SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I
Topik

:Manipulasi Material Cetak Silikon Dengan Cara Hand
Mixing and Static

Kelompok

: B6a

Tanggal Praktikum

: 13 Juni2013

Pembimbing

: Dr. Elly Munadziroh, drg.,Msi.

Penyusun:
No.

Nama

NIM

1.

Intan Ayu Rizki P.

021211133062

2.

Ainani Dwi Hapsary

021211133063

3.

Karissa Navita Saragih

021211133064

4.

Eva Ningrum Witcahyo

021211133065

5.

Farasaty Utami

021211133066

6.

Devita Anindya Putri

021211133067

7.

Bhramanti Cahya C.

021211133068

8.

Rezety Rexy Larindy

021211133069

DEPARTEMEN MATERIAL KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2013
1. TUJUAN
Setelah praktikum mahasiswa mampu :
a. Mahasiswa dapat memanipulasi material cetak silicon dengan cara
hand mixing dan static automixing.
b. Mahasiswa dapat membedakan cara hand mixing dan static
automixing dengan baik
2. CARA KERJA
1.1 Bahan
a. Material cetak silicon, 2 tube pasta

Gambar 1. Material cetak silikon dalam pasta

b. Material cetak silicon putty, 2 toples

Gambar 2. Material cetak silicon dalam toples

c. Material cetak silicon light body dalam catridge

Gambar 3. Material cetak dalam catridge
1.2 Alat
a. Paper pad dan spatula

Gambar 4. Paper pad

b. Mixing gun

Gambar 5. Mixing gun

c. Catridge dam mixing tips
d. Sendok cetak sebagian
e. Model kerla

Gambar 6. Model kerja
1.3 Cara Kerja
1.3.1

Hand Mixing

a. Letakkan model di atas plat kaca.
b. Keluarkan pasta dasar dan pasta katalis di atas paperpad dengan
panjang 2 cm.
c. Campur pasta dasar dasar dan katalis memakai spatula dengan
gerakan memutar selama 20 detik.

Gambar 7. Mencampur pasta silicone

d. Lanjutkan pencampuran dengan gerakan melipat, area lebih luas 25
detik.
e. Masukkan adonan material ke daslam sendok cetak sebagian,
kemudian di cetakkan ke model.

Gambar 8. Memasukkan ke dalam
model cetakan.

Gambar 9. Mencetak ke
model cetak.
f. Biarkan material cetak hingga setting.
g. Lepaskan material cetak dari model.
h. Amati kehalusan dasn adanya gelembung udara pada permukaan
cetakan.
1.3.2

Static Auto-mixing untuk Cetakan Double Impession

a. Siapkaan material cetak silikon putty. Pasang catridge silikon light
body pada mixing gun.
b. Ambil satu takar base dan satu takar silikon putty. Campur kedua
bahan dengan cara dilipat hingga warna homogen, letakkan
kedalam sendok cetak sebagian, kemudian dicetakkan pada model
hinggal setting. Cetakan putty dikeluarkan dari model.

Gambar 10. Menggunakan Automixing

c. Untuk mendapatkan hasil cetakan lebih akurat, tambahkan material
cetak silikon light body. Keluarkan material cetak silikon light body
dari catridge ke arah gigi geligi yang akan dicetak, kemudian
sendok cetak dicetakkan kembali ke model. Setelah setting, cetakan
dilepas dari model.
d. Amati kehalusan permukaan dan adanya gelembung udara pada
permukaan hasil cetakan.
3. HASIL PRAKTIKUM
Tabel 1. Hasil percobaan material cetak elastomer
Hasil Percobaan

Percobaan
Hand Mixing

Permukaan hasil cetakan halus
meliputi seluruh bagian yang diperlukan
Hasil cetakan presisi dengan model gigi

Static Automixing
tidak terjadi deformasi, sinerisis maupun imbibisi

Keterangan:
Penggunaan teknik hand mixing dan static automixing dilakukan pada double
impression. Pada pencampuran base dan katalis silicon putty dilakukan teknik
memijat hingga homogen (warna bercampur) untuk kedua percobaan. Base
dan katalis silicon putty menggunakan ½ takaran sendok pabrik pada tiap
percobaan.

Gambar 11. Perbandingan antara material cetak silikon Double Impression secara manual
(kiri) dan . Material Cetak Silikon Double Impression secara static auto mixing (kanan)

4. PEMBAHASAN
Sintetikelastomerdikembangkanterutama
sintetik

elastomerdalam

bidang

disadaridan

sekarangbanyak

elastomer

cepat

untukaplikasi

kedokteran

dankedokteran

digunakansebagai

diterimadalam

industripotensi

kedokteran

gigicepat

bahanimpression.Sintetik
gigikarena

mereka
menawarkansolusi

potensialuntukduamasalahutama

yang

terkait

denganhydrocolloids-ketahanan sobek yang buruk danstabilitas dimensi
yangburuk.Empatjeniselastomerumum digunakan: (McCae et al, 2008)
• Polisulfida;
•Karetsilikon(kondensasi jeniscuring);
•Karetsilikon(addisi jeniscuring);
•Polyether.

Karet silikon(kondensasi curing).
Komposisi:
Bahan-bahan initerdiri dariduapastaatau sebagaipastadan liquid.Apapun
metodedispensasiyang

digunakanprinsip

dari

reaksipengaturanserupadan

tergantung padarantaicross-linking hydroxyl-terminated polydimethylsiloxane,
dibawa

olehagen

alkilsilikatcross-linkingdan

sebagaikatalis.Bahan-bahanyang
initerjadisecarareflexdalam

komposisi

senyawatimah

diperlukanuntuk
daribahan

reaksi
pasta/liquidyang

umum,diberikan dalam Tabel19.4.Bahan-bahan inisangat mirip dengansuhu
kamarpolimerisasisilikondigunakan sebagaigigi tiruan soft liners.Viskositas
pasta yang dikendalikan oleh jumlah inert fller seperti dalam kasus
polisulfida.Pastadariviskositas

yang

danketersediaannyamenunjukkanperbedaan
danpolisulfida.Proporsidaripasta/cairbahanadalahdengan

sangattinggi
pentingantarasilikon
mencampurvolume

tertentupastadenganjumlah tetaptetesancairan.Untukpasta/ pastebahanpanjang
yang samapastadicampur bersama-sama. (McCae et al, 2008)
Komposisi dari pasta–liquid karet silicone bahan impression (condensation
curing).
Component
Hydroxyl-terminated

Paste

Function
Mengalamicross-

Polydimethyl

iloxane

(liquid

silicone

prepolymer)

Alkyl

silicate

membentukkaret
Memberikan'tubuh',
mengontrolviskositasdan

filler seperti silica

Liquid

linkinguntuk

memodifikasisifat fisik

seperti Bertindak

tetraethylsilicate

sebagaicross-

linkingagent

Senyawa timah seperti Bertindak
dibutyl tin dilaurate

sebagaireaksi

katalis

Reaksi setting :
Padapencampuran duakomponen, baik duapastaatau pastadan liquid,
reaksidimulaisegeradi
prepolimerbereaksi

manaterminalgugus
denganzat

katalis.Setiapmolekulcross-linking
sampaiempat

hidroksilrantai

crosslinking
agent,

rantaiprepolimermenyebabkan

di

berpotensi

dari

bawahpengaruh
bereaksidengan

crosslinking

luas.Setiap

tahapreaksijuga menghasilkansatu molekuletil alkoholsebagai hasil produk.
(McCae et al, 2008)

Sifat:
Karakteristiksettingbahansilikoncenderung
polisulfida.Setting

lebihbaikdaripada
timeumumnyapendekdan

elastisitasdikembangkansebelumnya.
Bahanimpesisilikonsangathidrofobikdandapat segeradihindari olehair atauair
liur.Akibatnya, perlu untuk mengeringkandaerahmulutdimanaimpression yang
akurat

diperlukan.Silikonmemiliki

sifatelastisyangpaling

mendekatiideal.Banyaksifatterkait denganbahan fillerdaripasta. Pada addisi
silikon, viskositas yang sangattinggi atau'putty' pastayang memilikisettingdan
nilai-nilaikontraksitermalyang

lebih

rendahdaripadabahan

konvensional

heavy-bodied .Yang juga memilikistabilitas dimensiyang lebih baik.Perubahan
dimensisetelahsetting,

untukkondensasicuringsilikon,

dapat

disebabkan

karenasettinglambat ataukarena hilangnyaalkohol yang dihasilkansebagai
produkdari reaksisetting. Silikonelastomerdapat padadasarnyatidak beracun,
meskipun mengandungkatalislogam berat.Komponen liquiddaripastadapat
berbahayajikatidak ditanganidengan hati-hati. (McCae et al, 2008)

Karet silikon(adisicuring)
Komposisi:
Bahan-bahan initerdiri dari duapasta.Setiappastaberisiprepolimersilikon
cairdan

filler

serta

an

salah

satupastamengandungkatalis.

satupastamengandungprapolimerpolydimethylsiloxanedi

Salah
mana

beberapametildigantikanoleh hidrogen .Pastalainnya berisiprepolimerdi mana
beberapametildigantikan olehkelompokvinil .Salah satupastaberisi katalisyang
biasanyamengandungsenyawa

platinumseperti

asamkloroplatinat.Empatviskositasyang

tersedia

tergantungpada

jumlahpemasukkan filleroleh produsen. (McCae et al, 2008)

Setting timereaksi:
Padapencampuran
menyebabkan

duapastaterjadi

cross-linking

antaradua

reaksiadisiplatinumkatalis,
jenissiloksanprepolymer.Patut

diperhatikan

bahwareaksitidak

melibatkanproduksiolehprodukmeskipunbahan-bahan

inikadang-

kadangmenghasilkanhidrogen.Beberapaprodusen
merekomendasikanbahwapenuangancastditunda
sampaiperkembanganhidrogenselesaiagarpermukaancasttidak
menjadiberlubang.

Mekanismepelepasanhidrogentidak

jelas

tetapimelibatkanreaksidari katalisplatinum dengankelembaban.Cross-linking
menghasilkanpeningkatanviskositasdisertai denganperkembangansifat elastis.
(McCae et al, 2008)
Sifat:
Dalam banyak hal, adisicuringkaret silikonmemiliki sifatyang sama
denganjeniskondensasi. Mereka memilikikarakteristiksettingyang memadai
danketahanan sobekdisertai denganelastisitasyang ideal.Perbedaan yang
paling signifikanantaracuringadisi danbahancuringkondensasi adalah dalam
stabilitasdimensirelatif mereka. (McCae et al, 2008)
Pada penggunaan teknik hand mixing, penyediaan alat dan bahan sedikit
banyak yang menyebabkan banyaknya tempat terpakai dan waktu yang kurang
efisien. Selain itu pada peletakan base dan katalis diatas paper pad belum
tentu dalam jumlah yang sama, karena tekanan pada tube masing-masing
orang berbeda-beda, sehingga didapatkan hasil adonan material double
impression yang kurang presisi dalam perbandingannya. Kelebihan teknik ini
ada pada penyediaan alat-alatnya, dimana penggunaan alat-alat tidak banyak
memakan biaya dan dapat dipakai berulang-ulang, karena hanya memerlukan
paper pad dan spatula, sehingga pasca pengaplikasian, paper pad dapat
dirobek dan diganti lembaran dibawahnya dan spatula hanya perlu dilakukan
pembersihan. Walaupun nilai ergonomis dan takaran kurang baik, tetapi dalam
nilai ekonomis penggunaan teknik ini lebih baik dari teknik static automixing.
(McCae et al, 2008)
Pada penggunaan teknik static automixing, penyediaan alat dan bahan
relatif tidak banyak memakan waktu.Tidak memerlukan tempat seluas yang
diperlukan pada teknik hand mixing, sehingga nilai ergonomisnya sangat baik.
Akan tetapi pada penyediaan alat-alatnya perlu dilakukan pengeluaran lebih
banyak daripada teknik hand mixing karena ujung tube pada mixing gun hanya
dapat sekali pakai (disposable) dimana material double impression yang
terdapat didalam tube tersebut lama-kelamaan akan mengalami setting dan
menyumbat saluran tube. (McCae et al, 2008)
5. KESIMPULAN
Manipulasi material cetak silikon dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
hand mixing dan static auto mixing. Manipulasi dengan cara hand mixing
pasta dasar dan katalis di letakkan di atas paperpad dengan perbandingan L/P
yang kurang akurat yaitu hanya menggunakan panjang dari pasta dasar dan
katalis yang dikeluarkan. Sehingga hasil yang didapatkan dari cetakan kurang
detail.
 Sedangan manipulasi dengan cara static automixing, tube base dan
katalis dipasangkan pada mixing gun kemudian dikeluarkan bersama dengan
L/P ratio1:1. Material cetak silicon putty yang digunakan memiliki flow yang
rendah dan viskositas yang tinggi sehingga hasil cetakan yang didapatkan
Lebih detail, akurat dan presisi.
6. DAFTAR PUSTAKA
McCabe, JF dan Walls, Angus WG. 2008. Applied Dental Materials 9th ed.Oxford :
Blackwell, Inc.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)wahyuni majid
 
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)devita nuryco
 
SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE devita nuryco
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
 
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti LepasanProsedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti LepasanAudree Geraldine Jonathan
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulutpremaysari
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2RSIGM
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Audree Geraldine Jonathan
 

La actualidad más candente (20)

Gic
Gic Gic
Gic
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)
 
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
 
SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
Restorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulungRestorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulung
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti LepasanProsedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulut
 
Dk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgkDk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgk
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
 

Último

Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 

Último (20)

Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 

Laporan praktikum imkg i topik 8

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I Topik :Manipulasi Material Cetak Silikon Dengan Cara Hand Mixing and Static Kelompok : B6a Tanggal Praktikum : 13 Juni2013 Pembimbing : Dr. Elly Munadziroh, drg.,Msi. Penyusun: No. Nama NIM 1. Intan Ayu Rizki P. 021211133062 2. Ainani Dwi Hapsary 021211133063 3. Karissa Navita Saragih 021211133064 4. Eva Ningrum Witcahyo 021211133065 5. Farasaty Utami 021211133066 6. Devita Anindya Putri 021211133067 7. Bhramanti Cahya C. 021211133068 8. Rezety Rexy Larindy 021211133069 DEPARTEMEN MATERIAL KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2013
  • 2. 1. TUJUAN Setelah praktikum mahasiswa mampu : a. Mahasiswa dapat memanipulasi material cetak silicon dengan cara hand mixing dan static automixing. b. Mahasiswa dapat membedakan cara hand mixing dan static automixing dengan baik 2. CARA KERJA 1.1 Bahan a. Material cetak silicon, 2 tube pasta Gambar 1. Material cetak silikon dalam pasta b. Material cetak silicon putty, 2 toples Gambar 2. Material cetak silicon dalam toples c. Material cetak silicon light body dalam catridge Gambar 3. Material cetak dalam catridge
  • 3. 1.2 Alat a. Paper pad dan spatula Gambar 4. Paper pad b. Mixing gun Gambar 5. Mixing gun c. Catridge dam mixing tips d. Sendok cetak sebagian e. Model kerla Gambar 6. Model kerja
  • 4. 1.3 Cara Kerja 1.3.1 Hand Mixing a. Letakkan model di atas plat kaca. b. Keluarkan pasta dasar dan pasta katalis di atas paperpad dengan panjang 2 cm. c. Campur pasta dasar dasar dan katalis memakai spatula dengan gerakan memutar selama 20 detik. Gambar 7. Mencampur pasta silicone d. Lanjutkan pencampuran dengan gerakan melipat, area lebih luas 25 detik. e. Masukkan adonan material ke daslam sendok cetak sebagian, kemudian di cetakkan ke model. Gambar 8. Memasukkan ke dalam model cetakan. Gambar 9. Mencetak ke model cetak.
  • 5. f. Biarkan material cetak hingga setting. g. Lepaskan material cetak dari model. h. Amati kehalusan dasn adanya gelembung udara pada permukaan cetakan. 1.3.2 Static Auto-mixing untuk Cetakan Double Impession a. Siapkaan material cetak silikon putty. Pasang catridge silikon light body pada mixing gun. b. Ambil satu takar base dan satu takar silikon putty. Campur kedua bahan dengan cara dilipat hingga warna homogen, letakkan kedalam sendok cetak sebagian, kemudian dicetakkan pada model hinggal setting. Cetakan putty dikeluarkan dari model. Gambar 10. Menggunakan Automixing c. Untuk mendapatkan hasil cetakan lebih akurat, tambahkan material cetak silikon light body. Keluarkan material cetak silikon light body dari catridge ke arah gigi geligi yang akan dicetak, kemudian sendok cetak dicetakkan kembali ke model. Setelah setting, cetakan dilepas dari model. d. Amati kehalusan permukaan dan adanya gelembung udara pada permukaan hasil cetakan.
  • 6. 3. HASIL PRAKTIKUM Tabel 1. Hasil percobaan material cetak elastomer Hasil Percobaan Percobaan Hand Mixing Permukaan hasil cetakan halus meliputi seluruh bagian yang diperlukan Hasil cetakan presisi dengan model gigi Static Automixing tidak terjadi deformasi, sinerisis maupun imbibisi Keterangan: Penggunaan teknik hand mixing dan static automixing dilakukan pada double impression. Pada pencampuran base dan katalis silicon putty dilakukan teknik memijat hingga homogen (warna bercampur) untuk kedua percobaan. Base dan katalis silicon putty menggunakan ½ takaran sendok pabrik pada tiap percobaan. Gambar 11. Perbandingan antara material cetak silikon Double Impression secara manual (kiri) dan . Material Cetak Silikon Double Impression secara static auto mixing (kanan) 4. PEMBAHASAN Sintetikelastomerdikembangkanterutama sintetik elastomerdalam bidang disadaridan sekarangbanyak elastomer cepat untukaplikasi kedokteran dankedokteran digunakansebagai diterimadalam industripotensi kedokteran gigicepat bahanimpression.Sintetik gigikarena mereka
  • 7. menawarkansolusi potensialuntukduamasalahutama yang terkait denganhydrocolloids-ketahanan sobek yang buruk danstabilitas dimensi yangburuk.Empatjeniselastomerumum digunakan: (McCae et al, 2008) • Polisulfida; •Karetsilikon(kondensasi jeniscuring); •Karetsilikon(addisi jeniscuring); •Polyether. Karet silikon(kondensasi curing). Komposisi: Bahan-bahan initerdiri dariduapastaatau sebagaipastadan liquid.Apapun metodedispensasiyang digunakanprinsip dari reaksipengaturanserupadan tergantung padarantaicross-linking hydroxyl-terminated polydimethylsiloxane, dibawa olehagen alkilsilikatcross-linkingdan sebagaikatalis.Bahan-bahanyang initerjadisecarareflexdalam komposisi senyawatimah diperlukanuntuk daribahan reaksi pasta/liquidyang umum,diberikan dalam Tabel19.4.Bahan-bahan inisangat mirip dengansuhu kamarpolimerisasisilikondigunakan sebagaigigi tiruan soft liners.Viskositas pasta yang dikendalikan oleh jumlah inert fller seperti dalam kasus polisulfida.Pastadariviskositas yang danketersediaannyamenunjukkanperbedaan danpolisulfida.Proporsidaripasta/cairbahanadalahdengan sangattinggi pentingantarasilikon mencampurvolume tertentupastadenganjumlah tetaptetesancairan.Untukpasta/ pastebahanpanjang yang samapastadicampur bersama-sama. (McCae et al, 2008)
  • 8. Komposisi dari pasta–liquid karet silicone bahan impression (condensation curing). Component Hydroxyl-terminated Paste Function Mengalamicross- Polydimethyl iloxane (liquid silicone prepolymer) Alkyl silicate membentukkaret Memberikan'tubuh', mengontrolviskositasdan filler seperti silica Liquid linkinguntuk memodifikasisifat fisik seperti Bertindak tetraethylsilicate sebagaicross- linkingagent Senyawa timah seperti Bertindak dibutyl tin dilaurate sebagaireaksi katalis Reaksi setting : Padapencampuran duakomponen, baik duapastaatau pastadan liquid, reaksidimulaisegeradi prepolimerbereaksi manaterminalgugus denganzat katalis.Setiapmolekulcross-linking sampaiempat hidroksilrantai crosslinking agent, rantaiprepolimermenyebabkan di berpotensi dari bawahpengaruh bereaksidengan crosslinking luas.Setiap tahapreaksijuga menghasilkansatu molekuletil alkoholsebagai hasil produk. (McCae et al, 2008) Sifat: Karakteristiksettingbahansilikoncenderung polisulfida.Setting lebihbaikdaripada timeumumnyapendekdan elastisitasdikembangkansebelumnya. Bahanimpesisilikonsangathidrofobikdandapat segeradihindari olehair atauair liur.Akibatnya, perlu untuk mengeringkandaerahmulutdimanaimpression yang
  • 9. akurat diperlukan.Silikonmemiliki sifatelastisyangpaling mendekatiideal.Banyaksifatterkait denganbahan fillerdaripasta. Pada addisi silikon, viskositas yang sangattinggi atau'putty' pastayang memilikisettingdan nilai-nilaikontraksitermalyang lebih rendahdaripadabahan konvensional heavy-bodied .Yang juga memilikistabilitas dimensiyang lebih baik.Perubahan dimensisetelahsetting, untukkondensasicuringsilikon, dapat disebabkan karenasettinglambat ataukarena hilangnyaalkohol yang dihasilkansebagai produkdari reaksisetting. Silikonelastomerdapat padadasarnyatidak beracun, meskipun mengandungkatalislogam berat.Komponen liquiddaripastadapat berbahayajikatidak ditanganidengan hati-hati. (McCae et al, 2008) Karet silikon(adisicuring) Komposisi: Bahan-bahan initerdiri dari duapasta.Setiappastaberisiprepolimersilikon cairdan filler serta an salah satupastamengandungkatalis. satupastamengandungprapolimerpolydimethylsiloxanedi Salah mana beberapametildigantikanoleh hidrogen .Pastalainnya berisiprepolimerdi mana beberapametildigantikan olehkelompokvinil .Salah satupastaberisi katalisyang biasanyamengandungsenyawa platinumseperti asamkloroplatinat.Empatviskositasyang tersedia tergantungpada jumlahpemasukkan filleroleh produsen. (McCae et al, 2008) Setting timereaksi: Padapencampuran menyebabkan duapastaterjadi cross-linking antaradua reaksiadisiplatinumkatalis, jenissiloksanprepolymer.Patut diperhatikan bahwareaksitidak melibatkanproduksiolehprodukmeskipunbahan-bahan inikadang- kadangmenghasilkanhidrogen.Beberapaprodusen merekomendasikanbahwapenuangancastditunda sampaiperkembanganhidrogenselesaiagarpermukaancasttidak menjadiberlubang. Mekanismepelepasanhidrogentidak jelas tetapimelibatkanreaksidari katalisplatinum dengankelembaban.Cross-linking
  • 10. menghasilkanpeningkatanviskositasdisertai denganperkembangansifat elastis. (McCae et al, 2008) Sifat: Dalam banyak hal, adisicuringkaret silikonmemiliki sifatyang sama denganjeniskondensasi. Mereka memilikikarakteristiksettingyang memadai danketahanan sobekdisertai denganelastisitasyang ideal.Perbedaan yang paling signifikanantaracuringadisi danbahancuringkondensasi adalah dalam stabilitasdimensirelatif mereka. (McCae et al, 2008) Pada penggunaan teknik hand mixing, penyediaan alat dan bahan sedikit banyak yang menyebabkan banyaknya tempat terpakai dan waktu yang kurang efisien. Selain itu pada peletakan base dan katalis diatas paper pad belum tentu dalam jumlah yang sama, karena tekanan pada tube masing-masing orang berbeda-beda, sehingga didapatkan hasil adonan material double impression yang kurang presisi dalam perbandingannya. Kelebihan teknik ini ada pada penyediaan alat-alatnya, dimana penggunaan alat-alat tidak banyak memakan biaya dan dapat dipakai berulang-ulang, karena hanya memerlukan paper pad dan spatula, sehingga pasca pengaplikasian, paper pad dapat dirobek dan diganti lembaran dibawahnya dan spatula hanya perlu dilakukan pembersihan. Walaupun nilai ergonomis dan takaran kurang baik, tetapi dalam nilai ekonomis penggunaan teknik ini lebih baik dari teknik static automixing. (McCae et al, 2008) Pada penggunaan teknik static automixing, penyediaan alat dan bahan relatif tidak banyak memakan waktu.Tidak memerlukan tempat seluas yang diperlukan pada teknik hand mixing, sehingga nilai ergonomisnya sangat baik. Akan tetapi pada penyediaan alat-alatnya perlu dilakukan pengeluaran lebih banyak daripada teknik hand mixing karena ujung tube pada mixing gun hanya dapat sekali pakai (disposable) dimana material double impression yang terdapat didalam tube tersebut lama-kelamaan akan mengalami setting dan menyumbat saluran tube. (McCae et al, 2008)
  • 11. 5. KESIMPULAN Manipulasi material cetak silikon dapat dilakukan dengan dua cara yaitu hand mixing dan static auto mixing. Manipulasi dengan cara hand mixing pasta dasar dan katalis di letakkan di atas paperpad dengan perbandingan L/P yang kurang akurat yaitu hanya menggunakan panjang dari pasta dasar dan katalis yang dikeluarkan. Sehingga hasil yang didapatkan dari cetakan kurang detail.
 Sedangan manipulasi dengan cara static automixing, tube base dan katalis dipasangkan pada mixing gun kemudian dikeluarkan bersama dengan L/P ratio1:1. Material cetak silicon putty yang digunakan memiliki flow yang rendah dan viskositas yang tinggi sehingga hasil cetakan yang didapatkan Lebih detail, akurat dan presisi. 6. DAFTAR PUSTAKA McCabe, JF dan Walls, Angus WG. 2008. Applied Dental Materials 9th ed.Oxford : Blackwell, Inc.