SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 61
Descargar para leer sin conexión
BRAKE SYSTEM




Brake System




© Copyright by Hyundai Motor Company, All right reserved   Published by Chonan Technical
Service Training Center.
Translate by Training Support & Development
fatoni@gmail.com




Training Support & Development                                                             1
BRAKE SYSTEM



Daftar Isi


1. Sekilas mengenai brake system ----------------------------------------------------------

2. Hand brake dan foot brake -----------------------------------------------------------------

3. Dasar Rem hidrolik ----------------------------------------------------------------------------

4. Hydraulic brake---------------------------------------------------------------------------------

5. Air brake ------------------------------------------------------------------------------------------

6. Servo brake --------------------------------------------------------------------------------------

7. Disc brake ----------------------------------------------------------------------------------------

8. Sistim Lain dan teori brake-----------------------------------------------------------------

9. Sistim ABS ---------------------------------------------------------------------------------------




Training Support & Development                                                                            2
BRAKE SYSTEM


1. Sekilas mengenai Brake system

Tujuan
Brake system dan ABS dipasang gunanya adalah untuk mencegah terjadinya cedera akibat
kecelakaan karena kendaraan tidak bisa dihentikan pada saat melaju. Dalam pokok bahasan
ini juga akan dijelaskan mengenai ABS dan EBD.

Pokok Utama
1.1 Sekilas mengenai brake system
1.2 Hal yang harus dipenuhi oleh brake system
1.3 Karakteristik berdasarkan jenis brake system

   (1) Penggolongan berdasarkan lokasi pemasangannya
   (2) Penggolongan berdasarkan tipe pengontrolnya
   (3) Penggolongan berdasarkan sistim kerjanya
   (4) Penggolongan berdasarkan kerja komponennya



1.1 Sekilas mengenai brake system

Saat kendaraan bergerak, meskipun sudah tidak terhubung lagi dengan transmisi, kendaraan
masih akan tetap bergerak pada jarak tertentu sebelum terhenti dengan sendirinya karena
adanya gaya inertia. Oleh karena hal inilah maka dipasang brake system untuk menyerap
energi inertia sehingga akan mengurangi kecepatan atau menghentikan kendaraan atau
mencegah kendaraan bergerak saat berhenti.


           Oil reservoir tank



                                           Parking                                                    Wheel
                                           brake lever            Parking
                                Pipe                              brake cable                        cylinder

                                                    Hydro vac
                                                         Brake pedal
                                Master
                                cylinder
                                                                                           Rear brake (drum)
                                                                                           Caliper
                  Front brake (disc)                                   Rear brake (disc)


                                 Caliper




                                   [Gambar 1-1 Komponen brake system]




Training Support & Development                                                                                  3
BRAKE SYSTEM


1.2 Hal yang harus dipenuhi oleh brake system

Brake system menghasilkan gaya pengereman pada kendaraan dengan mengubah energi
kinetic dari kendaraan menjadi energi thermal dengan memanfaatkan gaya gesek, sehingga
dibutuhkan beberapa persyaratan untuk mencapa kondisi pengendaraan dengan aman yaitu :

S Brake system tidak mempengaruhi gerak roda saat tidak dipakai.
S Brake system harus bisa berfungsi dengan baik dalam keadaan maximum speed dan
   beban pada kendaraan
S Pengoperasian rem harus mudah tanpa menimbulkan kelelahan pada pengendara.
S Harus menghasilkan pengereman yang pasti dan mudah dalam mengecek dan mengontrol.
S Harus mempunyai high reliability dan durability dalam pengereman.
1.3 Karakter brake system berdasarkan jenisnya.

Brake system terdiri dari komponen yang mentransfer gaya yang dihasilkan oleh pengendara
dan komponen yang menghasilkan gaya gesek karena adanya gaya yang ditransfer tersebut.
Brake system dapat digolongkan berdasarkan pada lokasi pemasangannya, tipe
pengontrolnya, cara pengoperasiannya dan kerja komponennya.

(1) Penggolongan berdasarkan pada lokasi pemasangannya.

1) Wheel brake
Wheel brake, terpasang pada setiap roda, menghasilkan gaya pengereman dengan cara
menekan brake shoe ( pad )ke drum ( disc ) maka akan mengurangi atau menghentikan
perputaran roda, yang tersambung pada transaxle.



                        Wheel cylinder     Brake pipe
                                    Brake hose       Master cylinder




                                                        Brake pedal

                                                       Brake drum
                                   Brake shoe                Brake shoe
                                  return spring


                         [Figure 1-2 Structure of the wheel brake]



2) Center brake
Center brake, dipasang pada output shaft transmissi atau propeller shaft pada truk berat, yang



Training Support  Development                                                               4
BRAKE SYSTEM


dipakai sebagai parking brake mencegah kendaraan bergerak saat berhenti. Didalam metal
brake band terpasang lining menggunakan rivet dan brake band dipasang menggunakan
braket. Ketika brake lever ditarik, pull rod akan ikut tertarik, dan holding cam mencengkram
brake band dan menahan drum sehingga menimbulkan pengereman.

                                               Drum
                                                                       Holding cam




                                          Anchor
                                          holder




                                  [Gambar 1-3 Struktur center brake]



(2) Penggolongan berdasarkan pada tipe pengontrolnya

1) Hand brake
Disebut dengan Hand brake karena pengoperasiannya dengan cara menarik brake lever
menggunakan tangan, sehingga kendaraan akan tetap berhenti. Brake shoe mengembang
dan terjadi pengereman saat lever dan kabel rem ditarik.



                                   Hand brake lever



                Brake drum         Brake shoe lever
                             Brake shoe        Shoe strut




                                                                                 Return spring
                                                               Cable
                                                    Lining




                                [Gambar 1-4 Structure of hand brake]

2) Foot brake
Foot brake,       dipakai       untuk       mengurangi       atau   menghentikan           gerak   kendaraan,



Training Support  Development                                                                              5
BRAKE SYSTEM


pengoperasiannya dengan cara menekan brake pedal menggunakan kaki. Yang termasuk
dalam tipe foot brake ini antara lain Mechanical brake, hydraulic brake, hydro vac brake, hydro
air vac brake dan aerial brake.


                                               Brake pedal



                                                                 Flexible hose



                                                 Brake drum
                     Brake hose



                            Wheel cylinder hose


                              [Gambar 1-5 Structure of foot brake]



(3) Penggolongan berdasarkan pada cara kerjanya.

1) Internal expansion type
Internal expansion type mangaktifkan gaya pengereman saat brake shoe bergerak keluar
kearah drum saat tekanan hydraulic dari master cylinder dikirimkan ke wheel cylinder dengan
cara mengoperasikan brake pedal.




                                  Brake pipe                         Master cylinder



                    Wheel cylinder


                                                   Brake drum




                                                                Brake pedal




                                                        Brake shoe



                   [Gambar 1-6 Struktur bagian dalam expansion type]




Training Support  Development                                                                6
BRAKE SYSTEM


2) External shrinkage type
Pada rem tipe external shrinkage, gaya pengereman terjadi pada brake drum dengan cara
menahan brake band ketika tuas rem ditarik.

                                            Brake lining
                                                                         Rod
                            Brake band
                                                                              Adjusting screw

                                                                          Adjusting nut
                  Adjusting bolt




                          Fixing plate

                              Brake drum

                                            Propeller shaft


                     [Gambar 1-7 Struktur bagian luar shrinkage type]



3) Disc type
Pada disc brake, tekanan hydraulic dikirimkan dari master cylinder ke caliper sehingga pads
(shoes) akan menekan disc yang berputar bersama dengan roda untuk mengurangi
perputaran roda. Karena berputarnya disc maka akan terbentuk jarak antara pad dan disc
dengan sendirinya karena itu disebut juga tipe penyetelan otomatis.

                            Disc                              Caliper




                                                                         Brake cylinder




                                                                        Pad




                                   [Gambar 1-8 Struktur disc brake]




Training Support  Development                                                                  7
BRAKE SYSTEM


(4) Penggolongan berdasarkan pada cara kerja komponennya

1) Mechanical type
Pada mechanical type, gaya pengereman dihasilkan dengan mengoperasikan brake pedal
atau brake lever. Gaya pengereman ini terjadi pada brake shoe untuk menahan brake drum
dengan menggunakan cabel atau rod. Pada umumnya tipe ini dipakai sebagai sistim parking
brake.


                                           Brake            Brake lever
                          Wheel joint      pedal




                                                                                  Brake
                                  Brake                                           adjust
                                  lining                                          screw

              Brake cam
                          Brake shoe



                           [Gambar 1-9 Structure of mechanical type]



2) Hydraulic type
Pada hydraulic brake, pengoperasiannya dilakukan pada brake pedal yang mengirimnya ke
hydraulic unit. Kemudian, tekanan hydraulic dihasilkan dengan berpedoman pada prinsip
hukum pascal untuk pengereman. Ketika gaya pengereman dikirimkan ke setiap roda sama,
maka gaya pengereman pada setiap rodapun akan sama dan sistem akan bekerja dengan
baik walaupun hanya dengan sedikit usaha. Meskipun, fungsi pengereman akan benar benar
hilang ketika sistem hidrauliknya rusak.

                                Brake pipe                      Master cylinder


                      Wheel cylinder

                                                   Brake drum


                                                             Brake pedal


                                                    Brake shoe


                            [Gambar 1-10 Structure of hydraulic type]




Training Support  Development                                                             8
BRAKE SYSTEM


  3) Air brake
  Pada air brake, setiap brake shoe menekan ke drum dengan menggunakan tekanan udara.
  Brake valve membuka dan menutup diatur oleh brake pedal untuk mengontrol suplai udara ke
  brake chamber.

                                            Check valve                    Check valve

                                                           Air reservoir                 Air reservoir
                            Exhaust                                                           tank
                           pressure                             tank
Air compressor             regulator                                    Relay
                                                          Lower         valve
                                                                                                    Relay
                                  Air pressure gauge
                                                         pressure
                                                          switch Drain cock              Drain cock valve

                                                                                              Exhaust

                                                                                             Relay valve

                                            Bake pedal
                                                                                                                  Brake shoe
                                       Quick release
                 Brake chamber             valve

                     Cam
                        Exhaust                                                                      Rear brake

      Front brake

                                                                                                                        Cam
                                                                                    Brake
                                                            Exhaust                chamber


                                  Brake valve


                                            [Gambar 1-11 Structure of air brake]

  4) Hydro vac brake
  Pada hydro vac brake (servo brake), terdapat tambahan alat yang terpasang pada hydraulic
  brake system untuk menambah gaya pengereman dengan menggunakan perbedaan tekanan
  antara tekanan vakum (negative pressure) dan tekanan udara luar ( atmospheric pressure )
  selama mesin hidup.


                                                       Booster

                                                                           Master cylinder


                                                                                 Vacuum pump or
                                                                                  intake manifold




                                       Bake pedal




                                           Front                                             Rear
                                           brake                                             brake




                                       [Gambar 1-12 Structure of hydro vac brake]


  Training Support  Development                                                                                               9
BRAKE SYSTEM


5) Hydro air vac brake
Pada hydro air vac brake, gaya pengereman tertentu akan dapat dicapai hanya dengan sedikit
usaha pada brake pedal memanfaatkan perbedaan tekanan udara luar dan tekanan udara dari
air compressor yang tersambung pada mesin kendaraan.



                                                         Relay
                                                         valve
                                Relay valve piston
                                Return spring
                                                                      Air reservoir
                                Push rod                                   tank
                                                                                          Air compressor

                                                                                 To wheel cylinder
            Cylinder




                                                            Hydraulic cylinder
                                                        Hydraulic piston
                       Piston                        From master cylinder




                                [Gambar 1-13 Structure of hydro air vac brake]



2. Hand brake dan foot brake

Tujuan : Bisa memahami hand brake dan foot brake.

Pokok Utama

2.1 Hand brake
(1) Center brake
(2) Wheel brake

2.2 Foot brake
(1) Drum brake
(2) Disc brake



2.1 Hand brake
Hand brake berfungsi untuk menjaga kendaraan tetap berhenti. Juga digunakan sebagai rem
emergency untuk menghentikan kendaraan saat foot brake rusak selama pengendaraan.
Disebut dengan hand brake karena pengoperasiannya biasanya menggunakan tangan
( hand ).

(1) Center brake
Center brake digunakan sebagai parking brake untuk mencegah kendaraan bergerak saat




Training Support  Development                                                                             10
BRAKE SYSTEM


berhenti ( parked ). Yang mana brake drums terpasang pada output shaft transmisssi atau
propeller shaft truk berat.

    1) External shrinkage type brake
       Pada tipe ini, lining terpasang dibagian dalam metal brake band menggunakan rivet
       dan dipasang dengan braket. Ketikan brake lever ditarik, pull rod juga akan tertarik,
       dan kemudian holding cam mencengkram brake band dan menahan drum untuk
       melakukan pengereman. Ratchet terpasang pada lever agak kondisi pengereman
       tetap terjaga.



                                                      Brake lining
                                                                               Rod
                                 Brake band
                                                                                 Adjust screw
                                                                               Adjust nut
                          Adjust bolt




                               Fixing plate
                                   Brake drum

                                                     Propeller shaft


                 [Gambar 2-1 Structure of external shrinkage type brake]

2) Internal expansion type brake
Pada tipe ini, gaya pengereman terjadi ketika brake shoe bergerak keluar kearah drum jika
lever dan cable ditarik.

                                  Side brake lever


             Brake drum          Brake shoe lever
                      Brake shoe              Shoe strut




                                                                                            Return spring
                                                                       Cable
                                                      Lining




                 [Gambar 2-2 Structure of internal expansion type brake]




Training Support  Development                                                                              11
BRAKE SYSTEM


(2) Wheel brake type
Pada tipe ini, rear brake shoes bergerak menahan drum melalui kombinasi kabel dan rod saat
lever ditarik. Equalizer dipasang agar pengereman yang terjadi pada setiap roda sama.



                                       Anchor pin
                                            Pivot                        Parking brake lever
        Push rod

        Shoe
                                                                               Middle lever
   Brake drum                                       Shoe                                              Cable
                                                                     Pull rod
                                                Shoe return spring
                                                                         Fixing nut
      Cable                                                                                           Adjusting nut
                                             Lever                        Equalizer

       Brake adjuster                                                                     Cable
                                        Cable tension spring


                (a) Wheel brake type                                                  (b) Equalizer

                         [Gambar 2-3. Wheel brake type and equalizer]



Catatan : Ketika parking brake lever ditarik, harus menunjukan adanya end play and stroke
tertentu sampai terhenti antara 50~70% dari jarak pengoperasiannya.

2.2 Foot brake
Foot brake, dipakai untuk mengurangi atau menghentikan kendaraan yang sedang bergerak,
dengan menekan brake pedal menggunakan kaki. Pada drum brake, brake drums dipasang
pada setiap roda, dan tekanan hydraulic dari master cylinder menekankan shoe ke drum untuk
menghasilkan gaya pengereman.

(1) Brake shoe
Brake shoe, dipasangi lining dengan menggunakan rivet atau perekat, menghasilkan gaya
pengereman saat bersinggungan dengan drum karena adanya piston wheel cylinder. Return
spring dipasang untuk mengembalikan kedudukan shoe seperti semula ketika tekanan master
cylinder hilang dan menahan shoe pada posisi yang tepat.

Sebagai liningnya dipakai weaving lining, mould lining, semi-metallic lining and metallic lining.
Lining harus memenuhi kriteria sebagai berikut.

  +DUXVWDKDQSDQDVGDQIUHHIURPIDGHSKHQRPHQD 
  7HUEXDWGDULEDKDQDQJNXDWGDQWDKDQWHUKDGDSNHDXVDQ
  0HPSXQDNRHILVLHQJHVHNDQJVWDELOWHUKDGDSSHUXEDKDQVXKXDLU'OO.




Training Support  Development                                                                                   12
BRAKE SYSTEM


                          Return spring                      Wheel cylinder
                                              Brake shoe                               Lining
                  Brake shoe
                                                 Upper return spring
                                                                                                Backing plate


                                                                                                Hold
                                                       Hold                                     down
         Lining                                        down                                     spring
                                                       spring
                                                                                            Lower return
                                                                                            spring

                               Adjust screw                               Brake shoe


                                          [Gambar 2-4. Brake shoe]



Note: Fade mengindikasikan berkurangnya gaya pengereman dikarenakan seringnya terjadi
gesekan yang menimbulkan panas terhadap drum dan shoe dengan berulang ulang karena
pengoperasian pedal rem. Merambatnya panas dan koefisien gesek yang menurun
merupakan penyebab utama terjadinya fade dan hal ini dapat dihindari dengan cara sebagai
berikut.

  0HQGHVDLQ EHQWXNQD VHKLQJJD NDSDVLWDV SHQGLQJLQDQ OHELK EHVDU GDQ PHQJXUDQJL
perambatan panas pada drum.
 0HQJJXQDNDQGUXPDQJWHUEXDWGDULEDKDQPDWHULDOPHPSXQDLSHUDPEDWDQSDQDVNHFLO
  0HQJJXQDNDQ OLQLQJ DQJ PHQXQMXNDQ VHGLNLW SHUXEDKDQ NRHILsien gesekannya terhadap
naiknya temperatur.



(2) Brake drum
Drum, terpasang pada hub roda dengan menggunakan bolt, berputar bersamaan dengan roda
dan menghasilkan gaya pengereman melalui gesekan dengan shoe. Untuk meningkatkan
pendinginan dan kekuatan, dipasang circumferential fins dan vertical ribs. Ketika panas yang
dihasilkan selama pengereman menyebar melalui drums, maka ukuran drum akan
mempengaruhi performa pendinginannya (heat diffusion) terhadap gesekan plate. Drum harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut.

 5LQJDQGDQ.XDW
 0HPSXQDLNHVHLPQDQJDQ6WDWLFGDQGQDPLF
 0HPSXQDLGDDSHQGLQJLQDQDQJEDLNVHKLQJJDWLGDNWHUMDGLRYHUKHDWLQJ
 'DDWDKDQWHUKDGDSNHDXVDQWLQJJL




Training Support  Development                                                                                  13
BRAKE SYSTEM


                                                               Down spring pin
                                                                         Return spring
                                 Hold down spring   Return spring




                                                                         Return
                                                                         spring      Backing plate
                                          Adjust screw
                                                         Lining
                        Brake drum


                                     [Gambar 2-5. Brake drum]



(2) Disc brake
Pada disc brake, tekanan hydraulic dikirimkan dari master cylinder ke caliper sehingga pads
(shoes) akan menekan disc yang berputar bersama dengan roda untuk mengurangi
perputaran roda. Karena berputarnya disc maka akan terbentuk jarak antara pad dan disc
dengan sendirinya karena itu disebut juga tipe penyetelan otomatis.

Disc brake terdiri dari disc yang berputar bersama roda, pad akan menghasilkan gaya
pegereman bersama disc dan caliper, yang terpasang pada spindle atau plate penyangga pad
dan piston.


                                                         Caliper
                             Disc



                                                                    Brake cylinder




                                                                   Pad




                            [Gambar 2-6 Structure of disc brake]



3. Dasar hydraulic brake

Objective
Untuk memahami hukum pascal, prinsip dasar hydraulic brake, keunggulan, kekurangan dan
cara pengoperasiannya.



Training Support  Development                                                                       14
BRAKE SYSTEM




Main contents

1. Hukum Pascal

2. Kelebihan dan kekurangan hydraulic brake

3. Susunan dan pengoperasian hydraulic brake
(1) Brake pedal
(2) Master cylinder
(3) Brake oil
(4) Wheel cylinder



3.1 Hukum Pascal
Hukum Pascal mengindikasikan bahwa jika pada sebuah bejana diisi dengan cairan dan diberi
tekanan maka akan terjadi tekanan yang sama pada semua bagian bejana tersebut.

1) Karakter umum cairan ( liquid )

Udara akan terkompresi apabila ditekan, tetapi hal ini tidak berlaku pada cairan. Volume udara
akan mengecil apabila ditekan, sehingga tidak mudah manggunakan udara sebagai media
untuk meneruskan gerakan. Akan tetapi, kita dapat menggunakan cairan sebagai media untuk
meneruskan gerak karena cairan tidak akan terkompresi walaupun ditekan.


                         Load
                                              [Gambar 3-1] Air is       Load

                                            compressed.             [Gambar 3-2] Liquid is not
                                            compressed. Piston



                                               3HUJHUDNDQGDSDWGLSLQGDKNDQPHODOXLFDLUDQ
                                                                          Load




               [Gambar 3-3] Movement of Piston A is delivered to piston B.



 *DDGDSDWGLWUDQVIHUPHODOXLFDLUDQ



Training Support  Development                                                                   15
BRAKE SYSTEM


Ketika pada piston A diberikan beban seberat 300 kgf, piston B dapat menahan beban seberat
 300 kgf juga jika diameter dari piston A dan B sama seperti terlihat pada gambar 4-3.




                                   [Gambar 3-4] Relay of the force




 *DDGDSDWGLSHUEHVDUPHODOXLFDLUan.
 Dengan menggunakan hukum pascal, jika beban seberat 100 kgf diberikan ke piston A
 5kgf/cm² seperti terlihat pada gambar 3-5, besarnya tekanan yang terjadi pada piston A
 adalah 100kgf / 5cm = 20 kgf/cm, dan besarnya tekanan ini dsiteruskan ke piston B. karena
 luas penampang pada piston B adalah 10cm², gaya yang dihasilkan adalah 20kgf ×10cm² =
 200kgf. Prinsip inilah yang dipakai pada construksi peralatan dengan sistim Hydraulic.




                                 [Gambar 3-5] Magnification of force



 *DDGDSDWGLNXUDQJLGHQJDQPHQJJXQDNDQFDLUDQ
 Gaya dapat diperbesar jika gaya tersebut di transfer dari area kecil ke area yang besar.
 Sebaliknya, gaya dapat dikecilkan jika ditransfer dari area yang kecil ke area yang lebih
 besar.

2) Prinsip Tekanan hydraulic
Gambar (a) menunjukan dua cylinders dengan area yang sama dihubungkan dengan pipa.
Jika cylinders dan pipa diisi dengan cairan dan berart pistonnya sama, pistons kiri dan kanan
akan mempunyai kedudukan yang sama. Jika gaya deberikan ke piston sisi kanan, gaya akan
ditransfer ke sisi piston sebelah kiri untuk mengangkat posisi piston. Jika luas cylinder sama,
piston sebelah kanan akan terangkat dengan jarak yang sama seperti turunnya piston sebelah
kiri. Tetapi, jika luas cylinder keduanya berbeda, maka tidak akan terjadi seperti itu. Jika
cylinder sebalah kanan 2 kali lebih besar dibanding cylinder sebelah kiri, piston hanya akan


Training Support  Development                                                                16
BRAKE SYSTEM


bergerak hanya setengah dari jarak pergerakan piston kanan. Meskipun, gaya akan lebih
besar 2 kali jika jarak pergerakannya setengah.



                                           Piston


                                           Cylinder


                                         Connecting
                                         pipe




                              [Gambar 3-6] Principle of hydraulic pressure

3. 2 Kelebihan dan kekurangan hydraulic brake
Dengan menggunakan Hukum Pascal, hydraulic brake terdiri dari master cylinder dimana
tekanan hydraulic dihasilkan, wheel cylinder (atau caliper) dimana brake shoe (atau pad)
menekan drum dengan hydraulik yang dihasilkan dan pipa atau flexible hose penghubung
master cylinder dan wheel cylinder dari hydraulic circuit.

(1) Kelebihan hydraulic brake

 *DDSHQJHUHPDQDQJGLKDVLONDQVDPDSDGDWLDSURGD
 .HKLODQJDQJHVHNDQVHGLNLWNDUHQDSHOXPDVDQQDPHQJJXQDNDQEUDNHRLO 
 6HGLNLWWHQDJDSDGDSHQJRRSHUDVLDQQDNDUHQDPHQJJXQDNDQEUDNHRLO
(2) Kekurangan hydraulic brake

 3HUIRUPDSHQJHUHPDQDkan hilang karena rusaknya hydraulic system.
 3HUIRUPDSHQJHUHPDQPHPEXUXNNDUHQDDGDQDXGDUDSDGDRLOOLQH
 'DSDWWHUMDGLYDSRUORFNSDGDEUDNHOLQH
              Oil reservoir
              tank



                                      Parking brake
                                      lever                     Parking brake
                        Pipe                                    cable                              Wheel cylinder

                                                    Hydro vac
                                                      Brake
                                                      pedal
                          Master
                          cylinder
                                                                                          Rear brake (drum)
                                                                                         Caliper
               Front brake (disc)                                    Rear brake (disc)


                         Caliper


                               [Gambar 3-7. Structure of hydraulic brake]


Training Support  Development                                                                                      17
BRAKE SYSTEM


3.3 Struktur dam pengoperasian hydraulic brake

(1) Brake pedal
Untuk meringankan pengontrolan rem, menggunakan prinsip pengungkitan, perbandingan
pengungkit brake pedal, tekanan pada push rod dan tekanan hydraulic pada master cylinder
diperhitungkan dengan cara sebagai berikut.

1.195.910

(2) Master cylinder

1) Struktur dan pengoperasiannya

Master cylinder menghasilkan tekanan hydraulic ketika brake pedal ditekan dan susunannya
adalah cylinder body, oil reservoir tank dan cylinder components antara lain piston, piston cup,
check valve, piston return spring dll. Ada 2 type master cylinder: single master cylinder dengan
satu piston dan tandem master cylinder dengan dua piston. Type yang dipakai saat ini adalah
tandem master cylinder.

    Cylinder body•dipasang bersamaan dengan oil reservoir tank diatasnya, dan terbuat dari
     cast iron atau aluminum alloy.

    Piston•Piston, dimasukan kedalam cylinder, menghasilkan tekanan hydraulic ketika push
     rod mendorong kedalam cylinder ketika pedal ditekan.

                                   Oil reservoir tank

                                                           Compensation hole

            Compensation hole                                     Bleeder hole


          Secondary piston
                                      Bleeder                  Primary piston
                                       hole
                Return spring                                            Secondary cup
                                       Stopper




            Cylinder body                         Return spring
                                                                         Push rod
                                 Primary
                                   cup             Secondary
             Check valve                              cup


                        [Gambar 3-8. Structure of tandem master cylinder]



    Piston cup•ada dua tipe piston cup yaitu primary cup dan secondary cup. Primary cup
     berfungsi untuk penghasil tekanan hydraulic dan secondary cup berfungsi untuk mencegah
     kebocoran minyak rem dari master cylinder.




Training Support  Development                                                                 18
BRAKE SYSTEM



                         Primary cup   Spacer
                                                                   Piston Secondary cup




                    [Gambar 3-9. Types and structure of the piston cups]



    Check valve•Check valve, dipasang pada kedudukan cylinder end berseberangan dengan
     piston, dilekatkan menggunakan perekat dengan seat washer dari piston return spring. Oil
     bergerak dari master cylinder ke wheel cylinder ketika brake pedal ditekan dan oil kembali
     ke master cylinder untuk menjaga tekanan pada sirkuit tetap sampai tekanan hydraulic
     didalam pipa seimbang dengan tegangan piston return spring ketika pedal dilepas.

    Piston return spring•Spring ini terpasang diantara check valve dan piston primary cup,
     membantu piston kembali ke posisi semula dan bersama dengan check valve
     mengembalikan tekanan semula ketika pedal dilepas.

     Remaining pressure•ketika return spring piston menekan check valve, check valve
     menempel pada kedudukannya dan pasti tekanan akan kembali seperti semula ketika
     tegangan pada spring seimbang dengan tekanan hydraulic pressure pada circuit. Tekanan
     ini kira kira sebesar 0.60.8Kgf/cm². Fungsi dari tekanan ini adalah

     0HQFHJDKWHUMDGLQDSHQJHUHPDQWXQGD
     0HQFHJDKYDSRUORFN
     0HQFHJDKXGDUDPDVXNNHGDODPVLUNXLW
     0HQFHJDKNHERFRUDQPLQDNUHPGDULZKHHOFOLQGHU
     Vapor lock•Ketika minyak rem didalam sirkuit mendidih dan menguap, maka tekanan
     minyak rema tidak akan diteruskan karena disebabkan oleh.

     -   Pemakaian Foot brake secara berlebihan pada jalan yang menurun.
     -   Terjadinya overheated karena gesekan brake drum dan lining.
     -   Berkurangnya tekanan yang disebabkan karena rusaknya atau lemahnya master
         cylinder atau brake shoe return spring.
     -   Berubahnya titik didih brake oil dikarenakan memburuknya brake oil atau poor
         rendahnya qualitas minyak rem yang dipakai.




Training Support  Development                                                                19
BRAKE SYSTEM




                                    Tube
                                                            Alcohol lamp




                                      [Gambar 3-10. Vapor lock]

2) Kerja tandem master cylinder
Tandem master cylinder mempunyai 2 sistematik kerja sirkuit secara independen pada roda
depan dan belakang untuk meningkatkan stabilitas hydraulic brake. Oil reservoir tank,
terpasang diatas cylinder, terbagi untuk pengereman roda depan dan belakang bersamaan.
Pada cylinder terpasang 2 piston. Piston pada push rod untuk pengereman roda belakang.
Return spring dan stopper menjaga posisi piston, dan return springs terpasang di depan dan
belakang piston. Ditambahkan, compensation holes, bleeder holes dan check valves pada
setiap piston.

Piston untuk pengereman roda belakang menekan return spring dengan push rod ketika pedal
ditekan, dan kemudian, terjadi tekanan oli pada piston untuk pengereman roda depan dan
belakang. Pada saat yang bersamaan, piston untuk pengereman roda depan mendapat
tekanan hydraulic pada roda depan dari tekanan yang dihasilkan oleh piston untuk
pengereman roda belakang. Apabila sirkuit hydrauliknya rusak, bekerjanya akan seperti
dibawah ini.
                                Oil reservoir tank 1        Oil reservoir tank 2
                                                                                   Push rod


                     To front
                     wheels


                                         Sealing                 Sealing
                                                       To rear
                                                       wheels

                   [Gambar 3-11. Operations of tandem master cylinder]

  -LND WHUMDGL NHERFRUDQ PLQDN UHP SDGD VLUNXLW XQWXN URGD EHODNDQJ SLVWRQ XQWXN URGD
     belakang selanjutnya bergerak ke posisi “e” dan kemudian menggerakan piston untuk
     pengereman roda depan.

    Jika terjadi kebocoran minyak rem yang berasal dari sirkuit hydraulic untuk roda depan,
     piston untuk roda depan selanjutnya bergerak ke pisisi “E” dan kemudian mengaktifkan
     tekanan hydraulic pada sirkuit untuk pengereman roda belakang.


Training Support  Development                                                                     20
BRAKE SYSTEM


    Jika sirkuit hydraulik pada tipe ini rusak, gaya pengereman berkurang dan menghasilkan
     pengereman dalam jarak yang jauh dan pengereman tidak stabil.

(3) Wheel cylinder
Wheel cylinder menekan brake shoe ke drum dengan menggunakan tekanan hydraulic yang
berasal dari master cylinder dan terdiri dari cylinder body, piston dan piston cup. Pada cylinder
body terdapat lubang oil yang tersambung ke pipa, bleeder screw untuk membuang udara
yang terdapat pada sirkuit dan expansion spring didalam cylinder berfungsi untuk mendorong
piston cup selalu teregang.



                                                                       Cap

                        Wheel cylinder body                            Bleeder screw




                     Brake shoe
                     actuator pin          Piston   Expansion spring
                                    Dust boot   Piston cup
                                                                  Brake shoe
                                                                  return spring
                                                                                  Brake shoe




                          [Gambar 3-12. Structure of wheel cylinder]

(4) Brake oil
Brake oil adalah minyak sayur : castor oil dicampur dengan solvent seperti alcohol dan
mempunyai persyaratan sebagai berikut.

 .HNHQWDODQQDWHSDWGHQJDQLQGHNNHNHQWDODQEHVDU
 'DDSHOXPDVDQQDEDLN
 0HPSXQDLWLWLNEHNXUHQGDKGDn titik didih tinggi
 %DKDQNLPLDDQJPHPSXQDNHVWDELODQEDLN
 7LGDNPHQLPEXONDQNRURVLPHOHOHKNDQDWDXPHQJHPEDQJNDQNDUHWDWDXPHWDOSDUWV
 7LGDKPHQJDQGXQJHQGDSDQ




Training Support  Development                                                                  21
BRAKE SYSTEM


4. Hydraulic brake

Tujuan
untuk memperjelas pengertian mengenai kombinasi brake shoe dan drum dalam hal
susunannya dan pengoperasian hydraulic brake juga untuk memperjelas prinsip kerja dari
automatically adjusting brake.

Main contents

4.1 Structure dan cara kerja hydraulic brake

        (1) Double anchor type
        (2) Anchor link type
        (3) Single acting two leading shoe type
        (4) Double acting two leading shoe type
        (5) Non-servo brake
        (6) Uni-servo type
        (7) Duo-servo type

4.2 Self-reaction of brake drum and shoe

4.3 Automatic gap adjusting brake



4.1 Structure and operation of hydraulic brake

(1) Double anchor type
Double anchor type terdiri dari 2 anchor pins dan dua brake shoes dan hanya shoe yang
bekerja. Anchor pins are biased to adjust the brake drum gap.



                                                                  Direction of rotation
                                                                                          Drum


                                                                                             Reverse shoe B
                                               Reverse shoe
                                               Distribution of
                                               braking force
   Forward shoe



                                                Forward shoe A

                                                                                           Distribution of
                                                                 Anchor pin                braking force

                       [Gambar 4-1 Structure of double anchor type]




Training Support  Development                                                                                22
BRAKE SYSTEM



                                                       Lining
                                         Shoe               Drum




                       Anchor pin               Biased cam
                                                                        Lock nut


                             [Gambar 4-1-2 Adjustment of brake]

[Reference: Self-reaction]
Pada saat rem diaktifkan terhadap drum yang sedang berputar, shoe cenderung ikut berputar
bersama drum karena adanya gaya gesek, dan gaya geseknya akan semakin besar
dikarenakan semakin besar gaya pengembangan yang dihasilkan. Self-reaction shoe disebut
juga leading shoe dan shoe lain yang berlawanan dengan putaran drum dan cenderung
menjauhi drum disebut trailing shoe.



(2) Anchor link type
Anchor link type terdiri dari 1 anchor pin, 2 brake shoes dan 2 links. Brake shoes pada kedua
sisi mengembang pada porosnya untuk bergesekan dengan drum ketika tekanan hydraulic
diberikan ke wheel cylinder.

Kemudian, brake shoe menggerakan link pin dengan gerakan memutar untuk menyetel
kedudukannya dengan drum. Sebagai tambahan, untuk mengontrol penyetelan ganda pada
brake drums, dipasang adjusting wheels pada kedua sisi wheel cylinders.


                                           Adjusting          Wheel
                                            wheel            cylinder




                                 Brake
                                 shoe




                                                                  Anchor pin
                                                    Link


                        [Gambar 4-2. Structure of anchor link type]




Training Support  Development                                                              23
BRAKE SYSTEM


(3) Single acting two leading shoe type
Single two leading shoe type, menggunakan 2 brake shoes dan 2 single diameter wheel
cylinders, menghasilkan gaya pengereman yang baik saat kedua brake shoes melakukan self-
reaction ketika dilakukan pengereman pada saat bergerak maju. Bagaimanapun juga, gaya
pengereman akan berkurang hinga 1/3 ketika pengereman dikakukan pada saat kendaraan
mundur karena saat itu kedua shoes akan berfungsi sebagai trailing shoes tanpa adanya self-
reaction. Tipe ini dipakai untuk rear drum brake pada kendaraan KIA K2700.



                                 Anchor pin                Forward shoe

                                                               Biased cam
                                                               adjuster




                       Forward shoe


                            Biased cam
                            adjuster                         Anchor pin



                    [Gambar 4-3. Single acting two leading shoe type]



(4) Double acting two leading shoe type
Pada tipe Double acting two leading shoe, terdiri dari 2 wheel cylinders yang berdiameter
sama dan 4 anchor pins, yang akan berubah fungsinya tergantung pada arah putaran brake
drum dan akan menghasilkan gaya pengereman yang sempurna saat kedua shoes menjadi
leading shoes pada self-reaction ketika pengereman pada gerak maju atau mundur.

                                                       Wheel cylinder




                                                             Anchor pin
                                                             Brake
                                                             shoe
                                              Guide bolt


                    [Gambar 4-4. Double acting two leading shoe type]




Training Support  Development                                                            24
BRAKE SYSTEM


(5) Non-servo brake
Pada non-servo brake, shoe hanya akan saling bekerja secara berhubungan ketika
pengereman dilakukan. Forward shoe bereaksi pada sat pergerakan maju dan reverse shoe
bereaksi pada saat pergerakan mundur.




                                                                  Rotational direction
                                                                                     Drum

                                                                                            Reverse shoe B
                                           Reverse shoe
                                              Distribution
                                              of braking
     Forward shoe                             force


                                           Forward shoe A

                                                                                      Distribution of
                                                             Anchor pin               braking force




                                 [Gambar 4-5. Non-servo brake]



(6) Uni-servo type
Pada uni-servo type, secondary shoe ikut bereaksi ketika digerakan oleh primary shoe yang
digerakan oleh wheel cylinder piston sehingga kedua shoe menjadi leading shoes.
Bagaimanapun juga, gaya pengereman berkurang disaat kedua shoe menjadi trailing shoes
pada pergerakan maju. Shoe yang bereaksi pertama kali disebut primary shoe dan yang
lainnya disebut secondary shoe.



                                           Wheel cylinder




                                                                Adjusting tube




                         [Gambar 4-6. Structure of uni-servo type]




Training Support  Development                                                                               25
BRAKE SYSTEM


(7) Duo-servo type
Pada Duo servo type, Sisi tetapnya berubah tergantung dari arah perputran drum ketika brake
shoe menakan drum sehingga menghasilkan gaya pengereman yang sempurna karena kedua
shoe bereaksi satu sama lainnya pada saat pergerakan maju ataupun mundur. Shoe yang
melakukan reaksi pertama kali disebut dan yang lainnya disebut secondary shoe. Tipe ini
digunakan untuk rem drum belakang pada H100 Truck, H100.

                                                    Anchor
                                  Lining                          Drum

                          Front                                     Return spring



                                                                            Wheel cylinder

                                                                            Second shoe



                   First shoe                                        Hold down clip


                                                                      Spring

                                                      Star wheel adjuster


                          [Gambar 4-7. Structure of duo-servo type]

4.2 Self-reaction pada brake drum and shoe
Jika pengeraman dilakukan pada drum yang berputar, shoe cenderung ikut berputar bersama
dengan drum karena adanya gaya gesekan dan akan menghasilkan gaya gesek yang besar
karena dihasilkan gaya pengembangan yang besar juga. Hal ini disebut self-reaction pada
brake drum and shoe. Self-reaction shoe disebut leading shoe dan shoe yang berlawanan
arah dengan putaran drum cenderung menjauh dari drum disebut trailing shoe.




                        Drum
                        rotation                                  Re
                        direction          For                    verse
                                           ward   Force applied




                                                                               Trailing
                                                                               shoe
                                Leading
                                shoe




                                      [Gambar 4-8. Self-reaction]


Training Support  Development                                                               26
BRAKE SYSTEM


4.3 Automatic gap adjusting brake
jika brake lining rusak, langkah pedal lebih jauh karena gap antara lining dan drum bertambah,
Maka, gap lining harus disetel kalau dibutuhkan. Tekan brake pedal pada posisi kendaraan
bergerak mundur saat menyetel gap lining jika dibutuhkan. Saat pesal brake ditekan pada
gerakan mundur, shoe menekan drum dan bergerak searah putaran drum dan shoe B
(secondary shoe) pada gambar 4-9 menjauh dari anchor pin. Kemudian, adjusting cable
menarik adjusting lever untuk memperbesar kontak point dengan roda. Jika brake pedal
ditekan pada pergerakan kendaraan mundur, pada tipe ini gap lining akan tersetel. Jika gap
antara shoe dan drum besar, pergerakan juga bertambah dan jika gapnya mencapai titik
tertentu, adjusting lever bergerak ke notch selanjutnya pada adjusting wheel. Jika brake pedal
dilepaskan pada kondidi ini, Shoe B menekan anchor pin kembali untuk mengendurkan
adjusting cable sehingga adjusting lever kembali pada posisi semula dengan memanfaatkan
tegangan spring dengan memutar adjusting wheel satu notch. Sehingga gap antara shoe dan
drum berkurang. Sejak Shoe B menekan kembali anchor pin saaat brake pedal ditekan pada
gerakan maju, adjusting equipment tidak akan aktif.
                                                                     Anchor
               Anchor                                                pin
               pin                 Brake shoe

                                       Adjusting cable
      Shoe A                            Cable guide
    Wheel
    cylinder                              Shoe B

                                       Adjusting
                                       lever
      Adjusting
      spring
                                  Adjusting              Adjusting
                                  wheel                  spring


                        [Gambar 4-9. Automatically adjusting brake]




Training Support  Development                                                               27
BRAKE SYSTEM


5. Air brake

Tujuan
Menyediakan informasi mengenai keunggulan dan kekurangan, struktur utama dan fungsi dari
bagian yang berhubungan dengan air brake pada large trucks.

Pokok Utama

1. Keunggulan dan kekurangan air brake

2. Struktur air brake

(1) Compression system
 1) Air compressor
 2) Air pressure regulator and unloaded valve
 3) Air tank and safety valve

(2) Brake system
 1) Brake valve
 2) Quick release valve
 3) Relay valve
 4) Brake chamber

(3) Slack adjuster

(4) Low pressure indicator

(5) Pengoperasian air brake

 1) Saat pedal ditekan
 2) Saat pedal dilepaskan

5.1 Keunggulan dan kekurangan air brake
Air brake menghasilkan pengereman dengan menekan setiap brake shoe ke drum
menggunakan tekanan udara sebesar (5~7kgf/cm²). Brake pedal berfungsi sebagai pengontrol
untuk membuka dan menutup brake valve untuk menyuplai udara dari air tank ke brake
chamber, dan udara pada brake chamber mengontrols gaya pengereman. Air brake mempuyai
keunggulan dan kekurangan sebagai berikut.




Training Support  Development                                                         28
BRAKE SYSTEM




                            Brake valve
                                                 Air tank
                          Relay valve



                             Brake chamber
                                        Slack adjuster      Air compressor
                                           Brake cam
                                             Brake shoe

                                               Brake drum




                         [Gambar 5-1 Basic structure of air brake]



1) Kelebihan air brake

   -   Tidak terbatas dengan berat kendaraan.
   -   Performa pengereman tidak menurun drastis walaupun ada kebocoran udara
   -   Tidak terjadi vapor lock.
   -   Pengontrolan gaya pengereman dikontrol oleh langkah pedal. (Gaya pengereman
       sebanding dengan langkah pedal rem).
   -   Semakin besar tekanan udara semakin besar pengereman yang dihasilkan.
   -   Dapat dipakai secara bersama dengan horn, air spring dll.
   -   Penyambungan pada Trailer mudah dan memungkinkan pengontrolan jarak jauh


2) Kekurangan air brake

 3HQJRSHUDVLDQ$LUFRPSUHVVRUPHQJJXQDNDQWHQDJD0HVLQ
 0DKDOGDQNRPSOHN




Training Support  Development                                                   29
BRAKE SYSTEM



                                               Check valve                      Check valve
                                                                  Air                            Air
                          Exhaust                              reservoir                      reservoir
                          pressure                               tank                           tank
Air compressor            regulator                                        Safety
                                                             Low-         valve                            Safety
                                                           pressure                       Drain cock       valve
                                 Air pressure gauge         switch Drain cock

                                                                                                  Exhaust

                                                                                              Relay valve

                                             Brake pedal
                                                                                                                     Brake shoe
                                      Quick
                 Brake chamber        release
                                      valve
                    Cam
                      Exhaust                                                                        Rear brake
      Front brake

                                                                                                                             Cam
                                                                                     Brake
                                                               Exhaust
                                                                                     chamber


                                   Brake valve


                            [Gambar 5-2. Piping and structure of air brake]




5.2 Struktur Utama air brake                                                              Unloader


                                                                                                          Unloader valve
                                                                      Exhaust                              Intake valve
(1) Compression system                                                                                     Cylinder head

                                                                  Exhaust valve                           Piston
1) Air compressor                                                                                         Cylinder
Air compressor dikendalikan menggunakan V belt tersambung
ke crankshaft engine dan menghasilkan tekanan udara setelah                                                    Driven gear
berputar selama 1/2 kecepatan perputaran mesin. Bearing valve,
                                                 Unload
                                                                                                               Spacer
terpasang pada air intake, mencegah terjadinya tekanan udara
yang berlebih bersama dengan air pressureCrankshaft
                                                regulator dan
mengatur tekanan udara didalam air storage tank secara                                                        Ball bearing
konstan.

                                                                                     [Gambar 5-3. Air compressor]




Training Support  Development                                                                                                     30
BRAKE SYSTEM


2) Air pressure regulator  unloader valve
Air pressure regulator mengangkat valve ketika tekanan udara mengalir melalui air intake dari
air tank melawan tegangan spring ketika tekanan udara dalam air storage tank lebih dari
5 NJIFP². Karena itu, air compressor akan berhenti bekerja ketika udara yang bertekanan
diatas unloader valve membukanya dengan menekan unloader valve kebawah. Kemudian
unloader valve kembali pada kedudukan semula untuk menghidupkan kembali air
compression ketika tekanan udara didalam air storage tank menurun dibawah spesifikasinya.

                                                                                        From air pressure
                     Exhaust hole                Unloader valve                             regulator
                           Spring
                           Valve rod
                                                     Unloader




                                              Intake valve
To
unloader                        Air pressure      Exhaust
valve                          adjusting valve     valve
                      Filter                       spring
                                                                                             From air filter
  From air tank


    (a) Air pressure regulator                                               (b) Unloader valve

                  [Gambar 5-4 Air pressure regulator and unloader valve]

3) Air tank dan safety valve
Air storage tank menyimpan udara bertekanan yang disuplai dari air compressor. Terdiri dari
safety valve yang befungsi untuk membocorkan udara jika tekanan didalam tank mencapai
limit tertentu, check valve mencegah aliran udara berbalik ke air compressor dan drain cock
untuki menghilangkan kelembaban didalam tank.


                                                                                 Push button
(2) Brake system
                                                                                          Brake pedal

1) Brake valve
Brake valve membuka dan menutup diatur oleh brake pedal
dan mengontrol gaya pengereman dengan menggunakan
                                                                                                      Plunger
tekanan udara yang disuplai dari air tank tergantung pada
                                                 Adjusting shim
                                                                                               Main spring
langkah pedal. Dengan kata lain, upper plunger menekan main
spring dan menutup exhaust valve kemudian, membuka supply
valve. Kemudian, udara yang bertekanan dari air tank dikirim                                 Return spring

untuk melepaskan valve pada front brake, To brakevalve untuk
                                            relay chamber                                  Exhaust valve

rear brake dan setiap brake chamber sehingga performa                                             Supply valve
                                                                                                  Valve spring
pengereman bertambah. Jika pedal dilepas, plunger kembali                                         From air tank

pada posisi semula untuk membuka exhaust valve dan
membuang udara yang baru dipakai untuk pengereman
                                                                             Exhaust to the air


                                                                  [Figure 5-5. Structure of brake valve]

Training Support  Development                                                                                    31
BRAKE SYSTEM


2) Quick release valve
Quick release valve membuka brake chamber valve untuk membuka setiap lubang untuk front
brake chamber ketika pedal ditekan dan udara yang bertekanan mengalir melalui inlet dari
brake valve. Maka, udara yang bertekanan tersebut akan aktif dalam brake chamber untuk
melakukan pengereman pada roda. Jika pedal dilepas, tekanan pada berkurang karena udara
keluar melalui brake valve. Kemudian, valve kembali pada posisi semula karena adanya
tegangan dari spring untuk membuka exhaust hole sehingga udara pada front brake chamber
keluar dengan cepat untuk membebaskan rem.

                                                  Air inlet




                 Brake chamber valve
                       Exhaust
                         hole                                       To brake
                                                                    chamber
                                 Spring
                                          Cover

                             [Gambar 5-6. Quick release valve]



3) Relay valve
Ketika pedal ditekan dan tekanan udara dari brake valve aktif, relay valve menyuplai udara
landung ke rear brake chamber untuk melakukan pengereman pada roda dengan
menggerakkan diaphragm kebawah sehingga menutup exhaust valve dan membuka supply
valve. Jika pedal dilepas dan tekanan didalam diaphragm dari brake valve turun hingga lebih
rendah dari tekanan didalam brake chamber, diaphragm bergerak keatas untuk membebaskan
rem sampai tekanan chamber menyeimbangkan tekanan pada diaphragm dengan
mengeluarkan udara dengan cepat.


                                          From brake valve

                        Diaphragm


                   Exhaust valve

                                                              To brake chamber
                         Supply valve
                         Valve spring
                                                              From air tank
                          Drain valve
                                     Exhaust




Training Support  Development                                                            32
BRAKE SYSTEM


                                     [Gambar 5-7. Relay valve]



4) Brake chamber
Jika pedal ditekan dan tekanan udara yang diatur melalui brake valve masuk kedalam
chamber diaphragm menekan spring dan bergeser. Sehingga, push rod memutar cam melalui
slack adjuster sehingga brake shoe mengembang untuk menekan drum untuk melakukan
pengereman. Jika pedal dilepaskan, diaphragm kembali ke posisi semula karena adanya
tegangan dari spring untuk membebaskan rem.

                                            Diaphragm

                                 Push rod

                  Activated
                  position
                                                          Air inlet




                                    Deactivated
                                    position    Brake chamber


                                   Slack adjuster


                                                                             Brake chamber




                                       Slack adjuster



                                                         Cam
                                                                Brake shoe


            [Gambar 5-8. Structure and installing location of brake chamber]

 (3) Slack adjuster
 Slack adjuster memutar camshaft dan mengontrol gap antara brake shoe dan drum didalam
 brake drum.




Training Support  Development                                                               33
BRAKE SYSTEM



                                                                 Push rod
                                                                                                Brake chamber
                                                      Slack adjuster




                                 Anchor pin                Cam
Camshaft
                                                           Roller
                                                                                              Brake shoe




                                        [Gambar 5-9 Slack adjuster]

   (4) Low pressure indicator
   ketika tekanan pada air tank untuk pengereman lebih rendah dari spesifikasinya, lampu tanda
   peringatan warna merah akan menyala dan buzzer berbunyi untuk menginformasikan kepada
   pengendara tentang tekanan udara yang rendah untuk pengereman.



   (5) Pengoperasian air brake

    1) Ketika pedal ditekan
    Ketika pedal ditekan, udara yang bertekanan akan aktif pada front brake chamber melalui
    quick release valve tergantung pada langkah pedal. Pada saat yang bersamaan, udara yang
    bertekanan tersebut disuplai ke relay valve untuk mengaktifkan rear brake chamber.
    Kemudian, push rod memutar cam melalui slack adjuster untuk menekan brake shoe ke
    drum sehingga terjadi pengereman.

                              Brake valve


                                                              Air reservoir tank
                                               Air
                                              drier


                              Exhaust                                                        Relay valve


                                Quick release valve

                         Exhaust Slack adjuster                     Brake drum
                                                                           Brake shoe
                                            Cam                                        Exhaust
                                                                                   Return spring

              Brake chamber                     Air compressor                      Cam
                                                Brake shoe                         Slack adjuster
                                                 Brake drum
                                        Return spring
                                                                            Brake chamber


                         [Gambar 5-10. Operation diagram of air brake]


 Training Support  Development                                                                                 34
BRAKE SYSTEM




  2) Ketika pedal dilepas
  ketika pedal dilepaskan, brake valve, quick release valve, relay valve aktif dan
  mengeluarkan udara yang bertekanan didalam brake chamber dengan cepat untuk
  membebaskan rem.



6. Servo brake

Tujuan
Untuk menjelaskan prinsip vacuum servo brake dengan menggunakan perbedaan vacuum
dari kerja engine dan tekanan udara luar untuk memperbesar gaya pengereman dalam
hydraulic brake. Juga, untuk menjelaskan air servo brake yang menggunaka perbedaan
tekanan antara udara yang bertekanan dan tekanan atmospher.

Pokok Utama

1. Servo brake

2. Vacuum servo brake
(1) Prinsip vacuum servo brake

(2)Tipe vacuum servo brake
 1) Direct controlling (Master vac)
 2) Remote controlling

3. Air servo brake
(1) Struktur hydro air vac
(2) Pengoperasian hydro air vac
(3) Keunggulan dan kekurangan hydro air vac

6.1 Servo brake
Servo brake dibagi menjadi 2 tipe. Yang pertama adalah vacuum servo brake (Hydro vac)
yang menggunakan perbedaan vacuum (negative pressure) dari kerja engine dan tekanan
udara luar untuk memperbesar gaya pengereman pada hydraulic brake. Tipe yang kedua
adalah air servo brake (hydro air vac) yang menggunakan perbedaan tekanan udara yang
terkompresi dengan tekanan udara luar. Air servo brake (hydro air vac) mempunyai tambahan
air compressor dan air storage tank dan prinsip pengoperasiannya sama dengan hydro vac.

6.2 Hydro vac

 (1) Dasar hydro vac
 Hydro vac melakukan pengereman dengan hydraulic utama ketika servo brake rusak, ketika
 manggunakan perbedaan vacuum pada intake manifold mesin dan atmospheric pressure.

 Untuk mengingat kembali dasar hydro vac, vacuum pada engine intake manifold adalah
 50cmHg dan atmospheric pressure adalah 76cmHg. Sehingga perbedaannya adalah 76•50



Training Support  Development                                                          35
BRAKE SYSTEM


 • 26(cmHg) • 0.34kg/cm². Dan tekanan atmosphere adalah 1.0332kg/cm²•0.34kg/cm² •
 0.7kg/cm². Perbedaan ini yang dijadikan sumber tenaga untuk mengaktifkan hydro vac servo
 brake.


 (2) Tipe hydro vac
 Ada 2 tipe hydro vac. Yang pertama adalah tipe direct controlling (master vac) untuk
 kendaraan penumpang dan light trucks yang mana master cylinder and servo brake
 terpasang pada unit. Tipe yang lain adalah tipe remote controlling (hydro vac) yang mana
 master cylinder dan servo brake terpasang secara terpisah.

     1) Tipe Direct controlling
     Pada tipe direct controlling, rod pushes poppet and valve plunger bekerja saat brake pedal
     ditekan sehingga poppet menempel pada power piston seat untuk menutup vacuum valve
     dan vacuum yang disuplaike cylinder (booster) A and B tertutup. Pada saat yang bersamaan,
     plunger menurunkan poppet dan air valve membuka sehingga udara yang tersaring disuplai
     ke power cylinder B dan power piston menekan push rod master cylinder untuk
     mengoperasikan servo brake.

                                Diaphragm
                                return
                                spring  Push rod
                                                                               Power piston
                                                   Power piston
                                                                                              Poppet
                                                       Poppet
                                                                                                       Vacuum valve
                                                         Valve return spring
                                                                                                              Air valve



                                                            Operating rod
                                                    Valve plunger                                      Poppet end
         To intake manifold
                                                   Valve plunger
                                                     Stop key                   Valve plunger of
                                                                                chamber B
                               Rear cushion disc


                              [Gambar 6-1. Direct controlling type (Master vac)]



Saat pedal dilepas, air valve menutup sebagaimana valve plunger kembali pada posisi aslinya
karena tekanan dari spring. Dan power piston kembali ke posisi aslinya karena adanya reaksi
dari master cylinder dan tegangan dari diaphragm return spring saat tekanan pada power
cylinder A dan B menjadi seimbang. Tipe ini mempunyai karakter sebagai berikut.

     Strukturnya simple dan ringan sejak vacuum valve dan air valve pengoperasiannya
      menggunakan push rod.

     Hydraulic brake bekerja karena gaya dari pedal yang menggerakan cylinder melalui
      operating rod dan push rod meskipun servo brakenya rusak.




Training Support  Development                                                                                            36
BRAKE SYSTEM


     Dibutuhkan ruang yang kecil dalam pemasangannya karena servo brake terpasang
      diantara pedal and master cylinder.


                                                               Power piston
                                                                    Air inlet
                                                                   Valve plunger
                                                                   poppet return spring
                                                                           Air flow


                          Master cylinder piston                 Poppet
                                       Push rod                     Rear cushion
                                                                    disc


                                          (a) Operation of servo brake

                                     Air inlet          Rear
                                                        cushion disc
                                       Vacuum valve                                           Poppet
                                         Poppet return                                        return
                                         spring                                               spring
                                           Operating rod


                                         Air valve             Stopper                       Air valve
                                Valve plunger                               Valve plunger

                  (b) Closing of vacuum valve                       © Opening of air valve


                   [Gambar 6-1(2) Operation state of direct controlling type]

     2) Remote controlling type
     Tipe Remote controlling terdiri dari hydraulic system (hydraulic brake and hydraulic cylinder)
     dan vacuum system (power cylinder, power piston, relay valve, valve piston and check
     valve).

      •   Structure

      | Vacuum system
      a

      -   Power cylinder• cylinder terbuat dari plat baja menggunakan metode deep drawing
          stamping dan didalamnya terdapat piston and return spring.

      -   Power piston•Piston ini pengoperasiannya menggunakan perbedaan tekanan antara
          vacuum dan tekanan atmospheric pada tiap tiap sisi (A dan B pada power cylinder) dan
          mengirimkan tekanan hydraulic penuh ke setiap wheel cylinder. Power piston terdiri
          dari dua round steel plates dengan leather packing around.




Training Support  Development                                                                           37
BRAKE SYSTEM



                        Control tube Relay valve piston Diaphragm
                                                                    Vacuum valve
                                                                         Air valve        Air supply from air filter


           Return spring
                                                                                      Hydraulic cylinder


                                                                                                                 To peel cylinder
            Peel cylinder


                                                                   Hydraulic piston          Check valve

                                                                        Hydraulic pressure supply
                                                                        from master cylinder

                    Hydraulic piston        Push rod


                                         [Gambar 6-2. Remote controlling type]



-     Relay valve dan valve piston•Komponen ini menyuplai atau memutus kevacuuman ke
      power cylinder A dengan menggunakan tekanan hydraulic dari master cylinder. Relay
      valve terdiri dari air valve dan vacuum valve dan air valve terpasang sebagai penutup
      dengan spring. Posisi Vacuum valve berhadapan dengan lokasi diaphragm dan valve seat
      terletak diantaranya dan pengoperasian diaphragm menggunakan relay piston.

                                                                              Air inlet
                  Diaphragm                     Vacuum valve


        Air inlet                                      Air valve




    Relay valve                                        Relay valve                                                          Relay valve
    piston                                             return spring                                                        return spring

                                                 Diaphragm               Relay valve                                    Air valve
                                                 return spring           piston
                                                                                                      Vacuum valve


          (a) Relay valve (before operation)                                  (b) Relay valve (after operation)

                                       [Gambar 6-3. Relay valve and valve piston]



    | Hydraulic system
    b


-     Hydraulic cylinder• Terpasang didalam cylinder pada                                     hydraulic        piston     yang      mana
      pengoperasiannya menggunakan push rod power piston.




Training Support  Development                                                                                                              38
BRAKE SYSTEM


-     Hydraulic piston•The piston terpasang pada ujung power piston push rod dimana didalamnya
      terpasang check valve dan yoke. Check valve membuka ketika power piston tidak bekerja sehingga
      minyak rem dari master cylinder mengalir ke wheel cylinder. Disaat power piston bekerja untuk
      menggerakan hydraulic piston, check valve menutup juga yoke menurunkan stop washer. Hydraulic
      piston mengirimkan minyak rem ke wheel cylinder.

            Hydraulic piston
                                       Check ball return spring
     Power piston                                                 Hydraulic piston
      push rod




    Piston stop washer         Yoke Check ball



     [Gambar 6-4 Brake operation]                                               [Gambar 6-4(2) Brake
release]



    3HQJRSHUDVLDQ
    | Saat brake pedal ditekan
    a
     Minyak rem dari Master cylinder mengalir ke wheel cylinder melalui piston check valve saat
     pedal ditekan. Pada saat yang bersamaan, tekanan hydraulic mengaktifkan relay valve
     piston, juga. Jika terdapat tekanan hydraulic pada relay valve piston, piston bergerak untuk
     menutup vacuum valve dengan menempatkan diaphragm diantaranya sehingga suplai
     vacuum ke power cylinder A and B tertutup. Kemudian, air valve membuka sehingga
     tekanan atmospheric mengalir ke power cylinder A. Sehingga, posisi piston bergerak dari A
     ke B untuk menggerakan hydraulic piston melalui push rod. Disaat hydraulic piston bergerak,
     yoke menempel untuk mencegah stop washer turun. Kemudian, check valve menutup aliran
     minyak rem antara master cylinder dan wheel cylinder dan brake dihasilkan saat minyak
     rem dikirim ke wheel cylinder dari hydraulic cylinder.



    | When brake pedal is released
    b
     Saat pedal dilepaskan, tekanan hydraulic dari master cylinder pada relay valve piston
     berkurang sehingga diaphragm spring mengembalikan piston dan air valve menutup untuk
     mencegah aliran udara. Dan kemudian, vacuum valve membuka juga menurunkan
     diaphragm. Sekarang perbedaan tekanan pada masing masing power cylinders menghilang
     sehingga power piston dan hydraulic piston kembali pada posisi aslinya dengan tegangan
     dari return spring. Tekanan Oil pada wheel cylinder kembali ke master cylinder demikian
     juga check valve dari hydraulic piston membuka.




Training Support  Development                                                                     39
BRAKE SYSTEM


                       Brake pedal
                                  Intake Piston relay
                            Check manifold  valve
                            valve
        Master cylinder

                                Vacuum           Air
                                 valve           filter
                                            Hydraulic
                                            cylinder
                                                            Wheel cylinder
                                         Check
                                          ball
    Vacuum
     valve Power piston  Return spring Hydraulic
                                                                   Vacuum valve            Hydraulic piston
                     Power piston      piston         Check ball
                          Push road



                       Air     Piston Yoke                                           Air valve
                      valve stop washer


(a) When brake is not applied                                                 (b) When brake is applied

                                            [Gambar 6-5. Operation]

 Mudah menempatkannya karena servo brake terhubung ke master cylinder dan wheel
cylinder menggunakan pipa.

- Vacuum valve dan air valve hanya dioperasikan dengan tekanan hydraulic dari master
  cylinder dan strukturnya komplek.

- Harus sering diperhatikan keseimbangan tekanan karena jika tekanan dalam sirkuit terlalu
  besar maka servo brake akan terus menerus bekerja.



6.3 Hydro air vac
Hydro air vac memperbesar gaya pengereman menggunakan perbedaan antara compressed
air dan tekanan atmospher dan biasanya dipakai untuk kendaraan besar seperti bus dan truk.
Karena penggunaannya membutuhkan air compressor, air tank, pressure regulator, sehingga
biayanya lebih mahal dibandingkan dengan hydro vac.

(1) Struktur hydro air vac
Struktur hydro air vac hampir sama dengan remote controlling type hydro air vac.




Training Support  Development                                                                                40
BRAKE SYSTEM



                                     Brake valve


                                               Air tank


                                 Exhaust                            Oil
                                                                 reservoir
                                                                   tank


                                                                                 Air compressor
                                                   Air vac              Oil reservoir tank


             Wheel                                                         Wheel cylinder
            cylinder                                                                              Brake drum
                          Brake drum
                                                                        Air vac

                                                             Air line
                              Brake shoe                     Oil line                                 Brake shoe

               Front wheel                                                            Rear wheel




                        [Gambar 6-6 Servo brake of compressed air type]



 (2) Operation of hydro air vac

  1) Disaat brake pedal dioperasikan.
  Disaat brake pedal ditekan, minyak rem master cylinder bereaksi didalam hydraulic cylinder
  dan relay valve piston untuk menutup atmospheric valve dan membuka air valve. Kemudian,
  udara mengalir ke sisi belakang power piston dan udara pada sisi yang berlawanan keluar
  melalui atmospheric hole. Power piston bergerak dan mensuplai tekanan minyak
  secukupnya ke wheel cylinder dengan menekan hydraulic piston sehingga brake shoe
  menekan drum untuk menghasilkan pengereman.

                                                     Atmospheric hole
                                                            Atmospheric valve

                                                                   Air valve
                              Relay valve piston
                               Return spring
                                                                                  Air tank
                             Push rod
                                                                                                  Air compressor

              Power                                                                      To wheel cylinder
             cylinder
                                                                    Hydraulic cylinder
                                                                   Hydraulic piston
                  Power piston                                From master cylinder



                        [Gambar 6-7 Servo brake of compressed air type]



Training Support  Development                                                                                     41
BRAKE SYSTEM


  2) When brake pedal is released
  Saat pedal brake dilepaskan, power piston kembali pada posisi aslinya karena adanya
  tegangan dari return spring karena tekanan master cylinder berkurang. Kemudian, spring
  mengembalikan relay valve untuk menutup air valve dan membuka atmospheric valve
  sehingga tekanan pada setiap sisi pada power piston menjadi stabil dengan tekanan
  atmospher dan statusnya kembali pada keadan sebelum pengoperasian ketika udara keluar
  dari belakang power piston. Sehingga, returns spring melepas brake shoe bersinggungan
  dengan drum.



(3) Keunggulan dan kekurangan hydro air vac

1) Keunggulan

   -  Gaya pengereman yang kuat dapat dicapai hanya dengan menggunakan power piston
      yang berdiameter kecil
    - Membutuhkan udara yang relative sedikit.
    - Menghasilkan pengereman yang besar karena tekanan maksimum udaranya adalah
      5~7kgf/cm².
2) Kekurangan

 6WUXNWXUQDNRPSOHNGDQELDDSHPEXDWDQQDPDKDO
 Pengoperasian air compressornya menggunakan tenaga engine output.
7. Disc brake

Objective
Lebih memahami disc yang dipakai secara luas pada passenger cars terutama pada
pengetahuan dasar mengenai disc brake, keunggulan dan kekurangannya, tipe disc brakes
dan automatically adjusting brake.

Main contents

1. Pengetahuan dasar disc brake
2. Keunggulan dan kekurangan disc brake
3. Tipe – tipe disc brake
4. Keunggulan dan kekurangan tipe floating caliper
5. Ventilated disc
6. Automatic gap adjuster
7. Pengoperasian disaat pad is rusak.
8. Tanda – tanda pada saat pad aus

7.1 Pengetahuan dasar disc brake
Rem hidraulik dengan tipe disc menghasilkan gaya pengereman dengan menekan pad kuat
kuat ke setiap sisi disc yang berbentik lingkaran yang mana ikut berputar dengan roda
sebagaimana terlihat pada gambar berikut. Ketika hidraulik brake dengn tipe disc mempunyai
radiasi terhadap panas baik karena berputar dan bergesekan dengan udara, hal ini akan


Training Support  Development                                                           42
BRAKE SYSTEM


menghasilkan pengereman yang stabil karena adanya performa pengereman yang tetap baik
walaupun dipakai secara berulang ulang pada kecepatan tinggi.


                                                             Brake oil




                                              Disc
                                 Pad


             [Gambar 7-1. Principle of disc brake]

7.2 Keunggulan dan kekurangan disc brake

(1) Keunggulan

S Menghasilkan radiasi panas yang baik karena disc panas yang ditimbulkan diserap oleh
   udara
S Menghasilkan performa pengereman yang stabil karena terhindar dari efek fading.
S Penggantian parts secara sebagian akan terhindar karena tidak adanya reaksi dan aksi
   yang menghasilkan performa pengereman stabil antara roda kanan dan kiri.
S Menghasilkan performa pengereman yang stabil karena memburuknya performa
   pengereman dengan pemakaian berulang ulang kecil.
S Air dan Lumpur dapat dengan mudah dihilangkan dari disc.
S Langkah Brake pedal jarang sekali berubah karena disc tidak mudah mengalami deformasi
   karena panas.
S Mudah dalam pemeriksaan dan perawatan.


(2) Kekurangan

S Membutuhkan tenaga yang kuat untuk menekan pad karena gesekannya kecil
S Dibutuhkan material yang kuat untuk membuat Pad.
S Membutuhkan usaha yang kuat untuk menekan brake pedal.
S Mahal.
7.3 Tipe disc brake
Disc brake dapat diklasifikasikan kedalam tipe fixed caliper (opposite piston disc brake) dan
tipe floating caliper. Yang satu menghasilkan gaya pengereman ketika cylinder pada tiap sisi
caliper menekan brake pads ke discs. Yang lainnya menghasilkan gaya pengereman ketika
seluruh bagian caliper bergerak karena cylinder terpasang hanya pada satu sisi saja.




Training Support  Development                                                              43
BRAKE SYSTEM


Tipe Floating caliper ada dua jenis yaitu tipe dengan memakai satu piston and dua piston.
Seperti terlihat pada gambar tengah dibawah ini, pada tipe satu piston gaya pengereman akan
dehasilkan ketika caliper bergerak ke arah kanan dan kiri yang mana terpasang satu cylinder
pada sisi caliper dan satu piston terpasang didalamnya. Jika piston menekan pad ke disc saat
tekanan hydraulic disuplai dari master cylinder, mengakibatkan pergerakan caliper menekan
pad yang lain ke disc sehingga dihasilkan pengereman.

Pada tipe 2-piston seperti gambar sebelah kanan, dalam satu cylinder terpasang 2 pistons.
Ketika diberikan tekanan hydraulic, piston sebelah kiri menekan pad langsung ke disc dan
piston sebelah kanan menekan pad pada sisi lainnya ke disc melalui caliper sehingga
dihasilkan pengereman. Tipe ini digunakan pada sitem rem kendaraan besar ( truk ) buatan
luar negeri dan dipasarkan di dalam negeri.


         Caliper     Piston                     Piston                               Piston




           Disc



                   (a) Fixed caliper type                (b) Floating caliper type

                                      [Gambar 7-2, Types of disc brake]

 (1) Fixed caliper type
 Fixed caliper terdiri dari disc yang berputar bersama roda, dan caliper yang terpasang tetap
 pada transaxle atau strut. Cylinders terpasang pada tiap sisi caliper. Piston dan automatic
 adjuster terpasang sebagai satu kesatuan didalam cylinder. Saat When master cylinder
 mensuplai tekanan hydraulic ke caliper cylinder, piston menekan pads ke tiap sisi disc untuk
 menghasilkan pengereman. Tipe ini sudah digunakan pada saat pertama munculnya disc
 brake pada pasar dalam negeri tetapi sudah tidak digunakan lagi. Tipe ini mempunyai radiasi
 terhadap panas yang jelek sejak cylinder luar caliper terpasang pada bagian dalam roda. Hal
 ini menyebabkan sering terjadi vapor lock. Terdapat tipe split dan integral dengan pemisah
 pada tengah caliper.




Training Support  Development                                                                44
BRAKE SYSTEM




                  Disc              Caliper



                                              Brake cylinder




                                              Pad




           [Gambar 7-3. Caliper integral type]                   [Gambar 7-4. Ventilated disc]



S Disc : Plat bulat terbuat dari cast iron, terpasng pada hub dari roda, berputar bersama
   dengan roda. Disc berventilasi mempunyai lubang ventilasi udara dimana proses
   pendinginan terjadi di dalam disc terhadap radiasi panas selama terjadi proses
   pengereman seperti terlihat pada gambar.

S Caliper : terbuat dari cast iron, terpasang pada transaxle atau strut yang akan tetap diam
   ketika terjadi reaksi gaya saat menekan pad ke disc dan menerima reaksi gaya
   pengereman bersamaan.

S Cylinder  piston : cylinder dan piston terpasang pada caliper yang dimasukan kedalam
   disc, strukturnya seperti terlihat pada gambar. Pada ujung cylinder dipasang Flexible
   rubber boot untuk mencegah masuknya uap air atau kotoran (benda asing). Rubber piston
   seal dipasang di bagian dalam dinding cylinder untuk mempertahankan tekanan hydraulic
   didalam cylinder dan secara otomatis menyetel gap antara disc dan pad pad saat yang
   bersamaan.




                                                Piston seal
                                 Boot
                                                    Cylinder
                             Pad                            Piston



                                                             Brake oil




                          [Gambar 7-5. Assembly of cylinder and piston]

 S Pad : Pad, dibuat dengan ketebalan 10 mm dari material setegah baja, terpasang pada
     ujung piston. Pada sisi pad terpasang Groove untuk mengetahui keausan pada pad.
     Keausan pada pad dapat diketahui dalam keadaan terpasang dengan cara mengecek
     groove yang terpasang pada caliper.


Training Support  Development                                                                   45
BRAKE SYSTEM


 (2) Tipe Floating caliper
 Gaya pengereman pada tipe ini dihasilkan dengan menggerakan caliper ke arah kanan dan
 kiri pada sisi kalper dimana cylinder dipasang dan satu piston dipasang didalamnya. Jika
 piston menekan pad ke disc saat tekanan hydraulic disuplai dari master cylinder, reaction
 force menggeser caliper dan menekan pad yang lain ke disc sehingga terjadilah pengereman.
 Tipe ini termasuk tipe disc brake yang sampai saat ini dipakai pada kebanyakan compact
 passenger cars.

                                                      From master cylinder

                                                              Piston seal
                                                                  Piston




                                                                        Cylinder




                                                                Cylinder mounting

                            Pad

                      [Gambar 7-6. Structure of floating caliper type]

Tipe Floating caliper terdiri dari disc yang berputar bersama dengan roda, caliper dengan tipe
floating, piston dan boot yang terpasang pada caliper, fungsi dari semua itu adalah sebagai
berikut. Saat tekanan hydraulic aktif pada cylinder, piston bergerak ke arah seperti pada
gambar untuk menekan pad yang terpasang disebelah kanan caliper ke disc.

                                         Bush
                                                             Cylinder

                                                                  Piston seal




                                                              Piston
                                  Disc          Pad

                      [Gambar 7-7. Operation of floating caliper type]



Training Support  Development                                                               46
BRAKE SYSTEM


Ketika terjasi tekanan hidraulik serupa, secara bersamaan diteruskan ke sisi sebelah kanan
cylinder, menarik caliper ke arah B sehingga pad yang terpasang pada sisi kiri caliper
menekan ke disc. Sebagai tambahan, pada tipe fixed caliper, piston seal berfungsi untuk
menyetel gap antara disc dan pad ketika selesai.

7.4 keunggulan dan kekurangan tipe floating caliper

(1) Keunggulan

  S Simpel dan ringan.
  S Bebas dari vapor lock sejak dipasang cylinder dengan ventilasi yang baik.
  S Hanya terjasi sedikit kebocoran minyak karena komponennya sedikit.
(2) Kekurangan

S Langkah piston harus panjang.
S Benda asing seperti debu dapat menghambat langkah piston yang lembut.
S Kerusakan pada pad tidak merata.
7.5 Disc dengan ventilasi
Disc, terpasang pada hub roda dan berputar bersama dengan roda, terbuat dari cast iron
berbentuk bulat. Pada disc ini terdapat lubang ventilasi dimana terjadi proses pendinginan
yang terletak di dalam disc sehingga penyebaran panas selama pengereman terhindar seperti
terlihat pada gambar berikut ini.




                                 [Gambar 7-8. Ventilated disc]

7.6 Sistim peringatan jika terjadi keausan pada pad.
Saat ketebalan pad berkurang hingga 2 mm, akan terdengar bunyi peringatan yang
menandakan keausan sehingga menginformasikan kepada pengendara bahwa sudah saatnya
mengganti brake pad.




Training Support  Development                                                           47
BRAKE SYSTEM




                              Pad




               Wear indicator                    Brake disc
                                                                                     Sound generates

                              [Gambar 7-9. Disc wear indicator]



7.7 Automatic gap adjuster
Penyetel gap otomatis menggerakan piston kedepan secara otomatis untuk menjaga agar gap
dengan disc konstan ketika pad aus dan karet seal piston merubah gap dengan disc secara
otomatis. Seperti terlihat pada gambar sebelah kanan, tekanan diberikan pada pad untuk
melakukan pengereman saat piston mendesak seal saat tekanan hydraulic disuplay dari
master cylinder. Ketika tekanan hydraulic tidak disuplai lagi, seal piston menarik piston dengan
ke-elastisitasannya dan kembali untuk mempertahankan gap antara disc dan pad konstan
selamanya.




                             Boot      Piston seal
                      Retainer            Cylinder
                                              Piston
                                                  Brake
                                                    oil




                        When brake pedal is released   When brake pedal is pressed



                          [Gambar 7-10. Operation of piston seal]




Training Support  Development                                                                         48
BRAKE SYSTEM


7.8 Operation when pad is worn out
Ketika langkah kerja piston bertambah karena pad aus, hal ini akan merubah seal saat pad
bergeser diantara seal dan cylinder ketika perubahan seal ini sudah begitu besar maka baru
akan terjadi pengereman saat tekanan terjadi di pad. Saat tekanan hydraulic hilang, piston
kembali seperti posisi sebelum piston berubah karena elastisitas seal sehingga terjadi gap
yang baru dan menjaga jarak antara disc dan pad.

8. Sistim dan teori rem lainnya

Tujuan
Memahami tentang limiting valve, proportioning valve, load sensing proportioning valve dan
teori rem, yang mana mulai digunakan tepat sebelum sistim ABS dirancang.

Main contents

1. Load sensing proportioning valve
2. Proses menghentikan kendaraan.
3. Fade
4. Vapor lock


8.1. Load Sensing Proportioning Valve

(1) Sekilas tentang Load Sensing Proportioning Valve
Pada sistim ini, titik awal hydraulic control adalah terletak pada roda belakang, yaitu
berdasarkan berat. Terpasang antara master cylinder dan cylinder roda belakang. Tekanan
rem hydraulic pada cylinder roda belakang dikontrol setelah adanya sensor berat kendaraan
saat dilakukan pengereman. Kemudian, pendistribusian gaya pengereman antara roda depan
dan belakang dapat dicapai.



(2) Pengoperasian
                                                                                To wheel cylinder
Valve piston mengangkat piston dengan
tekanan hydraulic yang terjadi pada master
cylinder A plus tegangan spring. Kemudian                                       From master
                                                                                cylinder
reaksi gaya tekanan hydraulic dihasilkan
pada cylinder roda B. disaat brake pedal
ditekan, tegangan spring mengangkat ball                                   Spring

untuk membuka celah sehingga tekanan
hidraulik ditransfer ke cylinder roda.
Kemudian, tekanan hydraulic pada master
cylinder membesar sampai tekanan tertentu
dan gaya pada B lebih besar dari A.           Rod
Sekarang, piston bergerak ke bawah dan
menutup celah tersebut untuk mengurang
                                                     [Figure 8-9. Brake operation]
tekanan.


Training Support  Development                                                                  49
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Suspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorSuspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorKurniawan294220
 
Komponen mesin guru 1020 0101
Komponen mesin guru 1020 0101Komponen mesin guru 1020 0101
Komponen mesin guru 1020 0101Eko Supriyadi
 
Transmisi otomatis
Transmisi otomatisTransmisi otomatis
Transmisi otomatisaduyarpnamor
 
Pendukung mesin guru 1020 0103
Pendukung mesin guru 1020 0103Pendukung mesin guru 1020 0103
Pendukung mesin guru 1020 0103Eko Supriyadi
 
Ban & pelek
Ban & pelekBan & pelek
Ban & pelekdangso
 
Motor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselMotor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselCharis Muhammad
 
2 c industrial hydraulic circuits
2 c industrial hydraulic circuits2 c industrial hydraulic circuits
2 c industrial hydraulic circuitsDr.R. SELVAM
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steeringpakanton
 
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FEKijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FEEko Kiswanto
 
Pengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training centerPengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorCharis Muhammad
 
Motores Y Refrigeración 3
Motores Y Refrigeración 3Motores Y Refrigeración 3
Motores Y Refrigeración 3guest07963
 
Jobsheet 1 spt kopling (1)
Jobsheet 1 spt kopling (1)Jobsheet 1 spt kopling (1)
Jobsheet 1 spt kopling (1)RiwayatulIsmi1
 

La actualidad más candente (20)

system kerja cvt
 system kerja cvt system kerja cvt
system kerja cvt
 
Suspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorSuspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motor
 
Roda & ban guru
Roda & ban guruRoda & ban guru
Roda & ban guru
 
Komponen mesin guru 1020 0101
Komponen mesin guru 1020 0101Komponen mesin guru 1020 0101
Komponen mesin guru 1020 0101
 
Transmisi otomatis
Transmisi otomatisTransmisi otomatis
Transmisi otomatis
 
Pendukung mesin guru 1020 0103
Pendukung mesin guru 1020 0103Pendukung mesin guru 1020 0103
Pendukung mesin guru 1020 0103
 
MODUL CVT
MODUL CVTMODUL CVT
MODUL CVT
 
Ban & pelek
Ban & pelekBan & pelek
Ban & pelek
 
Motor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselMotor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor Diesel
 
Ppt smk
Ppt smkPpt smk
Ppt smk
 
2 c industrial hydraulic circuits
2 c industrial hydraulic circuits2 c industrial hydraulic circuits
2 c industrial hydraulic circuits
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steering
 
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FEKijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
 
Six stroke engine
Six stroke engine Six stroke engine
Six stroke engine
 
Ignition system ruri
Ignition system ruriIgnition system ruri
Ignition system ruri
 
Pengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training centerPengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training center
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
Motores Y Refrigeración 3
Motores Y Refrigeración 3Motores Y Refrigeración 3
Motores Y Refrigeración 3
 
Jobsheet 1 spt kopling (1)
Jobsheet 1 spt kopling (1)Jobsheet 1 spt kopling (1)
Jobsheet 1 spt kopling (1)
 
Denso hp4 1
Denso hp4 1Denso hp4 1
Denso hp4 1
 

Destacado

Destacado (16)

31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels
 
Immobiliser
ImmobiliserImmobiliser
Immobiliser
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
430 teknik ototronik smk
430 teknik ototronik smk430 teknik ototronik smk
430 teknik ototronik smk
 
Bab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasiBab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasi
 
Lighting
LightingLighting
Lighting
 
9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual
 
Bab 14 abs-asr-esp
Bab 14 abs-asr-espBab 14 abs-asr-esp
Bab 14 abs-asr-esp
 
Bab 17-automatic-ac
Bab 17-automatic-acBab 17-automatic-ac
Bab 17-automatic-ac
 
13 a gasoline direct injection (gdi)
13 a gasoline direct injection (gdi)13 a gasoline direct injection (gdi)
13 a gasoline direct injection (gdi)
 
Bab 9-dasar-sistem-kontrol-rev-telah-cetak-rev-mei-28-b
Bab 9-dasar-sistem-kontrol-rev-telah-cetak-rev-mei-28-bBab 9-dasar-sistem-kontrol-rev-telah-cetak-rev-mei-28-b
Bab 9-dasar-sistem-kontrol-rev-telah-cetak-rev-mei-28-b
 
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkirBab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
 
Gasoline engine
Gasoline engineGasoline engine
Gasoline engine
 
05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudi05. pemeriksaan sistem kemudi
05. pemeriksaan sistem kemudi
 
Bab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknikBab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknik
 

Similar a Step 1-chassis-brake-system

Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem CakramPerawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem CakramGombel Slenge'an
 
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfscribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfssuserc213ed
 
Sistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoSistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoagus riyanto
 
PPT MICROTEACHING Sistem rem (BRAKE SYSTEM).pptx
PPT MICROTEACHING Sistem rem (BRAKE SYSTEM).pptxPPT MICROTEACHING Sistem rem (BRAKE SYSTEM).pptx
PPT MICROTEACHING Sistem rem (BRAKE SYSTEM).pptxFaizAbdillah7
 
Pengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekPengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekMohd Ikbal
 
Makalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-varioMakalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-variowarsono poetra
 
06 KD. 3.11 Media Menganalisis Gangguan Pada Sistem Rem Mekanik.ppt
06 KD. 3.11 Media Menganalisis Gangguan Pada Sistem Rem Mekanik.ppt06 KD. 3.11 Media Menganalisis Gangguan Pada Sistem Rem Mekanik.ppt
06 KD. 3.11 Media Menganalisis Gangguan Pada Sistem Rem Mekanik.pptMusviraAbdullah
 
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)Widi Aprianto
 
Modul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmModul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmandryhidayat2
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
Modul PPT materi 1 SUSPENSI.pptx Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
Modul PPT materi 1 SUSPENSI.pptx Teknik Kendaraan Ringan (TKR)Modul PPT materi 1 SUSPENSI.pptx Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
Modul PPT materi 1 SUSPENSI.pptx Teknik Kendaraan Ringan (TKR)arsip0a32b32
 
Sistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.pptSistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.pptsandirustandi8
 
Sistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptxSistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptxMarlianaUswerto
 
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...Fajar Istu
 
Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)HairulKabri
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
 

Similar a Step 1-chassis-brake-system (20)

Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem CakramPerawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram
 
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfscribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
 
Sistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoSistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda moto
 
PPT MICROTEACHING Sistem rem (BRAKE SYSTEM).pptx
PPT MICROTEACHING Sistem rem (BRAKE SYSTEM).pptxPPT MICROTEACHING Sistem rem (BRAKE SYSTEM).pptx
PPT MICROTEACHING Sistem rem (BRAKE SYSTEM).pptx
 
Pengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekPengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brek
 
Makalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-varioMakalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-vario
 
06 KD. 3.11 Media Menganalisis Gangguan Pada Sistem Rem Mekanik.ppt
06 KD. 3.11 Media Menganalisis Gangguan Pada Sistem Rem Mekanik.ppt06 KD. 3.11 Media Menganalisis Gangguan Pada Sistem Rem Mekanik.ppt
06 KD. 3.11 Media Menganalisis Gangguan Pada Sistem Rem Mekanik.ppt
 
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
Perencanaan bahan dan proses (brake shoe)
 
Modul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmModul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsm
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
 
Modul PPT materi 1 SUSPENSI.pptx Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
Modul PPT materi 1 SUSPENSI.pptx Teknik Kendaraan Ringan (TKR)Modul PPT materi 1 SUSPENSI.pptx Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
Modul PPT materi 1 SUSPENSI.pptx Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
 
Sistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.pptSistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.ppt
 
Ali
AliAli
Ali
 
Sistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptxSistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptx
 
komponen rem.ppt
komponen rem.pptkomponen rem.ppt
komponen rem.ppt
 
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
Kinerja rem tromol terhadap kinerja rem cakram kendaraan roda dua pada penguj...
 
Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
 
360295093-ABS-Presentasi-ppt.ppt
360295093-ABS-Presentasi-ppt.ppt360295093-ABS-Presentasi-ppt.ppt
360295093-ABS-Presentasi-ppt.ppt
 
Sistem rem
Sistem remSistem rem
Sistem rem
 

Más de Slamet Setiyono

Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Slamet Setiyono
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricitySlamet Setiyono
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionSlamet Setiyono
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningSlamet Setiyono
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSlamet Setiyono
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmSlamet Setiyono
 
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstanBab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstanSlamet Setiyono
 
Bab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikBab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikSlamet Setiyono
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Slamet Setiyono
 
Bab 6 -penggunaan-peralatan-dan-perlengkapan-perbaikan-siap-cetak
Bab 6 -penggunaan-peralatan-dan-perlengkapan-perbaikan-siap-cetakBab 6 -penggunaan-peralatan-dan-perlengkapan-perbaikan-siap-cetak
Bab 6 -penggunaan-peralatan-dan-perlengkapan-perbaikan-siap-cetakSlamet Setiyono
 

Más de Slamet Setiyono (20)

Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricity
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspension
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioning
 
Step 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bagStep 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bag
 
Fungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srsFungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srs
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depan
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarm
 
Bab 24 epswiper
Bab 24 epswiperBab 24 epswiper
Bab 24 epswiper
 
Bab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktifBab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktif
 
Bab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidioBab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidio
 
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstanBab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
 
Bab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktifBab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktif
 
Bab 11-sistem-injeksi
Bab 11-sistem-injeksiBab 11-sistem-injeksi
Bab 11-sistem-injeksi
 
Bab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikBab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronik
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
 
Bab 7- alat-alat-ukur
Bab 7- alat-alat-ukurBab 7- alat-alat-ukur
Bab 7- alat-alat-ukur
 
Bab 6 -penggunaan-peralatan-dan-perlengkapan-perbaikan-siap-cetak
Bab 6 -penggunaan-peralatan-dan-perlengkapan-perbaikan-siap-cetakBab 6 -penggunaan-peralatan-dan-perlengkapan-perbaikan-siap-cetak
Bab 6 -penggunaan-peralatan-dan-perlengkapan-perbaikan-siap-cetak
 

Último

BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfssuserb45274
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSABDA
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 

Último (20)

BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptxELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
 

Step 1-chassis-brake-system

  • 1. BRAKE SYSTEM Brake System © Copyright by Hyundai Motor Company, All right reserved Published by Chonan Technical Service Training Center. Translate by Training Support & Development fatoni@gmail.com Training Support & Development 1
  • 2. BRAKE SYSTEM Daftar Isi 1. Sekilas mengenai brake system ---------------------------------------------------------- 2. Hand brake dan foot brake ----------------------------------------------------------------- 3. Dasar Rem hidrolik ---------------------------------------------------------------------------- 4. Hydraulic brake--------------------------------------------------------------------------------- 5. Air brake ------------------------------------------------------------------------------------------ 6. Servo brake -------------------------------------------------------------------------------------- 7. Disc brake ---------------------------------------------------------------------------------------- 8. Sistim Lain dan teori brake----------------------------------------------------------------- 9. Sistim ABS --------------------------------------------------------------------------------------- Training Support & Development 2
  • 3. BRAKE SYSTEM 1. Sekilas mengenai Brake system Tujuan Brake system dan ABS dipasang gunanya adalah untuk mencegah terjadinya cedera akibat kecelakaan karena kendaraan tidak bisa dihentikan pada saat melaju. Dalam pokok bahasan ini juga akan dijelaskan mengenai ABS dan EBD. Pokok Utama 1.1 Sekilas mengenai brake system 1.2 Hal yang harus dipenuhi oleh brake system 1.3 Karakteristik berdasarkan jenis brake system (1) Penggolongan berdasarkan lokasi pemasangannya (2) Penggolongan berdasarkan tipe pengontrolnya (3) Penggolongan berdasarkan sistim kerjanya (4) Penggolongan berdasarkan kerja komponennya 1.1 Sekilas mengenai brake system Saat kendaraan bergerak, meskipun sudah tidak terhubung lagi dengan transmisi, kendaraan masih akan tetap bergerak pada jarak tertentu sebelum terhenti dengan sendirinya karena adanya gaya inertia. Oleh karena hal inilah maka dipasang brake system untuk menyerap energi inertia sehingga akan mengurangi kecepatan atau menghentikan kendaraan atau mencegah kendaraan bergerak saat berhenti. Oil reservoir tank Parking Wheel brake lever Parking Pipe brake cable cylinder Hydro vac Brake pedal Master cylinder Rear brake (drum) Caliper Front brake (disc) Rear brake (disc) Caliper [Gambar 1-1 Komponen brake system] Training Support & Development 3
  • 4. BRAKE SYSTEM 1.2 Hal yang harus dipenuhi oleh brake system Brake system menghasilkan gaya pengereman pada kendaraan dengan mengubah energi kinetic dari kendaraan menjadi energi thermal dengan memanfaatkan gaya gesek, sehingga dibutuhkan beberapa persyaratan untuk mencapa kondisi pengendaraan dengan aman yaitu : S Brake system tidak mempengaruhi gerak roda saat tidak dipakai. S Brake system harus bisa berfungsi dengan baik dalam keadaan maximum speed dan beban pada kendaraan S Pengoperasian rem harus mudah tanpa menimbulkan kelelahan pada pengendara. S Harus menghasilkan pengereman yang pasti dan mudah dalam mengecek dan mengontrol. S Harus mempunyai high reliability dan durability dalam pengereman. 1.3 Karakter brake system berdasarkan jenisnya. Brake system terdiri dari komponen yang mentransfer gaya yang dihasilkan oleh pengendara dan komponen yang menghasilkan gaya gesek karena adanya gaya yang ditransfer tersebut. Brake system dapat digolongkan berdasarkan pada lokasi pemasangannya, tipe pengontrolnya, cara pengoperasiannya dan kerja komponennya. (1) Penggolongan berdasarkan pada lokasi pemasangannya. 1) Wheel brake Wheel brake, terpasang pada setiap roda, menghasilkan gaya pengereman dengan cara menekan brake shoe ( pad )ke drum ( disc ) maka akan mengurangi atau menghentikan perputaran roda, yang tersambung pada transaxle. Wheel cylinder Brake pipe Brake hose Master cylinder Brake pedal Brake drum Brake shoe Brake shoe return spring [Figure 1-2 Structure of the wheel brake] 2) Center brake Center brake, dipasang pada output shaft transmissi atau propeller shaft pada truk berat, yang Training Support Development 4
  • 5. BRAKE SYSTEM dipakai sebagai parking brake mencegah kendaraan bergerak saat berhenti. Didalam metal brake band terpasang lining menggunakan rivet dan brake band dipasang menggunakan braket. Ketika brake lever ditarik, pull rod akan ikut tertarik, dan holding cam mencengkram brake band dan menahan drum sehingga menimbulkan pengereman. Drum Holding cam Anchor holder [Gambar 1-3 Struktur center brake] (2) Penggolongan berdasarkan pada tipe pengontrolnya 1) Hand brake Disebut dengan Hand brake karena pengoperasiannya dengan cara menarik brake lever menggunakan tangan, sehingga kendaraan akan tetap berhenti. Brake shoe mengembang dan terjadi pengereman saat lever dan kabel rem ditarik. Hand brake lever Brake drum Brake shoe lever Brake shoe Shoe strut Return spring Cable Lining [Gambar 1-4 Structure of hand brake] 2) Foot brake Foot brake, dipakai untuk mengurangi atau menghentikan gerak kendaraan, Training Support Development 5
  • 6. BRAKE SYSTEM pengoperasiannya dengan cara menekan brake pedal menggunakan kaki. Yang termasuk dalam tipe foot brake ini antara lain Mechanical brake, hydraulic brake, hydro vac brake, hydro air vac brake dan aerial brake. Brake pedal Flexible hose Brake drum Brake hose Wheel cylinder hose [Gambar 1-5 Structure of foot brake] (3) Penggolongan berdasarkan pada cara kerjanya. 1) Internal expansion type Internal expansion type mangaktifkan gaya pengereman saat brake shoe bergerak keluar kearah drum saat tekanan hydraulic dari master cylinder dikirimkan ke wheel cylinder dengan cara mengoperasikan brake pedal. Brake pipe Master cylinder Wheel cylinder Brake drum Brake pedal Brake shoe [Gambar 1-6 Struktur bagian dalam expansion type] Training Support Development 6
  • 7. BRAKE SYSTEM 2) External shrinkage type Pada rem tipe external shrinkage, gaya pengereman terjadi pada brake drum dengan cara menahan brake band ketika tuas rem ditarik. Brake lining Rod Brake band Adjusting screw Adjusting nut Adjusting bolt Fixing plate Brake drum Propeller shaft [Gambar 1-7 Struktur bagian luar shrinkage type] 3) Disc type Pada disc brake, tekanan hydraulic dikirimkan dari master cylinder ke caliper sehingga pads (shoes) akan menekan disc yang berputar bersama dengan roda untuk mengurangi perputaran roda. Karena berputarnya disc maka akan terbentuk jarak antara pad dan disc dengan sendirinya karena itu disebut juga tipe penyetelan otomatis. Disc Caliper Brake cylinder Pad [Gambar 1-8 Struktur disc brake] Training Support Development 7
  • 8. BRAKE SYSTEM (4) Penggolongan berdasarkan pada cara kerja komponennya 1) Mechanical type Pada mechanical type, gaya pengereman dihasilkan dengan mengoperasikan brake pedal atau brake lever. Gaya pengereman ini terjadi pada brake shoe untuk menahan brake drum dengan menggunakan cabel atau rod. Pada umumnya tipe ini dipakai sebagai sistim parking brake. Brake Brake lever Wheel joint pedal Brake Brake adjust lining screw Brake cam Brake shoe [Gambar 1-9 Structure of mechanical type] 2) Hydraulic type Pada hydraulic brake, pengoperasiannya dilakukan pada brake pedal yang mengirimnya ke hydraulic unit. Kemudian, tekanan hydraulic dihasilkan dengan berpedoman pada prinsip hukum pascal untuk pengereman. Ketika gaya pengereman dikirimkan ke setiap roda sama, maka gaya pengereman pada setiap rodapun akan sama dan sistem akan bekerja dengan baik walaupun hanya dengan sedikit usaha. Meskipun, fungsi pengereman akan benar benar hilang ketika sistem hidrauliknya rusak. Brake pipe Master cylinder Wheel cylinder Brake drum Brake pedal Brake shoe [Gambar 1-10 Structure of hydraulic type] Training Support Development 8
  • 9. BRAKE SYSTEM 3) Air brake Pada air brake, setiap brake shoe menekan ke drum dengan menggunakan tekanan udara. Brake valve membuka dan menutup diatur oleh brake pedal untuk mengontrol suplai udara ke brake chamber. Check valve Check valve Air reservoir Air reservoir Exhaust tank pressure tank Air compressor regulator Relay Lower valve Relay Air pressure gauge pressure switch Drain cock Drain cock valve Exhaust Relay valve Bake pedal Brake shoe Quick release Brake chamber valve Cam Exhaust Rear brake Front brake Cam Brake Exhaust chamber Brake valve [Gambar 1-11 Structure of air brake] 4) Hydro vac brake Pada hydro vac brake (servo brake), terdapat tambahan alat yang terpasang pada hydraulic brake system untuk menambah gaya pengereman dengan menggunakan perbedaan tekanan antara tekanan vakum (negative pressure) dan tekanan udara luar ( atmospheric pressure ) selama mesin hidup. Booster Master cylinder Vacuum pump or intake manifold Bake pedal Front Rear brake brake [Gambar 1-12 Structure of hydro vac brake] Training Support Development 9
  • 10. BRAKE SYSTEM 5) Hydro air vac brake Pada hydro air vac brake, gaya pengereman tertentu akan dapat dicapai hanya dengan sedikit usaha pada brake pedal memanfaatkan perbedaan tekanan udara luar dan tekanan udara dari air compressor yang tersambung pada mesin kendaraan. Relay valve Relay valve piston Return spring Air reservoir Push rod tank Air compressor To wheel cylinder Cylinder Hydraulic cylinder Hydraulic piston Piston From master cylinder [Gambar 1-13 Structure of hydro air vac brake] 2. Hand brake dan foot brake Tujuan : Bisa memahami hand brake dan foot brake. Pokok Utama 2.1 Hand brake (1) Center brake (2) Wheel brake 2.2 Foot brake (1) Drum brake (2) Disc brake 2.1 Hand brake Hand brake berfungsi untuk menjaga kendaraan tetap berhenti. Juga digunakan sebagai rem emergency untuk menghentikan kendaraan saat foot brake rusak selama pengendaraan. Disebut dengan hand brake karena pengoperasiannya biasanya menggunakan tangan ( hand ). (1) Center brake Center brake digunakan sebagai parking brake untuk mencegah kendaraan bergerak saat Training Support Development 10
  • 11. BRAKE SYSTEM berhenti ( parked ). Yang mana brake drums terpasang pada output shaft transmisssi atau propeller shaft truk berat. 1) External shrinkage type brake Pada tipe ini, lining terpasang dibagian dalam metal brake band menggunakan rivet dan dipasang dengan braket. Ketikan brake lever ditarik, pull rod juga akan tertarik, dan kemudian holding cam mencengkram brake band dan menahan drum untuk melakukan pengereman. Ratchet terpasang pada lever agak kondisi pengereman tetap terjaga. Brake lining Rod Brake band Adjust screw Adjust nut Adjust bolt Fixing plate Brake drum Propeller shaft [Gambar 2-1 Structure of external shrinkage type brake] 2) Internal expansion type brake Pada tipe ini, gaya pengereman terjadi ketika brake shoe bergerak keluar kearah drum jika lever dan cable ditarik. Side brake lever Brake drum Brake shoe lever Brake shoe Shoe strut Return spring Cable Lining [Gambar 2-2 Structure of internal expansion type brake] Training Support Development 11
  • 12. BRAKE SYSTEM (2) Wheel brake type Pada tipe ini, rear brake shoes bergerak menahan drum melalui kombinasi kabel dan rod saat lever ditarik. Equalizer dipasang agar pengereman yang terjadi pada setiap roda sama. Anchor pin Pivot Parking brake lever Push rod Shoe Middle lever Brake drum Shoe Cable Pull rod Shoe return spring Fixing nut Cable Adjusting nut Lever Equalizer Brake adjuster Cable Cable tension spring (a) Wheel brake type (b) Equalizer [Gambar 2-3. Wheel brake type and equalizer] Catatan : Ketika parking brake lever ditarik, harus menunjukan adanya end play and stroke tertentu sampai terhenti antara 50~70% dari jarak pengoperasiannya. 2.2 Foot brake Foot brake, dipakai untuk mengurangi atau menghentikan kendaraan yang sedang bergerak, dengan menekan brake pedal menggunakan kaki. Pada drum brake, brake drums dipasang pada setiap roda, dan tekanan hydraulic dari master cylinder menekankan shoe ke drum untuk menghasilkan gaya pengereman. (1) Brake shoe Brake shoe, dipasangi lining dengan menggunakan rivet atau perekat, menghasilkan gaya pengereman saat bersinggungan dengan drum karena adanya piston wheel cylinder. Return spring dipasang untuk mengembalikan kedudukan shoe seperti semula ketika tekanan master cylinder hilang dan menahan shoe pada posisi yang tepat. Sebagai liningnya dipakai weaving lining, mould lining, semi-metallic lining and metallic lining. Lining harus memenuhi kriteria sebagai berikut. +DUXVWDKDQSDQDVGDQIUHHIURPIDGHSKHQRPHQD 7HUEXDWGDULEDKDQDQJNXDWGDQWDKDQWHUKDGDSNHDXVDQ 0HPSXQDNRHILVLHQJHVHNDQJVWDELOWHUKDGDSSHUXEDKDQVXKXDLU'OO. Training Support Development 12
  • 13. BRAKE SYSTEM Return spring Wheel cylinder Brake shoe Lining Brake shoe Upper return spring Backing plate Hold Hold down Lining down spring spring Lower return spring Adjust screw Brake shoe [Gambar 2-4. Brake shoe] Note: Fade mengindikasikan berkurangnya gaya pengereman dikarenakan seringnya terjadi gesekan yang menimbulkan panas terhadap drum dan shoe dengan berulang ulang karena pengoperasian pedal rem. Merambatnya panas dan koefisien gesek yang menurun merupakan penyebab utama terjadinya fade dan hal ini dapat dihindari dengan cara sebagai berikut. 0HQGHVDLQ EHQWXNQD VHKLQJJD NDSDVLWDV SHQGLQJLQDQ OHELK EHVDU GDQ PHQJXUDQJL perambatan panas pada drum. 0HQJJXQDNDQGUXPDQJWHUEXDWGDULEDKDQPDWHULDOPHPSXQDLSHUDPEDWDQSDQDVNHFLO 0HQJJXQDNDQ OLQLQJ DQJ PHQXQMXNDQ VHGLNLW SHUXEDKDQ NRHILsien gesekannya terhadap naiknya temperatur. (2) Brake drum Drum, terpasang pada hub roda dengan menggunakan bolt, berputar bersamaan dengan roda dan menghasilkan gaya pengereman melalui gesekan dengan shoe. Untuk meningkatkan pendinginan dan kekuatan, dipasang circumferential fins dan vertical ribs. Ketika panas yang dihasilkan selama pengereman menyebar melalui drums, maka ukuran drum akan mempengaruhi performa pendinginannya (heat diffusion) terhadap gesekan plate. Drum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. 5LQJDQGDQ.XDW 0HPSXQDLNHVHLPQDQJDQ6WDWLFGDQGQDPLF 0HPSXQDLGDDSHQGLQJLQDQDQJEDLNVHKLQJJDWLGDNWHUMDGLRYHUKHDWLQJ 'DDWDKDQWHUKDGDSNHDXVDQWLQJJL Training Support Development 13
  • 14. BRAKE SYSTEM Down spring pin Return spring Hold down spring Return spring Return spring Backing plate Adjust screw Lining Brake drum [Gambar 2-5. Brake drum] (2) Disc brake Pada disc brake, tekanan hydraulic dikirimkan dari master cylinder ke caliper sehingga pads (shoes) akan menekan disc yang berputar bersama dengan roda untuk mengurangi perputaran roda. Karena berputarnya disc maka akan terbentuk jarak antara pad dan disc dengan sendirinya karena itu disebut juga tipe penyetelan otomatis. Disc brake terdiri dari disc yang berputar bersama roda, pad akan menghasilkan gaya pegereman bersama disc dan caliper, yang terpasang pada spindle atau plate penyangga pad dan piston. Caliper Disc Brake cylinder Pad [Gambar 2-6 Structure of disc brake] 3. Dasar hydraulic brake Objective Untuk memahami hukum pascal, prinsip dasar hydraulic brake, keunggulan, kekurangan dan cara pengoperasiannya. Training Support Development 14
  • 15. BRAKE SYSTEM Main contents 1. Hukum Pascal 2. Kelebihan dan kekurangan hydraulic brake 3. Susunan dan pengoperasian hydraulic brake (1) Brake pedal (2) Master cylinder (3) Brake oil (4) Wheel cylinder 3.1 Hukum Pascal Hukum Pascal mengindikasikan bahwa jika pada sebuah bejana diisi dengan cairan dan diberi tekanan maka akan terjadi tekanan yang sama pada semua bagian bejana tersebut. 1) Karakter umum cairan ( liquid ) Udara akan terkompresi apabila ditekan, tetapi hal ini tidak berlaku pada cairan. Volume udara akan mengecil apabila ditekan, sehingga tidak mudah manggunakan udara sebagai media untuk meneruskan gerakan. Akan tetapi, kita dapat menggunakan cairan sebagai media untuk meneruskan gerak karena cairan tidak akan terkompresi walaupun ditekan. Load [Gambar 3-1] Air is Load compressed. [Gambar 3-2] Liquid is not compressed. Piston 3HUJHUDNDQGDSDWGLSLQGDKNDQPHODOXLFDLUDQ Load [Gambar 3-3] Movement of Piston A is delivered to piston B. *DDGDSDWGLWUDQVIHUPHODOXLFDLUDQ Training Support Development 15
  • 16. BRAKE SYSTEM Ketika pada piston A diberikan beban seberat 300 kgf, piston B dapat menahan beban seberat 300 kgf juga jika diameter dari piston A dan B sama seperti terlihat pada gambar 4-3. [Gambar 3-4] Relay of the force *DDGDSDWGLSHUEHVDUPHODOXLFDLUan. Dengan menggunakan hukum pascal, jika beban seberat 100 kgf diberikan ke piston A 5kgf/cm² seperti terlihat pada gambar 3-5, besarnya tekanan yang terjadi pada piston A adalah 100kgf / 5cm = 20 kgf/cm, dan besarnya tekanan ini dsiteruskan ke piston B. karena luas penampang pada piston B adalah 10cm², gaya yang dihasilkan adalah 20kgf ×10cm² = 200kgf. Prinsip inilah yang dipakai pada construksi peralatan dengan sistim Hydraulic. [Gambar 3-5] Magnification of force *DDGDSDWGLNXUDQJLGHQJDQPHQJJXQDNDQFDLUDQ Gaya dapat diperbesar jika gaya tersebut di transfer dari area kecil ke area yang besar. Sebaliknya, gaya dapat dikecilkan jika ditransfer dari area yang kecil ke area yang lebih besar. 2) Prinsip Tekanan hydraulic Gambar (a) menunjukan dua cylinders dengan area yang sama dihubungkan dengan pipa. Jika cylinders dan pipa diisi dengan cairan dan berart pistonnya sama, pistons kiri dan kanan akan mempunyai kedudukan yang sama. Jika gaya deberikan ke piston sisi kanan, gaya akan ditransfer ke sisi piston sebelah kiri untuk mengangkat posisi piston. Jika luas cylinder sama, piston sebelah kanan akan terangkat dengan jarak yang sama seperti turunnya piston sebelah kiri. Tetapi, jika luas cylinder keduanya berbeda, maka tidak akan terjadi seperti itu. Jika cylinder sebalah kanan 2 kali lebih besar dibanding cylinder sebelah kiri, piston hanya akan Training Support Development 16
  • 17. BRAKE SYSTEM bergerak hanya setengah dari jarak pergerakan piston kanan. Meskipun, gaya akan lebih besar 2 kali jika jarak pergerakannya setengah. Piston Cylinder Connecting pipe [Gambar 3-6] Principle of hydraulic pressure 3. 2 Kelebihan dan kekurangan hydraulic brake Dengan menggunakan Hukum Pascal, hydraulic brake terdiri dari master cylinder dimana tekanan hydraulic dihasilkan, wheel cylinder (atau caliper) dimana brake shoe (atau pad) menekan drum dengan hydraulik yang dihasilkan dan pipa atau flexible hose penghubung master cylinder dan wheel cylinder dari hydraulic circuit. (1) Kelebihan hydraulic brake *DDSHQJHUHPDQDQJGLKDVLONDQVDPDSDGDWLDSURGD .HKLODQJDQJHVHNDQVHGLNLWNDUHQDSHOXPDVDQQDPHQJJXQDNDQEUDNHRLO 6HGLNLWWHQDJDSDGDSHQJRRSHUDVLDQQDNDUHQDPHQJJXQDNDQEUDNHRLO (2) Kekurangan hydraulic brake 3HUIRUPDSHQJHUHPDQDkan hilang karena rusaknya hydraulic system. 3HUIRUPDSHQJHUHPDQPHPEXUXNNDUHQDDGDQDXGDUDSDGDRLOOLQH 'DSDWWHUMDGLYDSRUORFNSDGDEUDNHOLQH Oil reservoir tank Parking brake lever Parking brake Pipe cable Wheel cylinder Hydro vac Brake pedal Master cylinder Rear brake (drum) Caliper Front brake (disc) Rear brake (disc) Caliper [Gambar 3-7. Structure of hydraulic brake] Training Support Development 17
  • 18. BRAKE SYSTEM 3.3 Struktur dam pengoperasian hydraulic brake (1) Brake pedal Untuk meringankan pengontrolan rem, menggunakan prinsip pengungkitan, perbandingan pengungkit brake pedal, tekanan pada push rod dan tekanan hydraulic pada master cylinder diperhitungkan dengan cara sebagai berikut. 1.195.910 (2) Master cylinder 1) Struktur dan pengoperasiannya Master cylinder menghasilkan tekanan hydraulic ketika brake pedal ditekan dan susunannya adalah cylinder body, oil reservoir tank dan cylinder components antara lain piston, piston cup, check valve, piston return spring dll. Ada 2 type master cylinder: single master cylinder dengan satu piston dan tandem master cylinder dengan dua piston. Type yang dipakai saat ini adalah tandem master cylinder. Cylinder body•dipasang bersamaan dengan oil reservoir tank diatasnya, dan terbuat dari cast iron atau aluminum alloy. Piston•Piston, dimasukan kedalam cylinder, menghasilkan tekanan hydraulic ketika push rod mendorong kedalam cylinder ketika pedal ditekan. Oil reservoir tank Compensation hole Compensation hole Bleeder hole Secondary piston Bleeder Primary piston hole Return spring Secondary cup Stopper Cylinder body Return spring Push rod Primary cup Secondary Check valve cup [Gambar 3-8. Structure of tandem master cylinder] Piston cup•ada dua tipe piston cup yaitu primary cup dan secondary cup. Primary cup berfungsi untuk penghasil tekanan hydraulic dan secondary cup berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak rem dari master cylinder. Training Support Development 18
  • 19. BRAKE SYSTEM Primary cup Spacer Piston Secondary cup [Gambar 3-9. Types and structure of the piston cups] Check valve•Check valve, dipasang pada kedudukan cylinder end berseberangan dengan piston, dilekatkan menggunakan perekat dengan seat washer dari piston return spring. Oil bergerak dari master cylinder ke wheel cylinder ketika brake pedal ditekan dan oil kembali ke master cylinder untuk menjaga tekanan pada sirkuit tetap sampai tekanan hydraulic didalam pipa seimbang dengan tegangan piston return spring ketika pedal dilepas. Piston return spring•Spring ini terpasang diantara check valve dan piston primary cup, membantu piston kembali ke posisi semula dan bersama dengan check valve mengembalikan tekanan semula ketika pedal dilepas. Remaining pressure•ketika return spring piston menekan check valve, check valve menempel pada kedudukannya dan pasti tekanan akan kembali seperti semula ketika tegangan pada spring seimbang dengan tekanan hydraulic pressure pada circuit. Tekanan ini kira kira sebesar 0.60.8Kgf/cm². Fungsi dari tekanan ini adalah 0HQFHJDKWHUMDGLQDSHQJHUHPDQWXQGD 0HQFHJDKYDSRUORFN 0HQFHJDKXGDUDPDVXNNHGDODPVLUNXLW 0HQFHJDKNHERFRUDQPLQDNUHPGDULZKHHOFOLQGHU Vapor lock•Ketika minyak rem didalam sirkuit mendidih dan menguap, maka tekanan minyak rema tidak akan diteruskan karena disebabkan oleh. - Pemakaian Foot brake secara berlebihan pada jalan yang menurun. - Terjadinya overheated karena gesekan brake drum dan lining. - Berkurangnya tekanan yang disebabkan karena rusaknya atau lemahnya master cylinder atau brake shoe return spring. - Berubahnya titik didih brake oil dikarenakan memburuknya brake oil atau poor rendahnya qualitas minyak rem yang dipakai. Training Support Development 19
  • 20. BRAKE SYSTEM Tube Alcohol lamp [Gambar 3-10. Vapor lock] 2) Kerja tandem master cylinder Tandem master cylinder mempunyai 2 sistematik kerja sirkuit secara independen pada roda depan dan belakang untuk meningkatkan stabilitas hydraulic brake. Oil reservoir tank, terpasang diatas cylinder, terbagi untuk pengereman roda depan dan belakang bersamaan. Pada cylinder terpasang 2 piston. Piston pada push rod untuk pengereman roda belakang. Return spring dan stopper menjaga posisi piston, dan return springs terpasang di depan dan belakang piston. Ditambahkan, compensation holes, bleeder holes dan check valves pada setiap piston. Piston untuk pengereman roda belakang menekan return spring dengan push rod ketika pedal ditekan, dan kemudian, terjadi tekanan oli pada piston untuk pengereman roda depan dan belakang. Pada saat yang bersamaan, piston untuk pengereman roda depan mendapat tekanan hydraulic pada roda depan dari tekanan yang dihasilkan oleh piston untuk pengereman roda belakang. Apabila sirkuit hydrauliknya rusak, bekerjanya akan seperti dibawah ini. Oil reservoir tank 1 Oil reservoir tank 2 Push rod To front wheels Sealing Sealing To rear wheels [Gambar 3-11. Operations of tandem master cylinder] -LND WHUMDGL NHERFRUDQ PLQDN UHP SDGD VLUNXLW XQWXN URGD EHODNDQJ SLVWRQ XQWXN URGD belakang selanjutnya bergerak ke posisi “e” dan kemudian menggerakan piston untuk pengereman roda depan. Jika terjadi kebocoran minyak rem yang berasal dari sirkuit hydraulic untuk roda depan, piston untuk roda depan selanjutnya bergerak ke pisisi “E” dan kemudian mengaktifkan tekanan hydraulic pada sirkuit untuk pengereman roda belakang. Training Support Development 20
  • 21. BRAKE SYSTEM Jika sirkuit hydraulik pada tipe ini rusak, gaya pengereman berkurang dan menghasilkan pengereman dalam jarak yang jauh dan pengereman tidak stabil. (3) Wheel cylinder Wheel cylinder menekan brake shoe ke drum dengan menggunakan tekanan hydraulic yang berasal dari master cylinder dan terdiri dari cylinder body, piston dan piston cup. Pada cylinder body terdapat lubang oil yang tersambung ke pipa, bleeder screw untuk membuang udara yang terdapat pada sirkuit dan expansion spring didalam cylinder berfungsi untuk mendorong piston cup selalu teregang. Cap Wheel cylinder body Bleeder screw Brake shoe actuator pin Piston Expansion spring Dust boot Piston cup Brake shoe return spring Brake shoe [Gambar 3-12. Structure of wheel cylinder] (4) Brake oil Brake oil adalah minyak sayur : castor oil dicampur dengan solvent seperti alcohol dan mempunyai persyaratan sebagai berikut. .HNHQWDODQQDWHSDWGHQJDQLQGHNNHNHQWDODQEHVDU 'DDSHOXPDVDQQDEDLN 0HPSXQDLWLWLNEHNXUHQGDKGDn titik didih tinggi %DKDQNLPLDDQJPHPSXQDNHVWDELODQEDLN 7LGDNPHQLPEXONDQNRURVLPHOHOHKNDQDWDXPHQJHPEDQJNDQNDUHWDWDXPHWDOSDUWV 7LGDKPHQJDQGXQJHQGDSDQ Training Support Development 21
  • 22. BRAKE SYSTEM 4. Hydraulic brake Tujuan untuk memperjelas pengertian mengenai kombinasi brake shoe dan drum dalam hal susunannya dan pengoperasian hydraulic brake juga untuk memperjelas prinsip kerja dari automatically adjusting brake. Main contents 4.1 Structure dan cara kerja hydraulic brake (1) Double anchor type (2) Anchor link type (3) Single acting two leading shoe type (4) Double acting two leading shoe type (5) Non-servo brake (6) Uni-servo type (7) Duo-servo type 4.2 Self-reaction of brake drum and shoe 4.3 Automatic gap adjusting brake 4.1 Structure and operation of hydraulic brake (1) Double anchor type Double anchor type terdiri dari 2 anchor pins dan dua brake shoes dan hanya shoe yang bekerja. Anchor pins are biased to adjust the brake drum gap. Direction of rotation Drum Reverse shoe B Reverse shoe Distribution of braking force Forward shoe Forward shoe A Distribution of Anchor pin braking force [Gambar 4-1 Structure of double anchor type] Training Support Development 22
  • 23. BRAKE SYSTEM Lining Shoe Drum Anchor pin Biased cam Lock nut [Gambar 4-1-2 Adjustment of brake] [Reference: Self-reaction] Pada saat rem diaktifkan terhadap drum yang sedang berputar, shoe cenderung ikut berputar bersama drum karena adanya gaya gesek, dan gaya geseknya akan semakin besar dikarenakan semakin besar gaya pengembangan yang dihasilkan. Self-reaction shoe disebut juga leading shoe dan shoe lain yang berlawanan dengan putaran drum dan cenderung menjauhi drum disebut trailing shoe. (2) Anchor link type Anchor link type terdiri dari 1 anchor pin, 2 brake shoes dan 2 links. Brake shoes pada kedua sisi mengembang pada porosnya untuk bergesekan dengan drum ketika tekanan hydraulic diberikan ke wheel cylinder. Kemudian, brake shoe menggerakan link pin dengan gerakan memutar untuk menyetel kedudukannya dengan drum. Sebagai tambahan, untuk mengontrol penyetelan ganda pada brake drums, dipasang adjusting wheels pada kedua sisi wheel cylinders. Adjusting Wheel wheel cylinder Brake shoe Anchor pin Link [Gambar 4-2. Structure of anchor link type] Training Support Development 23
  • 24. BRAKE SYSTEM (3) Single acting two leading shoe type Single two leading shoe type, menggunakan 2 brake shoes dan 2 single diameter wheel cylinders, menghasilkan gaya pengereman yang baik saat kedua brake shoes melakukan self- reaction ketika dilakukan pengereman pada saat bergerak maju. Bagaimanapun juga, gaya pengereman akan berkurang hinga 1/3 ketika pengereman dikakukan pada saat kendaraan mundur karena saat itu kedua shoes akan berfungsi sebagai trailing shoes tanpa adanya self- reaction. Tipe ini dipakai untuk rear drum brake pada kendaraan KIA K2700. Anchor pin Forward shoe Biased cam adjuster Forward shoe Biased cam adjuster Anchor pin [Gambar 4-3. Single acting two leading shoe type] (4) Double acting two leading shoe type Pada tipe Double acting two leading shoe, terdiri dari 2 wheel cylinders yang berdiameter sama dan 4 anchor pins, yang akan berubah fungsinya tergantung pada arah putaran brake drum dan akan menghasilkan gaya pengereman yang sempurna saat kedua shoes menjadi leading shoes pada self-reaction ketika pengereman pada gerak maju atau mundur. Wheel cylinder Anchor pin Brake shoe Guide bolt [Gambar 4-4. Double acting two leading shoe type] Training Support Development 24
  • 25. BRAKE SYSTEM (5) Non-servo brake Pada non-servo brake, shoe hanya akan saling bekerja secara berhubungan ketika pengereman dilakukan. Forward shoe bereaksi pada sat pergerakan maju dan reverse shoe bereaksi pada saat pergerakan mundur. Rotational direction Drum Reverse shoe B Reverse shoe Distribution of braking Forward shoe force Forward shoe A Distribution of Anchor pin braking force [Gambar 4-5. Non-servo brake] (6) Uni-servo type Pada uni-servo type, secondary shoe ikut bereaksi ketika digerakan oleh primary shoe yang digerakan oleh wheel cylinder piston sehingga kedua shoe menjadi leading shoes. Bagaimanapun juga, gaya pengereman berkurang disaat kedua shoe menjadi trailing shoes pada pergerakan maju. Shoe yang bereaksi pertama kali disebut primary shoe dan yang lainnya disebut secondary shoe. Wheel cylinder Adjusting tube [Gambar 4-6. Structure of uni-servo type] Training Support Development 25
  • 26. BRAKE SYSTEM (7) Duo-servo type Pada Duo servo type, Sisi tetapnya berubah tergantung dari arah perputran drum ketika brake shoe menakan drum sehingga menghasilkan gaya pengereman yang sempurna karena kedua shoe bereaksi satu sama lainnya pada saat pergerakan maju ataupun mundur. Shoe yang melakukan reaksi pertama kali disebut dan yang lainnya disebut secondary shoe. Tipe ini digunakan untuk rem drum belakang pada H100 Truck, H100. Anchor Lining Drum Front Return spring Wheel cylinder Second shoe First shoe Hold down clip Spring Star wheel adjuster [Gambar 4-7. Structure of duo-servo type] 4.2 Self-reaction pada brake drum and shoe Jika pengeraman dilakukan pada drum yang berputar, shoe cenderung ikut berputar bersama dengan drum karena adanya gaya gesekan dan akan menghasilkan gaya gesek yang besar karena dihasilkan gaya pengembangan yang besar juga. Hal ini disebut self-reaction pada brake drum and shoe. Self-reaction shoe disebut leading shoe dan shoe yang berlawanan arah dengan putaran drum cenderung menjauh dari drum disebut trailing shoe. Drum rotation Re direction For verse ward Force applied Trailing shoe Leading shoe [Gambar 4-8. Self-reaction] Training Support Development 26
  • 27. BRAKE SYSTEM 4.3 Automatic gap adjusting brake jika brake lining rusak, langkah pedal lebih jauh karena gap antara lining dan drum bertambah, Maka, gap lining harus disetel kalau dibutuhkan. Tekan brake pedal pada posisi kendaraan bergerak mundur saat menyetel gap lining jika dibutuhkan. Saat pesal brake ditekan pada gerakan mundur, shoe menekan drum dan bergerak searah putaran drum dan shoe B (secondary shoe) pada gambar 4-9 menjauh dari anchor pin. Kemudian, adjusting cable menarik adjusting lever untuk memperbesar kontak point dengan roda. Jika brake pedal ditekan pada pergerakan kendaraan mundur, pada tipe ini gap lining akan tersetel. Jika gap antara shoe dan drum besar, pergerakan juga bertambah dan jika gapnya mencapai titik tertentu, adjusting lever bergerak ke notch selanjutnya pada adjusting wheel. Jika brake pedal dilepaskan pada kondidi ini, Shoe B menekan anchor pin kembali untuk mengendurkan adjusting cable sehingga adjusting lever kembali pada posisi semula dengan memanfaatkan tegangan spring dengan memutar adjusting wheel satu notch. Sehingga gap antara shoe dan drum berkurang. Sejak Shoe B menekan kembali anchor pin saaat brake pedal ditekan pada gerakan maju, adjusting equipment tidak akan aktif. Anchor Anchor pin pin Brake shoe Adjusting cable Shoe A Cable guide Wheel cylinder Shoe B Adjusting lever Adjusting spring Adjusting Adjusting wheel spring [Gambar 4-9. Automatically adjusting brake] Training Support Development 27
  • 28. BRAKE SYSTEM 5. Air brake Tujuan Menyediakan informasi mengenai keunggulan dan kekurangan, struktur utama dan fungsi dari bagian yang berhubungan dengan air brake pada large trucks. Pokok Utama 1. Keunggulan dan kekurangan air brake 2. Struktur air brake (1) Compression system 1) Air compressor 2) Air pressure regulator and unloaded valve 3) Air tank and safety valve (2) Brake system 1) Brake valve 2) Quick release valve 3) Relay valve 4) Brake chamber (3) Slack adjuster (4) Low pressure indicator (5) Pengoperasian air brake 1) Saat pedal ditekan 2) Saat pedal dilepaskan 5.1 Keunggulan dan kekurangan air brake Air brake menghasilkan pengereman dengan menekan setiap brake shoe ke drum menggunakan tekanan udara sebesar (5~7kgf/cm²). Brake pedal berfungsi sebagai pengontrol untuk membuka dan menutup brake valve untuk menyuplai udara dari air tank ke brake chamber, dan udara pada brake chamber mengontrols gaya pengereman. Air brake mempuyai keunggulan dan kekurangan sebagai berikut. Training Support Development 28
  • 29. BRAKE SYSTEM Brake valve Air tank Relay valve Brake chamber Slack adjuster Air compressor Brake cam Brake shoe Brake drum [Gambar 5-1 Basic structure of air brake] 1) Kelebihan air brake - Tidak terbatas dengan berat kendaraan. - Performa pengereman tidak menurun drastis walaupun ada kebocoran udara - Tidak terjadi vapor lock. - Pengontrolan gaya pengereman dikontrol oleh langkah pedal. (Gaya pengereman sebanding dengan langkah pedal rem). - Semakin besar tekanan udara semakin besar pengereman yang dihasilkan. - Dapat dipakai secara bersama dengan horn, air spring dll. - Penyambungan pada Trailer mudah dan memungkinkan pengontrolan jarak jauh 2) Kekurangan air brake 3HQJRSHUDVLDQ$LUFRPSUHVVRUPHQJJXQDNDQWHQDJD0HVLQ 0DKDOGDQNRPSOHN Training Support Development 29
  • 30. BRAKE SYSTEM Check valve Check valve Air Air Exhaust reservoir reservoir pressure tank tank Air compressor regulator Safety Low- valve Safety pressure Drain cock valve Air pressure gauge switch Drain cock Exhaust Relay valve Brake pedal Brake shoe Quick Brake chamber release valve Cam Exhaust Rear brake Front brake Cam Brake Exhaust chamber Brake valve [Gambar 5-2. Piping and structure of air brake] 5.2 Struktur Utama air brake Unloader Unloader valve Exhaust Intake valve (1) Compression system Cylinder head Exhaust valve Piston 1) Air compressor Cylinder Air compressor dikendalikan menggunakan V belt tersambung ke crankshaft engine dan menghasilkan tekanan udara setelah Driven gear berputar selama 1/2 kecepatan perputaran mesin. Bearing valve, Unload Spacer terpasang pada air intake, mencegah terjadinya tekanan udara yang berlebih bersama dengan air pressureCrankshaft regulator dan mengatur tekanan udara didalam air storage tank secara Ball bearing konstan. [Gambar 5-3. Air compressor] Training Support Development 30
  • 31. BRAKE SYSTEM 2) Air pressure regulator unloader valve Air pressure regulator mengangkat valve ketika tekanan udara mengalir melalui air intake dari air tank melawan tegangan spring ketika tekanan udara dalam air storage tank lebih dari 5 NJIFP². Karena itu, air compressor akan berhenti bekerja ketika udara yang bertekanan diatas unloader valve membukanya dengan menekan unloader valve kebawah. Kemudian unloader valve kembali pada kedudukan semula untuk menghidupkan kembali air compression ketika tekanan udara didalam air storage tank menurun dibawah spesifikasinya. From air pressure Exhaust hole Unloader valve regulator Spring Valve rod Unloader Intake valve To unloader Air pressure Exhaust valve adjusting valve valve Filter spring From air filter From air tank (a) Air pressure regulator (b) Unloader valve [Gambar 5-4 Air pressure regulator and unloader valve] 3) Air tank dan safety valve Air storage tank menyimpan udara bertekanan yang disuplai dari air compressor. Terdiri dari safety valve yang befungsi untuk membocorkan udara jika tekanan didalam tank mencapai limit tertentu, check valve mencegah aliran udara berbalik ke air compressor dan drain cock untuki menghilangkan kelembaban didalam tank. Push button (2) Brake system Brake pedal 1) Brake valve Brake valve membuka dan menutup diatur oleh brake pedal dan mengontrol gaya pengereman dengan menggunakan Plunger tekanan udara yang disuplai dari air tank tergantung pada Adjusting shim Main spring langkah pedal. Dengan kata lain, upper plunger menekan main spring dan menutup exhaust valve kemudian, membuka supply valve. Kemudian, udara yang bertekanan dari air tank dikirim Return spring untuk melepaskan valve pada front brake, To brakevalve untuk relay chamber Exhaust valve rear brake dan setiap brake chamber sehingga performa Supply valve Valve spring pengereman bertambah. Jika pedal dilepas, plunger kembali From air tank pada posisi semula untuk membuka exhaust valve dan membuang udara yang baru dipakai untuk pengereman Exhaust to the air [Figure 5-5. Structure of brake valve] Training Support Development 31
  • 32. BRAKE SYSTEM 2) Quick release valve Quick release valve membuka brake chamber valve untuk membuka setiap lubang untuk front brake chamber ketika pedal ditekan dan udara yang bertekanan mengalir melalui inlet dari brake valve. Maka, udara yang bertekanan tersebut akan aktif dalam brake chamber untuk melakukan pengereman pada roda. Jika pedal dilepas, tekanan pada berkurang karena udara keluar melalui brake valve. Kemudian, valve kembali pada posisi semula karena adanya tegangan dari spring untuk membuka exhaust hole sehingga udara pada front brake chamber keluar dengan cepat untuk membebaskan rem. Air inlet Brake chamber valve Exhaust hole To brake chamber Spring Cover [Gambar 5-6. Quick release valve] 3) Relay valve Ketika pedal ditekan dan tekanan udara dari brake valve aktif, relay valve menyuplai udara landung ke rear brake chamber untuk melakukan pengereman pada roda dengan menggerakkan diaphragm kebawah sehingga menutup exhaust valve dan membuka supply valve. Jika pedal dilepas dan tekanan didalam diaphragm dari brake valve turun hingga lebih rendah dari tekanan didalam brake chamber, diaphragm bergerak keatas untuk membebaskan rem sampai tekanan chamber menyeimbangkan tekanan pada diaphragm dengan mengeluarkan udara dengan cepat. From brake valve Diaphragm Exhaust valve To brake chamber Supply valve Valve spring From air tank Drain valve Exhaust Training Support Development 32
  • 33. BRAKE SYSTEM [Gambar 5-7. Relay valve] 4) Brake chamber Jika pedal ditekan dan tekanan udara yang diatur melalui brake valve masuk kedalam chamber diaphragm menekan spring dan bergeser. Sehingga, push rod memutar cam melalui slack adjuster sehingga brake shoe mengembang untuk menekan drum untuk melakukan pengereman. Jika pedal dilepaskan, diaphragm kembali ke posisi semula karena adanya tegangan dari spring untuk membebaskan rem. Diaphragm Push rod Activated position Air inlet Deactivated position Brake chamber Slack adjuster Brake chamber Slack adjuster Cam Brake shoe [Gambar 5-8. Structure and installing location of brake chamber] (3) Slack adjuster Slack adjuster memutar camshaft dan mengontrol gap antara brake shoe dan drum didalam brake drum. Training Support Development 33
  • 34. BRAKE SYSTEM Push rod Brake chamber Slack adjuster Anchor pin Cam Camshaft Roller Brake shoe [Gambar 5-9 Slack adjuster] (4) Low pressure indicator ketika tekanan pada air tank untuk pengereman lebih rendah dari spesifikasinya, lampu tanda peringatan warna merah akan menyala dan buzzer berbunyi untuk menginformasikan kepada pengendara tentang tekanan udara yang rendah untuk pengereman. (5) Pengoperasian air brake 1) Ketika pedal ditekan Ketika pedal ditekan, udara yang bertekanan akan aktif pada front brake chamber melalui quick release valve tergantung pada langkah pedal. Pada saat yang bersamaan, udara yang bertekanan tersebut disuplai ke relay valve untuk mengaktifkan rear brake chamber. Kemudian, push rod memutar cam melalui slack adjuster untuk menekan brake shoe ke drum sehingga terjadi pengereman. Brake valve Air reservoir tank Air drier Exhaust Relay valve Quick release valve Exhaust Slack adjuster Brake drum Brake shoe Cam Exhaust Return spring Brake chamber Air compressor Cam Brake shoe Slack adjuster Brake drum Return spring Brake chamber [Gambar 5-10. Operation diagram of air brake] Training Support Development 34
  • 35. BRAKE SYSTEM 2) Ketika pedal dilepas ketika pedal dilepaskan, brake valve, quick release valve, relay valve aktif dan mengeluarkan udara yang bertekanan didalam brake chamber dengan cepat untuk membebaskan rem. 6. Servo brake Tujuan Untuk menjelaskan prinsip vacuum servo brake dengan menggunakan perbedaan vacuum dari kerja engine dan tekanan udara luar untuk memperbesar gaya pengereman dalam hydraulic brake. Juga, untuk menjelaskan air servo brake yang menggunaka perbedaan tekanan antara udara yang bertekanan dan tekanan atmospher. Pokok Utama 1. Servo brake 2. Vacuum servo brake (1) Prinsip vacuum servo brake (2)Tipe vacuum servo brake 1) Direct controlling (Master vac) 2) Remote controlling 3. Air servo brake (1) Struktur hydro air vac (2) Pengoperasian hydro air vac (3) Keunggulan dan kekurangan hydro air vac 6.1 Servo brake Servo brake dibagi menjadi 2 tipe. Yang pertama adalah vacuum servo brake (Hydro vac) yang menggunakan perbedaan vacuum (negative pressure) dari kerja engine dan tekanan udara luar untuk memperbesar gaya pengereman pada hydraulic brake. Tipe yang kedua adalah air servo brake (hydro air vac) yang menggunakan perbedaan tekanan udara yang terkompresi dengan tekanan udara luar. Air servo brake (hydro air vac) mempunyai tambahan air compressor dan air storage tank dan prinsip pengoperasiannya sama dengan hydro vac. 6.2 Hydro vac (1) Dasar hydro vac Hydro vac melakukan pengereman dengan hydraulic utama ketika servo brake rusak, ketika manggunakan perbedaan vacuum pada intake manifold mesin dan atmospheric pressure. Untuk mengingat kembali dasar hydro vac, vacuum pada engine intake manifold adalah 50cmHg dan atmospheric pressure adalah 76cmHg. Sehingga perbedaannya adalah 76•50 Training Support Development 35
  • 36. BRAKE SYSTEM • 26(cmHg) • 0.34kg/cm². Dan tekanan atmosphere adalah 1.0332kg/cm²•0.34kg/cm² • 0.7kg/cm². Perbedaan ini yang dijadikan sumber tenaga untuk mengaktifkan hydro vac servo brake. (2) Tipe hydro vac Ada 2 tipe hydro vac. Yang pertama adalah tipe direct controlling (master vac) untuk kendaraan penumpang dan light trucks yang mana master cylinder and servo brake terpasang pada unit. Tipe yang lain adalah tipe remote controlling (hydro vac) yang mana master cylinder dan servo brake terpasang secara terpisah. 1) Tipe Direct controlling Pada tipe direct controlling, rod pushes poppet and valve plunger bekerja saat brake pedal ditekan sehingga poppet menempel pada power piston seat untuk menutup vacuum valve dan vacuum yang disuplaike cylinder (booster) A and B tertutup. Pada saat yang bersamaan, plunger menurunkan poppet dan air valve membuka sehingga udara yang tersaring disuplai ke power cylinder B dan power piston menekan push rod master cylinder untuk mengoperasikan servo brake. Diaphragm return spring Push rod Power piston Power piston Poppet Poppet Vacuum valve Valve return spring Air valve Operating rod Valve plunger Poppet end To intake manifold Valve plunger Stop key Valve plunger of chamber B Rear cushion disc [Gambar 6-1. Direct controlling type (Master vac)] Saat pedal dilepas, air valve menutup sebagaimana valve plunger kembali pada posisi aslinya karena tekanan dari spring. Dan power piston kembali ke posisi aslinya karena adanya reaksi dari master cylinder dan tegangan dari diaphragm return spring saat tekanan pada power cylinder A dan B menjadi seimbang. Tipe ini mempunyai karakter sebagai berikut. Strukturnya simple dan ringan sejak vacuum valve dan air valve pengoperasiannya menggunakan push rod. Hydraulic brake bekerja karena gaya dari pedal yang menggerakan cylinder melalui operating rod dan push rod meskipun servo brakenya rusak. Training Support Development 36
  • 37. BRAKE SYSTEM Dibutuhkan ruang yang kecil dalam pemasangannya karena servo brake terpasang diantara pedal and master cylinder. Power piston Air inlet Valve plunger poppet return spring Air flow Master cylinder piston Poppet Push rod Rear cushion disc (a) Operation of servo brake Air inlet Rear cushion disc Vacuum valve Poppet Poppet return return spring spring Operating rod Air valve Stopper Air valve Valve plunger Valve plunger (b) Closing of vacuum valve © Opening of air valve [Gambar 6-1(2) Operation state of direct controlling type] 2) Remote controlling type Tipe Remote controlling terdiri dari hydraulic system (hydraulic brake and hydraulic cylinder) dan vacuum system (power cylinder, power piston, relay valve, valve piston and check valve). • Structure | Vacuum system a - Power cylinder• cylinder terbuat dari plat baja menggunakan metode deep drawing stamping dan didalamnya terdapat piston and return spring. - Power piston•Piston ini pengoperasiannya menggunakan perbedaan tekanan antara vacuum dan tekanan atmospheric pada tiap tiap sisi (A dan B pada power cylinder) dan mengirimkan tekanan hydraulic penuh ke setiap wheel cylinder. Power piston terdiri dari dua round steel plates dengan leather packing around. Training Support Development 37
  • 38. BRAKE SYSTEM Control tube Relay valve piston Diaphragm Vacuum valve Air valve Air supply from air filter Return spring Hydraulic cylinder To peel cylinder Peel cylinder Hydraulic piston Check valve Hydraulic pressure supply from master cylinder Hydraulic piston Push rod [Gambar 6-2. Remote controlling type] - Relay valve dan valve piston•Komponen ini menyuplai atau memutus kevacuuman ke power cylinder A dengan menggunakan tekanan hydraulic dari master cylinder. Relay valve terdiri dari air valve dan vacuum valve dan air valve terpasang sebagai penutup dengan spring. Posisi Vacuum valve berhadapan dengan lokasi diaphragm dan valve seat terletak diantaranya dan pengoperasian diaphragm menggunakan relay piston. Air inlet Diaphragm Vacuum valve Air inlet Air valve Relay valve Relay valve Relay valve piston return spring return spring Diaphragm Relay valve Air valve return spring piston Vacuum valve (a) Relay valve (before operation) (b) Relay valve (after operation) [Gambar 6-3. Relay valve and valve piston] | Hydraulic system b - Hydraulic cylinder• Terpasang didalam cylinder pada hydraulic piston yang mana pengoperasiannya menggunakan push rod power piston. Training Support Development 38
  • 39. BRAKE SYSTEM - Hydraulic piston•The piston terpasang pada ujung power piston push rod dimana didalamnya terpasang check valve dan yoke. Check valve membuka ketika power piston tidak bekerja sehingga minyak rem dari master cylinder mengalir ke wheel cylinder. Disaat power piston bekerja untuk menggerakan hydraulic piston, check valve menutup juga yoke menurunkan stop washer. Hydraulic piston mengirimkan minyak rem ke wheel cylinder. Hydraulic piston Check ball return spring Power piston Hydraulic piston push rod Piston stop washer Yoke Check ball [Gambar 6-4 Brake operation] [Gambar 6-4(2) Brake release] 3HQJRSHUDVLDQ | Saat brake pedal ditekan a Minyak rem dari Master cylinder mengalir ke wheel cylinder melalui piston check valve saat pedal ditekan. Pada saat yang bersamaan, tekanan hydraulic mengaktifkan relay valve piston, juga. Jika terdapat tekanan hydraulic pada relay valve piston, piston bergerak untuk menutup vacuum valve dengan menempatkan diaphragm diantaranya sehingga suplai vacuum ke power cylinder A and B tertutup. Kemudian, air valve membuka sehingga tekanan atmospheric mengalir ke power cylinder A. Sehingga, posisi piston bergerak dari A ke B untuk menggerakan hydraulic piston melalui push rod. Disaat hydraulic piston bergerak, yoke menempel untuk mencegah stop washer turun. Kemudian, check valve menutup aliran minyak rem antara master cylinder dan wheel cylinder dan brake dihasilkan saat minyak rem dikirim ke wheel cylinder dari hydraulic cylinder. | When brake pedal is released b Saat pedal dilepaskan, tekanan hydraulic dari master cylinder pada relay valve piston berkurang sehingga diaphragm spring mengembalikan piston dan air valve menutup untuk mencegah aliran udara. Dan kemudian, vacuum valve membuka juga menurunkan diaphragm. Sekarang perbedaan tekanan pada masing masing power cylinders menghilang sehingga power piston dan hydraulic piston kembali pada posisi aslinya dengan tegangan dari return spring. Tekanan Oil pada wheel cylinder kembali ke master cylinder demikian juga check valve dari hydraulic piston membuka. Training Support Development 39
  • 40. BRAKE SYSTEM Brake pedal Intake Piston relay Check manifold valve valve Master cylinder Vacuum Air valve filter Hydraulic cylinder Wheel cylinder Check ball Vacuum valve Power piston Return spring Hydraulic Vacuum valve Hydraulic piston Power piston piston Check ball Push road Air Piston Yoke Air valve valve stop washer (a) When brake is not applied (b) When brake is applied [Gambar 6-5. Operation] Mudah menempatkannya karena servo brake terhubung ke master cylinder dan wheel cylinder menggunakan pipa. - Vacuum valve dan air valve hanya dioperasikan dengan tekanan hydraulic dari master cylinder dan strukturnya komplek. - Harus sering diperhatikan keseimbangan tekanan karena jika tekanan dalam sirkuit terlalu besar maka servo brake akan terus menerus bekerja. 6.3 Hydro air vac Hydro air vac memperbesar gaya pengereman menggunakan perbedaan antara compressed air dan tekanan atmospher dan biasanya dipakai untuk kendaraan besar seperti bus dan truk. Karena penggunaannya membutuhkan air compressor, air tank, pressure regulator, sehingga biayanya lebih mahal dibandingkan dengan hydro vac. (1) Struktur hydro air vac Struktur hydro air vac hampir sama dengan remote controlling type hydro air vac. Training Support Development 40
  • 41. BRAKE SYSTEM Brake valve Air tank Exhaust Oil reservoir tank Air compressor Air vac Oil reservoir tank Wheel Wheel cylinder cylinder Brake drum Brake drum Air vac Air line Brake shoe Oil line Brake shoe Front wheel Rear wheel [Gambar 6-6 Servo brake of compressed air type] (2) Operation of hydro air vac 1) Disaat brake pedal dioperasikan. Disaat brake pedal ditekan, minyak rem master cylinder bereaksi didalam hydraulic cylinder dan relay valve piston untuk menutup atmospheric valve dan membuka air valve. Kemudian, udara mengalir ke sisi belakang power piston dan udara pada sisi yang berlawanan keluar melalui atmospheric hole. Power piston bergerak dan mensuplai tekanan minyak secukupnya ke wheel cylinder dengan menekan hydraulic piston sehingga brake shoe menekan drum untuk menghasilkan pengereman. Atmospheric hole Atmospheric valve Air valve Relay valve piston Return spring Air tank Push rod Air compressor Power To wheel cylinder cylinder Hydraulic cylinder Hydraulic piston Power piston From master cylinder [Gambar 6-7 Servo brake of compressed air type] Training Support Development 41
  • 42. BRAKE SYSTEM 2) When brake pedal is released Saat pedal brake dilepaskan, power piston kembali pada posisi aslinya karena adanya tegangan dari return spring karena tekanan master cylinder berkurang. Kemudian, spring mengembalikan relay valve untuk menutup air valve dan membuka atmospheric valve sehingga tekanan pada setiap sisi pada power piston menjadi stabil dengan tekanan atmospher dan statusnya kembali pada keadan sebelum pengoperasian ketika udara keluar dari belakang power piston. Sehingga, returns spring melepas brake shoe bersinggungan dengan drum. (3) Keunggulan dan kekurangan hydro air vac 1) Keunggulan - Gaya pengereman yang kuat dapat dicapai hanya dengan menggunakan power piston yang berdiameter kecil - Membutuhkan udara yang relative sedikit. - Menghasilkan pengereman yang besar karena tekanan maksimum udaranya adalah 5~7kgf/cm². 2) Kekurangan 6WUXNWXUQDNRPSOHNGDQELDDSHPEXDWDQQDPDKDO Pengoperasian air compressornya menggunakan tenaga engine output. 7. Disc brake Objective Lebih memahami disc yang dipakai secara luas pada passenger cars terutama pada pengetahuan dasar mengenai disc brake, keunggulan dan kekurangannya, tipe disc brakes dan automatically adjusting brake. Main contents 1. Pengetahuan dasar disc brake 2. Keunggulan dan kekurangan disc brake 3. Tipe – tipe disc brake 4. Keunggulan dan kekurangan tipe floating caliper 5. Ventilated disc 6. Automatic gap adjuster 7. Pengoperasian disaat pad is rusak. 8. Tanda – tanda pada saat pad aus 7.1 Pengetahuan dasar disc brake Rem hidraulik dengan tipe disc menghasilkan gaya pengereman dengan menekan pad kuat kuat ke setiap sisi disc yang berbentik lingkaran yang mana ikut berputar dengan roda sebagaimana terlihat pada gambar berikut. Ketika hidraulik brake dengn tipe disc mempunyai radiasi terhadap panas baik karena berputar dan bergesekan dengan udara, hal ini akan Training Support Development 42
  • 43. BRAKE SYSTEM menghasilkan pengereman yang stabil karena adanya performa pengereman yang tetap baik walaupun dipakai secara berulang ulang pada kecepatan tinggi. Brake oil Disc Pad [Gambar 7-1. Principle of disc brake] 7.2 Keunggulan dan kekurangan disc brake (1) Keunggulan S Menghasilkan radiasi panas yang baik karena disc panas yang ditimbulkan diserap oleh udara S Menghasilkan performa pengereman yang stabil karena terhindar dari efek fading. S Penggantian parts secara sebagian akan terhindar karena tidak adanya reaksi dan aksi yang menghasilkan performa pengereman stabil antara roda kanan dan kiri. S Menghasilkan performa pengereman yang stabil karena memburuknya performa pengereman dengan pemakaian berulang ulang kecil. S Air dan Lumpur dapat dengan mudah dihilangkan dari disc. S Langkah Brake pedal jarang sekali berubah karena disc tidak mudah mengalami deformasi karena panas. S Mudah dalam pemeriksaan dan perawatan. (2) Kekurangan S Membutuhkan tenaga yang kuat untuk menekan pad karena gesekannya kecil S Dibutuhkan material yang kuat untuk membuat Pad. S Membutuhkan usaha yang kuat untuk menekan brake pedal. S Mahal. 7.3 Tipe disc brake Disc brake dapat diklasifikasikan kedalam tipe fixed caliper (opposite piston disc brake) dan tipe floating caliper. Yang satu menghasilkan gaya pengereman ketika cylinder pada tiap sisi caliper menekan brake pads ke discs. Yang lainnya menghasilkan gaya pengereman ketika seluruh bagian caliper bergerak karena cylinder terpasang hanya pada satu sisi saja. Training Support Development 43
  • 44. BRAKE SYSTEM Tipe Floating caliper ada dua jenis yaitu tipe dengan memakai satu piston and dua piston. Seperti terlihat pada gambar tengah dibawah ini, pada tipe satu piston gaya pengereman akan dehasilkan ketika caliper bergerak ke arah kanan dan kiri yang mana terpasang satu cylinder pada sisi caliper dan satu piston terpasang didalamnya. Jika piston menekan pad ke disc saat tekanan hydraulic disuplai dari master cylinder, mengakibatkan pergerakan caliper menekan pad yang lain ke disc sehingga dihasilkan pengereman. Pada tipe 2-piston seperti gambar sebelah kanan, dalam satu cylinder terpasang 2 pistons. Ketika diberikan tekanan hydraulic, piston sebelah kiri menekan pad langsung ke disc dan piston sebelah kanan menekan pad pada sisi lainnya ke disc melalui caliper sehingga dihasilkan pengereman. Tipe ini digunakan pada sitem rem kendaraan besar ( truk ) buatan luar negeri dan dipasarkan di dalam negeri. Caliper Piston Piston Piston Disc (a) Fixed caliper type (b) Floating caliper type [Gambar 7-2, Types of disc brake] (1) Fixed caliper type Fixed caliper terdiri dari disc yang berputar bersama roda, dan caliper yang terpasang tetap pada transaxle atau strut. Cylinders terpasang pada tiap sisi caliper. Piston dan automatic adjuster terpasang sebagai satu kesatuan didalam cylinder. Saat When master cylinder mensuplai tekanan hydraulic ke caliper cylinder, piston menekan pads ke tiap sisi disc untuk menghasilkan pengereman. Tipe ini sudah digunakan pada saat pertama munculnya disc brake pada pasar dalam negeri tetapi sudah tidak digunakan lagi. Tipe ini mempunyai radiasi terhadap panas yang jelek sejak cylinder luar caliper terpasang pada bagian dalam roda. Hal ini menyebabkan sering terjadi vapor lock. Terdapat tipe split dan integral dengan pemisah pada tengah caliper. Training Support Development 44
  • 45. BRAKE SYSTEM Disc Caliper Brake cylinder Pad [Gambar 7-3. Caliper integral type] [Gambar 7-4. Ventilated disc] S Disc : Plat bulat terbuat dari cast iron, terpasng pada hub dari roda, berputar bersama dengan roda. Disc berventilasi mempunyai lubang ventilasi udara dimana proses pendinginan terjadi di dalam disc terhadap radiasi panas selama terjadi proses pengereman seperti terlihat pada gambar. S Caliper : terbuat dari cast iron, terpasang pada transaxle atau strut yang akan tetap diam ketika terjadi reaksi gaya saat menekan pad ke disc dan menerima reaksi gaya pengereman bersamaan. S Cylinder piston : cylinder dan piston terpasang pada caliper yang dimasukan kedalam disc, strukturnya seperti terlihat pada gambar. Pada ujung cylinder dipasang Flexible rubber boot untuk mencegah masuknya uap air atau kotoran (benda asing). Rubber piston seal dipasang di bagian dalam dinding cylinder untuk mempertahankan tekanan hydraulic didalam cylinder dan secara otomatis menyetel gap antara disc dan pad pad saat yang bersamaan. Piston seal Boot Cylinder Pad Piston Brake oil [Gambar 7-5. Assembly of cylinder and piston] S Pad : Pad, dibuat dengan ketebalan 10 mm dari material setegah baja, terpasang pada ujung piston. Pada sisi pad terpasang Groove untuk mengetahui keausan pada pad. Keausan pada pad dapat diketahui dalam keadaan terpasang dengan cara mengecek groove yang terpasang pada caliper. Training Support Development 45
  • 46. BRAKE SYSTEM (2) Tipe Floating caliper Gaya pengereman pada tipe ini dihasilkan dengan menggerakan caliper ke arah kanan dan kiri pada sisi kalper dimana cylinder dipasang dan satu piston dipasang didalamnya. Jika piston menekan pad ke disc saat tekanan hydraulic disuplai dari master cylinder, reaction force menggeser caliper dan menekan pad yang lain ke disc sehingga terjadilah pengereman. Tipe ini termasuk tipe disc brake yang sampai saat ini dipakai pada kebanyakan compact passenger cars. From master cylinder Piston seal Piston Cylinder Cylinder mounting Pad [Gambar 7-6. Structure of floating caliper type] Tipe Floating caliper terdiri dari disc yang berputar bersama dengan roda, caliper dengan tipe floating, piston dan boot yang terpasang pada caliper, fungsi dari semua itu adalah sebagai berikut. Saat tekanan hydraulic aktif pada cylinder, piston bergerak ke arah seperti pada gambar untuk menekan pad yang terpasang disebelah kanan caliper ke disc. Bush Cylinder Piston seal Piston Disc Pad [Gambar 7-7. Operation of floating caliper type] Training Support Development 46
  • 47. BRAKE SYSTEM Ketika terjasi tekanan hidraulik serupa, secara bersamaan diteruskan ke sisi sebelah kanan cylinder, menarik caliper ke arah B sehingga pad yang terpasang pada sisi kiri caliper menekan ke disc. Sebagai tambahan, pada tipe fixed caliper, piston seal berfungsi untuk menyetel gap antara disc dan pad ketika selesai. 7.4 keunggulan dan kekurangan tipe floating caliper (1) Keunggulan S Simpel dan ringan. S Bebas dari vapor lock sejak dipasang cylinder dengan ventilasi yang baik. S Hanya terjasi sedikit kebocoran minyak karena komponennya sedikit. (2) Kekurangan S Langkah piston harus panjang. S Benda asing seperti debu dapat menghambat langkah piston yang lembut. S Kerusakan pada pad tidak merata. 7.5 Disc dengan ventilasi Disc, terpasang pada hub roda dan berputar bersama dengan roda, terbuat dari cast iron berbentuk bulat. Pada disc ini terdapat lubang ventilasi dimana terjadi proses pendinginan yang terletak di dalam disc sehingga penyebaran panas selama pengereman terhindar seperti terlihat pada gambar berikut ini. [Gambar 7-8. Ventilated disc] 7.6 Sistim peringatan jika terjadi keausan pada pad. Saat ketebalan pad berkurang hingga 2 mm, akan terdengar bunyi peringatan yang menandakan keausan sehingga menginformasikan kepada pengendara bahwa sudah saatnya mengganti brake pad. Training Support Development 47
  • 48. BRAKE SYSTEM Pad Wear indicator Brake disc Sound generates [Gambar 7-9. Disc wear indicator] 7.7 Automatic gap adjuster Penyetel gap otomatis menggerakan piston kedepan secara otomatis untuk menjaga agar gap dengan disc konstan ketika pad aus dan karet seal piston merubah gap dengan disc secara otomatis. Seperti terlihat pada gambar sebelah kanan, tekanan diberikan pada pad untuk melakukan pengereman saat piston mendesak seal saat tekanan hydraulic disuplay dari master cylinder. Ketika tekanan hydraulic tidak disuplai lagi, seal piston menarik piston dengan ke-elastisitasannya dan kembali untuk mempertahankan gap antara disc dan pad konstan selamanya. Boot Piston seal Retainer Cylinder Piston Brake oil When brake pedal is released When brake pedal is pressed [Gambar 7-10. Operation of piston seal] Training Support Development 48
  • 49. BRAKE SYSTEM 7.8 Operation when pad is worn out Ketika langkah kerja piston bertambah karena pad aus, hal ini akan merubah seal saat pad bergeser diantara seal dan cylinder ketika perubahan seal ini sudah begitu besar maka baru akan terjadi pengereman saat tekanan terjadi di pad. Saat tekanan hydraulic hilang, piston kembali seperti posisi sebelum piston berubah karena elastisitas seal sehingga terjadi gap yang baru dan menjaga jarak antara disc dan pad. 8. Sistim dan teori rem lainnya Tujuan Memahami tentang limiting valve, proportioning valve, load sensing proportioning valve dan teori rem, yang mana mulai digunakan tepat sebelum sistim ABS dirancang. Main contents 1. Load sensing proportioning valve 2. Proses menghentikan kendaraan. 3. Fade 4. Vapor lock 8.1. Load Sensing Proportioning Valve (1) Sekilas tentang Load Sensing Proportioning Valve Pada sistim ini, titik awal hydraulic control adalah terletak pada roda belakang, yaitu berdasarkan berat. Terpasang antara master cylinder dan cylinder roda belakang. Tekanan rem hydraulic pada cylinder roda belakang dikontrol setelah adanya sensor berat kendaraan saat dilakukan pengereman. Kemudian, pendistribusian gaya pengereman antara roda depan dan belakang dapat dicapai. (2) Pengoperasian To wheel cylinder Valve piston mengangkat piston dengan tekanan hydraulic yang terjadi pada master cylinder A plus tegangan spring. Kemudian From master cylinder reaksi gaya tekanan hydraulic dihasilkan pada cylinder roda B. disaat brake pedal ditekan, tegangan spring mengangkat ball Spring untuk membuka celah sehingga tekanan hidraulik ditransfer ke cylinder roda. Kemudian, tekanan hydraulic pada master cylinder membesar sampai tekanan tertentu dan gaya pada B lebih besar dari A. Rod Sekarang, piston bergerak ke bawah dan menutup celah tersebut untuk mengurang [Figure 8-9. Brake operation] tekanan. Training Support Development 49