2. Inflasi sepanjang Januari 2013 melonjak hingga 1,03%.
Secara tahunan, inflasi Januari 4,57% yang merupakan
inflasi bulanan tertinggi selama empat tahun terakhir.
Fenomena inflasi di Indonesia masih menjadi satu dari
berbagai “penyakit” ekonomi makro yang meresahkan
pemerintah terlebih bagi masyarakat.
Fenomena inflasi masih terus terjadi hingga tahun
2013. Berdasarkan UU No 23 Tahun 1999, Bank
Indonesia diberikan kedudukan otonomi yang
independen untuk menetapkan target laju inflasi tanpa
dipengaruhi situasi politik sehari-hari.
3. • Inflasi IHK pada Januari 2013 meningkat, namun
diperkirakan akan tetap terkendali pada kisaran
sasarannya. Inflasi IHK Januari mencapai 1,03%
atau 4,57% akibat tingginya curah hujan yang
menimbulkan gangguan distribusi dan produksi.
Pasokan yang terganggu mendorong inflasi bahan
pangan (volatile food) meningkat cukup tinggi
dibandingkan periode sebelumnya.
6. Faktor Penyebab
Inflasi awal 2013
Kenaikan
tingkat harga
barang impor
Kenaikan
tingkat upah
tenaga kerja
Kenaikan
harga BBM
Melemahnya
Rupiah
Cuaca Buruk
2
1
3
4
7. • Pada Januari 2013 terjadi inflasi sebesar 1,03 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,88. Dari 66 kota IHK,
tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 3,78 persen dengan IHK 145,96
dan terendah terjadi di Pontianak 0,01 persen dengan IHK 146,32
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 0,98 persen dengan
IHK 152,00 dan Pada Januari 2013 terjadi inflasi sebesar 1,03
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,88. Dari
66 kota IHK, tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 4 kota
mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 3,78 persen
dengan IHK 145,96 dan terendah terjadi di Pontianak 0,01 persen
dengan IHK 146,32 Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong
0,98 persen dengan IHK 152,00 dan deflasi terendah terjadi di
Ternate 0,20 persen dengan IHK 136,59
8. • Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang
ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok
pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 3,39 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
0,46 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan
bahan bakar 0,56 persen; kelompok sandang 0,25 persen;
kelompok kesehatan 0,29 persen; dan kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen. Sedangkan
kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan
mengalami penurunan indeks 0,28 persen.
9.
10. • Tingkat inflasi tahun kalender (Januari) 2013 sebesar 1,03 persen
dan tingkat inflasi year on year (Januari 2013 terhadap Januari
2012) sebesar 4,57 persen.
• Komponen inti pada Januari 2013 mengalami inflasi sebesar 0,36
persen, dan tingkat inflasi komponen inti year on year (Januari
2013 terhadap Januari 2012) sebesar 4,32 persen.
11.
12.
13. DAMPAK INFLASI
• Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif
tergantung pada parah atau tidaknya tingkat inflasi.
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang
positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih
baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan
membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan
mengadakan investasi. Sebaliknya dalam masa inflasi yang
parah yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiper
inflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan
perekonomian dirasakan lesu.
14. 1. Berkurangnya investasi disuatu negara
2. Mendorong kenaikan suku bunga
3. Mendorong penanaman modal yang bersifat
spekulatif
4. Kegagalan pelaksanaan pembangunan
5. Ketidakstabilan ekonomi
6. Defisit neraca pembayaran
7. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat
15. • Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang
harus dicapai oleh Bank Indonesia, berkoordinasi dengan
Pemerintah. Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat
menjadi acuan bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam
melakukan kegiatan ekonominya ke depan sehingga
tingkat inflasi dapat diturunkan pada tingkat yang rendah
dan stabil. Pemerintah dan Bank Indonesia akan
senantiasa berkomitmen untuk mencapai sasaran inflasi
yang ditetapkan tersebut melalui koordinasi kebijakan
yang konsisten dengan sasaran inflasi tersebut.
Penetapan Target
Inflasi
16. Pengendalian
Inflasi
• Kebijakan moneter Bank Indonesia ditujukan untuk
mengelola tekanan harga yang berasal dari sisi
permintaan aggregat (demand management) relatif
terhadap kondisi sDalam tataran teknis, koordinasi
antara pemerintah dan BI telah diwujudkan dengan
membentuk Tim Koordinasi Penetapan Sasaran,
Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) di tingkat
pusat sejak tahun 2005. isi penawaran.
17. Agar inflasi tidak semakin buruk, perlu adanya upaya untuk
menekan inflasi, diantaranya:
• Menjaga keserasian antara laju
penambahan uang beredar dengan
laju pertumbuhan barang dan jasa
• Politik diskonto dan bunga
pinjaman
• Menjaga kestabilan nilai tukar
mata uang
• Melakukan intervensi pasar
18. Inflasi sepanjang Januari 2013 melonjak hingga 1,03
persen. Secara tahunan, inflasi Januari 4,57 persen yang
merupakan inflasi bulanan tertinggi selama empat
tahun terakhir.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang
ditunjukkan oleh kenaikan beberapa kelompok
pengeluaran. Untuk menekan meningkatnya inflasi
maka diperlukan penetapan target inflasi, dan
pengendalian inflasi dengan tujuan menjaga stabilitas
ekonomi suatu negara.
Kesimpulan