SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
[Window Title]

Windows Update



[Main Instruction]

Restart your computer to finish installing important updates




[Restart now] [Postpone] Aspek Etika Dalam Keperawatan Kritis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau
adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupa¬kan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas
untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-
nilai yang berlaku.
Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Pelayanan kesehatan yang baik adalah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, bermutu,
dan terjangkau. Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan paripurna bermutu (preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif) diperlukan kerja sama yang harmonis antara semua tenaga
kesehatan. Namun, keberhasilan tim kesehatan dalam menunaikan tugasnya yang kompleks itu
bukan saja ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan mereka, melainkan juga oleh perilaku
(professional behaviour), etik (bioethics), dan moral. Dengan kata lain, bahwa pelayanan
kesehatan tidak bisa dipisahkan dari pelayanan mediko-etikolegal.
Pelayanan kesehatan sangat sarat dengan kemunculan dilema etik, atau sengketa hukum. Nuansa
hukum kesehatan/kedokteran juga sangat kental dalam pelayanan kesehatan dengan adanya
kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya yang
kalau tidak berhati-hati dalam bertindak akan sangat rawan terhadap tuntutan dan gugatan.
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahteraan
manusia, yaitu dengan memberikan bantuan pada individu yang sehat maupun yang sakit untuk
dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hari. Karena bidang gawap keperawatan adalah manusia,
mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi. Salah satu aturan yang mengatur hubungan antara
perawat dan pasien adalah etika.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah dilema etika dari segala bentuk aspek etik
dalam keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat Darurat.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Utama
Untuk menggambarkan issue-issue etik dalam keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat
Darurat
2. Tujuan Khusus
a. Untuk dapat mengetahui pengertian keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat Darurat.
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat Darurat.
c. Untuk mengetahui dilema yang terjadi dalam keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat
Darurat.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, “Ethos”, atau ”Taetha” yang berarti tempat tinggal,
padang rumput, karakter , watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Oleh filsuf Yunani,
Aristoteles, etika digunakan untuk menunjukkan filsafat moral yang menjelaskan fakta moral
tentang nilai dan norma moral, perintah, tindakan kebajikan dan suara hati. Sebagai suatu
subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri. Seseorang dikatakan baik atau buruk bukanlah dilandaskan atas satu tindakannya saja,
melainkan atas dasar pola tindakannya secara umum.
Etika juga diartikan pula sebagai filsafat moral yang berkaitan dengan studi tentang tindakan-
tindakan baik ataupun buruk manusia di dalam mencapai kebahagiaannya. Apa yang dibicarakan
di dalam etika adalah tindakan manusia, yaitu tentang kualitas baik (yang seyogyanya dilakukan)
atau buruk (yang seyogyanya dihindari) atau nilai-nilai tindakan manusia untuk mencapai
kebahagiaan serta tentang kearifannya dalam bertindak.

B. Keperawatan Gawat Darurat
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri.
Gawat darurat (Emergensi) adalah keadaan yang membutuhkan tindakan segera yang untuk
menanggulangi ancaman terhadap jiwa atau anggota badan yang timbul secara tiba-tiba.
Keterlambatan penanganan dapat membahayakan klien, mengakibatkan terjadinya kecacatan
atau mengancam kehidupan.
Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh karena suatu penyebab (penyakit, trauma,
kecelakaan, tindakan anestesi) yang bila tidak segera ditolong akan mengalami cacat, kehilangan
organ tubuh atau meninggal.
Pada Keperawatan Gawat Darurat diperlukan asuhan keperawatan yang merupakan suatu proses
atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan
metodologi pemecahan masalah melalui pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada
standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawabnya. Dalam hal ini aspek etik sangat diperlukan dalam penerapan praktek
keperawatan dimana tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama dengan pasien
baik individu, keluarga, kelompok atau komunitas dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup dan tanggung jawabnya.
Adapun tujuan dari Keperawatan Gawat Darurat, yaitu :
1. Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb) pada penderita gawat darurat,
hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang
Iebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.

C. Dilema
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua (atau lebih) landasan moral suatu
tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap
alternatif memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik ini sukar untuk menentukan
yang benar atau salah dan dapat menimbulkan stress pada perawat karena dia tahu apa yang
harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya.
Nilai-nilai, keyakinan dan filosofi individu memainkan peranan penting pada pengambilan
keputusan etik yang menjadi bagian tugas rutin perawat. Peran perawat ditantang ketika harus
berhadapan dengan masalah dilema etik, untuk memutuskan mana yang benar dan salah; apa
yang dilakukannya jika tak ada jawaban benar atau salah; dan apa yang dilakukan jika semua
solusi tampak salah.
Dilema etik dapat bersifat personal ataupun profesional.

Kerangka pemecahan dilema etik adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan data dasar
b. Mengidentifikasi konflik
c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan
mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut
d. Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat
e. Mendefinisikan kewajiban perawat
f. Membuat keputusan
Dilema sulit dipecahkan bila memerlukan pemilihan keputusan tepat diantara dua atau lebih
prinsip etis. Penetapan keputusan terhadap satu pilihan, dan harus membuang yang lain menjadi
sulit karena keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan keburukan apalagi jika tak satupun
keputusan memenuhi semua kriteria. Berhadapan dengan dilema etis bertambah pelik dengan
adanya dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan
keputusan rasional.
Pada pasien dengan kasus-kasus terminal sering ditemui dilema etik, misalnya kematian batang
otak, penyakit terminal misalnya gagal ginjal.

D. Tindakan Keperawatan Gawat Darurat
Prinsip Utama Prinsip Utama PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat) adalah
menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat darurat. Kemudian filosofi dalam
PPGD adalah “Time Saving is Life Saving”, dalam artian bahwa seluruh tindakan yang
dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien, karena pada
kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam hitungan menit saja (henti nafas selama 2
sampai dengan 3 menit dapat mengakibatkan kematian).
Langkah-langkah dasar Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D
(Airway – Breathing – Circulation – Disability). Keempat poin tersebut adalah poin-poin yang
harus sangat diperhatikan dalam penanggulangan pasien dalam kondisi gawat darurat.

BAB III
PEMBAHASAN


Keperawatan Gawat Darurat merupakan suatu tindakan segera yang harus diberikan untuk
menanggulangi suatu ancaman, apabila tidak langsung ditangani maka akan mengancam jiwa.
Penderita gawat darurat sangat erat kaitan dengan kematian. Kematian dapat terjadi bila
seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem/organ yaitu : susunan saraf
pusat; pernapasan; kardiovaskuler; hati; ginjal; pancreas.
Kerusakan sistem atau organ tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
trauma/cedera; infeksi; keracunan (poisoning); degenerasi (failure); asfiksi; kehilangan cairan
dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of wafer and electrolit) dan lain sebagainya.
Hal-hal seperti inilah yang harus diperhatikan oleh perawat gawat darurat yang memang
tugasnya sangat berat dan juga akan mengalami banyak dilema etika yang terjadi apabila tidak
hati-hati.
Dalam keperawatan gawat darurat ini peran perawat sangat diutamakan yang diantaranya : a.
Fungsi Independen merupakan Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan (Care); b.
Fungsi Dependen merupakan Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi
lain; c. Fungsi Kolaboratif merupakan Kerjasama saling membantu dalam program kesehatan
(Perawat sebagai anggota Tim Kesehatan).
Dalam hal peran ini perawat harus benar-benar menjalankan perannya karena apabila hal ini
diabaikan maka perawat akan banyak menghadapi dilema-dilema etik yang sulit dipertanggung
jawabkan secara hukum.

A. Keperawatan Gawat Darurat Ditinjau Dari Aspek Hukum
Pemahaman terhadap aspek hukum dalam Keperawatan Gawat Darurat bertujuan meningkatkan
kualitas penanganan pasien dan menjamin keamanan serta keselamatan pasien. Aspek hukum
menjadi penting karena konsensus universal menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan
etika tidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik yang baik. Walaupun ada undang-undang
yang mengatur tentang keperawatan gawat darurat yaitu Pasal 11 Peraturan Menteri Kesehatan
tentang Informed Consent menyatakan, dalam hal pasien tidak sadar/pingsan serta tidak
didampingi oleh keluarga terdekat dan secara medik berada dalam keadaan gawat darurat dan
atau darurat yang memerlukan tindakan medik segera untuk kepentingannya, tidak diperlukan
persetujuan dari siapapun. (Per. Menkes, 1989).
Tetapi yang menjadi tuntutan hukum dalam praktek Keperawatan Gawat Darurat biasanya
berasal dari :
a. Kegagalan komunikasi
b. Ketidakmampuan mengatasi dillema dalam profesi

Permasalahan etik lainnya yang muncul dalam hukum Keperawatan Gawat Darurat merupakan
isu yang juga terjadi pada etika dan hukum dalam kegawatdaruratan medik yaitu :
a. Diagnosis keadaan gawat darurat
b. Standar Operating Procedure
c. Kualifikasi tenaga medis
d. Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa, anak)
e. Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada pasien
f. Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien (rasa sakit, menyelamatkan)
g. Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum)
h. Prinsip keadilan dan fairness
i. Kelalaian
j. Malpraktek akibat salah diagnosis, tulisan yang buruk dan kesalahan terapi : salah obat, salah
dosis
k. Diagnosis kematian
l. Surat Keterangan Kematian
m. Penyidikan medikolegal untuk forensik klinik : kejahatan susila, child abuse, aborsi dan
kerahasiaan informasi pasien

Permasalahan etik dalam keperawatan gawat darurat dapat dicegah dengan :
a. Mematuhi standar operating procedure (SOP)
b. Melakukan pencatatan dengan bebar meliputi mencatat segala tindakan, mencatat segala
instruksi dan mencatat serah terima

B. Keperawatan Gawat Darurat Ditinjau Dari Hukum Islam
Dalam islam ditentukan bahwa setiap manusia harus menghormati manusia yang lainnya, karena
Allah sebagai khalik sendiri menghormati manusia. Maka dokter, perawat maupun paramedis
lainnya tidak memaksakan sesuatu kepada pasien, segala tindakan yang harus mereka kerjakan
haruslah dengan suka rela dan atas keyakinan.
Dalam keperawatan gawat darurat pelayanan yang diberikan merupakan tindakan yang memang
darurat yang apabila tidak diberikan pelayanan maka pasien tersebut dapat kehilangan nyawanya.
Islam memang mengenal darurat yang akan meringankan suatu hukum. Ada kaidah Idzaa
dhoogal amr ittasi‟ (jika kondisi sulit, maka Islam memberikan kemudahan dan kelonggaran).
Bahkan Kaedah lain menyebutkan: „Kondisi darurat menjadikan sesuatu yang haram menjadi
mubah‟. Namun darurat itu bukan sesuatu yang bersifat rutin dan gampang dilakukan. Umumnya
darurat baru dijadikan pilihan manakala memang kondisinya akan menjadi kritis dan tidak ada
alternatif lain. Itu pun masih diiringi dengan resiko fitnah dan sebagainya. Sebagai mana firman
Allah yang berbunyi yang artinya :
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang
yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan
terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ (
Al-Baqarah : 173 )
Dalam batas-batas tertentu, mayoritas ulama memperbolehakan berobat kepada lawan jenis jika
sekiranya yang sejenis tidak ada, dengan syarat ditunggui oleh mahram atau orang yang sejenis.
Alasannya, karena berobat hukumnya hanya sunnah dan bersikap pasrah (tawakkal) dinilai
sebagai suatu keutamaan (fadlilah). Ulama sepakat bahawa pembolehan yang diharamkan dalam
keadaan darurat, termasuk pembolehan melihat aurat orang lain,ada batasnya yang secara umum
ditegaskan dalam al-qur‟an dengan menjauhi kezaliman dan lewat batas.




BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahtraan
manusia, yaitu dengan memberikan bantuan pada individu yang sehat maupun yang sakit untuk
dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu aturan yang mengatur hubungan
antara perawat dan pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara
bergantian.
Etik atau Ethnics berasal dari bahasa Yunani,yaitu etos yang artinya adat,kebiasaan,perilaku atau
karakter. Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika dan Moral merupakan sumber dalam
merumuskan standard dan prinsip- prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta
membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia.
Gawat darurat (Emergensi) adalah keadaan yang membutuhkan tindakan segera yang untuk
menanggulangi ancaman terhadap jiwa atau anggota badan yang timbul secara tiba-tiba. Pasien
gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat. Langkah-langkah dasar
dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D ( Airway – Breathing – Circulation – Disability
).
Dengan adanya kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat,karena
setiap klien mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan terjamin.


B. Saran
a. Penulis mengharapkan kritikan apabila didalam penulisan makalah ini ada kekurangan, supaya
kedepan dapat lebih baik.
b. Dengan adanya penulisan makalah tentang aspek etik Keperawatan Gawat Darurat dapat
menambah pengetahuan mahasiswa akan pentingnya aspek etik dalam penerapan dilapangan
atau Rumah Sakit.



Daftar Pustaka
http://www.serambinews.com/columns/view/29/kontras
http://abhique.blogspot.com/2009/10/konsep-dasar-keperawatan-gawat-darurat.html
http://lhiezainternisti.blogspot.com/2009/12/pandangan-islam-dalam-pelayanan.html
puja (2009), Dilema Etik, http://wayanpuja.blinxer.com/?page_id=72
Diposkan oleh Muhibbullah Ali Puteh, A.Md.Kep di 18:54

0 komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Date and Time
Fish


Kenangan
Mengenai Saya
Muhibbullah Ali Puteh, A.Md.Kep
       Kejar Cita-Cita mu Setinggi Bintang
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
       ► 2011 (7)

       ▼ 2010 (5)
         o ► Desember (1)
         o ▼ November (2)
                 Elektrokardiogram (EKG)
                 Aspek Etika Dalam Keperawatan Kritis
         o ► Oktober (2)

       ► 2009 (10)

                                             Templat

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseKonsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseirfanmaulana77
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Ikd 2 konseling dalam keperawatan
Ikd 2   konseling dalam keperawatanIkd 2   konseling dalam keperawatan
Ikd 2 konseling dalam keperawatanCahya
 
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitPenerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitFitria Anwarawati
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Etika keperawatan dilema etik
Etika keperawatan dilema etik Etika keperawatan dilema etik
Etika keperawatan dilema etik Praseta Okta Viana
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger aris munandar
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasDoraSinurat
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatAgustin Malianti
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanUwes Chaeruman
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Konsep sistem dan pendekatan sistem
Konsep sistem dan pendekatan sistemKonsep sistem dan pendekatan sistem
Konsep sistem dan pendekatan sistemMarwiati Najwa
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyIrwanBudiana2
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahFuzzam Madridistas
 

La actualidad más candente (20)

Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseKonsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Ikd 2 konseling dalam keperawatan
Ikd 2   konseling dalam keperawatanIkd 2   konseling dalam keperawatan
Ikd 2 konseling dalam keperawatan
 
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitPenerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Etika keperawatan dilema etik
Etika keperawatan dilema etik Etika keperawatan dilema etik
Etika keperawatan dilema etik
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Ruang lingkup keperawatan
Ruang lingkup  keperawatanRuang lingkup  keperawatan
Ruang lingkup keperawatan
 
Dilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatanDilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatan
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori Keperawatan
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Konsep sistem dan pendekatan sistem
Konsep sistem dan pendekatan sistemKonsep sistem dan pendekatan sistem
Konsep sistem dan pendekatan sistem
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
 

Destacado

KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisViktor Iwan
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanAmee Hidayat
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatantarmizitaher
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Masalah etika
Masalah etikaMasalah etika
Masalah etikadewijoni
 
Modul i dilema etik
Modul i dilema etikModul i dilema etik
Modul i dilema etikAi Coryde
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialsuher lambang
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMahad Alzaytun
 
Role play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikRole play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikOkta-Shi Sama
 
Pengantar+antropologi+kesehatan
Pengantar+antropologi+kesehatanPengantar+antropologi+kesehatan
Pengantar+antropologi+kesehatanAprillia Ningsih
 
Modul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalModul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalpjj_kemenkes
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanocto zulkarnain
 
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatanMakalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatanOperator Warnet Vast Raha
 
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATANSKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATANSulistia Rini
 

Destacado (20)

KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Masalah etika
Masalah etikaMasalah etika
Masalah etika
 
Modul i dilema etik
Modul i dilema etikModul i dilema etik
Modul i dilema etik
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosial
 
Dilema etik
Dilema etikDilema etik
Dilema etik
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Role play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikRole play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi Terapeutik
 
Pengantar+antropologi+kesehatan
Pengantar+antropologi+kesehatanPengantar+antropologi+kesehatan
Pengantar+antropologi+kesehatan
 
Modul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalModul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegal
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatanMakalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
 
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATANSKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
 
Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya
 

Similar a Dilema Etik Keperawatan

Teori-Keperawatan-Menurut-Dorothy-Orem.pptx
Teori-Keperawatan-Menurut-Dorothy-Orem.pptxTeori-Keperawatan-Menurut-Dorothy-Orem.pptx
Teori-Keperawatan-Menurut-Dorothy-Orem.pptxazhp49
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxNatasyaAlBaihaqi1
 
Aborsi dan eutanasia
Aborsi dan eutanasiaAborsi dan eutanasia
Aborsi dan eutanasiaAgung Bejo
 
BAB II model orem.pdf
BAB II  model orem.pdfBAB II  model orem.pdf
BAB II model orem.pdfANITAHUTAURUK
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan Satya Wijaya
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Ade Rahman
 
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.KepKonsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.KepSerleena Ivaño Sancia
 
Falsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.pptFalsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.pptAlFatih93
 

Similar a Dilema Etik Keperawatan (20)

Makalah azan
Makalah azanMakalah azan
Makalah azan
 
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper rahaMakalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
 
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper rahaMakalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
 
Makalah azan
Makalah azanMakalah azan
Makalah azan
 
Makala etika keperawatan
Makala etika keperawatanMakala etika keperawatan
Makala etika keperawatan
 
Keperawatan jiwa
Keperawatan jiwaKeperawatan jiwa
Keperawatan jiwa
 
Teori-Keperawatan-Menurut-Dorothy-Orem.pptx
Teori-Keperawatan-Menurut-Dorothy-Orem.pptxTeori-Keperawatan-Menurut-Dorothy-Orem.pptx
Teori-Keperawatan-Menurut-Dorothy-Orem.pptx
 
gordon
gordongordon
gordon
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
 
Aborsi dan eutanasia
Aborsi dan eutanasiaAborsi dan eutanasia
Aborsi dan eutanasia
 
BAB II model orem.pdf
BAB II  model orem.pdfBAB II  model orem.pdf
BAB II model orem.pdf
 
Model kep. para ahli
Model kep. para ahliModel kep. para ahli
Model kep. para ahli
 
Teori model keperawatan doretea orem 3
Teori model keperawatan doretea orem 3Teori model keperawatan doretea orem 3
Teori model keperawatan doretea orem 3
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Makalah bioetik
Makalah bioetikMakalah bioetik
Makalah bioetik
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
 
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.KepKonsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
 
Fidelity dkk
Fidelity dkkFidelity dkk
Fidelity dkk
 
Falsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.pptFalsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
 

Dilema Etik Keperawatan

  • 1. [Window Title] Windows Update [Main Instruction] Restart your computer to finish installing important updates [Restart now] [Postpone] Aspek Etika Dalam Keperawatan Kritis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupa¬kan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai- nilai yang berlaku. Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Pelayanan kesehatan yang baik adalah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, bermutu, dan terjangkau. Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan paripurna bermutu (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif) diperlukan kerja sama yang harmonis antara semua tenaga kesehatan. Namun, keberhasilan tim kesehatan dalam menunaikan tugasnya yang kompleks itu bukan saja ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan mereka, melainkan juga oleh perilaku (professional behaviour), etik (bioethics), dan moral. Dengan kata lain, bahwa pelayanan kesehatan tidak bisa dipisahkan dari pelayanan mediko-etikolegal. Pelayanan kesehatan sangat sarat dengan kemunculan dilema etik, atau sengketa hukum. Nuansa hukum kesehatan/kedokteran juga sangat kental dalam pelayanan kesehatan dengan adanya kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya yang kalau tidak berhati-hati dalam bertindak akan sangat rawan terhadap tuntutan dan gugatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia, yaitu dengan memberikan bantuan pada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hari. Karena bidang gawap keperawatan adalah manusia, mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi. Salah satu aturan yang mengatur hubungan antara perawat dan pasien adalah etika. B. Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah dilema etika dari segala bentuk aspek etik
  • 2. dalam keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat Darurat. C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Utama Untuk menggambarkan issue-issue etik dalam keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat Darurat 2. Tujuan Khusus a. Untuk dapat mengetahui pengertian keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat Darurat. b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat Darurat. c. Untuk mengetahui dilema yang terjadi dalam keperawatan kritis atau Keperawatan Gawat Darurat. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Kata etika berasal dari bahasa Yunani, “Ethos”, atau ”Taetha” yang berarti tempat tinggal, padang rumput, karakter , watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Oleh filsuf Yunani, Aristoteles, etika digunakan untuk menunjukkan filsafat moral yang menjelaskan fakta moral tentang nilai dan norma moral, perintah, tindakan kebajikan dan suara hati. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Seseorang dikatakan baik atau buruk bukanlah dilandaskan atas satu tindakannya saja, melainkan atas dasar pola tindakannya secara umum. Etika juga diartikan pula sebagai filsafat moral yang berkaitan dengan studi tentang tindakan- tindakan baik ataupun buruk manusia di dalam mencapai kebahagiaannya. Apa yang dibicarakan di dalam etika adalah tindakan manusia, yaitu tentang kualitas baik (yang seyogyanya dilakukan) atau buruk (yang seyogyanya dihindari) atau nilai-nilai tindakan manusia untuk mencapai kebahagiaan serta tentang kearifannya dalam bertindak. B. Keperawatan Gawat Darurat Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio- psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri. Gawat darurat (Emergensi) adalah keadaan yang membutuhkan tindakan segera yang untuk menanggulangi ancaman terhadap jiwa atau anggota badan yang timbul secara tiba-tiba. Keterlambatan penanganan dapat membahayakan klien, mengakibatkan terjadinya kecacatan atau mengancam kehidupan.
  • 3. Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh karena suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) yang bila tidak segera ditolong akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal. Pada Keperawatan Gawat Darurat diperlukan asuhan keperawatan yang merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan masalah melalui pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawabnya. Dalam hal ini aspek etik sangat diperlukan dalam penerapan praktek keperawatan dimana tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama dengan pasien baik individu, keluarga, kelompok atau komunitas dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup dan tanggung jawabnya. Adapun tujuan dari Keperawatan Gawat Darurat, yaitu : 1. Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb) pada penderita gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya. 2. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang Iebih memadai. 3. Menanggulangi korban bencana. C. Dilema Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua (atau lebih) landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan stress pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya. Nilai-nilai, keyakinan dan filosofi individu memainkan peranan penting pada pengambilan keputusan etik yang menjadi bagian tugas rutin perawat. Peran perawat ditantang ketika harus berhadapan dengan masalah dilema etik, untuk memutuskan mana yang benar dan salah; apa yang dilakukannya jika tak ada jawaban benar atau salah; dan apa yang dilakukan jika semua solusi tampak salah. Dilema etik dapat bersifat personal ataupun profesional. Kerangka pemecahan dilema etik adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan data dasar b. Mengidentifikasi konflik c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut d. Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat e. Mendefinisikan kewajiban perawat f. Membuat keputusan Dilema sulit dipecahkan bila memerlukan pemilihan keputusan tepat diantara dua atau lebih prinsip etis. Penetapan keputusan terhadap satu pilihan, dan harus membuang yang lain menjadi sulit karena keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan keburukan apalagi jika tak satupun keputusan memenuhi semua kriteria. Berhadapan dengan dilema etis bertambah pelik dengan adanya dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional.
  • 4. Pada pasien dengan kasus-kasus terminal sering ditemui dilema etik, misalnya kematian batang otak, penyakit terminal misalnya gagal ginjal. D. Tindakan Keperawatan Gawat Darurat Prinsip Utama Prinsip Utama PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat) adalah menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat darurat. Kemudian filosofi dalam PPGD adalah “Time Saving is Life Saving”, dalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam hitungan menit saja (henti nafas selama 2 sampai dengan 3 menit dapat mengakibatkan kematian). Langkah-langkah dasar Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D (Airway – Breathing – Circulation – Disability). Keempat poin tersebut adalah poin-poin yang harus sangat diperhatikan dalam penanggulangan pasien dalam kondisi gawat darurat. BAB III PEMBAHASAN Keperawatan Gawat Darurat merupakan suatu tindakan segera yang harus diberikan untuk menanggulangi suatu ancaman, apabila tidak langsung ditangani maka akan mengancam jiwa. Penderita gawat darurat sangat erat kaitan dengan kematian. Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem/organ yaitu : susunan saraf pusat; pernapasan; kardiovaskuler; hati; ginjal; pancreas. Kerusakan sistem atau organ tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : trauma/cedera; infeksi; keracunan (poisoning); degenerasi (failure); asfiksi; kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of wafer and electrolit) dan lain sebagainya. Hal-hal seperti inilah yang harus diperhatikan oleh perawat gawat darurat yang memang tugasnya sangat berat dan juga akan mengalami banyak dilema etika yang terjadi apabila tidak hati-hati. Dalam keperawatan gawat darurat ini peran perawat sangat diutamakan yang diantaranya : a. Fungsi Independen merupakan Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan (Care); b. Fungsi Dependen merupakan Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain; c. Fungsi Kolaboratif merupakan Kerjasama saling membantu dalam program kesehatan (Perawat sebagai anggota Tim Kesehatan). Dalam hal peran ini perawat harus benar-benar menjalankan perannya karena apabila hal ini diabaikan maka perawat akan banyak menghadapi dilema-dilema etik yang sulit dipertanggung jawabkan secara hukum. A. Keperawatan Gawat Darurat Ditinjau Dari Aspek Hukum Pemahaman terhadap aspek hukum dalam Keperawatan Gawat Darurat bertujuan meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin keamanan serta keselamatan pasien. Aspek hukum menjadi penting karena konsensus universal menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika tidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik yang baik. Walaupun ada undang-undang yang mengatur tentang keperawatan gawat darurat yaitu Pasal 11 Peraturan Menteri Kesehatan tentang Informed Consent menyatakan, dalam hal pasien tidak sadar/pingsan serta tidak didampingi oleh keluarga terdekat dan secara medik berada dalam keadaan gawat darurat dan
  • 5. atau darurat yang memerlukan tindakan medik segera untuk kepentingannya, tidak diperlukan persetujuan dari siapapun. (Per. Menkes, 1989). Tetapi yang menjadi tuntutan hukum dalam praktek Keperawatan Gawat Darurat biasanya berasal dari : a. Kegagalan komunikasi b. Ketidakmampuan mengatasi dillema dalam profesi Permasalahan etik lainnya yang muncul dalam hukum Keperawatan Gawat Darurat merupakan isu yang juga terjadi pada etika dan hukum dalam kegawatdaruratan medik yaitu : a. Diagnosis keadaan gawat darurat b. Standar Operating Procedure c. Kualifikasi tenaga medis d. Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa, anak) e. Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada pasien f. Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien (rasa sakit, menyelamatkan) g. Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum) h. Prinsip keadilan dan fairness i. Kelalaian j. Malpraktek akibat salah diagnosis, tulisan yang buruk dan kesalahan terapi : salah obat, salah dosis k. Diagnosis kematian l. Surat Keterangan Kematian m. Penyidikan medikolegal untuk forensik klinik : kejahatan susila, child abuse, aborsi dan kerahasiaan informasi pasien Permasalahan etik dalam keperawatan gawat darurat dapat dicegah dengan : a. Mematuhi standar operating procedure (SOP) b. Melakukan pencatatan dengan bebar meliputi mencatat segala tindakan, mencatat segala instruksi dan mencatat serah terima B. Keperawatan Gawat Darurat Ditinjau Dari Hukum Islam Dalam islam ditentukan bahwa setiap manusia harus menghormati manusia yang lainnya, karena Allah sebagai khalik sendiri menghormati manusia. Maka dokter, perawat maupun paramedis lainnya tidak memaksakan sesuatu kepada pasien, segala tindakan yang harus mereka kerjakan haruslah dengan suka rela dan atas keyakinan. Dalam keperawatan gawat darurat pelayanan yang diberikan merupakan tindakan yang memang darurat yang apabila tidak diberikan pelayanan maka pasien tersebut dapat kehilangan nyawanya. Islam memang mengenal darurat yang akan meringankan suatu hukum. Ada kaidah Idzaa dhoogal amr ittasi‟ (jika kondisi sulit, maka Islam memberikan kemudahan dan kelonggaran). Bahkan Kaedah lain menyebutkan: „Kondisi darurat menjadikan sesuatu yang haram menjadi mubah‟. Namun darurat itu bukan sesuatu yang bersifat rutin dan gampang dilakukan. Umumnya darurat baru dijadikan pilihan manakala memang kondisinya akan menjadi kritis dan tidak ada alternatif lain. Itu pun masih diiringi dengan resiko fitnah dan sebagainya. Sebagai mana firman Allah yang berbunyi yang artinya : “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan
  • 6. terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ ( Al-Baqarah : 173 ) Dalam batas-batas tertentu, mayoritas ulama memperbolehakan berobat kepada lawan jenis jika sekiranya yang sejenis tidak ada, dengan syarat ditunggui oleh mahram atau orang yang sejenis. Alasannya, karena berobat hukumnya hanya sunnah dan bersikap pasrah (tawakkal) dinilai sebagai suatu keutamaan (fadlilah). Ulama sepakat bahawa pembolehan yang diharamkan dalam keadaan darurat, termasuk pembolehan melihat aurat orang lain,ada batasnya yang secara umum ditegaskan dalam al-qur‟an dengan menjauhi kezaliman dan lewat batas. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahtraan manusia, yaitu dengan memberikan bantuan pada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu aturan yang mengatur hubungan antara perawat dan pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian. Etik atau Ethnics berasal dari bahasa Yunani,yaitu etos yang artinya adat,kebiasaan,perilaku atau karakter. Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika dan Moral merupakan sumber dalam merumuskan standard dan prinsip- prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Gawat darurat (Emergensi) adalah keadaan yang membutuhkan tindakan segera yang untuk menanggulangi ancaman terhadap jiwa atau anggota badan yang timbul secara tiba-tiba. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat. Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D ( Airway – Breathing – Circulation – Disability ). Dengan adanya kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat,karena setiap klien mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan terjamin. B. Saran a. Penulis mengharapkan kritikan apabila didalam penulisan makalah ini ada kekurangan, supaya kedepan dapat lebih baik. b. Dengan adanya penulisan makalah tentang aspek etik Keperawatan Gawat Darurat dapat menambah pengetahuan mahasiswa akan pentingnya aspek etik dalam penerapan dilapangan atau Rumah Sakit. Daftar Pustaka
  • 7. http://www.serambinews.com/columns/view/29/kontras http://abhique.blogspot.com/2009/10/konsep-dasar-keperawatan-gawat-darurat.html http://lhiezainternisti.blogspot.com/2009/12/pandangan-islam-dalam-pelayanan.html puja (2009), Dilema Etik, http://wayanpuja.blinxer.com/?page_id=72 Diposkan oleh Muhibbullah Ali Puteh, A.Md.Kep di 18:54 0 komentar: Poskan Komentar Link ke posting ini Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom) Date and Time Fish Kenangan
  • 9. Muhibbullah Ali Puteh, A.Md.Kep Kejar Cita-Cita mu Setinggi Bintang Lihat profil lengkapku Arsip Blog ► 2011 (7) ▼ 2010 (5) o ► Desember (1) o ▼ November (2)  Elektrokardiogram (EKG)  Aspek Etika Dalam Keperawatan Kritis o ► Oktober (2) ► 2009 (10) Templat