2. Kelembagaan 1. 1 Untuk mengatasi kekecewaan ataupun konflik kepegawaian dan organisasi yang diakibatkan oleh para pejabat yang dirasionalisasi, dapat dikembangkan Permasalahan: Jabatan Fungsional bagi mereka yang masih memenuhi persyaratan. Dengan adanya batas maksimum dalam g y 2. 2 Diperlukan adanya pengaturan secara tegas mengenai penetapan jumlah dinas, akan terjadi kemungkinan optimalisasi kelembagaan Pemda. pengurangan beberapa Pejabat Eselon II, III, dan p g g p j 3. Memilih kelembagaan publik dalam pembentukan unit- g p p IV yang akan berpotensi mengganggu iklim unit organisasi otonom, atau menyerahkan urusan p politik daerah. kepada pihak swasta (privatisasi), atau kemitraan antara pihak Pemda dengan swasta (public private partnership) 4. Perlu adanya standar kelembagaan baik besaran maupun o e nomenklaturu www.dadangsolihin.com 17 www.dadangsolihin.com 18 3. Kepegawaian Daerah Permasalahan: Rekomendasi 1. Pegawai Daerah cenderung dikooptasi oleh kekuatan-kekuatan politik yang ada di Daerah 1. Pegawai pada tingkatan tertentu (misal Sekda) sebaiknya 2. Status k i D h j di 2 St t kepegawaian Daerah menjadi sangat statis t t ti menjadi kewenangan Pusat j di k P 3. Mencuatnya isu quot;Putera Daerahquot; karena penafsiran otonomi 2. Penyesuaian antara UU 22/1999 dengan UU 43/1999 beserta yang sempit PP pelaksanaannya. pelaksanaann a 4. Tidak adanya tour of area akan membahayakan keutuhan 3. Pemisahan yang tegas dan jelas antara Pejabat Karir dengan NKRI Pejabat Politik 5. Merangsang Daerah untuk mengangkat pegawai baru 4. Diperlukan adanya standar kompetensi yang jelas 6. Adanya kerancuan antara jabatan politis (political appointee) dan j b d jabatan karir (career appointee) k i ( i ) www.dadangsolihin.com 19 www.dadangsolihin.com 20
  • 6. 4. Keuangan Daerah Rekomendasi 1. Keuangan Pemda harus dikaitkan dengan pembiayaan pelayanan yang Permasalahan: dilakukan 1. 1 Konflik penguasaan kewenangan yang menghasilkan penerimaan 2. p y g Sumber-sumber perekonomian nasional yang ada di Daerah dikelola oleh Pusat atau kemitraan antara Pusat dan Daerah 2. Keuangan daerah yang kurang mencukupi (Financial Insufficiency). 3. Sistem subsidi didasarkan atas fiscal gap yang muncul atas dasar 3. Kurangnya kepatuhan pada peraturan dan lemahnya penegakan hukum. perbandingan antara fiscal capacity dengan fiscal need 4. Overhead cost pemda yang tinggi. 4. Pembiayaan pelayanan khususnya untuk pelayanan kebutuhan dasar 5. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan APBD disusun berdasarkan atas standar pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah 6. Kurangnya kejelasan sistem pembiayaan melalui dekonsentrasi dan tugas pembantuan 5. Diadakan pemisahan biaya gaji pegawai dari DAU 6. Untuk dapat meningkatkan dana DAU, maka perlu adanya rasionalisasi 7. Terbatasnya pemanfaatan DAK e ba as ya pe a aa a d dana S kt l yang masih besar dalam alokasi APBN Sektoral ih b d l l k i 8. Kurangnya manajemen aset 7. Untuk mengoptimalkan kontrol dan fasilitasi Pusat dalam otonomi 9. Mekanisme pinjaman dan kebijakan investasi yang belum jelas Daerah, maka perlu revitalisasi peran Gubernur sebagai wakil Pusat di 10. Pemisahan keuangan eksekutif dengan legislatif Daerah D h 8. Untuk membantu Daerah dalam memperbaiki prasarana Daerah yang rusak, maka perlu adanya alokasi DAK www.dadangsolihin.com 21 www.dadangsolihin.com 22 5. Perwakilan Rakyat Daerah y Rekomendasi Permasalahan: 1. Kemitraan yang tidak jelas 1. Peningkatan hubungan DPRD dengan masyarakat 2. Ekses dari meningkatnya kewenangan DPRD 2. 2 Peningkatan akuntabilitas DPRD dan kepala daerah 3. Kerancuan LPJ 4. Kuatnya pengaruh parpol dalam proses pemilihan kepala 3. LPJ didasarkan atas pengukuran kinerja d daerahh 4. Kepala daerah dipilih secara langsung 5. Kurang terserapnya aspirasi masyarakat oleh DPRD 6. 6 Campur tangan DPRD dalam penentuan penunjukan pejabat karir 7. Masih kurangnya pemahaman DPRD terhadap peraturan g y p pp perundangan 8. Kurangnya kompetensi anggota DPRD dan lemahnya networking ki www.dadangsolihin.com 23 www.dadangsolihin.com 24
  • 7. 6 Manajemen Pelayanan 6. Rekomendasi k d i Publik Permasalahan: 1 S ki d h k li l 1. Semakin rendahnya kualitas pelayanan 1 Identifikasi dan standarisasi pelayanan Pemda 1. 2. Kaburnya pemahaman konsep-konsep perencanaan 2. Penentuan standar pelayanan baik yang bersifat daerah d h kualitatif k lit tif maupun kuantitatif k tit tif 3. Masih besarnya peranan pemda dalam penyediaan 3. Peningkatan kinerja pelayanan oleh Pemda pelayanan l 4. Tidak jelasnya standard pelayanan 5. Rendahnya akuntabilitas pelayanan www.dadangsolihin.com 25 www.dadangsolihin.com 26 7. 7 Pengawasan Rekomendasi R k d i 1. Perlunya unit dekonsentrasi sebagai perangkat Gubernur Permasalahan: 2. 2 Revitalisasi peran Gubernur sebagai wakil pusat di daerah 1. Kurangnya pengawasan dari Gubernur kepada daerah 3. Perlunya sosialisasi peraturan perundangan g y p pelanggaran p 2. Kurangnya sanksi terhadap p gg peraturan 4. 4 Penegakan hukum yang tegas 3. Kurangnya supervisi dan sosialisasi ke daerah www.dadangsolihin.com 27 www.dadangsolihin.com 28
  • 8. Dadang Solihin’s Profile Dadang holds a MA degree ( g g (Economics), University of ) y Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research Data and Information at DPD Secretariat General as well as Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development Planning Agency (Bappenas). Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia- Asia Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Terima Kasih Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia. He got various training around the globe included Developing Multimedia globe, Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course Hiroshima Japan (2001); and Regional Course, Hiroshima, Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous. You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo com or by his dadangsol@yahoo.com mobile at +62812 932 2202 www.dadangsolihin.com 29 www.dadangsolihin.com 30