Dokumen ini menggambarkan latar belakang dan kronologi pertempuran di Medan Area antara pasukan Indonesia melawan pasukan Sekutu dan NICA setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pertempuran dimulai pada Oktober 1945 akibat insiden di sebuah hotel dan berlanjut hingga Februari 1947 setelah gencatan senjata.
3. Latar Belakang
Pada tanggal 9 november 1945 Pasukan Sekutu memasuki
Kota Medan dibawah pimpin Brigadir Jenderal Ted Kelly diikuti
pasukan NICA. Brigadir ini menyatakan kepada pemerintah RI
akan melaksanakan tugas kemanusiaan, mengevakuasi
tawanan dari beberapa kamp di luar Kota Medan. Dengan
dalih menjaga keamanan, para bekas tawanan diaktifkan
kembali dan dipersenjatai.
Bekas tawanan yang menjadi arogan dan sewenang-wenang
Ulah seorang penghuni hotel yang merampas dan menginjak-
injak lencana merah putih.
Pemberian batas daerah Medan secara sepihak oleh Sekutu
dengan memasang papan pembatas yang bertuliskan “Fixed
Boundaries Medan Area (Batas Resmi Medan Area)” di sudut-
sudut pinggiran Kota Medan.
5. Pada tanggal 24 Agustus 1945, antara
pemerintah Kerajaan Inggris dan Kerajaan
Belanda tercapai suatu persetujuan yang
terkenal dengan nama civil Affairs Agreement.
Dalam persetujuan ini disebutkan bahwa
panglima tentara pendudukan Inggris di
Indonesia akan memegang kekuasaan atas
nama pemerintah Belanda.
6. Pada tanggal 27 Agustus 1945 rakyat Medan
baru mendengar berita proklamasi yang
dibawa oleh Mr. Teuku Moh Hassan sebagai
Gubernur Sumatera. Menanggapi berita
proklamasi para pemuda dibawah pimpinan
Achmad tahir (seorang mantan perwira tentara
sukarela) membentuk barisan Pemuda
Indonesia. Mereka mengambil alih gedung-
gedung pemerintahan dan merebut senjata
dari tangan tentara Jepang.
7.
8. Pada tanggal 9 Oktober 1945 Pasukan Inggris
dibawah pimpinan Brig.Jendral T.E.D Kelly mulai
mendarat di Medan (Sumatra Utara).
Tentara NICA yang telah dipersiapkan untuk
mengambil alih pemerintahan ikut
membonceng pasukan inggris , mereka
menduduki beberapa hotel diMedan.
9.
10. Pasukan Inggris bertugas untuk
membebaskan tentara Belanda yang
ditawan Jepang. Para tawanan dari daerah
Rantau Prapat,Pematang Siantar, dan
Brastagi dikirim ke Medan atas persetujuan
Gubernur Moh.Hasan. Setelah dibebasskan
kelompok tawanan itu dibentuk menjadi
“Medan Batalyon KNIL “ .
11.
12. Pada tanggal 10 Oktober 1945
dibentuklah TKR (Tentara
Keamanan Rakyat) Sumatera
Timur. Anggotanya para pemuda
bekas Giyugun dan Heiho
Sumatera Timur yang dipimpin
oleh Ahmad Tahir.
13.
14. Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden
di sebuah hotel di Jalan Bali, Medan. Seorang
anggota NICA menginjak-injak bendera
merah putih yang dirampas dari seorang
pemuda. Pemuda-pemuda Indonesia marah.
Hotel tersebut dikepung dan diserang oleh
para pemuda dan TRI (Tentara Republik
Indonesia). Terjadilah pertempuran. Dalam
peristiwa itu banyak pasukan NICA terluka.
Peperangan pun menjalar ke Pematang
Siantar dan Brastagi.
15. Masih pada bulan yang sama pasukan sekutu
Inggris mengultimatum para pemuda dan rakyat
dikota Medan agar menyerahkan senjatanya
pada sekutu dan yang tidak melakukannya maka
ditembak mati. Tetapi ultimatum tersebut tidak
dihiraukan rakyat.
16.
17.
18. Pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi
diadakan pertemuan antara komandan-
komandan pasukan yang berjuang di Medan
Area. Pertemuan tersebut memutuskan
dibentuknya satu komando yang bernama
Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area.
Komandan ini terus mengadakan serangan
terhadap Sekutu hampir di seluruh wilayah
Sumatera antara lain di Pandang, Bukit tinggi
dan Aceh.
19. Medan Area berakhir pada 15 Februari 1947 setelah ada perintah
dari Komite Teknik Gencatan Senjata untuk menghentikan kontak
senjata
Sesudah itu Panitia Teknik genjatan senjata melakukan
perundingan pada tanggal 10 Maret 1947 untuk menetapkan
garis-garis demarkasi yang definitif untuk Medan Area.
Pada tanggal 14 Maret 1947 dimulailah pemasangan
patok-patok pada garis demarkasi itu.
20.
21. Tugu Apollo
Tugu Pertempuran Medan Area yang berada di Jalan Sutomo, Kecamatan Medan
Timur ini menjadi simbol untuk mengenang perjuangan Indonesia khususnya warga
Medan sekitarnya kalan mempertahankan kemerdekaan pasca dibacakannya teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.