Dokumen tersebut merupakan pengantar makalah yang membahas karakteristik pokok permasalahan penelitian yang baik. Ia menjelaskan tentang definisi penelitian dan topik permasalahan, serta karakteristik masalah penelitian yang baik seperti memiliki nilai, fisibilitas, sesuai dengan kualitas peneliti, aktual, dan urgen.
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Karakteristik Masalah
1. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian
alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”KARAKTERISTIK POKOK PERMASALAHAN YANG BAIK”. Dalam
penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang
tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih,
dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada
langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas
dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih
baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Bandung, September 2014
Penyusun
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat yang dimiliki manusia. Terutama
sifat keingintahuan pada segala sesuatu yang menarik perhatiannya. Manusia selalu
menaruh perhatian terutama pada lingkungan di sekitar kehidupannya. Perhatian
dan pengamatan terhadap fakta-fakta serta didorong keingintahuan pada fakta-fakta
secara lebih mendalam akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang
membutuhkan jawaban. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan
memuaskan rasa keingintahuan kemudian menimbulkan motivasi penelitian.
Rasa ingin tahu pun tidak luput di kegiatan bersifat akademik. Dalam upaya
memahami fenomena – fenomena yang terjadi serta mencari pemecahan masalah
yang terjadi di organisasi kegiatan penelitian pun akhirnya dibutuhkan. Dengan
melakukan penelitian diharapkan dapat dipahami esensi mengapa fenomena-fenomena
tersebut dapat terjadi, dan hasil penelitian juga dapat dijadikan sebagai
alat prediksi kejadian-kejadian masa yang akan datang. Pemahaman tentang
bagaimana melakukan riset yang baik itu dilakukan? menjadi sesuatu yang penting.
Suatu penelitian yang mendasarkan pada metode ilmiah biasanya dimula i
dengan adanya permasalahan. Kedudukan masalah dalam alur prosedur penelit ia n
sangatlah penting, bahkan lebih penting dari solusi atau jawaban yang akan
diperoleh/dicari, karena masalah yang dipilih dapat menentukan perumusan
masalah, tujuan, hipotesis, kajian pustaka yang akan digunakan bahkan juga untuk
menentukan metodologi yang tepat untuk memecahkannya. [1]
Dalam dunia pendidikan banyak fenomena- fenomena dari suatu masalah
yang kompleks dan saling berkaitan yang mengganjal dan perlu dipecahkan dalam
suatu penelitian. Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmia h.
Oleh karena itu makalah ini akan membahas masalah-masalah dalam dunia
pendidikan yang dapat diselesaikan dengan suatu penelitian.
3. B. RUMUSAN MASALAH
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Adapun beberapa masalah yang akan
dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
1. Apa definisi Penelitian?
2. Apa definisi topik/pokok permasalahan dalam penelitian?
3. Apa dan bagaimana karakteristik masalah penelitian yang baik ?
4. Bagaimana mengidentifikasi masalah penelitian ?
C. TUJUAN
Makalah ini disusun juga mempunyai tujuan yang semestinya dapat
memberikan pemahaman lebih kepada pada pembaca akan pembahasan ini.
Tujuan-tujuan yang dimaksud diantaranya:
1. Mengetahui pengertian penelitian.
2. Mengetahui pengertian masalah dalam penelitian.
3. Mengetahui bagaimana mengidentifikasi masalah penelitian
4. Mengetahui bagaimana karakteristik masalah penelitian yang baik
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PENELITIAN
Penelitian (Research) pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelit ia n
itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistemat is.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang
dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang tertentu
yang bersifat logis. [2]
Secara sistematis, suatu penelitian yang mendasarkan pada metode ilmia h
biasanya dimulai dengan adanya permasalahan. Permasalahan penelit ian menurut
John Dewey (1993) dan Kerlinger (1986) mengidentifikasikan bahwa
permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang
awam maupun oleh para peneliti. Permasalahan dapat pula diartikan sebagai target
yang telah ditetapkan oleh peneliti. [3]
Masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesangsian ataupun
kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena. Adanya kemenduaan arti
(ambiguity) adanya halangan dari rintangan. Adanya celah (gap) baik antar kegiatan
atau antar fenomena. Baik yang telah ada ataupun yang akan ada. Karakteristik dari
topik yang bagus juga dapat memberikan warna dan pemahaman yang lebih
diterima baik oleh orang yang merasakan topik maupun peneliti itu sendiri.
5. B. PENGERTIAN POKOK PERMASALAHAN (TOPIC)
Seorang peneliti sebelum menentukan bagaimana penelitian bisa dilakukan,
terlebih dahulu harus menentukan masalah apa saja yang bisa diteliti. Masalah
penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu
variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel
didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan yang lain. [4]
Masalah penelitian ini akan menentukan kualitas penelitian yang akan
dilakukan. Baik buruknya penelitian seseorang tergantung bagaimana seorang
peneliti tersebut dapat mengidentifikasikan penelitian sebaik-baiknya. Menentukan
masalah penelitian terkadang sulit, hal itu dikarenakan kurang faham akan
permasalahan tersebut. Untuk menentukan permasalahan penelitian terlebih dahulu
harus memahami sumber masalah. Sumber masalah tersebut bisa berasal dari
manusia, program, dan fenomena di sekitar.
Terkadang kesalahan yang terjadi dalam penelitian adalah berangkat dari
paradigma yang salah. Penelitian yang yang benar adalah dimulai dengan mencari
dan mengidentifikasi permasalahan yang ada. Barulah setelah mendapatkan
masalah yang jelas, penelitian di lakukan. Banyak di antara kita –terutama
mahasiswa- ketika melakukan penelitian ilmiah, memulai dengan cara yang salah,
yaitu menentukan judul baru kemudian menentukan permasalahan. Sebenarnya hal
itni bukan permasalahan pokok, tetapi paradigma seperti ini perlu dibenarkan.
Apakah permasalahan dalam penelitian? John Dewey dan Kerlinger
mendefinisikan bahwa permasalahan adalah kesulitan yang dirasakan oleh orang
awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu
yang menghalangi tercapainya tujuan. Masalah juga diartikan setiap kesulitan yang
menggerakkan seseorang untuk memecahkannya. Akan tetapi tidak setiap kesulitan
dapat diangkat sebagai masalah penelitian. Masalah yang problematik saja yang
layak untuk diteliti. Sedangkan masalah yang sederhana dan sudah jelas
pemecahannya tidak perlu dilakukan penelitian. Sebagai gambaran kompleksitas
masalah, dapat dibandingkan antara orang sakit masuk angin dan orang sakit pusing
terus menerus lebih dari seminggu. Sakit masuk angin dapat digolongkan lebih
sederhana maka pengobatan atau pemecahannya dapat dilakukan langsung dengan
cara minum “antangin”, “diolesi minyak anti angin” atau “kerokan”. Tetapi pusing
6. yang dialami sudah beberapa lama dan berulang- ulang perlu dilakukan observasi
untuk menentukan penyebabnya dan kemudian baru dilakukan tindakan
pengobatan.
Secara umum, permasalahan adalah kesenjangan antara harapan/ideal/da s
sein dengan kenyataan/realitas/das sollen. [5] Masalah penelitian berbeda dengan
masalah-masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan dapat menjadi masalah
penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan (gap) antara yang
seharusnya dengan kenyataan yang ada, antara apa yang diperlukan dengan yang
tersedia antara harapan dan kenyataan. Kriteria permasalahan yang dimulai dari
adanya kesenjangan ini biasanya berbentuk penelitian dengan pendekatan
kuantitatif.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif, permasalahan diperoleh dari adanya
ketertarikan terhadap hal-hal yang unik dan memiliki nilai lebih yang pantas untuk
diteliti.
Untuk memperoleh masalah dalam penelitian, dapat dilaksanakan melalui
penelusuran beberapa sumber, antara lain:
1. Pengalaman dan pengetahuan
2. Kepustakaan yang berhubungan dengan bidang studi kita
3. Mata kuliah-mata kuliah yang pernah diprogramkan
4. Jurnal, buku-buku, majalah-majalah, dan abstrak-abstrak.
5. Skripsi, tesis, disertasi
6. Profesor-profesor, teman
Untuk dapat menemukan masalah penelitian dari sumber-sumber tersebut di
atas, perlu adanya dukungan sikap seorang peneliti, yaitu sikap mandiri dalam
menemukan dan mengolah permasalahan penelitian. Memang bukan suatu hal yang
mudah, akan tetapi bukan hal yang terlalu sulit juga. Sikap kemandirian akan dapat
dicapai oleh peneliti apabila peneliti bersifat aktif dalam mencari dan menemuka n
masalah. Ada beberapa yang dapat dilakukan oleh peneliti akan memiliki sikap
yang mandiri, antara lain:
1. Kepekaaan peneliti dalam menangkap fenomena problematika yang terjadi
dalam praktek, baik dalam laboratorium maupun masyarakat.
7. 2. Kesiapan peneliti akan pengetahuan teori dan informasi penelitian-penelit ia n
terdahulu di bidang ilmu yang ditekuni.
3. Ketekunan peneliti mengikuti perkembangan mutakhir pada bidang ilmu
yang ditekuni. [6]
8. C. KARAKTERISTIK POKOK PERMASALAHAN (TOPIC) YANG
BAIK
Masalah yang telah dipilih sebaiknya dianalisis terlebih dahulu, agar hasil
penelitian dapat dilakukan dengan baik, dari segi proses ataupun tujuannya.
Analisis itu dapat dilihat dalam perspektif substansi, teori dan metode juga proses
penelitian dan manfaat penelitian. Di samping itu, agar hasil penelitian benar-benar
berarti dan bermakna (fungsional) sesuai dengan jenis dan tujuan penelitian itu
sendiri.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian,
diantaranya:
1. Memiliki nilai penelitian
Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat yang positif.
Terutama jika bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan bersama.
2. Memiliki fisibilitas
Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.
Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut,
b. batas-batas masalah yang jelas,
c. adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya,
d. adanya biaya yang diperlukan, dan
e. tidak bertentangan dengan hukum.
3. Sesuai dengan kualitas peneliti
Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitan masalah disesuaika n
dengan tingkat kemampuan peneliti.
4. Aktual
Aktual atau Up do date, artinya permasalahan yang akan diteliti adalah fakta
perilaku yang sedang “hangat” terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja aktualitas
sebuah fakta perilaku akan selalu dinamis dan berubah setiap periode waktu
tertentu. Permasalahan perilaku seks bebas remaja saat ini terasa lebih aktual
dibandingkan perilaku agresif.
5. Urgen
9. Urgen, artinya permasalahan yang diteliti haruslah sesuatu yang “mendesak”
untuk diteliti. Dengan kata lain jika tidak segera ditemukan “jawabannya” akan
dapat menimbulkan dampak-dampak negatif yang dapat merugikan kehidupan
manusia. Perilaku rendahnya kepatuhan membayar pajak jika tidak segera ditelit i
akan menimbulkan dampak yang negatif, misalnya menurunnya penerimaan kas
negara yang berakibat pada berkurangnya APBN untuk pembangunan sarana
pendidikan, kesehatan dan lain-lain. [7]
Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain:
a. Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang menelit i
masalah tersebut.
b. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat.
c. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah.
d. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
e. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
f. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat,
ideologi, dan kepercayaan agama.
Supaya masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, hal yang yang
penting dan perlu diperhatikan oleh calon peneliti setelah menemukan masalah
adalah, apakah masalah yang akan diangkat memenuhi karakteristik masalah yang
baik. Ada beberapa kriteria masalah penelitian yang baik, antara lain:
a. Topik atau judul menarik
b. Pemecahan masalah benar-benar bermanfaat bagi orang-orang dalam lapangan
pekerjaan atau bidang tertentu.
c. Masalah harus merupakan hal baru
d. Masalah harus mengandung rancangan yang lebih komplek.
e. Harus dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diinginkan
f. Tidak bertentangan dengan etika dengan moral
Setelah menemukan masalah dalam penelitian, peneliti dapat merumuska n
judul penelitian. Judul penelitian yang baik harus mengandung beberapa unsur
antara lain: variabel-variabel yang akan diteliti, hubungan antara variable dan
populasi sasaran.
10. D. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
Mengidentifikasi masalah bukan hal yang mudah dan bahkan mungkin dapat
dianggap sebagai sesuatu pekerjaan yang paling sulit dalam suatu proses penelit ia n.
Kesulitan tersebut masih bertambah karena tidak adanya formulasi yang pasti
dalam hal bagaimana mencari permasalahan penelitian. Olehnya itu biasanya para
peneliti selalu berkonsultasi dengan pembimbing atau sesama peneliti. Kesulitan
mencari permasalahan biasanya juga tergantung pada ketajaman para peneliti itu
sendiri dalam menyeleksi dan merasakan sesuatu yang dapat dimasukkan sebagai
permasalahan.
Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian bukan sekedar mendaftar
sejumlah masalah, tetapi kegiatan ini lebih daripada itu karena masalah yang telah
dipilih hendaknya memiliki signifikansi untuk dipecahkan. Berdasarkan
identifikasi terhadap masalah-masalah, maka peneliti menentukan skala prioritas
yaitu menentukan masalah-masalah mana yang perlu segera dilakukan pemecahan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa identifikasi masalah merupakan
upaya untuk mengelompokkan, mengurutkan sekaligus memetakkan masalah-masalah
tersebut secara sistematis berdasarkan keahlian bidang peneliti. Bila daftar
pertanyaan telah dibuat dan disusun sesuai urutan yang paling mendasar, maka
perlu dipilih dan ditemukan (identifikasi) masalah yang laik untuk dilakukan
penelitian dan dicari jawabannya. Laik tidaknya suatu masalah yang ditelit i
tergantung ketajaman dan kemandirian (kepekaan, kesiapan dan ketekunan) penelit i
yang bersangkutan. Identifikasi masalah perlu memperhatikan apakah masalah/
fokus yang dipilih cukup:
1. esensial/ menduduki urutan paling penting di antara masalah-masalah yang
ada,
2. urgen/mendesak untuk dipecahkan,
3. bermanfaat bila dipecahkan.
Dalam dunia pendidikan masalah yang ditemukan/teridentifikasi dapat
dikelompokkan menjadi 5, yaitu: proses pembelajaran, siswa, guru, hasil belajar
(output) dan hasil belajar jangka panjang (outcome). Walaupun dari proses
identikasi masalah telah berhasil ditemukan satu masalah, ternyata masih perlu
mempertimbangkan beberapa hal untuk menjadikannya sebagai fokus penelit ia n.
11. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah minat/motivasi/dorongan penelit i,
kemampuan peneliti, lokasi penelitian, sumber data (populasi dan sampel), waktu,
pendekatan/metode yang digunakan, buku sumber yang tersedia, etika dan
birokrasi. Bila kesemua hal tersebut telah terpenuhi maka suatu fokus masalah
dapat dijadikan sebagai masalah penelitian untuk dicari jawabannya. [8]
12. BAB III
KESIMPULAN
1. Permasalahan adalah kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para
peneliti; permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang
menghalangi tercapainya tujuan
2. Dalam mencari dan menemukan topik atau pokok permasalahan yang baik,
harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Topik atau judul menarik
b. Pemecahan masalah benar-benar bermanfaat bagi orang-orang dalam
lapangan pekerjaan atau bidang tertentu.
c. Masalah harus merupakan hal baru
d. Masalah harus mengandung rancangan yang lebih komplek.
e. Harus dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diinginkan
f. Tidak bertentangan dengan etika dengan moral
3. Dalam dunia pendidikan masalah yang ditemukan/teridentifikasi dapat
dikelompokkan menjadi 5, yaitu: proses pembelajaran, siswa, guru, hasil
belajar (output) dan hasil belajar jangka panjang (outcome). Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam identifikasi masalah adalah
minat/motivasi/dorongan peneliti, kemampuan peneliti, lokasi penelitia n,
sumber data (populasi dan sampel), waktu, pendekatan/metode yang
digunakan, buku sumber yang tersedia, etika dan birokrasi.
4. Suatu masalah yang dipilih dalam perumusannya harus memiliki ciri-cir i
khusus (karakteristik) sebagai berikut: 1) masalah menanyakan hubungan
antara dua atau lebih variabel; 2) masalah dinyatakan atau dirumuskan secara
jelas dan tidak ambigius; 3) masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan; 4) masalah itu dapat diuji melalui metode empiris, artinya adanya
kemungkinan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaa n
yang ditanyakan; dan 5) masalah tidak menyangkut moral dan etika.
5. Agar dapat membatasi ruang lingkup permasalahan yang menarik minat dan
keterampilan peneliti, alangkah bijaksananya apabila peneliti itu dapat
13. mempersempit cakupan ruang lingkup masalah penelitiannya. Untuk maksud
ini dapat dipakai skema klasifikasi masalah. Berkenaan dengan penelitian di
tingkat kelas atau sekolah, maka pertimbangan-pertimbangan khusus perlu
diambil oleh seorang peneliti. Pertimbangan-pertimbangan khusus adalah
sebagai berikut, yaitu: 1) dapat dilaksanakan; 2) berguna untuk kepentingan
luas; 3) menarik minat; 4) nilai teoritis; 5) nilai praktis.
14. DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1998
Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara, 2009
http://ahmadnursanto98.blogspot.com/2013/02/permasalahan-dalam-penelitian_
18.html (diakses 25 September 2014)
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/merumuskan-dan-memilih-masalah-penelitian/
(diakses 25 September 2014)
http://expresisastra.blogspot.com/2013/09/pengertian-penelitian-dan-masalah-penelitian.
html (diakses 25 September 2014)
[1] http://mitoyono.blogspot.com/2010/12/makalah-metode-penelitian-bab-i.
html (diakses 29 September 2014)
[2] http://rezafm.unsri.ac.id/index.php/posting/38 (diakses 29 September 2014)
[3] Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan
Praktikny,.(Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
[4] http://ahmadnursanto98.blogspot.com/2013/02/permasalahan-dalam-penelitian_
18.html (diakses 29 September 2014)
[5] Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)
[6] http://expresisastra.blogspot.com/2013/09/pengertian-penelitian-dan-masalah-
penelitian.html (diakses 29 September 2014)
[7] http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/merumuskan-dan-memilih-masalah-
penelitian/ (diakses 29 September 2014)
[8] http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/identifikasi-pemilihan-deskripsi-
dan-rumusan-masalah-penelitian-tindakan-kelas (diakses 29
September 2014)