Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian, termasuk metode deskriptif, korelasional, eksperimental, ekspost-facto, studi kasus, survey, dan perkembangan. Metode-metode tersebut digunakan untuk menjelaskan variabel, mengukur hubungan antar variabel, serta meneliti hubungan sebab akibat.
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Metode Penelitian
1.
2. Metode Deskriptif
Untuk menjelaskan keadaan subjek
mengenai variabel yang diteliti.
Metode Koresional
Untuk mengukur kekuatan hubungan
diantara dua variabel atau lebih. Juga
untuk mengukur apakah korelasi diantara
dua variabel atau lebih itu signifikan atau
tidak.
3. Metode Eksperimental
untuk meneliti hubungan sebab akibat diantara dua
variabel atau lebih. Variabel yg berfungsi sbgai variabel
pnyebab disebut independen variabel dan variabel yg
berfungsi sebgai akibat disebut dependen variabel
Metode Ekspost –facto
Untuk meneliti hubungan sebab akibat diantara dua
variabel atau lebih tanpa melakukan manipulasi apa pun
terhadap independen variabel
4. Rancangan Studi kasus
yaitu mempelajari secara intensif atau secara
mendalam (in-depth).
Rancangan Survey
yaitu mengungkap jawaban melalui pertanyaan
apa, bagaimana, berapa (bukan mengapa)
tentang variabel dan bukan tentang individu.
5. Rancangan Developmental (Perkembangan)
yaitu mempelajari karakteristik individu dan
bagaimana karakteristik itu berubah dalam
pertumbuhannya (intelektual, emosional, sosial
dan kepribadian).
Rancanagan
Longitudinal
Meneliti subjek
yang sama
Rancanagan
Cross-Sectional
Meneliti subjek dari
beberapa tingkatan
yg berbeda dalm
wktu yg bersamaan
6. Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang
melibatkan tindakan pengumpulan data guna
menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Rancangan ini untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih
Kekuatan hubungan itu dinyatakan dalam bentuk
koefisien korelasi
Simbol koefisien korelasi adalah r
Koefisien korelasi itu merentang dari -1 hingga +1
7. Interprestasi Deskriptif
( dari segi ukuran r nya)
Penggunaan :
interprestasi model ini
dipakai kalau
penelitiannya bersifat
populatif yaitu, tidak ada
penyampelan karena
semua subjek dalam
populasi dilibatkan.
Interprestasi dari segi
infrensial ( dari segi
signifikansinya)
Penggunaan:
1. interprestasi model ini
dipakai pada penelitian
sampel, yaitu penelitian
yang tidak melibatkan
keseluruhan subjek dalam
populasi
2. Interprestasi ini untuk
pengujian Ho dngan 2
kemungkinan kesimpulan
8. Interprestasi dari Varian Gabungan
Dipakai untuk menarik kesimpulan hubungan sebab
akibat, yaitu berupa pengaruh variabel 1 ke variabel 2
Varian gabungan merupakan besarnya proporsi
pengaruh variabel 1 terhadap variabel 2
Varian gabungan diperoleh dengan mengkwadratkan
nilai r.
Contoh : korelasi (r) antara x dan y= 0.6 sehingga
r²=0.36 artinya variabel (x) mempengaruhi variabel (y)
sebanayak 36%
9. Berguna dalam mengatasi masalah yang
berkaitan dengan bidang
pendidikan, ekonomi, sosial, karena dengan
penelitian ini peneliti dimungkinkan untuk
mengukur beberapa variabel dan
hubungannya secara simultan.
b. Dengan penelitian
korelasi, dimungkinkan beberapa variabel
yang mempunyai kontribusi pada suatu
variabel tertentu dapat diselidiki secara
10. c. Penelitian korelasi pada umumnya melakukan studi
tingkah laku dengan setting yang realistis.
d. Peneliti dapat melakukan analisis prediksi tanpa
memerlukan sampel yang besar.
Sedangkan kelemahan penelitian korelasional yang perlu
diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa dengan
penelitian korelasi, peneliti hanya mengidentifikasi apa
yang terjadi dengan tanpa melakukan manipulasi dan
mengontrol variabel. Di samping itu, dengan penelitian
tersebut peneliti tidak dapat membangun hubungan sebab
akibat.