Dokumen tersebut membahas tentang radioaktivitas dan jenis-jenis peluruhan radioaktif, yaitu peluruhan alfa, beta, dan gamma. Inti atom akan menjadi radioaktif jika jumlah protonnya lebih besar dari neutron, sehingga gaya elektrostatis menjadi lebih dominan dari gaya inti dan menyebabkan inti menjadi tidak stabil. Peluruhan radioaktif terjadi ketika inti tidak stabil memancarkan partikel untuk menjadi inti yang lebih
2. Inti atom stabil Inti atom tidak stabil
Jumlah proton (Z) lebih
sedikit atau sama banyak
dengan neutron (N)
Gaya inti lebih besar
dibandingkan dengan gaya
elektrostatis
Jumlah proton (Z) lebih
besar dari jumlah netron
(N)
Gaya elektrostatis jauh
lebih besar di bandingkan
dengan gaya inti
3. Gambar :Gaya elektroststis terjadi pada partikel
yang berdekatan dan berjauhan
Gambar : Gaya Inti terjadi pada partikel
yang saling berdekatan saja
4. Grafik kestabilan inti menunjukkan
bahwa jumlah netron
menjadi lebih besar dari jumlah proton
begitu nomor atom Z meningkat.
5. Suatu zat (unsur) akan menjadi
radioaktif jika memiliki inti atom yang
tidak stabil. Suatu inti atom berada
dalam keadaan tidak stabil jika jumlah
proton jauh lebih besar dari jumlah
netron. Pada keadaan inilah gaya
elektrostatis jauh lebih besar dari gaya
inti sehingga ikatan atom-atom menjadi
lemah dan inti berada dalam keadaan
tidak stabil.
6. Apakah inti atom
yang tidak stabil bisa
berubah menjadi inti
atom yang stabil?
Jika bisa bagaimana
caranya?
15. Pada peristiwa peluruhan berlaku:
• Hukum kekekalan energi
• Hukum kekekalan momentum linier
• Hukum kekekalan momentum sudut
• Hukum kekekalan nomor massa
• Hukum kekekalan nomor atom
16. INTI INDUK (X)
INTI ANAK (Y)
PARTIKEL ALPARa226
88
Rn222
86
4
2
4
2
222
86
226
88 RnRa
17. Peluruhan alfa
Ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa,
inti tersebut kehilangan empat nukleon
dua diantaranya adalah proton
88 p
138 n
86 p
136 n
2 p
2 n
+
anakInduk sinar alfa
4
2
4
2
YX A
Z
A
Z
4
2
222
86
226
88 RnRa
21. sesudahsebelum pp
)0(int xvdiamindukijika
vmvmvm YYxx
vmvm YY 0
)1..(....................
Y
Y
m
vm
v
kkY EEQ
)2....(
2
1
2
1 22
vmvmQ YY
2
2
2
1
2
1
vm
m
vm
mQ
Y
Y
22
2
2
1
2
1
vmv
m
m
Q
Y
22
2
1
2
1
vmvm
m
m
Q
Y
kk
Y
EE
m
m
Q
k
Y
E
m
m
Q
1
k
Y
Y
Y
E
m
m
m
m
Q
kE
A
A
Q
4
44
Subtitusikan persamaan 1 dan 2
Q
A
A
Ek
4
23. Peluruhan beta
Dalam peluruhan beta sebuah netron berubah
menjadi sebuah proton atau sebaliknya
Partikel yang dipancarkan disebut partikel beta; dan
kemudian partikel itu dikenal sebagai elektron
Elektron yang dipancarkan diperoleh dari elektron
yang “diciptakan” oleh inti atom dari energi yang
ada.
epn
24. Reaksi di atas kurang
tepat karena pada reaksi
ini energi, momentum
dan momentum sudut
tidak kekal
epn
Pauli melalui hipotesisnya
mengusulkan suatu partikel
baru yaitu netrino. Sehingga
reaksinya menjadi:
epn
27.
eYX A
Z
A
Z
0
11
memeNammeNemm )11()10( 23
11
23
10
eNaNe 0
1
23
11
23
10
emYmXmm i
A
Zi
A
Z
0
1int1int
YmXmm A
Z
A
Z
NamNemm 23
11
23
10
MeVYmXmQ A
Z
A
Z 5,931)(
28. 1. Carilah persamaan energi yang terjadi
pada saat peluruhan beta plus!
2. Tentukan energi kinetik beta yang
terjadi dengan asumsi energi kinetik
neutrino minimum!
eThPa 0
1
230
90
230
91
29. Energi yang diperoleh dari defek
massa berubah menjadi energi kinetik
elektron dan energi netrino.
Elektron akan mempunyai energi
kinetik yang maksimum jika Energi
netrino sama dengan nol.
MeVYmXmQelE A
Z
A
Zk 5,931)()(
Energi kinetik maksimum sama dengan
Energi yang berasal dari defek massa
30. PELURUHAN PROTON MERUPAKAN
SALAH SATU JENIS PELURUHAN BETA
enP
e+ positron(elektron positif)
netrino(anti anti-netrino)
31. PELURUHAN GAMMA
• Peluruhan gamma dapat terjadi pada
peluruhan alpha dan beta ketika inti akhir
masih berada pada keadaan eksitasinya.
• Peluruhan gamma adalah peristiwa
pemancaran sinar gamma (foton) yang
terjadi ketika suatu inti yang berada dalam
keadaan tereksitasi kembali ke keadaan
dasar (ground state).
• Energi sinar gamma yang dipancarkan sama
dengan perbedaan energi antara dua tingkat
energi dikurangi dengan energi kinetik inti
yang terpental
33. REEE
oi EEE
2
2
2
1
MC
E
ER
Ei = energi keadaan eksitasi
EO = energi keadaan dasar
M = massa inti mula-mula
ER = energi pentalan inti setelah peluruhan
C = kecepatan cahaya
= beda energi keadaan eksitasi dengan
keadaan dasar
E