Osteoartritis (OA) adalah penyakit degeneratif sendi paling umum yang menyerang sendi-sendi penyangga berat badan. OA ditandai dengan kerusakan kartilago sendi yang menyebabkan nyeri dan kaku pada sendi. Diagnosa OA didasarkan pada pemeriksaan fisik dan gambaran radiologis yang menunjukkan penyempitan celah sendi, osteofit, dan sklerosis tulang subkondral. Penatalaksanaan OA meliputi terapi non-far
2. 1.1 Latar Belakang
Osteoarthritis (OA)
adalah jenis
arthritis yang
umum dan paling
sering terjadi di
antara penyakit
arthritis lainnya
Osteoarthritis
menyerang sendi-
sendi tertentu
Dampak
fungsional OA
terhadap kualitas
hidup
penderitanya,
seringkali tidak
dipedulikan
Mendiagnosa
osteoartritis
penting agar
penderita bisa
dapat
penatalaksanaan
yang sesuai
3. 2.1 Anatomi dan Fisiologi Tulang
Tulang Panjang
Tulang Pendek (Carpals)
Tulang Pendek Datar (Tengkorak)
Tulang Yang Tidak Beraturan
(vertebeae)
Tulang Sesamoid
4. Fungsi Tulang
•Mendukung jaringan tubuh dan memberikan
bentuk tubuh
1
•Melindungi organ tubuh (misalnya jantung, otak
dan paru-paru) dan jaringan lunak
2
•Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan
dengan kontraksi dan pergerakan)
3
•Membentuk sel-sel darah merah di dalam sum-
sum tulang belakang (hematopoiesis)
4
•Menyimpan garam mineral, mislanya kalsium,
fosfor
5
5. 2.2 Definisi
Osteoarthritis (OA) bahasa Yunani
arthron = sendi dan itis = inflamasi
Osteoartritis (OA) penyakit degeneratif yang
berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.
Sendi penyangga berat badan vertebra,
panggul, lutut dan pergelangan kaki
6. 2.2 Definisi
Osteoartritis (OA) Gangguan sendi yang
kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi,
diikuti osteofit dan fibrosis pada kapsul sendi
Timbul akibat Penuaan, trauma, atau akibat
kelainan lain. Keadaan ini tidak berkaitan
dengan faktor sistemik ataupun infeksi
7. A. Bila terjadi kerusakan pada tulang sub-artikuler (1), meningkatnya tekanan
pada titik tertentu pada tulang rawan (2), sehingga beban yang diterima pada
daerah tersebut berlebihan atau kerusakan tulang rawan sendi oleh karena
suatu hal (3) dapat menyebabkan osteoartritis
B. Gambar skematis tekanan yang diterima akibat beban tubuh pada sendi yang
normal
8.
9. 2.3 Epidemiologi
• OA lutut radiologis di Indonesia 15,5 % pada pria
dan 12,7 % pada wanita.
• Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di
Indonesia menderita cacat karena OA
• Pasien OA biasanya mengeluh nyeri melakukan
aktivitas atau jika ada pembebanan. Lebih berat
terus menerus mengganggu mobilitas
10. 2.3 Epidemiologi
• Melaporkan satu dari tiga orang dewasa
memiliki tanda-tanda radiologis terhadap OA.
• OA pada lutut merupakan tipe yang paling umum
dijumpai
Felson
(2008)
• Dewasa kelompok umur 60-64 tahun = 22%
• Pria 23% OA lutut kanan, 16,3% OA lutut kiri
• Wanita 24,2% OA lutut kanan, 24,7% lutut kiri
Joern et al
(2010)
11. 2.4 Etiologi dan Faktor Resiko
Umur
Jenis Kelamin
Suku Bangsa Genetik
Kegemukan
Penyakit
Metabolik
Cedera Sendi,
Pekerjaan,
Olahraga
Kelainan
Pertumbuhan
Faktor Lain
16. Foto Rontgen
Penyempitan celah sendi yang seringkali
asimetris
Osteofit pada pinggir sendi
Peningkatan densitas (sclerosis) tulang
subkondral
Kista tulang
Perubahan struktur anatomi sendi
17. Grade of
Osteoarthritis
Description
0 No radiographic findings of osteoarthritis
1 Minute osteophytes of doubtful clinical significance
2 Definite osteophytes with unimpaired joint space
3 Definite osteophytes with moderate joint space narrowing
4
Definite osteophytes with severe joint space narrowing
and subchondral sclerosis
Tabel 2.1. Gambaran Radiologis Pada OA Menurut Kellgren & Lawrence
Sumber : American Journal of Roentgenology, 29 Juni 2006
18. Foto Rontgen Lateral Sendi Lutut Normal Foto Rontgen Sendi Lutut Normal Posisi AP
Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2
19. - Gambar atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah
sendi (tanda panah)
- Gambar bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai
terbentuknya osteofit (tanda panah)
- Gambar atas kanan : menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) menyebabkan
destruksi padapada kartilago dan sunchondral (tanda panah
terbuka)
- Gambar bawah kanan : ditemukan kista subchondral (tanda panah)
Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286
20. Pencitraan radiologis sinar-x pada osteoarthritis panggul
Gambar atas : gambar pertama menunjukkan penyempitan celah sendi pada panggul
(tanda panah putih), sklerosis subchondral (kepala panah putih), dan
terbentuknya kista (kepala panah transparan).
Gambar bawah: gambar kedua diambil 2 tahun setelah gambar pertama yang
menunjukkan semakin menyempitnya celah sendi (tanda panah putih)
dan sklerosis (kepala panah putih).
Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286
21. OA pada jari tangan OA pada jari kaki
Gambaran radiologis posteroanterior menunjukkan penyempitan ruang sendi
interphalangeal, sklerosis subchondral, dan pembentukan osteofit (panah)
Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
22. Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada lutut
Gambaran radiologis anteroposterior lutut menunjukkan penyempitan
ruang sendi, sklerosis, dan pembentukan osteofit (panah)
Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
23. Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada pinggul
Kedua gambar di atas menunjukkan penyempitan ruang superolateral
sendi, sklerosis, kista subkondral, dan pembentukan osteofit (panah)
Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
24. Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada panggul
Rheumatoid arthritis dengan osteoartritis sekunder. Gambaran radiologis
panggul anteroposterior menunjukkan penyempitan ruang sendi setiap
sendi panggul. Perhatikan erosi (anak panah) dan osteofit (panah)
Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
28. CT Scan dan MRI
Gambaran MRI Sendi Lutut yang Normal
Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2
29. Radiografi Konvensional pada
lutut : menunjukkan terjadinya
penyempitan celah sendi pada
kompartemen lateral (panah
merah).
MRI : menunjukkan focal grade 3
cartilage defect
30. A. Radiografi Konvensional :
(sunrise pateilar projection)
B. Axial CT Scan :
Terdapat kista kecil di bagian apex patela
C. MRI : T1 weighted
Terdapat kista kecil di bagian
apex patella
D. MRI : T2 weighted
Terjadi cartilage denudation
31. A. Radiografi Konvensional : tampak
adanya sclerosis subchondral,
penyempitan ruang sendi, dan
osteofit
B. MRI : tampak adanya sclerosis subchondral
32. A. Radiografi
Konvensional :
pembentukan
osteofit
B. CT Scan : tampak
adanya osteophytosis
pada kompartemen
medial dan lateral
C. MRI : osteophytosis
terlihat lebih jelas dan
nyata
Terdapat intercondylar
osteophyte
33. A. Radiografi
Konvensional : tidak
tampak tanda tanda
pembentukan kista
B. CT Scan : tampak kista
subchondral yang kecil
yang dikelilingi oleh thin
sclerotic halo
C. MRI : terlihat adanya kista
subchondral (panah) yang
memiliki intensitas tinggi
34. 2.9 Diagnosis Banding
Perbadingan OA dengan RA dan Gout
Gambaran Radiologi Osteoartritis Artritis Reumatoid Gout
Daerah Predileksi
Sendi penyangga berat
badan seperti coxae,
genu, vertebre
Mengenai sendi-sendi
kecil PIP, MCP,
pergelangan siku,
pergelangan kaki, dll
Paling sering pada MTP 1
Celah sendi Menyempit Menyempit Baik hingga menyempit
Erosi
Tidak ada Erosif sekitar sendi Erosi pada pinggir tulang
“over hanging lip”
Punched out
dengan garis sklerotik
Simetri Tidak simetris Simetris dan bilateral Asimetris
Kista Ada Ada (pseudocyst) Tidak Ada
Osteofit
Ada pada pinggir sendi Tidak ada Tidak ada