SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
BAB I

                             PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

       Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar baik segi kekayaan
sumber daya alam maupun sumber daya manusia, hal ini pernah tercatat, bangsa
Indonesia terbanyak penduduk setelah Cina dan India artinya maju mundurnya
kemajuan bangsa salah satunya ditentukan oleh kualitas manusia atau lebih
spesifik keluarga. Tidak dapat kita pungkiri, sebagai institusi terkecil dalam
masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembangunan sebuah bangsa. Hal ini terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai
wahana pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu,
sudah sewajarnya bila pemerintah bersama-sama dengan segenap komponen
masyarakat berkepentingan untuk membangun keluarga-keluarga di negara kita
tercinta ini agar menjadi keluarga yang sejahtera yang dalam konteks ini kita
maknai sebagai keluarga yang sehat, maju dan mandiri dengan ketahanan keluarga
yang tinggi. Terlebih Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
sebagai motor penggerak Program KB di Indonesia, sekarang ini sangat berpihak
pada upaya membangun keluarga sejahtera dengan visi dan misinya yang telah
derbaharuhi, yakni ”Seluruh Keluarga Ikut KB” dan ”Mewujudkan Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera”.

       Keluarga yang sejahtera, dengan demikian, tentu menjadi dambaan setiap
orang untuk mencapainya. Bukan saja karena dengan mencapai tingkat
kesejahteraan tertentu, seseorang akan dapat menikmati hidup secara wajar dan
menyenangkan karena tercukupi kebutuhan materill dan spirituilnya, tetapi
dengan kondisi keluarga yang sejahtera setiap individu didalamnya akan
mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang sesuai dengan potensi,
bakat dan kemampuan yang dimiliki.




                                       1
Dalam agama Islam, keluarga sejahtera disubstansikan dalam bentuk
keluarga sakinah. Pengertian keluarga sakinah diambil dan berasal dari Al Qur’an,
yang dipahami dari ayat-ayat Surat Ar Ruum, dimana dinyatakan bahwa tujuan
keluarga adalah untuk mencapai ketenteraman dan kebahagiaan dengan dasar
kasih sayang. Yaitu keluarga yang saling cinta mencintai dan penuh kasih sayang,
sehingga setiap anggota keluarga merasa dalam suasana aman, tenteram, tenang
dan damai, bahagia dan sejahtera namun dinamis menuju kehidupan yang lebih
baik di dunia maupun di akhirat.

         Mencermati penjelasan di atas antara keluarga sejahtera secara umum
dengan kosnep keluarga sakinah mempunyai hubungan yang sangat erat, untuk itu
dalam makalah ini penulis akan mencoba mendeskripsikan KB dalam pandangan
Agama.




1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan penulis dalam latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.     Bagaimana konsep keluarga berencana secara umum?

2.     Bagaimana keluarga berencana dalam pandangan Al-Qur’an dan Hadits?

3.     Bagaimana hukum keluarga berencana dalam Islam?

4.     Bagaimana Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam?




1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :

     1. Untuk mendeskripsikan konsep keluarga berencana secara umum

     2. Untuk mendeskripsikan keluarga berencana dalam pandangan Al-Qur’an


                                       2
dan Hadits

  3. Untuk mendeskripsikan hukum keluarga berencana dalam Islam

  4. Untuk mendeskripsikan Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang

      oleh Islam




1.4 Metode Penulisan

       Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu menggunakan
metode deskriptif analitis dimana penulis berusaha mendeskripsikan permasalahan
dan menganalisisnya sesuai dengan kajian pustaka yang diperoleh/studi literature,
dimana sumber yang digunakan menggunakan sumber pustaka (buku) dan hasil
browusing dari internet.




1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan meliputi : Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,
metode penulisan dan sistematika penulisan

Bab II Pembahasan meliputi : konsep keluarga berencana secara umum, keluarga
berencana dalam pandangan Al-Qur’an dan Hadits, hukum keluarga berencana
dalam Islam, dan Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam

Bab III Penutup meliputi kesimpulan dan saran




                                       3
BAB II

                               PEMBAHASAN




2.1 Konsep Keluarga Berencana

2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana

    Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997:
keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan
jumlah anak dalam keluarga.

    Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga
berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan
dengan memakai kontrasepsi.

    Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi
ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan
kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan
adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang
memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk
mengakhiri kehamilan dengan aborsi.




                                       4
2.2 Tujuan Keluarga Berencana

Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:

2.2.1 Tujuan demografi

     Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan
menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti
dengan menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87
menjadi 2,69 per wanita. Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan akan
mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam serta banyaknya
kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan penyediaan bahan pangan
dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori Malthus (1766-
1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti deret
ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung.

2.2.2 Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan
     Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan
anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta
menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
2.2.3 Mengobati kemandulan
     Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah
lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini
memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
2.2.4 Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja
      Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan
yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk
keluarga yang bahagia dan berkualitas.
2.2.5 Tujuan akhir KB
     Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga
berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang,


                                         5
pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.


2.3 Sasaran Keluarga Berencana

2.3.1 Sasaran Langsung

       Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15 - 49
tahun, Karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan
seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan. PUS
diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif lestari sehingga
memberi efek langsung penurunan fertilisasi.

2.3.2 Sasaran Tidak Langsung

  a. Kelompok remaja usia 15 - 19 tahun, remaja ini memang bukan merupakan
     target untuk menggunakan alat kontrasepsi secara langsung tetapi
     merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan seksual
     akibat telah berfungsinya alat-alat reproduksinya. Sehingga program KB
     disini lebih berupaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya
     kehamilan yang tidak diinginkan serta kejadian aborsi.

  b. Organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi-instansi
     pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (alim ulama, wanita,
     dan pemuda), yang diharapkan dapat memberikan dukungannya dalam
     pelembagaan NKKBS.

2.4 Macam-macam Alat Kontrasepsi

       Dalam pelaksanaan KB harus menggunakan alat kontrsepsi yang sudah
dikenal diantaranya ialah:

a. Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk
   mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium.
b. Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu
   menghalangi ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin


                                        6
terjadi dan memekatkan lendir serlak sehingga memperlambat perjalanan
   sperma melalui canalis servikalis.
c. Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan dibawah
  kulit lengan bagian dalam kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku. Cara
  kerjanya sama dengan suntik.
d. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi
   load terbuat dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah
   membuat lemahnya daya sperma untuk membuahi sel telur wanita.
e. Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan
  saluran pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar
  prostat (gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki-laki. Atau tubektomi
 dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk
  kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul
  selamanya.
f. Alat-alat konrasepsi lainnya adalah kondom, diafragma, tablet vagmat, dan tiisu
  yang dimasukkan kedalam vagina. Disamping itu ada cara kontrasepsi yang
  bersifat tradisional seperti jamuan, urut dsb.



2.5 Keluarga Berencana Dalam Pandangan Al-Qur’an Hadits

2.5.1 Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga Berencana

     Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu
kita laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :

Surat An-Nisa’ ayat 9:




“Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap
kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.


                                          7
Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang
pelaksanaan KB diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman:
14, al-Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7.

      Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang
perlu dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri,
mempertimbangkan kepentingan anak, memperhitungkan biaya hidup brumah
tangga.

2.5.2 Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga Berencana

Dalam Hadits Nabi diriwayatkan:




“sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan
berkecukupan dari pada meninggalkan mereka menjadi beban atau tanggungan
orang banyak.”

      Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang
biaya rumah tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak
mereka menjadi beban bagi orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran
anak hendaknya dipikirkan bersama.




2.6 Hukum Keluarga Berencana Dalam Islam

2.6.1 Menurut al-Qur’an dan Hadits

      Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang
melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus
dikembalikan kepada kaidah hukum Islam, yaitu:




                                         8
Tetapi dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang
diperbolehkannya mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut:

      Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai dengan
firman Allah:




“Janganlah kalian menjerumuskan diri dalam kerusakan”.

      Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan hal
ini sesuai dengan hadits Nabi:




“Kefakiran atau kemiskinan itu mendekati kekufuran”.

      Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran
anak terlalu dekat sebagai mana hadits Nabi:




“Jangan bahayakan dan jangan lupa membahayakan orang lain.

2.7 Menurut Pandangan Ulama’

2.7.1 Ulama’ yang memperbolehkan

      Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-
Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwa
diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk
menjaga kesehatan si ibu, menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak.
Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan
pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh
dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-Mu’minun ayat:
12, 13, 14.




                                        9
2.7.2 Ulama’ yang melarang

     Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang
diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang
mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan seperti firman
Allah:




“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan)
kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.




2.8 Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam

2.8.1 Cara yang diperbolehkan

     Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh
syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet
vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang
ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak dipermasalahkan
hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :




Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak melarangnya.




2.8.2 Cara yang dilarang

     Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu
dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara
yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak
diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk menghasilakn
keturunan.



                                        10
BAB III

                                   PENUTUP

3.1 Kesimpulan

    Keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai
perencanaan yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap
anaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan
berapa anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan kemampuannya dan
situasi kondisi masyarakat dan negaranya.

    Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam adalah yang cara kerjanya
mencegah kehamilan (man’u al-haml), bersifat sementara (tidak permanen) dan
dapat dipasang sendiri olrh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak
haram memandang auratnya atau oleh orang lain yang pada dasarnya tidak boleh
memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu bahan
pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, serta tidak
menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan.

    Alat/metode kontrasepsi yang tersedia saat ini telah memenuhi kriteria-
kriteria tersebut diatas, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa KB secara
substansial tidak bertentangan dengan ajaran Islam bahkan merupakan salah satu
bentuk implementasi semangat ajaran Islam dalam rangka mewujudkan sebuah
kemashlahatan, yaitu menciptakan keluarga yang tangguh, mawardah, sakinah dan
penuh rahmah. Selain itu, kebolehan (mubah) hukum ber-KB, dengan ketentuan-
ketentuan seperti dijelaskan diatas, sudah menjadi kesepakatan para ulama dalam
forum-forum ke Islaman, baik pada tingkat nasional maupun Internasional
(ijma’al-majami).

    Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencana (KB)
yang dibolehkan syari`at adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran
atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-isteri karena
situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga.


                                        11
Hukum KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan
maksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan
keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu
mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah
manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi
dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah
kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam




3.2 Saran

    Dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera sesuai dengan syariat Islam
maka penulis berharap pemerintah tidak henti-hentinya memberikan penyuluhan
dan bimbingan kepada masyarakat agar melaksanakan program pemerintah karena
dengan menggunakan alat kontrasepsi bukan berarti menolak takdir dari Allah
SWT tetapi dalam rangka meningkatkan ke Imanan dan Ketaqwaan kepada Allah
SWT.




                                     12
DAFTAR PUSTAKA


Mas say loros. (2011). Dalam As-sunnah edisi 01/Tahun V/2001M/1421H]
termuat dalam :http://kanal3.wordpress.com/2011/02/13/bagaimanakah-hukum-
keluarga-berencana-kb-dalam-pandangan-islam/

Drs.H. Aminudin Yakub,MA-Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI
Pusat http://keluargaberencanadalamislam.blogspot.com/2009/12/pandangan-
hukum-islam-tentang-keluarga.html

Tu’nas Fuaidah. (2009). http://8tunas8.wordpress.com/keluarga-berencana-kb-
dalam-pandangan-islam/

http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/program-kb-dalam-perspektif-
islam/

Mardiyahttp://www.kulonprogokab.go.id/v2/files/MEWUJUDKAN%20KELUA
RGA_%20SEJAHTERA_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM_2.pdf




                                     13

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamVallen Hoven
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amalRizqy Putra
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAlyaraisa Alpasha
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalFAJAR MENTARI
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSholiha Nurwulan
 
Tugas makalah pendidikan agama islam
Tugas makalah pendidikan agama islamTugas makalah pendidikan agama islam
Tugas makalah pendidikan agama islamaqilul ghazir
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfIdaSyahraeni
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaDodyk Fallen
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaAhmad Royhan Nst
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaDindaAnggita2
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Bima Ridwan
 

La actualidad más candente (20)

Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum Islam
 
PPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islamPPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islam
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Makalah poligami
Makalah poligami Makalah poligami
Makalah poligami
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
Tugas makalah pendidikan agama islam
Tugas makalah pendidikan agama islamTugas makalah pendidikan agama islam
Tugas makalah pendidikan agama islam
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
 
Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem Etika
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
makalah Ji'alah
makalah Ji'alahmakalah Ji'alah
makalah Ji'alah
 

Destacado

Pembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinahPembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinahFirman Nugraha
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaFirman Nugraha
 
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaKarya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaFirman Nugraha
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaFataha Fatih
 
Keluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmahKeluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmahNurul Haziqah Mahmud
 
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaTeknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaumar ali bethan
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islamCintia Clarissa
 
Ayat sakinah
Ayat sakinahAyat sakinah
Ayat sakinahroyzamy
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptVanny Andriani Huang
 
Konsep alam semesta dalam pandangan islam
Konsep alam semesta dalam pandangan islamKonsep alam semesta dalam pandangan islam
Konsep alam semesta dalam pandangan islamMahrusAli JadinamaKu
 
Islam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaIslam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaBambang Setiawan
 
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAMHUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAMmuhbaskoro
 
Dampak online shop terhadap perilaku konsumtif mahasiswa UKRIDA
Dampak online shop terhadap perilaku konsumtif mahasiswa UKRIDADampak online shop terhadap perilaku konsumtif mahasiswa UKRIDA
Dampak online shop terhadap perilaku konsumtif mahasiswa UKRIDADewi Ambarita
 
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan KeluargaMakalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan KeluargaParningotan Panggabean
 
Rumahku syurgaku
Rumahku syurgakuRumahku syurgaku
Rumahku syurgakuxj6
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Muhammad Najamuddin Jeneponto
 

Destacado (20)

Pembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinahPembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinah
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
Keluarga sakinah dalam
Keluarga sakinah dalamKeluarga sakinah dalam
Keluarga sakinah dalam
 
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaKarya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
 
Keluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmahKeluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmah
 
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaTeknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islam
 
Ayat sakinah
Ayat sakinahAyat sakinah
Ayat sakinah
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
 
Konsep alam semesta dalam pandangan islam
Konsep alam semesta dalam pandangan islamKonsep alam semesta dalam pandangan islam
Konsep alam semesta dalam pandangan islam
 
Islam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaIslam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencana
 
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAMHUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
 
Dampak online shop terhadap perilaku konsumtif mahasiswa UKRIDA
Dampak online shop terhadap perilaku konsumtif mahasiswa UKRIDADampak online shop terhadap perilaku konsumtif mahasiswa UKRIDA
Dampak online shop terhadap perilaku konsumtif mahasiswa UKRIDA
 
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan KeluargaMakalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
 
power point
power pointpower point
power point
 
Rumahku syurgaku
Rumahku syurgakuRumahku syurgaku
Rumahku syurgaku
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
 

Similar a KB DAN PANDANGAN ISLAM

Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiModul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiRafika Nur Handayani
 
Kb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaKb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaAinur
 
GIZI REPRODUKSI terbaru.pptx
GIZI REPRODUKSI terbaru.pptxGIZI REPRODUKSI terbaru.pptx
GIZI REPRODUKSI terbaru.pptxKakHepatitisB
 

Similar a KB DAN PANDANGAN ISLAM (20)

Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Kb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agamaKb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agama
 
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiModul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
 
Kb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaKb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agama
 
GIZI REPRODUKSI terbaru.pptx
GIZI REPRODUKSI terbaru.pptxGIZI REPRODUKSI terbaru.pptx
GIZI REPRODUKSI terbaru.pptx
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 

Más de Yadhi Muqsith

Not balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaNot balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaYadhi Muqsith
 
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiMakalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiYadhi Muqsith
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaYadhi Muqsith
 
Makalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiMakalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiYadhi Muqsith
 
Kisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasKisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasYadhi Muqsith
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahYadhi Muqsith
 
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratKebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratYadhi Muqsith
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokYadhi Muqsith
 
Dongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisDongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisYadhi Muqsith
 
Biografi presiden ir soekarno
Biografi presiden  ir soekarnoBiografi presiden  ir soekarno
Biografi presiden ir soekarnoYadhi Muqsith
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiAnatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiYadhi Muqsith
 
50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesiaYadhi Muqsith
 
Sumber pencemaran air
Sumber pencemaran airSumber pencemaran air
Sumber pencemaran airYadhi Muqsith
 
Biografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaBiografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaYadhi Muqsith
 
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaDrama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaYadhi Muqsith
 
Story collections3123
Story collections3123Story collections3123
Story collections3123Yadhi Muqsith
 

Más de Yadhi Muqsith (20)

Not balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaNot balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan cipta
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiMakalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
 
Makalah pipisahan
Makalah pipisahanMakalah pipisahan
Makalah pipisahan
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
 
Makalah inggris
Makalah inggrisMakalah inggris
Makalah inggris
 
Makalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiMakalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologi
 
Lamaran kerja
Lamaran kerjaLamaran kerja
Lamaran kerja
 
Kisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasKisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdas
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
 
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratKebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokok
 
Dongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisDongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggris
 
Biografi presiden ir soekarno
Biografi presiden  ir soekarnoBiografi presiden  ir soekarno
Biografi presiden ir soekarno
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiAnatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
 
50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia
 
Sumber pencemaran air
Sumber pencemaran airSumber pencemaran air
Sumber pencemaran air
 
Biografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaBiografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesia
 
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaDrama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
 
Story collections3123
Story collections3123Story collections3123
Story collections3123
 

KB DAN PANDANGAN ISLAM

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar baik segi kekayaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia, hal ini pernah tercatat, bangsa Indonesia terbanyak penduduk setelah Cina dan India artinya maju mundurnya kemajuan bangsa salah satunya ditentukan oleh kualitas manusia atau lebih spesifik keluarga. Tidak dapat kita pungkiri, sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila pemerintah bersama-sama dengan segenap komponen masyarakat berkepentingan untuk membangun keluarga-keluarga di negara kita tercinta ini agar menjadi keluarga yang sejahtera yang dalam konteks ini kita maknai sebagai keluarga yang sehat, maju dan mandiri dengan ketahanan keluarga yang tinggi. Terlebih Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai motor penggerak Program KB di Indonesia, sekarang ini sangat berpihak pada upaya membangun keluarga sejahtera dengan visi dan misinya yang telah derbaharuhi, yakni ”Seluruh Keluarga Ikut KB” dan ”Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”. Keluarga yang sejahtera, dengan demikian, tentu menjadi dambaan setiap orang untuk mencapainya. Bukan saja karena dengan mencapai tingkat kesejahteraan tertentu, seseorang akan dapat menikmati hidup secara wajar dan menyenangkan karena tercukupi kebutuhan materill dan spirituilnya, tetapi dengan kondisi keluarga yang sejahtera setiap individu didalamnya akan mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang sesuai dengan potensi, bakat dan kemampuan yang dimiliki. 1
  • 2. Dalam agama Islam, keluarga sejahtera disubstansikan dalam bentuk keluarga sakinah. Pengertian keluarga sakinah diambil dan berasal dari Al Qur’an, yang dipahami dari ayat-ayat Surat Ar Ruum, dimana dinyatakan bahwa tujuan keluarga adalah untuk mencapai ketenteraman dan kebahagiaan dengan dasar kasih sayang. Yaitu keluarga yang saling cinta mencintai dan penuh kasih sayang, sehingga setiap anggota keluarga merasa dalam suasana aman, tenteram, tenang dan damai, bahagia dan sejahtera namun dinamis menuju kehidupan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat. Mencermati penjelasan di atas antara keluarga sejahtera secara umum dengan kosnep keluarga sakinah mempunyai hubungan yang sangat erat, untuk itu dalam makalah ini penulis akan mencoba mendeskripsikan KB dalam pandangan Agama. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan penulis dalam latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana konsep keluarga berencana secara umum? 2. Bagaimana keluarga berencana dalam pandangan Al-Qur’an dan Hadits? 3. Bagaimana hukum keluarga berencana dalam Islam? 4. Bagaimana Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan konsep keluarga berencana secara umum 2. Untuk mendeskripsikan keluarga berencana dalam pandangan Al-Qur’an 2
  • 3. dan Hadits 3. Untuk mendeskripsikan hukum keluarga berencana dalam Islam 4. Untuk mendeskripsikan Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam 1.4 Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu menggunakan metode deskriptif analitis dimana penulis berusaha mendeskripsikan permasalahan dan menganalisisnya sesuai dengan kajian pustaka yang diperoleh/studi literature, dimana sumber yang digunakan menggunakan sumber pustaka (buku) dan hasil browusing dari internet. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan makalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan meliputi : Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan Bab II Pembahasan meliputi : konsep keluarga berencana secara umum, keluarga berencana dalam pandangan Al-Qur’an dan Hadits, hukum keluarga berencana dalam Islam, dan Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam Bab III Penutup meliputi kesimpulan dan saran 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Keluarga Berencana 2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi. 4
  • 5. 2.2 Tujuan Keluarga Berencana Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan: 2.2.1 Tujuan demografi Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita. Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori Malthus (1766- 1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung. 2.2.2 Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup. 2.2.3 Mengobati kemandulan Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia. 2.2.4 Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas. 2.2.5 Tujuan akhir KB Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, 5
  • 6. pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi. 2.3 Sasaran Keluarga Berencana 2.3.1 Sasaran Langsung Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15 - 49 tahun, Karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif lestari sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi. 2.3.2 Sasaran Tidak Langsung a. Kelompok remaja usia 15 - 19 tahun, remaja ini memang bukan merupakan target untuk menggunakan alat kontrasepsi secara langsung tetapi merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan seksual akibat telah berfungsinya alat-alat reproduksinya. Sehingga program KB disini lebih berupaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan serta kejadian aborsi. b. Organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (alim ulama, wanita, dan pemuda), yang diharapkan dapat memberikan dukungannya dalam pelembagaan NKKBS. 2.4 Macam-macam Alat Kontrasepsi Dalam pelaksanaan KB harus menggunakan alat kontrsepsi yang sudah dikenal diantaranya ialah: a. Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium. b. Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu menghalangi ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin 6
  • 7. terjadi dan memekatkan lendir serlak sehingga memperlambat perjalanan sperma melalui canalis servikalis. c. Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan dibawah kulit lengan bagian dalam kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku. Cara kerjanya sama dengan suntik. d. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi load terbuat dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah membuat lemahnya daya sperma untuk membuahi sel telur wanita. e. Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat (gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki-laki. Atau tubektomi dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul selamanya. f. Alat-alat konrasepsi lainnya adalah kondom, diafragma, tablet vagmat, dan tiisu yang dimasukkan kedalam vagina. Disamping itu ada cara kontrasepsi yang bersifat tradisional seperti jamuan, urut dsb. 2.5 Keluarga Berencana Dalam Pandangan Al-Qur’an Hadits 2.5.1 Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga Berencana Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah : Surat An-Nisa’ ayat 9: “Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. 7
  • 8. Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang pelaksanaan KB diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al-Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7. Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perlu dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan kepentingan anak, memperhitungkan biaya hidup brumah tangga. 2.5.2 Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga Berencana Dalam Hadits Nabi diriwayatkan: “sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan dari pada meninggalkan mereka menjadi beban atau tanggungan orang banyak.” Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya rumah tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak mereka menjadi beban bagi orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama. 2.6 Hukum Keluarga Berencana Dalam Islam 2.6.1 Menurut al-Qur’an dan Hadits Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam, yaitu: 8
  • 9. Tetapi dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut: Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai dengan firman Allah: “Janganlah kalian menjerumuskan diri dalam kerusakan”. Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan hal ini sesuai dengan hadits Nabi: “Kefakiran atau kemiskinan itu mendekati kekufuran”. Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak terlalu dekat sebagai mana hadits Nabi: “Jangan bahayakan dan jangan lupa membahayakan orang lain. 2.7 Menurut Pandangan Ulama’ 2.7.1 Ulama’ yang memperbolehkan Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al- Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-Mu’minun ayat: 12, 13, 14. 9
  • 10. 2.7.2 Ulama’ yang melarang Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan seperti firman Allah: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”. 2.8 Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam 2.8.1 Cara yang diperbolehkan Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak dipermasalahkan hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi : Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak melarangnya. 2.8.2 Cara yang dilarang Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk menghasilakn keturunan. 10
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai perencanaan yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap anaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya. Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man’u al-haml), bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri olrh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan. Alat/metode kontrasepsi yang tersedia saat ini telah memenuhi kriteria- kriteria tersebut diatas, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa KB secara substansial tidak bertentangan dengan ajaran Islam bahkan merupakan salah satu bentuk implementasi semangat ajaran Islam dalam rangka mewujudkan sebuah kemashlahatan, yaitu menciptakan keluarga yang tangguh, mawardah, sakinah dan penuh rahmah. Selain itu, kebolehan (mubah) hukum ber-KB, dengan ketentuan- ketentuan seperti dijelaskan diatas, sudah menjadi kesepakatan para ulama dalam forum-forum ke Islaman, baik pada tingkat nasional maupun Internasional (ijma’al-majami). Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencana (KB) yang dibolehkan syari`at adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-isteri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga. 11
  • 12. Hukum KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam 3.2 Saran Dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera sesuai dengan syariat Islam maka penulis berharap pemerintah tidak henti-hentinya memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat agar melaksanakan program pemerintah karena dengan menggunakan alat kontrasepsi bukan berarti menolak takdir dari Allah SWT tetapi dalam rangka meningkatkan ke Imanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT. 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Mas say loros. (2011). Dalam As-sunnah edisi 01/Tahun V/2001M/1421H] termuat dalam :http://kanal3.wordpress.com/2011/02/13/bagaimanakah-hukum- keluarga-berencana-kb-dalam-pandangan-islam/ Drs.H. Aminudin Yakub,MA-Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat http://keluargaberencanadalamislam.blogspot.com/2009/12/pandangan- hukum-islam-tentang-keluarga.html Tu’nas Fuaidah. (2009). http://8tunas8.wordpress.com/keluarga-berencana-kb- dalam-pandangan-islam/ http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/program-kb-dalam-perspektif- islam/ Mardiyahttp://www.kulonprogokab.go.id/v2/files/MEWUJUDKAN%20KELUA RGA_%20SEJAHTERA_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM_2.pdf 13