SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Penyandang tunarungu merupakan individu yang unik, pada umumnya
memiliki potensi atau kekuatan yang dapat dikembangkan demi tercapainya keseimbangan,
keserasian dan berintekrasi terhadap lingkungan, apakah itu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolahmaupun lingkungan masyarakat. Potensi tersebut akan dapat diarahkan dan
dikembangkan seoptimal mungkin. Hal ini tentu sangat erat keterkaitannya dengan bahasa
yang digunakan.Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat penting di dalam
berinteraksi denganorang lain. Selain itu, dengan bahasa manusia dapat mengemukakan
pendapatnya danmengekspresikan perasaannya.Tunarungu merupakan suatu kondisi
kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau
tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat-alat pendengaran. Penyandang tuna rungu
adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang
disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran
sehingga ia mengalami hambatan dalam perkembangan bahasa (Suryanah, 1996).
Pendengaran merupakan alat sensoris utama untuk berbicara dan berbahasa. Kehilangan
pendengaran sejak lahir atau sejak lahir atau sejak usia dini akan menyebabkankesulitan
dalam berbicara dan berkomunikasi sdengan orang lain secara lisan. Kehilangan pendengaran
pada seseorang juga berpengaruh pada perkembangan kognitifnya, karena itu penyandang
tunarungu mengalami kesulitan dalam memahami informasi yang bersifat verbal terutama
konsep-konsep yang bersifat abstrak yang memerlukan penjelasan. Pemahaman konsep dan
proses pembentukan pengertian betapa pun sederhananya diperlukanketerampilan berbahasa
yang memadai sebab bahasa merupakan alat berfikir. Penyandang tuna rungu mengalami
kesulitan dalam berbahasa secara lisan, oleh karena itu penyandang tuna rungu mengalami
kesulitan dalam mengikuti program pendidikan.
Salah satu permasalahn pada penyandang tunarungu yaitu minimnya pemahaman penyandang
tunarungu terhadap materi pelajaran, termasuk pada mata pelajaran matematika mengenai
operasi hitung perkali karena kurang berfungsinya indera pendengaran. Sebagian penyandang
tunarungu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal perkalian matematika, selain itu
penyandang tunarungu yang mampu menyelesaikan soal perkalian merasa bosan dengan
cara penyelesaian yang lama. penyandang tunarungu mengalami hambatan dalam memahami
hal-hal yang bersifat abstrak karena keterbatasan persepsi dengarnya. Hal ini yang menyebabkan
penyandang tunarungu mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal matematika yang bersifat
abstrak.
BAB II
ANALISIS KEKUATAN DAN HAMBATAN PADA TUNA RUNGU
2.1 Kekuatan (Strength)
Berdasarkan jurnal penelitian di atas, maka kekuatan yang dimiliki oleh seorangtunarungu adalah
sebagai berikut :
a.Positive thinking (Berpikir positif)
Tuna rungu merupakan suatu kondisi kekurangan atau kehilangan kemampuanmendengar
yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya alat-alat pendengaran. Tunarungu tidak
akan pernah mendengar pengaruh buruk dimasyarakat, baik dari interaksi social seperti
cemoohan, gossip, kata-kata kasar maupun dari pengaruh media televisi sehingga pemikirannya
tidak akanterkontaminasi. Hal ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh orang
dengankecacatan (impairment) selain tunarungu. Selain itu, perawat akan lebih mudahmasuk ke
dalam kehidupannya.
b. Diam dan Lebih Banyak Berpikir Tunarungu memiliki keterbatasan kosa kata dikarenakan
ketidakmampuan dalammenerima stimulus bahasa sejak masa anak. Tunarungu akan cenderung
diam.Diam merupakan kesempatan yang besar baginya untuk berpikir. Sehingga,sebagian besar
waktunya akan dihabiskan untuk memberikan kesibukan diri seperti belajar, membaca buku,
browsing, dan sebagainya. Hal ini dapat mengasah otak kirinya yang salah satunya adalah
kemampuan matematika.
2Hambatan
Hambatan yang dihadapi oleh seorang tunarungu adalah Sulit berkomunikasiAsuhan
keperawatan terdiri dari pengkajian sampai evaluasi. Meskipun saat pengkajian dapat dilakukan
dengan pendekatan data dari orang terdekat, sepertiorangtua, namun saat implementasi, perawat
tetap berhadapan langsung dengan klien.Solusi yang dapat dilakukan adalah pelatihan khusus
bagi perawat agar mampu
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA ANAK TUNA RUNGU
3.1 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan anomaly kongenital, harapanyang tidak
terpenuhi
2.Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan perlambatan dalam pemenuhantugas
perkembangan danperilaku atau nilai sosial yang tidak diterima.
3.2 INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan 1 :Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan anomali congenital
dan harapanyang tidak terpenuhi.
NOC : Harga diri
Kriteria Hasil :
1.Mengungkapkan penerimaan diri
2.Komunikasi terbuka
3.Mengetahui kekuatan diri
4.Melakukan perilaku yang dapat meningkatkan kepercayaan diri
NIC : Peningkatan harga diri
1.Pantau frekuensi pengungkapan diri yang negatif
2.Ajarkan orang tua akan pentingnya ketertarikan dan dukungannya terhadap perkembangan
konsep diri yang positif pada anak.
3.Hindari tindakan yang dapat melemahkan pasien.
4.Tekanan kekutan diri yang dapat diidentifikasi oleh pasien
5.Berikan penghargaan atau pujian terhadap perkembangan pasien dalam pencapaintujuan
6.Bantu pasien mengidentifikasi dampak teman sebaya terhadp perasaan penghargaan terhadap
diri.
Diagnosa Keperawatan 2 :Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan perlambatan dalam
pemenuhantugas perkembangan dan perilaku atau nilai sosial yang tidak diterima.
NOC : Keterlibatan Sosial
Kriteria Hasil :
1.Melaporkan adanya interaksi dengan teman dekat, tetangga, anggota keluarga.
2.Memulai berhubungan dengan orang lain.
3.Mengembangkan hubungan satu sama lain.
4.Mengembangkan keteramplan sosial yang dapat mengurangi isolasi.
5.Melaporkan adanya peningkatan dukungan sosial.
NIC : Peningkatan Sosialisasi
1.Dentifikasi dengan pasien faktor-faktor yang berpengaruh pada perasaan isolasisosial.
2.Dukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai ketertarikan dan tujuanyang sama.
3.Dukung usaha-usaha yang dilakukan pasien, keluarga dan teman-teman untuk berinteraksi.
4.Kurangi stigma isolasi dengan menghormati martabat pasien.
5.Berikan umpan balik tentang peningkatan dalam penampilan diri, atau aktivitaslainnya.
6.Anjurkan sabar dalam membangun hubungan baru.
7.Anjurkan menghargai hak orang lain.
8.Gunakan teknik bermain peran untuk meningkatkan keterampilan dan teknik berkomunikasi.
9.Kaji pola interaksi pasien dengan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Matematika Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
. Sleman : KTSPDelphie, Bandi.2009.
Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Setting Pendidikan Inklusi
, Sleman : KTSPHariwijaya.2009.
Meningkatkan Kecerdasan Matematika
. Yogyakarta : TuguHeruman.2010.
Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar.
Bandung : RosdaJihad, Asep dan Abdul Haris.2009.
Evaluasi Pembelajaran
. Yogyakarta : Multi PressKurikulum Pendidikan Luarbiasa. 2006.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB- B
. Jakarta : Departemen Pendidikan dan KebudayaanLutfiana, W.D.2010.
Peningkatan Kemampuan Berhitung Perkalian Cepat Melalui Metode Jarimagic Pada Siswa
Kelas IV SDN Kesamben Blitar
. Malang : Skripsi SarjanaKependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah UNM. Tidak
diterbitkanRasvianty, V.2009.
Penerapan Polamatika Pada Operasi Perkalian Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Tunarungu.
Bandung : Skripsi. Tidak diterbitkanRiyanto, Yatim.2007.
Metode Penelitian dan Penilaian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif
. Surabaya : Unesa University PressRochyadi, Endang.2005.
Pengembangan Program Pembelajaran Individu Bagi Anak Tunagrahita.
Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan TinggiSaleh, Samsubar. 1996.
Statistik Non Parametrik Edisi 2.
Yogyakarta : BPFESomantri, Sutjihati.2007.
Psikologi Anak Luar Biasa
. Bandung : Refika AditamaSudjana, Nana.2001.
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar
. Bandung : RemajaRosdakaryaSudjana, Nana.2009.
Penelitian dan Penilaian Pendidikan
. Bandung : Sinar Baru AlgesindoSunaryo.2007.
Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus
. Jakarta : Direktorat JendralPendidikan TinggiSusilowati, Ina.2009.
Penggunaan Math Trick Pada Operasi Perkalian Untuk Meningkatkan Kemampuan Hitung
Anak Tunarungu.
Bandung : Skripsi PLB UPI. Tidak diterbitkanWahyudi, Ari, 2009.
Metodelogi Penelitian Pendidikan Luar Biasa.
Surabaya : UnesaUniversity Perss.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Yesi Tika
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
Yuli Thamrin
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Rahayoe Ningtyas
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
mamasaugi
 
Retardasi mental (i)
Retardasi mental (i)Retardasi mental (i)
Retardasi mental (i)
dadadony
 
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anakKul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Intan Keumala Sari
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Kampus-Sakinah
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
Dwi Andini
 

La actualidad más candente (20)

Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASISSTRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
 
Patologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletalPatologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletal
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
 
Asuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroidAsuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroid
 
Retardasi mental (i)
Retardasi mental (i)Retardasi mental (i)
Retardasi mental (i)
 
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anakKul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Persepsi sensori
Persepsi sensoriPersepsi sensori
Persepsi sensori
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Extrapiramidalis
ExtrapiramidalisExtrapiramidalis
Extrapiramidalis
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
 

Destacado

Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
Dwi Hana
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
11111115
 
Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarak
heri damanik
 
Ppt. paud millatil qoyyimah 132808
Ppt. paud millatil qoyyimah 132808Ppt. paud millatil qoyyimah 132808
Ppt. paud millatil qoyyimah 132808
Millatilqoyyimah
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anak
uncus
 

Destacado (12)

Tunawicara
TunawicaraTunawicara
Tunawicara
 
PENGKAJIAN TULI KONDUKTIF
PENGKAJIAN TULI KONDUKTIFPENGKAJIAN TULI KONDUKTIF
PENGKAJIAN TULI KONDUKTIF
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Laporan Observasi Tuna Daksa
Laporan Observasi Tuna DaksaLaporan Observasi Tuna Daksa
Laporan Observasi Tuna Daksa
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarak
 
Ppt. paud millatil qoyyimah 132808
Ppt. paud millatil qoyyimah 132808Ppt. paud millatil qoyyimah 132808
Ppt. paud millatil qoyyimah 132808
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anak
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
 
PPT Daspen
PPT DaspenPPT Daspen
PPT Daspen
 
Ppt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalPpt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awal
 

Similar a Askep tuna rungu

54403496 jurnal
54403496 jurnal54403496 jurnal
54403496 jurnal
suthasha
 

Similar a Askep tuna rungu (20)

Hbsl1103 780601025431001
Hbsl1103 780601025431001Hbsl1103 780601025431001
Hbsl1103 780601025431001
 
Hbsl1103 780601025431001 (1)
Hbsl1103 780601025431001 (1)Hbsl1103 780601025431001 (1)
Hbsl1103 780601025431001 (1)
 
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan KhususMemahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
 
54403496 jurnal
54403496 jurnal54403496 jurnal
54403496 jurnal
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
 
Makalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarnaMakalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarna
 
Kb 2.2
Kb 2.2Kb 2.2
Kb 2.2
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Makalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarnaMakalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarna
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 
Modul4 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan pengin...
Modul4 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan pengin...Modul4 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan pengin...
Modul4 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan pengin...
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
 
Kb 3.2
Kb 3.2Kb 3.2
Kb 3.2
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
 
Modul4 kb3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien gangguan perilaku
Modul4 kb3 penerapan komunikasi terapeutik  pada pasien gangguan perilakuModul4 kb3 penerapan komunikasi terapeutik  pada pasien gangguan perilaku
Modul4 kb3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien gangguan perilaku
 

Último

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Último (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Askep tuna rungu

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penyandang tunarungu merupakan individu yang unik, pada umumnya memiliki potensi atau kekuatan yang dapat dikembangkan demi tercapainya keseimbangan, keserasian dan berintekrasi terhadap lingkungan, apakah itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolahmaupun lingkungan masyarakat. Potensi tersebut akan dapat diarahkan dan dikembangkan seoptimal mungkin. Hal ini tentu sangat erat keterkaitannya dengan bahasa yang digunakan.Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat penting di dalam berinteraksi denganorang lain. Selain itu, dengan bahasa manusia dapat mengemukakan pendapatnya danmengekspresikan perasaannya.Tunarungu merupakan suatu kondisi kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat-alat pendengaran. Penyandang tuna rungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran sehingga ia mengalami hambatan dalam perkembangan bahasa (Suryanah, 1996). Pendengaran merupakan alat sensoris utama untuk berbicara dan berbahasa. Kehilangan pendengaran sejak lahir atau sejak lahir atau sejak usia dini akan menyebabkankesulitan dalam berbicara dan berkomunikasi sdengan orang lain secara lisan. Kehilangan pendengaran pada seseorang juga berpengaruh pada perkembangan kognitifnya, karena itu penyandang tunarungu mengalami kesulitan dalam memahami informasi yang bersifat verbal terutama konsep-konsep yang bersifat abstrak yang memerlukan penjelasan. Pemahaman konsep dan proses pembentukan pengertian betapa pun sederhananya diperlukanketerampilan berbahasa yang memadai sebab bahasa merupakan alat berfikir. Penyandang tuna rungu mengalami kesulitan dalam berbahasa secara lisan, oleh karena itu penyandang tuna rungu mengalami kesulitan dalam mengikuti program pendidikan.
  • 2. Salah satu permasalahn pada penyandang tunarungu yaitu minimnya pemahaman penyandang tunarungu terhadap materi pelajaran, termasuk pada mata pelajaran matematika mengenai operasi hitung perkali karena kurang berfungsinya indera pendengaran. Sebagian penyandang tunarungu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal perkalian matematika, selain itu penyandang tunarungu yang mampu menyelesaikan soal perkalian merasa bosan dengan cara penyelesaian yang lama. penyandang tunarungu mengalami hambatan dalam memahami hal-hal yang bersifat abstrak karena keterbatasan persepsi dengarnya. Hal ini yang menyebabkan penyandang tunarungu mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal matematika yang bersifat abstrak. BAB II ANALISIS KEKUATAN DAN HAMBATAN PADA TUNA RUNGU 2.1 Kekuatan (Strength) Berdasarkan jurnal penelitian di atas, maka kekuatan yang dimiliki oleh seorangtunarungu adalah sebagai berikut : a.Positive thinking (Berpikir positif) Tuna rungu merupakan suatu kondisi kekurangan atau kehilangan kemampuanmendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya alat-alat pendengaran. Tunarungu tidak akan pernah mendengar pengaruh buruk dimasyarakat, baik dari interaksi social seperti cemoohan, gossip, kata-kata kasar maupun dari pengaruh media televisi sehingga pemikirannya tidak akanterkontaminasi. Hal ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh orang dengankecacatan (impairment) selain tunarungu. Selain itu, perawat akan lebih mudahmasuk ke dalam kehidupannya. b. Diam dan Lebih Banyak Berpikir Tunarungu memiliki keterbatasan kosa kata dikarenakan ketidakmampuan dalammenerima stimulus bahasa sejak masa anak. Tunarungu akan cenderung diam.Diam merupakan kesempatan yang besar baginya untuk berpikir. Sehingga,sebagian besar waktunya akan dihabiskan untuk memberikan kesibukan diri seperti belajar, membaca buku,
  • 3. browsing, dan sebagainya. Hal ini dapat mengasah otak kirinya yang salah satunya adalah kemampuan matematika. 2Hambatan Hambatan yang dihadapi oleh seorang tunarungu adalah Sulit berkomunikasiAsuhan keperawatan terdiri dari pengkajian sampai evaluasi. Meskipun saat pengkajian dapat dilakukan dengan pendekatan data dari orang terdekat, sepertiorangtua, namun saat implementasi, perawat tetap berhadapan langsung dengan klien.Solusi yang dapat dilakukan adalah pelatihan khusus bagi perawat agar mampu BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA ANAK TUNA RUNGU 3.1 DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan anomaly kongenital, harapanyang tidak terpenuhi 2.Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan perlambatan dalam pemenuhantugas perkembangan danperilaku atau nilai sosial yang tidak diterima. 3.2 INTERVENSI KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan 1 :Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan anomali congenital dan harapanyang tidak terpenuhi. NOC : Harga diri Kriteria Hasil : 1.Mengungkapkan penerimaan diri 2.Komunikasi terbuka 3.Mengetahui kekuatan diri 4.Melakukan perilaku yang dapat meningkatkan kepercayaan diri NIC : Peningkatan harga diri 1.Pantau frekuensi pengungkapan diri yang negatif 2.Ajarkan orang tua akan pentingnya ketertarikan dan dukungannya terhadap perkembangan konsep diri yang positif pada anak.
  • 4. 3.Hindari tindakan yang dapat melemahkan pasien. 4.Tekanan kekutan diri yang dapat diidentifikasi oleh pasien 5.Berikan penghargaan atau pujian terhadap perkembangan pasien dalam pencapaintujuan 6.Bantu pasien mengidentifikasi dampak teman sebaya terhadp perasaan penghargaan terhadap diri. Diagnosa Keperawatan 2 :Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan perlambatan dalam pemenuhantugas perkembangan dan perilaku atau nilai sosial yang tidak diterima. NOC : Keterlibatan Sosial Kriteria Hasil : 1.Melaporkan adanya interaksi dengan teman dekat, tetangga, anggota keluarga. 2.Memulai berhubungan dengan orang lain. 3.Mengembangkan hubungan satu sama lain. 4.Mengembangkan keteramplan sosial yang dapat mengurangi isolasi. 5.Melaporkan adanya peningkatan dukungan sosial. NIC : Peningkatan Sosialisasi 1.Dentifikasi dengan pasien faktor-faktor yang berpengaruh pada perasaan isolasisosial. 2.Dukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai ketertarikan dan tujuanyang sama. 3.Dukung usaha-usaha yang dilakukan pasien, keluarga dan teman-teman untuk berinteraksi. 4.Kurangi stigma isolasi dengan menghormati martabat pasien. 5.Berikan umpan balik tentang peningkatan dalam penampilan diri, atau aktivitaslainnya. 6.Anjurkan sabar dalam membangun hubungan baru. 7.Anjurkan menghargai hak orang lain. 8.Gunakan teknik bermain peran untuk meningkatkan keterampilan dan teknik berkomunikasi. 9.Kaji pola interaksi pasien dengan orang lain
  • 5. DAFTAR PUSTAKA Matematika Untuk Anak Berkebutuhan Khusus . Sleman : KTSPDelphie, Bandi.2009. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Setting Pendidikan Inklusi , Sleman : KTSPHariwijaya.2009. Meningkatkan Kecerdasan Matematika . Yogyakarta : TuguHeruman.2010. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung : RosdaJihad, Asep dan Abdul Haris.2009. Evaluasi Pembelajaran . Yogyakarta : Multi PressKurikulum Pendidikan Luarbiasa. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB- B . Jakarta : Departemen Pendidikan dan KebudayaanLutfiana, W.D.2010. Peningkatan Kemampuan Berhitung Perkalian Cepat Melalui Metode Jarimagic Pada Siswa Kelas IV SDN Kesamben Blitar . Malang : Skripsi SarjanaKependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah UNM. Tidak diterbitkanRasvianty, V.2009. Penerapan Polamatika Pada Operasi Perkalian Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Tunarungu. Bandung : Skripsi. Tidak diterbitkanRiyanto, Yatim.2007. Metode Penelitian dan Penilaian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif . Surabaya : Unesa University PressRochyadi, Endang.2005. Pengembangan Program Pembelajaran Individu Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan TinggiSaleh, Samsubar. 1996. Statistik Non Parametrik Edisi 2. Yogyakarta : BPFESomantri, Sutjihati.2007. Psikologi Anak Luar Biasa . Bandung : Refika AditamaSudjana, Nana.2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung : RemajaRosdakaryaSudjana, Nana.2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan
  • 6. . Bandung : Sinar Baru AlgesindoSunaryo.2007. Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus . Jakarta : Direktorat JendralPendidikan TinggiSusilowati, Ina.2009. Penggunaan Math Trick Pada Operasi Perkalian Untuk Meningkatkan Kemampuan Hitung Anak Tunarungu. Bandung : Skripsi PLB UPI. Tidak diterbitkanWahyudi, Ari, 2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan Luar Biasa. Surabaya : UnesaUniversity Perss.