SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Descargar para leer sin conexión
HAND BOOK
1/1/2015
MODUL
PEMBELAJARAN
FIQIH
OLEH: SINARWATI LABINDA
WUDHU
BISMILLAH
ISLAM ADALAH AGAMA YANG SEMPURNA
MENGAJARKAN SEGALA SESUATU YANG MANUSIA
HARUS LAKUKAN DAN APA YANG HARUS MANUSIA
JAUHI DAN TINGGALKAN, PERKARA YANG
MANUSIA LALUI TELAH DIATUR OLEH ISLAM YANG
AJARANNYA BERSUMBER DARI ALQUR’AN DAN
ASSUNAH. HAL YANG TDAK BOLEH DIANGGAP
SEPELEH ADALAH PERKARA BERSUCI , DALAM
ISLAM BERSUCI MERUPAKAN HAL YANG MUTLAK
HARUS DILAKUKAN OLEH SETIAP MUSLIM.
DENGAN HADIRNYA MODUL SEDERHANA INI
DIHARAPAKN DAPAT MEMBERIKAN KONTRIBUSI
TERHADAP PEMAHAMAN DAN BAGAIMANA TATA
CARA MELAKSANAKAN THOHARA KHUSUNYA
BERWUDHU YANG SESUAI DENGAN AJARAN
ISLAM
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 2
A. Kopetensi Dasar
Setelah melaksanakan pembelajaran ini, diharapkan
siswa memiliki kopetensi sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian wudhu
2. Menjelaskan rukun wudhu
3. Menyebatkan hal-hal yang membatalkan wudhu
4. Mempraktikka wudhu
B. Materi pokok
1. Pengertian wudhu
2. Rukun wudhu
3. Syarat-syarat wudhu
4. Sunah wudhu
5. Hal yang membatalkan wudhu
1. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan
pernah lepas dari pergaulan antar sesama dan hubungan
dengan sang pencipta. Sebagai makhluk yang berakal,
sudah selayaknya ketika menghadap Tuhannya harus
mematuhi rambu-rambu yang digariskan oleh syara‟.
Bahkan, ketika bermunajat dengan Sang Khaliq pun,
harus diperhatikan aturan mainnya, diantaranya adalah
dengan melakukan thaharah sebagai mediator dalam
beribadah kepaad Alloh.
Setiap kegiatan ibadah umat Islam pasti
melakukan membersihkan (thaharah) terlebih dahulu
mulai dari wuhdu. Wudhu adalah sebuah syariat kesucian
yang Alloh „azza Wa Jalla tetapkan kepada kaum
muslimin. Sebagai pendahuluan bagi shalat dan ibadah
lainnya. Di dalamnya terkandung sebuah hikmah yang
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 3
mengisyaratkan kepada kita bahwa hendaknya seorang
muslim memulai ibadah dan kehidupannya dengan
kesucian lahir batin. Sebab kata ini sendiri berasal dari
kata yang mengandung makna “kebersihan dan
keindahan”.
Wudhu disyariatkan bukan hanya ketika kita
hendak beribadah, bahkan juga disyariatkan pada seluruh
kondisi. Oleh karena itu, seorang muslim dianjurkan agar
selalu dalam kondisi bersuci (wudhu) sebagaimana yang
dahulu yang dilazimi oleh Nabi Muhammad SAW dan
para sahabatnya yang mulia. Mereka senantiasa
berwudhu, baik dalam keadaan senang ataupun susah dan
kurang menyenangkan (seperti saat muslim hujan dan
dingin).
2. Pengertian dan Dasar Hukum Wudhu
a. Pengertian Secara Bahasa
Al Imam Ibnu Atsir Al-Jazary rohimahumullah
(seorang ahli bahasa) menjelaskan bahwa jika dikatakan
wadhu‟ (ْْ‫ُوء‬‫ض‬َ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ا‬), maka yang dimaksud adalah air yang
digunakan berwudhu. Bila dikatakan wudhu (ْْ‫ء‬‫ُو‬‫ض‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬),
maka yang diinginkan di situ adalah perbuatannya. Jadi,
wudhu adalah perbuatan sedang wadhu adalah air wudhu.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi‟iy rohimahulloh,
kata wudhu terambil dari kata al-wadho‟ah / kesucian
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 4
(ْْ‫ُوء‬‫ض‬َ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ا‬). Wudhu disebut demikian, karena orang yang
sholat membersihkan diri dengannya. Akhirnya, ia
menjadi orang yang suci.”
b. Pengertian Secara Syari‟at
Sedangkan menurut Syaikh Sholih Ibnu Ghonim As-
Sadlan Hafishohulloh:
ِ
‫ة‬َ
‫ع‬َ‫ب‬ْ
‫ر‬َ‫ال‬ْ‫ا‬ ِ
‫اء‬َ
‫ض‬ْ‫َع‬‫أل‬ْ‫ا‬ ِ
‫ِف‬ ٍ
‫ر‬ْ
‫و‬ُ
‫ه‬َ‫ط‬ ٍ
‫اء‬َ
‫م‬ ُ
‫ل‬ِ
‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ
‫س‬َ‫ا‬ : ِ
‫ء‬ْ
‫و‬ُ
‫ض‬ُ
‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ
‫َن‬ْ‫ع‬َ
‫م‬
ِ
‫ع‬ْ
‫َّر‬
‫الش‬ ِ
‫ِف‬ ٍ
‫ة‬َ
‫ص‬ْ
‫و‬ُ
‫ص‬َْ
‫َم‬ ٍ
‫ة‬َ
‫ف‬ِ
‫ص‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ
‫ع‬
Artinya: mak awudhu adalah menggunakan air yang suci
lagi menyucikan pada anggota-anggota badan yang empat
(wajah, tangan, kepala dan kaki) berdasarkan tata cara
yang khusus menurut syariat”.1[3]
Jadi definisi wudhu bila ditinjau dari sisi syariat adalah
suatu bentuk peribadatan kepada Alloh Ta‟ala dengan
mencuci anggota tubuh tertentu dengan tata cara yang
khusus.
Disyari‟atkan wudhu ditegaskan berdasarkan 3 macam
alasan:2[4]
a. Firman Alloh dalam surat Al-Maidah ayat 6
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 5
$pkš‰r'¯»tƒ
ْ
šúïÏ%©!$#
ْ
(#þqãYtB#uä
ْ
#sŒÎ)
ْ
óOçFôJè%
ْ
‟n<Î)
ْ
Ío4qn=¢Á9$#
ْ
(#qè=Å¡øî$$sù
ْ
öNä3ydqã_ãr
ْ
öNä3tƒÏ‰÷ƒr&ur
ْ
‟n<Î)
ْ
È,Ïù#t•yJø9$#
ْ
(#qßs|¡øB$#ur
ْ
öNä3Å™râäã•Î/
ْ
öNà6n=ã_ö„r&ur
ْ
‟n<Î)
ْ
Èû÷üt6÷ès3ø9$#
ْ
4
ْ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki”.
b. Sabda Rosululloh
َ‫اء‬َّ
‫ض‬َ
‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َّ
‫َّت‬َ
‫ح‬ َ
‫ث‬َ
‫د‬ْ
‫َح‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ُ
‫د‬َ
‫ح‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ال‬َ
‫ص‬ َ‫اهلل‬ ُ
‫ل‬َ‫ب‬ْ
‫ق‬َ‫ي‬َ‫ال‬
Artinya: Alloh tidak menerima shalat salah seorang dia
nataramu bila ia berhadats, sehingga ia berwudhu”. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
c. Ijma‟
Telah terjalin kesepakatan kaum muslim atas
disyari‟atkannya wudhu semenjak zaman Rosululloh
hingga sekarang ini, sehingga tidak dapat disangkal lagi
bahwa ia adalah ketentuan yang berasal dari agama.
3. Rukun Wudhu
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 6
Dalam kitab Fathul Mu‟in disebutjkan ada 6 hal yang
menjadi rukun wudhu:3[5]
1. Niat fardhunya wudhu ketika pertama kali membasuh
wajah
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan dari telapak dan lengan
sampai siku
4. Membasuh sebagian kepala
5. Membasuh kedua kaki beserta jkedua mata kaki
6. Tertib
Dan terdapat perbedaan pendapat ketika
menyebutkan rukun wudhu. Ada yang menyebutkan 4
saja, sebagaimana yang tercantum dalam ayat Qur‟an,
namun ada juga yang menambahinya dengan berdasarkan
dalil dari sunnah.4[6]
4 (empat) rukun menurut Al-Hanafiyah
mengatakan bahwa rukun wudhu itu hanya ada 4
sebagamana yang disebutkan dalam Nash Qur‟an.
7 (tujuh) rukun menurut Al-Malikiyah
menambahkan dengan keharusan niat, ad-dalk yaitu
menggosok anggota wudhu, sebab menurut beliau
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 7
sekedar mengguyur anggota wudhu dengan air masih
belum bermakna mencuci/membasuh, juga beliau
menambahkan kewajiban muwalat.
6 (enam) rukun menurut As-Syafi‟iyah
menambahnya dengan niat pembasuhan dan usapan
dengan urut, tidak boleh terbolak balik. Istilah yang
beliau gunakan adalah harus tertib.
7 (tujuh) rukun menurut Al-Hanabilah
mengatakan bahwa harus niat, tertib dan muwalat, yaitu
berkesinambungan. Maka tidak boleh terjadi jeda antara
satu anggota dengan anggota yang lain yang sampai
membuatnya kering dari basahnya air bekas wudhu.
4. Syarat-syarat Wudhu
1. Dikerjakan dengan air mutlaq
2. Mengalirkan air di atas anggota yang dibasuh
3. Tidak ada sesuatu pada anggota yang dapat
mengubah air, yaitu perubahan yang merusakkan nama
air mutlak itu
4. Pada anggota wudhu, tidak ada sesuatu yang
menghalangi antara air dan anggota yang dibasuh
5. Dilakukan sesudah masuk waktu shalat bagi orang
yang selalu berhadats
5. Sunah-sunah Wudhu
1. Membaca basmalah sebelum mengambil air untuk
membasuh muka sambil niat berwudhu
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 8
2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan,
dicuci dengan air yang suci 3x (tiga kali)
3. Berkumur
4. Beristisyaq (menghirup air ke dalam hidung)
Dan sunnah mengeraskan berkumur dan beristinsyaq bagi
yang tidak puasa, dan makruh bagi yang puasa. Berkumur
dan istinsyaq dilakukan 3x.
5. Istinsaar (membuang air dari hidung) dengan
meletakkan jari telunjuk dan ibu jari tagan kiri di atas
hidung. Jika dalam hidung terdapat kotoran yang keras,
hendaklah dikeluarkan dengan jari kelingking tangan kiri.
6. Mengusap kedua telinga bagian luar atau dalam
hingga gendang telinga
Dalam mengusap telinga harus menggunakan air yang
babru, bukan air yang habis digunakan mengusap kepala.
7. Merenggangkan jari-jari kedua tangan dan kaki jika
menghalangi masuknya air ke sela-sela jari
Caranya pada tangan ialah meletakkan bagian dalam pada
salah satu telapak tangan di atas telapan tangan yang lain
sambil memasukkan jari tanganpada tangan lain. Dan
caranya pada kaki adalah meletakkan jari-jari tangan kiri
diantara jari kaki, dimulai dari jari kelingking kaki kanan
dan berakhir pada kelingking kiri pada bagian bawah
kaki.
8. Menggerakkan cincin agar air sampai pada bagian
bawah jari
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 9
9. Mendahulukan anggota kanan ketika membasuh
kedua tangan dan kaki
10. Memulai dengan ujung anggota yaitu membasuh
wajah mulai bagian atas sampai bawah dan membasuh
kedua tangan mulai jari-jari sampai siku, mengusap
kedua kepala mulai dari tempat yang biasa ditumbuhi
rambut sampai bagian atas kepala, dan membasuh kedua
kaki dari ujung jari-jari sampai kedua mata kaki
11. Melebihkan basuhan pada anggota yang wajib seperti
wajah, tangan, kaki
12. Membasuh dua atau tiga kali dalam segala hal,
kecuali bila sudah merata, bila merata pada basuhan
kedua, maka basuhan kedua itu dianggap kali pertama.
Bila merata pada basuhan kali ketiga, maka semua
basuhan dianggap kali pertama, dan hendakllah
diteruskan dengan basuhan kali kedua dan ketiga.
13. Menghadap kiblat
14. Langsung yaitu beruntun antara anggota-anggota
wudhu tidak terdapat jarak yang lama, sehingga anggota
yang telah dibasuh mengering kembali.
15. Membasuh tangan hingga pergelangan pada saat akan
mulai wudhu. Ini biasa dilakukan Rosulullah SAW,
sunnah ini sangat sesuai dengan fitrah dan akal. Sebab
biasanya pada tangan itu ada debu atau yang serupa
dengan debu. Maka sudah harusnya, kamu dimulai
dengan membersihkannya sehingga kemudian bisa
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 10
digunakan untuk mencuci muka dan anggota tubuh
lainnya.
Dan yang sangat ditekankan untuk melakukan itu adalah
saat bangun dari tidur. Sesuai hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim.
َ
‫ق‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ْ
‫اس‬ َ‫ذ‬ِ‫إ‬
ِ
‫اء‬َ‫ن‬ِ
‫إل‬‫ا‬ْ‫ا‬ ِ
‫ِف‬ ُ‫ه‬َ
‫د‬َ‫ي‬ ْ
‫ل‬ِ
‫خ‬ْ
‫د‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ِ
‫و‬ِ
‫م‬ْ
‫و‬َ‫ن‬ ْ
‫ن‬ِ
‫م‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ُ
‫د‬َ
‫َح‬‫أ‬ َ
‫ظ‬
.ُ‫ه‬ُ
‫د‬َ‫ي‬ ْ
‫ت‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ب‬ َ
‫ن‬ْ‫َي‬‫أ‬ ‫ى‬ِ
‫ر‬ْ
‫د‬َ‫ي‬َ‫ال‬ ُ‫و‬َّ‫ن‬ِ
‫إ‬َ‫ف‬ ً
‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ ‫ا‬َ
‫ه‬َ‫ل‬ِ
‫س‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َّ
‫َّت‬َ
‫ح‬
“Jika seorang diantara kalian bangun dari tidur, maka
janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam wadah air
hingga dia mencucinya sebanyak 3x. Sebab dia tidak tahu
di tempat mana tangannya berada sebelumnya.”5[7]
16. Menyela-nyela jenggot yang lebat
17. Memulai dari bagian kanan. Hendaknya ia mulai
mencuci tangan kanan sebelum yang kiri, mencuci kaki
kanan sebelm yang kiri.
18. Irit dalam menggunakan air dan jangan sampai
melakukan pemborosan, namun jangan sampai terlalu
kikir
6. Hal-hal yang Membatalkan Wudhu
1. Kencing dan Buang Air Besar
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 11
Hal yang membatalkan wudhu dan disepakati bersama
adalah keluarnya kencing dan tinja dari seseorang.
Tentang batalnya wudhu karena kencing dan tinja adalah
sesuatu yang sudah sangat diketahui dan disepakati dan
sudah jelas tidak memerlukan dalil untuk
menjelaskannya.
2. Madzi dan Wadi
Termasuk yang membatalkan yang keluar dari kemaluan
depan seorang laki-laki adalah madzi dan wadi.
Madzi adalah sesuatu yang keluar dari penis seseorang
lelaki setelah dia bercumbu, melihat atau berpikir
mengenai seks. Dia adalah air yang kental yang keluar
dengan cara mengalir dan tidak memancar laksana mani.
Sedangkan wadi adalah air berwarna putih yang keluar
setelah buang air kecil.
Keduanya membatalkan wudhu laksana kencing, dan
tidak ada kewajiban apa-apa lagi bagi seseorang yang
keluar madzi dan wadi kecuali istinja‟ dan wudhu.
3. Keluarnya Angin dari Anus
Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan dari
Abu Hurairah, bahwa Rosululloh SAW bersabda:
َ‫اء‬َّ
‫ض‬َ
‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َّ
‫َّت‬َ
‫ح‬ َ
‫ث‬َ
‫د‬ْ
‫َح‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ُ
‫د‬َ
‫ح‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ال‬َ
‫ص‬ َ‫اهلل‬ ُ
‫ل‬َ‫ب‬ْ
‫ق‬َ‫ي‬َ‫ال‬
Artinya: Alloh tidak menerima shalat salah seorang dia
nataramu bila ia berhadats, sehingga ia berwudhu”.
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 12
Abu Hurairah menafsirkan kata “hadats”, di sini ada
orang bertanya kepadanya: “apa yang dimaksud dengan
hadats”? Dia berkata: kentut yang tidak ada suaranya dan
kentut yang ada suaranya.
Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Zaid dari Ashim Al-Anshari, bahwa dia mengadukan
sesuatu kepada Rosululloh tentang seseorang yang ragu
merasakan sesuatu pada saat shalat yakni dia merasakan
ada angin keluar dari anusnya, maka Rosululloh SAW
bersabda:
‫ا‬ًْ
‫ْي‬ِ
‫ر‬َ
‫د‬َِ
‫َي‬ ْ
‫َو‬‫أ‬ ‫ا‬ً‫ت‬ْ
‫و‬َ
‫ص‬ َ
‫ع‬َ
‫م‬ْ
‫س‬َ‫ي‬ َّ
‫َّت‬َ
‫ح‬ ْ
‫ف‬ِ
‫ر‬َ
‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ
‫َو‬‫أ‬ ْ
‫ل‬ِ‫ت‬َ
‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫ال‬
“Janganlah dia berhenti (berpaling) hingga dia
mendengar bunyi atau dia mencium bau”.6[8]
Artinya, dia masih tetap berada dalam keadaan suci dan
dalam wudhunya, karena itu adalah keyakinan, dan
keyakinan tidak hilang disebabkan keraguan, lain halnya
jiak dia mendengar suara kentutnya atau mencium
baunya.
4. Tidur Berat
Hal yang disepakati membalatkan wudhu adalah tidur
berat dan panjang. Sebagaimana tidurnya seseorang yang
tidur di malam hari, kemudian dia bangun pagi.
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 13
Sedangkan yang berupa kantuk, maka dia tidak
membatalkan wudhu, sebab itu adalah tidur ringan.
ُ
‫اب‬َ
‫ح‬ْ
‫َص‬‫أ‬ َ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ك‬( :َ
‫ال‬َ‫ق‬ ُ‫و‬ْ‫ن‬َ
‫ع‬ ُ‫اهلل‬ َ
‫ي‬ِ
‫ض‬َ
‫ر‬ ِ
‫ك‬ِ‫ال‬َ
‫م‬ ِ
‫ن‬ْ‫اب‬ ِ
‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ْ
‫ن‬َ
‫ع‬
ُ
‫ل‬ْ
‫و‬ُ
‫س‬َ
‫ر‬
َ
‫ق‬ِ
‫ف‬َْ
‫َت‬ َّ
‫َّت‬َ
‫ح‬ َ‫اء‬َ
‫ش‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ
‫ن‬ْ
‫و‬ُ
‫ر‬ِ
‫ظ‬َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ِ
‫ن‬ِ
‫د‬ْ
‫ه‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ
‫ع‬ ‫م‬.‫ص‬ ِ‫اهلل‬
َ
‫د‬ُ
‫او‬َ
‫د‬ ْ
‫و‬ُ‫أب‬ ُ‫و‬َ
‫ج‬َ
‫ر‬ْ
‫َخ‬‫أ‬( َ
‫ن‬ُ
‫ؤ‬َّ
‫ض‬َ
‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ
‫و‬ َ
‫ن‬ْ
‫و‬ُّ‫ل‬َ
‫ص‬ُ‫ي‬ َُّ
‫ُث‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬ُ
‫س‬ُ
‫ؤ‬َ
‫ر‬
ٍ
‫م‬ِ‫ل‬ْ
‫س‬ُ
‫م‬ ‫و‬ِ‫ف‬ ُ‫و‬ُ‫ل‬ْ
‫ص‬َ‫ا‬َ
‫و‬ ِ
‫َن‬ْ‫ط‬ُ‫ق‬ َ
‫َّار‬
‫الد‬ ُ‫و‬َ
‫ح‬َّ
‫ح‬َ
‫ص‬َ
‫و‬
5. Bersentuhan laki-laki dan perempuan yang boleh
nikah yang sudah baligh dan berakal, dan tidak ada
penghalang keduanya.
6. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan tanpa
ada penghalang
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 14
 KESIMPULAN
Al Imam Ibnu Athir Al-Jazary rohimahulloh (Seorang
ahli bahasa) menjelaskan bahwa jika dikatakan wudhu
maka yang dimaksud adalah air yang digunakan
berwudhu, bila dikatakan wudhu, maka yang diinginkan
di sini adalah perbuatannya. Jadi wudhu adalah
perbuatan, sedangkan wadhu adalah air wudhu.
Al-Hafi‟ah Ibnu Hajar Asy-Syafi‟iy, kata wudhu
diambil dari kata al-wadho‟ah/kesucian. Wudhu disebut
demikian, karena orang yang sholat membersihkan diri
dengan wudhu, akhirnya ia menjadi orang yang suci.
- Pengertian menurut Syrai‟at
Menurut Syaikh Shohih Ibnu Ghorim As-Sadlan
Harishulloh, bila ditinjau dari sisi syari‟at adalah suatu
bentuk peribadatan kepada Allah SWT dengan mencucui
anggota tubuh tertentu dengan data cara khusus.
 Rukun Wudhu
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan dari telapak sampai siku
4. Membasuh sebagian kepala
5. Membasuh kedua kaku beserta kedua mata kaki
6. Tertib
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 15
 Sunah-sunah Wudhu
1. Membaca basmalah
2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan
3. Berkumur
4. Istinsyak (menghirup air ke dalam hidung)
5. Istinsar (membuang air dari hidung)
6. Mengusap kedua telinga bagian luar atau dalam
hingga gendang telinga
7. Merenggangkan jari-jari kedua tangan dan kaki jika
menghalangi masuknya air ke sela-sela jari
8. Menggerakkan cincin agar air sampai pada bagian
belah jari
9. Mendahulukan anggota kanan ketika membasuh
kedua tangan dan kaki
10. Memulai dengan ujung anggota
11. Melebihkan basuhan pada anggota yang wajib,
seperti wajah
12. Membasuh dua atau tiga kali
13. Menghadap kiblat
14. Langsung atau berurutan
 Hal-hal yang Membatalkan Wudhu
1. Kencing dan buang air besar
2. Madzi dan wadi
3. Keluar angin dari anus
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 16
4. Tidur berat
5. Bersentuhan laki-laki dan wanita
6. Menyentuh kemaluan
 Syarat-syarat Wudhu
1. Dikerjakan dengan air mutlak
2. Mengalirkan air ke atas anggota yang dibasuh
3. Tidak ada sesuatu pada anggota yang dapat
mengubah air
4. Pada anggota wudhu, tidak ada sesuatu yang
menghalangi antara air dan yang dibasuh
5. Dilakukan sesudah masuk waktu shalat bagi orang
yang selalu berhadats
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 17
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asqalani, Al Imam Al Hafizh, Ibnu Hajar Fathul
Baari Syarah Shahih Al-Bukhari Cet. I. Jakarta Selatan:
Pustaka Azam. 2001
Al-Jamal Ibrahim Muhammad. Fiqih Muslimah. Jakarta:
Pustaka Amani. 1999.
Al-Malibary, Zainuddin bin Muhammad Al-Ghozaly.
Fathul Mu’in. Surabaya: Darul Ilmi, tt.
Al-Qaradhawi Yusuf. Fiqih Thoharoh. Jl. Cipinang
Muara Raya No. 63 Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
2004.
Al-Thoyaar, Abdullah bin Muhammad. Risalah fi Al-
Fiqh. Al-Muyassar Cet I. Riyadh: Madar Al Watoni lin
Nasyr. tt.
Al- Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih. Al-Nihayah fi
Ghorib Al-Hadits wal atsar Cet. 5. Mesir: Jannatul Afkar.
2008.
Ma s‟ud, Ibnu dan Zainal Abidin. Fiqih Madzab Imam
Syafi’I, Bandung: Pustaka Setia Bandung. 2007.
[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015
Page | 18
BIOGRAFI PENYUSUN
Sinarwati labinda, lahir di desa Aoma Kec,
Wolasi, Kab Konawe selatan Prov Sulawesi Tenggara
pada 17 ktober 1994. Beliau menamatkan sekolah dasar
di SDN 1 Aoma. SMP di SMP N2 Wolasi, dan SMA di
SMA N 1Wolasi. Sekarang beliau sedang melanjutkan
pendidikan di IAIN Kendari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, konsentrasi manajeme Pendidikan Islam.
Organisasi yang diikuti PMII, KAMMI, BTI (Bait tamiyz
IAIN), PSGA, HMJ-T.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (18)

Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5
 
Melihat sholat nabi
Melihat sholat nabiMelihat sholat nabi
Melihat sholat nabi
 
Wudhu, mandi, tayammum
Wudhu, mandi, tayammumWudhu, mandi, tayammum
Wudhu, mandi, tayammum
 
Tata cara berwudhu
Tata cara berwudhuTata cara berwudhu
Tata cara berwudhu
 
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki PerempuanTata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
 
Tata Cara Berwudhu
Tata Cara BerwudhuTata Cara Berwudhu
Tata Cara Berwudhu
 
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besarWudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
 
Tata cara sholat
Tata cara sholatTata cara sholat
Tata cara sholat
 
Sifat shalat nabi 3
Sifat shalat nabi 3Sifat shalat nabi 3
Sifat shalat nabi 3
 
Bab ii wudhu
Bab ii wudhuBab ii wudhu
Bab ii wudhu
 
Ppt modul tekpen
Ppt modul tekpenPpt modul tekpen
Ppt modul tekpen
 
Tugas media pembelajaran pai
Tugas media pembelajaran paiTugas media pembelajaran pai
Tugas media pembelajaran pai
 
Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021
Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021
Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021
 
Wudhu
Wudhu Wudhu
Wudhu
 
Sholat sunnah
Sholat sunnahSholat sunnah
Sholat sunnah
 
Presentaition tentang wudhu
Presentaition tentang wudhuPresentaition tentang wudhu
Presentaition tentang wudhu
 
Sifat shalat nabi 1
Sifat shalat nabi 1Sifat shalat nabi 1
Sifat shalat nabi 1
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 

Destacado

June 2014 HUG: Interactive analytics over hadoop
June 2014 HUG: Interactive analytics over hadoopJune 2014 HUG: Interactive analytics over hadoop
June 2014 HUG: Interactive analytics over hadoopYahoo Developer Network
 
Lesson Plan 20151016-Donald TANG
Lesson Plan 20151016-Donald TANGLesson Plan 20151016-Donald TANG
Lesson Plan 20151016-Donald TANGDonald Tang
 
PLEs from virtual ethnography of web 2.0
PLEs from virtual ethnography of web 2.0PLEs from virtual ethnography of web 2.0
PLEs from virtual ethnography of web 2.0Luis Torres-Yepez
 
44. Instalowanie urządzeń peryferyjnych
44. Instalowanie urządzeń peryferyjnych44. Instalowanie urządzeń peryferyjnych
44. Instalowanie urządzeń peryferyjnychLukas Pobocha
 
A casa de zaqueu
A casa de zaqueuA casa de zaqueu
A casa de zaqueuGilmar Taty
 
Illustrations from mysteries of harris burdick
Illustrations from mysteries of harris burdickIllustrations from mysteries of harris burdick
Illustrations from mysteries of harris burdickLori Larson
 

Destacado (12)

June 2014 HUG: Interactive analytics over hadoop
June 2014 HUG: Interactive analytics over hadoopJune 2014 HUG: Interactive analytics over hadoop
June 2014 HUG: Interactive analytics over hadoop
 
Lesson Plan 20151016-Donald TANG
Lesson Plan 20151016-Donald TANGLesson Plan 20151016-Donald TANG
Lesson Plan 20151016-Donald TANG
 
FIP Report
FIP ReportFIP Report
FIP Report
 
PLEs from virtual ethnography of web 2.0
PLEs from virtual ethnography of web 2.0PLEs from virtual ethnography of web 2.0
PLEs from virtual ethnography of web 2.0
 
We are don bosco
We are don boscoWe are don bosco
We are don bosco
 
44. Instalowanie urządzeń peryferyjnych
44. Instalowanie urządzeń peryferyjnych44. Instalowanie urządzeń peryferyjnych
44. Instalowanie urządzeń peryferyjnych
 
iOS 7 Transition guide
iOS 7 Transition guideiOS 7 Transition guide
iOS 7 Transition guide
 
A casa de zaqueu
A casa de zaqueuA casa de zaqueu
A casa de zaqueu
 
Leslie Bill
Leslie BillLeslie Bill
Leslie Bill
 
Illustrations from mysteries of harris burdick
Illustrations from mysteries of harris burdickIllustrations from mysteries of harris burdick
Illustrations from mysteries of harris burdick
 
yoctoComm - Cellular Services over Wi-Fi
yoctoComm - Cellular Services over Wi-FiyoctoComm - Cellular Services over Wi-Fi
yoctoComm - Cellular Services over Wi-Fi
 
Un week celebration project proposals
Un week celebration project proposalsUn week celebration project proposals
Un week celebration project proposals
 

Similar a MODUL/MEDIA PEMBELAJARAN SINARWATI LABINDA

Similar a MODUL/MEDIA PEMBELAJARAN SINARWATI LABINDA (20)

other form of my personal project
other form of my personal projectother form of my personal project
other form of my personal project
 
Bab 1 wudhu
Bab 1 wudhuBab 1 wudhu
Bab 1 wudhu
 
Memahami dan mengaplikasikan fiqih dasar 1
Memahami dan mengaplikasikan fiqih dasar 1Memahami dan mengaplikasikan fiqih dasar 1
Memahami dan mengaplikasikan fiqih dasar 1
 
Wudhu ilham
Wudhu ilhamWudhu ilham
Wudhu ilham
 
Berwudhu
BerwudhuBerwudhu
Berwudhu
 
Thahara
ThaharaThahara
Thahara
 
Bab Wudlu KLS 2.pptx
Bab Wudlu KLS 2.pptxBab Wudlu KLS 2.pptx
Bab Wudlu KLS 2.pptx
 
Mufti hafiyana
Mufti hafiyanaMufti hafiyana
Mufti hafiyana
 
Mufti hafiyana
Mufti hafiyanaMufti hafiyana
Mufti hafiyana
 
Mufti hafiyana
Mufti hafiyana   Mufti hafiyana
Mufti hafiyana
 
Praktik Ibadah yang berkaitan dengan wudhu dan solat
Praktik Ibadah yang berkaitan dengan wudhu dan solatPraktik Ibadah yang berkaitan dengan wudhu dan solat
Praktik Ibadah yang berkaitan dengan wudhu dan solat
 
Fiqh ibadah (Mandi : mandi wajib)
Fiqh ibadah (Mandi : mandi wajib)Fiqh ibadah (Mandi : mandi wajib)
Fiqh ibadah (Mandi : mandi wajib)
 
Bab ii wudhu
Bab ii wudhuBab ii wudhu
Bab ii wudhu
 
Bab ii wudhu
Bab ii wudhuBab ii wudhu
Bab ii wudhu
 
Cara berwudu dgan benar
Cara berwudu dgan benarCara berwudu dgan benar
Cara berwudu dgan benar
 
Ppt thaharah ii
Ppt thaharah iiPpt thaharah ii
Ppt thaharah ii
 
Makalah ok 02
Makalah ok 02Makalah ok 02
Makalah ok 02
 
Wudhu bunda
Wudhu bundaWudhu bunda
Wudhu bunda
 
Tata cara-wudlu-al-kautsar
Tata cara-wudlu-al-kautsarTata cara-wudlu-al-kautsar
Tata cara-wudlu-al-kautsar
 
Kursus fiqh wanita
Kursus fiqh wanita  Kursus fiqh wanita
Kursus fiqh wanita
 

Último

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

MODUL/MEDIA PEMBELAJARAN SINARWATI LABINDA

  • 1. HAND BOOK 1/1/2015 MODUL PEMBELAJARAN FIQIH OLEH: SINARWATI LABINDA WUDHU BISMILLAH ISLAM ADALAH AGAMA YANG SEMPURNA MENGAJARKAN SEGALA SESUATU YANG MANUSIA HARUS LAKUKAN DAN APA YANG HARUS MANUSIA JAUHI DAN TINGGALKAN, PERKARA YANG MANUSIA LALUI TELAH DIATUR OLEH ISLAM YANG AJARANNYA BERSUMBER DARI ALQUR’AN DAN ASSUNAH. HAL YANG TDAK BOLEH DIANGGAP SEPELEH ADALAH PERKARA BERSUCI , DALAM ISLAM BERSUCI MERUPAKAN HAL YANG MUTLAK HARUS DILAKUKAN OLEH SETIAP MUSLIM. DENGAN HADIRNYA MODUL SEDERHANA INI DIHARAPAKN DAPAT MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP PEMAHAMAN DAN BAGAIMANA TATA CARA MELAKSANAKAN THOHARA KHUSUNYA BERWUDHU YANG SESUAI DENGAN AJARAN ISLAM
  • 2. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 2 A. Kopetensi Dasar Setelah melaksanakan pembelajaran ini, diharapkan siswa memiliki kopetensi sebagai berikut: 1. Menjelaskan pengertian wudhu 2. Menjelaskan rukun wudhu 3. Menyebatkan hal-hal yang membatalkan wudhu 4. Mempraktikka wudhu B. Materi pokok 1. Pengertian wudhu 2. Rukun wudhu 3. Syarat-syarat wudhu 4. Sunah wudhu 5. Hal yang membatalkan wudhu 1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari pergaulan antar sesama dan hubungan dengan sang pencipta. Sebagai makhluk yang berakal, sudah selayaknya ketika menghadap Tuhannya harus mematuhi rambu-rambu yang digariskan oleh syara‟. Bahkan, ketika bermunajat dengan Sang Khaliq pun, harus diperhatikan aturan mainnya, diantaranya adalah dengan melakukan thaharah sebagai mediator dalam beribadah kepaad Alloh. Setiap kegiatan ibadah umat Islam pasti melakukan membersihkan (thaharah) terlebih dahulu mulai dari wuhdu. Wudhu adalah sebuah syariat kesucian yang Alloh „azza Wa Jalla tetapkan kepada kaum muslimin. Sebagai pendahuluan bagi shalat dan ibadah lainnya. Di dalamnya terkandung sebuah hikmah yang
  • 3. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 3 mengisyaratkan kepada kita bahwa hendaknya seorang muslim memulai ibadah dan kehidupannya dengan kesucian lahir batin. Sebab kata ini sendiri berasal dari kata yang mengandung makna “kebersihan dan keindahan”. Wudhu disyariatkan bukan hanya ketika kita hendak beribadah, bahkan juga disyariatkan pada seluruh kondisi. Oleh karena itu, seorang muslim dianjurkan agar selalu dalam kondisi bersuci (wudhu) sebagaimana yang dahulu yang dilazimi oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang mulia. Mereka senantiasa berwudhu, baik dalam keadaan senang ataupun susah dan kurang menyenangkan (seperti saat muslim hujan dan dingin). 2. Pengertian dan Dasar Hukum Wudhu a. Pengertian Secara Bahasa Al Imam Ibnu Atsir Al-Jazary rohimahumullah (seorang ahli bahasa) menjelaskan bahwa jika dikatakan wadhu‟ (ْْ‫ُوء‬‫ض‬َ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ا‬), maka yang dimaksud adalah air yang digunakan berwudhu. Bila dikatakan wudhu (ْْ‫ء‬‫ُو‬‫ض‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬), maka yang diinginkan di situ adalah perbuatannya. Jadi, wudhu adalah perbuatan sedang wadhu adalah air wudhu. Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi‟iy rohimahulloh, kata wudhu terambil dari kata al-wadho‟ah / kesucian
  • 4. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 4 (ْْ‫ُوء‬‫ض‬َ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ا‬). Wudhu disebut demikian, karena orang yang sholat membersihkan diri dengannya. Akhirnya, ia menjadi orang yang suci.” b. Pengertian Secara Syari‟at Sedangkan menurut Syaikh Sholih Ibnu Ghonim As- Sadlan Hafishohulloh: ِ ‫ة‬َ ‫ع‬َ‫ب‬ْ ‫ر‬َ‫ال‬ْ‫ا‬ ِ ‫اء‬َ ‫ض‬ْ‫َع‬‫أل‬ْ‫ا‬ ِ ‫ِف‬ ٍ ‫ر‬ْ ‫و‬ُ ‫ه‬َ‫ط‬ ٍ ‫اء‬َ ‫م‬ ُ ‫ل‬ِ ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ ‫س‬َ‫ا‬ : ِ ‫ء‬ْ ‫و‬ُ ‫ض‬ُ ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ ‫َن‬ْ‫ع‬َ ‫م‬ ِ ‫ع‬ْ ‫َّر‬ ‫الش‬ ِ ‫ِف‬ ٍ ‫ة‬َ ‫ص‬ْ ‫و‬ُ ‫ص‬َْ ‫َم‬ ٍ ‫ة‬َ ‫ف‬ِ ‫ص‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ ‫ع‬ Artinya: mak awudhu adalah menggunakan air yang suci lagi menyucikan pada anggota-anggota badan yang empat (wajah, tangan, kepala dan kaki) berdasarkan tata cara yang khusus menurut syariat”.1[3] Jadi definisi wudhu bila ditinjau dari sisi syariat adalah suatu bentuk peribadatan kepada Alloh Ta‟ala dengan mencuci anggota tubuh tertentu dengan tata cara yang khusus. Disyari‟atkan wudhu ditegaskan berdasarkan 3 macam alasan:2[4] a. Firman Alloh dalam surat Al-Maidah ayat 6
  • 5. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 5 $pkš‰r'¯»tƒ ْ šúïÏ%©!$# ْ (#þqãYtB#uä ْ #sŒÎ) ْ óOçFôJè% ْ ‟n<Î) ْ Ío4qn=¢Á9$# ْ (#qè=Å¡øî$$sù ْ öNä3ydqã_ãr ْ öNä3tƒÏ‰÷ƒr&ur ْ ‟n<Î) ْ È,Ïù#t•yJø9$# ْ (#qßs|¡øB$#ur ْ öNä3Å™râäã•Î/ ْ öNà6n=ã_ö„r&ur ْ ‟n<Î) ْ Èû÷üt6÷ès3ø9$# ْ 4 ْ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki”. b. Sabda Rosululloh َ‫اء‬َّ ‫ض‬َ ‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َّ ‫َّت‬َ ‫ح‬ َ ‫ث‬َ ‫د‬ْ ‫َح‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ُ ‫د‬َ ‫ح‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ال‬َ ‫ص‬ َ‫اهلل‬ ُ ‫ل‬َ‫ب‬ْ ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ال‬ Artinya: Alloh tidak menerima shalat salah seorang dia nataramu bila ia berhadats, sehingga ia berwudhu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) c. Ijma‟ Telah terjalin kesepakatan kaum muslim atas disyari‟atkannya wudhu semenjak zaman Rosululloh hingga sekarang ini, sehingga tidak dapat disangkal lagi bahwa ia adalah ketentuan yang berasal dari agama. 3. Rukun Wudhu
  • 6. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 6 Dalam kitab Fathul Mu‟in disebutjkan ada 6 hal yang menjadi rukun wudhu:3[5] 1. Niat fardhunya wudhu ketika pertama kali membasuh wajah 2. Membasuh wajah 3. Membasuh kedua tangan dari telapak dan lengan sampai siku 4. Membasuh sebagian kepala 5. Membasuh kedua kaki beserta jkedua mata kaki 6. Tertib Dan terdapat perbedaan pendapat ketika menyebutkan rukun wudhu. Ada yang menyebutkan 4 saja, sebagaimana yang tercantum dalam ayat Qur‟an, namun ada juga yang menambahinya dengan berdasarkan dalil dari sunnah.4[6] 4 (empat) rukun menurut Al-Hanafiyah mengatakan bahwa rukun wudhu itu hanya ada 4 sebagamana yang disebutkan dalam Nash Qur‟an. 7 (tujuh) rukun menurut Al-Malikiyah menambahkan dengan keharusan niat, ad-dalk yaitu menggosok anggota wudhu, sebab menurut beliau
  • 7. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 7 sekedar mengguyur anggota wudhu dengan air masih belum bermakna mencuci/membasuh, juga beliau menambahkan kewajiban muwalat. 6 (enam) rukun menurut As-Syafi‟iyah menambahnya dengan niat pembasuhan dan usapan dengan urut, tidak boleh terbolak balik. Istilah yang beliau gunakan adalah harus tertib. 7 (tujuh) rukun menurut Al-Hanabilah mengatakan bahwa harus niat, tertib dan muwalat, yaitu berkesinambungan. Maka tidak boleh terjadi jeda antara satu anggota dengan anggota yang lain yang sampai membuatnya kering dari basahnya air bekas wudhu. 4. Syarat-syarat Wudhu 1. Dikerjakan dengan air mutlaq 2. Mengalirkan air di atas anggota yang dibasuh 3. Tidak ada sesuatu pada anggota yang dapat mengubah air, yaitu perubahan yang merusakkan nama air mutlak itu 4. Pada anggota wudhu, tidak ada sesuatu yang menghalangi antara air dan anggota yang dibasuh 5. Dilakukan sesudah masuk waktu shalat bagi orang yang selalu berhadats 5. Sunah-sunah Wudhu 1. Membaca basmalah sebelum mengambil air untuk membasuh muka sambil niat berwudhu
  • 8. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 8 2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan, dicuci dengan air yang suci 3x (tiga kali) 3. Berkumur 4. Beristisyaq (menghirup air ke dalam hidung) Dan sunnah mengeraskan berkumur dan beristinsyaq bagi yang tidak puasa, dan makruh bagi yang puasa. Berkumur dan istinsyaq dilakukan 3x. 5. Istinsaar (membuang air dari hidung) dengan meletakkan jari telunjuk dan ibu jari tagan kiri di atas hidung. Jika dalam hidung terdapat kotoran yang keras, hendaklah dikeluarkan dengan jari kelingking tangan kiri. 6. Mengusap kedua telinga bagian luar atau dalam hingga gendang telinga Dalam mengusap telinga harus menggunakan air yang babru, bukan air yang habis digunakan mengusap kepala. 7. Merenggangkan jari-jari kedua tangan dan kaki jika menghalangi masuknya air ke sela-sela jari Caranya pada tangan ialah meletakkan bagian dalam pada salah satu telapak tangan di atas telapan tangan yang lain sambil memasukkan jari tanganpada tangan lain. Dan caranya pada kaki adalah meletakkan jari-jari tangan kiri diantara jari kaki, dimulai dari jari kelingking kaki kanan dan berakhir pada kelingking kiri pada bagian bawah kaki. 8. Menggerakkan cincin agar air sampai pada bagian bawah jari
  • 9. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 9 9. Mendahulukan anggota kanan ketika membasuh kedua tangan dan kaki 10. Memulai dengan ujung anggota yaitu membasuh wajah mulai bagian atas sampai bawah dan membasuh kedua tangan mulai jari-jari sampai siku, mengusap kedua kepala mulai dari tempat yang biasa ditumbuhi rambut sampai bagian atas kepala, dan membasuh kedua kaki dari ujung jari-jari sampai kedua mata kaki 11. Melebihkan basuhan pada anggota yang wajib seperti wajah, tangan, kaki 12. Membasuh dua atau tiga kali dalam segala hal, kecuali bila sudah merata, bila merata pada basuhan kedua, maka basuhan kedua itu dianggap kali pertama. Bila merata pada basuhan kali ketiga, maka semua basuhan dianggap kali pertama, dan hendakllah diteruskan dengan basuhan kali kedua dan ketiga. 13. Menghadap kiblat 14. Langsung yaitu beruntun antara anggota-anggota wudhu tidak terdapat jarak yang lama, sehingga anggota yang telah dibasuh mengering kembali. 15. Membasuh tangan hingga pergelangan pada saat akan mulai wudhu. Ini biasa dilakukan Rosulullah SAW, sunnah ini sangat sesuai dengan fitrah dan akal. Sebab biasanya pada tangan itu ada debu atau yang serupa dengan debu. Maka sudah harusnya, kamu dimulai dengan membersihkannya sehingga kemudian bisa
  • 10. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 10 digunakan untuk mencuci muka dan anggota tubuh lainnya. Dan yang sangat ditekankan untuk melakukan itu adalah saat bangun dari tidur. Sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim. َ ‫ق‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ْ ‫اس‬ َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ ‫اء‬َ‫ن‬ِ ‫إل‬‫ا‬ْ‫ا‬ ِ ‫ِف‬ ُ‫ه‬َ ‫د‬َ‫ي‬ ْ ‫ل‬ِ ‫خ‬ْ ‫د‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ِ ‫و‬ِ ‫م‬ْ ‫و‬َ‫ن‬ ْ ‫ن‬ِ ‫م‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ُ ‫د‬َ ‫َح‬‫أ‬ َ ‫ظ‬ .ُ‫ه‬ُ ‫د‬َ‫ي‬ ْ ‫ت‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ب‬ َ ‫ن‬ْ‫َي‬‫أ‬ ‫ى‬ِ ‫ر‬ْ ‫د‬َ‫ي‬َ‫ال‬ ُ‫و‬َّ‫ن‬ِ ‫إ‬َ‫ف‬ ً ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ ‫ا‬َ ‫ه‬َ‫ل‬ِ ‫س‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َّ ‫َّت‬َ ‫ح‬ “Jika seorang diantara kalian bangun dari tidur, maka janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam wadah air hingga dia mencucinya sebanyak 3x. Sebab dia tidak tahu di tempat mana tangannya berada sebelumnya.”5[7] 16. Menyela-nyela jenggot yang lebat 17. Memulai dari bagian kanan. Hendaknya ia mulai mencuci tangan kanan sebelum yang kiri, mencuci kaki kanan sebelm yang kiri. 18. Irit dalam menggunakan air dan jangan sampai melakukan pemborosan, namun jangan sampai terlalu kikir 6. Hal-hal yang Membatalkan Wudhu 1. Kencing dan Buang Air Besar
  • 11. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 11 Hal yang membatalkan wudhu dan disepakati bersama adalah keluarnya kencing dan tinja dari seseorang. Tentang batalnya wudhu karena kencing dan tinja adalah sesuatu yang sudah sangat diketahui dan disepakati dan sudah jelas tidak memerlukan dalil untuk menjelaskannya. 2. Madzi dan Wadi Termasuk yang membatalkan yang keluar dari kemaluan depan seorang laki-laki adalah madzi dan wadi. Madzi adalah sesuatu yang keluar dari penis seseorang lelaki setelah dia bercumbu, melihat atau berpikir mengenai seks. Dia adalah air yang kental yang keluar dengan cara mengalir dan tidak memancar laksana mani. Sedangkan wadi adalah air berwarna putih yang keluar setelah buang air kecil. Keduanya membatalkan wudhu laksana kencing, dan tidak ada kewajiban apa-apa lagi bagi seseorang yang keluar madzi dan wadi kecuali istinja‟ dan wudhu. 3. Keluarnya Angin dari Anus Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan dari Abu Hurairah, bahwa Rosululloh SAW bersabda: َ‫اء‬َّ ‫ض‬َ ‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َّ ‫َّت‬َ ‫ح‬ َ ‫ث‬َ ‫د‬ْ ‫َح‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ُ ‫د‬َ ‫ح‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ال‬َ ‫ص‬ َ‫اهلل‬ ُ ‫ل‬َ‫ب‬ْ ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ال‬ Artinya: Alloh tidak menerima shalat salah seorang dia nataramu bila ia berhadats, sehingga ia berwudhu”.
  • 12. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 12 Abu Hurairah menafsirkan kata “hadats”, di sini ada orang bertanya kepadanya: “apa yang dimaksud dengan hadats”? Dia berkata: kentut yang tidak ada suaranya dan kentut yang ada suaranya. Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Zaid dari Ashim Al-Anshari, bahwa dia mengadukan sesuatu kepada Rosululloh tentang seseorang yang ragu merasakan sesuatu pada saat shalat yakni dia merasakan ada angin keluar dari anusnya, maka Rosululloh SAW bersabda: ‫ا‬ًْ ‫ْي‬ِ ‫ر‬َ ‫د‬َِ ‫َي‬ ْ ‫َو‬‫أ‬ ‫ا‬ً‫ت‬ْ ‫و‬َ ‫ص‬ َ ‫ع‬َ ‫م‬ْ ‫س‬َ‫ي‬ َّ ‫َّت‬َ ‫ح‬ ْ ‫ف‬ِ ‫ر‬َ ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ ‫َو‬‫أ‬ ْ ‫ل‬ِ‫ت‬َ ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫ال‬ “Janganlah dia berhenti (berpaling) hingga dia mendengar bunyi atau dia mencium bau”.6[8] Artinya, dia masih tetap berada dalam keadaan suci dan dalam wudhunya, karena itu adalah keyakinan, dan keyakinan tidak hilang disebabkan keraguan, lain halnya jiak dia mendengar suara kentutnya atau mencium baunya. 4. Tidur Berat Hal yang disepakati membalatkan wudhu adalah tidur berat dan panjang. Sebagaimana tidurnya seseorang yang tidur di malam hari, kemudian dia bangun pagi.
  • 13. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 13 Sedangkan yang berupa kantuk, maka dia tidak membatalkan wudhu, sebab itu adalah tidur ringan. ُ ‫اب‬َ ‫ح‬ْ ‫َص‬‫أ‬ َ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬( :َ ‫ال‬َ‫ق‬ ُ‫و‬ْ‫ن‬َ ‫ع‬ ُ‫اهلل‬ َ ‫ي‬ِ ‫ض‬َ ‫ر‬ ِ ‫ك‬ِ‫ال‬َ ‫م‬ ِ ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ ‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ْ ‫ن‬َ ‫ع‬ ُ ‫ل‬ْ ‫و‬ُ ‫س‬َ ‫ر‬ َ ‫ق‬ِ ‫ف‬َْ ‫َت‬ َّ ‫َّت‬َ ‫ح‬ َ‫اء‬َ ‫ش‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ ‫ن‬ْ ‫و‬ُ ‫ر‬ِ ‫ظ‬َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ِ ‫ن‬ِ ‫د‬ْ ‫ه‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ ‫ع‬ ‫م‬.‫ص‬ ِ‫اهلل‬ َ ‫د‬ُ ‫او‬َ ‫د‬ ْ ‫و‬ُ‫أب‬ ُ‫و‬َ ‫ج‬َ ‫ر‬ْ ‫َخ‬‫أ‬( َ ‫ن‬ُ ‫ؤ‬َّ ‫ض‬َ ‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ ‫و‬ َ ‫ن‬ْ ‫و‬ُّ‫ل‬َ ‫ص‬ُ‫ي‬ َُّ ‫ُث‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ُ ‫س‬ُ ‫ؤ‬َ ‫ر‬ ٍ ‫م‬ِ‫ل‬ْ ‫س‬ُ ‫م‬ ‫و‬ِ‫ف‬ ُ‫و‬ُ‫ل‬ْ ‫ص‬َ‫ا‬َ ‫و‬ ِ ‫َن‬ْ‫ط‬ُ‫ق‬ َ ‫َّار‬ ‫الد‬ ُ‫و‬َ ‫ح‬َّ ‫ح‬َ ‫ص‬َ ‫و‬ 5. Bersentuhan laki-laki dan perempuan yang boleh nikah yang sudah baligh dan berakal, dan tidak ada penghalang keduanya. 6. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan tanpa ada penghalang
  • 14. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 14  KESIMPULAN Al Imam Ibnu Athir Al-Jazary rohimahulloh (Seorang ahli bahasa) menjelaskan bahwa jika dikatakan wudhu maka yang dimaksud adalah air yang digunakan berwudhu, bila dikatakan wudhu, maka yang diinginkan di sini adalah perbuatannya. Jadi wudhu adalah perbuatan, sedangkan wadhu adalah air wudhu. Al-Hafi‟ah Ibnu Hajar Asy-Syafi‟iy, kata wudhu diambil dari kata al-wadho‟ah/kesucian. Wudhu disebut demikian, karena orang yang sholat membersihkan diri dengan wudhu, akhirnya ia menjadi orang yang suci. - Pengertian menurut Syrai‟at Menurut Syaikh Shohih Ibnu Ghorim As-Sadlan Harishulloh, bila ditinjau dari sisi syari‟at adalah suatu bentuk peribadatan kepada Allah SWT dengan mencucui anggota tubuh tertentu dengan data cara khusus.  Rukun Wudhu 1. Niat 2. Membasuh wajah 3. Membasuh kedua tangan dari telapak sampai siku 4. Membasuh sebagian kepala 5. Membasuh kedua kaku beserta kedua mata kaki 6. Tertib
  • 15. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 15  Sunah-sunah Wudhu 1. Membaca basmalah 2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan 3. Berkumur 4. Istinsyak (menghirup air ke dalam hidung) 5. Istinsar (membuang air dari hidung) 6. Mengusap kedua telinga bagian luar atau dalam hingga gendang telinga 7. Merenggangkan jari-jari kedua tangan dan kaki jika menghalangi masuknya air ke sela-sela jari 8. Menggerakkan cincin agar air sampai pada bagian belah jari 9. Mendahulukan anggota kanan ketika membasuh kedua tangan dan kaki 10. Memulai dengan ujung anggota 11. Melebihkan basuhan pada anggota yang wajib, seperti wajah 12. Membasuh dua atau tiga kali 13. Menghadap kiblat 14. Langsung atau berurutan  Hal-hal yang Membatalkan Wudhu 1. Kencing dan buang air besar 2. Madzi dan wadi 3. Keluar angin dari anus
  • 16. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 16 4. Tidur berat 5. Bersentuhan laki-laki dan wanita 6. Menyentuh kemaluan  Syarat-syarat Wudhu 1. Dikerjakan dengan air mutlak 2. Mengalirkan air ke atas anggota yang dibasuh 3. Tidak ada sesuatu pada anggota yang dapat mengubah air 4. Pada anggota wudhu, tidak ada sesuatu yang menghalangi antara air dan yang dibasuh 5. Dilakukan sesudah masuk waktu shalat bagi orang yang selalu berhadats
  • 17. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 17 DAFTAR PUSTAKA Al-Asqalani, Al Imam Al Hafizh, Ibnu Hajar Fathul Baari Syarah Shahih Al-Bukhari Cet. I. Jakarta Selatan: Pustaka Azam. 2001 Al-Jamal Ibrahim Muhammad. Fiqih Muslimah. Jakarta: Pustaka Amani. 1999. Al-Malibary, Zainuddin bin Muhammad Al-Ghozaly. Fathul Mu’in. Surabaya: Darul Ilmi, tt. Al-Qaradhawi Yusuf. Fiqih Thoharoh. Jl. Cipinang Muara Raya No. 63 Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. 2004. Al-Thoyaar, Abdullah bin Muhammad. Risalah fi Al- Fiqh. Al-Muyassar Cet I. Riyadh: Madar Al Watoni lin Nasyr. tt. Al- Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih. Al-Nihayah fi Ghorib Al-Hadits wal atsar Cet. 5. Mesir: Jannatul Afkar. 2008. Ma s‟ud, Ibnu dan Zainal Abidin. Fiqih Madzab Imam Syafi’I, Bandung: Pustaka Setia Bandung. 2007.
  • 18. [MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015 Page | 18 BIOGRAFI PENYUSUN Sinarwati labinda, lahir di desa Aoma Kec, Wolasi, Kab Konawe selatan Prov Sulawesi Tenggara pada 17 ktober 1994. Beliau menamatkan sekolah dasar di SDN 1 Aoma. SMP di SMP N2 Wolasi, dan SMA di SMA N 1Wolasi. Sekarang beliau sedang melanjutkan pendidikan di IAIN Kendari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, konsentrasi manajeme Pendidikan Islam. Organisasi yang diikuti PMII, KAMMI, BTI (Bait tamiyz IAIN), PSGA, HMJ-T.