SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Nama : Syafrina Maula Tsaniah
NIM : 1301412016
Rombel : 2
Mata Kuliah : Pendidikan Karakter
Pengampu : Dr. Awalya, M.Pd., Kons.
Edwindha P.N, S.Pd., Kons.
PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER PADA MANUSIA
BERDASARKAN PENDEKATAN TEORI PSIKOLOGI
BEHAVIORISTIK, KOGNITIF, DAN SOCIAL LEARNING (MELIPUTI
PROSES MENGETAHUI, MEMIKIRKAN, MELAKUKAN,
MEMBIASAKAN)
Proses pembentukan karakter meliputi proses mengetahui, memikirkan,
melakukan, dan membiasakan. Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan
untuk menganalisis proses pembentukan karakter ini. Teori tersebut diantaranya:
1. PENDEKATAN TEORI PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK
Pembentukan tingkah laku berdasakarkan pada pendekatan behavioristik
ini menekankan mengenai respon perilaku yang dapat diamati dan merupakan
penentu lingkungannya. Dengan kata lain, pendekatan ini dapat diukur karena
dapat dilihat dari perilaku atau interaksi dengan lingkungannya.
Ganjaran dan hukuman menentukan perilaku. Menurut Skinner (dalam
Wibowo), individu melakukan hal-hal baik dan positif bukan karena motivasi
mendalam untuk menjadi seseorang yang kompeten, akan tetapi lebih kepada
kondisi lingkungan yang dialami. Dengan begitu, pendekatan ini menekankan
pentingnya lingkungan dalam pembentukan perilaku seorang individu yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi karakter individu itu sendiri.
2. PENDEKATAN KOGNITIF
Menurut para psikolog kognitif, otak menjadi tempat yang mengandung
“pikiran” di mana kemungkinan proses-proses mental individu terjadi. Proses-
proses tersebut diantaranya 1) mengingat, 2) mengambil keputusan, 3)
merencanakan, 4) menentukan tujuan, dan 5) kratif.
Pendekatan kognitif menekankan pada proses-proses mental yang terlibat
dalam mengetahui bagaimana kita mengarahkan perhatian, mempersiapkan,
mengingat, berpikir, dan memecahkan masalah. Dalam pandangan pendekatan
kognitif ini, proses mental individu merupakan perilaku yang terkendali melalui
ingatan, persepsi, citra, dan berpikir.
3. PENDEKATAN TEORI BELAJAR SOSIAL (SOCIAL LEARNING
THEORY)
Teori belajar sosial atau social learning theory yang merupakan teori
miliki Albert Bandura ini mengemukakan bahwa 1) manusia dapat berfikir dan
mengatur tingkah lakunya sendiri, sehingga mereka bukan semata-mata budak
yang menjadi obyek pengaruh lingkungan. Sifat kausal atau sebab akibat bukan
dimiliki sendirian oleh lingkungan, karena orang dan lingkungan saling
mempengaruhi. 2) Aspek-aspek fungsi kepribadian melibatkan interaksi orang
tersebut dengan orang lain. Sehingga, teori kepribadian harus memperhitungkan
konteks sosial dimana tingkahlaku itu diperoleh dan dipelihara (Hertanti, 2013)
Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada perlunya
conditioning (pembiasaan merespon) dan imitation (peniruan). Pendekatan belajar
sosial menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari
perkembangan anak-anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang menjelaskan
perkembangan anak-anak, faktor sosial dan kognitif.
Faktor pembentukan perilaku berdasarkan pendekatan ini adalah perhatian
(attention process), representasi melalui ingatan (representation process),
peniruan tingkah laku model (behavior production process), motivasi dan
penguatan (motivation and reinforcement process).
Dari pendekatan beberapa teori di atas, jelas terlihat behwa sebenarnya
setiap pendekatan tidak dapat berdiri sendiri. Meskipun memang dalam teori
belajar sosial atau social learning theory sudah lebih lengkap jika dibandingkan
dengan teori atau pendekatan yang lain. Dalam pembentukan perilaku individu, ia
berproses melalui mengetahui tentang suatu perilaku atau tindakan, yang
kemudian difikirkan, dan dilakukan sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Jika
perilaku yang menjadi kebiasaan ini bersifat positif, maka akan menciptakan
karakter yang baik dalam diri individu tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika
perilaku yang menjadi kebiasaan tersebut bersifat negatif, maka akan menciptakan
karakter yang kurang baik bahkan buruk.
Contoh dari proses pembentukan perilaku dan kemudian menjadi karakter
melalui proses mengetahui, memikirkan, melakukan, dan membiasakan
berdasarkan pendekatan pada teori behavioristik, kognitif, dan belajar sosial
adalah sebagai berikut:
 Si A lahir dalam keluarga yang berkecukupan. Di mana ayah dan ibunya
adalah seorang guru. Proses pembentukan karakter si A ini adalah dengan
pembiasaan kedua orang tuanya dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Jika
lingkungannya selalu memberikan dukungan dan hadiah atas keberhasilan si A,
maka ia akan menjadi pribadi yang akan terus melakukan hal positif tersebut.
Begitu pun jika ia melakukan kesalahan dan ia dihukum, maka ia akan terus
mengindari kesalahan untuk tidak dihukum. Jika ia sudah membiasakan dengan
hal-hal positif seperti ini, maka ia akan terus mengingat kejadian tersebut, muncul
sebuah persepsi dan citra pribadi yang kemudian si A dapat berfikir bahwa ia
dihukum karena salah, dan ia diberikan penghargaan atau hadiah karena ia telah
melakukan kebenaran atau kebaikan. Setelah mind set si A terbentuk dan ia
mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, maka ia hanya
membutuhkan penguatan, dorongan, dan motivasi untuk terus melakukan hal-hal
baik tersebut. Penguatan, dorongan dan motivasi ini dapat muncul dalam sebuah
model. Si A dapat menjadikan ayah dan ibunya sebagai model untuk bertingkah
laku. Jika ayah dan ibunya tidak memberikan contoh atau berperilaku baik sesuai
yang diajarkan, maka ia akan merasa bingung dan tidak mendapatkan penguatan
akan tingkah laku baik. Serta, ayah ibunya tidak dapat menjadi model yang baik
untuk si A. Padahal, model juga berpengaruh terhadap pembentukan perilaku atau
karakter.
Sumber:
Wibowo, Mungin Eddy. Buku Ajar Dasar-dasar Pemahaman Tingkah Laku.
Hertanti, Alfiramita. (2013). Teori Belajar Sosial Albert Bandura. diunduh pada
hari Sabtu, 05 April 2014. Tersedia di
(http://www.slideshare.net/alfiramitahertanti/teori-belajar-sosial-albert-
bandura).

Más contenido relacionado

Destacado

Wanita sebagai gadis pada masa adolesen
Wanita sebagai gadis pada masa adolesenWanita sebagai gadis pada masa adolesen
Wanita sebagai gadis pada masa adolesen
Tiyorini
 
Notasi ilmiah
Notasi ilmiahNotasi ilmiah
Notasi ilmiah
aks247
 
Daftar pustaka catatan kaki kutipan
Daftar pustaka catatan kaki  kutipanDaftar pustaka catatan kaki  kutipan
Daftar pustaka catatan kaki kutipan
FAS DC
 
Internet Devices
Internet DevicesInternet Devices
Internet Devices
alvinnoor
 

Destacado (20)

Wanita sebagai gadis pada masa adolesen
Wanita sebagai gadis pada masa adolesenWanita sebagai gadis pada masa adolesen
Wanita sebagai gadis pada masa adolesen
 
Notasi ilmiah
Notasi ilmiahNotasi ilmiah
Notasi ilmiah
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
Daftar pustaka catatan kaki kutipan
Daftar pustaka catatan kaki  kutipanDaftar pustaka catatan kaki  kutipan
Daftar pustaka catatan kaki kutipan
 
Bentuk perilaku sehat dan sakit
Bentuk perilaku sehat dan sakitBentuk perilaku sehat dan sakit
Bentuk perilaku sehat dan sakit
 
Biopsikologi created by ismulsyam
Biopsikologi created by ismulsyamBiopsikologi created by ismulsyam
Biopsikologi created by ismulsyam
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
 
18 cara meningkatkan motivasi
18 cara meningkatkan motivasi18 cara meningkatkan motivasi
18 cara meningkatkan motivasi
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
 
6 fungsi karakter
6 fungsi karakter6 fungsi karakter
6 fungsi karakter
 
Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...
Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru  di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru  di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...
Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...
 
Internet Devices
Internet DevicesInternet Devices
Internet Devices
 
Bedah buku menulis buku oleh Marjohan M.Pd di Bukittinggi
Bedah buku   menulis buku oleh Marjohan M.Pd di BukittinggiBedah buku   menulis buku oleh Marjohan M.Pd di Bukittinggi
Bedah buku menulis buku oleh Marjohan M.Pd di Bukittinggi
 
Slide Pelatihan Edmodo
Slide Pelatihan EdmodoSlide Pelatihan Edmodo
Slide Pelatihan Edmodo
 
Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)
Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)
Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)
 
Belajar dan Berkolaborasi menggunakan Edmodo
Belajar dan Berkolaborasi menggunakan EdmodoBelajar dan Berkolaborasi menggunakan Edmodo
Belajar dan Berkolaborasi menggunakan Edmodo
 
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke BayiPencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
 

Más de Syafrina Tsaniah (8)

Meningkatkan motivasi belajar
Meningkatkan motivasi belajarMeningkatkan motivasi belajar
Meningkatkan motivasi belajar
 
pembentukan karakter terpuji (cinta tanah air) melalui pengkondisian dan kete...
pembentukan karakter terpuji (cinta tanah air) melalui pengkondisian dan kete...pembentukan karakter terpuji (cinta tanah air) melalui pengkondisian dan kete...
pembentukan karakter terpuji (cinta tanah air) melalui pengkondisian dan kete...
 
pembentukan karakter jujur dan amanah
pembentukan karakter jujur dan amanahpembentukan karakter jujur dan amanah
pembentukan karakter jujur dan amanah
 
pembentukan karakter disiplin
pembentukan karakter disiplinpembentukan karakter disiplin
pembentukan karakter disiplin
 
pembentukan karakter hormat terhadap lingkungan
pembentukan karakter hormat terhadap lingkunganpembentukan karakter hormat terhadap lingkungan
pembentukan karakter hormat terhadap lingkungan
 
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
 
komponen karakter
komponen karakterkomponen karakter
komponen karakter
 
pembentukan karakter cinta tuhan
pembentukan karakter cinta tuhanpembentukan karakter cinta tuhan
pembentukan karakter cinta tuhan
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

proses pembentukan karakter pada manusia berdasarkan pendekatan teori psikologi behavioristik, kognitif, dan social learning

  • 1. Nama : Syafrina Maula Tsaniah NIM : 1301412016 Rombel : 2 Mata Kuliah : Pendidikan Karakter Pengampu : Dr. Awalya, M.Pd., Kons. Edwindha P.N, S.Pd., Kons. PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER PADA MANUSIA BERDASARKAN PENDEKATAN TEORI PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK, KOGNITIF, DAN SOCIAL LEARNING (MELIPUTI PROSES MENGETAHUI, MEMIKIRKAN, MELAKUKAN, MEMBIASAKAN) Proses pembentukan karakter meliputi proses mengetahui, memikirkan, melakukan, dan membiasakan. Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan untuk menganalisis proses pembentukan karakter ini. Teori tersebut diantaranya: 1. PENDEKATAN TEORI PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK Pembentukan tingkah laku berdasakarkan pada pendekatan behavioristik ini menekankan mengenai respon perilaku yang dapat diamati dan merupakan penentu lingkungannya. Dengan kata lain, pendekatan ini dapat diukur karena dapat dilihat dari perilaku atau interaksi dengan lingkungannya. Ganjaran dan hukuman menentukan perilaku. Menurut Skinner (dalam Wibowo), individu melakukan hal-hal baik dan positif bukan karena motivasi mendalam untuk menjadi seseorang yang kompeten, akan tetapi lebih kepada kondisi lingkungan yang dialami. Dengan begitu, pendekatan ini menekankan pentingnya lingkungan dalam pembentukan perilaku seorang individu yang pada akhirnya dapat mempengaruhi karakter individu itu sendiri. 2. PENDEKATAN KOGNITIF Menurut para psikolog kognitif, otak menjadi tempat yang mengandung “pikiran” di mana kemungkinan proses-proses mental individu terjadi. Proses-
  • 2. proses tersebut diantaranya 1) mengingat, 2) mengambil keputusan, 3) merencanakan, 4) menentukan tujuan, dan 5) kratif. Pendekatan kognitif menekankan pada proses-proses mental yang terlibat dalam mengetahui bagaimana kita mengarahkan perhatian, mempersiapkan, mengingat, berpikir, dan memecahkan masalah. Dalam pandangan pendekatan kognitif ini, proses mental individu merupakan perilaku yang terkendali melalui ingatan, persepsi, citra, dan berpikir. 3. PENDEKATAN TEORI BELAJAR SOSIAL (SOCIAL LEARNING THEORY) Teori belajar sosial atau social learning theory yang merupakan teori miliki Albert Bandura ini mengemukakan bahwa 1) manusia dapat berfikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri, sehingga mereka bukan semata-mata budak yang menjadi obyek pengaruh lingkungan. Sifat kausal atau sebab akibat bukan dimiliki sendirian oleh lingkungan, karena orang dan lingkungan saling mempengaruhi. 2) Aspek-aspek fungsi kepribadian melibatkan interaksi orang tersebut dengan orang lain. Sehingga, teori kepribadian harus memperhitungkan konteks sosial dimana tingkahlaku itu diperoleh dan dipelihara (Hertanti, 2013) Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasaan merespon) dan imitation (peniruan). Pendekatan belajar sosial menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak-anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak-anak, faktor sosial dan kognitif. Faktor pembentukan perilaku berdasarkan pendekatan ini adalah perhatian (attention process), representasi melalui ingatan (representation process), peniruan tingkah laku model (behavior production process), motivasi dan penguatan (motivation and reinforcement process). Dari pendekatan beberapa teori di atas, jelas terlihat behwa sebenarnya setiap pendekatan tidak dapat berdiri sendiri. Meskipun memang dalam teori belajar sosial atau social learning theory sudah lebih lengkap jika dibandingkan dengan teori atau pendekatan yang lain. Dalam pembentukan perilaku individu, ia
  • 3. berproses melalui mengetahui tentang suatu perilaku atau tindakan, yang kemudian difikirkan, dan dilakukan sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Jika perilaku yang menjadi kebiasaan ini bersifat positif, maka akan menciptakan karakter yang baik dalam diri individu tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika perilaku yang menjadi kebiasaan tersebut bersifat negatif, maka akan menciptakan karakter yang kurang baik bahkan buruk. Contoh dari proses pembentukan perilaku dan kemudian menjadi karakter melalui proses mengetahui, memikirkan, melakukan, dan membiasakan berdasarkan pendekatan pada teori behavioristik, kognitif, dan belajar sosial adalah sebagai berikut:  Si A lahir dalam keluarga yang berkecukupan. Di mana ayah dan ibunya adalah seorang guru. Proses pembentukan karakter si A ini adalah dengan pembiasaan kedua orang tuanya dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Jika lingkungannya selalu memberikan dukungan dan hadiah atas keberhasilan si A, maka ia akan menjadi pribadi yang akan terus melakukan hal positif tersebut. Begitu pun jika ia melakukan kesalahan dan ia dihukum, maka ia akan terus mengindari kesalahan untuk tidak dihukum. Jika ia sudah membiasakan dengan hal-hal positif seperti ini, maka ia akan terus mengingat kejadian tersebut, muncul sebuah persepsi dan citra pribadi yang kemudian si A dapat berfikir bahwa ia dihukum karena salah, dan ia diberikan penghargaan atau hadiah karena ia telah melakukan kebenaran atau kebaikan. Setelah mind set si A terbentuk dan ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, maka ia hanya membutuhkan penguatan, dorongan, dan motivasi untuk terus melakukan hal-hal baik tersebut. Penguatan, dorongan dan motivasi ini dapat muncul dalam sebuah model. Si A dapat menjadikan ayah dan ibunya sebagai model untuk bertingkah laku. Jika ayah dan ibunya tidak memberikan contoh atau berperilaku baik sesuai yang diajarkan, maka ia akan merasa bingung dan tidak mendapatkan penguatan akan tingkah laku baik. Serta, ayah ibunya tidak dapat menjadi model yang baik untuk si A. Padahal, model juga berpengaruh terhadap pembentukan perilaku atau karakter.
  • 4. Sumber: Wibowo, Mungin Eddy. Buku Ajar Dasar-dasar Pemahaman Tingkah Laku. Hertanti, Alfiramita. (2013). Teori Belajar Sosial Albert Bandura. diunduh pada hari Sabtu, 05 April 2014. Tersedia di (http://www.slideshare.net/alfiramitahertanti/teori-belajar-sosial-albert- bandura).