SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
DORMANSI



Robin Ginting (8126173027)
    PPs Pendidikan Biologi
  Universitas Negeri Medan
            2012
DORMANSI
          I. PENGERTIAN DORMANSI




                                        II. PENYEBAB TERJADINYA
                    DORMANSI                   DORMANSI




III. CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI
      PADA BENIH TANAMAN PANGAN
DORMANSI



                Proses beristirahatnya suatu
                tanaman, bagian tanaman,
                atau   jaringan     walupun
DORMANSI        berada    dalam      kondisi
                pertumbuhan             yang
                optimum               untuk
                menunjukkan
                pertumbuhan sewajarnya.
DORMANSI




  Benih padi yang sudah          Benih aren
berkecambah dan sebagian
   masih dorman (inset)
PENYEBAB TERJADINYA DORMANSI

Benih yang mengalami dormansi ditandai oleh :


   •1. Rendahnya / tidak adanya proses imbibisi air


       •2. Proses respirasi tertekan / terhambat

 •3. Rendahnya proses mobilisasi cadangan makanan


•4. Rendahnya proses metabolisme cadangan makanan
PENYEBAB TERJADINYA DORMANSI



SUTOPO (1985), DORMANSI DIKELOMPOKKAN MENJADI 2 TIPE:



             1. DORMANSI FISIK




           2. DORMANSI FISIOLOGIS
DORMANSI FISIK


1. Impermeabilitas kulit biji terhadap air




         Benih-benih yang termasuk dalam type
         dormansi ini disebut sebagai "Benih keras"
         karena mempunyai kulit biji yang keras dan
         strukturnya terdiri dari lapisan sel-sel serupa
         palisade berdinding tebal terutama di
         permukaan paling luar. Dan bagian dalamnya
         mempunyai lapisan lilin dan bahan kutikula.
DORMANSI FISIK

2. Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio




Disini kulit biji cukup
kuat           sehingga
menghalangi
pertumbuhan embrio.
Jika      kulit      biji
dihilangkan,      maka
embrio akan tumbuh            Benih semangka tanpa biji dan alat untuk mematahkan
dengan segera.                                 masa dormansinya
DORMANSI FISIK


3. Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas




              Pada dormansi ini, perkecambahan
      akan terjadi jika kulit biji dibuka atau jika
      tekanan oksigen di sekitar benih ditambah.
      Pada benih apel misalnya, suplai oksigen
      sangat dibatasi oleh keadaan kulit bijinya
      sehingga tidak cukup untuk kegiatan respirasi
      embrio. Keadaan ini terjadi apabila benih
      berimbibisi pada daerah dengan temperatur
      hangat.
DORMANSI FISIK




Benih kacang adalah benih sayur yang tidak kenal masa dormansinya
DORMANSI FISIOLOGIS

1. Immaturity Embrio
   Pada dormansi ini perkembangan embrionya tidak secepat jaringan
   sekelilingnya sehingga perkecambahan benih-benih yang demikian
   perlu ditunda. Sebaiknya benih ditempatkan pada temperatur dan
   kelembaban tertentu agar viabilitasnya tetap terjaga sampai
   embrionya terbentuk secara sempurna dan mampu berkecambah.



2. After ripening
  Benih yang mengalami dormansi ini memerlukan suatu jangkauan
  waktu simpan tertentu agar dapat berkecambah, atau dikatakan
  membutuhkan jangka waktu "After Ripening". After Ripening
  diartikan sebagai setiap perubahan pada kondisi fisiologis benih
  selama penyimpanan yang mengubah benih menjadi mampu
  berkecambah. Jangka waktu penyimpanan ini berbeda-beda dari
  beberapa hari sampai dengan beberapa tahun, tergantung dari
  jenis benihnya.
DORMANSI FISIOLOGIS

3. Dormansi Sekunder
   Dormansi sekunder disini adalah benih-benih yang pada keadaan
   normal maupun berkecambah, tetapi apabila dikenakan pada suatu
   keadaan yang tidak menguntungkan selama beberapa waktu dapat
   menjadi kehilangan kemampuannya untuk berkecambah. Kadang-
   kadang dormansi sekunder ditimbulkan bila benih diberi semua kondisi
   yang dibutuhkan untuk berkecambah kecuali satu. Misalnya kegagalan
   memberikan cahaya pada benih yang membutuhkan cahaya.


4. Dormansi yang disebabkan oleh hambatan metabolis pada embrio
   Dormansi ini dapat disebabkan oleh hadirnya zat penghambat
   perkecambahan dalam embrio. Zat-zat penghambat perkecambahan
   yang diketahui terdapat pada tanaman antara lain : Ammonia, Abcisic
   acid, Benzoic acid, Ethylene, Alkaloid, Alkaloids Lactone (Counamin)
   dll. Counamin diketahui menghambat kerja enzim-enzim penting dalam
   perkecambahan seperti Alfa dan Beta amilase.
CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN




A. Dengan Perlakuan Mekanis


   Diantaranya yaitu dengan Skarifikasi.
   Skarifikasi     mencakup    cara-cara        Tujuan dari
                                                perlakuan mekanis
   seperti mengkikir/menggosok kulit
                                                ini adalah untuk
   biji dengan kertas amplas, melubangi         melemahkan kulit
   kulit biji dengan pisau, memecah kulit       biji yang keras
   biji    maupun     dengan   perlakuan        sehingga lebih
   goncangan untuk benih-benih yang             permeabel
   memiliki sumbat gabus.                       terhadap air atau
                                                gas.
CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN


B. Dengan Perlakuan Kimia           C. Perlakuan Perendaman dengan Air

    Tujuan dari perlakuan kimia          Perlakuan perendaman di dalam
    adalah menjadikan agar kulit         air    panas   dengan   tujuan
    biji lebih mudah dimasuki air        memudahkan penyerapan air oleh
    pada waktu proses imbibisi.          benih.




     HCl adalah salah satu bahan       Perendaman dengan air panas 
     kimia yang dapat mengatasi          merupakan salah satu cara
     masalah dormansi pada benih        memecahkan masa dormansi
                                                  benih
CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN


D. Perlakuan dengan suhu


     Selama stratifikasi terjadi sejumlah perubahan
     dalam benih yang berakibat menghilangkan bahan-
     bahan penghambat perkecambahan atau terjadi
     pembentukan    bahan-bahan   yang    merangsang
     pertumbuhan.

   E. Perlakuan dengan cahaya


    Cahaya     berpengaruh    terhadap     prosentase
    perkecambahan benih dan laju perkecambahan.
    Pengaruh cahaya pada benih bukan saja dalam
    jumlah cahaya yang diterima tetapi juga intensitas
    cahaya dan panjang hari.
UDAH YA……

TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRIMULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRImaya safitri
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Unzila Illa Ika
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanAli Babang
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptChristina Elisabeth
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahanf' yagami
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanDewi Ayu Maryati
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Keringptkartika
 

La actualidad más candente (20)

Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRIMULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Agroforestri
AgroforestriAgroforestri
Agroforestri
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Botani umum
Botani umumBotani umum
Botani umum
 
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Ppt perkecambahan
Ppt perkecambahanPpt perkecambahan
Ppt perkecambahan
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahan
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Kering
 
Budidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusimBudidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusim
 
Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 

Destacado (20)

Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahan
 
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
 
Stek
StekStek
Stek
 
Cara Budidaya jeruk nipis
Cara Budidaya jeruk nipis Cara Budidaya jeruk nipis
Cara Budidaya jeruk nipis
 
Faktor faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Faktor faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanFaktor faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Faktor faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
 
angiospermae
angiospermaeangiospermae
angiospermae
 
stek batang
stek batangstek batang
stek batang
 
Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)
Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)
Kultur Jaringan (Presentasi Biologi SMA)
 
Kelompok Stek
Kelompok StekKelompok Stek
Kelompok Stek
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
Pert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanPert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhan
 
Ppt selekta
Ppt selektaPpt selekta
Ppt selekta
 
Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
Analisis & interpretasi
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasi
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
 
Presentasi Vegetatif Buatan
Presentasi Vegetatif BuatanPresentasi Vegetatif Buatan
Presentasi Vegetatif Buatan
 
Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
 

Similar a Dormansi

pemecahan dan zat penghambat perkecambahan biji
pemecahan dan zat penghambat perkecambahan bijipemecahan dan zat penghambat perkecambahan biji
pemecahan dan zat penghambat perkecambahan bijiMelati Pambudi
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Fitroh NH
 
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)Dewi Purwati
 
Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1wiwaha17
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahLinda Rosita
 
BAB 7 PERKECAMBAHAN DALAM DASAR AGRONOMIAN D.pptx
BAB 7 PERKECAMBAHAN DALAM DASAR AGRONOMIAN D.pptxBAB 7 PERKECAMBAHAN DALAM DASAR AGRONOMIAN D.pptx
BAB 7 PERKECAMBAHAN DALAM DASAR AGRONOMIAN D.pptxPutriIndrastianingru
 
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docxDickySanjaya10
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docxBsIsmail1
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)Naning I. F
 

Similar a Dormansi (20)

dormansi biji
dormansi bijidormansi biji
dormansi biji
 
Perkecambahan benih
Perkecambahan benihPerkecambahan benih
Perkecambahan benih
 
Acara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekbenAcara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekben
 
pemecahan dan zat penghambat perkecambahan biji
pemecahan dan zat penghambat perkecambahan bijipemecahan dan zat penghambat perkecambahan biji
pemecahan dan zat penghambat perkecambahan biji
 
Dormansi biji gulma
Dormansi biji gulmaDormansi biji gulma
Dormansi biji gulma
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
 
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
 
Acara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekbenAcara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekben
 
Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
 
BAB 7 PERKECAMBAHAN DALAM DASAR AGRONOMIAN D.pptx
BAB 7 PERKECAMBAHAN DALAM DASAR AGRONOMIAN D.pptxBAB 7 PERKECAMBAHAN DALAM DASAR AGRONOMIAN D.pptx
BAB 7 PERKECAMBAHAN DALAM DASAR AGRONOMIAN D.pptx
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
 
Perkecambahan adalah
Perkecambahan adalahPerkecambahan adalah
Perkecambahan adalah
 
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
 
Sandra
SandraSandra
Sandra
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)
 

Más de Robin Ginting

The effects of animation technique on the 7th
The effects of animation technique on the 7thThe effects of animation technique on the 7th
The effects of animation technique on the 7thRobin Ginting
 
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Robin Ginting
 
Induksi keragaman somaklonal bunga kertas (zinnia sp
Induksi keragaman somaklonal bunga kertas (zinnia spInduksi keragaman somaklonal bunga kertas (zinnia sp
Induksi keragaman somaklonal bunga kertas (zinnia spRobin Ginting
 

Más de Robin Ginting (7)

The effects of animation technique on the 7th
The effects of animation technique on the 7thThe effects of animation technique on the 7th
The effects of animation technique on the 7th
 
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
 
Induksi keragaman somaklonal bunga kertas (zinnia sp
Induksi keragaman somaklonal bunga kertas (zinnia spInduksi keragaman somaklonal bunga kertas (zinnia sp
Induksi keragaman somaklonal bunga kertas (zinnia sp
 
Sistem gerak2
Sistem gerak2Sistem gerak2
Sistem gerak2
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Dna,
Dna,Dna,
Dna,
 

Dormansi

  • 1. DORMANSI Robin Ginting (8126173027) PPs Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan 2012
  • 2. DORMANSI I. PENGERTIAN DORMANSI II. PENYEBAB TERJADINYA DORMANSI DORMANSI III. CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN
  • 3. DORMANSI Proses beristirahatnya suatu tanaman, bagian tanaman, atau jaringan walupun DORMANSI berada dalam kondisi pertumbuhan yang optimum untuk menunjukkan pertumbuhan sewajarnya.
  • 4. DORMANSI Benih padi yang sudah Benih aren berkecambah dan sebagian masih dorman (inset)
  • 5. PENYEBAB TERJADINYA DORMANSI Benih yang mengalami dormansi ditandai oleh : •1. Rendahnya / tidak adanya proses imbibisi air •2. Proses respirasi tertekan / terhambat •3. Rendahnya proses mobilisasi cadangan makanan •4. Rendahnya proses metabolisme cadangan makanan
  • 6. PENYEBAB TERJADINYA DORMANSI SUTOPO (1985), DORMANSI DIKELOMPOKKAN MENJADI 2 TIPE: 1. DORMANSI FISIK 2. DORMANSI FISIOLOGIS
  • 7. DORMANSI FISIK 1. Impermeabilitas kulit biji terhadap air Benih-benih yang termasuk dalam type dormansi ini disebut sebagai "Benih keras" karena mempunyai kulit biji yang keras dan strukturnya terdiri dari lapisan sel-sel serupa palisade berdinding tebal terutama di permukaan paling luar. Dan bagian dalamnya mempunyai lapisan lilin dan bahan kutikula.
  • 8. DORMANSI FISIK 2. Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio Disini kulit biji cukup kuat sehingga menghalangi pertumbuhan embrio. Jika kulit biji dihilangkan, maka embrio akan tumbuh Benih semangka tanpa biji dan alat untuk mematahkan dengan segera. masa dormansinya
  • 9. DORMANSI FISIK 3. Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas Pada dormansi ini, perkecambahan akan terjadi jika kulit biji dibuka atau jika tekanan oksigen di sekitar benih ditambah. Pada benih apel misalnya, suplai oksigen sangat dibatasi oleh keadaan kulit bijinya sehingga tidak cukup untuk kegiatan respirasi embrio. Keadaan ini terjadi apabila benih berimbibisi pada daerah dengan temperatur hangat.
  • 10. DORMANSI FISIK Benih kacang adalah benih sayur yang tidak kenal masa dormansinya
  • 11. DORMANSI FISIOLOGIS 1. Immaturity Embrio Pada dormansi ini perkembangan embrionya tidak secepat jaringan sekelilingnya sehingga perkecambahan benih-benih yang demikian perlu ditunda. Sebaiknya benih ditempatkan pada temperatur dan kelembaban tertentu agar viabilitasnya tetap terjaga sampai embrionya terbentuk secara sempurna dan mampu berkecambah. 2. After ripening Benih yang mengalami dormansi ini memerlukan suatu jangkauan waktu simpan tertentu agar dapat berkecambah, atau dikatakan membutuhkan jangka waktu "After Ripening". After Ripening diartikan sebagai setiap perubahan pada kondisi fisiologis benih selama penyimpanan yang mengubah benih menjadi mampu berkecambah. Jangka waktu penyimpanan ini berbeda-beda dari beberapa hari sampai dengan beberapa tahun, tergantung dari jenis benihnya.
  • 12. DORMANSI FISIOLOGIS 3. Dormansi Sekunder Dormansi sekunder disini adalah benih-benih yang pada keadaan normal maupun berkecambah, tetapi apabila dikenakan pada suatu keadaan yang tidak menguntungkan selama beberapa waktu dapat menjadi kehilangan kemampuannya untuk berkecambah. Kadang- kadang dormansi sekunder ditimbulkan bila benih diberi semua kondisi yang dibutuhkan untuk berkecambah kecuali satu. Misalnya kegagalan memberikan cahaya pada benih yang membutuhkan cahaya. 4. Dormansi yang disebabkan oleh hambatan metabolis pada embrio Dormansi ini dapat disebabkan oleh hadirnya zat penghambat perkecambahan dalam embrio. Zat-zat penghambat perkecambahan yang diketahui terdapat pada tanaman antara lain : Ammonia, Abcisic acid, Benzoic acid, Ethylene, Alkaloid, Alkaloids Lactone (Counamin) dll. Counamin diketahui menghambat kerja enzim-enzim penting dalam perkecambahan seperti Alfa dan Beta amilase.
  • 13. CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN A. Dengan Perlakuan Mekanis Diantaranya yaitu dengan Skarifikasi. Skarifikasi mencakup cara-cara Tujuan dari perlakuan mekanis seperti mengkikir/menggosok kulit ini adalah untuk biji dengan kertas amplas, melubangi melemahkan kulit kulit biji dengan pisau, memecah kulit biji yang keras biji maupun dengan perlakuan sehingga lebih goncangan untuk benih-benih yang permeabel memiliki sumbat gabus. terhadap air atau gas.
  • 14. CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN B. Dengan Perlakuan Kimia C. Perlakuan Perendaman dengan Air Tujuan dari perlakuan kimia Perlakuan perendaman di dalam adalah menjadikan agar kulit air panas dengan tujuan biji lebih mudah dimasuki air memudahkan penyerapan air oleh pada waktu proses imbibisi. benih. HCl adalah salah satu bahan Perendaman dengan air panas  kimia yang dapat mengatasi merupakan salah satu cara masalah dormansi pada benih memecahkan masa dormansi benih
  • 15. CARA PRAKTIS MEMECAHKAN DORMANSI PADA BENIH TANAMAN PANGAN D. Perlakuan dengan suhu Selama stratifikasi terjadi sejumlah perubahan dalam benih yang berakibat menghilangkan bahan- bahan penghambat perkecambahan atau terjadi pembentukan bahan-bahan yang merangsang pertumbuhan. E. Perlakuan dengan cahaya Cahaya berpengaruh terhadap prosentase perkecambahan benih dan laju perkecambahan. Pengaruh cahaya pada benih bukan saja dalam jumlah cahaya yang diterima tetapi juga intensitas cahaya dan panjang hari.