Menlu AS John Kerry menjadikan isu perdamaian Israel-Palestina sebagai prioritas kebijakan luar negerinya. Rumitnya masalah itu membuat langkah Kerry lebih mirip sebagai mission impossible.
Mission Impossible John Kerry, Koran Tempo 15 Januari 2014
1. llmu&Teknologi
RABU, 15 JANUARI 2014 I KORAN TEMPO
12
PHYS.ORG
MENGAPA
HIU
TAK
SINGAPURA - Struktur moncongnya
agak
ganjil,
memanjang nyaris melebihi
lebar tubuhnya. Tapi postur
tubuh, bagian sirip depan
dan belakangnya, menjadi
petunjuk bahwa ia adalah
kerabat keluarga hiu, predator populer di lautan. Hiu
gajah, demikian ikan itu
dikenal, tak terlihat garang
seperti kerabatnya, hiu
putih atau hiu mako, yang
punya moncong berahang
kokoh dengan mulut dipenuhi gigi tajam seperti gergaji. Namun hiu aneh ini
memegang jawaban penting
untuk evolusi vertebrata.
Vertebrata adalah organisme yang memiliki struktur kerangka dari tulang
keras. Mayoritas ikan juga
memiliki struktur tulang
belakang keras yang terbuat dari kalsium. Namun hiu
tak punya struktur seperti itu pada kerangkanya.
Kerangka hiu terbentuk
dari tulang rawan yang
lunak, mirip tulang rawan
telinga manusia.
Hiu gajah (Callorhinchus
milii) sesungguhnya bukan
hiu sejati. Ikan yang bisa
tumbuh hingga sepanjang
1,2 meter ini termasuk
dalam kelompok ikan
bertulang rawan, yang
dikenal sebagai chimaera.
Kelompok ikan ini berkerabat dengan hiu dan pari,
yang berevolusi 400 juta
29
M
Hiu gajah memiliki genom paling kecil dibanding ikan tak bertulang lain, sekaligus gen yang paling lambat berevolusi di antara vertebrata.
tahun silam.
Hiu gajah hidup di perairan dalam di pesisir selatan Australia dan Selandia
Baru. Mereka mampu berenang hingga kedalaman
500 meter dan memakai
moncong lebarnya untuk
mencari dan menggali crustacean di dasar laut.
Ikan itu dipilih oleh para
ilmuwan untuk dipetakan
genomnya, pada enam
tahun lalu, lantaran jumlahnya
sedikit—sekitar
sepertiga genom manusia.
Kali ini tim peneliti dari
berbagai lembaga riset berhasil memetakan genom hiu
gajah dengan lengkap.
“Kami telah mempunyai
banyak genom vertebrata,
mulai dari amfibi, burung,
hingga mamalia, tapi
belum punya hiu,” kata
Byrappa Venkatesh, kepala tim peneliti dan pakar
genom dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan, Teknologi,
dan Riset Singapura.
Hiu gajah adalah bagian
dari kelompok awal vertebrata berahang. Namun
hewan ini sedikit sekali
mengalami perubahan sejak
ikan dengan kerangka bertulang keras muncul sekitar
420 juta tahun silam. Hal
itu menyebabkan ikan yang
juga dijuluki hiu hantu
Australia ini menjadi vertebrata yang paling lambat
berevolusi. Namun ikan ini
justru menjadi dasar penting dalam perbandingan
genom vertebrata.
Sebelumnya,
peneliti
WIKIPEDIA.ORG
Hiu menggunakan moncongnya untuk mencari kerang di dasar laut.
sudah memiliki data peta
genom delapan ikan bertulang keras dan dua vertebrata tanpa rahang. Hiu, ikan
pari, dan chimaera adalah
vertebrata yang memiliki
rahang namun kerangka
tubuhnya tersusun dari
tulang rawan. Tulang keras
pada hiu terbentuk hanya
pada gigi dan tulang sirip.
Pada vertebrata dengan
kerangka bertulang keras
seperti ayam, tikus, sapi, atau
manusia, ada gen yang berpengaruh pada pembentukan tulang. Hasil riset yang
dimuat pada jurnal Nature,
9 Januari 2014, mengungkap
bahwa hiu tak memiliki
kelompok gen yang mengatur proses perubahan tulang
rawan menjadi tulang keras.
Hal inilah yang memancing
rasa ingin tahu peneliti, apakah hiu kehilangan kemampuan membentuk tulang
atau memang sejak awal
tidak mempunyainya.
Memodifikasi gen tersebut diketahui bisa mempengaruhi vertebrata bertulang keras. Faktanya, ketika
peneliti menghapus satu gen
tersebut pada ikan zebra,
hewan itu mengalami penurunan kemampuan membentuk tulang. “Kita bisa
menggunakan hasil studi
ini sebagai referensi di masa
depan,” kata Venkatesh.
John Postlethwait, ahli
biologi dari Universitas
Oregon, menyebut hasil
riset ini “mencerahkan”.
Postlethwait tengah meneliti ikan es Antartika (Notothenioidei) yang kehilangan
kemampuan menumbuhkan
tulang karena pengaruh
evolusi. Dia akan meneliti
apakah kedua spesies ini
kehilangan gen penumbuh
tulang yang sama.
Genom hiu gajah juga
memberi penjelasan tentang evolusi imunitas yang
menjadi dasar vaksinasi.
Kekebalan tubuh membantu manusia dan vertebrata
lainnya menghadapi patogen
baru. Hiu gajah punya sel T
pembunuh yang langsung
menghancurkan sel yang
terinfeksi virus. Namun
mereka tidak memiliki sel
T pembantu yang mengatur
respons imunitas keseluruhan saat terjadi infeksi.
Hiu gajah tak punya sel
imunitas tertentu yang
penting untuk membangun
sistem pertahanan melawan
infeksi virus dan bakteri.
Hiu gajah juga tak memiliki
pertahanan untuk mencegah
penyakit otoimun, seperti
diabetes dan rheumatoid
arthritis. Meski tak memiliki sistem kekebalan tubuh
yang komplet, respons imunitas hiu gajah kuat dan
mereka bisa hidup lama.
Hasil riset genom hiu
gajah ini berimplikasi penting dalam penelitian dan
pengembangan terapi efektif penyakit tulang, seperti
osteoporosis.“Sekarang kita
punya cetak biru genetika
dari spesies yang berperan
besar dalam evolusi dan
variasi vertebrata, termasuk manusia,” kata Wesley
Warren, profesor bidang
genetika dari The Genome
Institute at Washington
University
School
of
Medicine.
Igor Schneider, pakar
biologi evolusi dari Federal
University of Pará, Brasil,
menyambut baik hasil riset
genom hiu gajah tersebut.
“Genom hiu gajah merupakan alat penting untuk
studi perbandingan,” kata
Schneider yang melakukan
penelitian tentang evolusi
sirip menjadi tungkai.
Para peneliti kini berusaha memetakan ikan bertulang rawan lainnya, seperti
ikan skate (Leucoraja
erinacea) dari Amerika
Utara dan hiu bambu
(Scyliorhinus canicula).
NATURE | SCIENCEDAILY
IKLAN
enteri Luar Negeri Amerika
Serikat John Kerry mengawali 2014 dengan mengunjungi Timur Tengah. Ia melawat
ke sejumlah negara di kawasan
ini, tapi agenda utamanya adalah
membahas masa depan pembicaraan damai antara Israel dan
Palestina, yang perkembangannya
tak terlalu menggembirakan.
Ini adalah kunjungan ke10 Kerry ke kawasan tersebut
untuk memastikan perundingan
yang dimediasi AS itu mencapai
kesepakatan April mendatang.
Perundingan damai, yang menjadi prioritas utama kebijakan luar
negeri Kerry, dimulai pada Agustus
2013 lalu setelah mandek selama
tiga tahun.
Sejak Agustus itu, setidaknya
telah 20 kali tim negosiasi dari
kedua pihak bertemu, tapi hasilnya jauh dari memuaskan. Israel
memang sudah membebaskan
puluhan tahanan Palestina, tapi
kebijakan mereka untuk terus
membangun permukiman baru di
daerah pendudukan mengganjal
pembicaraan damai. Sembilan
warga Palestina dan tiga warga
Israel tewas ditembak sejak empat
bulan lalu.
Israel dan Palestina memberikan
penilaian suram atas kemajuan
pembicaraan damai ini. Sejumlah
analis malah menyebut upaya tak
kenal lelah ini sebagai mission:
impossible. Tapi, eks senator partai Demokrat ini tetap optimistis
dan mengatakan bahwa ini “bukan
mission: impossible (misi yang
mustahil untuk berhasil)”.
Saat mulai menjabat menteri
luar negeri di pemerintahan kedua
Barack Obama, tahun lalu, Kerry
memperingatkan bahwa solusi
damai dua negara“Israel-Palestina”
bisa hilang. Solusi Kerry berpijak
pada pembagian Yerusalem menjadi dua bagian: Yerusalem Barat
menjadi ibu kota Israel, Yerusalem
Timur sebagai ibu kota Palestina.
Dalam kunjungan terbaru ini,
Kerry juga memperingatkan
bahaya bagi Israel jika perundingan damai ini gagal.“Apa Israel ingin
ada intifada ketiga?” kata Kerry,
dalam wawancara dengan TV
Channel 2 Israel, Sabtu, 4 Januari
lalu. Intifada pertama meletus
pada 1987, yang kedua pada 2000.
Ia juga khawatir mengenai adanya
10 Bulan,
10
Lawatan
Menjadi Menteri Luar
Negeri Amerika Serikat
ke-68 sejak 2 Februari
2013, John Kerry
sudah mengunjungi
Timur Tengah untuk
membahas perdamaian
Israel-Palestina
sebanyak 10 kali sejak
Maret tahun lalu.
BAHAN: DIOLAH DARI DEPARTEMEN LUAR NEGERI AS
‘MISSION
IMPOSSIBLE’
JOHN KERRY
John Kerry memperingatkan bahaya mengenai
adanya intifada ketiga.
TEMPO/KENDRA PARAMITA
a_manan@tempo.co.id
Genom hiu gajah mengungkap
evolusi awal vertebrata.
yoga@tempo.co.id
Internasional
» 30
Abdul Manan
BERTULANG
Gabriel Titiyoga
AS DAN RUSIA
IMBAU GENCATAN
SENJATA DI SURIAH
RABU, 15 JANUARI 2014
peningkatan isolasi internasional
terhadap Israel.
Berbeda dengan sebelumnya, kali
ini Kerry membawa proposal perdamaian. Meski isi persisnya belum
diumumkan secara terbuka, sejumlah sumber mengatakan proposal
itu meliputi dua isu krusial: ditoleransinya kehadiran militer Israel di
Lembah Yordan di Tepi Barat dan
adanya pengakuan Palestina atas
Israel sebagai negara Yahudi.
Para pejabat Palestina mengakui
bahwa Kerry menekankan soal
pengakuan tersebut saat bertemu
dengan Presiden Otoritas Palestina
Mahmud Abbas. “Kami membuat
sikap jelas bahwa kami tak akan
menandatangani perjanjian yang
mengakui Israel sebagai negara
Yahudi,” kata seorang pejabat
Palestina.
Pemimpin
Palestina
berkeyakinan, jika mereka memberi
pengakuan seperti itu, hak-hak
sekitar 1,5 juta warga Arab yang
ada di Israel akan hilang dan itu
juga akan melemahkan klaim sekitar 5 juta pengungsi dan keturunannya untuk mendapatkan “hak
kembali” ke rumah mereka yang
sekarang berada di Israel. Mereka
menjadi pengungsi setelah negara
Israel berdiri pada 1948.
Israel mungkin akan menerima
pengakuan garis batas pra-perang
1967 sebelum mencaplok Tepi
Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem
Timur. Namun Israel menyatakan
tak akan menandatangani perjanjian perdamaian jika membahayakan keamanan negaranya.
Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu juga mengatakan, jika
ada kesepakatan, itu juga harus
disetujui rakyatnya.
Di tengah perbedaan sikap dua
kubu, Kerry masih optimistis.
“Waktunya akan tiba ketika dua
pemimpin harus membuat keputusan yang sulit. Kami mendekati
titik itu,” kata Kerry.
Berselang sehari setelah Kerry
meninggalkan Israel, pemerintaha
n Netanyahu mengumumkan
tender pembangunan 1.400 rumah
baru, termasuk di Yerusalem Timur.
Sekretaris Jenderal Peace Now,
Yariv Oppenheimer, beranggapan
langkah ini “bisa merusak upaya
perdamaian dan menghancurkan
langkah Kerry”. Peace Now adalah organisasi pemantau aktivitas
pembangunan permukiman baru
untuk warga Yahudi.
REUTERS | TIME | DIGITAL JOURNAL |
DAILY TELEGRAPH | CBS NEWS
19-27 Maret 2013.
27-20 Juni 2013
2-11 November 2013
John Kerry menyertai Presiden Obama ke Timur
Tengah, termasuk ke Israel dan Palestina.
Ke Yerusalem dan Ramallah.
Kerry bertemu pejabat Israel dan Palestina.
19 Juli 2013
3-6 Desember 2013
7-9 April 2013
Kerry bertemu pejabat Palestina di Ramallah.
Kerry ke Yerusalem dan Ramallah.
Kerry menemui pemimpin Israel di Yerusalem,
menemui emimpin Palestina di Ramallah.
15 September 2013
11-18 Desember 2013
Kerry menemui PM Israel Benjamin Netanyahu
di Yerusalem. Pada 9 September, Kerry
bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud
Abbas di London.
Kerry kunjungi Yerusalem dan Ramallah.
23-24 Mei 2013
Ke Yerusalem dan Ramallah.
3-5 Januari 2014
Kerry mengunjungi Yerusalem dan Ramallah.