SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH PEMASARAN AGRIBISNIS
PEMASARAN PRODUK KOPI HONGARIA SERTA POTENSI INDONESIA
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Pemasaran Agribisnis
Semester Ganjil / Tahun 2009
Agroteknologi D
Kelompok 4
Raden Bondan E B (150110080162)
James Matheus (150110080147)
Adi Firmansyah (150110080158)
Dhea Primasari (150110080160)
Arina Robbi (150110080161)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
Bab 1
Pendahuluan
I. Ukuran Pasar
Kopi merupakan bagian dari keseharian masyarakat di Hongaria. Pangsa pasar produk ini cukup
menjanjikan. Pada tahun 1998 dengan keadaan ekonomi yang baru berkembang setelah
terbebasnya dari centralized market menuju free market, anual konsumsi kopi perorangnya
mencapai 2.06 kg. Hal ini relatif tinggi apabila dilihat dari situasi dan kondisi ekonomi pada saat
itu dengan rata-rata pendapatan perbulannya sebesar USD 285 dengan inflasi pada 9.5 % dan real
income meningkat pada level 3.6 %. Saat ini dengan tingkat perekonomian yang semakin baik
dan taraf hidup penduduknya yang meningkat yang ditandai dengan kenaikan tingkat pendapatan
perkapitanya, permintaan akan produk kopi mengalami kenaikan pula terlebih didukung oleh
perubahan gaya hidup dalam meminum kopi pada tempat dan level tertentu sebagai salah satu
prestige dan semakin selektifnya konsumen di Hongaria akan produk makanan/minuman yang
menunjang kesehatan. Terjadi pula trend meminum kopi dikalangan usia muda terutama di
universitas dan kalangan professional muda. Berdasarkan data dari Kantor Pusat Statistik,
kelompok umur tersebut per 1 Januari 2005 mencapai lebih dari 3.5 juta jiwa. Kebiasaaan minum
kopi juga terjadi pada usia dewasa dan juga orang tua yang berjumlah kurang lebih 4.8 juta jiwa
pada tahun yang sama apabila dibandingkan dengan total jumlah penduduknya yang mencapai 10
juta jiwa. Sehingga peluang produk kopi di Pasar Hongaria masih terbuka lebar.
I.2 Jenis Produk Kopi
Jenis produk kopi yang akan di kaji dalam market brief kali terbagi atas produk biji kopi dan
ekstraknya. Produk biji kopi terbagi atas biji kopi yang telah atau tidak digongseng/disangray dan
yang melalui ataupun tidak proses penghilangan kafeinnya, serta derivat dari kopi baik berasal
dari kulit atau lapisan luarnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1. Kode HS produk kopi beserta deskripsinya
Bab 2
Pembahasan
A. Potensi
a. Produksi dalam Negeri
Geografis dan iklim di Hongaria tidaklah cocok untuk melakukan kegiatan perkebunan
tanaman kopi seperti halnya negara-negara Eropa lainnya. Kegiatan produksi kopi di
Hongaria tidak berdasarkan agricultural acitivity tapi lebih menitikberatkan pada industrial
sector dengan teknologi pengolahan lanjutan. Saat ini industri minuman hangat (hot drinks)
di Hongaria didominasi oleh Sara Lee Kávé és Tea Kft, Nestlé Hungária Kft, Tchibo
Budapest Kft, Kraft Foods Hungária Kft, Maspex Kft dan Unilever Magyarország Kft. Tetapi
khusus untuk kopi, Tchibo/Eduscho merupakan market leader dengan pangsa pasarnya
menguasai 39%, kemudian diikuti oleh Douwe Egberts dan Jacobs di urutan ketiga terbesar.
Tchibo didirikan di Hongaria pada tahun 1991 dan pada tahun 1993 factory site-nya selesai
dibangun di pinggiran kota Budapest, Budaőrs dengan kapasitas produksinya mencapai 8500
ton. Pada tahun 1997 dilakukan merger dengan Eduscho dan terjadi rekonstruksi secara
besar-besar ditingkat managerialnya. Pada tahun 1998, Tcsibo dan Eduscho mampu
memproduksi 9200 tons kopi yang telah digongseng.
b. Impor
Impor produk kopi untuk biji kopi yang digongseng dan tidak dihilangkan kafeinnya
mengalami kenaikan yang sangat luar biasa pada tahun 2005, apabila dibandingkan dengan
nilai impornya tahun 2003. Jenis produk kopi ini yang berkode HS 090121 pada tahun 2005
total nilai impornya mencapai lebih dari 29,7 juta USD sedangkan pada tahun 2003 total nilai
impornya hanya 2,1 juta USD. Tingginya permintaan jenis kopi tersebut dikarenakan
terjadinya perubahan trend meminum kopi disamping karena faktor kesehatan. Masyarakat di
Hongaria sekarang ini lebih menikmati kopi yang mengandung kafein karena memiliki cita
rasa tersendiri. Selain itu dengan growing awareness akan produk makanan dan minuman
yang sehat juga mempengaruhi pola minum kopi masyarakat Hongaria. Berdasarkan hasil
penelitian dari Universitas Harvard di Inggris ternyata kopi yang mengandung kafein
memberikan dampak yang sangat baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi tidak secara
berlebihan. Meminum kopi antara 1-3 cup perhari dapat menurunkan resiko penyakit diabetes
tipe 2 dan juga penyakit parkinson. Sedangkan hasil riset dari Universitas Vanderbilt di
Tennessee, Amerika Serikat, apabila meminum kopi secara regular dapat menurunkan resiko
terkena kanker usus, liver cirrhosis dan juga gallstones.
Terlihat jelas akan biji kopi yang melalui proses decaffeinated mengalami penurun yang
tajam bahkan pada tahun 2005 tidak terlihat kegiatan ekspor akan produk biji kopi ini yaitu
biji kopi dengan kode HS 090112 untuk biji kopi yang tidak digongseng dan 090122 untuk
biji kopi yang di gongseng. Biji kopi yang tidak mengalami proses apapun baik proses
roasted maupun decaffeinated juga mengalami penurunan sebesar 30%, walaupun dilihat dari
nilai impornya masih cukup tinggi yaitu sebesar lebih dari 24,2 juta USD.
Trend akan instant kopi sekarang ini sedang meningkat pula, terutama dikalangan remaja dan
profesional muda. Banyak sekali ditemukan mesin-mesin kopi otomat yang tersedia di
berbagai universitas, tepi jalan ataupun perkantoran disamping mesin otomat untuk minuman
segar lainnya. Kepraktisan akan kopi instant banyak disukai oleh golongan muda ini,
disamping memiliki variasi dalam rasa pula seperti kopi instant yang telah dicampur dengan
gula, madu ataupun milk powder.
Pemasok utama produk kopi ke Hongaria sebagian besar didominasi oleh negara-negara dari
Eropa, seperti Jerman, Polandia, Austria ataupun Belanda. Negara-negara tersebut merupakan
negara re-ekspor dari negara produsen biji kopi. Umumnya mereka adalah pengeskpor kopi
instant yaitu kopi yang telah mendapatkan pengolahan.
negara dari Eropa yaitu Italia, Austria, Jerman, Kroasia, Perancis dan Belgia (Lampiran 10).
Untuk biji kopi yang raw yaitu yang tidak mengalami proses roasted dan tidak dihilangkan
kafeinnya dengan kode HS 090111 dalam kurun waktu tiga tahun kebelakang, Vietnam
merupakan pengekspor utama jenis kopi ini. Bahkan pada tahun 2003, Vietnam merupakan
negara pengekpor terbesar yang menguasai pangsa pasar lebih dari 25% kemudian disusul
oleh Uganda, Jerman, Brasil dan Belgia (Lampiran 8).
Negara pemasok utama dari Asia yang mampu mendobrak dominasi Eropa adalah India. Pada
tahun 2003 menduduki urutan ke-3 dengan pangsa pasar sebesar 8.98 %, dan pada tahun
2004 walaupun terjadi peningkatan nilai ekspornya tetapi terjadi penurunan dalam
penguasaan pangsa pasarnya menjadi 8.80 %. Penurunan dominasi pangsa pasar ini
dikarenakan terjadi peningkatan nilai ekspor oleh negara Jerman dan Spanyol yang masing-
masing menduduki peringkat 1 dan 2. Pada tahun 2005 India mampu menggeser posisi
Spanyol dengan penguasan pangsa pasar lebih dari 9% dibawah Jerman yang mendominasi
lebih dari setengahnya. Untuk kopi instant yang berkode HS 210112, negara pemasok utama
secara berturut-turut dari tahun 2003 sampai dengan 2005 adalah Polandia dan Republik
Ceko. Pada tahun 2003 negara Asia yang termasuk dalam lima besar pemasok utama jenis
kopi ini adalah Singapura yang menduduki peringkat kelima dibawah Swiss dan Slovakia.
Pada tahun 2004 Singapura mampu menaikan nilai ekspornya walaupun masih menduduki
peringkat yang sama dengan tahun sebelumnya dibawah Spanyol dan Swiss. Akan tetapi pada
tahun 2005 posisi Singapura digantikan oleh negara asia lainnya yaitu Thailand bahkan
mampu berderet diurutan ketiga setelah Polandia dan Ceko. Kemampuan Thailand ini
didasarkan pada kemajuan teknologi terapannya akan kopi instant disamping promosi yang
kuat di Eropa umumnya.
Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar didunia ternyata belum begitu
berhasil menembus dan mendominasi pasaran kopi di Hongaria. Tercatat nilai ekspor kopi
dari Indonesia ke Hongaria pada tahun 2005 sebesar 140 887 USD dan berada diperingkat ke
27 untuk negara-negara pemasok kopi ke Hongaria dengan persentase market sharenya
kurang dari 1 % (Lampiran 5). Sejak bergabungnya Hongaria dengan Uni Eropa, maka
terdapat perubahan dalam kegiatan perdagangan luar negerinya termasuk kegiatan ekspor
impor komoditi. Hal ini dapat dimungkinkan produk kopi dari Indonesia sebagai contoh yang
berkode HS 090111 masuk ke pasar Hongaria melalui pintu negara EU lainnya. Apabila
dilihat kecenderungan dari nilai impor produk kopi dari Jerman ke Hongaria yang tinggi
begitu pula impor produk kopi jenis ini dari Indonesia ke Jerman terlihat pertumbuhan yang
signifikan, maka dapat dimungkinkan produk kopi dari Indonesia masuk ke Hongaria melalui
entry point di Jerman. Ditunjang dengan adanya pelabuhan yang besar di Jerman seperti
Frankfurt atau Hamburg yang lebih memudahkan saluran distribusi. Karena Uni Eropa
menganut sistem single market sehingga barang yang masuk melalui salah satu negara EU,
hanya dilakukan pencatatan sekali setelah itu produk bebas bersirkulasi diantara negara EU
lainnya. Dibawah ini dapat dilihat nilai ekspor produk kopi Indonesia ke negara-negara
importir utama di Eropa.
Tabel 2. Nilai ekspor produk kopi Indonesia dengan kode HS 090111 ke beberapa negara
importir utama di Eropa (dalam EURO)
c. Ekspor
Hongaria sebagai salah satu negara re-ekspor biji kopi, mengalami penurunan yang cukup
tajam. Jenis kopi yang telah dihilangkan kafeinnya baik yang digongseng maupun tidak pada
tahun 2005 tidak terjadi kegiatan ekspor untuk jenis kopi yang berkode HS 090112 dan
090122 ini (Lampiran 2). Untuk biji kopi yang tidak melalui proses decaffeinated baik yang
telah digongseng maupun yang tidak, Hongaria masih melakukan ekspor meskipun
mengalami penurunan yang cukup tajam pula terutama untuk jenis kopi yang berkode HS
090111 yang mengalami penurunan lebih dari 90% pada tahun 2005 apabila dibandingkan
dengan nilai ekspor pada tahun 2003. Pada tahun yang sama, penurunan nilai ekspor terjadi
pula pada jenis kopi yang telah digongseng dengan merosotnya total nilai ekspor sebesar
lebih dari 2,9 juta USD atau lebih dari 22% apabila dibandingkan 3 tahun ekspor kebelakang.
Turunnya nilai ekspor ini karena sebagian besar diserap oleh pasar lokal dengan semakin
meningkatnya permintaan akan jenis kopi tersebut.
Sebaliknya terjadi peningkatan nilai ekspor yang sangat tajam pada periode yang sama untuk
jenis kopi instant baik jenis kopi yang berkode HS 210111 sebesar lebih dari 100% dan jenis
kopi yang berkode HS 210112 dengan pertumbuhan nilai ekspornya mencapai lebih dari 200
%. Negara-negara pengimpor utama komoditi kopi dari Hongaria umumnya berasal dari
kawasan Eropa Tengah dan Timur. Pada tahun 2005, negara pengimpor produk kopi terbesar
adalah Polandia dengan persentase nilai impornya hampir mendekati setengah dari total
ekspor produk kopi Hongaria. Kemudian negara pengimpor kedua terbesar adalah Republik
Ceko dengan total nilai impornya sebesar 14,6 juta USD, selanjutnya diikuti oleh Bulgaria,
Lithuania dan Romania (Lampiran 6).
d. Saluran Distribusi
Kegiatan distribusi perdagangan di Hongaria secara umum sama dengan kegiatan ekspor
impor di negara Uni Eropa lainnya. Pihak eksportir dari Indonesia dapat menghubungi
langsung pihak importir atau perusahaan/industri yang bergerak dibidang hot drinks dari
Hongaria ataupun sebaliknya. Kegiatan ekspor impor juga dapat melibatkan commision agent
yang bertugas mencari produk untuk disalurkan ke pihak importir. Penggunaan e-commerce
yang semakin banyak digunakan dikalangan para pebisnis merupakan salah satu sarana yang
efisien dan efektif dalam melakukan transaksi perdagangan. Faktor kehati-hatian sangat
diperlukan untuk menghindari dari penipuan. Hendaknya kontak langsung dengan pihak
ITPC atau KBRI Budapest dapat mencover kerugian dalam menggunakan metode ini.
e. Kisaran Harga
Kisaran harga untuk produk kopi di Hongaria khususnya dan Uni Eropa umumnya
berdasarkan pada 2 macam harga yaitu berdasarkan jenis kopi Arabika dan Robusta. Kopi
jenis arabika memiliki kisaran harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi tipe robusta.
Jenis kopi yang digongseng dan dihilangkan kafeinnya juga memiliki harga yang lebih tinggi
bila dibandingkan dengan biji kopi yang tidak melalui proses roasted and decaffeinated.
Selain itu harga juga dipengaruhi oleh berat jenis atau tingkat kandungan air dan
penampakannya. Pada awal bulan November dipasaran retail Hongaria untuk jenis kopi
robusta memiliki kisaran harga antara 8-10 USD/kg dan jenis arabika memiliki kisaran harga
antara 15 – 20 USD/kg.
f. Strategi Pemasaran
1. Kegiatan promosi yang berkesinambungan melalui partisipasi dalam kegiatan
pameran baik yang diselenggarakan oleh pihak Hongaria maupun Uni Eropa
harus lebih diintensifkan keikutsertaannya. Dengan adanya tatap muka secara
langsung antara produsen/eksportir kopi dari Indonesia dan konsumen/importir
dari Hongaria, tentunya dapat diserap informasi, trend dan peluang kerjasama
berikutnya.
2. Ada baiknya dengan dibentuk perjanjian perdagangan antara Indonesia dengan
Hongaria khususnya melalui kerangka hubungan bilateral ataupun Uni Eropa
umumnya melalui jalur kerangka ASEAN. Hal ini untuk mengantisipasi tingkat
persaingan yang cukup tinggi akan produk kopi di pasar Hongaria khususnya
dan Uni Eropa umumnya
3. Untuk memudahkan kegiatan pemasaran dapat didirikan representative office
atau agent di Hongaria sebagai salah satu bentuk joint ventura antara para
eksportir dari Indonesia dan importir dari Hongaria. Representative office ini
akan melihat kondisi pasar dan perilaku konsumen secara langsung sehingga
informasi yang didapat akan selalu fresh and up to date. Dengan tidak
meninggalkan konsumen fanatik untuk produk kopi yang masih berbentuk biji,
segmen pasar baru yaitu para remaja, mahasiswa dan profesional muda dapat
dikonsentrasikan dengan penetrasi pasar akan produk kopi instant atau
kerjasama dengan pengusaha lokal akan penempatan mesin penyedia minuman
kopi otomat di universitas dan/atau kantor-kantor juga tempat-tempat umum
terbuka lainnya.
4. Untuk memudahkan dalam pemasaran produk kopi dari Indonesia, hendaknya
pembuatan website yang sederhana tetapi menarik, singkat dan padat perlu
diperhatikan. Apalagi dengan era e-commerc sekarang ini, transaksi bisnis
melalui dunia maya sudah dianggap biasa. Pencantuman yang jelas nomor
telepon, email, fax atau contact person yang dapat dihubungi selain profil
perusahaan itu sendiri sangat diperlukan untuk memudahkan komunikasi
dengan calon importir.
5. Kegiatan advertising yang perlu ditingkatkan untuk mengenalkan produk kopi
dari Indonesia ke masyarakat di Hongaria melalui iklan disurat kabar nasional
atau surat kabar gratis milik pemerintahan kota setempat seperti Surat Kabar
Metro di Budapest dan juga brosur akan sangat menunjang dalam promosi
produk kopi kita.
g. Ketentuan Perdagangan
Ketentuan perdagangan di Hongaria pada umumnya sama dengan ketentuan perdagangan
di wilayah Uni Eropa lainnya terhitung sejak bergabungnya Hongaria dengan masyarakat
ekonomi Eropa.
1. Product Classification in Tariff Nomenclatures
Produk yang akan diekspor harus diklasifikasikan dalam kode HS
(The Harmonised System atau Harmonised Commodity Description and
Coding System). Untuk produk kopi terbagi atas 2 kategori yaitu kode
HS untuk biji kopi yang terdiri dari 090111 (biji kopi yang tidak
digongseng dan tidak dihilangkan kafeinya), 090112 (biji kopi yang tidak
digongseng tetapi telah dihilangkan kafeinnya), 090121 (biji kopi yag
digongseng tetapi tidak dihilangkan kafeinnya) dan 090122 (biji kopi
yang digongseng dan dihilangkan kafeinnya). Sedangkan kategori
lainnya adalah untuk instant coffee yaitu dengan kode HS 210111
(ekstrak, biang dan pekatan) serta 210112 (olahan dengan dasar ekstrak,
biang dan/atau pekatan/dengan dasar kopi.
2. Import procedures
Secara ringkas produk yang diimport ke Hongaria (atau negara EU
lainnya) harus memiliki summary declaration yang ditujukan kepada
petugas kepabeaan di tempat produk diturunkan. Produk kemudian berada
dalam temporary storage procedure (tidak lebih dari 20 hari atau 45 hari
jika dikirim lewat laut). Produk tersebut berada dalam custom supervision
sampai dikeluarkannya customs approved treatment or use. Customs
approved tersebut terdiri dari: 1) release for free circulation, 2) transits
procedure, 3) customs warehousing, 4) inward processing, 5) temporary
admission, 6). Entry into a free zone or warehouse. Di Hongaria tidak
terdapat a free zone.
3. Customs declaration - SAD (Single Administrative Document)
Berdasarkan single market policy, dalam custom declaration menggunakan
Single Administrative Document (SAD), yang merupakan form yang
digunakan untuk seluruh negara anggota Uni-Eropa (landasan hukum the
Community Customs Code and Regulation 2452/93 laying down
provisions for its implementation). Single Administrative Document (SAD)
dikirimkan ke kantor Bea Cukai oleh importer atau perwakilannya secara
langsung.
4. Value for Customs purposes
Customs authorities menggunakan nilai produk impor sebagai salah satu
elemen untuk menilai besarnya duty yang harus dibayar (customs debt)
sebelum produk masuk ke Uni Eropa. Biasanya custom duty dan VAT
diekspresikan dalam persentase. Pengertian value for customs use
merupakan nilai transaksi yaitu nilai komersial dari produk pada tempat
masuk di EU, atau total harga pembelian dan pengiriman di tempat produk
tersebut masuk ke Uni Eropa.
5. Food and Feed Safety and Marketing Standards
Produk kopi sebagai bagian dari elemen makanan/minuman harus
melalui berbagai persyaratan yang telah ditentukan. Tujuan utama dari
Peraturan EU ini adalah untuk menjamin dan menjaga pada level yang
tinggi terhadap kesehatan baik bagi manusia maupun bagi ternak dan
juga lingkungan hidup. Persyaratan standar ini bervariasi untuk setiap
produknya, tergantung dari aspek kesegaran, ukuran, kualitas,
penampakan dan sebagainya.
6. Packaging
Packaging perlu diberi perhatian khusus karena harus memenuhi
beberapa persyaratan yang telah ditentukan terutama untuk produk
pertanian. Persyaratan tersebut antara lain a) persyaratan umum
packaging dan waste packaging (Directive 94/62/EC – OJ L-365
31/12/1994), ukuran packaging (Directives 75/106/EEC -OJ L-42
15/02/1975 dan 80/232/EEC - OJ L-51 25/02/1980), peraturan khusus
untuk bahan packaging yang berhubungan dengan produk makanan
(Regulation (EC) 1935/2004 - OJ L-338 13/11/2004). Disamping
beberapa peraturan wajib diatas, packaging yang terbuat dari bahwa kayu
and produk tanaman lainnya harus melalui sertifikasi phytosanitary
(Directive 2000/29/EC - OJ L-169 10/07/2000)
7. Labelling
Kopi sebagai salah satu produk minuman di dalam pasar Uni Eropa
umumnya dan Hongaria khususnya harus memenuhi persyaratan EU
Labelling, yang bertujuan untuk memastikan bahwa konsumen
mendapatkan semua informasi yang penting sehingga konsumen
membeli produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Peraturan mengenai label tersebut didasarkan pada ketentuan EU no
2000/13/EC yang dikeluarkan oleh Council Directive, EU Regulation
(EC) no 1829/2003 dan no 1830/2003 dan Regulation no 1935/2004
yang terdiri dari:
Peraturan umum pelabelan pada produk makanan dan minuman
Peraturan khusus terhadap produk makanan dan minuman dalam
kriteria:
o Labelling untuk Genetically Modified (GM) food dan
Novel Food
o Labelling untuk produk makanan dan minuman yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
o Labelling untuk bahan-bahan yang bersentuhan langsung
dengan bahan makanan atau minuman
o Labelling khusus untuk bahan makanan atau minuman
o Informasi pada label produk harus menggunakan bahasa
setempat dalam hal ini bahasa Hongaria disamping
bahasa internasional lainnya. Selaras dengan peraturan
EU, terdapat beberapa ketentuan khusus untuk tiap tipe
produk (seperti makanan/minuman, peralatan rumah
tangga, tekstil, kosmetik, produk dan peralatan medis
8. Rules of Origin
Pengertian ORIGIN disini adalah kepemilikan barang atau produk secara
ekonomi untuk negara tertentu dalam dunia perdagangan atau keaslian
suatu produk.
h. Peluang
Kopi Luwak yaitu biji kopi pilihan yang dikumpulkan oleh para pengumpul biji kopi dari
kotoran hewan sejenis musang, memiliki prospek yang cukup cerah di Hongaria. Jenis
kopi ini mulai dikenal di Hongaria sejak coffee drink behaviour dan the
concerness/awareness terhadap produk yang memiliki dampak positif terhadap kesehatan
mulai meningkat yaitu sekitar awal tahun 2003an. Berdasarkan penelitian dari University
of Guelph di Kanada, kopi luwak ini memiliki kandungan kadar bakteri yang paling
rendah dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Rendahnya kandungan bakteri ini hasil
dari proses pencernaan secara kimiawi didalam usus hewan luwak tersebut Kopi Luwak
ini sangat mahal harganya, dikarenakan proses untuk mendapatkannya yang tidak mudah,
juga memiliki kualitas yang paling baik. Hewan luwak akan memakan jenis kopi pilihan
yang betul betul sudah matang. Tentunya hal ini berbeda dengan kopi yang dipetik oleh
para petani dari pohon kopi langsung, karena tingkat kematangan yang berbeda, maka
kopi yang dihasilkan juga akan bercampur antara kopi yang matang, setengah matang
atau terlalu matang. Sedangkan kopi yang dipilih oleh hewan ini memiliki tingkat
kematangan yang seragam sehingga hasil akhirnya akan lebih baik.
i. Kendala
1. Tariff
. Tariff impor untuk produk kopi yang berasal dari Indonesia dibagi dalam
2 kategori yaitu berdasarkan asal produk dari negara berkembang dan GSPnya.
Berdasarkan peraturan no 0980/2005/EC, tariff import produk kopi dikenakan
pajak antara 2.6 % sampai 8 % tergantung dari jenis kopinya kecuali jenis kopi
yang tidak digongseng dan dihilangkan kafeinnya. Tariff import selengkapnya
untuk berbagai macam produk kopi berdasarkan kode HSnya adalah sebagai
berikut:
Disamping tariff impor tersebut diatas, terdapat pajak tak langsung dari
pemerintah Hongaria yang dikenal dengan Value Add Tax (VAT) adalah sebesar
20%. Nilai VAT di Hongaria termasuk nilai yang cukup tinggi bila dibandingkan
dengan negara Uni Eropa lainnya, walaupun telah mengalami penurunan sebesar
5% sejak awal tahun ini.
2. Non Tariff
a. Kriteria umum dan persyaratan terhadap produk makanan yang
tertuang dalam Regulation (CE) No. 178/2002 (OJ L-31
01/02/2002);
b. Persyaratan higinitas produk makanan yang berlandaskan pada
Regulation (EC) No. 852/2004 (OJ L-226 25/06/2004);
c. Ketentuan umum mengenai kontaminasi dalam produk
makanan/minuman;
d. Persyaratan khusus untuk Genetically Modified (GM) food dan
Novel food yang dijelaskan dalam Regulation (EC) No.
1829/2003 (OJ L-268 18/10/2003) dan Regulation (EC)
No.258/97 (OJ L-43 14/02/1997)
e. Ketentuan umum dalam proses pembuatan produk
makanan/minuman;
f. Pengawasan dan pemeriksaan oleh institusi terkait terhadap
produk makanan/minuman. Dalam pengawasan dan pemeriksaan
produk di Hongaria, importir atau perwakilannya harus
mengajukan aplikasinya pada Border Inspection Post. Untuk
pemeriksaan dokumen, petugas di Customs points of Entry akan
memeriksa produk yang datang dengan mengidentifikasi dan
pemeriksaaan secara fisik. Teknik sampling untuk analisa
kualitas produk dapat dilakukan pada laboratorium yang telah
ditunjuk. Jika hasil inspeksi menunjukan bahwa produk yang
diimpor sesuai dengan peraturan yang berlaku maka komoditi
dinyatakan bebas bersirkulasi tidak hanya di teritori Hongaria
tapi juga diseluruh wilayah Uni Eropa
Bab 3
Kesimpulan
Kopi merupakan bagian dari keseharian masyarakat di Hongaria. Pangsa pasar produk ini
cukup menjanjikan.Saat ini dengan tingkat perekonomian yang semakin baik dan taraf hidup
penduduknya yang meningkat yang ditandai dengan kenaikan tingkat pendapatan perkapitanya,
permintaan akan produk kopi mengalami kenaikan pula terlebih didukung oleh perubahan gaya
hidup dalam meminum kopi pada tempat dan level tertentu sebagai salah satu prestige dan
semakin selektifnya konsumen di Hongaria akan produk makanan/minuman yang menunjang
kesehatan. Masyarakat di Hongaria sekarang ini lebih menikmati kopi yang mengandung kafein
karena memiliki cita rasa tersendiri.
Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar didunia ternyata belum begitu
berhasil menembus dan mendominasi pasaran kopi di Hongaria
Kegiatan distribusi yaitu pihak eksportir dari Indonesia dapat menghubungi langsung
pihak importir atau perusahaan/industri yang bergerak dibidang hot drinks dari Hongaria ataupun
sebaliknya. Kegiatan ekspor impor juga dapat melibatkan commision agent yang bertugas
mencari produk untuk disalurkan ke pihak importir. Penggunaan e-commerce yang semakin
banyak digunakan dikalangan para pebisnis merupakan salah satu sarana yang efisien dan efektif
dalam melakukan transaksi perdagangan.
Strategi Pemasaran antara lain berupa Kegiatan promosi yang berkesinambungan melalui
partisipasi dalam kegiatan pameran baik yang diselenggarakan oleh pihak Hongaria maupun Uni
Eropa harus lebih diintensifkan keikutsertaannya dibentuk perjanjian perdagangan antara
Indonesia dengan Hongaria,didirikan representative office atau agent di Hongaria sebagai salah
satu bentuk joint ventura antara para eksportir dari Indonesia dan importir dari Hongaria.
pemasaran produk kopi dari Indonesia, hendaknya pembuatan website yang sederhana tetapi
menarik, singkat dan padat dengan e-commerc. Kegiatan advertising yang perlu ditingkatkan
untuk mengenalkan produk kopi dari Indonesia ke masyarakat di Hongaria melalui iklan disurat
kabar nasional atau surat kabar gratis milik pemerintahan kota setempat
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/Pemasaran kopi Hongaria
http://www.fvm.hu
http://www.ommi.hu
http://www.okogarancia.hu

More Related Content

What's hot

PPT Psikologi Pendidikan.pptx
PPT  Psikologi Pendidikan.pptxPPT  Psikologi Pendidikan.pptx
PPT Psikologi Pendidikan.pptxMawaddah54
 
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxKel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxTyraSeptiDiana
 
Perkembangan fisik motorik remaja 2
Perkembangan fisik motorik remaja 2Perkembangan fisik motorik remaja 2
Perkembangan fisik motorik remaja 2Rizali Avenged
 
Kesehatan mental peserta didik
Kesehatan mental peserta didikKesehatan mental peserta didik
Kesehatan mental peserta didikSolihin Utjok
 
Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didikafifahdhaniyah
 
Perubahan sosial budaya dalam era modernisasi dan globalisasi press
Perubahan sosial budaya dalam era modernisasi dan globalisasi pressPerubahan sosial budaya dalam era modernisasi dan globalisasi press
Perubahan sosial budaya dalam era modernisasi dan globalisasi pressAdy Setiawan
 
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAPERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAsafutri nurhidayah
 
Penilaian Hasil Belajar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Praktik Pendidika...
Penilaian Hasil Belajar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Praktik Pendidika...Penilaian Hasil Belajar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Praktik Pendidika...
Penilaian Hasil Belajar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Praktik Pendidika...Anotyalqadarsy1
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Salma Van Licht
 
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirPpt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirRifkaAnisa6
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirAi Nurhasanah
 
Kelompok 2 perspektif global dari visi geografi
Kelompok 2 perspektif global dari visi geografiKelompok 2 perspektif global dari visi geografi
Kelompok 2 perspektif global dari visi geografiMitha Ye Es
 
Tes kesegaran jasmani indonesia
Tes kesegaran jasmani indonesiaTes kesegaran jasmani indonesia
Tes kesegaran jasmani indonesiaruce lee
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 
Makalah konsep dasar ABK
Makalah konsep dasar ABKMakalah konsep dasar ABK
Makalah konsep dasar ABKUNESA
 
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDElysa Nurhani
 

What's hot (20)

PPT Psikologi Pendidikan.pptx
PPT  Psikologi Pendidikan.pptxPPT  Psikologi Pendidikan.pptx
PPT Psikologi Pendidikan.pptx
 
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxKel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
 
Perkembangan fisik motorik remaja 2
Perkembangan fisik motorik remaja 2Perkembangan fisik motorik remaja 2
Perkembangan fisik motorik remaja 2
 
Kesehatan mental peserta didik
Kesehatan mental peserta didikKesehatan mental peserta didik
Kesehatan mental peserta didik
 
Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didik
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anak
 
Perubahan sosial budaya dalam era modernisasi dan globalisasi press
Perubahan sosial budaya dalam era modernisasi dan globalisasi pressPerubahan sosial budaya dalam era modernisasi dan globalisasi press
Perubahan sosial budaya dalam era modernisasi dan globalisasi press
 
Catatan antroposfer
Catatan antroposferCatatan antroposfer
Catatan antroposfer
 
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAPERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
 
Modernisasi Desa
Modernisasi DesaModernisasi Desa
Modernisasi Desa
 
Penilaian Hasil Belajar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Praktik Pendidika...
Penilaian Hasil Belajar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Praktik Pendidika...Penilaian Hasil Belajar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Praktik Pendidika...
Penilaian Hasil Belajar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Praktik Pendidika...
 
MASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWALMASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWAL
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3
 
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirPpt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
 
Kelompok 2 perspektif global dari visi geografi
Kelompok 2 perspektif global dari visi geografiKelompok 2 perspektif global dari visi geografi
Kelompok 2 perspektif global dari visi geografi
 
Tes kesegaran jasmani indonesia
Tes kesegaran jasmani indonesiaTes kesegaran jasmani indonesia
Tes kesegaran jasmani indonesia
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
Makalah konsep dasar ABK
Makalah konsep dasar ABKMakalah konsep dasar ABK
Makalah konsep dasar ABK
 
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Recently uploaded

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 

Makalah_19 Bauran pemasaran produk kopi hongaria

  • 1. MAKALAH PEMASARAN AGRIBISNIS PEMASARAN PRODUK KOPI HONGARIA SERTA POTENSI INDONESIA Disusun untuk memenuhi mata kuliah Pemasaran Agribisnis Semester Ganjil / Tahun 2009 Agroteknologi D Kelompok 4 Raden Bondan E B (150110080162) James Matheus (150110080147) Adi Firmansyah (150110080158) Dhea Primasari (150110080160) Arina Robbi (150110080161) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR
  • 2. Bab 1 Pendahuluan I. Ukuran Pasar Kopi merupakan bagian dari keseharian masyarakat di Hongaria. Pangsa pasar produk ini cukup menjanjikan. Pada tahun 1998 dengan keadaan ekonomi yang baru berkembang setelah terbebasnya dari centralized market menuju free market, anual konsumsi kopi perorangnya mencapai 2.06 kg. Hal ini relatif tinggi apabila dilihat dari situasi dan kondisi ekonomi pada saat itu dengan rata-rata pendapatan perbulannya sebesar USD 285 dengan inflasi pada 9.5 % dan real income meningkat pada level 3.6 %. Saat ini dengan tingkat perekonomian yang semakin baik dan taraf hidup penduduknya yang meningkat yang ditandai dengan kenaikan tingkat pendapatan perkapitanya, permintaan akan produk kopi mengalami kenaikan pula terlebih didukung oleh perubahan gaya hidup dalam meminum kopi pada tempat dan level tertentu sebagai salah satu prestige dan semakin selektifnya konsumen di Hongaria akan produk makanan/minuman yang menunjang kesehatan. Terjadi pula trend meminum kopi dikalangan usia muda terutama di universitas dan kalangan professional muda. Berdasarkan data dari Kantor Pusat Statistik, kelompok umur tersebut per 1 Januari 2005 mencapai lebih dari 3.5 juta jiwa. Kebiasaaan minum kopi juga terjadi pada usia dewasa dan juga orang tua yang berjumlah kurang lebih 4.8 juta jiwa pada tahun yang sama apabila dibandingkan dengan total jumlah penduduknya yang mencapai 10 juta jiwa. Sehingga peluang produk kopi di Pasar Hongaria masih terbuka lebar. I.2 Jenis Produk Kopi Jenis produk kopi yang akan di kaji dalam market brief kali terbagi atas produk biji kopi dan ekstraknya. Produk biji kopi terbagi atas biji kopi yang telah atau tidak digongseng/disangray dan
  • 3. yang melalui ataupun tidak proses penghilangan kafeinnya, serta derivat dari kopi baik berasal dari kulit atau lapisan luarnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 1. Kode HS produk kopi beserta deskripsinya
  • 4. Bab 2 Pembahasan A. Potensi a. Produksi dalam Negeri Geografis dan iklim di Hongaria tidaklah cocok untuk melakukan kegiatan perkebunan tanaman kopi seperti halnya negara-negara Eropa lainnya. Kegiatan produksi kopi di Hongaria tidak berdasarkan agricultural acitivity tapi lebih menitikberatkan pada industrial sector dengan teknologi pengolahan lanjutan. Saat ini industri minuman hangat (hot drinks) di Hongaria didominasi oleh Sara Lee Kávé és Tea Kft, Nestlé Hungária Kft, Tchibo Budapest Kft, Kraft Foods Hungária Kft, Maspex Kft dan Unilever Magyarország Kft. Tetapi khusus untuk kopi, Tchibo/Eduscho merupakan market leader dengan pangsa pasarnya menguasai 39%, kemudian diikuti oleh Douwe Egberts dan Jacobs di urutan ketiga terbesar. Tchibo didirikan di Hongaria pada tahun 1991 dan pada tahun 1993 factory site-nya selesai dibangun di pinggiran kota Budapest, Budaőrs dengan kapasitas produksinya mencapai 8500 ton. Pada tahun 1997 dilakukan merger dengan Eduscho dan terjadi rekonstruksi secara besar-besar ditingkat managerialnya. Pada tahun 1998, Tcsibo dan Eduscho mampu memproduksi 9200 tons kopi yang telah digongseng. b. Impor Impor produk kopi untuk biji kopi yang digongseng dan tidak dihilangkan kafeinnya mengalami kenaikan yang sangat luar biasa pada tahun 2005, apabila dibandingkan dengan nilai impornya tahun 2003. Jenis produk kopi ini yang berkode HS 090121 pada tahun 2005 total nilai impornya mencapai lebih dari 29,7 juta USD sedangkan pada tahun 2003 total nilai impornya hanya 2,1 juta USD. Tingginya permintaan jenis kopi tersebut dikarenakan terjadinya perubahan trend meminum kopi disamping karena faktor kesehatan. Masyarakat di Hongaria sekarang ini lebih menikmati kopi yang mengandung kafein karena memiliki cita rasa tersendiri. Selain itu dengan growing awareness akan produk makanan dan minuman yang sehat juga mempengaruhi pola minum kopi masyarakat Hongaria. Berdasarkan hasil penelitian dari Universitas Harvard di Inggris ternyata kopi yang mengandung kafein memberikan dampak yang sangat baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi tidak secara berlebihan. Meminum kopi antara 1-3 cup perhari dapat menurunkan resiko penyakit diabetes tipe 2 dan juga penyakit parkinson. Sedangkan hasil riset dari Universitas Vanderbilt di Tennessee, Amerika Serikat, apabila meminum kopi secara regular dapat menurunkan resiko terkena kanker usus, liver cirrhosis dan juga gallstones.
  • 5. Terlihat jelas akan biji kopi yang melalui proses decaffeinated mengalami penurun yang tajam bahkan pada tahun 2005 tidak terlihat kegiatan ekspor akan produk biji kopi ini yaitu biji kopi dengan kode HS 090112 untuk biji kopi yang tidak digongseng dan 090122 untuk biji kopi yang di gongseng. Biji kopi yang tidak mengalami proses apapun baik proses roasted maupun decaffeinated juga mengalami penurunan sebesar 30%, walaupun dilihat dari nilai impornya masih cukup tinggi yaitu sebesar lebih dari 24,2 juta USD. Trend akan instant kopi sekarang ini sedang meningkat pula, terutama dikalangan remaja dan profesional muda. Banyak sekali ditemukan mesin-mesin kopi otomat yang tersedia di berbagai universitas, tepi jalan ataupun perkantoran disamping mesin otomat untuk minuman segar lainnya. Kepraktisan akan kopi instant banyak disukai oleh golongan muda ini, disamping memiliki variasi dalam rasa pula seperti kopi instant yang telah dicampur dengan gula, madu ataupun milk powder. Pemasok utama produk kopi ke Hongaria sebagian besar didominasi oleh negara-negara dari Eropa, seperti Jerman, Polandia, Austria ataupun Belanda. Negara-negara tersebut merupakan negara re-ekspor dari negara produsen biji kopi. Umumnya mereka adalah pengeskpor kopi instant yaitu kopi yang telah mendapatkan pengolahan. negara dari Eropa yaitu Italia, Austria, Jerman, Kroasia, Perancis dan Belgia (Lampiran 10). Untuk biji kopi yang raw yaitu yang tidak mengalami proses roasted dan tidak dihilangkan kafeinnya dengan kode HS 090111 dalam kurun waktu tiga tahun kebelakang, Vietnam merupakan pengekspor utama jenis kopi ini. Bahkan pada tahun 2003, Vietnam merupakan negara pengekpor terbesar yang menguasai pangsa pasar lebih dari 25% kemudian disusul oleh Uganda, Jerman, Brasil dan Belgia (Lampiran 8). Negara pemasok utama dari Asia yang mampu mendobrak dominasi Eropa adalah India. Pada tahun 2003 menduduki urutan ke-3 dengan pangsa pasar sebesar 8.98 %, dan pada tahun 2004 walaupun terjadi peningkatan nilai ekspornya tetapi terjadi penurunan dalam penguasaan pangsa pasarnya menjadi 8.80 %. Penurunan dominasi pangsa pasar ini dikarenakan terjadi peningkatan nilai ekspor oleh negara Jerman dan Spanyol yang masing- masing menduduki peringkat 1 dan 2. Pada tahun 2005 India mampu menggeser posisi Spanyol dengan penguasan pangsa pasar lebih dari 9% dibawah Jerman yang mendominasi lebih dari setengahnya. Untuk kopi instant yang berkode HS 210112, negara pemasok utama secara berturut-turut dari tahun 2003 sampai dengan 2005 adalah Polandia dan Republik Ceko. Pada tahun 2003 negara Asia yang termasuk dalam lima besar pemasok utama jenis kopi ini adalah Singapura yang menduduki peringkat kelima dibawah Swiss dan Slovakia. Pada tahun 2004 Singapura mampu menaikan nilai ekspornya walaupun masih menduduki
  • 6. peringkat yang sama dengan tahun sebelumnya dibawah Spanyol dan Swiss. Akan tetapi pada tahun 2005 posisi Singapura digantikan oleh negara asia lainnya yaitu Thailand bahkan mampu berderet diurutan ketiga setelah Polandia dan Ceko. Kemampuan Thailand ini didasarkan pada kemajuan teknologi terapannya akan kopi instant disamping promosi yang kuat di Eropa umumnya. Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar didunia ternyata belum begitu berhasil menembus dan mendominasi pasaran kopi di Hongaria. Tercatat nilai ekspor kopi dari Indonesia ke Hongaria pada tahun 2005 sebesar 140 887 USD dan berada diperingkat ke 27 untuk negara-negara pemasok kopi ke Hongaria dengan persentase market sharenya kurang dari 1 % (Lampiran 5). Sejak bergabungnya Hongaria dengan Uni Eropa, maka terdapat perubahan dalam kegiatan perdagangan luar negerinya termasuk kegiatan ekspor impor komoditi. Hal ini dapat dimungkinkan produk kopi dari Indonesia sebagai contoh yang berkode HS 090111 masuk ke pasar Hongaria melalui pintu negara EU lainnya. Apabila dilihat kecenderungan dari nilai impor produk kopi dari Jerman ke Hongaria yang tinggi begitu pula impor produk kopi jenis ini dari Indonesia ke Jerman terlihat pertumbuhan yang signifikan, maka dapat dimungkinkan produk kopi dari Indonesia masuk ke Hongaria melalui entry point di Jerman. Ditunjang dengan adanya pelabuhan yang besar di Jerman seperti Frankfurt atau Hamburg yang lebih memudahkan saluran distribusi. Karena Uni Eropa menganut sistem single market sehingga barang yang masuk melalui salah satu negara EU, hanya dilakukan pencatatan sekali setelah itu produk bebas bersirkulasi diantara negara EU lainnya. Dibawah ini dapat dilihat nilai ekspor produk kopi Indonesia ke negara-negara importir utama di Eropa. Tabel 2. Nilai ekspor produk kopi Indonesia dengan kode HS 090111 ke beberapa negara importir utama di Eropa (dalam EURO) c. Ekspor
  • 7. Hongaria sebagai salah satu negara re-ekspor biji kopi, mengalami penurunan yang cukup tajam. Jenis kopi yang telah dihilangkan kafeinnya baik yang digongseng maupun tidak pada tahun 2005 tidak terjadi kegiatan ekspor untuk jenis kopi yang berkode HS 090112 dan 090122 ini (Lampiran 2). Untuk biji kopi yang tidak melalui proses decaffeinated baik yang telah digongseng maupun yang tidak, Hongaria masih melakukan ekspor meskipun mengalami penurunan yang cukup tajam pula terutama untuk jenis kopi yang berkode HS 090111 yang mengalami penurunan lebih dari 90% pada tahun 2005 apabila dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2003. Pada tahun yang sama, penurunan nilai ekspor terjadi pula pada jenis kopi yang telah digongseng dengan merosotnya total nilai ekspor sebesar lebih dari 2,9 juta USD atau lebih dari 22% apabila dibandingkan 3 tahun ekspor kebelakang. Turunnya nilai ekspor ini karena sebagian besar diserap oleh pasar lokal dengan semakin meningkatnya permintaan akan jenis kopi tersebut. Sebaliknya terjadi peningkatan nilai ekspor yang sangat tajam pada periode yang sama untuk jenis kopi instant baik jenis kopi yang berkode HS 210111 sebesar lebih dari 100% dan jenis kopi yang berkode HS 210112 dengan pertumbuhan nilai ekspornya mencapai lebih dari 200 %. Negara-negara pengimpor utama komoditi kopi dari Hongaria umumnya berasal dari kawasan Eropa Tengah dan Timur. Pada tahun 2005, negara pengimpor produk kopi terbesar adalah Polandia dengan persentase nilai impornya hampir mendekati setengah dari total ekspor produk kopi Hongaria. Kemudian negara pengimpor kedua terbesar adalah Republik Ceko dengan total nilai impornya sebesar 14,6 juta USD, selanjutnya diikuti oleh Bulgaria, Lithuania dan Romania (Lampiran 6). d. Saluran Distribusi Kegiatan distribusi perdagangan di Hongaria secara umum sama dengan kegiatan ekspor impor di negara Uni Eropa lainnya. Pihak eksportir dari Indonesia dapat menghubungi langsung pihak importir atau perusahaan/industri yang bergerak dibidang hot drinks dari Hongaria ataupun sebaliknya. Kegiatan ekspor impor juga dapat melibatkan commision agent yang bertugas mencari produk untuk disalurkan ke pihak importir. Penggunaan e-commerce yang semakin banyak digunakan dikalangan para pebisnis merupakan salah satu sarana yang efisien dan efektif dalam melakukan transaksi perdagangan. Faktor kehati-hatian sangat diperlukan untuk menghindari dari penipuan. Hendaknya kontak langsung dengan pihak ITPC atau KBRI Budapest dapat mencover kerugian dalam menggunakan metode ini. e. Kisaran Harga Kisaran harga untuk produk kopi di Hongaria khususnya dan Uni Eropa umumnya berdasarkan pada 2 macam harga yaitu berdasarkan jenis kopi Arabika dan Robusta. Kopi
  • 8. jenis arabika memiliki kisaran harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi tipe robusta. Jenis kopi yang digongseng dan dihilangkan kafeinnya juga memiliki harga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan biji kopi yang tidak melalui proses roasted and decaffeinated. Selain itu harga juga dipengaruhi oleh berat jenis atau tingkat kandungan air dan penampakannya. Pada awal bulan November dipasaran retail Hongaria untuk jenis kopi robusta memiliki kisaran harga antara 8-10 USD/kg dan jenis arabika memiliki kisaran harga antara 15 – 20 USD/kg. f. Strategi Pemasaran 1. Kegiatan promosi yang berkesinambungan melalui partisipasi dalam kegiatan pameran baik yang diselenggarakan oleh pihak Hongaria maupun Uni Eropa harus lebih diintensifkan keikutsertaannya. Dengan adanya tatap muka secara langsung antara produsen/eksportir kopi dari Indonesia dan konsumen/importir dari Hongaria, tentunya dapat diserap informasi, trend dan peluang kerjasama berikutnya. 2. Ada baiknya dengan dibentuk perjanjian perdagangan antara Indonesia dengan Hongaria khususnya melalui kerangka hubungan bilateral ataupun Uni Eropa umumnya melalui jalur kerangka ASEAN. Hal ini untuk mengantisipasi tingkat persaingan yang cukup tinggi akan produk kopi di pasar Hongaria khususnya dan Uni Eropa umumnya 3. Untuk memudahkan kegiatan pemasaran dapat didirikan representative office atau agent di Hongaria sebagai salah satu bentuk joint ventura antara para eksportir dari Indonesia dan importir dari Hongaria. Representative office ini akan melihat kondisi pasar dan perilaku konsumen secara langsung sehingga informasi yang didapat akan selalu fresh and up to date. Dengan tidak meninggalkan konsumen fanatik untuk produk kopi yang masih berbentuk biji, segmen pasar baru yaitu para remaja, mahasiswa dan profesional muda dapat dikonsentrasikan dengan penetrasi pasar akan produk kopi instant atau kerjasama dengan pengusaha lokal akan penempatan mesin penyedia minuman kopi otomat di universitas dan/atau kantor-kantor juga tempat-tempat umum terbuka lainnya. 4. Untuk memudahkan dalam pemasaran produk kopi dari Indonesia, hendaknya pembuatan website yang sederhana tetapi menarik, singkat dan padat perlu diperhatikan. Apalagi dengan era e-commerc sekarang ini, transaksi bisnis melalui dunia maya sudah dianggap biasa. Pencantuman yang jelas nomor
  • 9. telepon, email, fax atau contact person yang dapat dihubungi selain profil perusahaan itu sendiri sangat diperlukan untuk memudahkan komunikasi dengan calon importir. 5. Kegiatan advertising yang perlu ditingkatkan untuk mengenalkan produk kopi dari Indonesia ke masyarakat di Hongaria melalui iklan disurat kabar nasional atau surat kabar gratis milik pemerintahan kota setempat seperti Surat Kabar Metro di Budapest dan juga brosur akan sangat menunjang dalam promosi produk kopi kita. g. Ketentuan Perdagangan Ketentuan perdagangan di Hongaria pada umumnya sama dengan ketentuan perdagangan di wilayah Uni Eropa lainnya terhitung sejak bergabungnya Hongaria dengan masyarakat ekonomi Eropa. 1. Product Classification in Tariff Nomenclatures Produk yang akan diekspor harus diklasifikasikan dalam kode HS (The Harmonised System atau Harmonised Commodity Description and Coding System). Untuk produk kopi terbagi atas 2 kategori yaitu kode HS untuk biji kopi yang terdiri dari 090111 (biji kopi yang tidak digongseng dan tidak dihilangkan kafeinya), 090112 (biji kopi yang tidak digongseng tetapi telah dihilangkan kafeinnya), 090121 (biji kopi yag digongseng tetapi tidak dihilangkan kafeinnya) dan 090122 (biji kopi yang digongseng dan dihilangkan kafeinnya). Sedangkan kategori lainnya adalah untuk instant coffee yaitu dengan kode HS 210111 (ekstrak, biang dan pekatan) serta 210112 (olahan dengan dasar ekstrak, biang dan/atau pekatan/dengan dasar kopi. 2. Import procedures Secara ringkas produk yang diimport ke Hongaria (atau negara EU lainnya) harus memiliki summary declaration yang ditujukan kepada petugas kepabeaan di tempat produk diturunkan. Produk kemudian berada dalam temporary storage procedure (tidak lebih dari 20 hari atau 45 hari jika dikirim lewat laut). Produk tersebut berada dalam custom supervision sampai dikeluarkannya customs approved treatment or use. Customs approved tersebut terdiri dari: 1) release for free circulation, 2) transits procedure, 3) customs warehousing, 4) inward processing, 5) temporary
  • 10. admission, 6). Entry into a free zone or warehouse. Di Hongaria tidak terdapat a free zone. 3. Customs declaration - SAD (Single Administrative Document) Berdasarkan single market policy, dalam custom declaration menggunakan Single Administrative Document (SAD), yang merupakan form yang digunakan untuk seluruh negara anggota Uni-Eropa (landasan hukum the Community Customs Code and Regulation 2452/93 laying down provisions for its implementation). Single Administrative Document (SAD) dikirimkan ke kantor Bea Cukai oleh importer atau perwakilannya secara langsung. 4. Value for Customs purposes Customs authorities menggunakan nilai produk impor sebagai salah satu elemen untuk menilai besarnya duty yang harus dibayar (customs debt) sebelum produk masuk ke Uni Eropa. Biasanya custom duty dan VAT diekspresikan dalam persentase. Pengertian value for customs use merupakan nilai transaksi yaitu nilai komersial dari produk pada tempat masuk di EU, atau total harga pembelian dan pengiriman di tempat produk tersebut masuk ke Uni Eropa. 5. Food and Feed Safety and Marketing Standards Produk kopi sebagai bagian dari elemen makanan/minuman harus melalui berbagai persyaratan yang telah ditentukan. Tujuan utama dari Peraturan EU ini adalah untuk menjamin dan menjaga pada level yang tinggi terhadap kesehatan baik bagi manusia maupun bagi ternak dan juga lingkungan hidup. Persyaratan standar ini bervariasi untuk setiap produknya, tergantung dari aspek kesegaran, ukuran, kualitas, penampakan dan sebagainya. 6. Packaging Packaging perlu diberi perhatian khusus karena harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan terutama untuk produk pertanian. Persyaratan tersebut antara lain a) persyaratan umum packaging dan waste packaging (Directive 94/62/EC – OJ L-365 31/12/1994), ukuran packaging (Directives 75/106/EEC -OJ L-42 15/02/1975 dan 80/232/EEC - OJ L-51 25/02/1980), peraturan khusus untuk bahan packaging yang berhubungan dengan produk makanan
  • 11. (Regulation (EC) 1935/2004 - OJ L-338 13/11/2004). Disamping beberapa peraturan wajib diatas, packaging yang terbuat dari bahwa kayu and produk tanaman lainnya harus melalui sertifikasi phytosanitary (Directive 2000/29/EC - OJ L-169 10/07/2000) 7. Labelling Kopi sebagai salah satu produk minuman di dalam pasar Uni Eropa umumnya dan Hongaria khususnya harus memenuhi persyaratan EU Labelling, yang bertujuan untuk memastikan bahwa konsumen mendapatkan semua informasi yang penting sehingga konsumen membeli produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Peraturan mengenai label tersebut didasarkan pada ketentuan EU no 2000/13/EC yang dikeluarkan oleh Council Directive, EU Regulation (EC) no 1829/2003 dan no 1830/2003 dan Regulation no 1935/2004 yang terdiri dari: Peraturan umum pelabelan pada produk makanan dan minuman Peraturan khusus terhadap produk makanan dan minuman dalam kriteria: o Labelling untuk Genetically Modified (GM) food dan Novel Food o Labelling untuk produk makanan dan minuman yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi o Labelling untuk bahan-bahan yang bersentuhan langsung dengan bahan makanan atau minuman o Labelling khusus untuk bahan makanan atau minuman o Informasi pada label produk harus menggunakan bahasa setempat dalam hal ini bahasa Hongaria disamping bahasa internasional lainnya. Selaras dengan peraturan EU, terdapat beberapa ketentuan khusus untuk tiap tipe produk (seperti makanan/minuman, peralatan rumah tangga, tekstil, kosmetik, produk dan peralatan medis 8. Rules of Origin Pengertian ORIGIN disini adalah kepemilikan barang atau produk secara ekonomi untuk negara tertentu dalam dunia perdagangan atau keaslian suatu produk.
  • 12. h. Peluang Kopi Luwak yaitu biji kopi pilihan yang dikumpulkan oleh para pengumpul biji kopi dari kotoran hewan sejenis musang, memiliki prospek yang cukup cerah di Hongaria. Jenis kopi ini mulai dikenal di Hongaria sejak coffee drink behaviour dan the concerness/awareness terhadap produk yang memiliki dampak positif terhadap kesehatan mulai meningkat yaitu sekitar awal tahun 2003an. Berdasarkan penelitian dari University of Guelph di Kanada, kopi luwak ini memiliki kandungan kadar bakteri yang paling rendah dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Rendahnya kandungan bakteri ini hasil dari proses pencernaan secara kimiawi didalam usus hewan luwak tersebut Kopi Luwak ini sangat mahal harganya, dikarenakan proses untuk mendapatkannya yang tidak mudah, juga memiliki kualitas yang paling baik. Hewan luwak akan memakan jenis kopi pilihan yang betul betul sudah matang. Tentunya hal ini berbeda dengan kopi yang dipetik oleh para petani dari pohon kopi langsung, karena tingkat kematangan yang berbeda, maka kopi yang dihasilkan juga akan bercampur antara kopi yang matang, setengah matang atau terlalu matang. Sedangkan kopi yang dipilih oleh hewan ini memiliki tingkat kematangan yang seragam sehingga hasil akhirnya akan lebih baik. i. Kendala 1. Tariff . Tariff impor untuk produk kopi yang berasal dari Indonesia dibagi dalam 2 kategori yaitu berdasarkan asal produk dari negara berkembang dan GSPnya. Berdasarkan peraturan no 0980/2005/EC, tariff import produk kopi dikenakan pajak antara 2.6 % sampai 8 % tergantung dari jenis kopinya kecuali jenis kopi yang tidak digongseng dan dihilangkan kafeinnya. Tariff import selengkapnya untuk berbagai macam produk kopi berdasarkan kode HSnya adalah sebagai berikut: Disamping tariff impor tersebut diatas, terdapat pajak tak langsung dari pemerintah Hongaria yang dikenal dengan Value Add Tax (VAT) adalah sebesar 20%. Nilai VAT di Hongaria termasuk nilai yang cukup tinggi bila dibandingkan
  • 13. dengan negara Uni Eropa lainnya, walaupun telah mengalami penurunan sebesar 5% sejak awal tahun ini. 2. Non Tariff a. Kriteria umum dan persyaratan terhadap produk makanan yang tertuang dalam Regulation (CE) No. 178/2002 (OJ L-31 01/02/2002); b. Persyaratan higinitas produk makanan yang berlandaskan pada Regulation (EC) No. 852/2004 (OJ L-226 25/06/2004); c. Ketentuan umum mengenai kontaminasi dalam produk makanan/minuman; d. Persyaratan khusus untuk Genetically Modified (GM) food dan Novel food yang dijelaskan dalam Regulation (EC) No. 1829/2003 (OJ L-268 18/10/2003) dan Regulation (EC) No.258/97 (OJ L-43 14/02/1997) e. Ketentuan umum dalam proses pembuatan produk makanan/minuman; f. Pengawasan dan pemeriksaan oleh institusi terkait terhadap produk makanan/minuman. Dalam pengawasan dan pemeriksaan produk di Hongaria, importir atau perwakilannya harus mengajukan aplikasinya pada Border Inspection Post. Untuk pemeriksaan dokumen, petugas di Customs points of Entry akan memeriksa produk yang datang dengan mengidentifikasi dan pemeriksaaan secara fisik. Teknik sampling untuk analisa kualitas produk dapat dilakukan pada laboratorium yang telah ditunjuk. Jika hasil inspeksi menunjukan bahwa produk yang diimpor sesuai dengan peraturan yang berlaku maka komoditi dinyatakan bebas bersirkulasi tidak hanya di teritori Hongaria tapi juga diseluruh wilayah Uni Eropa
  • 14. Bab 3 Kesimpulan Kopi merupakan bagian dari keseharian masyarakat di Hongaria. Pangsa pasar produk ini cukup menjanjikan.Saat ini dengan tingkat perekonomian yang semakin baik dan taraf hidup penduduknya yang meningkat yang ditandai dengan kenaikan tingkat pendapatan perkapitanya, permintaan akan produk kopi mengalami kenaikan pula terlebih didukung oleh perubahan gaya hidup dalam meminum kopi pada tempat dan level tertentu sebagai salah satu prestige dan semakin selektifnya konsumen di Hongaria akan produk makanan/minuman yang menunjang kesehatan. Masyarakat di Hongaria sekarang ini lebih menikmati kopi yang mengandung kafein karena memiliki cita rasa tersendiri. Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar didunia ternyata belum begitu berhasil menembus dan mendominasi pasaran kopi di Hongaria Kegiatan distribusi yaitu pihak eksportir dari Indonesia dapat menghubungi langsung pihak importir atau perusahaan/industri yang bergerak dibidang hot drinks dari Hongaria ataupun sebaliknya. Kegiatan ekspor impor juga dapat melibatkan commision agent yang bertugas mencari produk untuk disalurkan ke pihak importir. Penggunaan e-commerce yang semakin banyak digunakan dikalangan para pebisnis merupakan salah satu sarana yang efisien dan efektif dalam melakukan transaksi perdagangan. Strategi Pemasaran antara lain berupa Kegiatan promosi yang berkesinambungan melalui partisipasi dalam kegiatan pameran baik yang diselenggarakan oleh pihak Hongaria maupun Uni Eropa harus lebih diintensifkan keikutsertaannya dibentuk perjanjian perdagangan antara Indonesia dengan Hongaria,didirikan representative office atau agent di Hongaria sebagai salah satu bentuk joint ventura antara para eksportir dari Indonesia dan importir dari Hongaria. pemasaran produk kopi dari Indonesia, hendaknya pembuatan website yang sederhana tetapi menarik, singkat dan padat dengan e-commerc. Kegiatan advertising yang perlu ditingkatkan untuk mengenalkan produk kopi dari Indonesia ke masyarakat di Hongaria melalui iklan disurat kabar nasional atau surat kabar gratis milik pemerintahan kota setempat
  • 15. DAFTAR PUSTAKA http://www.google.com/Pemasaran kopi Hongaria http://www.fvm.hu http://www.ommi.hu http://www.okogarancia.hu