SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
STUDI KASUS
Pengertian Studi Kasus
Secara sederhana studi kasus dapat diartikan sebagai
suatu metode penyelidikan secara langsung dengan
latar yang alamiah dan memusatkan perhatian pada
suatu peristiwa secara intensif dan rinci.
Merriam menyimpulkan bahwa studi kasus dapat
didefinisikan sebagai proses menginvestigasi
terhadap peristiwa-peristiwa yang aktual sebagai
unit analisis.
Dalam penelitian kualitatif, studi kasus
dapat dipandang sebagai metode
sekaligus sebagai suatu rancangan
untuk mengumpulkan informasi yang
memadai tentang fakta-fakta atau
keterangan-keterangan dari seseorang,
latar sosial, peristiwa, atau kelompok
yang sengaja diteliti untuk dipahami.
Studi kasus dapat pula dikatakan
sebagai pendekatan untuk memahami
keseluruhan pandangan hidup.
Pendekatan studi kasus memiliki
rentangan yang sangat luas, yaitu dari
studi lapangan secara umum sampai
dengan wawancara (interview)
terhadap seseorang individu atau
kelompok.
Tujuan Memilih Studi Kasus
Banyak digunakan oleh para pembuat kebijakan dan para
praktisi (professional) di berbagai bidang sosial untuk
memecahkan masalah secara sistematis dan didasarkan atas
fakta-fakta empiris dalam konteks kehidupan nyata
Untuk menjawab
pertanyaan “bagaimana”
(how)
Menjawab pertanyaan
“mengapa” (why)
Untuk mengkaji dunia
pendidikan, khususnya
manajemen pendidikan
Untuk mempertahankan
karakteristik holistik dan
makna dari peristiwa-
peristiwa kehidupan nyata
Stake mengatakan
bahwa studi kasus
dapat
diklasifikasikan
dalam tiga tujuan
tujuan yang terkait
dengan kandungan
aspek-aspek intrinsik
dalam kasus itu sendiri
tujuan yang terkait
dengan upaya
mengaitkan antara satu
kasus dengan kasus
yang lain
tujuan yang terkait
dengan perangkat yang
diperlukan untuk
mempelajari kasus
Alasan Memilih Studi
Kasus
Karena peneliti ingin
mengetahui secara rinci dan
menyeluruh terhadap suatu
(kejadian) kasus
Merriam menambahkan bahwa
alasan memilih rancangan
metode studi kasus adalah 1)
karena peneliti berminat untuk
menyelidiki proses, dan 2)
karena fenomena yang
diselidiki itu sangat unik.
Karena kasus yang dipilih memiliki
keunikan yang tidak dimiliki oleh situasi
(kasus) lain
Karena peneliti hanya memiliki
sedikit peluang untuk
mengontrol peristiwa yang
diselidiki
Kelebihan Studi
Kasus
1) tidak memerlukan
waktu yang relatif lebih
lama
5) menelaah secara
mendalam suatu peristiwa
4) sebagai pedoman
(guide) untuk memusatkan
perhatian dalam
memahami fenomena
individu, institusi, atau
masyarakat
3) sebagai alat
“pembuka” untuk
mendalami masalah-
masalah yang lebih
kompleks
2) untuk
mendeskripsikan dan
menjelaskan suatu
peristiwa secara utuh
(holistic)
memberikan kesempatan untuk
memperoleh wawasan
memberikan informasi penting
menyajikan data dan temuan
yang sangat berguna
• Kelebihan studi kasus
juga ditunjukkan oleh
Aziz
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri
yang tergantung pada tiga hal
(1) tipe pertanyaan atau
masalah penelitiannya
Beberapa
kelemahan
studi kasus
2) kedalaman studi kasus, tanpa
disadari ternyata justru sering
mengorbankan tingkat keluasan
yang seharusnya dilakukan
1) studi kasus kurang
cukup untuk
memberikan dasar
yang kuat dalam
melakukan
generalisasi ilmiah
3) ada kecenderungan
peneliti kurang
mampu
mengendalikan bias
atau kesalahan
subjektif pada diri
peneliti
Yin memberikan alternatif yang bisa ditempuh oleh peneliti agar studi kasus tidak lagi dikesani
(stereotipe) lemah dari sisi generalisasi ilmiahnya. Alternatif terobosan itu dibahas oleh Aziz
Studi kasus harus lengkap. Kelengkapan ini dilihat dari tiga hal, yaitu (1)
kasus yang diteliti memiliki batas-batas yang jelas dan ada perbedaan yang
tegas antara fenomena dengan konteksnya, (2) ketersediaan bukti-bukti
yang relevan, memadai, dan meyakinkan, dan (3) mempermasalahkan
ketersediaan kondisi buatan tertentu.
Studi kasus
mempertimbangkan
alternatif perspektif.
Laporan studi kasus harus ditulis secara
menarik sehingga mengundang minat
pembaca untuk mendalami secara
keseluruhan.
Studi kasus
harus signifikan
atau memiliki
makna yang
berarti.
Macam-macam Studi Kasus
Terdapat dua tipe tujuan orientasi
studi kasus kualitatif, yaitu studi
kasus yang tujuannya berorientasi
pada pengembangan disiplin ilmu
dan studi kasus yang tujannya
berorientasi pada pengembangan
fungsi.
Studi kasus yang orientasinya untuk
pengembangan ilmu umumnya
menggunakan jenis studi multi situs
(multisite design), studi multi kasus
(multicase studies/design) atau
studi kasus komparatif
(comparativecase design)
Studi Kasus Berdasarkan Strategi Pengungkapan dan Tujuan
Pelaporannya
Studi Kasus
Eksploratoris
• Studi kasus eksploratoris umumnya digunakan
sebagai pengantar penelitian atau penelitian
pendahuluan (pilot study). Jika pertanyaan
penelitian lebih banyak mengarah pada pertanyaan
‘apa’(what), berarti merupakan pertanyaan
eksploratoris. Pertanyaan ini lebih banyak
digunakan untuk memberikan rasional guna
melaksanakan studi eksploratoris. Studi kasus
eksploratoris dapat dipilih sebagai studi awal.
Studi Kasus
Eksplanatoris
• Rancangan studi kasus eksplanatoris digunakan jika
peneliti menghadapi studi kasus tunggal, sementara
peneliti tidak hanya ingin mencapai tujuan
eksploratoris, tetapi juga menganalisis penjelasan-
penjelasan tandingan dalam rangkaian peristiwa yang
sama, sehingga memungkinkan untuk dapat
diterapkan pada situasi-situasi yang lain.
Studi Kasus Deskriptif
• Suatu strategi studi kasus deskriptif
umumnya digunakan untuk menjawab
masalah penelitian yang menyangkut
pertanyaan what, how dan why. Studi
kasus deskriptif umumnya digunakan untuk
mencakup studi kasus eksploratoris dan
eksplanatoris. Pada studi kasus deskriptif,
peneliti ingin melacak urutan peristiwa,
hubungan antar pribadi, menggambarkan
subbudaya, dan menemukan fenomena
kunci dalam suatu peristiwa.
Menurut Ulfatin penggunaan masing-masing strategi, perlu
memperhatikan tiga kondisi
1) tipe pertanyaan
yang diajukan
2) luasnya kontrol yang
dimiliki
3) fokusnya terhadap peristiwa
yang terjadi
Studi Kasus Berdasarkan Jumlah
Kasusnya
Studi Kasus Tunggal
Studi kasus tunggal pada umumnya hanya melibatkan satu
lingkungan tertentu dan pada periode tertentu pula. Satu
lingkungan dipilih karena dianggap memiliki keunikan yang
tidak dimiliki oleh lingkungan lain. Dengan demikian, studi
kasus tunggal tidak dimaksudkan untuk membuat kesimpulan
yang akan diterapkan pada kasus lain. Adanya periode
tertentu pada kasus menunjukkan bahwa perlunya
menyelidiki suatu proses. Hal tersebut sesuai dengan
karakteristik penelitian kualitatif yang lebih menekankan
pada aspek proses dan bukan hasil.
Sejumlah alasan yang dapat digunakan untuk memilih studi kasus tunggal
1) penelitian difokuskan pada lingkup yang terdapat keterkaitan subjek-subjek
yang diteliti dalam kelompok, dan mengharuskan bahwa kelompok tersebut
yang diuji
2) pada studi kasus, dalam kenyataannya semua aspek dari kehidupan sosial
individu adalah saling berkait dan sering seseorang tidak cukup memahami
tanpa pertimbangan dari yang lain
Dalam bidang pendidikan, fokus studi kasus tunggal (individual
case study) dapat diterapkan untuk meneliti individu, program,
peristiwa, atau proses yang diakibatkan oleh suatu konsep
tertentu.
Studi kasus tunggal dapat juga dimaknai kasus
organisasi, yaitu sudi kasus untuk mendapatkan
informasi tentang keterangan-keterangan
organisasi.
StudiMultiKasus
• Peneliti yang melakukan penelitian dengan menggunakan
lebih dari satu kasus, maka istilah yang digunakan adalah
Multiple Case Studies. Pada awalnya, studi multi kasus
(Multiple Case Studies) dipandang sebagai lawan dan
berbeda dari studi kasus tunggal. Studi multi kasus dipilih
untuk mengerjakan apa yang dipandang sebagai penelitian
komparatif (Comparative Case Studies). Studi multi kasus
memiliki keuntungan dan kerugian dibandingkan studi kasus
tunggal. Studi multi kasus dipandang lebih kuat karena
harus menuntut banyak sumber dan banyak waktu untuk
menyelidiki. Studi multi kasus melibatkan pengumpulan dan
analisis data dari beberapa kasus.
1)
penelitian
multi
kasus
dapat
menghasil
kan kajian
kasus
untuk
dilihat
persamaa
n dan
perbedaa
nnya
2) peneliti
multi
kasus
dapat
melihat
(menguji)
keefektifa
n suatu
teori yang
diamati di
beberapa
kasus
3) peneliti
multi
kasus
dapat
melakuka
n
generalisa
si hasil
dari
beberapa
kasus
Alasan
yang
memperk
uat
peneliti
harus
memilih
penelitian
multi
kasus
Rancangan multi site studies, yaitu suatu
rancangan penelitian kualitatif yang melibatkan
beberapa situs dan subjek penelitian sebagai
kasus. Subjek-subjek penelitian dalam kasus
tersebut diasumsikan memiliki karakteristik yang
sama. Rancangan studi multi situs merupakan
salah satu bentuk rancangan yang digunakan
untuk mengembangkan teori yang diangkat dari
beberapa latar penelitian yang serupa. Pada
rancangan studi multi situs akan dihasilkan teori
yang dapat digeneralisasikan secara substansial.
Studi
Multi
Situs
Bogdan dan Biklen
menjelaskan ada dua
macam pendekatan
yang dapat digunakan
dalam rancangan studi
multi situs
2) Metode komparatif
konstan
1) Metode induksi analitik
yang dimodifikasi
Nilai Ilmiah
Studi Kasus
• Peneliti studi kasus tidak selalu
memiliki kerangka teori yang
akurat untuk melaksanakan
penelitian, terutama ketika
peneliti ingin mengeksplorasikan
isu-isu yang diangkat. Menurut
Patton pada situasi tersebut,
peneliti perlu menggunakan ‘teori
tindakan’ (theory of action). Teori
tindakan yaitu penggunaan
kerangka pikir sebagaimana yang
dilakukan oleh para ahli penelitian
dalam menemukan kasus dari
suatu situasi untuk penelitiannya
di masa yang akan datang.
Dengan studi
kasus, paling
tidak ada dua
keuntungan
yang didapat
1) prosedur pemecahan
masalah untuk banyak
subyek bisa menjadikan
suatu temuan yang betul-
betul asli dan objektif
2) metode untuk
mendapatkan informasi
dapat dilihat dari
penggunaan kasus
individual
Keobjektifan
dalam Studi
Kasus
Data penelitian studi kasus dan analisisnya yang dinilai benar berarti
penelitian itu menghasilkan temuan yang benar (objektif). Dan, jika
hasil penelitian yang dihasilkan dari studi kasus itu dianggap ada
kesalahan, maka kesalahan itu harus terlihat pada langkah-langkah
penelitiannya.
Generalisasi
dalam Studi
Kasus
Prasangka yang sering diajukan untuk melihat nilai ilmiah dari studi
kasus adalah terlalu sedikit memberikan landasan untuk generalisasi.
Studi kasus sama halnya dengan eksperimen, yaitu dapat
digeneralisasikan ke proposisi teoritis dan bukan generalisasi
frekuensi
Rancangan Studi Kasus,
desain penelitian paling
tidak mencakup empat
hal
(1) apa yang akan
diteliti
(2) data apa yang
harus dikumpulkan
(3) bagaimana
mengumpulkan data
(4) bagaimana
menganalisis
hasilnya
Yin mengemukakan terdapat lima komponen yang sangat
penting dalam desain studi kasus
(1) pertanyaan-
pertanyaan
penelitian
(2) proposisi (jika
ada)
(3) unit-unit
analisisnya
(4) logika yang mengaitkan
data dengan proposisi
tersebut
(5) kriteria untuk
menginterpretasi temuan
Kriteria
penginterpretasian
temuan sebagai
komponen terakhir
dari desain studi
kasus
Proposisi penelitian
sebagai komponen
desain studi kasus
Unit analisis
sebagai komponen
desain studi kasus
Logika yang
mengaitkan data
dengan proposisi
sebagai komponen
dari desain studi
kasus
Peneliti disarankan agar
memaksimalkan empat aspek
kualitas desain penelitian
studi kasus. Empat aspek itu
adalah
(1) validitas
konstruk
(2) validitas internal
(3) validitas
eksternal
(4) reliabilitas
Kerangka Teoritik dan Sampel dalam
Studi Kasus
Kerangka teoretik yang didapat
dari kajian literatur dibawa
peneliti sebagai orientasi atau
arah dalam penelitiannya.
Kerangka teoretik berangkat
dari struktur disiplin ilmu
masing-masing peneliti.
Ada dua tingkat sampel yang
biasa digunakan dalam studi
kasus. Tingkat pertama
memilih kasus yang akan
diteliti. Tingkatan kedua dari
penggunaan sampel dalam
studi kasus.
Pertanyaan
1. Pak Kholik Kel. 6: bagaimana contoh bentuk
kasus, secara detail?
2. Mba Ika Kel. 8: Jelaskan apakah ada hubungan
antara pertanyaan penelitian dengan what,
why, dan how?
3. Bu Niken kel. 4: studi kasus deskriptif
4. Pak Sapto: generalisasi?
5. Pak Izzi kel. 7: cara menyelesaikan studi
kasus?
Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifMuhammad Bahrudin
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Ppt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitianPpt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitianyurika mariani
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenMuel DJaja
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifRuyung Movia
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalAinur
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiazizyzy09
 

La actualidad más candente (20)

Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Ppt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitianPpt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitian
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
9 pertanyaan
9 pertanyaan9 pertanyaan
9 pertanyaan
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 

Similar a Study kasus

Metode Studi kasus.ppt
Metode Studi kasus.pptMetode Studi kasus.ppt
Metode Studi kasus.pptsalman330082
 
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mmKelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mmMisbahAlMunir1
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusAna Safrida
 
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...Sri Suwanti
 
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5ALMAISYA
 
Materi Studi kasus.pptx
Materi Studi kasus.pptxMateri Studi kasus.pptx
Materi Studi kasus.pptxUmmuFaizah4
 
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAPertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAEndang Retnoningsih
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenAjengIlla
 
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxKelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxdaffaelanghendraalba
 

Similar a Study kasus (20)

Metode Studi kasus.ppt
Metode Studi kasus.pptMetode Studi kasus.ppt
Metode Studi kasus.ppt
 
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mmKelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi Kasus
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Penelitian Studi Kasus .pptx
Penelitian Studi Kasus .pptxPenelitian Studi Kasus .pptx
Penelitian Studi Kasus .pptx
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi Kasus
 
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
 
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
 
Case Study Research By Tim 1.pdf
Case Study Research By Tim 1.pdfCase Study Research By Tim 1.pdf
Case Study Research By Tim 1.pdf
 
Belajar Tentang Studi Kasus
Belajar Tentang Studi Kasus Belajar Tentang Studi Kasus
Belajar Tentang Studi Kasus
 
Materi Studi kasus.pptx
Materi Studi kasus.pptxMateri Studi kasus.pptx
Materi Studi kasus.pptx
 
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAPertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
 
Lia istifadah
Lia istifadahLia istifadah
Lia istifadah
 
Laporan studi kasus
Laporan studi kasusLaporan studi kasus
Laporan studi kasus
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
 
Sistematika metodologi penelitian
Sistematika metodologi penelitianSistematika metodologi penelitian
Sistematika metodologi penelitian
 
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxKelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
 

Más de Riska sasaka

Linguistik trapan analisis semiotika
Linguistik trapan analisis semiotikaLinguistik trapan analisis semiotika
Linguistik trapan analisis semiotikaRiska sasaka
 
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifInetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifRiska sasaka
 
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifInetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifRiska sasaka
 
Etnografi pnelitian kwalitatif
Etnografi pnelitian kwalitatifEtnografi pnelitian kwalitatif
Etnografi pnelitian kwalitatifRiska sasaka
 
Landasan penelitian
Landasan penelitian Landasan penelitian
Landasan penelitian Riska sasaka
 
sistemik holliday
 sistemik holliday sistemik holliday
sistemik hollidayRiska sasaka
 
Pngondsian Operan Skinner
Pngondsian Operan SkinnerPngondsian Operan Skinner
Pngondsian Operan SkinnerRiska sasaka
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitianRiska sasaka
 

Más de Riska sasaka (9)

Linguistik trapan analisis semiotika
Linguistik trapan analisis semiotikaLinguistik trapan analisis semiotika
Linguistik trapan analisis semiotika
 
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifInetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
 
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifInetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
 
Etnografi pnelitian kwalitatif
Etnografi pnelitian kwalitatifEtnografi pnelitian kwalitatif
Etnografi pnelitian kwalitatif
 
Landasan penelitian
Landasan penelitian Landasan penelitian
Landasan penelitian
 
sistemik holliday
 sistemik holliday sistemik holliday
sistemik holliday
 
Pngondsian Operan Skinner
Pngondsian Operan SkinnerPngondsian Operan Skinner
Pngondsian Operan Skinner
 
Kajian Fonologi
Kajian FonologiKajian Fonologi
Kajian Fonologi
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitian
 

Último

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

Study kasus

  • 2. Pengertian Studi Kasus Secara sederhana studi kasus dapat diartikan sebagai suatu metode penyelidikan secara langsung dengan latar yang alamiah dan memusatkan perhatian pada suatu peristiwa secara intensif dan rinci. Merriam menyimpulkan bahwa studi kasus dapat didefinisikan sebagai proses menginvestigasi terhadap peristiwa-peristiwa yang aktual sebagai unit analisis.
  • 3. Dalam penelitian kualitatif, studi kasus dapat dipandang sebagai metode sekaligus sebagai suatu rancangan untuk mengumpulkan informasi yang memadai tentang fakta-fakta atau keterangan-keterangan dari seseorang, latar sosial, peristiwa, atau kelompok yang sengaja diteliti untuk dipahami. Studi kasus dapat pula dikatakan sebagai pendekatan untuk memahami keseluruhan pandangan hidup. Pendekatan studi kasus memiliki rentangan yang sangat luas, yaitu dari studi lapangan secara umum sampai dengan wawancara (interview) terhadap seseorang individu atau kelompok.
  • 4. Tujuan Memilih Studi Kasus Banyak digunakan oleh para pembuat kebijakan dan para praktisi (professional) di berbagai bidang sosial untuk memecahkan masalah secara sistematis dan didasarkan atas fakta-fakta empiris dalam konteks kehidupan nyata Untuk menjawab pertanyaan “bagaimana” (how) Menjawab pertanyaan “mengapa” (why) Untuk mengkaji dunia pendidikan, khususnya manajemen pendidikan Untuk mempertahankan karakteristik holistik dan makna dari peristiwa- peristiwa kehidupan nyata
  • 5. Stake mengatakan bahwa studi kasus dapat diklasifikasikan dalam tiga tujuan tujuan yang terkait dengan kandungan aspek-aspek intrinsik dalam kasus itu sendiri tujuan yang terkait dengan upaya mengaitkan antara satu kasus dengan kasus yang lain tujuan yang terkait dengan perangkat yang diperlukan untuk mempelajari kasus
  • 6. Alasan Memilih Studi Kasus Karena peneliti ingin mengetahui secara rinci dan menyeluruh terhadap suatu (kejadian) kasus Merriam menambahkan bahwa alasan memilih rancangan metode studi kasus adalah 1) karena peneliti berminat untuk menyelidiki proses, dan 2) karena fenomena yang diselidiki itu sangat unik. Karena kasus yang dipilih memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh situasi (kasus) lain Karena peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang diselidiki
  • 7. Kelebihan Studi Kasus 1) tidak memerlukan waktu yang relatif lebih lama 5) menelaah secara mendalam suatu peristiwa 4) sebagai pedoman (guide) untuk memusatkan perhatian dalam memahami fenomena individu, institusi, atau masyarakat 3) sebagai alat “pembuka” untuk mendalami masalah- masalah yang lebih kompleks 2) untuk mendeskripsikan dan menjelaskan suatu peristiwa secara utuh (holistic)
  • 8. memberikan kesempatan untuk memperoleh wawasan memberikan informasi penting menyajikan data dan temuan yang sangat berguna • Kelebihan studi kasus juga ditunjukkan oleh Aziz
  • 9. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri yang tergantung pada tiga hal (1) tipe pertanyaan atau masalah penelitiannya
  • 10. Beberapa kelemahan studi kasus 2) kedalaman studi kasus, tanpa disadari ternyata justru sering mengorbankan tingkat keluasan yang seharusnya dilakukan 1) studi kasus kurang cukup untuk memberikan dasar yang kuat dalam melakukan generalisasi ilmiah 3) ada kecenderungan peneliti kurang mampu mengendalikan bias atau kesalahan subjektif pada diri peneliti
  • 11. Yin memberikan alternatif yang bisa ditempuh oleh peneliti agar studi kasus tidak lagi dikesani (stereotipe) lemah dari sisi generalisasi ilmiahnya. Alternatif terobosan itu dibahas oleh Aziz Studi kasus harus lengkap. Kelengkapan ini dilihat dari tiga hal, yaitu (1) kasus yang diteliti memiliki batas-batas yang jelas dan ada perbedaan yang tegas antara fenomena dengan konteksnya, (2) ketersediaan bukti-bukti yang relevan, memadai, dan meyakinkan, dan (3) mempermasalahkan ketersediaan kondisi buatan tertentu. Studi kasus mempertimbangkan alternatif perspektif. Laporan studi kasus harus ditulis secara menarik sehingga mengundang minat pembaca untuk mendalami secara keseluruhan. Studi kasus harus signifikan atau memiliki makna yang berarti.
  • 12. Macam-macam Studi Kasus Terdapat dua tipe tujuan orientasi studi kasus kualitatif, yaitu studi kasus yang tujuannya berorientasi pada pengembangan disiplin ilmu dan studi kasus yang tujannya berorientasi pada pengembangan fungsi. Studi kasus yang orientasinya untuk pengembangan ilmu umumnya menggunakan jenis studi multi situs (multisite design), studi multi kasus (multicase studies/design) atau studi kasus komparatif (comparativecase design)
  • 13. Studi Kasus Berdasarkan Strategi Pengungkapan dan Tujuan Pelaporannya Studi Kasus Eksploratoris • Studi kasus eksploratoris umumnya digunakan sebagai pengantar penelitian atau penelitian pendahuluan (pilot study). Jika pertanyaan penelitian lebih banyak mengarah pada pertanyaan ‘apa’(what), berarti merupakan pertanyaan eksploratoris. Pertanyaan ini lebih banyak digunakan untuk memberikan rasional guna melaksanakan studi eksploratoris. Studi kasus eksploratoris dapat dipilih sebagai studi awal.
  • 14. Studi Kasus Eksplanatoris • Rancangan studi kasus eksplanatoris digunakan jika peneliti menghadapi studi kasus tunggal, sementara peneliti tidak hanya ingin mencapai tujuan eksploratoris, tetapi juga menganalisis penjelasan- penjelasan tandingan dalam rangkaian peristiwa yang sama, sehingga memungkinkan untuk dapat diterapkan pada situasi-situasi yang lain.
  • 15. Studi Kasus Deskriptif • Suatu strategi studi kasus deskriptif umumnya digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang menyangkut pertanyaan what, how dan why. Studi kasus deskriptif umumnya digunakan untuk mencakup studi kasus eksploratoris dan eksplanatoris. Pada studi kasus deskriptif, peneliti ingin melacak urutan peristiwa, hubungan antar pribadi, menggambarkan subbudaya, dan menemukan fenomena kunci dalam suatu peristiwa.
  • 16. Menurut Ulfatin penggunaan masing-masing strategi, perlu memperhatikan tiga kondisi 1) tipe pertanyaan yang diajukan 2) luasnya kontrol yang dimiliki 3) fokusnya terhadap peristiwa yang terjadi
  • 17. Studi Kasus Berdasarkan Jumlah Kasusnya Studi Kasus Tunggal Studi kasus tunggal pada umumnya hanya melibatkan satu lingkungan tertentu dan pada periode tertentu pula. Satu lingkungan dipilih karena dianggap memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh lingkungan lain. Dengan demikian, studi kasus tunggal tidak dimaksudkan untuk membuat kesimpulan yang akan diterapkan pada kasus lain. Adanya periode tertentu pada kasus menunjukkan bahwa perlunya menyelidiki suatu proses. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yang lebih menekankan pada aspek proses dan bukan hasil.
  • 18. Sejumlah alasan yang dapat digunakan untuk memilih studi kasus tunggal 1) penelitian difokuskan pada lingkup yang terdapat keterkaitan subjek-subjek yang diteliti dalam kelompok, dan mengharuskan bahwa kelompok tersebut yang diuji 2) pada studi kasus, dalam kenyataannya semua aspek dari kehidupan sosial individu adalah saling berkait dan sering seseorang tidak cukup memahami tanpa pertimbangan dari yang lain
  • 19. Dalam bidang pendidikan, fokus studi kasus tunggal (individual case study) dapat diterapkan untuk meneliti individu, program, peristiwa, atau proses yang diakibatkan oleh suatu konsep tertentu. Studi kasus tunggal dapat juga dimaknai kasus organisasi, yaitu sudi kasus untuk mendapatkan informasi tentang keterangan-keterangan organisasi.
  • 20. StudiMultiKasus • Peneliti yang melakukan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu kasus, maka istilah yang digunakan adalah Multiple Case Studies. Pada awalnya, studi multi kasus (Multiple Case Studies) dipandang sebagai lawan dan berbeda dari studi kasus tunggal. Studi multi kasus dipilih untuk mengerjakan apa yang dipandang sebagai penelitian komparatif (Comparative Case Studies). Studi multi kasus memiliki keuntungan dan kerugian dibandingkan studi kasus tunggal. Studi multi kasus dipandang lebih kuat karena harus menuntut banyak sumber dan banyak waktu untuk menyelidiki. Studi multi kasus melibatkan pengumpulan dan analisis data dari beberapa kasus.
  • 21. 1) penelitian multi kasus dapat menghasil kan kajian kasus untuk dilihat persamaa n dan perbedaa nnya 2) peneliti multi kasus dapat melihat (menguji) keefektifa n suatu teori yang diamati di beberapa kasus 3) peneliti multi kasus dapat melakuka n generalisa si hasil dari beberapa kasus Alasan yang memperk uat peneliti harus memilih penelitian multi kasus
  • 22. Rancangan multi site studies, yaitu suatu rancangan penelitian kualitatif yang melibatkan beberapa situs dan subjek penelitian sebagai kasus. Subjek-subjek penelitian dalam kasus tersebut diasumsikan memiliki karakteristik yang sama. Rancangan studi multi situs merupakan salah satu bentuk rancangan yang digunakan untuk mengembangkan teori yang diangkat dari beberapa latar penelitian yang serupa. Pada rancangan studi multi situs akan dihasilkan teori yang dapat digeneralisasikan secara substansial. Studi Multi Situs
  • 23. Bogdan dan Biklen menjelaskan ada dua macam pendekatan yang dapat digunakan dalam rancangan studi multi situs 2) Metode komparatif konstan 1) Metode induksi analitik yang dimodifikasi
  • 24. Nilai Ilmiah Studi Kasus • Peneliti studi kasus tidak selalu memiliki kerangka teori yang akurat untuk melaksanakan penelitian, terutama ketika peneliti ingin mengeksplorasikan isu-isu yang diangkat. Menurut Patton pada situasi tersebut, peneliti perlu menggunakan ‘teori tindakan’ (theory of action). Teori tindakan yaitu penggunaan kerangka pikir sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli penelitian dalam menemukan kasus dari suatu situasi untuk penelitiannya di masa yang akan datang.
  • 25. Dengan studi kasus, paling tidak ada dua keuntungan yang didapat 1) prosedur pemecahan masalah untuk banyak subyek bisa menjadikan suatu temuan yang betul- betul asli dan objektif 2) metode untuk mendapatkan informasi dapat dilihat dari penggunaan kasus individual
  • 26. Keobjektifan dalam Studi Kasus Data penelitian studi kasus dan analisisnya yang dinilai benar berarti penelitian itu menghasilkan temuan yang benar (objektif). Dan, jika hasil penelitian yang dihasilkan dari studi kasus itu dianggap ada kesalahan, maka kesalahan itu harus terlihat pada langkah-langkah penelitiannya.
  • 27. Generalisasi dalam Studi Kasus Prasangka yang sering diajukan untuk melihat nilai ilmiah dari studi kasus adalah terlalu sedikit memberikan landasan untuk generalisasi. Studi kasus sama halnya dengan eksperimen, yaitu dapat digeneralisasikan ke proposisi teoritis dan bukan generalisasi frekuensi
  • 28. Rancangan Studi Kasus, desain penelitian paling tidak mencakup empat hal (1) apa yang akan diteliti (2) data apa yang harus dikumpulkan (3) bagaimana mengumpulkan data (4) bagaimana menganalisis hasilnya
  • 29. Yin mengemukakan terdapat lima komponen yang sangat penting dalam desain studi kasus (1) pertanyaan- pertanyaan penelitian (2) proposisi (jika ada) (3) unit-unit analisisnya (4) logika yang mengaitkan data dengan proposisi tersebut (5) kriteria untuk menginterpretasi temuan
  • 30. Kriteria penginterpretasian temuan sebagai komponen terakhir dari desain studi kasus Proposisi penelitian sebagai komponen desain studi kasus Unit analisis sebagai komponen desain studi kasus Logika yang mengaitkan data dengan proposisi sebagai komponen dari desain studi kasus
  • 31. Peneliti disarankan agar memaksimalkan empat aspek kualitas desain penelitian studi kasus. Empat aspek itu adalah (1) validitas konstruk (2) validitas internal (3) validitas eksternal (4) reliabilitas
  • 32. Kerangka Teoritik dan Sampel dalam Studi Kasus Kerangka teoretik yang didapat dari kajian literatur dibawa peneliti sebagai orientasi atau arah dalam penelitiannya. Kerangka teoretik berangkat dari struktur disiplin ilmu masing-masing peneliti. Ada dua tingkat sampel yang biasa digunakan dalam studi kasus. Tingkat pertama memilih kasus yang akan diteliti. Tingkatan kedua dari penggunaan sampel dalam studi kasus.
  • 33. Pertanyaan 1. Pak Kholik Kel. 6: bagaimana contoh bentuk kasus, secara detail? 2. Mba Ika Kel. 8: Jelaskan apakah ada hubungan antara pertanyaan penelitian dengan what, why, dan how? 3. Bu Niken kel. 4: studi kasus deskriptif 4. Pak Sapto: generalisasi? 5. Pak Izzi kel. 7: cara menyelesaikan studi kasus?