Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dan limbah dengan konsep MEGALAB INOVASI, yang mencakup pengertian sampah dan limbah, karakteristiknya, permasalahan yang ditimbulkannya, tujuan pengolahan, solusi alternatif seperti sistem aerob dan anaerob, serta manfaat pengolahan sampah organik menggunakan biodigester dengan konsep tersebut yang diantaranya dapat menghasilkan pupuk organik dan biogas.
2. PENGERTIAN SAMPAH DAN LIMBAH
Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan limbah atau bahan
buangan. Sebagian besar limbah yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini bersifat
organik, kecuali limbah yang berasal dari aktivitas manusia yang dapat bersifat organik
maupun anorganik. Tidak ada organisme yang ada di alam ini yang menghasika begitu banyak
limbah atau bahan buangan seperti yang dihasilkan manusia. Limbah atau bahan buangan
yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan sering dinamakan juga dengan Anthropogenik
Pollutans. Penamaan demikian ini sekedar untuk membedakan bahwa selain manusia masih
ada juga mahluk hidup lainnya/organisme yang menghasilkan limbah.
Setiap hari, kita membuang segala bentuk limbah, mulai dari bungkus permen, kulit
buah hingga oli bekas. Disamping itu pada waktu yang bersamaan berjuta ton limbah
dihasilkan bidang pertanian, peternakan, industri, atau pertambangan. Jadi, limbah dapat di
definisikan sebagai berikut :
Sampah atau limbah adalah suatu material yang berbentuk padat maupun cair, yang
dihasilkan dari aktifitas mahluk hidup.
Penghasil sampah maupun limbah diantaranya berasal dari industri, perkantoran,
sekolah/kampus, kantin/restauran, pasar, rumah tangga dan peternakan.
Walaupun limbah selalu dianggap sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi dan tidak dikehendaki
lagi, tetapi bahan tersebut kadang-kadang masih dapat dimanfaatkan kembali dan dijadikan
bahan baku.
Limbah merupakan bahan buangan jika tidak dikelola dengan baik maka limbah akan
berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan sekitar, yaitu sebagai berikut :
Menjadi tempat bersarangnya binatang seperti tikus, semut, nyamuk, kecoa dan
binatang sejenisnya.
Mengundang lalat dan menimbulkan aroma yang tidak sedap.
Menjadi sumber polusi (polutan) bagi lingkungan.
Menjadi sumber dan tempat hidup kuman.
Sampah menurut SNI 19-2454-1991 (3) tentang cara-cara Pengolahan Teknik Sampah
Perkotaan, didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi, dan harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkungan sekitar dan melindungi investasi pembangunan.
3. KARAKTERISTIK LIMBAH DAN SAMPAH
Limbah berdasarkan nilai ekonomisnya dapat dirinci menjadi limbah yang mempunyai
nilai ekonomis dan limbah yang Non ekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis
adalah limbah yang jika diproses lebih lanjut maka akan memberikan nilai tambah misal
limbah cair dari tetes pabrik gula yang jika diproses lebih lanjut maka akan dihasilkan alkohol,
spirtus, monosodium glutamat dan lain lain. Sedangkan limbah Non ekonomis adalah limbah
yang apabila diolah atau diproses lebih lanjut tidak akan memberikan nilai tambah kecuali
mempermudah sistem pembuangannya. Limbah jenis ini yang sering menjadi permasalahan
dalam pencemaran lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan manusia dapat
digolongkan sesuai dengan sifatnya menjadi dua bagian , yaitu limbah organik dan anorganik.
Sampah atau limbah anorganik seperti plastik dan logam tidak dapat diolah dengan
cara memanfaatkan aktivitas organisme hidup lainnya yang berfungsi sebagai pengurai.
Sedangkan sampah organik seperti sisa makanan, limbah dapur, limbah hasil bumi dan
kotoran ternak bisa diuraikan oleh organisme hidup lainnya yang bisa menghasilkan suatu
produk pupuk dan gas methan sebagai sumber energi baru dan terbarukan.
PERMASALAHAN
Sampah masalah sangat krusial di perkotaan.
TPA semakin sulit.
Penumpukan dan proses pembusukan sampah yang lama (30 hari) sehinggaterjadi
polusi udara (aroma yang tidak sedap dan proses pembakaran sampah tidak sempurna
oleh incinerator)
Adanya kontaminasi bahan beracun dan berbahaya (B3) ke lingkungan sekitar,
sehingga terjadi degradasi kualitas lingkungan hidup.
Sampah sumber pencemar lingkungan dijadikan alternatif tambahan pendapatan
keluarga.
4. PERMASALAHAN LIMBAH DAN SAMPAH
Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik maka akan timbul masalah besar,
karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan kekawasan terbuka yang
akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah.
Demikian juga dengan cara pembakaran sampah yang akan mengakibatkan pencemaran
udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya
saluran air dan akan terjadi banjir (sicular 1989).
Selain itu eksploitasi lingkungan adalah menjadi isu yang berkaitan dengan
pengurusan sampah, terutam sekitar kota. Untuk itu banyak negara besar melakukan
incineration atau pembakaran yang menjadi cara alternatif dalam penanggulangan sampah.
Sementara itu permasalahan yang dihadapi untuk proses ini adalah biaya
pembakaran lebih mahal dibanding dengan sistem pembuangan akhir (sanitary landfill).
Apabila sampah ini digunakan untuk pertanian dalam jumlah yang besar, maka akan
menimbulkan masalah karena mngandung logam berat (ross 1994).
Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah dan
sampah yang dihasilkan masyarakat akan tetapi kurangnya tempat sebagai pembuangan
sampah.
Penanganan sampah di Indonesia pada saat ini yaitu dengan cara Open Dumping atau
kumpulkan dan angkut. Namun dengan cara ini banyak kendala yang harus dihadapi yaitu :
Keterbatasannya armada atau gerobak sampah.
Licit yang dapat membuat keropos armada atau gerobak sampah.
Biaya yang dikeluarkan untuk pengangkutan sampah yang cukup tinggi.
Sulit mendapatkan izin untuk pembuatan TPA.
Penanganan sampah saat ini hanya bersifat penanganan sementara.
5.
6. TUJUAN PENGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH
Maksud dan tujuan dari pengelolaan sampah adalah suatu bentuk kegiatan
masyarakat untuk menciptakan kawasan yang bersih, sehat dan ramah lingkungan. Sesuai
dengan Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yaitu :
Pasal 6 : Tugas pemerintah adalah mendorong dan memfasilitasi penerapan teknologi dan
pengembangan manfaat hasil pengolahan sampah setempat untuk mengurangi
dan menangani sampah.
Pasal 12 : Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan
carayang berwawasan lingkungan.
Pasal 13 : Pengelola kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya wajib menyediakan
fasilitas pemilahan sampah.
Program-program yang sedang di galakan saat ini :
Program msyarakat untuk membiasakan membuang
sampah pada tempatnya
Program untuk mengubah pola pikir dan perilaku
masyarakat agar terbiasa memilah sampah
Pelaksanaan program 3R
Menjadikan kawasan yang ramah lingkungan dengan kosep
“Zero Waste”
7. SOLUSI ALTERNATIF
Kita pasti sudah pernah mendengar istilah 3R yang sering didengungkan oleh para
pecinta lingkungan. Yang dimaksud dengan 3R tersebut yaitu Reduce, Reuse and Recycle.
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan,
atau pengurangan sampah pada sumbernya adalah kegiatan yang dapat mencegah
timbulnya sampah.
Reuse yang berarti penggunaan kembali, adalah suatu bentuk kegiatan yang memungkinkan
suatu sampah menjadi dapat digunakan kembali tanpa pengolahan tertentu.
Recycle adalah kegiatan daur ulang yang memanfaatkan sampah dengan melalui
pengolahan tertentu menjadi barang yang bermanfaat. Biasanya jenis sampah yang dapat
diolah dengan proses daur ulang (recycle) ini adalah jenis sampah anorganik.
Untuk pengolahan jenis sampah organik sekarang ini dapat dibagi menjadi 2 cara
yaitu dengan sistem Aerob dan An Aerob.
Sistem Aerob
Prosesnya terbuka sehingga masih menimbulkan bau disekitarnya.
Prosesnya tidak praktis karena harus melalui beberapa tahapan seperti pencacahan,
penambahan bahan lain, pembalikan dan pengayakan.
Hasilnya tidak optimal (hanya menghasilkan pupuk organik).
Jika prosesnya tidak sempurna bisa mengandung bakteri Pathogen.
Contoh sistem Aerob
Komposter
Vermikomposting
Produk yang dihasilkan kompos padat dan cair
Sistem An Aerob
Prosesnya tertutup sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya (bisa dekat
dengan pemukiman)
Selain pupuk organik juga dapat menghasilkan sumber energi alternatif yaitu biogas
Dapat digunakan untuk mengolah limbah dengan kandungan air tinggi
Pupuk yang dihasilkan berkualitas tinggi
Contoh sistem An Aerob
Dekomposter yang di hasilkannya kompos dan pupuk cair
Digester An Aerob yang dihasilkannya biogas dan pupuk organik cair
8. MANFAAT PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DENGAN KONSEP MEGALAB INOVASI
1. Dapat mengatasi persoalan sampah organik yang apabila tidak dicarikan solusi yang tepat
maka akan menjadi beban bagi para pelaku usaha baik itu perusahaan, instansi dan juga
bagi lingkungan sekitar.
2. Keberadaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep MEGALAB INOVASI ini
sangat ramah terhadap lingkungan, dikarenakan tidak menimbulkan bau, sehingga dapat
di install pada lokasi yang berdekatan dengan warga.
3. Unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat unik dan
bermanfaat, sehingga dapat menumbuhkan citra yang positif bagi warga sebagai
komunitas pecinta lingkungan.
4. Beban pemeliharaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep
ini sangat ringan, maka secara jangka panjang akan memberikan
penghematan beban pengolahan sampah yang cukup signifikan.
5. Konsep ini tidak mengandung unsur kimia dalam proses pengolahannya.
6. Proses yang dihasilkan berupa biogas bertekanan rendah, sehingga sangat aman di
gunakan.
7. Desain dari unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini
dirancang secara customized sesuai citra yang diharapkan sehingga tidak terkesan
sebagai tempat pengolahan sampah.
Desain Reaktor Digester
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
9. PRINSIP KERJA BIODIGESTER DENGAN KONSEP
Memanfaatkan proses pencernaan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang akan
menghasilkan gas methana (CH4)
Gas methana yang dihasilkan bisa mencapai hingga 60% dari keseluruhan gas hasil
reaktor, sisanya didominasi oleh CO2
Bakteri methanogen bekerja dalam lingkungan yang tidak ada udara (an aerob), sehingga
proses ini bisa disebut pencernaan an aerob (an aerob digestion)
Bakteri methanogen akan secara natural berada dalam sampah yang yang mengandung
bahan organik, seperti kotoran ternak, manusia dan sampah organik
Proses Pemasukan Sampah Organik Kedalam Biodigester MEGALAB INOVASI
Sampah organik dimasukan kedalam lubang input digester
Tambahkan air secukupnya untuk membersihkan lubang input
Kocoklah digester setiap hari untuk meningkatkan kinerja bakteri pengurai
Dilakukan setiap hari dengan jumlah yang disesuaikan
Hindari pemasukan sampah anorganik kedalam digester
Pengelolaan Pupuk Cair Organik
Limbah cair biogas (slurry) akan keluar dari lubang output digester dengan
sendirinya, disaat pemasukan sampah organik kedalam lubang input
Slurry ditampung kedalam drum penampung dibiarkan beberapa minggu sebelum
digunakan
Slurry atau pupuk cair organik ini akan berbeda kandungan nutrisinya, tergantung dari
sampah organik yang dimasukan
Biogas sama dengan sumber energi alternatif, maka asumsinya adalah 1m3
biogas setara
dengan :
0,4 Kg LPG
0,52 Lt solar
0,62 Lt minyak tanah
4,7 KWH listrik
3,5 Kg kayu bakar
Asumsi produksi biogas :
Asupan sampah 1s
/d20Kg/hari
KapasitasBiodigester600Lt/1,20m3
Produksibiogasperhari± 200 s
/d 500Lt(kondisional)0,2 s/d 0,5 m3
atau
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
0,80 Lt bensin
Asupansampah 500Kg/hari
KapasitasBiodigester54 m3
Produksibiogasperhari± 12,5m atausetara10LtBensin(kondisional)3
10. KONSEP
Pengelolaan sampah dengan konsep yaitu selain memberikan salah satu
solusi yang tepat mengenai pengelolaan sampah akan tetapi menciptakan suatu metode yaitu
waste to product. Yang berarti pemakaian kembali suatu limbah agar memiliki nilai ekonomis
kembali. Dalam hal ini limbah yang dikelola adalah limbah padat maupun cair. Limbah yang
dihasilkan dari industri makanan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan biogas. Hal ini
dikarenakan limbah tersebut mengandung lebih dari 50% gas methana yang mudah terbakar,
bahan ini sangat memungkinkan digunakan sebagai penghasil energi untuk biogas.
Tidak hanya untuk pembuatan biogas saja, pengelolaan limbah organik dengan
metode waste to product juga dapat digunakan untuk pembuatan pupuk cair organik.
Pengelolaan limbah cair sebagai pupuk sangat cocok dengan kondisi Indonesia sebagai negara
agraris yang di topang oleh sektor pertanian sebagai sumber ekonomi. Penggunaan pupuk
hasil pengelolaan limbah ini juga dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk
kimia seperti urea. Pemanfaatan ini memberikan keuntungan lebih bagi produsen.
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
11. A. SPESIFIKASI TEKNIS
Kapasitas Digester disesuaikan terhadap timbulan sampah yang akan
dikelola. Sebagai contoh berikut ini adalah gambaran teknis tentang hal-hal yang berkenaan
dengan pembangunan instalasi unit pengelolaan sampah organik dengan konsep
:
1. Jenis sampah yang diolah adalah semua jenis sampah organik
3. Kapasitas sampah organik yang akan diolah minimal 75Kg atau sekitar 0,2m3
perhari
4. Kapasitas Digester yang dibutuhkan .........m3
(kondisional)
5. Jumlah petugas pengelola sampah minimal 1 orang
6. Biogas yang dihasilkan ........m3
per hari (kondisional)
7. Biogas dapat di gunakan untuk kegitan memasak
8. Digester lengkap dengan instalasi penyaluran gas
B.INVESTASI DAN CARA PEMBAYARAN
Untuk keseluruhan pembangunan unit instalasi pengelolaan sampah dengan konsep
BioMethaGreen ini,diperlukan investasi sebesar Rp.
(.....................................................................................................................................)
Cara pembayaran :
a. Tahap ke -1 sebesar 70% (Tujuh puluh persen) dibayarkan sebelum pengerjaan instalasi
b. Tahap ke -2 sebesar 30% (Tiga puluh persen) dibayarkan setelah pengerjaan instalasi
C.TAHAPAN PELAKSANA
1. Survey lokasi
2. Perancangan Desain
3. Pelaksanaan pembangunan instalasi
4. Finishing control oleh konsultan
5. Serah terima
9. Digester lengkap dengan instalasi Penerangan Jalan Umum pengganti
MEGALAB INOVASI
MEGALAB
INOVASI
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
MEGALAB INOVASI
Solar Cell
2. Kapasitas sampah organik yang diolah minimal 20 Kg perhari untuk digester portable
12. D.PROGRAM TINDAK LANJUT
Kami juga menyediakan program tindak lanjut setelah unit instalasi pengolahan
limbah/sampah organik tersebut di bangun.Yaitu berupa garansi terhadap adanya cacat
produksi pada unit Biodigester selama 3 bulan setelah serah terima alat.
Selain itu, apabila di kemudian hari perusahaan/instansi memerlukan upgrage atau
perbaikan atas kerusakan unit instalasi ,kami juga menerima layanan jasa perbaikan /service
terhadap unit instalasi tersebut.