SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
PENENTUAN STATUS MUTU AIR
I. METODE STORET
I.1. URAIAN METODE STORET
Metode STORET ialah salah satu metode untuk menentukan status mutu air
yang umum digunakan. Dengan metode STORET ini dapat diketahui
parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air.
Secara prinsip metode STORET adalah membandingkan antara data kualitas air
dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna
menentukan status mutu air.
I.2. KLASIFIKASI STATUS MUTU AIR
Untuk menentukan status mutu air, digunakan sistem nilai dari “US-EPA
(Environmental Protection Agency)” dengan mengklasifikasikan mutu air dalam
empat kelas, yaitu :
Tabel 1.1. Penentuan kelas berdasarkan skor
NO KELAS KONDISI SKOR KETERANGAN
1 Kelas A Baik sekali 0 Memenuhi baku mutu
2 Kelas B Baik -1 s/d -10 Cemar ringan
3 Kelas C Sedang -11 s/d -30 Cemar sedang
4 Kelas D Buruk ≥ -31 Cemar berat
I.3. PROSEDUR PENGGUNAAN
Penentuan status mutu air menggunakan metode STORET dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Lakukan pengumpulan data kualitas air dan debit air secara periodik
sehingga membentuk data dari waktu ke waktu (time series data).
2. Bandingkan data hasil pengukuran dari masing-masing parameter air
dengan nilai baku mutu yang sesuai dengan kelas air.
3. Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran <
baku mutu) maka diberi skor 0.
2
4. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil
pengukuran > baku mutu), maka diberi skor :
Tabel 1.2. Penentuan sistem nilai untuk menentukan status mutu air
Jumlah
contoh1)
Nilai Parameter
Fisika Kimia Biologi
< 10 Maksimum
Minimum
Rata-rata
-1
-1
-3
-2
-2
-6
-3
-3
-9
≥ 10 Maksimum
Minimum
Rata-rata
-2
-2
-6
-4
-4
-12
-6
-6
-18
Sumber : Canter (1977)
Catatan : 1) jumlah parameter yang digunakan untuk penentuan status
mutu air.
5. Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status
mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai.
I.4. CONTOH PERHITUNGAN
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada contoh berikut ini. Tabel 1.2.
merupakan contoh penerapan penentuan kualitas air menurut metode
STORET yang dilakukan oleh Unpad, Bandung. Data diambil dari sungai
Ciliwung pada stasiun 1. Pada tabel ini tidak diberikan data lengkap hasil
analisa di sungai Ciliwung, tetapi hanya diberikan nilai maksimum,
minimum, dan rata-rata dari data-data hasil.
Cara pemberian skor untuk tiap parameter adalah sebagai berikut (contoh,
untuk Hg):
a. Hg merupakan parameter kimia, maka gunakan skor untuk parameter
kimia.
b. Kadar Hg yang diharapkan untuk air golongan C adalah 0.002 mg/l.
c. Kadar Hg maksimum hasil pengukuran adalah 0.0296 mg/l, ini berarti
kadar Hg melebihi baku mutunya. Maka skor untuk nilai maksimum
adalah -2.
d. Kadar Hg minimum hasil pengukuran adalah 0.0006 mg/l, ini berarti
kadar Hg sesuai dengan baku mutunya. Maka skornya adalah 0.
3
e. Kadar Hg rata-rata hasil pengukuran adalah 0.0082 mg/l, ini berarti
melebihi baku mutunya. Maka skornya adalah –6.
f. Jumlahkan skor untuk nilai maksimum, minimum, dan rata-rata.
Untuk Hg pada contoh ini skor Hg adalah –8.
g. Lakukan hal yang sama untuk tiap parameter, apabila tidak ada baku
mutunya untuk parameter tertentu, maka tidak perlu dilakukan
perhitungan.
h. Jumlahkan semua skor, ini menunjukan status mutu air. Pada contoh
ini skor total adalah –58, ini berarti sungai Ciliwung pada stasiun 1
mempunyai mutu yang buruk untuk peruntukan golongan C.
Tabel 1.3. Status Mutu Kualitas Air Menurut Sistem Nilai STORET
di Stasiun 1 sungai Ciliwung bagi peruntukan Golongan C (PP 20/1990)
No. Parameter Satuan Baku
Mutu
Hasil Pengukuran Skor
Maksimum Minimum Rata-rata
FISIKA
1 TDS mg/l 289 179,4 224,2
2 Suhu air C Normal +
3
24,15 20,5 22,06 0
3 DHL mhos/cm 82,6 72 76,3
4 Kecerahan M 0,46 0,35 0,41
KIMIA
a. Anorganik
1 Hg mg/l 0,002 0,0296 0,0006 0,0082 -8
2 As mg/l 0,5 0,0014 Tt 0,0004 0
3 Ba mg/l 1,5 17,401 11,239 15,3665
4 F mg/l 0,01 0,51 0,28 0,4138 0
5 Cd mg/l nihil Tt Tt Tt 0
6 Cr (VI) mg/l 0,0036 Tt 0,0009 -8
7 Mn mg/l 0,033 Tt 0,083
8 Na mg/l 15,421 5,1672 11,0246
9 NO3-N mg/l 12,28 0,04 3,4675
10 NO2-N mg/l 0,06 1 0,0075 0,3996 -8
11 NH3-N mg/l 0,02 1,53 Tt 0,576 -8
12 pH 6-8.5 7,83 6,72 7,41 0
13 Se mg/l 0,05 Tt Tt Tt 0
14 Zn mg/l 0,02 0,0457 Tt 0,0114 -2
15 CN mg/l 0,01 Tt Tt Tt 0
16 SO4 mg/l 40 2,2 14,175
17 H2S mg/l 0,002 1,27 0,0014 0,3354 -8
4
18 Cu mg/l 0,02 0,008 Tt 0,0043 0
19 Pb mg/l 0,03 0,2456 Tt 0,1451 -8
20 RSC mg/l 3,42 2,42 2,985
21 BOD5 mg/l 42,51 22,97 32,92
22 COD mg/l 62,2 34,32 48,08
23 Minyak dan
lemak
mg/l 0,5 Tt Tt Tt 0
24 PO4 mg/l 2,28 0,02 0,7167
25 Phenol mg/l 0,001 Tt Tt Tt 0
26 Cl2 mg/l 0,003 1,3315 0,0003 0,3383 -8
27 B mg/l 2,103 0,81 1,4575
28 COD mg/l 0,1242 0,0145 0,0653
29 Ni mg/l Tt Tt Tt
30 HCO3 mg/l - - -
31 CO2-bebas mg/l 11,88 7,92 9,24
32 Salinitas 0/00 0,02 0 0,015
33 DO mg/l > 3 9,1 8 8,433 0
b. Organik
1 Aldrin mg/l Tt Tt Tt
2 Dieldrin mg/l Tt Tt Tt
3 Chlordane mg/l Tt Tt Tt
4 DDT mg/l 0,002 Tt Tt Tt 0
5 Detergent mg/l 0,2 Tt Tt Tt 0
6 Lindane mg/l Tt Tt Tt
7 PCB mg/l Tt Tt Tt
8 Endrine mg/l 0,004 Tt Tt Tt 0
9 BHC 0,21 Tt Tt Tt 0
MIKROBIOLOGI
1 Coliform tinja Jml/100ml 15x10^6 2.5x10^6 7.125x10^6
2 Total coliform Jml/100ml 15x10^6 2.5x10^6 8.375x10^6
Jumlah Skor -58
5
I.5. CONTOH SOAL
Hitunglah skor mutu kualitas air dengan metode Storet pada Sungai X (data tabel 1.4) bagi
peruntukan Kelas II, Kelas III, dan Kelas IV !
Tabel 1.4. Data parametersungai X
No. Parameter Satuan
Hasil Pengukuran
Maksimum Minimum Rata-rata
Fisika
1 TDS mg/l 3079 280 1099,25
2 Suhu oC 34 30 31,5
3 Kecerahan m 38 28 31,7
Kimia
4 DO mg/l 5,9 4,01 4,69
5 pH 9 6 7,4
6 As mg/l < 0,002 < 0,002 < 0,002
7 Hg mg/l < 0,001 < 0,001 < 0,001
8 Ba mg/l < 0,1 < 0,1 < 0,1
9 Cd mg/l < 0,01 < 0,01 < 0,01
10 Cu mg/l < 0,05 < 0,05 < 0,05
11 Zn mg/l < 0,05 < 0,05 < 0,05
12 Cr mg/l 0,0038 < 0,0001 0,0009
13 Pb mg/l < 0,03 < 0,01 0,02
14 Fe mg/l < 0,3 < 0,01 0,02
15 Ttl F sbg P mg/l 0,2443 0,0805 0,1231
16 Co mg/l < 0,05 < 0,02 0,03
17 H2S mg/l 0,4023 0,0038 0,111
18 CN mg/l < 0,02 < 0,02 < 0,02
19 Mn mg/l 1,553 < 0,01 0,4446
20 NO3 mg/l 0,9438 < 0,1 0,3026
21 NO2 mg/l 0,3749 0,0059 0,0853
22 Fenol mg/l < 0,5 < 0,005 0,25
23 NH3 mg/l < 0,25 0,0435 0,1219
24 SO4 mg/l 399,2 20,90 204,157
25 Mnyk&lmk mg/l < 0,5 0,19 0,231
26 Cl mg/l 16615,66 18,53 6336,9
27 BOD mg/l 66 5 25,25
28 COD mg/l 277 7,35 76,069
6
Penyelesaian soal
a. Untuk Kelas II, maka prosedur perhitungannya ialah:
 1. Untuk parameter yang tidak memiliki baku mutu, maka tidak perlu diberlakukan
perhitungan (TDS, Kecerahan, Ba, Fe, Mn, NH3, SO4, Cl)
 2. Untuk parameter yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan
minimum memenuhi baku mutu, maka skornya adalah 0 (suhu, DO, pH, As, Hg, Cd, Cu,
Zn, Cr, Pb, CO, CN, NO3, Fenol, dan minyak dan lemak)
 3. Untuk parameter kimia yang memuat hanya hasil pengukuran maksimum melebihi
baku mutu, maka akan diberikan skor -2, seperti pada Total fosfat sebagai P
 4. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum serta rata-rata
melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -8 (-6 untuk rata-rata ditambah -2
untuk maksimum) seperti pada NO2 dan COD
 5. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan
minimum melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -10 (-6 untuk rata-rata
ditambah -2 untuk maksimum ditambah -2 untuk minimum) seperti pada H2S dan BOD
Secara detail, skor penilaian semua parameter ditunjukkan pada tabel 1.5. Bila kita
bandingkan lagi dengan Baku Mutu Air Kelas II (lihat Lampiran), maka skor penilaian akhir
pada Status Mutu Air Kelas II (mengacu pada tabel 1.2) adalah sebagai berikut :
Tabel 1.5. Skor penilaian kelas II
No. Parameter Satuan
Baku
Mutu
Hasil Pengukuran
Jumlah
SkorMaks skor Min skor
Rata-
rata
skor
Fisika
1 TDS mg/l 3079 280
1099,2
5
2 Suhu oC ±3 34 0 30 0 31,5 0 0
3 Kecerahan m 38 28 31,7
Kimia
4 DO mg/l 4 5,9 0 4,01 0 4,69 0 0
5 pH 6 – 9 9 0 6 0 7,4 0 0
6 As mg/l 1 < 0,002 0 < 0,002 0 < 0,002 0 0
7 Hg mg/l 0,002 < 0,001 0 < 0,001 0 < 0,001 0 0
8 Ba mg/l < 0,1 < 0,1 < 0,1
9 Cd mg/l 0,01 < 0,01 0 < 0,01 0 < 0,01 0 0
10 Cu mg/l 0,05 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0
11 Zn mg/l 0,05 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0
12 Cr mg/l 0,05 0,0038
0 <
0,0001
0
0,0009
0 0
7
13 Pb mg/l 0,03 < 0,03 0 < 0,01 0 0,02 0 0
14 Fe mg/l < 0,3 < 0,01 0,02
15 Ttl F sbg P mg/l 0,2 0,2443
-2
0,0805
0
0,1231
0
-2
16 Co mg/l 0,2 < 0,05 0 < 0,02 0 0,03 0 0
17 H2S mg/l 0,002 0,4023 -2 0,0038 -2 0,111 -6 -10
18 CN mg/l 0,02 < 0,02 0 < 0,02 0 < 0,02 0 0
19 Mn mg/l 1,553 < 0,01 0,4446
20 NO3 mg/l 10 0,9438 0 < 0,1 0 0,3026 0 0
21 NO2 mg/l 0,06 0,3749 -2
0,0059 0 0,0853 -6 -8
22 Fenol mg/l 1 < 0,5 0 < 0,005 0 0,25 0 0
23 NH3 mg/l < 0,25 0,0435 0,1219
24 SO4 mg/l 399,2 20,90 204,157
25
Mnyk&lm
k
mg/l 1000 < 0,5
0
0,19
0
0,231
0
0
26 Cl mg/l
16615,
66
18,53 6336,9
27 BOD mg/l 3 66 -2 5 -2 25,25 -6 -10
28 COD mg/l 25 277 -2 7,35 0 76,069 -6 -8
Total Skor -38
Kesimpulan :
Dari perhitungan skor diatas, kita mendapatkan total skor dan kemudian kita
bandingkan dengan tabel US-EPA (lihat Tabel 1.1). Setelah itu kita dapat menentukan bahwa
status mutu air untuk kelas II berdasarkan sistempenilaian dari US-EPA pada data diatas
termasuk dalam kategori Kelas D (cemar berat).
8
b. Untuk Kelas III, maka prosedur perhitungannya ialah:
 1. Untuk parameter yang tidak memiliki baku mutu, maka tidak perlu diberlakukan
perhitungan (TDS, Kecerahan, Ba, Fe, Mn, NH3, SO4, Cl)
 2. Untuk parameter yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan
minimum memenuhi baku mutu, maka skornya adalah 0 (suhu, DO, pH, As, Hg, Cd, Cu,
Zn, Cr, Pb, Total fosfat sebagai P, CO, CN, NO3, Fenol, dan minyak dan lemak)
 3. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum serta rata-rata
melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -8 (-6 untuk rata-rata ditambah -2
untuk maksimum) seperti pada NO2, BOD, dan COD
 5. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan
minimum melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -10 (-6 untuk rata-rata
ditambah -2 untuk maksimum ditambah -2 untuk minimum) seperti pada H2S
Secara detail, skor penilaian semua parameter ditunjukkan pada tabel 1.6. Bila kita
bandingkan lagi dengan Baku Mutu Air Kelas III (lihat Lampiran), maka skor penilaian akhir
pada Status Mutu Air Kelas III (mengacu pada tabel 1.2) adalah sebagai berikut :
Tabel 1.6. Skor penilaian kelas III
No. Parameter Satuan
Baku
Mutu
Hasil Pengukuran
Jumlah
SkorMaks skor Min skor
Rata-
rata
Skor
Fisika
1 TDS mg/l 3079 280
1099,2
5
2 Suhu oC ±3 34 0 30 0 31,5 0 0
3 Kecerahan m 38 28 31,7
Kimia
4 DO mg/l 3 5,9 0 4,01 0 4,69 0 0
5 pH 6 – 9 9 0 6 0 7,4 0 0
6 As mg/l 1 < 0,002 0 < 0,002 0 < 0,002 0 0
7 Hg mg/l 0,002 < 0,001 0 < 0,001 0 < 0,001 0 0
8 Ba mg/l < 0,1 < 0,1 < 0,1
9 Cd mg/l 0,01 < 0,01 0 < 0,01 0 < 0,01 0 0
10 Cu mg/l 0,02 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0
11 Zn mg/l 0,05 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0
12 Cr mg/l 0,05 0,0038
0 <
0,0001
0
0,0009
0 0
13 Pb mg/l 0,03 < 0,03 0 < 0,01 0 0,02 0 0
14 Fe mg/l < 0,3 < 0,01 0,02
15 Ttl F sbg P mg/l 1 0,2443
0
0,0805
0
0,1231
0
0
16 Co mg/l 0,2 < 0,05 0 < 0,02 0 0,03 0 0
9
17 H2S mg/l 0,002 0,4023 -2 0,0038 -2 0,111 -6 -10
18 CN mg/l 0,02 < 0,02 0 < 0,02 0 < 0,02 0 0
19 Mn mg/l 1,553 < 0,01 0,4446
20 NO3 mg/l 20 0,9438 0 < 0,1 0 0,3026 0 0
21 NO2 mg/l 0,06 0,3749 -2
0,0059 0 0,0853 -6 -8
22 Fenol mg/l 1 < 0,5 0 < 0,005 0 0,25 0 0
23 NH3 mg/l < 0,25 0,0435 0,1219
24 SO4 mg/l 399,2 20,90 204,157
25
Mnyk&lm
k
mg/l 1000 < 0,5
0
0,19
0
0,231
0
0
26 Cl mg/l
16615,
66
18,53 6336,9
27 BOD mg/l 6 66 -2 5 0 25,25 -6 -8
28 COD mg/l 50 277 -2 7,35 0 76,069 -6 -8
Total Skor -34
Kesimpulan :
Dari perhitungan skor diatas, kita mendapatkan total skor dan kemudian kita
bandingkan dengan tabel US-EPA (lihat Tabel 1.1). Setelah itu kita dapat menentukan bahwa
status mutu air untuk kelas III berdasarkan sistempenilaian dari US-EPA pada data diatas
termasuk dalam kategori Kelas D (cemar berat).
10
c. Untuk Kelas IV, maka prosedur perhitungannya ialah:
 1. Untuk parameter yang tidak memiliki baku mutu, maka tidak perlu diberlakukan
perhitungan (TDS, Kecerahan, Ba, Fe, Mn, NH3, SO4, Cl)
 2. Untuk parameter yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan
minimum memenuhi baku mutu, maka skornya adalah 0 (suhu, DO, pH, As, Hg, Cd, Cu,
Zn, Cr, Pb, Total fosfat sebagai P, CO, H2S, CN, NO3, NO2, Fenol, dan minyak dan lemak)
 3. Untuk parameter kimia yang memuat hanya hasil pengukuran maksimum melebihi
baku mutu, maka akan diberikan skor -2, seperti pada COD
 4. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum serta rata-rata
melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -8 (-6 untuk rata-rata ditambah -2
untuk maksimum) seperti pada dan BOD
Secara detail, skor penilaian semua parameter ditunjukkan pada tabel 1.7. Bila kita
bandingkan lagi dengan Baku Mutu Air Kelas IV (lihat Lampiran), maka skor penilaian akhir
pada Status Mutu Air Kelas IV (mengacu pada tabel 1.2) adalah sebagai berikut :
Tabel 1.7. Skor penilaian kelas IV
No. Parameter Satuan
Baku
Mutu
Hasil Pengukuran
Jumlah
SkorMaks skor Min skor
Rata-
rata
Skor
Fisika
1 TDS mg/l 3079 280
1099,2
5
2 Suhu oC ±3 34 0 30 0 31,5 0 0
3 Kecerahan m 38 28 31,7
Kimia
4 DO mg/l 0 5,9 0 4,01 0 4,69 0 0
5 pH 5 – 9 9 0 6 0 7,4 0 0
6 As mg/l 1 < 0,002 0 < 0,002 0 < 0,002 0 0
7 Hg mg/l 0,005 < 0,001 0 < 0,001 0 < 0,001 0 0
8 Ba mg/l < 0,1 < 0,1 < 0,1
9 Cd mg/l 0,01 < 0,01 0 < 0,01 0 < 0,01 0 0
10 Cu mg/l 0,02 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0
11 Zn mg/l 2 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0
12 Cr mg/l 1 0,0038
0 <
0,0001
0
0,0009
0 0
13 Pb mg/l 1 < 0,03 0 < 0,01 0 0,02 0 0
14 Fe mg/l < 0,3 < 0,01 0,02
15 Ttl F sbg P mg/l 5 0,2443
0
0,0805
0
0,1231
0
0
16 Co mg/l 0,2 < 0,05 0 < 0,02 0 0,03 0 0
11
17 H2S mg/l - 0,4023 0 0,0038 0 0,111 0 0
18 CN mg/l - < 0,02 0 < 0,02 0 < 0,02 0 0
19 Mn mg/l - 1,553 < 0,01 0,4446
20 NO3 mg/l 20 0,9438 0 < 0,1 0 0,3026 0 0
21 NO2 mg/l - 0,3749 0 0,0059 0 0,0853 0 0
22 Fenol mg/l - < 0,5 0 < 0,005 0 0,25 0 0
23 NH3 mg/l < 0,25 0,0435 0,1219
24 SO4 mg/l 399,2 20,90 204,157
25
Mnyk&lm
k
mg/l - < 0,5
0
0,19
0
0,231
0
0
26 Cl mg/l
16615,
66
18,53 6336,9
27 BOD mg/l 12 66 -2
5 0 25,25 -6 -8
28 COD mg/l 100 277 -2 7,35 0 76,069 0 -2
Total Skor -10
Kesimpulan :
Dari perhitungan skor diatas, kita mendapatkan total skor dan kemudian kita
bandingkan dengan tabel US-EPA (lihat Tabel 1.1). Setelah itu kita dapat menentukan bahwa
status mutu air untuk kelas IV berdasarkan sistempenilaian dari US-EPA pada data diatas
termasuk dalam kategori Kelas B (cemar ringan).

More Related Content

What's hot

Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Dhenok Citra Panyuluh
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
Christian Solas
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitian
Zakiyul Mu'min
 

What's hot (20)

Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
konsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udarakonsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udara
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitian
 

Viewers also liked

Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter LingkunganTeknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Ida Ayu Lochana Dewi
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Lusnia S Multianti
 
F kepmen lh_115_2003_pedoman_penentuan_status_mutu_air(1)
F kepmen lh_115_2003_pedoman_penentuan_status_mutu_air(1)F kepmen lh_115_2003_pedoman_penentuan_status_mutu_air(1)
F kepmen lh_115_2003_pedoman_penentuan_status_mutu_air(1)
deden marwan
 
Parameter lingkungan
Parameter lingkunganParameter lingkungan
Parameter lingkungan
Agus Candra
 

Viewers also liked (20)

Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter LingkunganTeknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Psda sumber daya air
Psda sumber daya airPsda sumber daya air
Psda sumber daya air
 
Pengembangan sumber daya air
Pengembangan sumber daya airPengembangan sumber daya air
Pengembangan sumber daya air
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
 
F kepmen lh_115_2003_pedoman_penentuan_status_mutu_air(1)
F kepmen lh_115_2003_pedoman_penentuan_status_mutu_air(1)F kepmen lh_115_2003_pedoman_penentuan_status_mutu_air(1)
F kepmen lh_115_2003_pedoman_penentuan_status_mutu_air(1)
 
EKOTOKSIKOLOGI PENGUJIAN PARAMETER AIR DAN UDARA DI DPPU SYAMSUDDIN NOOR PT P...
EKOTOKSIKOLOGI PENGUJIAN PARAMETER AIR DAN UDARA DI DPPU SYAMSUDDIN NOOR PT P...EKOTOKSIKOLOGI PENGUJIAN PARAMETER AIR DAN UDARA DI DPPU SYAMSUDDIN NOOR PT P...
EKOTOKSIKOLOGI PENGUJIAN PARAMETER AIR DAN UDARA DI DPPU SYAMSUDDIN NOOR PT P...
 
Metode penelitian r&amp;d
Metode penelitian r&amp;dMetode penelitian r&amp;d
Metode penelitian r&amp;d
 
Keberadaan Ekosistem Mangrove terhadap Stuktur Komunitas Ikan di Pesisir Kabu...
Keberadaan Ekosistem Mangrove terhadap Stuktur Komunitas Ikan di Pesisir Kabu...Keberadaan Ekosistem Mangrove terhadap Stuktur Komunitas Ikan di Pesisir Kabu...
Keberadaan Ekosistem Mangrove terhadap Stuktur Komunitas Ikan di Pesisir Kabu...
 
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota MalangLaporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
 
Sampling plankton
Sampling planktonSampling plankton
Sampling plankton
 
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kota Malang
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kota MalangMemorandum Program Sektor Sanitasi Kota Malang
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kota Malang
 
AIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLER
AIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLERAIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLER
AIR QUALITY CONTROL BASED ON MICROCONTROLLER
 
Parameter lingkungan
Parameter lingkunganParameter lingkungan
Parameter lingkungan
 
Amalan pengambilan nutrisi yang baik
Amalan pengambilan nutrisi yang baikAmalan pengambilan nutrisi yang baik
Amalan pengambilan nutrisi yang baik
 
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoAnalisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
 
Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air berbasis Mik...
Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air  berbasis Mik...Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air  berbasis Mik...
Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air berbasis Mik...
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 

Similar to Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet

Lampiran peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualita...
Lampiran peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualita...Lampiran peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualita...
Lampiran peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualita...
helmut simamora
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
Danang Setiawan
 
Verifikasi penentuan parameter pressure balance
Verifikasi penentuan parameter pressure balanceVerifikasi penentuan parameter pressure balance
Verifikasi penentuan parameter pressure balance
Gigin Ginanjar
 

Similar to Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet (20)

Kepmen no 115 tahun 2003
Kepmen no 115 tahun 2003Kepmen no 115 tahun 2003
Kepmen no 115 tahun 2003
 
Kepmen no 115 tahun 2003
Kepmen no 115 tahun 2003Kepmen no 115 tahun 2003
Kepmen no 115 tahun 2003
 
Teknik Penyehatan - Perbedaan Air indonesia dan jerman
Teknik Penyehatan - Perbedaan Air indonesia dan jermanTeknik Penyehatan - Perbedaan Air indonesia dan jerman
Teknik Penyehatan - Perbedaan Air indonesia dan jerman
 
Lampiran peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualita...
Lampiran peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualita...Lampiran peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualita...
Lampiran peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualita...
 
Pengantar Pengolahan Air Bersih Seleksi CPNS.ppt
Pengantar Pengolahan Air Bersih Seleksi CPNS.pptPengantar Pengolahan Air Bersih Seleksi CPNS.ppt
Pengantar Pengolahan Air Bersih Seleksi CPNS.ppt
 
Standar kualitas air di perairan umum
Standar kualitas air di perairan umumStandar kualitas air di perairan umum
Standar kualitas air di perairan umum
 
Soal olim
Soal olimSoal olim
Soal olim
 
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
 
Perencanaan ubi jalar ungu
Perencanaan ubi jalar unguPerencanaan ubi jalar ungu
Perencanaan ubi jalar ungu
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
 
Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006
 
Ppt semhas ilham
Ppt semhas ilhamPpt semhas ilham
Ppt semhas ilham
 
Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 
Verifikasi penentuan parameter pressure balance
Verifikasi penentuan parameter pressure balanceVerifikasi penentuan parameter pressure balance
Verifikasi penentuan parameter pressure balance
 
Rangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisikaRangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisika
 
Bab_III instrumen.docx
Bab_III instrumen.docxBab_III instrumen.docx
Bab_III instrumen.docx
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Instrumentasi pengelolaan limbah cair
Instrumentasi pengelolaan limbah cairInstrumentasi pengelolaan limbah cair
Instrumentasi pengelolaan limbah cair
 

More from Yahya M Aji

More from Yahya M Aji (20)

Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)
Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)
Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)
 
Shortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto CadShortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto Cad
 
Ir. Soekarno - Motivating Quotes
Ir. Soekarno - Motivating QuotesIr. Soekarno - Motivating Quotes
Ir. Soekarno - Motivating Quotes
 
Kisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui Rasul
Kisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui RasulKisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui Rasul
Kisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui Rasul
 
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
 
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi PertanianHubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PertanianDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1
Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1
Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1
 
Geopolitik Indonesia
Geopolitik IndonesiaGeopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
 
PERTEMUAN SUNGAI
PERTEMUAN SUNGAI PERTEMUAN SUNGAI
PERTEMUAN SUNGAI
 
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir Rob
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir RobAdaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir Rob
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir Rob
 
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanInspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
 
PLTA - Power House + Switch Yard
PLTA - Power House + Switch YardPLTA - Power House + Switch Yard
PLTA - Power House + Switch Yard
 
Bendung Karet
Bendung KaretBendung Karet
Bendung Karet
 
Pengantar Standardisasi (Edisi 1)
Pengantar Standardisasi (Edisi 1)Pengantar Standardisasi (Edisi 1)
Pengantar Standardisasi (Edisi 1)
 

Recently uploaded

397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (19)

UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 

Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet

  • 1. 1 PENENTUAN STATUS MUTU AIR I. METODE STORET I.1. URAIAN METODE STORET Metode STORET ialah salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metode STORET ini dapat diketahui parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip metode STORET adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air. I.2. KLASIFIKASI STATUS MUTU AIR Untuk menentukan status mutu air, digunakan sistem nilai dari “US-EPA (Environmental Protection Agency)” dengan mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas, yaitu : Tabel 1.1. Penentuan kelas berdasarkan skor NO KELAS KONDISI SKOR KETERANGAN 1 Kelas A Baik sekali 0 Memenuhi baku mutu 2 Kelas B Baik -1 s/d -10 Cemar ringan 3 Kelas C Sedang -11 s/d -30 Cemar sedang 4 Kelas D Buruk ≥ -31 Cemar berat I.3. PROSEDUR PENGGUNAAN Penentuan status mutu air menggunakan metode STORET dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Lakukan pengumpulan data kualitas air dan debit air secara periodik sehingga membentuk data dari waktu ke waktu (time series data). 2. Bandingkan data hasil pengukuran dari masing-masing parameter air dengan nilai baku mutu yang sesuai dengan kelas air. 3. Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran < baku mutu) maka diberi skor 0.
  • 2. 2 4. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran > baku mutu), maka diberi skor : Tabel 1.2. Penentuan sistem nilai untuk menentukan status mutu air Jumlah contoh1) Nilai Parameter Fisika Kimia Biologi < 10 Maksimum Minimum Rata-rata -1 -1 -3 -2 -2 -6 -3 -3 -9 ≥ 10 Maksimum Minimum Rata-rata -2 -2 -6 -4 -4 -12 -6 -6 -18 Sumber : Canter (1977) Catatan : 1) jumlah parameter yang digunakan untuk penentuan status mutu air. 5. Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai. I.4. CONTOH PERHITUNGAN Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada contoh berikut ini. Tabel 1.2. merupakan contoh penerapan penentuan kualitas air menurut metode STORET yang dilakukan oleh Unpad, Bandung. Data diambil dari sungai Ciliwung pada stasiun 1. Pada tabel ini tidak diberikan data lengkap hasil analisa di sungai Ciliwung, tetapi hanya diberikan nilai maksimum, minimum, dan rata-rata dari data-data hasil. Cara pemberian skor untuk tiap parameter adalah sebagai berikut (contoh, untuk Hg): a. Hg merupakan parameter kimia, maka gunakan skor untuk parameter kimia. b. Kadar Hg yang diharapkan untuk air golongan C adalah 0.002 mg/l. c. Kadar Hg maksimum hasil pengukuran adalah 0.0296 mg/l, ini berarti kadar Hg melebihi baku mutunya. Maka skor untuk nilai maksimum adalah -2. d. Kadar Hg minimum hasil pengukuran adalah 0.0006 mg/l, ini berarti kadar Hg sesuai dengan baku mutunya. Maka skornya adalah 0.
  • 3. 3 e. Kadar Hg rata-rata hasil pengukuran adalah 0.0082 mg/l, ini berarti melebihi baku mutunya. Maka skornya adalah –6. f. Jumlahkan skor untuk nilai maksimum, minimum, dan rata-rata. Untuk Hg pada contoh ini skor Hg adalah –8. g. Lakukan hal yang sama untuk tiap parameter, apabila tidak ada baku mutunya untuk parameter tertentu, maka tidak perlu dilakukan perhitungan. h. Jumlahkan semua skor, ini menunjukan status mutu air. Pada contoh ini skor total adalah –58, ini berarti sungai Ciliwung pada stasiun 1 mempunyai mutu yang buruk untuk peruntukan golongan C. Tabel 1.3. Status Mutu Kualitas Air Menurut Sistem Nilai STORET di Stasiun 1 sungai Ciliwung bagi peruntukan Golongan C (PP 20/1990) No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor Maksimum Minimum Rata-rata FISIKA 1 TDS mg/l 289 179,4 224,2 2 Suhu air C Normal + 3 24,15 20,5 22,06 0 3 DHL mhos/cm 82,6 72 76,3 4 Kecerahan M 0,46 0,35 0,41 KIMIA a. Anorganik 1 Hg mg/l 0,002 0,0296 0,0006 0,0082 -8 2 As mg/l 0,5 0,0014 Tt 0,0004 0 3 Ba mg/l 1,5 17,401 11,239 15,3665 4 F mg/l 0,01 0,51 0,28 0,4138 0 5 Cd mg/l nihil Tt Tt Tt 0 6 Cr (VI) mg/l 0,0036 Tt 0,0009 -8 7 Mn mg/l 0,033 Tt 0,083 8 Na mg/l 15,421 5,1672 11,0246 9 NO3-N mg/l 12,28 0,04 3,4675 10 NO2-N mg/l 0,06 1 0,0075 0,3996 -8 11 NH3-N mg/l 0,02 1,53 Tt 0,576 -8 12 pH 6-8.5 7,83 6,72 7,41 0 13 Se mg/l 0,05 Tt Tt Tt 0 14 Zn mg/l 0,02 0,0457 Tt 0,0114 -2 15 CN mg/l 0,01 Tt Tt Tt 0 16 SO4 mg/l 40 2,2 14,175 17 H2S mg/l 0,002 1,27 0,0014 0,3354 -8
  • 4. 4 18 Cu mg/l 0,02 0,008 Tt 0,0043 0 19 Pb mg/l 0,03 0,2456 Tt 0,1451 -8 20 RSC mg/l 3,42 2,42 2,985 21 BOD5 mg/l 42,51 22,97 32,92 22 COD mg/l 62,2 34,32 48,08 23 Minyak dan lemak mg/l 0,5 Tt Tt Tt 0 24 PO4 mg/l 2,28 0,02 0,7167 25 Phenol mg/l 0,001 Tt Tt Tt 0 26 Cl2 mg/l 0,003 1,3315 0,0003 0,3383 -8 27 B mg/l 2,103 0,81 1,4575 28 COD mg/l 0,1242 0,0145 0,0653 29 Ni mg/l Tt Tt Tt 30 HCO3 mg/l - - - 31 CO2-bebas mg/l 11,88 7,92 9,24 32 Salinitas 0/00 0,02 0 0,015 33 DO mg/l > 3 9,1 8 8,433 0 b. Organik 1 Aldrin mg/l Tt Tt Tt 2 Dieldrin mg/l Tt Tt Tt 3 Chlordane mg/l Tt Tt Tt 4 DDT mg/l 0,002 Tt Tt Tt 0 5 Detergent mg/l 0,2 Tt Tt Tt 0 6 Lindane mg/l Tt Tt Tt 7 PCB mg/l Tt Tt Tt 8 Endrine mg/l 0,004 Tt Tt Tt 0 9 BHC 0,21 Tt Tt Tt 0 MIKROBIOLOGI 1 Coliform tinja Jml/100ml 15x10^6 2.5x10^6 7.125x10^6 2 Total coliform Jml/100ml 15x10^6 2.5x10^6 8.375x10^6 Jumlah Skor -58
  • 5. 5 I.5. CONTOH SOAL Hitunglah skor mutu kualitas air dengan metode Storet pada Sungai X (data tabel 1.4) bagi peruntukan Kelas II, Kelas III, dan Kelas IV ! Tabel 1.4. Data parametersungai X No. Parameter Satuan Hasil Pengukuran Maksimum Minimum Rata-rata Fisika 1 TDS mg/l 3079 280 1099,25 2 Suhu oC 34 30 31,5 3 Kecerahan m 38 28 31,7 Kimia 4 DO mg/l 5,9 4,01 4,69 5 pH 9 6 7,4 6 As mg/l < 0,002 < 0,002 < 0,002 7 Hg mg/l < 0,001 < 0,001 < 0,001 8 Ba mg/l < 0,1 < 0,1 < 0,1 9 Cd mg/l < 0,01 < 0,01 < 0,01 10 Cu mg/l < 0,05 < 0,05 < 0,05 11 Zn mg/l < 0,05 < 0,05 < 0,05 12 Cr mg/l 0,0038 < 0,0001 0,0009 13 Pb mg/l < 0,03 < 0,01 0,02 14 Fe mg/l < 0,3 < 0,01 0,02 15 Ttl F sbg P mg/l 0,2443 0,0805 0,1231 16 Co mg/l < 0,05 < 0,02 0,03 17 H2S mg/l 0,4023 0,0038 0,111 18 CN mg/l < 0,02 < 0,02 < 0,02 19 Mn mg/l 1,553 < 0,01 0,4446 20 NO3 mg/l 0,9438 < 0,1 0,3026 21 NO2 mg/l 0,3749 0,0059 0,0853 22 Fenol mg/l < 0,5 < 0,005 0,25 23 NH3 mg/l < 0,25 0,0435 0,1219 24 SO4 mg/l 399,2 20,90 204,157 25 Mnyk&lmk mg/l < 0,5 0,19 0,231 26 Cl mg/l 16615,66 18,53 6336,9 27 BOD mg/l 66 5 25,25 28 COD mg/l 277 7,35 76,069
  • 6. 6 Penyelesaian soal a. Untuk Kelas II, maka prosedur perhitungannya ialah:  1. Untuk parameter yang tidak memiliki baku mutu, maka tidak perlu diberlakukan perhitungan (TDS, Kecerahan, Ba, Fe, Mn, NH3, SO4, Cl)  2. Untuk parameter yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan minimum memenuhi baku mutu, maka skornya adalah 0 (suhu, DO, pH, As, Hg, Cd, Cu, Zn, Cr, Pb, CO, CN, NO3, Fenol, dan minyak dan lemak)  3. Untuk parameter kimia yang memuat hanya hasil pengukuran maksimum melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -2, seperti pada Total fosfat sebagai P  4. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum serta rata-rata melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -8 (-6 untuk rata-rata ditambah -2 untuk maksimum) seperti pada NO2 dan COD  5. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan minimum melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -10 (-6 untuk rata-rata ditambah -2 untuk maksimum ditambah -2 untuk minimum) seperti pada H2S dan BOD Secara detail, skor penilaian semua parameter ditunjukkan pada tabel 1.5. Bila kita bandingkan lagi dengan Baku Mutu Air Kelas II (lihat Lampiran), maka skor penilaian akhir pada Status Mutu Air Kelas II (mengacu pada tabel 1.2) adalah sebagai berikut : Tabel 1.5. Skor penilaian kelas II No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Jumlah SkorMaks skor Min skor Rata- rata skor Fisika 1 TDS mg/l 3079 280 1099,2 5 2 Suhu oC ±3 34 0 30 0 31,5 0 0 3 Kecerahan m 38 28 31,7 Kimia 4 DO mg/l 4 5,9 0 4,01 0 4,69 0 0 5 pH 6 – 9 9 0 6 0 7,4 0 0 6 As mg/l 1 < 0,002 0 < 0,002 0 < 0,002 0 0 7 Hg mg/l 0,002 < 0,001 0 < 0,001 0 < 0,001 0 0 8 Ba mg/l < 0,1 < 0,1 < 0,1 9 Cd mg/l 0,01 < 0,01 0 < 0,01 0 < 0,01 0 0 10 Cu mg/l 0,05 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0 11 Zn mg/l 0,05 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0 12 Cr mg/l 0,05 0,0038 0 < 0,0001 0 0,0009 0 0
  • 7. 7 13 Pb mg/l 0,03 < 0,03 0 < 0,01 0 0,02 0 0 14 Fe mg/l < 0,3 < 0,01 0,02 15 Ttl F sbg P mg/l 0,2 0,2443 -2 0,0805 0 0,1231 0 -2 16 Co mg/l 0,2 < 0,05 0 < 0,02 0 0,03 0 0 17 H2S mg/l 0,002 0,4023 -2 0,0038 -2 0,111 -6 -10 18 CN mg/l 0,02 < 0,02 0 < 0,02 0 < 0,02 0 0 19 Mn mg/l 1,553 < 0,01 0,4446 20 NO3 mg/l 10 0,9438 0 < 0,1 0 0,3026 0 0 21 NO2 mg/l 0,06 0,3749 -2 0,0059 0 0,0853 -6 -8 22 Fenol mg/l 1 < 0,5 0 < 0,005 0 0,25 0 0 23 NH3 mg/l < 0,25 0,0435 0,1219 24 SO4 mg/l 399,2 20,90 204,157 25 Mnyk&lm k mg/l 1000 < 0,5 0 0,19 0 0,231 0 0 26 Cl mg/l 16615, 66 18,53 6336,9 27 BOD mg/l 3 66 -2 5 -2 25,25 -6 -10 28 COD mg/l 25 277 -2 7,35 0 76,069 -6 -8 Total Skor -38 Kesimpulan : Dari perhitungan skor diatas, kita mendapatkan total skor dan kemudian kita bandingkan dengan tabel US-EPA (lihat Tabel 1.1). Setelah itu kita dapat menentukan bahwa status mutu air untuk kelas II berdasarkan sistempenilaian dari US-EPA pada data diatas termasuk dalam kategori Kelas D (cemar berat).
  • 8. 8 b. Untuk Kelas III, maka prosedur perhitungannya ialah:  1. Untuk parameter yang tidak memiliki baku mutu, maka tidak perlu diberlakukan perhitungan (TDS, Kecerahan, Ba, Fe, Mn, NH3, SO4, Cl)  2. Untuk parameter yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan minimum memenuhi baku mutu, maka skornya adalah 0 (suhu, DO, pH, As, Hg, Cd, Cu, Zn, Cr, Pb, Total fosfat sebagai P, CO, CN, NO3, Fenol, dan minyak dan lemak)  3. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum serta rata-rata melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -8 (-6 untuk rata-rata ditambah -2 untuk maksimum) seperti pada NO2, BOD, dan COD  5. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan minimum melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -10 (-6 untuk rata-rata ditambah -2 untuk maksimum ditambah -2 untuk minimum) seperti pada H2S Secara detail, skor penilaian semua parameter ditunjukkan pada tabel 1.6. Bila kita bandingkan lagi dengan Baku Mutu Air Kelas III (lihat Lampiran), maka skor penilaian akhir pada Status Mutu Air Kelas III (mengacu pada tabel 1.2) adalah sebagai berikut : Tabel 1.6. Skor penilaian kelas III No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Jumlah SkorMaks skor Min skor Rata- rata Skor Fisika 1 TDS mg/l 3079 280 1099,2 5 2 Suhu oC ±3 34 0 30 0 31,5 0 0 3 Kecerahan m 38 28 31,7 Kimia 4 DO mg/l 3 5,9 0 4,01 0 4,69 0 0 5 pH 6 – 9 9 0 6 0 7,4 0 0 6 As mg/l 1 < 0,002 0 < 0,002 0 < 0,002 0 0 7 Hg mg/l 0,002 < 0,001 0 < 0,001 0 < 0,001 0 0 8 Ba mg/l < 0,1 < 0,1 < 0,1 9 Cd mg/l 0,01 < 0,01 0 < 0,01 0 < 0,01 0 0 10 Cu mg/l 0,02 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0 11 Zn mg/l 0,05 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0 12 Cr mg/l 0,05 0,0038 0 < 0,0001 0 0,0009 0 0 13 Pb mg/l 0,03 < 0,03 0 < 0,01 0 0,02 0 0 14 Fe mg/l < 0,3 < 0,01 0,02 15 Ttl F sbg P mg/l 1 0,2443 0 0,0805 0 0,1231 0 0 16 Co mg/l 0,2 < 0,05 0 < 0,02 0 0,03 0 0
  • 9. 9 17 H2S mg/l 0,002 0,4023 -2 0,0038 -2 0,111 -6 -10 18 CN mg/l 0,02 < 0,02 0 < 0,02 0 < 0,02 0 0 19 Mn mg/l 1,553 < 0,01 0,4446 20 NO3 mg/l 20 0,9438 0 < 0,1 0 0,3026 0 0 21 NO2 mg/l 0,06 0,3749 -2 0,0059 0 0,0853 -6 -8 22 Fenol mg/l 1 < 0,5 0 < 0,005 0 0,25 0 0 23 NH3 mg/l < 0,25 0,0435 0,1219 24 SO4 mg/l 399,2 20,90 204,157 25 Mnyk&lm k mg/l 1000 < 0,5 0 0,19 0 0,231 0 0 26 Cl mg/l 16615, 66 18,53 6336,9 27 BOD mg/l 6 66 -2 5 0 25,25 -6 -8 28 COD mg/l 50 277 -2 7,35 0 76,069 -6 -8 Total Skor -34 Kesimpulan : Dari perhitungan skor diatas, kita mendapatkan total skor dan kemudian kita bandingkan dengan tabel US-EPA (lihat Tabel 1.1). Setelah itu kita dapat menentukan bahwa status mutu air untuk kelas III berdasarkan sistempenilaian dari US-EPA pada data diatas termasuk dalam kategori Kelas D (cemar berat).
  • 10. 10 c. Untuk Kelas IV, maka prosedur perhitungannya ialah:  1. Untuk parameter yang tidak memiliki baku mutu, maka tidak perlu diberlakukan perhitungan (TDS, Kecerahan, Ba, Fe, Mn, NH3, SO4, Cl)  2. Untuk parameter yang memuat hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan minimum memenuhi baku mutu, maka skornya adalah 0 (suhu, DO, pH, As, Hg, Cd, Cu, Zn, Cr, Pb, Total fosfat sebagai P, CO, H2S, CN, NO3, NO2, Fenol, dan minyak dan lemak)  3. Untuk parameter kimia yang memuat hanya hasil pengukuran maksimum melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -2, seperti pada COD  4. Untuk parameter kimia yang memuat hasil pengukuran maksimum serta rata-rata melebihi baku mutu, maka akan diberikan skor -8 (-6 untuk rata-rata ditambah -2 untuk maksimum) seperti pada dan BOD Secara detail, skor penilaian semua parameter ditunjukkan pada tabel 1.7. Bila kita bandingkan lagi dengan Baku Mutu Air Kelas IV (lihat Lampiran), maka skor penilaian akhir pada Status Mutu Air Kelas IV (mengacu pada tabel 1.2) adalah sebagai berikut : Tabel 1.7. Skor penilaian kelas IV No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Jumlah SkorMaks skor Min skor Rata- rata Skor Fisika 1 TDS mg/l 3079 280 1099,2 5 2 Suhu oC ±3 34 0 30 0 31,5 0 0 3 Kecerahan m 38 28 31,7 Kimia 4 DO mg/l 0 5,9 0 4,01 0 4,69 0 0 5 pH 5 – 9 9 0 6 0 7,4 0 0 6 As mg/l 1 < 0,002 0 < 0,002 0 < 0,002 0 0 7 Hg mg/l 0,005 < 0,001 0 < 0,001 0 < 0,001 0 0 8 Ba mg/l < 0,1 < 0,1 < 0,1 9 Cd mg/l 0,01 < 0,01 0 < 0,01 0 < 0,01 0 0 10 Cu mg/l 0,02 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0 11 Zn mg/l 2 < 0,05 0 < 0,05 0 < 0,05 0 0 12 Cr mg/l 1 0,0038 0 < 0,0001 0 0,0009 0 0 13 Pb mg/l 1 < 0,03 0 < 0,01 0 0,02 0 0 14 Fe mg/l < 0,3 < 0,01 0,02 15 Ttl F sbg P mg/l 5 0,2443 0 0,0805 0 0,1231 0 0 16 Co mg/l 0,2 < 0,05 0 < 0,02 0 0,03 0 0
  • 11. 11 17 H2S mg/l - 0,4023 0 0,0038 0 0,111 0 0 18 CN mg/l - < 0,02 0 < 0,02 0 < 0,02 0 0 19 Mn mg/l - 1,553 < 0,01 0,4446 20 NO3 mg/l 20 0,9438 0 < 0,1 0 0,3026 0 0 21 NO2 mg/l - 0,3749 0 0,0059 0 0,0853 0 0 22 Fenol mg/l - < 0,5 0 < 0,005 0 0,25 0 0 23 NH3 mg/l < 0,25 0,0435 0,1219 24 SO4 mg/l 399,2 20,90 204,157 25 Mnyk&lm k mg/l - < 0,5 0 0,19 0 0,231 0 0 26 Cl mg/l 16615, 66 18,53 6336,9 27 BOD mg/l 12 66 -2 5 0 25,25 -6 -8 28 COD mg/l 100 277 -2 7,35 0 76,069 0 -2 Total Skor -10 Kesimpulan : Dari perhitungan skor diatas, kita mendapatkan total skor dan kemudian kita bandingkan dengan tabel US-EPA (lihat Tabel 1.1). Setelah itu kita dapat menentukan bahwa status mutu air untuk kelas IV berdasarkan sistempenilaian dari US-EPA pada data diatas termasuk dalam kategori Kelas B (cemar ringan).