SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
By
Muhamad Yogi
CIVICS STUDY PROGRAMME
ISLAMIC UNIVERSITY OF NUSANTARA
PLANNING
5/13/2013 1
5/13/2013 2
FILSAFAT PERENCANAAN
Sekurang kurang nya ada 4 filsafat perencanaan, yaitu filsafat sintesi, rasionalisme, pengembangan organisasi
dan empirisme
1. Sintesis
Mahhein memandang perencanaan sebagai suatu cara berfikir dan Dah & Linblon Memandang perencanaan
sebagai proses pengambilan keputusan bimbingan, Etzioni Memandang Perencanaan sebagai proses sosial
dimana kontrol sosial dan konsesus harus di arahkan untuk mengoptimalkan
Keseimbangan antara pengawasan yang ketat dengan consensus yang lemah di tambah oleh Etzioni bahwa
perencanaan adalah proses psikologis dalam bentuk pembelajaran yang menekankan pada transaksi
interpersonal
2. Rasionaliseme
Meneurut paham rasionalisme, perencanan di pandang sebagai suatu bentuk pengambilan keputusan, suatu
proses yang mengikuti langkah langkah procedural dalam pengambilan keputusan.
3. Pengembangan Organisasi
Benis berpendapat bahwa perencanaan menurut pandangan pengembangan organisasi adalah sebagai salah satu
metode perencanaan, yaitu proses pembelajaran mengenai kesadaran dan prilaku anggota organisasi.
4. Empirisme
Penganut Empirisme membagi teori perencanaan atas 1. Aliran yang memusatkan perhatianya pada aspek
politik dan realitas fungsi ekonomi pada skala nasional, 2. Aliran yang memokuskan paerhatianya pada
berbagai studi politik pembangunan kota
PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode
tertentu dalam rangka mencapai tukuan yang ditetapkan5/13/2013 3
1. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-
kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif yang ada.
2. G.R.Terry
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi
mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3. Louis A.Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diiginkan
4. Billy E.Goetz
Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental dan masalah perencanaan timbul,jika terdapat alternatif-
alternatif.
5. Drs.H.Malayu S.P Hasibuan
Rencana adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan itu. Jadi,setiap rencana mengandung dua unsur,yaitu:”tujuan dan pedoman”.
efektif.
6. Bintoro Tjokroaminoto
Proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujun
tertentu
7. Prajudi Atmosudirdjo
Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang kan di jalankan dalam rangka mencapai
tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaimana cara melakukanya.
8. S.P. Siagian
Perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran secara matang menyangkut halhal yang akan di kerjakan
dimasa dating dalam rangka mencaoai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
5/13/2013 4
TUJUAN PERENCANAAN
1. Standar Pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaanya
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat ( struktur organisasinya ), baik kualifikasinya maupun kuantitas nya
4. Mendapat kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
5. Meminalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu
6. Memberikan Gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
8. mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan
MANFAAT PERENCANAAN
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan berbagai alternaif terbaik
3. Penyusunan Skala Prioritas
4. Menghemat Pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu Manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
7. Alat Meminimalkan Pekerjaan yang tidak pasti
RUANG LINGKUP PERENCANAAN
Ruanglingkup perencanaan di pengaruhi oleh dimensi waktu, spasial,dan tingkatan teknis perencanaan.
Ketiga dimensi saling berinteraksi. Masing masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan Dimensi Waktu
Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan ini meliputi jangka waktu hingga 10 tahun keatas dalam perencanaan ini belum di tampilkan
sasaran sasaran yang bersifat kuantitatif tetapi lebih kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang
5/13/2013 5
inginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat pundapental. Cohtoh , Propenas
 Perencanaan Jangka Menengah
Jangka waktunya 3 sampai 8 tahun. Di Indonesia umunya 5 tahun. Ini merupakan penjabaran atau uraian
perencanaan jangka panjang, walaupun perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum tetapi sudah di
tampilkan sasaran yang di proyeksikan secara kuantitatif. Contoh, Propeda
 Perencanaan Jangka Pendek
Jangka waktunya 1 tahun. Perencanaan ini di sebut juga perencanaan operasional tahunan . contoh ,proyek-
proyek
2. Perencanaan Dimensi Spasial
Merupakn perencanaan yang memiliki kararkter yang terkait dengan ruang dan batasan wilayah. Darai dimesi
spasial ini dikenal Perencanaan Nasional, Perencanaan Regional, Perencanaan Tata Ruang, dan Tatat Tanah
 Perencanaan Nasional
Suatu Proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat
Indonesia yang terarah terpadu dan menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur
memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan memperhatikan perkembangan internasional.
Contoh, Propenas dan perencanaan pendidikan nasional
 Perencanaan Regional
Pilihan antar sector dan hubungan antar sector dalam suatu wilayah atau daerah sehingga disebut juga sebagai
perencanaan daerah ataou wilayah. contoh ,Propeda, perencanaan pendidikan di provinsi, Kabupaten/Kota
 Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkan secara seimbang, bai
secara ekologis, geografis, maupun demografis. Contoh, Perencanaan tata ruang kota, perencanaan permukiman
perencanaan daerah transmigrasi, dan proyek proyek
3. Perencanaan Dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
5/13/2013 6
 Perencanaan Makro
Perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara eksternal dan internal. Perencanaan ini meliputi
pendapatan nasional yang akan ditingkatkan, tingkat konsumsi, investasi pemerintah, dan swasta eksport dan
impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya
 Perencanaan Mikro
Perencanaan yang disususun dan di sesuaikan dengan kondidi otonomi daerah di bidang pendidikan.
Perencanaan ini disebut juga perencanaan pemetaan pendidikan. Namu perelu di perhatikan perbedaan antara
pemetaan sekolah dan peta sekolah, peta sekolahhanya mengambarkan lokasi sekolah sedangkan pemetaan
sekolah tidak hanya mengambarkan lokasi sekolah namun mengambarkan berbagai data, informasi, dan faktor
faktor yag dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif maupun kuantitatif, kebutuhan
guru, sarana dan prasarana dan sebagainya
Tujuan Pemetaan Sekolah adalah 1. Untuk mengetahui keadaan lengkap sekolah dan 2 untuk menata kembali
jaringan persekolahan dengan permukiman pendidik secara baik sehingga sekolah dapat dimanfaatkan seefesien
dan seefektif mungkin Faktor yang mempengaruhi percencanaan ini antara lain
Kebijakan/Ketentuan /standar/, geografis,demografi, dan infrastruktur secara nonteknis antara lain aspirasi
masyarakat, terhadap pendidikan, sosial ekonomi dan budaya masyarakat, politik,dan keamanan
 Perencanaan Sektoral
Kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan
 Perencanaan Kawasan
Perencanaan yang memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan
keunggulan komparatif dan kompetitif
 Perencanaan Proyek
Perencanaan Operasional yang menyangkut operasionalisasi kebijakan dan pembangunan dalam rangka
mencapai sasaran sector dan tujuan pembangunan
4. Perencanaan dari Dimensi Jenis
Anen (2000) Menyebut jenis perencanaan seperti ini sebagai berikut :
5/13/2013 7
 Perencanaan Dari atas ke Bawah
 Perencanaan Dari Bawah ke Atas
 Perencanaan Menyerong Kesamping
 Perencanaan Mendatar
 Perencanaan Menggelinding
 Perencanaan Gabungan Atas Kebawah dan Bawah Keatas
MACAM MACAM PENDEKATAN PERENCANAAN PENDIDIKAN
• Pendekatan Kebutuhan Sosial
Pendekatan yang di dasarkan atas keperluan masyarakat pada saat ini. Pendekatan ini menitik beratkan pada
tujuan pendidikan yang mengandung misi pemerataan keesmpatan dalam mendapatkan pendidikan. Wajib
Belajar 12 Tahun adalah contoh darai penerapan pendekatan ini dan perencanaan ini mempunyai kelemahan
- Mengabaikan masalah alokasi dalam skala nasional dan secara samar tidak mempermasalahkan
besarnya sumber daya pendidikan yang di butuhkan karena beranggapan bahwa penggunaan sumber daya
pendidikan yang terbaik adalah untuk segenap rakyat Indonesia.
- Mengabaikan kebutuhan perencanaan ketenagakerjaan yang di perlukan di masyarakat sehingga
dapat menghasilakan lulusan yang sebenarnya tidak di butuhkan masyarkat
- Cenderung hanya menjawab pemerataan pendididkan saja sehingga kuantitas lulusan lebih di
utamakan dari pada kulitas lulusan
• Pendekatan Ketenagakerjaaan
Pendekatan yang mengutamakan keterkaitan lulusan sistem pendidikan dengan tuntutan akan kebutuhan
tenaga kerja.
• Pendekatan Keefektifan Biaya
Menitik beratkan pemanfaatan biaya secermat mungkin untuk mendapat hasil pendidikan yang seoptimal
mungkin, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pendidikan ini diadakan jika benar benar memberikan
keuntungan yang relative pasti, bagi penyelengara maupun peserta didik. Sebagai contoh : pembukaan
sekolah Magister Manajemen, Magister Administrasi Bisnis dan Kursus kursus.
5/13/2013 8
Kelemahan pendekatan ini adalah pengelolaan dana pendidikan terutama di Negara berkembang asih sangat
lemah.
• Pendekatan Terpadu
Perpaduan antara 3 pendekatan di atas yang menghasilaknan Lulusan Berdasarkan tiga aspek pendekatan di
ata
TEORI PERENCANAAN
Hudson dalam Tunner (1981) menyatakan taksonomi perencanaan antaralain sinoptik,
inkremental,transaktif,advokasi dan radikal selanjutnya di kembangkan oleh Tunner (1981) Dengan nama
teori SITAR sebagai pengabungan dari Taksonomi Hudson
1) Teori Sinoptik
Merupakan teori yang paling lengakap di banding dengan teori teori lainya teori ini sering di sebut sytem
planning, rational sytem approach, atau rational comprehensive planning. Teori ini sudah menggunakan
model berpikir sistem dalam perencanaanya. Objek yang direncanakan di pandang sebagai suatu kesatuan
yang bulat, dengan satu tujuan yang disebut misi. Tujuan ini diuraikan menjadi bagian-bagian dengan
memakai analisis sistem sehingga sistem menampakan strukturnya Langkah Langkah Perencanaan Teori
Sinoptik Meliputi : Pengenalan Masalah, Mengestimasi ruang lingkup Masalah, Mengklasifikasi
Kemungkinan Penyelesaian, Menginvesitgasi Masalah, Memeprediksi Alternatif,Mengevaluasi Kemajuan
atas penyelesaian yang spesifik
2) Teori Inkremental
Berdasarkan kepada kemampuan institusi dan kinerja personalianya. Teori ini sangat berhati hati pada ruang
lingkup objek yang akan direncanakan. Jika sesuai dengan kemampuan Sumber Daya yang ada dan
memberikan manfaat memadai, barulah direncanakan. Teori ini tidak cocok untuk jangka panjang karena
sulit diramalkan. Selain itu teori ini bersifat Desentralisasi karena tergantung kemampuan lingkungannya,.
Perencanaan ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan sekolah.
3) Teori Transaktif5/13/2013 9
Menekankan pada hakikat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi. Keinginan keinginan
individu diteliti satu persatu sebelum perencanaan di mulai. Komunikasi antar pribadi dilakukan beberapa
kali. Ide ide perencanaan di evolusikan secara hati hati dan perlahan dikalangan personalia pendidikan. Teori
ini merupakan perencanaan yang terdesentralisasi karena perencanaan sepenuhnya tergantung kebutuhan
individu-individu pendidikan di daerah atau di sekolah, karena sekolah lah yang paling tahu apa yang terbaik
bagi sekolahnya . Perencanaan seperti ini dilakukan oleh Provinsi, Kabupaten, Kota dan Sekolah.
4) Teori Advokasi
Menenkankan pada hal yang bersifat umum. Perbedaan individu dan di daerah di abaikan. Dasar perencanaan
tidak berdasarkan pengalaman empiris atau penelitian, melaikan pada argumentasi yang logis, rasional, dan
dapat di pertahankan melalui argumentasi(Advokasi). Perencanaan Pendidikan dengan teori ini banyak di
lalukan oleh pemerintah Pusat Di Jakarta.
5) Teori Radikal
Menekankan pada kebebasan lembaga lakal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar lebih
cepat memenuhi kebutuhan lokal . Perencanaan seperti ini dilakukan di Provinsi, Kabupaten, Kota dan
Sekolah.
6) Teori SITAR
Adalah gabungan dari kelima teori di atas. Oleh sebab itu di sebut juga sebagai Complementary Planning
Process. Teori ini mengabungkan semua kelebihan masing – masing teori di atas sehingga lebih lengkap.
MODEL PERENCANAAN PENDIDIKAN
1) Model Komprehensif
Digunakan untuk menganalisis perubahan perubahan dalam sistem pendidikan secara menyeluruh. Selain itu,
Berfungsi juga sebagai pedoman dalam menguraikan rencan rencana yang lebih khusus kea rah tujuan yang
lebih luas.
2) Model Pembiayaan dan Keefektifan Biaya
Digunakan untuk menganalisis proyek dengan kriteria efesiensi dan efektivitas. Dengan model ini dapat di
ketahui proyek mana saja yang paling
5/13/2013 10
layak atau terbaik di bandingkan dengan proyek lainya. Model ini mirip dengan pendekatan untung rugi
3) Model PPBS
Planning, Programming, Budgeting System. Atau Sistem Perencana, Pemrograman dan Penggaran banyak di
gunakan di pendidikan tinggi negeri. Merupakan suatu pendekatan sistem matis dan komprehensif yang
berusaha menentukan tujuan, mengembangkan Program Program untuk di capai dengan menggunakan
anggaran seefesien dan seefektif mungkin, dan mampu mengganbarkan kegiatan proggram jangka panjang
4) Model Target Setting
Model ini digunakan untuk memperkirakan atou memproyeksi tingkat perkembangan dalam kurun waktu
teretentu. Dalam persiapanya di perlukan model untuk analisis demografis dan proyeksi penduduk, model
untuk memproyeksikan jumlah peserta didik di sekolah dan model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga
kerja.
METODE PERENCANAAN
Smith (1982) secara umum menyebutkan delapan metode perencanaan, namun metode ini dapat pula untuk di
gunakan dalam perencanaan pendididkan.
 Analisis Sumber dan Cara Tujuan
Metode ini di gunakan untuk meliti sumber sumber dan alternatifmencapai tujuan tertentu. Tiga faktor yang
perlu di analisis antara lain : Sumber, Cara untuk mencapai tujuan dan Tujuan. Ketiga factor ini di kaji secara
timbal balik.
 Analisis Masukan dan Keluaran
Digunakan untuk mengkaji faktor factor input pendidikan yang memengaruhi proses dan akibat nya terhadap
keluaran secara interelasi dan interpedensi. Metode ini untuk menilai alternative dalam proses transformasi.
 Analisa Ekonometrik
Metode ini memakai data empiris, statistik, dan teori ekonomi dalam mengukur perubahan dalam
hubunnganya dengan ekonomi. Metode ini dekat dengan pendekatan untung rugi. Metode ini menggunakan
persamaan yang5/13/2013 11
mendeskripsikan hubungan interpedensi variable- variable yang ada dalam suatu sistem.
 Diagran Sebab Akibat
Digunakan dalam perencanaan yang menggunakan sekuen hipotetik ubtuk mendapatkan gambaran masa
depan. Metode ini mirip dengan perencanaan Stratejik.
 Delphi
Digunakan untuk menentukan sejumlah alternative program, mendapatkan asumsi atau fakta yang melandasi
pertimbangan tertentu dengan mencari informasi yang di butuhkan untuk mencapai consensus. Dimulai
dengan menegemukakan suatu masalah umum kemudian dijabarkan secara khusus untuk dipecahkan masing
masing ahlinya.
 Heuristik
Dipakai untuk mendapatkan isu dan mengakomodasi pendapat yang bertentangan. Metode ini didasarkan atas
prinsif dan prosedur yang mensistematiskan langkah – langkah pemecahan masalah.
 Analisa Siklus Kehidupan
Digunakan untuk mengalokasikan sumber daya dengan memerhatikan siklus kehidupan produksi (lulusan),
proyek, program,dan kegiatan pendidikan . Tahapanya meliputi : Konseptualisasi,Spesifikasi, pengembangan
prototype, pengujian dan evaluasi, operasi dan produksi (lulusan)
 Analisis Nilai Tambahan
Digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan lulusan atau pelayanan pendidikan sehingga di peroleh
gambaran kontribusi aspek tertentu lainya. Metode ini mirif teori incremental, sebagai tambahan, metode
yang paling banyak dalam perencanaan pendidikan tingkat mikro adalah metode proyeksi.
 Proyeksi
Perencanaan Pendidikan dengan menggunakan metode proyeksi yang menghasilkan metode pemecahan
penduduk lima tahunan, data persekolahan, proyeksi penduduk, dan penduduk usia sekolah, proyeksi siswa,
proyeksi ruang kelas, dan proyeksi kebutuhan guru
5/13/2013 12
ASAS-ASAS PERENCANAAN (PRINCIPLES OF PLANNING)
 Principle of contribution to objekctive
Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan
 Principle of efficiency of planning
Suatu perencanaan efisien, jika perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan dengan biaya
uang sekecil-kecilnya.
 Princple of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan)
Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnnya, organizing, staffing,
directing, dan controlling.
 Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan)
Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting mengingat pemimpin pada tingkat tinggi banyak
mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.
 Principle of planning premise (asas patokan perencanaan)
Patokan-patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis perencanaan dapat
menunjukkan kejadian-kejadian yang akan dating.
 Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja)
Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, prosedur-prosedur kerja, dan program-program kerja tersusun.
 Principle of timing (asas time)
Adalah perencanaan waktu yang relative singkat dan tepat
 Principle of planning Communcation
Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai mengenai bidang yang akan dilaksanakannya.
 Principle of alternative (asas alternative)
Alternative ada pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternative dalam
pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor)5/13/2013 13
Dalam pemilihan alternative-alternative, pertama harus ditujukan pada factor-faktor yang strategis dan dapat
membantu pemecahan masalah. Asas alternative dan pembatasan factor merupakan syarat mutlak dalam
penetapan keputusan.
 The commitment principle (asas keterikatan)
Perencanaan harus memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
 The principle of flexibility (asas fleksibilitas)
Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
 The principle of navigation change (asas ketetapan arah)
Perencanaan yang efektif memerlukan pengamatan yang terus-menerus terhadap kejadian-kejadian yang
timbul dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.
 Principle of strategic planning (asas perencanaan strategis)
Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjamin
pelaksanaan rencana agar tujuan tercapai dengan
MACAM-MACAM PERENCANAAN
Macam-macam perencanaan dalam pengantar manajemen dibagi menjadi 2 yaitu :
A. Perencanaan organisasi
1. Perencanaan strategis
Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya, rencana
strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-
langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
2. Perencanaan taktis
Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian
tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan
menegah dan jika dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan
suatu fokus yang lebih spesifik dan nyata
5/13/2013 14
3. Perencanaan operasional
Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional.
Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka
pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu
rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih mendekati pada bagian selanjutnya.
B. Perencanaan operasional
1. Rencana sekali pakai : dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang mungkin tidak
berulang di masa mendatang.
2. Program : rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar.
3. Proyek : rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak kompleks dibandingkan
dengan program
4. Perencanaan tetap : dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur selama suatu periode
waktu tertentu.
5. Kebijakan : rencana tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu masalah atau situasi
tertentu.
6. Prosedur operasi standar : rencana tetap yang menguraikan langkah-langkah yang harus diikuti dalam
situasi tertentu
7. Aturan dan peraturan : rencana tetap yang mendeskripsikan dengan tepat bagaimana aktivitas tertentu
dilaksanakan
C. Perencanaan kontinjensi
Jenis perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency planning) yaitu
penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana tindakan secara tidak terduga tergganggu atau
dianggap tidak sesuai lagi.5/13/2013 15
HAMBATAN DALAM PENETAPAN PERENCANAAN
A. Tujuan yang Tidak Tepat
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada
pemegang saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan
pengembangan tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai. Jika
Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak pendapatan dibanding Wal-Mart
tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan
terlalu banyak penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.
B. Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan dalam
penetapan tujuan dan perencanaan
C. Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks
Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan
perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang ketat
juga dapat meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur
kesempatan dan ancaman di masa mendatang
5/13/2013 16
D. Keengganan untuk Menetapkan Tujuan
Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri
dan untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin
adalah kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer
menetapkan suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu, maka
apakah ia mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer
yang secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk menghindari tingkat tanggung
jawab ini lebih mungkin untuk menghindari usaha perencanaan organisasi. Pfizer, suatu
perusahaan farmasi besar, mengalami masalah karena manajernya tidak menetapkan
tujuan untuk penelitian dan pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut
jauh tertinggal di belakang karena manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui
seberapa efektif usaha penelitian dan pengembangan mereka sebenarnya.
E. Penolakan terhadap Perubahan
Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan adalah penolakan terhadap
perubahan. Perencanaan pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam
organisasi. Avon Products hampir membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa tahun
yang lalu karena perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran deviden
yang besar kepada para pemegang
5/13/2013 17
sahamnya. Ketika laba mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan mulai melakukan pinjaman
untuk membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi $1,1 miliar dalam
waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa menyelesaikan masalah dan memotong deviden.
F. Keterbatasan
Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan hambatan utama
yang lain.
MENGATASI HAMBATAN PERENCANAAN
A. Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah dengan maksud
dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan
tujuan dan pembuatan rencana. Penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan
keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.
B. Komunikasi dan Partisipasi
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus dikomunikasikan kepada
pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu
landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan
dikoordinasikan. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan
rencana harus didengar pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu
memiliki informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya lebih berkomitmer pada
rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau
menggunakan staf perencanaan, manajer dari berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam
proses perencanaan.
C. Konsistensi /revisi /dan pembaruan
5/13/2013 18
Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu
fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal
yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus
lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya
pada intuisi 8 dugaan.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu
perencanaan organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan
organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan
operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu
sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan
jangka pendek.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan
tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem
penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan
keterbatasan.5/13/2013 19

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian IndonesiaDampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian IndonesiaOswar Mungkasa
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroEnci Funcky
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANDadang Solihin
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaRandy Wrihatnolo
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaDadang Solihin
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatanEl Loen
 
Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regionalLocal Government
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiSugeng Budiharsono
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdFrans Dione
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenContoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenYuca Siahaan
 

La actualidad más candente (20)

Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian IndonesiaDampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Analisis kesesuaian lahan kab. pangandaran
Analisis kesesuaian lahan kab. pangandaranAnalisis kesesuaian lahan kab. pangandaran
Analisis kesesuaian lahan kab. pangandaran
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatan
 
Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regional
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fd
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenContoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
 

Similar a OPTIMASI PENDIDIKAN

Ppt perencanaan administrasi pendidikan
Ppt perencanaan administrasi pendidikanPpt perencanaan administrasi pendidikan
Ppt perencanaan administrasi pendidikanEko Nur Wibowo
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanEko Nur Wibowo
 
Adminitrasi pendidikan
Adminitrasi pendidikanAdminitrasi pendidikan
Adminitrasi pendidikandjawa hirul
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
 
Ms,hafzi ali, armida, dodi harianto, pascasarjana, uin sts jambi 2018
Ms,hafzi ali, armida, dodi harianto, pascasarjana, uin sts jambi 2018Ms,hafzi ali, armida, dodi harianto, pascasarjana, uin sts jambi 2018
Ms,hafzi ali, armida, dodi harianto, pascasarjana, uin sts jambi 2018DodiHarianto2
 
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701STISIPWIDURI
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdfAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 
PPT Ekonomi Regional Kelompok 6.pptx
PPT Ekonomi Regional Kelompok 6.pptxPPT Ekonomi Regional Kelompok 6.pptx
PPT Ekonomi Regional Kelompok 6.pptxAnggiatTampubolon1
 
PENDEKATAN-PERENCANAAN-PENDIDIKAN-.pdf
PENDEKATAN-PERENCANAAN-PENDIDIKAN-.pdfPENDEKATAN-PERENCANAAN-PENDIDIKAN-.pdf
PENDEKATAN-PERENCANAAN-PENDIDIKAN-.pdfbebenk1
 
Kelompok 2 - Perencanaan Pendidikan.pptx
Kelompok 2 - Perencanaan Pendidikan.pptxKelompok 2 - Perencanaan Pendidikan.pptx
Kelompok 2 - Perencanaan Pendidikan.pptxFajriahNuraeni
 
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanEko Nur Wibowo
 
MAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdf
MAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdfMAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdf
MAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdfHendriMarantika
 
Ppt manaj pend bu tin
Ppt manaj pend bu tinPpt manaj pend bu tin
Ppt manaj pend bu tinellisdewi
 
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptxEKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptxintan105869
 

Similar a OPTIMASI PENDIDIKAN (20)

Ppt perencanaan administrasi pendidikan
Ppt perencanaan administrasi pendidikanPpt perencanaan administrasi pendidikan
Ppt perencanaan administrasi pendidikan
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikan
 
Adminitrasi pendidikan
Adminitrasi pendidikanAdminitrasi pendidikan
Adminitrasi pendidikan
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
 
Ms,hafzi ali, armida, dodi harianto, pascasarjana, uin sts jambi 2018
Ms,hafzi ali, armida, dodi harianto, pascasarjana, uin sts jambi 2018Ms,hafzi ali, armida, dodi harianto, pascasarjana, uin sts jambi 2018
Ms,hafzi ali, armida, dodi harianto, pascasarjana, uin sts jambi 2018
 
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdfAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
 
PPT Ekonomi Regional Kelompok 6.pptx
PPT Ekonomi Regional Kelompok 6.pptxPPT Ekonomi Regional Kelompok 6.pptx
PPT Ekonomi Regional Kelompok 6.pptx
 
PENDEKATAN-PERENCANAAN-PENDIDIKAN-.pdf
PENDEKATAN-PERENCANAAN-PENDIDIKAN-.pdfPENDEKATAN-PERENCANAAN-PENDIDIKAN-.pdf
PENDEKATAN-PERENCANAAN-PENDIDIKAN-.pdf
 
Kelompok 2 - Perencanaan Pendidikan.pptx
Kelompok 2 - Perencanaan Pendidikan.pptxKelompok 2 - Perencanaan Pendidikan.pptx
Kelompok 2 - Perencanaan Pendidikan.pptx
 
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikan
 
MAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdf
MAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdfMAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdf
MAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdf
 
Ppt manaj pend bu tin
Ppt manaj pend bu tinPpt manaj pend bu tin
Ppt manaj pend bu tin
 
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptxEKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
 
Irma Kurikulum
Irma KurikulumIrma Kurikulum
Irma Kurikulum
 
Irma Kurikulum
Irma KurikulumIrma Kurikulum
Irma Kurikulum
 
Irma Kurikulum
Irma KurikulumIrma Kurikulum
Irma Kurikulum
 

Más de Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

Más de Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 

Último

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Último (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

OPTIMASI PENDIDIKAN

  • 1. By Muhamad Yogi CIVICS STUDY PROGRAMME ISLAMIC UNIVERSITY OF NUSANTARA PLANNING 5/13/2013 1
  • 3. FILSAFAT PERENCANAAN Sekurang kurang nya ada 4 filsafat perencanaan, yaitu filsafat sintesi, rasionalisme, pengembangan organisasi dan empirisme 1. Sintesis Mahhein memandang perencanaan sebagai suatu cara berfikir dan Dah & Linblon Memandang perencanaan sebagai proses pengambilan keputusan bimbingan, Etzioni Memandang Perencanaan sebagai proses sosial dimana kontrol sosial dan konsesus harus di arahkan untuk mengoptimalkan Keseimbangan antara pengawasan yang ketat dengan consensus yang lemah di tambah oleh Etzioni bahwa perencanaan adalah proses psikologis dalam bentuk pembelajaran yang menekankan pada transaksi interpersonal 2. Rasionaliseme Meneurut paham rasionalisme, perencanan di pandang sebagai suatu bentuk pengambilan keputusan, suatu proses yang mengikuti langkah langkah procedural dalam pengambilan keputusan. 3. Pengembangan Organisasi Benis berpendapat bahwa perencanaan menurut pandangan pengembangan organisasi adalah sebagai salah satu metode perencanaan, yaitu proses pembelajaran mengenai kesadaran dan prilaku anggota organisasi. 4. Empirisme Penganut Empirisme membagi teori perencanaan atas 1. Aliran yang memusatkan perhatianya pada aspek politik dan realitas fungsi ekonomi pada skala nasional, 2. Aliran yang memokuskan paerhatianya pada berbagai studi politik pembangunan kota PENGERTIAN PERENCANAAN Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tukuan yang ditetapkan5/13/2013 3
  • 4. 1. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan- kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif yang ada. 2. G.R.Terry Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. 3. Louis A.Allen Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diiginkan 4. Billy E.Goetz Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental dan masalah perencanaan timbul,jika terdapat alternatif- alternatif. 5. Drs.H.Malayu S.P Hasibuan Rencana adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi,setiap rencana mengandung dua unsur,yaitu:”tujuan dan pedoman”. efektif. 6. Bintoro Tjokroaminoto Proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujun tertentu 7. Prajudi Atmosudirdjo Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang kan di jalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaimana cara melakukanya. 8. S.P. Siagian Perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran secara matang menyangkut halhal yang akan di kerjakan dimasa dating dalam rangka mencaoai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 5/13/2013 4
  • 5. TUJUAN PERENCANAAN 1. Standar Pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaanya 2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan 3. Mengetahui siapa saja yang terlibat ( struktur organisasinya ), baik kualifikasinya maupun kuantitas nya 4. Mendapat kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan 5. Meminalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu 6. Memberikan Gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan 7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan 8. mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui 9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan MANFAAT PERENCANAAN 1. Standar pelaksanaan dan pengawasan 2. Pemilihan berbagai alternaif terbaik 3. Penyusunan Skala Prioritas 4. Menghemat Pemanfaatan sumber daya organisasi 5. Membantu Manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan 6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait 7. Alat Meminimalkan Pekerjaan yang tidak pasti RUANG LINGKUP PERENCANAAN Ruanglingkup perencanaan di pengaruhi oleh dimensi waktu, spasial,dan tingkatan teknis perencanaan. Ketiga dimensi saling berinteraksi. Masing masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan Dimensi Waktu Perencanaan Jangka Panjang Perencanaan ini meliputi jangka waktu hingga 10 tahun keatas dalam perencanaan ini belum di tampilkan sasaran sasaran yang bersifat kuantitatif tetapi lebih kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang 5/13/2013 5
  • 6. inginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat pundapental. Cohtoh , Propenas  Perencanaan Jangka Menengah Jangka waktunya 3 sampai 8 tahun. Di Indonesia umunya 5 tahun. Ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang, walaupun perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum tetapi sudah di tampilkan sasaran yang di proyeksikan secara kuantitatif. Contoh, Propeda  Perencanaan Jangka Pendek Jangka waktunya 1 tahun. Perencanaan ini di sebut juga perencanaan operasional tahunan . contoh ,proyek- proyek 2. Perencanaan Dimensi Spasial Merupakn perencanaan yang memiliki kararkter yang terkait dengan ruang dan batasan wilayah. Darai dimesi spasial ini dikenal Perencanaan Nasional, Perencanaan Regional, Perencanaan Tata Ruang, dan Tatat Tanah  Perencanaan Nasional Suatu Proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah terpadu dan menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan memperhatikan perkembangan internasional. Contoh, Propenas dan perencanaan pendidikan nasional  Perencanaan Regional Pilihan antar sector dan hubungan antar sector dalam suatu wilayah atau daerah sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah ataou wilayah. contoh ,Propeda, perencanaan pendidikan di provinsi, Kabupaten/Kota  Perencanaan Tata Ruang Perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkan secara seimbang, bai secara ekologis, geografis, maupun demografis. Contoh, Perencanaan tata ruang kota, perencanaan permukiman perencanaan daerah transmigrasi, dan proyek proyek 3. Perencanaan Dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan 5/13/2013 6
  • 7.  Perencanaan Makro Perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara eksternal dan internal. Perencanaan ini meliputi pendapatan nasional yang akan ditingkatkan, tingkat konsumsi, investasi pemerintah, dan swasta eksport dan impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya  Perencanaan Mikro Perencanaan yang disususun dan di sesuaikan dengan kondidi otonomi daerah di bidang pendidikan. Perencanaan ini disebut juga perencanaan pemetaan pendidikan. Namu perelu di perhatikan perbedaan antara pemetaan sekolah dan peta sekolah, peta sekolahhanya mengambarkan lokasi sekolah sedangkan pemetaan sekolah tidak hanya mengambarkan lokasi sekolah namun mengambarkan berbagai data, informasi, dan faktor faktor yag dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif maupun kuantitatif, kebutuhan guru, sarana dan prasarana dan sebagainya Tujuan Pemetaan Sekolah adalah 1. Untuk mengetahui keadaan lengkap sekolah dan 2 untuk menata kembali jaringan persekolahan dengan permukiman pendidik secara baik sehingga sekolah dapat dimanfaatkan seefesien dan seefektif mungkin Faktor yang mempengaruhi percencanaan ini antara lain Kebijakan/Ketentuan /standar/, geografis,demografi, dan infrastruktur secara nonteknis antara lain aspirasi masyarakat, terhadap pendidikan, sosial ekonomi dan budaya masyarakat, politik,dan keamanan  Perencanaan Sektoral Kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan  Perencanaan Kawasan Perencanaan yang memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif  Perencanaan Proyek Perencanaan Operasional yang menyangkut operasionalisasi kebijakan dan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran sector dan tujuan pembangunan 4. Perencanaan dari Dimensi Jenis Anen (2000) Menyebut jenis perencanaan seperti ini sebagai berikut : 5/13/2013 7
  • 8.  Perencanaan Dari atas ke Bawah  Perencanaan Dari Bawah ke Atas  Perencanaan Menyerong Kesamping  Perencanaan Mendatar  Perencanaan Menggelinding  Perencanaan Gabungan Atas Kebawah dan Bawah Keatas MACAM MACAM PENDEKATAN PERENCANAAN PENDIDIKAN • Pendekatan Kebutuhan Sosial Pendekatan yang di dasarkan atas keperluan masyarakat pada saat ini. Pendekatan ini menitik beratkan pada tujuan pendidikan yang mengandung misi pemerataan keesmpatan dalam mendapatkan pendidikan. Wajib Belajar 12 Tahun adalah contoh darai penerapan pendekatan ini dan perencanaan ini mempunyai kelemahan - Mengabaikan masalah alokasi dalam skala nasional dan secara samar tidak mempermasalahkan besarnya sumber daya pendidikan yang di butuhkan karena beranggapan bahwa penggunaan sumber daya pendidikan yang terbaik adalah untuk segenap rakyat Indonesia. - Mengabaikan kebutuhan perencanaan ketenagakerjaan yang di perlukan di masyarakat sehingga dapat menghasilakan lulusan yang sebenarnya tidak di butuhkan masyarkat - Cenderung hanya menjawab pemerataan pendididkan saja sehingga kuantitas lulusan lebih di utamakan dari pada kulitas lulusan • Pendekatan Ketenagakerjaaan Pendekatan yang mengutamakan keterkaitan lulusan sistem pendidikan dengan tuntutan akan kebutuhan tenaga kerja. • Pendekatan Keefektifan Biaya Menitik beratkan pemanfaatan biaya secermat mungkin untuk mendapat hasil pendidikan yang seoptimal mungkin, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pendidikan ini diadakan jika benar benar memberikan keuntungan yang relative pasti, bagi penyelengara maupun peserta didik. Sebagai contoh : pembukaan sekolah Magister Manajemen, Magister Administrasi Bisnis dan Kursus kursus. 5/13/2013 8
  • 9. Kelemahan pendekatan ini adalah pengelolaan dana pendidikan terutama di Negara berkembang asih sangat lemah. • Pendekatan Terpadu Perpaduan antara 3 pendekatan di atas yang menghasilaknan Lulusan Berdasarkan tiga aspek pendekatan di ata TEORI PERENCANAAN Hudson dalam Tunner (1981) menyatakan taksonomi perencanaan antaralain sinoptik, inkremental,transaktif,advokasi dan radikal selanjutnya di kembangkan oleh Tunner (1981) Dengan nama teori SITAR sebagai pengabungan dari Taksonomi Hudson 1) Teori Sinoptik Merupakan teori yang paling lengakap di banding dengan teori teori lainya teori ini sering di sebut sytem planning, rational sytem approach, atau rational comprehensive planning. Teori ini sudah menggunakan model berpikir sistem dalam perencanaanya. Objek yang direncanakan di pandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang disebut misi. Tujuan ini diuraikan menjadi bagian-bagian dengan memakai analisis sistem sehingga sistem menampakan strukturnya Langkah Langkah Perencanaan Teori Sinoptik Meliputi : Pengenalan Masalah, Mengestimasi ruang lingkup Masalah, Mengklasifikasi Kemungkinan Penyelesaian, Menginvesitgasi Masalah, Memeprediksi Alternatif,Mengevaluasi Kemajuan atas penyelesaian yang spesifik 2) Teori Inkremental Berdasarkan kepada kemampuan institusi dan kinerja personalianya. Teori ini sangat berhati hati pada ruang lingkup objek yang akan direncanakan. Jika sesuai dengan kemampuan Sumber Daya yang ada dan memberikan manfaat memadai, barulah direncanakan. Teori ini tidak cocok untuk jangka panjang karena sulit diramalkan. Selain itu teori ini bersifat Desentralisasi karena tergantung kemampuan lingkungannya,. Perencanaan ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan sekolah. 3) Teori Transaktif5/13/2013 9
  • 10. Menekankan pada hakikat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi. Keinginan keinginan individu diteliti satu persatu sebelum perencanaan di mulai. Komunikasi antar pribadi dilakukan beberapa kali. Ide ide perencanaan di evolusikan secara hati hati dan perlahan dikalangan personalia pendidikan. Teori ini merupakan perencanaan yang terdesentralisasi karena perencanaan sepenuhnya tergantung kebutuhan individu-individu pendidikan di daerah atau di sekolah, karena sekolah lah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya . Perencanaan seperti ini dilakukan oleh Provinsi, Kabupaten, Kota dan Sekolah. 4) Teori Advokasi Menenkankan pada hal yang bersifat umum. Perbedaan individu dan di daerah di abaikan. Dasar perencanaan tidak berdasarkan pengalaman empiris atau penelitian, melaikan pada argumentasi yang logis, rasional, dan dapat di pertahankan melalui argumentasi(Advokasi). Perencanaan Pendidikan dengan teori ini banyak di lalukan oleh pemerintah Pusat Di Jakarta. 5) Teori Radikal Menekankan pada kebebasan lembaga lakal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar lebih cepat memenuhi kebutuhan lokal . Perencanaan seperti ini dilakukan di Provinsi, Kabupaten, Kota dan Sekolah. 6) Teori SITAR Adalah gabungan dari kelima teori di atas. Oleh sebab itu di sebut juga sebagai Complementary Planning Process. Teori ini mengabungkan semua kelebihan masing – masing teori di atas sehingga lebih lengkap. MODEL PERENCANAAN PENDIDIKAN 1) Model Komprehensif Digunakan untuk menganalisis perubahan perubahan dalam sistem pendidikan secara menyeluruh. Selain itu, Berfungsi juga sebagai pedoman dalam menguraikan rencan rencana yang lebih khusus kea rah tujuan yang lebih luas. 2) Model Pembiayaan dan Keefektifan Biaya Digunakan untuk menganalisis proyek dengan kriteria efesiensi dan efektivitas. Dengan model ini dapat di ketahui proyek mana saja yang paling 5/13/2013 10
  • 11. layak atau terbaik di bandingkan dengan proyek lainya. Model ini mirip dengan pendekatan untung rugi 3) Model PPBS Planning, Programming, Budgeting System. Atau Sistem Perencana, Pemrograman dan Penggaran banyak di gunakan di pendidikan tinggi negeri. Merupakan suatu pendekatan sistem matis dan komprehensif yang berusaha menentukan tujuan, mengembangkan Program Program untuk di capai dengan menggunakan anggaran seefesien dan seefektif mungkin, dan mampu mengganbarkan kegiatan proggram jangka panjang 4) Model Target Setting Model ini digunakan untuk memperkirakan atou memproyeksi tingkat perkembangan dalam kurun waktu teretentu. Dalam persiapanya di perlukan model untuk analisis demografis dan proyeksi penduduk, model untuk memproyeksikan jumlah peserta didik di sekolah dan model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja. METODE PERENCANAAN Smith (1982) secara umum menyebutkan delapan metode perencanaan, namun metode ini dapat pula untuk di gunakan dalam perencanaan pendididkan.  Analisis Sumber dan Cara Tujuan Metode ini di gunakan untuk meliti sumber sumber dan alternatifmencapai tujuan tertentu. Tiga faktor yang perlu di analisis antara lain : Sumber, Cara untuk mencapai tujuan dan Tujuan. Ketiga factor ini di kaji secara timbal balik.  Analisis Masukan dan Keluaran Digunakan untuk mengkaji faktor factor input pendidikan yang memengaruhi proses dan akibat nya terhadap keluaran secara interelasi dan interpedensi. Metode ini untuk menilai alternative dalam proses transformasi.  Analisa Ekonometrik Metode ini memakai data empiris, statistik, dan teori ekonomi dalam mengukur perubahan dalam hubunnganya dengan ekonomi. Metode ini dekat dengan pendekatan untung rugi. Metode ini menggunakan persamaan yang5/13/2013 11
  • 12. mendeskripsikan hubungan interpedensi variable- variable yang ada dalam suatu sistem.  Diagran Sebab Akibat Digunakan dalam perencanaan yang menggunakan sekuen hipotetik ubtuk mendapatkan gambaran masa depan. Metode ini mirip dengan perencanaan Stratejik.  Delphi Digunakan untuk menentukan sejumlah alternative program, mendapatkan asumsi atau fakta yang melandasi pertimbangan tertentu dengan mencari informasi yang di butuhkan untuk mencapai consensus. Dimulai dengan menegemukakan suatu masalah umum kemudian dijabarkan secara khusus untuk dipecahkan masing masing ahlinya.  Heuristik Dipakai untuk mendapatkan isu dan mengakomodasi pendapat yang bertentangan. Metode ini didasarkan atas prinsif dan prosedur yang mensistematiskan langkah – langkah pemecahan masalah.  Analisa Siklus Kehidupan Digunakan untuk mengalokasikan sumber daya dengan memerhatikan siklus kehidupan produksi (lulusan), proyek, program,dan kegiatan pendidikan . Tahapanya meliputi : Konseptualisasi,Spesifikasi, pengembangan prototype, pengujian dan evaluasi, operasi dan produksi (lulusan)  Analisis Nilai Tambahan Digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan lulusan atau pelayanan pendidikan sehingga di peroleh gambaran kontribusi aspek tertentu lainya. Metode ini mirif teori incremental, sebagai tambahan, metode yang paling banyak dalam perencanaan pendidikan tingkat mikro adalah metode proyeksi.  Proyeksi Perencanaan Pendidikan dengan menggunakan metode proyeksi yang menghasilkan metode pemecahan penduduk lima tahunan, data persekolahan, proyeksi penduduk, dan penduduk usia sekolah, proyeksi siswa, proyeksi ruang kelas, dan proyeksi kebutuhan guru 5/13/2013 12
  • 13. ASAS-ASAS PERENCANAAN (PRINCIPLES OF PLANNING)  Principle of contribution to objekctive Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan  Principle of efficiency of planning Suatu perencanaan efisien, jika perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan dengan biaya uang sekecil-kecilnya.  Princple of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan) Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnnya, organizing, staffing, directing, dan controlling.  Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan) Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting mengingat pemimpin pada tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.  Principle of planning premise (asas patokan perencanaan) Patokan-patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis perencanaan dapat menunjukkan kejadian-kejadian yang akan dating.  Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja) Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, prosedur-prosedur kerja, dan program-program kerja tersusun.  Principle of timing (asas time) Adalah perencanaan waktu yang relative singkat dan tepat  Principle of planning Communcation Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai mengenai bidang yang akan dilaksanakannya.  Principle of alternative (asas alternative) Alternative ada pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternative dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.  Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor)5/13/2013 13
  • 14. Dalam pemilihan alternative-alternative, pertama harus ditujukan pada factor-faktor yang strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternative dan pembatasan factor merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan.  The commitment principle (asas keterikatan) Perencanaan harus memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.  The principle of flexibility (asas fleksibilitas) Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.  The principle of navigation change (asas ketetapan arah) Perencanaan yang efektif memerlukan pengamatan yang terus-menerus terhadap kejadian-kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.  Principle of strategic planning (asas perencanaan strategis) Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan rencana agar tujuan tercapai dengan MACAM-MACAM PERENCANAAN Macam-macam perencanaan dalam pengantar manajemen dibagi menjadi 2 yaitu : A. Perencanaan organisasi 1. Perencanaan strategis Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah- langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. 2. Perencanaan taktis Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus yang lebih spesifik dan nyata 5/13/2013 14
  • 15. 3. Perencanaan operasional Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih mendekati pada bagian selanjutnya. B. Perencanaan operasional 1. Rencana sekali pakai : dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang mungkin tidak berulang di masa mendatang. 2. Program : rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar. 3. Proyek : rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak kompleks dibandingkan dengan program 4. Perencanaan tetap : dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur selama suatu periode waktu tertentu. 5. Kebijakan : rencana tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu masalah atau situasi tertentu. 6. Prosedur operasi standar : rencana tetap yang menguraikan langkah-langkah yang harus diikuti dalam situasi tertentu 7. Aturan dan peraturan : rencana tetap yang mendeskripsikan dengan tepat bagaimana aktivitas tertentu dilaksanakan C. Perencanaan kontinjensi Jenis perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency planning) yaitu penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana tindakan secara tidak terduga tergganggu atau dianggap tidak sesuai lagi.5/13/2013 15
  • 16. HAMBATAN DALAM PENETAPAN PERENCANAAN A. Tujuan yang Tidak Tepat Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada pemegang saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan pengembangan tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai. Jika Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak pendapatan dibanding Wal-Mart tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan. B. Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan dalam penetapan tujuan dan perencanaan C. Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang ketat juga dapat meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur kesempatan dan ancaman di masa mendatang 5/13/2013 16
  • 17. D. Keengganan untuk Menetapkan Tujuan Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu, maka apakah ia mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer yang secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk menghindari tingkat tanggung jawab ini lebih mungkin untuk menghindari usaha perencanaan organisasi. Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar, mengalami masalah karena manajernya tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang karena manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan pengembangan mereka sebenarnya. E. Penolakan terhadap Perubahan Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan adalah penolakan terhadap perubahan. Perencanaan pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam organisasi. Avon Products hampir membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa tahun yang lalu karena perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran deviden yang besar kepada para pemegang 5/13/2013 17
  • 18. sahamnya. Ketika laba mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan mulai melakukan pinjaman untuk membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa menyelesaikan masalah dan memotong deviden. F. Keterbatasan Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan hambatan utama yang lain. MENGATASI HAMBATAN PERENCANAAN A. Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana. Penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu. B. Komunikasi dan Partisipasi Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan rencana harus didengar pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya lebih berkomitmer pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, manajer dari berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan. C. Konsistensi /revisi /dan pembaruan 5/13/2013 18
  • 19. Kesimpulan Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya pada intuisi 8 dugaan. Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek. Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.5/13/2013 19