3. Profesionalisme berasal dari kata profesi
yang artinya suatu bidang pekerjaan yang
ingin atau ditekuni oleh seseorang. Profesi
juga diartikan sebagai suatu jabatan atau
pekerjaan tertentu yang mensyaratkan
pengetahuan dan keterampilan khusus yang
diperoleh dari pendidikan akademis yang
intensif (Webstar, 1989).
4. profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan
yang menuntut keahlian tertentu. Artinya
suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut
profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang
orang, tetapi memerlukan persiapan melalui
pendidikan dan pelatihan secara khusus.
5. Professional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi (UU Nomor 14Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen).
6. Profesi guru adalah keahlian dan kewenangan
khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran,
dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata
pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup
yang bersangkutan. Guru sebagai profesi berarti
guru sebagai pekerjaan yang mensyaratkan
kompetensi (keahlian dan kewenangan) dalam
pendidikan dan pembelajaran agar dapat
melaksanakan pekerjaan tersebut secara efektif
dan efisien serta berhasil guna.
8. Suatu pekerjaan professional memerlukan
persyaratan khusus, yakni menuntut adanya
keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu
pengetahuan yang mendalam, menekankan
pada suatu keahlian dalam bidang tertentu
sesuai dengan bidang profesinya, menuntut
adanya tingkat pendidikan yang
memadai, adanya kepekaan terhadap dampak
kemasyarakatan dari pekerjaan yang
dilaksanakannya, memungkinkan
perkembangan sejalan dengan dinamika
kehidupan (Moh. Ali, 1985).
9. Guru profesional memiliki kode etik sebagai
acuan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, memiliki klien/objek layanan yang
tetap seperti dokter dengan pasiennya, guru
dengan muridnya, dan diakui oleh
masyarakat karena memang diperlukan
jasanya di masyarakat (Usman, 2005).
10. Moch. Surya:
Guru yang professional akan tercermin dalam
pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang
ditandai dengan keahlian baik dalam materi
maupun metode. Selain itu juga ditunjukkan
melalui tanggung jawab dalam melaksanakan
seluruh pengabdiannya. Guru yang professional
hendaknya mampu memikul dan melaksanakan
tanggung jawab sebagai guru kepada peserta
didik, orang
tua, masyarakat, bangsa, Negara, dan
agamanya.
12. Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang
mampu memahami dirinya, mengelola
dirinya, mengendalikan dirinya, dan
menmghargai serta mengembangkan
dirinya.
13. Tanggung jawab social diwujudkan melalui
kompetensi guru dalam memahami dirinya
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
lingkungan social serta memiliki kemampuan
interaktif yang efektif.
14. Tanggung jawab intelektual diwujudkan
melalui penguasaan berbagai perangkat
pengetahuan dan ketersmpilan yang
diperlukan untuk menunjang tugas-tugasnya.
15. Tanggung jawab spiritual dan moral
diwujudkan melalui penampilan guru sebagai
makhluk beragama yang perilakunya
senantiasa tidak menyimpang dari norma-
norma agama dan moral.
16. Dengan profesionalisme guru, maka guru
masa depan tidak tampil lagi sebagai
pengajar, seperti fungsinya yang menonjol
selama ini tetapi beralih sebagai
pelatih, pembimbing, dan manajer belajar.