4.
PERSAHABATAN UMAR DENGAN NABI
1. Peranan Umar di Mekkah dan hijrahnya ke Madinah
2. Umar dan permulaan Azan
3. Umar, Perang Badar dan Tawanan Perang
4. Perasaan cinta yang teruji
5. Umar dalam perang uhud
5.
Proses Pemilihan Khalifah Untuk
Menggantikan Khalifah Abu Bakar
Berbeda dengan proses pengangkatan Abu
Bakar sebagai khalifah. Abu Bakar terpilih
secara demokratis melalui proses perdebatan
yang cukup panjang, hingga akhirnya ia
terpilih sebagai khalifah yang sah. Sementara
Umar Bin Khatthab diangkat melalui
penunjukan yang dilakukan khalifah Abu
Bakar setelah mendapatkan persetujuan dari
para sahabat besar.
6.
Alasan-alasan Khalifah Abu Bakar dalam
menunjuk Umar sebagai penggantinya
* Beliau khawatir kalau pengangkatan itu dilakukan melalui proses
pemilihan seperti pada masanya, maka situasinya akan menjadi keruh
karena kemungkinan terdapat banyak kepentingan yang ada diantara
mereka yang membuat negara menjadi tidak stabil, sehingga
pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Islam akan terhambat
* Ketika itu balatentara Islam sedang bertempur dalam peperangan yang
paling sengit yang pernah dikenal dalam sejarah masa itu, yaitu perang
melawan bangsa Persia dan Romawi.
* Abu Bakar sudah terpikir, bahwa yang akan timbul perselisihan di
kalangan kaum Muslimin, kalau mereka ditinggalkan demikian saja,
tiada dengan khalifah yang akan menggantikannya.
* Tidak mustahil pula bahwa kegoncangan di pusat pemertintahan akan
mengakibatkan perpecahan dalam laskar Islam sendiri. Sehingga
mengakibatkan balatentara Islam itu akan dapat dikalahkan dan
dihancurkan oleh bangsa Persia dan Romawi.
7.
Proses Terpilihnya Umar ibn
Khatthab Sebagai Khalifah
Sewaktu masih terbaring sakit, menjelang beliau wafat, Khalifah
Abu Bakar secara diam-diam melakukan tinjau pendapat
terhadapat tokoh-tokoh terkemuka dali kalangan Al Shahabi
mengenai pribadi yang layak untuk menggantikannya kelak.
Tokohh-tokoh tersebut diantaranya : Abrdurraman ibn ‘Auf , Utsman
ibn Affan , dan Thulhah ibn Ubaidillah .
Berdasarkan anjuran Thalhah beliau pun mengundang orang
banyak untuk membicarakan penunjukkan Umar ibn Khatthab
sebagai penggantinya. Dan mereka pun menyetujuinya.
Kemudian beliau mengundang Utsman ibn „Affan dan memintanya
menuliskan Amanatnya.
Setelah itu beliau mengundang Umar ibn Khatthab untuk
menyampaikan amanatnya.
Setelah kebijakan Abu Bakar diterima masyarakat dan masyarakat
pun segera secara beramai-ramai membaiat Umar
8.
Amanat Abu Bakar Kepada
Umar berbunyi :
1. “Hai Umar ibn Khatthab : Allah memikulkan tanggungjawab pada malam hari dan jangan
tangguhkan kepada siang hari, Allah memikulkan tanggungjawab pada siang hari dan
jangan tangguhkan kepada malam hari.”
2. “Allah akan menerima amal sunat sebelum amal fardhu dilaksanakan. Bukankah anda
tahu, hai Umar, bahwa daun neraca seseorang itu akan berat pada Hari Kemudian
disebabkan melaksanakan Kebenaran. Bukankah anda tahu, hai Umar, bahwa daun neraca
seseorang itu akan ringan pada Hari Kemudian disebabkan membela Kepalsuan.”
3. “Bukankah anda saksikan, hai Umar, Bahwa ayat-ayat Sukaria itu senantiasa didampingi ayat-
ayat Ancaman, dan ayat-ayat Ancaman itu senantiasa didampingi ayat-ayat Sukaria.
Tujuannya suapaya manusia itu gembira disertai gentar. Bergembira dengan penuh harap
akan tetapi bukan terhdap hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah, hingga akan tidak gentar
menghadap Allah kelak.”
4. “Bukankah anda saksikan, hai Umar, bahwa Allah bercerita tentang penderitaan penduduk
Neraka. Jika anda mengingatnya maka ucapkanlah di dalam diri : janganlah aku termasuk
pihak itu.”
5. “Bukankah anda saksikan, hai Umar, bahwa Allah bercerita tentang kebahagiaan penduduk
Sorga. Jikalau anda mengingatnya maka ucapkanlah di dalam diri : aku akan beramal seperti
amal mereka itu.”
“Itulah amanatku kepada anda. Jikalau anda memperpegangi amanatku itu maka mudah-
mudahan anda akan tidak lebih mencintai yang tak tampak daripada yang tampak.”
9.
10.
Sebelum masa penaklukkan Islam, Suriah ditempati oleh
bangsa Suriahe-Aramatic (Suryani), sebagian elite Yunani
dan romawi berbicara dalam bahasa tersebut. Mesir
ditempati bangsa Yunani dan Koptik. Cyrenaica dan
Afrika utara dihuni bangsa Romawi dan Barber. Palestina
didiami orang-orang berbahasa Suryani, Yunani, dan
Ibrani. Irak dan seluruh wilayah Persia ditempati bangsa
Arya-Persia dan sebagian kecil Suryani. Meski demikian,
terdapat minoritas klan Arab yang tinggal di wilayah
kecil perbatasan Suriah dan Irak, seperti Ain Tamar dan
Hira. Hanya sekitar sepuluh tahun, umar berhasil
menguasai seluruh wilayah itu.
Awal Cerita
Penaklukan
11.
Umar dan Penaklukkan Mesir
Umar dan Penaklukan Suriah
Umar Dan Penaklukkan Palestina
Umar dan Penaklukkan Persia
14.
Pertempuran besar Qadisiah (Qadisiyah)
Menaklukkan Ibu kota Ctesiphon (Mad’in)
Menaklukkan Hulwan dan Masabazan
Menaklukkan Ahwaz
Menaklukkan Tustar
Menaklukkan Sussa dan Jundai Saphur
Pertempuran Besar Nahawand
Menaklukkan Isfahan
Menaklukkan Hamadan dan Rayy
Menaklukkan Qom, Bistham, Jurjan, dan Tabaristan
Menaklukkan Azerbaijan dan Armenia
Umar dan Penaklukkan
Persia
15.
Sejarawan Saif berkata, negeri Mesir
sepenuhnya dapat ditaklukkan pada
bulan Rabiul Awal tahun 16 H, lalu
berdirilah di negeri itu kerajaan Islam.
Sebagian yang lain berkata : Negeri
Mesir ditaklukkan pada tahun 20
H, dan kota Alexandria pada 25 H
setelah tiga bulan.
Umar dan Penaklukkan
Mesir