Dokumen tersebut membahas pentingnya pemberdayaan pemuda dan kapasitas pemuda untuk menunjang masa depan bangsa. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain peran strategis pemuda dalam sejarah Indonesia, tantangan yang dihadapi pemuda saat ini, dan kebijakan yang dibutuhkan untuk membangun kapasitas pemuda agar dapat menjadi generasi penerus yang tangguh.
3. Disajikan Pada Workshop Pengembangan Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kota Makassar, Senin, 06 Desember 2014 di Kota Makassar
4. BRAINSTORMING______________________ “Perumpamaan sederhana dalam menyelami makna hidup adalah dengan memandang sebatang pohon. Jika sebuah pohon diberi pupuk sekadarnya, ia memang bisa bertahan hidup, tetapi tak berkembang. Tetapi jika diberikan pupuk yang cukup dan bukan sekadar apa yang diperlukannya untuk hidup, maka pohon itu akan hidup berkembang, dan bahkan menghasilkan buah yang berlimpah”. (ISI, 2007 dalam Pengantar Kecerdasan Komunikasi: Seni Berkomunikasi Kepada Publik)
6. Dalam UU 40/2009 Tentang Kepemudaan, menjelaskan bahwa yang dikategorikan sebagai pemuda adalah seseorang yang berusia antara 16-30 tahun.
7. Kaum muda merupakan kelompok sosial yang memiliki peran strategis dalam proses kebangsaan di tanah air kita selama ini.
8. Kelahiran Budi Utomo (1908), sumpah pemuda (1928), revolusi kemerdekaan (1945) serta gerakan reformasi (1998) merupakan sebuah bukti sejarah akan peran kaum muda dalam menentukan arah kehidupan kita berbangsa dan bemegara
10. Wacana tentang anak muda biasanya membawa bangsa Indonesia ke dalam romantisme sejarah, pada era-era transisi politik bangsa yang didorong oleh generasi muda. Posisi anak muda dianggap penting dalam kehidupan bernegara lewat sebutan ‘generasi penerus’, baik dalam konteks perjuangan kemerdekaan maupun pembangunan. Pembahasan mengenai kelompok ini juga sering dikaitkan dengan angka populasinya, baik secara global maupun di masing-masing negara. Indonesia tidak terlepas dari tren populasi ini, seperti negara lain di Asia, Indonesia sedang mengalami peningkatan jumlah kelompok muda berumur 16-30 tahun.
11. Dengan jumlah populasi lebih dari 230juta penduduk di tahun 2011, komposisi anak muda di Indonesia menyita sekitar 37% (62.343.755 juta) dari total populasi (BPS, 2010). Jumlah besar tersebut bisa punya dua arti bagi sebuah negara, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pembangunan. Untuk merespon situasi ini, pemerintah Indonesia perlu memiliki strategi khusus dalam mengembangkan potensi dan memaksimalkan peran anak muda sebagai warga negara. (Afra Suci Ramadhan, 2013)
13. Anak muda di Indonesia mengalami bermacam permasalahan yang menghambat pengembangan diri mereka dalam masa transisi dari anak-anak menuju ke fase dewasa. Kesenjangan akses pendidikan, pekerjaan, hingga teknologi yang dialami oleh anak muda di berbagai daerah di Indonesia seolah mencerminkan bahwa sorotan pemerintah terhadap anak muda belum memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan mereka. Bisa dilihat dari angka partisipasi sekolah, ada 1,2 juta anak muda yang tidak atau belum pernah mengakses pendidikan formal (laki-laki 569,8 ribu orang dan perempuan 626,4 ribu orang) (BPS, 2010).
14. Di luar persoalan tersebut, anak muda dibebani dengan citranya sebagai kelompok yang belum matang dan suaranya belum dianggap penting dalam pengambilan keputusan. Sikap mendua dalam memandang anak muda menyebabkan segala upaya untuk memberdayakan anak muda menjadi tidak maksimal. (Afra Suci Ramadhan, 2013)
15. Perkelahian antar pelajar, tingkah laku yang berani terhadap orang tua, penggunaan ganja, dan kepribadian yang melenceng dari nilai ketimuran mendominasi citra anak muda. Pemerintah dan generasi yang lebih tua mengkhawatirkan degradasi budi pekerti, moral, nilai-nilai agama, dan bahkan semangat nasionalisme dan patriotisme generasi muda. Padahal pengaruh budaya barat tidak bisa dilepaskan dari dampak diresmikannya kebijakan Penanaman Modal Asing No.1 tahun 1967. Kebijakan yang kemudian mempengaruhi keadaan ekonomi Indonesia, kemudian meningkatkan konsumsi terhadap produk yang berasal dari luar negeri, termasuk kebudayaan populernya seperti musik dan film. Anak muda pada era tersebut mengikuti tren gaya hidup hippies yang melanda dunia barat. Ditambah dengan persoalan yang menghambat pembangunan seperti banyaknya anak muda yang tidak bersekolah dan angka pengangguran .(Ibid).
16. “Dengan situasi ekonomi dan politik yang tidak menentu, anak muda seringkali jadi alat dan korban. Misalnya sebagai tenaga kerja murah.” Rachel Arinii - Asian-Pacific Resource & Research Center for Women
18. di negara manapun, sosok kaum muda selalu menjadi perhatian yang khusus oleh banyak kalangan. Sebab di tubuh kaum muda inilah segenap tumpuan masa depan bangsa dipertaruhkan. Orang bijak sering mengatakan, masa depan bangsa yang baik adalah masa depan yang memiliki kaum muda yang unggul, kompetitif dan baik pula saat sekarang
19. Olehnya, sebuah negara dapat bangkit dan maju disebabkan kebijakan sebuah negara yang memberikan ruang selebar-lebarnya bagi pemuda atau generasi muda untuk mengembangkan skil individunya, memperoleh ruang berkreasi dan berekspresi, memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan dan memiliki kesempatan untuk melakukan akselerasi di bidang politik sebagai cikal bakal lahirnya generasi penerima estafet kepemimpinan nasional di masa datang.
20. Maka dari itu, anak muda menjadi kelompok sasaran untuk dibentuk dan dipersiapkan baik melalui jalur pendidikan maupun pelatihan.
21. _____________Spirit Manmohan Singh (Menteri Keuangan India)_______________ Sebagai contoh kita lihat misalnya di India, melalui tangan Manmohan Singh, menteri keuangan India, yang menyekolahkan anak-anak muda India ke luar negeri dan menyerap i1mu terbaik langsung dari sumbemya telah mengubah wajah India saat ini. Sehingga Bangalore dan Hyderabad telah menjadi semacam technopark seperti halnya Lembah Silikon di Amerika Serikat.
22. _____________________Spirit Deng Xiao Peng (Pemimpin China)____________________ Kebijakan Deng Xiao Peng (1978) untuk mengkapitalisasi perekonomian Cina kemudian membuka kesempatan besar bagi pemuda-pemuda Cina untuk belajar ke luar negeri, hasilnya telah mengubah wajah Cina menjadi raksasa ekonomi di awal abad 21 yang ditakuti oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa
23. ________Spirit Soekarno (Presiden RI)__________ Dengan begitu pentingnya sosok kaum muda, Proklamator Republik Indonesia Soekarno sendiri pernah melontarkan pikirannya tentang optimismenya bersama kaum muda, "berikan kepadaku para kaum muda, maka akan ku ubah bangsa ini menjadi lebih baik" ungkap Soekamo.
24. __________________Spirit Ilham Arif Sirajuddin (Walikota Makassar)_________________________ jika pemuda tercerahkan, terdidik dan memiliki kompetensi, maka ke depan pemuda dapat menjadi nafas pembangunan bangsa, khususnya Makassar Kita memang menaruh harapan besar terhadap segmen pemuda untuk dapat menjadi motor penggerak pembangunan, peran aktif pemuda tersebut sangat menentukan arah dan tujuan pembangunan yang berkualitas, berdayaguna dan berhasilguna bagi masa depan bangsa dan Makassar khususnya. (IAS, Makalah 2004)
26. Gerak dinamik Teknologi Informasi dan globalisasi memberikan dampak bagi kehidupan kaum muda secara umum. Terutama dari sisi negatif, kehidupan pemuda kian berorientasi tujuan (goal-oriented), yang menginginkan pemecahan masalah saat itu juga. “Kita begitu terobsesi dengan hal-hal yang serba seketika... Mengutamakan hasil ketimbang proses... Kecenderungan budaya instan” (ISI, 2007)
28. Pemerintah tidak bisa mengabaikan pentingnya mendengarkan suara anak muda saat merumuskan kebijakan untuk mereka. Kebijakan yang tidak 39 Pusat Kajian DIsabilitas FISIP UI. Analisis Situasi Penyandang Disabilitas di Indonesia: Sebuah Desk Review, 2010. 40 2011, Jumlah Anak Jalanan Meningkat. Koran Jakarta 31 Januari 2012. Diakses di http://koranjakarta.com/index.php/detail/view01/82342/ pada 1 Maret 2013. 26 mencerminkan pandangan, kebutuhan, dan persoalan nyata anak muda akan meredup dengan sendirinya karena dukungan yang tidak memadai. Maka dari itu, perumusan program dan kebijakan anak muda harus dimulai dengan keterlibatan yang menyeluruh dan pengambilan keputusan oleh anak muda di setiap level, termasuk sekolah, komunitas, kampus, baik di tahap provinsi maupun nasional.” Empowering Youth through National Youth Policies- UNESCO (2004)
30. dalam pembangunan kepemudaan yang implementasinya mengacu pada pendekatan pengarusutamaan pemuda sebagai sasaran pembangunan yang membutuhkan kepedulian dan tanggungjawab dari berbagai pihak/stake holder Pemetaan problematika masyarakat terkait akses dan aset sumber daya pemuda dalam dimensi waktu kini dan mendatang yang merupakan potensi strategis dalam melestarikan nilai nilai kebangsaan. (Kemenpora RI, 2012)
32. Pendekatan, metode dan konsep metodologis yang efektif dalam kepentingan mentransfer moral etika, nilai-nilai jati diri kebangsaan ke dalam pola sikap dan perilaku pemuda dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (Kemenpora RI, 2012)
34. fakta-fakta tentang pemuda saat ini, fakta kerusakan otak sebagai dampak dari pornografi, ciri-ciri dari anak yang kecanduan pornografi, fakta industri-industri yang terlibat dalam bisnis pornografi, menjadi bagian yang harus dikampanyekan kepada generasi muda sebagai bagian dari usaha menyiapkan anak tangguh di era Teknologi Informasi dan Globalisasi
39. (1) Penyadaran Pemuda (2) Pemberdayaan Pemuda (3) Pengembangan Kepemimpinan Pemuda (4) Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (5) Pengembangan Kepeloporan Pemuda, yaitu: (6) Pengembangan Kepedulian dan Kesukarelaan Pemuda (7) Peningkatan Sinkronisasi dan Kemitraan Kepemudaan (8) Peningkatan Prasarana dan Sarana Kepemudaan (9) Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan (10) Peningkatan Peran Serta Masyarakat (11) Pengembangan Penghargaan Kepemudaan Sumber: Rencana Strategis Kementrian Pemuda dan Olah Raga, 2010.
41. agar tetap dapat adaptif dan progresif di tengah globalisasi ini, generasi muda harus melakukan persiapan berupa manajemen personal atas beberapa aspek. Dalam situs http://www.anakui.com/2010/12/16/apa-saja-yang-harus-kita-siapkan-di-tengah-globalisasi/ bahwa generasi muda harus mempersiapkan beberapa aspek, yakni:
42. MENGENAL DIRI SENDIRI Mengetahui siapa diri kita menjadi penting untuk dapat memberikan arahan dan menentukan sikap terhadap isu tertentu sehingga tidak terombang ambing dalam globalisasi ini.. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengidentifikasi keluarga, asal usul, kebiasaan, paradigma hidup, dan lokasi geografis tempat kita dibesarkan
43. MENOLAK ABSOLUTISME Pemutlakan bahwa hanya prinsip kita yang paling benar hanya akan menghalangi kita untuk terus belajar
44. TOLERANSI Era globalisasi penuh dengan ambiguitas prinsip mana yang paling benar. Dengan mengutamakan toleransi, kita tetap dapat saling berinteraksi dan saling melengkapi sehingga tetap dapat progresif.
45. PEMBELAJARAN TIADA HENTI Perubahan adalah hakikat globalisasi. Kemampuan untuk menghadapinya bergantung pada seberapa besar keinginan dan kemampuan kita untuk terus belajar. Kita harus belajar dari masa lalu diri sendiri dan orang lain, belajar dari interaksi, dan selalu berpikir kritis agar dapat menentukan prinsip terbaik. Hal yang perlu diingat adalah tidak ada finalisasi proses, sebab dengan banyaknya perubahan,kita akan terus senantiasa belajar.
46. Perlu dipahami bahwa proses pembenahan diri sendiri ini adalah kunci penting untuk membentengi diri menghadapi globalisasi ini. Jika generasi muda tidak dapat beradaptasi dengan semestinya dan mundur, bisa dipastikan, di tengah kompetisi yang semakin ketat untuk maju ini, generasi muda tersebut akan menjadi terbelakang dan tersingkir dari kancah pergaulan global.
48. Generasi muda Indonesia cenderung mengikuti arus informasi global yang berdampak pada terjadinya perubahan pola pikir dan kebiasaan mereka. Perubahan pola pikir dan kebiasaan tersebut lebih mengarah pada kebiasaan yang bersifat kebarat-baratan sehingga generasi muda kita seolah-olah mencerminkan generasi muda di negara barat. Dengan perkembangan teknologi informasi dan kuatnya arus globalisasi maka pemuda harus memiliki persiapan-persiapan agar dapat survive menghadapi derasnya efek yang ditimbulkan dari perkembangan tersebut. Menurut Nugroh0 (2009) persiapan-persiapan itu meliputi:
50. Semangat diartikan sebagai kemampuan untuk selalu bergerak didalam alam bawah sadar kita, semetara motivasi adalah latar yang menjadikan semangat itu terus hidup. Seseorang yang selalu mempunyai semangat dalam hidup selalu mencoba untuk terus bergerak, dia merasakan ada sesuatu yang kurang justeru kala dia diam. Dia merasa ada yang salah ketika orang lain bergerak sementara dia diam.
51. Motivasi adalah hal yang melatar belakangi mengapa semangat itu selalu ada, sebagai contoh, dia ingin kuat dan bersaing dalam hiduup karena dia tidak ingin mengecewakan orangtuanya yang telah membesarkan dia hingga kini, contoh lain adalah orang terus bersemangat dalam hidup dengan motivasi keyakinan dari Agama yang di dia ikuti. Saya seorang muslim, ketika saya menuangkan motivasi saya kata-kata yang menjadi motto hidup “khairun naas anfauhum linnaas” yang diambil dari hadist rasul, maka segenap semangat yang saya rasakan untuk menggerakan diri adalah karena saya ingin menjadi orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain, bagaimanapun bentuk nya itu.
53. Ulet belajar dan selalu mempunyai sifat keingintahuan yang tinggi. Point yang kedua ini tentunya bagian dari perjuangan hidup, dimana setelah kita mempunyai semangat dan selalu menjaga motivasi, maka peningkatan kompetensi diri menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan. Dia selalu ingin belajar dan mengetahui tentang segala sesuatu, bahkan selalu ingin berbeda dari yang lain dalam konteks positif. Hanya orang-orang yang selalu bergerak dan berubah mengikuti perkembangan zaman yang siap menghadapi hidup. Dia tidak merasa nyaman manakala dirinya mempunyai kompetensi sama sepertihalnya kebanyakan orang. Pahami potensi diri kita dan ajak menuju titik puncak dimana kita bisa memaksimalkannya.
55. Verbal, non verbal dan Teknologi Informasi. Komunikasi bagian dari kehidupan saat ini, dia yang diam tidak mau berkomunikasi maka dia tidak akan hidup. Ya tidak akan hidup, sebab sebagian besar ‘bisnis proses’ dari hidup kita di kendalikan (drive by) dengan komunikasi. Kemampuan komunikasi verbal (dengan kata-kata) mempunyai peranan penting dalam berkomunikasi dengan orang lain. Untuk itu, jika pandai berbicara akan lebih baik ketika kita melengkapinya dengan kemampuan berbicara dengan bahasa lain (bahasa asing) baik secara penuh, maupun memadukannya. Sebab orang kerap menyukai bahasa padanan lain dari sebuah pemahaman atau arti kata.
56. Kemampuan non verbal yaitu kemampuan berkomunikasi dengan tulisan, terlebih saat ini teknologi komunikasi melalui teknologi informasi khususnya internet telah menjadikan hidup kita begitu mudah. The world is on your hand. Teknologi web, Email, chatting, jejaring sosial, mesin pencari dan sumber daya informasi lainnya yang bisa dengan mudah diakses oleh kita dimana dalam pengaplikasiannya dibutuhkan kemapuan non verbal kita dalam mencari, emmahami dan mencerna setiap kata dan kalimat dari sumber daya informasi tersebut.
57. 4. Mempunyai Filter yang baik dalam menghadapi dampak negatif dari Era Globalisasi (agama).
58. Ini adalah benteng terdepan maupun benteng terakhir kita dalam mengahadapi era globalisasi. Namun bukan karena urutan ke empat sehingga point ini tidak penting pagi kita dalam mengahdapi era globalisasi ini, namun saya hanya ingin mengingatkan, bahwa banyak sekali orang yang menjalani hidup dengan motivasi 1 saja, yaitu “ingin hidup”. Dengan motivasi itu dia tidak lagi mengindahkan lagi bagaimana norma agama dia yakini. Yang seharusnya men-Drive kehidupan dia kearah yang baik. Keinginan instant sehingga terkadang cara instant inilah yang justeru menjerumuskan dia bukan kearah kebaikan, tapi justeru sebaliknya.
60. Pemuda dituntut menjadi sosok yang kreatif dan inovatif dalam mensiasati perkembangan zaman. Pemuda idealnya tak mudah terombang-ambing arus, melainkan mampu mengendalikan definisi ‘Gaul‘ sesuai dengan kesadaran kedewasaan pemikirannya sendiri. Pemuda yang punya prinsip teguh dan jati diri dalam melangkah pasti adalah pemuda ideal yang tidak akan tergilas oleh tantangan dan mampu memimpin arus perubahan itu sendiri, tidak hanya sekedar ikut-ikutan.
62. Pemuda sering terjebak pada dataran retorika dan dialektika dari para elite politk bangsa ini yang memplintir permasalahan-demi permasalahan. Bahkan Pemuda tidak melihat pada sebuah strategi konsep atau kajian guna ditawarkan sebagai sebuah solusi bagi setiap permasalahan bangsa yang ada. Saat ini tak sedikit para pemuda yang menjadikan tameng degan setiap permasalah Negara (Problem State) sebagai langkah konsolidasi politk, penguatan kapasitas politik, sampai pada tahapan memainkan isu-isu tersebut sebagai pencitraan politik pribadi.
63. Dalam berabagai keadaan dan proses dinamika kepemudaan yang telah mengalami pergeseran paradigma serta terdevisitnya legitimasi dari masyrakat. Sudah sepantasnya ada sebuah rekonsiliasi kekuatan (reconciliation power) generasi muda dalam bentuk formulasi konsep strategi. Pada tataran dan konteks politik, maka pemuda harus memiliki strategi konsep sebagai berikut:
65. Yaitu strategi pengembangan pemuda yang kondisinya mempunyai banyak sekali kelemahan dan terus mendapatkan tekanan dari pihak luar. Strategi konsep ini dimaksudkan bahwa pemuda sudah seharunya menciptakan kajian konsep dari pemikirannya sendiri dan tidak terbatas hanya pada konklusi retorika
67. yaitu strategi pengembangan pemuda yang sudah memiliki kekuatan bersaing, tetapi menghadapi ancaman atau tekanan dari pihak luar. Hal ini diartikan bahhwa pemuda harus siap. kapanpun waktunya untuk memasuki era persaingan saat ini. Tetapi kemudian juga harus mampu mengidentifikasikan setiap skala prioritas terhadap permasalah sehingga tidak terjebak pada konstelasi kepentingan elitis. Ketika hal mampu diapartasikan oleh pemuda saat ini maka akan memungkinkan sebuah harapan kepercayaan dari masyarakat kembali untuk para generasi muda. (beritamanado.com)
69. Peningkatan kualitas individu pemuda adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar, ia adalah sebuah keharusan. Keharusan akan kehendak zaman yang menuntut pemuda harus memiliki kesadaran diri, pengalaman dan keterampilan (skill) yang mumpuni jika ingin bersahabat dengan “cuaca ekxtrim” yang bernama era teknologi informasi dan arus globalisasi
70. Yang terdekat tantangan pemuda Indonesia telah menyapa kita yakni Asean Community 2015 dimana salah satu pilarnya adalah Sosial-Budaya. Kerjasama difokuskan untuk penciptaan caring and sharing community. Kerjasama ini mencakup bidang kepemudaan, wanita, kepegawaian, penerangan, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, penanggulangan bencana alam, kesehatan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, dan ketenagakerjaan.
72. Pemuda harus mempersiapkan diri emasuki Asean Community 2015 dengan cara: Giat Belajar (Menimba ilmu setinggi-tingginya) Perbanyak Pengalaman Pelajari Bahasa Asing Cintai Produk Indonesia Peduli Orang Sekitar, Lingkungan dan Bangsamu.
75. “Orang yang senantiasa menyesali dan melihat kekurangan diri dalah kendala internal yang paling banyak ditemukan sebagai hambatan seseorang dalam menjalani karir. Oleh sebab itu, bangkitkan rasa percaya diri dan perbanyaklah ilmu dan ketrampilan yang menunjang. Carilah hal-hal positif yang bisa memberikan ciri khas tertentu pada diri kita, yang bisa membedakan kita dengan orang lain. Di era digitalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat ini, terus mengejar kemampuan dan keunggulan adalah syarat mutlak yang harus dimiliki....” http://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/sulsel/files/paraikatte/paraikatte_1.pdf
77. Afra Suci Ramadhan, Kebijakan Anak Muda di Indonesia: Mengaktifkan Peran Anak Muda (Seri laporan dari): Membangun Kapasitas untuk Pemberdayaan dan Keterlibatan Anak Muda di Indonesia, 2013 Idi Subandy Ibrahim, Kecerdasan Komunikasi: Seni Berkomunikasi Kepada Publik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, Cet. II Tahun 2009 Drs. Ana Maulana, M.Pd, Pendidikan Sosial dan Budaya Dasar, Blog, 2010 Kemenpora, Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Nasional Pengembangan Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor Destruktif di Propinsi Lampung Tahun 2012 http://www.anakui.com/2010/12/16/apa-saja-yang-harus-kita-siapkan-di-tengah-globalisasi/ http://nugrohotech.wordpress.com/2009/10/30/4-hal-yang-harus-disiapkan-di-era-globalisasi/ http://duniapemuda.com/author/batasa-pemuda/page/2/ http://duniapemuda.com/category/kepemudaan/page/2
79. Nama : Suharto, S. Sos. M. Si. Panggilan : Attock TTL : Jeneponto, 3 Juli 1977 NIP : 19770703 200912 1 005 Pekerjaan : PNS Jabatan : Dosen IAIN Palu Pangkat/Golongan : Asisten Ahli/IIIb Alamat Kantor : Jl. Diponegoro 23 Kota Palu Alamat Rumah : Perdos Untad Blok C6/6 Tondo, Palu : Jl. Maccini Pasar Malam III/7 Makassar HandPhone : 081245273777 Email : dosensuharto@gmail.com lectorsuharto@gmail.com attocksuharto@gmail.com Blog : http://attocksuharto.blog.com
80. Riwayat Pendidikan SD Neg. 133 Mangepong, Binamu, Jeneponto, 1983 – 1989 MTs DDI Kassi, Tamalatea, Jeneponto, 1989 – 1992 MAN 2 Makassar, 1992 – 1995 UIN (IAIN) Alauddin Makassar, 1995 – 2002 Universitas Hasanuddin, 2003 – 2007 Karya Buku Orasi Dari Luar Parlemen, Menggugah Perjalanan Sejarah Bangsa, Jakarta: To Manurung, 2005 (Penulis) Kado Buat Jeneponto (Kontributor Tulisan), Jogjakarta: Ombak, 2006
81. Perkaderan dan Pelatihan Basic Training HMI, di Makassar, 1997 Intermediate Training HMI, di Malang-Jawa Timur, 1998 Advance Training HMI, di Makassar, 1999 Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (Tingkat Dasar), 1996 Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (Tingkat Menengah), 1998 Latihan Perkoperasian se Intim, di Makassar, 1998 Pelatihan dan Sosialisasi Pemantau Otonomi Daerah KNPI Sulsel, 2002 Pelatihan Kader Bangsa DPD KNPI Sulsel, 2003 Pelatihan Advokasi dan HAM, DPD KNPI Sulsel, 2004 Training Of Trainer (TOT) Pemantau Pemilu Forum Rektor di Unhas Makasar, 1999 Pendidikan Khusus Kepemimpinan Mahasiswa (Diksus KM) DEMA IAIN Alauddin Makassar, 2000 Diklat Prajabatan, Makassar 2011 Diklat Pekerti, Palu 2012 Diklat Pengembangan Kurikulum, Makassar 2012 LEMHANNAS RI Angkatan V Jakarta 2013 Bidang Kepemudaan Pelatihan NAC (Nero Associative Conditioning) Setukpa Polri, Sukabumi 2013
82. Pengalaman Organisasi Sekretaris KNPI Kota Makassar, 2008 – 2011 Wakil Ketua KNPI Palu, 2011 – 2014 Wakil Ketua Fortanas Palu, 2011-2016 Pengurus Depidar Wirakarya Palu, 2011-2016 Pengurus Wilayah GP Anshor Sulsel, 2008 - 2013 Direktur Lembaga Poros Pembangunan Demokrasi Indonesia Makassar, 2002 – sekarang Presiden Mahasiswa IAIN Alauddin Makassar, 1999 – 2001 Ketua Dewan Kehormatan DEMA IAIN Alauddin Makassar, 2001 – sekarang Ketua Umum Partai Uni Mahasiswa Alauddin (PUMA) IAIN Alauddin Makassar, 1999 – 2001 Wakil Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Alauddin Makassar, 1997 – 1998 Ketua HMI Komisariat Fakultas Dakwah IAIN Alauddin Makassar, 1997 – 1998 Pengurus Korkom HMI IAIN Alauddin Makassar, 1997 – 1998, 1998 – 1999 Pengurus HMI Cabang Ujungpandang, 1999 – 2000 Wakil Sekretaris Umum HMI Cabang Gowa Raya, 2000 – 2001 Pengurus LHMI HMI Cabang Makassar, 2000 – 2001 Sekretaris Umum DPD Mapancas Kab. Jeneponto, 2000 – sekarang Pengurus DPD KNPI Kota Makassar, 2002 – 2005 dan 2005 – 2008 Pengurus MPC Pemuda Pancasila Kota Makassar, 2002 – 2006, 2006 – 2010, 2010 - 2014 Wakil Ketua Satuan Mahasiswa (Satma) Pemuda Pancasila Kota Makassar, 2003 - 2008 Wakil Sekretaris DPD AMPI Kota Makassar, 2002 – 2006, 2006 – sekarang Koordinator Paguyuban BEM PTAIN se Sulawesi dan Kalimantan Selatan, 2001 Deklarator dan Juru Bicara Aliansi Lembaga Kemahasiswaan se Indonesia (Alfonso) di Jakarta, 2001 Koordinator Meja Jaringan Komunikasi Lembaga Kemahasiswaan (JKLKM) se Makassar, 2001
83. Aktif menjadi pemateri, narasumber pada berbagai forum diskusi, talkshow, workshop, pelatihan dan semacamnya. Kolumnis di media massa (Harian Fajar, Tribun Timur, Pedoman Rakyat, Media Al-khairat Palu).