SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
MANHAJ TARJIH
   MUHAMMADIYAH:
         Ushul Fiqh
Majelis Tarjih Muhammadiyah

     Wawan Gunawan Abd. Wahid
Ketua Div. Sos Bud Hukum dan Keluarga Majelis
Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah
                   (2005-2010)
‫‪Landasan Manhaj‬‬
      ‫- يا أيها الذين أطيعواا وأطيعوا الرسول و أولى‬
  ‫المر منكم فإن تنازعتم فى شيء فردوه الى ا‬
‫والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الخرذلك خير‬
                          ‫وأحسن تأويل )النساء 95(‬
  ‫- وما أتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا ...‬
                                         ‫)الحشر 5(‬
         ‫- قل ان كنتم تحبون ا فاتبعوني يحببكم ا‬
            ‫ويغفرلكم ذنوبكم وا غفور رحيم ...(ال‬
                                        ‫عمران13;)‬
  ‫تركت فيكم أمرين ما إن تمسكتم بهما لن تضلوا أبدا‬
Maraji’
 Himpunan Putusan Tarjih (HPT) hlm. 278;
 Himpunan Putusan Tarjih (HPT) hlm. 300-
  301;
 Putusan Tarjih Munas Tarjih Thn 2000.
Lanjutan…
 Manhaj Tarjih adalah pedoman
  beristinbath yang digunakan para ulama
  Muhammadiyah;
 Sebagai suatu pedoman bertarjih Manhaj
  Tarjih mengalami dinamika;
 Manhaj Tarjih disusun dan dikembangkan
  berdasarkan pengalaman para ulama
  menemukan hukum Islam.
DUA MODEL MANHAJ TARJIH
1.Periode K.H. Ahmad Azhar Basyir ,MA dan
  Prof. Asymuni Abdurrahman
  (Metode Bayani, Qiyasi dan Istishlahi);
2. Periode Prof. Amin Abdullah dan Prof.
  Syamsul Anwar
  (Metode Bayani, Burhani dan ‘Irfani)
Pokok-pokok Manhaj Tarjih
Muhammadiyah
1. Di dalam beristidlal, dasar utamanya adalah al-
  Quran dan as-sunnah as-Sahihah. Ijtihad dan
  istinbath atas dasar ‘illat terhadap hal-hal yang
  tidak terdapat di dalam nash, dapat dilakukan
  sepanjang tidak menyangkut bidang ta’abbudi
  dan memang merupakan hal yang diajarkan
  dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.
  Dengan perkataan lain, Majelis Tarjih menerima
  ijtihad termasuk qiyas sebagai cara dalam
  menetapkan hukum yang tidak ada nashnya
  secara langsung;
Pengertian Shahihah dalam Majelis
Tarjih
 Hadis tersebut berkualitas shahih
  sebagaimana dipahami dalam ilmu hadis;
 Hadis tersebut berkualitas hasan yang
  kualitasnya di bawah shahih tapi lebih
  tinggi dari hadis dla’if;
‫موقف العلماء المجتهدين عن‬
                    ‫اقوالهم الفقهية‬
    ‫-إذا قلت قول يخالف كتاب ا تعالى وخبر الرسول‬
      ‫صلى ا عليه وسلم فاتركوا قولي )أبو حنيفة(‬
   ‫- إنما انا بشر أخطئ وأصيب فانظروا فى رأيي فكل‬
     ‫ما وافق الكتاب والسنة فخذوه وكل مالم يوافق‬
             ‫الكتاب والسنة فاتركوه )مالك بن أنس(‬
    ‫- إذا وجدتم فى كتابي خل ف سنة رسول ا صلى‬
‫ا عليه سلم فقولوا بسنة رسول ا صلى ا عليه‬
                  ‫سلم )محمـد بن ادريس الشافعي(‬
  ‫- ل تقلدني ول تقلد مالكا ول الشـافعي ول الوزاعي‬
     ‫ول الثوري وخذ من حيث أخذوا )أحمد بن حنبل(‬
2. Dalam menentukan sesuatu keputusan
  dilakukan dengan cara musyawarah.
  Dalam menetapkan masalah ijtihad
  digunakan sistem ijtihad jama’iy. Dengan
  demikian pendapat perorangan dari
  anggota majelis tidak dapat dipandang
  kuat;
3. Tidak mengikatkan diri pada suatu
  mazhab tetapi pendapat-pendapat mazhab
  dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
  menetapkan hukum sepanjang sesuai
  dengan jiwa al-Quran dan as-Sunnah atau
  dasar-dasar lain yang dipandang kuat;
4. Berprinsip terbuka dan toleran dan tidak
  beranggapan bahwa hanya Majelis Tarjih
  yang paling benar.Keputusan diambil atas
  dasar landasan dalil-dalil yang dipandang
  paling kuat yang didapat ketika keputusan
  diambil. Koreksi dari siapapun akan
  diterima sepanjang dapat diberikan dalil-
  dalil lain yang lebih kuat. Dengan
  demikian Majelis Tarjih dimungkinkan
  mengubah keputusan yang pernah
  ditetapkan;
Contoh Putusan yang dikoreksi
 Hukum Memasang gambar KH Ahmad
  Dahlan pada awalnya dinyatakan haram
  karena dikhawatirkan menimbulkan kultus
  dan syirik;
 Putusan hukum tersebut dikoreksi dengan
  putusan kemudian yang menyatakan
  boleh memasang photo/gambar KH
  Ahmad Dahlan.
5. Di dalam masalah aqiedah (tawhid) hanya
  dipergunakan dalil-dalil yang mutawatir;
6. Tidak menolak ijma’ Shahabat sebagai dasar
  sesuatu keputusan;
7. Terhadap dalil-dalil yang mengandung ta’arudl
  digunakan cara al-jam’u wat-tawfieq da kalau
  tidak dapat diakukan barudilakukan tarjih;
8. Menggunakan asas sadd adz-dzara’i untuk
  menghindari terjadinya fitnah dan mafsadah;
9. Menta’lil dapat dipergunakan untuk memahami
  kandungan dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah
  sepanjang sesuai dengan kandungan syari’ah.
  Adapun kaidah “al-hukmu yaduru ma’a ‘illatihi
  wujudan wa’adaman” dalam hal-hal tertentu
  dapat berlaku;
10. Penggunaan dalil untuk menetapkan sesuatu
    hukum, dilakukan dengan cara komprehensif,
    utuh dan bulat tidak terpisah;
11. Dalil-dalil umum al-Quran dapat diktakhsis
    hadis Ahad kecuali dalam bidang aqidah;
12. Dalam mengamalkan agama Islam
    menggunakan prinsip at-taysir;
13. Dalam bidang ibadah yang ketentuan-
  ketentuannya dari al-Quran dan as-
  Sunnah, pemahamannya dapat dilakukan
  dengan mnggunakan akal sepanjang
  diketahui latarbelakang dan tujuannya.
  Meskipun harus diakui bahwa akal besifat
  nisbi, sehingga prinsip mendahulukan nash
  daripada akal memiliki kelenturan dalam
  menghadapiperubahan situasi dan kondisi;
14. Dalam hal-hal yang termasuk al-umur
  ad-dunyawiyyah pengunaan akal sangat
  diperlukan demi kemaslahatan ummat;
15. Untuk memahami nash yang musytarak
    paham Shahabat dapat diterima;
16. Dalam memahami nash yang erkaitan
    dengan aqiedah makna zhahir
    didahulukan daripada takwil. Dalam hal
    ini takwil Shahabat tidak harus diterima
Tiga Model Ijtihad
(1) Ijtihad Bayani

adalah ijtihad terhadap nash yang mujmal,
  baik karena belum jelas makna lafazh yang
  dimaksud maupun karena lafazh itu
  mengandung makna ganda mengandung arti
  musytarak ataupun karena pengertian
  lafazh dalam ungkapan yang konteksnya
  mempunyai arti yang jumbuh (mutasyabih),
  ataupun adanya beberapa dalil yang
  bertentangan (ta’arudh). Dalam hal yang
  terakhir digunakan jalan ijtihad dengan
  jalan tarjih.
Ijtihad Bayani   (2)
   Secara epistemologis ijtihad Bayani adalah
    suatu cara memperoleh pengetahuan
    dengan berpijak pada nash baik secara
    langsung maupun tidak langsung. Secara
    langsung artinya menggunakan nash atau
    teks suci sebagai sumber pengetahuan yang
    jadi. Dengan demikian informasi hokum
    yang dimunculkan nash diambil secara apa
    adanya. Sedangkan secara tidak langsung
    maksudnya melakukan penyimpulan hokum
    dengan berpijak pada nash tersebut. Dalam
    ungkapan lain porsi nash dalam ijtihad
    bayani sangat dominant daripada porsi
    penalaran akal.
Contoh Ijtihad Bayani Langsung:
  Ketentuan shalat Tarawih 11 Raa’at dengan
  rangkaian 4-4-3 dan 2-2-2-2-21;

Contoh Ijtihad Bayani Tidak Langsung:
 Shalat ‘ied yang bersamaan waktunya shalat
  Jum’at tidak menggugurkan shalat jum’at (Hadis
  dijumpai dalam ketentuan Surat yang dibaca
  Rasulullah pada shalat jum’at)
Ciri-ciri lain model bayani
 Senantiasa   berpijak pada dalil
  nash
 Memperhatikan aspek kesahihan
  transmissional.
 Berpegang pada makna zahir
  teks
Ijtihad Qiyasi
adalah menyeberangkan hukum yang
 telah ada nashnya kepada masalah
 baru yang belum ada hukumnya
 berdasarkan nash, karena adanya
 persamaan ‘illat (HPT 278)
Contoh Ijtihad Qiyasi
   2.1 Hokum syubhat untuk bunga bank
    pemerintah. Muhammadiyah berpandangan
    bahwa banga bank yang menyertai transaksi
    perbankan pemerintah tidak sama dengan riba
    yang disebutkan laam al-Quran
   2.2. Masalah zakat selain sapi/ kerbau kambing
    dan onta yang diqiyaskan kepada hewan
    tersebut dimuka. Begitu juga kadar zakat
    tanaman seperti tebu, kayu, getah, kelapa, lada,
    cengkeh yang diqiyaskan pada gandum, beras,
    jagung dan makanan pokok lainnya yang jika
    telah mencapai 5 wasaq (7,5 kuintal) zakatnya
    sebesar 5 atau 10 %.
(3) Ijtihad Istishlahi

   yaitu ijtihad terhadap masalah yang
    tidak ditunjukkan nash sama sekali
    secara khusus, namun tidak adanya
    nash mengenai masalah yang ada
    kesamaannya. Dalam masalah yang
    demikian penetapan hukum dilakukan
    beradasarkan ‘illah untuk
    kemaslahatan.
Contoh Ijtihad Istishlahi
 3.1. bayi tabung
 3.2. aborsi untuk menjaga (potensi)
  kehidupan ibu
 3.3. Mengharamkan perkawinan antar
  agama
‫‪Analisis Pengharaman Nikah Laki-laki Muslim‬‬
‫‪dengan Perempuan Ahlul Kitab‬‬
‫: ‪Haram‬‬
‫37-27 ‪ Al-maidah‬‬
‫لقد كفر الذين قالوا إن ا هو المسيح ابن مريم وقال المسيح يا بني إسرائيل اعبدوا- ‪‬‬
  ‫ا ربي وربكم إنه من يشرك بالله فقد حرم ا عليه الجنة ومأواه النار وما للظالمين‬
  ‫من أنصار‬
‫لقد كفر الذين قالوا إن ا ثالث ثلثة وما من إله إل إله واحد وإن لم ينتهوا عما- ‪‬‬
  ‫; يقولون ليمسن الذين كفروا منهم عذاب أليم‬
‫:‪ Al-Isra ayat akhir‬‬
‫;021 ‪ Al-Baqarah ayat‬‬
‫ولن ترضى عنك اليهود ول النصارى حتى تتبع ملتهم قل إن هدى ا هو الهدى ولئن- ‪‬‬
  ‫; اتبعت أهواءهم بعد الذي جاءك من العلم ما لك من ا من ولي ول نصير‬
‫6 ‪ Al-Bayyinah ayat 1 dan‬‬
‫لم يكن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين منفكين حتى تأتيهم البينة- ‪‬‬
‫إن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين في نار جهنم خالدين فيها أولئك هم شر- ‪‬‬
  ‫البرية‬
‫‪Mubah‬‬
‫اليوم أحل لكم الطيبات وطعام الذين أوتوا الكتاب حل لكم ;5 ‪ al-Maidah ayat‬‬
  ‫وطعامكم حل لهم والمحصنات من المؤمنات والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب من‬
  ‫قبلكم إذا آتيتموهن أجورهن محصنين غير مسافحين ول متخذي أخدان ومن يكفر‬
  ‫باليمان فقد حبط عمله وهو في الخرة من الخاسرين‬
‫:311 ‪ ali Imran ayat‬‬
‫ليسوا سواء من أهل الكتاب أمة قآئمة يتلون آيات ا آناء الليل وهم يسجدون ‪‬‬
Analisis
   Tujuan utama pernikahan adalah terwujudnya
    sakinah dalam keluarga. Untuk itu diperlukan
    beberapa syarat terutama adanya kafaahfiddin
    (kufu) dalam agama aka menjadikan kendala
    terwujudnya sakinah tersebut.
   Dalam agama dimungkinkan menetapkan suatu
    huk‫ع‬u untuk menghindari kkemudlaratan yang
    mungkin timbul (saddan lidzdzari’ah). Hal ini
    sesuai aui pula dengan kaidah fqihiyyah yang
    berbunyi:
   Dar’ul mafasidi muqaddamun ‘alaa jalbil mashalih
   UU no.1 1974 Bab I pasal 1 dan 2
Metode Burhani
   Kata Burhani berasal dari kata al-burhan yang dalm bahasa
    Arab dimakna sebagai al-hujjah al-fashilah al-bayinnah.
    Dalam perspektif logika al-burhan dimaknai sebagai
    aktifitas pikir yang menetapkan kebenaran sesuatu melalui
    metode penalaran dengan mengaitkan pengetahuan yang
    bukti-buktinya mendahului kebenaran. Dalam bahasa yang
    sederhana burhan artinya aktifitas pikir untuk menentukan
    kebenaran sesuatu.
   Pendekatan burhani dalam pengetahuan adalah
    pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengamatan
    indera, eksperimen dan hokum-hukum logika. Dalam
    kaitannya dengan nash sebagai sumber kebenaran
    pendekatan burhani merupakan perpaduan antara
    kebenaran nash dengan realitas kongkrit dalam satu
    jalinan.
   Jika menghitung porsi akal dalam metode ijtihad burhani
    perannya lebih besar daripada dalam metode bayani
    karena disini akal digunakan untuk mengkorespondensi
    kebenaran nash.
Metode Ijtihad Irfani
   Kata irfani berasal dari kata arafa –irfanan yang
    secara tradisional dimaknai sebagai ma’rifah atau
    pengetahuan, juga dimaknai sebagai kasyf atau
    pengetahuan yang diraih melalui latihan bathin.
    Pengertian lebih dapat dipahami jika menyelisik kata
    ahlul irfan yangsering juga disamakan dengan
    mutashawwifin atau para ulma tashawwuf.
   Pendekatan irfani secara metodologis dipraktekan
    dengan lebih bertumpu pada instrument pengalaman
    batin, zauq, qalb, wijdan, bashirah atau intuisi.
    Sedangkan metodenya mempraktekkan kasyf dan
    iktisyaf.
   Contoh penggunaan metode irfani dalam hokum
    Islam adalah menggunakan pakaian rapih yang
    menutup aurat secara maksimal. Berdasarkan hadis
    menutup aurat dan rukun shalat itu tidak disebutkan
    akan tetapi secara irfani tidak dinyatakan benar
    karena tidak memenuhi unsur kebaikan kepada Allah
PRINSIP UMUM MANHAJ
TARJIH:
   Al-muraa’at (konservasi) artinya pelestarian nilai-
    nilai dasar yang termuat dalam wahyu untuk
    menyelesaikan persoalan kehidupan. Ini dilakukan
    dengan upaya furifikasi atau pemurnian ajaran
    Islam. Prinsip ini dipraktekkan pada bidang akidah
    dan ibadah;
   At-tahdits (modernisasi) artinya upaya pelaksanaan
    ajaran Islam guna memenuhi tuntutan spiritual
    ummat sesuai dengan perkembangan zaman dan
    tempat. Ini dilakukan dengan melakukan
    reaktualisasi, reinterpretasi dan revitalisasi ajaran
    Islam;
   Al-ibtikar (kreasi), penciptaan rumusan pemikiran
    Islam secara kreatif, konstruktif dalam menyauti
    persoalan kekinian. Ini dilakukan dengan menerima
    nilai-nilai yang tidak bertentangan dengan nilai
    Islam melalui seleksi yang ketat dan komprehensif.
Contoh Putusan Gunaka Manhaj
Bayani
 Hukum mengimani seseorang setelah
  kenabian Nabi Muhammad saw;
 Hukum mandi shalat jum’at;
Contoh Penggunaan Manhaj ‘Irfani
 Menunaikan shalat dengan menggunakan
  pakaian yang tidak sekedar memenuhi
  batas minimal ketentuan menutup aurat
  tetapi;
 Memperlakukan orang Ahmadiyah sesuai
  dengan ajaran makarimal akhlaq yang
  diajarkan Rasulullah saw.
PRINSIP ALIRAN TAWASSUTH
DALAM HUKUM ISLAM
   meyakini hikmatu tasyri’ yang membawa
    kemaslahatan;
   menggabungkan antara teks denan
    hikmatutasyri’ secara terpadu;
   memandang secara seimbang antara teks dengan
    realitas;
   memandang secara adil antara persoalan dunia
    dan akhirat;
   mempermudah manusia;
   Bersikap terbuka, dialog, toleran terhadap dunia.
LANGKAH-LAKAH ALIRAN TAWASSUTH
DALAM HUKUM ISLAM

   mencari maqashid asy-syari’at sebelum
    mengeluarkan/menemukan hukum;
   memahami teks dalam bingkai konteks
    peristiwanya;

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
Ijtihad_PAI 2010
Ijtihad_PAI 2010Ijtihad_PAI 2010
Ijtihad_PAI 2010
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
 
Ijtihad sebagai sumber dan metode study islam (autosaved)
Ijtihad sebagai sumber dan metode study islam (autosaved)Ijtihad sebagai sumber dan metode study islam (autosaved)
Ijtihad sebagai sumber dan metode study islam (autosaved)
 
Pengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul FikihPengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul Fikih
 
Makalah IJTIHAD
Makalah IJTIHADMakalah IJTIHAD
Makalah IJTIHAD
 
Ushul fiqh
Ushul fiqhUshul fiqh
Ushul fiqh
 
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
 
Ra'yu dengan ijtihad (Tugas Agama)
Ra'yu dengan ijtihad (Tugas Agama)Ra'yu dengan ijtihad (Tugas Agama)
Ra'yu dengan ijtihad (Tugas Agama)
 
01. pendahuluan ushul fiqh
01. pendahuluan  ushul fiqh01. pendahuluan  ushul fiqh
01. pendahuluan ushul fiqh
 
6 istilah dalam fiqih
6 istilah dalam fiqih6 istilah dalam fiqih
6 istilah dalam fiqih
 
Fiqh ushul fiqh
Fiqh ushul fiqhFiqh ushul fiqh
Fiqh ushul fiqh
 
Syariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islamSyariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islam
 
1 pengertian fiqih
1 pengertian fiqih1 pengertian fiqih
1 pengertian fiqih
 
02 def.usul dan fiqh
02 def.usul dan fiqh02 def.usul dan fiqh
02 def.usul dan fiqh
 
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
 

Similar a Manhaj tarjih muhammadiyah wawan gunawan aw

Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)Edi PeranTauan
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUMEvi Rohmatul Aini
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAnggita854299
 
manhaj tarjih mekanisme pemahaman agama muhammadiyah
manhaj tarjih mekanisme pemahaman agama muhammadiyahmanhaj tarjih mekanisme pemahaman agama muhammadiyah
manhaj tarjih mekanisme pemahaman agama muhammadiyahFakhruddinArrozi1
 
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Marhamah Saleh
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMuli Bluelovers
 
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
BAB 1 sumber hukum islam.pptx
BAB 1 sumber hukum islam.pptxBAB 1 sumber hukum islam.pptx
BAB 1 sumber hukum islam.pptxJalaludinelRumy1
 
Fikih kel 4
Fikih kel 4Fikih kel 4
Fikih kel 4Ltfltf
 
Metode ijtihad mui
Metode ijtihad muiMetode ijtihad mui
Metode ijtihad muiAdilah126
 

Similar a Manhaj tarjih muhammadiyah wawan gunawan aw (20)

al-qawaid.pptx
al-qawaid.pptxal-qawaid.pptx
al-qawaid.pptx
 
al-qawaid.pptx
al-qawaid.pptxal-qawaid.pptx
al-qawaid.pptx
 
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
Kuliah pengantar-fiqh1 (1)
 
Hukum makan katak
Hukum makan katakHukum makan katak
Hukum makan katak
 
pptijtihad.pptx
pptijtihad.pptxpptijtihad.pptx
pptijtihad.pptx
 
Makalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islamMakalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islam
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
 
manhaj tarjih mekanisme pemahaman agama muhammadiyah
manhaj tarjih mekanisme pemahaman agama muhammadiyahmanhaj tarjih mekanisme pemahaman agama muhammadiyah
manhaj tarjih mekanisme pemahaman agama muhammadiyah
 
Al Qawaid Al Fiqhiyah
Al Qawaid Al FiqhiyahAl Qawaid Al Fiqhiyah
Al Qawaid Al Fiqhiyah
 
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
 
ijma dan qiyas
ijma dan qiyas ijma dan qiyas
ijma dan qiyas
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsan
 
4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam
 
Makalah ijtihad
Makalah ijtihadMakalah ijtihad
Makalah ijtihad
 
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
BAB 1 sumber hukum islam.pptx
BAB 1 sumber hukum islam.pptxBAB 1 sumber hukum islam.pptx
BAB 1 sumber hukum islam.pptx
 
Fikih kel 4
Fikih kel 4Fikih kel 4
Fikih kel 4
 
Metode ijtihad mui
Metode ijtihad muiMetode ijtihad mui
Metode ijtihad mui
 

Último

Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxMarto Marbun
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...RobertusLolok1
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 

Último (6)

Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 

Manhaj tarjih muhammadiyah wawan gunawan aw

  • 1. MANHAJ TARJIH MUHAMMADIYAH: Ushul Fiqh Majelis Tarjih Muhammadiyah Wawan Gunawan Abd. Wahid Ketua Div. Sos Bud Hukum dan Keluarga Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2005-2010)
  • 2. ‫‪Landasan Manhaj‬‬ ‫- يا أيها الذين أطيعواا وأطيعوا الرسول و أولى‬ ‫المر منكم فإن تنازعتم فى شيء فردوه الى ا‬ ‫والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الخرذلك خير‬ ‫وأحسن تأويل )النساء 95(‬ ‫- وما أتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا ...‬ ‫)الحشر 5(‬ ‫- قل ان كنتم تحبون ا فاتبعوني يحببكم ا‬ ‫ويغفرلكم ذنوبكم وا غفور رحيم ...(ال‬ ‫عمران13;)‬ ‫تركت فيكم أمرين ما إن تمسكتم بهما لن تضلوا أبدا‬
  • 3. Maraji’  Himpunan Putusan Tarjih (HPT) hlm. 278;  Himpunan Putusan Tarjih (HPT) hlm. 300- 301;  Putusan Tarjih Munas Tarjih Thn 2000.
  • 4. Lanjutan…  Manhaj Tarjih adalah pedoman beristinbath yang digunakan para ulama Muhammadiyah;  Sebagai suatu pedoman bertarjih Manhaj Tarjih mengalami dinamika;  Manhaj Tarjih disusun dan dikembangkan berdasarkan pengalaman para ulama menemukan hukum Islam.
  • 5. DUA MODEL MANHAJ TARJIH 1.Periode K.H. Ahmad Azhar Basyir ,MA dan Prof. Asymuni Abdurrahman (Metode Bayani, Qiyasi dan Istishlahi); 2. Periode Prof. Amin Abdullah dan Prof. Syamsul Anwar (Metode Bayani, Burhani dan ‘Irfani)
  • 6. Pokok-pokok Manhaj Tarjih Muhammadiyah 1. Di dalam beristidlal, dasar utamanya adalah al- Quran dan as-sunnah as-Sahihah. Ijtihad dan istinbath atas dasar ‘illat terhadap hal-hal yang tidak terdapat di dalam nash, dapat dilakukan sepanjang tidak menyangkut bidang ta’abbudi dan memang merupakan hal yang diajarkan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan perkataan lain, Majelis Tarjih menerima ijtihad termasuk qiyas sebagai cara dalam menetapkan hukum yang tidak ada nashnya secara langsung;
  • 7. Pengertian Shahihah dalam Majelis Tarjih  Hadis tersebut berkualitas shahih sebagaimana dipahami dalam ilmu hadis;  Hadis tersebut berkualitas hasan yang kualitasnya di bawah shahih tapi lebih tinggi dari hadis dla’if;
  • 8. ‫موقف العلماء المجتهدين عن‬ ‫اقوالهم الفقهية‬ ‫-إذا قلت قول يخالف كتاب ا تعالى وخبر الرسول‬ ‫صلى ا عليه وسلم فاتركوا قولي )أبو حنيفة(‬ ‫- إنما انا بشر أخطئ وأصيب فانظروا فى رأيي فكل‬ ‫ما وافق الكتاب والسنة فخذوه وكل مالم يوافق‬ ‫الكتاب والسنة فاتركوه )مالك بن أنس(‬ ‫- إذا وجدتم فى كتابي خل ف سنة رسول ا صلى‬ ‫ا عليه سلم فقولوا بسنة رسول ا صلى ا عليه‬ ‫سلم )محمـد بن ادريس الشافعي(‬ ‫- ل تقلدني ول تقلد مالكا ول الشـافعي ول الوزاعي‬ ‫ول الثوري وخذ من حيث أخذوا )أحمد بن حنبل(‬
  • 9. 2. Dalam menentukan sesuatu keputusan dilakukan dengan cara musyawarah. Dalam menetapkan masalah ijtihad digunakan sistem ijtihad jama’iy. Dengan demikian pendapat perorangan dari anggota majelis tidak dapat dipandang kuat;
  • 10. 3. Tidak mengikatkan diri pada suatu mazhab tetapi pendapat-pendapat mazhab dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan hukum sepanjang sesuai dengan jiwa al-Quran dan as-Sunnah atau dasar-dasar lain yang dipandang kuat;
  • 11. 4. Berprinsip terbuka dan toleran dan tidak beranggapan bahwa hanya Majelis Tarjih yang paling benar.Keputusan diambil atas dasar landasan dalil-dalil yang dipandang paling kuat yang didapat ketika keputusan diambil. Koreksi dari siapapun akan diterima sepanjang dapat diberikan dalil- dalil lain yang lebih kuat. Dengan demikian Majelis Tarjih dimungkinkan mengubah keputusan yang pernah ditetapkan;
  • 12. Contoh Putusan yang dikoreksi  Hukum Memasang gambar KH Ahmad Dahlan pada awalnya dinyatakan haram karena dikhawatirkan menimbulkan kultus dan syirik;  Putusan hukum tersebut dikoreksi dengan putusan kemudian yang menyatakan boleh memasang photo/gambar KH Ahmad Dahlan.
  • 13. 5. Di dalam masalah aqiedah (tawhid) hanya dipergunakan dalil-dalil yang mutawatir; 6. Tidak menolak ijma’ Shahabat sebagai dasar sesuatu keputusan; 7. Terhadap dalil-dalil yang mengandung ta’arudl digunakan cara al-jam’u wat-tawfieq da kalau tidak dapat diakukan barudilakukan tarjih;
  • 14. 8. Menggunakan asas sadd adz-dzara’i untuk menghindari terjadinya fitnah dan mafsadah; 9. Menta’lil dapat dipergunakan untuk memahami kandungan dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah sepanjang sesuai dengan kandungan syari’ah. Adapun kaidah “al-hukmu yaduru ma’a ‘illatihi wujudan wa’adaman” dalam hal-hal tertentu dapat berlaku;
  • 15. 10. Penggunaan dalil untuk menetapkan sesuatu hukum, dilakukan dengan cara komprehensif, utuh dan bulat tidak terpisah; 11. Dalil-dalil umum al-Quran dapat diktakhsis hadis Ahad kecuali dalam bidang aqidah; 12. Dalam mengamalkan agama Islam menggunakan prinsip at-taysir;
  • 16. 13. Dalam bidang ibadah yang ketentuan- ketentuannya dari al-Quran dan as- Sunnah, pemahamannya dapat dilakukan dengan mnggunakan akal sepanjang diketahui latarbelakang dan tujuannya. Meskipun harus diakui bahwa akal besifat nisbi, sehingga prinsip mendahulukan nash daripada akal memiliki kelenturan dalam menghadapiperubahan situasi dan kondisi; 14. Dalam hal-hal yang termasuk al-umur ad-dunyawiyyah pengunaan akal sangat diperlukan demi kemaslahatan ummat;
  • 17. 15. Untuk memahami nash yang musytarak paham Shahabat dapat diterima; 16. Dalam memahami nash yang erkaitan dengan aqiedah makna zhahir didahulukan daripada takwil. Dalam hal ini takwil Shahabat tidak harus diterima
  • 18. Tiga Model Ijtihad (1) Ijtihad Bayani adalah ijtihad terhadap nash yang mujmal, baik karena belum jelas makna lafazh yang dimaksud maupun karena lafazh itu mengandung makna ganda mengandung arti musytarak ataupun karena pengertian lafazh dalam ungkapan yang konteksnya mempunyai arti yang jumbuh (mutasyabih), ataupun adanya beberapa dalil yang bertentangan (ta’arudh). Dalam hal yang terakhir digunakan jalan ijtihad dengan jalan tarjih.
  • 19. Ijtihad Bayani (2)  Secara epistemologis ijtihad Bayani adalah suatu cara memperoleh pengetahuan dengan berpijak pada nash baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung artinya menggunakan nash atau teks suci sebagai sumber pengetahuan yang jadi. Dengan demikian informasi hokum yang dimunculkan nash diambil secara apa adanya. Sedangkan secara tidak langsung maksudnya melakukan penyimpulan hokum dengan berpijak pada nash tersebut. Dalam ungkapan lain porsi nash dalam ijtihad bayani sangat dominant daripada porsi penalaran akal.
  • 20. Contoh Ijtihad Bayani Langsung: Ketentuan shalat Tarawih 11 Raa’at dengan rangkaian 4-4-3 dan 2-2-2-2-21; Contoh Ijtihad Bayani Tidak Langsung: Shalat ‘ied yang bersamaan waktunya shalat Jum’at tidak menggugurkan shalat jum’at (Hadis dijumpai dalam ketentuan Surat yang dibaca Rasulullah pada shalat jum’at)
  • 21. Ciri-ciri lain model bayani  Senantiasa berpijak pada dalil nash  Memperhatikan aspek kesahihan transmissional.  Berpegang pada makna zahir teks
  • 22. Ijtihad Qiyasi adalah menyeberangkan hukum yang telah ada nashnya kepada masalah baru yang belum ada hukumnya berdasarkan nash, karena adanya persamaan ‘illat (HPT 278)
  • 23. Contoh Ijtihad Qiyasi  2.1 Hokum syubhat untuk bunga bank pemerintah. Muhammadiyah berpandangan bahwa banga bank yang menyertai transaksi perbankan pemerintah tidak sama dengan riba yang disebutkan laam al-Quran  2.2. Masalah zakat selain sapi/ kerbau kambing dan onta yang diqiyaskan kepada hewan tersebut dimuka. Begitu juga kadar zakat tanaman seperti tebu, kayu, getah, kelapa, lada, cengkeh yang diqiyaskan pada gandum, beras, jagung dan makanan pokok lainnya yang jika telah mencapai 5 wasaq (7,5 kuintal) zakatnya sebesar 5 atau 10 %.
  • 24. (3) Ijtihad Istishlahi  yaitu ijtihad terhadap masalah yang tidak ditunjukkan nash sama sekali secara khusus, namun tidak adanya nash mengenai masalah yang ada kesamaannya. Dalam masalah yang demikian penetapan hukum dilakukan beradasarkan ‘illah untuk kemaslahatan.
  • 25. Contoh Ijtihad Istishlahi  3.1. bayi tabung  3.2. aborsi untuk menjaga (potensi) kehidupan ibu  3.3. Mengharamkan perkawinan antar agama
  • 26. ‫‪Analisis Pengharaman Nikah Laki-laki Muslim‬‬ ‫‪dengan Perempuan Ahlul Kitab‬‬ ‫: ‪Haram‬‬ ‫37-27 ‪ Al-maidah‬‬ ‫لقد كفر الذين قالوا إن ا هو المسيح ابن مريم وقال المسيح يا بني إسرائيل اعبدوا- ‪‬‬ ‫ا ربي وربكم إنه من يشرك بالله فقد حرم ا عليه الجنة ومأواه النار وما للظالمين‬ ‫من أنصار‬ ‫لقد كفر الذين قالوا إن ا ثالث ثلثة وما من إله إل إله واحد وإن لم ينتهوا عما- ‪‬‬ ‫; يقولون ليمسن الذين كفروا منهم عذاب أليم‬ ‫:‪ Al-Isra ayat akhir‬‬ ‫;021 ‪ Al-Baqarah ayat‬‬ ‫ولن ترضى عنك اليهود ول النصارى حتى تتبع ملتهم قل إن هدى ا هو الهدى ولئن- ‪‬‬ ‫; اتبعت أهواءهم بعد الذي جاءك من العلم ما لك من ا من ولي ول نصير‬ ‫6 ‪ Al-Bayyinah ayat 1 dan‬‬ ‫لم يكن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين منفكين حتى تأتيهم البينة- ‪‬‬ ‫إن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين في نار جهنم خالدين فيها أولئك هم شر- ‪‬‬ ‫البرية‬ ‫‪Mubah‬‬ ‫اليوم أحل لكم الطيبات وطعام الذين أوتوا الكتاب حل لكم ;5 ‪ al-Maidah ayat‬‬ ‫وطعامكم حل لهم والمحصنات من المؤمنات والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب من‬ ‫قبلكم إذا آتيتموهن أجورهن محصنين غير مسافحين ول متخذي أخدان ومن يكفر‬ ‫باليمان فقد حبط عمله وهو في الخرة من الخاسرين‬ ‫:311 ‪ ali Imran ayat‬‬ ‫ليسوا سواء من أهل الكتاب أمة قآئمة يتلون آيات ا آناء الليل وهم يسجدون ‪‬‬
  • 27. Analisis  Tujuan utama pernikahan adalah terwujudnya sakinah dalam keluarga. Untuk itu diperlukan beberapa syarat terutama adanya kafaahfiddin (kufu) dalam agama aka menjadikan kendala terwujudnya sakinah tersebut.  Dalam agama dimungkinkan menetapkan suatu huk‫ع‬u untuk menghindari kkemudlaratan yang mungkin timbul (saddan lidzdzari’ah). Hal ini sesuai aui pula dengan kaidah fqihiyyah yang berbunyi:  Dar’ul mafasidi muqaddamun ‘alaa jalbil mashalih  UU no.1 1974 Bab I pasal 1 dan 2
  • 28. Metode Burhani  Kata Burhani berasal dari kata al-burhan yang dalm bahasa Arab dimakna sebagai al-hujjah al-fashilah al-bayinnah. Dalam perspektif logika al-burhan dimaknai sebagai aktifitas pikir yang menetapkan kebenaran sesuatu melalui metode penalaran dengan mengaitkan pengetahuan yang bukti-buktinya mendahului kebenaran. Dalam bahasa yang sederhana burhan artinya aktifitas pikir untuk menentukan kebenaran sesuatu.  Pendekatan burhani dalam pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengamatan indera, eksperimen dan hokum-hukum logika. Dalam kaitannya dengan nash sebagai sumber kebenaran pendekatan burhani merupakan perpaduan antara kebenaran nash dengan realitas kongkrit dalam satu jalinan.  Jika menghitung porsi akal dalam metode ijtihad burhani perannya lebih besar daripada dalam metode bayani karena disini akal digunakan untuk mengkorespondensi kebenaran nash.
  • 29. Metode Ijtihad Irfani  Kata irfani berasal dari kata arafa –irfanan yang secara tradisional dimaknai sebagai ma’rifah atau pengetahuan, juga dimaknai sebagai kasyf atau pengetahuan yang diraih melalui latihan bathin. Pengertian lebih dapat dipahami jika menyelisik kata ahlul irfan yangsering juga disamakan dengan mutashawwifin atau para ulma tashawwuf.  Pendekatan irfani secara metodologis dipraktekan dengan lebih bertumpu pada instrument pengalaman batin, zauq, qalb, wijdan, bashirah atau intuisi. Sedangkan metodenya mempraktekkan kasyf dan iktisyaf.  Contoh penggunaan metode irfani dalam hokum Islam adalah menggunakan pakaian rapih yang menutup aurat secara maksimal. Berdasarkan hadis menutup aurat dan rukun shalat itu tidak disebutkan akan tetapi secara irfani tidak dinyatakan benar karena tidak memenuhi unsur kebaikan kepada Allah
  • 30. PRINSIP UMUM MANHAJ TARJIH:  Al-muraa’at (konservasi) artinya pelestarian nilai- nilai dasar yang termuat dalam wahyu untuk menyelesaikan persoalan kehidupan. Ini dilakukan dengan upaya furifikasi atau pemurnian ajaran Islam. Prinsip ini dipraktekkan pada bidang akidah dan ibadah;  At-tahdits (modernisasi) artinya upaya pelaksanaan ajaran Islam guna memenuhi tuntutan spiritual ummat sesuai dengan perkembangan zaman dan tempat. Ini dilakukan dengan melakukan reaktualisasi, reinterpretasi dan revitalisasi ajaran Islam;  Al-ibtikar (kreasi), penciptaan rumusan pemikiran Islam secara kreatif, konstruktif dalam menyauti persoalan kekinian. Ini dilakukan dengan menerima nilai-nilai yang tidak bertentangan dengan nilai Islam melalui seleksi yang ketat dan komprehensif.
  • 31. Contoh Putusan Gunaka Manhaj Bayani  Hukum mengimani seseorang setelah kenabian Nabi Muhammad saw;  Hukum mandi shalat jum’at;
  • 32. Contoh Penggunaan Manhaj ‘Irfani  Menunaikan shalat dengan menggunakan pakaian yang tidak sekedar memenuhi batas minimal ketentuan menutup aurat tetapi;  Memperlakukan orang Ahmadiyah sesuai dengan ajaran makarimal akhlaq yang diajarkan Rasulullah saw.
  • 33. PRINSIP ALIRAN TAWASSUTH DALAM HUKUM ISLAM  meyakini hikmatu tasyri’ yang membawa kemaslahatan;  menggabungkan antara teks denan hikmatutasyri’ secara terpadu;  memandang secara seimbang antara teks dengan realitas;  memandang secara adil antara persoalan dunia dan akhirat;  mempermudah manusia;  Bersikap terbuka, dialog, toleran terhadap dunia.
  • 34. LANGKAH-LAKAH ALIRAN TAWASSUTH DALAM HUKUM ISLAM  mencari maqashid asy-syari’at sebelum mengeluarkan/menemukan hukum;  memahami teks dalam bingkai konteks peristiwanya;