SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 129
Descargar para leer sin conexión
1
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY.R UMUR
38 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 6 HARI
LETAK MEMANJANG DENGAN PRESENTASI BOKONG
DI BPS ROSBIATUL ADAWIYAH,SKM,M.Kes
KEMILING BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
NAMA : YENNI KURNIATI
NIM : 201207129
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
APRIL 2015
2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. R UMUR
38 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 6 HARI
LETAK MEMANJANG DENGAN PRESENTASI BOKONG
DI BPS ROSBIATUL ADAWIYAH,SKM,M.KES
KEMILING BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan
Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan Pada Prodi DIII Kebidanan
Akbid Adila Bandar Lampung
DISUSUN OLEH
NAMA : YENNI KURNIATI
NIM : 201207129
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
i
3
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 29 juli 2015
Penguji I
Penguji II
Adhesty Novita Xanda, S.ST,M.Kes Vionita Gustianto, S.ST
NIK.11402052 NIK.2015021067
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
dr.Wazni Adila, M.PH.
NIK. 2011041008
ii
4
INTISARI
Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38 tahun G2P1A0
usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi
Bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling
Bandar Lampung Tahun 2015
Oleh
Yenni Kurniati
KTI ini membahas tentang letak memanjang dengan presentasi bokong atau sering
kita dengar dengan letak sungsang, ini terjadi biasanya pada ibu hamil yang usia
kehamilan kurang dari 34 minggu, prematuritas, polihidramnion, multiparitas.
Hal-hal yang mungkin terjadi apabila tidak dilakukan asuhan pada ibu hamil letak
memanjang dengan presentasi bokong adalah dapat menyebabkan hipoksia,
fraktur, partus lama, perdarahan, bahkan kematian. Tujuan umum penelitian
adalah Bagaimana Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38
tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan
presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar
Lampung Tahun 2015.
Metodologi penelitian dalam Study Kasus ini adalah dekriptif, dari metode
Varney ditemukan kesenjangan yaitu di variable keluhan utama, riwayat obstetrik,
dan pola eliminasi. Sedangkan untuk variabel lainnya tidak ditemukan
kesenjangan. Kesimpulan : ibu hamil Ny.R mendapatkan hasil yang sangat baik
yaitu ibu dalam keadaan baik dan letak janin berubah menjadi posisi kepala.
Saran : Bagi Lahan Praktik : penulis menyarankan agar di BPS poster poster
tentang presentasi bokong ditambah lagi, dan bila perlu mengadakan kelas tentang
cara untuk melakukan posisi knee chest sehingga ibu hamil dengan presentasi
bokong tidak merasa khawatir dengan keadaaanya dengan solusi tersebut
Kata kunci : Letak Memanjang dengan presentasi bokong
iii
5
CURICULUM VITAE
Nama : Yenni Kurniati
NIM : 201207129
Tempat/ tanggal lahir : Sukajadi 24 November 1994
Alamat : Jl. Beringin 1 blok A1 Kemiling Bandar Lampung
Institusi : Akademi Kebidanan Adila
Angkatan : VII (2012/2015)
Biografi :
1. SD N 1 Turgak Lampung Barat lulus Tahun 2006
2. SMP N 1 Liwa Lampung Barat lulus Tahun 2009
3. SMA N 14 Bandar Lampung Lulus Tahun 2012
4. Telah Terdaftar di Akademi Kebidanan Adila
iv
6
MOTTO
Jangan pernah mendengarkan kata – kata orang yang membuat anda jatuh
Sebaliknya buktikanlah bahwa anda bisa sukses lebih diatas dirinya.
v
7
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Study kasus ini, dan dibalik
penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-
orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat
terselesaikannya KTI (Karya Tulis Ilmiah )
2. Terima kasih buat keluarga besar tercinta khususnya Ibunda dan Ayahanda
tercinta dan adik-adik ku yang selalu memberikan semangat dan mendo’akan
setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan
setiap keberhasilan yang penulis lakukan.
3. Sahabat-sahabatku tercinta terimakasih atas do’a, dukungan dan bantuan
kalian slama ini.
4. Kepada pembimbing akademik dan pembimbing Lahan terima kasih atas
bimbinganya selama ini yang selalu sabar membimbing penulis yang penuh
kekurangan hingga terselesaikan tugas akhir ini
5. Rekan- rekanku tercinta Akbid ADILA Angkatan VII khususnya Sakura
Room yang selalu mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini.
6. Almamaterku tercinta Akademi kebidanan ADILA Bandar lampung sebagai
tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun.
Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimah kasih atas
partisipasi dan dukunganya selama penulis menyelesaikan tugas akhir Diploma
Kebidanan ini.
vi
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk studi
kasus kebidanan yang berjudul : “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
HAMIL TERHADAP NY.R UMUR 38 TAHUN G2P1A0 USIA
KEHAMILAN 32 MINGGU 6 HARI LETAK MEMANJANG DENGAN
PRESENTASI BOKONG DI BPS ROSBIATUL ADAWIYAH,S.KM,
M.Kes KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 ”.
Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki maka diharapkan saran dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis ingin mengucapan terimakasih kepada:
1. Ibu dr. Wazni Adila, M.P.H selaku Direktur Akademi Kebidanan Adila
Bandar Lampung.
2. Ibu Rosbiatul Adawiyah SKM,M.Kes dan ibu Vivin Supinah S.ST selaku
pembimbing Karya Tulis Ilmiah
3. Mami Sahridawati Rambe yang selalu membimbing dan memberikan nasehat
kepada penulis selama di akademi kebidanan Adila Bandar Lampung.
4. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung.
5. Untuk Almamaterku AKBID ADILA semoga selalu menjadi yang terbaik
sekarang dan untuk selamanya.
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi pembaca.
Bandar Lampung, April 2015
Penulis
vii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………..…….............................. i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….......… ii
INTISARI ...............................................................................……….……............. iii
CURICULUM VITAE ......………………………………………………............. iv
MOTTO .............................................................................………………............... v
PERSEMBAHAN ........……………………………………………………............ vi
KATA PENGANTAR …………………………………….................................... vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….................... viii
DAFTAR TABEL …………………………………………………….................... x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPILAN …………………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan penelitian ..................................................................................... 4
1.4 Ruang lingkup ......................................................................................... 6
1.5 Manfaat penelitian ................................................................................... 6
1.6 Metode pengumpulan data ...................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan teori medis .............................................................................. 11
2.2 Teori manajemen kebidanan menurut varney ......................................... 35
2.3 Teori landasan hukum kebidanan ............................................................ 55
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian data ........................................................................................ 58
3.2 Matriks ..................................................................................................... 67
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................
4.1 Pengkajian ............................................................................................... 77
4.2 Interpretasi Data ...................................................................................... 89
4.3 Diagnosa Potensial .................................................................................. 91
4.4 Tindakan Segera ...................................................................................... 92
4.5 Perencanaan ............................................................................................. 93
4.6 Pelaksanaan ............................................................................................. 95
4.7 Evaluasi ................................................................................................... 97
viii
10
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 100
5.2 Saran ....................................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Tinggi Fundus Uteri ..............................................................19
Tabel 2.2 Bentuk uterus berdasarkanusiakehamilan .............................19
Tabel 2.3 PenambahanBeratBadan.......................................................27
Tabel 2.4Komponenpenambahanberatbadanibuselamahamil................27
Tabel 3.1 Riwayatkehamilandanpersalinan yang lalu ...........................60
Tabel 3.2 Matriks.................................................................................67
x
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Macam-macamPresentasiBokong .....................................37
Gambar 2.2Knee Chest Position...........................................................36
Gambar 2.3 PosisiDadaLutut ...............................................................36
xi
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat izin penelitian
Lampiran 2 : Surat Balasan izin Penelitian
Lampiran 3 : Jadwal Penelitian
Lampiran 4 : Satuan Acara Penelitian
Lampiran 5 :Leafleat
Lampiran 6 :Dokumentasi
Lampiran 7 : Lembar konsul Penguji
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah, hal ini perlu diyakini
oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan
kepada klien, pendekatan yang dilakukan cenderung kepada pelayanan
promotif, realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan
komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada klien dengan materi-materi
mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan
ketidaknyamanan selama hamil. (Sulistyawati,2011;h.2)
Angka kematian ibu bersalin dan angka kematian perinatal merupakan
indicator yang paling peka untuk menilai keberhasilan program kesehatan ibu
dan anak malpresentasi dapat mengakibatkan timbulnya penyebab kematian
perinatal termasuk di antaranya adalah kelainan presentasi bokong kejadian
hipoksia dan trauma lahir pada perinatal sering ditemukan pada kasus
persalinan dengan malpresentasi yaitu pada presentasi bokong.
(prawirohardjo,2010;h.581)
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya
bokong, kaki, atau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3-4% dari seluruh
kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (≥37 minggu),
presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai.
Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian presentasi bokong berkisar
2
antara 24-30%, dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi kepala
setelah umur kehamilan 34 minggu. (Prwirohardjo,2010 hal.588)
Secara berturut-turut penyebab langsung dari angka kematian ibu (AKI)
adalah, perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, komplikasi masa nifas
8%, dan masing-masing 5% untuk emboli obtetrik, abortus, trauma obstetric,
persalinan macet, dan 11% untuk penyebab lainnya. (Sulistyawati,2011;h1)
pada tahun 2012 di provinsi lampung terjadi 787 kasus kematian perinatal,
110 kasus kematian neonatal, 159 kasus kematian bayi dan kasus kematian
balita sebanyak 64 kasus. Tingginya kasus kematian ibu dan anak di provinsi
lampung memperlihatkan betapa rawannya derajat kesehatan suatu Negara.
Masalah kesehatan ibu dan anak ini perlu diatasi dengan segera karena derajat
kesehatan ibu dan anak akan sangat menentukan kualitas sumber daya
manusia pada masa yang akan datang.
(www.depkes.go.id.profil_kes_prov.lampung2012)
Sedangkan di kota Bandar Lampung pada tahun 2012 terjadi kenaikan
sebanyak 229 kasus dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011 terdapat 179
kasus kematian. Bila di proporsikan dengan kelahiran dalam 1 tahun, angka
kematian bayi dan balita tahun 2012 yaitu 13 per 1000 kelahiran hidup artinya
dari 1000 kelahiran hidup terjadi 13 kematian bayi dan balita. Dan proporsi
kematian yaitu 148 kasus (65%) kematian perinatal (0-7hari) dan sebanyak 18
kasus (7.9%) kematian neonates (8-<28 hari), 38 kasus (16%) kematian bayi
(1bulan-<1tahun) dan 25 kasus (11%) kematian anak balita (1-5 tahun).
3
Penyebab kematian terbesar pada kelompok umur perinatal (0-7 hari) adalah
asfiksia yaitu sebanyak 61 kaus (41,22%), BBLR sebanyak 59 kasus
(39,86%), dan penyebab lain-lain (infeksi,kelainan congenital) sebanyak 17
kasus (11,49%). (profil dinas kesehatan kota Bandar lampung tahun 2012)
Menurut data yang di dapat dari BPS Rosbiatul Adawiyah, SKM.M.Kes dari
bulan januari sampai dengan maret 99 ibu hamil diketahui ada 10 yang
mengalami letak memanjang dengan presentasi bokong.
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
mengenai “Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38 tahun
G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi
bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung
Tahun 2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38 tahun
G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi
bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung
Tahun 2015.
4
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan. Pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38 tahun
G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan
presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling
Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Diharapkan penulis dapat melakukan pengkajian pada ibu hamil
khususnya Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32
minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di
BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar
Lampung Tahun 2015.
1.3.2.2 Diharapkan penulis dapat menentukan interprestasi data untuk
mengidentifikasi diagnose masalah pada Ny.R umur 38 tahun
G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang
dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul
Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015.
5
1.3.2.3 Diharapkan penulis dapat menentukan diagnosa atau masalah
potensial Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32
minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di
BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar
Lampung Tahun 2015.
1.3.2.4 Diharapkan penulis dapat melakukan tindakan segera pada Ny.R
umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak
memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul
Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.5 Diharapkan penulis dapat merencanakan tindakan pada Ny.R
umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak
memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul
Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.6 Diharapkan penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang
telah direncanakan pada Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia
kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi
bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling
Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.7 Dihrapkan penulis dapat melakukan evaluasi terhadap rencana
asuhan pada Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32
minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di
6
BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar
Lampung Tahun 2015.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Obyek yang diambil dalam studi kasus ini adalah Ny.R umur 38 tahun
G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan
presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling
Bandar Lampung Tahun 2015.
1.4.2 Tempat
Penulis mengambil kasus dalam karya tulis ilmiah ini di BPS Rosbiatul
Adawiyah, SKM.M.KES Kemiling Bandar Lampung Tahun 2015.
1.4.3 Waktu
Pelaksanaan asuhan kebidanan studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal
7April-13 April
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi institusi pendidikan
7
Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir jenjang
pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
dan sebagai bahan acuan atau pedoman untuk penulisan karya tulis
ilmiah (KTI) selanjutnya.
1.5.2 Bagi lahan praktek
Studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan gambaran informasi serta
bahan untuk meningkatkan manajemen kebidanan yang diterapkan oleh
lahan praktek.
1.5.3 Bagi pasien
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan pada ibu dengan
kehamilan presentasi bokong.
1.5.4 Bagi peneliti
Dapat mengaplikasikan beroperasi langsung ilmu yang telah didapat
pada saaat perkuliahan dengan cara memberikan asuhan kebidanan pada
Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak
memanjang dengan presentasi bokong.
1.6 Metedologi dan Teknik Memperoleh Data
1.6.1 Metedologi Penelitian
Metedologi yang digunakan penulis dalam karya tulis ilmiah ini adalah
metode penelitian survey deskriptif yang dapat didefinisikan sebagai
8
suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan maslah kesehatan serta yang terkait dengan sekelompok
penduduk atau orang yang tinggal dalm komunitas tertentu.
1.6.2 Tehnik Memperoleh Data
1.6.2.1 Data Primer
a. Wawancara
a) Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung.
Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena
langsung dari sumbernya.
b) Allo anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga pasien
untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan pada keadaan
darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk
memberikan data yang akurat. (Sulistyawati,2012;h.180)
b. Pemeriksaan Fisik
9
penulis melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada
klien mulai dari kepala sampai kaki dengan tehnik inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi.
1.6.2.2 Data Sekunder
a. Studi Pustaka
penulis mencari, mengumpulkan, dan mempelajari referensi
yang relevan berdasarkan kasus yang dibahas yakni Asuhan
kehamilan letak sungsang dari beberapa buku dan informasi
dari internet.
b. Studi Dokumentasi
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan
mempelajari rekam medic atau laporan status kesehatan
klien yang bersumber dari catatan bidan seperti buku KMS,
maupun sumber lain yang menunjang seperti hasil
pemeriksaan diagnostic.
1.7 Sistematika Pelaporan
BAB I : Pendahuluan
10
Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, ujuan
penelitian, ruang lingkup, manfaat penulisan, metodologi
dan tehnik memperoleh data dan sistematika penulisan.
BAB II : TinjauanTeori
Terdiri dari pengertian presentasi bokong, penyebab, dan
penatalaksanaan
BAB III : Tinjauan Kasus
Menjelaskan tentang hasil pengkajian data subjektif dan
objektif, yang diperoleh dari hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik yang kemudian di dokumentasikan
dalam bentuk varney.
BAB IV : Pembahasan
Menjelaskan tentang masalah asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan presentasi bokong yang berdasarkan teori.
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran keadaan pasien
setelah mendapatkan asuhan kebidanan secara
komprehensif.
LAMPIRAN
11
: Berisi surat izin praktek, matrik, curriculum vitae, lembar
konsul, dan surat persetujuan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
: Berisi referensi yang dipakai dalam membuat studi kasus.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Medis
2.1.1 Kehamilan
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang
terdiri dari Ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan Ovum (sel
telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan
pertumbuhan. Zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus
dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba,2010;h.75)
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah, hal ini
perlu di yakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga
ketika memberikan asuhan kepadaklien, pendekatan yang
dilakukan cenderung kepada pelayanan promotif, realisasi yang
paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan komunikasi
informasi dan edukasi (KIE) kepada klien dengan materi – materi
mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan
selama hamil ( Sulistyawati,2011; h 2 )
Kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
Spermatozoa sperma dan Ovum sel telur dan dilanjutkan dengan
nidasi dan implantasi. (Prawirohardjo,2009;h.213
13
2.1.2 Kunjungan Ante-natal Care (ANC) minimal :
2.1.2.1 Trimester I dan II
2.1.2.2 Setiap satu bulan sekali
2.1.2.3 Diambil data tentang laboratorium
2.1.2.4 Pemeriksaan ultrasonografi
2.1.2.5 Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna,tambahan
protein ½ gr/kg BB = satu telur / hari
2.1.2.6 Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
kehamilan,komplikasi kehamilan.
2.1.2.7 Rencana untuk pengobatan penyakit, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I
2.1.3 Trimester III
2.1.3.1 Setiap dua minggu sekali sampai adanya tanda kelahiran
2.1.3.2 Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
2.1.3.3 Diet empat sehat lima sempurna
2.1.3.4 Pemeriksaan utrasonografi
2.1.3.5 Imunisasi tetanus II
2.1.3.6 Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan,
komplikasi trimester tiga
2.1.3.7 Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus melahirkan.
Jadwal melakukan pemeriksaan antenatal care sebanyak 12 sampai
13 kali selama hamil. Dinegara berkembang pemeriksaan antenatal
dilakukan sebanyak empat kali sudah cukup sebagai kasus tercatat.
14
( Manuaba,2010;h.133)
2.1.4 Pelayanan Standar Asuhan Kehamilan:
2.1.4.1 Pelayanan Standar Minimal Asuhan Kehamilan adalah 7T
a. Timbang Berat Badan
b. Ukur Tekanan Darah
c. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
d. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
e. Pemberian Tablet Besi (minimal 90 tablet selama
kehamilan)
f. Tes terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual)
g. Temu Wicara dalam Rangka Persiapan Rujukan
(Hani et all,2011;h.9-12)
2.1.5 Pelayanan Standar Asuhan Kehamilan (14T)
2.1.5.1 Pelayanan standar, yaitu 14 T
a. Menurut Arifin (1996) Standar Pelayanan Antenatal care
(ANC) meliputi standar 14 T, sehingga ibu hamil yang
datang memperoleh pelayanan komprehensif dengan
harapan antenatal care dengan standar 14 T dapat sebagai
daya ungkit pelayanan kehamilan dan diharapkan ikut andil
dalam menurunkan angka kematian ibu.
b. Timbang berat badan dan tinggi badan
Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang
pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi
15
badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya
resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm. Berat badan
diukur setiap ibu melakukan kunjungan, berguna untuk
mengetahui kenaikan berat badan atau penurunan berat
badan. Kenaikan berat badan ibu hamil normal rata-rata
antara 6,5 kg sampai dengan 16 kg.
c. Ukur Tekanan darah
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung.
Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk
mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Deteksi
tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai adanya
gejala kearah hipertensi dan preeklampsi. Apabila turun
dibawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan
darah normal berkisar 110/80-120/80 mmHg.
d. Ukur Tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita
sentimeter, letakan titik nol pada tepi atas sympisis dan
rentangkan sampai fundus uteri.
e. Pemberian Tablet besi ( Fe )
Tablet ini mengandung 200 mg sulfat ferosus 0,25 mg asam
folat yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet
Fe pada ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan
kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin. Cara
16
pemberian adalah satu tablet Fe per-hari, sesudah makan,
selama masa kehamilan dan masa nifas.
f. Pemberian imunisasi TT
Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari
tetanus neonatorum. Efek vaksin TT yaitu nyeri, kemerah-
merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat
penyuntikan. Ini akan sembuh dengan pengobatan.
g. Pemeriksaan Hb
Jenis pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara
talquis dan dengan cara sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan
pada kunjungan ibu hamil yang pertama kali, lalu diperiksa
lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah
satu upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil.
h. Pemeriksaan Protein Urine
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein
dalam urine ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan
asam asetat 2-3% ditujukan ibu hamil dengan riwayat
tekanan darah tinggi, kaki oedem. Pemeriksaan urine
protein ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsi.
i. Pengambilan Darah Untuk Pemeriksaan VDRL
Pemeriksaan Veneral Deasese Research Laboratory
(VDRL) adalah untuk mengetahui adanya treponema
palidum atau penyakit menular seksual, antara lain shypilis.
17
Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang
diambil spesimen darah vena ± 2 cc, apabila hasil tes
dinyatakan positif , ibu hamil dilakukan pengobatan atau
rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin
pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat
menyebabkan kelahiran premature, cacat bawaan.
j.Pemeriksaan Urine Reduksi
Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu
dengan indikasi penyakit gula atau DM atau riwayat
penyakit gula pada keluarga ibu dan suami. Bila hasil
positif perlu diikuti dengan pemeriksaan gula darah untuk
memastikan adanya Diabetes Melitus Gestasional (DMG).
Adanya Diabetus Melitus Gestasional pada ibu hamil dapat
menyebabkan adanya penyakit berupa preeklampsi,
polihidramnion, bayi besar.
k. Perawatan Payudara
Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan
payudara yang ditujukan pada ibu hamil, manfaatnya adalah
menjaga kebersihan payudara, mengencangkan serta
memperbaiki bentuk puting susu, merangsang kelenjar-
kelenjar susu hingga produksi asi lancar, mempersiapkan
ibu dalam laktasi.
l. Senam Ibu Hamil
18
Senam ibu hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil
dalam mempersiapkan persalinan dan mempercepat
pemulihan setelah melahirkan serta mencegah sembelit.
Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
ligamentum, otot dasar panggul dan memperoleh relaksasi
tubuh.
m.Pemberian Obat Malaria
Pemberian obat malaria diberikan khusus pada ibu hamil di
daerah endemik malaria atau kepada ibu pendatang baru
berasal dari daerah endemik malaria, juga kepada ibu hamil
dengan gejala khas malaria yaitu panas tinggi disertai
menggigil dan hasil apusan darah yang positif. Dampak dari
penyakit tersebut pada ibu hamil yaitu kehamilan mudaa
dapat terjadi abortus, partus prematurus juga anemia.
n. Pemberian Kapsul Minyak Beryodium
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan yodium
di daerah endemik. Kekurangan yodium dipengaruhi oleh
faktor-faktor lingkungan dimana tanah dan air tidak
mengandung unsur yodium. Akibat yang ditimbulkan
adalah gondok dan kretin yang ditandai dengan :
a)Gangguan fungsi mental
b)Gangguan fungsi pendengaran
19
c)Gangguan pertumbuhan
d)Gangguan kadar hormon rendah
o. Temu Wicara atau Konseling
Konseling adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka)
untuk menolong orang lain memperoleh pengertian yang
lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk
memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang
dihadapinya.(Pantikawati dan Saryono, 2010; h.9-15)
2.1.6 Perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil
2.1.6.1 Uterus
a. Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan ukuran uterus adalah
30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal
ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi
pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat
hipertropi dsn hiperplasi otot polos rahim. Serabut-
serabut kolegennya menjadi higroskop, dan endometrium
menjadi desidua. Jika penambahan ukuran TFUdapat
dicermati dalam table berikut ini.
20
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri
Usia kehamilan
(minggu)
Tinggi fundus uteri(TFU)
12 3 jari diatas simfisis
16 Pertengahan pusat –simfisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus
xiphoideus(px)
36 3 jari dibawah prosesus
xiphoideus(px)
40 Pertengahan pusat-prosesus
xiphoideus(px)
Sumber : Prawirohardjo,2002 dalam Sulistyawati,2012;h.60
Tabel 2.2 Tinggi Fundus Uteri (cm)
No Tinggi Fundus Uteri
(cm)
Umur Kehamilan
(Minggu)
1 12 cm 12 Minggu
2 16 cm 16 Minggu
3 20 cm 20 Minggu
4 24 cm 24 Minggu
21
5 28 cm 28 Minggu
6 32 cm 32 Minggu
7 36 cm 36 Minggu
8 40 cm 40 Minggu
Sumber : Pantikawati 2010;h.10
b. Berat
Berat uterus naik secara luar bisa,dari 30 gram menjadi
1.000 gram pada akhir kehamilan
Tabel 2.3 Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilaan
Usia
Kehamilan
Bentuk dan Konsistensi Uterus
Bulan
Pertama
Seperti buah alpukat.
Isthmus rahim menjadi hipertropi dan bertambah
panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak,
keadaan ini yangdisebut dengan Tanda Hegar.
2 bulan Sebesar telur bebek.
3 bulan Sebesar telur angsa.
4 bulan Berbentuk bulat.
5 bulan
Rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, rahim
terasa tipis, itulah sebabnya mengapa bagian-bagian
janin ini dapat dirasakan melalui perabaan dinding
perut.
Sumber: Prawirohardjo,2002 dalam Sulistyawati,2012;h.60
22
c. Posisi rahim dalam kehamilan
Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau
retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada
pada rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasuki rongga
perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas
hati, pada ibu hamil, rahim bisaanya mobile, lebih mengisi
rongga abdomen kanan atau kiri.
d. Vasklularisasi
Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter,
panjang, dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena
mengembang dan bertambah.
e. Serviks uteri
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini
yang disebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal
membesar dan mengeluarkan banyak mucus. Oleh karena
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya
menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick
f. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus lateum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone.
g. Vagina dan vulva
23
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskulisasi
pada vagina dan vulva sehingga pada bagian tersebut
terlihat lebih merah atau kebiruan.kondisi ini disebut tanda
chadwiks.
2.1.6.2 Sistem kardiovaskular
Selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh jantung
setiap menitnya atau bisa disebut sebagai curah jantung (cardia
output ) meningkat 3-50%. Peningkatan ini terjadi mulai pada
usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan pada usia kehamilan 16-24 minggu. Oleh karena
curah jantung meningkat,maka denyut jantung pada saat
istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit
menjadi 80-90 kali/menit). Pada ibu hamil dengan penyakit
jantung ia dapat jatuh dalam keadaan decompensate cordis.
2.1.6.3 System Urinaria
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring
darah yang volumenya (meningkat sampai 30 - 50 %atau lebih),
yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu
sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah
keginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).
Dalam keadaan normal aktivitas ginjal meningkat ketika
berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin
menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering
24
merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk
berbaring/tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan aktifitas ginjal yang lebih
besar terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring
mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah
dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang
selanjutnya akan meningkat aktivitas ginjal dan curah jantung.
2.1.6.4 Sistem gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan anus
bagian bawah. Sehingga terjadi sembelit atau konstipasi.
Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesterone.
Wanita hamil sering mengalami rasa panas didada (heartburn)
dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih
lama berada dalam lambung dan karena relaksasi sfingter
dikerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung
mengalir kembali kerongkongan.
Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika
sebelumnya menderita ulkus gastrikum bisaanya akan membaik
karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.
2.1.6.5 System metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan
tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena
25
itu,peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk
menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan lebih 70% dari
diet bisanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena
kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan
janin dan berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih
banyak ketosis yang dikenal dengan “cepat merasakan laper”
yang mungkin berbahaya pada janin.Kebutuhan zat besi wanita
hamil kurang lebih 1.000 mg, 500 mg dibutuhkan meningkatkan
massa sel darah merah dan 300 mg untuk ditransfor ke fetus
ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya
untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita
hamil membutuhkan zat zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.
Pada metabolisme lemak terjadinya peningkatan kadar
kolesterol sampai 350 mg atau lebih per 100cc. Hormon
somatotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak
pada payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan dibadan, perut,
paha, dan lengan.
Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai berikut:
Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk
pembentukaan tulang terutama di trimester akhir dibutuhkan 30-
40gr. Fosfor dibutuhkan rata-rata 2gr/hari Air. Wanita hamil
cenderung mengalami retensi air.
26
2.1.6.6 System muskuloskletal
Estrogen dan progesterone memberi efek maksimal pada
relaksasi otot dan ligamentum pelvis pada akhir kehamilan.
Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk menguatkan posisi
janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
Ligamentum pada simpisis pubis dan sakroiliaka akan
menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari estrogen.
Simfisis pubis melebar sampai 4mm pada usia kehamilan 32
minggu dan sakrokoksigis tidak teraba,diikuti terabanya
koksigis sebgai pengganti tulang belakang.
2.1.6.7 Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating
hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum
atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra, pipi
(chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi akan
menghilang. (Manuaba, 2010;94)
2.1.6.8 Payudara
Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami
banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir.
Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai
berikut: Selama kehamilan payudara bertambah besar ,tegang,
27
dan berat. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropikelenjar
alveoli. Bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi
pada areola dan putting susu, Kalau diperas akan keluar air susu
jolong (kolosterum) berwarna kuning.
2.1.6.9 System endokrin
Selama siklus mestruasi normal, hipofisis anterior memproduksi
LH dan FSH. follicle stimulating hormone (FSH) merangsang
folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah
kepermukaan ovum dimna ia dilepaskan. Folikel yang kosong
dikenal sebagai korpus luteum dirangsan oleh LH untuk
memproduksi progesterone. Progesteron dan estrogen
merangsang prolifikasi dari desidua (lapisan dalam uterus)
dalam upaya mempersiapkan implantasi jika pembuahan terjadi.
Plasenta yang terentuk secara sempurna dan berfungsi 10
minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas
korpus lateum untuk memproduksi estrogen dan progesterone.
2.1.6.10 Indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut
tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks masa tubuh
(IMT)dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2.
contoh, wanita dengan berat badan sebelum hamil 51kg dan
tinggi badan 1,57meter. Maka IMT nya adalah 51/(1,57)2
=20,7.
Nilai IMT mempunyai rentang sebagai berikut.
28
Tabel 2.4 Penambahan Berat Badan
Katagori IMT Rekomendasi
(kg)
Rendah
Normal
Tinggi
Obesitas
Gemelli
< 19,8
19,8 – 26
26 – 29
> 29
12,5 – 18
11,5 – 16
7 – 11,5
> 7
16 – 20,5
Sumber: Prawirohardjo,2009;h.180
Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan
a. 4kg pada kehamilan trimester pertama
b. 0,5 per minggu pada kehamilan trimester 2 dan trimester 3.
Total nya sekitar 15-16 kg.
Tabel 2.5 Komponen penambahan berat badan ibu selama hamil
Komponen Jumlah (dalam kg)
Jaringan ekstrauterin
Janin
Cairan amnion
Plasenta
Payudara
Tambahan darah
Tambahan cairan jaringan
1
3-3,8
1
1-1,1
0,5-2
2-2,5
1,5-2,5
29
Tambahan jaringan lemak 2-2,5
Total 11,5-16
Sumber: Salmah, et, al,2006 dalam Sulistyawati ,2012 ;h 68
2.1.6.11 System pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya
ruang rahim dan pembentukan hormon progesterone
menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari bisaanya.
Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan dirinya.
Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan saluran
pernapasan menerima lebih banyak dan menjadi agak tersumbat
oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung
adatenggorkan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti
ini. Tekanan dan kualias suara wanita hamil agak berubah.
(Sulistyawati,2012;h.56- 69)
2.1.7 Tanda-tanda Bahaya kehamilan
2.1.7.1 Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan
a. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisaa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukan masalah serius adalah sakit kepala yang
30
hebat yang menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin
merasa penglihatannya menjadi kabur atau terbayang. sakit kepala
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsi.
b. Penglihatan kabur
Oleh karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat
berubah selama proses kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah
normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,
misalnya pandangan kabur atau terbayang secara mendadak.
Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan skit kepala
yang hebat dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklamsi.
c. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang bisaanya muncul pada sore hari dan
bisaanya hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki.
Bengkak bisaa menunjukan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, adanya
disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan
petanda anemia, gagal jantung, atau pre eklamsi.
d. Keluar cairan per vaginam
Harus dapat dibedakan antara urine dengan air ketuban. Jika
keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan disertai dengan
31
keluhan fisik yang lain. Jika kehamilan belum aterm, hati-hati akan
adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi intrapartum.
e. Gerakan janin tidak terasa
Kesejahteraan janin dapat dketahui dari keaktifan geraknya.
Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, maka
waspada akan adanya bahaya janin dalam rahim, misalnya asfiksia
janin sampai kematian janin.
f. Nyeri perut yang hebat
Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah bukan
his seperti pada persalinan. Pada kehamilan lanjut, jika ibu
merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah beristirahat,
disertai dengan tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu
makin lama makin memburuk, dan diserti perdarahan yang tidak
sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus waspada akan
kemungkinan terjadinya solusio plasenta.
(Sulistyawati,2012;h.174-176)
2.1.8 Ketidaknyamanan ibu hamil TM III dan cara penanganannya.
1. Sering buang air kecil TM I dan III :
a. Penjelasan mengenai sebab terjadinya
b. Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing
c. Perbanyak minum pada siang hari
d. Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika
nokturia
32
e. Batasi minum kopi, teh, soda
f. Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi
tidur,yaitu dengan berbaring miring kekiri atau kekanan dan kaki
ditinggikan untuk mencegah dieresis
2. Striae Gravidarum Tampak jelas pada bulan ke 6-7
Gunakan baju longgar yang dapat menopang payudara dan abdomen
3. Hemoroid Timbul pada TM II dan III
a. Makan-makanan yang berserat dan banyak minum
b. Gunakan kompres es atau air hangat
c. Dengan perlahan masukan lagi anus setiap selesai BAB
4. Keputihan Timbul pada TM I,II,III
a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari
b. Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap
c. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur
5. Sembelit Timbul TM II, dan III
a. Tingkatkan diet asupan makanan
b. Minum cairan dingin atau hangat,terutama saat perut kosong
c. Istirahat cukup
d. Senam hamil
e. Membisaakan buang air besar secara teratur
f. Buang air besar segera setelah ada dorongan
33
6. Keringat bertambah
Secara perlahan terus meningkat sampai akhir kehamilan
a. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar
b. Tingkatkan asupan cairan
c. Mandi secara teratur
7. Kram pada kaki
Setelah usia kehamilan 24 minggu
a. Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi)
b. Latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan otot yang terkena.
c. Gunakan penghangat untuk otot
8. Napas sesak TM II dan III
a. Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya
pernapasan pada kecepatan normal yang terjadi
b. Merentangan tangan diatas kepala serta menarik napas panjang
c. Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernapasan
interkostal
9. Nyeri Ligamentum rotundum TM II dan III
a. Tekuk lutut kearah abdomen
b. Mandi air hangat
c. Gunakan bantalan pemanas pada area yang terasa sakit hanya jika
tidak tedapat kontraindikasi
d. Gunakan sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya
letakkan diantara lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring
34
10. Berdebar – debar (Palpasi jantung) Mulai akhir TM I
Jelaskan bahwa hal ini normal pada kehamilan
11. Panas perut (heartburn). Mulai bertambah sejak TM II dan bertambah
lamanya kehamilan.hilang pada waktu persalinan
a. Makan sedikit tapi sering
b. Hindari makan berlemak dan berbumbu tajam
c. Hindari rokok, asap rokok,alcohol,dan cokelat
d. Hindari berbaring setelah makan
e. Hindari minum air putih saat makan.
f. Kunyah permen karet
g. Tidur kaki ditinggikan.
12. Perut kembung TM II dan III
a. Hindari makan makanan yang mengandung gas
b. Mengunyah makanan secara sempuna
c. Lakukan senam secara teratur
d. Pertahankan saat buang air besar yang teratur
13. Pusing/sinkop TM II dan III
a. Bangun secara perlahan-lahan dari posisi istirahat
b. Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan
sesak
c. Hindari berbaring dalam posisi terlentang
14. Sakit pinggang atas dan bawah TM II dan III
a. Gunakan posisi tubuh yang baik
35
b. Gunakan bra yang menopang dengan ukuran yang tepat
c. Gunakan kasur yang keras
d. Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung.
15. Varises pada kaki
TM II dan III
a. Tinggikan kaki sewaktu berbaring
b. Jaga agar kaki tidak bersilangan
c. Hindari berdiri ataududuk terlalu lama
16. Kesemutan
a. KIE tentang penyebab
b. Posisikan postur tubuh dengan benar
c. Berbaring dan merebahkan diri (Sulistyawati,2012;h.124-142)
2.1.9 Letak Sungsang
2.1.9.1 Pengertian
Letak Sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai
bagian yang terendah (presentasi bokong). (Rukiyah, 2010;h.239)
Sedangkan menurut prawiroharjo ( 2010;h,588) Presentase
bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya. Letak
sungsang adalah kehamilan denganletak memanjang dengan
bokong / kaki sebagai bagian terendah ( krisnadi, 2005 dalam
rohani dkk,2011;h.184)
36
2.1.9.2 Etiologi
a. Faktor dari ibu dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, yaitu: Plasenta
previa, bentuk rahim yang abnormal, panggul sempit, multiparitas,
adanya tumor pada rahim dan implantasi plasenta di fundus yang
memicu terjadinya letak bokong.
b. Faktor dari janin dapat disebabkan oleh keadaan seperti: Hidrosefalus
atau anasefhalus, kehamilan kembar, hidramnion dan prematuritas.
(Winkjosastro,2008;h.611)
Sedangkan menurut Rohani (2011;h.186) penyebab terjadinya sungsang
yaitu multiparitas, janin multipel, hidramnion, hidrosefalus,
anensefalus, riwayat presentasi bokong, anomali uterus, berbagai tumor
dalam panggul.
2.1.9.3 Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin
terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32
minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga
memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau
letak lintang.
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan
jumlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua
tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa
37
untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan
kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus.
Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum
cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada
kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam
presentasi kepala. (Winkjosastro,2007:h.611)
2.1.9.4 Insiden
Kejadian presentasi bokong ditemukan sekitar 3-4 % dari seluruh
kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (≥ 37 minggu),
presentase bokong merupakan malpresentasi yang paling sering
dijumpai. Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian presentase
bokong berkisar antara 20-30%, dan sebagian besar akan berubah
menjadi presentase kepala setelah umur kehamilan 34 minggu.
(Prawirohardjo,2010;h.588)
2.1.9.5 Klasifikasi Letak Bokong
a. Letak Bokong Murni (Frank Breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas
b. Letak Bokong Sempurna (Complete Breech)
Letak bokong di mana kedua kaki ada di samping bokong ( letak
bokong kaki sempurna)
c. Letak Bokong Tidak Sempurna (Incomplete Breech)
Letak sungsang dimana selain bokong juga ada bagian kaki atau
lutut. (Prawirohardjo,2010;h.589)
38
Gambar 2.1 Macam-macam Presentasi Bokong
2.1.9.6 Diagnosis
1) Pemeriksaan Fisik
Palpasi Leopold :
Leopold 1 : TFU pertengahan antara pusat dan fundus, teraba
bulat, keras dan melenting yaitu (kepala)
Leopold 2 : Pada bagian kanan perut ibu teraba panjang,
keras, memapan yaitu (punggung janin) dan pada
bagian kiri peru ibu teraba bagian kecil-kecil janin
yaitu (ekstremitas janin)
Leopold 3 : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, lunak
dan melenting yaitu (bokong) dan masih bisa
digerakkan
Leopold 4 : Convergen (belum masuk PAP)
(Rukiyah,2010;h.240)
39
2) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan USG dan foto
Rontgen.
2.1.9.8 Penanganan Letak Sungsang
Mengingat bahaya-bahayanya sebaiknya persalinan dalam
letak sungsang dihindari untuk itu pada waktu pemeriksaan
Antenatal dijumpai letak sungsang terutama pada
primigravida hendaknya diusahakan untuk merubah
presentasi bokong menjadi presentasi kepala. Upaya-upaya
tersebut yaitu:
a. Versi Luar
Ada ketidaksepakatan mengenai dapat atau tidaknya
dianjurkan versi luar pada kehamilan. Oleh karena mortalitas
janin lebih besar pada kelahiran bokong disbanding kelahiran
kepala, banyak yang percaya bahwaversi luar. Meskipun
insidensi presentasi bokong berkurang dengan semakin
dekatnya hari persangkaan lahir, umumnya janin berada
dalam kedudukan yang final pada umur kehamilan 34
minggu. Saat terbaik untuk versi luar adalah pada umur
kehamilan 32-34 minggu. Prosedurnya harus dilakukan
dengan hati-hati tanpa kekuatan yang berlebihan, oleh karena
ada bahaya lepasnya plasenta atau trauma pada janin. Versi
40
luar dapat berhasil, tidak berhasil atau berhasil tetapi kembali
lagi. Sebelum mencoba versi luar penolong harus yakin
mengenai kedudukan janin untuk menghindari merubah
presentasi kepala menjadi bokong.
Sebaliknya, karena (1) kematian janin yang ada hubungannya
dengan versi luar kurang lebih sama dengan kelahiran
bokong, (2) pada kehamilan 32-34 minggu sekitr 20% janin
ada dalam presentasi bokong dengan hanya 3-4% tidak
berubah secara spontan menjadi presentasi kepala, dan (3)
pengalaman dalam mengelola persalilan bokong harus
diperoleh agar perawatan yang memadai dapat diberika
kepada kasus-kasus dengan presentasi bokong menetap (versi
luar gagal atau presentasi bokong kembali lagi setelah
berhasil di versi luar) , banyak ahli kebidanan yang
beranggapan bahwa persi luar tidak perlu dan tidak dapat
dianjurkan. Versi luar paling sukar dilakukan pada presentasi
bokong murni (terutama primigravida) sedang ini /merupakan
jenis yang paling sering dijumpai.
(Oxorn, 2010; h. 211-212)
2.2 TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN MENURUT VARNEY
2.2.1 Pengertian
Manajemen asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir
dan bertindak secara sistematis dan logis dalam memberi
41
asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak
baik klien maupun pemberi asuhan.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan
masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian
tahap-tahap yang logis untuk pengambilan suatu keputusan
yang berfokus terhadap klien.
Manajemen kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varney’s
Midwifery, edisi ketiga tahun 1997, menggambarkan proses
manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh
langkah yang berturut secara sistematis dan siklik
(Soepardan,2008;h.96)
2.2.1.1 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney
2.2.1.2 Pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
2.2.1.3 Data Subjektif
Anamnesa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
sebagai berikut:
42
2.2.1.4 Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien
langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data
primer, karena langsung dari sumbernya.
2.2.1.5 Allo anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga
pasien untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan
pada keadaan darurat ketika pasien tidak
memungkinkan lagi untuk memberikan data yang
akurat. (Sulistyawati,2009;h.156)
Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data
anamnesa terdiri dari beberapa kelompok penting
sebagai berikut:
2.2.1.6 Identitas pasien
a. Nama pasien dikaji untuk membedakan pasien satu
dengan yang lain.
b. Umur pasien dikaji untuk menentukan apakah pasien
dalam usia reproduksi atau tidak. Umur yang ideal
untuk hamil adalah selama masa subur yang
berlangsung 20 sampai 35 tahun.
(Manuaba,2010;h.75)
c. Agama pasien dikaji sebagai pedoman asuhan yang
diberikan sesuai dengan kepercayaan yang dianut
43
d. Suku pasien dikaji untuk mengetahui adat dan
kebisaaan yang berhubungan dengan masalah yang
dialami
e. Pendidikan pasien dikaji untuk mengetahui tingkat
pengatahuan dan metode komunikasi yang akan
disampaikan. (Ambarwati,2008;h.132)
f. Pekerjaan pasien dikaji untuk mengetahui tingkat
sosial ekonomi pasien. Karena ini juga berpengaruh
dalam gizi pasien tersebut (Ambarwati,2008;h.132)
g. Alamat pasien dikaji untuk mengetahui keadaan
lingkungan sekitar pasien
2.2.1.7 Keluhan utama dikaji untuk mengetahui keluhan
yang dirasakan pesien saat ini
2.2.1.8 Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Yang ditanyakan adalah apakah saat ini klien
menderita suatu penyakit, seperti Seperti HIV/AIDS,
TBC, Hepatitis dan jantung, ginjal, DM, hipertensi
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit
keturunan menular, seperti Seperti HIV/AIDS, TBC,
Hepatitis dan jantung, ginjal, DM, hipertensi
c. Riwayat kesehatan keluarga
44
Ditanyakan apakah dari kelurga klien dan suaminya
ada yang menderita penyakit, menurun dan menular,
seperti Seperti HIV/AIDS, TBC, Hepatitis dan
jantung, ginjal, DM, hipertensi
2.2.1.3 Riwayat Obstetric
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
Berapakali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah
anak, cara persalinan yang lalu, penolong persalinan,
keadaan nifas yang lalu.
2.2.1.4 Riwayat haid
Mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari
organ reproduksinya.
2.2.1.5 Menarche
Usia pertama kali mengalami menstruasi. Untuk
wanita Indonesia pada usia sekitar 12 - 16 tahun.
(Sulistyawati, 2012; h. 181)
2.2.1.6 Siklus
Jarak antara menstruasi yang di alami dengan
menstruasi berikutnya dalam hitungan hari, biasanya
sekitar 23-32 hari. (Sulistyawati, 2012; h. 181)
2.2.1.7 Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah
menstrusi yang di keluarkan.
45
(Sulistyawati, 2012; h. 181)
2.2.1.8 Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang di
rasakan ketika mengalami menstruasi misalnya sakit
yang sangat, pusing sampai pingsan,atau jumlah
darah yang banyak. (Sulistyawati,2012; h. 181)
2.2.1.9 Riwayat ginekologi dengan mengkaji perdarahan
diluar haid, riwayat keputihan, perdarahan post
koitus, riwayat tumor ganas. Riwayat kesehatan
merupakan sumber data subjektif tentang status
kesehatan pasien yang memberikan gambaran
tentang masalah kesehatan aktual maupun
Psikososial. (Priharjo,2007;h.15)
2.2.1.10 Pola kebutuhan Sehari-hari
a. Pola makan
Hal yang perlu ditanyakan adalah menu,
frekuensi, jumlah perhari, dan ada
pantangan atau tidak.
(Sulistyawati,2012;h.183)
b. Pola minum
Hal yang perlu ditanyakan adalah frekuensi,
jumlah perhari dan jenis minuman.
(Sulistyawati,2012;h.184)
46
c. Pola eliminasi
Hal yang perlu ditanyakan, apakah ibu
sebelum dan selama hamil BAK maupun
BAB ada keluhan, ada gangguan, frekuensi,
konsistensi jumlah ada darah atau tidak.
2.2.1.11 Berkaitan dengan adaptasi gastrointerstinal
sehingga menurunkan tonus otot dan motiliti
lambung dan usus terjadi reabsorbsi zat
makanan peristaltik usus lebih lambat
sehingga menyebabkan obstipasi.
2.2.1.12 Penekanan kandung kemih karena pengaruh
hormon Estrogen dan progesteron sehingga
menyebabkan sering BAK
2.2.1.13 Terjadi pengeluaran keringat.
(Rukiyah,2009;h.105)
d. Pola istirahat dan tidur
Bagaimana pola tidurnya, berapa lama
istirahatnya tiap hari (dalam 24 jam) apakah
ada gangguan tidur. Dapat menanyakan
tentang pemenuhan tidur malam hari (6-8
jam) dan siang hari.
(Sulistyawati,2012;h.184)
e. Pola personal hygiene
47
Hal yang perlu ditanyakan, berapa kali
mandi, keramas, gosok gigi, cuci rambut,
ganti pakaian luar dan dalam, dan
kebersihan kuku. (Sulistyawati,2012;h.185)
f. Pola seksualitas
Hal yang perlu ditanyakan adalah sebatas
frekuensi hubungan seksual dan gangguan
ketika melakukan hubungan seksual.
(Sulistyawati,2012;h.186)
g. Pola aktivitas
Hal yang perlu ditanyakan adalah apa saja
kegiatan sehari-hari klien. Data ini
memberikan gambaran tentang seberapa
berat aktivitas yang biasa di rumah. Jika
kegiatan pasien terlalu berat sampai
dikhawatirkan dapat menimbulkan penyulit
masa hamil, maka dapat memberikan
peringatan sedini mungkin untuk membatasi
kegiatannya sampai pulih kembali.
(Sulistyawati,2012;h.184)
2.2.1.14 Data Objektif
48
Melakukan data objektif melalui
pemeriksaan inpeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi yang dilakukan secara berurutan.
(Sulistyawati,2012;h.188)
Langkah-langkah pemeriksaannya sebagai berikut :
a. Keadaan Umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan
pasien secara keseluruhan.
Hasil pengamatan kita laporkan dengan criteria sebagai berikut :
a) Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadp
lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak
mengalami ketergantungan berjalan.( Sulistyawati,2012;h.189)
b) Lemah
Pasien dimasukkan dalam criteria ini jika ia kurang atau tidak
memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang
lain dn pasien sudah tidak mampu lagi berjalan sendiri.
(Sulistyawati,2012;h.189)
b. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita
dapat mengakaji tingkat kesadaran mulai dari compos mentis
sampai dengan koma ( Sulistyawati,2012;h.189)
49
c. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan salah satu ukuran pertumbuhan seseorang.
Tinggi badan dapat diukur dengan stasiometer atau tongkat pengukur
(Tambunan dan Kasim,2011;h.9)
d. Berat Badan
Berat badan atau massa tubuh diukur dengan pengukur massa atau
timbangan. Indeks massa tubuh digunakan untuk menghitung
hubungan antara tinggi dan berat badan, serta menilai tingkat
kegemukan. Penimbangan pada pemeriksaan kehamilan sangat
penting, karena kenaikan berat badan yang terlalu banyak
menndakan retensi air yang berlebihan atau keadaan itu disebut juga
pra-oedema dan merupan gejala dini dari pre-eklamsi dan kurang
naiknya berat badan dapat menandakan gangguan pertumbuhan janin
(Tambunan dan Kasim,2011;h.9).
Perkiraan kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah : 4 kg pada
kehamilan di TM I 0,5 kg/minggu pada kehamilan TM II sampai TM
III jadi keseluruhan total kenaikan berat badannya yaitu 15-16 kg
selama kehamilan (Sulistyawati,2012;h.69). Penambahan berat
badan 6,5 kg sampai 16,5 kg (Manuaba,2010;h.95).
Pertambahan berat badan menggambarkan status gizi selama hamil,
oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika terdapat
keterlambatan dalam penambahan berat badan ibu, ini dapat
mengidentifikasikan adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan
50
gangguan pertumbuhan janin intra-uteri ( Intra- Uterin Growth
Retardation- IUGR). (Sulistyawati,2012;h.68)
e. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
Tekanan darah arteri mengganbarkan dua hal, yaitu
besar tekanan yang dihasilkan vertikel kiri sewaktu
berkontraksi (angka sistolik). Nilai normal rata-rata
tekanan sistol pada orang dewasa adalah 100 sampai
140 mmHg, sedangkan rata-rata diastol adalah 60
sampai 90 mmHg. (Priharjo, 2007;h. 107)
b) Nadi
Nadi adalah gelombang yang diakibatkan oleh adanya
perubahan pelebaran (vasodilatasi) dan penyempitan
(Vasokontriksi) dari pembuluh darah arteri akibat
kontraksi vebtrikel melawan dinding aorta. Tekanan
nadi adalah tekanan yang ditimbulkan oleh perbedaan
sistolik dan diastolic. Denyut nadi dipengaruhi oleh
saraf simpatik (untuk meningkatkan) dan saraf
parasimpatik ( untuk menurunkan). Normalnya 60-80
kali per menit. (Tambunan dan Kasim,2011;h.36)
c) Pernafasan
Pernafasan merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui fungsi sistem pernafasan yang terdiri dari
51
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dalam paru dan penganturan asam basal.
Adapun pernapasan pada orang dewasa yaitu 16-
24x/menit(Priharjo, 2006;h. 81).
Pernafasan normal orang dewasa sehat adalah 16-20
kali/menit. (Tambunan dan Kasim,2011;h.45)
d) Suhu
Suhu adalah derajat panas yang dipertahankan oleh
tubuh dan diatur oleh hipotalamus (dipertahankan
dalam batas normal yaitu ±6 ºC dari 37 ºC) dengan
menyeimbangkan anatara panas yang dihasilkan dan
panas yang dilepaskan. Suhu normal pemeriksaan
Axila yaitu 36,6 ºC. (Tambunan,2011;h.15)
2.2.1.15 Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk simetris atau tidak, keadaan rambut,
kebersihan kepala, terdapat rasa nyeri atau
tidak
Muka : Terdapat udema atau tidak, kebersihan
muka dan nyeri tekan atau tidak
Mata : Konjungtiva, pupil, sklera, dan kebersihan
mata
Telinga : Bentuk, kebersihan telinga dan nyeri tekan
pada telinga
52
Hidung : Kebersihan hidung, dan terdapat pembesaran
polip atau tidak
Mulut : Bibir, gusi dan gigi, bau mulut, lidah
Leher : Bentuk kulit, pembesaran kelenjar
Dada : Bentuk dada, suara jantung, suara paru- paru,
bentuk payudara, benjolan, nyeri tekan
Perut : Bekas operasi, nyeri tekan, nyeri tekan,
nyeri ketuk, bising usus ekstermitas
Palpasi Leopold
Leopold 1 : Pemeriksaan menghadap ke arah wajah ibu hamil
→ Menentukan tinggi fundus uteri, bagian janin
dalam fundus, dan konsistensi fundus
Leopold 2 : Menentukan batas samping rahin kanan-kiri
→ Menentukan letak punggung janin, Pada
letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold 3 : Menentukan bagian terbawah janin → Apakah
bagian terbawah janin sudah masuk atau masih
goyang
Leopold 4 : Pemeriksaan menghadap ke kaki ibu hamil →
Juga menentukanbagian terbawah janin dan
berapa jauh janin sudah masuk pintu atas
panggul (Manuaba,2010;h.118-119)
Auskultasi: Denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau DJJ
53
ditemukan paling jelas pada tempat yang lebih
tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat.
(Rukiyah,2009;h. 240)
Punggung : Nyeri tekan, nyeri ketuk
Genetalia : Kebersihan, pengeluaran, massa, bau (Tambunan
dan kasim, 2011; h. 118)
Anus :Hemoroid atau tidak, lesi atau tidak
Ekstrimitas :Simetris, oedem atau tidak, gangguan
pergerakan atau tidak.
a. Data penunjang
Pemeriksaan Hb, glukosa urine
2.3 Interprestasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose,
masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang
benar atas data – data yang telah dikumpulkan. Langkah awal
dari perumusan diagnose atau masalah adalah pengolahan data
dan analisa dengan menggabungkan data satu dengan lainnya
sehingga tergambar fakta.
(Sulistyawati, 2012; h. 191)
2.3.1 Identifikasi diagnose / masalah potensial
54
Langkah ketiga dalam manajemen varney yaitu
mengidentifikasikan masalah potensial berdasarkan diagnose
atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan
pencegahan. (Soepardan, 2008; h. 99)
2.3.2 Tindakan Segera
Bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakukan
konsultasi atau penanganan segera bersama anggota tim
kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien. (Soepardan, 2008;
h. 100)
2.3.3 Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa
yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap
masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan
terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling
dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah
psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan pada wanita
hamil, sebenarnya harus disesuaikan dengan hasil temuan
dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran. (Hani, 2011; h.
102)
Perencanaan kunjungan pada ibu hamil meliputi :
55
2.3.4 Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaannya.
2.3.5 Berikan informasi pada pada ibu tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan.
2.3.6 Berikan KIE tentang ketidaknyamanan yang muncul dan cara
mengatasinya
2.3.7 Motivasi ibu tentang mempertahankan pola makan dan minum.
2.3.8 Berikan informasi tentang persiapan persalinan
2.3.9 Berikan tablet besi dan vitamin serta jelaskan cara
meminumnya.
2.3.10 Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
(Sulistyawati, 2012; h. 219)
2.4 Pelaksanaan
Pada langkah keenam ini, rencana asuhan menyeluruh dilakukan
dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya. (Soepadan, 2008; h. 102)
Pelaksanaan kunjungan pada ibu hamil meliputi:
2.4.1 Menjelaskan Keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai
dengan pemeriksaan fisik.
2.4.2 Mendemonstrasikan cara melakukan posisi knee chest atau dada
lutut.
2.4.3 Memberikan KIE mengenai ketidaknyamanan yang muncul
dan cara mengatasinya.
56
2.4.4. Memberitahui pada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan pada
TM III.
2.4.5 Memotivasi ibu tentang mempertahankan pola makan dan
minum selama hamil dengan mengkonsumsi gizi seimbang.
2.4.6 Memberi ibu tablet besi dan vitamin serta cara meminumnya.
2.4.7 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
( Sulistyawati,2012;h.219-221)
2.5 Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang
bidan berikan kepada pasien (Sulistyawati, 2012; h. 200)
2.6 TEORI LANDASAN HUKUM
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik Bidan,
kewenangan yang dimiliki bidan meliputi :
2.6.1 Pelayanan kesehatan ibu
2.6.2 Ruang Lingkup
a. Pelayanan konseling pada masa pra hamil
b. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
c. Pelayanan persalinan normal
d. Pelayanan ibu nifas normal
e. Pelayanan ibu menyusui
57
f. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
2.6.3 Kewenangan :
a. Episiotomy
b. Penjahitan luka lahir tingkat I dan II
c. Penanganan kegawadaruratan, dilanjutkan dengan
perujukan
d. Pemberian tablet fe pada ibu hamil
e. Pemberian vit A dosis tinggi pada ibu nifas
f. Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusui dini (IMD)
dan promosi air susu g. ibu (asi) eksklusif
h. Pemberian uteronika pada manajemen aktif kala
tiga dan postpartum
i. Penyuluhan dan konseling
j. Bimbingan pada kelompok ibu hamil
k. Pemberian surat keterangan kematian
l. Pemberian surat keterangan cuti bersalin
2.6.4 Pelayanan kesehatan anak
2.6.4.1 Ruang lingkup
a. Pelayanan bayi baru lahir
b. Pelayanan bayi
c. Pelayanan anak balita
58
d. Pelayanan anak pra sekolah
2.6.4.2 Kewenangan :
a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk
resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini
(IMD), injeksi vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada
masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat.
b. Penanganan hipotermi pada ayi baru lahir dan segera
merujuk
c. Penanganan kegawadaruratan, dilanjutkan dengan
perujukan
d. Pemberian imunisasi seuai program peerintah
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak
pra sekolah
f. Pemberian konseling dan penyuluhan
g. Pemberian surat keterangan kematian
(http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171)
59
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY.R UMUR
38 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 6 HARI
LETAK MEMANJANG DENGAN PRESENTASI BOKONG
DIBPS ROSBIATUL ADAWIYAH SKM. M.Kes.
KEMILING BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal : 7- April-2015
Jam : 17.00 WIB
Tampat : BPS Rosbiatul Adawiyah.SKM.M.Kes
Nama Mahasiswa : Yenni Kurniati
NIM : 201207129
3.1.1 Data Subjektif
3.1.1.1 Identitas Pasien
Istri Suami
Nama : Ny. R Nama : Tn. Y
Umur : 38 Tahun Umur : 40 Tahun
Suku/Bangsa : Lampung Suku/Bangsa : Lampung
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
60
Alamat :Jl. Jaya negara korpri sukarame Bandar Lampung
3.1.1.2 Alasan datang : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3.1.1.3 Keluhan utama : Ibu mengeluh sering merasa nyeri dan ada desakan di
daerah tulang iga
3.1.1.4 Riwayat kesehatan
a. Sekarang : Tidak ada penyakit menular maupun
keturunan. Seperti HIV/AIDS, TBC,
Hepatitis dan jantung, gunjal, DM,
hipertensi
b. Yang lalu : Tidak ada penyakit menular maupun
keturunan. Seperti HIV/AIDS, TBC,
Hepatitis dan jantung, gunjal, DM,
hipertensi
c. Keluarga : Tidak ada penyakit menular maupun
keturunan. Seperti HIV/AIDS, TBC,
Hepatitis dan jantung, gunjal, DM,
hipertensi
d. Perilaku kesehatan : Tidak mengkonsumsi jamu, tidak
menggunakan obat-obatan sejenis dan
tidak merokok.
3.1.1.5 Riwayat obstetri
a. Riwayat Haid
Menarche : Usia 14 Tahun
61
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
Lama : 7 hari
Volume : 3-4 kali ganti pembalut/ hari
Warna : Merah kehitaman
Disminorhea : Tidak
Bau : Amis
Flour albus : Ada
HPHT : 23-8-2014
b. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Tabel 3.1 Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
N
o.
Tahun
Persalinan
Usia
kehamilan
Jenis
persalinan
Tempat
persalinan
Kesulitan
Dalam
Persalinan
Penolong Bayi
1.
2.
2008
2015
Aterm
Hamil Ini
Spontan BPS Tidak ada Bidan P BB
2500
PB
51
Ket.
Sehat
c. Tanda-tanda kehamilan
Amenorea, mual muntah : Ya
Tes kehamilan : Ya
Tanggal : 19 - 9 - 2014
Hasil : (+) Positif
62
d. Pergerakan janin dirasakan pertama kali dirasakan pada usia : 20
minggu dalam 24 jam terakhir sebanyak 12 - 30 kali.
e. Keluhan yang dirasakan
Rasa lelah : Tidak ada
Mual-mual : Ada pada awal kehamilan
Pegal pada kaki dan pinggang : Tidak ada
Malas beraktifitas : Tidak ada
Panas menggigil : Tidak ada
Sakit kepala : Tidak ada
Penglihatan kabur : Tidak ada
Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak ada
Rasa gatal pada vulva, vagina : Tidak ada
Nyeri kemerahan pada tungkai : Tidak ada
f. Riwayat Pernikahan : Syah
g. Riwayat KB : KB pil
h. Riwayat Imunisasi TT : TT1 : 25-12-2014
TT2 : 26-01-2014
i. Riwayat Sosial
Kehamilan saat ini direncanakan : Ya
Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan dan Nifas:
Tidak ada.
3.1.1.6 Pola kebutuhan sehari-hari
63
a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : makan 3 kali sehari dengan porsi sedang
Selama hamil : Makan 3 kali sehari dengan porsi lebih sedikit
dan ibu mengkonsumsi susu sekali setiap hari.
b. Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAK 5-6 kali/ hari, BAB 1 kali sehari konsistensi
feses lunak warna urin kuning jernih
Selama hamil : BAK: 8-9 kali/hari, BAB: 3 hari sekali konsistensi
feses lunak warna urin kuning bau urin khas
c. Pola istirahat
Sebelum hamil : tidur siang 1 jam, malam 8 jam
Selama hamil : Tidur siang ± 1 jam, tidur malam ± 6 jam dan ibu
tidak mengalami keluhan.
d. Personal hygiene
Sebelum hamil : mandi 2 x/ hari, keramas 1 kali/ hari gosok gigi 2x/
hari ganti pakaian dalam 3 – 4 kali/ hari atau bila terasa lembab
Selama hamil : Mandi 2 x/hari, keramas 1 x 2 hari, gosok gigi 2
x/hari ganti pakaian dalam 4-5 x/hari atau
bila terasa lembab
e. Pola sexual
Sebelum hamil : 2 kali dalam seminggu
Selama hamil : Jarang dan tidak ada keluhan.
64
f. Aktifitas
Sebelum hamil : ibu bekerja sebagai IRT
Selama hamil : Ibu bekerja sebagai IRT
3.1.2 Data Objektif
3.1.2.1 Pemeriksaan umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
d. Nadi : 82 x/menit
e. Suhu : 36,5 ºC
f. RR : 22 x/menit
g. Tinggi badan : 163 cm
h. Berat badan sebelum hamil : 60 kg, BB sekarang : 68 kg
i. Lila : 24 cm
j. TFU : 29 cm
k. TP : 30 – 5 - 2015
3.1.2.2 Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Bersih, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan
Rambut : Tidak rontok
b. Muka
Cloasma : Ada
Odema : Tidak ada
65
c. Mata
Kelopak mata : Tidak odema
Konjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
d. Hidung : Bersih dan tidak ada pembesaran polip
e. Telinga : Simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran
f. Mulut : Tidak terdapat stomatitis
Gigi : Tidak ada caries
g. Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Axila : Tidak ada pembesaran kelenjar
h. Dada
Jantung : Normal, terdengar lup-dup
Paru-paru : Normal, tidak ada wheezing
i. Payudara
Simetris : Ya, kanan dan kiri
Pembesaran : Ada
Putting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Ada disekitar areola dan puting
Pengeluaran : Belum ada
66
j. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ada sesuai usia kehamilan
Konsistensi : Lunak
Linea : Nigra
Acites : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
Uterus
Leopold 1 : TFU pertengahan antara pusat dan px,
teraba bulat, keras dan melenting yaitu
(kepala)
Leopold 2 : Pada bagian kanan perut ibu teraba
panjang, keras, memapan yaitu
(punggung) janin dan pada bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil – kecil janin
yaitu (ekstermitas)
Leopold 3 : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat,
lunak dan tidak melenting yaitu (bokong)
dan masih bisa digerakkan
Leopold 4 : Tidak dilakukan
DJJ terdengar 2 jari diatas pusat ibu sebelah kanan ± 135 x/ menit.
TFU Mc. Donald : 32 cm
67
TBJ Niswander : 1,2(TFU-7,7) 100 ± 155
: 1,2 (29-7,7)100
: 2,401-2.711
k. Punggung : Posisi punggung lordosis
l. Pinggang : Tidak ada nyeri ketuk pinggang
m. Genetalia
Perineum : Tidak dilakukan
Vulva & vagina : Tidak dilakukan
Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan
Kelenjar bartolini : Tidak dilakukan
n. Periksa dalam : Tidak dilakukan
Anus : Tidak ada hemoroid
o. Ekstermitas
Kuku : Merah muda
Oedema : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Varices : Tidak ada
3.1.2.3 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium:
Hb : 11 gr %
Protein urine : Negative (-)
Glukosa urine : Negative (-)
68
TABEL 3.3
MATRIKS
Tgl/Jam Pengkajian Inerprestasi
data(diagnose,masalah,keb
utuhan)
DX
potensial/
masalah
potensial
Antisipasi/tin
dakan segera
Perencanaan pelaksanaan Evaluasi
7 april
2015
pukul
17.00 wib
Ds:
-Ibu mengatakan
ini kehamilan
yang kedua, sudah
melahirkan satu
kali,belum pernah
keguguran
-Ibu mengatakan
HPHT 20-08-
2014
-ibu mengatakan
sering merasa
nyeri dan seperti
ada desakan di
daerah tulang
iga.
Do:
KU ibu baik,
kesadaran compos
mentis, tekanan
darah 110/70
mmhg nadi 82x/I,
pernafasan
DX : ny.R usia 38 tahun
G2P1A0 Usia
Kehamilan 32
minggu 6 hari janin
tunggal hidup intra
uteri presentasi
bokong
Dasar :
-ibu mengatakan ini
kehamilan yang kedua
sudah
pernah melahirkan satu
kali belum pernah
keguguran.
-ibu mengatakan HPHT
20-08-2014
Leopold
Leopold I: pertengahan
pusat dan px,teraba
bulat,keras melenting
yaitu (bokong)
Leopold II: : pada bagian
kanan perut ibu teraba
panjang keras memapan
Terjadi
penyulit
pada
persalinan
Anjurkan ibu
posisi dada
lutut knee
chest
1.Beritahu ibu
mengenai hasil
pemeriksaannya.
2. Ajarkan cara
melakukan posisi knee
chest.
1.Memberitahu ibu mengenai
hasil pemeriksaannya bahwa
keadaan ibu baik sesuai dengan
pemeriksaan fisik dalam batas
normal, TD :110/70mmHg, p
:22x/menit, N : 82x/menit, T:
36,5ºC dan posisi janin pada
bagian atas perut ibu teraba
kepala, bagian kanan perut ibu
teraba punggung, kiri teraba
ekstremitas da dibawah perut
ibu teraba bokong, terdapat
kelaianan letak memanjang
dengan presentasi bokong. DJJ
normal dengan frekuensi
136x/menit.
2.Mengajarkan cara melakukan
knee chest atau dada lutut dengan
cara sujud seperti orang shalat,
tetapi dada ibu menempel
ketempat tidur dan kaki berada
90º, dilakukan paa saat ingin tidur
malam dan jangan melakukan
aktivitas yang berat agar posisi
1.ibu
mengerti
keadaan ibu
saat ini dalam
keadaan baik,
namun letak
janin terdapat
kelainan letak
yaitu
sungsang.
2. Ibu dapat
melakukan
posisi knee chest
dengan benar
dan bersedia
akan melakukan
posisi dada lutut
pada saat pagi
69
22x/menit,suhu
36,5 ºC
Leopold
Leopold I : TFU
pertengahan
antara pusat dan
px, teraba
bulat,keras,
melenting yaitu
(kepala)
Leopold II : pada
bagian kanan
perut ibu teraba
panjang keras
memapan yaitu
(punggung) janin
dan pada bagian
kiri perut ibu
teraba bagian
kecil-kecil janin
(ekstremitas)
Leopold III : pada
bagian terbawah
perut ibu teraba
bulat lunak, tidak
melenting yaitu
(bokong) dan
masih bias
digoyangkan
Leopold IV : tidak
dilakukan
DJJ terdengar 2
jari diatas pusat
bagian kanan
yaitu (punggung) janin
dan pada bagian kiri perut
ibu teraba bagian kecil-
kecil janin (ekstremitas)
Leopold III : pada bagian
terbawah perut ibu teraba
bulat lunak, tidak
melenting yaitu (bokong)
Leopold IV : bokong
masih bisa digoyangkan
DJJ terdengar 2 jari diatas
pusat bagian kanan perut
ibu 136x/menit
Masalah :
Kelainan letak
memanjang pada janin
yaitu dengan presentasi
bokong.
Kebutuhan :
- Berikan asuhan pada
kehamilan TM III
- Ajarkan pada ibu
tentang posisi dada
lutut atau knee chest.
3. Berikan pada ibu
tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan TM
III.
4. Motivasi ibu
tentang
mempertahankan pola
makan dan minum.
janin kembali normal dan
meminta ibu untuk
mendemonstrasikan kembali.
3. Memberitahu pada ibu tanda-
tanda bahaya TM III yaitu
preeklamsi berat, kehamilan
perdarahan pervaginam, keluar air
ketuban sebelum waktunya dan
tidak ada pergerakan janin selama
24 jam, bila salah satu tanda
bahaya diatas dirasakan oleh ibu
segera datang ketenaga kesehatan
terdekat. Hal tersebut bisa
dicegah dengan menganjurkan ibu
istirahat cukup, tidak bekerja
terlalu berat dan mengkonsumsi
makanan bergizi dan seimbang.
4. Memotivasi ibu tentang
mempertahankan pola makan dan
minum selama hamil dengan
mengkonsumsi gizi seimbang
seperi yang mengandung
karbohidrat 1 porsi untuk tenaga
ibu seperti terdapat pada nasi,
roti, jagung, gandum dan lain-
lain. Protein hewani dan nabati
yang terdapat pada ikan, tahu,
tempe, daging, sayuran hijau yang
mengandung zat besi seperti
jeruk, pepaya dan lain-lain. Serta
dan malam hari
sebelum tidur.
3. Ibu sudah
mengerti tanda-
tanda bahaya
yag terjadi pada
TM III.
4 .Ibu bersedia
mempertahanka
n pola makan
dan minum
70
perut ibu
136x/menit
5.Berikan ibu tablet
zat besi dan vitamin
serta jelaskan cara
meminumnya.
6. Anjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan
ulang atau jika ibu ada
keluhan.
cukup mineral minimal 8 gelas
dalam sehari ditambah 1 gelas
susu ibu hamil.
5. Memberi ibu tablet zat besi dan
vitamin serta cara meminumnya
yang diminum pada malam hari
sebelum tidur dengan dosis 1
tablet @ 60 mg, hindari minum
tablet besi bersamaan dengan
tablet, kopi, minuman yang
mengandung soda dan susu dan
usahakan dengan menggunakan
air jeruk atau minuman yang
mengandung vitamin C karena
akan meningkatkan proses
penyerapan Fe.
6. menganjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang,
yaitu 1 minggu lagi atau tanggal
12 april 2015 atau jika ibu ada
keluhan.
5.Ibu bersedia
akan minum
tablet penambah
darah.
6. ibu bersedia
akan melakukan
kunjungan ulang
1 minggu
kemudian attau
jika ada
keluhan.
71
10 april
2015
pukul
17.00
WIB
Ds:
-Ibu mengatakan
ini kehamilan
yang kedua, sudah
melahirkan satu
kali,belum pernah
keguguran
-Ibu mengatakan
HPHT 20-08-
2014
Do:
KU ibu baik,
kesadaran compos
mentis, tekanan
darah 110/70
mmhg nadi 82x/I,
pernafasan
22x/menit,suhu
36,5 ºC
Leopold
Leopold I : TFU
pertengahan
antara pusat dan
px, teraba
bulat,keras,
melenting yaitu
(kepala)
Leopold II : pada
bagian kanan
perut ibu teraba
panjang keras
memapan yaitu
DX : ny.R usia 38 tahun
G2P1A0 Usia Kehamilan
33 minggu 2 hari janin
tunggal hidup intra uteri
presentasi bokong
Dasar :
-ibu mengatakan ini
kehamilan yang kedua
sudah
pernah melahirkan satu
kali belum pernah
keguguran.
-ibu mengatakan HPHT
20-08-2014
Leopold
Leopold I: pertengahan
pusat dan px,teraba
bulat,keras melenting yaitu
(bokong)
Leopold II: : pada bagian
kanan perut ibu teraba
panjang keras memapan
yaitu (punggung) janin dan
pada bagian kiri perut ibu
teraba bagian kecil-kecil
janin (ekstremitas)
Leopold III : pada bagian
terbawah perut ibu teraba
bulat lunak, tidak
melenting yaitu (bokong)
Leopold IV : bokong masih
bisa digoyangkan
DJJ terdengar 2 jari diatas
Terjadi
penyulit
pada
persalinan
Anjurkan ibu
posisi dada
lutut atau
knee chest
1. Beritahu pada
ibu tentang
keadaan ibu
saat ini.
2. Anjurkan
kembali
keada ibu
untuk
melakukan
posisi knee
chest dan
tanyakan
kepada ibu
dilakukan
atau tidak
1. Memberitahu ibu
mengenai hasil
pemeriksaannya bahwa
keadaan ibu baik sesuai
dengan pemeriksaan
fisik dalam batas normal,
TD :110/70mmHg, p
:22x/menit, N :
82x/menit, T: 36,5ºC dan
posisi janin pada bagian
atas perut ibu teraba
kepala, bagian kanan
perut ibu teraba
punggung, kiri teraba
ekstremitas da dibawah
perut ibu teraba bokong,
terdapat kelaianan letak
memanjang dengan
presentasi bokong. DJJ
normal dengan frekuensi
138x/menit.
2. Menganjurkan kembali
kepada ibu untuk
melakukan posisi knee
chest dengan cara sujud
seperti orang shalat,
tetapi dada ibu
menempel ke tempat
tidur dan kaki berada
90º, dilakukan pada pagi
hari dan saat ingin tidur
malam, selama 10-15
1.Ibu mengerti
keadaan ibu
saat ini dalam
keadaan baik,
namun letak
janin terdapat
kelainan letak
yaitu
sungsang..
2.Ibu sudah
mengerti
posisi yang
benar tetapi
dengan cara
dibantu karena
setelah
dievaluasi
posisi dengan
yang
dilakukan ibu
72
(punggung) janin
dan pada bagian
kiri perut ibu
teraba bagian
kecil-kecil janin
(ekstremitas)
Leopold III : pada
bagian terbawah
perut ibu teraba
bulat lunak, tidak
melenting yaitu
(bokong) dan
masih bias
digoyangkan
Leopold IV : tidak
dilakukan
DJJ terdengar 2
jari diatas pusat
bagian kanan
perut ibu
138x/menit
pusat bagian kanan perut
ibu 136x/menit
Masalah :
Kelainan letak memanjang
pada janin yaitu dengan
presentasi bokong.
Kebutuhan :
- Berikan asuhan
pada kehamilan TM III
- Ajarkan pada ibu
tentang posisi dada lutut
atau knee chest.
3. Tanyakan
kembali pada
ibu tentang
pola makan
dan minum.
menit dan jangan
melakukan aktivitas
yang berat agar posisi
janin kembali normal.
3. Menanyakan kembali
pada ibu tentang pola
makan dan minum yang
dikonsumsi yaitu gizi
seimbang
belum benar
dan dilakukan
setiap 2x
sehari.
3.Ibu sudah
mengkonsums
i gizi yang
seimbangseper
ti karbohidrat
(nasi, ubi,
jagung),
protein (tahu,
tempe, telur,
ikan, daging
dan kacang-
kacangan),
sayur hijau
dan buah-
buahan yang
mengandung
vitamin dan
serat, susu
yang
mengandung
kalsium serta
air mineral ±
sebanyak 8
gelas sehari
73
4. Tanyakan
kembali pada
ibu terapi
obat yang
diberikanpada
ibu diminum
atau tidak.
5. Tanyakan
pada ibu
aktivitas ibu
selama
beberapa hari
ini.
6. Beritahu ibu
jika
mengalami
keluhan
segera
memeriksaka
n diri
ketenaga
kesehatan
terdekat.
4. Menanyakan pada ibu
terapi obat yang
diberikan pada ibu
diminum yaitu tablet
penambah darah.
5. Menanyakan pada ibu
aktivitas ibu, tidak
membawa motor sendiri
saat bekerja
6. Memberitahu ibu jika
mengalami keluhan
segera memeriksakan
diri ketenaga kesehatan
terdekat.
4.Ibu sudah
meminum terapi
obat yaitu tablet
penambah darah
diminum pada
malam hari
sekali minum 1
tablet sebelum
tidur.
5. Ibu beberapa
hari ini sudah
tidak membawa
motor sendiri.
6.Ibu mengerti
apa yang telah
dijelaskan
74
13 april
2015
pukul
16.00
WIB
Ds:
-Ibu mengatakan
ini kehamilan
yang kedua, sudah
melahirkan satu
kali,belum pernah
keguguran
-Ibu mengatakan
HPHT 20-08-
2014
Do:
KU ibu baik,
kesadaran compos
mentis, tekanan
darah 110/70
mmhg nadi 82x/I,
pernafasan
22x/menit,suhu
36,5 ºC
Leopold
Leopold I : TFU
pertengahan
antara pusat dan
px, teraba
bulat,keras,
melenting yaitu
(kepala)
Leopold II : pada
bagian kanan
perut ibu teraba
panjang keras
memapan yaitu
(punggung) janin
DX : ny.R usia 38 tahun
G2P1A0 Usia Kehamilan
33 minggu 5 hari janin
tunggal hidup intra uteri
presentasi bokong
Dasar :
-ibu mengatakan ini
kehamilan yang kedua
sudah
pernah melahirkan satu
kali belum pernah
keguguran.
-ibu mengatakan HPHT
20-08-2014
-ibu mengatakan sering
Leopold
Leopold I: pertengahan
pusat dan px,teraba
bulat,keras melenting yaitu
(bokong)
Leopold II: : pada bagian
kanan perut ibu teraba
panjang keras memapan
yaitu (punggung) janin dan
pada bagian kiri perut ibu
teraba bagian kecil-kecil
janin (ekstremitas)
Leopold III : pada bagian
terbawah perut ibu teraba
bulat lunak, tidak
melenting yaitu (bokong)
Leopold IV : bokong masih
bisa digoyangkan
Terjadi
penyulit
pada
persalinan
Anjurkan ibu
posisi dada
lutut atau
knee chest
1. Beritahu pada
ibu tentang
keadaan ibu
saat ini.
2. Tanyakan
kembali pada
ibu terapi
obat yang
diberikanpada
ibu diminum
atau tidak.
1. Memberitahu ibu
mengenai hasil
pemeriksaannya bahwa
keadaan ibu baik sesuai
dengan pemeriksaan
fisik dalam batas normal,
TD :110/70mmHg, p
:22x/menit, N :
82x/menit, T: 36,5ºC dan
posisi janin pada bagian
atas perut ibu teraba
kepala, bagian kanan
perut ibu teraba
punggung, kiri teraba
ekstremitas da dibawah
perut ibu teraba bokong,
terdapat kelaianan letak
memanjang dengan
presentasi bokong. DJJ
normal dengan frekuensi
137x/menit.
2. Menanyakan pada ibu
terapi obat yang
diberikan pada ibu
diminum yaitu tablet
penambah darah.
1.Ibu mengerti
keadaan ibu
saat ini dalam
keadaan baik,
namun letak
janin terdapat
kelainan letak
yaitu sungsang
2. Ibu sudah
meminum terapi
obat yaitu tablet
penambah darah
diminum pada
malam hari
sekali minum 1
tablet sebelum
tidur.
75
dan pada bagian
kiri perut ibu
teraba bagian
kecil-kecil janin
(ekstremitas)
Leopold III : pada
bagian terbawah
perut ibu teraba
bulat lunak, tidak
melenting yaitu
(bokong) dan
masih bias
digoyangkan
Leopold IV : tidak
dilakukan
DJJ terdengar 2
jari diatas pusat
bagian kanan
perut ibu
137x/menit
DJJ terdengar 2 jari diatas
pusat bagian kanan perut
ibu 136x/menit
Masalah :
Kelainan letak memanjang
pada janin yaitu dengan
presentasi bokong.
Kebutuhan :
- Berikan asuhan
pada kehamilan TM III
- Ajarkan pada ibu
tentang posisi dada lutut
atau knee chest.
3. Observasi ibu
untuk
melakukan
posisi knee
chest dan
tanyakan
kepada ibu
apakah ibu
masih
melakukanny
a.
4. Beritahu ibu
jika
mengalami
keluhan
segera
memeriksaka
n diri
ketenaga
kesehatan
terdekat.
3. Mengobservasi ibu untuk
melakukan posisi knee
chest dengan cara sujud
seperti orang shalat,
tetapi dada ibu
menempel ke tempat
tidur dan kaki berada
90º, dilakukan pada pagi
hari dan saat ingin tidur
malam, selama 10-15
menit dan jangan
melakukan aktivitas
yang berat agar posisi
janin cepat kembali
normal.
4. Memberitahu ibu jika
mengalami keluhan
segera memeriksakan
diri ketenaga kesehatan
terdekat.
3.Ibu sudah bisa
posisi yang
benar dan
setelah
dievaluasi posisi
yang dilakukan
ibu sudah benar
dan dilakukan
setiap 2-3x
sehari.
4.Ibu mengerti
apa yang telah
dijelaskan.
16 April Ds: DX : Ny. R usia 38 tahun Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu pada 1. Memberitahu pada ibu 1. Ibu
76
2015
pukul
16.00
-Ibu mengatakan
ini kehamilan
yang kedua, sudah
melahirkan satu
kali,belum pernah
keguguran
-Ibu mengatakan
HPHT 20-08-
2014
-ibu mengatakan
sering ada
desakan di daerah
tulang iga.
Do:
KU ibu baik,
kesadaran compos
mentis, tekanan
darah 110/70
mmhg nadi 82x/I,
pernafasan
22x/menit,suhu
36,9ºc
Do:
KU ibu baik,
kesadaran compos
mentis, tekanan
darah 110/70
mmhg nadi 82x/I,
pernafasan
22x/menit,suhu
36,5 ºC
G3P2A0 usia kehamilan 34
miggu 1 hari janin tunggal
hidup intra uteri presentasi
kepala
Dasar :
-ibu mengatakan ini
kehamilan yang kedua
sudah
pernah melahirkan satu
kali belum pernah
keguguran.
-ibu mengatakan HPHT
20-08-2014
Leopold I: pertengahan
pusat dan px,teraba
bulat,lunak, tidak
melenting yaitu (bokong)
Leopold II: : pada bagian
kanan perut ibu teraba
panjang keras memapan
yaitu (punggung) janin dan
pada bagian kiri perut ibu
teraba bagian kecil-kecil
janin (ekstremitas)
Leopold III : pada bagian
terbawah perut ibu teraba
bulat keras, melenting
yaitu (kepala)
Leopold IV : masih bisa
digoyangkan
DJJ terdengar 2 jari diatas
pusat bagian kanan perut
ibu 136x/menit
ibu tentang
keadaan ibu
saat ini
2. Anjurkan ibu
untuk tidak
melakukan
posisi knee
chest kembali
tentang keadaan ibu saat
ini dalam keadaan baik
sesuai dengan
pemeriksaan yaitu
keadaan ibu baik, dan TD
ibu 110/80 mmHg, N:
84x/i, RR: 23 x/I, T:
36,8ºC. Dan letak janin
pada bagian teratas perut
ibu teraba bokong, kiri
perut ibu teaba punggung
janin, kanan perut ibu
teraba ekstremitas dan
bagian terbawah perut ibu
teraba kepala, keadaan
janinnya saat ini sudah
normal yaitu presentasi
kepala
2. Menganjurkan ibu untuk
tidak melakukan posisi
knee chest karena posisi
janin sudah kembali
normal yaitu presentasi
kepala
menger
ti saat
ini ibu
dalam
keadaa
n baik
dan
keadaa
n
janinny
a saat
ini
sudah
normal
yaitu
bagian
terbawa
h perut
ibu
kepala
2. Ibu
sudah
menger
ti dan
bersedi
a tidak
melaku
kan
posisi
knee
chest
77
Leopold
Leopold I : TFU
pertengahan
antara pusat dan
px, teraba bulat
lunak tidak
melenting yaitu
bokong
Leopold II : pada
bagian kanan
perut ibu teraba
panjang keras
memapan yaitu
(punggung) janin
dan pada bagian
kiri perut ibu
teraba bagian
kecil-kecil janin
(ekstremitas)
Leopold III : pada
bagian terbawah
perut ibu teraba
bulat keras
melenting yaitu
(kepala) dan
masih bisa
digoyangkan
Leopold IV : tidak
dilakukan
DJJ terdengar 3
jari dibawah pusat
bagian kanan
perut ibu
136x/menit.
3.beritahu ibu jika
mengalami keluhan
segera memeriksakan
diri ke tenaga
kesehatan terdekat
3. Memberitahu ibu jika
mengalami keluhan segera
memeriksakan diri
ketenaga kesehatan
terdekat
3. Ibu
menger
ti apa
yang
telah
dijelask
an dan
bersedi
a
ketenag
a
kesehat
an jika
ada
keluhan
78
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Asuhan Kebidanan Ibu
Hamil Pada Ny.R Umur 38 Tahun G2P1A0 Janin Dengan Letak Sungsang ditemukan
kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus sebagai berikut :
1.1 Pengkajian
Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan
pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada ibu hamil yaitu Ny. R
Umur 38 tahun G2P1A0 Janin Dengan Letak memanjang dengan presentasi bokong
dan didalamnya terdapat hasil sebagi berikut :
1.1.1Umur
1.1.1.1 Menurut Tinjauan Teori
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti
kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental
dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun
rentan sekali untuk terjadi perdarahan pada masa nifas.
(Ambarwati, 2010;h.131)
1.1.1.2 Menurut Tinjauan Kasus
Pada kasus ini Ny. R berumur 38 tahun.
79
1.1.1.3 Pembahasan
Terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus. Ny.R umur 38
tahun sehingga sudah termasuk dalam kategori umur yang mengalami
resiko tinggi untuk hamil
1.1.2 Pendidikan
1.1.2.1 Menurut tinjauan teori
Pendidikan berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan
dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya
(Ambarwati,2008;h.132).
1.1.2.2 Menurut tinjauan kasus
Pendidikan terakhir Ny. R adalah jenjang S1
1.1.2.3 Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus dimana pada kasus
Ny. R berpendidikan terakhir S1, dan pada saat diberikan
penyuluhan Ny. R dapat dengan cepat mengerti tentang
penyuluhan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan teori dimana
tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat intelektualnya.
1.1.3 Keluhan Utama
1.1.3.1 Menurut tinjauan teori
80
Pergerakan anak teraba oleh ibu di bagian perut bahwa, ibu sering
merasa ada benda keras (kepala) yang mendesak tulang iga dan rasa
nyeri pada daerah tulang iga karena kepala janin.
(Rukiyah,2010;h.240)
1.1.3.2 Menurut tinjauan kasus
Pada kasus Ny.R mengatakan tidak ada keluhan
1.1.3.3 Pembahasan
Terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, dimana keluhan pada
kehamilan sungsang adalah ibu sering merasa ada benda keras
(kepala) yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada daerah tulang
iga karena kepala janin. Sedangkan Ny.R mengatakan tidak ada
keluhan.
1.1.4 Riwayat Obtetric
1.1.4.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
a. Menurut Tinjauan Teori
Pada kasus presentasi bokong biasanya terjadi pada pasien
yang pernah mempunyai riwayat presentasi bokong.
(Rohani,2011;h.186)
b. Menurut Tinjauan Kasus
Ny. R mengatakan dulu anak pertama tidak mengalami hal
seperti ini yaitu kehamilan dengan presentasi bokong.
81
c. Pembahasan
Terdapat kesenjangan antara teori dan kasus dimana
menurut teori presentasi bokong biasanya terjadi pada
riwayat presentasi bokong. Akan tetapi, pada kasus Ny.R
pada kehamilan yang terdahulu tidak mengalami presentasi
bokong.
1.1.4.2 Pergerakan Fetus
a. Menurut Tinjauan teori
Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan geraknya.
Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu,
maka waspada akan adanya bahaya janin dalam rahim,
misalnya asfiksia janin sampai kematian janin.
(Sulistyawati,2012;h.175)
b. Menurut Tinjauan Kasus
Ny.R mengatakan pergerakan janin pertama kali dirasakan
pada usia kehamilan 20 minggu dalam 24 jam terakhir
sebanyak 12-30 kali.
c. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny.R
mengatakan pergerakan fetus pertama di rasakan pada usia 20
minggu dalam 24 jam terakhir sebanyak 12-30 kali. Hal ini
sejalan dengan teori dimana kesejahteraan janin dapat dketahui
dari keaktifan geraknya. Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam.
82
Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya bahaya janin
dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian janin.
1.1.4.3 Pola Eliminasi
a. Menurut Tinjauan Teori
Berkaitan dengan adaptasi gastrointerstinal sehingga
menurunkan tonus otot dan motiliti lambung dan usus terjadi
reabsorbsi zat makanan peristaltik usus lebih lambat sehingga
menyebabkan obstipasi. (Rukiyah,2009;h.105)
b. Menururt Tinjauan Kasus
Ibu mengatakan BAB sebelum hamil 1-2 kali dalam sehari
dengan konsistensi lunak dan berbau khas feses. Dan pada saat
hamil 3 hari sekali konsistensi keras dan berbau khas feses.
c. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena
menurut teori ibu hamil biasanya mengalami sembelit atau
konstipasi dikarenakan adanya peningkatan hormone
progesterone. sedangkan menurut kasus Ny.R susah BAB dan
sembelit hal ini dikarenakan ibu kurang mengkonsumsi sayur
dan buah-buahan, Sehingga sembelit atau konstipasi tersebut
terjadi pada Ny.R
83
1.1.4.4 Pola Aktivitas
a. Menurut Tinjauan Teori
Hal yang perlu ditanyakan adalah apa saja kegiatan sehari-
hari klien. Data ini memberikan gambaran tentang seberapa
berat aktivitas yang biasa di rumah. Jika kegiatan pasien
terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat menimbulkan
penyulit masa hamil, maka dapat memberikan peringatan
sedini mungkin untuk membatasi kegiatannya sampai pulih
kembali.
(Sulistyawati,2012;h.184)
b. Menurut Tinjauan Kasus
Ibu mengatakan ia bekerja sebagai IRT
c. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena
Ny. R mengatakan aktivitas hanya dilakukan di rumah
sebagai ibu rumah tangga.
1.1.5 Data Objektif
1.1.5.1 keadaan umum
a. menurut tinjauan teori
84
untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan pasien
secara keseluruhan. Hasil pengamatan kita laporkan dengan kriteria sebagai
berikut :
a) Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan
dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami
ketergantungan dalam berjalan.
b) Lemah
Pasien di masukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak
memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain,
dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri
(sulistyawati, 2012: 175 ).
b. Tinjauan kasus
Dari hasil pemeriksaan keadaan umum Ny. R Baik
c. pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terjadi kesenjangan
dimana saat ini Ny.R dalam keadaan baik dan memberikan respon yang
baik
1.1.5.2 Kesadaran
a. menurut tinjauan teori
untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat
melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan composmentis (
85
kesadaran maksimal ) sampai dengan koma ( pasien tidak dalam keadaan
sadar). ( sulistyawati, 2012: 187)
b. menurut tinjauan kasus
dari hasil pemeriksaan kesadaran Ny. R composmentis
c.Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terjadi kesenjangan
dimana saat ini kesadaran Ny.R composmentis.
1.1.5.3 Tekanan Darah
a. Menurut Tinjauan teori
Tekanan darah arteri mengganbarkan dua hal, yaitu besar tekanan yang
dihasilkan ventrikel kiri sewaktu berkontraksi ( angka sistolik ) dan besar
tekanan yang dihasilkan ventrikel kiri saat istirahat ( angka diastolic).
Nilai normal rata – rata tekanan sistol pada orang dewasa adalah 100 sampai
140 mmHg, sedangkan rata – rata tekanan diastole adalah 60 sampai 90
mmHg, pada orang dewasa, tekanan darah diatas 140/90 mmHg biasanya di
golongkan sebagai tekanan darah tinggi ( priharjo, 2007 :107).
b. Tinjauan kasus
Ny. R mengatakan tekanan darahnya 100/70 mmHg
c.Pembahasan
86
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terjadi kesenjangan karena
tekanan darah normal orang dewasa sistol 100 sampai 140 mmHg dan diastole 60
sampai 90 mmHg.
1.1.5.4 Nadi
a. menurut tinjauan teori
Nadi adalah gelombang yang diakibatkan oleh adanya perubahan pelebaran
( vasodilatasi) dan penyenpitan ( vasokontriksi ) dari pembuluh darah arteri
akibat kontraksi vebtrikel melawan dinding aorta. Tekanan nadi adalah tekanan
yang di timbulkan oleh perbedaan sistolik dan diastolic. Denyut nadi di
pengaruhi oleh saraf simpatik ( untuk meningkatkan ) dan saraf parasimpatik
(untuk menurunkan).normalnya 60-80 kali permenit.
( Tambunan dan kasim, 2011;h.36)
b. Tinjauan kasus
frekuensi Ny. R 82x/menit
c.Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan
karena normal nadi 60-80 x/ menit.
1.1.5.5 Pernapasan
a. menurut tinjauan teori
Dalam kondisi normal, pernapasan harus berada dalam rentang yang normal,
yaitu sekitar 20-30 x/ menit. ( Ambarwati, 2008 : 139 )
87
b. Tinjauan kasus
frekuensi pernapasan Ny. R 22 x/ menit.
c.Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan karena
normal pernapasan 20-30 x/ menit sedangkan pernapasan Ny.R 22x/ menit.
1.1.5.6 Suhu
a. menurut tinjauan teori
suhu adalah derajat panas yang di pertahankan oleh tubuh dan diatur oleh
hipotalamus ( dipertahankan dalam batas normal yaitu ±36 0
C dari 370
C) dengan
menyeimbangkan antara panas yang dihasilkan dan panas yang dilepaskan. Suhu
normal pemeriksaan axilla yaitu 36,60
C. ( Tambunan, 2011;h.15)
b. dari hasil pemeriksaan di dapatkan hasil 36,50
C
c.Pembahasan
berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terjadi kesenjangan karena
suhu normal 36,50
C Sampai 37,50
C
1.1.5.7 Kulit
a. Menurut Tinjauan teori
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating lobus hipofisis anterior dan
88
pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae
gravidarum atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra,
pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi akan
menghilang. (Manuaba, 2010;h.94)
b. Menurut Tinjauan Kasus
Terdapat Hiperpygmentasi pada aerola dan terdapat striae gravidarum
pada perut.
c. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena dimana Ny. R
mengalami hiperpygmentasi pada aerola dan terdapat striae gravidarum
pada perut. Hal ini sejalan dengan teori dimana Hiperpygmentasi pada
aerola dan striae gravidarum yang di pengaruhi oleh melanophore
stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis.
1.1.5.8 Payudara
a. Menurut tinjauan teori
Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak
perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan
yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut: Selama kehamilan
payudara bertambah besar ,tegang, dan berat. Dapat teraba nodul-nodul,
akibat hipertropikelenjar alveoli. Bayangan vena-vena lebih membiru.
Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu, Kalau diperas akan keluar
air susu jolong (kolosterum) berwarna kuning. (Sulistyawati,2012;h.65)
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniati

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (19)

Kti tia desta andriani
Kti tia desta andrianiKti tia desta andriani
Kti tia desta andriani
 
Anie
AnieAnie
Anie
 
Kti mei galuh
Kti mei galuhKti mei galuh
Kti mei galuh
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti ketut agustina wati
Kti ketut agustina watiKti ketut agustina wati
Kti ketut agustina wati
 
Kti mirda akbid paramata alumni 2015
Kti mirda akbid paramata alumni  2015Kti mirda akbid paramata alumni  2015
Kti mirda akbid paramata alumni 2015
 
Anshella citra angelita
Anshella citra angelitaAnshella citra angelita
Anshella citra angelita
 
Kti suci nala
Kti suci nalaKti suci nala
Kti suci nala
 
Kti hesti kirana
Kti hesti kiranaKti hesti kirana
Kti hesti kirana
 
Kti kartika nur auliana
Kti kartika nur aulianaKti kartika nur auliana
Kti kartika nur auliana
 
Kti metta selani
Kti metta selaniKti metta selani
Kti metta selani
 
Kti yesi kartika
Kti yesi kartikaKti yesi kartika
Kti yesi kartika
 
Kti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramataKti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramata
 
Kti rizky febrimaissita ramadhan
Kti rizky febrimaissita ramadhanKti rizky febrimaissita ramadhan
Kti rizky febrimaissita ramadhan
 
Kti nur vita budirman akbid paramata
Kti nur vita budirman akbid paramataKti nur vita budirman akbid paramata
Kti nur vita budirman akbid paramata
 
Kti sri wahyu ningsih akbid paramata raha
Kti sri wahyu ningsih akbid paramata rahaKti sri wahyu ningsih akbid paramata raha
Kti sri wahyu ningsih akbid paramata raha
 
Kti husni akbid paramata
Kti husni akbid paramataKti husni akbid paramata
Kti husni akbid paramata
 
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
 
Kti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramataKti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramata
 

Similar a Kti yenni kurniati

Similar a Kti yenni kurniati (20)

Kti ni made rika
Kti ni made rikaKti ni made rika
Kti ni made rika
 
Kti desty hery dyana
Kti desty hery dyanaKti desty hery dyana
Kti desty hery dyana
 
Kti armayani
Kti armayaniKti armayani
Kti armayani
 
Kti nova rianti
Kti nova riantiKti nova rianti
Kti nova rianti
 
Kti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyaniKti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyani
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by nyAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
 
Kti rika agustina
Kti rika agustinaKti rika agustina
Kti rika agustina
 
Kti melisa purnama sari
Kti melisa purnama sariKti melisa purnama sari
Kti melisa purnama sari
 
Kti lilis anggraini
Kti lilis anggrainiKti lilis anggraini
Kti lilis anggraini
 
Kti linda wati
Kti linda watiKti linda wati
Kti linda wati
 
Kti ida farida
Kti ida faridaKti ida farida
Kti ida farida
 
Kati siti munarsih
Kati siti munarsihKati siti munarsih
Kati siti munarsih
 
Kti irma yulistiani
Kti irma yulistianiKti irma yulistiani
Kti irma yulistiani
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
 
Kti istik analiza
Kti istik analizaKti istik analiza
Kti istik analiza
 
Kti setiawati
Kti setiawatiKti setiawati
Kti setiawati
 
Kti popy
Kti popyKti popy
Kti popy
 
Kti iis
Kti iisKti iis
Kti iis
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
Kti siti maysaroh
Kti siti maysarohKti siti maysaroh
Kti siti maysaroh
 

Último

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Último (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Kti yenni kurniati

  • 1. 1 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY.R UMUR 38 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 6 HARI LETAK MEMANJANG DENGAN PRESENTASI BOKONG DI BPS ROSBIATUL ADAWIYAH,SKM,M.Kes KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH NAMA : YENNI KURNIATI NIM : 201207129 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG APRIL 2015
  • 2. 2 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. R UMUR 38 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 6 HARI LETAK MEMANJANG DENGAN PRESENTASI BOKONG DI BPS ROSBIATUL ADAWIYAH,SKM,M.KES KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Karya Tulis Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan Pada Prodi DIII Kebidanan Akbid Adila Bandar Lampung DISUSUN OLEH NAMA : YENNI KURNIATI NIM : 201207129 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 i
  • 3. 3 LEMBAR PENGESAHAN Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Adila pada : Hari : Rabu Tanggal : 29 juli 2015 Penguji I Penguji II Adhesty Novita Xanda, S.ST,M.Kes Vionita Gustianto, S.ST NIK.11402052 NIK.2015021067 Direktur Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung dr.Wazni Adila, M.PH. NIK. 2011041008 ii
  • 4. 4 INTISARI Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi Bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015 Oleh Yenni Kurniati KTI ini membahas tentang letak memanjang dengan presentasi bokong atau sering kita dengar dengan letak sungsang, ini terjadi biasanya pada ibu hamil yang usia kehamilan kurang dari 34 minggu, prematuritas, polihidramnion, multiparitas. Hal-hal yang mungkin terjadi apabila tidak dilakukan asuhan pada ibu hamil letak memanjang dengan presentasi bokong adalah dapat menyebabkan hipoksia, fraktur, partus lama, perdarahan, bahkan kematian. Tujuan umum penelitian adalah Bagaimana Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. Metodologi penelitian dalam Study Kasus ini adalah dekriptif, dari metode Varney ditemukan kesenjangan yaitu di variable keluhan utama, riwayat obstetrik, dan pola eliminasi. Sedangkan untuk variabel lainnya tidak ditemukan kesenjangan. Kesimpulan : ibu hamil Ny.R mendapatkan hasil yang sangat baik yaitu ibu dalam keadaan baik dan letak janin berubah menjadi posisi kepala. Saran : Bagi Lahan Praktik : penulis menyarankan agar di BPS poster poster tentang presentasi bokong ditambah lagi, dan bila perlu mengadakan kelas tentang cara untuk melakukan posisi knee chest sehingga ibu hamil dengan presentasi bokong tidak merasa khawatir dengan keadaaanya dengan solusi tersebut Kata kunci : Letak Memanjang dengan presentasi bokong iii
  • 5. 5 CURICULUM VITAE Nama : Yenni Kurniati NIM : 201207129 Tempat/ tanggal lahir : Sukajadi 24 November 1994 Alamat : Jl. Beringin 1 blok A1 Kemiling Bandar Lampung Institusi : Akademi Kebidanan Adila Angkatan : VII (2012/2015) Biografi : 1. SD N 1 Turgak Lampung Barat lulus Tahun 2006 2. SMP N 1 Liwa Lampung Barat lulus Tahun 2009 3. SMA N 14 Bandar Lampung Lulus Tahun 2012 4. Telah Terdaftar di Akademi Kebidanan Adila iv
  • 6. 6 MOTTO Jangan pernah mendengarkan kata – kata orang yang membuat anda jatuh Sebaliknya buktikanlah bahwa anda bisa sukses lebih diatas dirinya. v
  • 7. 7 PERSEMBAHAN Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Study kasus ini, dan dibalik penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang- orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. 1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat terselesaikannya KTI (Karya Tulis Ilmiah ) 2. Terima kasih buat keluarga besar tercinta khususnya Ibunda dan Ayahanda tercinta dan adik-adik ku yang selalu memberikan semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan. 3. Sahabat-sahabatku tercinta terimakasih atas do’a, dukungan dan bantuan kalian slama ini. 4. Kepada pembimbing akademik dan pembimbing Lahan terima kasih atas bimbinganya selama ini yang selalu sabar membimbing penulis yang penuh kekurangan hingga terselesaikan tugas akhir ini 5. Rekan- rekanku tercinta Akbid ADILA Angkatan VII khususnya Sakura Room yang selalu mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini. 6. Almamaterku tercinta Akademi kebidanan ADILA Bandar lampung sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimah kasih atas partisipasi dan dukunganya selama penulis menyelesaikan tugas akhir Diploma Kebidanan ini. vi
  • 8. 8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk studi kasus kebidanan yang berjudul : “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY.R UMUR 38 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 6 HARI LETAK MEMANJANG DENGAN PRESENTASI BOKONG DI BPS ROSBIATUL ADAWIYAH,S.KM, M.Kes KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 ”. Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki maka diharapkan saran dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis ingin mengucapan terimakasih kepada: 1. Ibu dr. Wazni Adila, M.P.H selaku Direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung. 2. Ibu Rosbiatul Adawiyah SKM,M.Kes dan ibu Vivin Supinah S.ST selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah 3. Mami Sahridawati Rambe yang selalu membimbing dan memberikan nasehat kepada penulis selama di akademi kebidanan Adila Bandar Lampung. 4. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung. 5. Untuk Almamaterku AKBID ADILA semoga selalu menjadi yang terbaik sekarang dan untuk selamanya. Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Bandar Lampung, April 2015 Penulis vii
  • 9. 9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………..…….............................. i HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….......… ii INTISARI ...............................................................................……….……............. iii CURICULUM VITAE ......………………………………………………............. iv MOTTO .............................................................................………………............... v PERSEMBAHAN ........……………………………………………………............ vi KATA PENGANTAR …………………………………….................................... vii DAFTAR ISI ………………………………………………………….................... viii DAFTAR TABEL …………………………………………………….................... x DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xi DAFTAR LAMPILAN …………………………………………………………… xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ................................................................................ 1 1.2 Rumusan masalah .................................................................................... 3 1.3 Tujuan penelitian ..................................................................................... 4 1.4 Ruang lingkup ......................................................................................... 6 1.5 Manfaat penelitian ................................................................................... 6 1.6 Metode pengumpulan data ...................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan teori medis .............................................................................. 11 2.2 Teori manajemen kebidanan menurut varney ......................................... 35 2.3 Teori landasan hukum kebidanan ............................................................ 55 BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian data ........................................................................................ 58 3.2 Matriks ..................................................................................................... 67 BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 4.1 Pengkajian ............................................................................................... 77 4.2 Interpretasi Data ...................................................................................... 89 4.3 Diagnosa Potensial .................................................................................. 91 4.4 Tindakan Segera ...................................................................................... 92 4.5 Perencanaan ............................................................................................. 93 4.6 Pelaksanaan ............................................................................................. 95 4.7 Evaluasi ................................................................................................... 97 viii
  • 10. 10 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 100 5.2 Saran ....................................................................................................... 102 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix
  • 11. 11 DAFTAR TABEL Tabel 2.1Tinggi Fundus Uteri ..............................................................19 Tabel 2.2 Bentuk uterus berdasarkanusiakehamilan .............................19 Tabel 2.3 PenambahanBeratBadan.......................................................27 Tabel 2.4Komponenpenambahanberatbadanibuselamahamil................27 Tabel 3.1 Riwayatkehamilandanpersalinan yang lalu ...........................60 Tabel 3.2 Matriks.................................................................................67 x
  • 12. 12 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Macam-macamPresentasiBokong .....................................37 Gambar 2.2Knee Chest Position...........................................................36 Gambar 2.3 PosisiDadaLutut ...............................................................36 xi
  • 13. 13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat izin penelitian Lampiran 2 : Surat Balasan izin Penelitian Lampiran 3 : Jadwal Penelitian Lampiran 4 : Satuan Acara Penelitian Lampiran 5 :Leafleat Lampiran 6 :Dokumentasi Lampiran 7 : Lembar konsul Penguji xii
  • 14. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah, hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan kepada klien, pendekatan yang dilakukan cenderung kepada pelayanan promotif, realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada klien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil. (Sulistyawati,2011;h.2) Angka kematian ibu bersalin dan angka kematian perinatal merupakan indicator yang paling peka untuk menilai keberhasilan program kesehatan ibu dan anak malpresentasi dapat mengakibatkan timbulnya penyebab kematian perinatal termasuk di antaranya adalah kelainan presentasi bokong kejadian hipoksia dan trauma lahir pada perinatal sering ditemukan pada kasus persalinan dengan malpresentasi yaitu pada presentasi bokong. (prawirohardjo,2010;h.581) Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3-4% dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (≥37 minggu), presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai. Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian presentasi bokong berkisar
  • 15. 2 antara 24-30%, dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi kepala setelah umur kehamilan 34 minggu. (Prwirohardjo,2010 hal.588) Secara berturut-turut penyebab langsung dari angka kematian ibu (AKI) adalah, perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, komplikasi masa nifas 8%, dan masing-masing 5% untuk emboli obtetrik, abortus, trauma obstetric, persalinan macet, dan 11% untuk penyebab lainnya. (Sulistyawati,2011;h1) pada tahun 2012 di provinsi lampung terjadi 787 kasus kematian perinatal, 110 kasus kematian neonatal, 159 kasus kematian bayi dan kasus kematian balita sebanyak 64 kasus. Tingginya kasus kematian ibu dan anak di provinsi lampung memperlihatkan betapa rawannya derajat kesehatan suatu Negara. Masalah kesehatan ibu dan anak ini perlu diatasi dengan segera karena derajat kesehatan ibu dan anak akan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa yang akan datang. (www.depkes.go.id.profil_kes_prov.lampung2012) Sedangkan di kota Bandar Lampung pada tahun 2012 terjadi kenaikan sebanyak 229 kasus dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011 terdapat 179 kasus kematian. Bila di proporsikan dengan kelahiran dalam 1 tahun, angka kematian bayi dan balita tahun 2012 yaitu 13 per 1000 kelahiran hidup artinya dari 1000 kelahiran hidup terjadi 13 kematian bayi dan balita. Dan proporsi kematian yaitu 148 kasus (65%) kematian perinatal (0-7hari) dan sebanyak 18 kasus (7.9%) kematian neonates (8-<28 hari), 38 kasus (16%) kematian bayi (1bulan-<1tahun) dan 25 kasus (11%) kematian anak balita (1-5 tahun).
  • 16. 3 Penyebab kematian terbesar pada kelompok umur perinatal (0-7 hari) adalah asfiksia yaitu sebanyak 61 kaus (41,22%), BBLR sebanyak 59 kasus (39,86%), dan penyebab lain-lain (infeksi,kelainan congenital) sebanyak 17 kasus (11,49%). (profil dinas kesehatan kota Bandar lampung tahun 2012) Menurut data yang di dapat dari BPS Rosbiatul Adawiyah, SKM.M.Kes dari bulan januari sampai dengan maret 99 ibu hamil diketahui ada 10 yang mengalami letak memanjang dengan presentasi bokong. Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul mengenai “Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015”. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015.
  • 17. 4 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Pada ibu hamil terhadap Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Diharapkan penulis dapat melakukan pengkajian pada ibu hamil khususnya Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.2 Diharapkan penulis dapat menentukan interprestasi data untuk mengidentifikasi diagnose masalah pada Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015.
  • 18. 5 1.3.2.3 Diharapkan penulis dapat menentukan diagnosa atau masalah potensial Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.4 Diharapkan penulis dapat melakukan tindakan segera pada Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.5 Diharapkan penulis dapat merencanakan tindakan pada Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.6 Diharapkan penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan pada Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.7 Dihrapkan penulis dapat melakukan evaluasi terhadap rencana asuhan pada Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di
  • 19. 6 BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Sasaran Obyek yang diambil dalam studi kasus ini adalah Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah,SKM.M.Kes kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. 1.4.2 Tempat Penulis mengambil kasus dalam karya tulis ilmiah ini di BPS Rosbiatul Adawiyah, SKM.M.KES Kemiling Bandar Lampung Tahun 2015. 1.4.3 Waktu Pelaksanaan asuhan kebidanan studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 7April-13 April 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi institusi pendidikan
  • 20. 7 Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir jenjang pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung dan sebagai bahan acuan atau pedoman untuk penulisan karya tulis ilmiah (KTI) selanjutnya. 1.5.2 Bagi lahan praktek Studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan gambaran informasi serta bahan untuk meningkatkan manajemen kebidanan yang diterapkan oleh lahan praktek. 1.5.3 Bagi pasien Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan pada ibu dengan kehamilan presentasi bokong. 1.5.4 Bagi peneliti Dapat mengaplikasikan beroperasi langsung ilmu yang telah didapat pada saaat perkuliahan dengan cara memberikan asuhan kebidanan pada Ny.R umur 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari letak memanjang dengan presentasi bokong. 1.6 Metedologi dan Teknik Memperoleh Data 1.6.1 Metedologi Penelitian Metedologi yang digunakan penulis dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode penelitian survey deskriptif yang dapat didefinisikan sebagai
  • 21. 8 suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan maslah kesehatan serta yang terkait dengan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalm komunitas tertentu. 1.6.2 Tehnik Memperoleh Data 1.6.2.1 Data Primer a. Wawancara a) Auto anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya. b) Allo anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga pasien untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat. (Sulistyawati,2012;h.180) b. Pemeriksaan Fisik
  • 22. 9 penulis melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien mulai dari kepala sampai kaki dengan tehnik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. 1.6.2.2 Data Sekunder a. Studi Pustaka penulis mencari, mengumpulkan, dan mempelajari referensi yang relevan berdasarkan kasus yang dibahas yakni Asuhan kehamilan letak sungsang dari beberapa buku dan informasi dari internet. b. Studi Dokumentasi Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mempelajari rekam medic atau laporan status kesehatan klien yang bersumber dari catatan bidan seperti buku KMS, maupun sumber lain yang menunjang seperti hasil pemeriksaan diagnostic. 1.7 Sistematika Pelaporan BAB I : Pendahuluan
  • 23. 10 Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, ujuan penelitian, ruang lingkup, manfaat penulisan, metodologi dan tehnik memperoleh data dan sistematika penulisan. BAB II : TinjauanTeori Terdiri dari pengertian presentasi bokong, penyebab, dan penatalaksanaan BAB III : Tinjauan Kasus Menjelaskan tentang hasil pengkajian data subjektif dan objektif, yang diperoleh dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik yang kemudian di dokumentasikan dalam bentuk varney. BAB IV : Pembahasan Menjelaskan tentang masalah asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan presentasi bokong yang berdasarkan teori. BAB V : Penutup Berisi tentang kesimpulan dan saran keadaan pasien setelah mendapatkan asuhan kebidanan secara komprehensif. LAMPIRAN
  • 24. 11 : Berisi surat izin praktek, matrik, curriculum vitae, lembar konsul, dan surat persetujuan pasien. DAFTAR PUSTAKA : Berisi referensi yang dipakai dalam membuat studi kasus.
  • 25. 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Medis 2.1.1 Kehamilan Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari Ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan Ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan. Zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba,2010;h.75) Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah, hal ini perlu di yakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan kepadaklien, pendekatan yang dilakukan cenderung kepada pelayanan promotif, realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada klien dengan materi – materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan selama hamil ( Sulistyawati,2011; h 2 ) Kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari Spermatozoa sperma dan Ovum sel telur dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. (Prawirohardjo,2009;h.213
  • 26. 13 2.1.2 Kunjungan Ante-natal Care (ANC) minimal : 2.1.2.1 Trimester I dan II 2.1.2.2 Setiap satu bulan sekali 2.1.2.3 Diambil data tentang laboratorium 2.1.2.4 Pemeriksaan ultrasonografi 2.1.2.5 Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna,tambahan protein ½ gr/kg BB = satu telur / hari 2.1.2.6 Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan,komplikasi kehamilan. 2.1.2.7 Rencana untuk pengobatan penyakit, menghindari terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I 2.1.3 Trimester III 2.1.3.1 Setiap dua minggu sekali sampai adanya tanda kelahiran 2.1.3.2 Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan 2.1.3.3 Diet empat sehat lima sempurna 2.1.3.4 Pemeriksaan utrasonografi 2.1.3.5 Imunisasi tetanus II 2.1.3.6 Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi trimester tiga 2.1.3.7 Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus melahirkan. Jadwal melakukan pemeriksaan antenatal care sebanyak 12 sampai 13 kali selama hamil. Dinegara berkembang pemeriksaan antenatal dilakukan sebanyak empat kali sudah cukup sebagai kasus tercatat.
  • 27. 14 ( Manuaba,2010;h.133) 2.1.4 Pelayanan Standar Asuhan Kehamilan: 2.1.4.1 Pelayanan Standar Minimal Asuhan Kehamilan adalah 7T a. Timbang Berat Badan b. Ukur Tekanan Darah c. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU) d. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) e. Pemberian Tablet Besi (minimal 90 tablet selama kehamilan) f. Tes terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual) g. Temu Wicara dalam Rangka Persiapan Rujukan (Hani et all,2011;h.9-12) 2.1.5 Pelayanan Standar Asuhan Kehamilan (14T) 2.1.5.1 Pelayanan standar, yaitu 14 T a. Menurut Arifin (1996) Standar Pelayanan Antenatal care (ANC) meliputi standar 14 T, sehingga ibu hamil yang datang memperoleh pelayanan komprehensif dengan harapan antenatal care dengan standar 14 T dapat sebagai daya ungkit pelayanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam menurunkan angka kematian ibu. b. Timbang berat badan dan tinggi badan Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi
  • 28. 15 badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm. Berat badan diukur setiap ibu melakukan kunjungan, berguna untuk mengetahui kenaikan berat badan atau penurunan berat badan. Kenaikan berat badan ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai dengan 16 kg. c. Ukur Tekanan darah Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung. Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Deteksi tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala kearah hipertensi dan preeklampsi. Apabila turun dibawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar 110/80-120/80 mmHg. d. Ukur Tinggi fundus uteri Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter, letakan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri. e. Pemberian Tablet besi ( Fe ) Tablet ini mengandung 200 mg sulfat ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin. Cara
  • 29. 16 pemberian adalah satu tablet Fe per-hari, sesudah makan, selama masa kehamilan dan masa nifas. f. Pemberian imunisasi TT Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum. Efek vaksin TT yaitu nyeri, kemerah- merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat penyuntikan. Ini akan sembuh dengan pengobatan. g. Pemeriksaan Hb Jenis pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara talquis dan dengan cara sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang pertama kali, lalu diperiksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil. h. Pemeriksaan Protein Urine Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedem. Pemeriksaan urine protein ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsi. i. Pengambilan Darah Untuk Pemeriksaan VDRL Pemeriksaan Veneral Deasese Research Laboratory (VDRL) adalah untuk mengetahui adanya treponema palidum atau penyakit menular seksual, antara lain shypilis.
  • 30. 17 Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang diambil spesimen darah vena ± 2 cc, apabila hasil tes dinyatakan positif , ibu hamil dilakukan pengobatan atau rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran premature, cacat bawaan. j.Pemeriksaan Urine Reduksi Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu dengan indikasi penyakit gula atau DM atau riwayat penyakit gula pada keluarga ibu dan suami. Bila hasil positif perlu diikuti dengan pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Melitus Gestasional (DMG). Adanya Diabetus Melitus Gestasional pada ibu hamil dapat menyebabkan adanya penyakit berupa preeklampsi, polihidramnion, bayi besar. k. Perawatan Payudara Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan payudara yang ditujukan pada ibu hamil, manfaatnya adalah menjaga kebersihan payudara, mengencangkan serta memperbaiki bentuk puting susu, merangsang kelenjar- kelenjar susu hingga produksi asi lancar, mempersiapkan ibu dalam laktasi. l. Senam Ibu Hamil
  • 31. 18 Senam ibu hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan dan mempercepat pemulihan setelah melahirkan serta mencegah sembelit. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar panggul dan memperoleh relaksasi tubuh. m.Pemberian Obat Malaria Pemberian obat malaria diberikan khusus pada ibu hamil di daerah endemik malaria atau kepada ibu pendatang baru berasal dari daerah endemik malaria, juga kepada ibu hamil dengan gejala khas malaria yaitu panas tinggi disertai menggigil dan hasil apusan darah yang positif. Dampak dari penyakit tersebut pada ibu hamil yaitu kehamilan mudaa dapat terjadi abortus, partus prematurus juga anemia. n. Pemberian Kapsul Minyak Beryodium Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan yodium di daerah endemik. Kekurangan yodium dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan dimana tanah dan air tidak mengandung unsur yodium. Akibat yang ditimbulkan adalah gondok dan kretin yang ditandai dengan : a)Gangguan fungsi mental b)Gangguan fungsi pendengaran
  • 32. 19 c)Gangguan pertumbuhan d)Gangguan kadar hormon rendah o. Temu Wicara atau Konseling Konseling adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya.(Pantikawati dan Saryono, 2010; h.9-15) 2.1.6 Perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil 2.1.6.1 Uterus a. Ukuran Pada kehamilan cukup bulan ukuran uterus adalah 30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dsn hiperplasi otot polos rahim. Serabut- serabut kolegennya menjadi higroskop, dan endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukuran TFUdapat dicermati dalam table berikut ini.
  • 33. 20 Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Usia kehamilan (minggu) Tinggi fundus uteri(TFU) 12 3 jari diatas simfisis 16 Pertengahan pusat –simfisis 20 3 jari dibawah pusat 24 Setinggi pusat 28 3 jari diatas pusat 32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus(px) 36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus(px) 40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus(px) Sumber : Prawirohardjo,2002 dalam Sulistyawati,2012;h.60 Tabel 2.2 Tinggi Fundus Uteri (cm) No Tinggi Fundus Uteri (cm) Umur Kehamilan (Minggu) 1 12 cm 12 Minggu 2 16 cm 16 Minggu 3 20 cm 20 Minggu 4 24 cm 24 Minggu
  • 34. 21 5 28 cm 28 Minggu 6 32 cm 32 Minggu 7 36 cm 36 Minggu 8 40 cm 40 Minggu Sumber : Pantikawati 2010;h.10 b. Berat Berat uterus naik secara luar bisa,dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir kehamilan Tabel 2.3 Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilaan Usia Kehamilan Bentuk dan Konsistensi Uterus Bulan Pertama Seperti buah alpukat. Isthmus rahim menjadi hipertropi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak, keadaan ini yangdisebut dengan Tanda Hegar. 2 bulan Sebesar telur bebek. 3 bulan Sebesar telur angsa. 4 bulan Berbentuk bulat. 5 bulan Rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, rahim terasa tipis, itulah sebabnya mengapa bagian-bagian janin ini dapat dirasakan melalui perabaan dinding perut. Sumber: Prawirohardjo,2002 dalam Sulistyawati,2012;h.60
  • 35. 22 c. Posisi rahim dalam kehamilan Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada pada rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati, pada ibu hamil, rahim bisaanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri. d. Vasklularisasi Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah. e. Serviks uteri Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak mucus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick f. Ovarium Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus lateum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone. g. Vagina dan vulva
  • 36. 23 Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskulisasi pada vagina dan vulva sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan.kondisi ini disebut tanda chadwiks. 2.1.6.2 Sistem kardiovaskular Selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau bisa disebut sebagai curah jantung (cardia output ) meningkat 3-50%. Peningkatan ini terjadi mulai pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan pada usia kehamilan 16-24 minggu. Oleh karena curah jantung meningkat,maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Pada ibu hamil dengan penyakit jantung ia dapat jatuh dalam keadaan decompensate cordis. 2.1.6.3 System Urinaria Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya (meningkat sampai 30 - 50 %atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah keginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering
  • 37. 24 merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktifitas ginjal yang lebih besar terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkat aktivitas ginjal dan curah jantung. 2.1.6.4 Sistem gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan anus bagian bawah. Sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita hamil sering mengalami rasa panas didada (heartburn) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada dalam lambung dan karena relaksasi sfingter dikerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali kerongkongan. Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum bisaanya akan membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit. 2.1.6.5 System metabolisme Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena
  • 38. 25 itu,peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan lebih 70% dari diet bisanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin dan berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan “cepat merasakan laper” yang mungkin berbahaya pada janin.Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000 mg, 500 mg dibutuhkan meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk ditransfor ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat zat besi rata-rata 3,5 mg/hari. Pada metabolisme lemak terjadinya peningkatan kadar kolesterol sampai 350 mg atau lebih per 100cc. Hormon somatotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan dibadan, perut, paha, dan lengan. Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai berikut: Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk pembentukaan tulang terutama di trimester akhir dibutuhkan 30- 40gr. Fosfor dibutuhkan rata-rata 2gr/hari Air. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
  • 39. 26 2.1.6.6 System muskuloskletal Estrogen dan progesterone memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamentum pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran. Ligamentum pada simpisis pubis dan sakroiliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari estrogen. Simfisis pubis melebar sampai 4mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrokoksigis tidak teraba,diikuti terabanya koksigis sebgai pengganti tulang belakang. 2.1.6.7 Kulit Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi akan menghilang. (Manuaba, 2010;94) 2.1.6.8 Payudara Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut: Selama kehamilan payudara bertambah besar ,tegang,
  • 40. 27 dan berat. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropikelenjar alveoli. Bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu, Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolosterum) berwarna kuning. 2.1.6.9 System endokrin Selama siklus mestruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH. follicle stimulating hormone (FSH) merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah kepermukaan ovum dimna ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus luteum dirangsan oleh LH untuk memproduksi progesterone. Progesteron dan estrogen merangsang prolifikasi dari desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi jika pembuahan terjadi. Plasenta yang terentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus lateum untuk memproduksi estrogen dan progesterone. 2.1.6.10 Indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks masa tubuh (IMT)dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2. contoh, wanita dengan berat badan sebelum hamil 51kg dan tinggi badan 1,57meter. Maka IMT nya adalah 51/(1,57)2 =20,7. Nilai IMT mempunyai rentang sebagai berikut.
  • 41. 28 Tabel 2.4 Penambahan Berat Badan Katagori IMT Rekomendasi (kg) Rendah Normal Tinggi Obesitas Gemelli < 19,8 19,8 – 26 26 – 29 > 29 12,5 – 18 11,5 – 16 7 – 11,5 > 7 16 – 20,5 Sumber: Prawirohardjo,2009;h.180 Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan a. 4kg pada kehamilan trimester pertama b. 0,5 per minggu pada kehamilan trimester 2 dan trimester 3. Total nya sekitar 15-16 kg. Tabel 2.5 Komponen penambahan berat badan ibu selama hamil Komponen Jumlah (dalam kg) Jaringan ekstrauterin Janin Cairan amnion Plasenta Payudara Tambahan darah Tambahan cairan jaringan 1 3-3,8 1 1-1,1 0,5-2 2-2,5 1,5-2,5
  • 42. 29 Tambahan jaringan lemak 2-2,5 Total 11,5-16 Sumber: Salmah, et, al,2006 dalam Sulistyawati ,2012 ;h 68 2.1.6.11 System pernapasan Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormon progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari bisaanya. Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan saluran pernapasan menerima lebih banyak dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung adatenggorkan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan kualias suara wanita hamil agak berubah. (Sulistyawati,2012;h.56- 69) 2.1.7 Tanda-tanda Bahaya kehamilan 2.1.7.1 Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan a. Sakit kepala yang hebat Sakit kepala bisaa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan masalah serius adalah sakit kepala yang
  • 43. 30 hebat yang menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Kadang- kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa penglihatannya menjadi kabur atau terbayang. sakit kepala hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsi. b. Penglihatan kabur Oleh karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah selama proses kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau terbayang secara mendadak. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan skit kepala yang hebat dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklamsi. c. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang bisaanya muncul pada sore hari dan bisaanya hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak bisaa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, adanya disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan petanda anemia, gagal jantung, atau pre eklamsi. d. Keluar cairan per vaginam Harus dapat dibedakan antara urine dengan air ketuban. Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan disertai dengan
  • 44. 31 keluhan fisik yang lain. Jika kehamilan belum aterm, hati-hati akan adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi intrapartum. e. Gerakan janin tidak terasa Kesejahteraan janin dapat dketahui dari keaktifan geraknya. Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya bahaya janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian janin. f. Nyeri perut yang hebat Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah bukan his seperti pada persalinan. Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah beristirahat, disertai dengan tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk, dan diserti perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus waspada akan kemungkinan terjadinya solusio plasenta. (Sulistyawati,2012;h.174-176) 2.1.8 Ketidaknyamanan ibu hamil TM III dan cara penanganannya. 1. Sering buang air kecil TM I dan III : a. Penjelasan mengenai sebab terjadinya b. Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing c. Perbanyak minum pada siang hari d. Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia
  • 45. 32 e. Batasi minum kopi, teh, soda f. Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi tidur,yaitu dengan berbaring miring kekiri atau kekanan dan kaki ditinggikan untuk mencegah dieresis 2. Striae Gravidarum Tampak jelas pada bulan ke 6-7 Gunakan baju longgar yang dapat menopang payudara dan abdomen 3. Hemoroid Timbul pada TM II dan III a. Makan-makanan yang berserat dan banyak minum b. Gunakan kompres es atau air hangat c. Dengan perlahan masukan lagi anus setiap selesai BAB 4. Keputihan Timbul pada TM I,II,III a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari b. Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap c. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur 5. Sembelit Timbul TM II, dan III a. Tingkatkan diet asupan makanan b. Minum cairan dingin atau hangat,terutama saat perut kosong c. Istirahat cukup d. Senam hamil e. Membisaakan buang air besar secara teratur f. Buang air besar segera setelah ada dorongan
  • 46. 33 6. Keringat bertambah Secara perlahan terus meningkat sampai akhir kehamilan a. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar b. Tingkatkan asupan cairan c. Mandi secara teratur 7. Kram pada kaki Setelah usia kehamilan 24 minggu a. Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi) b. Latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan otot yang terkena. c. Gunakan penghangat untuk otot 8. Napas sesak TM II dan III a. Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernapasan pada kecepatan normal yang terjadi b. Merentangan tangan diatas kepala serta menarik napas panjang c. Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernapasan interkostal 9. Nyeri Ligamentum rotundum TM II dan III a. Tekuk lutut kearah abdomen b. Mandi air hangat c. Gunakan bantalan pemanas pada area yang terasa sakit hanya jika tidak tedapat kontraindikasi d. Gunakan sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya letakkan diantara lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring
  • 47. 34 10. Berdebar – debar (Palpasi jantung) Mulai akhir TM I Jelaskan bahwa hal ini normal pada kehamilan 11. Panas perut (heartburn). Mulai bertambah sejak TM II dan bertambah lamanya kehamilan.hilang pada waktu persalinan a. Makan sedikit tapi sering b. Hindari makan berlemak dan berbumbu tajam c. Hindari rokok, asap rokok,alcohol,dan cokelat d. Hindari berbaring setelah makan e. Hindari minum air putih saat makan. f. Kunyah permen karet g. Tidur kaki ditinggikan. 12. Perut kembung TM II dan III a. Hindari makan makanan yang mengandung gas b. Mengunyah makanan secara sempuna c. Lakukan senam secara teratur d. Pertahankan saat buang air besar yang teratur 13. Pusing/sinkop TM II dan III a. Bangun secara perlahan-lahan dari posisi istirahat b. Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak c. Hindari berbaring dalam posisi terlentang 14. Sakit pinggang atas dan bawah TM II dan III a. Gunakan posisi tubuh yang baik
  • 48. 35 b. Gunakan bra yang menopang dengan ukuran yang tepat c. Gunakan kasur yang keras d. Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung. 15. Varises pada kaki TM II dan III a. Tinggikan kaki sewaktu berbaring b. Jaga agar kaki tidak bersilangan c. Hindari berdiri ataududuk terlalu lama 16. Kesemutan a. KIE tentang penyebab b. Posisikan postur tubuh dengan benar c. Berbaring dan merebahkan diri (Sulistyawati,2012;h.124-142) 2.1.9 Letak Sungsang 2.1.9.1 Pengertian Letak Sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentasi bokong). (Rukiyah, 2010;h.239) Sedangkan menurut prawiroharjo ( 2010;h,588) Presentase bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya. Letak sungsang adalah kehamilan denganletak memanjang dengan bokong / kaki sebagai bagian terendah ( krisnadi, 2005 dalam rohani dkk,2011;h.184)
  • 49. 36 2.1.9.2 Etiologi a. Faktor dari ibu dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, yaitu: Plasenta previa, bentuk rahim yang abnormal, panggul sempit, multiparitas, adanya tumor pada rahim dan implantasi plasenta di fundus yang memicu terjadinya letak bokong. b. Faktor dari janin dapat disebabkan oleh keadaan seperti: Hidrosefalus atau anasefhalus, kehamilan kembar, hidramnion dan prematuritas. (Winkjosastro,2008;h.611) Sedangkan menurut Rohani (2011;h.186) penyebab terjadinya sungsang yaitu multiparitas, janin multipel, hidramnion, hidrosefalus, anensefalus, riwayat presentasi bokong, anomali uterus, berbagai tumor dalam panggul. 2.1.9.3 Patofisiologi Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa
  • 50. 37 untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala. (Winkjosastro,2007:h.611) 2.1.9.4 Insiden Kejadian presentasi bokong ditemukan sekitar 3-4 % dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (≥ 37 minggu), presentase bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai. Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian presentase bokong berkisar antara 20-30%, dan sebagian besar akan berubah menjadi presentase kepala setelah umur kehamilan 34 minggu. (Prawirohardjo,2010;h.588) 2.1.9.5 Klasifikasi Letak Bokong a. Letak Bokong Murni (Frank Breech) Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas b. Letak Bokong Sempurna (Complete Breech) Letak bokong di mana kedua kaki ada di samping bokong ( letak bokong kaki sempurna) c. Letak Bokong Tidak Sempurna (Incomplete Breech) Letak sungsang dimana selain bokong juga ada bagian kaki atau lutut. (Prawirohardjo,2010;h.589)
  • 51. 38 Gambar 2.1 Macam-macam Presentasi Bokong 2.1.9.6 Diagnosis 1) Pemeriksaan Fisik Palpasi Leopold : Leopold 1 : TFU pertengahan antara pusat dan fundus, teraba bulat, keras dan melenting yaitu (kepala) Leopold 2 : Pada bagian kanan perut ibu teraba panjang, keras, memapan yaitu (punggung janin) dan pada bagian kiri peru ibu teraba bagian kecil-kecil janin yaitu (ekstremitas janin) Leopold 3 : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, lunak dan melenting yaitu (bokong) dan masih bisa digerakkan Leopold 4 : Convergen (belum masuk PAP) (Rukiyah,2010;h.240)
  • 52. 39 2) Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan USG dan foto Rontgen. 2.1.9.8 Penanganan Letak Sungsang Mengingat bahaya-bahayanya sebaiknya persalinan dalam letak sungsang dihindari untuk itu pada waktu pemeriksaan Antenatal dijumpai letak sungsang terutama pada primigravida hendaknya diusahakan untuk merubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala. Upaya-upaya tersebut yaitu: a. Versi Luar Ada ketidaksepakatan mengenai dapat atau tidaknya dianjurkan versi luar pada kehamilan. Oleh karena mortalitas janin lebih besar pada kelahiran bokong disbanding kelahiran kepala, banyak yang percaya bahwaversi luar. Meskipun insidensi presentasi bokong berkurang dengan semakin dekatnya hari persangkaan lahir, umumnya janin berada dalam kedudukan yang final pada umur kehamilan 34 minggu. Saat terbaik untuk versi luar adalah pada umur kehamilan 32-34 minggu. Prosedurnya harus dilakukan dengan hati-hati tanpa kekuatan yang berlebihan, oleh karena ada bahaya lepasnya plasenta atau trauma pada janin. Versi
  • 53. 40 luar dapat berhasil, tidak berhasil atau berhasil tetapi kembali lagi. Sebelum mencoba versi luar penolong harus yakin mengenai kedudukan janin untuk menghindari merubah presentasi kepala menjadi bokong. Sebaliknya, karena (1) kematian janin yang ada hubungannya dengan versi luar kurang lebih sama dengan kelahiran bokong, (2) pada kehamilan 32-34 minggu sekitr 20% janin ada dalam presentasi bokong dengan hanya 3-4% tidak berubah secara spontan menjadi presentasi kepala, dan (3) pengalaman dalam mengelola persalilan bokong harus diperoleh agar perawatan yang memadai dapat diberika kepada kasus-kasus dengan presentasi bokong menetap (versi luar gagal atau presentasi bokong kembali lagi setelah berhasil di versi luar) , banyak ahli kebidanan yang beranggapan bahwa persi luar tidak perlu dan tidak dapat dianjurkan. Versi luar paling sukar dilakukan pada presentasi bokong murni (terutama primigravida) sedang ini /merupakan jenis yang paling sering dijumpai. (Oxorn, 2010; h. 211-212) 2.2 TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN MENURUT VARNEY 2.2.1 Pengertian Manajemen asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak secara sistematis dan logis dalam memberi
  • 54. 41 asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian tahap-tahap yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus terhadap klien. Manajemen kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang dikembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varney’s Midwifery, edisi ketiga tahun 1997, menggambarkan proses manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah yang berturut secara sistematis dan siklik (Soepardan,2008;h.96) 2.2.1.1 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney 2.2.1.2 Pengumpulan data dasar Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara: 2.2.1.3 Data Subjektif Anamnesa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut:
  • 55. 42 2.2.1.4 Auto anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya. 2.2.1.5 Allo anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga pasien untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat. (Sulistyawati,2009;h.156) Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data anamnesa terdiri dari beberapa kelompok penting sebagai berikut: 2.2.1.6 Identitas pasien a. Nama pasien dikaji untuk membedakan pasien satu dengan yang lain. b. Umur pasien dikaji untuk menentukan apakah pasien dalam usia reproduksi atau tidak. Umur yang ideal untuk hamil adalah selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35 tahun. (Manuaba,2010;h.75) c. Agama pasien dikaji sebagai pedoman asuhan yang diberikan sesuai dengan kepercayaan yang dianut
  • 56. 43 d. Suku pasien dikaji untuk mengetahui adat dan kebisaaan yang berhubungan dengan masalah yang dialami e. Pendidikan pasien dikaji untuk mengetahui tingkat pengatahuan dan metode komunikasi yang akan disampaikan. (Ambarwati,2008;h.132) f. Pekerjaan pasien dikaji untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi pasien. Karena ini juga berpengaruh dalam gizi pasien tersebut (Ambarwati,2008;h.132) g. Alamat pasien dikaji untuk mengetahui keadaan lingkungan sekitar pasien 2.2.1.7 Keluhan utama dikaji untuk mengetahui keluhan yang dirasakan pesien saat ini 2.2.1.8 Riwayat kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang Yang ditanyakan adalah apakah saat ini klien menderita suatu penyakit, seperti Seperti HIV/AIDS, TBC, Hepatitis dan jantung, ginjal, DM, hipertensi b. Riwayat kesehatan yang lalu Ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit keturunan menular, seperti Seperti HIV/AIDS, TBC, Hepatitis dan jantung, ginjal, DM, hipertensi c. Riwayat kesehatan keluarga
  • 57. 44 Ditanyakan apakah dari kelurga klien dan suaminya ada yang menderita penyakit, menurun dan menular, seperti Seperti HIV/AIDS, TBC, Hepatitis dan jantung, ginjal, DM, hipertensi 2.2.1.3 Riwayat Obstetric Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu. Berapakali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan nifas yang lalu. 2.2.1.4 Riwayat haid Mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. 2.2.1.5 Menarche Usia pertama kali mengalami menstruasi. Untuk wanita Indonesia pada usia sekitar 12 - 16 tahun. (Sulistyawati, 2012; h. 181) 2.2.1.6 Siklus Jarak antara menstruasi yang di alami dengan menstruasi berikutnya dalam hitungan hari, biasanya sekitar 23-32 hari. (Sulistyawati, 2012; h. 181) 2.2.1.7 Volume Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstrusi yang di keluarkan.
  • 58. 45 (Sulistyawati, 2012; h. 181) 2.2.1.8 Keluhan Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang di rasakan ketika mengalami menstruasi misalnya sakit yang sangat, pusing sampai pingsan,atau jumlah darah yang banyak. (Sulistyawati,2012; h. 181) 2.2.1.9 Riwayat ginekologi dengan mengkaji perdarahan diluar haid, riwayat keputihan, perdarahan post koitus, riwayat tumor ganas. Riwayat kesehatan merupakan sumber data subjektif tentang status kesehatan pasien yang memberikan gambaran tentang masalah kesehatan aktual maupun Psikososial. (Priharjo,2007;h.15) 2.2.1.10 Pola kebutuhan Sehari-hari a. Pola makan Hal yang perlu ditanyakan adalah menu, frekuensi, jumlah perhari, dan ada pantangan atau tidak. (Sulistyawati,2012;h.183) b. Pola minum Hal yang perlu ditanyakan adalah frekuensi, jumlah perhari dan jenis minuman. (Sulistyawati,2012;h.184)
  • 59. 46 c. Pola eliminasi Hal yang perlu ditanyakan, apakah ibu sebelum dan selama hamil BAK maupun BAB ada keluhan, ada gangguan, frekuensi, konsistensi jumlah ada darah atau tidak. 2.2.1.11 Berkaitan dengan adaptasi gastrointerstinal sehingga menurunkan tonus otot dan motiliti lambung dan usus terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltik usus lebih lambat sehingga menyebabkan obstipasi. 2.2.1.12 Penekanan kandung kemih karena pengaruh hormon Estrogen dan progesteron sehingga menyebabkan sering BAK 2.2.1.13 Terjadi pengeluaran keringat. (Rukiyah,2009;h.105) d. Pola istirahat dan tidur Bagaimana pola tidurnya, berapa lama istirahatnya tiap hari (dalam 24 jam) apakah ada gangguan tidur. Dapat menanyakan tentang pemenuhan tidur malam hari (6-8 jam) dan siang hari. (Sulistyawati,2012;h.184) e. Pola personal hygiene
  • 60. 47 Hal yang perlu ditanyakan, berapa kali mandi, keramas, gosok gigi, cuci rambut, ganti pakaian luar dan dalam, dan kebersihan kuku. (Sulistyawati,2012;h.185) f. Pola seksualitas Hal yang perlu ditanyakan adalah sebatas frekuensi hubungan seksual dan gangguan ketika melakukan hubungan seksual. (Sulistyawati,2012;h.186) g. Pola aktivitas Hal yang perlu ditanyakan adalah apa saja kegiatan sehari-hari klien. Data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa di rumah. Jika kegiatan pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat menimbulkan penyulit masa hamil, maka dapat memberikan peringatan sedini mungkin untuk membatasi kegiatannya sampai pulih kembali. (Sulistyawati,2012;h.184) 2.2.1.14 Data Objektif
  • 61. 48 Melakukan data objektif melalui pemeriksaan inpeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yang dilakukan secara berurutan. (Sulistyawati,2012;h.188) Langkah-langkah pemeriksaannya sebagai berikut : a. Keadaan Umum Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan kita laporkan dengan criteria sebagai berikut : a) Baik Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadp lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan berjalan.( Sulistyawati,2012;h.189) b) Lemah Pasien dimasukkan dalam criteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain dn pasien sudah tidak mampu lagi berjalan sendiri. (Sulistyawati,2012;h.189) b. Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat mengakaji tingkat kesadaran mulai dari compos mentis sampai dengan koma ( Sulistyawati,2012;h.189)
  • 62. 49 c. Tinggi Badan Tinggi badan merupakan salah satu ukuran pertumbuhan seseorang. Tinggi badan dapat diukur dengan stasiometer atau tongkat pengukur (Tambunan dan Kasim,2011;h.9) d. Berat Badan Berat badan atau massa tubuh diukur dengan pengukur massa atau timbangan. Indeks massa tubuh digunakan untuk menghitung hubungan antara tinggi dan berat badan, serta menilai tingkat kegemukan. Penimbangan pada pemeriksaan kehamilan sangat penting, karena kenaikan berat badan yang terlalu banyak menndakan retensi air yang berlebihan atau keadaan itu disebut juga pra-oedema dan merupan gejala dini dari pre-eklamsi dan kurang naiknya berat badan dapat menandakan gangguan pertumbuhan janin (Tambunan dan Kasim,2011;h.9). Perkiraan kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah : 4 kg pada kehamilan di TM I 0,5 kg/minggu pada kehamilan TM II sampai TM III jadi keseluruhan total kenaikan berat badannya yaitu 15-16 kg selama kehamilan (Sulistyawati,2012;h.69). Penambahan berat badan 6,5 kg sampai 16,5 kg (Manuaba,2010;h.95). Pertambahan berat badan menggambarkan status gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika terdapat keterlambatan dalam penambahan berat badan ibu, ini dapat mengidentifikasikan adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan
  • 63. 50 gangguan pertumbuhan janin intra-uteri ( Intra- Uterin Growth Retardation- IUGR). (Sulistyawati,2012;h.68) e. Tanda-tanda vital a) Tekanan darah Tekanan darah arteri mengganbarkan dua hal, yaitu besar tekanan yang dihasilkan vertikel kiri sewaktu berkontraksi (angka sistolik). Nilai normal rata-rata tekanan sistol pada orang dewasa adalah 100 sampai 140 mmHg, sedangkan rata-rata diastol adalah 60 sampai 90 mmHg. (Priharjo, 2007;h. 107) b) Nadi Nadi adalah gelombang yang diakibatkan oleh adanya perubahan pelebaran (vasodilatasi) dan penyempitan (Vasokontriksi) dari pembuluh darah arteri akibat kontraksi vebtrikel melawan dinding aorta. Tekanan nadi adalah tekanan yang ditimbulkan oleh perbedaan sistolik dan diastolic. Denyut nadi dipengaruhi oleh saraf simpatik (untuk meningkatkan) dan saraf parasimpatik ( untuk menurunkan). Normalnya 60-80 kali per menit. (Tambunan dan Kasim,2011;h.36) c) Pernafasan Pernafasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan yang terdiri dari
  • 64. 51 mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan penganturan asam basal. Adapun pernapasan pada orang dewasa yaitu 16- 24x/menit(Priharjo, 2006;h. 81). Pernafasan normal orang dewasa sehat adalah 16-20 kali/menit. (Tambunan dan Kasim,2011;h.45) d) Suhu Suhu adalah derajat panas yang dipertahankan oleh tubuh dan diatur oleh hipotalamus (dipertahankan dalam batas normal yaitu ±6 ºC dari 37 ºC) dengan menyeimbangkan anatara panas yang dihasilkan dan panas yang dilepaskan. Suhu normal pemeriksaan Axila yaitu 36,6 ºC. (Tambunan,2011;h.15) 2.2.1.15 Pemeriksaan fisik Kepala : Bentuk simetris atau tidak, keadaan rambut, kebersihan kepala, terdapat rasa nyeri atau tidak Muka : Terdapat udema atau tidak, kebersihan muka dan nyeri tekan atau tidak Mata : Konjungtiva, pupil, sklera, dan kebersihan mata Telinga : Bentuk, kebersihan telinga dan nyeri tekan pada telinga
  • 65. 52 Hidung : Kebersihan hidung, dan terdapat pembesaran polip atau tidak Mulut : Bibir, gusi dan gigi, bau mulut, lidah Leher : Bentuk kulit, pembesaran kelenjar Dada : Bentuk dada, suara jantung, suara paru- paru, bentuk payudara, benjolan, nyeri tekan Perut : Bekas operasi, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri ketuk, bising usus ekstermitas Palpasi Leopold Leopold 1 : Pemeriksaan menghadap ke arah wajah ibu hamil → Menentukan tinggi fundus uteri, bagian janin dalam fundus, dan konsistensi fundus Leopold 2 : Menentukan batas samping rahin kanan-kiri → Menentukan letak punggung janin, Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin Leopold 3 : Menentukan bagian terbawah janin → Apakah bagian terbawah janin sudah masuk atau masih goyang Leopold 4 : Pemeriksaan menghadap ke kaki ibu hamil → Juga menentukanbagian terbawah janin dan berapa jauh janin sudah masuk pintu atas panggul (Manuaba,2010;h.118-119) Auskultasi: Denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau DJJ
  • 66. 53 ditemukan paling jelas pada tempat yang lebih tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat. (Rukiyah,2009;h. 240) Punggung : Nyeri tekan, nyeri ketuk Genetalia : Kebersihan, pengeluaran, massa, bau (Tambunan dan kasim, 2011; h. 118) Anus :Hemoroid atau tidak, lesi atau tidak Ekstrimitas :Simetris, oedem atau tidak, gangguan pergerakan atau tidak. a. Data penunjang Pemeriksaan Hb, glukosa urine 2.3 Interprestasi Data Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose, masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data – data yang telah dikumpulkan. Langkah awal dari perumusan diagnose atau masalah adalah pengolahan data dan analisa dengan menggabungkan data satu dengan lainnya sehingga tergambar fakta. (Sulistyawati, 2012; h. 191) 2.3.1 Identifikasi diagnose / masalah potensial
  • 67. 54 Langkah ketiga dalam manajemen varney yaitu mengidentifikasikan masalah potensial berdasarkan diagnose atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan. (Soepardan, 2008; h. 99) 2.3.2 Tindakan Segera Bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakukan konsultasi atau penanganan segera bersama anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien. (Soepardan, 2008; h. 100) 2.3.3 Perencanaan Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan dengan hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran. (Hani, 2011; h. 102) Perencanaan kunjungan pada ibu hamil meliputi :
  • 68. 55 2.3.4 Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaannya. 2.3.5 Berikan informasi pada pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. 2.3.6 Berikan KIE tentang ketidaknyamanan yang muncul dan cara mengatasinya 2.3.7 Motivasi ibu tentang mempertahankan pola makan dan minum. 2.3.8 Berikan informasi tentang persiapan persalinan 2.3.9 Berikan tablet besi dan vitamin serta jelaskan cara meminumnya. 2.3.10 Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang. (Sulistyawati, 2012; h. 219) 2.4 Pelaksanaan Pada langkah keenam ini, rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. (Soepadan, 2008; h. 102) Pelaksanaan kunjungan pada ibu hamil meliputi: 2.4.1 Menjelaskan Keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan pemeriksaan fisik. 2.4.2 Mendemonstrasikan cara melakukan posisi knee chest atau dada lutut. 2.4.3 Memberikan KIE mengenai ketidaknyamanan yang muncul dan cara mengatasinya.
  • 69. 56 2.4.4. Memberitahui pada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan pada TM III. 2.4.5 Memotivasi ibu tentang mempertahankan pola makan dan minum selama hamil dengan mengkonsumsi gizi seimbang. 2.4.6 Memberi ibu tablet besi dan vitamin serta cara meminumnya. 2.4.7 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang. ( Sulistyawati,2012;h.219-221) 2.5 Evaluasi Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang bidan berikan kepada pasien (Sulistyawati, 2012; h. 200) 2.6 TEORI LANDASAN HUKUM Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi : 2.6.1 Pelayanan kesehatan ibu 2.6.2 Ruang Lingkup a. Pelayanan konseling pada masa pra hamil b. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal c. Pelayanan persalinan normal d. Pelayanan ibu nifas normal e. Pelayanan ibu menyusui
  • 70. 57 f. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan 2.6.3 Kewenangan : a. Episiotomy b. Penjahitan luka lahir tingkat I dan II c. Penanganan kegawadaruratan, dilanjutkan dengan perujukan d. Pemberian tablet fe pada ibu hamil e. Pemberian vit A dosis tinggi pada ibu nifas f. Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusui dini (IMD) dan promosi air susu g. ibu (asi) eksklusif h. Pemberian uteronika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum i. Penyuluhan dan konseling j. Bimbingan pada kelompok ibu hamil k. Pemberian surat keterangan kematian l. Pemberian surat keterangan cuti bersalin 2.6.4 Pelayanan kesehatan anak 2.6.4.1 Ruang lingkup a. Pelayanan bayi baru lahir b. Pelayanan bayi c. Pelayanan anak balita
  • 71. 58 d. Pelayanan anak pra sekolah 2.6.4.2 Kewenangan : a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat. b. Penanganan hipotermi pada ayi baru lahir dan segera merujuk c. Penanganan kegawadaruratan, dilanjutkan dengan perujukan d. Pemberian imunisasi seuai program peerintah e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah f. Pemberian konseling dan penyuluhan g. Pemberian surat keterangan kematian (http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171)
  • 72. 59 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY.R UMUR 38 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 6 HARI LETAK MEMANJANG DENGAN PRESENTASI BOKONG DIBPS ROSBIATUL ADAWIYAH SKM. M.Kes. KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 3.1 PENGKAJIAN Tanggal : 7- April-2015 Jam : 17.00 WIB Tampat : BPS Rosbiatul Adawiyah.SKM.M.Kes Nama Mahasiswa : Yenni Kurniati NIM : 201207129 3.1.1 Data Subjektif 3.1.1.1 Identitas Pasien Istri Suami Nama : Ny. R Nama : Tn. Y Umur : 38 Tahun Umur : 40 Tahun Suku/Bangsa : Lampung Suku/Bangsa : Lampung Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
  • 73. 60 Alamat :Jl. Jaya negara korpri sukarame Bandar Lampung 3.1.1.2 Alasan datang : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. 3.1.1.3 Keluhan utama : Ibu mengeluh sering merasa nyeri dan ada desakan di daerah tulang iga 3.1.1.4 Riwayat kesehatan a. Sekarang : Tidak ada penyakit menular maupun keturunan. Seperti HIV/AIDS, TBC, Hepatitis dan jantung, gunjal, DM, hipertensi b. Yang lalu : Tidak ada penyakit menular maupun keturunan. Seperti HIV/AIDS, TBC, Hepatitis dan jantung, gunjal, DM, hipertensi c. Keluarga : Tidak ada penyakit menular maupun keturunan. Seperti HIV/AIDS, TBC, Hepatitis dan jantung, gunjal, DM, hipertensi d. Perilaku kesehatan : Tidak mengkonsumsi jamu, tidak menggunakan obat-obatan sejenis dan tidak merokok. 3.1.1.5 Riwayat obstetri a. Riwayat Haid Menarche : Usia 14 Tahun
  • 74. 61 Siklus : 28 hari Teratur/tidak : Teratur Lama : 7 hari Volume : 3-4 kali ganti pembalut/ hari Warna : Merah kehitaman Disminorhea : Tidak Bau : Amis Flour albus : Ada HPHT : 23-8-2014 b. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu Tabel 3.1 Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu N o. Tahun Persalinan Usia kehamilan Jenis persalinan Tempat persalinan Kesulitan Dalam Persalinan Penolong Bayi 1. 2. 2008 2015 Aterm Hamil Ini Spontan BPS Tidak ada Bidan P BB 2500 PB 51 Ket. Sehat c. Tanda-tanda kehamilan Amenorea, mual muntah : Ya Tes kehamilan : Ya Tanggal : 19 - 9 - 2014 Hasil : (+) Positif
  • 75. 62 d. Pergerakan janin dirasakan pertama kali dirasakan pada usia : 20 minggu dalam 24 jam terakhir sebanyak 12 - 30 kali. e. Keluhan yang dirasakan Rasa lelah : Tidak ada Mual-mual : Ada pada awal kehamilan Pegal pada kaki dan pinggang : Tidak ada Malas beraktifitas : Tidak ada Panas menggigil : Tidak ada Sakit kepala : Tidak ada Penglihatan kabur : Tidak ada Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak ada Rasa gatal pada vulva, vagina : Tidak ada Nyeri kemerahan pada tungkai : Tidak ada f. Riwayat Pernikahan : Syah g. Riwayat KB : KB pil h. Riwayat Imunisasi TT : TT1 : 25-12-2014 TT2 : 26-01-2014 i. Riwayat Sosial Kehamilan saat ini direncanakan : Ya Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan dan Nifas: Tidak ada. 3.1.1.6 Pola kebutuhan sehari-hari
  • 76. 63 a. Pola Nutrisi Sebelum hamil : makan 3 kali sehari dengan porsi sedang Selama hamil : Makan 3 kali sehari dengan porsi lebih sedikit dan ibu mengkonsumsi susu sekali setiap hari. b. Pola eliminasi Sebelum hamil : BAK 5-6 kali/ hari, BAB 1 kali sehari konsistensi feses lunak warna urin kuning jernih Selama hamil : BAK: 8-9 kali/hari, BAB: 3 hari sekali konsistensi feses lunak warna urin kuning bau urin khas c. Pola istirahat Sebelum hamil : tidur siang 1 jam, malam 8 jam Selama hamil : Tidur siang ± 1 jam, tidur malam ± 6 jam dan ibu tidak mengalami keluhan. d. Personal hygiene Sebelum hamil : mandi 2 x/ hari, keramas 1 kali/ hari gosok gigi 2x/ hari ganti pakaian dalam 3 – 4 kali/ hari atau bila terasa lembab Selama hamil : Mandi 2 x/hari, keramas 1 x 2 hari, gosok gigi 2 x/hari ganti pakaian dalam 4-5 x/hari atau bila terasa lembab e. Pola sexual Sebelum hamil : 2 kali dalam seminggu Selama hamil : Jarang dan tidak ada keluhan.
  • 77. 64 f. Aktifitas Sebelum hamil : ibu bekerja sebagai IRT Selama hamil : Ibu bekerja sebagai IRT 3.1.2 Data Objektif 3.1.2.1 Pemeriksaan umum a. Keadaan Umum : Baik b. Kesadaran : Compos mentis c. Tekanan Darah : 110/70 mmHg d. Nadi : 82 x/menit e. Suhu : 36,5 ºC f. RR : 22 x/menit g. Tinggi badan : 163 cm h. Berat badan sebelum hamil : 60 kg, BB sekarang : 68 kg i. Lila : 24 cm j. TFU : 29 cm k. TP : 30 – 5 - 2015 3.1.2.2 Pemeriksaan fisik a. Kepala : Bersih, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan Rambut : Tidak rontok b. Muka Cloasma : Ada Odema : Tidak ada
  • 78. 65 c. Mata Kelopak mata : Tidak odema Konjungtiva : Merah muda Sclera : Putih d. Hidung : Bersih dan tidak ada pembesaran polip e. Telinga : Simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran f. Mulut : Tidak terdapat stomatitis Gigi : Tidak ada caries g. Leher Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran Axila : Tidak ada pembesaran kelenjar h. Dada Jantung : Normal, terdengar lup-dup Paru-paru : Normal, tidak ada wheezing i. Payudara Simetris : Ya, kanan dan kiri Pembesaran : Ada Putting susu : Menonjol Benjolan : Tidak ada Rasa nyeri : Tidak ada Hiperpigmentasi : Ada disekitar areola dan puting Pengeluaran : Belum ada
  • 79. 66 j. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada Pembesaran : Ada sesuai usia kehamilan Konsistensi : Lunak Linea : Nigra Acites : Tidak ada Tumor : Tidak ada Uterus Leopold 1 : TFU pertengahan antara pusat dan px, teraba bulat, keras dan melenting yaitu (kepala) Leopold 2 : Pada bagian kanan perut ibu teraba panjang, keras, memapan yaitu (punggung) janin dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil – kecil janin yaitu (ekstermitas) Leopold 3 : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, lunak dan tidak melenting yaitu (bokong) dan masih bisa digerakkan Leopold 4 : Tidak dilakukan DJJ terdengar 2 jari diatas pusat ibu sebelah kanan ± 135 x/ menit. TFU Mc. Donald : 32 cm
  • 80. 67 TBJ Niswander : 1,2(TFU-7,7) 100 ± 155 : 1,2 (29-7,7)100 : 2,401-2.711 k. Punggung : Posisi punggung lordosis l. Pinggang : Tidak ada nyeri ketuk pinggang m. Genetalia Perineum : Tidak dilakukan Vulva & vagina : Tidak dilakukan Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan Kelenjar bartolini : Tidak dilakukan n. Periksa dalam : Tidak dilakukan Anus : Tidak ada hemoroid o. Ekstermitas Kuku : Merah muda Oedema : Tidak ada Kemerahan : Tidak ada Varices : Tidak ada 3.1.2.3 Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium: Hb : 11 gr % Protein urine : Negative (-) Glukosa urine : Negative (-)
  • 81. 68 TABEL 3.3 MATRIKS Tgl/Jam Pengkajian Inerprestasi data(diagnose,masalah,keb utuhan) DX potensial/ masalah potensial Antisipasi/tin dakan segera Perencanaan pelaksanaan Evaluasi 7 april 2015 pukul 17.00 wib Ds: -Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, sudah melahirkan satu kali,belum pernah keguguran -Ibu mengatakan HPHT 20-08- 2014 -ibu mengatakan sering merasa nyeri dan seperti ada desakan di daerah tulang iga. Do: KU ibu baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmhg nadi 82x/I, pernafasan DX : ny.R usia 38 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 32 minggu 6 hari janin tunggal hidup intra uteri presentasi bokong Dasar : -ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua sudah pernah melahirkan satu kali belum pernah keguguran. -ibu mengatakan HPHT 20-08-2014 Leopold Leopold I: pertengahan pusat dan px,teraba bulat,keras melenting yaitu (bokong) Leopold II: : pada bagian kanan perut ibu teraba panjang keras memapan Terjadi penyulit pada persalinan Anjurkan ibu posisi dada lutut knee chest 1.Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaannya. 2. Ajarkan cara melakukan posisi knee chest. 1.Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaannya bahwa keadaan ibu baik sesuai dengan pemeriksaan fisik dalam batas normal, TD :110/70mmHg, p :22x/menit, N : 82x/menit, T: 36,5ºC dan posisi janin pada bagian atas perut ibu teraba kepala, bagian kanan perut ibu teraba punggung, kiri teraba ekstremitas da dibawah perut ibu teraba bokong, terdapat kelaianan letak memanjang dengan presentasi bokong. DJJ normal dengan frekuensi 136x/menit. 2.Mengajarkan cara melakukan knee chest atau dada lutut dengan cara sujud seperti orang shalat, tetapi dada ibu menempel ketempat tidur dan kaki berada 90º, dilakukan paa saat ingin tidur malam dan jangan melakukan aktivitas yang berat agar posisi 1.ibu mengerti keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik, namun letak janin terdapat kelainan letak yaitu sungsang. 2. Ibu dapat melakukan posisi knee chest dengan benar dan bersedia akan melakukan posisi dada lutut pada saat pagi
  • 82. 69 22x/menit,suhu 36,5 ºC Leopold Leopold I : TFU pertengahan antara pusat dan px, teraba bulat,keras, melenting yaitu (kepala) Leopold II : pada bagian kanan perut ibu teraba panjang keras memapan yaitu (punggung) janin dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas) Leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat lunak, tidak melenting yaitu (bokong) dan masih bias digoyangkan Leopold IV : tidak dilakukan DJJ terdengar 2 jari diatas pusat bagian kanan yaitu (punggung) janin dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil- kecil janin (ekstremitas) Leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat lunak, tidak melenting yaitu (bokong) Leopold IV : bokong masih bisa digoyangkan DJJ terdengar 2 jari diatas pusat bagian kanan perut ibu 136x/menit Masalah : Kelainan letak memanjang pada janin yaitu dengan presentasi bokong. Kebutuhan : - Berikan asuhan pada kehamilan TM III - Ajarkan pada ibu tentang posisi dada lutut atau knee chest. 3. Berikan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan TM III. 4. Motivasi ibu tentang mempertahankan pola makan dan minum. janin kembali normal dan meminta ibu untuk mendemonstrasikan kembali. 3. Memberitahu pada ibu tanda- tanda bahaya TM III yaitu preeklamsi berat, kehamilan perdarahan pervaginam, keluar air ketuban sebelum waktunya dan tidak ada pergerakan janin selama 24 jam, bila salah satu tanda bahaya diatas dirasakan oleh ibu segera datang ketenaga kesehatan terdekat. Hal tersebut bisa dicegah dengan menganjurkan ibu istirahat cukup, tidak bekerja terlalu berat dan mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang. 4. Memotivasi ibu tentang mempertahankan pola makan dan minum selama hamil dengan mengkonsumsi gizi seimbang seperi yang mengandung karbohidrat 1 porsi untuk tenaga ibu seperti terdapat pada nasi, roti, jagung, gandum dan lain- lain. Protein hewani dan nabati yang terdapat pada ikan, tahu, tempe, daging, sayuran hijau yang mengandung zat besi seperti jeruk, pepaya dan lain-lain. Serta dan malam hari sebelum tidur. 3. Ibu sudah mengerti tanda- tanda bahaya yag terjadi pada TM III. 4 .Ibu bersedia mempertahanka n pola makan dan minum
  • 83. 70 perut ibu 136x/menit 5.Berikan ibu tablet zat besi dan vitamin serta jelaskan cara meminumnya. 6. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang atau jika ibu ada keluhan. cukup mineral minimal 8 gelas dalam sehari ditambah 1 gelas susu ibu hamil. 5. Memberi ibu tablet zat besi dan vitamin serta cara meminumnya yang diminum pada malam hari sebelum tidur dengan dosis 1 tablet @ 60 mg, hindari minum tablet besi bersamaan dengan tablet, kopi, minuman yang mengandung soda dan susu dan usahakan dengan menggunakan air jeruk atau minuman yang mengandung vitamin C karena akan meningkatkan proses penyerapan Fe. 6. menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang, yaitu 1 minggu lagi atau tanggal 12 april 2015 atau jika ibu ada keluhan. 5.Ibu bersedia akan minum tablet penambah darah. 6. ibu bersedia akan melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian attau jika ada keluhan.
  • 84. 71 10 april 2015 pukul 17.00 WIB Ds: -Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, sudah melahirkan satu kali,belum pernah keguguran -Ibu mengatakan HPHT 20-08- 2014 Do: KU ibu baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmhg nadi 82x/I, pernafasan 22x/menit,suhu 36,5 ºC Leopold Leopold I : TFU pertengahan antara pusat dan px, teraba bulat,keras, melenting yaitu (kepala) Leopold II : pada bagian kanan perut ibu teraba panjang keras memapan yaitu DX : ny.R usia 38 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 33 minggu 2 hari janin tunggal hidup intra uteri presentasi bokong Dasar : -ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua sudah pernah melahirkan satu kali belum pernah keguguran. -ibu mengatakan HPHT 20-08-2014 Leopold Leopold I: pertengahan pusat dan px,teraba bulat,keras melenting yaitu (bokong) Leopold II: : pada bagian kanan perut ibu teraba panjang keras memapan yaitu (punggung) janin dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas) Leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat lunak, tidak melenting yaitu (bokong) Leopold IV : bokong masih bisa digoyangkan DJJ terdengar 2 jari diatas Terjadi penyulit pada persalinan Anjurkan ibu posisi dada lutut atau knee chest 1. Beritahu pada ibu tentang keadaan ibu saat ini. 2. Anjurkan kembali keada ibu untuk melakukan posisi knee chest dan tanyakan kepada ibu dilakukan atau tidak 1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaannya bahwa keadaan ibu baik sesuai dengan pemeriksaan fisik dalam batas normal, TD :110/70mmHg, p :22x/menit, N : 82x/menit, T: 36,5ºC dan posisi janin pada bagian atas perut ibu teraba kepala, bagian kanan perut ibu teraba punggung, kiri teraba ekstremitas da dibawah perut ibu teraba bokong, terdapat kelaianan letak memanjang dengan presentasi bokong. DJJ normal dengan frekuensi 138x/menit. 2. Menganjurkan kembali kepada ibu untuk melakukan posisi knee chest dengan cara sujud seperti orang shalat, tetapi dada ibu menempel ke tempat tidur dan kaki berada 90º, dilakukan pada pagi hari dan saat ingin tidur malam, selama 10-15 1.Ibu mengerti keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik, namun letak janin terdapat kelainan letak yaitu sungsang.. 2.Ibu sudah mengerti posisi yang benar tetapi dengan cara dibantu karena setelah dievaluasi posisi dengan yang dilakukan ibu
  • 85. 72 (punggung) janin dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas) Leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat lunak, tidak melenting yaitu (bokong) dan masih bias digoyangkan Leopold IV : tidak dilakukan DJJ terdengar 2 jari diatas pusat bagian kanan perut ibu 138x/menit pusat bagian kanan perut ibu 136x/menit Masalah : Kelainan letak memanjang pada janin yaitu dengan presentasi bokong. Kebutuhan : - Berikan asuhan pada kehamilan TM III - Ajarkan pada ibu tentang posisi dada lutut atau knee chest. 3. Tanyakan kembali pada ibu tentang pola makan dan minum. menit dan jangan melakukan aktivitas yang berat agar posisi janin kembali normal. 3. Menanyakan kembali pada ibu tentang pola makan dan minum yang dikonsumsi yaitu gizi seimbang belum benar dan dilakukan setiap 2x sehari. 3.Ibu sudah mengkonsums i gizi yang seimbangseper ti karbohidrat (nasi, ubi, jagung), protein (tahu, tempe, telur, ikan, daging dan kacang- kacangan), sayur hijau dan buah- buahan yang mengandung vitamin dan serat, susu yang mengandung kalsium serta air mineral ± sebanyak 8 gelas sehari
  • 86. 73 4. Tanyakan kembali pada ibu terapi obat yang diberikanpada ibu diminum atau tidak. 5. Tanyakan pada ibu aktivitas ibu selama beberapa hari ini. 6. Beritahu ibu jika mengalami keluhan segera memeriksaka n diri ketenaga kesehatan terdekat. 4. Menanyakan pada ibu terapi obat yang diberikan pada ibu diminum yaitu tablet penambah darah. 5. Menanyakan pada ibu aktivitas ibu, tidak membawa motor sendiri saat bekerja 6. Memberitahu ibu jika mengalami keluhan segera memeriksakan diri ketenaga kesehatan terdekat. 4.Ibu sudah meminum terapi obat yaitu tablet penambah darah diminum pada malam hari sekali minum 1 tablet sebelum tidur. 5. Ibu beberapa hari ini sudah tidak membawa motor sendiri. 6.Ibu mengerti apa yang telah dijelaskan
  • 87. 74 13 april 2015 pukul 16.00 WIB Ds: -Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, sudah melahirkan satu kali,belum pernah keguguran -Ibu mengatakan HPHT 20-08- 2014 Do: KU ibu baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmhg nadi 82x/I, pernafasan 22x/menit,suhu 36,5 ºC Leopold Leopold I : TFU pertengahan antara pusat dan px, teraba bulat,keras, melenting yaitu (kepala) Leopold II : pada bagian kanan perut ibu teraba panjang keras memapan yaitu (punggung) janin DX : ny.R usia 38 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 33 minggu 5 hari janin tunggal hidup intra uteri presentasi bokong Dasar : -ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua sudah pernah melahirkan satu kali belum pernah keguguran. -ibu mengatakan HPHT 20-08-2014 -ibu mengatakan sering Leopold Leopold I: pertengahan pusat dan px,teraba bulat,keras melenting yaitu (bokong) Leopold II: : pada bagian kanan perut ibu teraba panjang keras memapan yaitu (punggung) janin dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas) Leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat lunak, tidak melenting yaitu (bokong) Leopold IV : bokong masih bisa digoyangkan Terjadi penyulit pada persalinan Anjurkan ibu posisi dada lutut atau knee chest 1. Beritahu pada ibu tentang keadaan ibu saat ini. 2. Tanyakan kembali pada ibu terapi obat yang diberikanpada ibu diminum atau tidak. 1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaannya bahwa keadaan ibu baik sesuai dengan pemeriksaan fisik dalam batas normal, TD :110/70mmHg, p :22x/menit, N : 82x/menit, T: 36,5ºC dan posisi janin pada bagian atas perut ibu teraba kepala, bagian kanan perut ibu teraba punggung, kiri teraba ekstremitas da dibawah perut ibu teraba bokong, terdapat kelaianan letak memanjang dengan presentasi bokong. DJJ normal dengan frekuensi 137x/menit. 2. Menanyakan pada ibu terapi obat yang diberikan pada ibu diminum yaitu tablet penambah darah. 1.Ibu mengerti keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik, namun letak janin terdapat kelainan letak yaitu sungsang 2. Ibu sudah meminum terapi obat yaitu tablet penambah darah diminum pada malam hari sekali minum 1 tablet sebelum tidur.
  • 88. 75 dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas) Leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat lunak, tidak melenting yaitu (bokong) dan masih bias digoyangkan Leopold IV : tidak dilakukan DJJ terdengar 2 jari diatas pusat bagian kanan perut ibu 137x/menit DJJ terdengar 2 jari diatas pusat bagian kanan perut ibu 136x/menit Masalah : Kelainan letak memanjang pada janin yaitu dengan presentasi bokong. Kebutuhan : - Berikan asuhan pada kehamilan TM III - Ajarkan pada ibu tentang posisi dada lutut atau knee chest. 3. Observasi ibu untuk melakukan posisi knee chest dan tanyakan kepada ibu apakah ibu masih melakukanny a. 4. Beritahu ibu jika mengalami keluhan segera memeriksaka n diri ketenaga kesehatan terdekat. 3. Mengobservasi ibu untuk melakukan posisi knee chest dengan cara sujud seperti orang shalat, tetapi dada ibu menempel ke tempat tidur dan kaki berada 90º, dilakukan pada pagi hari dan saat ingin tidur malam, selama 10-15 menit dan jangan melakukan aktivitas yang berat agar posisi janin cepat kembali normal. 4. Memberitahu ibu jika mengalami keluhan segera memeriksakan diri ketenaga kesehatan terdekat. 3.Ibu sudah bisa posisi yang benar dan setelah dievaluasi posisi yang dilakukan ibu sudah benar dan dilakukan setiap 2-3x sehari. 4.Ibu mengerti apa yang telah dijelaskan. 16 April Ds: DX : Ny. R usia 38 tahun Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu pada 1. Memberitahu pada ibu 1. Ibu
  • 89. 76 2015 pukul 16.00 -Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, sudah melahirkan satu kali,belum pernah keguguran -Ibu mengatakan HPHT 20-08- 2014 -ibu mengatakan sering ada desakan di daerah tulang iga. Do: KU ibu baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmhg nadi 82x/I, pernafasan 22x/menit,suhu 36,9ºc Do: KU ibu baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmhg nadi 82x/I, pernafasan 22x/menit,suhu 36,5 ºC G3P2A0 usia kehamilan 34 miggu 1 hari janin tunggal hidup intra uteri presentasi kepala Dasar : -ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua sudah pernah melahirkan satu kali belum pernah keguguran. -ibu mengatakan HPHT 20-08-2014 Leopold I: pertengahan pusat dan px,teraba bulat,lunak, tidak melenting yaitu (bokong) Leopold II: : pada bagian kanan perut ibu teraba panjang keras memapan yaitu (punggung) janin dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas) Leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat keras, melenting yaitu (kepala) Leopold IV : masih bisa digoyangkan DJJ terdengar 2 jari diatas pusat bagian kanan perut ibu 136x/menit ibu tentang keadaan ibu saat ini 2. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan posisi knee chest kembali tentang keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan pemeriksaan yaitu keadaan ibu baik, dan TD ibu 110/80 mmHg, N: 84x/i, RR: 23 x/I, T: 36,8ºC. Dan letak janin pada bagian teratas perut ibu teraba bokong, kiri perut ibu teaba punggung janin, kanan perut ibu teraba ekstremitas dan bagian terbawah perut ibu teraba kepala, keadaan janinnya saat ini sudah normal yaitu presentasi kepala 2. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan posisi knee chest karena posisi janin sudah kembali normal yaitu presentasi kepala menger ti saat ini ibu dalam keadaa n baik dan keadaa n janinny a saat ini sudah normal yaitu bagian terbawa h perut ibu kepala 2. Ibu sudah menger ti dan bersedi a tidak melaku kan posisi knee chest
  • 90. 77 Leopold Leopold I : TFU pertengahan antara pusat dan px, teraba bulat lunak tidak melenting yaitu bokong Leopold II : pada bagian kanan perut ibu teraba panjang keras memapan yaitu (punggung) janin dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas) Leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat keras melenting yaitu (kepala) dan masih bisa digoyangkan Leopold IV : tidak dilakukan DJJ terdengar 3 jari dibawah pusat bagian kanan perut ibu 136x/menit. 3.beritahu ibu jika mengalami keluhan segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan terdekat 3. Memberitahu ibu jika mengalami keluhan segera memeriksakan diri ketenaga kesehatan terdekat 3. Ibu menger ti apa yang telah dijelask an dan bersedi a ketenag a kesehat an jika ada keluhan
  • 91. 78 BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.R Umur 38 Tahun G2P1A0 Janin Dengan Letak Sungsang ditemukan kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus sebagai berikut : 1.1 Pengkajian Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada ibu hamil yaitu Ny. R Umur 38 tahun G2P1A0 Janin Dengan Letak memanjang dengan presentasi bokong dan didalamnya terdapat hasil sebagi berikut : 1.1.1Umur 1.1.1.1 Menurut Tinjauan Teori Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan pada masa nifas. (Ambarwati, 2010;h.131) 1.1.1.2 Menurut Tinjauan Kasus Pada kasus ini Ny. R berumur 38 tahun.
  • 92. 79 1.1.1.3 Pembahasan Terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus. Ny.R umur 38 tahun sehingga sudah termasuk dalam kategori umur yang mengalami resiko tinggi untuk hamil 1.1.2 Pendidikan 1.1.2.1 Menurut tinjauan teori Pendidikan berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya (Ambarwati,2008;h.132). 1.1.2.2 Menurut tinjauan kasus Pendidikan terakhir Ny. R adalah jenjang S1 1.1.2.3 Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus dimana pada kasus Ny. R berpendidikan terakhir S1, dan pada saat diberikan penyuluhan Ny. R dapat dengan cepat mengerti tentang penyuluhan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan teori dimana tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat intelektualnya. 1.1.3 Keluhan Utama 1.1.3.1 Menurut tinjauan teori
  • 93. 80 Pergerakan anak teraba oleh ibu di bagian perut bahwa, ibu sering merasa ada benda keras (kepala) yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada daerah tulang iga karena kepala janin. (Rukiyah,2010;h.240) 1.1.3.2 Menurut tinjauan kasus Pada kasus Ny.R mengatakan tidak ada keluhan 1.1.3.3 Pembahasan Terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, dimana keluhan pada kehamilan sungsang adalah ibu sering merasa ada benda keras (kepala) yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada daerah tulang iga karena kepala janin. Sedangkan Ny.R mengatakan tidak ada keluhan. 1.1.4 Riwayat Obtetric 1.1.4.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas a. Menurut Tinjauan Teori Pada kasus presentasi bokong biasanya terjadi pada pasien yang pernah mempunyai riwayat presentasi bokong. (Rohani,2011;h.186) b. Menurut Tinjauan Kasus Ny. R mengatakan dulu anak pertama tidak mengalami hal seperti ini yaitu kehamilan dengan presentasi bokong.
  • 94. 81 c. Pembahasan Terdapat kesenjangan antara teori dan kasus dimana menurut teori presentasi bokong biasanya terjadi pada riwayat presentasi bokong. Akan tetapi, pada kasus Ny.R pada kehamilan yang terdahulu tidak mengalami presentasi bokong. 1.1.4.2 Pergerakan Fetus a. Menurut Tinjauan teori Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan geraknya. Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya bahaya janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian janin. (Sulistyawati,2012;h.175) b. Menurut Tinjauan Kasus Ny.R mengatakan pergerakan janin pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 20 minggu dalam 24 jam terakhir sebanyak 12-30 kali. c. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny.R mengatakan pergerakan fetus pertama di rasakan pada usia 20 minggu dalam 24 jam terakhir sebanyak 12-30 kali. Hal ini sejalan dengan teori dimana kesejahteraan janin dapat dketahui dari keaktifan geraknya. Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam.
  • 95. 82 Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya bahaya janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian janin. 1.1.4.3 Pola Eliminasi a. Menurut Tinjauan Teori Berkaitan dengan adaptasi gastrointerstinal sehingga menurunkan tonus otot dan motiliti lambung dan usus terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltik usus lebih lambat sehingga menyebabkan obstipasi. (Rukiyah,2009;h.105) b. Menururt Tinjauan Kasus Ibu mengatakan BAB sebelum hamil 1-2 kali dalam sehari dengan konsistensi lunak dan berbau khas feses. Dan pada saat hamil 3 hari sekali konsistensi keras dan berbau khas feses. c. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena menurut teori ibu hamil biasanya mengalami sembelit atau konstipasi dikarenakan adanya peningkatan hormone progesterone. sedangkan menurut kasus Ny.R susah BAB dan sembelit hal ini dikarenakan ibu kurang mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, Sehingga sembelit atau konstipasi tersebut terjadi pada Ny.R
  • 96. 83 1.1.4.4 Pola Aktivitas a. Menurut Tinjauan Teori Hal yang perlu ditanyakan adalah apa saja kegiatan sehari- hari klien. Data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa di rumah. Jika kegiatan pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat menimbulkan penyulit masa hamil, maka dapat memberikan peringatan sedini mungkin untuk membatasi kegiatannya sampai pulih kembali. (Sulistyawati,2012;h.184) b. Menurut Tinjauan Kasus Ibu mengatakan ia bekerja sebagai IRT c. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny. R mengatakan aktivitas hanya dilakukan di rumah sebagai ibu rumah tangga. 1.1.5 Data Objektif 1.1.5.1 keadaan umum a. menurut tinjauan teori
  • 97. 84 untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan kita laporkan dengan kriteria sebagai berikut : a) Baik Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan. b) Lemah Pasien di masukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri (sulistyawati, 2012: 175 ). b. Tinjauan kasus Dari hasil pemeriksaan keadaan umum Ny. R Baik c. pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terjadi kesenjangan dimana saat ini Ny.R dalam keadaan baik dan memberikan respon yang baik 1.1.5.2 Kesadaran a. menurut tinjauan teori untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan composmentis (
  • 98. 85 kesadaran maksimal ) sampai dengan koma ( pasien tidak dalam keadaan sadar). ( sulistyawati, 2012: 187) b. menurut tinjauan kasus dari hasil pemeriksaan kesadaran Ny. R composmentis c.Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terjadi kesenjangan dimana saat ini kesadaran Ny.R composmentis. 1.1.5.3 Tekanan Darah a. Menurut Tinjauan teori Tekanan darah arteri mengganbarkan dua hal, yaitu besar tekanan yang dihasilkan ventrikel kiri sewaktu berkontraksi ( angka sistolik ) dan besar tekanan yang dihasilkan ventrikel kiri saat istirahat ( angka diastolic). Nilai normal rata – rata tekanan sistol pada orang dewasa adalah 100 sampai 140 mmHg, sedangkan rata – rata tekanan diastole adalah 60 sampai 90 mmHg, pada orang dewasa, tekanan darah diatas 140/90 mmHg biasanya di golongkan sebagai tekanan darah tinggi ( priharjo, 2007 :107). b. Tinjauan kasus Ny. R mengatakan tekanan darahnya 100/70 mmHg c.Pembahasan
  • 99. 86 Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terjadi kesenjangan karena tekanan darah normal orang dewasa sistol 100 sampai 140 mmHg dan diastole 60 sampai 90 mmHg. 1.1.5.4 Nadi a. menurut tinjauan teori Nadi adalah gelombang yang diakibatkan oleh adanya perubahan pelebaran ( vasodilatasi) dan penyenpitan ( vasokontriksi ) dari pembuluh darah arteri akibat kontraksi vebtrikel melawan dinding aorta. Tekanan nadi adalah tekanan yang di timbulkan oleh perbedaan sistolik dan diastolic. Denyut nadi di pengaruhi oleh saraf simpatik ( untuk meningkatkan ) dan saraf parasimpatik (untuk menurunkan).normalnya 60-80 kali permenit. ( Tambunan dan kasim, 2011;h.36) b. Tinjauan kasus frekuensi Ny. R 82x/menit c.Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan karena normal nadi 60-80 x/ menit. 1.1.5.5 Pernapasan a. menurut tinjauan teori Dalam kondisi normal, pernapasan harus berada dalam rentang yang normal, yaitu sekitar 20-30 x/ menit. ( Ambarwati, 2008 : 139 )
  • 100. 87 b. Tinjauan kasus frekuensi pernapasan Ny. R 22 x/ menit. c.Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan karena normal pernapasan 20-30 x/ menit sedangkan pernapasan Ny.R 22x/ menit. 1.1.5.6 Suhu a. menurut tinjauan teori suhu adalah derajat panas yang di pertahankan oleh tubuh dan diatur oleh hipotalamus ( dipertahankan dalam batas normal yaitu ±36 0 C dari 370 C) dengan menyeimbangkan antara panas yang dihasilkan dan panas yang dilepaskan. Suhu normal pemeriksaan axilla yaitu 36,60 C. ( Tambunan, 2011;h.15) b. dari hasil pemeriksaan di dapatkan hasil 36,50 C c.Pembahasan berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terjadi kesenjangan karena suhu normal 36,50 C Sampai 37,50 C 1.1.5.7 Kulit a. Menurut Tinjauan teori Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating lobus hipofisis anterior dan
  • 101. 88 pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi akan menghilang. (Manuaba, 2010;h.94) b. Menurut Tinjauan Kasus Terdapat Hiperpygmentasi pada aerola dan terdapat striae gravidarum pada perut. c. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena dimana Ny. R mengalami hiperpygmentasi pada aerola dan terdapat striae gravidarum pada perut. Hal ini sejalan dengan teori dimana Hiperpygmentasi pada aerola dan striae gravidarum yang di pengaruhi oleh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. 1.1.5.8 Payudara a. Menurut tinjauan teori Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut: Selama kehamilan payudara bertambah besar ,tegang, dan berat. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropikelenjar alveoli. Bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu, Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolosterum) berwarna kuning. (Sulistyawati,2012;h.65)