SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
Perubahan Perilaku dalam
P2NHA
Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Umum
– Peserta mampu melakukan perubahan perilaku dalam P2NHA
• Tujuan Khusus
– Peserta mampu:
• Menjelaskan pengertian perilaku
• Menjelaskan faktor yang memengaruhi perilaku
• Mengidentifikasi aspek perilaku terkait penyalahgunaan NAPZA
• Mengidentifikasi aspek perilaku terkait HIV dan AIDS
• Mengidentifikasi perilaku peduli NAPZA, HIV dan AIDS
• Menjelaskan perubahan perilaku dalam P2NHA
• Melakukan eliminasi stigma dan diskriminasi terkait NAPZA, HIV
dan AIDS
• Melakukan komunikasi terkait perubahan perilaku
Pokok Bahasan
• Pengertian perilaku
• Faktor yang mempengaruhi perilaku
• Aspek perilaku terkait penyalahgunaan NAPZA
• Aspek perilaku terkait HIV dan AIDS
• Perilaku peduli NAPZA, HIV dan AIDS
• Perubahan perilaku dalam P2NHA
• Stigma, Diskriminasi dan Strategi Eliminasi
• Komunikasi terkait perubahan perilaku
Pengertian Perilaku (1)
• Perilaku adl perbuatan sbg
tanggapan/respon thd
rangsangan/stimulus. Meskipun
menghadapi stimulus sama, respon orang
berbeda satu dg yg lain
• Perilaku adl tindakan yang nyata, konkrit,
spesifik, dapat dilihat, yg apabila dilakukan
berulang kali menjadi kebiasaan
Pengertian Perilaku (2)
• Perilaku mrp sebab, sedangkan masalah
apapun, trmsk NHA, mrp akibat. Maka jika
ingin mengatasi NHA, perlu mengatasi
masalah yang ada pada perilaku msg2
• Terdapat dua perilaku
– Perilaku positif, sesuai norma, aturan atau
ketentuan yang disepakati, atau sesuai nurani
– Perilaku negatif, kebalikan dari perilaku
positif, yang telah melewati batas kewajaran
Persepsi dan Sikap
• Persepsi, proses penginderaan, stimulus yang
diterima oleh individu melalui alat indera, lalu
diinterpretasikan shg individu dpt memahami dan
mengerti ttg stimulus. Proses interpretasi tsb biasanya
dipengaruhi pengalaman dan proses belajar individu
• Sikap, keadaan diri yg menggerakkan utk bertindak
atau berbuat dlm kegiatan sosial dg perasaan tertentu
dlm menanggapi obyek situasi atau kondisi di
lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga
memberikan kesiapan utk merespon yg sifatnya positif
atau negatif thd obyek atau situasi
Hubungan Persepsi dengan Sikap
• Sikap mrp aspek dari persepsi. Sikap
terbentuk dari stimuli orang yang
kemudian menjadi persepsi. Stimuli tiap
individu beda, shg menimbulkan persepsi
beda. Itu sebab sikap tiap individu beda
• Prasangka adl sikap yang terbentuk dan
berawal dari persepsi. Jd prasangka sgt
pengaruh thd persepsi orang.
Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku
• Predisposing factor, yang datang dari diri
sendiri, yaitu pengetahuan, sikap dan
kemampuan
• Reinforcing factor, orang-orang dekat
yang bisa memengaruhi
• Enabling factor, lingkungan dan/atau
sarana yg memungkinkan terjadinya
perilaku tsb
Aspek Perilaku yang Berisiko
Terjadinya Penyalahgunaan NAPZA
• Predisposing factor
– Aspek pengetahuan, misal krn tidak tahu apa
itu NAPZA, serta bahayanya. Beranggapan
menggunakan NAPZA itu gaya hidup modern.
– Aspek kemauan, misal krn ingin mencoba,
kurang kuat menahan godaan. Orang yg pny
pengetahuan tentang NAPZA msh bs
terjerumus krn aspek tsb
– Aspek kemampuan, misal krn tdk mampu
menolak ajakan teman, tdk bs mengisi waktu
luang dg yang positif
Aspek Perilaku yang Berisiko
Terjadinya Penyalahgunaan NAPZA (2)
• Reinforcing factor
– Faktor ortu, misal krn krg bs komunikasi dg anak,
sering mengatur anak, selalu menuruti kehendak
anak, krg perhatian dg anak, ortu bercerai, dsb. Hal
tsb dpt mendorong anak berlaku seenaknya, shg
terjerumus NAPZA
– Lingkungan sekolah, misal krn sekolah krg disiplin,
krg pengawasan, byk jam pelajaran kosong, guru tdk
dapat memberi contoh, dsb.
– Faktor masyarakat, misal krn banyak pengguna di
masyarakat, teman byk yg memakai NAPZA, tokoh
idola dan pemimpin masyarakat memberikan contoh
yang tidak baik, dsb.
Aspek Perilaku yang Berisiko
Terjadinya Penyalahgunaan NAPZA (3)
• Enabling factor
– NAPZA mrp zat yg berbahaya bila disalahgunakan
– NAPZA mudah diperolah
– Harga NAPZA semakin murah
– Sanksi bagi pengguna dan pengedar tidak tegas
– Hukuman ringan/bebas sering diberikan kepada
pengedar NAPZA
– Penegak hukum menyalahgunakan kewenangannya
– Indonesia menjadi daerah pemasaran gelap NAPZA
– Indonesia terkenal sbg produsen ekstasi terbesar
dunia
Aspek Perilaku yang Dapat Mencegah
Penyalahgunaan NAPZA
• Tidak mencoba menggunakan NAPZA
• Membatasi pergaulan dengan pengguna NAPZA
• Memperbanyak pergaulan dengan yang peduli
thd NAPZA
• Berkata tidak pada ajakan NAPZA
• Apabila ada masalah, tdk lari ke NAPZA
• Memperkuat mental-spiritual
• Melakukan hal positif
• Tidak mengikuti contoh buruk tokoh idola
• Aktif dalam upaya pencegahan NAPZA
Aspek Perilaku yang Berisiko
Tertularnya HIV dan AIDS
• Predisposing factor
– Tidak tahu HIV dan AIDS, bahaya dan penularannya
– Tidak tahu pencegahan HIV dan AIDS
– Tidak tahu perilaku yg menyebabkan HIV dan AIDS
– Tidak tahu cara menghadapi ODHA
– Kurang kuat motivasinya untuk menghindari HIV dan
AIDS
– Kurang percaya diri, shg mudah dibujuk teman
– Tidak mampu menjaga diri dr godaan luar
– Tidak memiliki kegiatan positif
Aspek Perilaku yang Berisiko
Tertularnya HIV dan AIDS (2)
• Reinforcing factor
– Ada teman yang mendorong perilaku berisiko
– Tidak punya teman yang mencegah perilaku
berisiko
– Suasana di rumah kurang harmonis
– Suasana di lingkungan sekitar yang kondusif
untuk melakukan perilaku berisiko
Aspek Perilaku yang Berisiko
Tertularnya HIV dan AIDS (3)
• Enabling factor
– Tersedia sarana melakukan perilaku berisiko
– Tidak efektifnya info dan larangan perilaku
berisiko
– Tidak tegasnya peraturan yang mengatur
iklan dan tayangan TV, video dan film
– Banyaknya tayangan TV, video, film yang
menggoda
– Banyak beredar video porno di masyarakat
Aspek Perilaku yang Dapat
Mencegah HIV dan AIDS
• Predisposing factor
– Bila belum menikah, tidak mencoba-coba
– Tidak melakukan hubungan seks bebas
– Bila sudah menikah, setia dg pasangan
– Apabila pasangan diketahui berisiko, gunakan kondom saat
hubungan
– Tidak memakai jarum suntik yang tidak steril
– Mengenali HIV dan AIDS
– Mempunyai motivasi untuk menghindari HIV dan AIDS
– Mempunyai karakter yang kuat
– Menjauhi tempat yang dapat menimbulkan rangsangan seks
– Berkata tidak pada ajakan teman yang tidak baik
Aspek Perilaku yang Dapat
Mencegah HIV dan AIDS (2)
• Reinforcing factor
– Memiliki teman pergaulan yang baik
– Tidak berteman dengan orang berperilaku yang
mendekati resiko HIV dan AIDS
– Memiliki lingkungan keluarga harmonis
• Enabling factor
– Ada aturan tegas ttg tempat yg menimbulkan IMS,
HIV dan AIDS
– Ada tindakan tegas thd iklan/tayangan TV berbau
pornografi
– Berkembangnya kegiatan positif
Perilaku Peduli NAPZA, HIV dan
AIDS
• Mampu menjelaskan info dasar (5W + 1H) tentang NHA
• Mempunyai motivasi untuk menjaga diri dari NHA
• Berperilaku positif
• Apabila prnh terkena mslh, berhenti dan taubat dari mslh
NHA
• Memiliki lingkungan gaul yg positif
• Memberi perhatian thd mslh NHA di lingkungannya
• Aktif dlm upaya pencegahan dan penganggulangan mslh
NHA di lingkungannya
• Berempati dg org yg bermasalah NHA
• Membantu orang yg terkena mslh NHA
Perilaku Peduli NAPZA, HIV
dan AIDS (2)
• Hal yang harus dilakukan
– PD dalam arti positif, dan berbuat positif
– Upayakan:
• Mempelajari mslh NHA
• Menghindari mslh NHA
• Berbuat sesuai kemampuan untuk melakukan
P2NHA
• Bergabung dg kelompok peduli NHA
Perilaku Peduli NAPZA, HIV
dan AIDS (3)
• Melakukan upaya pencegahan
– Pencegahan primer, mengenali remaja risiko
tinggi penyalahgunaan NAPZA dan
melakukan intervensi. Upaya ini perlu
dilakukan sejak anak berusia dini
– Pencegahan sekunder, mengobati dan
intervensi agar tidak menggunakan NAPZA
– Pencegahan tersier, merehabilitasi
penyalahguna NAPZA
Perilaku Peduli NAPZA, HIV
dan AIDS (4)
• Peduli thd keluarga dg melakukan hal brkt
– Mengasuh anak dg baik, penuh kasih sayang,
disiplin yg baik, mengajarkan perbedaan hal
baik dan buruk, dsb
– Menciptakan suasana yang hangat dan
bersahabat, agar anak betah di rumah
– Memperkuat kehidupan beragama
Perilaku Peduli NAPZA, HIV
dan AIDS (5)
• Peduli thd lingkungan sekolah dg hal brkt
– Memberikan pendidikan kpd siswa ttg bahaya
NAPZA, melibatkan siswa dalam penanggulangan
NAPZA, menyediakan kegiatan bermakna bagi siswa
– Melakukan upaya mencegah peredaran NAPZA, dg
razia dadakan, melarang org tidak berkepentingan
untuk masuk lingkungan sekolah, dsb
– Membina lingkungan sekolah, misal menciptakan
suasana lingkungan sekolah yang sehat dg membina
hubungan harmonis antara pendidik dan peserta didik
Perilaku Peduli NAPZA, HIV
dan AIDS (6)
• Peduli thd lingkungan masyarakat
– Menumbuhkan rasa kebersamaan di daerah
tempat tinggal
– Memberikan penyuluhan kpd masyarakat
tentang penyalahgunaan NAPZA
– Memberikan penyuluhan terkait hukum
tentang NAPZA
– Melibatkan semua lapisan masyarakat dalam
mencegah NAPZA
Perilaku Peduli NAPZA, HIV
dan AIDS (7)
• Peduli thd diri sendiri dg hal brkt
– Menjalankan perilaku hidup sehat,
menghindari konsumsi narkoba dan rokok
– Mendorong aktivitas kelompok peduli AIDS
– Berperan dlm penanggulangan HIV dan AIDS
di masyarakat
– Berempati thd org yang terjangkit HIV, tanpa
adanya stigma dan diskriminasi
– Memberi masukan thd kebijakan
penanggulangan HIV dan AIDS
Perubahan Perilaku P2NHA
• ...
Stigma, Diskriminasi dan Strategi
Eliminasi
• Stigma adl sikat tdk menyenangkan
thd suatu objek
• Diskriminasi adl perilaku tidak adil
dan tindakan yang merugikan thd
suatu objek
Stigma, Diskriminasi dan
Strategi Eliminasi (2)
• Salah satu kunci menanggulangi HIV dan
AIDS adl upaya menghapuskan stigma
dan diskriminasi, namun hal tsb tidak
mudah dicapai. Pengurangan stigma
bergantung pd tingkat pengetahuan dan
pengalaman org ketika berhadapan dg
pengidap HIV
• Kedua hal tsb msh sering dijumpai, di
tempat kerja, lingkungan sosial, atau
diskriminasi dalam mendapatkan layanan
kesehatan.
Strategi Eliminasi Mengatasi
Stigma dan Diskriminasi
• Memberikan info yang benar dan lengkap mengenai
NHA
• Aktif dalam penanggulangan NHA
• Dukungan legislasi, kebijakan, advokasi kepada
pemegang kekuasaan
• Pendidikan dan pelatihan NHA, kemitraan masyarakat,
keterlibat ODHA dan mantan pengguna NAPZA
• Integrasi program P2NHA dalam kegiatan
• Peningkatan keimanan dan norma agama
• Menerima ODHA dan mantan penyalahguna NAPZA
secara wajar dan konstruktif
Komunikasi Terkait Perubahan
Perilaku
• Komunikasi persuasif
– Saat melakukan persuasif, kita berupaya
memengaruhi sistem kepercayaan dan
keinginan lawan bicara, sehingga mereka
memilih melakukan perilaku tertentu.
Komunikasi ini mrp proses komunikasi yg
dilakukan bertahap dan santun dlm rangka
memengaruhi seseorang
– Komunikasi ini bertujuan:
• Mengubah kepercayaan, sikap, perilaku
seseorang
• Memotivasi rekan bicara melakukan sesuatu
sesuai harapan
Komunikasi Terkait Perubahan
Perilaku (2)
– Komponen komunikasi persuasif
• Kognitif, cara memahami suatu objek. Komponen ini mrp
keyakinan org thd objek tertentu. Dasar pemikirannya,
keyakinan seseorang berpengaruh thd sikap dan
perilakunya. Dg mengubah keyakinannya, maka lambat laun
akan mengubah perilakunya
• Afektif, perasaan suka atau tidak suka pada objek. Aspek ini
dilakukan dg memperoleh info, untuk mengetahui apa yang
penting bagi orang yang dipersuasif
• Perilaku, kecenderungan bertindak thd objek. Tindakan
secara penuh saat berkomunikasi dg org yang dipersuasif,
mendengarkan secara aktif dan melakukan observasi dg baik
Komunikasi Terkait Perubahan
Perilaku (3)
• Kelompok Dukungan Sebaya
Kelompok yang memiliki tujuan mendukung
setiap anggota kelompok dalam kehidupan
keseharian mereka. Begitu pula KDS bagi
ODHA. Kelompok ini bertujuan membantu
ODHA mengetahui statusnya, sebagai
wadah informasi terkait perawat dan
pengobatan yang diperlukan
Komunikasi Terkait Perubahan
Perilaku: Penyuluhan
• Penyuluhan adlh kegiatan menyampaikan
info ttg topik tertentu. Penyuluhan pada
umumnya menggunakan metode
komunikasi satu arah, namun dg
pembicara tepat, bisa menarik, cepat,
murah dan efisien
• Tujuan penyuluhan adalah menjelaskan
informasi kpd kelompok besar dalam
waktu singkat
Komunikasi Terkait Perubahan
Perilaku: Penyuluhan (2)
• Tahap Penyuluhan
– Perencanaan
• Mengembangkan rencana penyuluhan untuk lokasi berdasarkan
pemetaan
• Menginformasikan rencana penyuluhan pada pemangku
kepentingan yang ada di lokasi
• Menentukan jadwal penyuluhan
– Persiapan
• Melakukan pertemuan seluruh tim penyuluh untuk melakukan
pembagian tugas masing-masing
• Mengumpulkan berbagai info yang relevan dg topik penyuluhan
• Mengumpulkan alat bantu dan media yang diperlukan
• Mengunjungi tempat penyuluhan untuk memeriksa persiapan di
lapangan
• Melakukan pertemuan sebelum pelaksanaan dg seluruh tim
Komunikasi Terkait Perubahan
Perilaku: Penyuluhan (3)
– Pelaksanaan
• Melakukan penyuluhan dengan menggunakan metode sesuai
rencana
• Mendistribusikan materi pencegahan dan media KIE
– Pemantauan dan Evaluasi
• Mempersiapkan perangkat pemantauan
• Melaksanakan pemantauan sesuai rencana
• Menindaklanjuti hasil pemantauan
• Membuat perangkat evaluasi
• Melaksanakan evaluasi sesuai rencana
• Menindaklanjuti hasil evaluasi
– Pencatatan dan Laporan
• Mengisi form dokumentasi setiap kegiatan penyuluhan
• Melakukan rekapitulasi kegiatan penyuluhan bulanan
Komunikasi Terkait Perubahan
Perilaku: Penyuluhan (4)
• Teknik Penyuluhan
– Penerapan komunikasi verbal yang sesuai
– Penerapan komunikasi nonverbal yang sesuai
– Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat
– Pemilihan dan penggunaan media dan alat bantu
yang sesuai
– Pengelolaan waktu yang efektif
– Pengendalian situasi peserta
– Pengaturan ruangan
– Menguasai materi penyuluhan

Más contenido relacionado

Destacado

Integrales resueltas 370 371 conamat
Integrales resueltas 370 371 conamatIntegrales resueltas 370 371 conamat
Integrales resueltas 370 371 conamat
inesperezz
 

Destacado (8)

Rpp revisi 2016 geografi x rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 geografi x  rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 geografi x  rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 geografi x rpp diva pendidikan
 
RPP Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIIRPP Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
 
Exposicion contaminacion de suelos
Exposicion contaminacion de suelosExposicion contaminacion de suelos
Exposicion contaminacion de suelos
 
Positioning Your Neighborhood for Economic Development: Advanced Training
Positioning Your Neighborhood for Economic Development: Advanced TrainingPositioning Your Neighborhood for Economic Development: Advanced Training
Positioning Your Neighborhood for Economic Development: Advanced Training
 
AWS Primer and Quickstart
AWS Primer and QuickstartAWS Primer and Quickstart
AWS Primer and Quickstart
 
Jenis jenis simbiosis
Jenis jenis simbiosisJenis jenis simbiosis
Jenis jenis simbiosis
 
Integrales resueltas 370 371 conamat
Integrales resueltas 370 371 conamatIntegrales resueltas 370 371 conamat
Integrales resueltas 370 371 conamat
 
運用効率化・運用自動化を実現するHinemosのご紹介
運用効率化・運用自動化を実現するHinemosのご紹介運用効率化・運用自動化を実現するHinemosのご紹介
運用効率化・運用自動化を実現するHinemosのご紹介
 

Similar a Bbpk ciloto agust 2015 -perubahan perilaku dalam p2 nha

djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptxdjanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
djanuarsoekobudiwibo
 
Pergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaPergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remaja
Anna Septiyani
 
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
Nurulhuda Ismail
 
Pola Asuh Disiplin Positif Perilaku Beresiko - Ibu Imelda.pdf
Pola Asuh Disiplin Positif Perilaku Beresiko - Ibu Imelda.pdfPola Asuh Disiplin Positif Perilaku Beresiko - Ibu Imelda.pdf
Pola Asuh Disiplin Positif Perilaku Beresiko - Ibu Imelda.pdf
astridfarmawati
 
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
animax2000
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
raisharania
 
DAMPAK GANGGUAN NAPZA PADA KELUARGA__ (1).pptx
DAMPAK GANGGUAN NAPZA PADA KELUARGA__ (1).pptxDAMPAK GANGGUAN NAPZA PADA KELUARGA__ (1).pptx
DAMPAK GANGGUAN NAPZA PADA KELUARGA__ (1).pptx
YantiBahtera
 
Masalah tingkahlaku-kpli
Masalah tingkahlaku-kpliMasalah tingkahlaku-kpli
Masalah tingkahlaku-kpli
Iris Vui
 
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
JaySs3
 
prilaku menyimpang
prilaku menyimpang prilaku menyimpang
prilaku menyimpang
mellisaimell
 
pengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santunpengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santun
Salma Van Licht
 

Similar a Bbpk ciloto agust 2015 -perubahan perilaku dalam p2 nha (20)

djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptxdjanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
djanuarso-pjok-smkn 5 bekasi-pergaulan hidup sehat-april2022 #PKGTKJABAR.pptx
 
Narkoba pak-agus
Narkoba pak-agusNarkoba pak-agus
Narkoba pak-agus
 
Pergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaPergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remaja
 
Membangun Ketahanan Diri Terhadap Narkoba
Membangun Ketahanan Diri Terhadap NarkobaMembangun Ketahanan Diri Terhadap Narkoba
Membangun Ketahanan Diri Terhadap Narkoba
 
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
 
BINA KETAHANAN REMAJA.pptx
BINA KETAHANAN REMAJA.pptxBINA KETAHANAN REMAJA.pptx
BINA KETAHANAN REMAJA.pptx
 
Pola Asuh Disiplin Positif Perilaku Beresiko - Ibu Imelda.pdf
Pola Asuh Disiplin Positif Perilaku Beresiko - Ibu Imelda.pdfPola Asuh Disiplin Positif Perilaku Beresiko - Ibu Imelda.pdf
Pola Asuh Disiplin Positif Perilaku Beresiko - Ibu Imelda.pdf
 
Manajemen pergaulan
Manajemen pergaulanManajemen pergaulan
Manajemen pergaulan
 
Social behavioral approach (pembulatan)
Social behavioral approach  (pembulatan)Social behavioral approach  (pembulatan)
Social behavioral approach (pembulatan)
 
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
 
pergaulan bebas
pergaulan bebaspergaulan bebas
pergaulan bebas
 
DAMPAK GANGGUAN NAPZA PADA KELUARGA__ (1).pptx
DAMPAK GANGGUAN NAPZA PADA KELUARGA__ (1).pptxDAMPAK GANGGUAN NAPZA PADA KELUARGA__ (1).pptx
DAMPAK GANGGUAN NAPZA PADA KELUARGA__ (1).pptx
 
Masalah tingkahlaku-kpli
Masalah tingkahlaku-kpliMasalah tingkahlaku-kpli
Masalah tingkahlaku-kpli
 
Contoh jawapan karangan
Contoh jawapan karanganContoh jawapan karangan
Contoh jawapan karangan
 
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosial
 
prilaku menyimpang
prilaku menyimpang prilaku menyimpang
prilaku menyimpang
 
pengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santunpengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santun
 

Último

468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 

Último (17)

468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 

Bbpk ciloto agust 2015 -perubahan perilaku dalam p2 nha

  • 2. Tujuan Pembelajaran • Tujuan Umum – Peserta mampu melakukan perubahan perilaku dalam P2NHA • Tujuan Khusus – Peserta mampu: • Menjelaskan pengertian perilaku • Menjelaskan faktor yang memengaruhi perilaku • Mengidentifikasi aspek perilaku terkait penyalahgunaan NAPZA • Mengidentifikasi aspek perilaku terkait HIV dan AIDS • Mengidentifikasi perilaku peduli NAPZA, HIV dan AIDS • Menjelaskan perubahan perilaku dalam P2NHA • Melakukan eliminasi stigma dan diskriminasi terkait NAPZA, HIV dan AIDS • Melakukan komunikasi terkait perubahan perilaku
  • 3. Pokok Bahasan • Pengertian perilaku • Faktor yang mempengaruhi perilaku • Aspek perilaku terkait penyalahgunaan NAPZA • Aspek perilaku terkait HIV dan AIDS • Perilaku peduli NAPZA, HIV dan AIDS • Perubahan perilaku dalam P2NHA • Stigma, Diskriminasi dan Strategi Eliminasi • Komunikasi terkait perubahan perilaku
  • 4. Pengertian Perilaku (1) • Perilaku adl perbuatan sbg tanggapan/respon thd rangsangan/stimulus. Meskipun menghadapi stimulus sama, respon orang berbeda satu dg yg lain • Perilaku adl tindakan yang nyata, konkrit, spesifik, dapat dilihat, yg apabila dilakukan berulang kali menjadi kebiasaan
  • 5. Pengertian Perilaku (2) • Perilaku mrp sebab, sedangkan masalah apapun, trmsk NHA, mrp akibat. Maka jika ingin mengatasi NHA, perlu mengatasi masalah yang ada pada perilaku msg2 • Terdapat dua perilaku – Perilaku positif, sesuai norma, aturan atau ketentuan yang disepakati, atau sesuai nurani – Perilaku negatif, kebalikan dari perilaku positif, yang telah melewati batas kewajaran
  • 6. Persepsi dan Sikap • Persepsi, proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indera, lalu diinterpretasikan shg individu dpt memahami dan mengerti ttg stimulus. Proses interpretasi tsb biasanya dipengaruhi pengalaman dan proses belajar individu • Sikap, keadaan diri yg menggerakkan utk bertindak atau berbuat dlm kegiatan sosial dg perasaan tertentu dlm menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan utk merespon yg sifatnya positif atau negatif thd obyek atau situasi
  • 7. Hubungan Persepsi dengan Sikap • Sikap mrp aspek dari persepsi. Sikap terbentuk dari stimuli orang yang kemudian menjadi persepsi. Stimuli tiap individu beda, shg menimbulkan persepsi beda. Itu sebab sikap tiap individu beda • Prasangka adl sikap yang terbentuk dan berawal dari persepsi. Jd prasangka sgt pengaruh thd persepsi orang.
  • 8. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku • Predisposing factor, yang datang dari diri sendiri, yaitu pengetahuan, sikap dan kemampuan • Reinforcing factor, orang-orang dekat yang bisa memengaruhi • Enabling factor, lingkungan dan/atau sarana yg memungkinkan terjadinya perilaku tsb
  • 9. Aspek Perilaku yang Berisiko Terjadinya Penyalahgunaan NAPZA • Predisposing factor – Aspek pengetahuan, misal krn tidak tahu apa itu NAPZA, serta bahayanya. Beranggapan menggunakan NAPZA itu gaya hidup modern. – Aspek kemauan, misal krn ingin mencoba, kurang kuat menahan godaan. Orang yg pny pengetahuan tentang NAPZA msh bs terjerumus krn aspek tsb – Aspek kemampuan, misal krn tdk mampu menolak ajakan teman, tdk bs mengisi waktu luang dg yang positif
  • 10. Aspek Perilaku yang Berisiko Terjadinya Penyalahgunaan NAPZA (2) • Reinforcing factor – Faktor ortu, misal krn krg bs komunikasi dg anak, sering mengatur anak, selalu menuruti kehendak anak, krg perhatian dg anak, ortu bercerai, dsb. Hal tsb dpt mendorong anak berlaku seenaknya, shg terjerumus NAPZA – Lingkungan sekolah, misal krn sekolah krg disiplin, krg pengawasan, byk jam pelajaran kosong, guru tdk dapat memberi contoh, dsb. – Faktor masyarakat, misal krn banyak pengguna di masyarakat, teman byk yg memakai NAPZA, tokoh idola dan pemimpin masyarakat memberikan contoh yang tidak baik, dsb.
  • 11. Aspek Perilaku yang Berisiko Terjadinya Penyalahgunaan NAPZA (3) • Enabling factor – NAPZA mrp zat yg berbahaya bila disalahgunakan – NAPZA mudah diperolah – Harga NAPZA semakin murah – Sanksi bagi pengguna dan pengedar tidak tegas – Hukuman ringan/bebas sering diberikan kepada pengedar NAPZA – Penegak hukum menyalahgunakan kewenangannya – Indonesia menjadi daerah pemasaran gelap NAPZA – Indonesia terkenal sbg produsen ekstasi terbesar dunia
  • 12. Aspek Perilaku yang Dapat Mencegah Penyalahgunaan NAPZA • Tidak mencoba menggunakan NAPZA • Membatasi pergaulan dengan pengguna NAPZA • Memperbanyak pergaulan dengan yang peduli thd NAPZA • Berkata tidak pada ajakan NAPZA • Apabila ada masalah, tdk lari ke NAPZA • Memperkuat mental-spiritual • Melakukan hal positif • Tidak mengikuti contoh buruk tokoh idola • Aktif dalam upaya pencegahan NAPZA
  • 13. Aspek Perilaku yang Berisiko Tertularnya HIV dan AIDS • Predisposing factor – Tidak tahu HIV dan AIDS, bahaya dan penularannya – Tidak tahu pencegahan HIV dan AIDS – Tidak tahu perilaku yg menyebabkan HIV dan AIDS – Tidak tahu cara menghadapi ODHA – Kurang kuat motivasinya untuk menghindari HIV dan AIDS – Kurang percaya diri, shg mudah dibujuk teman – Tidak mampu menjaga diri dr godaan luar – Tidak memiliki kegiatan positif
  • 14. Aspek Perilaku yang Berisiko Tertularnya HIV dan AIDS (2) • Reinforcing factor – Ada teman yang mendorong perilaku berisiko – Tidak punya teman yang mencegah perilaku berisiko – Suasana di rumah kurang harmonis – Suasana di lingkungan sekitar yang kondusif untuk melakukan perilaku berisiko
  • 15. Aspek Perilaku yang Berisiko Tertularnya HIV dan AIDS (3) • Enabling factor – Tersedia sarana melakukan perilaku berisiko – Tidak efektifnya info dan larangan perilaku berisiko – Tidak tegasnya peraturan yang mengatur iklan dan tayangan TV, video dan film – Banyaknya tayangan TV, video, film yang menggoda – Banyak beredar video porno di masyarakat
  • 16. Aspek Perilaku yang Dapat Mencegah HIV dan AIDS • Predisposing factor – Bila belum menikah, tidak mencoba-coba – Tidak melakukan hubungan seks bebas – Bila sudah menikah, setia dg pasangan – Apabila pasangan diketahui berisiko, gunakan kondom saat hubungan – Tidak memakai jarum suntik yang tidak steril – Mengenali HIV dan AIDS – Mempunyai motivasi untuk menghindari HIV dan AIDS – Mempunyai karakter yang kuat – Menjauhi tempat yang dapat menimbulkan rangsangan seks – Berkata tidak pada ajakan teman yang tidak baik
  • 17. Aspek Perilaku yang Dapat Mencegah HIV dan AIDS (2) • Reinforcing factor – Memiliki teman pergaulan yang baik – Tidak berteman dengan orang berperilaku yang mendekati resiko HIV dan AIDS – Memiliki lingkungan keluarga harmonis • Enabling factor – Ada aturan tegas ttg tempat yg menimbulkan IMS, HIV dan AIDS – Ada tindakan tegas thd iklan/tayangan TV berbau pornografi – Berkembangnya kegiatan positif
  • 18. Perilaku Peduli NAPZA, HIV dan AIDS • Mampu menjelaskan info dasar (5W + 1H) tentang NHA • Mempunyai motivasi untuk menjaga diri dari NHA • Berperilaku positif • Apabila prnh terkena mslh, berhenti dan taubat dari mslh NHA • Memiliki lingkungan gaul yg positif • Memberi perhatian thd mslh NHA di lingkungannya • Aktif dlm upaya pencegahan dan penganggulangan mslh NHA di lingkungannya • Berempati dg org yg bermasalah NHA • Membantu orang yg terkena mslh NHA
  • 19. Perilaku Peduli NAPZA, HIV dan AIDS (2) • Hal yang harus dilakukan – PD dalam arti positif, dan berbuat positif – Upayakan: • Mempelajari mslh NHA • Menghindari mslh NHA • Berbuat sesuai kemampuan untuk melakukan P2NHA • Bergabung dg kelompok peduli NHA
  • 20. Perilaku Peduli NAPZA, HIV dan AIDS (3) • Melakukan upaya pencegahan – Pencegahan primer, mengenali remaja risiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini perlu dilakukan sejak anak berusia dini – Pencegahan sekunder, mengobati dan intervensi agar tidak menggunakan NAPZA – Pencegahan tersier, merehabilitasi penyalahguna NAPZA
  • 21. Perilaku Peduli NAPZA, HIV dan AIDS (4) • Peduli thd keluarga dg melakukan hal brkt – Mengasuh anak dg baik, penuh kasih sayang, disiplin yg baik, mengajarkan perbedaan hal baik dan buruk, dsb – Menciptakan suasana yang hangat dan bersahabat, agar anak betah di rumah – Memperkuat kehidupan beragama
  • 22. Perilaku Peduli NAPZA, HIV dan AIDS (5) • Peduli thd lingkungan sekolah dg hal brkt – Memberikan pendidikan kpd siswa ttg bahaya NAPZA, melibatkan siswa dalam penanggulangan NAPZA, menyediakan kegiatan bermakna bagi siswa – Melakukan upaya mencegah peredaran NAPZA, dg razia dadakan, melarang org tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah, dsb – Membina lingkungan sekolah, misal menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dg membina hubungan harmonis antara pendidik dan peserta didik
  • 23. Perilaku Peduli NAPZA, HIV dan AIDS (6) • Peduli thd lingkungan masyarakat – Menumbuhkan rasa kebersamaan di daerah tempat tinggal – Memberikan penyuluhan kpd masyarakat tentang penyalahgunaan NAPZA – Memberikan penyuluhan terkait hukum tentang NAPZA – Melibatkan semua lapisan masyarakat dalam mencegah NAPZA
  • 24. Perilaku Peduli NAPZA, HIV dan AIDS (7) • Peduli thd diri sendiri dg hal brkt – Menjalankan perilaku hidup sehat, menghindari konsumsi narkoba dan rokok – Mendorong aktivitas kelompok peduli AIDS – Berperan dlm penanggulangan HIV dan AIDS di masyarakat – Berempati thd org yang terjangkit HIV, tanpa adanya stigma dan diskriminasi – Memberi masukan thd kebijakan penanggulangan HIV dan AIDS
  • 26. Stigma, Diskriminasi dan Strategi Eliminasi • Stigma adl sikat tdk menyenangkan thd suatu objek • Diskriminasi adl perilaku tidak adil dan tindakan yang merugikan thd suatu objek
  • 27. Stigma, Diskriminasi dan Strategi Eliminasi (2) • Salah satu kunci menanggulangi HIV dan AIDS adl upaya menghapuskan stigma dan diskriminasi, namun hal tsb tidak mudah dicapai. Pengurangan stigma bergantung pd tingkat pengetahuan dan pengalaman org ketika berhadapan dg pengidap HIV • Kedua hal tsb msh sering dijumpai, di tempat kerja, lingkungan sosial, atau diskriminasi dalam mendapatkan layanan kesehatan.
  • 28. Strategi Eliminasi Mengatasi Stigma dan Diskriminasi • Memberikan info yang benar dan lengkap mengenai NHA • Aktif dalam penanggulangan NHA • Dukungan legislasi, kebijakan, advokasi kepada pemegang kekuasaan • Pendidikan dan pelatihan NHA, kemitraan masyarakat, keterlibat ODHA dan mantan pengguna NAPZA • Integrasi program P2NHA dalam kegiatan • Peningkatan keimanan dan norma agama • Menerima ODHA dan mantan penyalahguna NAPZA secara wajar dan konstruktif
  • 29. Komunikasi Terkait Perubahan Perilaku • Komunikasi persuasif – Saat melakukan persuasif, kita berupaya memengaruhi sistem kepercayaan dan keinginan lawan bicara, sehingga mereka memilih melakukan perilaku tertentu. Komunikasi ini mrp proses komunikasi yg dilakukan bertahap dan santun dlm rangka memengaruhi seseorang – Komunikasi ini bertujuan: • Mengubah kepercayaan, sikap, perilaku seseorang • Memotivasi rekan bicara melakukan sesuatu sesuai harapan
  • 30. Komunikasi Terkait Perubahan Perilaku (2) – Komponen komunikasi persuasif • Kognitif, cara memahami suatu objek. Komponen ini mrp keyakinan org thd objek tertentu. Dasar pemikirannya, keyakinan seseorang berpengaruh thd sikap dan perilakunya. Dg mengubah keyakinannya, maka lambat laun akan mengubah perilakunya • Afektif, perasaan suka atau tidak suka pada objek. Aspek ini dilakukan dg memperoleh info, untuk mengetahui apa yang penting bagi orang yang dipersuasif • Perilaku, kecenderungan bertindak thd objek. Tindakan secara penuh saat berkomunikasi dg org yang dipersuasif, mendengarkan secara aktif dan melakukan observasi dg baik
  • 31. Komunikasi Terkait Perubahan Perilaku (3) • Kelompok Dukungan Sebaya Kelompok yang memiliki tujuan mendukung setiap anggota kelompok dalam kehidupan keseharian mereka. Begitu pula KDS bagi ODHA. Kelompok ini bertujuan membantu ODHA mengetahui statusnya, sebagai wadah informasi terkait perawat dan pengobatan yang diperlukan
  • 32. Komunikasi Terkait Perubahan Perilaku: Penyuluhan • Penyuluhan adlh kegiatan menyampaikan info ttg topik tertentu. Penyuluhan pada umumnya menggunakan metode komunikasi satu arah, namun dg pembicara tepat, bisa menarik, cepat, murah dan efisien • Tujuan penyuluhan adalah menjelaskan informasi kpd kelompok besar dalam waktu singkat
  • 33. Komunikasi Terkait Perubahan Perilaku: Penyuluhan (2) • Tahap Penyuluhan – Perencanaan • Mengembangkan rencana penyuluhan untuk lokasi berdasarkan pemetaan • Menginformasikan rencana penyuluhan pada pemangku kepentingan yang ada di lokasi • Menentukan jadwal penyuluhan – Persiapan • Melakukan pertemuan seluruh tim penyuluh untuk melakukan pembagian tugas masing-masing • Mengumpulkan berbagai info yang relevan dg topik penyuluhan • Mengumpulkan alat bantu dan media yang diperlukan • Mengunjungi tempat penyuluhan untuk memeriksa persiapan di lapangan • Melakukan pertemuan sebelum pelaksanaan dg seluruh tim
  • 34. Komunikasi Terkait Perubahan Perilaku: Penyuluhan (3) – Pelaksanaan • Melakukan penyuluhan dengan menggunakan metode sesuai rencana • Mendistribusikan materi pencegahan dan media KIE – Pemantauan dan Evaluasi • Mempersiapkan perangkat pemantauan • Melaksanakan pemantauan sesuai rencana • Menindaklanjuti hasil pemantauan • Membuat perangkat evaluasi • Melaksanakan evaluasi sesuai rencana • Menindaklanjuti hasil evaluasi – Pencatatan dan Laporan • Mengisi form dokumentasi setiap kegiatan penyuluhan • Melakukan rekapitulasi kegiatan penyuluhan bulanan
  • 35. Komunikasi Terkait Perubahan Perilaku: Penyuluhan (4) • Teknik Penyuluhan – Penerapan komunikasi verbal yang sesuai – Penerapan komunikasi nonverbal yang sesuai – Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat – Pemilihan dan penggunaan media dan alat bantu yang sesuai – Pengelolaan waktu yang efektif – Pengendalian situasi peserta – Pengaturan ruangan – Menguasai materi penyuluhan