SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 600
Descargar para leer sin conexión
Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
Dilindungi Undang-Undang 
MILIK NEGARA 
TIDAK DIPERDAGANGKAN 
Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka 
implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah 
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal 
penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, 
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. 
Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. 
Katalog Dalam Terbitan (KDT) 
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
Matematika: Buku Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. 
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. 
xxii, 578 hlm. : ilus. ; 25 cm. 
Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 
ISBN 978-602-282-494-7 (jilid lengkap) 
ISBN 978-602-282-495-4 (jilid 1) 
1. Matematika — Studi dan Pengajaran I. Judul 
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
ii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
510 
Kontributor Naskah : Bornok Sinaga, Pardomuan N.J.M. Sinambela, Andri Kristianto 
Sitanggang, Tri Andri Hutapea, Lasker Pangarapan Sinaga, 
Sudianto Manullang, Mangara Simanjorang, dan Yuza Terzalgi 
Bayuzetra. 
Penelaah : Agung Lukito dan Sisworo. 
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. 
Cetakan Ke-1, 2013 
Cetakan Ke-2, 2014 (Edisi Revisi) 
Disusun dengan huruf Times New Roman, 11 pt.
Matematika adalah bahasa universal untuk menyajikan gagasan atau pengetahuan secara formal dan presisi 
sehingga tidak memungkinkan terjadinya multi tafsir. Penyampaiannya adalah dengan membawa gagasan 
dan pengetahuan konkret ke bentuk abstrak melalui pendefinisian variabel dan parameter sesuai dengan 
yang ingin disajikan. Penyajian dalam bentuk abstrak melalui matematika akan mempermudah analisis dan 
evaluasi selanjutnya. 
Permasalahan terkait gagasan dan pengetahuan yang disampaikan secara matematis akan dapat diselesaikan 
dengan prosedur formal matematika yang langkahnya sangat presisi dan tidak terbantahkan. Karenanya 
matematika berperan sebagai alat komunikasi formal paling efisien. Perlu kemampuan berpikir kritis-kreatif 
untuk menggunakan matematika seperti uraian diatas: menentukan variabel dan parameter, mencari 
keterkaitan antar variabel dan dengan parameter, membuat dan membuktikan rumusan matematika suatu 
gagasan, membuktikan kesetaraan antar beberapa rumusan matematika, menyelesaikan model abstrak 
yang terbentuk, dan mengkonkretkan nilai abstrak yang diperoleh. 
Buku Matematika Kelas X untuk Pendidikan Menengah ini disusun dengan tujuan memberi pengalaman 
konkret-abstrak kepada peserta didik seperti uraian diatas. Pembelajaran matematika melalui buku ini 
akan membentuk kemampuan peserta didik dalam menyajikan gagasan dan pengetahuan konkret secara 
abstrak, menyelesaikan permasalahan abstrak yang terkait, dan berlatih berfikir rasional, kritis dan kreatif. 
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, 
pengetahuan dan keterampilan, kemampuan matematika yang dituntut dibentuk melalui pembelajaran 
berkelanjutan: dimulai dengan meningkatkan pengetahuan tentang metode-metode matematika, 
dilanjutkan dengan keterampilan menyajikan suatu permasalahan secara matematis dan menyelesaikannya, 
dan bermuara pada pembentukan sikap jujur, kritis, kreatif, teliti, dan taat aturan. 
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi 
yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didik 
diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran 
guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersedian 
kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain 
yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. 
Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan yang sangat positif 
dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam 
menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Buku 
ini merupakan edisi kedua sebagai penyempurnaan dari edisi pertama. Buku ini sangat terbuka dan terus 
dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, 
saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, 
kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia 
pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). 
Jakarta, Januari 2014 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 
iii Matematika 
Mohammad Nuh
Bapak, Ibu guru kami yang terhormat, banyak hal yang sudah kita lakukan sebagai usaha 
membelajarkan peserta didik dengan harapan, mereka berketuhanan, berperikemanusiaan, 
berpengetahuan, dan berketerampilan melalui pendidikan matematika. Harapan dan tugas mulia ini 
cukup berat, menuntut tanggung jawab yang tidak habis-habisnya dari generasi ke generasi. 
Banyak masalah pembelajaran matematika yang kita hadapi, bagaikan menelusuri sebuah 
lingkaran dengan titik-titik masalah yang tak berhingga banyaknya. Tokoh pendidikan matematika 
Soedjadi dan Yansen Marpaung menyatakan, kita harus berani memilih/menetapkan tindakan dan 
menghadapi resiko untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika di setiap sekolah tempat 
guru melaksanakan tugas profesionalitasnya. Artinya, guru sebagai orang yang pertama dan yang 
utama bertindak sebagai pengembang kurikulum yang mengenal karakteristik siswa dengan baik, 
dituntut bekerjasama memikirkan jalan keluar permasalahan yang terjadi. Pola pembelajaran yang 
bagaimana yang sesuai dengan karakteristik matematika dan karakteristik peserta didik di sekolah 
Bapak/Ibu ?. 
Salah satu alternatif, kita akan mengembangkan pembelajaran matematika berbasis paham 
konstruktivisme. Buah pikiran ini didasari prinsip bahwa: (1) setiap anak lahir di bumi, mereka telah 
memiliki potensi, (2) cara berpikir, bertindak, dan persepsi setiap orang dipengaruhi budaya, (3) 
matematika adalah produk budaya, yaitu hasil konstruksi sosial dan sebagai alat penyelesaian 
masalah kehidupan, dan (4) matematika adalah hasil abstraksi pikiran manusia. Untuk itu diperlukan 
perangkat pembelajaran, media pembelajaran, asesmen otentik dalam pelaksanaan proses 
pembelajaran di kelas. 
Model pembelajaran yang menganut paham konstruktivistik yang relevan dengan karakteristik 
matematika dan tujuan pembelajaran matematika cukup banyak, seperti (1) model pembelajaran 
berbasis masalah, (2) pembelajaran kontekstual, (3) pembelajaran kooperatif dan banyak model 
pembelajaran lainnya. Bapak/Ibu dapat mempelajarinya secara mendalam melalui aneka sumber 
pembelajaran. 
Pokok bahasan yang dikaji dalam buku petunjuk guru ini, antara lain: (1) eksponen dan logaritma, 
(2) persamaan dan pertidaksamaan linier, (3) sistem persamaan dan pertidaksamaan linier, (4) 
matriks, (5) relasi dan fungsi, (6) barisan dan deret, (7) persamaan dan fungsi kuadrat, (8) geometri, 
(9) trigoniometri, (10) statistik, (11) peluang, dan (12) limit fungsi yang tertera dalam kurikulum 
2013. Berbagai konsep, aturan dan sifat-sifat dalam matematika ditemukan melalui penyelesaian 
masalah nyata, media pembelajaran, yang terkait dengan materi yang diajarkan. Seluruh materi 
yang diajarkan berkiblat pada pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum matematika 
2013. Semua petunjuk yang diberikan dalam buku ini hanyalah pokok-pokoknya saja. Oleh karena 
itu, Bapak dan Ibu guru dapat mengembangkan dan menyesuaikan dengan keadaan dan suasana 
kelas saat pembelajaran berlangsung. 
Akhirnya, tidak ada gading yang tak retak. Rendahnya kualitas pendidikan matematika adalah 
masalah kita bersama. Kita telah diberi talenta yang beragam, seberapa besar buahnya yang 
dapat kita persembahkan padaNya. Taburlah rotimu di lautan tanpa batas, percayalah kamu akan 
mendapat roti sebanyak pasir di tepi pantai. Mari kita lakukan tugas mulia ini sebaik-baiknya, semoga 
buku petunjuk guru ini dapat digunakan dan bermanfaat dalam pelaksanaan proses pembelajaran 
matematika di sekolah. 
iv Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
Jakarta, Pebruari 2013 
Tim Penulis
Surat untuk Guru .............................................................................................................. iv 
Daftar Isi ............................................................................................................................ v 
Petunjuk Penggunaan Buku Guru..................................................................................... ix 
Model Pembelajaran Berbasis Konstruktivistik 
Dengan Pendekatan Scientific Learning........................................................................... ix 
Pedoman Penyusunan Rencana Pembelajaran ............................................................... xv 
Fase Konstruksi Matematika ............................................................................................ xviii 
Contoh Analisis Topik ................................................................................................. xix 
Peta Konsep Matematika SMP Kelas X ........................................................................... xx 
Bab 1 Eksponen dan Logaritma ................................................................................ 1 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 1 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 2 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 3 
1. Menemukan Konsep Eksponen ........................................................... 3 
2. Pangkat Bulat Negatif .......................................................................... 10 
3. Pangkat 0 ............................................................................................. 10 
4. Sifat-Sifat Pangkat Bulat Positif ........................................................... 11 
5. Pangkat Pecahan ................................................................................. 18 
Uji Kompetensi 1.1 ............................................................................................. 20 
6. Bentuk Akar .......................................................................................... 22 
7. Hubungan Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat ............................... 24 
8. Operasi Pada Bentuk Akar ................................................................... 25 
a. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar ................. 25 
b. Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar ........................... 26 
c. Merasionalkan Penyebut Berbentuk Akar .................................... 27 
Uji Kompetensi 1.2 ............................................................................................. 34 
9. Menemukan Konsep Logaritma ........................................................... 37 
10. Sifat-sifat Logaritma ............................................................................. 43 
Uji Kompetensi 1.3 ............................................................................................. 49 
D. Penutup........................................................................................................ 52 
Bab 2 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear ........................................................ 55 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 55 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 56 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 57 
1. Memahami dan Menemukan Konsep Nilai Mutlak .............................. 57 
2. Persamaan Linear ................................................................................ 65 
3. Pertidaksamaan Linear ........................................................................ 74 
Uji Kompetensi 2.1 ............................................................................................. 78 
4. Persamaan Linear yang Melibatkan Nilai Mutlak ................................. 80 
5. Pertidaksamaan Linear yang Melibatkan Nilai Mutlak ......................... 83 
Uji Kompetensi 2.2 ............................................................................................. 92 
D. Penutup ................................................................................................. 95 
v Matematika
Bab 3 Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear ........................................... 97 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 97 
B. Peta konsep ................................................................................................ 98 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 99 
1. Menemukan Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ............ 99 
Uji Kompetensi 3.1 ............................................................................................. 112 
2. Menemukan Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel ............ 113 
Uji Kompetensi 3.2 ............................................................................................. 124 
3. Penyelesaian Sistem Persamaaan Linear .......................................... 126 
a. Menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem 
Persamaan Linear Dua variabel .................................................... 126 
b. Menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem 
Persamaan Linear Tiga Variabel ................................................... 135 
Uji Kompetensi 3.3 ............................................................................................. 142 
Kunci Jawaban Soal-Soal Tantangan ................................................................ 147 
4. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel ....................................... 152 
Uji kompetensi 3.4 ............................................................................................. 157 
D. Penutup ................................................................................................. 160 
Bab 4 Matriks ................................................................................................. 163 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 163 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 164 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 165 
1. Menemukan Konsep Matriks ................................................................ 165 
2. Jenis-Jenis Matriks ............................................................................... 176 
3. Transpos Matriks .................................................................................. 180 
4. Kesamaan Dua Matriks ........................................................................ 185 
Uji Kompetensi 4.1 ............................................................................................. 187 
5. Memahami Operasi Sederhana Matriks serta Menerapkannya 
dalam Pemecahan Masalah ................................................................. 191 
a. Operasi Hitung pada Matriks ......................................................... 191 
Uji Kompetensi 4.2 ............................................................................................. 207 
D. Penutup ................................................................................................. 210 
Bab 5 Relasi dan Fungsi ............................................................................................ 213 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 213 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 214 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 215 
1. Menemukan Konsep Relasi ................................................................. 215 
2. Sifat-Sifat Relasi ................................................................................... 225 
3. Menemukan Konsep Fungsi ................................................................ 230 
Uji Kompetensi 5.1 ............................................................................................. 240 
D. Penutup ................................................................................................. 245 
Bab 6 Barisan dan Deret ............................................................................................ 247 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 247 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 248 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 249 
1. Menemukan Pola Barisan dan Deret ................................................... 249 
2. Menemukan Konsep Barisan dan Deret Aritmetika ............................. 258 
Uji Kompetensi 6.1 ............................................................................................. 270 
vi Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
3. Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri .............................. 272 
a. Barisan Geometri ......................................................................... 272 
b. Deret Geometri ............................................................................. 275 
Uji Kompetensi 6.2 ............................................................................................. 285 
D. Penutup ................................................................................................. 287 
Bab 7 Persamaan dan Fungsi Kuadrat ..................................................................... 289 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar............................................... 289 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 290 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 291 
1. Persamaan Kuadrat ............................................................................. 291 
a Menemukan Konsep Persamaan Kuadrat Satu Variabel .............. 291 
Uji Kompetensi 7.1 ............................................................................................. 304 
b. Menentukan Akar-akar Persamaan Kuadrat ................................. 306 
c. Menemukan Rumus Untuk Menentukan Jumlah dan Hasil Kali 
Akar-akar Persamaan Kuadrat ...................................................... 312 
d. Persamaan Kuadrat dengan Akar-akar x1 dan x2 ........................ 315 
Uji Kompetensi 7.2 ............................................................................................. 316 
2. Fungsi Kuadrat...................................................................................... 318 
a. Menemukan Konsep Fungsi Kuadrat ............................................ 318 
Uji Kompetensi 7.3 ............................................................................................. 331 
b. Grafik Fungsi Kuadrat ................................................................... 332 
c. Hubungan Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat .................... 341 
Uji Kompetensi 7.4 ............................................................................................. 343 
D. Penutup ................................................................................................. 344 
Bab 8 Trigonometri ................................................................................................. 347 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 347 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 348 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 349 
1. Ukuran Sudut (Derajat dan Radian)...................................................... 349 
2. Konsep Dasar Sudut ............................................................................ 352 
Uji Kompetensi 8.1 ............................................................................................. 355 
3. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku ........................... 356 
Uji Kompetensi 8.2 ............................................................................................. 365 
4. Nilai Perbandingan Trigonometri di Berbagai Kuadran ........................ 367 
5. Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 300, 450, dan 600................... 373 
6. Grafik Fungsi Trigonometri ................................................................... 386 
Uji Kompetensi 8.3 ............................................................................................. 396 
D. Penutup ................................................................................................. 400 
Bab 9 Geometri ................................................................................................ 403 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 403 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 404 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 405 
1. Menemukan Konsep Jarak Titik, Garis, dan Bidang ............................ 405 
a. Kedudukan Titik ............................................................................. 405 
b. Jarak Antara Titik dan Titik ............................................................ 408 
c. Jarak Titik ke Garis ........................................................................ 412 
d. Jarak Titik ke Bidang ..................................................................... 416 
e. Jarak antara Dua Garis dan Dua Bidang yang Sejajar ................. 423 
vii Matematika
Uji Kompetensi 9.1 ............................................................................................. 424 
2. Menemukan Konsep Sudut pada Bangun Ruang ................................ 426 
a. Sudut antara Dua Garis dalam Ruang .......................................... 430 
b. Sudut antara Garis dan Bidang pada Bangun Ruang ................... 434 
c. Sudut antara Dua Bidang pada Bangun Ruang ............................ 440 
Uji Kompetensi 9.2 ............................................................................................. 443 
D. Penutup ................................................................................................. 446 
Bab 10 Limit Fungsi ................................................................................................. 449 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 449 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 450 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 451 
1. Menemukan Konsep Limit Fungsi......................................................... 452 
2. Sifat-Sifat Limit Fungsi ......................................................................... 466 
3. Menentukan Limit Fungsi ..................................................................... 484 
Uji Kompetensi 10.1 ........................................................................................... 493 
D. Penutup ................................................................................................. 496 
Bab 11 Statistika ................................................................................................. 499 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 499 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 500 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 501 
1. Data Tunggal ........................................................................................ 501 
a. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel ................................................ 501 
b. Penyajian dalam Bentuk Diagram .................................................... 505 
2. Data Kelompok ..................................................................................... 513 
a. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel ................................................ 513 
b. Penyajian Dalam bentuk Diagram (Histogram) ................................ 516 
Uji Kompetensi 11.1 ........................................................................................... 517 
Penutup ................................................................................................. 520 
Bab 12 Peluang ................................................................................................. 521 
A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 521 
B. Peta Konsep ............................................................................................... 522 
C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 523 
1. Kemungkinan Suatu Kejadian .............................................................. 523 
2. Frekuensi Realtif Suatu Hasil Percobaan ............................................ 529 
3. Peluang Suatu Kejadian ....................................................................... 534 
Uji Kompetensi 12.1 ........................................................................................... 544 
Penutup ................................................................................................. 546 
A. Petunjuk Pelaksanaan Penilaian ................................................................ 548 
1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan .................................................... 548 
2. Penilaian Kompetensi Keterampilan .................................................... 554 
3. Penilaian Kompetensi Sikap................................................................. 564 
Lembar Partisipasi.............................................................................................. 571 
B. Petunjuk Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan ...................................... 574 
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 577 
viii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
A. PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU GURU 
Dalam bagian ini diuraikan hal-hal penting yang perlu diikuti guru, saat 
guru menggunakan buku ini. Hal-hal esensial yang dijabarkan, antara lain: (1) 
pentingnya guru memahami model pembelajaran berbasis konstruktivis dengan 
pendekatan scientific learning terkait sintaksis model pembelajaran yang diterapkan, 
sistem sosial, prinsip reaksi pengelolaan (perilaku guru mengajar di kelas), sistem 
pendukung pemeblajaran yang harus dipersiapkan (berbagai fasilitas, misalnya buku 
siswa, lembar aktivitas siswa, media pembelajaran, instrumen penilaian, tugas-tugas 
yang akan diberikan), serta dampak intruksional dan dampak pengiring (sikap) yang 
harus dicapai melalui proses pembelajaran; (2) mengorganisir siswa belajar (di 
dalam dan luar kelas) dalam memberi kesempatan mengamati data, informasi, dan 
masalah, kerja kelompok dalam memecahkan masalah, memberi bantuan jalan keluar 
bagi siswa; (3) memilih model, strategi, dan metode pembelajaran untuk tujuan 
pembelajaran yang efektif; (4) memilih sumber belajar yang melibatkan partisipasi 
aktif siswa dalam proses pembelajaran yang dipicu melalui pengajuan masalah, 
pemberian tugas produk, projek; (5) petunjuk penggunaan asesmen otentik untuk 
mengecek keberhasilan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan; (6) petunjuk 
pelaksanaan remedial dan pemberian pengayaan. 
Isi buku guru ini, memuat petunjuk pembelajaran di setiap bab yang berdampingan 
dengan aktivitas yang ada di buku siswa. Pertanyaan-pertanyaan kritis dan latihan 
memiliki kunci jawaban dan arahan pembelajaran dari guru untuk pemecahannya. 
Di samping proses pembelajaran yang tertuang dalam penjelasan singkat model 
pembelajaran konstruktivis, tersedi petunjuk pelaksanaan pembelajaran remedial dan 
pengayaan serta pelaksanaan penilaian berbasis proses. 
B. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS 
KONSTRUKTIVISTIK DENGAN PENDEKATAN 
SCIENTIFIC LEARNING 
Model pembelejaran yang diterapkan dalam buku ini, dilandasi teori pembelajaran 
yang menganut paham konstruktivistik, seperti Project-Based Learning, Problem- 
Based Learning, dan Discovery Learning dengan pendekatan scientific learning 
melalui proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, membangun jejaring dan 
mengomunikasikan berbagai informasi terkait pemecahan masalah real world, 
analisis data, dan menarik kesimpulan. Proses pembelajaran memberi perhatian 
pada aspek-aspek kognisi dan mengangkat berbagai masalah real world yang sangat 
ix Matematika
mempengaruhi aktifitas dan perkembangan mental siswa selama proses pembelajaran 
dengan prinsip bahwa, (1) setiap anak lahir, tumbuh dan berkembang dalam matriks 
sosial tertentu dan telah memiliki potensi, (2) cara berpikir, bertindak, dan persepsi 
setiap orang dipengaruhi nilai budayanya, (3) matematika adalah hasil konstruksi 
sosial dan sebagai alat penyelesaian masalah kehidupan, dan (4) matematika adalah 
hasil abstraksi pikiran manusia. 
Metode pembelajaran yang diterapkan, antara lain: metode penemuan, 
pemecahan masalah, tanya-jawab, diskusi dalam kelompok heterogen, pemberian 
tugas produk, unjuk kerja, dan projek. Pembelajaran matematika yang diharapkan 
dalam praktek pembelajaran di kelas adalah (1) pembelajaran berpusat pada aktivitas 
siswa, (2) siswa diberi kebebasan berpikir memahami masalah, membangun strategi 
penyelesaian masalah, mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka, (3) guru melatih 
dan membimbing siswa berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah, 
(4) upaya guru mengorganisasikan bekerjasama dalam kelompok belajar, melatih 
siswa berkomunikasi menggunakan grafik, diagram, skema, dan variabel, (5) seluruh 
hasil kerja selalu dipresentasikan di depan kelas untuk menemukan berbagai konsep, 
hasil penyelesaian masalah, aturan matematika yang ditemukan melalui proses 
pembelajaran. 
Rancangan model pembelajaran yang diterapkan mengikuti 5 (lima) komponen 
utama model pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut. 
1. Sintaks 
Pengelolaan pembelajaran terdiri 5 tahapan pembelajaran, yaitu: 
a. Apersepsi 
Tahap apersepsi diawali dengan mengimformasikan kepada siswa kompetensi 
dasar dan indikator yang akan dicapai siswa melalui pembelajaran materi yang 
akan diajarkan. Kemudian guru menumbuhkan persepsi positif dan motivasi belajar 
pada diri siswa melalui pemaparan manfaat materi matematika yang dipelajari 
dalam penyelesaian masalah kehidupan serta meyakinkan siswa, jika siswa terlibat 
aktif dalam merekonstruksi konsep dan prinsip matematika melalui penyelesaian 
masalah yang bersumber dari fakta dan lingkungan kehidupan siswa dengan 
strategi penyelesaian yang menerapkan pola interaksi sosial yang pahami siswa dan 
guru. Dengan demikian, siswa akan lebih baik menguasai materi yang diajarkan, 
imformasi baru berupa pengetahuan lebih bertahan lama di dalam ingatan siswa, 
dan pembelajaran lebih bermakna sebab setiap informasi baru dikaitkan dengan apa 
yang diketahui siswa dan menunjukkan secara nyata kegunaan konsep dan prinsip 
matematika yang dipelajari dalam kehidupan. 
x Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
xi Matematika 
b. Interaksi Sosial di antara Siswa, Guru, dan Masalah 
Pada tahap orientasi masalah dan penyelesaian masalah, guru meminta siswa 
mencoba memahami masalah dan mendiskusikan hasil pemikiran melalui belajar 
kelompok. Pembentukan kelompok belajar menerapkan prinsip kooperatif, yakni 
keheterogenan anggota kelompok dari segi karakteristik (kemampuan dan jenis 
kelamin) siswa, berbeda budaya, berbeda agama dengan tujuan agar siswa terlatih 
bekerjasama, berkomunikasi, menumbuhkan rasa toleransi dalam perbedaan, saling 
memberi ide dalam penyelesaian masalah, saling membantu dan berbagi informasi. 
Guru memfasilitasi siswa dengan buku siswa, Lembar Aktivitas Siswa (LAS) dan 
Asesmen Otentik. Selanjutnya guru mengajukan permasalahan matematika yang 
bersumber dari lingkungan kehidupan siswa. Guru menanamkan nilai-nilai matematis 
(jujur, konsisten, tangguh menghadapi masalah) dan nilai-nilai budaya agar para 
siswa saling berinteraksi secara sosio kultural, memotivasi dan mengarahkan jalannya 
diskusi agar lebih efektif, serta mendorong siswa bekerjasama. 
Selanjutnya, guru memusatkan pembelajaran pada siswa dalam kelompok 
belajar untuk menyelesaikan masalah. Guru meminta siswa memahami masalah 
secara individu dan mendiskusikan hasil pemikirannya dalam kelompok, dan 
dilanjutkan berdialog secara interaktif (berdebat, bertanya, mengajukan ide-ide, 
berdiskusi) dengan kelompok lain dengan arahan guru. Antar anggota kelompok 
saling bertanya-jawab, berdebat, merenungkan hasil pemikiran teman, mencari ide 
dan jalan keluar penyelesaian masalah. Setiap kelompok memadu hasil pemikiran 
dan menuangkannya dalam sebuah LAS yang dirancang guru. Jika semua anggota 
kelompok mengalami kesulitan memahami dan menyelesaikan masalah, maka salah 
seorang dari anggota kelompok bertanya pada guru sebagai panutan. Selanjutnya 
guru memberi scaffolding, yaitu berupa pemberian petunjuk, memberi kemudahan 
pengerjaan siswa, contoh analogi, struktur, bantuan jalan keluar sampai saatnya siswa 
dapat mengambil alih tugas-tugas penyelesaian masalah. 
c. Mempresentasikan dan Mengembangkan Hasil Kerja 
Pada tahapan ini, guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil 
kerjanya di depan kelas dan memberi kesempatan pada kelompok lain memberi 
tanggapan berupa kritikan disertai alasan-alasan, masukan bandingan pemikiran. 
Sesekali guru mengajukan pertanyaan menguji pemahaman/penguasaan penyaji dan 
dapat ditanggapi oleh kelompok lain. Kriteria untuk memilih hasil diskusi kelompok 
yang akan dipresentasikan antara lain: jawaban kelompok berbeda dengan jawaban 
dari kelompok lain, ada ide penting dalam hasil diskusi kelompok yang perlu mendapat 
perhatian khusus. Dengan demikian kelompok penyaji bisa lebih dari satu. Selama 
presentasi hasil kerja, guru mendorong terjadinya diskusi kelas dan mendorong siswa 
mengajukan ide-ide secara terbuka dengan menanamkan nilai soft skill.
Tujuan tahapan ini adalah untuk mengetahui keefektifan hasil diskusi dan hasil kerja 
kelompok pada tahapan sebelumnya. Dalam penyajiannya, kelompok penyaji akan 
diuji oleh kelompok lain dan guru tentang penguasaan dan pemahaman mereka atas 
penyelesaian masalah yang dilakukan. Dengan cara tersebut dimungkinkan tiap-tiap 
kelompok mendapatkan pemikiran-pemikiran baru dari kelompok lain atau 
alternatif jawaban yang lain yang berbeda. Sehingga pertimbangan-pertimbangan 
secara objektif akan muncul di antara siswa. Tujuan lain tahapan ini adalah melatih 
siswa terampil menyajikan hasil kerjanya melalui penyampaian ide-ide di depan 
umum (teman satu kelas). Keterampilan mengomunikasikan ide-ide tersebut adalah 
salah satu kompetensi yang dituntut dalam pembelajaran berdasarkan masalah, untuk 
memampukan siswa berinteraksi/berkolaborasi dengan orang lain. 
d. Temuan Objek Matematika dan Penguatan Skemata Baru 
Objek-objek matematika berupa model (contoh konsep) yang diperoleh dari 
proses dan hasil penyelesaian masalah dijadikan bahan inspirasi dan abstraksi 
konsep melalui penemuan ciri-ciri konsep oleh siswa dan mengkonstruksi konsep 
secara ilmiah. Setelah konsep ditemukan, guru melakukan teorema pengontrasan 
melalui pengajuan contoh dan bukan contoh. Dengan mengajukan sebuah objek, 
guru meminta siswa memberi alasan, apakah objek itu termasuk contoh atau bukan 
contoh konsep. 
Guru memberi kesempatan bertanya atas hal-hal yang kurang dipahami. Sesekali 
guru menguji pemahaman siswa atas konsep dan prinsip yang ditemukan, serta 
melengkapi hasil pemikiran siswa dengan memberikan contoh dan bukan contoh 
konsep. Berdasar konsep yang ditemukan/direkonstruksi, diturunkan beberapa sifat 
dan aturan-aturan. Selanjutnya siswa diberi kesempatan mengerjakan soal-soal 
tantangan untuk menunjukkan kebergunaan konsep dan prinsip matematika yang 
dimiliki. 
e. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses dan Hasil Penyelesaian Masalah 
Pada tahapan ini, guru membantu siswa atau kelompok mengkaji ulang hasil 
penyelesaian masalah, menguji pemahaman siswa dalam proses penemuan konsep dan 
prinsip. Selanjutnya, guru melakukan evaluasi materi akademik dengan pemberian 
kuis atau meminta siswa membuat peta konsep atau memberi tugas dirumah atau 
membuat peta materi yang dipelajari. 
2. Sistem Sosial 
Pengorganisasian siswa selama proses pembelajaran menerapkan pola 
pembelajaran kooperatif. Dalam interaksi sosio kultural di antara siswa dan 
temannya, guru selalu menanamkan nilai-nilai soft skill dan nilai matematis. Siswa 
xii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
dalam kelompok saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah, saling bertanya/ 
berdiskusi antara siswa yang lemah dan yang pintar, kebebasan mengajukan pendapat, 
berdialog dan berdebat, guru tidak boleh terlalu mendominasi siswa, bersifat 
membantu dan gotong royong) untuk menghasilkan penyelesaian masalah yang 
disepakati bersama. Dalam interaksi sosio kultural, para siswa diizinkan berbahasa 
daerah dalam menyampaikan pertanyaan, kritikan, pendapat terhadap temannya 
maupun pada guru. 
3. Prinsip Reaksi 
Model pembelajaran yang diterapkan dalam buku ini dilkamusi teori konstruktivis 
dan nilai budaya dimana siswa belajar yang memberi penekanan pembelajaran 
berpusat pada siswa, sehingga fungsi guru sebagai fasilitator, motivator dan mediator 
dalam pembelajaran. Tingkah laku guru dalam menanggapi hasil pemikiran siswa 
berupa pertanyaan atau kesulitan yang dialami dalam menyelesaikan masalah harus 
bersifat mengarahkan, membimbing, memotivasi dan membangkitkan semangat 
belajar siswa. 
Untuk mewujudkan tingkah laku tersebut, guru harus memberikan kesempatan 
pada siswa untuk mengungkapkan hasil pemikirannya secara bebas dan terbuka, 
mencermati pemahaman siswa atas objek matematika yang diperoleh dari proses 
dan hasil penyelesaian masalah, menunjukkan kelemahan atas pemahaman siswa 
dan memancing mereka menemukan jalan keluar untuk mendapatkan penyelesaian 
masalah yang sesungguhnya. Jika ada siswa yang bertanya, sebelum guru memberikan 
penjelasan/bantuan, guru terlebih dahulu memberi kesempatan pada siswa lainnya 
memberikan tanggapan dan merangkum hasilnya. Jika keseluruhan siswa mengalami 
kesulitan, maka guru saatnya memberi penjelasan atau bantuan/memberi petunjuk 
sampai siswa dapat mengambil alih penyelesaian masalah pada langkah berikutnya. 
Ketika siswa bekerja menyelesaikan tugas-tugas, guru mengontrol jalannya diskusi 
dan memberikan motivasi agar siswa tetap berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya. 
4. Sistem Pendukung 
Agar model pembelajaran ini dapat terlaksana secara praktis dan efektif, 
guru diwajibkan membuat suatu rancangan pembelajaran yang dilkamusi teori 
pembelajaran konstruktivis dan nilai soft skill matematis yang diwujudkan dalam 
setiap langkah-langkah pembelajaran yang ditetapkan dan menyediakan fasilitas 
belajar yang cukup. Dalam hal ini dikembangkan buku model yang berisikan teori-teori 
pendukung dalam melaksanakan pembelajaran, komponen-komponen model, 
petunjuk pelaksanaan dan seluruh perangkat pembelajaran yang digunakan seperti 
rencana pembelajaran, buku guru, buku siswa, lembar kerja siswa, objek-objek 
abstraksi dari lingkungan budaya, dan media pembelajaran yang diperlukan. 
xiii Matematika
5. Dampak Instruksional dan Pengiring yang Diharapkan 
Dampak langsung penerapan pembelajaran ini adalah memampukan siswa 
merekonstruksi konsep dan prinsip matematika melalui penyelesaian masalah dan 
terbiasa menyelesaikan masalah nyata di lingkungan siswa. Pemahaman siswa 
terhadap obek-objek matematika dibangun berdasarkan pengalaman budaya dan 
pengalaman belajar yang telah dimiliki sebelumnya. Kebermaknaan pembelajaran 
yang melahirkan pemahaman, dan pemahaman mendasari kemampuan siswa 
mentransfer pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah, berpikir kritis dan 
kreatif. Kemampuan menyelesaikan masalah tidak rutin menyadarkan siswa akan 
kebergunaan matematika. Kebergunaan akan menimbulkan motivasi belajar 
secara internal dari dalam diri siswa dan rasa memiliki terhadap matematika akan 
muncul sebab matematika yang dipamami adalah hasil rekonstruksi pemikirannya 
sendiri. Motivasi belajar secara internal akan menimbulkan kecintaan terhadap 
dewi matematika. Bercinta dengan dewi matematika berarti penyatuan diri dengan 
keabstrakan yang tidak memiliki batas atas dan batas bawah tetapi bekerja dengan 
simbol-simbol. 
Selain dampak di atas, siswa terbiasa menganalisis secara logis dan kritis 
memberikan pendapat atas apa saja yang dipelajari menggunakan pengalaman 
belajar yang dimiliki sebelumnya. Penerimaan individu atas perbedaan-perbedaan 
yang terjadi (perbedaan pola pikir, pemahaman, daya lihat dan kemampuan), serta 
berkembangnya kemampuan berkolaborasi antara siswa. Retensi pengetahuan 
matematika yang dimiliki siswa dapat bertahan lebih lama sebab siswa terlibat aktif 
di dalam proses penemuannya. 
Dampak pengiring yang akan terjadi dengan penerapan model pembelajaran 
berbasis konstruktivistik adalah siswa mampu menemukan kembali berbagai konsep 
dan aturan matematika dan menyadari betapa tingginya manfaat matematika bagi 
kehidupan sehingga dia tidak merasa terasing dari lingkungannya. Matematika 
sebagai ilmu pengetahuan tidak lagi dipandang sebagai hasil pemikiran dunia luar 
tetapi berada pada lingkungan budaya siswa yang bermanfaat dalam menyelesaikan 
permasalahan di lingkungan budayanya. Dengan demikian terbentuk dengan 
sendirinya rasa memiliki, sikap, dan persepsi positif siswa terhadap matematika dan 
budayanya. Siswa memkamung bahwa matematika terkait dan inklusif di dalam 
budaya. Jika matematika bagian dari budaya siswa, maka suatu saat diharapkan siswa 
memiliki cara tersendiri memeliharanya dan menjadikannya Landasan Makna 
(Landasan makna dalam hal ini berpihak pada sikap, kepercayaan diri, cara berpikir, 
cara bertingkah laku, cara mengingat apa yang dipahami oleh siswa sebagai pelaku-pelaku 
budaya). Dampak pengiring yang lebih jauh adalah hakikat tentatif keilmuan, 
keterampilan proses keilmuan, otonomi dan kebebasan berpikir siswa, toleransi 
terhadap ketidakpastian dan masalah-masalah non rutin. 
xiv Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN 
Penyusunan rencana pembelajaran berpedoman pada kurikulum matematika 
2013 dan sintaksis Model Pembelajaran. Berdasarkan analisis kurikulum matematika 
ditetapkan hal-hal berikut 
1. Kompetensi dasar (lihat Permendikbud Nomor 69 dan 70 Tahun 2013) dan 
indikator pencapaian kompetensi dasar untuk tiap-tiap pokok bahasan. Rumusan 
indikator dan kompetensi dasar harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip 
pembelajaran matematika berdasarkan masalah, memberikan pengalaman belajar 
bagi siswa, seperti menyelesaikan masalah otentik (masalah bersumber dari fakta 
dan lingkungan budaya), berkolaborasi, berbagi pengetahuan, saling membantu, 
berdiskusi dalam menyelesaikan masalah. 
2. Materi pokok yang akan diajarkan, termasuk analisis topik, dan peta konsep 
xv Matematika 
(contoh disajikan di bawah). 
3. Materi prasyarat, yaitu materi yang harus dikuasai oleh siswa sebagai dasar untuk 
mempelajari materi pokok. Dalam hal ini perlu dilakukan tes kemampuan awal 
siswa. 
4. Kelengkapan, yaitu fasilitas pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru, 
misalnya: rencana pembelajaran, buku petunjuk guru, buku siswa, lembar 
aktivitas siswa (LAS), objek-objek budaya, kumpulan masalah-masalah yang 
bersumber dari fakta dan lingkungan budaya siswa, laboratorium, dan alat peraga 
jika dibutuhkan. 
5. Alokasi waktu: banyak jam pertemuan untuk setiap pokok bahasan tidak harus 
sama tergantung kepadatan dan kesulitan materi untuk tiap-tiap pokok bahasan. 
Penentuan rata-rata banyak jam pelajaran untuk satu pokok bahasan adalah hasil 
bagi jumlah jam efektif untuk satu semester dibagi banyak pokok bahasan yang 
akan diajarkan untuk semester tersebut. 
6. Hasil belajar yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran antara alain: 
Produk : Konsep dan prinsip-prinsip yang terkait dengan materi pokok 
Proses : Apersepsi budaya, interaksi sosial dalam penyelesaian 
masalah, memodelkan masalah secara matematika, 
merencanakan penyelesaian masalah, menyajikan hasil 
kerja dan menganalisis serta mengevaluasi kembali hasil 
penyelesaian masalah. 
Kognitif : Kemampuan matematisasi, kemampuan abstraksi, pola pikir 
deduktif, berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis dan berpikir 
kreatif).
Keterampilan : Keterampilan menyelesaikan masalah, ketrampilan 
berkolaborasi, kemampuan berkomunikasi. 
Afektif : Menghargai budaya, penerimaan individu atas perbedaan 
yang ada, bekerjasama, tangguh menghadapi masalah, jujur 
mengungkapkan pendapat, berlatih berpikir kritis, kreatif, 
dan senang belajar matematika. 
Sintaksis pembelajaran adalah langkah-langkah pembelajaran yang dirancang 
dan dihasilkan dari kajian teori yang melandasi model pembelajaran berbasis 
konstruktivistik. Sementara, rencana pembelajaran adalah operasional dari sintaks. 
Sehingga skenario pembelajaran yang terdapat pada rencana pembelajaran 
disusun mengikuti setiap langkah-langkah pembelajaran (sintaks). Sintaks model 
pembelajaran terdiri dari 5 langkah pokok, yaitu: (1) apersepsi budaya, (2) orientasi 
dan penyelesaian masalah, (3) persentase dan mengembangkan hasil kerja, (4) temuan 
objek matematika dan penguatan skemata baru, (5) menganalisis dan mengevaluasi 
proses dan hasil penyelesaian masalah. Kegiatan yang dilakukan untuk setiap tahapan 
pembelajaran dijabarkan sebagai berikut: 
1. Kegiatan guru pada tahap apersepsi budaya antara lain: 
a. Menginformasikan indikator pencapaian kompetensi dasar. 
b. Menciptakan persepsi positif dalam diri siswa terhadap budayanya dan 
matematika sebagai hasil konstruksi sosial. 
c. Menjelaskan pola interaksi sosial, menjelaskan peranan siswa dalam 
menyelesaikan masalah. 
d. Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui penanaman nilai matematis, 
soft skill dan kebergunaan matematika. 
e. Memberi kesempatan pada siswa menanyakan hala-hal yang sulit dimengerti 
pada materi sebelumnya. 
2. Kegiatan guru pada tahap penyelesaian masalah dengan pola interaksi edukatif 
antara lain: 
a. Membentukan kelompok 
b. Mengajukan masalah yang bersumber dari fakta dan lingkungan budaya siswa 
c. Meminta siswa memahami masalah secara individual dan kelompok 
d. Mendorong siswa bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas 
e. Membantu siswa merumuskan hipotesis (dugaan). 
f. Membimbing, mendorong/mengarahkan siswa menyelesaikan masalah dan 
mengerjakan LKS 
g. Memberikan scaffolding pada kelompok atau individu yang mengalami 
kesulitan 
xvi Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
h. Mengkondisikan antar anggota kelompok berdiskusi, berdebat dengan pola 
kooperatif 
i. Mendorong siswa mengekspresikan ide-ide secara terbuka 
j. Membantu dan memberi kemudahan pengerjaan siswa dalam menyelesaikan 
masalah dalam pemberian solusi 
3. Kegiatan guru pada tahap persentasi dan mengembangkan hasil kerja antara lain: 
a. Memberi kesempatan pada kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian 
masalah di depan kelas 
b. Membimbing siswa menyajikan hasil kerja 
c. Memberi kesempatan kelompok lain mengkritisi/menanggapi hasil kerja 
kelompok penyaji dan memberi masukan sebagai alternatif pemikiran 
Membantu siswa menemukan konsep berdasarkan masalah 
d. Mengontrol jalannya diskusi agar pembelajaran berjalan dengan efektif 
e. Mendorong keterbukaan, proses-proses demokrasi 
f. Menguji pemahaman siswa 
4. Kegiatan guru pada tahap temuan objek matematika dan penguatan skemata baru 
antara lain: 
a. Mengarahkan siswa membangun konsep dan prinsip secara ilmiah 
b. Menguji pemahaman siswa atas konsep yang ditemukan melalui pengajuan 
contoh dan bukan contoh konsep 
c. Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar 
yang berkaitan dengan masalah 
d. Memberi kesempatan melakukan konektivitas konsep dan prinsip dalam 
mengerjakan soal tantangan 
e. Memberikan scaffolding 
5. Kegiatan guru pada tahap menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil 
penyelesaian masalah antara lain: 
a. Membantu siswa mengkaji ulang hasil penyelesaian masalah 
b. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam penyelesaian masalah yang selektif 
c. Mengevaluasi materi akademik: memberi kuis atau membuat peta konsep atau 
xvii Matematika 
peta materi.
xviii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
xix Matematika
xx Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
xxi Matematika
xxii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
Eksponen dan Logaritma 
A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR 
Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar 
Setelah mengikuti pembelajaran eksponen dan 
logaritma, siswa mampu: 
1. Memiliki motivasi internal, kemampuan 
bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa 
percaya diri, dan sikap toleransi dalam 
perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan 
menerapkan strategi menyelesaikan masalah. 
2. Memilih dan menerapkan aturan eksponen 
dan logaritma sesuai dengan karakteristik 
permasalahan yang akan diselesaikan dan 
memeriksa kebenaran langkah-langkahnya. 
3. Menyelesaikan masalah nyata menggunakan 
operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma 
serta menyelesaikannya menggunakan 
sifat – sifat dan aturan yang telah terbukti 
kebenarannya. 
Melalui pembelajaran materi eksponen dan 
logaritma, siswa memperoleh pengalaman belajar: 
• mengkomunikasikan karakteristik masalah 
otentik yang pemecahannya terkait eksponen 
dan logaritma. 
• merancang model matematika dari sebuah 
permasalahan otentik yang berkaitan dengan 
eksponen dan logaritma. 
• menyelesaikan model matematika untuk 
memperoleh solusi permasalahan yang 
diberikan. 
• menafsirkan hasil pemecahan masalah. 
• menuliskan dengan kata-katanya sendiri 
konsep persamaan kuadrat.berdasarkan ciri-cirinya 
dituliskan sebelumnya. 
• membuktikan berbagai sifat eksponen dan 
logaritma. 
• menerapkan berbagai sifat eksponen dan 
logaritma dalam pemecahan masalah. 
• berkolaborasi memecahkan masalah. 
• berlatih berpikir kritis dan kreatif 
Bab 
• Bilangan Pokok (Basis) 
• Perpangkatan 
• Eksponen 
• Logaritma
B. PETA KONSEP 
2 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
3 Matematika 
C. MATERI PEMBELAJARAN 
Beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari – 
hari dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep dan 
aturan matematika. Sebagai contoh, konsep eksponen 
dan logaritma berperan penting dalam menyelesaikan 
permasalahan yang berkaitan dengan aritmatika sosial, 
peluruhan zat kimia, perkembangan bakteri dan lain – 
lain. Untuk itu perhatikan dan selesaikan dengan cermat 
permasalahan – permasalahan yang diberikan pada bab 
ini. Di dalam proses pemecahan masalah-masalah yang 
diberikan, kamu diminta untuk mencermati objek-objek 
yang dilibatkan dalam permasalahan yang diberikan 
tersebut. 
1. Menemukan Konsep Eksponen 
Pada subbab ini, konsep eksponen ditemukan 
dengan mengamati beberapa masalah nyata berikut 
dan mencermati beberapa alternatif penyelesaiannya. 
Tentu saja, kamu diminta untuk melakukan pemodelan 
matematika yang melibatkan eksponen. Dari beberapa 
model matematika yang diperoleh dari langkah-langkah 
penyelesaian masalah, kamu secara individu menuliskan 
ciri-ciri eksponen dan mendiskusikan hasilnya dengan 
temanmu. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kamu 
menuliskan konsep eksponen dengan pemahamanmu 
sendiri. 
Banyak permasalahan dalam 
kehidupan yang penyelesaian-nya 
terkait dengan konsep dan 
aturan-aturan dalam matema-tika. 
Secara khusus keterkaitan 
konsep dan prinsip-prinsip 
eksponen dan logaritma dengan 
permasalahan masalah nyata 
yang menyatu/ bersumber 
dari fakta dan lingkungan 
budaya kita. Konsep eksponen 
dan logaritma dapat 
dibangun/ ditemukan di dalam 
penyelesaian permasalahan 
yang kita hadapi. Untuk itu 
arahkan siswa menyelesaiakan 
permasalahan-permasalahan 
yang diberikan. 
Di dalam proses penyelesaian 
masalah-masalah yang 
diberikan, ajak siswa mencer-mati 
objek-objek budaya atau 
objek lingkungan budaya yang 
dilibatkan dalam permasa-lahan 
yang diberikan. Objek-objek 
itu menjadi bahan 
aspirasi/inspirasi, karena 
terkadang ada konsep 
matematika melekat pada 
objek itu yang tidak disadari 
dan ternyata sebagai kata 
kunci dalam penyelesaian 
masalah. Demikian juga siswa 
tidak boleh mengabaikan atau 
melupakan konsep-konsep dan 
aturan-aturan matematika
Masalah-1.1 
Seorang peneliti di sebuah lembaga penelitian sedang 
mengamati pertumbuhan suatu bakteri di sebuah 
laboratorium mikrobiologi. Pada kultur bakteri tertentu, 
satu bakteri membelah menjadi r bakteri setiap jam. 
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah bakteri 
pada akhir 3 jam adalah 10.000 bakteri dan setelah 2 
jam kemudian, jumlah bakteri tersebut menjadi 40.000 
bakteri. Peneliti tersebut ingin mengetahui banyak 
bakteri sebagai hasil pembelahan dan mencari tahu 
banyak bakteri dalam pada akhir 8 jam. 
Alternatif Penyelesaian 
Diketahui: 
Satu bakteri membelah menjadi r bakteri untuk setiap jam. 
Jumlah bakteri pada akhir 3 jam adalah 10.000 bakteri dan 
setelah 2 jam kemudian, jumlahnya menjadi 40.000 bakteri. 
Ditanya: 
a. Berapa banyak bakteri sebagai hasil pembelahan. 
b. Berapa jumlah bakteri dalam pada akhir 8 jam. 
Sebagai langkah awal buat tabel laju pertumbuhan bakteri 
terhadap waktu setiap jam. 
Misalkan jumlah bakteri pada awalnya (t = 0) adalah x0. 
Isilah tabel berikut! 
Pada akhir t jam 0 1 .... .... .... .... 
Jumlah bakteri (xt) x0 rx0 .... .... .... .... 
Dari hasil pengamatan data pada tabel di atas, kita dapat 
membuat hubungan pertumbuhan jumlah bakteri tersebut 
terhadap perubahan waktu untuk setiap jam dinyatakan 
sebagai berikut: 
x = r × r × r ×...× r × 
x t 
1442443 0 
t 
4 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
faktor 
yang telah dipelajari 
sebelum-nya, baik di tingkat 
Sekolah Dasar, SMP, 
bahkan pada materi yang 
baru saja dipelajari. 
Ajukan Masalah 1.1 pada 
siswa. Minta siswa men-gamati 
masalah dan men-uliskan 
apa yang diketa-hui 
dan yang ditanyakan. 
Selanjutnya dorong siswa 
memunculkan berbagai 
pertanyaan terkait ma-salah 
yang dipecahkan. 
Akomodasi berbagai per-tanyaan 
dan coba mem-beri 
petunjuk agar siswa 
dapat melakukan penal-aran 
dan mencoba mem-ecahkan 
masalah. 
Meminta siswa mem-buat 
tabel laju pertum-buhan 
bakteri dengan 
waktu setiap jam. Arah-kan 
siswa menemukan 
model matematika yang 
menyatakan hubungan 
banyak bakteri hasil pem-belahan 
pada saat waktu 
tertentu.
5 Matematika 
x(t) = rt x0.................................................................... (1) 
dengan t menyatakan banyak jam, x0 adalah jumlah 
bakteri saat t = 0 dan r adalah banyak bakteri setelah 
pembelahan terjadi pada setiap jam. 
Pada Masalah-1.1 diketahui bahwa pada akhir 3 
jam terdapat 10.000 bakteri dan setelah 5 jam terdapat 
40.000 bakteri. Kita substitusikan t = 3 dan t = 5 ke 
formula (1) di atas, maka diperoleh x= r3x= 10.000 
3 0 dan x= r5x= 40.000 
5 0 x 
5 
= 
40 . 
000 
x 
10 . 
000 
3 
r 5 
x 
0 
= 
4 
r 3 
x 
0 
r 
2 
= 
4 
r 
= 
2 
Jadi, peneliti tersebut menemukan bahwa bakteri 
membelah menjadi 2 bakteri setiap 1 jam 
Untuk mendapatkan banyak bakteri pada awalnya atau t = 
0, substitusi r = 2 ke persamaan r3x0 = 10.000 sehingga 
8x0 = 10.000. Dengan demikian x0 = 1.250. 
Subtitusikan x0 = 1.250 ke persamaan (1), pola 
pertumbuhan bakteri tersebut dinyatakan 
Dalam Masalah-1.1, ditemukan 
r2 = 4, dan kemudian r = 2. Apakah 
r = –2 tidak berlaku? Berikan 
alasanmu! 
x 
x 
t 
= t 
= 
= 
1250 2 
2 1250 
320 000 
8 
8 
. 
( )( ) 
. 
Jadi, pada akhir setelah 8 jam, peneliti mendapatkan 
jumlah bakteri sudah mencapai 320.000 bakteri. 
Organisasikan siswa be-lajar 
dalam kelompok 
dengan banyak anggota 
kelompok 4-5 orang un-tuk 
mendiskusikan model 
matematika yang ditemu-kan 
secara individu. Guru 
menjembatani perbedaan 
hasil pemikiran antar 
siswa dalam setiap kelom-pok 
dan menuliskan hasil 
pemikiran bersama pada 
lembar kerja. 
Meminta beberapa siswa 
untuk memberi pendapat 
mengapa pada Masalah 1.1 
Jika r2 = 4, maka r = 2. 
Kenapa tidak berlaku r = 
-2? 
Alasan: 
r2 = 4, r ∈ R ⇒ r = 2 atau 
r = -2. Tetapi dalam Ma-salah 
1.1, r menyatakan 
banyak pembelahan bak-teri 
untuk setiap jam. Jadi 
bakteri membelah menjadi 
2, bukan -2. 
Guru meminta salah satu 
kelompok untuk mempre-sentasikan 
hasil kerjanya 
di depan kelas. Jembatani 
jika ada cara yang berbe-da 
hasil kerja di antara ke-lompok. 
Beri kesempatan 
antar kelompok berdebat 
atas perbedaan pendapat 
untuk melatih kemampuan 
komunikasi siswa.
Masalah-1.2 
Diberikan selembar kertas berbentuk persegi panjang. 
Lipatlah kertas tersebut di tengah-tengah sehingga 
garis lipatan membagi bidang kertas menjadi dua 
bidang yang sama. Lipatlah lagi dengan cara yang 
sama kertas hasil lipatan tadi. Lakukan terus-menerus 
pelipatan ini. Temukanlah pola yang menyatakan 
hubungan banyak lipatan dengan banyak bidang 
kertas yang terbentuk. 
Alternatif Penyelesaian 
Sebagai langkah awal buat tabel keterkaitan antara 
banyak lipatan dengan banyak garis bidang kertas yang 
terbentuk. 
Banyak 
Lipatan 
Banyak Bidang 
Kertas 
6 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
Pola Perkalian 
1 2 2 = 2 
2 4 4 = 2 × 2 
3 8 8 = 2 × 2 × 2 
4 ... ... 
... ... ... 
n k ... 
Berdasarkan tabel di atas, misalkan k adalah banyak 
bidang kertas yang terbentuk sebagai hasil lipatan bidang 
kertas menjadi dua bagian yang sama, n adalah banyak 
lipatan. 
k dapat dinyatakan dalam n, yaitu 
k(n) = 2n........................................................................ (2) 
Coba kamu uji kebenaran persamaan k(n) = 2n dengan 
mensubtitusikan nilai n ke persamaan tersebut. 
Motivasi siswa belajar 
dengan memperlihatkan 
kebergunaan matematika 
dalam kehidupan. Ajukan 
Masalah 1.2 dan mem-fasilitasi 
siswa terhadap 
alat yang dibutuhkan. 
Arahkan siswa melakukan 
percobaan melipat kertas 
dan menemukan pola dari 
data yang diperoleh sekai-tan 
membangun model 
matematika terkait ekspo-nen. 
Meminta siswa membuat 
tabel keterkaitan antara 
banyak lipatan dengan 
banyak bidang kertas 
yang terbentuk. Arahkan 
siswa menemukan model 
matematika yang me-nyatakan 
hubungan ban-yak 
lipatan kertas dan 
banyak bidang kertas 
yang terbentuk. Diharap-kan 
siswa menuliskan hal 
seperti tabel di samping. 
Selanjutnya guru me-minta 
siswa mengamati 
dan mencermati data 
pada tabel. Diharapkan 
siswa menemukan model 
matematika yang me-nyatakan 
hubungan ban-yaknya 
bidang kertas den-gan 
banyaknya lipatan.
7 Matematika 
Berdasarkan persamaan (1) dan (2), diperoleh 
Dari persamaan (1) x(t) = rtx0, r adalah bilangan pokok 
dan t adalah eksponen dari r. 
Dari persamaan (2) k(n) = 2n, 2 adalah bilangan pokok dan 
n adalah eksponen dari 2. 
Untuk menyederhanakan penulisan hasil kali bilangan 
yang sama, kita dapat menggunakan notasi pangkat. 
Bilangan berpangkat didefinisikan sebagai berikut. 
Definisi 1.1 
Misalkan a bilangan real dan n bilangan bulat positif. 
Notasi an menyatakan hasil kali bilangan a sebanyak 
n faktor, dapat ditulis an a a a a 
= 1×44×2×4..4.×3 dengan 
n faktor 
a sebagai basis bilangan berpangkat dan n sebagai 
pangkat. 
Catatan: 
1. Pada Definisi-1.1 di atas, kita sepakati, a1 cukup ditulis 
a. 
2. Hati-hati dengan bilangan pokok a = 0, tidak semua a0 
dengan a bilangan real menyatakan 1. Coba tanyakan 
pada gurumu, mengapa demikian? 
3. Jika n adalah sebuah variabel sebagai eksponen dari 
a, maka perlu dicermati semesta variabel itu. Sebab an 
= a × a × ... × a sebanyak n faktor, ini hanya berlaku 
ketika semesta n∈N. 
Arahkan siswa mengamati 
kedua model matematika 
di samping. Minta mereka 
menuliskan ciri-ciri bilan-gan 
berpangkat dan ber-dasarkan 
ciri-ciri tersebut 
dapat menuliskan penger-tian 
dari an. 
Beri penjelasan pada 
siswa, tentang pemaha-man 
unsur-unsur yang 
ada pada Definisi 1.1, 
mengapa n harus bilangan 
bulat positif. Minta siswa 
untuk memegang teguh 
sifat matematika dalam 
menetapkan definisi bi-langan 
berpangkat; yaitu, 
matematika bersandar 
pada kesepakatan, meng-gunakan 
variabel-varia-bel 
yang kosong dari arti, 
menganut kebenaran kon-sistensi. 
Minta siswa mencermati 
beberapa catatan penting 
terkait Definisi 1.1. Beri 
penjelasan bahwa ketika 
a = 0 dan n = 0, maka 
an = 00, hasilnya taktentu.
Perhatikan Masalah-1.3 berikut! 
Masalah-1.3 
Suatu zat yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia 
akan dikeluarkan dari darah melalui ginjal. Setiap 1 jam 
separuh zat itu dikeluarkan oleh ginjal. Bila 100 mg zat 
itu disuntikkan ke tubuh manusia, berapa miligram zat 
itu tersisa dalam darah setelah: 
1) 1 jam? 
2) 2 jam? 
3) 3 jam? 
4) Buatlah model matematika pengurangan zat 
tersebut dari tubuh melalui ginjal! 
5) Gambar pasangan titik (waktu, jumlah zat) pada 
koordinat kartesius untuk 8 jam pengamatan. 
Alternatif Penyelesaian 
Langkah awal isilah tabel berikut: 
Waktu (t dalam jam) 1 2 3 4 5 6 7 8 
Jumlah zat z(t) 
dalam mg 50 25 12,5 ... ... ... ... ... 
Isilah secara lengkap data pada tabel dan coba gambarkan 
pasangan titik-titik tersebut pada sistem koordinat kartesius 
(coba sendiri)! 
Selanjutnya perhatikan grafik fungsi (Gambar-1.2) di 
bawah ini. Isilah nilai-nilai fungsi tersebut dan sajikan 
nilai-nilai tersebut pada tabel yang diberikan. 
Ajak siswa untuk menga-mati 
Masalah 1.3 dan me-mahami 
tentang perma-salahan 
yang ditanyakan 
pada Masalah 1.3. Beri 
kebebasan bagi siswa 
menggali ide-ide secara 
bebas terbuka, mengaju-kan 
berbagai pertanyaan 
dalam menganalisis infor-masi 
yang tersedia pada 
Masalah 1.3. 
Minta siswa mengisi se-cara 
lengkap data pada 
tabel dan mencoba meng-gambarkan 
data-data 
(pasangan titik) tersebut 
pada sistem koordinat 
kartesius! 
8 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
9 Matematika 
6 
4 
2 
0 
4 2 2 4 x 
2 
4 
y 
f(x) = 3-x f(x) = 2-x f(x) = 2x f(x) = 3x 
Gambar-1.2: Grafik Fungsi Eksponensial 
x 
–3 –2 –1 0 1 2 3 4 
f(x) = 2x 
f(x) = 2-x 
f(x) = 2x 
f(x) = 3x 
f(x) = 3-x 
Latihan 1.1 
Amati grafik (Gambar-1.2) di atas. Tuliskan sedikitnya 5 
(lima) sifat grafik fungsi tersebut dan disajikan hasilnya 
di depan kelas. Dalam paparan jelaskan mengapa kita 
perlu mengetahui sifat-sifat tersebut. 
Organisasikan siswa bela-jar 
dalam kelompok. Min-ta 
siswa diskusi dengan 
temannya satu kelompok, 
bagaimana perilaku grafik 
ketika x menuju -∝ dan ke-tika 
x menuju ∝? Apakah 
grafik itu sampai berpo-tongan 
atau tidak sampai 
menyinggung sumbu x? 
Sajikan hasil kerja kelom-pok 
di depan kelas. 
Untuk menguatkan konsep 
siswa, minta siswa untuk 
mencoba menyelesaikan 
Latihan 1.1 di samping. 
Misalnya grafik fungsi 
f(x) = 2x, x bilangan real. 
Sifat grafik yang diharap-kan 
ditemukan siswa, an-tara 
lain: 
1. Grafik seluruhnya di 
atas sumbu-x. 
2. Sumbu-x sebagai asim-tot 
3. Memotong sumbu-y 
pada satu titik, saat 
x = 0. 
4. Grafik tidak memotong 
sumbu-x, untuk x menu-ju 
0. 
5. Untuk nilai x sema-kin 
besar, maka nilai y 
semakin besar. Seba-liknya 
untuk nilai x se-makin 
kecil, diperoleh 
nilai y semakin kecil
2. Pangkat Bulat Negatif 
Definisi 1.2 
Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, m bilangan bulat positif, 
didefinisikan 
a 
a a a a 
− ( )= = 
3 4 = − 
= 
10 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
a 
m 
m 
− =  
  
 
  
1 
Definisi di atas dijelaskan sebagai berikut: 
a 
a a a a a 
m 
m 
− =  
  
 
  
=  
  
 
  
× 
  
 
  
× 
  
 
  
× × 
  
 
  
1 1 1 1 ... 1 
sebanyyak faktor 
faktor 
m 
m 
m 
a 
14444244443 
1442443 
= 
× × × × 
= 
1 
1 
... 
Contoh 1.1 
Jika x = –2 dan y = 2, tentukan nilai x-3 (y4) 
Alternatif Penyelesaian 
x y y 
x 
− 
= 
− 
4 
3 
4 
3 
2 
2 
16 
8 
2 
( ) 
3. Pangkat Nol 
Definisi 1.3 
Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, maka a0 = 1. 
6. Untuk x ∝ menuju ∝, 
diperoleh y menuju ∝. 
Untuk x menuju -∝, di-peroleh 
y menuju 0. 
Ajukan beberapa con-toh 
yang dipahami siswa 
tentang perpangkatan di 
SMP, dalam membangun 
pemahaman terhadap 
Definisi 1.2 di samping. 
Misalnya 
3 1 
3 
1 
3 
3 
3 
3 
− = = 
  
 
  
=  
  
 
  
× 
  
 
  
× 
  
 
  
1 
3 
1 
3 
1 
3 
= 
1 
3 3 3 
1 
× × 9 
Selanjutnya menga-jak 
siswa mencermati 
penjelasan Definisi 1.2 
secara deduktif, seperti 
disajikan disamping. 
Untuk lebih memahami 
Definisi 1.2, minta siswa 
mencermati Contoh 1.1 di 
samping. Cek kebenaran 
hasil kerja siswa mener-apkan 
Definisi 1.2, dalam 
menyelesaikan soal pada 
Contoh 1.1. 
Arahkan siswa memahami 
Deinisi 1.4 di samping, 
dengan mengajukan be-berapa 
pertanyaan, sep-erti:
11 Matematika 
Untuk lebih memahami definisi di atas, perhatikan 
pola hasil pemangkatan bilangan-bilangan berikut. 
23 = 8 33 = 27 
22 = 4 32 = 9 
21 = 2 31 = 3 
20 = 1 30 = 1 
Perhatikan hasil pemangkatan 2 dengan 0, dan hasil 
pemangkatan 3 dengan 0, hasil perpangkatannya adalah 1. 
4. Sifat-sifat Pangkat Bulat Positif 
Coba cermati bukti sifat-sifat bilangan berpangkat 
bulat positif menggunakan definisi bilangan berpangkat 
yang kamu telah pelajari sebelumnya. 
Sifat-1 
Jika a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif maka 
am × an = am+n 
Bukti: 
am an a a a a a a a a 
× = 1×44×2×4..4.×3×1×44×2×4..4.×3 
m faktor nfaktor 
am an a a a a a a 
= × = × × × × × 
144424443 
m + 
n 
= am+n 
• Perhatikan am a a a a 
= 1×44×2×4..4.×3 . 
m faktor 
Diskusikan dalam kelompokmu, 
apakah benar perpangkatan adalah 
perkalian berulang? 
• Bagaimana jika m dan n bukan 
bilangan bulat positif? 
Mengapa batasan bilan-gan 
real dan . Bagaimana 
hasil a0, ketika a = 0. Beri 
penjelasan bahwa ketika 
a = 0 maka a0 = 00, hasil-nya 
taktentu. Selanjutnya 
ajak siswa mengamat pola 
hasil perpangkatan bilan-gan 
2 dan 3 di samping. 
Untuk meyakinkan siswa 
bahwa a0 = 1, a ≠ 0 
Minta siswa untuk dapat 
membuktikan Sifat-1 se-hingga 
siswa dapat me-nyimpulkan 
bahwa sifat 
tersebut benar untuk m 
dan n bilangan bulat posi-tif. 
Jelaskan pada siswa bah-wa 
perpangkatan adalah 
perkalian berulang. Si-fat- 
1, hanya berlaku a 
bilangan real, m dan n bi-langan 
bulat positif. Jika 
m dan n bukan bilangan 
bulat positif, Sifat-1 tidak 
berlaku, misalnya a = 0 
dan m = n = 0, tidak ber-laku
Sifat-2 
Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat 
positif, maka 
a 
m 
= a 
m−n . 
a 
n 
Bukti: 
a 
a 
a a a a 
a a a a 
m 
n 
... 
... 
× × × × 
× × × × 
1442443 
m 
1442443 
n 
= 
faktor 
faktor 
(sesuai Definisi 1.1) 
• Pada persyaratan Sifat-2, mengapa a ≠ 0 
dipersyaratkan? 
• Bagaimana jika a = 0? Apa dampaknya pada 
hasil pembagian 
m 
n ? Jika kamu tidak tahu 
a 
a 
bertanya ke guru! 
Sifat-1 di atas hanya berkaitan dengan bilangan bulat 
positif m dan n. Ada 3 (tiga) kemungkinan, yaitu (a) m  n, 
(b) m = n, dan (c) m  n. 
a) Kasus m  n 
Jika m dan n bilangan bulat positif dan m  n maka m 
– n  0. Dengan demikian 
a 1442443 
× a × a × ... × 
a 
a × 
aa a a 
a 
m 
m 
a 
n 
a × a × a × ... 
× 
a 
a a a a 
1442443 
n 
= 
= 
faktor 
faktor 
1442443 
× × × × 
1442443 
m 
n = am-n, dengan m, n bilangan bulat positif dan 
12 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
× × × 
n a a a 
n 
× × × × 
... 
... 
.. faktor 
faktor 
.. 
... 
( ) 
( ) 
× 
= × × × × 
= 
− 
− 
− 
a 
a a a a 
a 
m n 
m n 
m n 
faktor 
faktor 
1442443 
1442443 
Jadi a 
a 
m  n 
Selanjutnya bimbing 
siswa agar memaha-mi 
tentang Sifat-2 dan 
data menunjukkan bukti 
dari sifat tersebut. Beri 
penjelasan pada siswa 
dalam Sifat-2, tidak diiz-inkan 
a = 0, sebab ben-tuk 
perpangkatan pada 
Sifat-2 adalah bentuk ra-sional. 
Dalam pecahan 
penyebutnya tidak lazim 
nol.Ketika a = 0 dan m, 
n bilangan bulat positif, 
maka am atau an dimung-kinkan 
hasilnya 0.Jika 
hasil am dan an keduanya 
nol, maka hasil baginya 
tak tentu. Jika am = 0 
dan an ≠ 0, maka hasil 
baginya 0. Tetapi jika 
am ≠ 0 dan an = 0, maka 
hasil baginya tak ter-definisi.
13 Matematika 
b) Kasus m = n 
Jika m = n, maka a 
m 
n = 1 = a0 = am–n. 
a 
Bukti: 
a 
a 
a 
a 
m 
n 
m 
m = , sebab m = n 
= 
a 1442443 
× a × a × × 
a 
m 
a × a × a × × 
a 
1442443 
m 
= 1 
= a0 
... 
... 
faktor 
faktor 
Latihan 1.2 
Buktikan sendiri untuk kasus m  n. Jelaskan perbedaan 
hasilnya dengan kasus (a). 
Buktikan 
Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat 
positif, m  n, maka 
a 
a 
a 
m 
n 
= m−n . 
Bukti: 
Ambil sebarang m dan n bilangan bulat positif, m  n. 
m  n ⇒ m – n  0. 
a a a a 
a 
m 
1442443 
m faktor 
a 
n 
a a a a 
1442443 
n m faktor 
= 
× × × × 
× × × × 
− 
... 
... 
( ) 
a 1442443 
a a a 
m faktor 
a a a a 
1442443 
= 
× × × × 
× × × × 
 
n − 
m faktor 
... 
... 
 
 ( ) 
 
× 
 
  
× × × × 
 
 
 
 
= 
× × × 
1 
1 
a a a a 
a a a 
m faktor 
... 
... 
1442443 
× 
 
 
 
 
 
 
=  
  
1442443 
n m faktor 
1 
 
  
a 
= = 
− 
− 
− − − 
a 
a a 
n m 
n m m n 
( ) 
( ) 
(karena m  n, maka m – n  0) 
Agar siswa benar-benar 
dapat menguasai kon-sep 
tentang Sifat-2 un-tuk 
kasus m  n, sesuai 
Latihan 1.2. Alternatif 
jawaban yang diharap-kan 
dari siswa sebagai 
bukti Sifat-1.2 untuk kasus 
m  n, dapat dicermati di 
samping.
Sifat-3 
Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat 
positif, maka (am)n = amn 
Bukti: 
a a a a a 
( ) = × × × × 
m n m m m m 
144424443 
n 
... 
faktor 
a × a × a × ... 
× 
a 
 
  
14442443 1442443 
m 
= 
faktor 
 
  
... ...  
1442443 1442443 
14444444244444443 
 
a a a a 
14424..4. 3 
Selanjutnya minta siswa 
untuk mencoba mema-hami 
bukti Sifat-3 dengan 
memberi bantuan sebagai 
berikut. 
(32)3 = (3 × 3)3 
= (9)3 = 9 × 9 × 9 
= 729 = 36 = 32×3 
Selanjutnya mengarahkan 
siswa membuktikan Si-fat- 
3 secara umum, seper-ti 
yang tertera pada buku 
siswa di samping 
6 ( ) = = = 
14 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
× × × × 
 
  
 
  
× × × × 
a a a a 
a a a a 
m 
... 
... 
faktor 
a a a a 
mm m 
faktor faktor 
 
  
 
  
× × × × 
 
  
 
  
= × × × × 
  
× 
n 
m n 
faktor 
faktor 
 
  
(am )n = am×n (terbukti) 
Diskusi 
Diskusikan dengan temanmu, apakah syarat bahwa 
m dan n bilangan positif diperlukan untuk Sifat-3 dan 
Sifat-4. Bagaimana jika m dan n adalah negatif atau 
kedua-duanya bilangan negatif. 
Catatan 
Dalam beberapa definisi, sifat, dan proses pembuktian 
sering kita menggunakan simbol logika. Beberapa simbol 
yang sering kita gunakan dijelaskan sebagai berikut. 
a. Simbol ∀ dibaca untuk setiap atau untuk semua. 
Misalnya, ∀ x∈R, berlaku x2 ≥ 0 (dibaca, untuk setiap 
x bilangan real, maka x kuadrat lebih dari atau sama 
dengan nol). 
b. Simbol p ⇒ q dibaca jika p, maka q. Misalnya 
x = 2 ⇒ x2 = 4 
Ajak siswa berdiskusi 
dalam kelompok belajar, 
untuk menganalisis pent-ingnya 
syarat m dan n 
bilangan bulat positif un-tuk 
Sifat-3. Jika m dan n 
adalah salah satu negatif 
dan ketika a = 0, misalnya 
0 0 0 1 
0 
2 − 3 − 2 × 3 − 
6 
Tentu 06 = 0. Dengan 
demikian 1 
0 
1 
6 0 = hasil-nya 
tak terdefinisi. 
Jelaskan pada siswa 
catatan penting di sam-ping, 
tentang pemanfaatan 
dan makna simbol logika 
matematika yang sering 
digunakan dalam definisi, 
sifat, dan proses pembuk-tian.
15 Matematika 
c. Simbol p ⇔ q dibaca p jika dan hanya jika q atau p bila 
dan hanya bila q. Misalnya x2 = 4 ⇔ x = 2 atau x = -2 
Contoh 1.2 
(a) Buktikan jika a ∈ R, a  1 dan n  m, maka an  am ! 
Bukti: 
Karena a  1 dan n  m maka n – m  0 dan an  0, am 
 0. Akibatnya, berlaku 
 = ( ) 
n 
m 
a a 
− 
a 
n 
m 
a 
a 
Lihat sifat-1di atas 
n 
m 
a 
a 
n m 
1(Mengapa 1?Berialaasamu 
   
Karena 
n 
m 
 ×  ×  
  
terbukti 
!) 
( ) 
( ) 
a 
a 
a a a 
a a 
m m m 
m n 
1 0 
(b) Perlukah syarat a  1? 
Misalkan kita ambil a bilangan real yang memenuhi a 
 1 dan n  m. Apakah yang terjadi? 
Pilih a = –2, dengan n  m, pilih n = 3 dan m = 2. 
Apakah yang terjadi? 
(–2)3 = (–2) × (–2) × (–2) = –8 
(–2)2 = (–2) × (–2) = 4 
Dengan demikian, an = –8  4 = am atau an  am. Jadi, 
tidak benar bahwa an  am bila a  1 dan n  m. Jadi, 
syarat a adalah bilangan real, dengan a  1 dan n  m 
merupakan syarat cukup untuk membuktikan an  am . 
Latih siswa berpikir anal-itis 
dengan mengajukan 
Contoh 1.2 di samping. 
Minta siswa membuktikan 
masalah yang diberikan 
dan beri bantuan, jika 
siswa mengalami kesuli-tan. 
Ajukan berbagai per-tanyaan 
untuk menguji 
pemahaman siswa, dalam 
pemanfaatan kosep dan 
sifat yang sudah dipela-jari 
sebelumnya, untuk 
proses pembuktian. 
Minta siswa memberi con-toh 
yang lain dengan me-milih 
nilai a tertentu, agar 
pernyataan pada Contoh 
1.2 tidak berlaku, apabila 
a  1. Seperti halnya con-toh 
penyangkal pada buku 
siswa di samping.
Diskusi 
Berdiskusilah dengan temanmu satu kelompok. Analisis 
pernyataan pada Contoh 1.2! 
• Apa akibatnya bila syarat a  1 tidak dipenuhi? 
• Perlukah diperkuat dengan syarat n  m  0? 
Jelaskan! 
• Bolehkah syarat a  1 di atas diganti a ≥ 1? Jelaskan! 
• Bagaimanakah bila 0  a  1 dan a  0? 
• Buat aturan hubungan antara an dan am untuk 
bermacam-macam nilai a di atas! 
• Buat laporan hasil diskusi kelompokmu. 
Contoh 1.3 
Terapkan berbagai sifat bilangan berpangkat untuk 
menentukan hasil operasi bilangan pada soal yang disajikan 
pada contoh. Ujilah kebenaran hasilnya! 
1. 2 × 2 = 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 
2 
{ 1442443 
2 5 
faktor faktor 
2 2 2 2 2 
2 5 
= × × × × 
11442443 
7 
faktor 
= 
= + 
2 
2 
7 
2 5 
16 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
dengan menggunakan 
Sifat-1 
2. 
dengan menggunakan 
Sifat-2 kasus b 
2 
2 
2 2 2 2 2 
2 2 2 2 2 
2 
5 
5 
0 
= 
× × × × 
× × × × 
= 
= 25–5 
= 25–5 
Arahkan siswa diskusi 
dengan temannya satu 
kelompok. Minta siswa 
menganalisis beberapa 
pernyataan pada tabel di 
samping. 
Jika syarat a  1 tidak 
dipenuhi, maka per-nyataan 
jika a ϵ R , a  
1 dan n  m, maka an  
am, belum tentu benar. 
Tidak perlu diperkuat 
syarat n  m menjadi 
n  m  0, sebab per-nyataan 
pada Contoh 
1.4 berlaku untuk n dan 
m yang negatif. 
Syarat a  1 tidak boleh 
diganti dengan a ≥ 1, se-bab 
untuk a = 1, an = am. 
Arahkan siswa mencer-mati 
beberapa contoh 
yang disajikan, agar lebih 
mema-hami penggunaan 
sifat-sifat bilangan ber-pangkat 
dalam penyele-saian 
berbagai soal.Cek 
pemahaman siswa dengan 
mengajukan pertanyaan-pertanyaan 
terkait peman-faatan 
sifat tersebut
17 Matematika 
3. 
dengan menggunakan 
Sifat-3 
( 2 3 ) 2 =( 2 3 )×( 2 
3 
) 
= ( 2 × 2 × 2 )×( 2 × 2 × 2 
) 
14243 14243 
( 2 
× × × × ) 
faktor faktor 
3 3 
= × 
22 2 2 2 2 
144424443 
2 
2 
6 
3 3 
6 
= 
= 
+ 
faktor 
( × ) = ( × )×( × )×( × ) 
4. 2 3 2 3 2 3 2 3 
2 2 2 3 3 3 
3 
= × × × × × 
14243 142433 
3 faktor 3 
faktor 
= 23 ×33 
dengan menggunakan 
Definisi 1.1 
5. 2 
3 
2 
3 
2 
3 
2 
3 
64f7akto48r 
2 2 2 
3 3 
3 
3 
 
  
 
  
=  
  
 
  
× 
  
 
  
× 
  
 
  
= 
× × 
× × 
3 
14243 
3 
3 
3 
2 
3 
faktor 
= 
dengan menggunakan 
Definisi 1.1 
Contoh 1.4 
Buktikan bahwa jika a  1 dan n  m dengan n dan m 
bilangan bulat negatif, maka an  am. 
Bukti: 
Karena n  m dengan n dan m bilangan bulat negatif, maka 
–n dan –m adalah bilangan bulat positif dan –m  –n. 
Karena a  1 maka a 
a 
a 
a 
m 
n 
n 
m 
− 
− =  1 (Gunakan sifat a–m = 
1 
am ). 
n 
m  1 ⇒ an  am (terbukti) 
a 
a 
Latih siswa berpikir kri-tis, 
analitis, dan kreatif 
dengan mengajukan Con-toh 
1.4 di samping. Minta 
siswa membuktikan per-nyataan 
yang diberikan 
dan beri bantuan, jika 
siswa mengalami kesuli-tan. 
Ajukan berbagai per-tanyaan 
untuk menguji 
pemahaman siswa, dalam 
pemanfaatan konsep dan 
sifat yang sudah dipelajari 
sebelumnya, untuk proses 
pembuktian. 
Pernyataan pada Contoh 
1.4, tidak berlaku untuk a 
 1, misalnya pilih a = –3, 
n = –2, dan m = –3. 
a 
n 
= 
a 
m (− ) 
(− ) 
= 
(− ) 
(− ) 
− 
− 
3 
3 
3 
3 
2 
3 
3 
2 
= 
− 
27 = −  
9 
3 1 
a 
a 
a a 
n 
m 
1 n  m.
Contoh 1.5 
Berdasarkan sifat perkalian dengan bilangan 7, tentukan 
angka satuan dari 71234 tanpa menghitung tuntas. Perhatikan 
angka satuan dari perpangkatan dari 7 berikut? 
Perpangkatan 
7 Nilai Angka Satuan 
71 7 7 
72 49 9 
73 343 3 
74 2401 1 
75 16807 7 
76 117649 9 
77 823543 3 
78 5764801 1 
Coba lanjutkan langkah berikutnya untuk menemukan 
angka satuan 71234. Cermati sifat satuan pada tabel di 
atas. Saat periode ke berapakah berulang? Selanjutnya 
manfaatkan sifat-sifat perpangkatan dan perkalian bilangan 
berpangkat. 
5. Pangkat Pecahan 
Definisi 1.4 
Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m bilangan bulat 
1 
positif, maka am 
= p adalah bilangan real positif, 
sehingga pm = a. 
Selanjutnya kita akan analisis sifat perpangkatan 
bilangan real dengan pangkat pecahan. 
Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m, n bilangan bulat 
m 
positif didefinisikan a n a 
n 
Beri bantuan siswa 
melanjutkan langkah pe-nyelesaian 
di samping. Alternatif 
penyelesaiannya adalah 
Dengan menggunakan si-fat 
eksponen, maka kita 
peroleh: 
71234 = 7(4 × 308) × 72. 
71234 = (74)308 × 72. Ingat: 
amxn = (am)n = (an)m 
71234 = (74)308 × 72 
sehingga satuan dari 
[71234] = satuan dari 
[(74)308 × 72] 
Satuan dari [71234] = satu-an 
dari [(1)308] × satuan 
dari [72]. 
Satuan dari [71234] = 1 × 9 
Satuan dari [71234] = 9 
Jadi, angka terakhir dari 
71234 adalah 9. 
1 
2 
=  = 
× 
 = 
Contoh-1.5 
18 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
m 
= 
 
  
 
  
1 
. 
Definisi 1.5 
Jelaskan pada siswa me-lalui 
beberapa contoh 
yang sudah dipelajari se-belumnya 
di SMP untuk 
membangun pemahaman 
terhadap Definisi-1.4 dan 
1.5. Misalnya, 
4 2 4 2 
4 2 
4 
1 
2 
2 
2 
1 
2 
2 
 
 
  
 
  
= 
 
 
  
 
  
( )= 
2 
4 2 
2 
2 
Dalam contoh ini, 
a = 4, p = 2, dan m = 2.
6 
 6 
6 
2 
19 Matematika 
Sifat-4 
Misalkan a bilangan real dengan a  0, p 
n 
m 
n 
dan 
m 
n 
p 
n 
adalah bilangan pecahan n ≠ 0, maka a a a 
m p 
n 
 
  
 
  
 
  
 
  
=( ) + 
. 
Bukti: 
Berdasarkan Sifat-4, jika a bilangan real dan a ≠ 0, m, n 
m 
 
m 
adalah bilangan bulat positif, maka a n = 
a 
n 
  
 
  
1 
. Dengan 
p  
m 
n 
p 
n n 
m 
demikian a a a a 
n 
  
 
  
 
  
 
  
= 
 
  
 
  
 
  
 
  
1 1 
1 1 
a a a a 
1 1 1 1 
a a a a 
m 
n 
p 
n n 
m 
n 
p 
n n n 
 
  
 
  
 
  
 
  
= 
 
  
 
  
 
  
 
  
... n 
= × × × × 
1 1 1 1 
444...4 
144424443 14442 3 
m 
a a a a 
n n n n 
p 
faktor faktor 
 
  
 
  
× × × × 
1 1 1 1 
an an an an 
144424443 
 
  
 
  
 
= × × × × 
  
 
  
m + 
p 
... 
faktor 
SSesuaiSifat 
an a 
BerdasarkanDefinisi1.5 = ,sehing 
1 
1 
( ) 
 
  
 
  
m m 
n gga diperoleh 
m 
n 
p 
n n 
m p 
m p 
n 
a a a a terbu 
 
  
 
  
 
  
 
  
= 
 
  
 
  
=( ) 
+ 
1 + 
( kkti) 
Sifat-5 
Jika a adalah bilangan real dengan a  0, 
m 
n 
dan 
p 
q 
p 
q  
m 
n 
p 
q 
bilangan pecahan q, n ≠ 0, maka a a a 
m 
n 
  
 
  
 
  
 
  
= 
+ 
. 
Untuk Definisi 1.5 berikan 
contoh agar siswa lebih 
memahaminya. Misalnya 
2 2 
6 
2 = 3 
= 2 × 2 × 2 
= 8 
1 
2 
2 2 
1 
2 
  
 
  
=( ) × 
= (2)3 = 2 × 2 × 2 
= 2 
Berarti 2 2 
1 
2 
6 
= 
 
  
 
  
Selanjutnya arahkan 
siswa membuktikan Sifat-4 
menggunakan Definisi 1.5 
Arahkan siswa membukti-kan 
Sifat-5 menggunakan 
definisi dan sifat perpang-katan 
yang sudah dipela-jari. 
Alaternatif pembuk-tian 
dapat dicermati di 
samping.
Uji Kompetensi 1.1 
1. Sederhanakanlah hasil operasi bilangan berpangkat 
berikut. 
a. 25 × 29 × 212 
b. 25 × 36 × 46 
2 5 × 3 5 c. × 
4 
2 
12 
2 
6 2 
d. (−5) × 25 
125 
7 3 
e. 3 7 2 
× × 
( ) 
42 
3 
2. Dengan menggunakan sifat bilangan berpangkat, 
sederhanakanlah bentuk berikut. 
a. 2x3 × 7x4 × (3x)2 
b. 
 − 
  
 
p 4 2 
q 
2 × − × 2 
  
( q) p 
5 
 
c. y5 × (x × y)3 1 
x2 × y 
  
a3 b5 
a 
b 
4 2 
8 
2 a b 
a b 
20 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
 
  d. (a × b × c)4 × 
3 
b 
× 
3 27 
3 
(b × c) a 
5 
e. 
− × 
 
  
 
  
f. 1 2 
3 
5 
3 
4 2 2 
2 
x y 
x 
y x 
× × × ( y) 
g. (− × ) × 
 − 
  
 
  
× 
  
 
  
a b b 
a 
a 
b 
3 
4 5 
2 
3 
h. 24 
6 
4 
2 
3 8 
5 
3 
3 
b a 
a 
× 
× 
 
  
 
  
× 
 × 
  
 
  
Minta siswa untuk meny-elesaikan 
uji kompetensi 
melalui pemberian tugas 
untuk menilai penguasaan 
siswa terhadap materi 
yang sudah dipelajari. 
Terutama tugas projek 
yang tersedia. Gunakan 
rubrik penilaian projek 
yang telah tersedia pada 
bagian akhir dari buku 
guru ini.
4 4 4 4 
4 4 4 4 
5 
3 
1 
2 
2 
3 
3 
2 
7 
6 
1 
2 
2 
3 
− 
− 
21 Matematika 
i. 36 2 
3 
12 3 
9 
2 
2 
2 
2 
2 
x y 
x y 
x y 
x y 
( × ) 
× 
 
 
 
 
 
 
÷  ( ) 
 
 
 
 
 
j. (− ) ×(− ) × 
3 
2 3 
− ( ) 
 
 
 
 
 
 
÷ 
− ( ) 
 
 
 
 
 
 
p q r 
p q 
pqr 
qr 
3 2 3 
2 3 
2 
12 
3. Hitunglah hasil operasi bilangan 
berpangkat berikut. 
a.  − 
  
 
  
4 2 
× − 
  
 
  
2 
3 
1 
2 
1 
6 
b. (− ) × 
  
 
  
× 
  
 
  
× 
  
 
  
5 1 
15 
10 
3 
9 
5 
3 
2 4 5 
c. 3 
x2 × 
y3 
24 
x 
× (2y)2; untuk x = 2 
dan y = 3 
d. 
2 
3 
3 
4 
2 
3 
x y 
2 
xy 
 
  
 
  
× 
  
 
  
(− ) 
untuk x = 
1 
2 
dan y = 
1 
3 
e. 
2 p 
p q 
3 3 
2 3 
4 
2 4 
2 2 
q 
p 
×(− ) 
(− ) ×(− ) 
× 
 
  
 
  
; 
untuk p = 4 dan q = 6 
f. 
− − 
x y x y x y 
x y y 
3 
2 
3 
2 
3 
2 
3 
2 1 
2 1 2 
+ 
 
  
 
  
− 
 
  
 
  
( + + ) 
− 
− − 
untuk x = 
1 
2 
dan y = 
1 
2 
4. Hitunglah 
− − − − 
− − − − 
1 2 3 4 
1 3 5 7 
+ + + + 
+ + + + 
... 
... 
5. Sederhanakanlah a b a b 
a b a b 
. 
6. Tentukan nilai x yang memenuhi 
persamaan berikut 
a. 2x = 8 
b. 4x = 0,125 
c. 2 
 1 
5 
  
 
  
= 
x 
7. Tentukan hasil dari 
( ) − × 
2 2 2 2 
n n 
2 2 2 
2 n 2 
n 
2 
+ 
+ 
× 
8. Misalkan kamu diminta menghitung 
764. Berapa banyak perkalian yang 
kamu lakukan untuk mendapatkan 
nilai akhirnya? Bandingkan 
jawabanmu dengan temanmu. 
Pemenang di antara kalian adalah 
yang dapat mencari hasilnya dengan 
melakukan perkalian sesedikit 
mungkin. Coba tuliskan prosedur 
mengalikan yang paling sedikit 
perkaliannya untuk menghitung 
764. Apakah prosedur tersebut dapat 
dipergunakan untuk pangkat positif 
berapapun? 
9. Berdasarkan sifat bilangan 7, 
tentukan angka satuan dari 71234 + 
72341 + 73412 + 74123 tanpa menghitung 
tuntas!
10. Tentukan angka satuan dari 6 26 62 (( ) ) 
berdasarkan sifat bilangan 6, 
tanpa menghitung tuntas.Selanjutnya lakukan hal 
tersebut berdasarkan sifat angka 2, 3, 4, 5, 8, 9. 
11. Tunjukkan bahwa 12001 + 22001 + 32001 + … + 20012001 
( + × ) 
( + × ) . 
2008 2013 2012 2011 
Projek 
Bilangan yang terlalu besar atau terlalu kecil sering 
dituliskan dalam notasi eksponen yang dituliskan 
sebagai a E b yang nilainya adalah a × 10b. Sehingga 
0,000052 ditulis sebagai 5,2 E 5. Cari besaran-besaran 
fisika, kimia, astronomi, dan ekonomi 
yang nilainya dinyatakan dengan notasi eksponen. 
Misalkan kecepatan cahaya adalah 300.000 km/det, 
sehingga dalam notasi eksponen ditulis sebagai 3 E 
8 m/det. 
6. Bentuk Akar 
Pengakaran (penarikan akar) suatu bilangan 
merupakan kebalikan dari pemangkatan suatu bilangan. 
Akar dilambangkan dengan notasi ” ”. 
Definisi 1.6 
Misalkan a bilangan real dengan a  0, p 
22 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
q 
adalah 
bilangan pecahan dengan 
q ≠ 0. q ≥ 2. a 
p 
q = c, sehingga c = q a p atau a 
p 
q = q a p 
adalah kelipatan 13. 
12. Bagaimana cara termudah untuk mencari 
3 10 5 2 
5 6 3 2 
2012 2010 2009 2008 
Tugas proyek diberikan 
sebagai tugas individu 
untuk menginformasikan 
kepada siswa bahawa be-lajar 
eksponen sangat di-perlukan 
dalam perkem-bangan 
ilmu dan dalam 
menyelesaikan perma-salahan 
kehidupan. 
Berdasarkan penyelesa-ian 
masalah dan konsep 
yang sudah dipelajari se-belumnya 
arahkan siswa 
untuk dapat mendefinisi-kan 
definisi-definisi beri-kut.
23 Matematika 
Perhatikan permasalahan berikut. 
Masalah-1.4 
Seorang ahli ekonomi menemukan hubungan antara 
harga (h) dan banyak barang (b) yang dinyatakan 
dalam persamaan h = 33 b2 . Jika nilai b = 8, maka 
berapa nilai h? 
Alternatif Penyelesaian 
h = 3 3 b 2 h 
= 
38 
3 2 
h 
h 
h 
3 3 
64 
3 4 4 4 3 4 
12 
 = 
 = 3 
× × = × 
 = 
Akar ke-n atau akar pangkat n dari suatu bilangan a 
dituliskan sebagai n a , dengan a adalah bilangan pokok/ 
basis dan n adalah indeks/eksponen akar. 
Bentuk akar dapat diubah menjadi bentuk pangkat dan 
sebaliknya. Sebelum mempelajari bentuk akar, kamu harus 
memahami konsep bilangan rasional dan irrasional terlebih 
dahulu. 
Bilangan rasional berbeda dengan bilangan irrasional. 
Bilangan rasional adalah bilangan real yang dapat dinyatakan 
dalam bentuk 
a 
b 
, dengan a dan b bilangan bulat dan 
b ≠ 0. Karena itu, bilangan rasional terdiri atas bilangan 
bulat, bilangan pecahan biasa, dan bilangan pecahan 
campuran. Sedangkan bilangan irasional adalah bilangan 
real yang bukan bilangan rasional. Bilangan irasional 
merupakan bilangan yang mengandung pecahan desimal 
tak berhingga dan tak berpola. Contoh bilangan irasional, 
misalnya 2 = 1,414213562373..., e = 2,718..., dan › = 
3,141592653… 
Selanjutnya minta siswa 
mengamati masalah 1.4 
dan menghimpun informa-si 
yang terkandung pada 
masalah tersebut. Mem-beri 
kesempatan kepada 
siswa menganalisis dan 
memunculkan ide-ide dan 
pertanyaan-pertanyaan 
sekitar masalah yang dia-jukan 
sebagai pengantar 
kepada siswa tentang kon-sep 
bentuk akar. 
Jelaskan perbedaan bilan-gan 
rasional dan irasional 
pada siswa. Berikan be-berapa 
contoh untuk me-mahami 
konsep bilangan 
rasional dan irasional.
Bilangan irasional yang menggunakan tanda akar ( 
) dinamakan bentuk akar. Tetapi ingat, tidak semua 
bilangan yang berada dalam tanda akar merupakan 
bilangan irasional. Contoh: 25 dan 64 bukan bentuk 
akar, karena nilai 25 adalah 5 dan nilai 64 adalah 8, 
keduanya bukan bilangan irasional. 
Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut. 
1. 20 adalah bentuk akar 
2. 3 27 bukan bentuk akar, karena 3 27 = 3 
7. Hubungan Bentuk Akar dan Bilangan 
Berpangkat 
Perlu diketahui bahwa bilangan berpangkat memiliki 
hubungan dengan bentuk akar. Berdasarkan Sifat-4, jika 
a adalah bilangan real dengan a  0, 
1 
2 
1 
2 
+ + = p1 = p dan perhatikan juga bahwa 
24 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
p 
n 
dan 
m 
n 
adalah 
m 
n 
  
p 
n 
 
bilangan pecahan dengan n ≠ 0, maka a a a 
m p 
n 
 
 
 
 
 
  
 
 
=( ) 
+ 
. 
Dengan demikian p p p 
1 
2 
1 
× = 2 + = p dan perhatikan bahwa 
1 
2 = . 
p× p = p , sehingga dapat disimpulkan p p 
Perhatikan untuk kasus di bawah ini 
1 
1 
1 
1 
1 
1 
p 3 
× p 3 
× p 3 
= p 
3 
3 
3 
3 p×3 p×3 p = p , sehingga berdasarkan Definisi 1.6 
disimpulkan p p 
1 
3 = 3 . 
Ajak siswa memahami 
pengertian bentuk akar 
melalui contoh dan bukan 
contoh. Gunakan contoh 
dan bukan contoh bentuk 
akar yang tertera pada 
buku siswa. 
Minta siswa mengamati 
hubungan bentuk akar 
dengan bilangan ber-pangkat 
menggunakan 
sifat-sifat yang sudah di-pelajari 
sebelumnya.
25 Matematika 
Latihan 1.3 
Cermatilah dan buktikan apakah berlaku secara umum 
1 
bahwa pn = n p 
. 
2 
3 
2 
3 
Perhatikan bahwa p p p 
2 
´ ´ 3 = p2, sehingga berdasarkan 
sifat perkalian bilangan berpangkat diperoleh: 
 2 
3 
p 
3 
 
 
 
 
 
= p2 Ingat, (pm)n = pm × n 
2 
3 = 3 2 . 
dapat diubah, p p 
m 
n n m n 
Secara umum dapat disimpulkan bahwa p p p 
m 
= =( ) 
sebagaimana diberikan pada Definisi-1.6. 
8. Operasi pada Bentuk Akar 
a. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk 
Akar 
Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk 
akar dapat dilakukan apabila bentuk akarnya senama. 
Bentuk akar senama adalah bentuk akar yang mempunyai 
eksponen dan basis sama. Untuk setiap p, q, dan r adalah 
bilangan real dan r ≥ 0 berlaku sifat-sifat berikut. 
+ = ( + ) 
− = ( − ) 
p n r q n r p q n 
r 
p n r q n r p q n 
r 
Perhatikan contoh berikut ini! 
Minta siswa untuk me-nyelesaikan 
Latihan 1.3 
dengan caranya sendiri . 
Jawaban yang diharapkan 
dari siswa, bahwa per-nyataan 
pada Latihan 1.3 
berlaku untuk n bilangan 
bulat positif dan p ≥ 0. 
Operasi pada bentuk akar 
yang digunakan dalam 
pembelajaran ini adalah 
operasi penjumlahan, 
pengurangan, perkalian, 
dan pembagian.
Contoh 1.6 
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut 
dalam bentuk yang sederhana! 
1. 3 5 4 5 3 4 5 
+ = ( + ) 
7 5 
= 
2. 5 + 3 (tidak dapat disederhanakan 
karena akarnya tidak senama) 
− = ( − ) 
3. 2 3 4 3 3 4 2 3 3 
4 
4 
3 
= − 
− = ( − ) 
x x x 
4. 3 3 1 
3 3 3 
2 
3 
x 
= 
b. Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar 
Pada pangkat pecahan telah dinyatakan bahwa 
p 
a q = q a 
p . Sifat perkalian dan pembagian bentuk akar 
dapat dicermati pada beberapa contoh berikut. 
Contoh 1.7 
3 
1) 3 8 = 3 23 = 2 3 = 2 1 = 
2 
6 
2) 6 64 = 6 26 = 2 6 = 2 1 = 
2 
3) 43 5 × 23 7 = (4× 2)(3 5× 7 ) = 83 35 
1 
5 
 
4) 35 5 57 5 3 5 5 5 15 5 15 5 
Jelaskan beberapa con-toh 
berikut untuk me-latih 
siswa menerapkan 
berbagai aturan terkait 
operasi aljabar dalam 
bentuk akar. Ajukan ber-bagai 
pertanyaan pada 
siswa untuk menguji 
pemahaman mereka. 
26 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
1 
7 
12 
× = ( × ) × 35 35 12 
  
 
  
= 
 
  
 
  
= 
5) 3 4 
4 5 
3 
4 
4 
5 
3 
3 
= 3 
6) 
2 3 
3 5 
2 
3 
3 
5 
4 
4 
= 4 
Ajak siswa mengerjakan 
Latihan 1.4. Cek kebena-ran 
hasil kerja siswa, 
dengan meminta beberapa 
siswa menyajikan hasil 
kerja di depan kelas. Ha-sil 
kerja yang diharapkan 
dari siswa adalah
n 
1 1 
n n n n 
= ( ) 
( ) 
= × 
27 Matematika 
Latihan 1.4 
1) Buktikan bahwa jika a bilangan real dan a  0, 
maka n an = a. 
2) Buktikan bahwa jika a, b, c, dan d bilangan real, 
c  0 dan d  0, maka a n c ×bn d = abn cd . 
3) Buktikan bahwa jika a, b, c, dan d bilangan real, 
c  0 dan d  0, maka a c 
b d 
a 
b 
c 
d 
n 
n 
= n . 
c. Merasionalkan Penyebut Bentuk Akar 
Kita tahu bahwa bentuk-bentuk akar seperti 
2, 5, 3 + 7, 2 − 6 , dan seterusnya merupakan 
bilangan irasional. Jika bentuk akar tersebut menjadi 
penyebut pada suatu pecahan, maka dikatakan sebagai 
penyebut irasional. 
Penyebut dalam bentuk akar dapat diubah menjadi 
bentuk pangkat rasional. Cara merasionalkan penyebut 
bentuk akar tergantung pada bentuk akar itu sendiri. 
Akan tetapi, prinsip dasarnya sama; yaitu mengalikan 
dengan bentuk akar sekawannya. Proses ini dinamakan 
merasionalkan penyebut. 
1) Merasionalkan bentuk 
p 
q 
Bentuk 
p 
q 
dirasionalkan dengan cara mengalikannya 
dengan q 
q 
. 
p 
q 
p 
q 
q 
q 
p 
q 
= . = q 
1) a  0 
n a n 
= a n = a 1 = 
a (terbukti) 
2) a, b, c, dan d bilangan 
real, c  0 dan d  0 
c d a c b d 
ab c d 
ab cd 
n 
n 
× = 
 
  
 
  
× 
 
  
 
  
= ( × ) 
= 
1 
(terbukti) 
3) a, b, c, dan d bilangan 
real, c  0 dan d  0 
a c 
b d 
a c 
b d 
a 
b 
c 
d 
a 
b 
c 
d 
n 
n 
n 
n 
n 
n 
  
 
  
= 
1 
1 
1 
(terbukti) 
Latih siswa merasion-alkan 
berbagai bentuk 
akar mengalikan dengan 
bentuk akar sekawannya 
melalui berbagai contoh 
yang bervariasi, antara 
lain bentuk
Diskusi 
Menurutmu mengapa penyebut bilangan pecahan 
berbentuk akar harus dirasionalkan? 
Mengapa kita harus mengalikan 
, , , dan 
+ − 
28 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
p 
q 
dengan q 
q 
? 
Karena q selalu positif, maka q 
q 
= 1. 
Jadi perkalian 
p 
q dengan 
q 
q 
tidak akan mengubah 
nilai 
p 
q 
namun menyebabkan penyebut menjadi 
bilangan rasional. 
2) Merasionalkan bentuk 
r 
p q 
r 
p q 
r 
p q 
r 
+ − + p − q 
Sebelum kita merasionalkan bentuk-bentuk akar 
di atas, perlu kita pahami bentuk-bentuk campuran 
bilangan rasional dan bilangan irasional. 
a) Jika bilangan rasional dijumlahkan dengan 
bilangan irasional maka hasilnya bilangan 
irasional. Contoh 2 + 7 = 2 + 2,645751.... = 4, 
645751... (bilangan irasional). 
b) Jika bilangan irasional dijumlahkan dengan 
bilangan irasional maka hasilnya bilangan 
irasional atau rasional, Contoh (1) 5 + 7 = 
2,236068.... + 2,645575... = 4,881643... (bilangan 
irasional), (2) 2 5 + (-2 5 ) = 0 (bilangan 
rasional). Jika dua bilangan irasional dikurangkan, 
bagaimana hasilnya? 
c) Jika bilangan rasional dikalikan dengan bilangan 
irrasional, maka hasilnya bilangan rasional atau 
irasional. Contoh. 0× 2 = 0 (0 adalah bilangan 
p 
q 
r 
p q 
r 
p q 
r 
p q 
dan r 
p q 
, , 
, 
+ − 
Selanjutnya jelaskan Con-toh 
1.8 dan Contoh 1.9 
yang tersedia pada buku 
siswa.
29 Matematika 
rasional) atau 2× 5 = 2 5 adalah bilangan 
irasional 
d) Jika bilangan irasional dikalikan dengan bilangan 
irasional, maka hasilnya dapat bilangan rasional 
atau bilangan irasional. 
Contoh: 
• 5 × 125 = 5 × 5 5 = 25 
(25 adalah bilangan rasional) 
• 3 × 5 = 15 ( 15 adalah bilangan 
irasional) 
e) n a disebut bentuk akar apabila hasil akar pangkat 
n dari a adalah bilangan irasional. 
Untuk merasionalkan bentuk r 
p q 
r 
, , 
+ p − q 
r 
p + q 
, dan r 
p − q 
. 
dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat perkalian (a + b) 
(a – b) = a2 – b2, sehingga 
( )( ) ( ) 2 ( ) 2 
+ − = − = − 
( + )( − ) = − ( ) = − 
p q p q p q p q 
2 p q p q p 2 q p 2 
q 
Bentuk ( p + q ) dan bentuk ( p − q ) saling sekawan, 
bentuk ( p + q ) dan ( p − q )juga saling sekawan. 
Jika perkalian bentuk sekawan tersebut dilakukan maka 
dapat merasionalkan bentuk akar. Untuk p, q dan r bilangan 
real. 
r 
p q 
r 
p q 
( − ) 
( − ) . 2 dimana q ≥ 
( p − q 
) 
( = 
p − q 
) r p q 
( + ) p q = 
( + ) 
0 dan p2 ≠ q.
r 
p q 
r 
p q 
( + ) 
( − ) . 2 dimana q ≥ 
( p + q 
) 
( = 
p + q 
) ( − ) 
( − ) . 
( − ) 
( − ) = 
( + ) 
( − ) . 
( + ) 
( + ) = 
= 
2 ( 3 2 
) 
3 2 3 2 
( )( ) 
2 3 2 
9 2 
6 2 2 
30 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
r p q 
( − ) p q = 
( − ) 
0 dan p2 ≠ q. 
r 
p q 
r 
p q 
p q 
p q 
r p q 
( + ) p q = 
( + ) 
dimana p ≥ 0, q ≥ 0 dan p ≠ q 
r 
p q 
r 
p q 
p q 
p q 
r p q 
( − ) p q = 
( − ) 
dimana p ≥ 0, q ≥ 0 dan p ≠ q 
Contoh 1.8 
Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut. 
a. 2 
3 2 
2 
3 2 
3 2 
− − 
3 2 
× 
+ 
+ 
= 
+ 
− + 
= 
( + ) 
− 
= 
+ 
= + 
7 
6 
7 
2 
7 
7 
b. 
3 
6 3 
3 
6 3 
6 3 
6 3 
3 6 3 
6 3 6 3 
+ 
= 
+ 
× 
− 
− 
= 
( − ) 
( + )( − )
31 Matematika 
= 
18 − 
3 3 
36 − 
3 
18 3 3 
= 
− 
33 
6 
11 
= − 
3 
11 
c. 
4 
7 5 
4 
7 5 
7 5 
7 5 
4 7 5 
7 5 7 5 
4 7 5 
7 5 
4 7 4 5 
2 
2 7 2 5 
− 
= 
− 
× 
+ 
+ 
= 
( + ) 
( − )( + ) 
= 
( + ) 
( − ) 
= 
+ 
= + 
Contoh 1.9 
Pikirkan cara termudah untuk menghitung jumlah bilangan-bilangan 
berikut 
1 
1 2 
1 
2 3 
1 
3 4 
1 
4 5 
1 
... ...? 
99 100 
+ 
+ 
+ 
+ 
+ 
+ 
+ 
+ 
+ 
= 
Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan cara 
merasionalkan penyebut tiap suku; yaitu, 
= 
1 
1 2 
1 2 
× 
− 
− + 
+ 1 2 
1 
2 3 
2 3 
× 
− 
− + 
+ 2 3 
1 
3 4 
3 4 
× 
− 
− + 
+ 3 4 
Jelaskan cara mera-sionalkan 
bentuk akar 
dengan mengalikan ben-tuk 
sekawan sesuai penye-but 
dari bentuk rasional 
seperti pada Contoh 1.9. 
Beri kesempatan pada 
siswa untuk mencoba 
menguji penyelesaian soal 
pada contoh-contoh yang 
diberikan.
1 
4 5 
4 5 
× 
− 
− + ... + 
+ 4 5 
1 
99 100 
99 100 
× 
− 
− 
+ 99 100 
= 1 2 
1 
2 3 
1 
+ − + − + − 
+ −...− + 
= 3 + 1 
32 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
3 4 
1 
4 5 
1 
99 100 
1 
− 
− 
+ 
− 
− 
+ 
− 
− 
+ 
− 
− 
+ + 
− 
− 
... 
= – 1 2 2 3 3 4 
4 5 99 100 
= − 1 + 100 = −1+10 = 9 . 
Contoh 1.10 
Tentukan nilai dari 
1 
3 1 
3 1 
3 
+ 
+ 
+ ... 
Alternatif Penyelesaian 
Perhatikan pola bilangan berikut. Misalkan, 
P= + 
+ 
+ 
3 1 
3 1 
3 ... 
atau P 
P 
⇔ P2 – 3P – 1 = 0 
Dengan mengubah ke bentuk kuadrat sempurna diperoleh: 
⇔ (P − ) − = 3 
2 
13 
4 
2 0 
⇔ P = 
6 + 2 13 
4 
Minta siswa mengamati 
Contoh 1.10 dan memberi 
kebebasan berpikir dalam 
menganalisis permasala-han 
yang diberikan. Uji 
pemahaman dengan men-gajukan 
berbagai per-tanyaan 
serta ingatkan 
kembali materi prasyarat 
yang dibutuhkan dalam 
pentelesaian soal terse-but. 
Bantu siswa memanfaat-kan 
pemisalan dan ingat-kan 
kembali materi persa-maan 
kuadrat yang telah 
dipelajari di SMP, tentang 
bentuk kuadrat sempurna, 
agar siswa dapat melan-jutkan 
tugas memahami 
langkah penyelesaian 
Contoh 1.10
33 Matematika 
Jadi, nilai 
1 
3 1 
3 1 
3 
1 
6 2 13 
4 
4 
+ 6 2 13 
+ 
+ 
= 
+ 
= 
+ 
... 
Dengan merasionalkan bentuk tersebut, maka 
4 
6 2 13 
4 
6 2 13 
. ( ) 
6 2 13 
6 2 13 
4 6 2 13 
= 
+ + 
16 
− 
− 
= 
− 
− 
= 
2 13 − 6 
2 
Jadi, 1 
2 13 6 
2 + 
3 1 
3 1 
3 
+ 
+ 
= 
− 
... 
3) Menyederhanakan bentuk ( p + q) ± 2 pq 
Sekarang kita akan menyederhanakan bentuk 
akar yang mempunyai bentuk khusus; yaitu, bentuk 
( p + q) ± 2 pq . Perhatikan proses berikut ini! 
Diskusikanlah masalah berikut dengan temanmu! 
a. ( p + q )( p + q ) 
b. ( p − q )( p − q ) 
Dari hasil kegiatan yang kamu lakukan, kamu 
akan memperoleh bentuk sederhananya menjadi 
( p + q) ± 2 pq . Selanjutnya, perhatikan contoh berikut! 
Arahkan siswa mema-hami 
cara penyederha-naan 
bentuk akar dengan 
menjelaskan penyelesaian 
Contoh 1.11.
( ) 2 
+ = + 
− + = ( − ) = − 
Uji Kompetensi 1.2 
2 
1. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini! 
a. 5 
15 
d. 6 
− 
+ 
a 
a + 
34 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 
24 
b. 2 
20 
e. 2 2 
48 
c. 3 
18 
f. 2 
3 
a 
a 
2. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini! 
a. 1 
5 − 3 
d. 3 
5 − 10 
b. 4 2 
4 2 
e. 
xy 
x + y 
c. 
2 
3 5 
f. 24 + 54 − 
150 
96 
Contoh 1.11 
Sederhanakan bentuk akar berikut ini! 
a. 8 + 2 15 = (5 + 3) + 2 5×3 = 5 + 2 5×3 + 3 
= 5 3 5 3 
b. 9 − 4 5 = 5 4 5 4 5 2 5 2 
Berikan soal-soal pada 
Uji Kompetensi 1.2 se-bagai 
pekerjaan rumah 
sesuaikan dengan materi 
yang telah dipelajari. Hal 
ini berguna untuk mengu-kur 
penguasaan siswa ter-hadap 
konsep dan prinsip 
matematika yang telah di-pelajari.
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X
Matematika Kelas X

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...putriyani13
 
Buku Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013
Buku Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013Buku Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013
Buku Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013kuyyabatox
 
Kelas x matematika wajib
Kelas x matematika wajibKelas x matematika wajib
Kelas x matematika wajibmatematikaindah
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013Kemana Thom
 
K10 bs matematika_sem1
K10 bs matematika_sem1K10 bs matematika_sem1
K10 bs matematika_sem1dodohQ
 
Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 SiswaBuku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 SiswaAbdul Hafifudin
 
Buku matematika kelas x semester 2
Buku matematika kelas x semester 2Buku matematika kelas x semester 2
Buku matematika kelas x semester 2igaoctriana15
 
Buku Matematika smp kelas 7 semster 1 kurikulum 2013
Buku Matematika smp kelas 7 semster 1 kurikulum 2013Buku Matematika smp kelas 7 semster 1 kurikulum 2013
Buku Matematika smp kelas 7 semster 1 kurikulum 2013Diah Octavianty
 
Buku siswa kelas 8 mm smt 1
Buku siswa kelas 8 mm smt 1Buku siswa kelas 8 mm smt 1
Buku siswa kelas 8 mm smt 1Ritma Ariesha
 
Buku matematika sma kelas 12 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 12 kurikulum 2013Buku matematika sma kelas 12 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 12 kurikulum 2013Diah Octavianty
 
Kelas 10 sma_matematika_siswa_2016
Kelas 10 sma_matematika_siswa_2016Kelas 10 sma_matematika_siswa_2016
Kelas 10 sma_matematika_siswa_2016Arif Wicaksono
 

La actualidad más candente (17)

Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
 
Buku Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013
Buku Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013Buku Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013
Buku Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013
 
Kelas x matematika wajib
Kelas x matematika wajibKelas x matematika wajib
Kelas x matematika wajib
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
 
K10 bs matematika_sem1
K10 bs matematika_sem1K10 bs matematika_sem1
K10 bs matematika_sem1
 
Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
Kelas vii matematika bs sem 2
Kelas vii matematika bs sem 2Kelas vii matematika bs sem 2
Kelas vii matematika bs sem 2
 
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 SiswaBuku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
 
Matematika (buku siswa)
Matematika (buku siswa)Matematika (buku siswa)
Matematika (buku siswa)
 
Kelas vii matematika bs sem 1
Kelas vii matematika bs sem 1Kelas vii matematika bs sem 1
Kelas vii matematika bs sem 1
 
Buku matematika kelas x semester 2
Buku matematika kelas x semester 2Buku matematika kelas x semester 2
Buku matematika kelas x semester 2
 
Matematika (buku guru)
Matematika (buku guru) Matematika (buku guru)
Matematika (buku guru)
 
Kelas vii matematika bg
Kelas vii matematika bgKelas vii matematika bg
Kelas vii matematika bg
 
Buku Matematika smp kelas 7 semster 1 kurikulum 2013
Buku Matematika smp kelas 7 semster 1 kurikulum 2013Buku Matematika smp kelas 7 semster 1 kurikulum 2013
Buku Matematika smp kelas 7 semster 1 kurikulum 2013
 
Buku siswa kelas 8 mm smt 1
Buku siswa kelas 8 mm smt 1Buku siswa kelas 8 mm smt 1
Buku siswa kelas 8 mm smt 1
 
Buku matematika sma kelas 12 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 12 kurikulum 2013Buku matematika sma kelas 12 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 12 kurikulum 2013
 
Kelas 10 sma_matematika_siswa_2016
Kelas 10 sma_matematika_siswa_2016Kelas 10 sma_matematika_siswa_2016
Kelas 10 sma_matematika_siswa_2016
 

Similar a Matematika Kelas X

Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Dwi Suciati Isdiansyah
 
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Dwi Suciati Isdiansyah
 
10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guru10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_gurundau
 
K10 bg matematika
K10 bg matematikaK10 bg matematika
K10 bg matematikaOlipe Green
 
Matematika Guru Kelas 10
Matematika Guru Kelas 10 Matematika Guru Kelas 10
Matematika Guru Kelas 10 Erlansaputra
 
Buku Matematika (buku guru) SMA kelas 11
Buku Matematika (buku guru) SMA kelas 11Buku Matematika (buku guru) SMA kelas 11
Buku Matematika (buku guru) SMA kelas 11GN Yogi Maha Putra
 
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014fitriana416
 
Buku matematika smp kelas 7 pegangan guru
Buku matematika smp kelas 7 pegangan guruBuku matematika smp kelas 7 pegangan guru
Buku matematika smp kelas 7 pegangan guruMuhammad Idris
 
E-book matematika guru kls VII
E-book matematika guru kls VIIE-book matematika guru kls VII
E-book matematika guru kls VIIarvinefriani
 
buku bse matematika smp kelas 7
buku bse matematika smp kelas 7buku bse matematika smp kelas 7
buku bse matematika smp kelas 7mdimasv22
 
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Guru
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-GuruMatematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Guru
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-GuruBudhi Emha
 
10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guru10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guruDia Cahyawati
 
E-book matematika siswa X
E-book matematika siswa XE-book matematika siswa X
E-book matematika siswa Xarvinefriani
 
10 matematika buku_guru
10 matematika buku_guru10 matematika buku_guru
10 matematika buku_guruanantamario
 
Kelas 07 smp_matematika_guru
Kelas 07 smp_matematika_guruKelas 07 smp_matematika_guru
Kelas 07 smp_matematika_gurumeisindi
 
Buku Pengangan Guru Kurikulum 2013
Buku Pengangan Guru Kurikulum 2013Buku Pengangan Guru Kurikulum 2013
Buku Pengangan Guru Kurikulum 2013Nailul Hasibuan
 
Buku Matematika Kelas VII semester 1
Buku Matematika Kelas VII  semester 1Buku Matematika Kelas VII  semester 1
Buku Matematika Kelas VII semester 1bayu hidayah
 
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2kikiismayanti
 
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2Arif Wicaksono
 

Similar a Matematika Kelas X (20)

Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
 
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
 
10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guru10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guru
 
K10 bg matematika
K10 bg matematikaK10 bg matematika
K10 bg matematika
 
Matematika Guru Kelas 10
Matematika Guru Kelas 10 Matematika Guru Kelas 10
Matematika Guru Kelas 10
 
Buku Matematika (buku guru) SMA kelas 11
Buku Matematika (buku guru) SMA kelas 11Buku Matematika (buku guru) SMA kelas 11
Buku Matematika (buku guru) SMA kelas 11
 
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
 
Buku matematika smp kelas 7 pegangan guru
Buku matematika smp kelas 7 pegangan guruBuku matematika smp kelas 7 pegangan guru
Buku matematika smp kelas 7 pegangan guru
 
E-book matematika guru kls VII
E-book matematika guru kls VIIE-book matematika guru kls VII
E-book matematika guru kls VII
 
buku bse matematika smp kelas 7
buku bse matematika smp kelas 7buku bse matematika smp kelas 7
buku bse matematika smp kelas 7
 
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Guru
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-GuruMatematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Guru
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Guru
 
10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guru10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guru
 
E-book matematika siswa X
E-book matematika siswa XE-book matematika siswa X
E-book matematika siswa X
 
10 matematika buku_guru
10 matematika buku_guru10 matematika buku_guru
10 matematika buku_guru
 
10 matematika buku_guru
10 matematika buku_guru10 matematika buku_guru
10 matematika buku_guru
 
Kelas 07 smp_matematika_guru
Kelas 07 smp_matematika_guruKelas 07 smp_matematika_guru
Kelas 07 smp_matematika_guru
 
Buku Pengangan Guru Kurikulum 2013
Buku Pengangan Guru Kurikulum 2013Buku Pengangan Guru Kurikulum 2013
Buku Pengangan Guru Kurikulum 2013
 
Buku Matematika Kelas VII semester 1
Buku Matematika Kelas VII  semester 1Buku Matematika Kelas VII  semester 1
Buku Matematika Kelas VII semester 1
 
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
 
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
Kelas 11 sma_matematika_siswa_semester_2
 

Más de Randy Ikas

K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

Más de Randy Ikas (20)

K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 

Último

Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 

Último (20)

Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 

Matematika Kelas X

  • 1.
  • 2. Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Matematika: Buku Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. xxii, 578 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X ISBN 978-602-282-494-7 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-495-4 (jilid 1) 1. Matematika — Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 510 Kontributor Naskah : Bornok Sinaga, Pardomuan N.J.M. Sinambela, Andri Kristianto Sitanggang, Tri Andri Hutapea, Lasker Pangarapan Sinaga, Sudianto Manullang, Mangara Simanjorang, dan Yuza Terzalgi Bayuzetra. Penelaah : Agung Lukito dan Sisworo. Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan Ke-1, 2013 Cetakan Ke-2, 2014 (Edisi Revisi) Disusun dengan huruf Times New Roman, 11 pt.
  • 3. Matematika adalah bahasa universal untuk menyajikan gagasan atau pengetahuan secara formal dan presisi sehingga tidak memungkinkan terjadinya multi tafsir. Penyampaiannya adalah dengan membawa gagasan dan pengetahuan konkret ke bentuk abstrak melalui pendefinisian variabel dan parameter sesuai dengan yang ingin disajikan. Penyajian dalam bentuk abstrak melalui matematika akan mempermudah analisis dan evaluasi selanjutnya. Permasalahan terkait gagasan dan pengetahuan yang disampaikan secara matematis akan dapat diselesaikan dengan prosedur formal matematika yang langkahnya sangat presisi dan tidak terbantahkan. Karenanya matematika berperan sebagai alat komunikasi formal paling efisien. Perlu kemampuan berpikir kritis-kreatif untuk menggunakan matematika seperti uraian diatas: menentukan variabel dan parameter, mencari keterkaitan antar variabel dan dengan parameter, membuat dan membuktikan rumusan matematika suatu gagasan, membuktikan kesetaraan antar beberapa rumusan matematika, menyelesaikan model abstrak yang terbentuk, dan mengkonkretkan nilai abstrak yang diperoleh. Buku Matematika Kelas X untuk Pendidikan Menengah ini disusun dengan tujuan memberi pengalaman konkret-abstrak kepada peserta didik seperti uraian diatas. Pembelajaran matematika melalui buku ini akan membentuk kemampuan peserta didik dalam menyajikan gagasan dan pengetahuan konkret secara abstrak, menyelesaikan permasalahan abstrak yang terkait, dan berlatih berfikir rasional, kritis dan kreatif. Sebagai bagian dari Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan, kemampuan matematika yang dituntut dibentuk melalui pembelajaran berkelanjutan: dimulai dengan meningkatkan pengetahuan tentang metode-metode matematika, dilanjutkan dengan keterampilan menyajikan suatu permasalahan secara matematis dan menyelesaikannya, dan bermuara pada pembentukan sikap jujur, kritis, kreatif, teliti, dan taat aturan. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didik diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersedian kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Buku ini merupakan edisi kedua sebagai penyempurnaan dari edisi pertama. Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan iii Matematika Mohammad Nuh
  • 4. Bapak, Ibu guru kami yang terhormat, banyak hal yang sudah kita lakukan sebagai usaha membelajarkan peserta didik dengan harapan, mereka berketuhanan, berperikemanusiaan, berpengetahuan, dan berketerampilan melalui pendidikan matematika. Harapan dan tugas mulia ini cukup berat, menuntut tanggung jawab yang tidak habis-habisnya dari generasi ke generasi. Banyak masalah pembelajaran matematika yang kita hadapi, bagaikan menelusuri sebuah lingkaran dengan titik-titik masalah yang tak berhingga banyaknya. Tokoh pendidikan matematika Soedjadi dan Yansen Marpaung menyatakan, kita harus berani memilih/menetapkan tindakan dan menghadapi resiko untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika di setiap sekolah tempat guru melaksanakan tugas profesionalitasnya. Artinya, guru sebagai orang yang pertama dan yang utama bertindak sebagai pengembang kurikulum yang mengenal karakteristik siswa dengan baik, dituntut bekerjasama memikirkan jalan keluar permasalahan yang terjadi. Pola pembelajaran yang bagaimana yang sesuai dengan karakteristik matematika dan karakteristik peserta didik di sekolah Bapak/Ibu ?. Salah satu alternatif, kita akan mengembangkan pembelajaran matematika berbasis paham konstruktivisme. Buah pikiran ini didasari prinsip bahwa: (1) setiap anak lahir di bumi, mereka telah memiliki potensi, (2) cara berpikir, bertindak, dan persepsi setiap orang dipengaruhi budaya, (3) matematika adalah produk budaya, yaitu hasil konstruksi sosial dan sebagai alat penyelesaian masalah kehidupan, dan (4) matematika adalah hasil abstraksi pikiran manusia. Untuk itu diperlukan perangkat pembelajaran, media pembelajaran, asesmen otentik dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang menganut paham konstruktivistik yang relevan dengan karakteristik matematika dan tujuan pembelajaran matematika cukup banyak, seperti (1) model pembelajaran berbasis masalah, (2) pembelajaran kontekstual, (3) pembelajaran kooperatif dan banyak model pembelajaran lainnya. Bapak/Ibu dapat mempelajarinya secara mendalam melalui aneka sumber pembelajaran. Pokok bahasan yang dikaji dalam buku petunjuk guru ini, antara lain: (1) eksponen dan logaritma, (2) persamaan dan pertidaksamaan linier, (3) sistem persamaan dan pertidaksamaan linier, (4) matriks, (5) relasi dan fungsi, (6) barisan dan deret, (7) persamaan dan fungsi kuadrat, (8) geometri, (9) trigoniometri, (10) statistik, (11) peluang, dan (12) limit fungsi yang tertera dalam kurikulum 2013. Berbagai konsep, aturan dan sifat-sifat dalam matematika ditemukan melalui penyelesaian masalah nyata, media pembelajaran, yang terkait dengan materi yang diajarkan. Seluruh materi yang diajarkan berkiblat pada pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum matematika 2013. Semua petunjuk yang diberikan dalam buku ini hanyalah pokok-pokoknya saja. Oleh karena itu, Bapak dan Ibu guru dapat mengembangkan dan menyesuaikan dengan keadaan dan suasana kelas saat pembelajaran berlangsung. Akhirnya, tidak ada gading yang tak retak. Rendahnya kualitas pendidikan matematika adalah masalah kita bersama. Kita telah diberi talenta yang beragam, seberapa besar buahnya yang dapat kita persembahkan padaNya. Taburlah rotimu di lautan tanpa batas, percayalah kamu akan mendapat roti sebanyak pasir di tepi pantai. Mari kita lakukan tugas mulia ini sebaik-baiknya, semoga buku petunjuk guru ini dapat digunakan dan bermanfaat dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika di sekolah. iv Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi Jakarta, Pebruari 2013 Tim Penulis
  • 5. Surat untuk Guru .............................................................................................................. iv Daftar Isi ............................................................................................................................ v Petunjuk Penggunaan Buku Guru..................................................................................... ix Model Pembelajaran Berbasis Konstruktivistik Dengan Pendekatan Scientific Learning........................................................................... ix Pedoman Penyusunan Rencana Pembelajaran ............................................................... xv Fase Konstruksi Matematika ............................................................................................ xviii Contoh Analisis Topik ................................................................................................. xix Peta Konsep Matematika SMP Kelas X ........................................................................... xx Bab 1 Eksponen dan Logaritma ................................................................................ 1 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 1 B. Peta Konsep ............................................................................................... 2 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 3 1. Menemukan Konsep Eksponen ........................................................... 3 2. Pangkat Bulat Negatif .......................................................................... 10 3. Pangkat 0 ............................................................................................. 10 4. Sifat-Sifat Pangkat Bulat Positif ........................................................... 11 5. Pangkat Pecahan ................................................................................. 18 Uji Kompetensi 1.1 ............................................................................................. 20 6. Bentuk Akar .......................................................................................... 22 7. Hubungan Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat ............................... 24 8. Operasi Pada Bentuk Akar ................................................................... 25 a. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar ................. 25 b. Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar ........................... 26 c. Merasionalkan Penyebut Berbentuk Akar .................................... 27 Uji Kompetensi 1.2 ............................................................................................. 34 9. Menemukan Konsep Logaritma ........................................................... 37 10. Sifat-sifat Logaritma ............................................................................. 43 Uji Kompetensi 1.3 ............................................................................................. 49 D. Penutup........................................................................................................ 52 Bab 2 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear ........................................................ 55 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 55 B. Peta Konsep ............................................................................................... 56 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 57 1. Memahami dan Menemukan Konsep Nilai Mutlak .............................. 57 2. Persamaan Linear ................................................................................ 65 3. Pertidaksamaan Linear ........................................................................ 74 Uji Kompetensi 2.1 ............................................................................................. 78 4. Persamaan Linear yang Melibatkan Nilai Mutlak ................................. 80 5. Pertidaksamaan Linear yang Melibatkan Nilai Mutlak ......................... 83 Uji Kompetensi 2.2 ............................................................................................. 92 D. Penutup ................................................................................................. 95 v Matematika
  • 6. Bab 3 Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear ........................................... 97 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 97 B. Peta konsep ................................................................................................ 98 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 99 1. Menemukan Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ............ 99 Uji Kompetensi 3.1 ............................................................................................. 112 2. Menemukan Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel ............ 113 Uji Kompetensi 3.2 ............................................................................................. 124 3. Penyelesaian Sistem Persamaaan Linear .......................................... 126 a. Menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua variabel .................................................... 126 b. Menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel ................................................... 135 Uji Kompetensi 3.3 ............................................................................................. 142 Kunci Jawaban Soal-Soal Tantangan ................................................................ 147 4. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel ....................................... 152 Uji kompetensi 3.4 ............................................................................................. 157 D. Penutup ................................................................................................. 160 Bab 4 Matriks ................................................................................................. 163 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 163 B. Peta Konsep ............................................................................................... 164 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 165 1. Menemukan Konsep Matriks ................................................................ 165 2. Jenis-Jenis Matriks ............................................................................... 176 3. Transpos Matriks .................................................................................. 180 4. Kesamaan Dua Matriks ........................................................................ 185 Uji Kompetensi 4.1 ............................................................................................. 187 5. Memahami Operasi Sederhana Matriks serta Menerapkannya dalam Pemecahan Masalah ................................................................. 191 a. Operasi Hitung pada Matriks ......................................................... 191 Uji Kompetensi 4.2 ............................................................................................. 207 D. Penutup ................................................................................................. 210 Bab 5 Relasi dan Fungsi ............................................................................................ 213 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 213 B. Peta Konsep ............................................................................................... 214 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 215 1. Menemukan Konsep Relasi ................................................................. 215 2. Sifat-Sifat Relasi ................................................................................... 225 3. Menemukan Konsep Fungsi ................................................................ 230 Uji Kompetensi 5.1 ............................................................................................. 240 D. Penutup ................................................................................................. 245 Bab 6 Barisan dan Deret ............................................................................................ 247 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 247 B. Peta Konsep ............................................................................................... 248 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 249 1. Menemukan Pola Barisan dan Deret ................................................... 249 2. Menemukan Konsep Barisan dan Deret Aritmetika ............................. 258 Uji Kompetensi 6.1 ............................................................................................. 270 vi Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 7. 3. Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri .............................. 272 a. Barisan Geometri ......................................................................... 272 b. Deret Geometri ............................................................................. 275 Uji Kompetensi 6.2 ............................................................................................. 285 D. Penutup ................................................................................................. 287 Bab 7 Persamaan dan Fungsi Kuadrat ..................................................................... 289 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar............................................... 289 B. Peta Konsep ............................................................................................... 290 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 291 1. Persamaan Kuadrat ............................................................................. 291 a Menemukan Konsep Persamaan Kuadrat Satu Variabel .............. 291 Uji Kompetensi 7.1 ............................................................................................. 304 b. Menentukan Akar-akar Persamaan Kuadrat ................................. 306 c. Menemukan Rumus Untuk Menentukan Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat ...................................................... 312 d. Persamaan Kuadrat dengan Akar-akar x1 dan x2 ........................ 315 Uji Kompetensi 7.2 ............................................................................................. 316 2. Fungsi Kuadrat...................................................................................... 318 a. Menemukan Konsep Fungsi Kuadrat ............................................ 318 Uji Kompetensi 7.3 ............................................................................................. 331 b. Grafik Fungsi Kuadrat ................................................................... 332 c. Hubungan Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat .................... 341 Uji Kompetensi 7.4 ............................................................................................. 343 D. Penutup ................................................................................................. 344 Bab 8 Trigonometri ................................................................................................. 347 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 347 B. Peta Konsep ............................................................................................... 348 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 349 1. Ukuran Sudut (Derajat dan Radian)...................................................... 349 2. Konsep Dasar Sudut ............................................................................ 352 Uji Kompetensi 8.1 ............................................................................................. 355 3. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku ........................... 356 Uji Kompetensi 8.2 ............................................................................................. 365 4. Nilai Perbandingan Trigonometri di Berbagai Kuadran ........................ 367 5. Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 300, 450, dan 600................... 373 6. Grafik Fungsi Trigonometri ................................................................... 386 Uji Kompetensi 8.3 ............................................................................................. 396 D. Penutup ................................................................................................. 400 Bab 9 Geometri ................................................................................................ 403 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 403 B. Peta Konsep ............................................................................................... 404 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 405 1. Menemukan Konsep Jarak Titik, Garis, dan Bidang ............................ 405 a. Kedudukan Titik ............................................................................. 405 b. Jarak Antara Titik dan Titik ............................................................ 408 c. Jarak Titik ke Garis ........................................................................ 412 d. Jarak Titik ke Bidang ..................................................................... 416 e. Jarak antara Dua Garis dan Dua Bidang yang Sejajar ................. 423 vii Matematika
  • 8. Uji Kompetensi 9.1 ............................................................................................. 424 2. Menemukan Konsep Sudut pada Bangun Ruang ................................ 426 a. Sudut antara Dua Garis dalam Ruang .......................................... 430 b. Sudut antara Garis dan Bidang pada Bangun Ruang ................... 434 c. Sudut antara Dua Bidang pada Bangun Ruang ............................ 440 Uji Kompetensi 9.2 ............................................................................................. 443 D. Penutup ................................................................................................. 446 Bab 10 Limit Fungsi ................................................................................................. 449 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 449 B. Peta Konsep ............................................................................................... 450 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 451 1. Menemukan Konsep Limit Fungsi......................................................... 452 2. Sifat-Sifat Limit Fungsi ......................................................................... 466 3. Menentukan Limit Fungsi ..................................................................... 484 Uji Kompetensi 10.1 ........................................................................................... 493 D. Penutup ................................................................................................. 496 Bab 11 Statistika ................................................................................................. 499 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 499 B. Peta Konsep ............................................................................................... 500 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 501 1. Data Tunggal ........................................................................................ 501 a. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel ................................................ 501 b. Penyajian dalam Bentuk Diagram .................................................... 505 2. Data Kelompok ..................................................................................... 513 a. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel ................................................ 513 b. Penyajian Dalam bentuk Diagram (Histogram) ................................ 516 Uji Kompetensi 11.1 ........................................................................................... 517 Penutup ................................................................................................. 520 Bab 12 Peluang ................................................................................................. 521 A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar .............................................. 521 B. Peta Konsep ............................................................................................... 522 C. Materi Pembelajaran ................................................................................... 523 1. Kemungkinan Suatu Kejadian .............................................................. 523 2. Frekuensi Realtif Suatu Hasil Percobaan ............................................ 529 3. Peluang Suatu Kejadian ....................................................................... 534 Uji Kompetensi 12.1 ........................................................................................... 544 Penutup ................................................................................................. 546 A. Petunjuk Pelaksanaan Penilaian ................................................................ 548 1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan .................................................... 548 2. Penilaian Kompetensi Keterampilan .................................................... 554 3. Penilaian Kompetensi Sikap................................................................. 564 Lembar Partisipasi.............................................................................................. 571 B. Petunjuk Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan ...................................... 574 Daftar Pustaka ............................................................................................................... 577 viii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 9. A. PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU GURU Dalam bagian ini diuraikan hal-hal penting yang perlu diikuti guru, saat guru menggunakan buku ini. Hal-hal esensial yang dijabarkan, antara lain: (1) pentingnya guru memahami model pembelajaran berbasis konstruktivis dengan pendekatan scientific learning terkait sintaksis model pembelajaran yang diterapkan, sistem sosial, prinsip reaksi pengelolaan (perilaku guru mengajar di kelas), sistem pendukung pemeblajaran yang harus dipersiapkan (berbagai fasilitas, misalnya buku siswa, lembar aktivitas siswa, media pembelajaran, instrumen penilaian, tugas-tugas yang akan diberikan), serta dampak intruksional dan dampak pengiring (sikap) yang harus dicapai melalui proses pembelajaran; (2) mengorganisir siswa belajar (di dalam dan luar kelas) dalam memberi kesempatan mengamati data, informasi, dan masalah, kerja kelompok dalam memecahkan masalah, memberi bantuan jalan keluar bagi siswa; (3) memilih model, strategi, dan metode pembelajaran untuk tujuan pembelajaran yang efektif; (4) memilih sumber belajar yang melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran yang dipicu melalui pengajuan masalah, pemberian tugas produk, projek; (5) petunjuk penggunaan asesmen otentik untuk mengecek keberhasilan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan; (6) petunjuk pelaksanaan remedial dan pemberian pengayaan. Isi buku guru ini, memuat petunjuk pembelajaran di setiap bab yang berdampingan dengan aktivitas yang ada di buku siswa. Pertanyaan-pertanyaan kritis dan latihan memiliki kunci jawaban dan arahan pembelajaran dari guru untuk pemecahannya. Di samping proses pembelajaran yang tertuang dalam penjelasan singkat model pembelajaran konstruktivis, tersedi petunjuk pelaksanaan pembelajaran remedial dan pengayaan serta pelaksanaan penilaian berbasis proses. B. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC LEARNING Model pembelejaran yang diterapkan dalam buku ini, dilandasi teori pembelajaran yang menganut paham konstruktivistik, seperti Project-Based Learning, Problem- Based Learning, dan Discovery Learning dengan pendekatan scientific learning melalui proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, membangun jejaring dan mengomunikasikan berbagai informasi terkait pemecahan masalah real world, analisis data, dan menarik kesimpulan. Proses pembelajaran memberi perhatian pada aspek-aspek kognisi dan mengangkat berbagai masalah real world yang sangat ix Matematika
  • 10. mempengaruhi aktifitas dan perkembangan mental siswa selama proses pembelajaran dengan prinsip bahwa, (1) setiap anak lahir, tumbuh dan berkembang dalam matriks sosial tertentu dan telah memiliki potensi, (2) cara berpikir, bertindak, dan persepsi setiap orang dipengaruhi nilai budayanya, (3) matematika adalah hasil konstruksi sosial dan sebagai alat penyelesaian masalah kehidupan, dan (4) matematika adalah hasil abstraksi pikiran manusia. Metode pembelajaran yang diterapkan, antara lain: metode penemuan, pemecahan masalah, tanya-jawab, diskusi dalam kelompok heterogen, pemberian tugas produk, unjuk kerja, dan projek. Pembelajaran matematika yang diharapkan dalam praktek pembelajaran di kelas adalah (1) pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa, (2) siswa diberi kebebasan berpikir memahami masalah, membangun strategi penyelesaian masalah, mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka, (3) guru melatih dan membimbing siswa berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah, (4) upaya guru mengorganisasikan bekerjasama dalam kelompok belajar, melatih siswa berkomunikasi menggunakan grafik, diagram, skema, dan variabel, (5) seluruh hasil kerja selalu dipresentasikan di depan kelas untuk menemukan berbagai konsep, hasil penyelesaian masalah, aturan matematika yang ditemukan melalui proses pembelajaran. Rancangan model pembelajaran yang diterapkan mengikuti 5 (lima) komponen utama model pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut. 1. Sintaks Pengelolaan pembelajaran terdiri 5 tahapan pembelajaran, yaitu: a. Apersepsi Tahap apersepsi diawali dengan mengimformasikan kepada siswa kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai siswa melalui pembelajaran materi yang akan diajarkan. Kemudian guru menumbuhkan persepsi positif dan motivasi belajar pada diri siswa melalui pemaparan manfaat materi matematika yang dipelajari dalam penyelesaian masalah kehidupan serta meyakinkan siswa, jika siswa terlibat aktif dalam merekonstruksi konsep dan prinsip matematika melalui penyelesaian masalah yang bersumber dari fakta dan lingkungan kehidupan siswa dengan strategi penyelesaian yang menerapkan pola interaksi sosial yang pahami siswa dan guru. Dengan demikian, siswa akan lebih baik menguasai materi yang diajarkan, imformasi baru berupa pengetahuan lebih bertahan lama di dalam ingatan siswa, dan pembelajaran lebih bermakna sebab setiap informasi baru dikaitkan dengan apa yang diketahui siswa dan menunjukkan secara nyata kegunaan konsep dan prinsip matematika yang dipelajari dalam kehidupan. x Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 11. xi Matematika b. Interaksi Sosial di antara Siswa, Guru, dan Masalah Pada tahap orientasi masalah dan penyelesaian masalah, guru meminta siswa mencoba memahami masalah dan mendiskusikan hasil pemikiran melalui belajar kelompok. Pembentukan kelompok belajar menerapkan prinsip kooperatif, yakni keheterogenan anggota kelompok dari segi karakteristik (kemampuan dan jenis kelamin) siswa, berbeda budaya, berbeda agama dengan tujuan agar siswa terlatih bekerjasama, berkomunikasi, menumbuhkan rasa toleransi dalam perbedaan, saling memberi ide dalam penyelesaian masalah, saling membantu dan berbagi informasi. Guru memfasilitasi siswa dengan buku siswa, Lembar Aktivitas Siswa (LAS) dan Asesmen Otentik. Selanjutnya guru mengajukan permasalahan matematika yang bersumber dari lingkungan kehidupan siswa. Guru menanamkan nilai-nilai matematis (jujur, konsisten, tangguh menghadapi masalah) dan nilai-nilai budaya agar para siswa saling berinteraksi secara sosio kultural, memotivasi dan mengarahkan jalannya diskusi agar lebih efektif, serta mendorong siswa bekerjasama. Selanjutnya, guru memusatkan pembelajaran pada siswa dalam kelompok belajar untuk menyelesaikan masalah. Guru meminta siswa memahami masalah secara individu dan mendiskusikan hasil pemikirannya dalam kelompok, dan dilanjutkan berdialog secara interaktif (berdebat, bertanya, mengajukan ide-ide, berdiskusi) dengan kelompok lain dengan arahan guru. Antar anggota kelompok saling bertanya-jawab, berdebat, merenungkan hasil pemikiran teman, mencari ide dan jalan keluar penyelesaian masalah. Setiap kelompok memadu hasil pemikiran dan menuangkannya dalam sebuah LAS yang dirancang guru. Jika semua anggota kelompok mengalami kesulitan memahami dan menyelesaikan masalah, maka salah seorang dari anggota kelompok bertanya pada guru sebagai panutan. Selanjutnya guru memberi scaffolding, yaitu berupa pemberian petunjuk, memberi kemudahan pengerjaan siswa, contoh analogi, struktur, bantuan jalan keluar sampai saatnya siswa dapat mengambil alih tugas-tugas penyelesaian masalah. c. Mempresentasikan dan Mengembangkan Hasil Kerja Pada tahapan ini, guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas dan memberi kesempatan pada kelompok lain memberi tanggapan berupa kritikan disertai alasan-alasan, masukan bandingan pemikiran. Sesekali guru mengajukan pertanyaan menguji pemahaman/penguasaan penyaji dan dapat ditanggapi oleh kelompok lain. Kriteria untuk memilih hasil diskusi kelompok yang akan dipresentasikan antara lain: jawaban kelompok berbeda dengan jawaban dari kelompok lain, ada ide penting dalam hasil diskusi kelompok yang perlu mendapat perhatian khusus. Dengan demikian kelompok penyaji bisa lebih dari satu. Selama presentasi hasil kerja, guru mendorong terjadinya diskusi kelas dan mendorong siswa mengajukan ide-ide secara terbuka dengan menanamkan nilai soft skill.
  • 12. Tujuan tahapan ini adalah untuk mengetahui keefektifan hasil diskusi dan hasil kerja kelompok pada tahapan sebelumnya. Dalam penyajiannya, kelompok penyaji akan diuji oleh kelompok lain dan guru tentang penguasaan dan pemahaman mereka atas penyelesaian masalah yang dilakukan. Dengan cara tersebut dimungkinkan tiap-tiap kelompok mendapatkan pemikiran-pemikiran baru dari kelompok lain atau alternatif jawaban yang lain yang berbeda. Sehingga pertimbangan-pertimbangan secara objektif akan muncul di antara siswa. Tujuan lain tahapan ini adalah melatih siswa terampil menyajikan hasil kerjanya melalui penyampaian ide-ide di depan umum (teman satu kelas). Keterampilan mengomunikasikan ide-ide tersebut adalah salah satu kompetensi yang dituntut dalam pembelajaran berdasarkan masalah, untuk memampukan siswa berinteraksi/berkolaborasi dengan orang lain. d. Temuan Objek Matematika dan Penguatan Skemata Baru Objek-objek matematika berupa model (contoh konsep) yang diperoleh dari proses dan hasil penyelesaian masalah dijadikan bahan inspirasi dan abstraksi konsep melalui penemuan ciri-ciri konsep oleh siswa dan mengkonstruksi konsep secara ilmiah. Setelah konsep ditemukan, guru melakukan teorema pengontrasan melalui pengajuan contoh dan bukan contoh. Dengan mengajukan sebuah objek, guru meminta siswa memberi alasan, apakah objek itu termasuk contoh atau bukan contoh konsep. Guru memberi kesempatan bertanya atas hal-hal yang kurang dipahami. Sesekali guru menguji pemahaman siswa atas konsep dan prinsip yang ditemukan, serta melengkapi hasil pemikiran siswa dengan memberikan contoh dan bukan contoh konsep. Berdasar konsep yang ditemukan/direkonstruksi, diturunkan beberapa sifat dan aturan-aturan. Selanjutnya siswa diberi kesempatan mengerjakan soal-soal tantangan untuk menunjukkan kebergunaan konsep dan prinsip matematika yang dimiliki. e. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses dan Hasil Penyelesaian Masalah Pada tahapan ini, guru membantu siswa atau kelompok mengkaji ulang hasil penyelesaian masalah, menguji pemahaman siswa dalam proses penemuan konsep dan prinsip. Selanjutnya, guru melakukan evaluasi materi akademik dengan pemberian kuis atau meminta siswa membuat peta konsep atau memberi tugas dirumah atau membuat peta materi yang dipelajari. 2. Sistem Sosial Pengorganisasian siswa selama proses pembelajaran menerapkan pola pembelajaran kooperatif. Dalam interaksi sosio kultural di antara siswa dan temannya, guru selalu menanamkan nilai-nilai soft skill dan nilai matematis. Siswa xii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 13. dalam kelompok saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah, saling bertanya/ berdiskusi antara siswa yang lemah dan yang pintar, kebebasan mengajukan pendapat, berdialog dan berdebat, guru tidak boleh terlalu mendominasi siswa, bersifat membantu dan gotong royong) untuk menghasilkan penyelesaian masalah yang disepakati bersama. Dalam interaksi sosio kultural, para siswa diizinkan berbahasa daerah dalam menyampaikan pertanyaan, kritikan, pendapat terhadap temannya maupun pada guru. 3. Prinsip Reaksi Model pembelajaran yang diterapkan dalam buku ini dilkamusi teori konstruktivis dan nilai budaya dimana siswa belajar yang memberi penekanan pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga fungsi guru sebagai fasilitator, motivator dan mediator dalam pembelajaran. Tingkah laku guru dalam menanggapi hasil pemikiran siswa berupa pertanyaan atau kesulitan yang dialami dalam menyelesaikan masalah harus bersifat mengarahkan, membimbing, memotivasi dan membangkitkan semangat belajar siswa. Untuk mewujudkan tingkah laku tersebut, guru harus memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan hasil pemikirannya secara bebas dan terbuka, mencermati pemahaman siswa atas objek matematika yang diperoleh dari proses dan hasil penyelesaian masalah, menunjukkan kelemahan atas pemahaman siswa dan memancing mereka menemukan jalan keluar untuk mendapatkan penyelesaian masalah yang sesungguhnya. Jika ada siswa yang bertanya, sebelum guru memberikan penjelasan/bantuan, guru terlebih dahulu memberi kesempatan pada siswa lainnya memberikan tanggapan dan merangkum hasilnya. Jika keseluruhan siswa mengalami kesulitan, maka guru saatnya memberi penjelasan atau bantuan/memberi petunjuk sampai siswa dapat mengambil alih penyelesaian masalah pada langkah berikutnya. Ketika siswa bekerja menyelesaikan tugas-tugas, guru mengontrol jalannya diskusi dan memberikan motivasi agar siswa tetap berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya. 4. Sistem Pendukung Agar model pembelajaran ini dapat terlaksana secara praktis dan efektif, guru diwajibkan membuat suatu rancangan pembelajaran yang dilkamusi teori pembelajaran konstruktivis dan nilai soft skill matematis yang diwujudkan dalam setiap langkah-langkah pembelajaran yang ditetapkan dan menyediakan fasilitas belajar yang cukup. Dalam hal ini dikembangkan buku model yang berisikan teori-teori pendukung dalam melaksanakan pembelajaran, komponen-komponen model, petunjuk pelaksanaan dan seluruh perangkat pembelajaran yang digunakan seperti rencana pembelajaran, buku guru, buku siswa, lembar kerja siswa, objek-objek abstraksi dari lingkungan budaya, dan media pembelajaran yang diperlukan. xiii Matematika
  • 14. 5. Dampak Instruksional dan Pengiring yang Diharapkan Dampak langsung penerapan pembelajaran ini adalah memampukan siswa merekonstruksi konsep dan prinsip matematika melalui penyelesaian masalah dan terbiasa menyelesaikan masalah nyata di lingkungan siswa. Pemahaman siswa terhadap obek-objek matematika dibangun berdasarkan pengalaman budaya dan pengalaman belajar yang telah dimiliki sebelumnya. Kebermaknaan pembelajaran yang melahirkan pemahaman, dan pemahaman mendasari kemampuan siswa mentransfer pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah, berpikir kritis dan kreatif. Kemampuan menyelesaikan masalah tidak rutin menyadarkan siswa akan kebergunaan matematika. Kebergunaan akan menimbulkan motivasi belajar secara internal dari dalam diri siswa dan rasa memiliki terhadap matematika akan muncul sebab matematika yang dipamami adalah hasil rekonstruksi pemikirannya sendiri. Motivasi belajar secara internal akan menimbulkan kecintaan terhadap dewi matematika. Bercinta dengan dewi matematika berarti penyatuan diri dengan keabstrakan yang tidak memiliki batas atas dan batas bawah tetapi bekerja dengan simbol-simbol. Selain dampak di atas, siswa terbiasa menganalisis secara logis dan kritis memberikan pendapat atas apa saja yang dipelajari menggunakan pengalaman belajar yang dimiliki sebelumnya. Penerimaan individu atas perbedaan-perbedaan yang terjadi (perbedaan pola pikir, pemahaman, daya lihat dan kemampuan), serta berkembangnya kemampuan berkolaborasi antara siswa. Retensi pengetahuan matematika yang dimiliki siswa dapat bertahan lebih lama sebab siswa terlibat aktif di dalam proses penemuannya. Dampak pengiring yang akan terjadi dengan penerapan model pembelajaran berbasis konstruktivistik adalah siswa mampu menemukan kembali berbagai konsep dan aturan matematika dan menyadari betapa tingginya manfaat matematika bagi kehidupan sehingga dia tidak merasa terasing dari lingkungannya. Matematika sebagai ilmu pengetahuan tidak lagi dipandang sebagai hasil pemikiran dunia luar tetapi berada pada lingkungan budaya siswa yang bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan di lingkungan budayanya. Dengan demikian terbentuk dengan sendirinya rasa memiliki, sikap, dan persepsi positif siswa terhadap matematika dan budayanya. Siswa memkamung bahwa matematika terkait dan inklusif di dalam budaya. Jika matematika bagian dari budaya siswa, maka suatu saat diharapkan siswa memiliki cara tersendiri memeliharanya dan menjadikannya Landasan Makna (Landasan makna dalam hal ini berpihak pada sikap, kepercayaan diri, cara berpikir, cara bertingkah laku, cara mengingat apa yang dipahami oleh siswa sebagai pelaku-pelaku budaya). Dampak pengiring yang lebih jauh adalah hakikat tentatif keilmuan, keterampilan proses keilmuan, otonomi dan kebebasan berpikir siswa, toleransi terhadap ketidakpastian dan masalah-masalah non rutin. xiv Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 15. PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN Penyusunan rencana pembelajaran berpedoman pada kurikulum matematika 2013 dan sintaksis Model Pembelajaran. Berdasarkan analisis kurikulum matematika ditetapkan hal-hal berikut 1. Kompetensi dasar (lihat Permendikbud Nomor 69 dan 70 Tahun 2013) dan indikator pencapaian kompetensi dasar untuk tiap-tiap pokok bahasan. Rumusan indikator dan kompetensi dasar harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip pembelajaran matematika berdasarkan masalah, memberikan pengalaman belajar bagi siswa, seperti menyelesaikan masalah otentik (masalah bersumber dari fakta dan lingkungan budaya), berkolaborasi, berbagi pengetahuan, saling membantu, berdiskusi dalam menyelesaikan masalah. 2. Materi pokok yang akan diajarkan, termasuk analisis topik, dan peta konsep xv Matematika (contoh disajikan di bawah). 3. Materi prasyarat, yaitu materi yang harus dikuasai oleh siswa sebagai dasar untuk mempelajari materi pokok. Dalam hal ini perlu dilakukan tes kemampuan awal siswa. 4. Kelengkapan, yaitu fasilitas pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru, misalnya: rencana pembelajaran, buku petunjuk guru, buku siswa, lembar aktivitas siswa (LAS), objek-objek budaya, kumpulan masalah-masalah yang bersumber dari fakta dan lingkungan budaya siswa, laboratorium, dan alat peraga jika dibutuhkan. 5. Alokasi waktu: banyak jam pertemuan untuk setiap pokok bahasan tidak harus sama tergantung kepadatan dan kesulitan materi untuk tiap-tiap pokok bahasan. Penentuan rata-rata banyak jam pelajaran untuk satu pokok bahasan adalah hasil bagi jumlah jam efektif untuk satu semester dibagi banyak pokok bahasan yang akan diajarkan untuk semester tersebut. 6. Hasil belajar yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran antara alain: Produk : Konsep dan prinsip-prinsip yang terkait dengan materi pokok Proses : Apersepsi budaya, interaksi sosial dalam penyelesaian masalah, memodelkan masalah secara matematika, merencanakan penyelesaian masalah, menyajikan hasil kerja dan menganalisis serta mengevaluasi kembali hasil penyelesaian masalah. Kognitif : Kemampuan matematisasi, kemampuan abstraksi, pola pikir deduktif, berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis dan berpikir kreatif).
  • 16. Keterampilan : Keterampilan menyelesaikan masalah, ketrampilan berkolaborasi, kemampuan berkomunikasi. Afektif : Menghargai budaya, penerimaan individu atas perbedaan yang ada, bekerjasama, tangguh menghadapi masalah, jujur mengungkapkan pendapat, berlatih berpikir kritis, kreatif, dan senang belajar matematika. Sintaksis pembelajaran adalah langkah-langkah pembelajaran yang dirancang dan dihasilkan dari kajian teori yang melandasi model pembelajaran berbasis konstruktivistik. Sementara, rencana pembelajaran adalah operasional dari sintaks. Sehingga skenario pembelajaran yang terdapat pada rencana pembelajaran disusun mengikuti setiap langkah-langkah pembelajaran (sintaks). Sintaks model pembelajaran terdiri dari 5 langkah pokok, yaitu: (1) apersepsi budaya, (2) orientasi dan penyelesaian masalah, (3) persentase dan mengembangkan hasil kerja, (4) temuan objek matematika dan penguatan skemata baru, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil penyelesaian masalah. Kegiatan yang dilakukan untuk setiap tahapan pembelajaran dijabarkan sebagai berikut: 1. Kegiatan guru pada tahap apersepsi budaya antara lain: a. Menginformasikan indikator pencapaian kompetensi dasar. b. Menciptakan persepsi positif dalam diri siswa terhadap budayanya dan matematika sebagai hasil konstruksi sosial. c. Menjelaskan pola interaksi sosial, menjelaskan peranan siswa dalam menyelesaikan masalah. d. Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui penanaman nilai matematis, soft skill dan kebergunaan matematika. e. Memberi kesempatan pada siswa menanyakan hala-hal yang sulit dimengerti pada materi sebelumnya. 2. Kegiatan guru pada tahap penyelesaian masalah dengan pola interaksi edukatif antara lain: a. Membentukan kelompok b. Mengajukan masalah yang bersumber dari fakta dan lingkungan budaya siswa c. Meminta siswa memahami masalah secara individual dan kelompok d. Mendorong siswa bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas e. Membantu siswa merumuskan hipotesis (dugaan). f. Membimbing, mendorong/mengarahkan siswa menyelesaikan masalah dan mengerjakan LKS g. Memberikan scaffolding pada kelompok atau individu yang mengalami kesulitan xvi Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 17. h. Mengkondisikan antar anggota kelompok berdiskusi, berdebat dengan pola kooperatif i. Mendorong siswa mengekspresikan ide-ide secara terbuka j. Membantu dan memberi kemudahan pengerjaan siswa dalam menyelesaikan masalah dalam pemberian solusi 3. Kegiatan guru pada tahap persentasi dan mengembangkan hasil kerja antara lain: a. Memberi kesempatan pada kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian masalah di depan kelas b. Membimbing siswa menyajikan hasil kerja c. Memberi kesempatan kelompok lain mengkritisi/menanggapi hasil kerja kelompok penyaji dan memberi masukan sebagai alternatif pemikiran Membantu siswa menemukan konsep berdasarkan masalah d. Mengontrol jalannya diskusi agar pembelajaran berjalan dengan efektif e. Mendorong keterbukaan, proses-proses demokrasi f. Menguji pemahaman siswa 4. Kegiatan guru pada tahap temuan objek matematika dan penguatan skemata baru antara lain: a. Mengarahkan siswa membangun konsep dan prinsip secara ilmiah b. Menguji pemahaman siswa atas konsep yang ditemukan melalui pengajuan contoh dan bukan contoh konsep c. Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan masalah d. Memberi kesempatan melakukan konektivitas konsep dan prinsip dalam mengerjakan soal tantangan e. Memberikan scaffolding 5. Kegiatan guru pada tahap menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil penyelesaian masalah antara lain: a. Membantu siswa mengkaji ulang hasil penyelesaian masalah b. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam penyelesaian masalah yang selektif c. Mengevaluasi materi akademik: memberi kuis atau membuat peta konsep atau xvii Matematika peta materi.
  • 18. xviii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 20. xx Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 22. xxii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 23. Eksponen dan Logaritma A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar Setelah mengikuti pembelajaran eksponen dan logaritma, siswa mampu: 1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah. 2. Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma sesuai dengan karakteristik permasalahan yang akan diselesaikan dan memeriksa kebenaran langkah-langkahnya. 3. Menyelesaikan masalah nyata menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma serta menyelesaikannya menggunakan sifat – sifat dan aturan yang telah terbukti kebenarannya. Melalui pembelajaran materi eksponen dan logaritma, siswa memperoleh pengalaman belajar: • mengkomunikasikan karakteristik masalah otentik yang pemecahannya terkait eksponen dan logaritma. • merancang model matematika dari sebuah permasalahan otentik yang berkaitan dengan eksponen dan logaritma. • menyelesaikan model matematika untuk memperoleh solusi permasalahan yang diberikan. • menafsirkan hasil pemecahan masalah. • menuliskan dengan kata-katanya sendiri konsep persamaan kuadrat.berdasarkan ciri-cirinya dituliskan sebelumnya. • membuktikan berbagai sifat eksponen dan logaritma. • menerapkan berbagai sifat eksponen dan logaritma dalam pemecahan masalah. • berkolaborasi memecahkan masalah. • berlatih berpikir kritis dan kreatif Bab • Bilangan Pokok (Basis) • Perpangkatan • Eksponen • Logaritma
  • 24. B. PETA KONSEP 2 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 25. 3 Matematika C. MATERI PEMBELAJARAN Beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari – hari dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep dan aturan matematika. Sebagai contoh, konsep eksponen dan logaritma berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan aritmatika sosial, peluruhan zat kimia, perkembangan bakteri dan lain – lain. Untuk itu perhatikan dan selesaikan dengan cermat permasalahan – permasalahan yang diberikan pada bab ini. Di dalam proses pemecahan masalah-masalah yang diberikan, kamu diminta untuk mencermati objek-objek yang dilibatkan dalam permasalahan yang diberikan tersebut. 1. Menemukan Konsep Eksponen Pada subbab ini, konsep eksponen ditemukan dengan mengamati beberapa masalah nyata berikut dan mencermati beberapa alternatif penyelesaiannya. Tentu saja, kamu diminta untuk melakukan pemodelan matematika yang melibatkan eksponen. Dari beberapa model matematika yang diperoleh dari langkah-langkah penyelesaian masalah, kamu secara individu menuliskan ciri-ciri eksponen dan mendiskusikan hasilnya dengan temanmu. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kamu menuliskan konsep eksponen dengan pemahamanmu sendiri. Banyak permasalahan dalam kehidupan yang penyelesaian-nya terkait dengan konsep dan aturan-aturan dalam matema-tika. Secara khusus keterkaitan konsep dan prinsip-prinsip eksponen dan logaritma dengan permasalahan masalah nyata yang menyatu/ bersumber dari fakta dan lingkungan budaya kita. Konsep eksponen dan logaritma dapat dibangun/ ditemukan di dalam penyelesaian permasalahan yang kita hadapi. Untuk itu arahkan siswa menyelesaiakan permasalahan-permasalahan yang diberikan. Di dalam proses penyelesaian masalah-masalah yang diberikan, ajak siswa mencer-mati objek-objek budaya atau objek lingkungan budaya yang dilibatkan dalam permasa-lahan yang diberikan. Objek-objek itu menjadi bahan aspirasi/inspirasi, karena terkadang ada konsep matematika melekat pada objek itu yang tidak disadari dan ternyata sebagai kata kunci dalam penyelesaian masalah. Demikian juga siswa tidak boleh mengabaikan atau melupakan konsep-konsep dan aturan-aturan matematika
  • 26. Masalah-1.1 Seorang peneliti di sebuah lembaga penelitian sedang mengamati pertumbuhan suatu bakteri di sebuah laboratorium mikrobiologi. Pada kultur bakteri tertentu, satu bakteri membelah menjadi r bakteri setiap jam. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah bakteri pada akhir 3 jam adalah 10.000 bakteri dan setelah 2 jam kemudian, jumlah bakteri tersebut menjadi 40.000 bakteri. Peneliti tersebut ingin mengetahui banyak bakteri sebagai hasil pembelahan dan mencari tahu banyak bakteri dalam pada akhir 8 jam. Alternatif Penyelesaian Diketahui: Satu bakteri membelah menjadi r bakteri untuk setiap jam. Jumlah bakteri pada akhir 3 jam adalah 10.000 bakteri dan setelah 2 jam kemudian, jumlahnya menjadi 40.000 bakteri. Ditanya: a. Berapa banyak bakteri sebagai hasil pembelahan. b. Berapa jumlah bakteri dalam pada akhir 8 jam. Sebagai langkah awal buat tabel laju pertumbuhan bakteri terhadap waktu setiap jam. Misalkan jumlah bakteri pada awalnya (t = 0) adalah x0. Isilah tabel berikut! Pada akhir t jam 0 1 .... .... .... .... Jumlah bakteri (xt) x0 rx0 .... .... .... .... Dari hasil pengamatan data pada tabel di atas, kita dapat membuat hubungan pertumbuhan jumlah bakteri tersebut terhadap perubahan waktu untuk setiap jam dinyatakan sebagai berikut: x = r × r × r ×...× r × x t 1442443 0 t 4 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi faktor yang telah dipelajari sebelum-nya, baik di tingkat Sekolah Dasar, SMP, bahkan pada materi yang baru saja dipelajari. Ajukan Masalah 1.1 pada siswa. Minta siswa men-gamati masalah dan men-uliskan apa yang diketa-hui dan yang ditanyakan. Selanjutnya dorong siswa memunculkan berbagai pertanyaan terkait ma-salah yang dipecahkan. Akomodasi berbagai per-tanyaan dan coba mem-beri petunjuk agar siswa dapat melakukan penal-aran dan mencoba mem-ecahkan masalah. Meminta siswa mem-buat tabel laju pertum-buhan bakteri dengan waktu setiap jam. Arah-kan siswa menemukan model matematika yang menyatakan hubungan banyak bakteri hasil pem-belahan pada saat waktu tertentu.
  • 27. 5 Matematika x(t) = rt x0.................................................................... (1) dengan t menyatakan banyak jam, x0 adalah jumlah bakteri saat t = 0 dan r adalah banyak bakteri setelah pembelahan terjadi pada setiap jam. Pada Masalah-1.1 diketahui bahwa pada akhir 3 jam terdapat 10.000 bakteri dan setelah 5 jam terdapat 40.000 bakteri. Kita substitusikan t = 3 dan t = 5 ke formula (1) di atas, maka diperoleh x= r3x= 10.000 3 0 dan x= r5x= 40.000 5 0 x 5 = 40 . 000 x 10 . 000 3 r 5 x 0 = 4 r 3 x 0 r 2 = 4 r = 2 Jadi, peneliti tersebut menemukan bahwa bakteri membelah menjadi 2 bakteri setiap 1 jam Untuk mendapatkan banyak bakteri pada awalnya atau t = 0, substitusi r = 2 ke persamaan r3x0 = 10.000 sehingga 8x0 = 10.000. Dengan demikian x0 = 1.250. Subtitusikan x0 = 1.250 ke persamaan (1), pola pertumbuhan bakteri tersebut dinyatakan Dalam Masalah-1.1, ditemukan r2 = 4, dan kemudian r = 2. Apakah r = –2 tidak berlaku? Berikan alasanmu! x x t = t = = 1250 2 2 1250 320 000 8 8 . ( )( ) . Jadi, pada akhir setelah 8 jam, peneliti mendapatkan jumlah bakteri sudah mencapai 320.000 bakteri. Organisasikan siswa be-lajar dalam kelompok dengan banyak anggota kelompok 4-5 orang un-tuk mendiskusikan model matematika yang ditemu-kan secara individu. Guru menjembatani perbedaan hasil pemikiran antar siswa dalam setiap kelom-pok dan menuliskan hasil pemikiran bersama pada lembar kerja. Meminta beberapa siswa untuk memberi pendapat mengapa pada Masalah 1.1 Jika r2 = 4, maka r = 2. Kenapa tidak berlaku r = -2? Alasan: r2 = 4, r ∈ R ⇒ r = 2 atau r = -2. Tetapi dalam Ma-salah 1.1, r menyatakan banyak pembelahan bak-teri untuk setiap jam. Jadi bakteri membelah menjadi 2, bukan -2. Guru meminta salah satu kelompok untuk mempre-sentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Jembatani jika ada cara yang berbe-da hasil kerja di antara ke-lompok. Beri kesempatan antar kelompok berdebat atas perbedaan pendapat untuk melatih kemampuan komunikasi siswa.
  • 28. Masalah-1.2 Diberikan selembar kertas berbentuk persegi panjang. Lipatlah kertas tersebut di tengah-tengah sehingga garis lipatan membagi bidang kertas menjadi dua bidang yang sama. Lipatlah lagi dengan cara yang sama kertas hasil lipatan tadi. Lakukan terus-menerus pelipatan ini. Temukanlah pola yang menyatakan hubungan banyak lipatan dengan banyak bidang kertas yang terbentuk. Alternatif Penyelesaian Sebagai langkah awal buat tabel keterkaitan antara banyak lipatan dengan banyak garis bidang kertas yang terbentuk. Banyak Lipatan Banyak Bidang Kertas 6 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi Pola Perkalian 1 2 2 = 2 2 4 4 = 2 × 2 3 8 8 = 2 × 2 × 2 4 ... ... ... ... ... n k ... Berdasarkan tabel di atas, misalkan k adalah banyak bidang kertas yang terbentuk sebagai hasil lipatan bidang kertas menjadi dua bagian yang sama, n adalah banyak lipatan. k dapat dinyatakan dalam n, yaitu k(n) = 2n........................................................................ (2) Coba kamu uji kebenaran persamaan k(n) = 2n dengan mensubtitusikan nilai n ke persamaan tersebut. Motivasi siswa belajar dengan memperlihatkan kebergunaan matematika dalam kehidupan. Ajukan Masalah 1.2 dan mem-fasilitasi siswa terhadap alat yang dibutuhkan. Arahkan siswa melakukan percobaan melipat kertas dan menemukan pola dari data yang diperoleh sekai-tan membangun model matematika terkait ekspo-nen. Meminta siswa membuat tabel keterkaitan antara banyak lipatan dengan banyak bidang kertas yang terbentuk. Arahkan siswa menemukan model matematika yang me-nyatakan hubungan ban-yak lipatan kertas dan banyak bidang kertas yang terbentuk. Diharap-kan siswa menuliskan hal seperti tabel di samping. Selanjutnya guru me-minta siswa mengamati dan mencermati data pada tabel. Diharapkan siswa menemukan model matematika yang me-nyatakan hubungan ban-yaknya bidang kertas den-gan banyaknya lipatan.
  • 29. 7 Matematika Berdasarkan persamaan (1) dan (2), diperoleh Dari persamaan (1) x(t) = rtx0, r adalah bilangan pokok dan t adalah eksponen dari r. Dari persamaan (2) k(n) = 2n, 2 adalah bilangan pokok dan n adalah eksponen dari 2. Untuk menyederhanakan penulisan hasil kali bilangan yang sama, kita dapat menggunakan notasi pangkat. Bilangan berpangkat didefinisikan sebagai berikut. Definisi 1.1 Misalkan a bilangan real dan n bilangan bulat positif. Notasi an menyatakan hasil kali bilangan a sebanyak n faktor, dapat ditulis an a a a a = 1×44×2×4..4.×3 dengan n faktor a sebagai basis bilangan berpangkat dan n sebagai pangkat. Catatan: 1. Pada Definisi-1.1 di atas, kita sepakati, a1 cukup ditulis a. 2. Hati-hati dengan bilangan pokok a = 0, tidak semua a0 dengan a bilangan real menyatakan 1. Coba tanyakan pada gurumu, mengapa demikian? 3. Jika n adalah sebuah variabel sebagai eksponen dari a, maka perlu dicermati semesta variabel itu. Sebab an = a × a × ... × a sebanyak n faktor, ini hanya berlaku ketika semesta n∈N. Arahkan siswa mengamati kedua model matematika di samping. Minta mereka menuliskan ciri-ciri bilan-gan berpangkat dan ber-dasarkan ciri-ciri tersebut dapat menuliskan penger-tian dari an. Beri penjelasan pada siswa, tentang pemaha-man unsur-unsur yang ada pada Definisi 1.1, mengapa n harus bilangan bulat positif. Minta siswa untuk memegang teguh sifat matematika dalam menetapkan definisi bi-langan berpangkat; yaitu, matematika bersandar pada kesepakatan, meng-gunakan variabel-varia-bel yang kosong dari arti, menganut kebenaran kon-sistensi. Minta siswa mencermati beberapa catatan penting terkait Definisi 1.1. Beri penjelasan bahwa ketika a = 0 dan n = 0, maka an = 00, hasilnya taktentu.
  • 30. Perhatikan Masalah-1.3 berikut! Masalah-1.3 Suatu zat yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia akan dikeluarkan dari darah melalui ginjal. Setiap 1 jam separuh zat itu dikeluarkan oleh ginjal. Bila 100 mg zat itu disuntikkan ke tubuh manusia, berapa miligram zat itu tersisa dalam darah setelah: 1) 1 jam? 2) 2 jam? 3) 3 jam? 4) Buatlah model matematika pengurangan zat tersebut dari tubuh melalui ginjal! 5) Gambar pasangan titik (waktu, jumlah zat) pada koordinat kartesius untuk 8 jam pengamatan. Alternatif Penyelesaian Langkah awal isilah tabel berikut: Waktu (t dalam jam) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah zat z(t) dalam mg 50 25 12,5 ... ... ... ... ... Isilah secara lengkap data pada tabel dan coba gambarkan pasangan titik-titik tersebut pada sistem koordinat kartesius (coba sendiri)! Selanjutnya perhatikan grafik fungsi (Gambar-1.2) di bawah ini. Isilah nilai-nilai fungsi tersebut dan sajikan nilai-nilai tersebut pada tabel yang diberikan. Ajak siswa untuk menga-mati Masalah 1.3 dan me-mahami tentang perma-salahan yang ditanyakan pada Masalah 1.3. Beri kebebasan bagi siswa menggali ide-ide secara bebas terbuka, mengaju-kan berbagai pertanyaan dalam menganalisis infor-masi yang tersedia pada Masalah 1.3. Minta siswa mengisi se-cara lengkap data pada tabel dan mencoba meng-gambarkan data-data (pasangan titik) tersebut pada sistem koordinat kartesius! 8 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi
  • 31. 9 Matematika 6 4 2 0 4 2 2 4 x 2 4 y f(x) = 3-x f(x) = 2-x f(x) = 2x f(x) = 3x Gambar-1.2: Grafik Fungsi Eksponensial x –3 –2 –1 0 1 2 3 4 f(x) = 2x f(x) = 2-x f(x) = 2x f(x) = 3x f(x) = 3-x Latihan 1.1 Amati grafik (Gambar-1.2) di atas. Tuliskan sedikitnya 5 (lima) sifat grafik fungsi tersebut dan disajikan hasilnya di depan kelas. Dalam paparan jelaskan mengapa kita perlu mengetahui sifat-sifat tersebut. Organisasikan siswa bela-jar dalam kelompok. Min-ta siswa diskusi dengan temannya satu kelompok, bagaimana perilaku grafik ketika x menuju -∝ dan ke-tika x menuju ∝? Apakah grafik itu sampai berpo-tongan atau tidak sampai menyinggung sumbu x? Sajikan hasil kerja kelom-pok di depan kelas. Untuk menguatkan konsep siswa, minta siswa untuk mencoba menyelesaikan Latihan 1.1 di samping. Misalnya grafik fungsi f(x) = 2x, x bilangan real. Sifat grafik yang diharap-kan ditemukan siswa, an-tara lain: 1. Grafik seluruhnya di atas sumbu-x. 2. Sumbu-x sebagai asim-tot 3. Memotong sumbu-y pada satu titik, saat x = 0. 4. Grafik tidak memotong sumbu-x, untuk x menu-ju 0. 5. Untuk nilai x sema-kin besar, maka nilai y semakin besar. Seba-liknya untuk nilai x se-makin kecil, diperoleh nilai y semakin kecil
  • 32. 2. Pangkat Bulat Negatif Definisi 1.2 Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, m bilangan bulat positif, didefinisikan a a a a a − ( )= = 3 4 = − = 10 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi a m m − = 1 Definisi di atas dijelaskan sebagai berikut: a a a a a a m m − = = × × × × 1 1 1 1 ... 1 sebanyyak faktor faktor m m m a 14444244443 1442443 = × × × × = 1 1 ... Contoh 1.1 Jika x = –2 dan y = 2, tentukan nilai x-3 (y4) Alternatif Penyelesaian x y y x − = − 4 3 4 3 2 2 16 8 2 ( ) 3. Pangkat Nol Definisi 1.3 Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, maka a0 = 1. 6. Untuk x ∝ menuju ∝, diperoleh y menuju ∝. Untuk x menuju -∝, di-peroleh y menuju 0. Ajukan beberapa con-toh yang dipahami siswa tentang perpangkatan di SMP, dalam membangun pemahaman terhadap Definisi 1.2 di samping. Misalnya 3 1 3 1 3 3 3 3 − = = = × × 1 3 1 3 1 3 = 1 3 3 3 1 × × 9 Selanjutnya menga-jak siswa mencermati penjelasan Definisi 1.2 secara deduktif, seperti disajikan disamping. Untuk lebih memahami Definisi 1.2, minta siswa mencermati Contoh 1.1 di samping. Cek kebenaran hasil kerja siswa mener-apkan Definisi 1.2, dalam menyelesaikan soal pada Contoh 1.1. Arahkan siswa memahami Deinisi 1.4 di samping, dengan mengajukan be-berapa pertanyaan, sep-erti:
  • 33. 11 Matematika Untuk lebih memahami definisi di atas, perhatikan pola hasil pemangkatan bilangan-bilangan berikut. 23 = 8 33 = 27 22 = 4 32 = 9 21 = 2 31 = 3 20 = 1 30 = 1 Perhatikan hasil pemangkatan 2 dengan 0, dan hasil pemangkatan 3 dengan 0, hasil perpangkatannya adalah 1. 4. Sifat-sifat Pangkat Bulat Positif Coba cermati bukti sifat-sifat bilangan berpangkat bulat positif menggunakan definisi bilangan berpangkat yang kamu telah pelajari sebelumnya. Sifat-1 Jika a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif maka am × an = am+n Bukti: am an a a a a a a a a × = 1×44×2×4..4.×3×1×44×2×4..4.×3 m faktor nfaktor am an a a a a a a = × = × × × × × 144424443 m + n = am+n • Perhatikan am a a a a = 1×44×2×4..4.×3 . m faktor Diskusikan dalam kelompokmu, apakah benar perpangkatan adalah perkalian berulang? • Bagaimana jika m dan n bukan bilangan bulat positif? Mengapa batasan bilan-gan real dan . Bagaimana hasil a0, ketika a = 0. Beri penjelasan bahwa ketika a = 0 maka a0 = 00, hasil-nya taktentu. Selanjutnya ajak siswa mengamat pola hasil perpangkatan bilan-gan 2 dan 3 di samping. Untuk meyakinkan siswa bahwa a0 = 1, a ≠ 0 Minta siswa untuk dapat membuktikan Sifat-1 se-hingga siswa dapat me-nyimpulkan bahwa sifat tersebut benar untuk m dan n bilangan bulat posi-tif. Jelaskan pada siswa bah-wa perpangkatan adalah perkalian berulang. Si-fat- 1, hanya berlaku a bilangan real, m dan n bi-langan bulat positif. Jika m dan n bukan bilangan bulat positif, Sifat-1 tidak berlaku, misalnya a = 0 dan m = n = 0, tidak ber-laku
  • 34. Sifat-2 Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat positif, maka a m = a m−n . a n Bukti: a a a a a a a a a a m n ... ... × × × × × × × × 1442443 m 1442443 n = faktor faktor (sesuai Definisi 1.1) • Pada persyaratan Sifat-2, mengapa a ≠ 0 dipersyaratkan? • Bagaimana jika a = 0? Apa dampaknya pada hasil pembagian m n ? Jika kamu tidak tahu a a bertanya ke guru! Sifat-1 di atas hanya berkaitan dengan bilangan bulat positif m dan n. Ada 3 (tiga) kemungkinan, yaitu (a) m n, (b) m = n, dan (c) m n. a) Kasus m n Jika m dan n bilangan bulat positif dan m n maka m – n 0. Dengan demikian a 1442443 × a × a × ... × a a × aa a a a m m a n a × a × a × ... × a a a a a 1442443 n = = faktor faktor 1442443 × × × × 1442443 m n = am-n, dengan m, n bilangan bulat positif dan 12 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi × × × n a a a n × × × × ... ... .. faktor faktor .. ... ( ) ( ) × = × × × × = − − − a a a a a a m n m n m n faktor faktor 1442443 1442443 Jadi a a m n Selanjutnya bimbing siswa agar memaha-mi tentang Sifat-2 dan data menunjukkan bukti dari sifat tersebut. Beri penjelasan pada siswa dalam Sifat-2, tidak diiz-inkan a = 0, sebab ben-tuk perpangkatan pada Sifat-2 adalah bentuk ra-sional. Dalam pecahan penyebutnya tidak lazim nol.Ketika a = 0 dan m, n bilangan bulat positif, maka am atau an dimung-kinkan hasilnya 0.Jika hasil am dan an keduanya nol, maka hasil baginya tak tentu. Jika am = 0 dan an ≠ 0, maka hasil baginya 0. Tetapi jika am ≠ 0 dan an = 0, maka hasil baginya tak ter-definisi.
  • 35. 13 Matematika b) Kasus m = n Jika m = n, maka a m n = 1 = a0 = am–n. a Bukti: a a a a m n m m = , sebab m = n = a 1442443 × a × a × × a m a × a × a × × a 1442443 m = 1 = a0 ... ... faktor faktor Latihan 1.2 Buktikan sendiri untuk kasus m n. Jelaskan perbedaan hasilnya dengan kasus (a). Buktikan Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat positif, m n, maka a a a m n = m−n . Bukti: Ambil sebarang m dan n bilangan bulat positif, m n. m n ⇒ m – n 0. a a a a a m 1442443 m faktor a n a a a a 1442443 n m faktor = × × × × × × × × − ... ... ( ) a 1442443 a a a m faktor a a a a 1442443 = × × × × × × × × n − m faktor ... ... ( ) × × × × × = × × × 1 1 a a a a a a a m faktor ... ... 1442443 × = 1442443 n m faktor 1 a = = − − − − − a a a n m n m m n ( ) ( ) (karena m n, maka m – n 0) Agar siswa benar-benar dapat menguasai kon-sep tentang Sifat-2 un-tuk kasus m n, sesuai Latihan 1.2. Alternatif jawaban yang diharap-kan dari siswa sebagai bukti Sifat-1.2 untuk kasus m n, dapat dicermati di samping.
  • 36. Sifat-3 Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat positif, maka (am)n = amn Bukti: a a a a a ( ) = × × × × m n m m m m 144424443 n ... faktor a × a × a × ... × a 14442443 1442443 m = faktor ... ... 1442443 1442443 14444444244444443 a a a a 14424..4. 3 Selanjutnya minta siswa untuk mencoba mema-hami bukti Sifat-3 dengan memberi bantuan sebagai berikut. (32)3 = (3 × 3)3 = (9)3 = 9 × 9 × 9 = 729 = 36 = 32×3 Selanjutnya mengarahkan siswa membuktikan Si-fat- 3 secara umum, seper-ti yang tertera pada buku siswa di samping 6 ( ) = = = 14 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi × × × × × × × × a a a a a a a a m ... ... faktor a a a a mm m faktor faktor × × × × = × × × × × n m n faktor faktor (am )n = am×n (terbukti) Diskusi Diskusikan dengan temanmu, apakah syarat bahwa m dan n bilangan positif diperlukan untuk Sifat-3 dan Sifat-4. Bagaimana jika m dan n adalah negatif atau kedua-duanya bilangan negatif. Catatan Dalam beberapa definisi, sifat, dan proses pembuktian sering kita menggunakan simbol logika. Beberapa simbol yang sering kita gunakan dijelaskan sebagai berikut. a. Simbol ∀ dibaca untuk setiap atau untuk semua. Misalnya, ∀ x∈R, berlaku x2 ≥ 0 (dibaca, untuk setiap x bilangan real, maka x kuadrat lebih dari atau sama dengan nol). b. Simbol p ⇒ q dibaca jika p, maka q. Misalnya x = 2 ⇒ x2 = 4 Ajak siswa berdiskusi dalam kelompok belajar, untuk menganalisis pent-ingnya syarat m dan n bilangan bulat positif un-tuk Sifat-3. Jika m dan n adalah salah satu negatif dan ketika a = 0, misalnya 0 0 0 1 0 2 − 3 − 2 × 3 − 6 Tentu 06 = 0. Dengan demikian 1 0 1 6 0 = hasil-nya tak terdefinisi. Jelaskan pada siswa catatan penting di sam-ping, tentang pemanfaatan dan makna simbol logika matematika yang sering digunakan dalam definisi, sifat, dan proses pembuk-tian.
  • 37. 15 Matematika c. Simbol p ⇔ q dibaca p jika dan hanya jika q atau p bila dan hanya bila q. Misalnya x2 = 4 ⇔ x = 2 atau x = -2 Contoh 1.2 (a) Buktikan jika a ∈ R, a 1 dan n m, maka an am ! Bukti: Karena a 1 dan n m maka n – m 0 dan an 0, am 0. Akibatnya, berlaku = ( ) n m a a − a n m a a Lihat sifat-1di atas n m a a n m 1(Mengapa 1?Berialaasamu Karena n m × × terbukti !) ( ) ( ) a a a a a a a m m m m n 1 0 (b) Perlukah syarat a 1? Misalkan kita ambil a bilangan real yang memenuhi a 1 dan n m. Apakah yang terjadi? Pilih a = –2, dengan n m, pilih n = 3 dan m = 2. Apakah yang terjadi? (–2)3 = (–2) × (–2) × (–2) = –8 (–2)2 = (–2) × (–2) = 4 Dengan demikian, an = –8 4 = am atau an am. Jadi, tidak benar bahwa an am bila a 1 dan n m. Jadi, syarat a adalah bilangan real, dengan a 1 dan n m merupakan syarat cukup untuk membuktikan an am . Latih siswa berpikir anal-itis dengan mengajukan Contoh 1.2 di samping. Minta siswa membuktikan masalah yang diberikan dan beri bantuan, jika siswa mengalami kesuli-tan. Ajukan berbagai per-tanyaan untuk menguji pemahaman siswa, dalam pemanfaatan kosep dan sifat yang sudah dipela-jari sebelumnya, untuk proses pembuktian. Minta siswa memberi con-toh yang lain dengan me-milih nilai a tertentu, agar pernyataan pada Contoh 1.2 tidak berlaku, apabila a 1. Seperti halnya con-toh penyangkal pada buku siswa di samping.
  • 38. Diskusi Berdiskusilah dengan temanmu satu kelompok. Analisis pernyataan pada Contoh 1.2! • Apa akibatnya bila syarat a 1 tidak dipenuhi? • Perlukah diperkuat dengan syarat n m 0? Jelaskan! • Bolehkah syarat a 1 di atas diganti a ≥ 1? Jelaskan! • Bagaimanakah bila 0 a 1 dan a 0? • Buat aturan hubungan antara an dan am untuk bermacam-macam nilai a di atas! • Buat laporan hasil diskusi kelompokmu. Contoh 1.3 Terapkan berbagai sifat bilangan berpangkat untuk menentukan hasil operasi bilangan pada soal yang disajikan pada contoh. Ujilah kebenaran hasilnya! 1. 2 × 2 = 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 { 1442443 2 5 faktor faktor 2 2 2 2 2 2 5 = × × × × 11442443 7 faktor = = + 2 2 7 2 5 16 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi dengan menggunakan Sifat-1 2. dengan menggunakan Sifat-2 kasus b 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 0 = × × × × × × × × = = 25–5 = 25–5 Arahkan siswa diskusi dengan temannya satu kelompok. Minta siswa menganalisis beberapa pernyataan pada tabel di samping. Jika syarat a 1 tidak dipenuhi, maka per-nyataan jika a ϵ R , a 1 dan n m, maka an am, belum tentu benar. Tidak perlu diperkuat syarat n m menjadi n m 0, sebab per-nyataan pada Contoh 1.4 berlaku untuk n dan m yang negatif. Syarat a 1 tidak boleh diganti dengan a ≥ 1, se-bab untuk a = 1, an = am. Arahkan siswa mencer-mati beberapa contoh yang disajikan, agar lebih mema-hami penggunaan sifat-sifat bilangan ber-pangkat dalam penyele-saian berbagai soal.Cek pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait peman-faatan sifat tersebut
  • 39. 17 Matematika 3. dengan menggunakan Sifat-3 ( 2 3 ) 2 =( 2 3 )×( 2 3 ) = ( 2 × 2 × 2 )×( 2 × 2 × 2 ) 14243 14243 ( 2 × × × × ) faktor faktor 3 3 = × 22 2 2 2 2 144424443 2 2 6 3 3 6 = = + faktor ( × ) = ( × )×( × )×( × ) 4. 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 = × × × × × 14243 142433 3 faktor 3 faktor = 23 ×33 dengan menggunakan Definisi 1.1 5. 2 3 2 3 2 3 2 3 64f7akto48r 2 2 2 3 3 3 3 = × × = × × × × 3 14243 3 3 3 2 3 faktor = dengan menggunakan Definisi 1.1 Contoh 1.4 Buktikan bahwa jika a 1 dan n m dengan n dan m bilangan bulat negatif, maka an am. Bukti: Karena n m dengan n dan m bilangan bulat negatif, maka –n dan –m adalah bilangan bulat positif dan –m –n. Karena a 1 maka a a a a m n n m − − = 1 (Gunakan sifat a–m = 1 am ). n m 1 ⇒ an am (terbukti) a a Latih siswa berpikir kri-tis, analitis, dan kreatif dengan mengajukan Con-toh 1.4 di samping. Minta siswa membuktikan per-nyataan yang diberikan dan beri bantuan, jika siswa mengalami kesuli-tan. Ajukan berbagai per-tanyaan untuk menguji pemahaman siswa, dalam pemanfaatan konsep dan sifat yang sudah dipelajari sebelumnya, untuk proses pembuktian. Pernyataan pada Contoh 1.4, tidak berlaku untuk a 1, misalnya pilih a = –3, n = –2, dan m = –3. a n = a m (− ) (− ) = (− ) (− ) − − 3 3 3 3 2 3 3 2 = − 27 = − 9 3 1 a a a a n m 1 n m.
  • 40. Contoh 1.5 Berdasarkan sifat perkalian dengan bilangan 7, tentukan angka satuan dari 71234 tanpa menghitung tuntas. Perhatikan angka satuan dari perpangkatan dari 7 berikut? Perpangkatan 7 Nilai Angka Satuan 71 7 7 72 49 9 73 343 3 74 2401 1 75 16807 7 76 117649 9 77 823543 3 78 5764801 1 Coba lanjutkan langkah berikutnya untuk menemukan angka satuan 71234. Cermati sifat satuan pada tabel di atas. Saat periode ke berapakah berulang? Selanjutnya manfaatkan sifat-sifat perpangkatan dan perkalian bilangan berpangkat. 5. Pangkat Pecahan Definisi 1.4 Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m bilangan bulat 1 positif, maka am = p adalah bilangan real positif, sehingga pm = a. Selanjutnya kita akan analisis sifat perpangkatan bilangan real dengan pangkat pecahan. Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m, n bilangan bulat m positif didefinisikan a n a n Beri bantuan siswa melanjutkan langkah pe-nyelesaian di samping. Alternatif penyelesaiannya adalah Dengan menggunakan si-fat eksponen, maka kita peroleh: 71234 = 7(4 × 308) × 72. 71234 = (74)308 × 72. Ingat: amxn = (am)n = (an)m 71234 = (74)308 × 72 sehingga satuan dari [71234] = satuan dari [(74)308 × 72] Satuan dari [71234] = satu-an dari [(1)308] × satuan dari [72]. Satuan dari [71234] = 1 × 9 Satuan dari [71234] = 9 Jadi, angka terakhir dari 71234 adalah 9. 1 2 = = × = Contoh-1.5 18 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi m = 1 . Definisi 1.5 Jelaskan pada siswa me-lalui beberapa contoh yang sudah dipelajari se-belumnya di SMP untuk membangun pemahaman terhadap Definisi-1.4 dan 1.5. Misalnya, 4 2 4 2 4 2 4 1 2 2 2 1 2 2 = ( )= 2 4 2 2 2 Dalam contoh ini, a = 4, p = 2, dan m = 2.
  • 41. 6 6 6 2 19 Matematika Sifat-4 Misalkan a bilangan real dengan a 0, p n m n dan m n p n adalah bilangan pecahan n ≠ 0, maka a a a m p n =( ) + . Bukti: Berdasarkan Sifat-4, jika a bilangan real dan a ≠ 0, m, n m m adalah bilangan bulat positif, maka a n = a n 1 . Dengan p m n p n n m demikian a a a a n = 1 1 1 1 a a a a 1 1 1 1 a a a a m n p n n m n p n n n = ... n = × × × × 1 1 1 1 444...4 144424443 14442 3 m a a a a n n n n p faktor faktor × × × × 1 1 1 1 an an an an 144424443 = × × × × m + p ... faktor SSesuaiSifat an a BerdasarkanDefinisi1.5 = ,sehing 1 1 ( ) m m n gga diperoleh m n p n n m p m p n a a a a terbu = =( ) + 1 + ( kkti) Sifat-5 Jika a adalah bilangan real dengan a 0, m n dan p q p q m n p q bilangan pecahan q, n ≠ 0, maka a a a m n = + . Untuk Definisi 1.5 berikan contoh agar siswa lebih memahaminya. Misalnya 2 2 6 2 = 3 = 2 × 2 × 2 = 8 1 2 2 2 1 2 =( ) × = (2)3 = 2 × 2 × 2 = 2 Berarti 2 2 1 2 6 = Selanjutnya arahkan siswa membuktikan Sifat-4 menggunakan Definisi 1.5 Arahkan siswa membukti-kan Sifat-5 menggunakan definisi dan sifat perpang-katan yang sudah dipela-jari. Alaternatif pembuk-tian dapat dicermati di samping.
  • 42. Uji Kompetensi 1.1 1. Sederhanakanlah hasil operasi bilangan berpangkat berikut. a. 25 × 29 × 212 b. 25 × 36 × 46 2 5 × 3 5 c. × 4 2 12 2 6 2 d. (−5) × 25 125 7 3 e. 3 7 2 × × ( ) 42 3 2. Dengan menggunakan sifat bilangan berpangkat, sederhanakanlah bentuk berikut. a. 2x3 × 7x4 × (3x)2 b. − p 4 2 q 2 × − × 2 ( q) p 5 c. y5 × (x × y)3 1 x2 × y a3 b5 a b 4 2 8 2 a b a b 20 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi d. (a × b × c)4 × 3 b × 3 27 3 (b × c) a 5 e. − × f. 1 2 3 5 3 4 2 2 2 x y x y x × × × ( y) g. (− × ) × − × a b b a a b 3 4 5 2 3 h. 24 6 4 2 3 8 5 3 3 b a a × × × × Minta siswa untuk meny-elesaikan uji kompetensi melalui pemberian tugas untuk menilai penguasaan siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Terutama tugas projek yang tersedia. Gunakan rubrik penilaian projek yang telah tersedia pada bagian akhir dari buku guru ini.
  • 43. 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 1 2 2 3 3 2 7 6 1 2 2 3 − − 21 Matematika i. 36 2 3 12 3 9 2 2 2 2 2 x y x y x y x y ( × ) × ÷ ( ) j. (− ) ×(− ) × 3 2 3 − ( ) ÷ − ( ) p q r p q pqr qr 3 2 3 2 3 2 12 3. Hitunglah hasil operasi bilangan berpangkat berikut. a. − 4 2 × − 2 3 1 2 1 6 b. (− ) × × × 5 1 15 10 3 9 5 3 2 4 5 c. 3 x2 × y3 24 x × (2y)2; untuk x = 2 dan y = 3 d. 2 3 3 4 2 3 x y 2 xy × (− ) untuk x = 1 2 dan y = 1 3 e. 2 p p q 3 3 2 3 4 2 4 2 2 q p ×(− ) (− ) ×(− ) × ; untuk p = 4 dan q = 6 f. − − x y x y x y x y y 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 1 2 + − ( + + ) − − − untuk x = 1 2 dan y = 1 2 4. Hitunglah − − − − − − − − 1 2 3 4 1 3 5 7 + + + + + + + + ... ... 5. Sederhanakanlah a b a b a b a b . 6. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan berikut a. 2x = 8 b. 4x = 0,125 c. 2 1 5 = x 7. Tentukan hasil dari ( ) − × 2 2 2 2 n n 2 2 2 2 n 2 n 2 + + × 8. Misalkan kamu diminta menghitung 764. Berapa banyak perkalian yang kamu lakukan untuk mendapatkan nilai akhirnya? Bandingkan jawabanmu dengan temanmu. Pemenang di antara kalian adalah yang dapat mencari hasilnya dengan melakukan perkalian sesedikit mungkin. Coba tuliskan prosedur mengalikan yang paling sedikit perkaliannya untuk menghitung 764. Apakah prosedur tersebut dapat dipergunakan untuk pangkat positif berapapun? 9. Berdasarkan sifat bilangan 7, tentukan angka satuan dari 71234 + 72341 + 73412 + 74123 tanpa menghitung tuntas!
  • 44. 10. Tentukan angka satuan dari 6 26 62 (( ) ) berdasarkan sifat bilangan 6, tanpa menghitung tuntas.Selanjutnya lakukan hal tersebut berdasarkan sifat angka 2, 3, 4, 5, 8, 9. 11. Tunjukkan bahwa 12001 + 22001 + 32001 + … + 20012001 ( + × ) ( + × ) . 2008 2013 2012 2011 Projek Bilangan yang terlalu besar atau terlalu kecil sering dituliskan dalam notasi eksponen yang dituliskan sebagai a E b yang nilainya adalah a × 10b. Sehingga 0,000052 ditulis sebagai 5,2 E 5. Cari besaran-besaran fisika, kimia, astronomi, dan ekonomi yang nilainya dinyatakan dengan notasi eksponen. Misalkan kecepatan cahaya adalah 300.000 km/det, sehingga dalam notasi eksponen ditulis sebagai 3 E 8 m/det. 6. Bentuk Akar Pengakaran (penarikan akar) suatu bilangan merupakan kebalikan dari pemangkatan suatu bilangan. Akar dilambangkan dengan notasi ” ”. Definisi 1.6 Misalkan a bilangan real dengan a 0, p 22 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi q adalah bilangan pecahan dengan q ≠ 0. q ≥ 2. a p q = c, sehingga c = q a p atau a p q = q a p adalah kelipatan 13. 12. Bagaimana cara termudah untuk mencari 3 10 5 2 5 6 3 2 2012 2010 2009 2008 Tugas proyek diberikan sebagai tugas individu untuk menginformasikan kepada siswa bahawa be-lajar eksponen sangat di-perlukan dalam perkem-bangan ilmu dan dalam menyelesaikan perma-salahan kehidupan. Berdasarkan penyelesa-ian masalah dan konsep yang sudah dipelajari se-belumnya arahkan siswa untuk dapat mendefinisi-kan definisi-definisi beri-kut.
  • 45. 23 Matematika Perhatikan permasalahan berikut. Masalah-1.4 Seorang ahli ekonomi menemukan hubungan antara harga (h) dan banyak barang (b) yang dinyatakan dalam persamaan h = 33 b2 . Jika nilai b = 8, maka berapa nilai h? Alternatif Penyelesaian h = 3 3 b 2 h = 38 3 2 h h h 3 3 64 3 4 4 4 3 4 12 = = 3 × × = × = Akar ke-n atau akar pangkat n dari suatu bilangan a dituliskan sebagai n a , dengan a adalah bilangan pokok/ basis dan n adalah indeks/eksponen akar. Bentuk akar dapat diubah menjadi bentuk pangkat dan sebaliknya. Sebelum mempelajari bentuk akar, kamu harus memahami konsep bilangan rasional dan irrasional terlebih dahulu. Bilangan rasional berbeda dengan bilangan irrasional. Bilangan rasional adalah bilangan real yang dapat dinyatakan dalam bentuk a b , dengan a dan b bilangan bulat dan b ≠ 0. Karena itu, bilangan rasional terdiri atas bilangan bulat, bilangan pecahan biasa, dan bilangan pecahan campuran. Sedangkan bilangan irasional adalah bilangan real yang bukan bilangan rasional. Bilangan irasional merupakan bilangan yang mengandung pecahan desimal tak berhingga dan tak berpola. Contoh bilangan irasional, misalnya 2 = 1,414213562373..., e = 2,718..., dan › = 3,141592653… Selanjutnya minta siswa mengamati masalah 1.4 dan menghimpun informa-si yang terkandung pada masalah tersebut. Mem-beri kesempatan kepada siswa menganalisis dan memunculkan ide-ide dan pertanyaan-pertanyaan sekitar masalah yang dia-jukan sebagai pengantar kepada siswa tentang kon-sep bentuk akar. Jelaskan perbedaan bilan-gan rasional dan irasional pada siswa. Berikan be-berapa contoh untuk me-mahami konsep bilangan rasional dan irasional.
  • 46. Bilangan irasional yang menggunakan tanda akar ( ) dinamakan bentuk akar. Tetapi ingat, tidak semua bilangan yang berada dalam tanda akar merupakan bilangan irasional. Contoh: 25 dan 64 bukan bentuk akar, karena nilai 25 adalah 5 dan nilai 64 adalah 8, keduanya bukan bilangan irasional. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut. 1. 20 adalah bentuk akar 2. 3 27 bukan bentuk akar, karena 3 27 = 3 7. Hubungan Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Perlu diketahui bahwa bilangan berpangkat memiliki hubungan dengan bentuk akar. Berdasarkan Sifat-4, jika a adalah bilangan real dengan a 0, 1 2 1 2 + + = p1 = p dan perhatikan juga bahwa 24 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi p n dan m n adalah m n p n bilangan pecahan dengan n ≠ 0, maka a a a m p n =( ) + . Dengan demikian p p p 1 2 1 × = 2 + = p dan perhatikan bahwa 1 2 = . p× p = p , sehingga dapat disimpulkan p p Perhatikan untuk kasus di bawah ini 1 1 1 1 1 1 p 3 × p 3 × p 3 = p 3 3 3 3 p×3 p×3 p = p , sehingga berdasarkan Definisi 1.6 disimpulkan p p 1 3 = 3 . Ajak siswa memahami pengertian bentuk akar melalui contoh dan bukan contoh. Gunakan contoh dan bukan contoh bentuk akar yang tertera pada buku siswa. Minta siswa mengamati hubungan bentuk akar dengan bilangan ber-pangkat menggunakan sifat-sifat yang sudah di-pelajari sebelumnya.
  • 47. 25 Matematika Latihan 1.3 Cermatilah dan buktikan apakah berlaku secara umum 1 bahwa pn = n p . 2 3 2 3 Perhatikan bahwa p p p 2 ´ ´ 3 = p2, sehingga berdasarkan sifat perkalian bilangan berpangkat diperoleh: 2 3 p 3 = p2 Ingat, (pm)n = pm × n 2 3 = 3 2 . dapat diubah, p p m n n m n Secara umum dapat disimpulkan bahwa p p p m = =( ) sebagaimana diberikan pada Definisi-1.6. 8. Operasi pada Bentuk Akar a. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan apabila bentuk akarnya senama. Bentuk akar senama adalah bentuk akar yang mempunyai eksponen dan basis sama. Untuk setiap p, q, dan r adalah bilangan real dan r ≥ 0 berlaku sifat-sifat berikut. + = ( + ) − = ( − ) p n r q n r p q n r p n r q n r p q n r Perhatikan contoh berikut ini! Minta siswa untuk me-nyelesaikan Latihan 1.3 dengan caranya sendiri . Jawaban yang diharapkan dari siswa, bahwa per-nyataan pada Latihan 1.3 berlaku untuk n bilangan bulat positif dan p ≥ 0. Operasi pada bentuk akar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
  • 48. Contoh 1.6 Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut dalam bentuk yang sederhana! 1. 3 5 4 5 3 4 5 + = ( + ) 7 5 = 2. 5 + 3 (tidak dapat disederhanakan karena akarnya tidak senama) − = ( − ) 3. 2 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 = − − = ( − ) x x x 4. 3 3 1 3 3 3 2 3 x = b. Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar Pada pangkat pecahan telah dinyatakan bahwa p a q = q a p . Sifat perkalian dan pembagian bentuk akar dapat dicermati pada beberapa contoh berikut. Contoh 1.7 3 1) 3 8 = 3 23 = 2 3 = 2 1 = 2 6 2) 6 64 = 6 26 = 2 6 = 2 1 = 2 3) 43 5 × 23 7 = (4× 2)(3 5× 7 ) = 83 35 1 5 4) 35 5 57 5 3 5 5 5 15 5 15 5 Jelaskan beberapa con-toh berikut untuk me-latih siswa menerapkan berbagai aturan terkait operasi aljabar dalam bentuk akar. Ajukan ber-bagai pertanyaan pada siswa untuk menguji pemahaman mereka. 26 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 1 7 12 × = ( × ) × 35 35 12 = = 5) 3 4 4 5 3 4 4 5 3 3 = 3 6) 2 3 3 5 2 3 3 5 4 4 = 4 Ajak siswa mengerjakan Latihan 1.4. Cek kebena-ran hasil kerja siswa, dengan meminta beberapa siswa menyajikan hasil kerja di depan kelas. Ha-sil kerja yang diharapkan dari siswa adalah
  • 49. n 1 1 n n n n = ( ) ( ) = × 27 Matematika Latihan 1.4 1) Buktikan bahwa jika a bilangan real dan a 0, maka n an = a. 2) Buktikan bahwa jika a, b, c, dan d bilangan real, c 0 dan d 0, maka a n c ×bn d = abn cd . 3) Buktikan bahwa jika a, b, c, dan d bilangan real, c 0 dan d 0, maka a c b d a b c d n n = n . c. Merasionalkan Penyebut Bentuk Akar Kita tahu bahwa bentuk-bentuk akar seperti 2, 5, 3 + 7, 2 − 6 , dan seterusnya merupakan bilangan irasional. Jika bentuk akar tersebut menjadi penyebut pada suatu pecahan, maka dikatakan sebagai penyebut irasional. Penyebut dalam bentuk akar dapat diubah menjadi bentuk pangkat rasional. Cara merasionalkan penyebut bentuk akar tergantung pada bentuk akar itu sendiri. Akan tetapi, prinsip dasarnya sama; yaitu mengalikan dengan bentuk akar sekawannya. Proses ini dinamakan merasionalkan penyebut. 1) Merasionalkan bentuk p q Bentuk p q dirasionalkan dengan cara mengalikannya dengan q q . p q p q q q p q = . = q 1) a 0 n a n = a n = a 1 = a (terbukti) 2) a, b, c, dan d bilangan real, c 0 dan d 0 c d a c b d ab c d ab cd n n × = × = ( × ) = 1 (terbukti) 3) a, b, c, dan d bilangan real, c 0 dan d 0 a c b d a c b d a b c d a b c d n n n n n n = 1 1 1 (terbukti) Latih siswa merasion-alkan berbagai bentuk akar mengalikan dengan bentuk akar sekawannya melalui berbagai contoh yang bervariasi, antara lain bentuk
  • 50. Diskusi Menurutmu mengapa penyebut bilangan pecahan berbentuk akar harus dirasionalkan? Mengapa kita harus mengalikan , , , dan + − 28 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi p q dengan q q ? Karena q selalu positif, maka q q = 1. Jadi perkalian p q dengan q q tidak akan mengubah nilai p q namun menyebabkan penyebut menjadi bilangan rasional. 2) Merasionalkan bentuk r p q r p q r p q r + − + p − q Sebelum kita merasionalkan bentuk-bentuk akar di atas, perlu kita pahami bentuk-bentuk campuran bilangan rasional dan bilangan irasional. a) Jika bilangan rasional dijumlahkan dengan bilangan irasional maka hasilnya bilangan irasional. Contoh 2 + 7 = 2 + 2,645751.... = 4, 645751... (bilangan irasional). b) Jika bilangan irasional dijumlahkan dengan bilangan irasional maka hasilnya bilangan irasional atau rasional, Contoh (1) 5 + 7 = 2,236068.... + 2,645575... = 4,881643... (bilangan irasional), (2) 2 5 + (-2 5 ) = 0 (bilangan rasional). Jika dua bilangan irasional dikurangkan, bagaimana hasilnya? c) Jika bilangan rasional dikalikan dengan bilangan irrasional, maka hasilnya bilangan rasional atau irasional. Contoh. 0× 2 = 0 (0 adalah bilangan p q r p q r p q r p q dan r p q , , , + − Selanjutnya jelaskan Con-toh 1.8 dan Contoh 1.9 yang tersedia pada buku siswa.
  • 51. 29 Matematika rasional) atau 2× 5 = 2 5 adalah bilangan irasional d) Jika bilangan irasional dikalikan dengan bilangan irasional, maka hasilnya dapat bilangan rasional atau bilangan irasional. Contoh: • 5 × 125 = 5 × 5 5 = 25 (25 adalah bilangan rasional) • 3 × 5 = 15 ( 15 adalah bilangan irasional) e) n a disebut bentuk akar apabila hasil akar pangkat n dari a adalah bilangan irasional. Untuk merasionalkan bentuk r p q r , , + p − q r p + q , dan r p − q . dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat perkalian (a + b) (a – b) = a2 – b2, sehingga ( )( ) ( ) 2 ( ) 2 + − = − = − ( + )( − ) = − ( ) = − p q p q p q p q 2 p q p q p 2 q p 2 q Bentuk ( p + q ) dan bentuk ( p − q ) saling sekawan, bentuk ( p + q ) dan ( p − q )juga saling sekawan. Jika perkalian bentuk sekawan tersebut dilakukan maka dapat merasionalkan bentuk akar. Untuk p, q dan r bilangan real. r p q r p q ( − ) ( − ) . 2 dimana q ≥ ( p − q ) ( = p − q ) r p q ( + ) p q = ( + ) 0 dan p2 ≠ q.
  • 52. r p q r p q ( + ) ( − ) . 2 dimana q ≥ ( p + q ) ( = p + q ) ( − ) ( − ) . ( − ) ( − ) = ( + ) ( − ) . ( + ) ( + ) = = 2 ( 3 2 ) 3 2 3 2 ( )( ) 2 3 2 9 2 6 2 2 30 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi r p q ( − ) p q = ( − ) 0 dan p2 ≠ q. r p q r p q p q p q r p q ( + ) p q = ( + ) dimana p ≥ 0, q ≥ 0 dan p ≠ q r p q r p q p q p q r p q ( − ) p q = ( − ) dimana p ≥ 0, q ≥ 0 dan p ≠ q Contoh 1.8 Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut. a. 2 3 2 2 3 2 3 2 − − 3 2 × + + = + − + = ( + ) − = + = + 7 6 7 2 7 7 b. 3 6 3 3 6 3 6 3 6 3 3 6 3 6 3 6 3 + = + × − − = ( − ) ( + )( − )
  • 53. 31 Matematika = 18 − 3 3 36 − 3 18 3 3 = − 33 6 11 = − 3 11 c. 4 7 5 4 7 5 7 5 7 5 4 7 5 7 5 7 5 4 7 5 7 5 4 7 4 5 2 2 7 2 5 − = − × + + = ( + ) ( − )( + ) = ( + ) ( − ) = + = + Contoh 1.9 Pikirkan cara termudah untuk menghitung jumlah bilangan-bilangan berikut 1 1 2 1 2 3 1 3 4 1 4 5 1 ... ...? 99 100 + + + + + + + + + = Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan cara merasionalkan penyebut tiap suku; yaitu, = 1 1 2 1 2 × − − + + 1 2 1 2 3 2 3 × − − + + 2 3 1 3 4 3 4 × − − + + 3 4 Jelaskan cara mera-sionalkan bentuk akar dengan mengalikan ben-tuk sekawan sesuai penye-but dari bentuk rasional seperti pada Contoh 1.9. Beri kesempatan pada siswa untuk mencoba menguji penyelesaian soal pada contoh-contoh yang diberikan.
  • 54. 1 4 5 4 5 × − − + ... + + 4 5 1 99 100 99 100 × − − + 99 100 = 1 2 1 2 3 1 + − + − + − + −...− + = 3 + 1 32 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 3 4 1 4 5 1 99 100 1 − − + − − + − − + − − + + − − ... = – 1 2 2 3 3 4 4 5 99 100 = − 1 + 100 = −1+10 = 9 . Contoh 1.10 Tentukan nilai dari 1 3 1 3 1 3 + + + ... Alternatif Penyelesaian Perhatikan pola bilangan berikut. Misalkan, P= + + + 3 1 3 1 3 ... atau P P ⇔ P2 – 3P – 1 = 0 Dengan mengubah ke bentuk kuadrat sempurna diperoleh: ⇔ (P − ) − = 3 2 13 4 2 0 ⇔ P = 6 + 2 13 4 Minta siswa mengamati Contoh 1.10 dan memberi kebebasan berpikir dalam menganalisis permasala-han yang diberikan. Uji pemahaman dengan men-gajukan berbagai per-tanyaan serta ingatkan kembali materi prasyarat yang dibutuhkan dalam pentelesaian soal terse-but. Bantu siswa memanfaat-kan pemisalan dan ingat-kan kembali materi persa-maan kuadrat yang telah dipelajari di SMP, tentang bentuk kuadrat sempurna, agar siswa dapat melan-jutkan tugas memahami langkah penyelesaian Contoh 1.10
  • 55. 33 Matematika Jadi, nilai 1 3 1 3 1 3 1 6 2 13 4 4 + 6 2 13 + + = + = + ... Dengan merasionalkan bentuk tersebut, maka 4 6 2 13 4 6 2 13 . ( ) 6 2 13 6 2 13 4 6 2 13 = + + 16 − − = − − = 2 13 − 6 2 Jadi, 1 2 13 6 2 + 3 1 3 1 3 + + = − ... 3) Menyederhanakan bentuk ( p + q) ± 2 pq Sekarang kita akan menyederhanakan bentuk akar yang mempunyai bentuk khusus; yaitu, bentuk ( p + q) ± 2 pq . Perhatikan proses berikut ini! Diskusikanlah masalah berikut dengan temanmu! a. ( p + q )( p + q ) b. ( p − q )( p − q ) Dari hasil kegiatan yang kamu lakukan, kamu akan memperoleh bentuk sederhananya menjadi ( p + q) ± 2 pq . Selanjutnya, perhatikan contoh berikut! Arahkan siswa mema-hami cara penyederha-naan bentuk akar dengan menjelaskan penyelesaian Contoh 1.11.
  • 56. ( ) 2 + = + − + = ( − ) = − Uji Kompetensi 1.2 2 1. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini! a. 5 15 d. 6 − + a a + 34 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 24 b. 2 20 e. 2 2 48 c. 3 18 f. 2 3 a a 2. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini! a. 1 5 − 3 d. 3 5 − 10 b. 4 2 4 2 e. xy x + y c. 2 3 5 f. 24 + 54 − 150 96 Contoh 1.11 Sederhanakan bentuk akar berikut ini! a. 8 + 2 15 = (5 + 3) + 2 5×3 = 5 + 2 5×3 + 3 = 5 3 5 3 b. 9 − 4 5 = 5 4 5 4 5 2 5 2 Berikan soal-soal pada Uji Kompetensi 1.2 se-bagai pekerjaan rumah sesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Hal ini berguna untuk mengu-kur penguasaan siswa ter-hadap konsep dan prinsip matematika yang telah di-pelajari.