SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini masalah gizi masih merupakan beban berat bagi bangsa, hakekatnya
berpangkal dari keadaan ekonomi dan pengetahuan masyarakat tentang nilai gizi
makanan, sehingga berpengaruh pada daya beli dan prilaku masyarakat yang dapat
menurunkan status gizi ( Irianto, et al, 2004 )
Kebutuhan energi dan protein setiap orang berbeda tergantung jenis kelamin, usia
dan kondisi tubuhnya. Seseorang harus menjaga keseimbangan kebutuhan energi agar
tubuh dapat melakukan segala proses fisiologis guna menjamin kelangsungan hidup.
Bila seorang salah dalam menghitung dan merencanakan kebutuhan energi dan protein
maka dapat menimbulkan dampak yang tidak baik pada status gizi ( Irianto, et al, 2004)
Dalam keadaan normal, keseimbangan energi berubah-ubah dari makanan satu ke
makanan yang lain, dari hari ke hari, minggu ke minggu tanpa ada perubahan kekal
dalam cadangan tubuh atau berat badan. Beberapa mekanisme fisiologis berperan
penting dalam diri individu untuk menyeimbangkan keseluruhan asupan energi dengan
keseluruhan energi yang digunakan dan untuk menjaga berat badan stabil dalam jangka
waktu yang cukup panjang. Obesitas hanya akan muncul apabila terjadi keseimbangan
energi positif untuk periode waktu yang cukup panjang (WHO, 2000).
Survei diet atau penilaian tingkat konsumsi makanan adalah salah satu metode
yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok secara tidak
langsung. Survei konsumsi makanan dilakukan dengan melihat jumlah dan jenis zat
gizi yang dikonsumsi, dimana survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangan zat gizi. Secara umum, survei konsumsi makanan dimaksudkan untuk
mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat
gizi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut (Mei,
2009).
Pengukuran konsumsi makanan penting untuk mengetahui kenyataan apa yang
dimakan oleh masyarakat, berguna untuk mengukur status gizi, menemukan faktor diit
yang dapat menyebabkan malnutrisi. Salah satu metode pengukuran konsumsi makanan
yang bersifat kualitatif adalah food recall. Metode yang bersifat kualitatif biasanya
untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan
dan menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara
memperoleh bahan makanan tersebut.
2
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan dietary assessment dan food recall?
2) Bagaimana prinsip dari metode food recall?
3) Bagaimana prosedur saat melakukan food recall?
4) Apa saja kelebihan dan kekurangan metode food recall?
5) Apa saja kesalahan yang terjadi saat melakukan food recall?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui tentang fod recall
2) Untuk mengetahui prinsip dari metode food recall
3) Untuk mengetahui prosedur saat melakukan food recall
4) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari food recall
5) Untuk mengetahui kesalahan yang terjadi saat melakukan food recall
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Food Recall
Food recall adalah metode penilaian diet terorganisir yang digunakan untuk
menentukan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh klien dalam periode
24 jam. Termasuk juga jumlah dari setiap makanan dan minuman, cara pengolahan,
cara penyajian serta merek makanan dan minuman jika makanan tersebut bermerek.
2.2 Prinsip Food Recall
Prinsip dari metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah
bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Biasanya dimulai
sejak responden bangun pagi kemarin sampai istirahat saat tidur malam harinya atau
juga dapat dimulai dari waktu saat dialkukan wawancara mundur ke belakang sampai
24 jam penuh. Misalnya petugas datang pada pukul 07.00 ke rumah responden, maka
konsumsi yang ditanyakan adalah mulai pukul 07.00 (saat itu) dan mundur kebelakang
sampai pukul 07.00, pagi hari sebelumnya. Wawancara dilakukan oleh petugas yang
sudah terlatih dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Hal penting yang perlu diketahui bahwa dengan recall 24 jam data yang diperoleh
cenderung bersifat kualitatif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data kuantitatif, maka
jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat
URT ( sendok, gelas, piring, dll) atau ukuran lainnya yang biasa dipergunakan sehari-
hari.
Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali (1x24 jam), maka data yang
diperoleh kurang representatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu.
Oleh karena itu, recall 24 jam sebaiknya dilakukan berulang-ulang dan harinya tidak
berturut-turut.
2.3 Kegunaan Food Recall
1. Untuk mengetahui Angka Kecukupan Gizi individu ataupun keluarga
2. Untuk menganalisis bahan makaan yang dikonsumsi oleh setiap individu ataupun
setiap anggota keluarga.
3. Untuk mengetahui pola konsumsi suatu individu atau keluarga.
2.4 Sumberdaya yang Dibutuhkan untuk Melakukan Food Recall
1. Pewawancara yang terlatih
4
Penilaian diet membutuhkan pewawancara yang terlatih untuk mewawancarai
secara langsung ataupun telepon. Pelatihan pewawancara sangat penting untuk
memastikan bahwa data yang diperoleh dapat diandalkan dan valid. Ada beberapa
hal yang harus dimiliki oleh pewawancara :
a. Pewawancara harus memiliki pengetahuan tentang makanan lokal.
b. Pewawancara harus memiliki ketrampilan personel yang baik dan tidak
menghakimi baik isyarat verbal maupun non verbal selama wawancara
c. Pelatihan intensif dari pewawancara menguji ketepatan data yang
dikumpulkan dan menilai kompetensi pewawancara dalam mewawancarai
responden.
2.5 Prosedur Melakukan Food Recall
1. Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan
dan minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT)
selama kurun waktu 24 jam yang lalu. Menanyakan mulai yang terakhir dimakan
kemudian mundur ke belakang. Dalam membantu responden mengingat apa yang
dimakan, perlu diberi penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun,
setelah sembahyang, pulang dari sekolah/bekerja, sesudah tidur siang dan
sebagainya. Untuk masyarakat perkotaan konsumsi tablet yang mengandung
vitamin dan mineral juga dicatat serta adanya pemberian tablet besi atau kapsul
vitamin A.
2. Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat (gram). Dalam
menaksir atau memperkirakan ke dalam ukuran berat (gram) pewawancara
menggunakan berbagai alat bantu seperti contoh ukuran rumah tangga (piring,
gelas, sendok, dan lain-lain) atau model dari makanan (food model)
3. Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan daftar
komposisi bahan makanan (DKBM)
4. Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (DKGA) atau
Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia.
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Food Recall
1. Kelebihan
 Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebeani responden.
 Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat
yang luas untuk wawancara
5
 Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden
 Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf
 Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu
sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari.
2. Kekurangan ‘
 Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari bila hanya
dilakukan recall satu hari
 Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden. Oleh karena itu,
responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga metode ini
kurang cocok dilakukan pada anak usia 7 tahun, orang tua berusia 70 tahun
dan orang yang hilang ingatan atau orang yang pelupa.
 The flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus
untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak lagi (over estimate) dan bagi
responden yang gemuk cenderung untuk melaporkan konsumsinya lebih
sedikit (under estimate)
 Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam
mengguanakan alat-alat bantu URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai
menurut kebiasaan masyarakat
 Untuk mendapatkan gambaran kosumsi makanan sehari-hari recall sebaiknya
jangan dilakukan pada saat panen, hari pasar, akhir pekan, pada saat
melakukan upacara-upacara keagamaan, selamatan, dan lain-lain
2.7 Kesalahan Prosedur yang Sering Terjadi pada Food Recall
1. Kesalahan/Bias dari pengumpul
 Pengaruh sikap bertanya, dalam mengarahkan jawaban, mencatat hasil
wawancara atau sengaja membuat data sendiri
 Pengaruh situasi, misalnya perbedaan sikap pewawancara di rumah
responden, karena ada orang lain yang ikut mendengarkan dan keinginan
untuk merahasiakan data responden
 Perbedaan status antar responden dan pewawancara sehingga terjadi salah
paham
 Kesalahan dalam mengkonversi makanan ke dalam ukuran rumah tangga
2. Kesalahan/Bias dari responden
 Terbatasnya ingatan responden
6
 Responden salah dalam memperkirakan makanan yang dikonsumsi kedalam
URT
 Keinginan untuk menyenangkan pewawancara
 Asal dalam menjawab pewawancara
 Kecenderungan menambahkan atau mengurangi makanan yang dikonsumsi
3. Kesalahan/Bias karena alat
 Ketidaktepatan dalam mengkonversikan makanan yang dikonsumsi ke dalam
URT
4. Kesalahan/Bias dari DKBM
 Kesalahan pencatuman nama bahan makanan/jenis bahan makanan yang
digunakan
 Perbedaan kandungan zat gizi dari makanan yang tidak sama, karena tingkat
kematangan, tanah, dan pupuk yang dipakai tidak sama
 Tidak adanya komposisi informasi mengenai komposisi makanan jadi atau
jajanan.
5. Kesalahan/Bias karena kehilangan zat gizi
 Kehilangan zat gizi dalam proses pemasakan, perbedaan penyerapan dan
penggunaan zat gizi tertentu berdasarkan perbedaan fisiologi tubuh. Karena
keberhasilan metode recall ini sangat ditentukan oleh daya ingat responden
dan kesungguhan serta kesabaran dari pewawancara, maka untuk dapat
mengingatkan mutu data recall dilakukan selama beberapa kali pada hari
yang berbeda (tidak berturut-turut), tergantung dari variasi menu keluarga
dari hari ke hari.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
Dhila Faya
 

La actualidad más candente (20)

Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
 
Menu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hariMenu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hari
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERI
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
 

Destacado

Laporan praktikum survey konsumsi pangan
Laporan praktikum survey konsumsi panganLaporan praktikum survey konsumsi pangan
Laporan praktikum survey konsumsi pangan
Puput Sulviaviasari
 
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
Repository Ipb
 
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
Dentimaressa
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
Noveriady
 
Memahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananMemahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makanan
riri_hermana
 
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Vivi Yunisa
 
Gizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamil
haruna_06
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Hardianti Darmatika
 

Destacado (20)

Laporan praktikum survey konsumsi pangan
Laporan praktikum survey konsumsi panganLaporan praktikum survey konsumsi pangan
Laporan praktikum survey konsumsi pangan
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
Lampiran 1
Lampiran 1Lampiran 1
Lampiran 1
 
Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3
 
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
 
Reklamasi
ReklamasiReklamasi
Reklamasi
 
Laporan Pangan dan Gizi - Acara 2 DKBM
Laporan Pangan dan Gizi - Acara 2 DKBMLaporan Pangan dan Gizi - Acara 2 DKBM
Laporan Pangan dan Gizi - Acara 2 DKBM
 
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 
Panduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanPanduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikan
 
Makalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah DengueMakalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah Dengue
 
Memahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananMemahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makanan
 
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
 
Teknik mendesain modul diklat
Teknik mendesain modul diklatTeknik mendesain modul diklat
Teknik mendesain modul diklat
 
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)
 
Gizi tepat bagi ibu hamil
Gizi tepat bagi ibu hamilGizi tepat bagi ibu hamil
Gizi tepat bagi ibu hamil
 
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
 
Gizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamil
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 

Similar a Food recall

MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docxMAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
AlyLiah
 
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi PasienPeran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
veronikapapo1
 
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosisKonsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
KelinciTosca
 
410358242-Akg-Ppt-Lola [Autosaved].ppt
410358242-Akg-Ppt-Lola [Autosaved].ppt410358242-Akg-Ppt-Lola [Autosaved].ppt
410358242-Akg-Ppt-Lola [Autosaved].ppt
GrahaMedika
 

Similar a Food recall (20)

psg-dietetik-national-n-household.ppt
psg-dietetik-national-n-household.pptpsg-dietetik-national-n-household.ppt
psg-dietetik-national-n-household.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
3 SURVEY KONSUMSI.pptx
3 SURVEY KONSUMSI.pptx3 SURVEY KONSUMSI.pptx
3 SURVEY KONSUMSI.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
POWER POINT PRESENTATION PENILAIAN STATUS GIZI
POWER POINT PRESENTATION PENILAIAN STATUS GIZIPOWER POINT PRESENTATION PENILAIAN STATUS GIZI
POWER POINT PRESENTATION PENILAIAN STATUS GIZI
 
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docxMAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
 
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUKRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
 
Ifiter diet
Ifiter dietIfiter diet
Ifiter diet
 
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi PasienPeran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
 
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosisKonsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
 
KONSEP DAN MANFAAT PENILAIAN STATUS GIZI.pptx
KONSEP DAN MANFAAT PENILAIAN STATUS GIZI.pptxKONSEP DAN MANFAAT PENILAIAN STATUS GIZI.pptx
KONSEP DAN MANFAAT PENILAIAN STATUS GIZI.pptx
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Acara 6 perhitungan kecukupan energi
Acara 6 perhitungan kecukupan energiAcara 6 perhitungan kecukupan energi
Acara 6 perhitungan kecukupan energi
 
Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018
 
Kebutuhan gizi dan akg untuk keperawatan
Kebutuhan gizi dan akg untuk keperawatanKebutuhan gizi dan akg untuk keperawatan
Kebutuhan gizi dan akg untuk keperawatan
 
Gizi klinik
Gizi klinikGizi klinik
Gizi klinik
 
Status Nutrisi (1).pptx
Status Nutrisi (1).pptxStatus Nutrisi (1).pptx
Status Nutrisi (1).pptx
 
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptxKONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
 
410358242-Akg-Ppt-Lola [Autosaved].ppt
410358242-Akg-Ppt-Lola [Autosaved].ppt410358242-Akg-Ppt-Lola [Autosaved].ppt
410358242-Akg-Ppt-Lola [Autosaved].ppt
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Food recall

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini masalah gizi masih merupakan beban berat bagi bangsa, hakekatnya berpangkal dari keadaan ekonomi dan pengetahuan masyarakat tentang nilai gizi makanan, sehingga berpengaruh pada daya beli dan prilaku masyarakat yang dapat menurunkan status gizi ( Irianto, et al, 2004 ) Kebutuhan energi dan protein setiap orang berbeda tergantung jenis kelamin, usia dan kondisi tubuhnya. Seseorang harus menjaga keseimbangan kebutuhan energi agar tubuh dapat melakukan segala proses fisiologis guna menjamin kelangsungan hidup. Bila seorang salah dalam menghitung dan merencanakan kebutuhan energi dan protein maka dapat menimbulkan dampak yang tidak baik pada status gizi ( Irianto, et al, 2004) Dalam keadaan normal, keseimbangan energi berubah-ubah dari makanan satu ke makanan yang lain, dari hari ke hari, minggu ke minggu tanpa ada perubahan kekal dalam cadangan tubuh atau berat badan. Beberapa mekanisme fisiologis berperan penting dalam diri individu untuk menyeimbangkan keseluruhan asupan energi dengan keseluruhan energi yang digunakan dan untuk menjaga berat badan stabil dalam jangka waktu yang cukup panjang. Obesitas hanya akan muncul apabila terjadi keseimbangan energi positif untuk periode waktu yang cukup panjang (WHO, 2000). Survei diet atau penilaian tingkat konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok secara tidak langsung. Survei konsumsi makanan dilakukan dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi, dimana survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi. Secara umum, survei konsumsi makanan dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut (Mei, 2009). Pengukuran konsumsi makanan penting untuk mengetahui kenyataan apa yang dimakan oleh masyarakat, berguna untuk mengukur status gizi, menemukan faktor diit yang dapat menyebabkan malnutrisi. Salah satu metode pengukuran konsumsi makanan yang bersifat kualitatif adalah food recall. Metode yang bersifat kualitatif biasanya untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara memperoleh bahan makanan tersebut.
  • 2. 2 1.2 Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan dietary assessment dan food recall? 2) Bagaimana prinsip dari metode food recall? 3) Bagaimana prosedur saat melakukan food recall? 4) Apa saja kelebihan dan kekurangan metode food recall? 5) Apa saja kesalahan yang terjadi saat melakukan food recall? 1.3 Tujuan 1) Untuk mengetahui tentang fod recall 2) Untuk mengetahui prinsip dari metode food recall 3) Untuk mengetahui prosedur saat melakukan food recall 4) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari food recall 5) Untuk mengetahui kesalahan yang terjadi saat melakukan food recall
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Food Recall Food recall adalah metode penilaian diet terorganisir yang digunakan untuk menentukan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh klien dalam periode 24 jam. Termasuk juga jumlah dari setiap makanan dan minuman, cara pengolahan, cara penyajian serta merek makanan dan minuman jika makanan tersebut bermerek. 2.2 Prinsip Food Recall Prinsip dari metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Biasanya dimulai sejak responden bangun pagi kemarin sampai istirahat saat tidur malam harinya atau juga dapat dimulai dari waktu saat dialkukan wawancara mundur ke belakang sampai 24 jam penuh. Misalnya petugas datang pada pukul 07.00 ke rumah responden, maka konsumsi yang ditanyakan adalah mulai pukul 07.00 (saat itu) dan mundur kebelakang sampai pukul 07.00, pagi hari sebelumnya. Wawancara dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Hal penting yang perlu diketahui bahwa dengan recall 24 jam data yang diperoleh cenderung bersifat kualitatif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data kuantitatif, maka jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat URT ( sendok, gelas, piring, dll) atau ukuran lainnya yang biasa dipergunakan sehari- hari. Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali (1x24 jam), maka data yang diperoleh kurang representatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Oleh karena itu, recall 24 jam sebaiknya dilakukan berulang-ulang dan harinya tidak berturut-turut. 2.3 Kegunaan Food Recall 1. Untuk mengetahui Angka Kecukupan Gizi individu ataupun keluarga 2. Untuk menganalisis bahan makaan yang dikonsumsi oleh setiap individu ataupun setiap anggota keluarga. 3. Untuk mengetahui pola konsumsi suatu individu atau keluarga. 2.4 Sumberdaya yang Dibutuhkan untuk Melakukan Food Recall 1. Pewawancara yang terlatih
  • 4. 4 Penilaian diet membutuhkan pewawancara yang terlatih untuk mewawancarai secara langsung ataupun telepon. Pelatihan pewawancara sangat penting untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dapat diandalkan dan valid. Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh pewawancara : a. Pewawancara harus memiliki pengetahuan tentang makanan lokal. b. Pewawancara harus memiliki ketrampilan personel yang baik dan tidak menghakimi baik isyarat verbal maupun non verbal selama wawancara c. Pelatihan intensif dari pewawancara menguji ketepatan data yang dikumpulkan dan menilai kompetensi pewawancara dalam mewawancarai responden. 2.5 Prosedur Melakukan Food Recall 1. Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama kurun waktu 24 jam yang lalu. Menanyakan mulai yang terakhir dimakan kemudian mundur ke belakang. Dalam membantu responden mengingat apa yang dimakan, perlu diberi penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun, setelah sembahyang, pulang dari sekolah/bekerja, sesudah tidur siang dan sebagainya. Untuk masyarakat perkotaan konsumsi tablet yang mengandung vitamin dan mineral juga dicatat serta adanya pemberian tablet besi atau kapsul vitamin A. 2. Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat (gram). Dalam menaksir atau memperkirakan ke dalam ukuran berat (gram) pewawancara menggunakan berbagai alat bantu seperti contoh ukuran rumah tangga (piring, gelas, sendok, dan lain-lain) atau model dari makanan (food model) 3. Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan (DKBM) 4. Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia. 2.6 Kelebihan dan Kekurangan Food Recall 1. Kelebihan  Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebeani responden.  Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas untuk wawancara
  • 5. 5  Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden  Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf  Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari. 2. Kekurangan ‘  Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari bila hanya dilakukan recall satu hari  Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden. Oleh karena itu, responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga metode ini kurang cocok dilakukan pada anak usia 7 tahun, orang tua berusia 70 tahun dan orang yang hilang ingatan atau orang yang pelupa.  The flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak lagi (over estimate) dan bagi responden yang gemuk cenderung untuk melaporkan konsumsinya lebih sedikit (under estimate)  Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam mengguanakan alat-alat bantu URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan masyarakat  Untuk mendapatkan gambaran kosumsi makanan sehari-hari recall sebaiknya jangan dilakukan pada saat panen, hari pasar, akhir pekan, pada saat melakukan upacara-upacara keagamaan, selamatan, dan lain-lain 2.7 Kesalahan Prosedur yang Sering Terjadi pada Food Recall 1. Kesalahan/Bias dari pengumpul  Pengaruh sikap bertanya, dalam mengarahkan jawaban, mencatat hasil wawancara atau sengaja membuat data sendiri  Pengaruh situasi, misalnya perbedaan sikap pewawancara di rumah responden, karena ada orang lain yang ikut mendengarkan dan keinginan untuk merahasiakan data responden  Perbedaan status antar responden dan pewawancara sehingga terjadi salah paham  Kesalahan dalam mengkonversi makanan ke dalam ukuran rumah tangga 2. Kesalahan/Bias dari responden  Terbatasnya ingatan responden
  • 6. 6  Responden salah dalam memperkirakan makanan yang dikonsumsi kedalam URT  Keinginan untuk menyenangkan pewawancara  Asal dalam menjawab pewawancara  Kecenderungan menambahkan atau mengurangi makanan yang dikonsumsi 3. Kesalahan/Bias karena alat  Ketidaktepatan dalam mengkonversikan makanan yang dikonsumsi ke dalam URT 4. Kesalahan/Bias dari DKBM  Kesalahan pencatuman nama bahan makanan/jenis bahan makanan yang digunakan  Perbedaan kandungan zat gizi dari makanan yang tidak sama, karena tingkat kematangan, tanah, dan pupuk yang dipakai tidak sama  Tidak adanya komposisi informasi mengenai komposisi makanan jadi atau jajanan. 5. Kesalahan/Bias karena kehilangan zat gizi  Kehilangan zat gizi dalam proses pemasakan, perbedaan penyerapan dan penggunaan zat gizi tertentu berdasarkan perbedaan fisiologi tubuh. Karena keberhasilan metode recall ini sangat ditentukan oleh daya ingat responden dan kesungguhan serta kesabaran dari pewawancara, maka untuk dapat mengingatkan mutu data recall dilakukan selama beberapa kali pada hari yang berbeda (tidak berturut-turut), tergantung dari variasi menu keluarga dari hari ke hari.