SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 27
Robust Vehicle Detection for Tracking in 
Highway Surveillance Videos using 
Unsupervised Learning 
Birgi Tamersoy and J.K. Aggarwal 
IEEE Advanced Video and Signal Based 
Surveillance 
2009
Dipersiapkan Oleh 
LUQMAN ABDUL MUSHAWWIR
Isi 
• Pendahuluan 
• Metodologi 
• Eksperimen dan hasil 
• Diskusi
PENDAHULUAN
Pendahuluan 
• Sistem pengawasan lalu lintas dipasang untuk 
mendukung kualitas perjalanan jarak jauh 
• Sudah banyak penelitian dalam sistem 
monitoring jalan raya dan ITS 
• Paper ini fokus pada deteksi kendaraan pada 
video pengawasan jalan raya 
– Bagian krusial dalam sistem monitoring lalu lintas
Penelitian Sebelumnya 
• Koller et al: Algoritma pelacakan berbasis deformable contour 
– Memperkenalkan langkah occlusion reasoning, yaitu penumpukan (oklusi) 
parsial yang diselesaikan dengan informasi prediksi gerakan 
– Dalam scene yang penuh dengan kendaraan, algoritma ini terkena banyak 
error 
• Coifman dan Beymer: Algoritma pelacakan berbasis fitur 
– Mendeteksi fitur-fitur sudut dan mengelompokkan berdasarkan batasan-batasan 
tertentu (common motion constraint) 
• Jun et al: Gabungan segmentasi berbasis fitur dengan deteksi berbasis 
selisih latar 
– Memisahkan irregular blobs kemudian meng-cluster berdasarkan common 
motion constraint dan fitur-fitur yang telah diambil 
– Sangat bergantung pada akurasi dari deteksi fitur dan pencocokkan, terpapar 
error pada video yang berresolusi rendah
Penelitian Sebelumnya 
• Song dan Nevatia: Pendekatan deteksi berbasis 
model 3D dengan selisih latar 
– Menggunakan templat 2D dari model kendaraan 3D pada 
foreground mask 
– Menggunakan templat kontur, sehingga kinerjanya pada 
scene yang penuh dan berresolusi rendah 
• Papageorgiou dan Poggio: Menggunakan perspektif 
pembelajaran mesin 
– Sistem yang dapat dilatih dengan beberapa kelas objek 
yang berbeda 
– Membuat dataset untuk latihan sangat mahal
METODOLOGI
Metodologi 
• Gambaran umum, terdiri dari dua fase, 
training dan deteksi: 
– Fase training: 
• Contoh positif kendaraan diidentifikasi dari selisih latar 
• Kemudian contoh negatif juga diambil 
• Kedua set citra digunakan untuk melatih SVM 
– Fase deteksi: 
• Blob yang meragukan dikumpulkan 
• Menggunakan binary classifier untuk mendeteksi blob 
yang telah ditemukan
Metodologi
Orientasi Jalan dan Daerah Masuk 
• Tahapan pre-processing 
– Menggunakan deteksi tepi Canny dilanjutkan dengan 
transformasi garis Hough untuk menemukan garis 
dominan dari sebuah frame 
– Daerah masuk ditentukan menggunakan orientasi jalan ini 
dan sebuah batas atas 
– Mengurangi biaya komputasi dan meningkatkan akurasi 
deteksi pada saatnya nanti
Selisih Latar 
• Digunakan versi peningkatan dari model adaptive 
background mixture 
– Menggunakan Mixture of Gaussian (MoG) 
– Ditingkatkan dengan analisis komponen 3D (dengan waktu 
menjadi dimensi ke-3) 
• Menganalisis informasi spasial dan temporal 
• Dapat menyesuaikan diri terhadap pencahayaan dan cuaca yang 
berubah-ubah
SVM 
• Terdiri dari dua langkah: 
– Membentuk dataset positif dan negatif untuk 
latihan 
– Ekstraksi fitur 
• Langkah yang pertama mungkin 
membutuhkan pelabelan manual 
– Menjadi operasi yang mahal
Membentuk Data Latih 
• Foreground Mask pada gambar sebelumnya memiliki blob 
beraneka ukuran 
– Kendaraan cenderung memiliki ukuran yang sama (karena dilihat dari 
kamera jauh) 
– Daerah dengan blob berisi satu kendaraan akan berbeda dari yang 
berisi dua kendaraan atau lebih 
– Dari grafik, terlihat pemisahan antara blob untuk dataset dan bukan 
(garis vertikal tidak digunakan)
Membentuk Data Latih 
• Kemudian dari blob tersebut diambil data 
positif dan negatifnya 
– Diambil dengan exampling pada setiap blob 
(selanjutnya disebut patch)
Ekstraksi Fitur 
• Dari tahap sebelumnya, antara contoh positif dan negatif 
warna dan bentuknya tidak begitu dapat dibedakan 
– Namun memiliki orientasi dan distribusi garis yang berbeda 
• Digunakan metoda histogram of oriented gradient (HOG) 
untuk mengekstrak fitur dari patch yang sudah diambil 
– Setiap patch dibagi ke dalam empat sel (2x2 grid) 
• Untuk setiap sel, 8-bin HOG dihitung dan dinormalisasi berdasarkan 
jumlah pixelnya 
• Histogram tersebut dipotong dan dilatihkan ke dalam SVM 
• Keuntungan metoda ini: 
– Tidak membutuhkan resize 
– Informasi spasial dapat diambil juga (dengan 2x2 grid)
Deteksi Kendaraan 
• Dilakukan dalam dua langkah: 
– Selisih latar (dijelaskan dalam bagian sebelumnya) dilakukan untuk 
mendapatkan foreground mask 
• Dihasilkan blob berukuran kecil dan besar, yang kecil dapat langsung 
dideteksi, sedangkan yang besar dapat isi dua kendaraan atau lebih 
– Pemrosesan untuk blob tersebut dilakukan dengan bantuan binary 
classifier yang dibuat pada saat latihan 
• Menggunakan pendekatan sliding windows untuk mendeteksi adanya 
kendaraan pada blob berukuran besar tersebut (kendaraan yang 
bertumpuk) 
– Patch dibuat dari sliding windows yang dilewatkan pada blob, kemudian masing-masing 
patch dilewatkan binary classifier 
• Jarak antara pusat dari dua kendaraan tidak dapat melebihi threshold 
jarak yang ditentukan 
– Hal ini untuk mendeteksi false positive
Pelacakan Kendaraan 
• Pada setiap frame, kendaraan dideteksi secara 
terpisah (independen) 
– Namun, posisi setiap kendaraan dapat diprediksi 
pada frame selanjutnya dengan model percepatan 
dinamis (p adalah posisi, v adalah kecepatan, dan 
a adalah percepatan):
Pelacakan Kendaraan 
• Setelah memprediksi posisi kendaraan pada frame 
selanjutnya, deteksi akan menjadi lebih mudah 
– Penumpukan tidak akan terlalu jauh berbeda antara satu 
frame dengan frame setelahnya 
– Tracking dilakukan dalam satu daerah tertentu
EKSPERIMEN DAN HASIL
Eksperimen 
• Eksperimen dilakukan pada tiga video pengawas lalu 
lintas di Istanbul, Turki 
– Elmali, video kualitas rendah dengan resolusi 384x288 
– Halic, video kualitas menengah dengan resolusi 320x240 
– Mecidiyekoy, video kualitas tinggi dengan resolusi 
320x240 
• Pada Halic dan Elmali, ROI (Region of Interests) 
ditentukan secara otomatis, sedangkan pada 
Mecidiyekoy, tidak ditentukan ROI, namun dibagi 
menjadi dua daerah, yaitu atas dan bawah (top dan 
bottom)
Eksperimen 
• Selisih latar dilakukan dengan MATLAB 
• Operasi SVM dilakukan dengan LIBSVM 
– Untuk training, digunakan kernel linear 
• Sisanya dibuat dengan C++ menggunakan 
OpenCV
Training 
• Training dilakukan pada video input sepanjang 
satu menit, kecuali untuk Mecidiyekoy yang 
menggunakan 600 frame saja (karena sudah 
cukup) 
– Hasil klasifikasi untuk latihan cukup baik, antara 
87% hingga 98% untuk dataset Halic
Deteksi 
• Untuk menghitung akurasi, 100 frame (dari 10 
periode yang berbeda) dilihat, kemudian 
dibandingkan dengan hasil deteksi otomatis 
– Hasil deteksi memiliki sedikit false positives dan 
false negatives, serta mencapai akurasi antara 
90% hingga 96%
Hasil Deteksi 
• Deteksi sangat baik, 
kecuali untuk 
kendaraan berukuran 
besar 
– Disebabkan kendaraan 
besar sangat berbeda 
dengan kendaraan biasa 
– Ukuran detection 
windows terlalu kecil 
• Hasil deteksi yang baik
DISKUSI
Diskusi 
• Pada paper ini, telah ditunjukkan sebuah pendekatan 
baru untuk deteksi kendaraan pada video 
pengawasan lalu lintas jalan raya 
– Terutama pada unsupervised learning framework 
• Pekerjaan ini dapat dilanjutkan dengan: 
– Diuji dan dievaluasi dalam kondisi yang berubah 
(siang/malam, cuaca) 
– Menggunakan pendekatan membagi video ke dalam 
beberapa daerah/bagian untuk meningkatkan akurasi

Más contenido relacionado

Destacado

Solar Segment Overview
Solar Segment OverviewSolar Segment Overview
Solar Segment Overviewdhosmer
 
Poisonous alcohol
Poisonous alcoholPoisonous alcohol
Poisonous alcoholcamerongncc
 
Construction & Field Services Capabilities
Construction & Field Services CapabilitiesConstruction & Field Services Capabilities
Construction & Field Services Capabilitiesdhosmer
 
Energy Services Overview
Energy Services OverviewEnergy Services Overview
Energy Services Overviewdhosmer
 
Westminster golf club
Westminster golf clubWestminster golf club
Westminster golf clubRenee Beck
 
Earth by Mr.rajapakse(science teacher)
Earth  by Mr.rajapakse(science teacher)Earth  by Mr.rajapakse(science teacher)
Earth by Mr.rajapakse(science teacher)Anil prasanna
 
Suuntaviivoja julkaisujärjestelmän valintaan
Suuntaviivoja julkaisujärjestelmän valintaanSuuntaviivoja julkaisujärjestelmän valintaan
Suuntaviivoja julkaisujärjestelmän valintaanSearchbox
 
Ntc ohsas18001 2007
Ntc ohsas18001 2007Ntc ohsas18001 2007
Ntc ohsas18001 2007alexromeroc
 

Destacado (10)

Solar Segment Overview
Solar Segment OverviewSolar Segment Overview
Solar Segment Overview
 
Poisonous alcohol
Poisonous alcoholPoisonous alcohol
Poisonous alcohol
 
Construction & Field Services Capabilities
Construction & Field Services CapabilitiesConstruction & Field Services Capabilities
Construction & Field Services Capabilities
 
Energy Services Overview
Energy Services OverviewEnergy Services Overview
Energy Services Overview
 
Westminster golf club
Westminster golf clubWestminster golf club
Westminster golf club
 
Earth by Mr.rajapakse(science teacher)
Earth  by Mr.rajapakse(science teacher)Earth  by Mr.rajapakse(science teacher)
Earth by Mr.rajapakse(science teacher)
 
El patufet
El patufetEl patufet
El patufet
 
Suuntaviivoja julkaisujärjestelmän valintaan
Suuntaviivoja julkaisujärjestelmän valintaanSuuntaviivoja julkaisujärjestelmän valintaan
Suuntaviivoja julkaisujärjestelmän valintaan
 
Diapositiva
DiapositivaDiapositiva
Diapositiva
 
Ntc ohsas18001 2007
Ntc ohsas18001 2007Ntc ohsas18001 2007
Ntc ohsas18001 2007
 

Similar a Robust Vehicle Detection Using Unsupervised Learning

Presentasi - Perhitungan Jumlah dan Jenis Kendaraan menggunakan MATLAB
Presentasi - Perhitungan Jumlah dan Jenis Kendaraan menggunakan MATLABPresentasi - Perhitungan Jumlah dan Jenis Kendaraan menggunakan MATLAB
Presentasi - Perhitungan Jumlah dan Jenis Kendaraan menggunakan MATLABkakimungil
 
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7Ririn Indahyani
 
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 BinusMateri Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 BinusAgnanZakariyaSoeward1
 
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptxMateri 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptxGarnet_Waluyo_18
 
Implementasi Reinforcement Learning pada Simulasi Penentuan Jalur Robot Berti...
Implementasi Reinforcement Learning pada Simulasi Penentuan Jalur Robot Berti...Implementasi Reinforcement Learning pada Simulasi Penentuan Jalur Robot Berti...
Implementasi Reinforcement Learning pada Simulasi Penentuan Jalur Robot Berti...Ratzman III
 
Kuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
Kuliah-Pertemuan-8-PT.pptKuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
Kuliah-Pertemuan-8-PT.pptHohohoHa
 
STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...
STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...
STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...Oktavaribudi
 
Ch 10 - Kegiatan Pengujian
Ch 10 - Kegiatan PengujianCh 10 - Kegiatan Pengujian
Ch 10 - Kegiatan PengujianTri Sugihartono
 
KELOMPOK10_IF20B_PCD_pptPresentasi.pptx
KELOMPOK10_IF20B_PCD_pptPresentasi.pptxKELOMPOK10_IF20B_PCD_pptPresentasi.pptx
KELOMPOK10_IF20B_PCD_pptPresentasi.pptxFIKRIARDIANSYAHUBP
 
real time pada lampu lalu lintas
real time pada lampu lalu lintasreal time pada lampu lalu lintas
real time pada lampu lalu lintassudartisimatupang
 
Integrasi Sensor - Mobile Mapping System Using Action Camera
Integrasi Sensor - Mobile Mapping System Using Action CameraIntegrasi Sensor - Mobile Mapping System Using Action Camera
Integrasi Sensor - Mobile Mapping System Using Action CameraLuhur Moekti Prayogo
 
Deteksi objek.pptx
Deteksi objek.pptxDeteksi objek.pptx
Deteksi objek.pptx220605220004
 
FP DATA MINING A 06211540000082
FP DATA MINING A 06211540000082 FP DATA MINING A 06211540000082
FP DATA MINING A 06211540000082 Muhamad Adryanta
 
Statistik Manifestasi
Statistik Manifestasi Statistik Manifestasi
Statistik Manifestasi rindaaulutamii
 

Similar a Robust Vehicle Detection Using Unsupervised Learning (18)

Presentasi - Perhitungan Jumlah dan Jenis Kendaraan menggunakan MATLAB
Presentasi - Perhitungan Jumlah dan Jenis Kendaraan menggunakan MATLABPresentasi - Perhitungan Jumlah dan Jenis Kendaraan menggunakan MATLAB
Presentasi - Perhitungan Jumlah dan Jenis Kendaraan menggunakan MATLAB
 
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
 
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 BinusMateri Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
 
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptxMateri 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
 
Implementasi Reinforcement Learning pada Simulasi Penentuan Jalur Robot Berti...
Implementasi Reinforcement Learning pada Simulasi Penentuan Jalur Robot Berti...Implementasi Reinforcement Learning pada Simulasi Penentuan Jalur Robot Berti...
Implementasi Reinforcement Learning pada Simulasi Penentuan Jalur Robot Berti...
 
Kuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
Kuliah-Pertemuan-8-PT.pptKuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
Kuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
 
STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...
STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...
STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...
 
Ch 10 - Kegiatan Pengujian
Ch 10 - Kegiatan PengujianCh 10 - Kegiatan Pengujian
Ch 10 - Kegiatan Pengujian
 
Ch 10
Ch 10Ch 10
Ch 10
 
KELOMPOK10_IF20B_PCD_pptPresentasi.pptx
KELOMPOK10_IF20B_PCD_pptPresentasi.pptxKELOMPOK10_IF20B_PCD_pptPresentasi.pptx
KELOMPOK10_IF20B_PCD_pptPresentasi.pptx
 
real time pada lampu lalu lintas
real time pada lampu lalu lintasreal time pada lampu lalu lintas
real time pada lampu lalu lintas
 
Pertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdfPertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdf
 
Integrasi Sensor - Mobile Mapping System Using Action Camera
Integrasi Sensor - Mobile Mapping System Using Action CameraIntegrasi Sensor - Mobile Mapping System Using Action Camera
Integrasi Sensor - Mobile Mapping System Using Action Camera
 
Deteksi objek.pptx
Deteksi objek.pptxDeteksi objek.pptx
Deteksi objek.pptx
 
FP DATA MINING A 06211540000082
FP DATA MINING A 06211540000082 FP DATA MINING A 06211540000082
FP DATA MINING A 06211540000082
 
Statistik Manifestasi
Statistik Manifestasi Statistik Manifestasi
Statistik Manifestasi
 
T simulasi slide
T simulasi slideT simulasi slide
T simulasi slide
 
Pertemuan14
Pertemuan14Pertemuan14
Pertemuan14
 

Robust Vehicle Detection Using Unsupervised Learning

  • 1. Robust Vehicle Detection for Tracking in Highway Surveillance Videos using Unsupervised Learning Birgi Tamersoy and J.K. Aggarwal IEEE Advanced Video and Signal Based Surveillance 2009
  • 2. Dipersiapkan Oleh LUQMAN ABDUL MUSHAWWIR
  • 3. Isi • Pendahuluan • Metodologi • Eksperimen dan hasil • Diskusi
  • 5. Pendahuluan • Sistem pengawasan lalu lintas dipasang untuk mendukung kualitas perjalanan jarak jauh • Sudah banyak penelitian dalam sistem monitoring jalan raya dan ITS • Paper ini fokus pada deteksi kendaraan pada video pengawasan jalan raya – Bagian krusial dalam sistem monitoring lalu lintas
  • 6. Penelitian Sebelumnya • Koller et al: Algoritma pelacakan berbasis deformable contour – Memperkenalkan langkah occlusion reasoning, yaitu penumpukan (oklusi) parsial yang diselesaikan dengan informasi prediksi gerakan – Dalam scene yang penuh dengan kendaraan, algoritma ini terkena banyak error • Coifman dan Beymer: Algoritma pelacakan berbasis fitur – Mendeteksi fitur-fitur sudut dan mengelompokkan berdasarkan batasan-batasan tertentu (common motion constraint) • Jun et al: Gabungan segmentasi berbasis fitur dengan deteksi berbasis selisih latar – Memisahkan irregular blobs kemudian meng-cluster berdasarkan common motion constraint dan fitur-fitur yang telah diambil – Sangat bergantung pada akurasi dari deteksi fitur dan pencocokkan, terpapar error pada video yang berresolusi rendah
  • 7. Penelitian Sebelumnya • Song dan Nevatia: Pendekatan deteksi berbasis model 3D dengan selisih latar – Menggunakan templat 2D dari model kendaraan 3D pada foreground mask – Menggunakan templat kontur, sehingga kinerjanya pada scene yang penuh dan berresolusi rendah • Papageorgiou dan Poggio: Menggunakan perspektif pembelajaran mesin – Sistem yang dapat dilatih dengan beberapa kelas objek yang berbeda – Membuat dataset untuk latihan sangat mahal
  • 9. Metodologi • Gambaran umum, terdiri dari dua fase, training dan deteksi: – Fase training: • Contoh positif kendaraan diidentifikasi dari selisih latar • Kemudian contoh negatif juga diambil • Kedua set citra digunakan untuk melatih SVM – Fase deteksi: • Blob yang meragukan dikumpulkan • Menggunakan binary classifier untuk mendeteksi blob yang telah ditemukan
  • 11. Orientasi Jalan dan Daerah Masuk • Tahapan pre-processing – Menggunakan deteksi tepi Canny dilanjutkan dengan transformasi garis Hough untuk menemukan garis dominan dari sebuah frame – Daerah masuk ditentukan menggunakan orientasi jalan ini dan sebuah batas atas – Mengurangi biaya komputasi dan meningkatkan akurasi deteksi pada saatnya nanti
  • 12. Selisih Latar • Digunakan versi peningkatan dari model adaptive background mixture – Menggunakan Mixture of Gaussian (MoG) – Ditingkatkan dengan analisis komponen 3D (dengan waktu menjadi dimensi ke-3) • Menganalisis informasi spasial dan temporal • Dapat menyesuaikan diri terhadap pencahayaan dan cuaca yang berubah-ubah
  • 13. SVM • Terdiri dari dua langkah: – Membentuk dataset positif dan negatif untuk latihan – Ekstraksi fitur • Langkah yang pertama mungkin membutuhkan pelabelan manual – Menjadi operasi yang mahal
  • 14. Membentuk Data Latih • Foreground Mask pada gambar sebelumnya memiliki blob beraneka ukuran – Kendaraan cenderung memiliki ukuran yang sama (karena dilihat dari kamera jauh) – Daerah dengan blob berisi satu kendaraan akan berbeda dari yang berisi dua kendaraan atau lebih – Dari grafik, terlihat pemisahan antara blob untuk dataset dan bukan (garis vertikal tidak digunakan)
  • 15. Membentuk Data Latih • Kemudian dari blob tersebut diambil data positif dan negatifnya – Diambil dengan exampling pada setiap blob (selanjutnya disebut patch)
  • 16. Ekstraksi Fitur • Dari tahap sebelumnya, antara contoh positif dan negatif warna dan bentuknya tidak begitu dapat dibedakan – Namun memiliki orientasi dan distribusi garis yang berbeda • Digunakan metoda histogram of oriented gradient (HOG) untuk mengekstrak fitur dari patch yang sudah diambil – Setiap patch dibagi ke dalam empat sel (2x2 grid) • Untuk setiap sel, 8-bin HOG dihitung dan dinormalisasi berdasarkan jumlah pixelnya • Histogram tersebut dipotong dan dilatihkan ke dalam SVM • Keuntungan metoda ini: – Tidak membutuhkan resize – Informasi spasial dapat diambil juga (dengan 2x2 grid)
  • 17. Deteksi Kendaraan • Dilakukan dalam dua langkah: – Selisih latar (dijelaskan dalam bagian sebelumnya) dilakukan untuk mendapatkan foreground mask • Dihasilkan blob berukuran kecil dan besar, yang kecil dapat langsung dideteksi, sedangkan yang besar dapat isi dua kendaraan atau lebih – Pemrosesan untuk blob tersebut dilakukan dengan bantuan binary classifier yang dibuat pada saat latihan • Menggunakan pendekatan sliding windows untuk mendeteksi adanya kendaraan pada blob berukuran besar tersebut (kendaraan yang bertumpuk) – Patch dibuat dari sliding windows yang dilewatkan pada blob, kemudian masing-masing patch dilewatkan binary classifier • Jarak antara pusat dari dua kendaraan tidak dapat melebihi threshold jarak yang ditentukan – Hal ini untuk mendeteksi false positive
  • 18. Pelacakan Kendaraan • Pada setiap frame, kendaraan dideteksi secara terpisah (independen) – Namun, posisi setiap kendaraan dapat diprediksi pada frame selanjutnya dengan model percepatan dinamis (p adalah posisi, v adalah kecepatan, dan a adalah percepatan):
  • 19. Pelacakan Kendaraan • Setelah memprediksi posisi kendaraan pada frame selanjutnya, deteksi akan menjadi lebih mudah – Penumpukan tidak akan terlalu jauh berbeda antara satu frame dengan frame setelahnya – Tracking dilakukan dalam satu daerah tertentu
  • 21. Eksperimen • Eksperimen dilakukan pada tiga video pengawas lalu lintas di Istanbul, Turki – Elmali, video kualitas rendah dengan resolusi 384x288 – Halic, video kualitas menengah dengan resolusi 320x240 – Mecidiyekoy, video kualitas tinggi dengan resolusi 320x240 • Pada Halic dan Elmali, ROI (Region of Interests) ditentukan secara otomatis, sedangkan pada Mecidiyekoy, tidak ditentukan ROI, namun dibagi menjadi dua daerah, yaitu atas dan bawah (top dan bottom)
  • 22. Eksperimen • Selisih latar dilakukan dengan MATLAB • Operasi SVM dilakukan dengan LIBSVM – Untuk training, digunakan kernel linear • Sisanya dibuat dengan C++ menggunakan OpenCV
  • 23. Training • Training dilakukan pada video input sepanjang satu menit, kecuali untuk Mecidiyekoy yang menggunakan 600 frame saja (karena sudah cukup) – Hasil klasifikasi untuk latihan cukup baik, antara 87% hingga 98% untuk dataset Halic
  • 24. Deteksi • Untuk menghitung akurasi, 100 frame (dari 10 periode yang berbeda) dilihat, kemudian dibandingkan dengan hasil deteksi otomatis – Hasil deteksi memiliki sedikit false positives dan false negatives, serta mencapai akurasi antara 90% hingga 96%
  • 25. Hasil Deteksi • Deteksi sangat baik, kecuali untuk kendaraan berukuran besar – Disebabkan kendaraan besar sangat berbeda dengan kendaraan biasa – Ukuran detection windows terlalu kecil • Hasil deteksi yang baik
  • 27. Diskusi • Pada paper ini, telah ditunjukkan sebuah pendekatan baru untuk deteksi kendaraan pada video pengawasan lalu lintas jalan raya – Terutama pada unsupervised learning framework • Pekerjaan ini dapat dilanjutkan dengan: – Diuji dan dievaluasi dalam kondisi yang berubah (siang/malam, cuaca) – Menggunakan pendekatan membagi video ke dalam beberapa daerah/bagian untuk meningkatkan akurasi