1. Nama anggota :
1. Vedo Yudistira (224110307) 6. Aziz Mulya
2. Pramudito Aditya .R (224110326) 7. Bona Ventura
3. Syifa (224110 8. Syaiskandar Gifari
4. Yosua Denny (224110 9. Erlangga. M. Taruna
5. Rifki Ahmad (224110
2. Agar sukses dalam pasar dengan persaingan
ketat, perusahaan harus beralih dari falsafah
produk dan penjualan menjadi falsafah
pelanggan dan pemasaran.
Maka dari itu perusahaan harus berpusat
pada pelanggan (customer centered), mereka
harus memberikan nilai superior kepada
pelanggan sasaran mereka dan perusahaan
harus ahli dalam membangun pelanggan,
bukan hanya ahli dalam membangun produk.
3. Contoh :
Perhatikan McDonald's. Orang beramai-ramai
datang ke restoran McDonald's bukan hanya
karena mereka menyukai hamburger yang dijual,
tetapi konsumen mencari sistem McDonald‘s itu
sendiri. McDonald's menyesuaikan sistem yang
memberikan standar tinggi kepada konsumen
yang biasa disebut dengan QSCV yaitu quality,
service, cleanliness, dan value (mutu, pelayanan,
kebersihan, dan nilai). Sistem ini meliputi banyak
komponen, internal maupun eksternal. Inilah
yang dilakukan McDonald’s, memberikan nilai
yang tinggi kepada para pelanggannya.
4. Pengertian :
Nilai yang diserahkan pada pelanggan
Adalah penilaian konsumen mengenai kapasitas
produk secara keseluruhan untuk memuaskan
kebutuhannya.
Nilai total pelanggan
Total dari semua nilai produk, jasa, personel,
dan citra yang diterima pembeli dari tawaran
pemasaran.
Biaya total pelanggan
Total dari semua biaya moneter, waktu, energi,
dan psikik yang berkaitan dengan tawaran
pemasaran.
5. Konsumen membeli dari perusahaan yang
mereka percaya menawarkan nilai bagi
pelanggan (customer delivered value)
tertinggi perbedaan antara nilai total
pelanggan dan biaya total pelanggan dapat
dilihat pada gambar berikut.
6. Contoh :
Misalnya ada sebuah perusahaan konstruksi besar yang ingin
membeli buldoser untuk dipakai dalam konstruksi
pemukiman. Perusahaan ini dapat membeli buldoser dari
Caterpillar atau Komatsu. Caterpillar menawarkan buldoser
dengan kualitas yang tinggi (andal, awet dan baik kerjanya) ,
sedangkan Komatsu menawarkan buldoser dengan harga
yang lebih rendah.
Artinya, Caterpillar menawarkan nilai total pelanggan yang
lebih tinggi sedangkan Komatsu menawarkan biaya total yang
lebih tinggi. Maka dari itu yang harus dilakukan pembeli
adalah membandingkan nilai total pelanggan dengan biaya
total pelanggan, kemudian tentukan nilai total yang
diserahkan. Perusahaan konstruksi dapat membeli buldoser
dari perusahaan yang menawarkan nilai yang diserahkan
(delivered) tertinggi.
7. Kepuasan pelanggan pada suatu pembelian
tergantung pada relatif kinerja produk bagi harapan
pembeli. Bila kinerja produk tidak sesuai dengan
harapan, pelanggan akan merasa tidak puas. Bila
kinerja produk melampaui harapan, pelanggan amat
puas atau bergairah, inilah yang disebut dengan
kepuasan pelanggan.
Harapan didasarkan pada pengalaman pelanggan
membeli di masa lalu, pendapat teman dan rekan,
serta informasi dan janji dari pemasar dan
pesaingnya.
Pelanggan yang hanya merasa puas masih mudah
beralih pemasok bila ada tawaran yang lebih baik.
8. Contoh :
Misalnya, sebuah perusahaan merasa senang
karena 80 persen pelanggannya mengatakan
mereka puas dengan produknya. Akan tetapi,
jika pesaing mencapai tingkat kepuasan
pelanggan 90% dan berusaha meraih 100%,
perusahaan pertama tadi mungkin kehilangan
pelanggan yang beralih ke perusahaan
pesaing. Jadi, perusahaan harus memantau
kinerja kepuasan pelanggannya sendiri dan
juga dari pesaing.
9. Sebuah perusahaan mungkin selalu meningkatkan
kepuasan pelanggan dengan menurunkan harga atau
meningkatkan pelayanan, tetapi keadaan itu mungkin
menyebabkan turunnya laba. Selain pelanggan,
perusahaan mempunyai banyak pihak yang
berkepentingan, termasuk karyawan, agen, pemasok,
dan memegang saham.
Tujuan dari perusahaan adalah menghasilkan nilai bagi
pelanggan tetapi tetap membuahkan laba. Jadi,
perusahaan harus menyerahkan tingkat kepuasan
pelanggan yang tinggi, sementara itu juga harus
menyerahkan kepuasan yang dapat diterima kepada
pihak lainnya. Hal ini membutuhkan keseimbangan,
perusahaan harus terus menghasilkan nilai dan
kepuasan bagi pelanggan lebih tinggi tetapi tidak
"memberikan segala-galanya.”
10. Apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan
dan menyerahkan nilai bagi pelanggan?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan
mencermati konsep rantai nilai dan sistem
penyerahan nilai. Michael Porter mengusulkan
rantai nilai (value chain) sebagai alat utama
untuk mengidentifikasi cara menciptakan
nilai bagi pelanggan yang lebih tinggi.
11. Rantai nilai memecah perusahaan menjadi
sembilan aktivitas menciptakan nilai dalam usaha
untuk memahami tingkah laku biaya dalam bisnis
spesifik dan sumber potensial untuk membedakan
diri dari pesaing.
12. Sukses perusahaan bukan hanya tergantung pada
seberapa baik setiap bagian melaksanakan
tugasnya, melainkan juga pada seberapa baik
aktivitas berbagai bagian dikoordinasikan. Sering
dijumpai, masing-masing bagian secara
individual memaksimalkan kepentingan sendiri
dan bukannya perusahaan secara keseluruhan
serta pelanggan.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus
lebih menekankan pada lancarnya manajemen
proses bisnis inti, sebagian besar meliputi input
dan kerja sama dari berbagai bagian fungsional.
13. Proses bisnis inti antara lain mencakup hal-hal
berikut ini :
1. Proses pengembangan produk : semua aktivitas yang
termasuk dalam mengidentifikasi, meriset, dan
mengembangkan produk baru secara cepat, dengan mum
tinggi, dan biaya yang wajar.
2. Proses manajemen sediaan : semua aktivitas yang termasuk
dalam pengembangan dan pengelolaan tingkat sediaan yang
tepat dari bahan baku, barang setengah jadi, dan barang
jadi sehingga pasokan yang memadai tersedia sambil
menghindari biaya tinggi akibat sediaan berlebihan.
3. Proses pemesanan-sampai pembayaran : semua aktivitas
yang termasuk dalam menerima pesanan, menyetujui,
mengirimkan barang tepat waktu, dan menagih
pembayaran.
4. Proses layanan pelanggan : semua aktivitas yang termasuk
dalam usaha mempermudah pelanggan untuk menghubungi
pihak yang tepat dalam perusahaan untuk mendapatkan
layanan, jawaban, dan penyelesaian masalah.
14. • Adalah sistem yang terdiri dari rantai nilai
dari perusahaan dan pemasok, distributor,
dan akhirnya pelanggan yang bekerja sama
untuk menyampaikan nilai kepada pelanggan.
• Dewasa ini semakin banyak perusahaan
"bermitra" dengan anggota lain dari rantai
pasokan untuk memperbaiki kinerja sistem
penyerahan nilai bagi pelanggan (customer
value delivery chain).
15. Contoh :
• Salah satu pengecer besar Levi's adalah Sears. Setiap malam, lewat
pertukaran data elektronik (EDI = electronic data interchange), Levi's
mengetahui ukuran dan model blue jean yang terjual lewat Sears
dan tempat penjualan besar yang lain. Levi's kemudian memesan
kain secara elektronik dart Milliken Company, pemasok kain. Pada
saatnya, Milliken memesan benang dari Du Pont, pemasok benang.
Dengan cara ini, semua mitra dalam rantai pasokan menggunakan
informasi penjualan paling mutakhir untuk memproduksi apa yang
laku, bukannya memproduksi berdasarkan pada ramalan penjualan
potensial yang tidak akurat. Sistem ini dikenal sebagai sistem
respons cepat, barangnya ditarik oleh permintaan, bukannya
didorong oleh pasokan.
16. • Pemasaran yang akrab dengan pelanggan
(relationship marketing) meliputi hal :
menciptakan, mempertahankan, dan mendorong
hubungan erat dengan pelanggan dan pihak
berkepentingan yang lain.
• Semakin lama pemasaran semakin bergeser dari
berfokus pada transaksi individual ke arah
berfokus pada menjalin hubungan bernilai tinggi
membangun jaringan memberikan kepuasan.
17. • Kita dapat membedakan lima tingkat hubungan yang dapat dibentuk
dengan pelanggan yang telah membeli produk perusahaan :
Dasar. Tenaga penjual perusahaan menjual produk tetapi tidak
melakukan tindak lanjut dalam bentuk apa pun.
Reaktif. Tenaga penjual menjual produk clan mendorong pelanggan
untuk menelepon kalau ada pertanyaan atau masalah.
Bertanggung jawab. Tenaga penjual menelepon pelanggan beberapa
saat setelah penjualan tmtuk mengetahui apakah produknya sesuai
dengan harapan pelanggan. Tenaga penjual juga meminta saran
perbaikan dari pelanggan dan ketidakpuasan spesifik. Informasi ini
membantu perusahaan untuk terus menerus memperbaiki
tawarannya.
Proakfif Wiraniaga atau karyawan lain menelepon pelanggan dari
waktu ke waktu dengan memberi saran mengenai perbaikan
penggunaan produk atau produk baru yang membantu.
Kemitraan. Perusahaan bekerja sama terus menerus dengan
pelanggan dan dengan pelanggan lain untuk menemukan cara
menyerahkan nilai lebih baik.