Dokumen tersebut membahas tentang dormansi pada benih tanaman. Dormansi adalah proses beristirahatnya tanaman walupun dalam kondisi yang mendukung pertumbuhan. Terdapat dua jenis dormansi, yaitu dormansi fisik yang disebabkan oleh kulit biji yang keras, dan dormansi fisiologis yang memerlukan after ripening. Beberapa cara untuk memecahkan dormansi adalah dengan perlakuan mekanis, kimia, perendaman air, suhu, dan cahaya
2. DORMANSI
I. PENGERTIAN DORMANSI
II. PENYEBAB TERJADINYA
DORMANSI DORMANSI
III. CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI
PADA BENIH TANAMAN PANGAN
3. DORMANSI
Proses beristirahatnya suatu
tanaman, bagian tanaman,
atau jaringan walupun
DORMANSI berada dalam kondisi
pertumbuhan yang
optimum untuk
menunjukkan
pertumbuhan sewajarnya.
4. DORMANSI
Benih padi yang sudah Benih aren
berkecambah dan sebagian
masih dorman (inset)
5. PENYEBAB TERJADINYA DORMANSI
Benih yang mengalami dormansi ditandai oleh :
•1. Rendahnya / tidak adanya proses imbibisi air
•2. Proses respirasi tertekan / terhambat
•3. Rendahnya proses mobilisasi cadangan makanan
•4. Rendahnya proses metabolisme cadangan makanan
7. DORMANSI FISIK
1. Impermeabilitas kulit biji terhadap air
Benih-benih yang termasuk dalam type
dormansi ini disebut sebagai "Benih keras"
karena mempunyai kulit biji yang keras dan
strukturnya terdiri dari lapisan sel-sel serupa
palisade berdinding tebal terutama di
permukaan paling luar. Dan bagian dalamnya
mempunyai lapisan lilin dan bahan kutikula.
8. DORMANSI FISIK
2. Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio
Disini kulit biji cukup
kuat sehingga
menghalangi
pertumbuhan embrio.
Jika kulit biji
dihilangkan, maka
embrio akan tumbuh Benih semangka tanpa biji dan alat untuk mematahkan
dengan segera. masa dormansinya
9. DORMANSI FISIK
3. Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas
Pada dormansi ini, perkecambahan
akan terjadi jika kulit biji dibuka atau jika
tekanan oksigen di sekitar benih ditambah.
Pada benih apel misalnya, suplai oksigen
sangat dibatasi oleh keadaan kulit bijinya
sehingga tidak cukup untuk kegiatan respirasi
embrio. Keadaan ini terjadi apabila benih
berimbibisi pada daerah dengan temperatur
hangat.
11. DORMANSI FISIOLOGIS
1. Immaturity Embrio
Pada dormansi ini perkembangan embrionya tidak secepat jaringan
sekelilingnya sehingga perkecambahan benih-benih yang demikian
perlu ditunda. Sebaiknya benih ditempatkan pada temperatur dan
kelembaban tertentu agar viabilitasnya tetap terjaga sampai
embrionya terbentuk secara sempurna dan mampu berkecambah.
2. After ripening
Benih yang mengalami dormansi ini memerlukan suatu jangkauan
waktu simpan tertentu agar dapat berkecambah, atau dikatakan
membutuhkan jangka waktu "After Ripening". After Ripening
diartikan sebagai setiap perubahan pada kondisi fisiologis benih
selama penyimpanan yang mengubah benih menjadi mampu
berkecambah. Jangka waktu penyimpanan ini berbeda-beda dari
beberapa hari sampai dengan beberapa tahun, tergantung dari
jenis benihnya.
12. DORMANSI FISIOLOGIS
3. Dormansi Sekunder
Dormansi sekunder disini adalah benih-benih yang pada keadaan
normal maupun berkecambah, tetapi apabila dikenakan pada suatu
keadaan yang tidak menguntungkan selama beberapa waktu dapat
menjadi kehilangan kemampuannya untuk berkecambah. Kadang-
kadang dormansi sekunder ditimbulkan bila benih diberi semua kondisi
yang dibutuhkan untuk berkecambah kecuali satu. Misalnya kegagalan
memberikan cahaya pada benih yang membutuhkan cahaya.
4. Dormansi yang disebabkan oleh hambatan metabolis pada embrio
Dormansi ini dapat disebabkan oleh hadirnya zat penghambat
perkecambahan dalam embrio. Zat-zat penghambat perkecambahan
yang diketahui terdapat pada tanaman antara lain : Ammonia, Abcisic
acid, Benzoic acid, Ethylene, Alkaloid, Alkaloids Lactone (Counamin)
dll. Counamin diketahui menghambat kerja enzim-enzim penting dalam
perkecambahan seperti Alfa dan Beta amilase.
13. CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN
A. Dengan Perlakuan Mekanis
Diantaranya yaitu dengan Skarifikasi.
Skarifikasi mencakup cara-cara Tujuan dari
perlakuan mekanis
seperti mengkikir/menggosok kulit
ini adalah untuk
biji dengan kertas amplas, melubangi melemahkan kulit
kulit biji dengan pisau, memecah kulit biji yang keras
biji maupun dengan perlakuan sehingga lebih
goncangan untuk benih-benih yang permeabel
memiliki sumbat gabus. terhadap air atau
gas.
14. CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN
B. Dengan Perlakuan Kimia C. Perlakuan Perendaman dengan Air
Tujuan dari perlakuan kimia Perlakuan perendaman di dalam
adalah menjadikan agar kulit air panas dengan tujuan
biji lebih mudah dimasuki air memudahkan penyerapan air oleh
pada waktu proses imbibisi. benih.
HCl adalah salah satu bahan Perendaman dengan air panas
kimia yang dapat mengatasi merupakan salah satu cara
masalah dormansi pada benih memecahkan masa dormansi
benih
15. CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN
D. Perlakuan dengan suhu
Selama stratifikasi terjadi sejumlah perubahan
dalam benih yang berakibat menghilangkan bahan-
bahan penghambat perkecambahan atau terjadi
pembentukan bahan-bahan yang merangsang
pertumbuhan.
E. Perlakuan dengan cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap prosentase
perkecambahan benih dan laju perkecambahan.
Pengaruh cahaya pada benih bukan saja dalam
jumlah cahaya yang diterima tetapi juga intensitas
cahaya dan panjang hari.