SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 43
Descargar para leer sin conexión
AMDAL
TL 4002 Rekayasa Lingkungan 2009
Program Studi Teknik Lingkungan ITB
Pendahuluan
AMDAL/EIA : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan /
Environmental Impact Assessment
AMDAL : studi lingkungan untuk melihat besar dan pentingnya
dampak suatu kegiatan terhadap lingkungan :
Fisik : struktur tanah, geologi, bentang lahan
Kimia : pencemaran air, udara dan tanah
Biologi : dampak terhadap floa dan fauna
Sosial
Ekonomi
Budaya
Kesehatan masyarakat
Pendahuluan
AMDAL adalah sistem yang berasal dari Amerika Serikat yang
diterapkan sebagai mekanisme untuk memaksakan (law enforce)
implementasi Undang-Undang National Kebijakan Lingkungan
(National Environmental Policy Act - NEPA) tahun 1970
Dalam UU tersebut ditetapkan bahwa setiap Tindak Federal penting
harus disertai Pernyataan Dampak Lingkungan (Environmental
Impact Statement atau EIS)
EIS dihasilkan melalui proses Environmental Impact Assessment
(EIA)
Sistem ini selanjutnya digunakan oleh berbagai negara, termasuk
Republik Indonesia
Pada tahun 1992 diperkuat oleh Deklarasi Rio
Masing-masing negara mengembangkan sistem tersebut sesuai
dengan kondisi setempat
Ragam EIA di Berbagai Negara
Metoda kajian dapat bersifat universal, namun posisi EIA
disesuaikan dengan sistem pengendalian (development control) di
masing-masing negara
Di Kanada diterapkan dengan sangat selektif dan melalui tahap
yang memfokus
Di Inggris sebagai pelengkap sistem pengendalian yang telah ada
Di Australia merupakan prakarsa pemrakarsa kegiatan untuk
menghindari gugatan pada masa datang
Di Indonesia disebut dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) sebagai syarat permohonan (bukan
pemberian) ijin suatu rencana kegiatan/usaha
Ragam EIA di Berbagai Negara
Sebelum diterbitkannya UU Nomor 4/1982 diterapkan dan dikenal
sebagai :
Pernyataan Dampak Lingkungan (PEDAL)
Kajian Dampak Lingkungan (KADAL)
Studi (dan Analisis) Dampak Lingkungan (STUDAL, SANDAL)
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL atau ADL)
Penetapan UU Nomor 4/1982 membakukan dengan istilah AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Regulasi AMDAL
Kewajiban AMDAL di Indonesia diatur dalam : PP no. 27 tahun 1999
Kegiatan wajib AMDAL diatur dalam KepMenLH no.17 than 2001,
misal :
Bendungan : tinggi > 15 m atau luas 200 ha
Jalan tol : wajib, jalan layang > 2 km
Irigasi : luas > 2000 ha
Pembangunan jalan :
Kota besar : > 5 km
Kota sedang : > 10 km
Pedesaan : > 30 km
Kegiatan yang tidak wajib AMDAL (KepMenLH no. 86 tahun2002):
melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL)
TUJUAN PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN MELALUI AMDAL
- MENGURANGI ATAU MENIADAKAN AKIBAT
(YANG TIDAK DIRENCANAKAN)
ATAS PERUBAHAN LINGKUNGAN, KHUSUSNYA AKIBAT
YANG MENDASAR, MELUAS, BERJANGKA PANJANG
- MENGIDENTIFIKASI PEMECAHAN MASALAH YANG OPTIMAL
- MENCEGAH ATAU MENGATASI KONFLIK KEPENTINGAN
- MELIBATKAN PUBLIK DAN MENJAMIN KETERBUKAAN PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

TUJUAN PENGENDALIAN DAPAT DICAPAI JIKA KEDUDUKAN AMDAL
DALAM PROSES PEMBANGUNAN TEPAT
FUNGSI AMDAL
AMDAL : SALAH SATU UPAYA PREVENTIF PENGENDALIAN DAMPAK
LINGKUNGAN OLEH KEGIATAN PEMBANGUNAN (SELAIN TATA RUANG, TATA
GUNA LAHAN, AUDIT LINGKUNGAN, PLCA, DSB)

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KELAYAKAN LINGKUNGAN

PERIJINAN

BAGIAN
STUDI KELAYAKAN

PERENCANAAN TEKNOLOGI
DAN PERANCANGAN PROSES

PERENCANAAN
PENGEMBANGAN
WILAYAH
EIA Stakeholders

ToR, EIA, RKL and RPL
Documents

AMDAL
Commission

LOCAL OR CENTRAL
GOVERMENT

Owner of
The project

PUBLIC
NGO

Consultant
Owner

Technical
Team

APPROVAL :
Bupati

ACTIVITY IMPLEMENTATION :
OWNER

EXPERT
Dokumen AMDAL
Terdiri dari 5 dokumen penting :
Kerangka Acuan (KA) : sebagai dasar pelaksanaan studi AMDAL
(disusun sebelum kegiatan AMDAL dilaksanakan)
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) : dokumen yang memuat
studi dampak lingkungan
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) : upaya-upaya
pengelolaan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif dan
meningkatkan dampak positif, misal : pengelolaan limbah
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) : upaya pemantauan
untuk melihat kinerja upaya pengelolaan yang dilakukan, misal :
pengukuran kualitas air dan udara di titik-titik tertentu
Executive summary : memuat ringkasan dokumen ANDAL, RKL
dan RPL
Hasil utama studi AMDAL adalah dokumen RKL dan RPL
Tahapan Studi AMDAL
Penyusunan Kerangka Acuan
Uraian Rencana Kegiatan (alam feasibility
study)
Identifikasi dampak
Rona Lingkungan Awal (Environmetal Setting)
Prediksi Dampak
Assessment dan Mitigasi dampak
Tahapan Studi AMDAL
Kerangka Acuan
Terms of Reference (TOR)
Dibuat berdasarkan studi kelayakan (feasibility study)
suatu aktivitas
Merupakan dasar dalam pelaksanaan studi AMDAL,
misal :
Daerah studi
Jumlah dan lokasi sampel
Isu utama yang akan timbul, misal : masalah kualitas
udara yang akan berdampak ke kondisi sosial dan
kesehatan masyarakat
Harus melalui persetujuan Tim Teknis AMDAL di daerah
tingkat II/ propinsi/ pusat
Kerangka Acuan
Terms of Reference (TOR)
Kerangka Acuan dapat disusun dalam 3 cara :
KA telah disusun oleh komisi yang bertanggung jawab
atau bersama-sama dengan pemrakarsa proyek
(sesuai dengan Peraturan Pemerintah)
KA disusun bersama antara komisi yang bertanggung
jawab, pemrakarsa proyek dan pelaksana AMDAL
atau konsultan AMDAL.
KA disusun oleh pelaksana AMDAL kemudian
diajukan kepada pemrakarsa proyek.
Kerangka Acuan
Terms of Reference (TOR)
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan KA antara lain :
Judul, latar belakang studi AMDAL dan tujuan dari
studi AMDAL
Dasar pendekatan studi AMDAL dan analisisnya
Metodologi penelitian
Jadwal penelitian
Organisasi tim
Biaya penelitian
Identifikasi Dampak Penting
Berdasarkan komponen kegiatan dan komponen lingkungan yang terkena
dampak
Komponen kegiatan dibagi berdasarkan tahap :
Prakonstruksi : pembebasan lahan, pematangan lahan, dll
Konstruksi : pemasangan tiang pancang, pembetonan, dll
Pasca konstruksi : pengoperasian jalan tol
Komponen lingkungan : aspek fisik, kimia, biologi, sosekbud dan kesmas
Dibuat matriks antara komponen kegiatan dan komponen lingkungan
Ukuran besar dan pentingnya dampak :
Jumlah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah sebaran
Intensitas dan lamanya dampak
Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Rona Lingkungan Awal
Tinjauan lapangan untuk menganalisis kondisi
lingkungan sebelum ada kegiatan
Tinjauan lapangan dapat berupa :
Pengukuran langsung dan wawancara (data primer) :
pengukuran kualitas udara, air, interview dengan
masyarakat setempat, dll
Pengumpulan data sekunder dari instansi terkait
Data dasar untuk mengkaji besar dan pentingnya
dampak
Prediksi Dampak
Berdasarkan besaran dari komponen kegiatan
Perkiraan besarnya dampak terhadap lingkungan secara
kualitatif dan kuantitatif, misal : besarnya peningkayan
konsentrasi pencemar udara dan luas sebarannya
Prediksi menggunakan metodologi yang secara ilmiah
dapat diterima. Contohnya menggunakan model-model
matematis ataupun software yang sudah ada di pasaran,
misalnya untuk melihat dispersi udara menggunakan
model Dispersi Gauss
Assessment Dampak
Berdasarkan rona awal dan prediksi dampak
Mengacu kepada standar/baku mutu yang berlaku,
misalnya baku mutu air limbah, kebisingan, dll
Rona awal + prediksi = > < baku mutu ?
Ukuran dampak :
Jumlah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah sebaran
Intensitas dan lamanya dampak
Banyaknya komponen lingkungan yang terkena
dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Mitigasi Dampak
Upaya Pengelolaan yang harus dilakukan :
Penggunaan sarana WWTP
Alat pengendali pencemaran udara
Penggunaan peredam suara, dll
Dituangkan dalam dokumen RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan) untuk seluruh komponen kegiatan yang
memberikan dampak penting terhadap komponen
lingkungan
Tingkat keberhasilan upaya mitigasi dampak diukur
dengan pemantauan yang dituangkan dalam dokumen
RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
Pelaksanaan RKL dan RPL harus dilaporkan secara
periodik ke instansi terkait
Metodologi ANDAL
Warner & Bromley (1974) membuat klasifikasi metode ANDAL,
yaitu:
Metode Ad Hoc : sangat sedikit memberikan pedoman cara
melakukan pendugaan, relatif mudah, singkat, tetapi kurang
keterpaduan dari disiplin-disiplin ilmu yang terlibat.
Metode Overlays : menggunakan sejumlah peta di lokasi yang
akan dibangun proyek dan daerah sekitarnya, tiap peta
menggambarkan komponen-komponen lingkungan yang lengkap
(meliputi aspek fisik-kimia, biologi, sosial-ekonomi, dan sosialbudaya).
Kelebihan : dalam melakukan evaluasi, pemilihan alternatif
dan mengidentifikasi dampak tertentu.
Kekurangan : tidak dapat menyajikan dampak kuantitatif
Metode Ad Hoc
Metodologi ANDAL…(2)
Metode Matrices : merupakan bentuk checklist dalam dua
dimensi, dengan bentuk matriks tersebut dapat ditetapkan
interaksi antara aktivitas proyek dengan komponen lingkungan.
Kelemahannya adalah tidak dapat menggambarkan dampak
tidak langsung. Metode ini dikenal juga dengan Metode Leopold.
Metode Network : metode yang disusun berdasarkan suatu
daftar aktivitas proyek yang saling berhubungan dengan
komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak.
Kelebihan : dapat menggambarkan adanya dampak langsung
dan tidak langsung serta hubungan antar komponen
lingkungan.
Kekurangan : setiap orang dapat meyusun bentuk aliran
dampak yang berbeda tergantung tingkt keahlian dan
pengalamannya.
Metodologi ANDAL…(3)
Metode Checklist : berbentuk daftar komponen lingkungan yang
kemudian digunakan untuk menentukan komponen mana yang
terkena dampak. Berdasarkan perkembangannya, metode
Checklist dibagi menjadi :
Checklist sederhana (simple checklist)
Checklist dengan uraian (descriptive checklist)
Checklist berskala(scaling checklist)
Checklist berskala dengan pembobotan (scale weight
checklist)
Checklist berskala
(scaling checklist)
Checklist berskala dengan pembobotan (scale
weight checklist)
Metodologi ANDAL
Metode lainnya yang juga sering digunakan antara lain :
a. Metode Leopold atau Matriks Interaksi Leopold (1971) :
terdiri dari 100 macam aktivitas dengan 88 komponen
lingkungan. Identifikasi dampak lingkungan dari proyek ditulis
dalam interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan.
Langkah pertama : setelah matriks dibuat kemudian
menentukan dampak dari tiap aktivitas proyek pada
komponen lingkungan.
Langkah kedua : menentukan besaran (magnitude) dan
tingkat kepentingan (importance) dampak. Penilaian berskala
1 (nilai paling rendah) sampai 10 (nilai paling tinggi) dan diberi
tanda + atau – untuk masing-masing dampak.
Metode Leopold (Matriks Interaksi Leopold)
Metodologi ANDAL
b. Metode Matriks Dampak dari Moore (1973) : matriks Moore
dibagi menjadi 6 kategori yang berbeda, yaitu :
Pembentuk timbulnya aktivitas dan aktivitas lain yang
berhubungan
Potensi perubahan lingkungan
Pengaruh pada lingkungan yang utama
Pemanfaatan pada manusia yang terkena
Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas
Besaran umum dari potensi pengurangan dari pemanfaatan
manusia
Metode Matriks
Dampak dari Moore
Metodologi ANDAL
c.

Metode Sorensen (1971) : merupakan Network Analysis yang
pertama, disusun untuk digunakan pada proyek pengerukan dasar laut
(dredging). Dalam metode ini diidentifikasi berbagai hubungan timbal
balik atau sebab akibat adanya aktivitas proyek.

c.

Metode MacHarg (1968) : dikenal juga sebagai Metode Overlays

d.

Metode Fisher dan Davies (1973) : terdiri atas 3 matriks yang disusun
secara bertahap, yaitu :
Tahap pertama : matriks mengenai evaluasi lingkungan sebelum
proyek dibangun (Environmental Baseline)
Tahap kedua : matriks dampak lingkungan (Environmental
Compatibility Matriks)
Tahap ketiga : matriks keputusan (Decision Matriks)
Metode Sorensen
Metode Fisher dan Davies
Tahap 1 Environmental Baseline
Metode Fisher dan Davies
Tahap 2 Environmental Compatibility Matrix
Metode Fisher dan Davies
Tahap 3 Decision Matrix
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
RKL : merupkan bagian dari AMDAL suatu proyek, RKL disusun
berdasarkan hasil dari studi ANDAL. Kedudukan RKL dalam
AMDAL dapat dilihat pada gambar berikut :

A
N
D
A
L

Usulan
Proyek

Hasil Pendugaan
Dampak Suatu Proyek

Proyek dibangun
dan berjalan

Dampak Lingkungan

RKL

Aktivitas
Pengelolaan
Lingkungan

Keadaan Kualitas
Lingkungan

RPL (Rencana
Pemantauan Lingkungan)

Aktivitas
Pemantauan
Lingkungan

Hasil Pemantauan
Kulaitas Lingkungan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Pemantauan Lingkungan (Duinker, 1983) : pengukuran berdasarkan
waktu atau pengulangan pengukuran pada komponen atau
parameter lingkungan pada waktu-waktu tertentu.
Kegunaan pemantauan :
Untuk menguji pendugaan dampak
Untuk mendapatkan efektivitas dari aktivitas atau teknologi yang
digunakan untuk mengendalikan dampak negatif
Untuk mendapatkan tanda peringatan sedini mungkin mengenai
perubahan lingkungan
Untuk mengumpulkan bukti-bukti untuk menunjang tuntutan-tuntutan
ganti rugi.
PROSEDUR PELIBATAN MASYARAKAT
DALAM AMDAL
MASYARAKAT
BERKEPENTINGAN

INSTANSI YANG
BERTANGGUNGJAWAB

Pengumuman Persiapan
Penyusunan AMDAL

PEMRAKARSA

Pengumuman Rencana
Usaha/Kegiatan

Saran, pendapat, dan
tanggapan
Penyusunan KA ANDAL

Konsultasi Publik

Saran, pendapat, dan
tanggapan
Saran, pendapat, dan
tanggapan

PENILAIAN KA ANDAL
oleh Komisi AMDAL (Maks.
75 hari)
PENILAIAN ANDAL, RKL,
DAN RPL oleh Komisi
AMDAL (Maks. 75 hari)
KEPUTUSAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota

Penyusunan ANDAL, RKL,
dan RPL
KONDISI PENYELENGGARAAN AMDAL SAAT INI
PANDANGAN DAN KOMITMEN PEMRAKARSA
AMDAL DIPANDANG SEBAGAI COST CENTER
BELUM TERDAPAT INSENTIF BAGI PEMRAKARSA YANG
MENYELENGGARAKAN AMDAL
KOMITMEN APARATUR PEMERINTAH
AMDAL DIPANDANG SEBAGAI INSTRUMEN PERIJINAN
DIBANDING SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALIAN
DAMPAK LINGKUNGAN
DOKUMEN AMDAL DISYARATKAN MENCANTUMKAN
SERINCI MUNGKIN UPAYA PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
AMDAL BELUM DIPOSISIKAN SEBAGAI KELENGKAPAN
INFORMASI BAGI STUDI KELAYAKAN
KONDISI PENYELENGGARAAN AMDAL SAAT INI...(2)
PANDANGAN PENGKAJI AMDAL
AMDAL MENSYARATKAN DATA/INFORMASI RENCANA KEGIATAN
YANG LENGKAP DAN RINCI
RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DITUJUKAN BAGI SELURUH DAMPAK PENTING DAN TIDAK
BERORIENTASI PADA LANGKAH REDUCE COST
RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
CENDERUNG TIDAK DAPAT DIUBAH
KEBIJAKAN, PERATURAN-PERUNDANGAN, DAN PENEGAKANNYA
PENEGAKAN HUKUM LEMAH
KETIDAKJELASAN KONSEP DAMPAK PENTING MENURUNKAN
AKUNTABILITAS KAJIAN AMDAL
PERATURAN YANG ADA BELUM MENGAKOMODASIKAN
PERUBAHAN RKL DAN RPL SESUAI KONDISI INTERNAL DAN
EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI RKL DAN RPL
EVALUASI PENYELENGGARAAN AMDAL
TIDAK EFISIEN
TIDAK COST EFFECTIVE
PROSES PANJANG DAN BIROKRATIS
METODOLOGI AMDAL BERSIFAT KAKU
AMDAL TIDAK TERINTEGRASI DALAM STUDI KELAYAKAN TEKNIS
DAN EKONOMIS
MITIGASI CENDERUNG BERORIENTASI KEPADA END OF PIPE
APPROACH
BERSIFAT STATIS DAN TIDAK DAPAT MENGAKOMODASIKAN
KOMPLEKSITAS DAN DINAMIKA (KETIDAKPASTIAN)
TIDAK TERKAIT DENGAN SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
LAINNYA
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN AMDAL LEMAH
PERANSERTA MASYARAKAT RENDAH
AMDAL PARADIGMA BARU
FOKUS KAJIAN AMDAL
DARI PENANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN DAMPAK NEGATIF
MENUJU PENCEGAHAN SEKALIGUS MENURUNKAN BIAYA OPERASI
(REDUCE COST) DAN MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
(COMPETITIVE ADVENTAGE)
RKL DAN RPL
DARI YANG BERSIFAT KAKU DAN TIDAK DAPAT DIUBAH MENUJU
SIFAT LUWES. PERUBAHAN SEHARUSNYA TIDAK MEMBUTUHKAN
PERSETUJUAN INSTANSI BERWENANG
PERANSERTA PUBLIK
DARI MILIK PEMRAKARSA DAN INSTANSI YANG BERWENANG
MENUJU MILIK PEMRAKARSA, INSTANSI YANG BERWENANG, DAN
WARGA MASYARAKAT YANG TERKENA DAMPAK

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SampahTata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SampahJoy Irman
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikJoy Irman
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalinfosanitasi
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airnurul isnaini
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 

La actualidad más candente (20)

Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SampahTata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
 
PKP
PKPPKP
PKP
 
Tempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampahTempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampah
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 

Similar a 9. audit-lingkungan

Amdal compatibility-mode
Amdal compatibility-modeAmdal compatibility-mode
Amdal compatibility-modeWahyu Nuryanto
 
Amdal jepang
Amdal jepangAmdal jepang
Amdal jepangTria_ef
 
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdfASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdfViscaBarca4
 
asas-asas pengetahuan lingkungan
asas-asas pengetahuan lingkunganasas-asas pengetahuan lingkungan
asas-asas pengetahuan lingkunganthiarramadhan
 
Bahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa LingkunganBahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa LingkunganMawar 99
 
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-13.pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-13.pptxEkologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-13.pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-13.pptxrerenvirgoya10
 
Tugas bps3280 21_s15005
Tugas bps3280 21_s15005Tugas bps3280 21_s15005
Tugas bps3280 21_s15005Intan Siagian
 
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinPengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinraysa hasdi
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Rizka Lubis
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03M Nasution
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01M Nasution
 
Ilmu lingkungan by nizar
Ilmu lingkungan by nizarIlmu lingkungan by nizar
Ilmu lingkungan by nizarnizar amody
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.pptRiaKasmeri
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.pptFitriShutyaa
 

Similar a 9. audit-lingkungan (20)

Amdal compatibility-mode
Amdal compatibility-modeAmdal compatibility-mode
Amdal compatibility-mode
 
Amdal
AmdalAmdal
Amdal
 
Amdal jepang
Amdal jepangAmdal jepang
Amdal jepang
 
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdfASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
AMDAL.pdf
AMDAL.pdfAMDAL.pdf
AMDAL.pdf
 
asas-asas pengetahuan lingkungan
asas-asas pengetahuan lingkunganasas-asas pengetahuan lingkungan
asas-asas pengetahuan lingkungan
 
Bahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa LingkunganBahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa Lingkungan
 
boyek 2.ppt
boyek 2.pptboyek 2.ppt
boyek 2.ppt
 
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-13.pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-13.pptxEkologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-13.pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-13.pptx
 
Tugas bps3280 21_s15005
Tugas bps3280 21_s15005Tugas bps3280 21_s15005
Tugas bps3280 21_s15005
 
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinPengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
 
Makalah amdal
Makalah amdalMakalah amdal
Makalah amdal
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
 
Ilmu lingkungan by nizar
Ilmu lingkungan by nizarIlmu lingkungan by nizar
Ilmu lingkungan by nizar
 
Amdal pak anam
Amdal pak anamAmdal pak anam
Amdal pak anam
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
 

9. audit-lingkungan

  • 1. AMDAL TL 4002 Rekayasa Lingkungan 2009 Program Studi Teknik Lingkungan ITB
  • 2. Pendahuluan AMDAL/EIA : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan / Environmental Impact Assessment AMDAL : studi lingkungan untuk melihat besar dan pentingnya dampak suatu kegiatan terhadap lingkungan : Fisik : struktur tanah, geologi, bentang lahan Kimia : pencemaran air, udara dan tanah Biologi : dampak terhadap floa dan fauna Sosial Ekonomi Budaya Kesehatan masyarakat
  • 3. Pendahuluan AMDAL adalah sistem yang berasal dari Amerika Serikat yang diterapkan sebagai mekanisme untuk memaksakan (law enforce) implementasi Undang-Undang National Kebijakan Lingkungan (National Environmental Policy Act - NEPA) tahun 1970 Dalam UU tersebut ditetapkan bahwa setiap Tindak Federal penting harus disertai Pernyataan Dampak Lingkungan (Environmental Impact Statement atau EIS) EIS dihasilkan melalui proses Environmental Impact Assessment (EIA) Sistem ini selanjutnya digunakan oleh berbagai negara, termasuk Republik Indonesia Pada tahun 1992 diperkuat oleh Deklarasi Rio Masing-masing negara mengembangkan sistem tersebut sesuai dengan kondisi setempat
  • 4. Ragam EIA di Berbagai Negara Metoda kajian dapat bersifat universal, namun posisi EIA disesuaikan dengan sistem pengendalian (development control) di masing-masing negara Di Kanada diterapkan dengan sangat selektif dan melalui tahap yang memfokus Di Inggris sebagai pelengkap sistem pengendalian yang telah ada Di Australia merupakan prakarsa pemrakarsa kegiatan untuk menghindari gugatan pada masa datang Di Indonesia disebut dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagai syarat permohonan (bukan pemberian) ijin suatu rencana kegiatan/usaha
  • 5. Ragam EIA di Berbagai Negara Sebelum diterbitkannya UU Nomor 4/1982 diterapkan dan dikenal sebagai : Pernyataan Dampak Lingkungan (PEDAL) Kajian Dampak Lingkungan (KADAL) Studi (dan Analisis) Dampak Lingkungan (STUDAL, SANDAL) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL atau ADL) Penetapan UU Nomor 4/1982 membakukan dengan istilah AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
  • 6. Regulasi AMDAL Kewajiban AMDAL di Indonesia diatur dalam : PP no. 27 tahun 1999 Kegiatan wajib AMDAL diatur dalam KepMenLH no.17 than 2001, misal : Bendungan : tinggi > 15 m atau luas 200 ha Jalan tol : wajib, jalan layang > 2 km Irigasi : luas > 2000 ha Pembangunan jalan : Kota besar : > 5 km Kota sedang : > 10 km Pedesaan : > 30 km Kegiatan yang tidak wajib AMDAL (KepMenLH no. 86 tahun2002): melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
  • 7. TUJUAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN MELALUI AMDAL - MENGURANGI ATAU MENIADAKAN AKIBAT (YANG TIDAK DIRENCANAKAN) ATAS PERUBAHAN LINGKUNGAN, KHUSUSNYA AKIBAT YANG MENDASAR, MELUAS, BERJANGKA PANJANG - MENGIDENTIFIKASI PEMECAHAN MASALAH YANG OPTIMAL - MENCEGAH ATAU MENGATASI KONFLIK KEPENTINGAN - MELIBATKAN PUBLIK DAN MENJAMIN KETERBUKAAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TUJUAN PENGENDALIAN DAPAT DICAPAI JIKA KEDUDUKAN AMDAL DALAM PROSES PEMBANGUNAN TEPAT
  • 8. FUNGSI AMDAL AMDAL : SALAH SATU UPAYA PREVENTIF PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN OLEH KEGIATAN PEMBANGUNAN (SELAIN TATA RUANG, TATA GUNA LAHAN, AUDIT LINGKUNGAN, PLCA, DSB) UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELAYAKAN LINGKUNGAN PERIJINAN BAGIAN STUDI KELAYAKAN PERENCANAAN TEKNOLOGI DAN PERANCANGAN PROSES PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH
  • 9. EIA Stakeholders ToR, EIA, RKL and RPL Documents AMDAL Commission LOCAL OR CENTRAL GOVERMENT Owner of The project PUBLIC NGO Consultant Owner Technical Team APPROVAL : Bupati ACTIVITY IMPLEMENTATION : OWNER EXPERT
  • 10.
  • 11. Dokumen AMDAL Terdiri dari 5 dokumen penting : Kerangka Acuan (KA) : sebagai dasar pelaksanaan studi AMDAL (disusun sebelum kegiatan AMDAL dilaksanakan) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) : dokumen yang memuat studi dampak lingkungan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) : upaya-upaya pengelolaan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif, misal : pengelolaan limbah Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) : upaya pemantauan untuk melihat kinerja upaya pengelolaan yang dilakukan, misal : pengukuran kualitas air dan udara di titik-titik tertentu Executive summary : memuat ringkasan dokumen ANDAL, RKL dan RPL Hasil utama studi AMDAL adalah dokumen RKL dan RPL
  • 12. Tahapan Studi AMDAL Penyusunan Kerangka Acuan Uraian Rencana Kegiatan (alam feasibility study) Identifikasi dampak Rona Lingkungan Awal (Environmetal Setting) Prediksi Dampak Assessment dan Mitigasi dampak
  • 14. Kerangka Acuan Terms of Reference (TOR) Dibuat berdasarkan studi kelayakan (feasibility study) suatu aktivitas Merupakan dasar dalam pelaksanaan studi AMDAL, misal : Daerah studi Jumlah dan lokasi sampel Isu utama yang akan timbul, misal : masalah kualitas udara yang akan berdampak ke kondisi sosial dan kesehatan masyarakat Harus melalui persetujuan Tim Teknis AMDAL di daerah tingkat II/ propinsi/ pusat
  • 15. Kerangka Acuan Terms of Reference (TOR) Kerangka Acuan dapat disusun dalam 3 cara : KA telah disusun oleh komisi yang bertanggung jawab atau bersama-sama dengan pemrakarsa proyek (sesuai dengan Peraturan Pemerintah) KA disusun bersama antara komisi yang bertanggung jawab, pemrakarsa proyek dan pelaksana AMDAL atau konsultan AMDAL. KA disusun oleh pelaksana AMDAL kemudian diajukan kepada pemrakarsa proyek.
  • 16. Kerangka Acuan Terms of Reference (TOR) Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan KA antara lain : Judul, latar belakang studi AMDAL dan tujuan dari studi AMDAL Dasar pendekatan studi AMDAL dan analisisnya Metodologi penelitian Jadwal penelitian Organisasi tim Biaya penelitian
  • 17. Identifikasi Dampak Penting Berdasarkan komponen kegiatan dan komponen lingkungan yang terkena dampak Komponen kegiatan dibagi berdasarkan tahap : Prakonstruksi : pembebasan lahan, pematangan lahan, dll Konstruksi : pemasangan tiang pancang, pembetonan, dll Pasca konstruksi : pengoperasian jalan tol Komponen lingkungan : aspek fisik, kimia, biologi, sosekbud dan kesmas Dibuat matriks antara komponen kegiatan dan komponen lingkungan Ukuran besar dan pentingnya dampak : Jumlah manusia yang terkena dampak Luas wilayah sebaran Intensitas dan lamanya dampak Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak Sifat kumulatif dampak Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
  • 18. Rona Lingkungan Awal Tinjauan lapangan untuk menganalisis kondisi lingkungan sebelum ada kegiatan Tinjauan lapangan dapat berupa : Pengukuran langsung dan wawancara (data primer) : pengukuran kualitas udara, air, interview dengan masyarakat setempat, dll Pengumpulan data sekunder dari instansi terkait Data dasar untuk mengkaji besar dan pentingnya dampak
  • 19. Prediksi Dampak Berdasarkan besaran dari komponen kegiatan Perkiraan besarnya dampak terhadap lingkungan secara kualitatif dan kuantitatif, misal : besarnya peningkayan konsentrasi pencemar udara dan luas sebarannya Prediksi menggunakan metodologi yang secara ilmiah dapat diterima. Contohnya menggunakan model-model matematis ataupun software yang sudah ada di pasaran, misalnya untuk melihat dispersi udara menggunakan model Dispersi Gauss
  • 20. Assessment Dampak Berdasarkan rona awal dan prediksi dampak Mengacu kepada standar/baku mutu yang berlaku, misalnya baku mutu air limbah, kebisingan, dll Rona awal + prediksi = > < baku mutu ? Ukuran dampak : Jumlah manusia yang terkena dampak Luas wilayah sebaran Intensitas dan lamanya dampak Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak Sifat kumulatif dampak Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
  • 21. Mitigasi Dampak Upaya Pengelolaan yang harus dilakukan : Penggunaan sarana WWTP Alat pengendali pencemaran udara Penggunaan peredam suara, dll Dituangkan dalam dokumen RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) untuk seluruh komponen kegiatan yang memberikan dampak penting terhadap komponen lingkungan Tingkat keberhasilan upaya mitigasi dampak diukur dengan pemantauan yang dituangkan dalam dokumen RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) Pelaksanaan RKL dan RPL harus dilaporkan secara periodik ke instansi terkait
  • 22. Metodologi ANDAL Warner & Bromley (1974) membuat klasifikasi metode ANDAL, yaitu: Metode Ad Hoc : sangat sedikit memberikan pedoman cara melakukan pendugaan, relatif mudah, singkat, tetapi kurang keterpaduan dari disiplin-disiplin ilmu yang terlibat. Metode Overlays : menggunakan sejumlah peta di lokasi yang akan dibangun proyek dan daerah sekitarnya, tiap peta menggambarkan komponen-komponen lingkungan yang lengkap (meliputi aspek fisik-kimia, biologi, sosial-ekonomi, dan sosialbudaya). Kelebihan : dalam melakukan evaluasi, pemilihan alternatif dan mengidentifikasi dampak tertentu. Kekurangan : tidak dapat menyajikan dampak kuantitatif
  • 24. Metodologi ANDAL…(2) Metode Matrices : merupakan bentuk checklist dalam dua dimensi, dengan bentuk matriks tersebut dapat ditetapkan interaksi antara aktivitas proyek dengan komponen lingkungan. Kelemahannya adalah tidak dapat menggambarkan dampak tidak langsung. Metode ini dikenal juga dengan Metode Leopold. Metode Network : metode yang disusun berdasarkan suatu daftar aktivitas proyek yang saling berhubungan dengan komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak. Kelebihan : dapat menggambarkan adanya dampak langsung dan tidak langsung serta hubungan antar komponen lingkungan. Kekurangan : setiap orang dapat meyusun bentuk aliran dampak yang berbeda tergantung tingkt keahlian dan pengalamannya.
  • 25. Metodologi ANDAL…(3) Metode Checklist : berbentuk daftar komponen lingkungan yang kemudian digunakan untuk menentukan komponen mana yang terkena dampak. Berdasarkan perkembangannya, metode Checklist dibagi menjadi : Checklist sederhana (simple checklist) Checklist dengan uraian (descriptive checklist) Checklist berskala(scaling checklist) Checklist berskala dengan pembobotan (scale weight checklist)
  • 27. Checklist berskala dengan pembobotan (scale weight checklist)
  • 28. Metodologi ANDAL Metode lainnya yang juga sering digunakan antara lain : a. Metode Leopold atau Matriks Interaksi Leopold (1971) : terdiri dari 100 macam aktivitas dengan 88 komponen lingkungan. Identifikasi dampak lingkungan dari proyek ditulis dalam interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan. Langkah pertama : setelah matriks dibuat kemudian menentukan dampak dari tiap aktivitas proyek pada komponen lingkungan. Langkah kedua : menentukan besaran (magnitude) dan tingkat kepentingan (importance) dampak. Penilaian berskala 1 (nilai paling rendah) sampai 10 (nilai paling tinggi) dan diberi tanda + atau – untuk masing-masing dampak.
  • 29. Metode Leopold (Matriks Interaksi Leopold)
  • 30. Metodologi ANDAL b. Metode Matriks Dampak dari Moore (1973) : matriks Moore dibagi menjadi 6 kategori yang berbeda, yaitu : Pembentuk timbulnya aktivitas dan aktivitas lain yang berhubungan Potensi perubahan lingkungan Pengaruh pada lingkungan yang utama Pemanfaatan pada manusia yang terkena Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas Besaran umum dari potensi pengurangan dari pemanfaatan manusia
  • 32. Metodologi ANDAL c. Metode Sorensen (1971) : merupakan Network Analysis yang pertama, disusun untuk digunakan pada proyek pengerukan dasar laut (dredging). Dalam metode ini diidentifikasi berbagai hubungan timbal balik atau sebab akibat adanya aktivitas proyek. c. Metode MacHarg (1968) : dikenal juga sebagai Metode Overlays d. Metode Fisher dan Davies (1973) : terdiri atas 3 matriks yang disusun secara bertahap, yaitu : Tahap pertama : matriks mengenai evaluasi lingkungan sebelum proyek dibangun (Environmental Baseline) Tahap kedua : matriks dampak lingkungan (Environmental Compatibility Matriks) Tahap ketiga : matriks keputusan (Decision Matriks)
  • 34. Metode Fisher dan Davies Tahap 1 Environmental Baseline
  • 35. Metode Fisher dan Davies Tahap 2 Environmental Compatibility Matrix
  • 36. Metode Fisher dan Davies Tahap 3 Decision Matrix
  • 37. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) RKL : merupkan bagian dari AMDAL suatu proyek, RKL disusun berdasarkan hasil dari studi ANDAL. Kedudukan RKL dalam AMDAL dapat dilihat pada gambar berikut : A N D A L Usulan Proyek Hasil Pendugaan Dampak Suatu Proyek Proyek dibangun dan berjalan Dampak Lingkungan RKL Aktivitas Pengelolaan Lingkungan Keadaan Kualitas Lingkungan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) Aktivitas Pemantauan Lingkungan Hasil Pemantauan Kulaitas Lingkungan
  • 38. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pemantauan Lingkungan (Duinker, 1983) : pengukuran berdasarkan waktu atau pengulangan pengukuran pada komponen atau parameter lingkungan pada waktu-waktu tertentu. Kegunaan pemantauan : Untuk menguji pendugaan dampak Untuk mendapatkan efektivitas dari aktivitas atau teknologi yang digunakan untuk mengendalikan dampak negatif Untuk mendapatkan tanda peringatan sedini mungkin mengenai perubahan lingkungan Untuk mengumpulkan bukti-bukti untuk menunjang tuntutan-tuntutan ganti rugi.
  • 39. PROSEDUR PELIBATAN MASYARAKAT DALAM AMDAL MASYARAKAT BERKEPENTINGAN INSTANSI YANG BERTANGGUNGJAWAB Pengumuman Persiapan Penyusunan AMDAL PEMRAKARSA Pengumuman Rencana Usaha/Kegiatan Saran, pendapat, dan tanggapan Penyusunan KA ANDAL Konsultasi Publik Saran, pendapat, dan tanggapan Saran, pendapat, dan tanggapan PENILAIAN KA ANDAL oleh Komisi AMDAL (Maks. 75 hari) PENILAIAN ANDAL, RKL, DAN RPL oleh Komisi AMDAL (Maks. 75 hari) KEPUTUSAN KELAYAKAN LINGKUNGAN Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL
  • 40. KONDISI PENYELENGGARAAN AMDAL SAAT INI PANDANGAN DAN KOMITMEN PEMRAKARSA AMDAL DIPANDANG SEBAGAI COST CENTER BELUM TERDAPAT INSENTIF BAGI PEMRAKARSA YANG MENYELENGGARAKAN AMDAL KOMITMEN APARATUR PEMERINTAH AMDAL DIPANDANG SEBAGAI INSTRUMEN PERIJINAN DIBANDING SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN AMDAL DISYARATKAN MENCANTUMKAN SERINCI MUNGKIN UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN AMDAL BELUM DIPOSISIKAN SEBAGAI KELENGKAPAN INFORMASI BAGI STUDI KELAYAKAN
  • 41. KONDISI PENYELENGGARAAN AMDAL SAAT INI...(2) PANDANGAN PENGKAJI AMDAL AMDAL MENSYARATKAN DATA/INFORMASI RENCANA KEGIATAN YANG LENGKAP DAN RINCI RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN DITUJUKAN BAGI SELURUH DAMPAK PENTING DAN TIDAK BERORIENTASI PADA LANGKAH REDUCE COST RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN CENDERUNG TIDAK DAPAT DIUBAH KEBIJAKAN, PERATURAN-PERUNDANGAN, DAN PENEGAKANNYA PENEGAKAN HUKUM LEMAH KETIDAKJELASAN KONSEP DAMPAK PENTING MENURUNKAN AKUNTABILITAS KAJIAN AMDAL PERATURAN YANG ADA BELUM MENGAKOMODASIKAN PERUBAHAN RKL DAN RPL SESUAI KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI RKL DAN RPL
  • 42. EVALUASI PENYELENGGARAAN AMDAL TIDAK EFISIEN TIDAK COST EFFECTIVE PROSES PANJANG DAN BIROKRATIS METODOLOGI AMDAL BERSIFAT KAKU AMDAL TIDAK TERINTEGRASI DALAM STUDI KELAYAKAN TEKNIS DAN EKONOMIS MITIGASI CENDERUNG BERORIENTASI KEPADA END OF PIPE APPROACH BERSIFAT STATIS DAN TIDAK DAPAT MENGAKOMODASIKAN KOMPLEKSITAS DAN DINAMIKA (KETIDAKPASTIAN) TIDAK TERKAIT DENGAN SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN LAINNYA PENGAWASAN PENYELENGGARAAN AMDAL LEMAH PERANSERTA MASYARAKAT RENDAH
  • 43. AMDAL PARADIGMA BARU FOKUS KAJIAN AMDAL DARI PENANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN DAMPAK NEGATIF MENUJU PENCEGAHAN SEKALIGUS MENURUNKAN BIAYA OPERASI (REDUCE COST) DAN MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF (COMPETITIVE ADVENTAGE) RKL DAN RPL DARI YANG BERSIFAT KAKU DAN TIDAK DAPAT DIUBAH MENUJU SIFAT LUWES. PERUBAHAN SEHARUSNYA TIDAK MEMBUTUHKAN PERSETUJUAN INSTANSI BERWENANG PERANSERTA PUBLIK DARI MILIK PEMRAKARSA DAN INSTANSI YANG BERWENANG MENUJU MILIK PEMRAKARSA, INSTANSI YANG BERWENANG, DAN WARGA MASYARAKAT YANG TERKENA DAMPAK